skenario praktikum etik roleplay

6
BAHAN DISKUSI 7 : PEMECAHAN KASUS DILEMA ETIKA BERDASARKAN KAIDAH DASAR BIOETIKA BESERTA PROSES PENYELESAIANNYA Tim Medis Pemisahan Bayi Kembar Siam Skenario I : Sebelum Operasi RS Bung Hus-Hus Sha-sha Dha-dha (BBHSD) paling terkenal peralatannya. Lokasinya di Pulai Jelita, Kepulauan Seribu Jakarta. Semua yang ada di sana serba baru. Investor sekaligus pemiliknya adalah seorang mantan bankir yang pernah mendekam di penjara selama 1 tahun akibat korupsi, namun kini ia telah bertobat. Dalam rangka promosi RS BBHSD, ia berhasil mengontrak belasan dokter terkenal se-Indonesia selama 1 tahun untuk bekerja purna waktu di RS BHSD dengan honor yang “pantas”. Kemudian mantan bankir tadi mengumumkan di koran dan segenap media elektronik bahwa RS BHSD siap melayani operasi pemisahan bayi kembar siam apapun secara gratis. Pinguina-Pinguini adalah sepasang bayi kembar dempet thoraco-chepalo-complex berusia 3 bulan yang resmi menjadi pasien pertama untuk dipisahkan. Pinguina berjenis kelamin laki-laki, sedangkan Pinguini perempuan. Mereka adalah anak pasangan buruh tani di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung Utara. Mereka lahir bertepatan dengan kampanye terakhir pemilihan calon Kades setempat. Kedua calon Kades ada sama-sama berjanji akan membawa ke RS BHSD untuk operasi pemisahan Pinguina-Pinguini. Dr. Camar, SH, SpF, direktur RS BHSD membentuk Tim Operasi Pemisahan Pinguina-Pingini (TOP-Pa-Pi) dan

Upload: ayu-wedhani-spc

Post on 06-Dec-2014

128 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

roleplay

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario Praktikum Etik Roleplay

BAHAN DISKUSI 7 :PEMECAHAN KASUS DILEMA ETIKA BERDASARKAN KAIDAH DASAR BIOETIKA BESERTA PROSES PENYELESAIANNYA

Tim Medis Pemisahan Bayi Kembar SiamSkenario I : Sebelum Operasi

RS Bung Hus-Hus Sha-sha Dha-dha (BBHSD) paling terkenal peralatannya. Lokasinya di Pulai Jelita, Kepulauan Seribu Jakarta. Semua yang ada di sana serba baru. Investor sekaligus pemiliknya adalah seorang mantan bankir yang pernah mendekam di penjara selama 1 tahun akibat korupsi, namun kini ia telah bertobat.

Dalam rangka promosi RS BBHSD, ia berhasil mengontrak belasan dokter terkenal se-Indonesia selama 1 tahun untuk bekerja purna waktu di RS BHSD dengan honor yang “pantas”. Kemudian mantan bankir tadi mengumumkan di koran dan segenap media elektronik bahwa RS BHSD siap melayani operasi pemisahan bayi kembar siam apapun secara gratis.

Pinguina-Pinguini adalah sepasang bayi kembar dempet thoraco-chepalo-complex berusia 3 bulan yang resmi menjadi pasien pertama untuk dipisahkan. Pinguina berjenis kelamin laki-laki, sedangkan Pinguini perempuan. Mereka adalah anak pasangan buruh tani di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung Utara. Mereka lahir bertepatan dengan kampanye terakhir pemilihan calon Kades setempat. Kedua calon Kades ada sama-sama berjanji akan membawa ke RS BHSD untuk operasi pemisahan Pinguina-Pinguini.

Dr. Camar, SH, SpF, direktur RS BHSD membentuk Tim Operasi Pemisahan Pinguina-Pingini (TOP-Pa-Pi) dan mengangkat dirinya sendiri sebagai ketua. Ada 4 bidang dalam TOP PA-Pi tersebut, yakni tim Bedah, tim Medik, tim Intensive Care, dan tim Etikolegal. Dr. Camar juga merangkap Ketua Bidang Etikolegal yang mengurus tentang informed-consent, asuransi kesehatan istimewa Pinguina-Pinguini, surat keterangan media pasca bedah, publikasi dan keamanan. Anggota tim etikolegal adalah KH. Beo, M.Hum (ustadz), Ms. Prenjak, Mpsi, PhD (psikolog klinis anak), Manyar, M.Si., M.Kom (humas). Sementara itu Ketua Tim Bedah adalah Prof. Dr. Cucakrowo, SpBA1 (K), wakilnya adalah Prof. dr. Kutilang, SpBS2 (K), dan anggota adalah dr. Nuri A, SpBT3 PhD, dr. Manyar,

1 Spesialis Bedah Anak2 Spesialis Bedah Saraf3 Spesialis Bedah Thorax

Page 2: Skenario Praktikum Etik Roleplay

SpBP4 (K), dr. Kepodang SpTHT (K), dan drg.5 Nuri B, SpBM. Ketua Tim Medik adalah Prof. dr. Gagak SpA (K) ahli saraf anak, dengan anggota Prof. Dr. Kutilang A, SpGM6, dan dr. Kutilang B, SpRad.

