sari - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/buku 1 energi/11.penyelidikan... ·...

14
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 BUKU 1 : BIDANG ENERGI I.11 Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun- gan, dan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur Dahlan, Dikdik R., dan Edi M. KP Panas Bumi, Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi SARI Penyelidikan pendahuluan panas bumi yang dilakukan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Malinau menemukan indikasi keberadaan potensi panas bumi di empat daerah, yaitu daerah Sebakis, Sajau, Semolon, dan Mengkuasar. Indikasi tersebut ditandai dengan pemunculan mata air panas dengan temperatur 51,2°C-90,1°C. Mata air panas tersebut muncul dari batuan sedimen dan diperkirakan berkaitan dengan reservoir batuan sedimen. Karakteristik mata air panas di daerah penyelidikan dicirikan oleh kandungan SiO 2 rendah, Na + , Cl - , dan HCO 3 - yang relatif tinggi. Pada umumnya sampel mata air panas tersebut termasuk tipe bikarbo- nat, kecuali sampel air panas Sajau yang bertipe klorida bikarbonat, yang mengindikasikan pengaruh air permukaan yang cukup tinggi. Pembentukan sistem panas bumi di daerah penyelidikan diperkirakan berkaitan dengan reservoir batuan sedimen. Berdasarkan data geologi daerah survei yang merupakan bagian dari kraton Kalimantan yang batuan dasarnya atau basementnya merupakan batuan granit dan ditutupi oleh pengendapan batuan sedimen yang sangat tebal yang kemudian diterobos oleh batuan beku Tersier, maka terdapat 2 kemungkinan sistem panas bumi yang terbentuk, yaitu sistem radiogenik dan sistem sirkulasi dalam. Estimasi potensi panas bumi yang dilakukan terhadap keempat daerah panas bumi tersebut menunjukkan potensi panas bumi di daerah panas bumi Sebakis sebesar 5 MWe, daerah panas bumi Sajau 10 Mwe, daerah panas bumi Semolon 10 Mwe, dan daerah panas bumi Mengkuasar sebesar 5 MWe. Semua potensi panas bumi tersebut termasuk dalam kelas sumber daya spekulatif. Dari keempat daerah prospek panas bumi tersebut, daerah panas bumi Sajau menarik untuk dikaji lebih lanjut. Kata kunci: survei pendahuluan, panas bumi kalimanatan timur

Upload: duongdan

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 1 : BIDANG ENERGI I.11Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun-gan, dan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Timur

Dahlan, Dikdik R., dan Edi M.KP Panas Bumi, Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi

SARI

”Penyelidikan pendahuluan panas bumi yang dilakukan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Malinau menemukan indikasi keberadaan potensi panas bumi di empat daerah, yaitu daerah Sebakis, Sajau, Semolon, dan Mengkuasar. Indikasi tersebut ditandai dengan pemunculan mata air panas dengan temperatur 51,2°C-90,1°C. Mata air panas tersebut muncul dari batuan sedimen dan diperkirakan berkaitan dengan reservoir batuan sedimen.

Karakteristik mata air panas di daerah penyelidikan dicirikan oleh kandungan SiO2 rendah, Na+, Cl-, dan HCO3

- yang relatif tinggi. Pada umumnya sampel mata air panas tersebut termasuk tipe bikarbo-nat, kecuali sampel air panas Sajau yang bertipe klorida bikarbonat, yang mengindikasikan pengaruh air permukaan yang cukup tinggi. Pembentukan sistem panas bumi di daerah penyelidikan diperkirakan berkaitan dengan reservoir batuan sedimen. Berdasarkan data geologi daerah survei yang merupakan bagian dari kraton Kalimantan yang batuan dasarnya atau basementnya merupakan batuan granit dan ditutupi oleh pengendapan batuan sedimen yang sangat tebal yang kemudian diterobos oleh batuan beku Tersier, maka terdapat 2 kemungkinan sistem panas bumi yang terbentuk, yaitu sistem radiogenik dan sistem sirkulasi dalam.

