sifat-sifat kelarutan senyawa organik (ismayanii)

21
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK OLEH NAMA : ISMAYANI NIM : F1F1 10 074 KELOMPOK : III ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si. LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO

Upload: ismayani-arifin

Post on 05-Aug-2015

1.561 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN II

SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

OLEH

NAMA : ISMAYANI

NIM : F1F1 10 074

KELOMPOK : III

ASISTEN : SYAWAL ABDURRAHMAN, S.Si.

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

Page 2: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

A. Tujuan percobaan

Tujuan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari sifat-sifat kelarutan senyawa organik

2. Untuk membandingkan tingkat kelarutan suatu senyawa terhadap beberapa

pelarut

B. Landasan teori

Melarut tidaknya suatu zat dalam suatu sistem tertentu dan besarnya

kelarutan, sebagian besar tergantung pada sifat serta intensitas kekuatan yang ada

pada zat terlarut-pelarut dan resultan interaksi zat terlarut-pelarut. Kelarutan

suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut,

selain itu dipengaruhi pula oleh faktor temperatur, tekanan, pH larutan dan untuk

jumlah yang lebih kecil bergantung pada terbaginya zat terlarut. Kelarutan suatu

zat juga bergantung pada struktur molekulnya seperti perbandingan gugus polar

dan gugus non polar dari molekul. Semakin panjang rantai non polar dari alkohol

alifatis, semakin kecil kelarutannya dalam air. Kelarutan zat terlarut dalam

pelarut juga dipengaruhi oleh polaritas atau momen dipol pelarut. Pelarut-pelarut

polar dapat melarutkan senyawa-senyawa ionik serta senyawa-senyawa polar

lainnya (Widyaningsih, 2009).

Karbon dapat mem.bentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsur

lain sebab atom karbon tidak hanya dapat membentuk ikatan karbon-karbon

Page 3: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi juga bisa terkait satu sama lain

membentuk struktur rantai dan cincin. Cabang ilmu kimia yang mempelajari

senyawa karbon adalah kimia organik (Chang, 2003).

Senyawa-senyawa organik dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat

kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa dikatakan

larut apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 ml cairan dapat larut dalam 3 ml pelarut.

Secara umum senyawa organik dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan

dalam pelarut organik. Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar dan

senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar. Dalam kelarutan

senyawa organik dengan suatu larutan dapat memberikan informasi tentang

klasifikasi larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa (Sahidin

dkk, 2011).

Dalam senyawa kovalen seperti H2O, HCl, CH3OH atau H2C=O, satu

atom mempunyai keelektronegatifan yang substansi lebih besar dari pada yang

lain. Semakin elektronegatif suatu atom, semakin besar tarikannya terhadap

electron ikatan – tarikannya tidak cukup bagi atom untuk memecahkannya

menjadi ion, tetapi cukup sehingga atom ini mempunyai bagian rapat elektron

yang lebih besar. Hasilnya adalah ikatan kovalen polar, suatu ikatan dengan

distribusi rapat elektron yang merata (Fessenden dan Fessenden, 1986).

Dari sifat kelarutan suatu senyawa dapat diklasifikasikan kedalam

suatu senyawa polar dan nonpolar. Jika suatu senyawa organik yang tidak dapat

larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan 10% NaOH, maka dapat

Page 4: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

dikatakan bahwa senyawa tersebut lebih asam daripada air dan mempunyai

gugus fungsional asam (Anwar, 1994).

Gugus fungsional sebagai ciri utama suatu senyawa organik yang pada

dasarnya dapat diketahui secara jelas dengan mengelompokkan molekul-

molekul tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus

fungsional tanpa menyinggung gugus fungsional yang lainnya. Tetapi secara

sederhana dapat dikatakan bahwa gugus fungsional adalah suatu atom-atom,

gugus atom dalam suatu senyawa organik yang boleh dikatakan paling

menentukan sifat zat tersebut (Arsyad, 2001).

Page 5: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

C. Alat dan bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:

- Tabung reaksi

- Pipet tetes

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:

- Etil asetat

- Minyak tanah

- Amilum/kanji

- Glukosa

- Kloroform

- Metanol

- Asam asetat

- Etanol

- H2O

- NaOH encer

- HCl encer

- H2SO4

Page 6: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

D. Prosedur kerja

Kelarutan dalam Etil asetat

Kelarutan dalam air

Etil asetat

- Diambil 0,1 gr atau 0,2 mL- Dimasukkan dalam tabung reaksi- Ditambahkan tetes demi tetes Etil asetat

hingga mencapai 3 mL- Dikocok kuat-kuat- Diamati- Diulangi untuk minyak tanah, amilum,

glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Semua larutKecuali minyak tanah, amilum, & glukosa

Etil asetat

- Diambil 0,1 gr atau 0,2 mL- Dimasukkan dalam tabung reaksi- Ditambahkan tetes demi tetes air hingga

mencapai 3 mL- Dikocok kuat-kuat- Diamati- Diulangi untuk minyak tanah, amilum,

glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Semua larut,kecuali minyak tanah dan etil asetat

Page 7: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

Kelarutan dalam NaOH encer

Kelarutan dalam HCl encer

NaOH encer

- Diambil 0,1 gr atau 0,2 mL- Dimasukkan dalam tabung reaksi- Ditambahkan tetes demi tetes NaOH

encer hingga mencapai 3 mL- Dikocok kuat-kuat- Diamati- Diulangi untuk minyak tanah, amilum,

glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Semua larut,kecuali etil asetat dan minyak tanah

HCl encer

- Diambil 0,1 gr atau 0,2 mL- Dimasukkan dalam tabung reaksi- Ditambahkan tetes demi tetes HCl

encer hingga mencapai 3 mL- Dikocok kuat-kuat- Diamati- Diulangi untuk minyak tanah, amilum,

glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Semua larut,kecuali etil asetat dan minyak tanah

Page 8: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

Kelarutan dalam H2SO4

E. Hasil pengamatan

a. Data pengamatan

Senyawa Etil asetat H2O NaOH encer HCl encer H2SO4

Etil asetat

Minyak tanah

Amilum/kanji

Glukosa

Kloroform

Metanol

Asam asetat

Etanol

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Etil asetat

- Diambil 0,1 gr atau 0,2 mL- Dimasukkan dalam tabung reaksi- Ditambahkan tetes demi tetes H2SO4

hingga mencapai 3 mL- Dikocok kuat-kuat- Diamati- Diulangi untuk minyak tanah, amilum,

glukosa, kloroform, metanol, asam asetat, etanol

Semua larut,kecuali minyak tanah

Page 9: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

b. Reaksi

H2O + CH3OH CH3OH + H2O

H2O + C6H6

HCl + CH3COOC2H5

HCl + CH3OH CH3Cl + H2O

HCl + C6H6

NaOH + CH3OH CH3OH + NaOH

H2SO4 + CH3COOC2H5 (CH3COOC2H4)2SO4 + H2O

H2SO4 + CH3OH CH3OH + H2SO4

H2SO4 + CH3COOH (CH3COO)2SO4 + H2O

F. Pembahasan

Kelarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk dapat bercampur

secara sempurna dengan suatu pelarut tertentu. Secara umum, dikatakan larutan

apabila zat terlarut dan perlarutnya berada dalam fase yang sama, sehingga sifat-

sifatnya sama diseluruh cairan. Campuran ini disebut juga campuran homogen.

Tetapi suatu pelarut tertentu dicampur kemudian membentuk 2 lapisan, maka

campuran merupakan campuran dua fase atau biasa disebut dengan campuran

heterogen.

Pada percobaan yang kami lakukan tentang tingkat kelarutan suatu

senyawa organik yang mana pelarutnya adalah pelarut polar yaitu H2O, NaOH,

Page 10: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

HCl, dan H2SO4 dan pelarut semi polar yaitu Etil asetat. Secara umum pada

pelarut polar terjadi perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang menyusun

molekul pelarut tersebut, sehingga berdasarkan hal tersebut maka atom-atom

penyusun senyawa tersebut akan memiliki tingkat energi yang berbeda dalam

menarik pasangan elektron yang digunakan secara bersama menuju arahnya

masing-masing.

Etilasetat merupakan pelarut semi polar yang bersifat volatil (mudah

menguap). Etil asetat merupakan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak

adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom

elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen serta etil asetat juga merupakan

suatu penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan. Kelarutan etil asetat dapat

meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Etil asetat akan melarutkan air hingga

3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Dalam air yang

mengandung basa atau asam senyawa ini tidak stabil.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

pelarut etil asetat yang merupakan pelarut semi polar sehingga senyawa ini dapat

melarutkan senyawa yang bersifat polar sepeti methanol, etanol, dan asam asetat.

Etil asetat juga dapat melarutkan senyawa yang sifatnya sama dengannya semi

polar yaitu kloroform. Sementara senyawa yang tidak larut dalam etil asetat yaitu

minyak tanah, glukosa dan kanji yang bersifat nonpolar tidak melarut sempurna

karena suhu pada saat pencampuran terlalu rendah, akan tetapi pada saat suhu

ditingkatkan maka senyawa-senyawa tersebut akan dapat melarut.

