skripsi faktor-faktor yang berhubungan dengan …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/skripsi devi...

178
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti DI KELURAHAN MUNGGUT DAN WUNGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI ARISKA INDRIANI NIM : 201403056 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN

JENTIK Aedes aegypti DI KELURAHAN MUNGGUT DAN WUNGU

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN

Oleh :

DEVI ARISKA INDRIANI

NIM : 201403056

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ii

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN

JENTIK Aedes aegypti DI KELURAHAN MUNGGUT DAN WUNGU

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh :

DEVI ARISKA INDRIANI

NIM : 201403056

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

iii

Page 4: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

iv

Page 5: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Sebelumnya saya mengucapkan syukur Alhamdulillah atas rahmat dan

ridho dari Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim skripsi ini dapat

terselesaikan, tidak ada perjuangan apapun yang penulis berikan apabila tidak

mendapat ridho dari Allah SWT, dan mungkin skripsi ini tidak dapat

terselesaikan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang Tua saya, Bapak dan Ibu yang selalu membimbing dan

memberikan doa serta semangat buat saya serta tak pernah lelah mendidik

saya untuk mencari ilmu, belajar, ibadah dan berdoa.

2. Dosen pembimbing skripsi Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM.,M.Kes

dan Ibu Hanifah Ardiani, S.KM.,M.KM yang telah senantiasa memberikan

bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Almamater saya, STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Semua mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Program Studi

Kesehatan Masyarakat Angkatan 2014 senasib, seperjuangan, terimakasih

atas solidaritas yang luar biasa, bersama-sama bahu membahu saling

membantu demi terselesaikan skripsi ini.

5. Untuk semua teman dekat, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

terimakasih untuk segala support, motivasi, dan bantuannya sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

vi

Page 7: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Devi Ariska Indriani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 21 Oktober 1995

Agama : Islam

Alamat : Perum. Kartoharjo Indah G/10, RT.14 RW.03,

Kelurahan Kelun, Kec. Kartoharjo Kota

Madiun.

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Kelun Kota Madiun (2002 – 2008)

2. SMPN 3 Madiun (2008 – 2011)

3. SMAN 4 Madiun (2011 – 2014)

4. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun (2014 –

sekarang)

Page 8: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun. Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan jenjang Sarjana di Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan ini :

1. Kepala Kelurahan Munggut dan Kepala Kelurahan Wungu Kabupaten

Madiun.

2. Bapak Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid), selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

3. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM.,M.Kes, selaku Ketua Prodi S1

Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun serta Dosen

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam

penyusunan proposal skripsi ini.

4. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM.,M.KM, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan proposal

skripsi ini.

5. Bapak H. Edy Bachrun, S.KM.,M.Kes, selaku Ketua dewan Penguji.

Page 9: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ix

6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, peneliti

ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi penelitian skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan, dan

kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan

proposal penelitiaan ini.

Madiun, 31 Agustus 2018

Penyusun

Page 10: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

x

ABSTRAK

Devi Ariska Indriani

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN

JENTIK Aedes aegypti DI KELURAHAN MUNGGUT DAN WUNGU

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN

102 halaman + 32 tabel + 7 gambar + 10 lampiran

Kepadatan jentik Aedes aegypti di suatu wilayah diketahui dengan

indikator ABJ. ABJ (Angka Bebas Jentik) merupakan persentase rumah atau

tempat-tempat umum yang tidak ditemukan jentik. Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu terdapat dua desa yang cakupan ABJ belum sesuai dengan indikator

nasional atau kurang dari 95% yaitu Kelurahan Munggut 87,25% dan Kelurahan

Wungu 90,75%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahu faktor-faktor yang

berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes aegypti di wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun.

Jenis penelitian ini adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross

sectional. Populasi penelitian ini adalah Rumah penduduk yang berada di

Kelurahan Munggut dan Kelurahan Wungu Kabupaten Madiun yaitu sejumlah

1.806 rumah dan besar sampelnya sejumlah 317 rumah. Teknik sampling yang

digunakan adalah Proportional Random Sampling. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah

analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan

pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD) p= 0,007;

RP (95% CI) = 1,230 (1,080-1,400), bahan kontainer p= 0,000; RP (95% CI) =

1,328 (1,159-1,522), warna kontainer p= 0,006; RP (95% CI) = 1,225 (1,063-

1,410), letak kontainer p= 0,034; RP (95% CI) = 1,170 (1,020-1,343), dan tutup

kontainer p= 0,009; RP (95% CI) = 1,211 (1,057-1,387) dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kondisi

kontainer dan pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD)

diperlukan dukungan dari instansi-instansi kesehatan seperti puskesmas

khususnya dalam melakukan evaluasi dan pengendalian jentik Aedes aegypti

dengan lebih ketat.

Kata kunci : pelaksanaan PSN DBD, karakteristik kontainer, kepadatan jentik

Aedes aegypti

Kepustakaan : 43 (2005-2017)

Page 11: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xi

ABSTRACT

Devi Ariska Indriani

THE FACTORS THAT ASSOCIATED WITH THE DENSITY OF Aedes

aegypti LARVAE AT MUNGGUT AND WUNGU VILLAGE IN

WORK AREA OF WUNGU PRIMARY HEALTH CARE MADIUN

REGENCY

102 pages + 32 tables + 7 pictures + 10 appendix

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) was an environment-based disease

caused by dengue virus. ABJ (Non-wiggle Numbers) is the percentage of houses

or public places that do not found larvae. There were two villages in the Wungu

Pimary Health Care, with ABJ coverage has not fulfilled national indicator or less

than 95%, that were Munggut Village 87.25% and Wungu Village 90.75%. The

purpose of this study was to determine the factors that associated with the density

of Aedes aegypti larvae in work area of Wungu Public Health Center Madiun.

This research used analytical survey method with cross sectional approach.

The population of this research were houses in Munggut and Wungu Village

Madiun Regency, as much as 1.806 houses and the number of sample was 317

houses. The sampling technique used Proportional Random Sampling. The data

collection used questionnaires and observations. The data analysis used univariate

and bivariate analysis was using Chi Square test.

The results showed that there were a relationship between the mosquito

nests eradication of dengue hemorrhagic fever (PSN DBD) p = 0.007; RP (95%

CI) = 1,230 (1,080-1,400), container material p = 0.000; RP (95% CI) = 1,328

(1,159-1,522), container color p = 0.006; RP (95% CI) = 1,225 (1,063-1,410),

container location p = 0.034; RP (95% CI) = 1.170 (1,020-1,343), and container

lid p = 0.009; RP (95% CI) = 1,211 (1,057-1,387) with Aedes aegypti larvae

density.

People should increase their awareness of the container condition and

improve their mosquito nest eradication behavior (PSN DBD) with 3M Plus.

Health workers need to improve the evaluation and control of Aedes aegypti

larvae.

Keywords : implementation of PSN DBD, characteristics of container,

density of Aedes aegypti larvae

Literature : 45 (2005-2017)

Page 12: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ............................................................................................. i

SAMPUL DALAM ............................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viIi

ABSTRAK .......................................................................................................... x

ABSTRACT ........................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.2.1 Rumusan Masalah Umum .............................................................. 5

1.2.2 Rumusan Masalah Khusus ............................................................. 5

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

1.5 Tabel Keaslian Penelitian ....................................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Demam Berdarah Dengue ....................................................................... 12

2.1.1 Pengertian Demam Berdarah Dengue ............................................ 12

2.1.2 Tanda Dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue ................. 13

2.1.3 Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue .................................. 14

2.2 Kepadatan Jentik ..................................................................................... 18

2.2.1 Survei Jentik ................................................................................... 19

2.2.2 Metode Survei Jentik ..................................................................... 19

2.2.3 Indeks Nyamuk Aedes aegypti ....................................................... 20

2.3 Segitiga Epidemiologi ............................................................................. 21

2.3.1 Agent (Faktor Penyebab) ................................................................ 22

2.3.2 Host (Pejamu) ................................................................................ 22

2.3.3 Environment (Lingkungan) ............................................................ 24

2.4 Kerangka Teori........................................................................................ 40

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .............................................................................. 41

3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 42

Page 13: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xiii

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 43

4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 43

4.2.1 Populasi .......................................................................................... 43

4.2.2 Sampel ............................................................................................ 44

4.3 Teknik Sampling ..................................................................................... 46

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................................... 47

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................... 49

4.6 Instrumen Penelitian................................................................................ 53

4.6.1 Uji Validitas ................................................................................... 54

4.6.2 Uji Reliabilitas ............................................................................ 55

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 57

4.8.1 Cara Pengumpulan Data ................................................................. 58

4.8.2 Jenis Data .................................................................................... 58

4.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 59

4.9.1 Teknik Pengolahan Data ................................................................ 59

4.9.2 Analisis Data .................................................................................. 61

4.10 Etika Penelitian ...................................................................................... 62

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 64

5.1.1 Kelurahan Munggut ........................................................................ 64

5.1.2 Kelurahan Wungu .......................................................................... 65

5.2 Hasil Penelitian ......................................................................................... 66

5.2.1 Data Umum .................................................................................... 66

5.2.2 Data Khusus ................................................................................... 68

5.2.3 Analisis Bivariat ............................................................................. 74

5.3 Pembahasan .............................................................................................. 80

5.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 98

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 100

6.2 Saran ......................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................. 9

Tabel 2.1 Perbedaan Jentik Aedes aegypti Dengan Jentik Anopheles

Dan Culex .............................................................................. 16

Tabel 2.2 Perbedaan jentik Aedes aegypti dan Aedes albopictus............ 17

Tabel 2.3 Larva Index ............................................................................. 21

Tabel 4.1 Besar Sampel........................................................................... 45

Tabel 4.2 Pengambilan Sampel Per Rumah Penduduk Di

Kelurahan Munggut ................................................................ 47

Tabel 4.3 Pengambilan Sampel Per Rumah Penduduk

Di Kelurahan Wungu .............................................................. 47

Tabel 4.4 Definisi Operasional ............................................................... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Pelaksanaan PSN DBD ............. 55

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan PSN DBD ........................ 56

Tabel 4.7 Rencana Kegiatan ................................................................... 56

Tabel 4.8 Koding Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan

Jentik Aedes aegypti ............................................................... 66

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 .......................... 66

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018 ......................................................... 66

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah

Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018 ......................................................... 67

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ....................................... 68

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pelaksanaan PSN DBD di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018 ....................................................................... 68

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kontainer di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018......................................................... 69

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Bahan Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut

Dan Kelurahan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 .......................... 69

Page 15: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xv

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Warna Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut

Dan Kelurahan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 .......................... 70

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Letak Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut

Dan Kelurahan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 .......................... 70

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Tutup Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut

Dan Kelurahan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 .......................... 71

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Bahan Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ....................................... 71

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Warna Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ....................................... 72

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Letak Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ..................................... 72

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Tutup Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ..................................... 73

Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Kepadatan Jentik di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018 ..................................... 74

Tabel 5.16 Tabulasi Silang Hubungan antara Pelaksanaan PSN DBD

dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan

Munggut danWungu Wilayah

Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun ...................... 75

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Hubungan Bahan Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun ............................................................... 76

Tabel 5.18 Tabulasi Silang Hubungan Warna Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun ............................................................... 77

Page 16: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xvi

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Hubungan Letak Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun ............................................................... 78

Tabel 5.20 Tabulasi Silang Hubungan Tutup Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

Dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun ............................................................... 79

Page 17: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbedaan Jentik Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex ... 16

Gambar 2.2 Perbedaan posisi jentik Aedes aegypti, Anopheles,

dan Culex ........................................................................... 17

Gambar 2.3 Kerangka Teori .................................................................. 40

Gambar 3 1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 41

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ................................................. 48

Gambar 5.1 Peta Wilayah Kelurahan Munggut Kabupaten Madiun ...... 64

Gambar 5.2 Peta Wilayah Kelurahan Wungu Kabupaten Madiun ......... 65

Page 18: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed

Consent)

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Kepada Kepala Kesbangpol

Kabupaten Madiun

Lampiran 4 Surat Telah Melakukan Penelitian Dari Kelurahan

Munggut Dan Kelurahan Wungu

Lampiran 5 Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 Observasi Penelitian

Lampiran 7 Rekapitulasi Penelitian

Lampiran 8 Hasil Output Penelitian

Lampiran 9 Dokumentasi

Lampiran 10 Hasil Bimbingan

Lampiran 11 Lembar Revisian Skripsi

Page 19: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

xix

DAFTAR SINGKATAN

ABJ : Angka Bebas Jentik

BI : Breteu Index

CFR : Case Fatality Rate

CI : Countainer Index

DBD : Demam Berdarah Dengue

DF : Densifity Figure

DHF : Dengue Hemorrhagic Fever

HI : House Index

IR : Incidence Rate

KLB : Kejadian Luar Biasa

PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk

WHO : World Health Organization

Page 20: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat sampai saat ini. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh

kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah

Demam Berdarah Dengue (DBD) (Achmadi, 2011). Demam Berdarah

Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemis di Indonesia,

dengan daerah terjangkit yang semakin meluas dan angka kesakitan yang

cenderung meningkat dari tahun ke tahun, bahkan sering menimbulkan

Kejadian Luar Biasa (KLB) (Kemenkes RI, 2014).

Penyakit DBD di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1968 di Surabaya

dan Jakarta, dan setelah itu jumlah kasus DBD terus bertambah seiring

dengan semakin meluasnya daerah endemis DBD. Dampak dari penyakit

DBD tidak hanya sering menimbulkan KLB tetapi juga menimbulkan

dampak buruk sosial maupun ekonomi. Dampak atau kerugian sosial yang

terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian

anggota keluarga, dan usia harapan penduduk yang berkurang (Kemenkes

RI, 2014). Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,

terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization

(WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD

tertinggi di Asia Tenggara (Achmadi, 2011).

Page 21: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

2

Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia pada tahun 2015 terdapat

129.650 kasus kesakitan demam berdarah dengan jumlah kematian 1.071

orang, sedangkan jumlah kasus tahun 2016 terdapat 204.171 kasus kesakitan

dengan jumlah kematian 1.598 orang. Angka kesakitan atau Incidence Rate

DBD tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu 50,75 per 100.000 penduduk menjadi

77,96 per 100.000 penduduk. Data kasus DHF secara Nasional tiga tahun

terakhir mengalami kenaikan (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).

Kasus DBD di Jawa Timur tahun 2016 dengan Incidence Rate (IR)

sebesar 64,8 per 100.000 penduduk mengalami peningkatan dibanding

tahun 2015 yaitu Incidence Rate (IR) sebesar 54,18 per 100.000 penduduk.

Angka ini masih diatas target nasional ≤ 49 per 100.000 penduduk. Angka

kematian atau Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2016 sebesar 1,4%

dibanding tahun 2015 dengan Case Fatality Rate (CFR) 0,83% mengalami

kenaikan dan diatas target <1%. Untuk propinsi Jawa Timur pada tahun

2016 kasus DBD yang paling banyak berada di daerah Kabupaten Sidoarjo

dengan kasus sejumlah 1.708 kasus dan Case Fatality Rate (CFR) 2,5%

(Dinas Kesehatan Propinsi Jatim, 2016).

Jumlah kasus DBD tahun 2017 dari 26 Puskesmas yang berada di

wilayah Kabupaten Madiun yaitu sebesar 78 penderita dengan Incidence

Rate (IR) 278,8 per 100.000 penduduk. Untuk Puskesmas Wungu

merupakan salah satu puskesmas dengan jumlah kasus DBD yang paling

tinggi diantara 26 Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Madiun.

Berdasarkan data dari Puskesmas Wungu pada tahun 2017 terdapat 12

Page 22: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

3

penderita DBD dan 1 kasus yang meninggal dunia (Dinas Kesehatan

Kabupaten Madiun, 2017).

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti badan

nyamuk yang berwarna hitam dan belang-belang putih pada seluruh

tubuhnya dan biasanya menggigit manusia pada pagi dan sore hari (Ayu

Putri, 2016). Nyamuk Aedes aegypti memiliki siklus hidup sempurna. Siklus

hidup nyamuk ini terdiri dari empat fase, mulai dari telur, jentik, pupa dan

kemudian nyamuk dewasa. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur pada

permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna

hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2

hari menjadi jentik (Ayu P, 2016)

Keberadaan jentik di suatu wilayah diketahui dengan indikator ABJ. ABJ

merupakan persentase rumah atau tempat-tempat umum yang tidak

ditemukan jentik. keberhasilan upaya penyehatan lingkungan perumahan/

tempat-tempat umum, dapat dilihat dari pencapaian cakupan angka bebas

jentik (ABJ) minimal 95% (Depkes RI, 2010). Wilayah Kerja Puskesmas

Wungu terdapat dua desa yang cakupan ABJ belum sesuai dengan indikator

nasional atau kurang dari 95% yaitu Kelurahan Munggut 87,25% dan

Kelurahan Wungu 90,75% (Puskesmas Wungu, 2017).

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap angka kejadian DBD adalah

jumlah populasi jentik nyamuk Aedes aegypti. Ukuran yang dipakai untuk

mengetahui kepadatan jentik Aedes aegypti adalah hasil dari perhitungan

Page 23: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

4

House Index (HI), Countainer Index (CI), Breteu Index (BI) kemudian dapat

dilihat dalam tabel Larva Index dengan skala 1-9 untuk mengetahui apakah

kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti di daerah penelitian tergolong

rendah atau tinggi (Queensland Government, 2011).

Kepadatan jentik dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu

pelaksanaan kegiatan 3M. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Budiman (2014) menunjukkan nilai (p=0,000) yang artinya ada

hubungan antara kegiatan menguras, menutup penampungan air, mengubur

barang bekas dengan kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan

Kawua Kabupaten Poso, karena sesuai dengan teori Azwar (2005) bahwa

sikap dan tindakan yang positif dapat memotivasi individu dalam

melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk sehingga angka kejadian

DBD dapat di kurangi.

Penelitian yang dilakukan oleh Eka Augesleni (2012) menunjukkan

bahwa ada hubungan antara karakteristik kontainer dengan keberadaan

jentik dengan hasil jenis kontainer (p=0,023), dasar kontainer (p=0,007),

warna kontainer (p=0,000), dan letak kontainer (p=0,000) ini merupakan

hasil prasurvei yang dilakukan terhadap 3 rumah di 3 RT di Kelurahan

Tanjung Seneng terdapat 5 sampai 7 kontainer dari masing-masing rumah.

Setelah diteliti, 3 dari kontainer terdapat keberadaan jentik. Kebanyakan

jentik terdapat di kontainer yang permanen, berwarna dasar gelap, dan

berada didalam rumah.

Page 24: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

5

Penelitian tentang kepadatan jentik di wilayah kerja Puskesmas Wungu

belum pernah dilakukan sebelumnya. Untuk itu peneliti ingin melakukan

penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti di wilayah kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Masalah Umum

Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun?

1.2.2 Masalah Khusus

1. Bagaimana gambaran kepadatan jentik Aedes aegypti di Kelurahan

Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun?

2. Bagaimana gambaran karakteristik kontainer di Kelurahan Munggut

dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun?

3. Bagaimana gambaran pelaksanaan PSN DBD di Kelurahan Munggut

dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun?

4. Apakah pelaksanaan PSN DBD berhubungan dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun?

Page 25: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

6

5. Apakah bahan kontainer berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun?

6. Apakah warna kontainer berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun?

7. Apakah letak kontainer berhubungan dengan dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun?

8. Apakah kondisi tutup kontainer berhubungan dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran kepadatan jentik Aedes aegypti di Kelurahan

Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun.

Page 26: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

7

2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik kontainer di Kelurahan

Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun?

3. Mengetahui gambaran pelaksanaan PSN DBD di Kelurahan Munggut

dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

4. Mengetahui hubungan antara pelaksanaan PSN DBD dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu

wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

5. Mengetahui hubungan antara bahan kontainer dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

6. Mengetahui hubungan antara warna kontainer dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

7. Mengetahui hubungan antara letak kontainer dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

8. Mengetahui hubungan antara kondisi tutup kontainer dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu

wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

Page 27: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

8

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah

yang ada di masyarakat terutama untuk mengurangi kepadatan jentik,

meningkatkan ABJ, dan mencegah penularan DBD.

2. Bagi Puskesmas Wungu

Sebagai informasi bagi Puskesmas tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan kepadatan jentik Aedes aegypti sehingga dapat menjadi masukan

dalam pengendalian vektor demam berdarah dengue di wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

3. Bagi Bagi Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi refrensi dan mampu

mengembangkan teori.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan pustaka untuk memberikan informasi tentang kesehatan

masyarakat terutama upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

5. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan penulis mengenai beberapa

faktor yang berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes aegypti di

Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun.

Page 28: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

9

1.5 Tabel Keaslian Penelitian

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama

Pengarang,

Tahun

Judul Metode Variabel Hasil

1. Budiman,

2014.

Hubungan

Pelaksanaan

Kegiatan 3M

Dengan Kepadatan

Jentik Aedes

aegypti di

Kelurahan Kawua

Kabupaten Poso

penelitian analitik

dengan pendekatan

Cross sectional, sampel

yang digunakan yaitu

simple random

sampling dan Uji yang

digunakan adalah Chi

Square dengan derajat

kepercayaan 95%.

Variabel bebas:

Pelaksanaan 3M

Variabel terikat:

Kepadatan

Jentik Aedes

aegypti

Terdapat hubungan

antara kegiatan

pelaksanaan menguras

tempat penampungan

air (p=0,000),

kegiatan pelaksanaan

menutup tempat

penampungan air

(p=0,000), dan

kegiatan mengubur

barang bekas dengan

keberadaan jentik

nyamuk Aedes aegypti

(p=0,000) dengan

kepadatan jentik

Aedes aegypti.

