slide

22

Upload: yenti-sukarida

Post on 09-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Page 1: Slide
Page 2: Slide

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensi TB pada masyarakat umum.

Page 3: Slide

DEFINISI

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menular dan dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, dan terutama menyerang paru. Infeksi ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Page 4: Slide

ETIOLOGI

Penyebab dari penyakit tuberculosis adalah Mycobacterium tuberculosis

Page 5: Slide

PATOGENESIS

Page 6: Slide

Berbagai opini dari praktisi medis mengenai tuberkulosis pada kehamilan secara singkat direfleksikan sebagai suatu kondisi kesehatan masyarakat yang signifikan. Hal tersebut dari sisi pertama adalah efek tuberkulosis pada kehamilan dan pola perkembangan neonatus, sisi lainnya merupakan

efek kehamilan terhadap perkembangan tuberkulosis.

TUBERKULOSIS PADA KEHAMILAN

Page 7: Slide

Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung dari beberapa faktor antara lain:

- lokasi penyakit (intra atau ekstrapulmonal)- usia kehamilan- status gizi ibu dan ada tidaknya penyakit penyerta.

Beberapa studi menyatakan terdapat hubungan antara TBC dan meningkatnya risiko - berat badan lahir rendah- kelahiran preterm- kehidupan perinatal sampai pada kematian bayi.

HUBUNGAN ANTARA TUBERKULOSIS DAN

KEHAMILAN

Page 8: Slide

Diagnosis TBC pada kehamilan sama dengan TBC tanpa kehamilan. Diagnosis mungkin terlambat ditegakkan karena manifestasi klinis yang tidak khas, tertutup oleh gejala-gejala pada kehamilan

Oleh karena itu perlu dilakukan penapisan pada perempuan hamil dengan risiko tinggi terkena TBC melalui pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah uji tuberkulin, sputum BTA dan pemeriksaan biakan.

.

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA KEHAMILAN

Page 9: Slide

Transmisi TB ibu ke anak dapat terjadi di dalam uterus dengan penyebaran hematogen melalui vena umbilikus dan aspirasi atau menelan cairan amnion yang terinfeksi dan juga selama proses kelahiran melalui kontak dengan cairan amnion yang terinfeksi atau sekresi genital. Infeksi post-partum dapat terjadi melalui penyebaran di udara atau melalui cairan susu yang terinfeksi dari lesi tuberkulosis aktif di payudara.

TUBERKULOSIS PADA NEONATUS

Page 10: Slide

Penatalaksanaan pasien TBC pada kehamilan tidak berbeda dengan TBC tanpa kehamilan. Wanita hamil dengan TBC aktif biasanya diterapi dengan tidak mempertimbangkan trisemester kehamilan. OAT yang digunakan tidak berbeda dengan wanita yang tidak hamil.Golongan utama OAT seperti isoniazid, rifampisin, etambutol digunakan secara luas pada wanita hamil. Pada pemberian isoniazid sebaiknya diberikan piridoksin 50 mg/hari untuk mencegah terjadinya neuropati perifer.

PENATALAKSAAN TBC PADA KEHAMILAN

Page 11: Slide

 

Sebelum kehamilan

Konseling mengenai pengaruh kehamilan dan TBC serta perngobatan

Pemeriksaan penyaring tuberkulosis pada populasi risiko tinggi

Perbaikan keadaan umum (gizi, anemia)

 

Selama kehamilan

Tuberkulosis bukan merupakan indikasu untuk melakukan pengguguran kandungan

Pengobatan dengan regimen kombinasi dapat segera dimulai begitu diagnosis ditegakkan

Anternatal care dilakukan seperti biasa, dianjurkan pasien datang paling awal atau paling akhir untuk mencegah penularan pada

orang disekitarnya

 

Saat persalinan

Persalinan dapat berlansung seperti biasa. Penderita diberi masker untuk menutupi hidung dan mulutnya agar tidak terjadi

penyebaran kuman ke sekitarnya

Pemberian oksigen adekuat

Tindakan pencegahan infeksi (kewaspadaan universal)

Ekstraksi vakum/forceps bila ada indikasi obstetrik

Sebaiknya persalinan dilakukan di ruang isolasi, cegah perdarahan pascapersalinan dengan uterotonika

 

 

Pasca persalinan

Observasi 6 – 8 jam kemudian penderita dapat lansung dipulangkan

Bila tidak mungkin dipulangkan, penderita harus dirawat diruang isolasi

Perawatan bayi harus dipisahkan dari ibunya sampai tidak terlihat tanda proses aktif lagi (dibuktikan dengan pemeriksaan

sputum sebanyak 3 kali dengan hasil selalu negative)

Pemberian ASI tidak merupakan kontraindikasi meskipun ibu mendapatkan OAT

Profilaksis neonates dengan isoniazid 10 mg/kg/hari dan vaksinasi BCG

 

Langkah penanganan TBC pada kehamilan

Page 12: Slide

Tuberkulosis tidak mempengaruhi kehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhi manifestasi klinis dan

progresitivitas tuberkulosis bila diterapi dengan tepat dan adekuat. Penggunaan regimen pengobatan yang tepat dan adekuat dapat memperbaiki kualitas hidup ibu hamil dan menghindari efek samping ke janin dan bayi yang baru lahir. Penggunaan obat streptomisin dan obat lini kedua

dihindari pada wanita hamil karena efek samping terhadap janin, kecuali dalam keadaan MDR.

 

KESIMPULAN

Page 13: Slide

Pada kasus Multi Drug Resistant (MDR) digunakan pirazinamid, akan tetapi pirazinamid tidak digunakan secara rutin pada wanita hamil karena terdapat efek teratogenik. Paraamino salisilat (PAS) telah digunakan secara aman pada wanita hamil akan tetapi obat tersebut ditoleransi tubuh secara buruk.

Tuberkulosis laten adalah pasien dengan uji tuberkulin positif dan secara klinis tidak ada tanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. Pada wanita hamil dengan TBC laten yang sebelumnya telah diterapi secara adekuat tidak memerlukan terapi profilaksis isoniazid (300 mg selama 6-12 bulan).

Penatalaksanaan TBC pada wanita hamil harus diberikan secara tepat dan adekuat, serta mencegah timbulnya efek samping teratogenik pada janin.

Page 14: Slide
Page 15: Slide
Page 16: Slide
Page 17: Slide
Page 18: Slide
Page 19: Slide
Page 20: Slide
Page 21: Slide
Page 22: Slide