Estimasi potensi panas bumi yang dilakukan terhadap keempat daerah panas bumi tersebut menunjukkan potensi panas bumi di daerah panas bumi Sebakis sebesar 5 MWe, daerah panas bumi Sajau 10 Mwe, daerah panas bumi Semolon 10 Mwe, dan daerah panas bumi Mengkuasar sebesar 5 MWe. Semua potensi panas bumi tersebut termasuk dalam kelas sumber daya spekulatif. Dari keempat daerah prospek panas bumi tersebut, daerah panas bumi Sajau menarik untuk dikaji lebih lanjut.”Kata kunci: survei pendahuluan, panas bumi kalimanatan timur

Page 2: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PENDAHULUAN

Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau terletak di bagian utara provinsi Kalimantan Timur (Gambar 1). Dari tataan geologi yang ada, wilayah di kedua kabu-paten tersebut tidak berada di jalur gunung api yang merupakan daerah potensial bagi keberadaan potensi sumber daya panas bumi. Namun pada kenyataannya di ketiga kabupaten tersebut dijumpai indikasi keberadaan sumber daya panas bumi berupa pemunculan mata air panas di daerah Sebakis, Sajau, Semolon dan Mengkuasar. Selama ini, belum ada informasi yang menjelaskan mengenai adanya peneli-tian kepanasbumian di kedua daerah tersebut. Namun demikian beberapa penelitian kegeolo-gian tercatat pernah dilakukan, antara lain oleh Bemmelen (1939), Situmorang dan G. Burhan (1995), Hidayat dkk. (1995), dan Wibowo, dkk., (2010). Uji petik yang dilakukan oleh Wibowo, dkk. menunjukkan indikasi keberadaan potensi panas bumi berupa pemunculan mata air panas di daerah Sebakis, Sajau dan Semolon.

Pemunculan mata air panas pada daerah tersebut di atas menarik untuk dipelajari baik dari sisi pembentukan sistem panas buminya maupun sisi keprospekannya. Oleh karena itu, dalam rangka mempelajari karakteris-tik sistem panas bumi di daerah tersebut dan inventarisasi potensi panas bumi yang ada dilakukan penyelidikan pendahuluan panas bumi dengan menggunakan metode geologi dan geokimia. Dari penyelidikan ini didapatkan parameter-parameter kepanasbumian yang akan menentukan tindak lanjut penyelidikan kepanasbumian di daerah ini.

Metodologi

Penyelidikan panas bumi di Kabupaten Nunu-kan, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau dilakukan dengan metode penyelidi-kan geologi dan geokimia. Metode penyelidikan geologi mempelajari sebaran batuan dan mani-festasi panas bumi, serta beberapa parameter geologi lain yang berperan terhadap pemuncu-lan manifestasi dan pembentukan sumber daya panas bumi yang ada. Metode ini dilakukan melalui pengamatan, pengukuran langsung gejala-gejala geologi, pengambilan contoh batuan, dan analisis laboratorium (petrografi, PIMA, dan fission track/K-Ar/X-Ray defraction).

Sementara metode penyelidikan geokimia mempelajari karakteristik fluida reservoir panas bumi berdasarkan hasil pengamatan, pengukuran dan analisis sampel mata air panas dan mata air dingin yang dijumpai di dae-rah penyelidikan. Metode ini dilakukan melalui pengamatan kenampakan gejala panas bumi, pengukuran sifat fisika manifestasi panas bumi, pengambilan contoh air panas dan air dingin, pengambilan contoh tanah dan udara tanah pada kedalaman maksimal satu meter, dan analisis laboratorium.

Geologi dan Manifestasi Permukaan

Daerah Panas Bumi Sebakis

Morfologi daerah panas bumi Sebakis didomi-nasi oleh morfologi perbukitan bergelombang lemah yang dicirikan oleh kemiringan lereng lebih dari 5o dengan ketinggian lebih dari 50

Page 3: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

meter di atas muka laut, menempati lebih kurang 90% total daerah penyelidikan. Litologi daerah panas bumi Sebakis (Gambar 2) adalah batuan sedimen, yang terdiri dari perselingan batu pasir, serpih dan lempung serta batuan sedimen gamping. Secara umum batuan sedi-men perselingan batu pasir, serpih dan lempung memiliki jurus perlapisan kearah timur laut dengan kemiringan berkisar antara 5 hingga 15o kearah tenggara. Struktur geologi yang ter-amati berupa sesar normal yang berarah relatif barat-timur dengan blok sebelah selatan relatif turun terhadap blok sebelah utara. Sesar nor-mal ini diperkirakan mengontrol terbentuknya manifestasi panas bumi berupa mata air panas di daerah ini.