2. Aghnes T.

Booroto,

2013.

Hubungan Antara

Tindakan PSN

DBD Dengan

Keberadaan Jentik

Nyamuk Aedes

aegypti. Di

Kelurahan Teling

Atas, Kota

Manado.

Penelitian survei

analitik dengan

rancangan Cross

Sectional, Sampel

diambil secara

systematic random

sampling, dan

menggunakan uji Chi

Square test.

Variabel bebas:

Tindakan

pemberantasan

sarang nyamuk

(PSN)

Variabel terikat:

Keberadaan

Jentik Nyamuk

Aedes aegypti

Terdapat hubungan

antara tindakan

pemberantasan sarang

nyamuk dan

keberadaan jentik

nyamuk Aedes aegypti

(p=0,037).

Page 29: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

10

No Nama

Pengarang,

Tahun

Judul Metode Variabel Hasil

3. Eka Devia,

2013. Perbedaan

Keberadaan Jentik

Aedes aegypti

Berdasarkan

Karakteristik

Kontainer Di

Daerah Endemis

Demam Berdarah

Dengue.

Jenis penelitian

kuantitatif dengan

metode analitik dengan

pendekatan Cross

Sectional dan analisis

data dilakukan dengan

uji Chi Square.

Variabel bebas:

karakteristik

kontainer yang

meliputi bahan

kontainer,

volume

kontainer, letak

kontainer,

keberadaan

penutup

kontainer,

kondisi air

kontainer dan

sumber air

kontainer.

Variabel terikat:

keberadaan

jentik Aedes

aegypti.

1. Tidak ada perbedaan

keberadaan jentik

Aedes aegypti

berdasarkan

keberadaan penutup

kontainer (p=0,216).

2. Ada perbedaan

keberadaan jentik

Aedes aegypti

berdasarkan volume

kontainer (p=0,039).

3. Ada perbedaan

keberadaan jentik

Aedes aegypti

berdasarkan kondisi

air kontainer

(p=0,039).

4. Tidak ada perbedaan

keberadaan jentik

Aedes aegypti

berdasarkan sumber

air kontainer

(p=0,384).

4. Eka

Augesleni,

2012.

Hubungan

Karakteristik

Kontainer Tempat

Penampung Air

Dengan

Keberadaan Jentik

Aedes aegypti Di

Kelurahan Tanjung

Seneng.

Jenis penelitian

kuantitatif dengan

metode analitik dengan

pendekatan Cross

Sectional dan analisis

data dilakukan dengan

uji Chi Square.

Variabel bebas:

Karakteristik

Kontainer

Tempat

Penampungan

Air.

Variabel terikat:

Keberadaan

Jentik Aedes

aegypti

1. Ada hubungan

antara kontainer

dengan keberadaan

jentik nyamuk

Aedes aegypti (p=

0,023).

2. Ada hubungan

antara dasar

kontainer dengan

keberadaan jentik

nyamuk Aedes

aegypti (p= 0,007).

3. Ada hubungan

antara warna

kontainer dengan

keberadaan jentik

nyamuk Aedes

aegypti (p= 0,000)

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Page 30: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

11

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-

penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Terikat : Kepadatan Jentik Aedes aegypti.

2. Tahun Penelitian : Pada tahun 2018

3. Tempat penelitian : Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun.

Page 31: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Demam Berdarah Dengue

2.1.1 Pengertian Demam Berdarah Dengue

Dalam ilmu kedokteran, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan

suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue tipe 1 sampai 4.

Virus ini lebih dominan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina. Menurut

banyak penelitian, keempat tipe virus dengue ini dapat ditemukan di negeri

tercinta kita ini, namun yang dihubungkan dengan gejala DHF terparah

adalah tipe 3. Demam berdarah termasuk salah satu penyakit yang

meresahkan masyarakat meskipun sudah yakin dengan kekebalan yang

dimiliki oleh tubuhnya terhadap suatu virus, kekebalan (imunitas) terhadap

satu jenis virus tidak berlaku untuk infeksi jenis virus lainnya, bahkan dapat

menimbulkan reaksi yang kurang menguntungkan bagi tubuh (Yekti

Mumpuni, 2015).

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

(DHF) merupakan komplikasi dari demam Dengue (Dengue Fever) yang

memburuk. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sejenis penyakit

demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus

dengan genus Flavivirus yang dikenal dengan nama Virus Dengue yang

ditandai dengan demam berdarah 2 sampai 7 hari tanpa sebab yang jelas

Page 32: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

13

lemas, lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda perdarahan di kulit berupa

bintik perdarahan (Ayu P, 2016).

2.1.2 Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

Diagnosa penyakit DBD dapat dilihat berdasarkan kriteria diagnosa

klinis dan laboratoris. Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD yang dapat

dilihat dari penderita kasus DBD dengan diagnosa klinis dan laboratoris :

1. Diagnosa Klinis

1) Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38 – 40 º C).

2) Manifestasi perdarahan dengan bentuk: uji Tourniquet positif , Petekie

(bintik merah pada kulit), Purpura (pendarahan kecil di dalam kulit),

Ekimosis, Perdarahan konjungtiva (pendarahan pada mata), Epistaksis

(pendarahan hidung), Perdarahan gusi, Hematemesis (muntah darah),

Melena (BAB darah) dan Hematuri (adanya darah dalam urin).

3) Perdarahan pada hidung dan jusi.

4) Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada

kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

5) Pembesaran hati (hepatomegali).

6) Renjatan (syok), tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau

kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.

7) Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu anoreksia

(hilangnya selera makan), lemah, mual, muntah, sakit perut, diare dan

sakit kepala.

Page 33: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

14

2. Diagnosa Laboratoris

1) Trombositopeni pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan penurunan

trombosit hingga 100.000 /mmHg.

2) Hemokonsentrasi, meningkatnya hematrokit sebanyak 20% atau lebih

(Monica, 2012).

2.1.3 Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue

1. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti

1) Badan nyamuk yang berwarna hitam dan belang-belang putih pada

seluruh tubuhnya (loreng).

2) Nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit manusia pada pagi dan

sore hari.

3) Nyamuk ini termasuk jenis nyamuk yang terbang hingga 100 meter.

(Ayu P, 2016)

2. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti memiliki siklus hidup sempurna. Siklus hidup

nyamuk ini terdiri dari empat fase, mulai dari telur, jentik, pupa dan

kemudian nyamuk dewasa. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur pada

permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna

hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai

2 hari menjadi jentik (Ayu P, 2016).

1) Telur Aedes aegypti

Telur Aedes aegypti dapat bertahan pada kondisi kering pada

waktu dan intensitas yang bervariasi hingga beberapa bulan. Jika

Page 34: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

15

tergenang dalam air, beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa

menit, sedangkan yang lain mungkin membutuhkan waktu lama

terbenam dalam air. Penetasan telur berlangsung dalam beberapa hari

atau minggu. Terul-telur Aedes aegypti dapat berkembang pada

habitat kontainer kecil yang rentan terhadap kekeringan. Telur Aedes

aegypti paling banyak diletakkan pada ketinggian 1,5 cm diatas

permukaan air dan semakin tinggi dari permukaan air atau semakin

mendekati permukaan air jumlahnya semakin sedikit (Ditjen P2PL,

2014).

2) Jentik Aedes aegypti

Jentik Aedes aegypti memiliki sifon yang pendek dan hanya ada

sepasang sisik subsentral yang jaraknya lebih dari ¼ bagian dari

pangkal sifon. Ciri-ciri tambahan yang membedakan jentik Aedes

aegypti dengan genus lain adalah sekurang-kurangnya ada tiga pasang

satae yang besar pada toraks. Ciri ini dapat membedakan jentik Aedes

aegypti dari umumnya genus Vulicine kecuali Haemogogus dari

Amerika Selatan. Jentik Aedes aegypti bergerak aktif mengambil

oksigen dari permukaan air dan makan pada dasar tempat

perkembangbiakan (Ditjen P2PL, 2014).

Page 35: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

16

Tabel 2.1 Perbedaan jentik Aedes aegypti dengan jentik Anopheles dan

Culex

No Aedes aegypti Anopheles Culex

1. Mempunyai siphon

yang besar dan

pendek dan

terdapat pectern

teeth pada siphon.

Tidak

mempunyai

siphon.

Terdapat siphon yang

bentuknya langsing dan

kecil tanpa pectern

teeth.

2. Pada waktu

istirahat

membentuk sudut

dengan permukaan

air.

Pada waktu

istirahat sejajar

permukaan air.

Pada waktu istirahat

membentuk sudut

dengan permukaan air.

3. Banyak dijumpai

pada genangan air

dengan tempat

tertentu (bak,

tempayan, kaleng

bekas, pelepah

pohon, dan lain-

lain).

Banyak

dijumpai pada

genangan air

yang tidak

terlalu kotor

(rawa, sawah,

ladang, dan lain-

lain).

Banyak dijumpai pada

genangan air kotor

(comberan, got, parit,

dan lain-lain).

Sumber: Ditjen P2PL, 2014.

Gambar 2.1 perbedaan jentik Aedes aegypti, Anopheles, dan Culex.

Sumber: Sang Gede Purnama, 2010.

Page 36: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

17

Gambar 2.2 Perbedaan posisi jentik Aedes aegypti, Anopheles, dan

Culex.

Sumber: Sang Gede Purnama, 2010.

Tabel 2.2 Perbedaan jentik Aedes aegypti dan Aedes albopictus

No Aedes aegypti Aedes albopictus

1. Pada abdomen ke-8 terdapat

satu baris sisik sikat (comb

scale) yang pada sisi

lateralnya terdapat duri-duri.

Sisi sikat (comb scale) tidak

berduri lateral.

2. Terdapat gigi pekten (pectin

teeth) pada siphon dengan

satu cabang.

gigi pekten (pectin teeth) dengan

dua cabang.

3. Sikat ventral memiliki 5

pasang rambut.

Sikat ventral memiliki 4 pasang

rambut.

4. Hidup domestik pada

kontainer di dalam dan di

sekitar rumah

Hidup dan berkembang di kebun

dan semak-semak.

Sumber: Ditjen P2PL, 2014.

Page 37: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

18

3) Pupa Aedes aegypti

Stadium pupa atau kepompong merupakan fase akhir siklus

nyamuk dalam lingkungan air. Stadium ini membutuhkan waktu

sekitar 2 hari pada suhu optimum atau lebih panjang pada suhu

rendah. Pada fase ini adalah periode waktu atau masa tidak makan dan

sedikit bergerak (Ditjen P2PL, 2014).

4) Nyamuk Dewasa

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan

tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik

dengan garis-garis putih keperakan. Dibagian punggung tubunya

tampak dua garis melengkung vertikal dibagian kiri dan kanan yang

menjadi ciri dan spesies ini. pada umumnya, sisik-sisik pada tubuh

nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap

berbeda antar populasi, tergangtung dari kondisi lingkungan dan

nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan

dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan

yang pada umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-

rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati

dengan mata telanjang. Aedes aegypti bentuk domestik lebih pucat dan

hitam kecoklatan (Ditjen P2PL, 2014).

2.2 Kepadatan Jentik

Kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti merupakan faktor resiko

terjadinya penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Semakin tinggi

Page 38: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

19

kepadatan nyamuk Aedes aegypti semakin tinggi pula resiko masyarakat

untuk tertular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepadatan vektor

nyamuk Aedes aegypti dipengaruhi oleh adanya kontainer baik itu berupa bak

mandi, tempayan, vas bunga, kaleng bekas yang digunakan sebagai tempat

perindukan nyamuk (Ayu P, 2016).

2.2.1 Survei Jentik

Survei jentik merupakan suatu kegiatan pemantauan yang

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya jentik serta untuk memeriksa

TPA yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Untuk

memeriksa jentik ditempat yang gelap dan pada permukaan air yang

keruh pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan bantuan senter.

Kegiatan survei jentik dilakukan disemua tempat penampungan air yang

menjadi tempat perkembangbiakan jentik Aedes aegypti (Rahmawati,

2016).

2.2.2 Metode Survei Jentik

Dalam pelaksanaan survei jentik ada dua metode yaitu (Kemenkes

RI, 2011):

1. Single larva

Survei ini dilakukan dengan cara mengambil satu larva disetiap

tempat penampungan air, yang kemudian akan dilakukan identifikasi

jenis larvanya.

Page 39: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

20

2. Visual

Survei ini dilakukan dengan cara melihat ada atau tidaknya larva di

setiap tempat penampungan air tanpa mengambil larvanya.

2.2.3 Indeks Nyamuk Aedes Aegypti

Menurut Kemenkes RI (2011), untuk mengetahui kepadatan

populasi jentik nyamuk Aedes aegypti disuatu tempat dapat melalui survei

terhadap stadium jentik atau dewasa, sebagai hasil survei tersebut di dapat

indeks-indeks Aedes aegypti yaitu:

1. Angka Bebas Jentik (ABJ)

Angka Bebas Jentik adalah persentase pemeriksaan jentik yang

dilakukan di semua desa/kelurahan setiap 3 (tiga) bulan oleh petugas

puskesmas pada rumah-rumah penduduk yang diperiksa.

2. House Indeks (HI)

Persentase antara rumah dimana ditemukan jentik terhadap rumah

yang diperiksa.

HI =

3. Container Indeks (CI)

Persentase antara kontainer yang ditemukan jentik terhadap seluruh

kontainer yang diperiksa.

Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik

X 100%

Jumlah rumah yang ditemukan jentik

Jumlah rumah yang ditemukan jentik X 100%

Jumlah rumah yang diperiksa

ABJ =

Jumlah kontainer yang ditemukan jentik

Jumlah kontainer yang diperikasa

CI = X 100%

Page 40: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

21

4. Breateu Indeks (BI)

Berdasarkan hasil survei larva dapat ditentukan dengan densifity

figure. Densifity figure adalah kepadatan jentik Aedes aegypti yang

merupakan perhitungan HI, CI, BI yang dinyatakan dengan skala 1-9 dan

dibandingkan dengan tabel larva index. Apabila angka DF 1-5

menunjukkan kepadatan jentik rendah atau tidak padat dan jika angka DF

lebih dari 5 atau berada pada skala 6-9 menunjukkan kepadatan jentik

tinggi.

Tabel 2.3 Larva Index

Densifity Figure

House Indeks

Container Indeks

Breteau Indeks

1 1-3 1-2 1-4

2 4-7 3-5 5-9

3 8-17 6-9 10-19

4 18-28 10-14 20-34

5 29-37 15-20 35-49

6 38-49 21-27 50-74

7 50-59 28-31 75-99

8 60-76 32-40 100-199

9 >77 >41 >200

Sumber: Kemenkes, 2011

2.3 Segitiga Epidemiologi

Dalam pandangan Epidemiologi Klasik dikenal segitiga epidemiologi

yang digunakan untuk menganalisis terjadinya penyakit. Segitiga ini terdiri

atas penjamu (host), agen (agent), dan lingkungan (environment)). Konsep

yang bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit

menular dengan unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agen,

Jumlah kontainer yang positif jentik

Jumlah rumah yang diperiksa

X 100% BI =

Page 41: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

22

namun selanjutnya dapat pula digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya

penyakit tidak menular dengan memperluas pengertian agen (Notoatmodjo,

2011).

2.3.1 Agent (faktor penyebab)

Agen adalah penyebab penyakit, bisa bakteri, virus, parasit, jamur,

atau kapang yang merupakan agen yang ditemukan sebagai penyebab

penyakit infeksius. Untuk penyebab terjadinya DBD yaitu virus dengue.

2.3.2 Host (Pejamu)

Pejamu adalah organisme, biasanya manusia atau hewan yang

menjadi persinggahan penyakit. Beberapa faktor yang berkaitan dengan

karakteristik pejamu adalah jenis kelamin, umur, imunitas, pekerjaan,

status gizi, pendidikan dan pengetahuan. Pejamu yang lebih berhubungan

dengan kepadatan jentik yaitu pengetahuan, pekerjaan, dan pendidikan

(Widodo, 2012).

1. Pengetahuan

Pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi kepadatan jentik

nyamuk Aedes aegypti karena pengetahuan mempunyai efek terhadap

perubahan perilaku penduduk. Terbentuknya perilaku baru pada

seseorang dimulai dari seseorang tahu terlebih dahulu terhadap

stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya sehingga

menimbulkan pengetahuan baru pada seseorang tersebut, selanjutnya

menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap seseorang terhadap

objek yang diketahui itu. Akhirnya rangsangan yakni objek yang telah

Page 42: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

23

diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respons

lebih jauh lagi, yaitu berupa tindakan terhadap sehubungan dengan

stimulus atau objek tadi (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan responden tentang penyakit DBD, vektor/nyamuk

penular, cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan faktor yang

mempengaruhi keberadaan maupun kepadatan jentik Aedes aegypti

sangat diperlukan untuk menekan pertumbuhan dan perkembangan

jentik nyamuk Aedes aegypti sehingga penularan penyakit DBD dapat

dicegah. Kurangnya pengetahuan akan berpengaruh pada tindakan

yang dilakukan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Santoso dan Budiyanto

(2013), menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dan sikap responden yang berkaitan dengan penyakit

DBD (p<0,001), dimana responden berpengetahuan rendah

mempunyai kemungkinan 3,097 kali akan mempunyai sikap kurang

baik berkaitan dengan pencegahan penyakit DBD.

2. Pekerjaan

Individu atau masyarakat yang pekerjaannya banyak menghabiskan

waktu di luar rumah mengakibatkan individu/masyarakat tersebut

kurang mempunyai waktu luang untuk melaksanakan kegiatan

pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN DBD). Selain itu, pekerjaan

terkait dengan penghasilan keluarga. Individu atau masyarakat yang

tidak mempunyai pekerjaan tetap dan rendahnya kondisi sosial

Page 43: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

24

ekonomi akan menyebabkan individu atau masyarakat tersebut lebih

fokus mencari pekerjaan untuk menambah penghasilan sehingga

kurang memperhatikan kegiatan PSN DBD di rumah dan

lingkungannya. Hal ini akan berpengaruh terhadap keberadaan maupun

kepadatan jentik Aedes aegypti.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Amrul (2012), di Bandar

Lampung, menemukan bahwa pekerjaan dengan penghasilan tidak

tetap mempunyai resiko 2,03 kali lebih besa untuk terjadinya DBD bila

dibandingkan dengan yang berpenghasilan tetap.

3. Pendidikan

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan

bantuan yang diberikan kepada anak, yang tertuju pada kedewasaan

(jasmani dan rohani). Tujuan pendidikan adalah mengubah tingkah

laku individu maupun masyarakat kearah yang diinginkan.

Sehubungan dengan hal ini maka tujuan pendidikan kesehatan adalah

mengubah perilaku dan merugikan atau tidak sesuai dengan norma

kesehatan kearah tingkah laku yang menguntungkan kesehatan atau

norma yang sesuai dengan kesehatan (Notoatmodjo, 2007).

2.3.3 Environment (Lingkungan)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi

luar manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan

penularan penyakit. Faktor-faktor lingkungan dapat mencakup aspek

Page 44: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

25

biologi, fisik, dan sosial ekonomi. Faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap penyebaran DBD antara lain (Widodo, 2012):

1. Lingkungan fisik

1) Kepadatan penghuni

Kepadatan penghuni rumah ikut menunjang penularan

DBD. Semakin padat penghuni suatu rumah, maka kemungkinan

penularan virus dengue semakin mudah. Kepadatan penghuni di

dalam ruangan yang berlebihan akan mempengaruhi kelembaban

dalam ruangan tersebut, hal ini berpengaruh terhadap habitat dan

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Rumah yang padat

penghuninya akan disenangi oleh nyamuk dan akan berpengaruh

terhadap keberadaan maupun kepadatan jentik Aedes aegypti

(WHO, 2010). Hal ini didukung oleh hasil penelitian Cendrawirda

(2008), yang menyimpulkan bahwa rumah dengan hunian yang

padat mempunyai resiko terjadinya penyakit DBD padaanak 14,48

kali lebih besar bila dibandingkan dengan rumah yang huniannya

tidak padat.

2) Karakteristik Kontainer

Depkes RI (2005), mengelompokkan jenis kontainer nya-

muk Aedes aegypti menjadi 3 kelompok yaitu: 1) kontainer untuk

keperluan sehari-hari, seperti tempayan, bak mandi, bak WC, em-

ber, sumur, tempayan, dan tandon air; 2) kontainer bukan untuk

keperluan sehari-hari (non tempat penampungan air), seperti ba-

Page 45: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

26

rang-barang bekas (ban bekas, kaleng bekas, botol, pecahan

piring/gelas), tempat minum hewan peliharaan (tempat minum

ayam burung, dan lain-lain), vas bunga, saluran air tidak sehat, pot

tanaman hias yang menampung air; 3) kontainer alamiah, seperti

lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit

kerang, pelepah pisang, potongan bambu, dan lain-lain. Jenis kon-

tainer yang diteliti yaitu kontainer yang termasuk keperluan sehari-

hari atau jenis kontainer yang besar saja, seperti tempayan, bak

mandi, bak WC, ember, sumur, dan tandon air.

Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti dalam suatu

kontainer dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahan

kontainer, warna kontainer, letak kontainer, kondisi tutup kontain-

er, adanya ikan pemakan jentik, volume container, kegiatan pen-

gurasan container, dan kegiatan abatisasi (Depkes RI, 2005). Dari

beberapa faktor tersebut yang diteliti yaitu bahan kontainer, warna

kontainer, letak kontainer, dan kondisi tutup kontainer.

