satuan acara penyuluhan penanganan epilepsi

8
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Penanganan Epilepsi Target dan Sasaran : Pasien dan keluarga di Poliklinik Neurologi Hari / Tanggal : Sabtu, 05 April 2014 Waktu : 10.00 – 10.30 WIB Tempat : Poliklinik Neurologi i. Tujuan 1.Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat mengerti dan memahami bagaimana cara penanganan epilepsi. 2.Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu : a. Menjelaskan pengertian epilepsi b. Menjelaskan penyebab terjadinya epilepsi c. Menjelaskan pengertian kejang d. Menjelaskan tanda dan gejala terjadinya kejang e. Menjelaskan cara penanganan kejang ii. Metode 1.Ceramah 2.Diskusi iii. Media

Upload: muh-dian-juliansyah

Post on 19-Dec-2015

175 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Penanganan Epilepsi

Target dan Sasaran : Pasien dan keluarga di Poliklinik Neurologi

Hari / Tanggal : Sabtu, 05 April 2014

Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

Tempat : Poliklinik Neurologi

i. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat mengerti dan

memahami bagaimana cara penanganan epilepsi.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu :

a. Menjelaskan pengertian epilepsi

b. Menjelaskan penyebab terjadinya epilepsi

c. Menjelaskan pengertian kejang

d. Menjelaskan tanda dan gejala terjadinya kejang

e. Menjelaskan cara penanganan kejang

ii. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

iii. Media

Leaflet dan Poster

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

iv. Tahap Kegiatan

No.

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media Waktu

1.

Pembukaan : Penyampaian salam Perkenalan Menjelaskan topik

dan membagikan leaflet.

Membalas salam Memperhatikan

Memperhatikan dan menerima leaflet.

Ceramah Poster 5 Menit

2.

Pelaksana : Penyampaian materi

meliputi pengertian epilepsi, penyebab epilepsi, klasifikasi epilepsi, tanda dan gejala epilepsi serta pengertian kejang, tanda dan gejala kejang, serta penanganan kejang.

Diskusi tanya jawab.

Memperhatikan penjelasan

Mengajukan pertanyaan kepada penyuluh terkait dengan penyuluhan

Ceramah dan

Diskusi

Poster dan

Leaflet20 Menit

3.

Penutup : Mengevaluasi

kembali para audiens tentang materi penyuluhan yang telah di sampaikan.

Memberi salam penutup.

Menjawab pertanyaan penyuluh

Menjawab salam

Ceramah Poster 5 Menit

v. Evaluasi

1. Evaluasi Proses

Selama mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat memperhatikan

dengan baik dan seksama.

2. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan,pasien dan keluarga dapat memahami tentang

pengertian epilepsi, penyebab epilepsi, tanda dan gejala epilepsi, serta penanganan

epilepsi.

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

MATERI PENYULUHAN PENANGANAN EPILEPSI

1. Pengertian Epilepsi

Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak

berulang-ulang tak beralasan.

Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang akibat lepasnya

muatan listrik otak yang berlebihan dan bersivat reversibel (Tarwoto, 2007).

Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam

serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak,

yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi (Arif, 2000).

Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi dengan ciri-ciri

timbulnya serangan paroksismal dan berkala akibat lepas muatan listrik neuron-neuron otak secara

berlebihan dengan berbagai manifestasi klinik dan laboratorik.

2. Etiologi (Penyebab)

Penyebab pada kejang epilepsi sebagian besar belum diketahui (idiopatik), sering terjadi pada:

a. Trauma lahir, Asphyxia neonatorum

b. Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf

c. Keracunan CO, intoksikasi obat/alkohol

d. Demam, ganguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)

e. Tumor Otak

f. Kelainan pembuluh darah (Tarwoto, 2007).

