kasus etik

14
KASUS ETIK dr. Revi Rilliani Pendamping: dr. Endayani, MPH

Upload: hanna-khairat

Post on 17-Aug-2015

338 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

etik laporan porto

TRANSCRIPT

KASUS ETIKdr. Revi RillianiPendamping: dr. Endayani, MPHPENDAHULUANKasus ini merupakan kasus asliAlasan mengapa kasus ini diajukan MerupakankasuspelanggaranEtik Kedokteran yang sering terjadi ang menarik dari kasus iniMerupakankasuspelanggaranetik kedokteran!"kus pem#i$araanPelanggaran etik kedokteran Masala% pada kasus iniDokterbelummelaksanakanprofesi sesuaidengankodeetikkedokteran IndonesiaTujuan presen&asiMengetahuijenispelanggaranetik kedokteran beserta sanksinya'uku A$uan yang dipakai Adam K, Hadad T, afly A, dkk! "##$! Penyelenggaraan Praktik Kedokteran yang %aik di Indonesia! &akarta' Konsil Kedokteran Indonesia! http'((asta)auliyah!*om("##+(,"(#-! Etika kedokteran indonesia dan penanganan pelanggaran etika di Indonesia.KASUS Seorang dokter X yang merupakan dokter spesialis di bidang YY yang bekerja di Rumah Sakit PP menjelekkan seorang dokter umum, Z, yang merupakan dokter jaga bangsal di depan pasien dan perawat karena dokter X tidak menyetujui terapi yang diberikan oleh dokter Z untuk mengatasi keluhan yang dialami seorang pasien pada saat dokter Z sedang bertugas. Pasien tersebut masuk RS dengan keluhan A, namun di saat dokter Z dinas jaga, pasien tersebut tiba-tiba mengalami keluhan B dan setelah itu baru diketahui bahwa pasien tersebut memiliki riwayat penyakit yang dapat menimbulkan keluhan B, oleh karena itu dokter Z menterapi pasien sesuai dengan keluhannya tersebut. Namun keesokan harinya pada saat dokter X visite ruangan, dokter X tidak menyetujui tindakan dokter Z dan menjelekkannya di depan pasien dan perawat.Pem#a%asan kasusTindakandokterXtersebut melanggar KODEKI pasal 1, pasal 7c dan pasal 14. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter. Salah satu poin dalam Sumpah Dokter menyebutkan bahwa setiap dokter harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan. KODEKI pasal 7c menyebutkan bahwa seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien. Dalam pasal 14 KODEKI disebutkan bahwa setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Tindakan dokter X diatas dapat mencemarkan nama baik teman sejawatnya sehingga mengurangi kepercayaan pasien dan perawat terhadap dokter Z. Pada kasus ini, dokter X telah melanggar KODEKI yang akan mendapatkan sanksi moral. TEIMAKA/IH