skripsi hubungan indeks massa tubuh dengan …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfuntuk analisa...

119
i SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA USIA 35 TAHUN KEATAS DI DESA KLAGEN SERUT KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN Oleh : ANHARUL HIDAYAH NIM : 201302056 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2017

Upload: others

Post on 31-May-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

i

SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR

ASAM URAT DARAH PADA USIA 35 TAHUN KEATAS

DI DESA KLAGEN SERUT KECAMATAN JIWAN

KABUPATEN MADIUN

Oleh :

ANHARUL HIDAYAH

NIM : 201302056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR

ASAM URAT DARAH PADA USIA 35 TAHUN KEATAS

DI DESA KLAGEN SERUT KECAMATAN JIWAN

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

ANHARUL HIDAYAH

NIM : 201302056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

v

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Anharul Hidayah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 05 September 1994

Agama : Islam

Alamat : Ds.Mudal Merak 04/03, Kec.Dempet, Kab.

Demak

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 2000-2001 : TK Pangudi Luhur 1

2. Tahun 2001-2007 : SDN 1 Merak

3. Tahun 2008-2010 : SMPN 2 Dempet

4. Tahun 2011-2013 : SMAN 1 Dempet

5. Tahun 2013-Sekarang : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : Belum Pernah Bekerja

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM

URAT DARAH PADA USIA 35 KEATAS DI DESA KLAGEN SERUT

KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN

ANHARUL HIDAYAH

NIM : 201302056

Asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh manusia, dengan

rasio normalnya laki-laki 3-7,2mg/dL dan perempuan 2-6mg/dL. Apabila

kelebihan (hiperurisemia) kadar asam urat dalam plasma darah akan menjadi

indikasi penyakit pada tubuh manusia. Beberapa faktor yang mempengaruhi

meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia) adalah pola makan tinggi

yang ditandai dengan nilai indeks massa tubuh yang tinggi (obesitas). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan indeks massa tubuh dengan

kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten

Madiun.

Penelitian ini menggunakan metode deskritif analitik dengan rancangan

korelasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam

penelitian ini adalah warga Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten

Madiun dengan rentang Usia 36-76 tahun sebanyak 63 responden dengan sampel

penelitian sebanyak 39 responden dengan teknik pengambilan data Simple

Random Sampling. Analisa data menggunakan uji Korelasi Pearson

Product Moment dengan tingkat kesalahan α = 0,05. Untuk analisa digunakan

bantuan sistem komputerisasi SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat kadar asam urat warga desa klagen

serut rata-rata sebesar 6,17 dan indeks massa tubuh rata-rata sebesar 23,61. Hasil

uji statistik menggunakan uji pearson product moment di dapatkan hubungan

yang bermakna dengan populasi 63 orang dengan nilai p value = 0,008 ˂ α =

0,05, sehingga terdapat hubungan antara Kadar Asam Urat Darah dengan Indeks

Massa Tubuh dengan nilai korelasi 0,417 yang diinterpretasikan bahwa kekuatan

hubungan antar variabel pada tingkat sedang dengan arah hubungan positif.

Sehingga masyarakat disarankan untuk menjaga pola makan dengan

menghindari makanan yang berlemak dan memiliki kadar purin tinggi. Di

tunjang dengan olahraga yang teratur agar peredaran darah menjadi lancar

sehingga mencegah terjadinya penumpukan kadar purin tinggi dalam darah yang

menjadi penyebab asam urat.

Kata Kunci : Asam Urat, Indeks Massa Tubuh

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

viii

ABSTRACT

THE CORRELATION OF BODY MASS INDEX WITH BLOOD URIC ACID

ASSUME CONDITIONS IN KLAGEN SERUT VILLAGES

JIWAN MADIUN

ANHARUL HIDAYAH

NIM : 201302056

Uric acid is a human body compound present, with a normal ratio of men

3-7.2mg / dL and women 2-6mg / dL. hyperuricemia indicated if levels of uric

acid above the normal limit of blood. Several factors that affect the increased

concentration of uric acid (hyperuricemia) is a high eating habbits that

characterized by high body mass index (obesity). This study aims to determine

whether there is a relationship between body mass index and blood uric acid

levels in Klagen Serut Village, Jiwan District, Madiun City.

This research uses descriptive analytic method with correlational design

using Cross Sectional approach. The population in this study were Klagen Serut

Villages Jiwan Madiun with 36-76 years Age range of 63 respondents with 39

research samples with Simple Random Sampling technique. Data analysis using

Pearson Product Moment Correlation test with error rate α = 0,05. For the

analysis used SPSS computerized assistance system.

The results showed the level of uric acid levels of villagers klagen serut an

average of 6.17 and the average body mass index of 23.61. The result of statistical

test using pearson product moment test get p value = 0,008 ˂ α = 0,05, so There

is a relationship between Blood Uric Acid content and Body Mass Index with

correlation value 0,417 which interpreted relationship between variable at

medium level with positive relationship direction.

So people are advised to keep the diet by avoiding fatty foods and have

high purine levels. regular exercise consistenly implemented for blood circulation

to be smooth so as to prevent the buildup of high levels of purine in the blood that

causes uric acid.

Keywords : Uric Acid, Body Mass Index.

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan ................................................................................................. i

Sampul Dalam ................................................................................................. ii

Lembar Persetujuan ......................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv

Lembar Pernyataan........................................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................ vii

Abstract .......................................................................................................... viii

Daftar Isi .......................................................................................................... ix

Daftar Tabel .................................................................................................... xi

Daftar Gambar ................................................................................................. xii

Daftar Lampiran .............................................................................................. xiii

Daftar Singkatan .............................................................................................. xiv

Daftar Istilah .................................................................................................... xv

Kata Pengantar ................................................................................................ xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam Urat

2.1.1 Pengertian Asam Urat ...................................................................... 7

2.1.2 Metabolisme Asam Urat ................................................................. 8

2.1.3 Faktor yang Mmpengaruhi Kadar Asam Urat Darah ...................... 11

2.1.4 Penyakit atau masalah Asam Urat Darah ........................................ 15

2.1.5 Manifestasi Asam Urat ................................................................... 20

2.1.6 Patofisiologi Asam Urat .................................................................. 23

2.1.7 Penatalaksanaan Asam Urat ............................................................ 25

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

x

2.2 Indeks Massa Tubuh

2.2.1 Pengertian Indeks Massa Tubuh ...................................................... 27

2.2.2 Komponen Indeks Massa Tubuh .................................................... 28

2.2.3 Pengukuran Indeks Massa Tubuh ................................................... 30

2.2.4 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ..................................................... 30

2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Indeks Massa Tubuh ........................... 31

2.2.6 Faktor-faktor yang berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh ...... 32

2.2.7 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Asam Urat ....................... 34

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 36

3.2 Hipotesis .................................................................................................... 37

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 38

4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 39

4.3 Teknik Sampling ................................................................................... 41

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 42

4.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional .................................... 44

4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 45

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 49

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 49

4.9 Teknik Analisa Data ............................................................................. 50

4.10 Etika Penelitian ..................................................................................... 57

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ................................................ 59

5.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 60

5.3 Pembahasan ........................................................................................... 66

5.4 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 72

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 74

6.2 Saran ....................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

Lampiran-lampiran ........................................................................................... 78

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel. 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh ............................................ 31

Tabel. 4.1 Definisi Operasional ........................................................... 45

Tabel. 4.2 Derajat Asosiasi .................................................................. 52

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di

Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun .. 61

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ........... 61

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendididikan diDesa Klagen Serut Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun ............................................................... 62

Tabel 5.4 Karakteristik responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ........... 62

Tabel 5.5 Karakteristik Indeks Massa Tubuh Responden di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ........... 63

Tabel 5.6 Karakteristik Kadar Asam Urat Responden di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun ........... 64

Tabel 5.7 Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Indeks

Massa Tubuh Di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun ............................................................... 65

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................ 36

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ............................................... 43

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar pengesahan judul penelitian ......................................... 78

Lampiran 2 Lembar izin pengambilan data awal .......................................... 79

Lampiran 3 Lembar izin penelitian Bakesbangpol ........................................ 80

Lampiran 4 Lembar pernyataan menjadi responden ..................................... 83

Lampiran 5 Lembar observasi penelitian ...................................................... 84

Lampiran 6 Lembar pengumpul data ............................................................. 85

Lampiran 7 Lembar tabulasi data ................................................................... 87

Lampiran 8 Lampiran Hasil spss .................................................................... 89

Lampiran 9 Lembar Jadwal Penelitian ........................................................... 96

Lampiran 10 Lembar Dokumentasi Penelitian ................................................ 97

Lampiran 11 Lembar konsultasi ...................................................................... 98

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xiv

DAFTAR SINGKATAN

BAKESBANGPOL : Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik

WHO : World Health Organitation

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

DEPKES : Depatemen Kesehatan

BPS : Badan Pusat Statistik

DNA : Asam Deoksribo nukleat

PRPP : Phosphoribosyl Pyrophospate

IMP : Inosine Monophospate

AMP : Adenosine Monophospate

GMP : Guanosine Monophospate

RNA : Asam Ribo Nukleat

HGPRT : Hyphoxanthine Phosphoribosyl

GTP : Guanasine Triphospate

ATP : Adenosis Triphospate

HCN : Asam Sianida

FJHN : Familyal Juvenile Hiperuricarmic Nephrophaty

FUAC : Fractional Uric Acid Clearance

IMT : Indeks Massa Tubuh

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xv

DAFTAR ISTILAH

Arthritis : Peradangan persendian

Asimtomatik : Tanpa gejala nyata dari suatu penyakit

Biosintesis : Proses yang dikatalis oleh enzim yang terjadi dalam

organism hidup

Cleaning : Pembersihan data

Coding : Pemberian kode

Confidentiality : Rahasia

Data Entry : Proses pemindahan data

Dependent variable : Variabel bebas

Diuretik : Obat pendorong air seni

Easy touch : Merk alat cek kadar asam urat

Edema : Pembengkakan jaringan lunak

Editing : Merapikan

Ekskresi : Proses pembuangan sisa metabolisme

Ekstensor : Meluruskan sendi, menambah sudut interior

Entry data : Memasukkan data

Glomerulus : Gumpalan saluran darah

Gout : Asam urat

Guanine : Basa nitrogen

Hipatomegali : Pembesaran hati yang melebihi ukuran normal

Hiperurisemia : Peningkatan kadar asam urat darah

Hipertensi : Peningkatan tekanan darah

Hemolisis : Kerusakan atau penghancuran sel darah merah

Hiporurisemia : Penurunan kadar asam urat darah

Hypoxanthin : Enzim hypoxanthin

Independent variable : Variabel terikat

Informed consent : Lembar persetujuan menjadi responden

Insulin : Hormon jenis polipetida

Ketosis : Proses metabolisme yang normal

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xvi

Monosodium : Satu atom natrium dalam senyawa

Nefropati : Penyakit ginjal karena kerusakan pembuluh darah

Nodul : Benjolan pada kulit atau dibawah kulit

Nucleoprotein : Protein yang terikat pada asam nukleat

Obesitas : Kelebihan berat badan

Oksidase : Proses terjadinya reaksi antara molekul oksigen

dengan molekul yang ada dalam suatu benda

Oliguria : Produksi urin sedikit

Prepatela : Infeksiatauradang bursa

Presipitasi : Pengandapan antigen terlarut oleh antibody

Sampling : Sampel

Salvage : Meyelamatkan

Simple random sampling : Teknik pengambilan sampel

Tabulating : Tabulasi

Tofus : Benjolan deposit dari Kristal monosodium urat

Ulserasi : Lesi pada kulit atau mukosa mulut

Uremia : Keadaan tokik yang disebabkan gagal ginjal

Xanthine : Senyawa kimia

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xvii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan proposal dengan

judul “Hubungana Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun”.

Adapun maksud penulis menyusun proposal ini adalah memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di STIKes Bhakti Husada

Mulia Madiun.

Penulis sadar bahwa proposal ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku ketua STIKes Bhakti Husada Mulia

Madiun.

2. Puskesmas Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Sudaryani, Ners.,M.Kep selaku pembimbing 1 dalam penyusunan proposal

ini.

5. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku pembimbing 2 dalam penyusunan

proposal ini.

6. Aris Hartono, S.Kep., Ners., M.Kes selaku ketua dewan penguji dalam

skripsi ini

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

xviii

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit asam urat sudah di kenal luas pada masa Hippocrates, bapak

Kedokteran Modern, yang hidup antara 460 SM sampai 377 SM. Asam urat sering

dinamakan sebagai penyakit para raja dan dari penyakit, karena sering muncul

pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial ekonomi tinggi (Isma

Fauzi, 2014).

Penyakit asam urat dianggap sebagai penyakit yang secara umum. Penyakit

asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakansuatu penyakit yang

diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium uratdi dalam tubuh. Asam

urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitusalah satu komponen

asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh (Krisnatuti, 2007).

Seiring bertambahnya asam urat yang menyerang persendian-persendian

tubuh. Asam urat umumnya menyerang sendi jari tangan, tumit, jari kaki, siku,

lutut, dan pergelangan tangan. Asam urat terjadi akibat mengkonsumsi zat purin

secara berlebihan. Pada kondisi normal, zat purin tidak berbahaya. Apabila zat

tersebut sudah berlebihan di dalam tubuh, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat

purin sehingga zat tersebut mengkristal menjadi asam urat yang menumpuk di

persendian. Akibatnya sendi akan terasa bengkak, meradang, nyeri, dan ngilu.

Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap makanan yang berasal dari makhluk

hidup. Makanan yang kita makan mengandung zat purin, termasuk sayur dan

buah-buahan (Yekti, 2016).

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2

Berdasrkan data asam urat darah terus meningkat pada tahun 2005 jumlah

penderita asam urat bertambah banyak dari tahun 2004 dan menyerang pada usia

40-59 tahun (WHO, 2004). Penderita asam urat pada tahun 2012 diperkirakan

mencapai 230 juta pravelensi asam urat di dunia sangat bervariasi dan penelitian

epidemologi menunjukkan peningkatan kejadian sam urat, terutama di negara-

negara maju, karena di negara maju mereka mengkonsumsi makanan yang

berlemak dan mengandung kadar purin yang tinggi (Achmad, 2008).

Berdasarkan Pusat Data BPS Provinsi Jawa Timur Gout merupakan salah satu

penyakit terbanyak yang diderita lansia yaitu pada tahun 2007 sebanyak 28% dari

4209.817 lansia menderita gout (Depkes RI, 2008).

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013,

mengungkapkan bahwa prevelensi penyakit sendi adalah 11,9% dan di Jawa

Timur adalah 26,4% 9 (Kemenkes RI, 2013). Pravelensi Nasional penyakit sendi

(Gout Arthritis) adalah 30,3% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan

gejala). Sebanyak 11 provinsi mempunyai pravelensi penyakit sendi diatas

presentase Nasional yaitu, Nanggro Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Bengkulu,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Selatan dan Papua Barat (Riskesdas 15 Mei, 2014).

