sbm kelompok 5 cbsa

44
Imam Sholeh K7113108 Laurensius Dimas K7113124 Margareta Suryandani K7113135 Nia Octavia K7113151 Rahmawati Rahiim K7113176 Anggota Kelompok 5

Upload: mitha-ye-es

Post on 22-Jun-2015

122 views

Category:

Education


11 download

DESCRIPTION

By :: Kelompok 5 SBM, 2C, PGSD UNS

TRANSCRIPT

Page 1: Sbm kelompok 5 cbsa

Imam Sholeh K7113108Laurensius Dimas K7113124Margareta Suryandani K7113135Nia Octavia K7113151Rahmawati Rahiim K7113176

Anggota Kelompok 5

Page 2: Sbm kelompok 5 cbsa

PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF

“Kau dapat mengajarkan sebuah pelajaran pada seorang siswa selama sehari; tapi jika kau mengajarinya belajar dengan menciptakan

keingintahuan, dia akan lanjutkan proses belajarnya selama dia masih hidup” Clay P. Bedford.

Page 3: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 4: Sbm kelompok 5 cbsa

Hakikat Pendekatan CBSA

Page 5: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 6: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 7: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 8: Sbm kelompok 5 cbsa

usaha dl rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dng orang yg diteliti, metode untuk mencapai pengertian tt masalah penelitian;

Page 9: Sbm kelompok 5 cbsa

Pengertian Pendekatan CBSA

Page 10: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 11: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 12: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 13: Sbm kelompok 5 cbsa

Derajat Keaktifan dalam Pembelajaranmenurut McKeachie

Derajat Keaktifan dalam Pembelajaranmenurut McKeachie

1.  Partisipasi murid dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.

2. Penekanan pada aspek afektif dalam pembelajaran3. Partisipasi murid dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran4. Penerimaan guru terhadap perbuatan/kontribusi murid

yang kurang relevan, bahkan salah;5. Kekohesifan kelas sebagai  kelompok,6. Kebebasan/kesempatan yang diberikan kepada murid

untuk mengambil keputusan penting dalam kehidupan sekolah.

7. Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah pribadi

Page 14: Sbm kelompok 5 cbsa

Pendekatan CBSA sangat mengutamakan derajat keaktifan peserta didik yang tinggi, baik keaktifan fisik maupun yang utama keaktifan mental (utamanya intelektual dan atau emosional).

Page 15: Sbm kelompok 5 cbsa
Page 16: Sbm kelompok 5 cbsa

Kesimpulan mengenai pengertian pendekatan CBSA

Page 17: Sbm kelompok 5 cbsa

Rasional PendekatanCBSA

Page 18: Sbm kelompok 5 cbsa

Mengingat bahwa peserta didik selalu berarti harus aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar tertentu (natural, social dan atau kultural), maka penggalakan kembali Pendekatan CBSA harus dimaknai sebagai upaya mengoptimalkan keaktifan murid di dalam pembelajaran agar hasil belajar juga menjadi optimal. Hal itu terutama karena adanya kenyataan obyektif yang dihadapi, serta harapan-harapan di masa depan.

Page 19: Sbm kelompok 5 cbsa

Beberapa kenyataan obyektif dan harapan tersebut (T. Raka Joni, Sulo Lipu La Sulo) antara lain:

1.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

2.Perkembangan yang cepat dari Teknologi Informasi dan Komunikasi

3.Perubahan pandangan dan harapan tentang fungsi sekolah

Page 20: Sbm kelompok 5 cbsa

Mengapa Pendekatan CBSA Perlu Diterapkan Dalam Pembelajaran?

T. Raka Joni mengemukakan 2 (dua) alasan utama sebagai berikut:

Alasan yang bersifat teknis-psikologis, yang dibedakan atas:1. Kebermaknaan intelektual pengalaman

peserta didik2. Kebermaknaan emosional pengalaman

peserta didik berkaitan dengan kepemilikannya

Alasan yang bersifat pilihan nilai terkait dengan pembentukan manusia dan masyarakat Indonesia masa depan

Page 21: Sbm kelompok 5 cbsa

Dengan Pendekatan CBSA, yang sangat mengutamakan prakarsa dan keterlibatan murid

(fisik, intelektual, dan atau emosional) dalam pembelajaran akan membekali murid bukan hanya pengetahuan, ketrampilan, dan atau

sikap yang menjadi tujuan pembelajaran, tetapi juga mengembangkan kemampuan dan

ketrampilan belajar yang terus dikembangkan/digunakan sepanjang hidupnya.

