swine influenza
DESCRIPTION
swine influenzaTRANSCRIPT
SWINE INFLUENZA
Rachmat Chusnul Ch.
Departemen Penyakit Terkini Satria Bhakti
HISTORY
Thn 1930 virus swine influenza pertama diisolasi dari babi di USA.
Pertama teridentifikasi pada manusia Maret/April 2009 di California dan Texas.
Virus ini dapat berupa H1N2, H3N1, H3N2
DEFINITION
Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus (virus influenza) yang menginfeksi saluran pernapasan pada babi.
ETHIOLOGY
Influenza A virus H1N1
Terdapat 11 kode protein (HA, NA, NP, M1, M2, NS1, NEP, PA, PB1, PB1-F2, PB2)
HA dan NA glycoproteins penting yang terletak
di permukaan partikel viral.
NA melepaskan turunan virus dari sel terinfeksi
dengan memotong rangkaian gula yang mengikat partikel virus yang sudah matang.
HA memediasi ikatan virus dengan sel target
dan memasukkan genom virus ke dalam sel target
How to spread??
Transmission between pigs
Kontak langsung antara binatang yang terinfeksi dengan yang sehat.
Terjadi melalui sentuhan (melalui hidung atau mukosa kering) dan aerosol (batuk atau bersin).
How to spread??
Transmission to human
langsung: bersinnya orang terinfeksi mukusnya mengenai mata, hidung, atau mulut orang lain. Bisa juga melalui inhalasi dari batuk, bersin dan ludah orang yang terinfeksi.
tidak langsung: makanan, pakaian, dll
tangan ke mulut: dr permukaan yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan orang
PATHOPHYSIOLOGY
H1N1 menyerang sel pernapasan merusak saluran pernapasan pembengkakan dan
inflamasi.
H1N1 masuk melalui sel epitelial pada hidung, tenggorokan dan paru. H1N1 berikatan dengan reseptor yang ada pada permukaan sel epitelial. Kemudian terjadi ikatan antara HA dg asam sialic.
Kemudian virus mengikat dan menembus sel epitelial pada trachea dan bronchi. Dari paru masuk ke darah melalui sel alveoli (kapiler alveoli)
TAHAPAN INFEKSI H1N1
Stage – 1
HA berikatan dengan sialic acid yang berada di permukaan sel epitelial. HA dipotong oleh protease, kemudian sel mengijinkan virus masuk melaui endositosis.
TAHAPAN INFEKSI H1N1
Stage – 2
Kondisi asam pada endosom menyebabkan protein HA yang sudah menyatu dengan pembungkus viral berikatan dengan vacuole membran. Kemudian saluran ion M2 mengijinkan proton pindah melalui pembungkus viral dan mengasamkan inti virus, menyebabkan inti tersembunyi dan dilepaskan RNA viral dan protein inti. Lalu vRNA, protein tambahan, RNA terikat RNA polimerase dilepaskan ke dalam sitoplasma.
TAHAPAN INFEKSI H1N1
Stage – 3
vRNA dan protein inti membentuk sebuah kompleks yang dipindah ke dalam nukleus sel. RNA terikat RNA polimerase mulai merekam melengkapi vRNA positive-sense
Stage – 4
vRNA dikirim keluar ke dalam sitoplasma atau diterjemahkan, atau tetap di dalam nukleus.
TAHAPAN INFEKSI H1N1
Stage – 5
Sintesis protein viral yang disekresi melalui golgi aparatus dikeluarkan ke permukaan sel atau dikembalikan ke dalam nukleus untuk mengikat vRNA dan membentuk genom viral baru. Protein virus lainnya memiliki aksi ganda dalam sel host, termasuk mendegradasi mRNA seluler menggunakan nukleotida yang dilepaskan untuk sintesis vRNA, menghambat translasi host-cell mRNAs.
TAHAPAN INFEKSI H1N1
Stage – 6
vRNA dan protein inti meninggalkan nukleus dan masuk ke dalam membrane protrusion.
Stage – 7
Virus yang sudah matang bersemi pada membran phospholipid sel host, didapatkan HA dan NA dengan lapisan membran.
CLINICAL SIGNS
Pada babi;
Demam, letargi, bersin, batuk, sulit bernapas, penurunan nafsu makan.
Pada manusia;
Kematian akibat gagal napas, pneumonia, sepsis, demam tinggi, dehidrasi (muntah berlebih dan diare), ketidakseimbangan elektrolit.
Gejala awal: demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, keletihan, menggigil, tidak enak badan, batuk, diare, muntah, sulit bernapas, nyeri dada, gejala dehidrasi.
DIAGNOSIS
Tes laborat
PCR (Polymerase Chain Reaction) test
mengidentifikasi adanya virus. Pemeriksaan lain juga dapat dilakukan kultur sel, DFA (direct immunofluoresence), EIA (enzyme immunoassay).
NAT (nucleic acid testing) mendeteksi dan
menghitung banyaknya microorganisme.
TREATMENT
Pada babi
Mencegah penyebaran, vaksinasi, manajemen ternak dan pemberian antibiotik.
Pada manusia;
allopathic treatment
ayurvedic treatment
homeopathic treatment
yoga
Allopathic Treatment
Tamiflu
NA inhibitor, menghambat sialic acid berikatan dengan viral, mencegah penyebaran strain virus A dan B dalam tubuh.
Zanamivir
NA inhibitor dan profilaksis virus influenza A dan B, mengikat bagian aktif dari protein NA, mencegah pelepasan virus dari host cell dan mencegah infeksi terhadap sel lain, menghambat replikasi virus.
Rimantadine (Flumadine) stain A IV
Ayurvedic Treatment
Basil
Meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh
Ginger dan Garlic
Gi obat herbal, pencegahan, meningkatkan imun,
melindungi tubuh, mengurangi inflamasi
Gooseberry dan Aloe Vera
Kaya vit C meningkatkan resistensi tubuh thdp virus
Camphor dan Eucaliptus Oil
C Mengkontrol penyakit air borne, EO
membersihkan saluran hidung.
PENCEGAHAN
Pada Babi
Executing facility management, herd management dan vaksinasi
Pada Manusia
Jika ada gejala, bed rest 7-10 hari dan konsultasi ke dokter.
Hindari kontak dengan babi
Gunakan masker, tutup mulut dan hidung saat batuk
Jaga jarak >6 kaki
Cuci tangan menggunakan sabun
NURSING DIAGNOSE
Bersihan jalan napas tidak efektif
Hipertermia
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Intoleran aktivitas
THANK’S …