Prevalensi obesitas di Indonesia berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar

tahun 2013 menunjukkan bahwaProvinsi Sulawesi Utara memiliki prevalensi

obesitas tertinggi yaitu24% dan untuk prevalensi obesitas tertinggi ditempati oleh

Provinsi DKI Jakarta yaitu mencapai39,7%. Di Provinsi Riau prevalensi obesitas

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

3

pada tahun 2013 adalah13,7% dan obesitas sentral mencapai angka yang lebih

tinggi yaitu 27%.Bila dibandingkan dengan prevalensi obesitas sentral di Provinsi

Riau pada tahun 2007 yaitu 15,4%, menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

prevalensi obesitas sentral yang cukup tinggi dari tahun ke tahun (Riskesdas,

2007).

Pada prinsipnya kadar asam urat tubuh ditentukan oleh keseimbangan

produksi dan ekskresi. Produksi asam urat tergantung dari diet, serta proses

internal tubuh berupa biosintesis, degradasi, dan pembentukan cadangan (salvage)

asam urat. Seseorang dengan indeks masa tubuh (IMT) berlebih (overweight)

berisiko tinggi mengalami asam urat meskipun seseorang dengan indeks masa

tubuh (IMT) kurang dan indeks masa tubuh (IMT) normal juga dapat berisiko

mengalami asam urat. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan asam

urat di dalam tubuh seseorang. Pada tubuh seseorang sebenarnya sudah

mempunyai asam urat dalam kadar normal, apabila produksi asam urat di dalam

tubuh seseorang itu meningkat dan ekskresi asam urat melalui ginjal dalam bentuk

urin menurun dapat berakibat terjadinya hiperurisemia. Asam urat yang

terakumulasi dalam jumlah besar di dalam darah akan memicu pembentukan

kristal berbentuk jarum. Kristal-kristalbiasanya terkonsentrasi pada sendi,

terutama sendi perifer (jempol kaki atau tangan). Sendi-sendi tersebut akan

menjadi bengkak, kaku, kemerahan, terasapanas, dan nyeri sekali (Darmawan,

2008).

Indeks massa tubuh (IMT) adalah masalah kekurangan dan kelebihan gizi

pada orang dewasa(usia 18 tahun ke atas) merupakan masalah penting karena

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

4

selain mempunyai risiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi

produktifitas kerja. Pemantauan keaddaan tersebut perlu dilakukan secara

berkesinambungan. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur

di atas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil,

dan olahragawan. IMT tidak dapat diterapkan pada keadaan khusus (penyakit)

lainnya seperti adanya edema, asitres, dan hepatomegali (Ibnu Fajar, 2014).

Obesitas menjadi salah satu faktor risiko penyakit asam urat. Obesitas adalah

keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan

berat badan idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak di tubuhnya

(Proverawati, 2010 dalam Wardani, 2011).

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan maret 2017

berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas bahwa dari 63 orang di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan kabupaten Madiun menderita asam urat. Peneliti

melakukan wawancara terhadap 10 orang yang menderita asam urat, mereka

mengatakan selama ini belum ada cara untuk mengurangi kadar asam uratnya.

Peneliti melakukan atau mengecek kadar asam urat darah terhadap 10 orang

tersebut ternyata selama ini belum pernah melakukan penimbangan berat badan.

Penderita tidak mengetahui bahwa penimbangan berat badan sebenarnya sangat

efektif.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Hubungan IMT dengan Kadar Asam Urat Darah di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan, Madiun.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

5

1.2 Rumusan Masalah

“Adakah hubungan indeks massa tubuh dengan penurunan kadar asam urat

darah di Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Madiun.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar asam urat darah

di Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Indeks Massa Tubuh di Desa Klagen Serut, Kecamatan

Jiwan, Madiun.

2. Mengidentifikasi kejadian kadar asam urat di Desa Klagen Serut, Kecamatan

Jiwan, Madiun.

3. Menganalisa hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah di

Desa Klagen Serut, Kecamtan Jiwan, Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada

masyarakat, khususnya kepada penderita asam urat, mengenai hubungan indeks

massa tubuh terhadap kadar asam urat di dalam tubuh, informasi tersebut

diharapkan dapat membantu masyarakat yang menderita asam urat di Desa

Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Madiun.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

6

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan bidang kesehatan sebagai wadah untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan dikenal masyarakat serta mahasiswa

selanjutnya dapat mengembangkan penelitian atau dapat di gunakan sebagai acuan

penelitian.

a. Bagi institusi pendidikan

Memberikan masukan kepada institusi pendidikan khususnya dalam bidang

perpustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukandan referensi yang berarti

serta bermanfaat bagi institusi dan mahasiswa.

b. Bagi peneliti

Meningkatkan pengetahuan peneliti tentang Hubungan Indeks Massa Tubuh

(IMT) dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan,

Madiun.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam Urat

2.1.1 Pengertian Asam Urat

Asam urat dianggap sebagai penyakit secara umum dikenali oleh

masyarakat awam. Asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh

manusia. Senyawa ini memiliki rumus C5H4N4O3 dan rasio normalnya laki-laki

3 - 7,2mg/dL dan perempuan 2 - 6 mg/dL. Dalam kondisi normal asam urat tidak

akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Apabila kelebihan (hiperurisemia) atau

kekurangan (hipourisemia) kadar asam urat dalam plasma darah akan menjadi

indikasi penyakit pada tubuh manusia. Meningkatnya konsentrasi asam urat

(hiperurisemia) yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme disebut dengan

gout.

Asam urat terjadi akibat mengkonsumsi zat purin secara berlebihan. Pada

kondisi normal, zat purin tidak berbahaya. Apabila zat tersebut sudah berlebihan

di dalam tubuh, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat purin sehingga zat tersebut

mengkristal menjadi asam urat yang menumpuk di persendian. Asam urat

dihasilkan oleh setiap makhluk hidup akibat proses metabolisme utama yaitu

proses kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang kelangsungan hidup (Ari

Wulandari, 2016).

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian-persendian tubuh.

Asam urat umumnya menyerang sendi jari tangan, tumit, jari kaki, siku, lutut, dan

pergelangan tangan. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan akibat asam urat ini

sangat menyakitkan. Penyakit ini dapat membuat bagian-bagian tubuh yang

terserang mengalami pembengkakan dan peradangan, sehingga menambahnrasa

sakit yang dialami oleh pasien (Yekti, 2016).

2.1.2 Metabolisme Asam Urat

Pembentukan asam urat dalam darah dapat meningkat disebabkan oleh

faktor dari luar seperti makanan dan minuman yang merangsang pembentukan

asam urat. Gangguan timbul dalam proses ekskresi dalam tubuh yaitu produksi

asam urat lebih banyak dibandingpembuangannya, sehingga menyebabkan

penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian (Kertia, 2011).

Proses metabolisme ini dimulai dari makanan yang berupa karbohidrat,

protein, dan serat dengan melalui proses kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi

energi dan bahan-bahan kimia lain yang dibutuhkan tubuh. Penyimpangan dalam

proses metabolisme akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukan

asam urat (Isma Fauzi, 2014).

Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh dan pada sel hidup. Tubuh

menyediakan 85% senyawa purin khusus untuk kebutuhan setiap hari. Purin yang

dihasilkan itu berasal dari makanan, konversi asam urat nukleat dari jaringan, dan

pembentukan purin dalam tubuh. Di usus, asam nukleat dibebaskan dari

nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Asam nukleat akan dipecah lagi menjadi

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

mononukleotida. Mononukleotida dihidrolisis menjadi nukleosida yang dapat

secara langsung di serap oleh tubuh dan sebagian di pecah menjadi purin dan

piramidin purin teroksidasi menjadi asam urat (Diah, 2011).

Asam urat dapat diabsorbsi melalui mukosa usus dan diekskresikan

melalui purin. Pada manusia sebagian besar purin dalam asam nukleat yang

dimakan langsung diubah menjadi asam urat, tanpa terlebih dahulu digabung

dengan sam nukleat tubuh. Dengan demikian kondisi prazat, pembentukan purin

tersedia dalam jumlah yang mencukupi di dalam tubuh dan purin bebas dari bahan

pangan tidak berfungsi sebagai pembentuk asam nukleat jaringan tubuh (Martin,

2011).

Inosine monophosphat (IMP) merupakan nukleotida purin pertama yang

dibentuk dari gugus glisin dan mengandung basa hipoxanthine. IMP berfungsi

sebagai titik cabang dari nukleotida adenin dan guanin. AMP berasal dari IMP

melalui penambahan sebuah gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin

dalam reaksi yang memerlukan Guanosine triphosphate (GTP). Guanosine

monophosphat (GMP) berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus amino

dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin, reaksi ini membutuhkan ATP

(Lamb, et al., 2011).

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Gambar 2.1 Jalur Metabolisme Pembentukan Asam Urat (Ishikawa T, et al.,

2013)

AMP mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP

mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine

terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh xanthine

oxidase menjadi xanthine serta guanin akan mengalami deaminasi untuk

menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh xanthine oxsidase

menjadi asam urat. Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap yaitu asam

urat dari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi di

glomerulus, sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal,

selanjutnya disekresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal dan direabsorbsi

kembali pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan kedalam urine sekitar

6% - 12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di glomerulus, hampir semua

direabsorbsi kembali di tubuli proksimal. pH urin yang rendah di traktus urinarius

menjadikan urat dieksresikan dalam bentuk asam urat (Spieker, et al., 2002).

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phospate, suatu pentose yang

berasal dari glycidic metabolism, di rubah menjadi PRPP (phosporibosyl

pyrophosphate) dan kemudian phosporibosilamene, lalu ditransformasi menjadi

inosine Monophospate (IMP). Senyawa perantara yang berasal dari Adenosine

Monophospate (AMP) dan Guanosine Monophospate (GMP), Purinic Nucleotides

merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi yang berfungsi untuk DNA dan

RNA, inosine akan mengalami degrasi menjadi Hypoxantin Guanyl

Phosphorylbosyl Tranferase (HGPRT), sisanya akan diubah menjadi xanthine dan

akhirnya menjadi uric acid (asam urat) oleh enzim xanthine (Yenria, 2011).

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah

Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidk berasa lalu

mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN)

sehingga cairan ekstraselular yang disebut sodium urat. Jumlah asam urat dalam

darah dipengaruhi oleh konsumsi dari luar, biosintesis asam urat atau

metabolisme, dan banyaknya ekskresi asam urat (Kumalasari, 2012).

1. FaktorProduksi/Konsumsi

a. Konsumsi asupan purin berlebih

Asupan purin yng berlebih melalui makanan dapat meningkatkan kadar

asam urat dalam darah dan yang termasuk sumber purin yang tinggi

dintaranya adalah daging serta makanan dari tumbuh-tumbuhan dan lain-

lain. Proses terjadinya penyakit asam urat pada awalnya disebabkan oleh

konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebih. Setelah zat purin

dalam jumlah banyak sudah masuk ke dalam tubuh, kemudian melalui

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

metabolisme, purin tersebut berubah menjadi asam urat. Hal ini

mengakibatkan kristal asam urat menumpuk di persendian, sehingga sendi

terasa nyeri, membengkak, meradang dan juga kaku.

b. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol merupakan faktor resiko terjadinya pirai pada laki-laki

dengan asam urat. Selain mengandung purin dan etasol, alkohol juga

menghambat ekskresi asam urat. Konsumsi minuman yang mengandung

fruktosa tinggi, seperti soda juga sedikit berpengaruh pada peningkatan

risiko terjadinya gout, terutama pada pria. Kadar laktat darah meningkat

sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol,

sehingga menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal.

2. Faktor Metabolisme

AMP mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP

mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine

terbentuk dari IMP yang mmengalami defosforilasi dan diubah oleh

xanthineoksidase menjadi xanthine serta guanin akan mengalami deaminasi

untuk menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh xanthine

oksidase menjadi asam urat. Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap

yaitu asam urat ari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami

filtrasi di glomerulus, sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus

proksimal, selanjutnya diskresikan kedalam lumen distal tubulus proksimal

dan direabsorbsi kembali pada tubulus distal. Asam urat akan diekskresikan

kedalam urin sekitar 6%-12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

glomerulus, hampir semua direabsorbsi kembali di tubulli proksimal. pH urin

yang rendah di traktus urinarius menjadikan urat diekskresikan dalam bentuk

asam urat (Spieker, et al, 2011).

3. Faktor Ekskresi/Konsumsi obat-obatan

Konsumsi obat-obatan juga berperan dalam pemicu terjadinya peningkatan

kadar asam urat. Ini merupakan faktor resiko terjadinya asam urat,

pengguanaan obat-obatan diuretika, obat sititoksik, pirazinamid, obat kanker,

vitamin B12 dapat meningkatkan absorbsi asam urat di ginjal sebaliknya

dapat menurunkan ekskresi asam urat urin.

4. Faktor resiko lain

a. Genetik

Kadar asam urat dikontrol oleh beberapa gen. Analisis The National Heart,

Lung, and Blood Intitute Family Studies menunjukkan hubungan antara

faktor keturunan dengan asam urat sebanyak 40%. Kelainan genetikk

FJHN (Familyal Jurvenile Hiperuricarmic Nephropathy) juga merupakan

kelainan yang diturunkan secara autosomal dominantdan secara klinis

sering terjadi di usia muda. Pada kelainan itu juga terjadi penurunan

FUAC (Fractional Uric Acid Clerance) yang menyebabkan penurunan

fungsi ginjal secara cepat.

b. Peningkatan Pergantian Asam Nukleat

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Asam nukleat mempengaruhi terjadinya asam urat yaitu dapat dilihat pada

kelainan seperti anemia hemolisis, thalasemi dan lain-lain. Dalam hal ini,

asam urat disebabkan oleh adanya kerusakan jaringan yang berlebihan.

c. Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh yang sering dihubungkan dengan kegemukan atau

obesitas, yang dihubungkan dengan peningkatan dan produksi asam urat.

Kenaikan berat badan sering dihubungkan dengan kadar asam urat serum

dan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asam urat. Hal ini

dihubungkan dengan insiden hiperurisemia yang sesuai dengan beratnya

kegemukan. Penelitian di Hongkong didapatkan adanya hubungan yang

kuat antara peningkatan indeks massa tubuh dan kadar assam urat.

Kebanyakan kasus gout diakibatkan oleh karena berat badan berlebih,

terutama IMT ≥ 25 kg dapat meningkatkan kadar asam urat dan juga

memberikan beban menahan yang berat pada penopang sendi tubuh.

Peningkatan masa tubuh dibungkan dengan peningkatan produksi asam

urat endogen (Khomsan, 2006).

d. Usia

Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam pembentukan enzim

urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi alotonin yang mudah

dibuang. Apabila pembentukan enzim ini terganggunmaka kadar asam urat

darah menjadi anaik. Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria

diatas 30 tahun dn wanita setelah menopause ≥ 50 tahun, karena pada usia

ini wanita mengalami gangguan produksi hormon estrogen.

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

e. Jenis Kelamin

Asam urat merupakan penyakit dominan pada pria dewasa, sebagaimana

disampaikan Hipocrates bahwa asam urat jarang ditemukan pada pria

sebelum masa remaja, sedangkan pada perempuan jarang sebelum

menopause. Proporsi penykit asam urat berdasarkan jenis kelamin di

jumpai 90-95% pada pria dan 5% pada wanita. Pria memiliki resiko lebih

besar terkena nyeri sendi dibandingkan perempuan pada semua kelompok

umur, meskipun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan sam pada

usia lanjut.

f. Penyakit Komplikasi

Kegagalan fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat mellui air seni.