1. Bahan Kontainer

Jenis bahan kontainer merupakan suatu keadaan dinding

permukaan kontainer pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedes

aegypti dipengaruhi oleh bahan dasar kontainer, karena telur

diletakkan menempel pada dinding tempat penampungan air

(Depkes RI, 2005). Jenis bahan kontainer dikatakan beresiko

adanya jentik Aedes aegypti menurut Kemenkes RI (2013) yai-

Page 46: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

27

tu kontainer dengan berbahan semen karena mikroorganisme

yang menjadi bahan makanan larva lebih mudah tumbuh pada

dindingnya dan nyamuk betina lebih mudah mengatur posisi

tubuh pada waktu meletakkan telur, dimana telur secara teratur

diletakkan diatas permukaan air dibanding berbahan keramik

dan plastik yang cenderung licin. Bahan kontainer dari

keramik dan plastik memiliki angka positif jentik Aedes ae-

gypti yang rendah karena bahan ini tidak mudah berlumut,

mempunyai permukaan yang halus dan licin serta tidak berpori

sehingga lebih mudah untuk dibersihkan dibandingkan bahan

dari semen dan tanah (Ayunistyah, 2013).

Pada kontainer berbahan licin nyamuk tidak dapat ber-

pegang erat dan mengatur posisi tubuhnya dengan baik sehing-

ga telur disebarkan di permukaan air dan menyebabkan mati

terendam sebelum menetas. Dari pernyataan tersebut

sebaiknya dalam pembuatan kontainer untuk lebih memilih

yang mudah dibersihkan.

Sesuai dengan penelitian Badrah dan Hidayah (2011) jenis

bahan kontainer berisiko terhadap keberadaan jentik Aedes

aegypti yaitu semen. Hal ini terjadi karena bahan semen mudah

berlumut, permukaannya kasar dan berpori-pori pada

dindingnya. Permukaan kasar memiliki kesan sulit dibersihkan,

mudah ditumbuhi lumut dan refleksi cahaya yang rendah.

Page 47: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

28

Refleksi cahaya yang rendah dan permukaan dinding yang

berpori-pori mengakibatkan suhu dalam air menjadi rendah.

2. Warna Kontainer

Menurut Depkes RI (2005) dalam berkembangbiak nyamuk

Aedes aegypti menyukai suasana tempat daerah-daerah tertentu

yang dipengaruhi oleh warna pada tempat penampungan atau

kontainer. adapun warna tempat penampungan air yang lebih

disukai adalah:

1) Warna gelap

Kriteria warna gelap yang beresiko terhadap

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti menurut Depkes

RI (2005) yaitu warna hitam hal ini dikarenakan warna

hitam menunjukkan suasana gelap sehingga saat nyamuk

meletakkan telur menjadi tidak terlihat dan memberikan ra-

sa aman dan tenang bagi nyamuk, saat bertelur sehingga te-

lur yang diletakkan menjadi banyak dan jumlah larva men-

jadi banyak juga. Warna kontainer yang gelap juga dapat

menyebabkan cahaya matahari tidak menembus dinding

kontainer dari segala arah, hal ini dapat membuat tempera-

tur air akan menjadi ideal sebagai tempat perindukan nya-

muk.

Page 48: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

29

2) Warna terang

Warna terang menurut Depkes (2005) adalah jenis

warna yang dapat menyebabkan cahaya matahari bisa

menembus dinding kontainer dari segala arah. Warna terang

yang dapat menembus cahaya matahari pada tempat

kontainer atau penampungan air dapat mengurangi

kepadatan nyamuk dalam berkembangbiak.

Hal ini didukung oleh penelitian Eka Augesleni, dkk (2012)

bahwa ada hubungan antara warna kontainer dengan

keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Menurut Depkes RI,

Nyamuk Aedes aegypti lebih tertarik untuk meletakkan

telurnya pada tempat penampungan berair yang berwarna

gelap, paling menyukai warna hitam, hal ini sejalan dengan

penelitian pada tahun 1992, Muhammad Ichsan yang

melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh warna dasar

bak mandi terhadap kemampuan reproduksi nyamuk Aedes

aegypti.

3. Letak Kontainer

1) Dalam Rumah

Menurut Depkes RI (2005) Jentik nyamuk Aedes

aegypti banyak ditemukan pada kontainer yang berada di

dalam rumah. Hal ini disebabkan kebiasaan masyarakat

yang suka menampung air untuk kebutuhan sehari-hari di

Page 49: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

30

dalam rumah yang tidak ditutup, suasana yang gelap dan

lembab serta tersembunyi didalam rumah atau bangunan

yang terlindung dari sinar matahari dan sehingga tempat ini

akan membuat nyamuk dewasa Aedes aegypti tertarik un-

tuk meletakkan telurnya selain itu apabila masyarakat tidak

sempat menguras tempat-tempat penampungan air secara

rutin sekali seminggu sehingga tempat-tempat penampun-

gan air tersebut berpotensi sebagai tempat perkembang-

biakan nyamuk Aedes aegypti.

2) Luar Rumah

Letak kontainer di luar rumah menurut Depkes RI

(2005) apabila kontainer tersebut terkena sinar matahari,

suasana terang dan tidak lembab tidak ditemukan positif

mengandung jentik nyamuk Aedes aegypti namun jika se-

baliknya kontainer tersebut terlindungi dari sinar matahari

sehingga tetap teduh dan aman bagi perkembangbiakan

jentik nyamuk Aedes Aegypti kontainer tersebut dipastikan

positif mengandung jentik nyamuk Aedes aegypti.

Menurut peneliti Singh et al (2011) kontainer di dalam

rumah 76,24% lebih banyak terdapat jentik Aedes aegypti

daripada di luar rumah dikarenakan kebanyakan kontainer

yang berada didalam rumah memiliki suasana yang gelap dan

lembab serta bangunan yang terlindung dari sinar matahari se-

Page 50: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

31

hingga tempat ini akan membuat nyamuk dewasa Aedes ae-

gypti tertarik untuk meletakkan telurnya.

4. Kondisi Tutup Kontainer

Menurut Depkes RI (2005) Keberadaan penutup kontainer

erat kaitannya dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Jenis

kontainer atau tempat penampungan air untuk keperluan

sehari-hari yang biasa ditutup yaitu sumur, tempayan, dan gen-

tong namun jenis bak mandi, bak WC maupun ember jarang

sekali untuk ditutup.

Kondisi kontainer atau tempat penampungan air dengan

jentik paling banyak adalah tempat penampungan air yang ter-

buka, dan tempat penampungan air dengan kondisi tertutup

rapat paling sedikit ditemukan jentiknya bahkan didaerah

bebas DBD semua tempat penampungan air yang tertutup rapat

tidak ditemukan jentiknya. Dengan kondisi kontainer atau

tempat penampungan air terbuka atau tidak tertutup rapat maka

memudahkan nyamuk untuk masuk dan keluar tempat

penampungan air dibandingkan tempat penampungan air yang

tertutup rapat, sehingga pada tempat penampungan air terbuka

dan tertutup tidak rapat lebih banyak ditemukan jentiknya ka-

rena nyamuk bisa keluar masuk dengan mudah (Widoyono,

2008).

Page 51: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

32

Kegiatan PSN dengan pengelolaan lingkungan hidup yaitu

3M salah satunya dilakukan dengan menutup kontainer rapat-

rapat agar nyamuk tidak dapat masuk untuk meletakkan

telurnya (Depkes RI, 2005). Hasil dari penelitian Hasyimi dkk

(2009) menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang

signifikan 84% kontainer yang terbuka menyebabkan nyamuk

bebas masuk ke dalam kontainer untuk berkembangbiak

sedangkan kontainer yang tertutup 7% terdapat jentik. Selain

itu penelitian yang dilakukan oleh Aniq (2015) yang menya-

takan bahwa salah satu penyebab kontainer yang mempunyai

penutup masih tetap terdapat jentik Aedes aegypti disebabkan

oleh perilaku warga atau masyarakat yang sering lupa untuk

menutup kembali kontainer setelah dibuka. Untuk itu, agar

nyamuk tidak keluar masuk secara bebas di tempat

penampungan air maka perlu disediakan tutupan bagi tempat

penampungan air yang terbuka atau menutup rapat bagi tempat

penampungan air yang tidak rapat tutupnya.

3) Pelaksanaan PSN DBD

Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN

adalah kegiatan memberantas telur, jentik, dan pupa nyamuk

penyebab DBD di tempat-tempat habitat perindukannya (Susanti,

2012). Dalam menangani penyakit DBD, peran masyarakat

diperlukan oleh karenanya program pemberantasan sarang nyamuk

Page 52: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

33

(PSN) dengan 3M plus perlu dilakukan secara berkala dan terus-

menerus setiap tahun khususnya pada musim penghujan (Depkes

RI, 2010).

Pemberantasa terhadap jentik nyamuk Aedes aegypti yang

dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam

Berdarah Dengue (PSN DBD) dilakukan dengan cara:

1. Fisik

Cara ini dapat dilakukan dengan langkah 3M yaitu

menguras tempat penampungan air, menutup tempat

penampungan air rumah tangga, mengubur atau memusnahkan

barang (kaleng-kaleng) bekas atau tempat-tempat sejenis yang

dapat menampung air hujan.

1) Menguras Tempat penampungan Air

Keberadaan tempat penampungan air di dalam

maupun di luar rumah sangat berpengaruh terhadap ada

atau tidaknya larva Aedes aegypti, bahkan tempat

penampungan air tersebut bisa menjadi tempat

perkembangbiakan menjadi nyamuk dewasa sehingga

dapat menjadi vektor DBD (Fatimah, 2006). Menurut

Depkes RI (2010), tempat penampungan air keperluan

rumah tangga (bak mandi, tempayan, drum, dan ember)

perlu dibersihkan dengan cara dikuras menggunakan sikat

dan sabun pada dinding-dindingnya.

Page 53: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

34

Penelitian Budiman (2014) yang dilakukan di

Kelurahan Kawua Kabupaten Poso menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara kegiatan menguras tempat

penampungan air dengan keberadaan jentik Aedes aegypti.

Berdasarkan observasi peneliti, sebagian masyarakat di

Kelurahan Kawua belum melakukan kegiatan pelaksanaan

menguras tempat penampungan air dengan rutin setiap

sekali seminggu, disebabkan karena tempat penampungan

air yang berada di luar rumah, berbentuk bak luas dan

dalam, hal ini membuat responden kesulitan dalam

menyikat sampai dasar bak.

Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan kegiatan

menguras tempat penampungan air dengan keberadaan

jentik adalah bahwasanya menguras tempat penampungan

air merupakan salah satu cara pencegahan penyakit DBD,

dengan cara membersihkan tempat perkembangbiakan

nyamuk Aedes aegypti. Hal ini sesuai dengan teori

Notoatmodjo (2003) bahwa sikap berhubungan dengan

Motivasi individu atau kelompok dalam melakukan

sesuatu, dengan demikian sikap positif dapat memotivasi

individu dalam melakukan kegiatan pemberantasan jentik

nyamuk sehingga angka kejadian DBD dapat di kurangi.

Page 54: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

35

2) Menutup Tempat Penampungan Air

Kegiatan fisik lainnya yang dapat menekan

keberadaan jentik Aedes aegypti yakni menutup rapat

tempat penampungan air. Menurut Budiman (2014)

penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara

menutup rapat tempat penampungan air dengan keberadaan

jentik Aedes aegypti. Hasil observasi peneliti, sebagian

masyarakat di kelurahan Kawua belum melakukan kegiatan

pelaksanaan menutup tempat penampungan air dengan

rapat, disebabkan tempat penampunan air dalam rumah

terbuat dari ember, gentong atau tempayan yang sering

digunakan untuk kegiatan sehari-hari, sehingga tempat

penampungan air tersebut sering dibuka dan tidak ditutup

kembali dengan rapat, hal ini membuat nyamuk yang

terbang dan masuk kedalam genangan air tempayan

tersebut.

Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan kegiatan

menutup tempat penampungan air dengan keberadaan

jentik nyamuk adalah bahwa menutup rapat tempat

penampungan air memegang peranan penting dalam

pemberantasan sarang nyamuk DBD yaitu keberadaan

jentik atau larva Aedes aegyti. Sesuai dengan teori menurut

WHO (2005), tempat berkembangbiak nyamuk Aedes

Page 55: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

36

aegypti adalah air bersih yang tergenang. Nyamuk Aedes

aegypti lebih suka menetaskan telurnya di tempat

penampungan air tersebut sehingga menjadi jentik Aedes

aegypti. Sehingga kegiatan menutup rapat tempat

penampungan air sangat berperan penting dapat

mengurangi jumlah jentik Aedes aegypti

3) Mengubur Barang Bekas

Mengubur barang bekas merupakan praktik

pemberantasan sarang nyamuk dengan cara mengubur

barang-barang bekas yang berpotensi menampung air dan

terdapat larva Aedes aegypti serta tidak dimanfaatkan lagi,

seperti kaleng bekas, potongan bambu, dan ban bekas. Hal

ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Budiman (2014) menunjukkan bahwa ada hubungan antara

mengubur barang-barang bekas dengan keberadaan jentik

Aedes aegypti.

Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan kegiatan

mengubur barang bekas dengan keberadaan jentik nyamuk

Aedes aegypti adalah diketahui bahwa pada musim hujan

akan mempengaruhi kelembaban udara dan menambah

jumlah tempat perindukan nyamuk secara alamiah.

Perindukan nyamuk alamiah di luar rumah selain sampah

sampah kering seperti botol bekas, kaleng-kaleng, juga

Page 56: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

37

potongan bambu sebagai pagar sering dijumpai di rumah-

rumah penduduk serta daun-daunan yang memungkinkan

menampung air hujan merupakan tempat perindukan yang

baik untuk bertelurnya Aedes aegypti, sehingga bila barang

barang bekas ini tidak segera dikubur maka akan

mempermudah berkembang biakan jentik dari nyamuk

Aedes aegypti.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mutia

wardani (2011) yang menunjukan ada hubungan bermakna

antara tindakan 3M (menguras, menutup, mengubur)

dengan keberadaan larva Aedes aegypti di Kecamatan

Padang Bulan dengan nilai p = 0,000 dan OR = 21,2.

Sesuai dengan teori Azwar (2005) bahwa sikap merupakan

salah satu predisposisi untuk bertindak, sikap bukan

dibawah dari lahir namun sikap dapat dibentuk dari adanya

interaksi sosial yang dihadapi oleh responden, dalam

interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi diantara individu yang dapat

mempengaruhi tindakan dan perilaku dalam lingkungan.

Dengan demikian sikap dan tindakan yang positif dapat

memotivasi individu dalam melakukan kegiatan

pemberantasan jentik nyamuk sehingga angka kejadian

DBD dapat di kurangi.

Page 57: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

38

2. Biologi

Intervensi yang didasarkan pada pengenalan organisme

pemangsa, parasit, pesaing untuk menurunkan jumlah Aedes

aegypti. Pengendalian ini biasa dilakukan dengan memelihara

ikan yang relative kuat dan tahan, misalnya ikan kepala timah,

ikan gupi, ikan cupang dan lain-lain dalam bak atau tempat

penampungan air lainnya sehingga sebagai predator bagi jentik

dan pupa (Sucipto, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lintang, dkk (2005)

menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara predator

dengan keberadaan larva Aedes aegypti. Hal ini didukung oleh

Respti dan Keman (2007) yang menunjukkan bahwa ada

hubungan predator dengan keberadaan larva Aedes aegypti dan

DBD.

3. Kimia

Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan

menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida) ini antara

lain dikenal dengan istilah larvasida atau penggunaan bubuk

abate. Dosis yang digunakan 10 gram untuk tiap 100 liter air.

Larvasida ini sebaiknya diulang penggunaannya setiap 2 bulan

(Depkes RI, 2005). Selain menggunakan larvasida dapat

menggunakan obat anti nyamuk seperti lotion, obat nyamuk

Page 58: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

39

bakar, dan obat nyamuk semprot untuk terhindar dari gigitan

nyamuk.

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita dan Soedjajadi

(2007) menyatakan bahwa resiko keberadaan jentik Aedes

aegypti pada rumah yang tidak diberi abate pada tempat

penampungan airnya adalah sebesar 9,13 kali dibandingkan

dengan rumah yang diberi abate pada tempat penampungan

airnya terhadap kejadian DBD.

2. Lingkungan biologi (banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan

yang mempengaruhi kelembaban dan pencahayaan rumah).

Banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan mempengaruhi

tingginya kelembaban dan kurangnya pencahayaan dalam rumah.

Keadaan ini merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap

beristirahat (Soegijanto, 2008). Hal ini sejalan dengan penelitian

Agustin (2010), yang menyatakan keadaan tanaman hias secara

bermakna berpengaruh terhadap kejadian DBD di Wilayah Kerja

Puskesmas Tegal Timur (p=0,009) dan (CI=1,400-9,088). Bila banyak

tanaman hias dan tanaman pekarangan berarti akan menambah tempat

yang disenangi nyamuk hinggap/istirahat.

3. Lingkungan sosial, dipengaruhi oleh perilaku. Kurangnya perhatian

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan didaerah yang mereka

tempati sehingga banyaknya genangan air yang dapat mengakibatkan

berkembangnya nyamuk (Dinata dan Dhewantara, 2012).

Page 59: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

40

2.4 Kerangka Teori

ho

Host

(Penjamu)

Pengetahuan

Pendidikan

Pekerjaan

Virus Dengue Penyakit

DBD

Environment

Lingkungan

Fisik

Macam

Kontainer

Pelaksanaan

PSN DBD

Lingkungan

Biologi

Banyaknya Tanaman

Hias Dan Tanaman

Pekarangan

Lingkungan

Sosial Ekonomi

Kurangnya Perhatian

Masyarakat Terhadap

Lingkungan

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Sumber: Segitiga Epidemiologi, Notoatmodjo 2007, Notoatmodjo 2011, WHO 2010,

Depkes RI 2005.

Kepadatan

Penghuni

Bahan Kontainer

Warna

Kontainer Letak Kontainer

Agent

Kepadatan

Jentik Aedes

aegypti

Kondisi Tutup

Kontainer

Page 60: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

41

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep membahas ketergantungan antar variabel atau

visualisasi hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara satu konsep

dengan konsep lainnya atau variabel satu dengan variabel lainnya untuk

melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti

(Notoadmojo, 2010). Kerangka konsep merupakan model konseptual yang

berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau

menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk

masalah.

Variabel Independent

Pelaksanaan PSN

DBD

Variabel Dependent

Kepadatan jentik

Aedes aegypti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Bahan Kontainer

Warna Kontainer

Letak Kontainer

Kondisi Tutup

Kontainer

Page 61: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

42

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan pernyataan awal peneliti mengenai hubungan

antar variabel yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil

penelitian. Didalam pernyataan ini terkandung variabel-variabel yang akan

diteliti dan hubungan antar variabel tersebut serta mampu mengarahkan

peneliti untuk menentukan desain penelitian, tehnik menentukan sampel

pengumpulan dan metode analisis data (Dharma, 2011).

Sesuai dengan tujuan dari penelitian, dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk demam

berdarah (PSN DBD) dengan Kepadatan jentik Aedes aegypti di wilayah

kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

2. Ada hubungan antara bahan kontainer dengan Kepadatan jentik Aedes

aegypti di wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

3. Ada hubungan antara warna kontainer dengan Kepadatan jentik Aedes

aegypti di wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

4. Ada hubungan antara letak kontainer dengan Kepadatan jentik Aedes

aegypti di wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

5. Ada hubungan antara kondisi tutup kontainer dengan Kepadatan jentik

Aedes aegypti di wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten.

Page 62: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

43

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan model atau metode yang digunakan untuk

melakukansuatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya

penelitian. Desain penelitian ditentukan berdasarkan tujuan dan hipotesis

penelitian (Dharma, 2011). Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross

sectional yaitu jenis penelitian yang dilakukan yang menekankan waktu

pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu

kali pada satu saat (Nursalam, 2008).

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010). Populasi

dalam penelitian ini adalah desa yang dimana cakupan ABJ belum sesuai

dengan indikator nasional di wilayah Kerja Puskesmas Wungu yang terdiri

dari:

1. Kelurahan Munggut, yaitu kelurahan yang memiliki ABJ terendah di

wilayah Kerja Puskesmas Wungu dengan nilai ABJ sebesar 87,25% dan

memiliki 27 RT sejumlah 1.125 rumah penduduk.

Page 63: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

44

2. Kelurahan Wungu, desa yang memiliki nilai ABJ sebesar 90,75% dan

memiliki 29 RT sejumlah 681 rumah penduduk.

Jadi jumlah seluruhnya 1.806 rumah penduduk.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang dipilih dengan menyeleksi

porsi dari populasi yang dapat mewakili kriteria populasi (Nursalam, 2008).

n=

Sampel pada penelitian ini adalah sebagian rumah penduduk yang berada

di kelurahan Munggut dan kelurahan Wungu Kabupaten Madiun. Besar atau

banyaknya sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

rumus Estimasi Proporsional (Moh Nazir, 2008), yaitu:

Keterangan :

n = besar sampel

N = Jumlah populasi

Z21-a/2 = derajat kemaknaan (95%=1,96)

P = Proporsi 0,5

d = derajat ketepatan yang diinginkan 5% (0,05)

Dengan populasi 1806 rumah penduduk didapat:

n =1.806.1,962.0,5(1−0,5)

1.806.0,052+1,962.0,5(1−0,5)

NZ21-a/2.P(1-P)

Nd2+Z21-a/2.P(1-P)

Page 64: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

45

n = 1734,48

5,48

n = 316,51

n = 317

Dengan demikian jumlah sampel penelitian sebanyak 317 rumah penduduk.