Penyebab- penyebab kejang pada epilepsiBayi (0- 2 th) Hipoksia dan iskemia paranatal

Cedera lahir intracranial Infeksi akut Gangguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia,

hipomagnesmia, defisiensi piridoksin) Malformasi congenital Gangguan genetik

Anak (2- 12 th) Idiopatik Infeksi akut Trauma Kejang demam

Remaja (12- 18 th) Idiopatik Trauma Gejala putus obat dan alcohol Malformasi anteriovena

Dewasa Muda (18- 35 th) Trauma Alkoholisme Tumor otak

Dewasa lanjut (> 35) Tumor otak Penyakit serebrovaskular

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

Gangguan metabolik (uremia, gagal hepatik, dll Alkoholisme

3. Pengertian Kejang

Kejang adalah rentetan sentakan kontraksi otot yang tidak terkendali disebabkan oleh

rangsangan abnormal dan hebat pada susunan syaraf.

4. Tanda dan Gejala Kejang

Tanda dan gejala akan terjadinya kejang pada seseorang meliputi :

Dapat mengalami sensasi yaitu suatu tanda sebelum kejang epileptic (dapat berupa perasaan

tidak enak, melihat sesuatu, mencium bau – bauan yang tidak enak, mendengar suara gemuruh,

mengecap sesuatu, sakit kepala dan sebagainya).

Napas terlihat sesak dan jantung berdebar.

Raut muka pucat dan badannya berlumuran keringat.

Satu jari atau tangan yang bergetar dan mulut tersentak.

Individu terdiam tidak bergerak atau secara automatic, dan terkadang individu tidak ingat

kejadian tersebut setelah episode epileptikus tersebut lewat.

Di saat serangan, penyandang epilepsy terkadang juga tidak dapat berbicara secara tiba – tiba.

Kedua lengan dan tangannya kejang, serta dapat pula tungkainya menendang – menendang.

Gigi geliginya terkancing.

Hitam bola matanya berputar – putar

Terkadang keluar busa dari liang mulut dan diikuti dengan buang air kecil.

5. Penanganan Kejang

1) Selama Kejang

a. Berikan privasi dan perlindungan pada pasien dari penonton yang ingin tahu.

b. Mengamankan pasien di lantai jika memungkinkan.

c. Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lainnya dari bendar keras, tajam atau panas.

Jauhkan ia dari tempat / benda berbahaya.

d. Longgarkan bajunya. Bila mungkin, miringkan kepalanya kesamping untuk mencegah

lidahnya menutupi jalan pernapasan.

e. Biarkan kejang berlangsung. Jangan memasukkan benda keras diantara giginya, karena

dapat mengakibatkan gigi patah. Untuk mencegah gigi klien melukai lidah, dapat diselipkan

kain lunak disela mulut penderita tapi jangan sampai menutupi jalan pernapasannya.

f. Ajarkan penderita untuk mengenali tanda2 awal munculnya epilepsi atau yg biasa disebut

"aura". Aura ini bisa ditandai dengan sensasi aneh seperti perasaan bingung, melayang2,

tidak fokus pada aktivitas, mengantuk, dan mendengar bunyi yang melengking di telinga.

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

Jika Penderita mulai merasakan aura, maka sebaiknya berhenti melakukan aktivitas apapun

pada saat itu dan anjurkan untuk langsung beristirahat atau tidur.

g. Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat atau penyandang terluka berat, bawa ia

ke dokter atau rumah sakit terdekat.

2) Setelah Kejang

a. Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang terjadi.

b. Pertahankan pasien pada salah satu sisi untuk mencegah aspirasi. Yakinkan bahwa jalan

napas paten.

c. Biasanya terdapat periode ekonfusi setelah kejang grand mal

d. Periode apnea pendek dapat terjadi selama atau secara tiba- tiba setelah kejang

e. Pasien pada saaat bangun, harus diorientasikan terhadap lingkungan

f. Beri penderita minum untuk mengembalikan energi yg hilang selama kejang dan biarkan

penderita beristirahat.

g. Jika pasien mengalami serangan berat setelah kejang (postiktal), coba untuk menangani

situasi dengan pendekatan yang lembut dan member restrein yang lembut.

h. Laporkan adanya serangan pada kerabat terdekatnya. Ini penting untuk pemberian

pengobatan oleh dokter.

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Penanganan Epilepsi

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius

Tarwoto, 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.