Manifestasi panas bumi yang ada berupa mata air panas Sebakis yang berada di desa Srinanti, kecamatan Semenggaris, Kabupaten Nunukan. Lokasi tersebut berada pada area tambang batu bara PT Pipit Mutiara Jaya, tepatnya pada koordinat 524362 mT dan 450490 mU dengan temperatur air panas 51,2oC, debit sekitar 1,2 liter/detik, pH 6,43, dan daya hantar listrik 1465 mS/cm.

Daerah Panas Bumi Sajau

Morfologi daerah panas bumi Sajau terdiri dari morfologi pedataran, perbukitan bergelombang lemah dan perbukitan bergelombang sedang. Satuan morfologi perbukitan bergelombang lemah menempati lebih kurang 70% dari total area.

Litologi batuan daerah panas bumi Sajau ter-susun oleh batuan sedimen yang terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa, serpih, dan

lempung (Gambar 3). Struktur geologi yang berkembang berupa struktur Sesar Normal berarah relatif baratlaut-tenggara, dimana bagian timurlaut relatif turun terhadap bagian baratdaya. Keberadaan sesar ini sangat jelas terlihat pada peta DEM yang ditandai oleh kelurusan yang memanjang sesuai arah jurus sesarnya, dan kemungkinan besar struktur sesar ini adalah kontrol utama pembentukan manifestasi panas bumi di permukaan.

Manifestasi panas bumi daerah Sajau berupa pemunculan beberapa mata air panas yang muncul saling berdekatan di tepi anak sungau Sajau sepanjang kurang lebih 50 meter, yaitu di antara desa Tanjung Agung dan desa Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Mata air panas dengan temperatur tertinggi muncul pada koordinat 554287 mT dan 296402 mU. Temperatur air berkisar antara 57,5oC – 90,1oC dengan pH 7,72, debit 1 liter/menit dan daya hantar listrik 9300 mS/cm.

Daerah Panas Bumi Semolon

Morfologi daerah panas bumi Semolon terbagi menjadi satuan morfologi perbukitan terjal, sat-uan morfologi perbukitan bergelombang lemah – sedang dan satuan pedataran. Satuan mor-fologi perbukitan terjal menempati lebih kurang 60% dari total areal, tersebar di seluruh areal penyelidikan, dicirikan oleh kemiringan lereng lebih dari 40o dengan elevasi lebih dari 100 meter diatas muka laut. Litologi batuan (Gam-bar 4) tersusun oleh dua satuan batuan, yaitu perselingan batu pasir dan lempung yang beru-mur Eosen dan endapan permukaan berupa endapan aluvial yang berumur Resen. Struktur geologi yang berkembang berupa sesar nor-

Page 4: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

mal yang berarah relatif baratlaut-tenggara yang diperkirakan mengontrol pembentukan manifestasi di daerah ini. Manifestasi terse-but berupa pemunculan mata air panas di tepi sungai Yo sepanjang kurang lebih 150 meter. Temperatur mata air panas berkisar antara 51,4°C - 60,2°C dan pH relatif netral yaitu 6,91 hingga 7,07, dan debit 0,1-1 liter/detik.

Daerah Panas Bumi Mengkuasar

Morfologi daerah Mengkuasar terdiri dari morfologi perbukitan terjal, perbukitan ber-gelombang sedang dan pedataran. Satuan perbukitan bergelombang sedang menempati lebih kurang 60% area, tersebar di sebelah barat dan timur lokasi, dicirikan oleh kemir-ingan lereng antara 5 hingga 30o dengan ketinggian antara 50 hingga 100 meter di atas muka laut. Litologi batuan (Gambar 5) terdiri dari tiga satuan batuan, yaitu perselingan batu pasir dan lempung yang berumur Eosen, yang diterobos oleh batuan beku basalt serta enda-pan permukaan berupa endapan aluvial yang berumur Resen. Hasil pentarikh-an dengan metode jejak belah (fission track) menunujuk-kan bahwa batuan beku basalt berumur 10 ± 0,1 juta tahun atau Miosen Tengah. Struktur geologi yang berkembang berupa sesar normal yang berarah relatif baratlaut-tenggara yang diperkirakan berfungsi sebagai kontrol pem-bentukan manifestasi di daerah ini. Manifestasi tersebut terdiri dari pemunculan mata air panas Mengkuasar, dengan temperatur 60,5°C dan pH relatif netral yaitu 6,79.