Penelitian menghitung sampel pada masing-masing kelurahan dengan

cara proporsional random sampling berdasarkan jumlah rumah penduduk di

kelurahan Munggut dan kelurahan Wungu. Jumlah sampel tiap kelurahan

adalah:

Tabel 4.1 Besar Sampel

No. Kelurahan Jumlah

Rumah

Penduduk

Perhitungan Sampel

1. Kelurahan

Munggut

1.125 1.125/1.806x317 197

2. Kelurahan

Wungu

681 681/1.806x317 120

Total 1.806 317

Ada beberapa kriteria sampel sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi adalah adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini kriteria inklusinya adalah:

1) Rumah yang berada di kelurahan Munggut dan Kelurahan Wungu..

2) Rumah yang boleh diteliti oleh pemilik.

3) Kontainer dalam penelitian ini yaitu kontainer yang besar berisikan

air dan untuk keperluan sehari-hari seperti bak mandi, bak WC,

ember, sumur, tempayan dan tandon air.

Page 65: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

46

2. Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini kriteria

eksklusinya adalah:

1) Rumah yang tidak berpenghuni.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara atau teknik-teknik tertentu dalam mengambil

sampel penelitian sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili

populasinya (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini teknik sampling yang

digunakan adalah proportional random sampling, yaitu pengambilan sampel

secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau

setiap wilayah ditentukan dengan banyaknya subyek dalam masing-masing

strata atau wilayah (Notoatmodjo, 2012).

Cara merandom untuk menentukan sampel yaitu sebagai berikut:

1. Membuat daftar rumah dan diberi nomor urut untuk masing-masing RW.

2. Membuat kertas undian yang diberi keterangan mengenai RW dan nomor

urut rumah.

3. Mengelompokkan kertas tersebut sesuai dengan nama masing-masing

RW.

4. Kertas tersebut digulung dan kemudian diundi sesuai dengan proporsi

masing-masing.

Data rumah penduduk setiap RW pengambilan sampel ini secara

kelompok sejumlah:

Page 66: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

47

Tabel 4.2 Pengambilan Sampel Per Rumah Penduduk Di Kelurahan Munggut

No. Pengambilan Sampel Setiap Rumah Penduduk Hasil

1. RW.1 = 158/1.125x197 28

2. RW.2 = 205/1.125x197 36

3. RW.3 = 211/1.125x197 37

4. RW.4 = 121/1.125x197 21

5. RW.5 = 164/1.125x197 29

6. RW.6 = 266/1.125x197 46

Total 197

Tabel 4.3 Pengambilan Sampel Per Rumah Penduduk Di Kelurahan Wungu

No. Pengambilan Sampel Setiap Rumah Penduduk Hasil

1. RW.1 = 356/681x120 63

2. RW.2 = 325/681x120 57

Total 120

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja adalah suatu struktur konsepsual dasar yang digunakan

untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks (Nursalam,

2008). Adapun kerangka kerja pada penelitian ini sebagai berikut:

Page 67: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

48

Populasi

Rumah penduduk yang berada di Kelurahan Munggut dan Kelurahan Wungu

Kabupaten Madiun yaitu sejumlah 1.806 rumah.

Sampel

Berdasarkan perhitungan dengan rumus Estimasi Proporsional didapat besar sampel sejumlah 317

rumah penduduk yang mencakup Kelurahan Munggut dan Kelurahan Wungu Kabupaten Madiun.

Teknik Sampling

Proportional Random Sampling

Desain Penelitian

Jenis penelitian metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional.

Pengumpulan Data

Kuesioner dan Observasi

Pengolahan data editing, entry, coding, tabulating

Analisis Data

Menggunakan uji chi square dengan taraf signifikan 0,05

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

Page 68: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

49

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian mengandung pengertian ukuran atau ciri-ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel ini dibedakan

menjadi dua yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel

dependent (variabel terikat).

1. Variabel Independent/Variabel Bebas

Variabel independent adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel independent dalam penelitian

ini adalah pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah

Dengue (PSN DBD), bahan kontainer, warna kontainer, letak kontainer,

dan kondisi tutup kontainer.

2. Variabel Dependent/Variabel Terikat

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independent atau variabel bebas (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian

ini variabel dependent adalahkepadatan jentik Aedes aegypti.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan semua variable dan semua

istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara optimal, sehingga

mempermudah pembaca, penguji dalam mengartikan makna penelitian

(Nursalam, 2008). Adapun definisi operasional penelitian ini akan diuraikan

dalam table berikut:

Page 69: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

50

Tabel 4.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala

Data

Hasil Ukur

Variabel Independent 1. Pelaksanaan

PSN DBD

Kegiatan

memberantas

telur, jentik,

dan

kepompong

nyamuk

penular DBD

(Aedes

aegypti) di

tempat-tempat

perkembangbia

kannya

(Depkes,

2005).

1. Secara fisik:

menguras dan

menutup

tempat

penampungan

air serta

mengubur dan

mendaur ulang

barang bekas

2. Secara biologi:

memelihara

hewan

pemakan

jentik

3. Secara kimia

penggunaan

bubuk abate,

obat anti

nyamuk bakar

lotion,dan

semprot.

(Depkes 2005).

Kuesioner Nominal Penilaian

dengan

memberi skor

kuesioner

0 = Tidak

1 = Ya

Dengan hasil

penilaian,

<50% jawaban

kurang baik;

≥50% jawaban

kuesioner baik,

>50% jawaban

kuesioner baik;

≤50% jawaban

kuesioner

kurang baik

(Sugiyono,

2013).

2. Bahan

kontainer

Bahan

kontainer yang

meliputi bahan

semen, tanah,

keramik, dan

plastik yang

beresiko

terdapat jentik

Aedes aegypti.

(Depkes 2005).

Kontainer yang

diteliti yaitu

tempayan, bak

mandi, bak WC,

ember, sumur dan

tandon air.

1. Beresiko jika

berbahan

semen dan

tanah karena

permukaan

dan dinding

cenderung

kasar sehingga

membuat

nyamuk lebih

Observasi Nominal Dengan

memberi

kategori

0= >50 bahan

semen dan

tanah, ≤50

bahan

plastik dan

keramik.

1= >50 bahan

plastik dan

keramik,

≤50 bahan

semen dan

tanah.

(Sugiyono, 2013)

Page 70: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

51

Lanjutan Tabel 4.4 Tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala

Data

Hasil Ukur

mudah untuk

meletakkan

telurnya.

2. Tidak beresiko

jika berbahan

keramik dan

plastik karena

mempunyai

permukaan yang

licin serta tidak

berpori

sehingga mudah

untuk

dibersihkan.

3. Warna

kontainer

Dalam

berkembangbia

k nyamuk

Aedes aegypti

menyukai

suasana tempat

daerah tertentu

yang

dipengaruhi

oleh warna

pada tempat

penampungan

atau kontainer

(Depkes,

2005).

Kontainer yang

diteliti yaitu

tempayan, bak

mandi, bak WC,

ember, sumur dan

tandon air.

1. Warna gelap:

cahaya matahari

tidak menembus

dinding

kontainer dari

segala arah dan

memberikan

rasa nyaman

saat nyamuk

meletakkan

telur karena

tidak terlihat.

2. Warna terang:

memudahkan

cahaya matahari

menembus

tempat

penampungan

air dari segala

arah (Depkes,

2005).

Observasi Nominal Dengan

memberi

kategori

0= >50 warna

gelap, ≤50

warna

terang.

1= >50 warna

terang, ≤50

warna

gelap.

(Sugiyono, 2013)

Page 71: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

52

Lanjutan Tabel 4.4 Tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala

Data

Hasil Ukur

4. Letak

kontainer

Peletakkan

atau posisi dari

kontainer yang

berada di

rumah

responden

yang beresiko

adanya jentik

Aedes aegypti

(Depkes,

2005).

Kontainer yang

diteliti yaitu

tempayan, bak

mandi, bak WC,

ember, sumur dan

tandon air.

1. Dalam rumah:

suasana gelap,

lembab, dan

terlindung dari

sinar matahari.

2. Luar rumah:

terkena

matahari,

suasana

terang, dan

tidak lembab

(Depkes, 2005).

Observasi Nominal Dengan

memberi

kategori

0= >50 dalam

rumah, ≤50

luar rumah.

1= >50 luar

rumah, ≤50

dalam

rumah.

(Sugiyono, 2013)

5. Kondisi

tutup

kontainer

Ada tidaknya

penutup

kontainer yang

terdapat di

dalam maupun

di luar rumah

responden

yang beresiko

terdapat jentik

Aedes aegypti

(Widoyono,

2008).

Kontainer yang

diteliti yaitu

tempayan, bak

mandi, bak WC,

ember, sumur dan

tandon air.

1. Tanpa penutup

kontainer:

kontainer

terbuka masih

adanya celah.

2. ada penutup

kontainer:

kontainer

tertutup atau

tidak ada celah.

Observasi Nominal Dengan

memberi

kategori

0= >50 tanpa

penutup,

≤50 ada

penutup.

1= >50 ada

penutup,

≤50 tanpa

penutup.

(Sugiyono, 2013)

Page 72: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

53

Variabel Dependent

No Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat ukur Skala

Data

Hasil Ukur

1. Kepadatan

jentik Aedes

aegypti

Indikasi

diketahuinya

kepadatan

jentik Aedes

aegypti dengan

menentukan

Densifity

Figure (DF)

yang

merupakan

perhitungan

dari House

Indeks (HI),

Container

Indeks (CI),

dan Breateu

Indeks (BI)

yang

dinyatakan

skala 1-9 dan

dibandingkan

dengan tabel

larva indeks.

(Kemenkes,

2011).

1. Dikatakan

tidak padat

jika

menunjukkan

hasil angka

Densifity

Figure (DF)

dalam tabel

larva indeks 1-

5.

2. Dikatakan

padat jika

menunjukkan

hasil angka

Densifity

Figure (DF)

dalam tabel

larva indeks 6-

9.

(Kemenkes,

2011).

Observasi

dengan

alat bantu

senter

Nominal Dengan

memberikan

kategori

0 = padat jika

hasil

angka

Densifity

Figure 6-

9

1= tidak padat,

jika hasil

angka

Densifity

Figure 1-

5

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini pengumpulan data

menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Lembar observasi

yang digunakan dalam penelitian ini berupa tabel tujuannya untuk

mendapatkan data atau mencatat karakteristik kontainer yang mencakup

Lanjutan Tabel 4.4 Definisi Operasional

Page 73: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

54

bahan kontainer, warna kontainer, letak kontainer, dan kondisi tutup

kontainer secara langsung dengan menggunakan alat bantu lampu senter

dalam pemeriksaan jentik pada kontainer.Sedangkan lembar kuesioner untuk

mendapatkan data tentang pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN DBD).

4.6.1 Uji Validitas

Pada pengamatan dan pengukuran observasi, harus diperhatikan beberapa

hal yaitu uji validitas, reliabilitas dan ketepatan fakta dan kenyataan hidup

(data) yang dikumpulkan dari alat dan cara pengumpulan data maupun

kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pengamatan atau pengukuran

oleh pengumpul data (Nursalam, 2013).

Untuk mengukur validitas soal menggunakan SPSS versi 16 for Windows.

rumus korelasi product moment pearson. Hasil r hitung dibandingkan r tabel

dimana df = n-2, jadi df = 30-2 = 28, maka r tabel = 0,312. Pernyataan

dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dapat dilihat dari Corrected Item

Total Correlation (Sujarweni, 2015). Untuk menguji validitas pada

penelitian ini dapat dilakukan di tempat atau lokasi yang memiliki

klasifikasi yang sama dengan lokasi yang akan diteliti oleh peneliti dengan

jumlah responden sebanyak 30 dilakukan di Kelurahan Kelun Kota Madiun.

Page 74: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

55

Hasil pengolahan data untuk uji validitas variabel pelaksanaan PSN DBD

dapat dilihat pada tebel berikut:

Tabel 4.5 Hasil uji validitas variabel pelaksanaan PSN DBD

No r hitung r tabel Keterangan

1 0,889 0,312 Valid

2 0,348 0,312 Valid

3 0,423 0,312 Valid

4 0,848 0,312 Valid

5 0,632 0,312 Valid

6 0,866 0,312 Valid

7 0,396 0,312 Valid

8 0,889 0,312 Valid

9 0,914 0,312 Valid

10 0,490 0,312 Valid

Sumber data: Data primer diolah, 2018.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5% dari 10 butir atau item

kuesioner penelitian ini, hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r

hitung lebih besar dari pada r tabel, artinya seluruh item kuesioner

penelitian memiliki hubungan yang signifikan dengan skor total. Maka

variabel pelaksanaan PSN DBD tersebut adalah “valid” atau sah digunakan

sebagai instrumen pengukuran dalam penelitian.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

Uji reabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Alpha >

0,06 maka kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel adalah

Page 75: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

56

reliabel. Jika Cronbach’s Alpha di atas 0,60 maka reliabel (Sujarweni,

2015). Hasil pengujian reliabilitas pelaksanaan PSN DBD dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil uji reliabilitas pelaksanaan PSN DBD

No Variabel Alpha

hitung

Alpha

Cronbach

Keterangan

1 Pelaksanaan PSN

DBD

0,863 0,6 Reliabel

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengujian reliabilitas

terhadap variabel pelaksanaan PSN DBD menunjukkan bahwa item-item

pertanyaan pelaksanaan PSN DBD adalah reliabel untuk digunakan dalam

penelitian sebab nilai α sebesar 0,863 > 0,6.

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Wungu yaitu di

kelurahan Munggut dan kelurahan Wungu kabupaten Madiun.

Tabel 4.7 Waktu Penelitian

KEGIATAN TANGGAL

ACC

1. Pembuatan dan konsul

judul 25 Februari 2018

2. Penyusunan dan bimbingan

proposal 9 Maret – 4 Juni 2018

3. Ujian proposal 9 Juni 2018

4. Revisi proposal 25 Juni - 30 Juni 2018

5. Pengambilan data 02 Juli – 05 Juli 2018

6. Penelitian 15 Juli – 19 Juli 2018

7. Penyusunan dan konsul

skripsi 8 Agustus 2018

8. Ujian skripsi 31 Agustus 2018

9. Revisi skripsi 1 September 2018

Page 76: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

57

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Adapun prosedur pengumpulan data yaitu:

1. Mengurus surat perijinan kepada ketua Stikes Bhakti Husada Mulia

Madiun.

2. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Kesbangpol

Kabupaten Madiun.

3. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Madiun.

4. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun.

5. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, peneliti mengurus surat

permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala Kesbangpol

Kabupaten Madiun untuk melakukan penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

6. Mengurus surat permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun.

7. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menemui calon responden secara

langsung untuk mengadakan pendekatan serta memberikan penjelasan

kepada calon responden mengenai penelitian yang akan dilakukan.

8. Apabila calon responden bersedia menjadi responden, maka dipersilahkan

untuk mengisi identitas responden dan apabila calon responden tidak

bersedia menjadi responden maka peneliti tetap menghormati keputusan

tersebut.

Page 77: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

58

4.8.1 Cara Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diteliti. Observasi dilapangan secara langsung

mengenai pemeriksaan jentik Aedes aegypti yaitu meliputi bahan

kontainer, warna kontainer, letak kontainer, serta kondisi tutup kontainer.

2. Wawancara (Kuesioner)

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari responden, berhadapan atau tatap muka

dengan orang tersebut (face to face). Wawancara untuk memperoleh data

tentang pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN DBD).

4.8.2 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari survei ke lokasi penelitian yaitu

kelurahan Munggut dan kelurahan Wungu Kabupaten Madiun dan

wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan lembar

kuesioner dan lembar observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun,

Puskesmas Wungu dan Kantor Kelurahan Munggut& Wungu seperti data

kasus DBD, data ABJ, profil Puskesmas Wungu, data jumlah rumah

penduduk serta jurnal penelitian.

Page 78: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

59

4.9 Teknik Analisis Data

4.9.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan

dianalisis menggunakan computer program SPSS for windows, analisa

penelitian menghasilkan informasi yang benar paling tidak ada empat

tahapan yaitu:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa atau pengecekan kembali

data maupun kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data, pengisian kuesioner, dan

setelah data terkumpul (Notoatmodjo, 2012).

2. Coding

Coding adalah kegiatan memberikan kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori, coding atau mengkode

data bertujuan untuk membedakan berdasarkan karakter

(Notoatmodjo,2012). Coding pada penelitian ini dilakukan dengan cara

memberikan kode angka pada setiap jawaban untuk mempermudah

dalam pengolahan dan analisis data. Data yang masuk dalam

pengkodingan adalah pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN DBD),

bahan kontainer, warna kontainer, letak kontainer, kondisi tutup

kontainer, dan kepadatan jentik Aedes aegypti.

Page 79: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

60

Tabel 4.8 Koding Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan

Jentik Aedes aegypti

No Variabel Koding Kategori

1. PSN DBD 0 <50% kurang baik; ≥50% baik

1 >50% baik; ≤50% kurang baik

2. Bahan

Kontainer

0 >50 bahan semen dan tanah, ≤50 bahan plastik

dan keramik.

1 >50 bahan plastik dan keramik, ≤50 bahan

semen dan tanah.

3.

Warna kontainer 0 >50 warna gelap, ≤50 warna terang.

1 >50 warna terang, ≤50 warna gelap.

4. Letak kontainer 0 >50 dalam rumah, ≤50 luar rumah.

1 >50 luar rumah, ≤50 dalam rumah.

5.

Kondisi tutup

kontainer

0

>50 tanpa penutup, ≤50 ada penutup.

1 >50 ada penutup, ≤50 tanpa penutup.

6. Kepadatan

jentik Aedes

aegypti

0 Padat hasil angka Densifity Figure 6-9

1 Tidak padat hasil angka Densifity Figure 1-5

3. Entry

Mengisi masing-masing jawaban dari responden dalam bentuk

“kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

“software” komputer (Notoatmodjo, 2012).

4. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data setelah melalui editing

dan coding ke dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang

dimilikinya, sesuai dengan tujuan penelitian.

Page 80: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

61

4.9.2 Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi

frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas (PSN DBD),

variabel terikat (kepadatan jentik Aedes aegypti).

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square (x2) untuk

mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel

bebas dengan variabel terikat. Dasar pengambilan hipotesis penelitian

berdasarkan pada tingkat signifikan dengan derajat kepercayaan (α, <

0,05) hubungan dikatakan bermakna apabila nilai p ≤ 0,05 (Sugiyono,

2011).

Variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji statistik Chi

Square dengan derajat kepercayaan 95% (α, < 0,05). Penelitian antara

dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p < 0,05. Pada

studi cross sectional estimasi resiko relatif dinyatakan dengan rasio

prevalen (RP). Syarat pembacaan hasil output Chi Square dalam SPSS

yaitu:

1) Jika nilai RP > 1, artinya ada hubungan dan variabel tersebut menjadi

faktor resiko.

2) Jika nilai RP < 1, artinya ada hubungan namun variabel tersebut tidak

menjadi faktor resiko.

3) Jika nilai RP = 1, artinya faktor yang diteliti bukan faktor resiko.

Page 81: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

62

4) Derajat kepercayaan (Confident Interval 95%), batas kemaknaan α =

0,05 (5%).

1. Jika CI melewati angka 1 artinya faktor yang diteliti bukan faktor

resiko atau tidak berhubungan.

2. Jika CI tidak melewati angka 1 artinya faktor yang diteliti

merupakan faktor resiko atau berhubungan.

Berdasarkan hasil penelitian untuk tabel 2x2 menyatakan bahwa nilai

expected count < 5 dengan jumlah sel 0 (0%), maka nilai p-value dilihat

dari continuity correction. Data diambil berdasarkan kunjungan langsung

peneliti menggunakan kuesioner dan pengamatan secara langsung.

4.10 Etika Penelitian

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

tahap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

dieliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak

dari hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012).

1. Informed consent (informasi untuk responden)

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti

dengan informan dengan memberikan lembar persetujuan melalui inform

consent, kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan. Setelah

calon responden memahami penjelasan peneliti terkait penelitian ini,

selanjutnya peneliti memberikan lembar Informed consent untuk

ditandatangani oleh sampel penelitian.

Page 82: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

63

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Anonymity merupakan usaha menjaga kerahasiaan tentang hal-hal

yang berkaitan dengan data responen. Pada aspek ini peneliti tidak

mencantumkan nama responden melainkan inisial nama responden dan

nomor responden pada kuesioner.

3. Confidentiality (Kerahasiaan Informasi)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Pada aspek ini, data yang sudah terkumpul

dari responden bersifat rahasia dan penyimpanan dilakukan di file khusus

milik pribadi sehingga hanya peneliti dan responden yang

mengetahuinya.

Page 83: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

64

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1 Kelurahan Munggut

Kelurahan Munggut adalah salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun, memiliki luas wilayah 166.811,23

Ha. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan di Kelurahan

Munggut sejumlah 3.085 orang dan laki-laki sejumlah 3.149 orang.

Batasan-batasan Kelurahan Munggut adalah sebelah utara Kelurahan

Manisrejo Kecamatan Wungu, sebelah selatan yaitu Desa Pilangrejo

Kecamatan Wungu, sebelah Timur yaitu Desa Karangrejo Kecamatan

Wungu, dan sebelah barat yaitu Kelurahan Banjarejo Kecamatan Taman.