Ginjaltidak dapat membuang asam urat karena mengalami peningkatan

kandungan asam. Selain penyakit ginjal, penyakit yang dapat memicu

munculnya asam urat adalah terganggunya fungsi organ tubuh, seperti

gangguan fungsi hati, saluran kemih, penderita diabetes, hipertensi, kanker

darah dan hipotiroid, pengguanaan obat-obatan seperti TBC, INH,

pirazinamida dan etambutol, serta obat dalam golongan diuretic.

2.1.4 Penyakit atau Masalah yang Berhubungan dengan Asam Urat Darah

Asam urat darah dikenal luas pada massa Hippocrates, Bapak Kedokteran

Modern, yang hidup antara 460 SM sampai 377 SM. Asam urat darah sering

dinamakan sebagai penyakit para raja karena sering muncul pada kelompok

masyarakat dengan kemampuan sosial ekonomi tinggi (Isma Fauzi, 2014).

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

1. Hubungan Asam Urat dan Ginjal

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang ada dalam

tubuh, sedangkan purin adalah protein dari golongan nukleoprotein yang tidak

begitu dibutuhkan oleh tubuh. Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan

timbulnya tofus, benjolan keras berisi semacam serbuk kapur, di bagian kaki

dan tangan.

Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah menyebabkan penimbunan

kristal asam urat. Apabila penimbunan kristal itu terbentuk pada cairan sendi,

maka terjadilah penyakit gout atau asam urat. Jika penmbunan itu terjadi pada

ginjal, akan muncul batu asam urat ginjal yang sering disebut dengan batu

ginjal.

Pada stadium awal penyakit ginjalginjal tidak menimbulkan gejala apapun.

Seiring dengan metabolisme tubuhakan terjadi penumpukan sisa-sisa

metabolisme dalam tubuh penderita dan kaki serta tangan jadi membengkak,

napas pendek dan energi untuk beraktivitas akan menurun.

Fungsi utama ginjal adlah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil metabolisme

tubuh yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika kedua ginjal

gagal menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal gagal menjalankan

fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil metabolisme yang

diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalama darah (uremia).

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Proses pengendapannya asam urat akan di keluarkan dalam tubuh melalui feses

(kotoran) dan urin, tetapi ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada

menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.

Nefropati Asam Urat Kelainan ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi asam

urat dalam urin. Keadaan ini akan meningkat menjadi kristal asam urat dan

terbentuknya batu asam urat. Selain batu, juga terjadi nefropati obstruktif

akibat presipitasi kristal asam urat yang berlebihan ditubulus ginjal. Keadaan

ini bisa menyebabkan nefropati asam urat akut. Akibatnya timbul gagal ginjal

akut. Penumpukan asam urat di tubulus ginjal dalam waktu lama juga

menyebabkan kerusakan nefron ginjal yang progresif dan berakhir dengan

penyakit ginjal kronis.

Nefropati asam urat ditandai dengan hiperurisemia > 20 mg/dl, produksi urin

sedikit (oliguria)atau tidak memproduksi urin sama sekali (anuria), dan rasio

asam urat urin berbanding kreatinin urin lebih dari 1,0 (vitahealth.2005).

2. Tofi

Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat di sekitar

persendian seperti tulang rawan sendi, sinoval, bursa, atau tendon. Di luar

sendi, tofi juga bisa ditemukan seperti jaringan lunak, oto jantung (miokard),

katup bicuspid jantung, retina mata, dan pangkal tenggorok (laring).tofi tampak

seperti kecil (nodul) berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga, bagian

punggung (ekstensor) lengan, bursa di samping tulang tempurung lutut

(prepatela), dan pada tendon Achilles. Terbentuknya tofi dipengaruhi oleh

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

tingginya kadar asam urat darah, faktor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi baru

ditemukan pada kadar asam 10 – 11 mg/dl. Pada kadar >11 mg/dl,

pembentukan tofi menjadi sangat progresif. Bila hiperuresemia tidak

terkontrol, tofi bisa membesar dan menyebabkan kerusakan sendi sehingga

fungsi sendi terganggu. Tofi juga bisa menjadi koreng (ulserasi) dan

mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang mengandung kristal MSU.

Dengan adanya tofi, mungkin sudah terjadi juga pengendapan Na urat di ginjal.

Tofi bisa timbul pada penderita artritis gout yang mempunyai keadaan seperti,

Telah menderita lebih dari 10 tahun, serangan pertama terjadi pada usia muda,

serangan pertama yang terjadi sangat berat, tidak mendapat pengobatan,

mendapat serangan artritis yang berulang, dan kadar asam urat darahnya tinggi

(vitahealth.2005)

Nefropati Asam Urat Kelainan ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi asam

urat dalam urin. Keadaan ini akan meningkat menjadi kristal asam urat dan

terbentuknya batu asam urat. Selain batu, juga terjadi nefropati obstruktif

akibat presipitasi kristal asam urat yang berlebihan ditubulus ginjal. Keadaan

ini bisa menyebabkan nefropati asam urat akut. Akibatnya timbul gagal ginjal

akut. Penumpukan asam urat di tubulus ginjal dalam waktu lama juga

menyebabkan kerusakan nefron ginjal yang progresif dan berakhir dengan

penyakit ginjal kronis.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Nefropati asam urat ditandai dengan hiperurisemia > 20 mg/dl, produksi urin

sedikit (oliguria)atau tidak memproduksi urin sama sekali (anuria), dan rasio

asam urat urin berbanding kreatinin urin lebih dari 1,0 (vitahealth.2005).

3. Artritis Pirai (Reumatik Gout)

Penyakit ini biasanya disebut reumatik asam urat, hanyalah salah satu penyakit

reumatik dari lebih 100 jenis penyakit reumatik yang telah dikenal di

Indonesia, arthritis asam urat menduduki urutan kedua terbesar setelah

penyakit reumatik oteoarthritis (OA). Arthritis asam urat berhubungan dengan

tingginya kadar asam urat dalam serum. Walaupun penyakit ini merupakan

jenis penyakit reumatik yang pencegahannya mudah dan efektif, tetapi bila

diabaikan mka reumatik asam urat juga dapat menyebabkan kerusakan pada

sendi. Terjadi karena adanya penumpukan kristal monosodium urat monohidra

(MSUM) di persendian. Timbunan kristal di persendian ini akan menimbulkan

peradangan sendi, kemudian memmicu timbulnya reumatik gout. Bila

penanganannya tidak memadai, selain menimbulkan rasa nyeri yang hebat,

peradangan tersebut lambat laun akan merusak struktur sendi dan

menyebabakan kecacatan (Vitahealth, 2005).

4. Penyakit Kardiovaskular

Hubungan epidemiologi antara peningkatan kadar asam urat dan risiko

kardiovaskular telah diketahui selama beberapa tahun belakangan ini. Sebuah

penelitian observasional menunjukkan bahwa konsentrasi asam urat serum

lebih tinggi pada pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit jantung

koroner dibandingkan dengan kontrol sehat. Peningkatan kadar asam urat

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

tersebut juga ditemukan pada kedua orang tua pasien, sehingga menunjukkan

kemungkinan adanya hubungan kausal. Namun demikian hiperurisemia juga

juga berkaitan dengan faktor-faktor perancu yang mungkin berhubungan

seperti peningkatan trigliserida dan kolesterol serum, glukosa darah,

konsentrasi insulin puasa dan setelah pemberian karbohidrat, rasio pinggang-

pinggul, dan indeks massa tubuh. Sekitar seperempat pasien hipertensi juga

mengalami hiperurisemia dan pasien dengan hiperurisemi asimptomatik dapat

diprediksi mengalami hipertensi di kemudian hari tanpa melihat fungsi

ginjalnya (Waring, et a.l, 2000; Hsu, et al., 2013; Daria, et al., 2012).

Diantara pasien yang telah tegak dengan hipertensi, peningkatan kadar asam

urat berhubungan secara signifikan dengan peningkatan risiko kardiovaskular

selama rerata 6,6 tahun periode follow up. Propotional hazard ratio untuk satu

Standar Deviasi (SD) peningkatan dari asam urat (29,2 μmol/L) adalah 1,22

(Interval Konfidens (IK) 95% 1,11-1,35) lebih tinggi dibandingkan dengan satu

SD elevasi dari glukosa darah (1,10, IK 95% 1,02-1,19), kolesterol(1,18, IK

95% 1,09-1,29) atau tekanan darah sistolik (1,09, IK 95% 1,00-1,19). Terapi

hipertensi dengan diuretik tiazid memberikan keuntungan pada pasien

hipertensi dan memberikan reduksi yang signifikan dalam angka mortalitas

akibat kardiovaskular dan semua sebab. The US National Health and Nutrition

Survey (NHANES) III menunjukkan bahwa laju infark miokard dan stroke

yang telah disesuaikan dengan umur lebih tinggi pada pasien hipertensi baik

laki-laki dan perempuan yang memiliki kadar asam urat yang tinggi (Waring,

et al., 2000).

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2.1.5 Manifestasi Asam Urat

Gejala asam urat sering kali tidak ditanggapi dengan serius oleh orang

yang mengalaminya pada tahap awal. Umumnya banyak orang menganggap hal

tersebut terjadi karena mereka bekerja keras, sehingga kelelahan dianggap sebagai

hal yang biasa. Gejala asam urat pada tahap awal, antara lain (Yekti Mumpuni,

2016):

1. selalu merasa capek dan badan-badan pegal-pegal.

2. Nyeri dibagian otot, persendian pinggang, lutut, punggung, dan bahu. Selain

nyeri, biasanya juga ditandai dengan timbulnya pembengkakan, kemerahan

serta rasa sangat nyeri pada bagian persendian, baik di pagi hari maupun

malam hari. Rasa nyeri tersebut biasanya bertambah parah dan hebat pada

saat udara dingin atau musim penghujan.

3. Sering buang air kecil di pagi hari saat bangun tidur, maupun malam hari.

4. Muncul rasa linu dan kesemutan yang sangat parah.

5. Penderita kesulitan untuk buang air kecil.

Gejala penyakit asam urat sebenarnya dapat dibedakan menjadi tiga

tingkatan, yaitu gejala awal, gejala menengah, dan gejala akut (Yekti Mumpuni,

2016).

1. Gejala Awal

Pada saat gejala awal sering tidak disadari sebagai gejala asam urat.

Akibatnya, penderita yang tahu-tahu sudah mengaklami asam urat akut atau

kronis., sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit dan memerlukan biaya

yang lebih banyak. Pada gejala awal ini, biasanya penderita mengalami

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

serangan pada sendi yang khas selama beberapa hari. Mereka menyadari

adanya rasa nyeri yang menyerang, tetapi karena tidak terlalu berat biasanya

mereka mengabaikannya. Kebiasaan masyarakat luas Indonesia, bila

kecapaian biasanya mereka minta dipijat atau sekedar diurut dengan minyak

kayu putih atu minyak gosok.

Selanjutnya dalm masa 2-10 tahun, penderita akan mengalami lagi serangan

pada sendi seperti yang dialami pertama kali waktu yang terjadi antara satu

penderita dan penderita yang lain berbeda-beda, tergantung pada pola makan

dan pola hidupnya. Namun, jarak waktunya yang cukup lama, biasanya

mereka sudah lupa bahwa apa yang pernah terjadi di masa lalu sebenarnya

persoalan serius.

2. Gejala Menengah

Setelah mengalami masa jeda serangan sendi pada gejala awal, umumnya

penderita akan mengalami peradangan yang lebih khas. Jarak serangan antara

peradangan yang satu ke peradangan berikutnya menjadi lebih sering dan

lebih panjang, ditambah dengan sendi yang terkena juga lebih banyak. Pada

gejala inilah umumnya penderita sadar kalau terkena penyakit asam urat

secara serius. Penanganan di masa ini sudah harus lebih banyak dan penderita

sangat dituntut untuk mengikuti pola makan yang sehat agar asam uratnya

tidak semakin parah.

3. Gejala Akut

Setelah mengalami gangguan dan gejala menengah selama lebih kurang 10

tahun, penderita akan mendapatkan benjolan-benjolan di sekitar sendi yang

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

sering meradang. Benjolan ini disebut tofus yaitu serbuk seperti bubuk kapur

yang merupakan kumpulan kristal monososdium urat. Tofus ini akan

menyebabakan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Apabila terjadi

pada kaki dan ukurannya besar, umumnya penderita tidak bisa memakai

sepatu lagi.

2.1.6 Patofisiologi Asam Urat

Kadar asam urat dalam serum merupakan hasil keseimbangan antar

produksi dan sekresi. Ketika terjadi keseimbangan dua proses tersebut maka

terjadi keadaan hiperurisemia, yang menimbulkan hipersaturasi asam urat yaitu

kelarutan asam urat di serum melawati ambang batasnya, sehingga merangsang

timbunan urat dalam bentuk garamnya terutama monosodium urat di berbagai

tempat/ jaringan (Hidayat, 2010).

Awalan serangan gout akut berhubungan dengan perubahan asam urat

serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar asam urat serum yang stabil,

jarangan mendapat serangan. Pengobatan dini dengan alopurinol yang

menurunkan kadar asam urat serum dapat mempresipitasi serangan gout

gout.Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat

dari depositnya dalam tofi (crystal shedding). Pada beberapa pasien gout atau

dengan hiperurisemia asimtomatik kristal urat ditemukan pada sendi

metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan

serangan akut (Hidayat, 2012).

Pada peneliti yang dilakukan Tehupeiory (2009) didapat 21% pasien gout

dengan asam asam urat normal. Terdapat peranana temperatur, pH dan kelarutan

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

urat untuk timbul serangan gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada

temperatur yang lebih rendah seperti pada sendi perifer tangan dan kaki, dapat

menjelaskan kenapa kristal MSU (monosodium urat) mudah diendapkan di pada

kedua tempat tersebut.

Penelitian Simkin di dalam Tehupeiory (2009) didapatkan kecepatan difusi

molekul urat dari ruang sinovia kedalam plasma hanya setengah kecepatan air.

Dengan demikian konsentrasi asam urat dalam cairan sendi seperti MTP-1

menjadi seimbang dengan asam urat dalam plasma pada siang hari selanjutnya

bila cairan sendi diresorbsiwaktu berbaring, akan terjadi peningkatan kadar asam

urat lokal. Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awalan (onset) gout akut

pada malam hari pada sendi yang bersangkutan. Keasaman dapat meningkatkan

nukleasi urat in vitro melalui pembentukan dari protonated solid phases.

Walaupun kelarutan sodium urat bertentangan terhadap asam urat, biasanya

kelarutan meninggi, pada penurunan pH dari 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran Ph

serta kapasitas buffer pada sendi dengan gout, gagal untuk menentukan adanya

asidosis. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pH secar tidak signifikan

mempengaruhi kristal MSU sendi.

