serangkaian peaks and troughs bahasa indonesia by fam

7/22/2019 Serangkaian Peaks and Troughs Bahasa Indonesia by Fam

http://slidepdf.com/reader/full/serangkaian-peaks-and-troughs-bahasa-indonesia-by-fam 1/6

Gambar 1 : Serangkaian Peaks and Troughs

Saya selalu berpendapat bahwa secara umum, teknik sederhana selalu memberikan hasil

yang terbaik. Dan dalam hal ini (Forex), teknik ini bekerja sangat baik sekali, walaupun sering

kali teknik ini di remehkan. Teknik ini bernama analisa Peaks and Troughs (puncak dan lembah).Pertama kali diperkenalkan sebagai salah satu dari prinsip teori Dow. Sementara teori Dow telah

lama menghilang dari perhatian, namun konsep Peaks and Troughs tetap diminati dan dipelajari

oleh banyak traders yang berhasil. Karena konsep ini merupakan salah satu hal dasar yang paling penting dalam membuat analisa di dunia forex ini

. Ketika anda melihat suatu chart, dapat dilihat jelas kalau price tidak bergerak dalam garis lurus,

tetapi dalam pola zig-zag. Dalam uptrend, rally up mengalami retrace down (koreksi) beberapa

saat, sebelum meneruskan pergerakan rally up lagi dan mengalami koreksi lagi, kemudian rally

up lagi, dan seterusnya sampai akhirnya mengalami trend reversal.

Inilah Peaks and Troughs (puncak dan lembah). Selama trend up berlangsung, price mengalamiserangkaian Peaks and Troughs, peaks yang menaik (pucak sekarang lebih tinggi dari puncak

sebelumnya), dan troughs yang meningkat (lembah sekarang lebih tinggi dari lembah

sebelumnya). Namun, ketika serangkaian Peaks and Troughs yang meningkat ini digantikandengan serangkaian Peaks and Troughs yang menurun, maka trend reversal terjadi.



Gambar 2 menunjukkan serangkaian Peaks and Troughs

Gambar 2 menunjukkan serangkaian Peaks and Troughs yang menanjak/naik yang di simpulkan sebagai

uptrend.

Ketika rally selanjutnya tidak dapat membuat peaks yang lebih tinggi (point A), ini membuat peringatan

dini bahwa kemungkinan tren akan berubah. Tapi peringatan ini belum valid 100%, sampai akhirnya

price membentuk trough (lembah) yang lebih rendah dari trough (lembah) sebelumnya (point B).

Sekarang terlihat bahwa Peaks and Troughs menunjukkan penurunan. Berdasar dengan teknik ini, maka

trend sekarang telah berubah menjadi downtrend.



HALF-SIGNALS

Gambar 4 : Half Signal become REVERSAL.

Half signal membuat kita ragu dan bertanya-tanya, apakah trend sudah berbalik, atau akan terus. Pada

gambar 4 (uptrend), kita melihat bahwa pada point X, trough baru terbentuk (T2) dan lebih rendah dari

trough sebelumnya (T1), (peringatan dini reversal).

Tapi peaks baru yang lebih rendah / lebih tinggi dari sebelumnya belum terjadi. Inilah yang dinamakan

Half Signal. Yang kita butuhkan selanjutnya adalah peaks baru yang lebih rendah dari peaks sebelumnya

(P1) DAN price yang menembus turun lebih rendah dari trough sebelumnya (T2), untuk mengkonfirmasitelah terjadi trend reversal. Bila peaks baru ternyata lebih tinggi dari peaks sebelumnya (P1) atau price

tidak menembus turun lebih rendah dari trough sebelumnya (T2), maka peringatan dini di point X

dibatalkan (tidak terjadi reversal). Pada gambar 4, point Y memenuhi syarat bahwa full signal reversal

telah terbentuk. Peak baru (P2) lebih rendah dari peak sebelumnya (P1), dan price turun lebih rendah

dari tough sebelumnya (T2).



Gambar 5 : Half Signal not become reversal (REVERSAL CANCELED).

Pada gambar 5, terjadi juga Half Signal. Pada point X, terjadi sinyal peringatan dini bahwa akan terjadi

trend reversal, dimana trough baru (T2) yang lebih rendah dari trough sebelumnya (T1). Peak baru (P2)

juga sudah terbentuk lebih rendah dari peak sebelumnya (P1). Ini mengutakan akan adanya trend

reversal. Tapi sinyal ini belum sempurna. Price harus menembus lebih rendah dari trough sebelumnya

(T2) baru dikatakan trend reversal. Dan disini hal itu tidak terjadi. Bahkan price menembus peak

tertinggi (P1) untuk membuat new high, dan ini menyebabkan sinyal trend reversal terbantahkan /

dibatalkan. Maka trend masih dikatakan akan berlanjut / uptrend masih terus berlanjut.



Gambar 6 : KONSOLIDASI

Konsolodasi kadang disebut sebagai "ranging" atau "lines" (pada teori asli "Dow theory"). Ketika harga

mengalami breakout dari area konsolidasi, maka bisa dilihat arah trend selanjutnya. Apakah

melanjutkan trend sebelumnya, atau trend berbalik arah. (Sangat disarankan membaca "Supply and

Demand Analysis" by Bro samibegood, untuk lebih memahami masalah konsolidasi ini).

serangkaian peaks and troughs bahasa indonesia by fam

Documents