Gambar 5.1 Peta Wilayah Kelurahan Munggut Kabupaten Madiun

Page 84: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

65

5.1.2 Kelurahan Wungu

Kelurahan Wungu memiliki luas wilayah 1.726,97 Ha. Berdasarkan

jenis kelamin, penduduk perempuan di Kelurahan Wungu sejumlah 2080

orang dan laki-laki sejumlah 2.115 orang. Batasan-batasan Kelurahan

Wungu adalah sebelah utara Hutan Mojorayung, sebelah selatan yaitu

Desa Brumbun, sebelah Timur yaitu Desa Kuiran, dan sebelah barat yaitu

Desa Banjarsari Kulon.

Gambar 5.2 Peta Wilayah Kelurahan Wungu Kabupaten Madiun

Page 85: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

66

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum akan menyajikan karakteristik responden penelitian

berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan tingkat pendidikan,

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 161 49,2

2 Perempuan 156 50,8

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 156 orang

(50,8%).

2. Karakteristik Responden berdasarkan Umur

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur di Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018

No Umur Jumlah Persentase (%)

1 12 – 25 tahun 17 5,4

2 26 – 45 tahun 149 47,0

3 46 – 65 tahun 136 42,9

4 >65 tahun 15 4,7

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden termasuk kelompok umur 26 – 45 tahun yaitu sebanyak 149

Page 86: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

67

orang (47,0%). Sedangkan responden yang paling sedikit termasuk

kelompok umur >65 tahun yaitu sebanyak 15 orang (4,7%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan di Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah

Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli

2018

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Pegawai Swasta 53 16,7

2 Pedagang/Wiraswasta 71 22,4

3 PNS 69 21,8

4 Ibu rumah tangga 124 39,1

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian buan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 124 orang

(39,1%). Sedangkan responden yang paling sedikit bekerja sebagai

pegawai swasta yaitu sebanyak 53 orang (16,7%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkat Pendidikan di Di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Tingkat Dasar 154 48,6

2 Tingkat Menengah Atas 140 32,4

3 Tingkat Tinggi

(Diploma/Sarjana) 23 7,3

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pendidikan Tingkat dasar yaitu sebanyak

Page 87: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

68

154 orang (48,6%). Sedangkan paling sedikit responden Tingkat

tinggi (Diploma/Sarjana) yaitu 23 orang (7,3%).

5.2.2 Data Khusus

Data khusus akan menyajikan data karakteristik responden yang

terkait dengan variabel bebas (Pelaksanaan PSN DBD, bahan kontainer,

warna kontainer, letak kontainer, dan tutup kontainer) dan variabel terikat

(kepadatan jentik Aedes aegypti).

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pelaksanaan PSN DBD

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pelaksanaan PSN DBD di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Pelaksanaan PSN DBD Jumlah Persentase (%)

1 Baik 215 67,8

2 Kurang baik 102 32,2

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.5 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam pelaksanaan PSN DBD sudah termasuk baik yaitu

sebanyak 215 penghuni rumah (67,8%).

Page 88: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

69

2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kontainer

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah

Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli

2018

No Jenis Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Bak Mandi 317 27,2

2 Bak WC 314 27,0

3. Ember 291 25,0

4. Sumur 8 0,7

5. Tempayan 161 13,8

6. Tandon Air 74 6,4

Total 1165 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dapat diketahui bahwa jenis kontainer

yang paling banyak adalah bak mandi sebesar 317 (27,2%) sedangkan

yang paling sedikit yaitu sumur sebesar 8 (0,7%).

3. Karakteristik Berdasarkan Bahan Kontainer Tiap Rumah

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Bahan Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut dan

Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018

No Bahan Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Bahan semen dan tanah 505 43,3

2 Bahan keramik dan plastik 660 56,7

Total 1165 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dapat diketahui bahwa dari 1165 jenis

kontainer yang diperiksa, paling banyak adalah kontainer berbahan

keramik dan plastik sebesar 660 (67,7%).

Page 89: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

70

4. Karakteristik Berdasarkan Warna Kontainer Tiap Rumah

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Warna Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut dan

Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018

No Warna Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Warna Gelap 612 52,5

2 Warna Terang 553 47,5

Total 1165 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.8 diatas, dapat diketahui bahwa dari 1165 jenis

kontainer yang diperiksa, paling banyak adalah kontainer berwarna

gelap sebesar 612 (52,5%).

5. Karakteristik Berdasarkan Letak Kontainer Tiap Rumah

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Letak Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut dan

Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018

No Letak Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Dalam Rumah 548 47,0

2 Luar Rumah 617 53,0

Total 1165 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan juli 2018

Berdasarkan tabel 5.9 diatas, dapat diketahui bahwa dari 1165 jenis

kontainer yang diperiksa, paling banyak adalah kontainer berada di

luar rumah sebesar 617 (53,0%).

Page 90: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

71

6. Karakteristik Berdasarkan Tutup Kontainer Tiap Rumah

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Tutup Kontainer Tiap Rumah di Kelurahan Munggut dan

Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun Bulan Juli 2018

No Tutup Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Tanpa Penutup 522 44,8

2 Ada Penutup 643 55,2

Total 1165 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan juli 2018

Berdasarkan tabel 5.10 diatas, dapat diketahui bahwa dari 1165 jenis

kontainer yang diperiksa, paling banyak adalah kontainer ada

penutupnya sebesar 643 (55,2%).

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Bahan Kontainer

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Bahan Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Bahan Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Bahan semen dan tanah 143 45,1

2 Bahan keramik dan plastik 174 54,9

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.11 diatas, dapat diketahui bahwa dari 317 rumah

yang diperiksa, 174 (54,9%) rumah paling banyak menggunakan

bahan kontainer jenis keramik dan plastik.

Page 91: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

72

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Warna Kontainer

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Warna Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Warna Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Warna gelap 162 51,1

2 Warna terang 155 48,9

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.12 diatas, dapat diketahui bahwa dari 317 rumah

yang diperiksa, 162 (51,1%) rumah paling banyak kontainer yang

digunakan berwarna gelap.

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Letak Kontainer

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Letak Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Letak Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Dalam rumah 153 48,3

2 Luar rumah 164 52,7

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.13 diatas, dapat diketahui bahwa dari 317 rumah

yang diperiksa, 164 (52,7%) rumah paling banyak kontainer yang

digunakan berada di luar rumah.

Page 92: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

73

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Tutup Kontainer

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Tutup Kontainer di Kelurahan Munggut dan Wungu

Wilayah Kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun

Bulan Juli 2018

No Tutup Kontainer Jumlah Persentase (%)

1 Tanpa penutup 142 44,8

2 Ada penutup 175 55,2

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.14 diatas, dapat diketahui bahwa dari 317 rumah

yang diperiksa, 175 (55,2%) rumah paling banyak kontainer

menggunakan penutup.

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepadatan Jentik

Kepadatan jentik Aedes aegypti berdasarkan wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun yaitu diperoleh sebagai berikut:

Jumlah rumah yang ditemukan jentik

Jumlah rumah yang diperiksa HI = X 100%

= 228

317 X 100% = 71,92%

CI = Jumlah kontainer yang positif jentik

Jumlah kontainer yang diperiksa X 100%

= 460

1165 X 100% = 39,48%

Jumlah kontainer yang positif jentik

Jumlah rumah yang diperiksa X 100% BI =

460

317 = X 100% = 145,11%

Page 93: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

74

Berdasarkan perhitungan kepadatan jentik Aedes aegypti dapat

disimpulkan bahwa di wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten

Madiun terdapat kepadatan jentik Aedes aegypti yang tinggi, hal ini dapat

dilihat dari tabel larva indeks pada kolom angka Densitifity Figure (DF) >

5 atau berada pada skala 6-9 yang menunjukkan kepadatan jentik tinggi.

Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kepadatan

Jentik Berdasarkan Indikator Countainer Indeks (CI) di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Bulan Juli 2018

No Kepadatan Jentik Jumlah Persentase (%)

1 Padat 228 71,9

2 Tidak Padat 89 28,1

Total 317 100,0

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan tabel 5.15 diatas, dapat diketahui bahwa dari 317 rumah

yang diperiksa, 228 (71,9%) rumah paling banyak terdapat kepadatan

jentik.

5.2.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas (pelaksanaan PSN DBD, bahan kontainer, warna

kontainter, letak kontainer, dan tutup kontainer) dengan variabel terikat

(kepadatan jentik Aedes aegypti). Penelitian ini menggunakan uji chi-

square, karena pada uji statistik setiap variabel telah memenuhi syarat

yaitu tidak ada sel yang < 1. Berikut adalah hasil analisa bivariat penelitian

menggunakan aplikasi pengolah data statistik SPSS 16.0:

Page 94: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

75

1. Hubungan Pelaksanaan PSN DBD dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti

Tabel 5.16 Tabulasi Silang Hubungan antara Pelaksanaan PSN DBD

dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan

Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun

Pelaksanaan

PSN DBD

Kepadatan Jentik Aedes aegypti

P-value RP

95% CI Padat Tidak Padat Total

F % F % F %

Kurang Baik 84 82,4 18 17,6 102 100,0 0,007 1,230

Baik 144 67,0 71 33,0 215 100,0

(1,080 –

1,400)

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.16 diatas, diketahui

bahwa rumah yang padat jentik Aedes aegypti lebih besar proporsinya

pada kelompok pelaksanaan PSN DBD baik sebesar 144 rumah

(67,0%) dibandingkan dengan kelompok pelaksanaan PSN DBD yang

kurang baik yaitu sebesar 84 rumah (82,4%).

Hasil uji statistik Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan

antara pelaksanaan PSN DBD dengan kepadatan jentik Aedes aegypti

dengan nilai p=0,007 kurang dari α = 0,05. Hasil perhitungan resiko

didapatkan RP = 1,230 (95% CI 1,080 – 1,400), atau RP >1 secara

statistik dapat disimpulkan bahwa kelompok pelaksanaan PSN DBD

kurang baik kemungkinan terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar

1,230 kali daripada kelompok pelaksanaan PSN DBD yang baik.

Page 95: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

76

2. Hubungan Bahan Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Hubungan Bahan Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun

Bahan

Kontainer

Kepadatan Jentik Aedes aegypti

P-value RP

95% CI Padat Tidak Padat Total

F % F % F %

Semen & tanah 119 83,2 24 16,8 143 100,0 0,000 1,328

Keramik &

plastik 109 62,6 65 48,9 174 100,0

(1,159 –

1,522)

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.17 diatas, diketahui

bahwa bahan kontainer yang padat jentik Aedes aegypti lebih besar

proporsinya pada bahan semen dan tanah yaitu sebesar 119 (83,2%)

dibanding dengan bahan kontainer keramik dan plastik sebesar 109

(62,6%).

Hasil uji statistik Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan

antara bahan kontainer dengan kepadatan jentik Aedes aegypti dengan

nilai p=0,000 kurang dari α = 0,05. Hasil perhitungan resiko

didapatkan RP = 1,328 (1,159 – 1,522), atau RP >1 secara statistik

dapat disimpulkan bahwa bahan kontainer semen dan tanah

kemungkinan terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 1,328 kali

daripada bahan kontainer keramik dan plastik.

Page 96: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

77

3. Hubungan Warna Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Tabel 5.18 Tabulasi Silang Hubungan Warna Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun

Warna

Kontainer

Kepadatan Jentik Aedes aegypti

P-value RP

95% CI Padat Tidak Padat Total

F % F % F %

Warna gelap 128 79,0 34 21,0 162 100,0 0,006 1,225

Warna

Terang 100 64,5 55 35,5 155 100,0

(1,063 –

1,410)

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.18 diatas, diketahui

bahwa warna kontainer yang padat jentik Aedes aegypti lebih besar

proporsinya pada warna gelap yaitu sebesar 128 (79,0%) dibanding

dengan warna terang sebesar 100 (64,5%).

Hasil uji statistik Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan

antara warna kontainer dengan kepadatan jentik Aedes aegypti dengan

nilai p=0,006 kurang dari α = 0,05. Hasil perhitungan resiko

didapatkan RP = 1,225 (1,063 – 1,410), atau RP >1 secara statistik

dapat disimpulkan bahwa kontainer berwarna gelap kemungkinan

terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 1,225 kali daripada

kontainer berwarna terang.

Page 97: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

78

4. Hubungan Letak Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Hubungan Letak Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun

Letak

Kontainer

Kepadatan Jentik Aedes aegypti

P-value RP

95% CI Padat Tidak Padat Total

F % F % F %

Dalam rumah 119 77,8 34 22,2 153 100,0 0,034 1,170

Luar

Rumah 109 66,5 55 33,3 164 100,0

(1,020 –

1,343)

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.19 diatas, diketahui

bahwa letak kontainer yang padat jentik Aedes aegypti lebih besar

proporsinya pada kontainer dalam rumah yaitu sebesar 119 (77,8%)

dibanding dengan letak kontainer di luar rumah sebesar 109 (66,5%).

Hasil uji statistik Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan

antara letak kontainer dengan kepadatan jentik Aedes aegypti dengan

nilai p=0,034 kurang dari α = 0,05. Hasil perhitungan resiko

didapatkan RP = 1,170 (1,020 – 1,343), atau RP >1 secara statistik

dapat disimpulkan bahwa letak kontainer yang berada didalam rumah

kemungkinan terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 1,766 kali

daripada letak kontainer di luar rumah.

Page 98: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

79

5. Hubungan Tutup Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Tabel 5.20 Tabulasi Silang Hubungan Tutup Kontainer dengan

Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Munggut

dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun

Tutup

Kontainer

Kepadatan Jentik Aedes aegypti

P-value RP

95% CI Padat Tidak Padat Total

F % F % F %

Tanpa penutup 113 79,6 29 20,4 142 100,0 0,009 1,211

Ada

Penutup 115 65,7 60 49,1 175 100,0

(1,057 –

1,387)

Sumber: data primer hasil penelitian bulan Juli 2018

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.20 diatas, diketahui

bahwa keadaan tutup kontainer yang padat jentik Aedes aegypti lebih

besar proporsinya pada kontainer ada penutup yaitu sebesar 115

(65,7%) dibanding dengan kontainer yang tanpa penutup 113 (79,6%).

Hasil uji statistik Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan

antara tutup kontainer dengan kepadatan jentik Aedes aegypti karena

nilai p=0,009 lebih kecil dari α = 0,05. Hasil perhitungan resiko

didapatkan RP = 1,211 (1,057 – 1,387), atau RP >1 secara statistik

dapat disimpulkan bahwa kontainer tanpa penutup terdapat padat

jentik Aedes aegypti sebesar 1,211 kali daripada kontainer yang ada

penutupnya.

Page 99: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

80

5.3 Pembahasan

5.3.1 Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.15, didapatkan data yaitu

dari 317 rumah penduduk yang diperiksa di Kelurahan Munggut dan

Wungu wilayah kerja Puskesmas Wungu 228 rumah (71,9%) terdapat

padat jentik Aedes aegypti yang tinggi. Hasil ini diketahui dari indikator

perhitungan Container Indeks (CI) untuk satu rumah penduduk. Untuk

wilayah kerja Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun hasil dari House

Indeks (HI) yaitu sebesar 71,92%, Container Indeks (CI) sebesar 39,48%

dan Breteu Indeks (BI) sebesar 145,11%, dapat disimpulkan bahwa

ditemukan padat jentik Aedes aegypti yang tinggi sehingga resiko

penularan penyakit DBD juga tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tabel larva

indeks pada kolom angka Densitifity Figure (DF) > 5 atau berada pada

skala 6-9 yang menunjukkan kepadatan jentik tinggi.

Kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti merupakan faktor resiko

terjadinya penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Semakin tinggi

kepadatan nyamuk Aedes aegypti semakin tinggi pula resiko masyarakat

untuk tertular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepadatan

vektor nyamuk Aedes aegypti dipengaruhi oleh adanya kontainer baik itu

berupa bak mandi, tempayan, vas bunga, kaleng bekas yang digunakan

sebagai tempat perindukan nyamuk (Ayu P, 2016).

Kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti yang diukur dengan

menggunakan parameter ABJ, selain itu juga menggunakan indeks HI, CI,

Page 100: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

81

dan BI. Sesuai dengan penelitian Agus Putra (2015) yang menyatakan

bahwa semakin tinggi angka kepadatan vektor akan meningkatkan resiko

penularan DBD. Kepadatan nyamuk merupakan faktor resiko terjadinya

penularan DBD. Semakin tinggi kepadatan nyamuk Aedes aegypti semakin

tinggi pula resiko masyarakat untuk tertular penyakit DBD. Hal ini berarti

apabila di suatu daerah yang kepadatan jentik Aedes aegypti tinggi terdapat

seorang penderita DBD, maka masyarakat sekitar penderita tersebut

beresiko untuk tertular.

Kepadatan jentik Aedes aegypti yang terjadi di Kelurahan Munggut

dan Wungu wilayah Kerja Puskesmas Wungu dipengaruhi oleh adanya

kontainer baik itu berupa bak mandi, bak WC, ember, sumur, tempayan,

dan tandon air. Berdasarkan survei banyak tempat penampungan air atau

kontainer penduduk tersebut yang ditemukan jentik, penyebabnya adalah

penduduk yang jarang untuk menguras tempat penampungan air tersebut

selain itu tempat penampungan air atau kontainer berada di tempat yang

lembab tidak terkena sinar matahari. Oleh karena itu, untuk mengurangi

resiko kepadatan jentik Aedes aegypti diperlukan kesadaran dari diri

masyarakat dan membiasakan masyarakat untuk melakukan kegiatan

pemberantasan sarang nyamuk seperti menguras tempat penampungan air

minimal satu minggu sekali.

Page 101: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

82

5.3.2 Karakteristik Kontainer

Sesuai hasil distribusi frekuensi jenis kontainer yang diteliti di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

terdapat 1.165 jumlah kontainer yang terdiri dari 317 (27,2%) Bak Mandi,

314 (27,0%) Bak WC, 291 (25,0%) Ember, 8 (0,7%) Sumur, 161 (13,8%)

Tempayan dan 74 (6,4%) Tandon Air.

Depkes RI (2005), mengelompokkan jenis kontainer nyamuk Aedes

aegypti menjadi 3 kelompok yaitu: 1) kontainer untuk keperluan sehari-

hari, seperti tempayan, bak mandi, bak WC, ember, sumur, tempayan, dan

tandon air; 2) kontainer bukan untuk keperluan sehari-hari (non tempat

penampungan air), seperti barang-barang bekas (ban bekas, kaleng bekas,

botol, pecahan piring/gelas), tempat minum hewan peliharaan (tempat mi-

num ayam burung, dan lain-lain), vas bunga, saluran air tidak sehat, pot

tanaman hias yang menampung air; 3) kontainer alamiah, seperti lubang

pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pelepah

pisang, potongan bambu, dan lain-lain. Jenis kontainer yang diteliti yaitu

kontainer yang termasuk keperluan sehari-hari atau jenis kontainer yang

besar saja, seperti tempayan, bak mandi, bak WC, ember, sumur, dan

tandon air.

Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti dalam suatu kontainer

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahan kontainer, warna kontainer,

letak kontainer, kondisi tutup kontainer, adanya ikan pemakan jentik, vol-

ume kontainer, kegiatan pengurasan kontainer, dan kegiatan abatisasi

Page 102: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

83

(Depkes RI, 2005). Dari beberapa faktor tersebut yang diteliti yaitu bahan

kontainer, warna kontainer, letak kontainer, dan kondisi tutup kontainer.

1. Bahan Kontainer Tiap Rumah

Hasil dari distribusi frekuensi bahan kontainer tiap rumah di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

sebagian besar memiliki kontainer dengan berbahan keramik dan

plastik sebanyak 660 kontainer (56,7%).

Jenis bahan kontainer merupakan suatu keadaan dinding permukaan

kontainer pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti

dipengaruhi oleh bahan dasar kontainer, karena telur diletakkan

menempel pada dinding tempat penampungan air (Depkes RI, 2005).

Jenis bahan kontainer dikatakan beresiko adanya jentik Aedes ae-

gypti menurut Kemenkes RI (2013) yaitu kontainer dengan berbahan

semen karena mikroorganisme yang menjadi bahan makanan larva

lebih mudah tumbuh pada dindingnya dan nyamuk betina lebih mudah

mengatur posisi tubuh pada waktu meletakkan telur, dimana telur

secara teratur diletakkan diatas permukaan air dibanding berbahan

keramik dan plastik yang cenderung licin. Bahan kontainer dari

keramik dan plastik memiliki angka positif jentik Aedes aegypti yang

rendah karena bahan ini tidak mudah berlumut, mempunyai permukaan

yang halus dan licin serta tidak berpori sehingga lebih mudah untuk

dibersihkan dibandingkan bahan dari semen dan tanah (Ayunistyah,

2013).

Page 103: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

84

Sesuai dengan penelitian Badrah dan Hidayah (2011) jenis bahan

kontainer berisiko terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti yaitu

semen. Hal ini terjadi karena bahan semen mudah berlumut,

permukaannya kasar dan berpori-pori pada dindingnya.

Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang paling

beresiko adanya jentik dalam kontainer yaitu berbahan semen dan

tanah namun bisa saja tidak terdapat jentik apabila sering dibersihkan

minimal 1 minggu sekali untuk mengurangi adanya jentik di kontainer.

2. Warna Kontainer Tiap Rumah

Hasil dari distribusi frekuensi warna kontainer tiap rumah di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

sebagian besar memiliki kontainer dengan warna gelap sebanyak 612

kontainer (52,5%).