Bertambah tinggi kadar asam urat dan bertambah lama ia menetap,

kemungkinan untuk menderita gout dan terbentuknya kristal urat akan bertambah

besar. Kristal monosodium urat cenderung untuk mengendap pada jaringan jika

konsentrasinya dalam plasma lebih 8-9 mg/dl. Pada PH 7 atau lebih asam urat ada

dalam bentuk monosodium urat. Endapan terjadi pada permukaan atau pada

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

rawan sendi atau pada synovium dan juga struktur sendi termasuk bursa, tendon

dan selaputnya (Hamdani, 2012).

Asam urat tidak menimbulkan sakit pada sendi, yang menimbulkan rasa

sakit adalah pengendapan mikrokristal monosodium urat yang terdapat pada celah

sendi ataupun pembebasan deposit urat pada celah tersebut. Kristal monosodium

urat yang berbentuk jarum berukuran panjang 10 mikron dapat jelas terlihat

dengan mikroskop polarized. Secara eksperimental jika disuntikkan kristal ini

kedalam synovia orang normal maka akan terjadi proses inflasi mirip serangan

gout, sedangkan bila disuntikkan asam urat tidak terjadi serangan(Hamdani,

2012).

Peradangan atau inflasi merupakan reaksi penting pada arthritis pirai

terutama gout akut. Reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik

untuk menghindari kerusakan jaringan agen penyebab. Peradangan pada arthritis

gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab yaitu kristal monosodium

urat. Pelepasan kristal MSU akan meragsang proses inflasi denan mengaktifkan

komplemen melalui jalur klasik maupun alternatif. Sel makrofag, netrofil dan sel

radang lain juga teraktivasi, yang akan menghasilkan mediato -mediator kimiawi

yang juga berperan pada proses inflasi (Hidayat, 2012).

2.1.7 Penatalaksanaan Asam Urat

Menurut David dan Anderson dalam Krisntuti (2007) diit penyakit asam

urat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

1. Pembatasan makanan tinggi purin

Penderita asam urat berlebih seharusnya bebas dari makanberpurin tapi hal itu

mustahil karena hampir semua makananmengandug purin. Pembatasan diit

purin bagi penderita kira-kira 100-150 mg purin perhari. Makanan sumber

purin yaitu jeroan seperti hati,ginjal, limpa, babat, usus, otak, paru dan jantung.

Ekstrak dagingterutama daging berwarna merah, ikan sarden, salmon, angsa,

kerang,remis dan udang kecil. Penderita harus membatasi makanan

yangdigoreng dan bersantan serta menghindari penggunaan margarin(berasal

dari produk nabati) atau mentega (berasal dari produk hewan).

2. Kalori sesuai dengan kebutuhan

Untuk penderita gout yang gemuk asupan kalori yang dibutuhkan hanya 10-

15% dari total konsumsi kalori kalori yangnormal setiap harinya.

3. Tinggi karbohidrat

Konsumsi karbohidrat komplek seperti nasi, singkong, roti dan ubi dapat

meningkatkan pengeluaran asam lemak dalam urin. untuk itu disarankan

dikonsumsi tidak kurang dari 100 mg/hari. Tapi penderitaasam urat harus

mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana sejenisfruktosa seperti gula,

premen, arum manis dan sirup karena dapatmeningkatkan kadar asam urat

serum (Choiet, 2006).

4. Rendah protein

Protein hewani seperti hati, ginjal, otak, paru dan limfa dapat meningkatkan

asam urat. Penderita asam urat dapat diberikan protein sebesar 50-70 mg/hari

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

atau 0,8-1,0 g/kg bb dari protein nabati dan protein yang berasal dari susu,

keju dan telur.

5. Rendah lemak

Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin, oleh karena itu

penderita asam urat diberi diit rendah lemak, batasi makanan yang digoreng,

bersantan, margarine dan mentega, konsumsi lemak sebaiknya 15% dari total

kalori.

6. Tinggi cairan

Kosumsi cairan yang tinggi dapat membantu pengeluaran asam urat melalui

urin, selain itu buah-buahan segar yang banyak mengandung air sangat baik

untuk penderita asam urat seklain alpukat dan durian karena banyak

mengandung lemak. Sebaiknya konsumsi air sebanyak 2,5 liter atau sekitar 10

gelas perhari.

7. Tanpa alkohol

Alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat plasma yang menghambat

pengeluaran asam urat melalui urin. Hindari makan yang mengandung alkohol

seperti tape dan brem.

8. Perilaku kesehatan

Perilaku seseorang sangat berpengaruh terhadap kehidupan, jika perilaku

seseorang buruk, maka akan berpengaruh buruk pula pada kesehatannya.

2.2 Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh

seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

pengukuran komposisi tubuh yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa

studi telah mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna

untuk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada

obesitas anak (Daniels et al, 1997).

2.2.1 Pengertian Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi

tinggi dalam meter kuadrat (m2) (Sugondo, 2006). IMT merupakan indikator yang

paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan

lebih dan obese pada orang dewasa. IMT dapat memperkirakan jumlah lemak

tubuh yang dapat dinilai dengan menimbang di bawah air (r2 =79%) dengan

kemudian melakukan koreksi terhadap umur dan jenis kelamin (Sugondo, 2006).

IMT juga dapat diterapkan untuk anak dan remaja, dengan cara yang sama

menghitung nilai IMT seperti pada orang dewasa, kemudian nilai tersebut di-plot-

kan ke grafik CDC IMT-berdasarkan umur (CDC, 2011). Dalam grafik tersebut

akan terlihat persentil IMT-berdasarkan umur si anak, dari nilai persentil inilah

dapat ditentukan apakah anak kurus, normal atau obese (CDC, 2011).

IMT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan

berdasarkan indeks quatelet {berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat

tinggi badan dalam meter (kg/m2)}. Interprestasi IMT tergantung pada umur dan

jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh

yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta

berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis

(Pudjiadi et al, 2010).

2.2.2 Komponen Indeks Massa Tubuh

Parameter komponen indeks massa tubuh yang sering digunakan yaitu

berat badan menurut umur dan tinggi badan menurut umur. Penggunaan indeks

akan memberikan gambaran prevalensi status gizi (Nyoman Supariasa, 2016).

1. Berat Badan

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran

massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang

mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, penurunan nafsu

makan, atau jumlah makanan yang di konsumsi. Berat badan adalah parameter

antropometri yang sangat stabil.

Dalam keadaan normal, yaitu ketika keadaan kesehatan baik dan

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan

berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya, dalam keadaan yang

abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat

berkembang cepat atau lebih lambat dalam keadaan normal. Berdasarkan

karakteristik berat badan ini, indeks berat badan menurut umur digunakan

sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat

badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi saat ini

(curren nutritional status) (Ibnu Fajar, 2016).

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2. Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan parameter antopometri yang menggambarkan

keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tubuh

seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti

berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam

waktu yang singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan

tampak dalam waktu yang relatif lama (Ibnu Fajar, 2016).

2.2.3 Pengukuran Indeks Massa Tubuh

Berdasarkan metode pengukuran IMT menurut WHO 2011, untuk

menentukan indeks massa tubuh sampel maka dilakukan dengan cara: sampel

diukur terlebih dahulu berat badannya dengan timbangan kemudian diukur tinggi

badannya dan dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini:

Berat badan (Kg)

IMT =

Tinggi badan (m)²

2.2.4 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi

menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk semua umur

bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT adalah

spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).

Secara umum, IMT 25 ke atas membawa arti pada obes. Standar baru

untuk IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI di

bawah 18,5 sebagai sangat kurus atau underweight. IMT melebihi 23 sebagai

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

berat badan lebih atau overweight, dan IMT melebihi 25 sebagai obesitas. IMT

yang ideal bagi orang dewasa adalah diantara 18,5 sehingga 22,9. Obesitas

dikategorikan pada tiga tingkat I (25-29,9), tingkat II (30-40) dan tingkat III (>40)

(CDC, 2002)

Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan

pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada

akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1: Kategori Indeks Masssa Tubuh (IMT)

Imt Kategori

< 18,5 Kurus

18,5 – 22,9 Normal

≥ 23,0 Kelebihan berat badan

23,0 -24,9 Beresiko menjadi obes

25,0 – 29,9 Obes I

≥ 30,0 Obes II

Sumber: centre for Obesity Research and Education 2007

Kenaikan berat badan sering dihubungkan dengan kadar asam urat serum

dan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya pirai pada hiperurisemia

asimtomatis. Hal ini dihubungkan dengan insiden hiperurisemia yang sesuai

dengan beratnya kegemukan. Penelitian pada wanita di Hongkong didapatkan

adanya hubungan yang kuat antara peningkatan indeks masa tubuh dan kadar

asam urat. Kebanyakkan kasus gout diakibatkan oleh karena berat badan

berlebih,terutama IMT ≥ 25 kg/m² dapat meningkatkan kadar asam urat dan juga

memberikan beban menahan yang berat pada penopang sendi tubuh

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

(Purwaningsih, 2010). Peningkatan masa tubuh dihubungkan dengan peningkatan

produksi asam urat endogen (Febby, 2013).

2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Indeks Massa Tubuh

IMT mempunyai keunggulan utama yakni menggambarkan lemak tubuh

yang berlebihan, sederhana dan bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala

besar. Pengukurannya hanya membutuhkan 2 hal yakni berat badan dan tinggi

badan, yang keduanya dapat dilakukan secara akurat oleh seseorang dengan

sedikit latihan.

Keterbatasannya adalah membutuhkan penilaian lain bila dipergunakan

secara individual. Salah satu keterbatasan IMT adalah tidak bisa membedakan

berat yang berasal dari lemak dan berat dari otot atau tulang. IMT juga tidak dapat

mengidentifikasi distribusi dari lemak tubuh. Sehingga beberapa penelitian

menyatakan bahwa standar cut off point untuk mendefinisikan obesitas

berdasarkan IMT mungkin tidak menggambarkan risiko yang sama untuk

konsekuensi kesehatan pada semua ras atau kelompok etnis (Utari, 2007).

2.2.6 Faktor-faktor yang berhubungan dengan Indeks MassaTubuh

1. Usia

Penelitian yang dilakukan oleh Kantachuvessiri, Sirivichayakul, Kaew

Kungwal, Tungtrochitr dan Lotrakulmenunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara usia yang lebih tua dengan IMT kategori obesitas.Subjek

penelitian pada kelompok usia 40-49 dan 50-59 tahun memiliki risiko lebih

tinggi mengalami obesitas dibandingkan kelompok usia kurang dari 40 tahun.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Keadaan ini dicurigai oleh karena lambatnya proses metabolisme,

berkurangnya aktivitas fisik, dan frekuensi konsumsi pangan yang lebih sering.

2. Jenis kelamin

IMT dengan kategori kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada laki-

laki. Namun, angka kejadian obesitas lebih tinggi pada perempuan

dibandingkan dengan laki-laki. Data dari National Health and Nutrition

Examination Survey(NHANES) periode 1999-2000 menunjukkan tingkat

obesitas pada laki-laki sebesar 27,3% dan pada perempuan sebesar 30,1% di

Amerika.

3. Genetik

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa lebih dari 40% variasi IMT

dijelaskan oleh faktor genetik. IMT sangat berhubungan erat dengan generasi

pertama keluarga. Studi lain yang berfokus pada pola keturunan dan gen

spesifik telah menemukan bahwa 80% keturunan dari dua orang tua yang

obesitas juga mengalami obesitasdan kurang dari 10% memiliki berat badan

normal.

4. Pola makan

Pola makan adalah pengulangan susunan makanan yang terjadi saat makan. Pola

makan berkenaan dengan jenis, proporsi dan kombinasi makanan yang dimakan

oleh seorang individu, masyarakat atau sekelompok populasi. Makanan cepat

saji berkontribusi terhadap peningkatan indeks massa tubuh sehingga seseorang

dapat menjadi obesitas. Hal ini terjadi karena kandungan lemak dan gula yang

tinggi pada makanan cepat saji. Selain itu peningkatan porsi dan frekuensi

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

makan juga berpengaruh terhadap peningkatan obesitas. Orang yang

mengkonsumsi makanan tinggi lemak lebih cepat mengalami peningkatan berat

badan dibanding mereka yang mongkonsumsi makanan tinggi karbohidrat

dengan jumlah kalori yang sama.

5. Aktifitas fisik

Aktifitas fisik menggambarkan gerakan tubuh yang disebabkan oleh kontraksi

otot menghasilkan energi ekspenditur. Menjaga kesehatan tubuh membutuhkan

aktifitas fisik sedang atau bertenaga serta dilakukan hingga kurang lebih 30

menit setiap harinya dalam seminggu. Penurunan berat badan atau pencegahan

peningkatan berat badan dapat dilakukan dengan beraktifitas fisik sekitar 60

menit dalam sehari.

2.2.7 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Asam Urat

Orang yang kegemukan umumnya mengkonsumsi protein dalam jumlah

yang berlebihan. Protein mengandung purin yang tinggi sehingga menyebabkan

kadar asam urat dalam darah meningkat. Selain banyak mengkonsumsi protein

orang yang gemuk juga banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Makanan yang mengandung lemak tinggi, akan menyebabkan lemak tertimbun di

dalam tubuh. Pembakaran lemak menjadi kalori akan meningkatkan keton darah

(ketosis) yang akan menghambat pembuangan asam urat melalui urin sehingga

menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat (Khomsan, 2006).

Kadar asam urat tubuh ditentukan oleh keseimbangan produksi dan

ekskresi. Produksi asam urat tergantung dari diet, serta proses internal tubuh

berupa biosintesis, degradasi, dan pembentukan cadangan (salvage) asam urat.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Seseorang dengan indeks masa tubuh (IMT) berlebih (overweight) berisiko tinggi

mengalami hiperurisemi meskipun seseorang dengan indeks masa tubuh (IMT)

kurang dan indeks masa tubuh (IMT) normal juga dapat berisiko mengalami

hiperurisemia. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan asam urat di

dalam tubuh seseorang. Pada tubuh seseorang sebenarnya sudah mempunyai asam

urat dalam kadar normal, apabila produksi asam urat di dalam tubuh seseorang itu

meningkat dan ekskresi asam urat melalui ginjal dalam bentuk urin menurun

dapat berakibat terjadinya hiperurisemia. Asam urat yang terakumulasi dalam

jumlah besar di dalam darah akan memicu pembentukan kristal berbentuk jarum.

Kristal-kristal biasanya terkonsentrasi pada sendi, terutama sendi perifer (jempol

kaki atau tangan). Sendi-sendi tersebut akan menjadi bengkak, kaku, kemerahan,

terasa panas, dan nyeri sekali (Darmawan, 2008).

Hubungan IMT dan frekuensi serangan gout, menyimpulkan bahwa obesitas

adalah salah satu komorbid yang umum pada pasien dengan serangan gout

berulang. Lingkar pinggang, indikator obesitas lainnya, yang telah terbukti lebih

dekat kaitannya dengan hiperurisemia dan resistensi insulin, belum pernah diteliti

kaitannya dengan frekuensi serangan gout (Rothenbacher et al, 2011).

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan : : Tidak diteliti : Berhubungan

: Diteliti

Gambar 3.1Kerangka konsep Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Kadar

Asam Urat Darah.