Karakteristik Kimia Air Panas

Enam buah sampel air panas dan dua sampel air dingin diambil dalam penyelidikan ini. Hasil analisis laboratorium terhadap kandun-gan kimia air panas dan air dingin ditunjukkan pada Tabel 1. Hasil analisis laboratorium ter-hadap sampel daerah panas bumi Sebakis, Sajau, Semolon dan Mengkuasar menunjukkan kesetimbangan ion berada pada rentang 0,23 – 4,69%. Dengan demikian hasil analisis labora-torium tersebut secara umum dapat digunakan untuk tahapan analisis selanjutnya. Hasil ana-lisis laboratorium menunjukkan sampel air panas di daerah panas bumi Sebakis, Sajau, Semolon dan Mengkuasar pada umumnya memiliki kandungan senyawa silika yang kecil, rata-rata kurang dari 80 mg/L kecuali pada mata air panas Sajau dengan konsentrasi 132,47 mg/L. Sementara konsentrasi Na+, Cl-, dan HCO3

- pada umumnya relatif tinggi, dan untuk mata air panas Sajau konsentrasi SO4

2- juga relatif tinggi.

Hasil plot pada diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 sebagaimana terlihat pada Gambar 6 menun-jukkan air panas Sajau termasuk dalam tipe klorida bikarbonat, sementara air panas Seba-kis, Semolon, dan Mengkuasar termasuk tipe bikarbonat. Plot pada diagram segitiga Na-K-Mg menunjukkan bahwa sampel air panas Sajau, Semolon dan Mengkuasar berada pada zona kesetimbangan sebagian (partial equilib-rium). Diagram segitiga Cl-Li-B menunjukkan mata air panas Semolon 3 berada mendekati sudut Cl dengan perbandingan Cl/B yang lebih besar dibandingkan mata air panas daerah Semolon lainnya. Sementara mata air panas Sajau, Sebakis, dan Mengkuasar berada di tengah diantara sudut Cl dan B. Hal ini menun-jukkan bahwa hampir semua pemunculan mata

Page 5: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

air panas tersebut dipengaruhi oleh lingkungan pemunculannya, yaitu di batuan sedimen. Dili-hat dari perbandingan Li/B, terlihat bahwa air panas Sajau memiliki nilai perbandingan Li/B yang relatif lebih besar dibandingkan mata air panas yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa air panas Sajau terbentuk pada lingkungan dengan temperatur yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan transfer Li dari batuan ke dalam air memerlukan reaksi fluida dan batuan yang intensif pada temperatur tinggi (Giggenbach, dkk., 1993).

Asal Fluida Panas

Air panas Sebakis menunjukkan karakteristik kimia yang menyerupai air permukaan dimana konsentrasi SiO2 yang rendah, sementara Ca2+, Mg2+, dan HCO3

- yang tinggi. Hal tersebut didukung hasil plot pada diagram segitiga SO4-Cl-HCO3 yang menunjukkan tipe air bikarbonat dan diagram Na-K-Mg yang menunjukkan daerah immature water. Diagram segitiga Cl-Li-B juga menunjukkan perbandingan Li/B yang rendah yang menunjukkan bahwa fluida bukan berasal dari lingkungan dengan tem-peratur tinggi. Perbandingan nilai Cl/B yang hampir sama dengan nilai B/Cl diperkirakan akibat pembentukan air panas yang berada di lingkungan sedimen dan juga akibat adanya pengaruh air laut. Hasil analisis isotop seba-gaimana ditunjukkan pada Gambar 7 juga menunjukkan kandungan isotop δ18O yang lebih kecil dibandingkan air meteorik, dimana hal ini kemungkinan diakibatkan oleh adanya reaksi antara batuan dengan air laut atau air formasi pada temperatur sedang atau ren-dah. Berdasarkan pertimbangan di atas maka diperkirakan fluida panas di daerah Sebakis

berasal dari air formasi yang bereaksi dengan batuan kemudian keluar ke permukaan melalui struktur atau rekahan yang ada.