Menurut Depkes RI (2005) dalam berkembangbiak nyamuk Aedes

aegypti menyukai suasana tempat daerah-daerah tertentu yang

dipengaruhi oleh warna, salah satunya warna gelap sehingga saat nya-

muk meletakkan telur menjadi tidak terlihat dan memberikan rasa

aman dan tenang bagi nyamuk, saat bertelur sehingga telur yang dile-

takkan menjadi banyak dan jumlah larva menjadi banyak juga. Warna

kontainer yang gelap juga dapat menyebabkan cahaya matahari tidak

menembus dinding kontainer dari segala arah, hal ini dapat membuat

temperatur air akan menjadi ideal sebagai tempat perindukan nyamuk.

Hal ini didukung oleh penelitian Eka Augesleni, dkk (2012) bahwa ada

Page 104: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

85

hubungan antara warna kontainer dengan keberadaan jentik nyamuk

Aedes aegypti.

Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kontainer

berwarna gelap cenderung terdapat adanya jentik, kecuali apabila

kontainer tersebut sering dibersihkan dan berada ditempat yang

terpapar cahaya matahari.

3. Letak Kontainer Tiap Rumah

Hasil dari distribusi frekuensi letak kontainer tiap rumah di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

sebagian besar kontainer berada di luar rumah sebanyak 617 kontainer

(53,0%).

Menurut Depkes RI (2005) Jentik nyamuk Aedes aegypti banyak

ditemukan pada kontainer yang berada di dalam rumah. Hal ini

disebabkan kebiasaan masyarakat yang suka menampung air untuk

kebutuhan sehari-hari di dalam rumah yang tidak ditutup, suasana yang

gelap dan lembab serta tersembunyi didalam rumah atau bangunan

yang terlindung dari sinar matahari dan sehingga tempat ini akan

membuat nyamuk dewasa Aedes aegypti tertarik untuk meletakkan te-

lurnya selain itu apabila masyarakat tidak sempat menguras tempat-

tempat penampungan air secara rutin sekali seminggu sehingga tempat-

tempat penampungan air tersebut berpotensi sebagai tempat perkem-

bangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Page 105: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

86

Sesuai penelitian Singh et al (2011) kontainer di dalam rumah

76,24% lebih banyak terdapat jentik Aedes aegypti daripada di luar

rumah dikarenakan kebanyakan kontainer yang berada didalam rumah

memiliki suasana yang gelap dan lembab serta bangunan yang terlin-

dung dari sinar matahari sehingga tempat ini akan membuat nyamuk

dewasa Aedes aegypti tertarik untuk meletakkan telurnya.

Apabila kontainer berada di dalam rumah maupun diluar rumah jika

tidak sering dibersihkan akan menimbulkan adanya jentik pada

kontainer, untuk itu sebaiknya dalam satu minggu sekali kontainer

dibersihkan agar mengurangi perkembangbiakan jentik dalam

kontainer.

4. Tutup Kontainer Tiap Rumah

Hasil dari distribusi frekuensi tutup kontainer tiap rumah di

Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

sebagian besar kontainer ada penutupnya sebanyak 643 kontainer

(55,2%).

Menurut Depkes RI (2005) Keberadaan penutup kontainer erat

kaitannya dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Jenis kontainer

atau tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari yang biasa

ditutup yaitu sumur, tempayan, dan gentong namun jenis bak mandi,

bak WC maupun ember jarang sekali untuk ditutup.

Kondisi kontainer atau tempat penampungan air dengan jentik paling

banyak adalah tempat penampungan air yang terbuka, dan tempat

Page 106: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

87

penampungan air dengan kondisi tertutup rapat paling sedikit

ditemukan jentiknya bahkan didaerah bebas DBD semua tempat

penampungan air yang tertutup rapat tidak ditemukan jentiknya.

Dengan kondisi kontainer atau tempat penampungan air terbuka atau

tidak tertutup rapat maka memudahkan nyamuk untuk masuk dan

keluar tempat penampungan air dibandingkan tempat penampungan air

yang tertutup rapat, sehingga pada tempat penampungan air terbuka

dan tertutup tidak rapat lebih banyak ditemukan jentiknya karena nya-

muk bisa keluar masuk dengan mudah (Widoyono, 2008).

Hasil dari penelitian Hasyimi dkk (2009) menunjukkan bahwa ada

kecenderungan yang signifikan 84% kontainer yang terbuka

menyebabkan nyamuk bebas masuk ke dalam kontainer untuk

berkembangbiak sedangkan kontainer yang tertutup 7% terdapat jentik.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Aniq (2015) yang menya-

takan bahwa salah satu penyebab kontainer yang mempunyai penutup

masih tetap terdapat jentik Aedes aegypti disebabkan oleh perilaku

warga atau masyarakat yang sering lupa untuk menutup kembali kon-

tainer setelah dibuka.

Untuk itu, agar nyamuk tidak keluar masuk secara bebas di tempat

penampungan air maka perlu disediakan tutupan bagi tempat

penampungan air yang terbuka atau menutup rapat bagi tempat

penampungan air yang tidak rapat tutupnya. Selain itu jika tidak

terdapat tutup pada kontainer sebaiknya sering dibersihkan minimal

Page 107: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

88

satu minggu dalam sekali dan kontainer sebaiknya berada di suasana

terang dan tidak lembab.

5.3.3 Pelaksanaan PSN DBD

Sesuai hasil distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pelaksanaan PSN DBD di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja

Puskesmas Wungu menunjukkan bahwa dari 317 responden, 215

responden (67,8%) melaksanakan PSN DBD dengan baik dan 102

responden (32,2%) melaksanakan PSN DBD kurang baik. Pelaksanaan

PSN DBD yang kurang baik ini diketahui dari perilaku responden atau

penghuni rumah yang tidak menutup tempat-tempat penampungan air dan

jarang menguras atau membersihkan tempat-tempat penampungan air

lebih dari 1 minggu.

Jentik nyamuk Aedes aegypti merupakan cakal bakal nyamuk

dewasa yang dapat diamati di sarang-sarang nyamuk, semakin banyak

jenyik nyamuk Aedes aegypti ditemukan maka semakin banyak nyamuk

dewasa yang berterbangan dan semakin besar resiko penularan penyakit

yang dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Hal ini sesuai dengan

teori Nadesul (2016) bahwa jika jentik nyamuk Aedes aegypti dibiarkan

hidup, maka akan menambah banyak populasi nyamuk pembawa penyakit

yang ditularkan oleh nyamuk.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2014), PSN

DBD merupakan upaya pemberantasan vektor dengan metode pendekatan

terpadu karena menggunakan beberapa cara yaitu secara kimia dengan

Page 108: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

89

menggunakan larvasida, secara biologi dengan menggunakan predator dan

secara fisik yang dikenal dengan 3M (Menguras, Menurup, dan

Mengubur). Selain itu menurut penelitian Zulkarnain dkk (2008)

menyatakan aspek sanitasi lingkungan yang paling dominan berhubungan

dengan keberadaan jentik vektor dengue adalah praktik rumah tangga

dalam PSN-DBD dengan p value 0,000 dengan kata lain faktor yang

paling mempengaruhi atau dominan terhadap keberadaan jentik vektor

dengue yaitu pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue.

Pengurasan tempat penampungan air perlu dilakukan secara teratur

sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak berkembangbiak.

Apabila dalam pelaksanaan PSN DBD yang kurang baik akan memberikan

peluang bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur dan berkembangbiak,

untuk itu sebaiknya masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Wungu terutama Kelurahan Wungu membiasakan dalam pelaksanaan PSN

DBD. Mulailah dengan kegiatan yang sederhana seperti membersihkan

tempat penampungan air minimal satu minggu sekali.

5.3.4 Hubungan antara Pelaksanaan PSN DBD dengan Kepadatan Jentik

Aedes aegypti

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada tabel 5.16

menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan PSN DBD dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti dengan nilai p= 0,007 kurang dari α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PSN DBD kurang baik

dan terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 84 (82,4%), pelaksanaan

Page 109: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

90

PSN DBD kurang baik dan tidak padat jentik Aedes aegypti sebesar 18

(17,6%), pelaksanaan PSN DBD baik dan terdapat padat jentik Aedes

aegypti sebesar 144 (67,0%), serta pelaksanaan PSN DBD baik dan tidak

terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 71 (33,0%).

Diketahui bahwa terdapat 18 (17,6%) rumah yang tidak padat jentik

namun dalam pelaksanaan PSN DBD kurang baik hal ini dikarenakan

tempat penampungan air dan situasi rumah dalam keadaan tidak lembab

dan terkena paparan sinar matahari. Hal ini sesuai dengan penelitian

Widagdo et.al (2008) di Kelurahan Srondol Wetan Semarang menyatakan

bahwa keadaan rumah dan tempat penampungan air responden yang

lembab dan kurang pencahayaan merupakan tempat yang potensial bagi

nyamuk Aedes aegypti untuk berkembangbiak, karena nyamuk Aedes

aegypti suka beristirahat dan berkembangbiak pada tempat yang gelap dan

lembab. Apabila keadaan rumah dan tempat penampungan air tidak

lembab serta cukup pencahayaanya maka sulit bagi nyamuk untuk

berkembangbiak. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Dewi Mustika

(2013) menyatakan bahwa keberadaan tempat penampungan air di dalam

maupun luar rumah sangat berpengaruh terhadap ada tidaknya larva Aedes

aegypti, bahkan tempat penampungan air yang lembab dan kurang

pencahayaan bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu diketahui terdapat 144 (67,0%) rumah padat jentik namun

dalam pelaksanaan PSN DBD sudah baik hal ini dikarenakan penduduk

hanya melakukan PSN DBD dengan cara fisik saja yaitu menguras,

Page 110: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

91

mengubur atau mendaur ulang barang bekas. Untuk PSN DBD secara

kimia dan biologi belum maksimal melakukannya karena menurut hasil

wawancara dan observasi masyarakat masih beranggapan untuk

menggunakan bubuk abate malas untuk beli lebih baik menerapkan

kegiatan menguras kontainer satu minggu minimal satu kali dan untuk

memelihara hewan pemakan jentik masyarakat enggan melaksanakannya

karena ikan yang dipelihara akan menyebabkan bau amis pada tempat

penampungan air. Keadaan ini sesuai dengan penelitian Farid Setyo (2013)

yang mengatakan bahwa banyak responden yang belum maksimal dalam

melakukan PSN DBD secara kimia dan biologi, hal ini sangat brpengaruh

terhadap keberadaan jentik Aedes aegypti.

Menurut Depkes (2005) cara yang dianggap paling tepat untuk

memberantas vektor (nyamuk Aedes aegypti) adalah dengan PSN DBD.

Apabila kegiatan PSN DBD dilakukan oleh seluruh masyarakat secara

terus menerus dan berkesinambungan maka keberadaan jentik Aedes

aegypti dapat dibasmi, sehingga resiko penularan DBD dapat dikurangi.

Untuk itu maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat

seperti kegiatan bulan bakti gerakan 3-M, pemeriksaan jentik berkala dan

penyuluhan kepada keluarga atau masyarakat.

5.3.5 Hubungan antara Bahan Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada tabel 5.17

menunjukkan ada hubungan antara bahan kontainer dengan kepadatan

Page 111: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

92

jentik Aedes aegypti dengan nilai p=0,000 kurang dari α = 0,05. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa bahan kontainer semen dan tanah dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti sebesar 119 (83,2%), bahan kontainer

semen dan tanah yang tidak terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 24

(40,1%), kontainer dengan bahan keramik dan plastik dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti sebesar 109 (62,6%), serta bahan kontainer keramik

dan plastik yang tidak terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 65

(37,4%).

Diketahui bahwa terdapat bahan kontainer semen dan tanah yang

tidak terdapat padat jentik Aedes aegypti sebesar 24 (16,8%) hal ini

dikarenakan dari hasil observasi dan wawancara sebagian masyarakat rutin

terhadap pengurasan kontainer minimal satu minggu dalam sekali. Sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Devia (2013) yaitu banyak

responden yang melakukan kegiatan rutin menguras tempat penampungan

air minimal satu minggu sekali, bahkan ketika tempat penampungan air

sudah terlihat keruh dan kotor. Perilaku ini mengurangi resiko bagi

nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur di tempat-tempat penampungan air

responden.

Selain itu diketahui kontainer berbahan dasar keramik dan plastik

terdapat padat jentik sebesar 109 (62,6%) hal ini dikarenakan bahan dasar

keramik dan plastik di lapangan ditemukan adanya lumut atau kotoran

sehingga refleksi cahaya yang rendah sehingga berpeluang untuk nyamuk

bertelur. Sejalan dengan penelitian Lubabul Aniq yang dilakukan pada

Page 112: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

93

tahun 2015 di Wilayah Puskesmas Mijen Kota Semarang yang

menunjukkan hasil terdapat hubungan antara bahan dasar kontainer dengan

keberadaan jentik Aedes aegypti dengan p= 0,001.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kontainer berbahan

semen, tanah, plastik, dan keramik memungkinkan terdapat adanya jentik

apabila kontainer tersebut dalam suasana lembab atau refleksi cahaya yang

rendah dan kurangnya menguras tempat penampungan air dan apabila

kontainer berbahan semen, tanah, plastik, dan kramik tidak terdapat jentik

disebabkan sering menguras kontainer tersebut. Untuk itu sebaiknya ketika

kontainer sudah terlihat keruh dan kotor lebih baik langsung dibersihkan

dan diusahakan kontainer berada pada kondisi terang meskipun tidak

langsung terpapar oleh sinar matahari.

5.3.6 Hubungan antara Warna Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada tabel 5.18

menunjukkan ada hubungan antara warna kontainer dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti dengan nilai p=0,006 kurang dari α = 0,05. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa warna kontainer yang gelap dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti sebanyak 128 (79,0%), warna kontainer

gelap dan tidak terdaoat padat jentik Aedes aegypti sebanyak 34 (21,0%),

warna kontainer terang dengan kepadatan jentik Aedes aegypti sebanyak

100 (64,5%), serta warna kontainer terang dan tidak terdapat padat jentik

Aedes aegypti sebanyak 55 (43,5%).

Page 113: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

94

Diketahui terdapat warna kontainer gelap yang tidak terdapat jentik

Aedes aegypti sebesar 34 (21,0%) dikarenakan masyarakat menutup

tempat penampung air itu bila tidak digunakan. Sehingga nyamuk tidak

bisa bertelur dan berkembangbiak pada kontainer tersebut. Hal ini sejalan

dengan penelitian Eka Augesleni (2014) bahwa kontainer yang tertutup

rapat tidak terdapat celah meskipun berwarna gelap dapat mengurangi

resiko terdapatnya jentik pada kontainer tersebut.

Selain itu terdapat warna kontainer terang namun terdapat padat

jentik Aedes aegypti sebesar 100 (64,5%) dikarenakan kontainer tersebut

pada saat penetian cenderung kotor dan berlumut sehingga terdapat jentik.

Menurut Depkes RI (2005) nyamuk Aedes aegypti lebih tertarik

untuk meletakkan telurnya pada tempat penampungan air yang berwarna

gelap karena saat nyamuk meletakkan telur menjadi tidak terlihat dan

memberikan rasa aman dan tenang bagi nyamuk, saat bertelur sehingga te-

lur yang diletakkan menjadi banyak dan jumlah larva menjadi banyak ju-

ga. Warna kontainer yang gelap juga dapat menyebabkan cahaya matahari

tidak menembus dinding kontainer dari segala arah, hal ini dapat membuat

temperatur air akan menjadi ideal sebagai tempat perindukan nyamuk.

Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulah bahwa kontainer yang

berwarna gelap lebih beresiko mengalami kepadatan jentik Aedes aegypti,

untuk itu agar mengurangi resiko kepadatan jentik Aedes aegypti

sebaiknya kontainer tersebut diletakkan di tempat yang memungkinkan

adanya sinar matahari dan suhu yang tidak lembab serta menutup rapat

Page 114: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

95

tempat penampungan air bila telah digunakan sehingga nyamuk tidak bisa

bertelur bahkan berkembangbiak disana.

5.3.7 Hubungan antara Letak Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada tabel 5.19

menunjukkan ada hubungan antara letak kontainer dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti dengan nilai p=0,034 kurang dari α = 0,05. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa letak kontainer yang berada di dalam

rumah dengan kepadatan jentik Aedes aegypti sebesar 119 (77,8%), letak

kontainer yang berada di dalam rumah dan tida terdapat padat jentik Aedes

aegypti sebesar 34 (22,2%), letak kontainer yang berada di luar rumah

dengan kepadatan jentik Aedes aegypti sebesar 109 (66.5%), serta letak

kontainer yang berada di luar rumah dan tidak terdapat jentik Aedes

aegypti sebesar 55 (33,5%).

Kontainer yang berada di dalam rumah dan terdapat padat jentik

Aedes aegypti paling banyak karena nyamuk Aedes aegypti suka

beraktifitas di dalam rumah. Baik itu untuk menggigit darah manusia atau

untuk beristirahat. Kebiasaan hinggap istirahat lebih banyak di dalam

rumah yaitu pada benda-benda yang bergantungan, dan tempat-tempat lain

yang terlindung dari sinar matahari (Ditjen P3L, 2007). Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Augesleni, et all (2012) di

Kelurahan Tanjung Seneng mengenai hubungan antara karakteristik

kontainer tempat penampungan air dengan keberadaan jentik Aedes

Page 115: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

96

aegypti bahwa ada hubungan antara letak kontainer dengan keberadaan

jentik Aedes aegypti (p=000).

Terdapat kontainer yang berada di dalam rumah namun tidak padat

jentik sebesar 34 (22,2%) dikarenakan pada saat observasi kontainer

tersebut dalam keadaan bersih dan situasi terpapar oleh sinar matahari. Hal

ini sejalan dengan penelitian Evi Sulistyorini (2016) bahwa kontainer yang

berada di dalam rumah namun dalam keadaan tertutup dan diletakkan

disituasi yang terang dapat menurunkan resiko terdapatnya jentik Aedes

aegypti.

Selian itu kontainer yang berada di luar rumah namun terdapat padat

jentik Aedes aegypti sebesar 109 (66,5%) dikarenakan pada saat observasi

kontainer tersebut tidak tertutup dan airnya keruh sehingga memudahkan

nyamuk untuk bertelur pada kontainer tersebut.

Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kontainer yang

berada di dalam rumah beresiko lebih besar mengalami kepadatan jentik

Aedes aegypti dibanding dengan yang berada di luar rumah, untuk itu agar

kontainer yang berada di dalam rumah resiko kepadatan jentik Aedes

aegypti dapat berkurang sebaiknya tempat kontainer diletakkan di lokasi

yang terang walaupun tidak terkena sinar matahari langsung dan kontainer

juga sering dibersihkan.

5.3.8 Hubungan antara Tutup Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti

Page 116: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

97

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada tabel 5.20

menunjukkan ada hubungan antara tutup kontainer dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti dengan nilai p=0,009 kurang dari α = 0,05. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kontainer tanpa penutup dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti sebanyak 113 (79,6%), kontainer tanpa penutup dan

tidak terdapat padat jentik Aedes aegypti sebanyak 29 (20,4%), kontainer

yang ada penutupnya dengan kepadatan jentik Aedes aegypti sebanyak 115

(65,7%), serta kontainer yang ada penutupnya dan ridak terdapat padat

jentik Aedes aegypti sebanyak 60 (34,3%).

Kontainer yang ada penutupnya namun masih terdapat padat jentik

Aedes aegypti dikarenakan pada saat penelitian kontainer dalam keadaan

tertutup namun pada saat warga menggunakannya untuk keperluan sehari-

hari kontainer tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa lama sehingga

nyamuk Aedes aegypti dapat meletakkan telurnya pada kontainer tersebut.

Selain itu kontainer yang ada penutup bisa jadi masih ada celah sehingga

kemungkinan nyamuk masih bisa untuk masuk dalam kontainer tersebut.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Salim dan Febriyanto (2005) yang

menemukan bahwa dari 90 kontainer tanpa penutup 47,22% positif jentik

Aedes aegypti dan dari 50 kontainer dengan penutup 52,78% positif jentik

Aedes aegypti.

Selain itu kontainer tanpa penutup dan tidak terdapat jentik sebesar

29 (20,4%) dikarenakan pada saat penelitian kontainer keadaan bersih dan

sering dikuras serta kontainer berukuran kecil sehingga air dalam

Page 117: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

98

kontainer cepat habis. hal ini sesuai dengan penelitian Badrah dan Hidayah

(2011) sebanyak 207 tempat penampungan air dalam keadaan terbuka 121

(58.5%) diantaranya tidak terdapat larva. Hal ini dapat terjadi karena

responden membersihkan tempat penampungan air secara rutin (1 minggu

sekali) atau tempat penampungan air berukuran kecil, sehingga air dalam

tempat penampungan air cepat habis dan tidak memungkinkan nyamuk

Aedes aegypti betina untuk meletakkan telurnya di tempat penampungan

air tersebut.

Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa kontainer yang ada

penutupnya masih bisa mengalami kepadatan jentik Aedes aegypti hal ini

disebabkan karena kontainer yang ada penutupnya seperti drum yang

digunakan warga sebagai penampungan air cadangan yang jarang

digunakan dan jarang dibersihkan sehingga bisa memicu terjadinya

kepadatan jentik.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Kontainer jenis drum dan sumur sulit untuk diobservasi keberadaan

jentiknya, maka peneliti memperkuat hasil observasi pada kontainer

tersebut sesuai dengan pendapat Depkes (2005) yaitu apabila kontainer

jenis drum dan sumur beresiko adanya jentik Aedes aegypti kondisi

tutupnya masih ada celah dan tidak terdapat tutup, suasana yang lembab,

tidak terang, dan terlindung dari sinar matahari dan apabila kontainer jenis

Page 118: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

99

drum dan sumur tersebut tidak beresiko adanya jentik, terdapat tutup pada

kontainer dan tidak ada celah, suasana tidak lembab dan terang.

