sesak napas

Upload: stefenandrean

Post on 15-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Sesak Napas

    1/4

    Sesak Napas

    Sesak napas merupakan keluhan subyektif ( keluhan yang dirasakan oleh pasien ) berupa rasatidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses pernapasan. Perasaan itu sendiri merupakanhasil dari kombinasi impuls (rangsangan) ke otak dari saraf yang berakhir di paru-paru, tulang iga,otot dada, atau diafragma, ditambah dengan persepsi dan interpretasi pasien. Menurut Comroe(1996) Bukan takipnea, bukan hiperkapnea dan bukan hiperventilasi tapi pernapasan yang sulit,sejenis pernapasan yang tidak menyenangkan maupun menyakitkan. Sedangkan menurutpengertian awam : dispnea / breathlessness / sesak napas adalah tidak bisa menghirup cukup udara,udara tidak masuk sempurna, rasa penuh di dada, dada terasa berat, sempit, rasa tercekik, napaspendek, napas berat. Pada beberapa kasus, sesak napas diperhebat karena kegelisahan memikirkanpenyebabnya.

    Tanda-tanda dari sesak napas dapat berupa:

    Peningkatan jumlah frekuensi napas (dewasa > 20x/menit; anak > 30x/menit; bayi>40x/menit) Kebiruan pada sekitar bibir, ujung-ujung jari. Adanya suara napas tambahan seperti ngorok, serak, grok-grok, mengi.

    Pasien mendeskripsikan dyspnea dengan berbagai cara, sesak napas yang tidak menyenangkan,merasa sulit untuk menggerakkan otot dada, merasa tercekik, atau rasa kejang di otot dada. Sesaknapas merupakan gejala dari suatu penyakit serius yang tidak boleh diremehkan karena dapatmenyebabkan kematian. Oleh karena itu harus dicari penyebab awal dan segera diatasi.

    Macam - Macam Sesak Napas ( Dyspnea )Sesak napas akutSesak napas akut dimana sesak nafas yang berlangsung kurang dari 1 bulan, dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akutdiantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada.

    Sesak napas kronisDyspnea kronis (menahun) yaitu sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan, yang dapatdisebabkan oleh asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru,tumor, kelainan pita suara.

    Penyebab sesak napasSesak napas dapat digolongkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan penyebabnya, yaitu organik (adanya kelainan pada organ tubuh ) dan non organik ( berupa gangguan psikis yang tidak disertaikelainan fisik ). Sesak napas organik tidak hanya disebabkan oleh kelainan organ pernapasan, tetapi

    penyakit pada organ seperti jantung dan ginjal pun dapat menyebabkan terjadinya keluhan sesaknapas. Selain karena kelainan organ, penyakit karena gangguan metabolisme pada kelainan ginjal,jantung, paru, dan kelainan metabolisme lainnya seperti diabetes, dapat pula menimbulkan sesaknapas.

  • 5/25/2018 Sesak Napas

    2/4

    Penyakit-penyakit penyebab Sesak Napas: Alergi: Asma Bronkiale Kardiologi: Payah Jantung Pulmonologi: Efusi pleura masif, Pneumonia, Pneumothoraks, Penyakit Paru Obstruksi Menahun(PPOM) Penyakit dalam: Gastritis, Esofagitis Psikiatri: Kesakitan atau ketegangan

    Asma Bronkiale Sering kambuh pada saat-saat tertentu (menjelang pagi, udara dingin, banyak debu, dll) Nafas berbunyi, disertai/tanpa sputum Kadang ada riwayat alergi (makanan tertentu, Obat, dll) Ada riwayat alergi/ sesak pada keluarga lain yang sedarah Kadang dicetuskan oleh stres.

    Payah Jantung (Decompensatio Cordis) Timbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh, naik tangga, dll) dan berkurang dengan istirahat

    Lebih enak berbaring dengan bantal tinggi.

    Efusi Pleura, Pneumonia, Pneumothorax, Penyakit Paru ObstruktifMenahun Sesak napas terus-menerus dan berkepanjangan.

    Gastritis (Dispepsia) Sesak nafas di huluhati, sesaknya berhubungan dengan kecemasan, makanan, misalnya sesudahmakan makanan yang merangsang (pedas, kecut, kopi, dll).

    Pendekatan Diagnostik Sesak Napas

    Pendekatan diagnosis sesak napas dapat dilakukan dengan dua cara:

    1. Melakukan pendekatan dengan sistem organ. Penyebab sesak napas yang berasal dari jantung Penyebab sesak napas karena gangguan paru Gangguan metabolik Kelainan darah Penyakit saraf dan penyakit neuromuskuler Hiperventilasi idiopatik

    2. Melakukan pendekatan sistemik, atas dasar sesak napas akut atau kronikKalau sistem pendekatan ini yang dipakai sebagai alat untuk menegakkan diagnosis, maka dapatdilaksanakan dalam dua tahap.

    Tahap pertama terdiri dari tiga elemen yaitu:a. Riwayat penyakit untuk mencari dan menelusuri penyebab sesak napas.b. Pemeriksaan fisik yang teliti untuk menyokong riwayat penyakit yang telah didapat.c. Dilakukan penyaringan untuk menetapkan apakah sesak napas merupakan kasus darurat atautidak.

