skenario sesak napas brainstorming
TRANSCRIPT
SKENARIO RESPIROLOGIBY : DHIAN AISHITERU
Seorang wanita 19 tahun dtng diantar ortunya ke IGD pkl 04.00 dng keluhan utama sesak nafas.
karena kondisinya sangat sesak dan gelisah, dokter melakukan tindakan A,B,C
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum : tampak gelisah,sesak nafas berat,gizi kesan
cukup. Vital sign : T:110/70mmhg , N: 130x/mnt , Rr: 32x/mnt , S: 37,5 C. Pemeriksaan thoraks ; I:
tampak barrel chest, pengembangan paru kanan=kiri, P : sonor +/+, ekspirasi memanjang,ronkhi =/=.
wheezing +/+. Akral dingin : ekstremitas superior dan inferior +/+. Keringat tampak membahasahi
seluruh tubuh.
Setelah memberikan terapi O2,infus D5% dan terapi inhasi, dokter tersebut segera alloanamnesis
pada keluarganya. dari anamnesis didapatkan data bahwa penderita tersebut mengeluh batuk dan pilek
selama 3 hari yang lalu, kemudian diikuti sesak nafas 2 hari terakhir, awalnya saat beraktivitasa/berjalan,
pada posisi dan tidur pun tetap sesak, sampai suara "ngik ngik" terdengar jelas. sesak nafas terus
bertambah berat, tidah bisa tidur, bahkan lebih suka duduk sambil kedua tangan menyangga berat
badan. sesak nafas tidak berkurang dng obat tablet yg biasa diminum maupun inhaler yg biasa
digunakan. sesak nafas biasanya 2-3kali/minggu.
PEMBAHASAN (brainstorming)
Wanita usia muda IGD berarti bersifat emergency
Datang pagi hari (4 pagi) pasti sakitnya bisa dikatakan telah mengancam jiwanya
Shg, dilakukan tindakan A airway lihat ada tidaknya sumbatan, ada stridor/suara “ngorok” g?
B periksa RR, takipneu g?ada gx perfusi, ventilasi, atau difusi g?
C tekanan darah gimana?nadinya?takikardi ato bradikardi? Shock g?
Dari skenario di atas dapat kita simpulkan bahwasannya tekanan darahnya normal, RR takipneu (RR
normal untuk skenario ini 16-20, lebih dari 24 sudah dikatakan takipneu), nadinya takikardia, subfebril.
Inspeksi
Pasien datang dengan sesak napasnya berarti ada retraksi otot intercostalis (biasanya pada orang
dewasa, kalo pada anak-anak biasanya dapat kita lihat dari cuping hidungnya).
Barrel chest yaitu gambaran bentuk dada yang seperti tong/tabung di mana sternum terdorong
ke depan dengan costae menjadi horizontal. Barrel chest ini menggambarkan adanya akumulasi
udara yang berlebihan di cavum pleura. Orang dengan bentukan dada barrel chest, dikatakan sudah
bersifat kronik. Artinya dalam kasus ini bahwa sesak napasnya sudah kronis sehingga menyebabkan
adanya gambaran barrel chest.
Keringatan
Palpasi
Fremitus raba kanan = kiri artinya saat inspirasi ataupun ekspirasi, gerakan naik turunnya dada
sama. Berarti masih normal. HATI-HATI, kadang bisa tidak normal diakibatkan adanya penyakit
penyerta selain sesak napas itu sendiri.
Akral dingin biasanya pasien hypoxemia dan bisa saja menjadi shock. Tetapi, lihat tensinya
dahulu, normal ato g. kalo tensinya normal tapi akralnya dingin, lalu bagaimana kita tahunya pasien
tsb akan/sedang mengalami shock?kita lebih mengutamakan hasil tensimeternya ato dengan
merasakan akralnya?jika seperti ini, utamakan akral dinginya pasien. Karena hal ini sudah nyata-
nyata terlihat dan dapat dirasakan.
Perkusi
Ditemukan suara sonor menandakan adanya akumulasi udara di cavum pleura.
Auskultasi
Ekspirasi memanjang karena ada sumbatan di jalan napasnya
Ditemukan suara ronkhi artinya ada retensi sputum. Sehingga akan muncul suara “grok-grok”.
Ditemukan suara wheezing munculnya suara mengi karena adanya sumbatan. Biasanya pada saat
ekspirasi tapi bisa juga saat inspirasi dan ekspirasi.
Kenapa pada orang yang sedang sesak napas, tangannya berusaha menyangga berat badannya?
~ hal ini dilakukan untuk membantu meringankan kerja otot bantu napas biar g cepet capek. Kalo
sampai capek, maka bisa saja terjadi gagal napas/silent chest
~ Orang yang sesak napaspun pasti akan mengalami penurunan asupan makanan sehingga bisa
mengalami dehidrasi dan hipoglikemia maka perlu diaksih dengan infuse D 5%. Tapi, HATI-HATI pada
penderita yang juga mempunyai riwayat DM. jika menderita DM juga, maka infuse D 5% bisa diganti
dengan cairan NaCl.
Apa sih fungsi terapi inhalasi???
~ Tx ini digunakan untuk memberikan obat lewat udara dalam bentuk aerosol. Selain itu, pemberian
obat dengan cara ini dinilai lebih tepat pada sasarannya, langsung ke organ yang dituju. Tx ini juga
memiliki onset of action yang cepat, disamping kenyataan yang ada bahwa pasien yang asma sulit untuk
menelan obat makanya pemberian obat dengan cara dihirup. Dan yang penting juga bahwa pemberian
obat dengan cara ini memiliki efek samping yang minimal karena dosisnya rendah (dalam mikogram).
Kenapa sesak napasnya tidak berkurang dengan obat tablet yang biasanya diminum?
~ hal ini bisa saja sudah/sedang terjadi status asmatikus (istilah dahulunya, istilah sekarang ialah
serangan asma berat). Di mana ada beberapa stadium asma, dahulu dikenal dengan stadium intermiten,
persisten ringan, dan persisten berat. Sekarang dikenal dengan stadium terkontrol, setengah terkontrol,
dan tidak terkontrol. Secara esensial sebenarnya sama saja, hanya perubahan istilah saja.
Kegawatdaruratan paru apa aja sch???
~ serangan asma akut (kalo g tertangani secara optimal bisa gagal napas. Kalo sudah gagal napas terus
gimana??ya pasang ventilator. Darimana kita bisa tau kalo pasien sudah gagal napas??pertama lihat
kondisinya, jika yang semula sesaknya berat, ada ronkhi, dll lalu tiba-tiba tidak sesak, tidak ada ronkhi,
maka kita perlu WASPADA. Kedua, cek dengan analisis gas darah), batuk darah, pneumothorax
Gimana caranya supaya kita menghindari penggunaan ventilator?
~ ya dengan mengoptimalkan pengobatannya ketika masih bersifat akut. Sifat obat untuk asma itu ada
2, yaitu reliever (mengembalikan kondisi tubuh dari serangan asma) dan controller (menjaga tubuh agar
tidak kambuh-kambuhan). Inti dari asma adalah inflamasi saluran napas kasih antiinflamasi
(kortikosteroid). Makanya perlu diberi obat, yaitu bronkodilator, jenis2nya ialah :
a. β2 agonis sebagai reliever (ex salbutamol) : bersifat short acting sekitar 6-8 jam. Merespon
dengan bagus untuk penyakit asma. Tetapi, jika responnya g baik bisa ditambah dengan xantin.
Kalo masih kurang baik, bisa ditambah dengan golongan antikolinergik.
b. Golongan antikolinergik
c. Xantin