Dalam pemeriksaan prabedah, nambah bahwa secara MRI dan radiologis, esofagus dan trakea hingga salah satu bronkhus terpisah. Hanya bifurkasio trakea ke bronkus yang lain masih belum jelas terpisah antara Pinguina-Pinguini. Ditemukan pula sebagaian lobus paru yang melekat antara paru Pinguina-Pinguini.

Dr. camar, dengan didampingi para Ketua Bidang TOP Pa-Pi amat waspada dengan hal ini dan telah menyampaikan secara jelas kepada orang tua bayi kembar itu bahwa kemungkinan terburuk adalah keduanya tidak tertolong. Kemungkinan terburuk kedua adalah salah satu bayi akan “dikorbankan” bila paru dan bronkus yang melekat tadi tidak bisa dipisahkan. Saat menerima penjelasan tersebut, kedua orang tua Pinguina-Pinguini mengangguk-angguk saja, demikian pula dengan dua balon Kades Minuta yang mendampingi mereka. Dalam wawancara pers dengan media massa dalam dan luar negeri, dr. Camar mengatakan operasi akan berjalan 9 jam dan pada kesempatan tersebut ia “mohon doa restu” masyarakat. Di depan wartawan pula, kedua balon Kades juga mengatakan akan sama-sama membantu finansial warganya.

BAGILAH PERAN DALAM KELOMPOK, DAN COBA MAINKAN SKENARIO TERSEBUT. HAYATI PERAN ANDA, DAN LAKUKAN SEBAIK-BAIKNYA.JIKA TELAH SELESAI, MINTALAH SKENARIO II PADA FASILITATOR ANDA.

4 Spesialis Bedah Plastik5 Spesialis Bedah Mulut6 Spesialis Gizi Medik

Page 3: Skenario Praktikum Etik Roleplay

BAHAN DISKUSI 7 : KASUS PINGUINA-PINGUINI

Skenario II : Detik-detik berlangsungnya operasi

Ketika operasi tengah berlangsung lebih kurang 3 jam, saat perlekatan salah satu bronkus sudah 80% dilepas, tiba-tiba terjadi komplikasi. Jaringan distal bronkus dan paru yang “menyatu” tadi begitu rapuh. Tim bedah kemudian berkonsultasi dengan Tim Medik dan ICU di meja operasi, disimpulkan bahwa mereka harus memilih salah satu bayi, sedangkan yang lain “akan dikorbankan”. Camar dan tim lain yang tak ikut di meja operasi harus menjelaskan ke orang tua untuk memilih mana bayinya yang prioritaskan. Kedua orang tua bingung, bahkan menagis, tak kuasa menyampaikan keputusan. Ayah si bayi disampingi oleh si Polan, balon Kades sedusun, sementara ibu si bayi didampingi si Fulan, balon Kades yang satunya lagi.

Merespon perkembangan, Polan beradu pendapat dengan Fulan, sebagai “wakil orang tua” di depan TOP Pa-Pi, namun tak menyelesaikan masalah dengan segera, nyaris terjadi baku hantam antar dua balon Kades tersebut. Camar dkk sempat bingung memilih siapa yang berhak. Keributan tadi terdengar oleh semua anggota TOP Pa-Pi yang di dalam kamar operasi. Keributan pun menjalar ke dalam ruang operasi. Cucakrowo “ribut” dengan gagak karena Cucak lebih memilih Pinguina untuk diselamatkan atas dasar prognosis dari sudut bedah lebih baik (dengan melihat posisi anatomis-fisiologis), sementara Gagak memilih Pinguini karena dari sudut medik ia lebih baik (mencegah status imuno-kompromasis).

Akhirnya, atas usul Camar, tim sepakat menunda pembedahan di atas meja operasi selama maksimal 15 menit untuk menetapkan skala prioritas. Akhirnya diputuskan untuk lebih memilih Pinguini karena menurut spesialis bedah plastik secara kosmetis lebih manusiawi bila Pinguini yang hidup.

Camar kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa Pinguini yang diutamakan.

Page 4: Skenario Praktikum Etik Roleplay

BAHAN DISKUSI 7 : KASUS PINGUINA-PINGUINI

Skenario III : Post Op

Setelah operasi berlangsung selama 7 jam, baru didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan bahwa Pinguini imuno-kompromais juga menderita HIV. Dr. Camar bingung ketika ingin memberitahukan hasil pemeriksaan ini kepada orang tua apalagi saat itu tim bedah sudah akan menutup operasi dengan operasi bedah plastik bagi masing-masing bayi. Camar juga bingung ketika memberitahukan kedua balon kades.

Balon kades yang mendukung Pinguini menarik dukungannya ketika mengetahui hasil pemeriksaan HIV Pinguini yang positif. Balon kades yang mendukung Pinguina tetap mendukung karena ia tidak diberitahu kalau Pinguina akan mati dalam beberapa hari atau beberapa minggu, kemudian keluarga menuntut RS.