makalah 5 sbm

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cendekia, mandiri dan berkepribadian. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan dalam menciptakan kualitas pendidikan yang baik. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan aspek hasil. Proses pembelajaran yang berhasil apabila selama kegiatan belajar mengajar siswa menunjukkan aktivitas Belajar yang tinggi dan terlihat secara aktif baik fisik maupun mental. Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dari aspek hasil dapat dilihat apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada siswa serta menghasilkan keluaran dengan hasil belajar yang tinggi. Guru dalam menyampaikan suatu pelajaran dituntut memilih metode yang dapat melatih siswa belajar mandiri dan lebih optimal. Untuk itu, diperlukan berbagai cara untuk terwujudnya pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Salah satu cara tersebut adalah dengan memaksimalkan penggunaan metode-metode pembelajaran terutama bagi para pengajar dalam mengajar para peserta didiknya 1

Upload: rany-euracia-cieedira

Post on 14-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sbm

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH 5 SBM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cendekia,

mandiri dan berkepribadian. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan

dalam menciptakan kualitas pendidikan yang baik. Salah satu masalah yang  dihadapi dalam

dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan aspek hasil. Proses

pembelajaran yang berhasil apabila selama kegiatan belajar mengajar siswa menunjukkan

aktivitas Belajar yang tinggi dan terlihat secara aktif baik fisik maupun mental.

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama

proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dari aspek hasil dapat dilihat apabila terjadi

perubahan perilaku yang positif pada siswa serta menghasilkan keluaran dengan hasil

belajar yang tinggi.

Guru dalam menyampaikan suatu pelajaran dituntut memilih metode yang dapat

melatih siswa belajar mandiri dan lebih optimal. Untuk itu, diperlukan berbagai cara untuk

terwujudnya pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.

Salah satu cara tersebut adalah dengan memaksimalkan penggunaan metode-metode

pembelajaran terutama bagi para pengajar dalam mengajar para peserta didiknya sehingga

ilmu yang ditransformasikan dapat diterima dengan baik.

Karenanya, dalam makalah ini akan diuraikan pembahasan mengenai beberapa

metode mengajar sebagai salah satu pilar penunjang yang akan menentukan berhasil atau

tidaknya seorang guru dalam menuntun para peserta didiknya menuju harapan bersama

untuk membangun pendidikan yang lebih maju.

1

Page 2: MAKALAH 5 SBM

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?

2. Apa saja prinsip – prinsip dari metode metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?

3. Apa saja teknik metode metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan

2. Mengetahui apa saja prinsip metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan

3. Mengetahui teknik dari metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode kerja kelompok, inkuiri dan

permainan

2

Page 3: MAKALAH 5 SBM

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Kerja Kelompok

2.1.1 Pengertian Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok ialah suatu cara menyajikan materi pelajaran dimana guru

mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk

menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama. Bimbingan seorang

guru  dalam memberikan tugas kepada siswa  perlu dilakukan secara terus menerus agar

siswa mempuyai sikap kerja kelompok   atau akan meningkatkan perilaku kerja

kelompok  yang  khas.

Metode kerja kelompok  merupakan cara yang digunakan guru  dalam pembelajaran

kepada siswa  agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran.

Setiap metode mengajar  memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk

pengalaman balajar siswa , tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang. Metode kerja

kelompok   memegang peranan yang sangat penting karena merupakan suatu cara

mengembangkan interaksi edukatif dengan menggunakan kerja kelompok sebagai sarana

komunikasi dalam pemerolehan belajar. 

Metode kerja kelompok   yang pada intinya adalah suatu proses kerja sama atau

gotong royong terhadap konteks peristiwa yang sebenarnya, pada dasarnya dapat dipandang

tepat diterapkan untuk menciptakan situasi belajar yang edukatif. Metode kerja

kelompok   juga berguna untuk menciptakan belajar yang lebih berorientasi pada aktivitas

siswa  serta berpotensi dapat meningkatkan hasil belajar.

2.1.2 Prinsip Penggunaan Metode Kerja Kelompok

Pelaksanaan belajar kelompok berangkat dari tujuan , rencana dan masalah tertentu

b)      Belajar kelompok dimulai dengan menghimpun sumbang saran semua anggota

kelompok

c)      Belajar kelompok dilakukan berdasarkan pembagian tanggung jawab antara panitia

dan para anggota

3

Page 4: MAKALAH 5 SBM

d)     Belajar kelompok menyediakan kesempatan kepada anggota untuk mempelajaari cara

berpartisipasi secara efektif

e)      Belajar kelompok dilakukan berdasarkan cara kerja demokratis dalam rangka

penyaluran pendapat, penyelesaian konflik dan pembuatan keputusan

f)       Belajar kelompok hendaknya memberikan penghargaan kepada anggota kelompok.

