sap lansia

13
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Tema :PenyakitArthritis Reumathoid PokokBahasan : Osteoarthritis Sub PokokBahasan :Pencegahan Osteoarthritis Waktu : 20menit TempatPelaksanaan : LembagaSekolahDasarNegeri (SDN) Tambing Kekeq Sasaran:Lansia A. Analysis situasi : 1. Pendidikan : - 2. Jumlah Audience : 30 orang B. TujuanUmum : Setelahmengikutipenyuluhanselama 15 menitdiharapkan audience mampumemahamicaramencegah Arthritis Reumathoid. C. TujuanKhusus : Setelahmengikuti proses penyuluhan para pelajardiharapkanmampu : 1. MenyebutkanpengertianpenyakitOsteoarthritis. 2. MenyebutkantandadangejalapenyakitOsteoarthritis. 3. MenyebutkancarapencegahanpenyakitOsteoarthritis. 4. Menyebutkancaramengurangirisikocederabilasudahterkena Osteoarthritis. 5. Bersediauntukmenyampaikantanggapan. D. Materi 1. Pengertian 2. TandadanGejala 3. Cara mencegahpenyakit Osteoarthritis. 4. Penatalaksanaansederhanapenyakit Osteoarthritis. 1

Upload: hane-tintin

Post on 15-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SAP Lansia

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Lansia

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Tema :PenyakitArthritis Reumathoid

PokokBahasan : Osteoarthritis

Sub PokokBahasan :Pencegahan Osteoarthritis

Waktu : 20menit

TempatPelaksanaan : LembagaSekolahDasarNegeri (SDN) Tambing Kekeq

Sasaran:Lansia

A. Analysis situasi :1. Pendidikan : -2. Jumlah Audience : 30 orang

B. TujuanUmum : Setelahmengikutipenyuluhanselama 15 menitdiharapkan audience mampumemahamicaramencegah Arthritis Reumathoid.

C. TujuanKhusus : Setelahmengikuti proses penyuluhan para pelajardiharapkanmampu :1. MenyebutkanpengertianpenyakitOsteoarthritis.2. MenyebutkantandadangejalapenyakitOsteoarthritis.3. MenyebutkancarapencegahanpenyakitOsteoarthritis.4. Menyebutkancaramengurangirisikocederabilasudahterkena Osteoarthritis.5. Bersediauntukmenyampaikantanggapan.

D. Materi1. Pengertian2. TandadanGejala3. Cara mencegahpenyakit Osteoarthritis.4. Penatalaksanaansederhanapenyakit Osteoarthritis.

E. KegiatanBelajarMengajar

1. Pendahuluan: 2 menit

No Penyuluh Audience1.2.

Memberi SalamMemperkenalkandiri

MenjawabsalamMendengarkan

1

Page 2: SAP Lansia

3.4.

MenyampaikantujuanKontrakwaktu

MemperhatikanMenyetujuikontrakwaktu

2. Isi / Penyajian : 15 menit

No. Penyuluh Audience 1.2.

3.

4.

5.6.

MenyebutkanPengertian Osteoarthritis.MenyebutkantandadangejalapenyakitOsteoarthritis .Menjelaskancaramencegahpenyakit Osteoarthritis.

Menjelaskancaramenguragirisikocederajikasudahterkenpenyakit Osteoarthritis.Mempersilahkan audience untukbertanyaBertanya

MendengarkanMendengarkan

Memperhatikan

Mendengarkan

BertanyaMenjawab

3. Penutup: 3 menit

No. Penyuluh Audience 1.2.3.

MenyimpulkanHarapanMengucapkan Salam

MendengarkanMemperhatikanMenjawabsalam

F. Media/ alat1. Slide Power Point2. Notebook 3. LCD4. Leaflet

G. Evaluasi Lisan

H. KepustakaanAzizah,Lilik Ma’rifatul. (2011).  Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Garaha Ilmu :

Yogyakarta. Stanley, Mickey. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Alih Bahasa; Nety Juniarti,

Sari Kurnianingsih. Editor; Eny Meiliya, Monica Ester. Edisi 2. EGC. Jakarta. Tamher, S. Noorkasiani.(2011). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. http://lifestyle.okezone.com/read/2012/08/08/482/675104/tujuh-cara-atasi-osteoarthritis

2

Page 3: SAP Lansia

LAMPIRAN MATERI

OSTEOARTHRITIS

A.     Pengertian

Reumatoid arthritis adalahgangguanautoimunkronik yang menyebabkan proses

inflamasipadasendi(Lemone& Burke, 2001 : 1248).

Reumatikdapatterjadipadasemuajenjangumurdarikanak-kanaksampaiusialanjut.

Namunresikoakanmeningkatdenganmeningkatnyaumur(Felsondalam Budi Darmojo,

1999).

RematoidArtritismerupakansuatupenyakitinflamasisistemikkronik yang

manifestasiutamanyaadalahpoliartritis yang progresif,

akantetapipenyakitinijugamelibatkanseluruh organ tubuh(Hidayat, 2006).

Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan

tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut,

terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan

hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan

dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh

beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.

B.     Penyebab (etiologi)

Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko

yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;

1.      Usia lebih dari 40 tahun

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang

terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja.

3

Page 4: SAP Lansia

Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada

osteoartritis.

2.      Jenis kelamin wanita lebih sering

Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih

sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara

keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara

pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah menopause)

frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini

menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

3.      Suku bangsa

Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini

mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada

frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.

4.      Genetik

5.      Kegemukan dan penyakit metabolik

Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk

timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan ternyata tidak

hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang menanggung beban

berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).

Olehkarena itu disamping faktor mekanis yang berperan (karena meningkatnya

beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolit) yang berpperan pada

timbulnya kaitan tersebut.

6.      Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga

Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan

dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering

4

Page 5: SAP Lansia

menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih

tinggi.

7.      Kelainan pertumbuhan

Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan timbulnya

oateoartritis paha pada usia muda.

8.      Kepadatan tulang

Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya

osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak

membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi.

Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.

D.    Manifestasi klinik

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena,

terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa

kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat

hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi dn

perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi.

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan,

mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak,

rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;

1.      Nyeri sendi

Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan

dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang

menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.

2.      Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan

bertambahnya rasa nyeri.

3.      Kaku pagi

5

Page 6: SAP Lansia

Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk

dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

4.      Krepitasi

Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.

5.      Pembesaran sendi (deformitas)

Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang

paling sering) secara perlahan-lahan membesar.

6.      Perubahan gaya berjalan

Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul

berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi

yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang

umumnya tua (lansia).

E. Pencegahan

1. Konsumsibawang

Sebuahstudi 2010 dari King College London menemukanbahwadialilsulfida, senyawa

yang ditemukandalambawangputih, bawangbombaidandaunbawang, yang

dikenalsebagaialliums, sebenarnyamenghambatenzim yang

menyebabkansendimerosot.

2.Konsumsicabai

Senyawakunci yang ditemukandicabaimerah yang memberi rasa pedas, capsaicin,

jugatelahditemukanuntukmengurangi rasa sakitdanbengkakdariosteoarthritis.

3. Perhatikanposisiduduk

Posturduduk yang baikbisameredakanstrespadasendi,

jadipentinguntukmempertahankankeduakurvaalamidaritulangbelakangAndaapakahd

udukatauberdiri.

4. Bersahabatdenganjahe

Jahetelah lama disebut-sebutsebagaiobatuntukbanyakhaltermasukmorning

sicknessdan rasa mual, migraindankulitteriritasi. Menikmatitehjahe,

menambahkannyakeresepfavoritAndaataumencobakompresjahepanaspadasendi

6

Page 7: SAP Lansia

yang sakitmenjadisalahsatucaraalamimengurangisakitpadaosteoarthritis

F. Penatalaksanaan

1. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang

sakit.

2. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

3. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera

4. Dukungan psikososial

5. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat

6. Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat nyeri

7. Diet rendah purin:

Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam urat dan

menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas

normal. Bahan makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan pada penderita

osteoartritis:

7

Page 8: SAP Lansia

Cara

melakukan

kompres

untuk

mengurangoi rasa nyeri:

No. Jenis Cara1 Jahe 2 jahe sebesar ruas jari tangan, dan 3 gelas air , jahe di cuci

bersih. Lalu masukan air, tunggu hingga mendidih. Angkat

8

Golongan bahan

makanan

Makanan yang boleh

diberikan

Makanan yang tidak

boleh diberikan

Karbohidrat

Protein hewani

Protein nabati

Lemak

Sayuran

Buah-buahan

Minuman

Bumbu, dll

Semua

Daging atau ayam, ikan

tongkol, bandeng 50

gr/hari, telur, susu, keju

Kacang-kacangan kering 25

gr atau tahu, tempe,

oncom

Minyak dalam jumlah

terbatas.

Semua sayuran

sekehendak kecuali:

asparagus, kacang

polong, kacang buncis,

kembang kol, bayam,

jamur maksimum 50 gr

sehari

Semua macam buah

Teh, kopi, minuman

yang

mengandung soda

Semua macam bumbu

Sardin, kerang, jantung,

hati, usus, limpa, paru-

paru, otak, ekstrak

daging/ kaldu, bebek,

angsa, burung.

Asparagus, kacang

polong, kacang buncis,

kembang kol, bayam,

jamur maksimum 50 gr

sehari

-

Alkohol

Ragi

Page 9: SAP Lansia

2 Daun singkong

dari perapian, tunggu beberapa menit hingga air menjadi

hangat kuku. Siapkan kantong pengompres lalu isi dengan

air rebusan. Selanjutnya, letakkan kantong pada sendi yang

nyeri akibat osteoarthritis 5-10 menit atau sampai hangatnya

berkurang, lakukan saat pagi dan malam hari .

5 lembar daun singkong, 15 gram jahe, dan kapur sirih

secukupnya di haluskan dan di tambahkan air secukupnya.

Setelah di aduk, oleskan pada bagian yang sakit

9