selesma dan influenza
TRANSCRIPT
Kasus 1
Tn. Nazarudin (30 th) sudah 2 hari ini mengeluh demam, sakit kepala dan pilek. Oleh dokter Busyro diberikan resep dengan obat Amoxycillin 500 mg 3 dd 1 kaplet, dan PCT 500 mg dengan signa prn 3 dd 1 tab. Pasien Mempunyai riwayat alergi Acetaminophen. Berikan komentar anda!
Kasus 2
Angie (3 th) panas, hidung meler. Diberi bodrexin tablet 3x1 oleh Apoteker Apotek KPK Farma, pasien juga sedang menjalani terapi Hepatitis. Berikan komentar Saudara!
Kasus 3
Susan (27 th) panas, bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit kepala. Pasien saat ini hamil 3 bulan dan mempunyai riwayat PUD. Berikan terapinya!
Beberapa Fakta dalam Pengobatan di USA
1) 7 dari 10 orang akan akan berusaha mengatasi setiap keluhan kesehatan yang dia rasakan tanpa obat
2) 94% pasien akan menggunakan produk yang sama untuk mengatasi keluhan yang sama
3) 54% pasien setuju bahwa dengan swamedikasi akan menghemat waktu dan biaya
4) 81% pasien percaya bahwa Farmasis adalah sumber informasi obat swamedikasi yang baik
5
Definisi
• Selesma adalah iritasi atau peradangan dari selaput lendir hidung yang disebabkan oleh infeksi virus.
• Influenza, memiliki gejala-gejala seperti pada selesma tetapi umumnya lebih berat.
• Rhinitis alergis adalah selesma yang disebabkan karena alergi.
1. Apa perbedaan antara Salesma dengan Influenza?
2. Bagaimana penatalaksanaanya secara swamedikasi?
Perbedaan Selesma dan Influenza
Cold Symptoms Flu Symptoms
Low or no fever High fever
Sometimes a headache Always a headache
Stuffy, runny nose Clear nose
Sneezing Sometimes sneezing
Mild, hacking cough Cough, often becoming severe
Slight aches and pains Often severe aches and pains
Mild fatigue Several weeks of fatigue
Sore throat Sometimes a sore throat
Normal energy level Extreme exhaustion
Virus Penyebab Selesma dan Influenza
• Jenis virus secara umum1. Virus DNA : kelompok herpes, CMV, dll- 2.Virus RNA : HIV, salesma/Influenza, poliovirus, dll
• Jenis virus penyebab salesma dan influenza : - Rhinovirus 30-50%
– Coronavirus 10-15% – Respiratory Syncytial Virus 10% – Adenovirus <5% – Parainfluenza 5% – Influenza 5-15% – Enteroviruses <5% – Metapneumovirus unknown – Unknown 20-30%
Cara Penularan
• Udara (bersin, batuk, berbicara)
• Peralatan atau barang-barang yang sudah terkontaminasi virus
• Masa inkubasi 1-3 hari
Cara Pencegahan
• Memelihara/meningkatkan kondisi tubuh
• Hindari kontak lansung dengan penderita
• Menjaga hygiene dan sanitasi• Vaksinasi ?
Tindakan Non farmakologi
1) Memperbaiki hygiene, sanitasi dan kondisi tubuh
2) Untuk mengencerkan sekret : minum banyak cairan, menghirup
uap air panas, penggunaan larutan garam isotonik.
3) Kompres hangat untuk demam
4) Ukur suhu badan tiap 4-6 jam
5) Minum yang banyak untuk mengganti cairan yang hilang karena
demam
6) Istirahat yang lebih banyak untuk memulihkan daya tahan tubuh
Farmakologi• “Setiap bahan/zat adalah racun, yang
membedakan racun dengan obat adalah dosisnya” (Paracelcus)
• Rekomendasi berdasar EBM• Resiko keamanan penggunaan obat pada
pregnancy kategori A kategori B kategori C kategori D kategori X
1. Nyeri dan demam : Obat utama : PCT, NSAID (Asetosal, Ibuprofen),
kombinasi ibuprofen dan PCT
Bagaimana potensiasinya?Bagaimana keamanannya?Apa KI- nya?
2. Decongestan topikal atau oral : oksimetazolin, xylomethazoline, ppa, pseudoefedrin, fenilefrin.
3. Antihistamin : CTM, tripolidine, difenhidramine, dll.
4. Antitusive/ekspektoran : DMP, Noskapin, GG, Ammonium chlorid, dll
Tindakan Farmakologi
• Efektif sebagai analgesik dan antipiretik• Efektif untuk nyeri ringan – sedang• Dosis dewasa (jika perlu) : 325-650 mg tiap 4
jam, atau 325-500 mg tiap 3 jam, atau 650-1000 mg tiap 6 jam.
• Aman untuk wanita hamil dan menyusui• Tidak dianjurkan pada pasien gangguan hepar
Acetaminophenum
Lanjutan..
• Efektif sebagai analgesik ringan-sedang, dan antipiretik• Dosis pain dewasa (jika perlu) : 325-650 mg tiap 4 jam,
atau 325-500 mg tiap 3 jam, atau 650-1000 mg tiap 6 jam.• Pregnancy : kategori C, D jika diberikan dengan dosis penuh
pada trimester 3• Dapat menyebabkan iritasi dan pendarahan pada GI• Pada anak usia <15 tahun, terdapat resiko reye’s sindrom
Asetosal
Lanjutan..
• Efektif sebagai analgesik ringan-sedang, antipiretik dan antiinflamasi
• Dosis analgesik (jika perlu) : 200-400 mg tiap 4-6 jam
• Pregnancy : kategori D pada trimester 3. Dapat digunakan oleh ibu menyusui
• Efek pendarahan pada GI lebih rendah dibanding asetosal
• Efek analgesik lebih baik dibanding PCT dan aspirin
Ibuprofen