2.1.3 Langkah - Langkah Menggunakan Metode Kerja Kelompok

Dalam pelaksanaannya metode kerja kelompok dapat ditempuh langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Membentuk kelompok.

Pendidik mengarahkan peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar.

Berapa jumlah kelompok dan berapa jumlah anggota setiap kelompok disesuaikan dengan

kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Pada kesempatan ini pendidik menjelaskan

tujuan,  kebutuhan dan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh

kelompok, sehingga peserta didik menyadari mengapa dan untuk apa dibentuk kelompok-

kelompok.

2. Pemberian tugas-tugas pada kelompok.

Pendidik membrikan tugas-tugas kepada peserta didik menurut kelompoknya

masing-masing. Pada kesempatan ini pendidik memberikan petunjuk-petunjuk mengenai

pelaksanaan tugas dan berbagai aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap

kelompok dalam rangka mewujudkan  hasil kerja kelompok sebagai suatu kesatuan.

Masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugasnya. Peserta didik-peserta didik

bekerja sama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing.

Pendidik mengawasi, mengarahkan atau mungkin juga menjawab beberapa

pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban dan kelancaran kerja kelompok.

Pendidik bersamaan peserta didik  melakukan penilaian, bukan saja terhadap hasil

kerja yang dicapai kelompok, melainkan juga terhadap cara bekerja sama dan aspek-

4

Page 5: MAKALAH 5 SBM

aspek lain sesuai dengan tujuannya dan meliputi penilaian secara individual,

kelompok, maupun kelas sebagai suatu kesatuan.

 

2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok

Kelebihan dari penggunaan metode kerja kelompok adalah:

1. Dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya

dan membahas sesuatu masalah,

2. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan

berdiskusi,

3. Dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai

dan menghormati pendapat orang lain, dan

4. Para siswa lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.

5. Kerja kelompok mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih

produktif, efektif, dan efisien.

6. Kerja kelompok mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasionalisasi akan

menjadi semakin rendah yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.

7. Kerja kelompok mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antarpihak terkait

serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.

8. Kerja kelompok menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat

kelompok

Di samping beberapa kelebihan di atas, metode kerja kelompok juga memiliki beberapa

kekurangan antara lain:

1. Kerja kelompok sering kali hanya menlibatkan kepada siswa yang mampu sebab

mereka cakap memimpin dan mengarahkan yang kurang

1. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yangberbeda-beda

dan gaya mengajar yang berbeda pula

2. Keberhasilan kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin

kelompok atau untuk  bekerja sendiri

5

Page 6: MAKALAH 5 SBM

2.2 Metode Inkuiri

2.2.1 Pengertian Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif

dalam proses penemuan dan penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta

mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah. Menurut Sutrisman Tambunan

“Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian.

Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian.

Metode inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat

dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas

matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika baru melalui

bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama

guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator “

Menurut Sudjanan “ Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha

meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini

siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas

dalam pengembagnaan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiri akan

menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan

memperlancar kegiatan belajar mengajar”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode inquiri

dalam penelitian ini adalah suatu teknik instruksional dalam proses belajar mengajar siswa

diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama menggunakan metode inquiri adalah

membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah.

2.2.1 Prinsip - Prinsip Metode Inkuiri

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.

Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar

juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara

siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan

6

Page 7: MAKALAH 5 SBM

lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan

sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi

itu sendiri.

3. Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru

sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada

dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan

guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.

1. Prinsip Belajar untuk Berpikir.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab

dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses

pembelajaran. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar

adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan pot

otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara

maksimal.

4. Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai

kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru

adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis

yang diajukannya.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab

dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses

pembelajaran.

7

Page 8: MAKALAH 5 SBM

4.2.3 Langkah – Langkah Metode Inkuiri

Sanjaya (2008) juga menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah –

langkah sebagai berikut.

1. Orientasi

Pada tahap ini, guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yangkondusif.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan

yang mengandung teka – teki.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk

menguji hipotesis yang diajukan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai

dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri

Kelebihan Metode Inkuiri diantaranya yaitu:

Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir menggunakan kemampuan

untuk hasil akhir dan lebih yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini

dianggap lebih bermakna.