Page 22: Sbm kelompok 5 cbsa

BELAJAR ITU BUTUH PROSES

Page 23: Sbm kelompok 5 cbsa

Prinsip Pendekatan CBSA

Page 24: Sbm kelompok 5 cbsa

Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak,

yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-

emosional maupun fisik.

Page 25: Sbm kelompok 5 cbsa

Prinsip-Prinsip CBSA yang terbagi atas 4 dimensi sebagai berikut:

1.Dimensi Peserta Didik

2.Dimensi Guru

3.Dimensi Program4.Dimensi Situasi Belajar-Mengajar

Page 26: Sbm kelompok 5 cbsa

Dimensi peserta didik, meliputi:

Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan-dorongan yang ada pada dirinya

Keinginan dan keberanian siswa untuk ikut serta.

Usaha dan kreatifitas siswaKeingintahuan yang besar .Rasa lapang dada dan bebas

Page 27: Sbm kelompok 5 cbsa

Dimensi guru, meliputi:

Usaha guru untuk mendorong dan membina peserta didik.

Guru sebagai inovator dan motivator. Sikap Demokratis dalam proses belajar mengajar Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis

strategi belajar-mengajar serta penggunaan multi media.

Page 28: Sbm kelompok 5 cbsa

Dimensi program pengajaran , meliputi:

Tujuan dan isi materi pelajaran memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik

kemungkinnan terjadinya pengembangan konsep dan aktivitas peserta didik

Penggunaan dan pemilihan berbagai metode dan media,

Penentuan metode dan media yang fleksibel (luwes)

Page 29: Sbm kelompok 5 cbsa

Dimensi situasi belajar-mengajar, meliputi:

Komunikasi guru dan peserta didik yang intim dan hangat

Adanya suasana gembira dan bergairah pada peserta didik dalam proses belajar-mengajar.

 

Page 30: Sbm kelompok 5 cbsa

Terdapat sejumlah prinsip belajar yang harus diperhatikan agar proses belajar itu dapat berhasil dengan efisien (berdaya guna) dan efektif (berhasil guna).

Prinsip-prinsip tersebut dilandasi penelitian dalam psikologi belajar dan diujicobakan dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar tersebut dapat dijadikan titik tolak untuk meningkatkan derajat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

Page 31: Sbm kelompok 5 cbsa

Prinsip-prinsip belajar antara lain:

1. Prinsip motivasi yakni penumbuhan motivasi belajar,.

2. Prinsip latar atau konteks yakni memposisikan pengalaman belajar baru yang akan/sedang dilakukan diantara pengalaman belajar yang telah menjadi miliknya

3. Prinsip fokus yakni keterarahan kepada suatu titik pusat perhatian

4. Prinsip sosialisasi (hubungan sosial) yakni belajar dalam kelompok agar dapat bekerjasama dengan teman sebaya

Page 32: Sbm kelompok 5 cbsa

5. Prinsip belajar sambil bekerja, bermain, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan keinginan murid untuk melakukan kegiatan manipulatif.

6. Prinsip individualisasi yakni penyesuaian kegiatan pembelajaran dengan perbedaan individual murid.

7. Prinsip menemukan yakni dengan pemberian informasi pancingan agar murid terdorong untuk menemukan informasi selanjutnya.