2. Uji statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian

ini menggunakan uji non parametrik, sehingga memiliki tingkat

sensitifitas yang kurang dibanding dengan uji parametrik meskipun hasil-

nya berhubungan. Namun peneliti telah melengkapi hasil penelitian

dengan teori dan penelitian terdahulu yang mendukung, sehingga mem-

perkuat hasil penelitian.

Page 119: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

100

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,

maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Indikator HI, CI, dan BI untuk Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah

kerja Puskesmas Wungu terdapat kepadatan jentik Aedes aegypti yang

tinggi, hal ini terlihat dari tabel larva indeks pada kolom angka Densitifity

Figure (DF) > 5 atau berada pada skala 6-9.

2. Sebagian besar penduduk di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah

kerja Puskesmas Wungu sebagian besar sudah melaksanakan PSN DBD

dengan baik sebanyak 215 (67,8%).

3. Ada hubungan antara pelaksanaan PSN DBD dengan kepadatan jentik

Aedes aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja

Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun p= 0,007, RP (95% CI) = 1,230

(1,080 – 1,400).

4. Ada hubungan antara bahan kontainer dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun p= 0,000 RP (95% CI) = 1,328 (1,159 –

1,522).

Page 120: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

101

5. Ada hubungan antara warna kontainer dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun p= 0,006 RP (95% CI) = 1,225 (1,063 –

1,410).

6. Ada hubungan antara letak kontainer dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun p= 0,034 RP (95% CI) = 1,170 (1,020 –

1,343).

7. Ada hubungan antara tutup kontainer dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti di Kelurahan Munggut dan Wungu wilayah kerja Puskesmas

Wungu Kabupaten Madiun p= 0,009 RP (95% CI) = 1,211 (1,057 –

1,387).

6.2 Saran

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran dalam memperhatikan

kondisi kontainer dan meningkatkan perilaku Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN DBD) dengan gerakan 3M Plus. Selain itu untuk

mengurangi resiko kepadatan jentik Aedes aegypti pada kontainer

diharapkan masyarakat menutup kontainer apabila kontainer tidak

terdapat tutup, meletakkan kontainer di tempat yang terang meskipun

tidak terkena cahaya matahari secara langsung agar suasana kontainer

tidak lembab, dan membiasakan diri menguras kontainer minimal satu

minggu sekali.

Page 121: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

102

2. Bagi Puskesmas Wungu

Bagi Puskesmas Wungu untuk melakukan evaluasi dan pengendalian

jentik Aedes aegypti dengan lebih ketat dengan merencanakan kegiatan

PSN DBD melalui kerjasama lintas sektoral, bulan bakti 3M,

mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada setiap Rukun

Tetangga (RT) dan secara intensif melakukan penyuluhan tentang DBD.

Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui organisasi kemasyarakatan yang

ada seperti: pkk, dasa wisma, karang taruna, posyandu atau perkumpulan

masyarakat lainnya.

3. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Perlu meningkatkan referensi yang berkaitan dengan penyakit demam

berdarah dengue (DBD) dan faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepadatan jentik Aedes aegypti.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut

karena masih terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kepadatan

jentik Aedes aegypti selain pelaksanaan PSN DBD dan karakteristik

kontainer, yaitu dapat menggunakan variabel seperti sampah padat,

tempat perindukan nyamuk buatan.

Page 122: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2011. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. PT Rajagafindo

Persada: Jakarta.

Amrul, H., 2007. Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan

Pencegahan gigitan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian

Demam Berdarah Dengue di Kota Bandar Lampung, Tesis, Jakarta:

Universitas Indonesia.

Aniq, L. 2015. Hubungan Karakteristilk Kontainer Dengan Keberadaan Jentik

Aedes aegypti di Wilayah Endemis dan Non Endemis Demam

Berdarah Dengue.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta: Jakarta.

Ayu, Putri. 2016. Demam Berdarah Dengue (DBD). Nuha Medika: Yogyakarta.

Ayunistyah, 2013. Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Berdasarkan

Karakteristik Kontainer Di Daerah Endemis Demam Berdarah Den-

gue Studi Kasus Di Kelurahan Bangetayu Wetan Kota Semarang

Tahun 2013. Skripsi.

Badrah & Hidayah. 2011. Hubungan Antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes

aegypti Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan

Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. J.

Trop. Pharm. Chem, Vol 1. No. 2, hlm 153-160. Indonesia

Booroto. 2013. Hubungan Antara Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Di

Lingkungan I Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea Kota

Manado. Bidang Minat Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Samratulangi.

Budiman. 2016. Hubungan Pelaksanaan Kegiatan 3M Dengan Kepadatan

Jentik Aedes aegypti Di Kelurahan Kawua Kabupaten Poso.

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah, Palu.

Cendrawirda. 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya

Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tembilan Kota

Page 123: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Kecamatan Tembilan Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau

Tahun 2013 [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. 2017 Pofil Kesehatan Kabupaten Madiun

2017. Madiun: Dinkes Kab. Madiun

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. 2016. Pofil Kesehatan Propinsi Jawa

Timur 2016. Surabaya: Dinkes Jatim.

Ditjen P2PL. 2014. Petunjuk Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah. Jakarta:

Kemenkes RI.

Depkes RI.2005. Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

Di Indonesia. Jakarta. Ditjen P2PL.

Departemen Kesehatan RI. 2010. Pemberantasan Nyamuk Penular Demam

Berdarah Dengue, Jakarta.

Dinata, A. & Dhewantara, P. W. 2012. Karakteristik Lingkungan Fisik, Biologi,

dan Desa Sosial di Dearah Endemis DBD Kota Banjar. Jurnal

Ekologi Kesehatan Vol. 11 No. 4 Hal. 315 –326.

Eka, Augesleni., Eka, Trismiana., Zaenal, Abidin., Karbito. 2012. Hubungan

Karakteristik Kontainer Tempat Penampungan Air Dengan

Keberadaan Jentik Aedes aegypti Di Kelurahan Tanjung Seneng.

Jurnal Kesehatan Holistik. Vol 8, No 1, Januari 2014: 17-20

Eka, Devia. 2013. Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Berdasarkan

Karakteristik Kontainer di Daerah Endemis DBD. Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang.

Hasyimi, M., Harmany, N., Pangestu. 2009. Tempat-tempat Terkini Yang Disen-

agi Untuk Perkembanganbiakan Vektor Demam Berdarah Aedes sp.

Media Litbang Kesehatan XIX (2).

Kemenkes RI. 2013. Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue.

Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan ling-

kungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes RI.

La, Ode Alifariki dan Mubarak. 2017. Hubungan Karakteristik Kontainer

dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja

Page 124: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Puskesmas Poasia Kota Kendari. Fakultas Kedokteran, Universitas

Halu Oleo.

Mardiyani, Adi Putra dan Redi Aryanta. 2010. Hubungan Faktor Lingkungan

Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk

Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kuta Utara. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas

Udayana.

Monica Ester. 2012. Demam Berdarah Dengue: Diagnosis, Pengobatan,

Pencegahan, dan Pengendalian. Jakarta: EGC.

Mutia Wardani. 2011. Hubungan antara perilaku 3M (menguras, menutup dan

mengubur) dengan keberadaan larva Aedes aegypti di kecamatan

Padang Bulan. Universitas Sumatera Utara.

Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Gralia Indonesi: Jakarta

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Cetakan 2 Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni.Rineka Cipta:

Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Rineka Cipta: Jakarta.

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:

Salemba Medika.

Queensland Government. 2011. The Queensland Dengue Management Plan

2010- 2015. Fortitude Valley: Queensland Health.

Respati, Yunita Ken dan Soedjajadi Keman. 2007. Perilaku 3M, Abatisadi dan

Keberadaan Jentik Aedes aegypti Hubungannya dengan Kejadaian

Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Lingkungan 3 (2): 107-

118.

Page 125: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Santoso, Budiyanto A. 2008. Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku

Masyarakat Terhadap Vektor DBD Di Kota Palembang Provinsi

Sumatera Selatan. J.Ekol.Kes. 7(2): 732-729.

Singh R.K, P.K. Mittal, N.K. Yadav, O.P. Gehlot, R.C. Dhiman. 2011, Aedes

aegypti indices and KAP study in Sangam Vihar, South Delhi,

During the XIX Commonwealth Games, New Delhi, 2010, Dengue

Bulletin, Volume 35, 2011, Hlm. 131-137.

Soegijanto S. 2008, Demam Berdarah Dengue: Tinjauan dan Temuan Baru di

Era. Airlangga University Press, Surabaya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:

Bandung.

Sujarweni Wiratna. 2014. Metodelogi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:

Gava Media.

Sujarweni Wiratna. 2015. Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta:Gava Media.

WHO. 2005. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah

Dengue. Panduan Lengkap. Alih bahasa: Palupi Widyastuti. Editor

Bahasa Indonesia: Salmiyatun. Cetakan I. Jakarta, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Hlm. 58–77.

Widagdo L, Husodo BT, Bhinuri.2008. Kepadatan Jentik Aedes aegypti Sebagai

Indikator Keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M Plus)

di Kelurahan Srondol Wetan, Semarang. Makara Kesehatan.Vol.12.

Juni 2008:13-19

Widodo NP. 2012. Faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah

dengue (DBD) di kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

(Tesis). Universitas Indonesia. Jakarta. p1-2.

Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan

Pemberantasannya. Erlangga: Jakarta.

Zulkarnaini, Siregar, Dameria. 2008. Hubungan kondisi sanitasi lingkungan

rumah tangga dengan keberadaan jentik vektor Dengue di daerah

rawan demam berdarah Dengue kota dumai. Program Studi Ilmu

Lingkungan PPS Universitas Riau. Jurnal_ISSN 1978-5283

Page 126: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LAMPIRAN 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yth. Bapak/ Ibu Calon Responden Penelitian

Di Wilayah kerja Puskesmas Wungu

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Kesehatan

Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, akan melakukan penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun”.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh beberapa faktor yang berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes

aegypti. Untuk itu, saya mohon kesediaannya untuk menjadi responden dalam

penelitian ini dan saya akan menjamin segala kerahasiaan Bapak/Ibu. Jika

bersedia menjadi responden, mohon untuk menandatangani lembar persetujuan

yang telah disediakan.

Demikian surat permohonan ini saya buat, atas partisipasinya dan

perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Madiun, Juni 2018

Hormat Saya,

Devi Ariska Indriani

Page 127: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang menandatangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tentang tujuan penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepadatan Jentik Aedes

aegypti Di Kelurahan Munggut dan Wungu Wilayah Kerja Puskesmas Wungu

Kabupaten Madiun” yang akan dilaksanakan oleh Devi Ariska Indriani.

Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya

akan menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti. Sebelumnya saya

sudah diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti ini dan saya

mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa

tidak nyaman, maka saya berhak untuk mungundurkan diri.

Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari

siapapun, saya bersedia berperan serta dalam peneliti ini dan bersedia/tidak

bersedia* menandatangani lembar persetujuan ini.

*coret yang tidak diperlukan

Madiun, Juni 2018

Responden,

( )

Page 128: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI
Page 129: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI
Page 130: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI
Page 131: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI
Page 132: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LAMPIRAN 4

Surat Telah Melakukan Penelitian di Kelurahan Munggut dan Kelurahan

Wungu

Surat dari Kelurahan Munggut

Page 133: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Surat Dari Kelurahan Wungu

Page 134: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN

JENTIK Aedes aegypti DI KELURHAN MUNGGUT DAN WUNGU

WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN

Kecamatan :

Kelurahan :

A. Identitas Responden

Lingkari sesuai dengan yang anda pilih

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Pekerjaan : 1. Pegawai Swasta

2. Pedagang/Wiraswasta

5. Pendidikan : 1. Tidak Sekolah

2. Tidak Tamat SD

3. SD

B. Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD)

Berilah tanda centang () pada kolom jawaban disamping sesuai dengan yang

anda ketahui.

Secara Fisik

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1. Apakah anda menguras tempat penampungan air

minimal satu minggu sekali?

2. Apakah dalam menguras tempat penampungan

air dengan cara disikat?

3. Apakah anda menutup tempat penampungan air

yang berada di dalam dan diluar rumah?

4. Apakah anda mendaur ulang barang bekas yang

dapat menampung air hujan?

No Responden :

RW :

4. SLTP

5. SLTA

6. Perguruan Tinggi

3. PNS

4. Ibu Rumah Tangga

LAMPIRAN 5

Page 135: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

5. Apakah anda mengganti air di vas bunga, tempat

minum burung, atau tempat lain yang sejenis

seminggu sekali?

6. Apakah dirumah anda menggunakan

kelambu/kawat kasa?

Secara Biologi

1. Apakah anda memelihara ikan pemakan jentik?

2. Apakah anda melakukan pemeriksaan jentik-

jentik nyamuk di tempat penampungan air di

rumah secara mandiri?

Secara Kimia

1. Apakah anda menggunakan/memberikan bubuk

abate pada tempat penampungan air dirumah?

2. Apakah anda menggunakan obat nyamuk seperti

lotion, obat nyamuk bakar, dan obat nyamuk

semprot?

Page 136: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LEMBAR OBSERVASI ATAU CHECK LIST

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti DI KELURAHAN

MUNGGUT DAN WUNGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN

No Responden :

Nama :

No Kontainer

Yang Diteliti

Bahan Warna Letak Tutup Jentik

Semen

Tanah

Plastik

Keramik

Gelap Terang Dalam

Rumah

Luar

Rumah

Tanpa

penutup

Ada

penutup

Ada Tidak

1. Bak Mandi

2. Bak WC

3. Ember

4. Sumur

5. Tempayan

6. Tandon Air

7.

8.

9.

10.

Keterangan :

➢ Warna gelap : cahaya matahari tidak menembus dinding kontaier dari segala arah.

➢ Dalam rumah : suasana gelap, lembab, dan terlindungi dari sinar matahari.

➢ Tanpa penutup : kontainer keadaan terbuka atau ada penutup namun masih ada celahnya.

RW :

Kelurahan :

LA

MP

IRA

N 6

Page 137: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

REKAPITULASI PENELITIAN

No

Responden

Kelurahan/

RW

Jenis Kontainer yang

diperiksa bahan kontainer warna kontainer letak kontainer tutup kontainer

kontainer

positif

jentik

1 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen gelap,terang,gelap,gelap

luar,luar,luar

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 1

2 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, plastik,

plastik, semen,

plastik

gelap ,terang, terang,

terang, gelap

luar,luar,luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

3 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar,dalam,dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

4 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

plastik, semen,

plastik terang, terang, gelap luar,luar,dalam tidak ada, ada, ada 1

5 Munggut/01 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam,dalam tidak ada, tidak ada 2

6 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, gelap, terang luar,luar,dalam tidak ada, ada, ada 2

7 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap dalam,dalam,luar

ada, tidak ada, tidak

ada 2

8 Munggut/01 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar,luar ada, ada 1

9 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang luar,luar,luar tidak ada, ada, ada 1

10 Munggut/01

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar,luar,dalam,lua

r

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 3

11 Munggut/01

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

gelap, gelap

luar,dalam,luar,lua

r

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

12 Munggut/01

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan tandon

air, sumur

keramik, plastik,

plastik, semen,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang, gelap, terang

luar,dalam,luar,lua

r,luar

ada, tidak ada, ada,

ada, ada, tidak ada 1

13 Munggut/01 bak mandi, bak WC, ember, tempayan

semen, semen, plastik, semen

terang, gelap, gelap, gelap

luar,dalam,dalam,dalam

tidak ada, tidak ada, ada, tidak ada 1

LA

MP

IRA

N 7

Page 138: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

14 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, plastik,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

luar, luar, luar,

luar

tidak ada, ada,

ada,ada 1

15 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

terang, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

16 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

17 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik gelap, terang, terang luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 1

18 Munggut/01 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

19 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik gelap, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

20 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam,

dalam , luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 3

21 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

plastik, plastik,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 3

22 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

23 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

24 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, plastik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 1

25 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak

ada,ada 1

26 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik gelap, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

27 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

28 Munggut/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap dalam, dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

29 Munggut/02 bak mandi, bak WC semen, semen terang, terang luar, luar ada, ada 1

30 Munggut/02 bak mandi, bak WC, semen, semen, gelap, gelap, terang, dalam, dalam, tidak ada, ada, tidak 2

Page 139: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ember, tempayan plastik, semen gelap dalam, dalam ada, tidak ada

31 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

32 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam tidak ada, ada, ada 2

33 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap,terang,

gelap, gelap

dalam, dalam, luar,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

34 Munggut/02

bak mandi, bak wc,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap

dalam, dalam,

dalam tidak ada, ada, ada 2

35 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam, luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 2

36 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

37 Munggut/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 1

38 Munggut/02

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

39 Munggut/02 bak mandi, bak WC keramik, plastik terang, terang luar, luar ada, ada 1

40 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

41 Munggut/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 1

42 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak

ada,ada 2

43 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

terang, gelap

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

44 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang,terang

luar, dalam, luar,

luar, dalam

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, ada 1

45 Munggut/02 bak mandi, bak WC, ember, tempayan

keramik, keramik, plastik, semen

terang, terang, gelap, terang luar, luar, luar, luar

tidak ada,ada, ada, ada 1

Page 140: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

46 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 3

47 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

48 Munggut/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam ada, ada 1

49 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 3

50 Munggut/02 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar, luar ada, ada 1

51 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

52 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 2

53 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

54 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

55 Munggut/02

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, , tidak

ada, tidak ada 1

56 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada,

ada,ada 2

57 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik gelap,terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

58 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

59 Munggut/02 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang, terang luar, luar ada, ada 1

60 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang luar, dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

61 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 3

62 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

keramik, keramik,

plastik, semen,

terang, terang, gelap,

terang, terang

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

Page 141: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

air plastik

63 Munggut/02

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan tandon

air, sumur

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

terang, gelap, gelap

luar, luar, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 1

64 Munggut/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

65 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

66 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap , terang, gelap,

gelap, gelap

dalam, dalam, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

67 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

68 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

69 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

70 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik gelap, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

71 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, plastik,

plastik, semen

gelap, terang terang,

terang

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada, ada,

ada 3

72 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 3

73 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar ada, ada, ada 2

74 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

75 Munggut/03 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 1

76 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

terang, terang

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada, tidak

ada 1

77 Munggut/03 bak mandi, ember, bak WC

semen, semen, plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam, dalam

tidak ada, ada, tidak ada 1

Page 142: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

78 Munggut/03

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, dalam tidak ada, ada, ada 2

79 Munggut/03

bak mandi, bak wc,

ember

keramik, keramik,

plastik gelap, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

80 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak

ada,ada 1

81 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

82 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

83 Munggut/03

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

keramik terang, gelap, gelap luar, dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

84 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap terang gelap,

terang, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

85 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, dalam tidak ada, ada, ada 2

86 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

87 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, gelap

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada 1

88 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, gelap

luar, luar, luar,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

89 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

90 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

dalam, dalam

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, ada 1

91 Munggut/03 bak mandi, ember, bak keramik, plastik, terang, gelap, terang luar, dalam, dalam tidak ada, ada, ada 2

Page 143: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

WC plastik

92 Munggut/03 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

93 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang luar, luar tida ada, ada, ada 2

94 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

gelap, terang

dalam, dalam,

dalam, luar, luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

95 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

96 Munggut/03 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 1

97 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 3

98 Munggut/03 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

99 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

100 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 3

101 Munggut/03

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap luar, luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

102 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, terang

luar, dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

103 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 1

104 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

105 Munggut/04 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

106 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

107 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

108 Munggut/04 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar, luar ada, ada 1

Page 144: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

109 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, dalam, dalam tidak ada, ada, ada 1

110 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 1

111 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 2

112 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

ada, tidak ada, ada,

ada 2

113 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

114 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 1

115 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 1

116 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

117 Munggut/04

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

plastik gelap, terang terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

118 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

119 Munggut/04 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar, luar ada, ada 1

120 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak

ada,ada 1

121 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, plastik,

plastik, semen gelap, terang, terang

luar, luar, luar,

dalam tidak ada, ada, ada 3

122 Munggut/04

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik terang, gelap, gelap

luar, luar, luar,

luar, dalam tidak ada, ada, ada 1

123 Munggut/05

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan,tandon air, sumur

semen, semen,

plastik, semen, plastik semen

gelap, gelap, gelap, terang, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam, dalam, luar, luar tidak ada, tidak ada 1

Page 145: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

124 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, gelap, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

125 Munggut/05 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

126 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

127 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

128 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

129 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada, ada,

ada 1

130 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

131 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam, luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 3

132 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 3

133 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang dalam, luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

134 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 2

135 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 1

136 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

137 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

138 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

139 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon air

semen, semen,

plastik, semen, plastik terang, gelap, gelap

luar, dalam, dalam, dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak ada 1

Page 146: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

140 Munggut/05 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

141 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 2

142 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

143 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 2

144 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam tidak ada, ada, ada 1