Air panas Sajau menunjukkan karakteristik kimia yang menyerupai air panas yang mun-cul pada daerah vulkanik, seperti memiliki kandungan SiO2, Cl-, SO4

2-, dan F- yang relatif tinggi. Namun demikian pengaruh lingkungan pemunculannya yang berada di lingkungan sed-imen juga tercermin dari tingginya konsentrasi boron. Hasil analisis diagram segitiga SO4-Cl-HCO3 menunjukkan tipe klorida bikarbonat dan pada diagram Na-K-Mg menunjukkan daerah kesetimbangan sebagian (partial equilibrium). Hal ini mengindikasikan bahwa air panas Sajau berasal dari hasil reaksi antara fluida dan bat-uan pada temperatur relatif tinggi. Diagram segitiga Cl-Li-B juga menunjukkan bahwa air panas Sajau memiliki nilai perbandingan Li/B yang relatif lebih besar dibandingkan mata air panas yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa air panas Sajau terbentuk pada lingkungan dengan temperatur yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan transfer Li dari batuan ke dalam air memerlukan reaksi fluida dan batuan yang intensif pada temperatur tinggi (Giggenbach, dkk., 1993). Sementara hasil analisis isotop juga menunjukkan adanya pengayaan isotop δ18O dan Deuterium. Hal ini dapat diperkira-kan karena air panas Sajau terbentuk melalui proses steam heating ataupun berupa air panas yang mengalami evaporasi pada saat air panas muncul di permukaan. Berdasarkan per-timbangan di atas maka diperkirakan fluida panas di daerah Sajau berasal dari air mete-orik yang mengalami reaksi kesetimbangan dengan batuan pada temperatur relatif tinggi dan kemudian muncul ke permukaan melalui

Page 6: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

struktur atau rekahan yang ada.

Karakteristik air panas Semolon ditunjuk-kan oleh adanya konsentrasi natrium, klorida, boron, dan bikarbonat tinggi, serta silika yang tidak begitu tinggi, boron. Hasil analisis dia-gram segitiga SO4-Cl-HCO3 yang menunjukkan air tipe bikarbonat dan diagram Na-K-Mg yang mendekati zona immature water namun masih masuk dalam zona partial equilibrium. Diagram segitiga Cl-Li-B juga menunjukkan perbandin-gan Li/B yang sangat rendah yang menunjukkan bahwa fluida bukan berasal dari lingkungan dengan temperatur tinggi. Variasi nilai Cl/B antara mata air panas Semolon 3 dengan sem-olon 1 dan 2 diperkirakan akibat perbedaan derajat interaksi fluida dengan batuan sedimen di sekitarnya dan juga derajat percampuran dengan air laut. Hasil analisis isotop juga men-unjukkan air panas daerah Semolon berada mendekati garis global meteoric water line yang menunjukkan bahwa air panas tersebut berasal dari air meteorik. Nilai shifting isotop oksigen sebesar 0,4‰ mengindikasikan bahwa telah terjadi kesetimbangan dengan batuan sekitar. Kecilnya nilai shifting tersebut diperkirakan karena air panas Semolon berada pada ling-kungan batuan yang berumur tua. Berdasarkan pertimbangan di atas maka diperkirakan fluida panas di daerah Semolon berasal dari air mete-orik yang bereaksi dengan batuan kemudian keluar ke permukaan melalui struktur atau rekahan yang ada.

Air panas Mengkuasar menunjukkan karak-teristik kimia yang menyerupai air permukaan. Hal tersebut didukung oleh hasil analisis dia-gram segitiga SO4-Cl-HCO3 yang menunjukkan air tipe bikarbonat dan diagram Na-K-Mg yang

mendekati zona immature water namun masih masuk dalam zona partial equilibrium. Diagram segitiga Cl-Li-B juga menunjukkan perbandin-gan Li/B yang rendah yang menunjukkan bahwa fluida bukan berasal dari lingkungan dengan temperatur tinggi. Perbandingan nilai Cl/B yang relatif kecil diperkirakan akibat pembentukan air panas yang berada di lingkungan sedimen. Hasil analisis isotop juga menunjukkan kand-ungan isotop δ18O yang lebih kecil dibandingkan air meteorik, dimana hal ini kemungkinan diakibatkan oleh adanya reaksi antara batuan dengan air laut atau air formasi pada tem-peratur sedang atau rendah. Berdasarkan pertimbangan di atas maka diperkirakan fluida panas di daerah Mengkuasar berasal dari air formasi yang bereaksi dengan batuan kemu-dian keluar ke permukaan melalui struktur atau rekahan yang ada.