8. Prinsip pemecahan masalah yakni murid peka untuk menemukan dan atau merumuskan masalah, dan mencari cara pemecahannya

Page 33: Sbm kelompok 5 cbsa

Penerapan berbagai prinsip belajar tersebut di atas dalam pembelajaran di sd-mi akan dapat meningkatkan derajat keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, dengan kata lain, derajat pendekatan cbsa lebih tinggi

Untuk mewujudkan prinsip- prinsip tadi, terdapat beberapa rambu-rambu yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan atau pelaksanaan pembelajaran itu

Page 34: Sbm kelompok 5 cbsa

Rambu Rambu Pendekatan CBSA

Page 35: Sbm kelompok 5 cbsa

1. Mengupayakan variasi kegiatan dan suasana pembelajaran

2. Menumbuhkan prakarsa peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran

3. Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran

4. Menyediakan dan menggunakan berbagai sumber belajar

5. Pemantauan yang intensif dalam kegiatan pembelajaran

Page 36: Sbm kelompok 5 cbsa

Kajian tentang rambu-rambu perwujudan pendekatan cbsa dengan penekanan pada keterlibatan mental, utamanya cognitive engagement, oleh ditinjau dari beberapa segi, sebagai berikut:

1) Dari segi guru, dalam pembelajarannya tertampilkan:

a. Guru menyediakan pijakan dan tuntunanb. Guru menggunakan beragam kegiatan

pembelajaran dengan multi metode/media/dsb sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,

c. Guru memberi tugas/kesempatan kepada murid untuk aktif dalam pembelajaran

Page 37: Sbm kelompok 5 cbsa

2) Dari segi peserta didik , dalam pembelajaran tertampilkan:

a. Murid bertanya/memberi pendapat, b. Murid secara langsung melakukan pengkajian,

pelatihan, dan atau penghayatan dalam situasi sarat nilai,

c. Ada interaksi antar murid3)  Dari segi pesan-pesan kependidikan: ada

keseimbangan antara tujuan pembelajaran dan tujuan yang lebih umum, demi pencapaian tujuan utuh pendidikan.

4) Dari segi penempatan diri guru dalam pembelajaran, tetap tertampilkan sesuai asas tut wuri handayani.

 

Page 38: Sbm kelompok 5 cbsa

Indikator Pendekatan CBSA

Page 39: Sbm kelompok 5 cbsa

Untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan CBSA dalam pembelajaran yang sedang berlangsung telah optimal, perlu diamati indikator-indikatornya. Indikator itu adalah gejala-gejala yang nampak dalam prilaku guru dan murid selama pembelajaran berlangsung, serta organisasi kegiatan, iklim, dan alat di dalam pembelajaran itu.

Page 40: Sbm kelompok 5 cbsa

Berbagai Indikator Penerapan CBSA menurut

T. Raka Joni dan Sulo Lipu La Sulo, adalah :

a. Keterlibatan Murid dalam pembelajaran

b. Prakarsa murid dalam pembelajaran

c. Peranan guru lebih ditekankan sebagai fasilitator

dalam pembelajaran

d. Belajar dengan pengalaman langsung

e. Variasi penggunaan multi metode dan multi media

dalam setiap pembelajaran yg diikuti.

f. Kualitas interaksi antar murid dalam pembelajaran

Page 41: Sbm kelompok 5 cbsa

Kesimpulan :

Dalam proses belajar mengajar terdapat adanya aktor yang membintanginya, dimana ada guru sebagai designer study dan peserta didik sebagai aktor dalam proses pembelajaran. Peserta didik tersebut terdiri dari berbagai potensi serta latar belakang yang berbeda. Jadi dalam proses belajar mengajar yang ber CBSA hendaknya GURU memberi kesempatan peserta didiknya untuk aktif dalam pembelajaran

Page 42: Sbm kelompok 5 cbsa

Pembelajaran yang ber-CBSA itu diwujudkan dengan proses belajar yang terpusat pada peserta didik (student centre) sedangkan guru adalah designer pembelajaran, sehingga orientasi tujuan pengelolaan pembelajaran menekankan pada kreativitas siswa dan pelaksanaan penilaian tertuju pada kegiatan dan kemampuan peserta didik.

Dari adanya CBSA tersebut diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran siswa dimana pengembangan keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan dasar yang telah ada dalam diri siswa.

Page 43: Sbm kelompok 5 cbsa

Daftar Pustaka

Abimanyu,Soli dkk, Soli . 2009. Bahan Ajar Cetak Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Moedjiono,Moh.Dimyati.1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Page 44: Sbm kelompok 5 cbsa

THANK YOU