Faktor Risiko Penyebab Kadar Asam Urat

a. Genetik d. Jenis Kelamin

b. Peningkatan pergantian e. Penyakit

asam nukleat Komplikasi

c. Usia

Faktor penyebab langsung :

1. Produksi 2. Ekskresi 3. Metabolisme a. Konsumsi a. Mengkonsusmsi AMP menjadi

asupan purin obat-obatan inosin IMP

b. Konsumsi dan GMP

alcohol mengalami

defosforilasi.

Xanhine diubah

Menjadi asam urat

Kadar Asam Urat

Darah

f. IMT (Indeks

massa tubuh)

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian inikadar asam urat

berpengaruh terhadap komponen indeks massa tubuh meliputi tinggi badan dan

berat badan. Faktor resiko yang mempengaruhi kadar asam urat adalah Faktor

genetik, Peningkatan pergantian asam nukleat, Indeks massa tubuh, Usia, Jenis

kelamin, Konsumsi purin, Konsumsi alkohol, Penyakit dan obat-obatan.

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian menurut La Biondo Haber (2002) hipotesis adalah suatu pertanyaan

asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa

menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setipa hipotesis terdiri atass suatu

unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam, 2015).

Ha : Ada hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Cara penelitian meliputi desain penelitian,

kerangka kerja, populasi, sampel, teknik sampling, identifikasi variabel, definisi

operasional, tehnik pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, etika

penelitian dan keterbatasan penelitian (Arikunto, 2010).

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang

memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang bisa

mempengaruhi validitas suatu hasil. Desain riset sebagai petunjuk dalam

perencanaan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab

suatu pertanyaan (Nursalam, 2013).

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskritif analitik dengan rancangan

korelasional yang mengkaji hubungan antar variabel. Dengan menggunakan

pendekatan cross sectional. Penelitian menjelaskan suatu hubungan,

memperkirakan dan mengkaji berdasarkan teori yang ada. Sampel perlu mewakili

seluruh rentang nilai yang ada (Nursalam, 2013). Cross sectional adalah jenis

penelitian yang menekankan waktu/ pengukuran observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel

independen dan dependen dinilai secara simultan pada satu saat, jadi tidak ada

tindak lanjut Tentunya tidak semua subjek penelitian harus diobeservasi pada hari

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

atau waktu yang sama. Akan tetapi baik variabel independennya adalah indeks

massa tubuh dan variabel dependennya kadar asam urat di desa klagen serut

dinilai hanya satu kali saja (Nursalam, 2013).

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan suatu variabel menyangkut masalah yang

diteliti berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu lain yang akan dilakukan

peneliti (Nursalam, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang yang

beresiko asam urat di Desa Klagen serut dengan usia 35 tahun keatas berjumlah

63 orang beradasarkan data di puskesmas klagen serut.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti yang

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Besar sampel dalam

penelitian ini menurut Slovin dapat ditentukan dengan rumus. Besar sampel dalam

penelitian ini adalah:

n =

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

d : Tingkat signifikasi (p)

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Maka :

63 n=

1+63 (0,1)²

63

n=

1+63 (0,01)

63

n=

1+0,63

63

n=

1,63

n= 39

Sehingga dengan menggunakan rumus diatas maka besar sampel yang di

perlukan untuk penderita kadar asam urat Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun dalam jumlah sampel dalam penelitian ini adalah n = 39.

4.2.3 Kriteria Sampel

Adapun kriteria pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2014).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Usia ≥ 35 tahun

b. Bersedia menjadi responden

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

4.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2013).

Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling bahwa

setiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak

terpilih sebagai sampel. Setiap bagian populasi mungkin beda satu dengan lainya

tetapi menyediakan populasi parameter, mempunyai kesempatan menjadi sampel

yang representatif dengan menggunakan teknik sampling random.

Penelitian ini menggunakan teknik simpel random sampling merupakan

jenis probalitas yang paling sederhana. Untuk mencapai sampling ini, setiap

elemen diseleksi secara acak. Jika sampling frame kecil, nama bisa ditulis pada

secarik kertas, diletakkan dikotak, diaduk, dan diambil secara acak setelah

semuanya terkumpul. (Nursalam, 2016).

Pada data puskesmas penderita asam urat Desa Klagen Serut Kecamatan

Jiwan Kabupaten Madiun dengan usia 35 tahun keatas terdapat 63 warga

penderita asam urat peneliti mengambil sampel 59 warga dengan cara mengambil

lotre secara acak. Proses randomisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Mendata populasi penelitian dan membuat kode/ nomor mulai dari 1-63.

1. Memasukkan kertas gulungan yang sudah diberi kode/nomor ke dalam kotak

dengan sebaik-baiknya.

2. Mengundi gulungan kertas sampai memperoleh 39 nama sebagai sampel

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

penelitian, sedangkan sisanya yang tidak terpilih tidak di jadikan sampel.

3. Mendata dan mengunjungi sampel penelitian yang diperoleh dari hasil

randomisasi.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep

yang ingin diteliti atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka

konsep ini dikembangkan atau diacukan kepada tujuan penelitian yang telah

dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan dalam tinjauan

kepustakaan sebelumnya. Dengan perkataan lain kerangka konsep merupaka

formulasi atau simplifikasi dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung

penelitian tersebut. Oleh sebab itu, kerangka konsep ini terdiri dari variabel-

variabel serta hubungan variabel yang satu dengan yang lain (Notoatmodjo,

2012).

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Gambar 4.1 : Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Indeks Masa Tubuh

Terhadap Kadar Asam Urat Darah.

Populasi :

Warga desa klagen serut yang menderita asam urat

berjumlah 63 orang

Sampel & Teknik Sampling :

Sampel pada penelitian ini adalah 39 orang dengan menggunakan

simpel random sampel

Desain Penelitian :

Deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional

Pengumpulan Data :

observasi nilai IMT dan kadar

asam urat dalam darah

Independen Variable:

Indeks Massa Tubuh

Pengolahan data :

Editing, Coding, Entry, Cleaning,

Tabulating

Analisis :

Product

moment

DependentVariable:

Kadar Asam Urat

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

4.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012).

4.5.1.1 Variabel Bebas (Independen)

Independent Variable adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel terikat. Independent Variable biasanya

dimanipulasi, diamati, diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya

terhadap variabel lain (Nursalam, 2013). Independent Variable dalam penelitian

ini adalah Indeks Masa Tubuh.

4.5.1.2 Variabel Terikat (Dependent)

Dependent Variable adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan

oleh variabel lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain. Dalam ilmu perilaku, Dependent Variable adalah aspek

tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus (Nursalam,

2013). Dependent Variable dalam penelitian ini adalah kadar asam urat darah.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional Indikator Instrumen

Skala

Data Nilai

Variabel

Independen

Indeks

massa tubuh

(IMT)

Imt adalah

untuk

menentukan

kelebihan

berat badan

berdasarkan

indeks

quatelet

- Berat

badan

-Tinggi

badan

IMT= BB

(kg)

dibagi TB

(m²)

Timbangan

dengan merk

Gea

maksimum

berat 120 kg

Tinggi badan

dengan merk

Gea setinggi

200 cm

Rasio Nilai

Kurang

< 18,5

Normal

18,5 –

22,9

lebih ≥

23,0

Kg/m²

Variabel

Dependen

Kadar asam

urat darah

Nilai kadar

asam urat

darah pada

warga klagen

serut

teridikasi

asam urat

dengan

melakukan

pengukuran

kadar asam

urat darah

dalam tubuh.

Kadar

asam urat

didalam

darah

Lembar

Observasi

dan Alat tes

asam urat

dengan

menggunakan

merk Easy

Touch / GCU

Interval Hasil ukur

kadar

asam urat

darah

dalam

mg/dl :

2,4 – 13,2

mg/dl

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Dalam

penyusunan instrumen penelitian terdapat uraian dalam pengumpulan data, yaitu

validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen harus

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas merupakan kesamaan

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur

atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2011).

1. Indeks Massa Tubuh

Variabel untuk indeks massa tubuh diukur menggunakan timbangan berat

badan dan pengukur tinggi badan dan mencatat identitas umum responden

meliputi: nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan normal,

kurang dan lebih. Pada penelitian ini timbangan berat badan yang digunakan

baru sehingga tidak dilakukan uji validitas karena masih standar ukuran dari

produsen. Dan alat ukur yang digunakan timbangan berat badan dengan merk

gea maksimum berat 120kg dengan ketelitian 0,1kg dan meteran pengukur

tinggi badan merek gea 200 cm yang digantung di tembok setinggi 200 cm

atau 2 meter dari lantai dengan ketelitian 0,1cm. Dari hasil pengukuran

tersebut, didapatkan hasil pengukuran yang konsisten maka dapat diambil

kesimpulan bahwa timbangan berat badan tersebut baik dan dapat digunakan.

2. Kadar Asam Urat Darah

Variabel untuk kadar asam urat darah di ukur menggunakan alat Easy Touch

ukur GCU dengan tingkat ketelitian 2,4-13,2 mg/dl serta dokumen daftar

penderita kadar asam urat. Pada penelitian ini alat GCU yang digunakan baru

maka untuk mendapatkan hasil yang akurat peneliti melakukan pengecekan

alat dengan mengukur kadar asam urat dalam darah pada dua orang yang

sama sebanyak tiga kali setiap satu jam. Jika hasil pengukuran kadar asam

urat dalam darah tersebut mendapatkan hasil yang konsisten maka dapat

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

disimpulkan bahwa alat GCU tersebut memiliki keakuratan yang baik dan

dapat digunakan.

4.6.1 Penatalaksanaan Pengumpulan Data

Tahap pertama yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan yang harus

dilakukan, yaitu:

a. Pengukuran BB dan TB.

Pada penelitian ini pengukuran BB dan TB bertujuan untuk mendapatkan

nilai IMT. Peneliti meminta bantuan satu orang asisten untuk membantu

mengukur berat badan dan tinggi badan. Satu orang asisiten sebelumnya

sudah peneliti jelaskan mengenai prosedur yang harus dilakukan. Berikut

ini prosedur yang dilakukan untuk mengukur BB dan TB, yaitu:

1) Prosedur pengukuran BB

- Tempatkan alat pengukur pada permukaan yang datar, keras dan

pastikan jarum pengukur pada titik keseimbangan nol.

- Responden tidak mengenakan pakaian yang tebal dan tidak

memakai alas kaki.

- Harus berdiri tanpa bantuan dan perawatan harus dilakukan untuk

memeriksa penempatan kaki yang benar pada platform alat ukur.

- Meminta untuk melihat lurus ke depan, berdiri tegak tapi rileks.

- Timbangan harus dikalibrasi untuk memastikan keakuratan data

yang dikumpulkan.

- Catat hasil pengukuran.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2) Prosedur Pengukuran TB

- Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu) dan topi

(penutup kepala).

- Pastikan alat tinggi badan di tempelkan didinding tembok berada

diposisi atas.

- Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat tinggi badan.

- Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung

bebas.

- Gerakan alat tinggi badan sampai menyentuh bagian atas kepala

responden. Pastikan alat tinggi badan berada tepat di tengah

kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat tinggi

badan harus tetap menempel pada dinding.

- Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang

lebih besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan

angka (skala) padagaris garis merah sejajar dengan mata

pengukur.

- Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus

berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar.

- Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka

dibelakang koma (0,1 cm). Isikan pada lembar observasi. Setelah

melakukan pengukuran BB dan TB, kemudian melakukan

perhitungan IMT dengan cara:

IMT =

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

b. Pengecekan Kadar Asam Urat

- Masukkan baterai dan nyalakan alat, ambil chip warna kuning masukkan

ke dalam alat untuk ceka alat dan apabila pada layar muncul “OK”

artinya alat siap dipakai.

- Pada botol strip asam urat terdapat chip test, pada layar akan muncul

angka atau kode sesuai pada botol strip dan setelah itu akan muncul

gambar tetes darah dan kedip-kedip.

- Masukkan jarum pada lancing atau lat tembak berbentuk pen dana tur

kedalaman jarum sesuai nomor, dan gunakan tisu alcohol untuk

membersihkan ujung jari responden lalu tembakkan jarum pada ujung

jari responden tekan supaya darah keluar.

- Darah disentuh pada tepi samping strip, darah akan langsung

meresapsampai ujung strip dan bunyi beep, tunggu sebentar hasil akan

keluar beberapa detik pada layar.

4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2013). Dalam melakukan penelitian ini prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun untuk ditujukan kepada Bakesbangpol Madiun, setelah di

ijinkan dilanjutkan ke Bakesbangpol Madiun.

2. Setelah mendapat ijin dari Bangkesbangpol Madiun, surat ijin ditujukan

kepada Kepala Puskesmas Klagen Serut dan kemudian di arahkan ke kepala

desa Klagen Serut.

3. Memberi sosialisasi atau pengarahan tentang kegiatan yang dilakuakan

berkaitan dengan penelitian kepada subyek selama penelitian berlangsung.

4. Mengukur IMT pada data penderita asam urat dengan menggunakan

timbangan berat badan dan tinggi badan dengan cara IMT = berat badan (kg)

dibagi tinggi badan (m²).

5. Mengukur penderita kadar asam urat darah dengan menggunakan alat easy

touch/GCU.

6. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan lembar

observasi.

4.9 Teknik Analisa Data

4.9.1 Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Data statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengolahan

data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya :

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan. Apabila ada

data-data yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu dilakukan

pengambilan data ulang untuk melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila

tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut tidak diolah atau

dimasukkan dalam pengolahan “data missing”. Editing adalah tahap dimana

peneliti memeriksa kembali daftar lembar observasi yang telahdi tulis

peneliti.

2. Coding

Coding adalah peng”kodean” atau “coding”, yaitu mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

Data demografi, jenis kelamin meliputi laki-laki dan perempuan. Agama

meliputi Islam, Kristen, Hindu, Budha. Pendidikan meliputi tidak sekolah,

SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, buta huruf. Pekerjaan meliputi, tidak

bekerja, pensiunan, wiraswasta, dan buruh tani.

a. Jenis Kelamin :

- Laki-laki : diberi kode 1

- Perempuan : diberi kode 2

b. Agama :

- Islam : diberi kode 1

- Kristen : diberi kode 2

- Hindu : diberi kode 3

- Budha : diberi kode 4

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

c. Pendidikan :

- Tidak sekolah : diberi kode 1

- SD : diberi kode 2

- SMP : diberi kode 3

- SMA : diberi kode 4

- Perguruan tinggi : diberi kode 5

- Buta huruf : diberi kode 6

d. Pekerjaan :

- Tidak bekerja : diberi kode 1

- Pensiunan : diberi kode 2

- Wiraswasta : diberi kode 3

- Buruh tani : diberi kode 4

3. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi

(Hidayat, 2009). Proses ini memasukkan data dalam bentuk kode ke dalam

program komputer SPSS 16.

4. Cleaning

Cleaning data adalah proses pengecekan kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak. Tahapan cleaning data terdiri dari

mengetahui missing data, variasi data dan konsistensi data (Hidayat, 2009).