Perkiraan Temperatur Reservoir

Salah satu informasi penting yang diharapkan dapat diperoleh melalui penyelidikan geokimia panas bumi adalah suhu bawah permukaan (suhu reservoir). Beberapa pendekatan (geoter-mometer) digunakan untuk memperkirakan suhu reservoir tersebut baik dengan menggu-nakan konsentrasi ion terlarut dalam air, isotop, maupun konsentrasi gas. Dalam estimasi tem-peratur reservoir daerah panas bumi Sebakis, Sajau, Semolon, dan Mengkuasar ini digunakan geotermometer silika dan Na-K. Hasil estimasi tersebut menunjukkan temperatur reservoir daerah panas bumi Sebakis sekitar 75oC, Sajau 146oC, Semolon 122oC, dan Mengkuasar 90oC.

Sistem Panas Bumi

Page 7: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Pembentukan sistem panas bumi di daerah survei diperkirakan berkaitan dengan reser-voir batuan sedimen. Pada reservoir batuan sedimen ini ada beberapa kemungkinan proses terbentuknya sistem panas bumi. Berdasarkan data geologi daerah survei yang merupakan bagian dari kraton Kalimantan yang batuan dasarnya atau basementnya merupakan batuan granit dan ditutupi oleh pengendapan batuan sedimen yang sangat tebal yang kemudian diterobos oleh batuan beku Tersier, maka ada 2 kemungkinan sistem panas bumi yang ter-bentuk, yaitu sistem radiogenik dan sistem sirkulasi dalam.

Sistem radiogenik terbentuk ketika terjadi peluruhan alamiah unsur radioaktif (thorium, potassium,uranium) yang banyak ditemu-kan pada batuan beku granitik dan kemudian memanasi air meteorik yang masuk di kedala-man (Anderson & Lund, 1979).

Sistem sirkulasi dalam merupakan hasil dari sirkulasi dalam air meteorik sepanjang zona sesar atau zona rekahan pada daerah yang memiliki heat flow yang tinggi (Ander-son & Lund, 1979). Pembentukan sistem ini berasosiasi dengan aktivitas sesar pada pola extensional dimana sumber panas diperkirakan berhubungan dengan peningkatan gradien ter-mal di kedalaman.

Dengan mempertimbangkan keadaan geologi dan data geokimia yang diperoleh, proses pembentukan sistem panas bumi di daerah Sebakis diperkirakan berkaitan dengan sistem radiogenik. Untuk daerah panas bumi Semo-lon lebih cenderung berkaitan dengan sistem sirkulasi dalam, sedangkan sistem panas

bumi daerah Sajau dan Semolon diperkirakan berkaitan dengan sistem sirkulasi dalam dan magmatisme, hal ini berkaitan dengan adanya konsentrasi gas H2S di kedua manifestasinya, hanya kita belum bisa mengetahui seberapa jauh pengaruh magmatisme dalam pembentu-kan kedua sistem panas bumi tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang ada, pembentukan sistem panas bumi daerah Sajau dan Semolon diperkirakan berkaitan dengan proses sirkulasi dalam dan magmatisme, sementara untuk sis-tem panas bumi daerah Sebakis diperkirakan berkaitan dengan sistem radiogenik dan sistem panas bumi Mengkuasar kemungkinan besar hanya berkaitan dengan sistem sirkulasi dalam. Namun demikian, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui pem-bentukan sistem panas bumi di keempat daerah tersebut. Studi terkait keberadaan gas H2S pada sistem panas bumi Sajau dan Semolon perlu dilakukan untuk mempelajari pengaruh mag-matisme di kedua sistem panas bumi tersebut.

PUSTAKA

Anderson, D.N. and J.W. Lund (Editors), 1979. Direct Utilization of Geothermal Energy: A Techni-cal Handbook, SpecialReport No. 7, Geothermal Resoureces Council, Davis,CA, 250 p.