    Pada tahap pertama dalam mencari penyebab sesak napas perlu ditanyakan saat sesak napas,apakah terjadi dengan tiba-tiba atau pelan-pelan. Apakah sesak napas didahului oleh panas badanapakah panas ini sering kumat-kumatan. Apakah posisi tubuh mempengaruhi sesak napas, apakahsesak napas disertai nyeri dada dan lain-lain.

    Pemeriksaan tahap kedua harus lebih teliti guna mencari penyebab sesak napas. Dilakukan

  • 5/25/2018 Sesak Napas

    3/4

    pemeriksaan dibidang kardiopulmonal dan kelompok penyakit lain seperti kelainan darah, tiroid dangastrointestinal . Pemeriksaan fisik dilakukan menurut urutan yang lazim, yaitu inspeksi, palpasi,perkusi dan auskultasi. Kemudian dicari tanda-tanda anemia ( yang mungkin disebabkan perdarahan), sianosis, kelelahan otot pernapasan, perubahan tensi, dan apakah tercium bau aseton yangberasal dari pernapasan ( ketoasidosis diabetik ), tanda-tanda pembesaran jantung kanan dan kiri,aritmia dan kelainan suara jantung. Uji skrining yang perlu dikerjakan guna membantu pemeriksaanfisik supaya diagnosis dapat ditegakkan dengan lebih tepat, yaitu : darah lengkap, elektrolit, faalginjal, foto toraks, spirometri, Ekg.

    Diagnosis Banding

    Sesak Napas akut :1. Cardiac: congestive heart failure (CHF), coronary artery disease (CAD), arrhythmia pericarditis,acute myocardial infarction (AMI), anemia.2. Pulmonal: chronic obstructive pulmonary disease (COPD), asthma, pneumonia, pneumothorax,pulmonary embolism, efusi pleura, metastatic disease, pulmonary edema, gastroesophageal refluxdisease with aspiration, restrictive lung disease.3. Psikogenik: panic attacks, pain, anxiety.4. Upper airway obstruction : epiglottitis, foreign body, croup, Epstein-Barr Virus.5. Endokrin: Asidosis metabolik, medikasi6. Sentral: Gangguan neuromuskular, nyeri, overdosis aspirin.7. Pediatrik: Bronchiolitis, croup, epiglottitis, aspirasi benda asing, myocarditis

    Sesak Napas kronik :1. Cardiac: CHF, CAD, Cardiac arrhythmias, Pericardial disease, Valvular heart disease.2. Pulmonal: COPD, Asthma, Interstitial lung disease (ILD), Efusi Pleura, Malignancy (primary ormetastatic), Bronchiectasis.

    3. Non cardiac atau non pulmonal : Thromboemboli disease Psychogenic causes panic disorders, deconditioning Pulmonary hypertension Obesitas (massive) Severe anemia Gastroesophageal reflux disease (GERD) Kondisi Metabolik (acidosis, uremia) Liver cirrhosis Thyroid disease.

    Neuromuscular disorders (myasthenia gravis, amyotrophic lateral sclerosis. Deformitas dinding dada (kyphoscoliosis). Upper airway obstruction (laryngeal disease, tracheal stenosis).

    Penatalaksanaan

    Penanganan sesak napas pada dasarnya mencakup tatalaksana yang tepat atas penyakit dasaryang melatar belakanginya serta komplikasinya. Akan tetapi, apabila kondisi memburuk hinggamungkin terjadi gagal napas akut, maka lebih baik perhatian ditujukan pada keadaan daruratnya

    dulu sebelum dicari penyebab yang melatar belakanginya. Berikut penatalaksanaannya :

    Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya (secara intermiten). Infus D5% 8 tetes/menit, jika bukan payah jantung -> tetesan dapat lebih cepat. Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi -> usahakan yang paling enak buat

  • 5/25/2018 Sesak Napas

    4/4

    pasien. Bila syok -> Posisi kepala jangan tinggi.

    Cari penyebab -> tindakan selanjutnya tergantung penyebab.1. Mengurangi kebutuhan ventilasi :Mengurangi beban metabolik Latihan fisik : Meningkatkan efisiensi eliminasi CO2

    Terapi O2Menurunkan respiratory drive Terapi O2 Terapi farmakologi : opiat, anxiolitik/sedatives

    2. Meningkatkan fungsi otot inspirasi : Nutrisi Latihan otot inspirasi Mengurangi penggunaan steroid Latihan pernapasan ( contoh : pursed-lip breathing )

    Koreksi obesitas atau malnutrisi Mengistirahatkan otot respirasi (contoh : ventilasi nasal, oksigen transtrakeal ) Medikasi ( contoh : theophyllin )

    3. Perubahan persepsi sentral : Edukasi Pendekatan perilaku-kognitif Terapi farmakologi : Opiates and sedatives Intervensi psikologi ( contoh : psikoterapi ).Perhatian : Pada payah jantung -> jangan beri infus NaCl, dan tetesan harus pelan sekali -> agar tidak makinmemberatkan beban jantung. Pada ( riwayat ) sakit dada -> jangan injeksi adrenalin -> fatal Pada PPOM, jika diperlukan O2 -> aliran kecil : 1-2 liter/ menit -> dapat terjadi Apneu

    Anik Sukmawati sedang menjalani Ilmu Penyakit Paru UNAIR / RSUD Dr.Soetomo, Surabaya