Proses ini dilakukan apabila semua data responden sudah selesai dimasukkan,

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dalam

pengkodean, tidak lengkap data. Kemudian akan dilakukan pembentulan atau

pengoreksian data kembali.

5. Tabulating

Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel nilai statistik. Setelah

proses editing, coding, entry, cleaning selanjutnya data dimasukkan ke

komputer dan dianalisis secara statistik.

4.9.2 Analisa Data

Tujuan dilakukan analisa data adalah memperoleh gambaran dari hasil

penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian, membuktikan

hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan

secara umum dari penelitian yang merupakan kontribusi dalam pengembangan

ilmu yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Sifat data secara

umum dibedakan atas dua macam yaitu data kategori berupa skala nominal

dan ordinal, data numerik berupa skala rasio dan interval. Analisa

univariatdalam penelitian ini berdasarkan macam data yang dimiliki tersebut,

dalam penelitian ini dipakai perhitungan:

a. Distribusi frekuensi

Distribusi frekuensi merupakan table yang menyajikan data variable dalam

bentuk frekuensi (f). Variable yang digunakan untuk menganalisis ini

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

adalah menganalisis hubugan indeks massa tubuh .data yang dianalisis

adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.

b. Perhitungan Tendensi sentral

Perhitungan tendensi sentral adalah ukuran pemusatan sebuah distribusi

data. Ukuran atau nilai tunggal yang mewakili keseluruhan data. Jenis

tendensi sentral adalah mean (rata-rata), median, modus. Data tersebut

merupakan numerik yang berskala rasio dan interval. Di dalam penelitian

data yang dianalisis mengguanakan tendensi sentral kadar asam urat

adalah umur dan berat badan.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang menghubungkan dua variabel yaitu

penelitian ini Indeks massa tubuh (IMT) sebagai variabel independen dan

variabel independen dan variabel dependen (Arikunto, 2006). Pada kadar

asam urat darah sebagai variabel dependen. Menurut (Plichta and Garzon,

2009) Pearson correlation coeficient digunakan untuk menguji hubungan

antara dua variabel yang masing-masing datanya bersifat numerik atau data

variabel dengan skala pengukuran interval maupun ratio. Sedangkan

(Jackson, 2011) menyebutkan bahwa person product moment correlation

coeficient (Pearson’r r) adalah uji statistik yang paling umum digunakan

untuk mengetahui correlation coeficient ketika kedua variabel diukur dalam

skala interval atau rasio. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Korelasi

Pearson Product Moment dengan α = 0,05.

Berikut ini adalah hal-hal yang terkait dengan pearson product moment

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

yaitu (Blair and Taylor, 2008):

a. Sangat tepat digunakan untuk mengetahui correlation coeficient

b. Merupakan salah satu dari uji statistik yaitu uji parametrik.

c. Bila menggunakan uji ini maka data harus berdistribusi normal.

d. Uji ini digunakan untuk menguji hubungan dua variabel kuantitatif

(numerik-numerik).

Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

rxy= n∑ XY-( ∑Χ)(∑Υ)

{n∑X²˗ (∑Χ)²}{n∑Υ²˗(∑Υ)²}

keterangan:

r ΧΥ = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Jumlah subjek

∑Χ = Jumlah dari kuadrat nilai X

∑Υ = Jumlah dari kuadrat nilai Y

∑ΧΥ = Jumlah skor seluruh item

∑Χ² = Kuadrat dijumlah skor tiap item

∑Υ² = Kuadrat dari skor total

Adapun pedoman signifikansi memakai panduan sebagai berikut : bila p

value < α (0,05). Keputusan hasil uji statistic dengan membandingkan nilai

p (p-value) dan nilai α (0,05). Ketentuan yang berlaku adalah sebagai

berikut :

1. Jika p-value < 0,05 berarti H0 ditolak, artinya ada hubungan indeks

massa tubuh dengan kadar asam urat darah.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2. Jika p-value > 0,05 berarti H0 diterima, artinya tidak ada hubungan

indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah.

Arah hubungan antara dua variabel Korelasi pearson product moment

(PPM) dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak boleh lebih dari

harga (-1 ≤ r + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negative

sempurna. r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya

sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikorelasikan dengan tabel

intrepretasi nilai r.

Tabel 4.1 Derajat asosiasi

No R Derajat asosiasi

1 ± 1,0 Sempurna (perfect)

2 ± 0,7 to ± 1,0 Kuat (strong)

3 ± 0,4 to ± 0,7 Sedang (moderate)

4 ± 0,2 to ± 0,4 Lemah (weak)

5 ±0,01 to ± 0,2 Tidak penting (negligible)

6 0,0 Tidak ada hubungan (no

association) Sumber : WHO, 2001 dalam Ketut Swarjana 2016

Menurut Ketut Swarjana (2016) hasil perhitungan pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi 3 besar kelompok besar :

1. Korelasi positif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati +1. Ini

berarti bahwa setiap kenaikan skor/ nilai pada variabel X akan diikuti

dengan kenaikan skor/nilai variabel Y. Sebaliknya jika variabel X

mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y.

2. Korelasi negatif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati -1 atau

sama dengan -1. Ini berarti bahwa setiap kenaikan skor/nilai pada variabel

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

X akan diikuti dengan penurunan skor/nilai variabel Y. Sebaliknya,

apabila skor/nilai dari variabel X turun, maka skor/nilai dari variabel Y

akan naik.

3. Tidak ada korelasi, apabila hasil perhitungan korelasi (mendekati 0 atau

sama dengan 0). Hal ini berarti bahwa naik turunnya skor/nilaisatu

variabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya skor/nilai variabel

yang lainnya. Apabila skor/nilai variabel X naik, maka tidak selalu diikuti

dengan naik turunnya skor/nilai atau turunnya skor/nilai Y. Demikian juga

sebaliknya.

Apabila distribusi tidak normal bisa menggunakan Uji Korelasi Kendaltau.

Uji Korelasi Kendaltau yang dipilih dalam penelitian ini karena

distribusinya mendekati distribusi normal.

4.10 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan surat pengantar dari

ketua prodi S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun untuk

mendapatkan persetujuan dari puskesmas dan kepala desa kebonagung Kemudian

dilakukan penelitian dengan menekankan pada etika penelitian yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan

bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk mengembangkan

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

ilmu. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :

partisipasi responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,

manfaaat, kerahasiaan, informasi peneliti yang mudah dihubungi dan lain-lain

(Nursalam, 2011).

2. Tanpa nama (Anonimity)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner)

yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi kode dalam bentuk

nomor pada masing-masing lembar pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentility)

Data informasi yang di dapat oleh peneliti dari responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pada kelompok-kelompok tertentu saja

yang akan peneliti sajikan (Nursalam, 2013).

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang

hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut

Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Hasil penelitian diuraikan secara deskriptif

sesuai tujuan umum dan khusus pada penelitian. Penelitian ini dilakukan pada

bulan 21 Juli 2017 – 29 Juli 2017 dengan responden penelitian ini sebanyak 39

responden. Sedangkan hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu data

umum dan data khusus.

Data umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan. Sedangkan data

khususnya menyajikan hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat

darah, yang di dapat dari lembar observasi yang di berikan peneliti ke pada

orang yang beresiko asam urat yang bersedian menjadi responden dan dari

pengukuran IMT dengan menggunakan alat tinggi badan dan timbangan berat

badan serta pengukuran asam urat dengan menggunakan alat GCU. Data ini akan

di sajikan dalam bentuk distribusi frekuesi dan prosentase. Setelah data terkumpul

dilakukan tabulasi untuk memudahkan pembahasan.

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di desa Klagen Serut merupakan salah satu dari

14 desa di wilayah Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Desa klagen serut

terletak pada ketinggian 400-500 meter dari permukaan laut dengan jumlah

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

penduduk laki-laki 1.712 jiwa, perempuan 1.899 jiwa, jumlah seluruhnya 3.611

jiwa atau 1.385 KK.

Struktur organisasi pada Desa Klagen Serut ini dipimpin oleh Kepala Desa

dan dibantu oleh staff karyawan desa. Desa Klagen serut juga terdapat satu unit

pelayanan kesehatan yaitu Poskesdes dan memiliki 1 Puskesmas induk yang

terletak di pusat Desa sehingga memudahkan pelayanan bagi masyarakat.

Mayoritas warga Desa Klagen serut berprofesi sebagai Petani dan Buruh tani

dengan tingkat pendidikan rata-rata lulusan tingkat Sekolah Dasar. Kurangnya

informasi dan pengetahuan tentang kesehatan, membuat perilaku masyarakat di

Desa Klagen Serut masih kurang untuk mengetahui tentang rentang bahaya

penyakit, jenis makanan berbahaya apa saja yang perlu dihindari. Pengetahuan

yang kurang tentang bahaya penyakit asam urat karena kurangnya perhatian

masyarakat terhadap kesehatan pola makan sehingga menyebabkan indeks massa

tubuh yang obesitas dan asam urat merupakan salah satu penyebab tingginya

resiko asam urat di desa Klagen Serut.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden

berdasarkan sebaran populasi, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

karakteristik responden berdasarkan usia, karakteristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data ini menyajikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli

Tahun 2017.

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

Perempuan 24 61,5%

Laki-laki 15 38,5%

Total 39 100%

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 24 orang (61,5%), dan berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 15 orang (38,5%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Desa Klagen Serut

Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli Tahun 2017.

Usia(

Tahun)

Mean Modus Min-

max

S

D

CI–95% 53,23 57 36-76 9,617 50,11-56,34

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa rata – rata usia responden 53,2 tahun,

usia paling banyak adalah 57 tahun, usia terendah 36 tahun dan tertinggi 76

tahun dengan standart deviasi sebesar 9,617. Pada tingkat kepercayaan

sebesar 95% diperkirakan usia responden berada pada rentang usia 50,11

tahun sampai dengan 56,34 tahun. Data tersebut menunjukkan rata-rata

responden sudah memasuki usia 53,2 tahun yang berarti tengah memasuki

fase masa lansia awal.

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendididikan diDesa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli

Tahun 2017.

Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

Tidak sekolah

Tidak sButa

huruf

4 10,3%

SD 21 53,8%

SMP 5 12,8%

SMA 6 15,4%

Perguruan tinggi 3 7,7%

Total 39 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan SD

sejumlah 21 orang (53,8%), SMA sejumlah 6 orang (15,4%), SMP sejumlah

5 orang (12,8%),Tidak sekolah sejumlah 4 orang (10,3%), Perguruan Tinggi

sejumlah 3 orang (7,7%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.4 Karakteristik responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Klagen

Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli Tahun

2017.

Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

Buruh Tani 20 51,3%

Wiraswasta 12 30,8%

PNS 3 7,7%

IRT 4 10,3%

Total 39 100%

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pekerjaan

Buruh tani sejumlah 20 orang (51,3%), wiraswasta sejumlah 12 orang

(30,8%), IRT sejumlah 4 orang (10,3%), PNS sejumlah 3 orang (7,7%).

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

5.2.2 Data Khusus

Data khusus menyajikan hasil indeks massa tubuh dan kadar asam urat

responden di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.

1. Karakteristik Indeks Massa Tubuh Responden

Tabel 5.5 Karakteristik Indeks Massa Tubuh Responden di Desa Klagen

Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli Tahun

2017 n=39.

Indeks

Massa

Tubuh

N Mean Median Modus Min-max SD CI–95%

39 23,61 22 22 16-33 4,64880 22,10 -

25,12

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata indeks massa tubuh

responden sebesar 23,61 kg/m² dan nilai median indeks massa tubuh sebesar

22,00 serta nilai indeks massa tubuh paling banyak adalah 22,00, nilai

terendah indeks massa tubuh 16 kg/m² dan tertinggi 33 kg/m² dengan standart

deviation sebesar 4,64880%. Pada tingkat kepercayaan 95% maka indeks

massa tubuh responden berada pada nilai 22,10 sampai dengan 25,12. Data

tersebut menunjukkan rata-rata responden memiliki nilai indeks massa tubuh

sebesar 23,61. Hal ini berarti masyarakat desa klagen serut berada pada

kategori beresiko menjadi obesitas.

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

2. Karakteristik Kadar Asam Urat Responden

Tabel 5.6 Karakteristik Kadar Asam Urat Responden di Desa Klagen Serut

Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada Bulan Juli Tahun 2017

n=39.

Kadar

Asam

Urat

N Mean Median Modus Min-max

S

D

CI–95%

39 6,17 6,00 6 3-10 1,570 5,67-6,68

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar asam urat darah

6,17, nilai median kadar asam urat darah 6, nilai kadar asam urat darah paling

banyak adalah 6, nilai terendah kadar asam urat darah 3 dan tertinggi 10

dengan standart deviation sebesar 1,570. Pada tingkat kepercayaan 95% kadar

asam urat darah responden berada pada nilai 5,67 sampai dengan 6,68. Data

tersebut menunjukkan rata-rata responden memiliki nilai kadar asam urat

darah sebesar 6,17. Hal ini berarti masyarakat desa klagen serut memiliki

kadar asam urat yang tinggi.

3. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah di Desa

Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.

Untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar

Asam Urat Darah di Desa Klagen Serut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Table 5.7 Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Indeks Massa

Tubuh Di Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.

Variabel Mean Median Modus Min-

mak

SD CI-95% p-

Value

r

Indeks

massa

tubuh

23,61 22 22 16-33 4,64 22,10-

25,12

0,008

0,417

Kadar

asam

urat

darah

6,17 6 6 3-10 1,57 5,67-

6,68

Tabel 5.7 pada variabel indeks massa tubuh menunjukkan bahwa nilai

rata-rata indeks massa tubuh responden sebesar 23,61 dan nilai median indeks

massa tubuh sebesar 22 serta nilai indeks massa tubuh paling banyak adalah

22, nilai terendah indeks massa tubuh 16 dan tertinggi 33 dengan standart

deviation sebesar 4,64. Pada tingkat kepercayaan 95% maka indeks massa

tubuh responden berada pada nilai 22,10 sampai dengan 25,12. Data tersebut

menunjukkan rata-rata responden memiliki nilai indeks massa tubuh sebesar

23,61.

Sedangkan pada variabel kadar asam urat darah menunjukkan bahwa

nilai rata-rata kadar asam urat darah 6,17, nilai median kadar asam urat darah

6, nilai kadar asam urat darah paling banyak adalah 6, nilai terendah kadar

asam urat darah 3 dan tertinggi 10 dengan standart deviation sebesar 1,570.

Pada tingkat kepercayaan 95% kadar asam urat darah responden berada pada

nilai 5,67 sampai dengan 6,68. Data tersebut menunjukkan rata-rata

responden memiliki nilai kadar asam urat darah sebesar 6,17.

Hasil uji statistik menggunakan uji pearson product moment di

dapatkan nilai p value = 0,008 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak berarti ada

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen

Serut Kabupaten Jiwan Kabupaten Madiun. kontingensi (r) dengan arah

hubungan positif (+) berarti semakin tinggi indeks massa tubuh akan semakin

tinggi juga kadar asam urat darah. Nilai pearson product moment (r) sebesar

0,417 diinterpretasikan dengan kekuatan hubungan pada tingkat sedang.

