sesak nafas

6
SESAK NAFAS Pengertian : Penyebab sesak napas : Penyakit saluran napas : o Asma o Bronkitis kronik o Emfisema o Sumbatan laring o Benda asing Penyakit parenkimal : o Pneumonia o ARDS ( Adult respiratory distress syndroma ) Penyakit pleura : o Pleura efusi o Hematotoraks o Pneumotoraks o Fibrosis Penyakit vaskular paru : o Emboli paru o Kor pulmonal o Hipertensi paru primer Kelainan dinding paru: o Trauma PPOK PPOK (penyakit paru obstruksi kronik)/COPD (Chronic obstructive pulmonary disease) PPOK ditandai dengan obstruksi jalan napas ekspiratori yang ireversibel dan peningkatan usaha bernapas PPOK meliputi : Bronkitis kronik Emfisema Definisi: Penyakit Paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara Non Reversibel Progesif Respons radang abnormal terhadap partikel dan gas (Noxious) Faktor-faktor resiko untuk PPOK : Merokok Usia > 50 tahun Infeksi Hiperreaktivitas jalan napas ( asma ) Status sosial ekonomi rendah Defisiensi alfa 1 antitripsin Polusi atmosfer 1. BRONKHITIS KRONIK Batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, (sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun atau paling sedikit selama 2 tahun) tanpa ditemukan : tumor jalan napas, infeksi akut/kronik, atau penyakit jantung yang tidak terkontrol. Pembagian bronkitis kronik dibagi :

Upload: daniel-hans-jaya

Post on 05-May-2017

223 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesak Nafas

SESAK NAFASPengertian :Penyebab sesak napas : Penyakit saluran napas :

o Asma o Bronkitis kronik o Emfisema o Sumbatan laring o Benda asing

Penyakit parenkimal : o Pneumoniao ARDS ( Adult respiratory distress

syndroma ) Penyakit pleura :

o Pleura efusi o Hematotoraks o Pneumotoraks o Fibrosis

Penyakit vaskular paru :o Emboli paru o Kor pulmonal o Hipertensi paru primer

Kelainan dinding paru:o Trauma

PPOK• PPOK (penyakit paru obstruksi

kronik)/COPD (Chronic obstructive pulmonary disease)

• PPOK ditandai dengan obstruksi jalan napas ekspiratori yang ireversibel dan peningkatan usaha bernapas

• PPOK meliputi :– Bronkitis kronik – Emfisema

Definisi: • Penyakit Paru kronik yang ditandai

oleh hambatan aliran udara • Non Reversibel • Progesif

• Respons radang abnormal terhadap partikel dan gas (Noxious)

Faktor-faktor resiko untuk PPOK :• Merokok • Usia > 50 tahun • Infeksi • Hiperreaktivitas jalan napas ( asma )• Status sosial ekonomi rendah • Defisiensi alfa 1 antitripsin • Polusi atmosfer

1. BRONKHITIS KRONIK • Batuk-batuk hampir setiap hari

disertai pengeluaran dahak, (sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun atau paling sedikit selama 2 tahun)

• tanpa ditemukan : tumor jalan napas, infeksi akut/kronik, atau penyakit jantung yang tidak terkontrol.

• Pembagian bronkitis kronik dibagi :– Simple chronic bronchitis:

sputum mukoid – Chronic atau recurrent

mucopurulent bronchitis: sputum mukopurulent

– Chronic obstructive bronchitis : disertai obstruksi jalan napas menetap

• Kelainan klinik saluran napas – Batuk kronik: 3 bl/th selama

2th– Sputum yang produktif – Penyebab lain disingkirkan

• Bronkitis konik → Penyempitan saluran napas karena :

– Saluran napas yang diameter < 2 mm lebih sempit, berkelok-kelok karena metaplasi sel goblet

– Saluran napas besar menyempit karena hipertrofi kelenjar mukosa dan hipersekresi mukus

– Sekresi mukus dan peradangan serta bronkokontriksi → penyempitan /obstruksi jalan napas→ ventilasi ↓/kolaps

Page 2: Sesak Nafas

alveolar →ketidakseimbangan VA/Q→ Hipoksemia

• Hipoksemia alveoli dapat menyebabkan :

– Polisitemia – Vasokontriksi pembuluh

darah paru → hipertensi pulmonal

– Gangguan jantung kanan :• Oedema perifer • Tekanan vena

sentralis me↑• Mengakibatkan Kor

pulmonal (gagal jantung akibat penyakit paru )

• Manifestasi klinik bronkitis kronik :– Keluhan utama batuk ,

berdahak (putih atau mukoid) dan sesak napas

– Pemeriksaan fisik :• Gemuk • Sianosis • Sesak tidak terlalu

berat( otot-otot pernapasan tambahan tidak digunakan )

• RR normal• Edema perifer • Tanda-tanda gagal

jantung kanan Penderita sering disebut blue bloaters

• Pemeriksaan radiologis • Pemeriksaan fungsi paru :

– VEP1 dan KV: menurun – Kapasitas paru total ,

kapasitas residual fungsional, volume residual :normal

• Analisa gas darah :– Saturasi Hb menurun

menimbulkan sianosis – pO2 turun , pCO2 naik

menstimulasi eritropoesis → polisitemia

• Pemeriksaan EKG--------------------------------------------------------

2. EMFISEMA PARU Suatu perubahan anatomi paru-paru yang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal yang disertai kerusakan dinding alveol

