semuanya karena winda
DESCRIPTION
cerpen HororTRANSCRIPT
Semuanya Karena Winda
Cerpen Horor by: Angga pebria wenda Mahesta
Sore itu aku melintasi Rumah besar bekas peninggalan Belanda,kata tetanggaku,rumah itu
kosong selama 24 tahun,cukup lama juga ya, sekarang sudah dihuni,tepat di depan Gang
Rumahku jl wahid hasyim.
Ya sepertinya ada tatangga baru ku,asik-asik punya tetangga baru,mereka baru saja pindah ke
rumah itu,aku melihat barang-barang mereka baru dimasukan satu persatu kedalam
rumah,dan dua mobil box yang sedang parkir di halaman samping rumah itu menambahkan
pemandangan betapa ribetnya kalo pindahan dari rumah lama ke rumah baru,lihatlah 10
orang berbadan kekar itu,mengangkat satu persatu barang-barang dari mobil Box ke dalam
rumah itu,tapi sudahlah tak sabar aku ingin menyapa tetangga baru.
Aku memberanikan diri untuk menyapa,Hei Tetangga baru ku,dengan melambaikan tangan
aku berteriak,lalu ada seorang wanita cantik keturunan sunda dan orang tuanya turut
menyambutku,”mari mas mampir”,iya bapak,ibu dan mbak”,besok saja ya,nunggu semuanya
sudah gak pada sibuk hehhe”,sepertinya keluarga mereka sungguh ramah padahal aku baru
ketemu hari ini,apalagi anaknya cantik juga.
Malam hari aku berbicara kepada orang tua ku,tentang tetangga baru di gang depan
rumah,lalu papa dan mama menjawab,paling Cuma bertahan 3 bulan saja??maksudnya apa
kok papa dan mama ngomong seperti itu”iya lihat saja besok mas, mas belum tahu ceritanya
sih jawab mama sambil berjalan menuju dapur”,dirumah tersebut banyak hal ganjil
bermunculan”mendengar cerita mama dan papa,rasa penasaranku semakin
menggebugebu,lalu aku duduk manis mendengarkan semua Cerita dari papa dan
mama,kebetulan aku anak satu-satunya dikeluargaku,papa berkerja di pabrik susu sedangkan
mama sebagai ibu rumah tangga,sehari-hari aku menyelesaikan perkuliahan jurusan psikologi
di kampus terkenal di yogyakarta.
Jarak antara kampus dan rumah ku cukup dekat,8 meter sudah sampe,kadang aku berjalan
kaki,walaupun aku mempunyai motor aku tidak malu untuk berjalan kaki.
Tugas yang menumpuk membuatku pulang larut malam sekitar pukul 22.45,aku melintasi
rumah tetangga baruku,kali ini aku sungguh beruntung,bisa berkenalan singkat di depan
rumahnya,ternyata bapaknya bernama Aceng seorang wirausahawan,ibunya bernama
widarsih sebagai ibu rumah tangga dan dia anak semata wayang sama sepertiku,yang
bernama winda gadis keturunan sunda masih SMA kelas 3,tinggi 188cm,berambut
pendek,bermata sipit,badannya seperti model,mereka baru saja bercengkrama di teras rumah.
Keesokan harinya aku melintasi rumah winda,aku sengaja tidak membawa motor
memutuskan untuk pergi berjalan kaki menuju kampus,sekarang jam 8 pagi,besar harapanku
untuk mengenal winda lebih dekat lagi,barang kali winda mau jadi pacar ku hehehhe
mumpung masih jomblo,ternyata aku bertemu winda pagi ini,sungguh beruntungnya
aku,terimakasih TUHAN,winda kelihatan bingun di depan teras rumah,sambil melihat jam
tangan yang melekat di tangan kirinya,”pagi dek”,dek winda mau berangkat ke sekolah
ya,”iya mas,mas kebetulan sekali mas lewat di depan rumah saya,hari ini bapak lagi sakit mas
jadi gak ada yang nganter,maksudnya mas mau gak ngantarin winda ke sekolah??.
Jantung ku berdetak lebih kencang seperti senar drum yang di pukul saat rombongan pawai
karnaval berlangsung,apa yang harus aku lakukan ya??tidak mungkin aku menolak,aku kan
juga kuliah pagi,tanpa pikir panjang aku segera mengantar winda ke sekolah.
”mas terimakasih ya,sudah mau ngantar winda”
iya dek sama-sama,ya sudah aku tak pulang kerumahmu dulu ngantar motor,mas juga ada
kuliah pagi ini”
“gak usah balik kerumah ku mas,mas bawa saja motornya,nanti jemput aku jam 2 siang ya”
“hah masak mas disuruh bawa motor dek winda,nanti gak enak sama mama dek winda loh”
“sudah gak apa-apa,nanti aku telpon mama,santai aja mas,yang penting nanti winda dijemput
tepat waktu ya mas”.
Mimpi apa aku semalam ya,pagi-pagi sudah berhasil mengantar winda ke sekolahnya,aku
memasuki gerbang kampus dengan penuh semangat,sampai-sampai aku tidak parkir di
parkiran kampus.
Nanti jam 2 siang aku kembali ke sekolah winda betapa senangnya hati ini,sekarang baru jam
setengah 2,sebelum ke sekolah winda aku menyempatkan makan siang dulu di kantin
kampus,sambil makan siang aku melihat berita yang ditayangkan di Televisi kantin,pembawa
berita itu mengatakan: Telah terjadi pembunuhan sadis di depan gang jl wahid hasyim
jogjakarta korban berjumlah satu keluarga yang baru saja menempati rumah baru tadi malam
tepat pukul 23.00WIB,satu keluarga tewas mengenaskan dan seluruh barang dirumah hilang
di ambil perampok,diperkirakan perampok berjumlah 10 orang menggunakan 2 mobil Box.
Aku langsung mencari kunci motor di dalam saku jaket,kok tidak ada kunci motornya,aku
berlari ke arah motor yang aku parkirkan di samping gedung jurusanku,siiial motornya juga
tidak ada???aku bertanya kepada pak satpam,pak satpam tidak melihat motor itu dari tadi
pagi?Tidak mas,malah bapak satpam dan satpam lainnya melihat kamu jalan kaki menuju
kampus tadi pagi,aneh sekali,aku berlari menuju rumah winda dengan pikiran kacau
balau,tidak tidak tidak mungkin terjadi,berita itu pasti bohong.
Dari kejauhan nampak sekumpulan Warga dan polisi berada di rumah winda,badan ku
langsung lemas,wajah ku pucat,badan ku bergetar dan keringat dingin keluar membanjiri
tubuh ku,aku tidak sanggup mendekati rumah itu,aku berbalik arah memutar untuk kembali
kerumah ku,tapi tetap saja aku kembali kerumah itu dari kejauhan aku melihat warga
membantu polisi mengevakuasi korban.
Semoga amal ibadah bapak aceng,ibu widarsih dan winda diterima disisinya amiien.