5.3 Pembahasan

Hasil penelitian terhadap responden yang dilakukan di Desa Klagen Serut

Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun pada bulan Juli 2016. Dengan sampel

sebanyak 39 orang, yang terdiri dari 24 sampel perempuan dan 15 sampel laki-

laki.

5.3.1 Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi

tinggi dalam meter kuadrat (m2) (Sugondo, 2006). IMT merupakan indikator yang

paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan

lebih dan obese pada orang dewasa.

IMT juga tidak dapat mengidentifikasi distribusi dari lemak tubuh.

Sehingga beberapa penelitian menyatakan bahwa standar cut off point untuk

mendefinisikan obesitas berdasarkan IMT mungkin tidak menggambarkan risiko

yang sama untuk konsekuensi kesehatan pada semua ras atau kelompok etnis

(Utari, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 rata-rata nilai indeks massa

tubuh responden sebesar 23,61 dan nilai median indeks massa tubuh sebesar 22,00

serta nilai indeks massa tubuh paling banyak adalah 22,00, nilai terendah indeks

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

massa tubuh 16 dan tertinggi 33 dengan standart deviation sebesar 4,64880%.

Pada tingkat kepercayaan 95% maka indeks massa tubuh responden berada pada

nilai 22,1084 sampai dengan 25,1224. Data tersebut menunjukkan rata-rata

responden memiliki nilai indeks massa tubuh sebesar 23,61. Dengan nilai

standart deviasi 4,64880 % (0,046880) menunjukkan hasil perhitungan tersebut

mendekati rata-rata nilai sebenarnya. Mengingat nilai semakin rendah nilai

standart deviasi, maka semakin kecil rentang variasi datanya, sedangkan jika nilai

standart deviasi semakin tinggi maka semakin lebar rentang variasi datanya.

Berdasarkan kevalidan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa

klagen serut berada pada kategori beresiko mejadi obesitas.

Berdasarkan hasil tabulasi silang indeks massa tubuh dengan jenis kelamin

perempuan normal berjumlah 9 (37,5%), kurus berjumlah 3 (12,5%), dan

kelebihan berat badan 12 (50%), serta laki-laki dengan indeks massa tubuh

normal berjumlah 9 (37,5%), dan kelebihan berat badan 6 (25%). Sedangkan

kadar asam urat darah normal perempuan dan laki-laki berjumlah 18 (46,2%), dan

kadar asam urat darah tinggi perempuan dan laki-laki berjumlah 21 (53,8%). IMT

dan kadar sam urat dengan pendidikan yang paling tinggi adalah berpendidikan

SD, normal, kurus dan kelebihan berat badan sejumlah 21 (53,8). IMT dan kadar

asam urat dengan pekerjaan yang paling banyak adalah buruh tani sejumlah 20

(51,2%).

Prevalensi IMT normal dan obesitas pada penelitian ini dapat dipengaruhi

oleh faktor lokasi penelitian yang berada di wilayah rural (pedesaan). Rosmalina

dkk. (2007) dalam penelitian yang membandingkan tingkat kesegaran jasmani di

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Desa dan Kota Bogor menemukan bahwa rata-rata penduduk desa memiliki IMT

normal dan obesitas pada batas bawah atau lebih rendah dari IMT penduduk kota

yang mendekati overweight.

IMT dengan kategori kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada

laki-laki. Namun, angka kejadian obesitas lebih tinggi pada perempuan

dibandingkan dengan laki-laki. Data dari National Health and Nutrition

Examination Survey (NHANES) periode 1999-2000 menunjukkan tingkat

obesitas pada laki-laki sebesar 27,3% dan pada perempuan sebesar 30,1% di

Amerika.

Indeks massa tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor – faktor yang

mempengaruhi indeks massa tubuh adalah usia, jenis kelamin, genetik, pola

makan, aktivitas fisik.

5.3.2 Kadar Asam Urat

Kadar asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh manusia.

Senyawa ini memiliki rumus C5H4N4O3 dan rasio normalnya laki-laki 3-

7,2mg/dL dan perempuan 2-6 mg/dL. Dalam kondisi normal asam urat tidak akan

berbahaya bagi kesehatan manusia. Apabila kelebihan (hiperurisemia) atau

kekurangan (hipourisemia) kadar asam urat dalam plasma darah akan menjadi

indikasi penyakit pada tubuh manusia. Meningkatnya konsentrasi asam urat

(hiperurisemia) yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme disebut dengan

gout.

Berdasarkan hasil penelitaian pada tabel 5.6 rata-rata nilai kadar asam urat

darah 6,17, nilai median kadar asam urat darah 6, nilai kadar asam urat darah

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

paling banyak adalah 6, nilai terendah kadar asam urat darah 3 dan tertinggi 10

dengan standart deviation sebesar 1,570%. Pada tingkat kepercayaan 95% kadar

asam urat darah responden berada pada nilai 5,67 sampai dengan 6,68. Data

tersebut menunjukkan rata-rata responden memiliki nilai kadar asam urat darah

sebesar 6,17. Hal ini berarti masyarakat desa klagen serut memiliki kadar asam

urat yang tinggi.

Hasil penelitian Tanuguchi dan kamatani (2008) yang menemukan bahwa

laki-laki, terutama laki-laki berusia diatas 30 tahun cenderung memiliki kadar

asam urat yang lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini disebabkan adanya

peranan proteksi dari hormone estrogen pada perempuan yang membantu ginjal

dalam mengeliminasi asam urat melalui urine. Proteksi estrogen tersebut akan

menghilang setelah perempuan mengalami menopause sehingga resiko asam urat

pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Akan tetapi, jika merujuk pada rentan

usia responden laki-laki maupun perempuan yang seluruhnya berada pada rentang

30-59 dapat diketahui bahwa responden laki-laki memang sedang berada pada

usia rawan asam urat.

Kadar asam urat darah di pengaruhi oleh beberapa faktor, faktor – faktor

yang mempengaruhi kadar asam urat darah adalah konsumsi purin yang

berlebih, konsumsi alkohol, faktor metabolisme, faktor ekskresi atau konsumsi

obat-obatan, dan faktor resiko lain yaitu seperti faktor genetik, peningkatan

pergantian asam nuklead, indeks massa tubuh, usia, jenis kelamin, dan penyakit

komplikasi (Kumalasari, 2012).

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

5.3.3 Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Asam Urat Darah

Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara indeks massa

tubuh dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut Kecamata Jiwan

Kabupaten Madiun. Dari hasil anilisis data yang diperoleh pada tabel 5.7 hal ini

terbukti Keeratan hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan kadar asam urat

darah pada responden adalah sedang.

Hasil uji statistik menggunakan uji pearson product moment di dapatkan

nilai p value = 0,008 ˂ α = 0,05, sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan indeks

massa tubuh dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut Kabupaten

Jiwan Kabupaten Madiun. kontingensi (r) dengan arah hubungan positif (+)

berarti terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat

darah. Nilai pearson product moment sebesar 0,417 diinterpretasikan dengan

kekuatan hubungan pada tingkat sedang.

Hasil tabulasi silang hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat

darah di desa klagen serut kecamatan jiwan kabupaten madiun menunjukkan

bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh seseorang maka akan semakin tinggi

pula kadar asam urat darahnya. diiterpretasikan dari data 39 responden, 15

responden diantaranya memiliki indeks massa tubuh normal dengan kadar asam

urat yang normal pula, serta 17 responden memiliki kelebihan berat badan

(obesitas) dengan nilai kadar asam urat yang tinggi.

Purwaningsih (2009) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki

berat badan berlebih biasanya memiliki pola makan yang berlebih daripada yang

dibutuhkannya, pada pola makan tersebut kemungkinan juga terjadi asupan purin

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

yang berlebihan pula di samping asupan karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu

berat badan berlebih menyebabkan penekanan pada bagian sendi sehingga asam

urat sulit dikeluarkan dalam tubuh dan juga memicu terjadinya resistensi insulin.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Lumunon dkk.

(2015) yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa

tubuh (IMT) dengan kejadian arthritis gout pada lansia di Puskesmas Wawowasa

Manado (p < α 0,05). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hariadi (2016) bahwa

pada responden laki-laki maupun perempuan menemukan adanya hubungan

yang signifikan antara IMT dengan kadar asam urat di Dusun Niten Nogotirto

Gamping Sleman baik pada responden laki-laki maupun perempuan (p < 0,05).

Keeratan hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan kadar asam urat di

Dusun Niten Nogotirto Gamping Sleman pada responden laki-laki maupun

perempuan adalah sedang.

Kadar asam urat yang tinggi pada indivudu dengan status IMT obesitas

disebabkan karena individu yang memiliki berat badan berlebih umumnya

memiliki simpanan lemak yang tinggi. Simpanan lemak yang tinggi berhubungan

dengan resistensi insulin dan individu komponen dari sindrom metabolik

termasuk hipertensi, dislipedemia dan hiperinsulinemia yang berhubungan dengan

status kadar asam urat (Augne, D & Vatten, L.J, 2014).

Pada responden dengan IMT normal, kadar asam urat yang tinggi dapat

disebabkan oleh asupan purin yang tinggi. Asupan purin yang tinggi dapat terjadi

tidak hanya pada responden dengan IMT normal melainkan juga pada responden

dengan IMT obesitas. Hal ini dikarenakan status IMT tidak mencerminkan asupan

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

purin, melainkan hanya mencerminkan asupan lemak, asupan karbohidrat dan

status klirens asam urat. Responden dengan status IMT obesitas juga tetap dapat

memiliki kadar asam urat yang normal jika responden tersebut memiliki asupan

purin yang rendah dan memiliki perilaku hidup sehat untuk menghindari asam

urat.

Perilaku hidup sehat untuk menghindari asam urat selain dengan

mengontrol asupan purin adalah dengan melakukan olahraga teratur juga harus

disertai dengan perilaku lain. Perilaku tersebut yakni konsumsi air putih yang

tinggi (minimal 10-12 gelas per hari) dan konsumsi serat yang tinggi seperti oats,

brokoli, apel, jeruk, pir, stroberi, blueberry, mentimun, seledri, wortel, serat akasia

dan barley (Adhiyanti dkk., 2015).

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya banyak

kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum

optimal atau bisa dikatakan belum sempurna, banyak sekali kekurangan –

kekurangan tersebut antara lain :

1. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

analitik, dimana penelitian ini dilakukan hanya untuk mencari apakah ada

korelasi (hubungan) antar variable yaitu variabel indeks massa tubuh dan

kadar asam urat darah, tanpa mengetahui secara pasti faktor apa yang

menyebabkan ada / tidak adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan

kadar asam urat darah.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Besar sampel hanya sebanyak 39 responden merupakan keterbatasan dalam

penelitian ini. dengan sampel yang lebih banyak diperkirakan akan mewakili

populasi yang diharapkan penelitian akan lebih baik.

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

BAB 6

PENUTUPAN

6.1 KESIMPULAN

Indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah di Desa Klagen Serut

Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata Indeks massa tubuh responden dengan populasi 63 orang di Desa

Klagen Serut didapatkan nilai indeks massa tubuh 23,61 kg/m².

2. Rata-rata Kadar asam urat darah responden dengan populasi 63 orang di Desa

Klagen Serut nilai kadar asam urat darah 6,17 mg/dl.

3. Hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada penelitian

ini terdapat hubungan yang bermakna karena IMT dengan kadar asam urat

darah pada populasi 63 orang dengan nilai p value (0,008) ˂ α = 0,05 dan

koefisien korelasi r = 0,417 diinterpretasikan adanya hubungan pada tingkat

kekuatan sedang.

6.2 SARAN

1. Bagi masyarakat di Desa Klagen Serut

Masyarakat disarankan untuk menjaga pola makan, agar menghindari

makanan yang berlemak dan memiliki kadar purin yang tinggi. Di tunjang

dengan olahraga yang teratur agar peredaran darah menjadi lancar sehingga

mencegah terjadinya penumpukan lemak dan purin yang tinggi dalam darah

yang menjadi penyebab obesitas dan asam urat. Masyarakat juga disarankan

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

untuk meningkatkan konsumsi air putih (minimal 10-12 gelas per hari) dan

meningkatkan konsumsi serat untuk menurunkan resiko asam urat.

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat keselarasan antara teori dan

hasil penelitian dan dapat menambah sumber referensi dan daftar pustaka

untuk Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun berkaitan dengan hubungan

indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengendalikan variabel pengganggu

asupan purin dan riwayat penyakit yang dapat berperan mengintervensi

hubungan antara IMT dengan kadar asam urat.

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

DAFTAR PUSTAKA

Anastasya, W 2009. Prafelensi Arthritis Gout. http://digilib, unila.ac.id diakses

pada 3 februari 2017 pada pukul 20.32 WIB.

Arikunto.2010. Prosedur penelitian dengan pendekatan praktek. Jakarta : rineka

cipta.

Ari, 2016. Cara Jitu Mengatasi Asam Urat. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Azari RA. 2014. Journal Reading: Arthritis Gout. Semarang: Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.

CDC, 2009. Intrepretasi Indeks Massa Tubuh. Jakarta: EGC.

Centere For Obesity Research & Educatoin, 2007. Kategori Indeks Massa Tubuh,

Jakarta: EGC.

Darmawan, 2008. Hubungan Lingkar Pinggang dan Indeks Massa Tubuh

terhadap Kadar Asam Urat.

Depkes, RI 2008. Profil Kesehatan Indonesia, Departemen Republik Indonesia,

Jakarta.

Diah, 2011. Patofisiologi Gout Arthritis (Asam Urat).

http://digilib.unimus.ac.id.files/disk 1/125/jtpunimus-gdl-rinajulian-6233-2-

babii.pdf diunduh pada tanggal 9 februari 2017 pada pukul 22.19 WIB.

Hidayat, A 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Salemba Medika, Surabaya.

Hidayat, 2012. Gout dan Hiperurisemia, Medicinus, Vol. 22, No.1.

Ibnu, Fajar. 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Ishikawa T, et al., 2013. Jurnal Asam Urat pada Lansia

http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277efe7b5aed11dfa45b8789c48ac.pdf

diunduh pada 12 Maret 2017 pada pukul 22.15 WIB.

Isma, 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan Pengobatan Asam Urat,

Diabetes dan Hipertensi. Yogyakarta: ARASKA.

Kertia, 2011.Patofisiologi Gout Arthritis (Asam Urat).

http://digilib.unimus.ac.id.files/disk 1/125/jtpunimus-gdl-rinajulian-6233-2-

babii.pdf diunduh pada tanggal 9 februari 2017 pada pukul 22.19 WIB.

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Khomsan, 2006. Terapi Jus Untuk Rematik & Asam Urat. Ramadhan penata:

Jakarta.

Kumalasari, 2009. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat

Darah pada penduduk Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaharja Kabupaten

Banyumas, Jurnal Keperawatan. Soedirman Purwokerto. No.3 Volume.4.

Lamb, et al,. 2011. Jurnal Asam Urat pada Lansia

http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277efe7b5aed11dfa45b8789c48ac.pdf

diunduh pada 12 Maret 2017 pada pukul 22.15 WIB.