8

Page 9: MAKALAH 5 SBM

Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban,

dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat

dikembangkan seluas-luasnya

Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat

mengembangkan pendidikan demokrasi.

Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar

mereka.

Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh

siswa yang lemah dalam belajar.

Kekurangan Metode Inkuiri diantaranya yaitu:

Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.

Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif. Selama kriteria keberhasilan

belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi

ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru

Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak

SD.

Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit

mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar.

Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang

sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

9

Page 10: MAKALAH 5 SBM

2.3 Metode Permainan

2.3.1 Pengertian Metode Permainan

Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) permainan adalah bagian

mutlak dari kehidupan anak  dan permainan merupakan bagian integral dari proses

pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa

permainan ada dua pengertian.

Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan

tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain

yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian

menang-kalah.

Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa

definisi permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat

bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam

melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik. 

Lain halnya dengan Joan Freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail,

2009: 27) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai

perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Menurut

beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi permainan adalah suatu

aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat

membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik,

intelektuan, sosial, moral dan emosional.

Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-

breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti

pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta.

Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh

semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan).

Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku

menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar

tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun

membahas hal-hal yang sulit atau berat.

10

Page 11: MAKALAH 5 SBM

Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran

dengan mensimulasikan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut,

sehingga menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun motivasi

untuk semangat dalam belajar.

2.3.2 Prinsip – Prinsip Metode Bermain

Prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dikerjakan dalam kelompoknya.

2.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota adalah tim.

3.      Kelompok mempunyai tujuan yang sama.

4.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama

diantara anggota kelompoknya.

5.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

6.      Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

7.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok bermain

2.3.3 Langkah –Langkah Pelaksanaan Metode Permainan

Terdapat 6 (enam) langkah dalam metode pembelajaran bermain  :

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelaiaran dan mengkomunikasikan kompetensi   dasar

yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

2. Menyajikan informasi.

Guru menyajikan informasi kepada siswa.

3.   Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

Guru menginformasikan pengelompokan siswa.

4.   Membimbing kelompok belajar.

11

Page 12: MAKALAH 5 SBM

Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok

belajar.

5. Evaluasi.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

6.  Memberikan penghargaan.

Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.

2.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Permainan

Kelebihan dari metode permainan diantaranya yaitu:

1. Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian

2. Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.

3. Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan

berdasarkan penghayatan sendiri.

4. Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.

Kelemahan dari metode permainan diantaranya yaitu:

1. Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.

2. Memerlukanbanyak waktu

3. Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat negatif.

4. Mungkin juga terjadi pertengkaran.

5. Mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain

12

Page 13: MAKALAH 5 SBM

KESIMPULAN

1. Pembelajaran kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar dengan

cara berkelompok-kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas yang dirasa perlu

dikerjakan secara bersama-sama

2. Pengkelompokan dalam metode kerja kelompok dapat dilakukan oleh anak

didik sendiri, namun biasanya dalam pemilihan kelompok seperti ini didasarkan atas

pemilihan teman yang lebih dekat Pengkelompokan dapat pula dilakukan oleh guru

atas pertimbangan-pertimbangan selain itu dalam hal ini guru harus memberikan

tugas kepada yang lebih cerdas untuk membantu rekan-rekannya yang dibawahnya

(lemah).

3. Metode inquiri dalam penelitian ini adalah suatu teknik instruksional dalam

proses belajar mengajar siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama

menggunakan metode inquiri adalah membantu siswa dalam mengembangkan

keterampilan penemuan ilmiah.

4. Metode permainan adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa

melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pengertian atau konsep

tertentu dan merupakan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan pelajaran dengan

lebih menarik untuk menghindari kejenuhan peserta didik

5. Metode permainan lebih menekankan pada penciptaan suasana belajar yang

menyenangkan (fun) serta serius tapi santai dalam menyelesaikan permasalahan

(belajar).

13

Page 14: MAKALAH 5 SBM

DAFTAR PUSTAKA

Anita, Sri. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Karunika. Jakarta

Rusyan, A. (1996). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT Amanah Duta.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung

https://marinipiscesgirls.wordpress.com/2009/01/05/prinsip-prinsip-metode-pembelajaran/

http://sefrian92.blogspot.co.id/2011/02/strategi-pembelajaran-kelompok.html

14