skenario 1.docx

8
SKENARIO 1 Tn. Andi (30 tahun) dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan tidak sadar dan kejang sejak 6 jam yang lalu. Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak 10 hari yang lalu pasien mengalami demam yang diikuti dengan perasaan menggigil dan berkeringat. Pasien juga mengeluh lesu, nyeri kepala, nyeri pada tulang dan sendi, rasa tidak nyaman pada perut serta diare ringan. BAK berwarna seperti kopi. Selama sakit tidak ada keluhan bicara pelo dan tidak ada keluhan anggota gerak yang lemah sesisi. Sebelumnya di dapatkan riwayat  bepergian ke Papua tiga minggu sebelum sakit. Tidak ada riwayat transfusi darah sebelumnya.

Upload: bagusirawanwahidilman

Post on 12-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SKENARIO 1Tn. Andi (30 tahun) dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan tidak sadar dan kejang sejak 6 jam yang lalu. Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak 10 hari yang lalu pasien mengalami demam yang diikuti dengan perasaan menggigil dan berkeringat. Pasien juga mengeluh lesu, nyeri kepala, nyeri pada tulang dan sendi, rasa tidak nyaman pada perut serta diare ringan. BAK berwarna seperti kopi. Selama sakit tidak ada keluhan bicara pelo dan tidak ada keluhan anggota gerak yang lemah sesisi. Sebelumnya di dapatkan riwayat bepergian ke Papua tiga minggu sebelum sakit. Tidak ada riwayat transfusi darah sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik :Kesadaran: GCS 9. TD : 110/70 mmHg, nadi : 90x/menit, RR: 24x/menit, Temperatur: 38,6oC,.Kepala-leher: pupil isokor, RC (+/+) N, konjugtiva palpebra anemis, sklera ikterik, kaku kuduk (-)Thorax : dalam batas normalAbdomen : hepar dan lien tak terabaEkstremitas : reflek patella (+/+) N dan reflek Babinsky (-)

Pemeriksaan Laboratorium :Hb : 4,6 mg/dL, GDS : 145 mg%Preparat darah tebal didapatkan delicate ring dan gametosit berbentuk pisang, kepadatan parasit 13.800/Ul.Preparat darah tipis didapatkan hasil P.falciparum (+)Pemeriksaan penunjang yang lain belum dikerjakan karena tidak ada fasilitas

SKENARIO 2

Seorang mahasiswa laki-laki berumur 21 tahun mendadak demam tinggi selama 3 hari, disertai dengan nyeri kepala, mialgia, nafsu makan berkurang dan badan terasa lemas. Pada hari keempat saat bangun tidur pada lengannya terlihat bintik kemerahan. Penderita tidak batuk-pilek. Sudah minum obat paracetamol, akan tetapi demam tetap tinggi, sehingga dia memeriksakan diri ke dokter.

Dokter kemudian melakukan pemeriksaan tanda vital T 110/90 mmHg N 120x/menit suhu 39,5oC RR 20x/menit test pembendungan (RL) ternyata hasilnya positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan jumlah leukosit 3.500/mm3, Hematokrit 42% serta jumlah trombosit 50.000/mm3. Pemeriksaan serologi IgG dan IgM anti dengue positif.

Seminggu yang lalu tetangga penderita umur 3 tahun ada yang meninggal karena penyakit Demam Berdarah.

SKENARIO 3

Wanita, 28 tahun, alamat Kec. Kismantoro Kab. Wonogiri (merupakan daerah gondok endemis), datang ke poliklinik dalam R.S dr. Moewardi dengan keluhan benjolan di leher depan sejak 5 tahun lalu.

Dua tahun lalu ada benjolan di leher depan yang makin membesar, badam panas dan nyeri, oleh dokter puskesmas didiagnosis thyroiditis. 1 bulan terakhir muncul gejala banyak keringat, suka hawa dingin, sering berdebar-debar, kedua tangan gemetar bila memegang sesuatu. Tetangga pasien mempunyai anak yang menderita cretinism.

Hasil Pemeriksaan di poliklinik: Nadi 110/menit, mata exopthalmus.

Pemeriksaan fisik : Benjolan di leher konsistensi lunak, tidak nyeri, dan mudah digerakkan.

Pemeriksaan laboratorium : TSHs :