Lia, Sholeha. Hubungan Perilaku Makan terhadap Indeks Massa Tubuh pada

Remaja di SMP YMJ Ciputat. Jakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan.

Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Nursalam, 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Nyoman, Supariasa, 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Rahmatul, F 2015. Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.

Riskesdas, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan

Litbangkes, Depkes RI.

Spieker. Et al 2011. Jurnal Asam Urat pada Lansia

http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277efe7b5aed11dfa45b8789c48ac.pdf

diunduh pada 12 Maret 2017 pada pukul 22.15 WIB.

Swarjana, 2016. Statistik Kesehatan. Denpasar : C.V ANDI OFFSET.

Vitahealth, 2005. Asam Urat. Jakarta: PT. Garuda.

Waring, et al 2009. Jurnal Asam Urat pada Lansia

http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277efe7b5aed11dfa45b8789c48ac.pdf

diunduh pada 12 Maret 2017 pada pukul 22.15 WIB.

Yekti, 2016. Cara Jitu Mengatasi Asam Urat. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 1

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 2

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 3

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 4

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Dengan menandatangani lembar ini, saya:

Nama :

Usia :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang

berjudul “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah di

Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun”.

Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini hanya digunakan untuk

keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden

penelitian ini.

Madiun, Juli 2017

Yang Menyatakan

(

)

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 5

OBSERVASI PENELITIAN

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM

URAT DARAH PADA USIA 35 TAHUN KEATAS DI DESA KLAGEN

SERUT KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN

A. Identitas Responden

Usia :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

B. Hasil Pengukuran (diisi oleh peneliti)

Berat Badan : .............. kg

Tinggi Badan : .............. cm

IMT (kg/m2) :

Kadar Asam Urat : .............. mg/dl

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 6

LEMBAR PENGUMPUL DATA

Isilah pertanyaan tabel di bawah ini dengan cara memberikan tanda checlist ( )

pada kolom jawabannya disediakan. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan

pengamatan pada responden:

Identitas Responden

Usia :

Data Demografi

Beri tanda checlist ( ) pada jawaban yang sesuai diinginkan

A. Umur ..... th

Jenis Kelamin Laki-Laki

Perempuan

Agama Islam

Kristen

Hindu

Budha

Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Pekerjaan Tidak bekerja/ibu

rumah tangga

PNS

Wiraswasta

Buruh

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 7

TABULASI

No Nama U

sia

Jenis

Kelamin

Aga

ma

Pendidi

kan

Terakhi

r

Pekerjaa

n

Berat

Badan

Tiggi

Badan

Hasil

IMT

Keter

angan

Hasil

Asam Urat

Keteran

gan

1 Ny. S 5

2 P

Isla

m SD

Wiraswa

sta 50 163 18,8

Norm

al 7,7 Tinggi

2 Ny. K 5

2 P

Isla

m SMA

Wiraswa

sta 59 161 22,7

Norm

al 10,3 Tinggi

3 Ny.K 7

6 P

Isla

m TS

Buruh

tani 45 152 19,4

Norm

al 3,8 Normal

4 Ny.S 5

7 P

Isla

m SD

Buruh

tani 70 160 27,3

Obesit

as 6,3 Tinggi

5 Tn. M 6

0 L

Isla

m SMA

Wiraswa

sta 70 150 31,1

Obesit

as 7,5 Tinggi

6 Ny. N 3

9 P

Isla

m SD

Buruh

tani 55 145 26,1

Obesit

as 7,2 Tinggi

7 Tn. S 6

4 L

Isla

m SD

Buruh

Tani 50 152 21,6

Norm

al 3,5 Normal

8 Tn. S 4

9 L

Isla

m SD

Buruh

tani 55 160 21,4

Norm

al 5,7 Normal

9 Ny. S 4

0 P

Isla

m SMP

Wiraswa

sta 50 155 20,8

Norm

al 5,4 Normal

10 Ny. K 4

8 P

Isla

m SD

Buruh

tani 40 158 16,0 Kurus 6,2 Tinggi

11 Ny. S 6

1 P

Isla

m TS

Buruh

tani 43 153 18,3 Kurus 5,1 Normal

12 Ny. P 4 P Isla SD Buruh 50 156 20,5 Norm 5,7 Normal

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

5 m tani al

13 Ny. S 4

7 P

Isla

m SMP

Wiraswa

sta 40 150 17,7 Kurus 4,5 Normal

14 Ny. S 5

5 P

Isla

m SD

Wiraswa

sta 75 155 31,2

Obesit

as 6,5 Tinggi

15 Ny.

W

4

4 P

Iisla

m SMA IRT 72 167 25,8

Obesit

as 6,3 Tinggi

16 Tn. A 4

1 L

Isla

m SMP

Wiraswa

sta 84 170 29,0

Obesit

as 8,4 Tinggi

17 Ny. S 5

9 P

Isla

m SD IRT 74 162 28,2

Obesit

as 6,4 Tinggi

18 Tn. S 5

8 L

Isla

m SD

Wiraswa

sta 53 155 22,0

Norm

al 7,0 Normal

19 Ny. S 4

9 P

Isla

m SD

Wiraswa

sta 57 160 22,2

Norm

al 6,0 Normal

20 Ny. S 5

7 P

Isla

m SMA IRT 50 163 18,8

Norm

al 6,0 Normal

21 Ny. M 7

0 P

Isla

m TS IRT 63 174 20,8

Norm

al 4,0 Normal

22 Ny. S 5

6 P

Isla

m SD

Buruh

tani 75 150 33,3

Obesit

as 7,3 Tinggi

23 Ny. S 6

3 P

Isla

m PT PNS 60 145 28,5

Obesit

as 6,5 Tinggi

24 Ny. S 5

7 P

Isla

m SD

Buruh

tani 75 155 31,2

Obesit

as 8,8 Tinggi

25 Tn. A 5

6 L

Isla

m SD

Buruh

tani 63 174 20,8

Norm

al 5,5 Normal

26 Tn. I 4

8 L

Isla

m SD

Buruh

tani 72 167 25,8

Obesit

as 7,6 Tinggi

27 Ny. S 5 P Isla SD Buruh 54 142 26,7 Obesit 6,9 Tinggi

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

7 m tani as

28 Tn. S 5

6 L

Isla

m SD

Buruh

tani 59 161 22,7

Norm

al 6,0 Normal

29 Ny. H 6

1 P

Isla

m PT PNS 84 170 29,0

Obesit

as 8,0 Tinggi

30 Ny. S 6

1 P

Isla

m SD

Buruh

tani 55 142 24,7

Obesit

as 7,2 Tinggi

31 Tn. S 7

0 L

Isla

m PT PNS 70 150 31,1

Obesit

as 4,4 Normal

32 Ny. S 3

6 P

Isla

m SMA

Buruh

tani 58 145 27,5

Obesit

as 8,4 Tinggi

33 Tn. T 3

8 L

Isla

m SMP

Wiraswa

sta 50 163 18,8

Norm

al 6,2 Normal

34 Tn. K 6

4 L

Isla

m TS

Buruh

tani 65 156 26,7

Obesit

as 9,5 Tinggi

35 Tn. M 4

4 L

Isla

m SD

Buruh

tani 59 161 22,7

Norm

al 5,1 Normal

36 Tn. S 4

7 L

Isla

m SD

Buruh

tani 65 153 27,7

Obesit

as 9,5 Tinggi

37 Tn. N 5

0 L

Isla

m SD

Buruh

tani 60 168 21,2

Norm

al 7,3 Tinggi

38 Tn. T 5

2 L

Isla

m SMP

Wiraswa

sta 52 163 19,5

Norm

al 6,0 Normal

39 Ny. M 3

7 P

Isla

m SMA

Wiraswa

sta 51 160 21,6

Norm

al 5,0 Normal

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 8

Hasil Uji SPSS

Data umum

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 15 38.5 38.5

38.5

Perempuan 24 61.5 61.5

100.

0

Total 39 100.0 100.0

Statistics

Usia

N Valid 39

Missing 0

Mean 53.2308

Mode 57.00

Std. Deviation 9.61759

Minimum 36.00

Maximum 76.00

Sum 2076.00

Descriptives

Statistic

Std. Error

USIA

Mean 53.2308 1.54005

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 50.1131

Upper Bound 56.3484

5% Trimmed Mean 53.0584

Median 55.0000

Variance 92.498

Std. Deviation 9.61759

Minimum 36.00

Maximum 76.00

Range 40.00

Interquartile Range 13.00

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Skewness .122 .378

Kurtosis -.340 .741

Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

tidak sekolah 4 10.3 10.3 10.3

SD 21 53.8 53.8 64.1

SMP 5 12.8 12.8 76.9

SMA 6 15.4 15.4 92.3

Perguruan tinggi

3 7.7 7.7 100.0

Total 39 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

buruh 20 51.3 51.3 51.3

wiraswasta 12 30.8 30.8 82.1

PNS 3 7.7 7.7 89.7

Ibu rumah tangga

4 10.3 10.3 100.0

Total 39 100.0 100.0

Data khusus

Statistics

INDEKS_MASSA_TUBUH

N Valid 39

Missing 0

Mean 23.6154

Median 22.0000

Mode 22.00

Std. Deviation 4.64880

Sum 921.00

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Descriptives

Statistic Std. Error

INDEKS_MASSA_TUBUH

Mean 23.6154 .74440

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

22.1084

Upper Bound

25.1224

5% Trimmed Mean 23.5442

Median 22.0000

Variance 21.611

Std. Deviation 4.64880

Minimum 16.00

Maximum 33.00

Range 17.00

Interquartile Range 7.00

Skewness .321 .378

Kurtosis -1.032 .741

Statistics

KADAR_ASAM_URAT

N Valid 39

Missing 0

Mean 6.1795

Median 6.0000

Mode 6.00

Std. Deviation 1.57065

Minimum 3.00

Maximum 10.00

Sum 241.00

Descriptives

Statistic Std. Error

KADAR_ASAM_URAT

Mean 6.1795 .25151

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

5.6703

Upper Bound

6.6886

5% Trimmed Mean 6.1709

Median 6.0000

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Variance 2.467

Std. Deviation 1.57065

Minimum 3.00

Maximum 10.00

Range 7.00

Interquartile Range 2.00

Skewness .160 .378

Kurtosis .155 .741

Statistics

INDEKS_MASSA_TUBUH

KADAR_ASAM_URAT

N Valid 39 39

Missing 0 0

Mean 23.6154 6.1795

Median 22.0000 6.0000

Mode 22.00 6.00

Std. Deviation 4.64880 1.57065

Minimum 16.00 3.00

Maximum 33.00 10.00

Sum 921.00 241.00

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Uji Korelasi dan Uji Normalitas

Uji Korelasi

Correlations

Indeks Masa Tubuh

Responden Kadar Asam

Urat

Indeks Masa Tubuh Responden

Pearson Correlation 1 .417**

Sig. (2-tailed) .008

N 39 39

Kadar Asam Urat Pearson Correlation .417** 1

Sig. (2-tailed) .008

N 39 39

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

INDEKS MASA TUBUH RESPONDEN

.174 39 .004 .946 39 .059

KADAR ASAM URAT RESPONDEN

.161 39 .012 .961 39 .186

a. Lilliefors Significance Correction

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Tabulasi Silang

IMT dan Jenis Kelamin

Indeks

Massa

Tubuh

Jenis Kelamin Total P

Value C Perempuan Laki-laki

f % f % f %

Norma

l 9

37,

5 9

37,

5 18

46,

15

0,0

08

0,4

17

Kurus 3 12,

5 0 0 3

7,7

0

Kelebi

han BB 12 50 6 25 18

46,

15

Jumlah 18 46,

2 21

38,

4 39 100

KAU dan Jenis Kelamin

Kad

ar

Asam

Urat

Jenis Kelamin Total

P

Value C Perempuan Laki-laki

f % f % f %

Nor

mal 9

37,

5 9

37,

5 18

46,

2

0,0

08

0,4

17

Ting

gi 15

62,

5 6 25 21

53,

8

Juml

ah 24

61,

5 15

38,

4 39 100

IMT dan Pendidikan

Pendidi

kan

Indeks Massa Tubuh

Total P

Value C Normal Kurus

Kelebih

an BB

f % f % f % f %

TS 2 11

,1 1

5

,5

1 5,

5 4

10

,2

0,0

08

0,

417

SD 1

0

55

,5 1

5

,5

1

0

5

5,5

2

1

53

,8

SMP 3 16

,6 1

5

,5

1 5,

5 5

12

,8

SMA 3 16

,6 0 0

3 1

6.6 6

15

,3

PT 0

0 0 0

3 1

6,6 3

7,

7

Jumlah 1

8

46

,2 3

7

,7

1

8

4

6,2

3

9

10

0

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Pendidikan dan KAU

Pendidi

kan

Kadar Asam Urat Total P

Value C Normal Tinggi

f % f % f %

TS 3 16,

6 1 5,5 4

10,

2

0,008 0,417

SD 8 44,

4

1

3

72,

2

2

1

53,

8

SMP 4 22,

2 1 5,5 5

12,

8

SMA 2 1,1 4 22,

2 6

15,

3

PT 1 5,5 2 11,

1 3 7,7

Jumlah 1

8

46,

2

2

1

53,

8

3

9

10

0

Pekerjaan dan IMT

Pekerja

an

Indeks Massa Tubuh

Total P

Value C Normal Kurus

Kelebih

an BB

f % f % f % f %

Buruh

tani 8

44

,4 2

1

1,1

1

0

5

5,5

2

0

51

,2

0,0

08

0,

417

Wiraswasta 8

44

,4

1

5

,5

3 1

6,6

1

2

30

,76

PNS 0

0 0 0

3 1

6,6 3

7,

7

IRT 2 11

,1 0 0

2 1

1,1 4

10

,2

Jumlah 1

8

46

,2 3

7

,7

1

8

4

6,2

3

9

10

0

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Pekerjaan dan KAU

Pekerja

an

Kadar Asam Urat Total P

Value C Normal Tinggi

f % f % f %

Buruh

tani 8

44,

4

1

2

66,

6

2

0

51,

2

0,008 0,417

Wiraswasta

7

38,

8 5

27,

7

1

2

30,

76

PNS 1 5,5 2 11,

1 3 7,7

IRT 2 11,

1 2

11,

1 4

10,

2

Jumlah 1

8

46,

2

2

1

53,

8

3

9

10

0

Tabulasi silang hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat

Indeks

Massa

Tubuh

Kadar Asam Urat Total P

Value C Normal Tinggi

f % f % f %

Norma

l 15

83,

3 3

16,

7 18

46,

15

0,0

08

0,4

17

Kurus 2 66,

7 1

33,

3 3

7,7

0

Kelebi

han BB 1 5,6 17

94,

4 18

46,

15

Jumlah 18 46,

2 21

53,

8 39 100

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 9

JADWAL PENELITIAN

N

o Kegiatan

Janu

ari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1

Pengajuan judul atau

masalah, proses

bimbingan, proposal

penenlitian

2 Ujian proposal

penelitian

3 Perbaikan ujian

proposal

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Proses bimbingan

skripsi

6 Ujian skripsi

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 10

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

Lampiran 11

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/149/1/5.pdfUntuk analisa digunakan bantuan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat