session 11&12 - pasive income

19

Upload: sindinovaliasari

Post on 24-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tax

TRANSCRIPT

Slide 1

Pasive IncomeSession 11-12Mata Kuliah: F 1454 - Perpajakan InternationalTahun: 2014

TOPICSDevidendInterestRoyalty33PASIVE INCOME, HARTA TAK BERGERAK DAN CAPITAL GAIN

Pasive income secara prinsip diperoleh dengan tidak ikut terlibat secara langsung untuk mendapatkan Penghasilan tersebut.BENEFICIAL OWNERAdalah pemilik manfaat yang sebenarnya dari penghasilan berupa dividen, bunga dan/atau royalti, yang berhak sepenuhnya untuk menikmati secara langsung manfaat penghasilan-penghasilan tersebut.Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada, sedangkan bila penerima manfaat adalah badan maka negara domisilnya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50%(lima puluh persen) pemegang saham baik sendiri-sendiri, maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada.

Wajib pajak dalam negeri yang membayarkan penghasilan dividen, bunga, atau royalti kepada wajib pajak luar negeri wajib memotong pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan pasal 26 ayat (1) UU PPh. Untuk dapat memnfaat fasilitas P3B, wp dalam negeri harus meyakinkan hal-hal sbb : - WP luar negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen, bunga atau royalti adalah subjek pajak dalam negeri dari negara mitra P3B indonesia yang dibuktikan dengan dokumen SKD danWP luar negeri tersebut adalah pemilik sebenarnya dari penghasilan dividen, bunga dan atau royalti yang berhak sepenuhnya untuk menimati secara langsung manfaat dari penghasilan tersebutContoh ketentuan domestik BelandaSuatu pihak dikatakan sebagai beneficial owner bila :Pihak tersebut merupakan pemilik dari kupon dividenPihak tersebut mempunyai hak untuk memanfaatkan kupon dividen yang dimilikinya, danPihak tersebut mempunyai hak untuk menfaatkan uang dari dividen yang diterimanya.DEVIDENPenghasilan yang timbul dari instrument ekuitasHak pemajakan pajak internasional : - negara domisili (perioritas utama) - negara sumber (dibatasi) terlihat pada may be taxed - Tidak berlaku bila penerima penghasilan memiliki PE Berdasarkan P3B, Deviden yang dibayarkan oleh suatu perusahaan indonesia kepada penduduk negara mira P3B, namun demikian jika penerima deviden tersebut adalah pemilik manfaat (beneficial owner) dari dividen tersebut, maka pajak yang dikenakan oleh indonesia tidak akan melebihi.. Persen dari jumlah bruto deviden.Contoh batasan tarif indonesia dan korea selatan :10 % dari jumlah bruto dividen untuk direct investment, yaitu jika penerimanya adalah suatu perusahaan (selain persekutuan) yang memiliki secara langsung sedikitnya 25% dari modal perusahaan yang membayar deviden15% dari jumlah bruto deviden untuk kasus-kasus lainnya.BUNGABerdasarkan pasal 11 ayat (3) OECD :Penghasilan dari semua jenis tagihan piutang yang dijamin dengan hipotik maupun tidak dan yang mempunyai hak atas pembagian laba maupun tidakPenghasilan dari sekuritas yang diterbitkan pemerintah dan penghasilan dari surat-surat obligasi atau surat-surat hutangPremi dan hadiah yang melekat pada sekuritas, obligasi atau surat hutangDenda atas keterlamabtan tidak diperlakukan sebagai bunga.BUNGAAspek perpajakan internasional (Pasal 11 OECD)Ayat 1, negara domisili dapat mengenakan pajak atas bunga dan hak pemajakan negara domisili tidak dibatasi

Ayat 2, merupakan pembatasan atas hak negara sumber untuk mengenakan paak atas bunga dengan persentase tertentu dari jumlah pembayaran bunga. Memuat ketentuan BENEFICIAL OWNER sebagai salah satu persyaratan penerima penghasilan bunga untuk mendapat pengurang tarif pemotong pajak atas bunga

Ayat 3, mengatur tentang definisi bungaAyat 4, tidak diterapkan bila bunga diperoleh memiliki PEAyat 5, menjelaskan tentang arti arise in (bersumber)

RoyaltiDidefinisikan sebagai pembayaran untuk penggunaan aset tidak berwujud (intangible property). Pada saat ini, definisi royalti juga mencakup pembayaran atas peggunaan hak kekayaan intelektual (intelektual property)Menurut OECD pasal 12 ayat (2) royalti dibedakan 2 : 1. Setiap pembayaran yang diterima sebagai imbalan untuk memakai atau hak memakai :

Hak cipta atas karya tulis, karya seni atau karya ilmiah termasuk film bioskopHak paten, merk dagang, pola atau model, rencana, rumus rahasia atau proses rahasia2. Setiap pembayaran yang diterima sebagai imbalan atas informasi yang berkenaan dengan pengalaman dibidang industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan disebut KNOW HOW