Giggenbach, dkk., 1993, Isotopic and Chemical Composition of Waters and Gases from The East

Page 8: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Coast Accretionary Prism, New Zealand, Pro-ceedings of the final Research Co-ordination Meeting on the Application of Isotope and Geo-chemical Techniques to Geothermal Exploration in the Middle East, Asia, the Pacific and Africa, Philipines.

Hidayat, S. dkk. 1995, Geologi lembar Tanjung Redeb, Kalimantan. Publ. P3G Bandung

Nicholson, Keith, 2003, Geothermal Fluids : Chemistry and Exploration Technique, Springer Verlag, Inc, Berlin

Situmorang, R.L. dan G. Burhan, 1995, Geologi lembar Tarakan dan Sebatik, Kalimantan. Publ.P3G, Bandung

Tim Penyelidikan Pendahuluan, 2011, Penye-

lidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau, Pusat Sumber Daya Geologi (unpub-lished report)

Wibowo, A. E. A., dkk., 2010, Uji petik non vul-kanik Kalimantan bagian Timur , Pusat Sumber Daya Geologi (unpublished report)

Page 9: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

Gambar 1. Peta lokasi daerah penyelidikan

Gambar 2. Peta geologi daerah panas bumi Sebakis

Page 10: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

Gambar 3. Peta geologi daerah panas bumi Sajau

Gambar 4. Peta geologi daerah panas bumi Semolon

Page 11: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

Gambar 5. Peta geologi daerah panas bumi Mengkuasar

Gambar 6. Plot sampel air panas daerah panas bumi Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Malinau pada diagram segitiga kimia

Page 12: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

Gambar 7. Plot hubungan δ18O (‰) dan δ2H (deuterium, D) (‰) air panas daerah Sebakis, Sajau, Semolon dan Mengkuasar

Gambar 8. Sistem panas bumi Radiogenik (Anderson &Lund, 1979)

Page 13: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.11

Gambar 9. Sistem panas bumi sirkulasi dalam (Anderson & Lund, 1979)

Tabel 1. Hasil analisis kimia sampel air panas dan air dingin

Parameter AP

Sebakis AP Sajau

AS

Apan

AP

Semolon 1

AP

Semolon 2

AP

Semolon 3 AS Yo

AP

Mengkuasar

pH 9.42 8.57 9.27 9.27 7.11 8.02 7.83 7.55

DHL/ EC 622 2330 521 1964 2410 2050 298 1421

TDS                

SiO2 22.14 132.47 33.50 75.68 80.55 74.06 20.52 35.12

B 1.95 34.34 3.27 19.78 26.42 7.21 21.68 4.42

Al3+ 0.07 0.00 0.00 0.07 0.00 0.07 0.00 0.00

Fe3+ 0.10 0.01 0.14 2.38 0.83 0.20 0.03 0.10

Ca2+ 72.60 15.72 41.70 46.10 63.10 45.90 4.02 28.87

Mg2+ 5.92 0.73 3.60 9.44 15.05 10.10 1.27 6.71

Na+ 101.60 923.10 87.50 754.70 1049.30 820.50 1.13 456.90

K+ 2.46 39.38 5.40 24.49 35.02 28.71 0.27 0.27

Li+ 0.09 3.22 0.15 0.07 0.05 0.07 1.39 0.19

Page 14: SARI - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/prosiding_2012/Buku 1 Energi/11.Penyelidikan... · Penyelidikan Pendahuluan Panas Bumi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Bulun - ... batu

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011I.11

As3+ 0.00 0.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

NH4+ 0.66 23.52 0.77 5.77 8.37 5.74 0.02 5.49

F- 0.00 3.61 0.48 0.00 0.81 0.15 0.64 0.97

Cl- 48.86 872.83 90.24 438.35 577.51 480.10 1.00 62.62

SO42- 2.00 488.04 69.96 2.00 2.00 2.00 2.00 0.00

HCO3- 401.38 761.07 177.98 1511.02 2105.42 1620.90 26.95 1209.19

CO3= 33.84 19.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

meq cation 8.65 43.77 6.43 37.00 51.44 39.89 0.56 22.21

meq anion 9.13 48.08 6.94 37.17 50.88 40.16 0.55 21.63

ion balance -2.65 -4.69 -3.87 -0.23 0.55 -0.33 1.70 1.31