siklus hidup pneumocystis carnii

5
SIKLUS HIDUP Pneumocystis carnii Gambar 1. Siklus Hidup Pneumocystis carnii Sumber: Division of Parasitic Desease (DPDx, 2009). Siklus hidupnya belum diketahui dengan jelas. Tiga bentuk morfologik telah ditemukan pada alveolus paru: 1. Trofozoit (trophozoite) 2. Kista (cyst) 3. Badan Intrakista (intracystic bodies) Trofozoit memiliki diameter 2-6 µm dan mempunyai pseudopodia. Bentuk trofik ini mengalami pembelahan secara binary fission dan dapat berkembang menjadi kista. Kista memiliki dinding yang tipis, dapat terwarnai dengan methenamine-silver dan diameternya 4-7 µm. Di dalam

Upload: anis0709

Post on 22-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

parasit

TRANSCRIPT

Page 1: SIKLUS HIDUP Pneumocystis Carnii

SIKLUS HIDUP Pneumocystis carnii

Gambar 1. Siklus Hidup Pneumocystis carnii

Sumber: Division of Parasitic Desease (DPDx, 2009).

Siklus hidupnya belum diketahui dengan jelas. Tiga bentuk morfologik telah

ditemukan pada alveolus paru:

1. Trofozoit (trophozoite)

2. Kista (cyst)

3. Badan Intrakista (intracystic bodies)

Trofozoit memiliki diameter 2-6 µm dan mempunyai pseudopodia. Bentuk trofik

ini mengalami pembelahan secara binary fission dan dapat berkembang menjadi

kista.

Kista memiliki dinding yang tipis, dapat terwarnai dengan methenamine-silver

dan diameternya 4-7 µm. Di dalam kista dapat ditemukan hingga 8 intracystic

bodies (1-1.5 µm). Saat dinding kista rupture, 'zoites' ini dilepaskan dan akan

Page 2: SIKLUS HIDUP Pneumocystis Carnii

berkembang menjadi trophozoites. Replikasi seksual telah di postulatkan, namun

masih belum jelas (Wiser, 2003)

Gambar 2. Skema siklus hidup Pneumocystis carnii

Sumber: Memórias do Instituto Oswaldo Cruz (de SouzaI dan

Benchimo ,2005).

Ada beberapa laporan mengenai siklus hidup P. carinii, masing-masing

menjelaskan berbagai gambaran dan variasi perkembangan stages yang berbeda.

Berikut adalah siklus hidup yang banyak digunakan oleh penulis penelitian pada

umumnya serta diikuti oleh gambaran menggunakan mikroskop electron dalam

bentuk skema.

Bentuk infektif utama yang mampu menginfeksi primer belum diketahui secara

jelas. Bagaimanapun, tidak dapat dipungkiri bahwa penularan melalui udara

merupakan salah satu cara transmisi yang penting. Misalnya, seekor tikus yang di

terapi kortikosteroid (corticosteroid-treated) terinfeksi P. carinii ketika di satukan

Page 3: SIKLUS HIDUP Pneumocystis Carnii

(serumah) dengan tikus yang sudah terinfeksi. Pada penelitian ini, infeksi melalui

air minum merukan criteria inklusinya.

Gambar 2. Menunjukkan skema siklus hidup P. carinii. Ada 2 stages

perkembangan:

1. Kista yang matur (the mature cyst) dan

2. Trofozoit (the trophozoite)

Bentuk trofozoit bermacam-macam, diameternya rata-rata µm, dan biasanya

berkelompok. Beberapa penulis menganggap mereka memiliki karakteristik

amuboit, dengan adanya cytoplasmic projections yang mirip filopodia. Meskipun,

tidak ada laporan mengenai type sel motil pada sampel hidup.

Trofozoit sebenarnya terbentuk secara langsung dari kista. Setiap kista matur

dapat berisi hingga 8 spherical intracystic bodies, yang nantinya akan

berkembang menjadi 8 trofozoit. Hal tersebut telah dilaporkan bahwa trofozoit

mungkin berasal dari kista yang berisi spherical, banana-shaped atau ameboid

intracystic bodies. Awalnya trofozoit adalah haploid dan terbagi melalui binary

fission atau endogeny. Dua trofozoit mungkin berkonjugasi dan berkembang

menjadi sel diploid yang kemudian membelah, sebagaimana yang telah dijelaskan

diatas tentang trofozoit haploid yang memulai proses pembelahan miotik dengan

dua siklus miotik, dimana 3 inti membelah pada tempatnya, membentuk sel

spherical besar dengan 8 inti. Kemudian, terjadi proses delimitation sel,

membentuk 8 intracystic bodies. Bukti penting kehadiran meiosis selama siklus

hidup P. carinii adalah dengan adanya synaptonemal complex (Matsumoto dan

Yoshida, 1984).

Sangat diperlukan, identifikasi berdasarkan observasi pada hewan yang terinfeksi

dan pada kultur jaringan sehingga dapat suatu hari dapat diketahui secara lengkap

siklus hidup P. carinii.

Telah dilakukan penelitian untuk mengkultur protozoan dalam berbagai cell lines,

menggunakan pendekatan berdasarkan pada tipikal protozoa tersebut. Sampel

diisolas dari paru hewan yang terinfeksi, kemudian di inokulasi kedalam kultur sel

Page 4: SIKLUS HIDUP Pneumocystis Carnii

dan yang kemudian mengalami proliferasi. Kista dan trofozoit diamati meskipun

the latter predominates, berkembang secara kelompok didalam supernatan.

Namun juga banyak organism yang menempel pada bagian sel. Beberapa kasus,

morfologi organism yang menempel tersebut dikenal sebagai pneumocytes type 1

(Bartlett et al. 1994).

Daftar Pustaka

Bartlett MS, Goheen MP, Lee CH, Shaw MM, Durkin MM, Smith JW 1994. Close association of Pneumocystis carinii from infected rat lung with culture cells as shown by light and electron microscopy. Parasitol Res. 80: 208-215. http://www.springerlink.com/content/ug657q8u26w7v597/fulltext. pdf?page=1. [12 Oktober 2009].

de SouzaI, Wanderley dan Benchimo, Marlene. 2005. Basic biology of Pneumocystis carinii - a mini review. Mem. Inst. Oswaldo Cruz. 100: 8. Rio de Janeiro. http://www.scielo.br/pdf/mioc/v100n8/v100n8a13.pdf. [12 Oktober 2009].

DPDx. 2009. Pneumocystis Infection. Division of Parasitic Desease. http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/Pneumocystis.htm. [12 Oktober 2009]

Matsumoto Y dan Yoshida Y 1984. Sporogony in Pneumocystis carinii: synaptonemal complexes and meiotic nuclear divisions observed in precysts. J Protozool. 31: 420-428. http://www3.interscience.wiley.com/journal/119535983/abstract?CRETRY=1&SRETRY=0. [12 Oktober 2009]

Wiser, F. Mark. 2003. AIDS and Protista. http://www.tulane.edu/~wiser/ protozoology/notes/aids.html#pcp. [12 Oktober 2009].