145 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 2

146 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, ember

keramik, keramik,

plastik, plastik

terang, terang, terang,

gelap

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

147 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

semen

gelap, gelap, terang,

gelap, gelap

luar, dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada 1

148 Munggut/05 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam ada, ada 1

149 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, terang, gelap

dalam, dalam,

dala,

tidak ada, tidak ada,

ada 2

150 Munggut/05 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar, luar tidak ada, ada, ada 1

151 Munggut/05

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada 2

152 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

153 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

154 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik terang, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

155 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

156 Munggut/06 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang, gelap dalam, dalam tidak ada, ada, ada 1

157 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

ada, tidak ada, ada,

ada 1

Page 147: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

158 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, sumur

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 2

159 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

160 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, sumur

semen, semen,

plastik, semen gelap, gelap, gelap, gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, , tidak ada 3

161 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 2

162 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 1

163 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, terang,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

164 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap luar, luar, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 1

165 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

166 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

gelap, terang

dalam, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, tidak ada 1

167 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

gelap, terang

dalam, dalam,

dalam, dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

168 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, ember

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

luar, dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

169 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

170 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada 3

171 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

172 Munggut/06 bak mandi, bak WC, semen, semen, gelap, gelap, terang, dalam, dalam, luar, tidak ada, tidak ada, 1

Page 148: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ember, tempayan, ember plastik, semen,

plastik

gelap, gelap dalam, luar ada

173 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, sumur

keramik, keramik,

plastik, semen,

semen

terang, gelap, terang,

gelap, terang

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak

ada, ada, ada, ada,

tidak ada 1

174 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 3

175 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam ada, ada 1

176 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 2

177 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tida ada, tidak ada,

ada 1

178 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

179 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, ember

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

gelap, gelap

luar, luar, luar,

luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada 1

180 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam,

luar, luar, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada, ada 2

181 Munggut/06 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar, luar ada, ada 1

182 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar, luar tidak ada, tidak ada 1

183 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

184 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

luar, luar, dalam ,

luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 1

185 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, terang,

gelap luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

186 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam, luar, dalam

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, tidak ada 1

187 Munggut/06 bak mandi, bak WC, keramik, keramik, terang, terang, terang, luar, luar, dalam, tidak ada, tidak ada, 1

Page 149: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ember, tempayan, tandon

air

plastik, semen,

plastik

gelap, terang luar, luar ada, ada, ada

188 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

terang, terang

luar, luar, luar,

luar, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, ada, ada 1

189 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam tidak ada, tidak ada 1

190 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 3

191 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, terang, gelap,

terang

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 2

192 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

193 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

luar, luar, luar,

luar, dalam

tidak ada, ada, ada,

ada, ada 1

194 Munggut/06

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 3

195 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

gelap, terang

dalam, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

196 Munggut/06 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

197 Munggut/06

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

198 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada 1

199 Wungu/01 bak mandi keramik terang luar ada 1

200 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam tidak ada, ada, ada 2

201 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon air

keramik, keramik,

plastik, semen, plastik

terang, terang, gelap, gelap, terang

dalam, luar, dalam, luar, luar

tida ada, ada, tidak ada, tidak ada, ada 1

Page 150: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

202 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

dalam, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

203 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

terang, terang

dalam, dalam,

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada, ada 1

204 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, terang

dalam, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, ada 1

205 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

206 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, ember

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, terang

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada, ada 1

207 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, tidak

ada 2

208 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, dalam tidak ada, ada, ada 1

209 Wungu/01 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

210 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

211 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, gelap,

gelap, gelap

dalam, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada, ada 1

212 Wungu/01 bak mandi, bak WC keramik, plastik gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

213 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, plastik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, gelap,

terang, terang

dalam, dalam,

dalam, luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

214 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

gelap, terang

dalam, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

Page 151: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

215 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, ember

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

dalam, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada, tidak

ada 1

216 Wungu/01 bak mandi, bak WC keramik, keramik gelap, gelap luar, luar tidak ada, ada, ada 3

217 Wungu/01 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang terang luar, luar tidak ada, tidak ada 2

218 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang

dalam, dalam,

dalam tida ada, ada, ada 1

219 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, terang

dalam, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

220 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

terang, gelap

luar, dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

221 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, ember

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, gelap,

terang, terang

luar, luar, luar,

luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

222 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam, luar, luar

ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

223 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, sumur

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

terang, gelap

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

224 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

luar, dalam, dalam,

luar, luar

tidak ada, ada, tidak

ada, ada, ada 1

225 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam, luar,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

226 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

keramik terang, terang, gelap luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

227 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen gelap, gelap, terang dalam, luar, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada 1

228 Wungu/01 bak mandi, bak wc, keramik, plastik, gelap, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

Page 152: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ember plastik

229 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam,

dalam, luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

230 Wungu/01 bak mandi semen gelap dalam tidak ada 1

231 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

plastik terang, terang, gelap luar, luar, dalam tidak ada, ada, ada 1

232 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen gelap, terang, gelap dalam, dalam, luar

tidak ada, ada, tidak

ada 2

233 Wungu/01 bak mandi, bak WC semen, semen terang, terang dalam, dalam ada, ada 2

234 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, tidak

ada 2

235 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen gelap, terang, terang dalam, luar, dalam tidak ada, ada, ada 1

236 Wungu/01 bak mandi, bak WC semen, semen terang, terang dalam, dalam ada, ada 2

237 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

238 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, sumur

keramik, keramik,

plastik, semen,

semen

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada 1

239 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

gelap, gelap

dalam, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada 1

240 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, tidak ada 1

241 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, semen,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, dalam, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

242 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon air

keramik, keramik,

plastik, semen, plastik

terang, gelap, terang, gelap, terang

luar, luar, luar, luar, luar

tida ada, ada, ada, tidak ada, ada 1

Page 153: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

243 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap,

dalam, dalam,

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, ada 1

244 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, gelap

dalam, dalam, luar,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

245 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada, ada 1

246 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, gelap

luar, luar, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada, ada 1

247 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

semen terang, gelap, gelap luar, dalam, luar

tidak ada, ada, tidak

ada 2

248 Wungu/01

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

249 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 1

250 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, terang,

terang

dalam, luar, dalam,

dalam

tidak ada, ada, ada,

ada 1

251 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada, ada 1

252 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

gelap, gelap

luar, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

253 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, terang,

gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 1

254 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

dalam, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

255 Wungu/01 bak mandi, bak WC, keramik, keramik, gelap, terang, terang, dalam, luar, luar, tidak ada, ada, ada, 1

Page 154: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

ember, tempayan plastik, semen terang luar ada

256 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, dalam, luar,

dalam, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada, ada 1

257 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

gelap, gelap

dalam, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

258 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 3

259 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada 1

260 Wungu/01

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar, dalam, dalam tidak ada, ada, ada 1

261 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

keramik gelap, terang, terang luar, luar, dalam tidak ada, ada, ada 2

262 Wungu/02

bak mandi, bak wc,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam tidak ada, ada, ada 2

263 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

dalam, luar, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, ada 1

264 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap,

terang

dalam, luar, luar,

luar

tidak ada, tidak ada,

ada, tidak ada 1

265 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

terang, gelap

luar, dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

266 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, gelap luar, dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

267 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik terang, gelap, terang

luar, dalam,

dalam,dalam,

dalam

tidak ada tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

268 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

keramik, keramik,

plastik, semen,

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, luar, luar,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

Page 155: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

air plastik

269 Wungu/02

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan,tandon

air, sumur

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik, semen

gelap, terang, gelap,

gelap, gelap, terang

luar, luar, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada 1

270 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik gelap, gelap, gelap dalam, luar, dalam tidak ada, ada, ada 1

271 Wungu/02

bak mandi, bak wc,

ember, tempayan tandon

air, sumur

semen, semen,

plastik, semen,

plastik, semen

gelap, gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam,

dalam, luar,

dalam,dalam

tidak ada, tidak

ada, tidak ada, ada,

ada, tidak ada 1

272 Wungu/02 bak mandi, bak WC keramik, plastik terang, terang luar, luar ada, ada 1

273 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang dalam, luar, luar tidak ada, ada, ada 2

274 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam, luar,

dalam, dalam

tidak ada. tidak ada,

ada, ada 1

275 Wungu/02 bak mandi, ember keramik, plastik terang, terang luar, luar ada, ada 2

276 Wungu/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

277 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

gelap, terang

luar, dalam, luar,

luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada, ada 1

278 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 1

279 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam,

dalam, luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

280 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC, ember

keramik, plastik,

keramik, plastik

gelap, terang, gelap,

gelap luar, luar, luar, luar

tidak ada, ada, ada,

ada 2

281 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen gelap, gelap, gelap, gelap

dalam, dalam, luar,

luar

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada 3

282 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon air

keramik, keramik,

plastik, semen, plastik

terang, terang, terang, gelap, terang

luar, dalam, luar, luar, dalam

tidak ada, tidak ada, ada, ada, ada 1

Page 156: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

283 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

terang, terang

luar, luar, luar,

luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

284 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

285 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, luar, dalam,

luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 2

286 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, terang, terang,

gelap, terang

dalam, dalam, luar,

luar, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

287 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

dalam, luar, luar,

luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 1

288 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam,

dalam, luar, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

289 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, terang,

terang, terang

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

290 Wungu/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap dalam, dalam tidak ada, tidak ada 2

291 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar, dalam, dalam

tidak ada, tidak ada,

ada 1

292 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, terang,

gelap, gelap

dalam, luar, luar,

luar

tidak ada, tidak

ada, ada, ada, ada 1

293 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 1

294 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar, dalam, luar tidak ada, ada, ada 2

295 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

keramik, keramik,

plastik, semen

terang, gelap, gelap,

gelap

luar, luar, luar,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 1

296 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

keramik, keramik,

plastik, semen,

terang, terang, terang,

gelap, gelap

luar, luar, dalam ,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

Page 157: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

air plastik

297 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, gelap, gelap,

terang, gelap

luar, luar, luar,

dalam, luar

tidak ada, ada, tidak

ada, tidak ada,

tidak ada 3

298 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastik terang, gelap, gelap luar, dalam, luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 1

299 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

semen, semen,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam, dalam, luar,

dalam, dalam

tidak ada, ada, ada,

tidak ada, tidak ada 3

300 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC

semen, plastik,

semen gelap, gelap, terang

dalam, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada 2

301 Wungu/02

bak mandi, bak wc,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, terang luar, luar, luar tidak ada, ada, ada 1

302 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan

semen, semen,

plastik, semen gelap, gelap, gelap, gelap

dalam, luar, dalam,

dalam

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada 1

303 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, terang,

terang, gelap

luar, dalam, dalam,

luar, luar

tidak ada, tidak ada,

ada, ada, ada 1

304 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember, tempayan, tandon

air

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

terang, terang, gelap,

terang, terang

luar, dalam, dalam,

dalam, dalam

tidak ada, tidak ada

ada, ada, ada 1

305 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, keramik,

plastik, semen,

plastik

gelap, gelap, gelap,

terang, gelap

dalam,dalam,luar,l

uar,luar

tidak ada, tidak ada,

tidak ada, tidak ada,

ada 1

306 Wungu/02 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang dalam,dalam tidak ada, ada 1

307 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar,luar,luar tidak ada, ada, ada 2

308 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, keramik,

plastik terang, gelap, terang luar,dalam,dalam tidak ada, ada, ada 1

309 Wungu/02 bak mandi, bak WC semen, semen gelap, gelap luar,dalam tidak ada, tidak ada 2

310 Wungu/02 bak mandi, bak WC, ember

keramik, keramik, plastik terang, gelap, terang luar,luar,dalam tidak ada, ada, ada 1

Page 158: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

311 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

semen, semen,

plastil gelap, gelap, gelap dalam,dalam,luar

tidak ada, ada, tidak

ada 1

312 Wungu/02 bak mandi keramik terang luar tidak ada 1

313 Wungu/02

bak mandi, ember, bak

WC

keramik, plastik,

keramik terang, terang, terang luar,dalam,dalam tidak ada, ada, ada 1

314 Wungu/02 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar,dalam tidak ada, tidak ada 2

315 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, gelap luar,luar,dalam tida ada, ada, ada 1

316 Wungu/02 bak mandi, bak WC keramik, keramik terang, terang luar,dalam tidak ada 1

317 Wungu/02

bak mandi, bak WC,

ember

keramik, keramik,

plastik terang, terang, terang luar,luar,dalam tidak ada, ada, ada 1

Page 159: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

HASIL OUTPUT PENELITIAN

1. Univariat

a. Jenis Kelamin

b. Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Remaja (12-25 Tahun) 17 5.4 5.4 5.4

Dewasa (26-25

Tahun) 149 47.0 47.0 52.4

Lansia (46-65 Tahun) 136 42.9 42.9 95.3

Manula (>65 Tahun) 15 4.7 4.7 100.0

Total 317 100.0 100.0

c. Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pegawai Swasta 53 16.7 16.7 16.7

Pedagang/Wirasw

asta 71 22.4 22.4 39.1

PNS 68 21.5 21.5 60.6

Ibu Rumah

Tangga 125 39.4 39.4 100.0

Total 317 100.0 100.0

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 161 50.8 50.8 50.8

Perempuan 156 49.2 49.2 100.0

Total 317 100.0 100.0

LAMPIRAN 8

Page 160: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

d. Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tingkat Dasar 154 48,6 38,6 65,6

Tingkat Menengah

Atas 140 44.2 44.2 92.7

Tingkat Tinggi

(Diploma/Sarjana) 23 7.3 7.3 100.0

Total 317 100.0 100.0

e. Pelaksanaan PSN DBD

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang baik 102 32.2 32.2 32.2

baik 215 67.8 67.8 100.0

Total 317 100.0 100.0

f. Jenis Kontainer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Bak Mandi 317 27.2 27.2 27.2

Bak WC 314 27.0 27.0 54.2

Ember 291 25.0 25.0 79.1

Sumur 8 .7 .7 79.8

Tempayan 161 13.8 13.8 93.6

Tandon Air 74 6.4 6.4 100.0

Total 1165 100.0 100.0

Page 161: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

g. Bahan Kontainer Tiap Rumah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Bahan semen dan tanah 505 43.3 43.3 43.3

Bahan keramik dan plastik 660 56.7 56.7 100.0

Total 1165 100.0 100.0

h. Warna Kontainer Tiap Rumah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Warna Gelap 612 52.5 52.5 52.5

Warna Terang 553 47.5 47.5 100.0

Total 1165 100.0 100.0

i. Letak Kontainer Tiap Rumah

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dalam Rumah 548 47.0 47.0 47.0

Luar Rumah 617 53.0 53.0 100.0

Total 1165 100.0 100.0

j. Tutup Kontainer Tiap Rumah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tanpa Penutup 522 44.8 44.8 44.8

Ada Penutup 643 55.2 55.2 100.0

Total 1165 100.0 100.0

Page 162: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

k. Bahan Kontainer

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid bahan semen dan tanah 143 45.1 45.1 45.1

bahan keramik dan plastik 174 54.9 54.9 100.0

Total 317 100.0 100.0

l. Warna Kontainer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid warna gelap 162 51.1 51.1 51.1

warna

terang 155 48.9 48.9 100.0

Total 317 100.0 100.0

m. Letak Kontainer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid dalam rumah 153 48.3 48.3 48.3

luar rumah 164 51.7 51.7 100.0

Total 317 100.0 100.0

n. Tutup Kontainer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tanpa penutup 142 44.8 44.8 44.8

ada penutup 175 55.2 55.2 100.0

Total 317 100.0 100.0

Page 163: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

o. Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid padat 228 71.9 71.9 71.9

tidak padat 89 28.1 28.1 100.0

Total 317 100.0 100.0

Page 164: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

2. Bivariat

a. Pelaksanaan PSN DBD dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.100a 1 .004

Continuity Correctionb 7.356 1 .007

Likelihood Ratio 8.553 1 .003

Fisher's Exact Test .005 .003

Linear-by-Linear

Association 8.074 1 .004

N of Valid Casesb 317

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,64.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstab

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

Total padat tidak padat

pelaksanaan

PSNDBD

kurang baik Count 84 18 102

Expected Count 73.4 28.6 102.0

% within

pelaksanaanPSNDBD 82.4% 17.6% 100.0%

baik Count 144 71 215

Expected Count 154.6 60.4 215.0

% within

pelaksanaanPSNDBD 67.0% 33.0% 100.0%

Total Count 228 89 317

Expected Count 228.0 89.0 317.0

% within

pelaksanaanPSNDBD 71.9% 28.1% 100.0%

Page 165: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

b. Bahan Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pelaksanaanPSNDBD (kurang

baik / baik)

2.301 1.284 4.122

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

= padat

1.230 1.080 1.400

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

= tidak padat

.534 .337 .847

N of Valid Cases 317

Crosstab

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

Total padat tidak padat

BahanKontainer bahan semen

dan tanah

Count 119 24 143

Expected Count 102.9 40.1 143.0

% within

BahanKontainer 83.2% 16.8% 100.0%

bahan keramik

dan plastik

Count 109 65 174

Expected Count 125.1 48.9 174.0

% within

BahanKontainer 62.6% 37.4% 100.0%

Total Count 228 89 317

Expected Count 228.0 89.0 317.0

% within

BahanKontainer 71.9% 28.1% 100.0%

Risk Estimate

Page 166: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 16.452a 1 .000

Continuity Correctionb 15.449 1 .000

Likelihood Ratio 17.022 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 16.400 1 .000

N of Valid Casesb 317

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 40,15.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for BahanKontainer

(bahan semen dan tanah / bahan

keramik dan plastik)

2.957 1.731 5.051

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

padat

1.328 1.159 1.522

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

tidak padat

.449 .297 .679

N of Valid Cases 317

Chi-Square Tests

Page 167: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

c. Warna Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.243a 1 .004

Continuity Correctionb 7.541 1 .006

Likelihood Ratio 8.295 1 .004

Fisher's Exact Test .006 .003

Linear-by-Linear Association 8.217 1 .004

N of Valid Casesb 317

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 43,52.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstab

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

Total padat tidak padat

WarnaKontainer warna gelap Count 128 34 162

Expected Count 116.5 45.5 162.0

% within

WarnaKontainer 79.0% 21.0% 100.0%

warna terang Count 100 55 155

Expected Count 111.5 43.5 155.0

% within

WarnaKontainer 64.5% 35.5% 100.0%

Total Count 228 89 317

Expected Count 228.0 89.0 317.0

% within

WarnaKontainer 71.9% 28.1% 100.0%

Page 168: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for WarnaKontainer

(warna gelap / warna terang) 2.071 1.254 3.418

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

padat

1.225 1.063 1.410

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

tidak padat

.591 .410 .853

N of Valid Cases 317

d. Letak Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Crosstab

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

Total padat tidak padat

LetakKontainer dalam rumah Count 119 34 153

Expected Count 110.0 43.0 153.0

% within

LetakKontainer 77.8% 22.2% 100.0%

luar rumah Count 109 55 164

Expected Count 118.0 46.0 164.0

% within

LetakKontainer 66.5% 33.5% 100.0%

Total Count 228 89 317

Expected Count 228.0 89.0 317.0

% within

LetakKontainer 71.9% 28.1% 100.0%

Page 169: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.018a 1 .025

Continuity Correctionb 4.473 1 .034

Likelihood Ratio 5.059 1 .024

Fisher's Exact Test .033 .017

Linear-by-Linear Association 5.002 1 .025

N of Valid Casesb 317

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 42,96.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for LetakKontainer

(dalam rumah / luar rumah) 1.766 1.071 2.913

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

padat

1.170 1.020 1.343

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti =

tidak padat

.663 .459 .956

N of Valid Cases 317

Chi-Square Tests

Page 170: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

e. Tutup Kontainer dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.461a 1 .006

Continuity Correctionb 6.790 1 .009

Likelihood Ratio 7.603 1 .006

Fisher's Exact Test .008 .004

Linear-by-Linear Association 7.437 1 .006

N of Valid Casesb 317

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 39,87.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstab

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

Total padat tidak padat

TutupKontainer tanpa penutup Count 113 29 142

Expected Count 102.1 39.9 142.0

% within

TutupKontainer 79.6% 20.4% 100.0%

ada penutup Count 115 60 175

Expected Count 125.9 49.1 175.0

% within

TutupKontainer 65.7% 34.3% 100.0%

Total Count 228 89 317

Expected Count 228.0 89.0 317.0

% within

TutupKontainer 71.9% 28.1% 100.0%

Page 171: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for TutupKontainer

(tanpa penutup / ada penutup) 2.033 1.216 3.398

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

= padat

1.211 1.057 1.387

For cohort

Kepadatan_jentik_AedesAegypti

= tidak padat

.596 .406 .875

N of Valid Cases 317

Risk Estimate

Risk Estimate

Risk Estimate

Page 172: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LAMPIRAN 9

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1 pemeriksaan jentik pada kontainer bak mandi

Gambar 2 pemeriksaan kontainer bak mandi

Page 173: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Gambar 3 pemeriksaan jentik pada kontainer ember

Gambar 4 pemeriksaan jentik pada sumur

Page 174: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

Gambar 5 wawancara dengan responden

Gambar 6 wawancara dengan responden

Page 175: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LA

MP

IRA

N 1

0

Page 176: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI
Page 177: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI

LA

MP

IRA

N 1

1

Page 178: SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/310/1/SKRIPSI DEVI ARISKA-converted.pdf · WILAYAH KERJA PUSKESMAS WUNGU KABUPATEN MADIUN Oleh : DEVI