Page 11: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

Selanjutnya percobaan kelarutan dalam H2O yang besifat polar.

Senyawa-senyawa hidrokarbon rantai rendah secara umum juga mempunyai sifat

polar, sehingga dapat larut dalam air. Dalam percobaan ini menunjukkan bahwa

senyawa-senyawa polar akan melarut di dalamnya seperti metanol, etanol dan

asam asetat. Sebaliknya minyak tanah yang bersifat nonpolar tidak dapat larut

dalam air. Sementara etil asetat yang bersifat semi polar tidak dapat terlarut

dengan sempurna dibandingkan dengan kloroform yang juga bersifat semi polar

dapat melarut dalam air.

Pada uji kelarutan dalam NaOH yang kita ketahui sebagai basa kuat dan

merupakan pelarut polar diperoleh bahwa metanol, etanol, glukosa, kanji, asam

asetat juga larut didalamnya. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut bersifat

polar, sementara etil asetat tidak dapat larut karena etil asetat tidak dapat stabil

dalam kondisi kelebihan asam maupun basa. Minyak tanah yang bersifar nonpolar

juga tidak dapat larut dalam NaOH yang bersifat polar.

HCl mupakan senyawa polar yang bersifat asam, semua senyawa yang

di uji dapat larut di dalam HCl kecuali etil asetat dan minyak tanah. Etil asetat

tidak dapat larut dalam HCl sebab senyawa tersebut tidak stabil dalam keadaan

asam. Sedangkan minyak tanah disebabkan karena sifatnya yang nonpolar. Dalam

pelarut HCl memiliki ion yang lebih elegtromagetif yaitu Cl- sehingga elektron

dari ion H+ lebih tertarik keion tersebut dan ini menyebabkan momen dipolnya

Page 12: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

yaitu dipol positif dan dipol negatif sehingga membentuk kutub. Inilah yang

menyebabkan kepolaran sehingga senyawa polar dapat larut didalamnya.

Terakhir yaitu uji kelarutan dalam H2SO4 yang merupakan senyawa

polar. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa senyawa yang tidak dapat larut

dalam H2SO4 yaitu minyak tanah yang merupakan senyawa non polar. Senyawa

H2SO4 yang bersifat polar larut pada etil asetat, metanol, etanol, glukosa, dan

asam asetat. Pada uji kelarutan etil asetat, metanol, etanol, glukosa, dan asam

asetat dalam H2SO4 disertai dengan panas. Hal ini terjadi karena adanya reaksi

eksoterm antata pelarut dan zat terlarut. Reasksi eksoterm ini menunjukan bahwa

sampel bereaksi dengan pelarut.

Secara umum pada pelarut polar terjadi perbedaan keelektronegatifan

atom-atom yang menyusun molekul pelarut tersebut, sehingga berdasarkan hal

tersebut maka atom-atom penyusun senyawa tersebut akan memiliki tingkat

energi yang berbeda dalam menarik pasangan elektron yang digunakan secara

bersama menuju arahnya masing-masing. Berdasarkan hukum kelarutan like

disolved like, kita dapat mengetahui bahwa senyawa polar larut dalam pelarut

polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar.

Page 13: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

G. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam percobaan ini adalah :

1 Prinsip kelarutan senyawa organik berdasarkan prinsip like disolve like yaitu

senyawa polar hanya dapat larut dalam senyawa polar dan senyawa nonpolar

hanya dapat larut dalam senyawa nonpolar juga.

2 Senyawa metanol adalah senyawa polar yang merupakan senyawa

hidrokarbon berantai rendah dan memiliki keasaman yang tinggi sehingga

dapat larut dalam air, HCl, etil asetat, H2SO4, dan NaOH. Sedangkan minyak

tanah merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut

yang bersifat polar.

Page 14: Sifat-sifat Kelarutan Senyawa Organik (Ismayanii)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik I. UGM Press: Yogyakarta

Arsyad, 2001. Kamus Kimia. Gramedi Pustaka: Jakarta.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Fessenden, Ralp J dan Fessenden, Joan S. 1986. Dasar-Dasar Kimia Organik Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Sahidin, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik Farmasi. Unhalu: Kendari.

Widyaningsih, L. 2009. “Pengaruh Penambahan Kosolven Propilen Glikol Terhadap Kelarutan Asam Mefenamat”. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah: Surakarta.