Disebabkan :– Destruksi progresif septum

alveolar dan kapiler menyebabkan recoil elastik paru menurun

– Kolapsnya jalan napas distal selama ekspirasi menyebabkan udara terperangkap dan hiperinflasi alveolar dan terbentuk ruang udara besar ( bula )

Pembagian emfisema berdasarkan ATS :

– Paracicatricial : pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus di tepi suatu lesi fibrotik paru

– Lobular : pelebaran saluran udara dan kerusakan dinding alveolus di asinus / lobulus sekunder

Pembagian berdasarkan tempat proses :

– Sentra lobular : kerusakan terjadi di sentral asinus, bagian distal normal

– Panlobular : kerusakan di seluruh sinus

– Tak dapat ditentukan : kerusakan di seluruh sinus, tapi tidak dapat ditentukan dari mana mulainya

Emfisema Sentra lobular :perokok dan mengenai zona paru bagian atas Emfisema Panlobular :defisiensi alfa 1 antitripsin , mengenai lobus bawah paru

Page 3: Sesak Nafas

Manifestasi klinik emfisema :• Keluhan utama sesak napas • Pemeriksaan fisik :

– Kurus – Saat bernapas menggunakan

otot-otot pernapasan tambahan

– Takipnea – Bentuk dada barrel chest

( bertambahnya diameter Anteroposterior dada )

– Perkusi : hipersonor – Auskultasi : Suara napas

melemah dan terdapat ronki Pada emfisema saturasi Hb masih cukup , karena volume napas permenit dinaikkan, penderita disebut pink puffer

• Foto paru :Paru mengalami hiperinflasi dengan diafragma rendah dan datar

• Pemeriksaan fungsi paru :– Menurunnya VEP1, , KV dan

KAEM ( kecepatan arus ekspirasi maksimal )

– Meningkatnya Kapasitas total paru, volume residual dan kapasitas residual fungsional

• Analisa gas darah • Kapasitas difusi CO : akan menurun

Management COPDGoal– Relieved symptoms– Prevent disease progression Improved

exercise tolerance– Prevent and Treat complication Prevent

and treat exacerbations Reduced Mortality

Pengelolaan :– Bertujuan :

memperlambat progresi penyakit,mengurangi gejala kronik dan mencegah eksaserbasi akut

– Terdiri atas :Penyuluhan : menerangkan hal-hal yang dapat

memperberat penyakit,

cara pengobatan yang baik hal-hal yang harus dihindari

– Pencegahan : Rokok Menghindari polusi Vaksin dianjurkan untuk

mencegah eksaserbasi : Vaksin influensa dan pneumokokkus

– Pengelolaan sehari-hari : Bronkodilator : gol teofilin,

gol β2 agonis, antikolinergik Kortikosteroid Mengurangi sekresi mukus :

minum cukup, obat ekspektoran, mukolitik, nebulisasi dan humidifikasi

– Fisioterapi dan rehabilitasi – Pemberian O2 jangka panjang – Pengelolaan eksaserbasi akut,

kegagalan napas dan cor pulmonal Pengelolaan eksaserbasi akut :

pemberian O2, menggunakan antibiotik,bronkodilator kortikosteroid

Cor pulmonal : (sama dengan eksaserbasi akut ), ditambah:

diuretik, kalium dan mengurangi cairan dan garam

Kegagalan napas : alat bantu pernapasan/ventilator

– Komplikasi :– Infeksi berulang – Pneumotoraks spontan – Eritrositosis karena hiposia

kronik – Gagal napas – Cor pulmonale

Page 4: Sesak Nafas

EKSASERBASI AKUT PADA PPOK Menurunkan fungsi paru Meningkatkan kematian

PENATALAKSANAAN UMUM Edukasi Berhenti merokok Bronkodilator Obat-obatan Terapi oksigen Nutrisi Rehabilitasi

BRONKODILATOR Antikolinergik Beta-2 agonis Xantin

ANTIBIOTIK Indikasi infeksi Eksaserbasi akut Ampisilin, kotrimoksasol,

sefalosporin TERAPI INHALASI

Onset cepat Dosis kecil Efek samping minimal Mobilisasi dahak

TERAPI OKSIGEN Eksaserbasi akut HOT (Home Oxygen Therapy)

intermiten terus menerus

INDIKASI Hipoksemia berat Gangguan mental Gangguan tidur Kor pulmonale

IMUNISASI Vaksin fluNUTRISI PADA PPOK

Berat badan penderita menurun Nafsu makan berkuran

~ sesak napas ~ obat-obatan

Pemakaian otot-otot pernapasan - proses katabolisme

NUTRISI Sedikit tapi sering Tinggi lemak Rendah karbohidrat

REHABILITASI Pekerjaan Psikososial Fisioterapi

FISIOTERAPI Breathing exercise Execise training Purse - lip breathing

PENUTUP PPOK prevalensi meningkat Hiperkapnia merupakan masalah Diit tinggi karbohidrat me↑

hiperkapnia Diit tinggi lemak terapi nutrisi yang

menjanjikan