sap fix

6
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Mata Kuliah : Sistem Kardiovaskuler Pokok Bahasan : Cara Mencegah Hipertensi Sasaran : Mahasiswa Tempat : Gedung Pusat Pendidikan FKUB Hari/ Tanggal : Rabu, 2 Mei 2016 Alokasi Waktu : 30 menit Pertemuan ke : 1 (satu) Pengajar : Siti Fatmawati A. Tujuan Instruksional Tujuan Umum Meningkatkan pengetahuan mahasiswa pencegahan Hipertensi Tujuan Khusus a. Mahasiswa memahami mengenai pengertian penyakit Hipertensi b. Mahasiswa memahami pencegahan Hipertensi c. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang di berikan pengajar d. Mahasiswa dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang telah di sampaikan pengajar melalui sebuah kesimpulan B. Sub Pokok Bahasan a. Pengertian pencegahan Hipertensi C. Kegiatan pembelajaran Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Metode Medi

Upload: yuu-ayuk-lifestar

Post on 10-Jul-2016

228 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SAP Fix

TRANSCRIPT

Page 1: SAP FIX

Satuan Acara Penyuluhan

(SAP)

Mata Kuliah : Sistem Kardiovaskuler

Pokok Bahasan : Cara Mencegah Hipertensi

Sasaran : Mahasiswa

Tempat : Gedung Pusat Pendidikan FKUB

Hari/ Tanggal : Rabu, 2 Mei 2016

Alokasi Waktu : 30 menit

Pertemuan ke : 1 (satu)

Pengajar : Siti Fatmawati

A. Tujuan Instruksional

Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa pencegahan Hipertensi

Tujuan Khusus

a. Mahasiswa memahami mengenai pengertian penyakit Hipertensi

b. Mahasiswa memahami pencegahan Hipertensi

c. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan yang di berikan pengajar

d. Mahasiswa dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang telah di

sampaikan pengajar melalui sebuah kesimpulan

B. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian pencegahan Hipertensi

C. Kegiatan pembelajaran

Tahap Waktu Kegiatan edukator Kegiatan mahasiswa Metode Media

Pendahuluan 5 menit - Membuka kegiatan

dengan salam.

- Memperkenalkan diri

secara singkat.

- Kontrak waktu

pengajaran yang akan

diberikan

- Menyampaikan

tujuan pengajaran.

- Menyambut salam

pembukaan.

- Menyimak

pemaparan tujuan.

- Menjawab

pertanyaan

educator seputar

pengetahuan

mahasiswa didik

Two

way

method

Page 2: SAP FIX

- Menggali

pengetahuan

mahasiswa tentang

penyakit Hipertensi

dan pencegahannya

tentang Hipertensi.

Penjelasan

15 menit - Membagikan leaflet

kepeserta didik

- Menjelaskan materi

pokok tentang

pencegahan

Hipertensi

- Membaca leaflet

- Mendengarkan

materi

One way

method:

ceramah

Leaflet

- Memberikan

kesempatan pada

mahasiswa untuk

bertanya

- Menjawab pertanyaan

dari peserta didik

- Menanyakan

materi yang kurang

dipahami

Two

way

method:

Tanya

jawab

Leaflet

Penutup 5 menit - Menunjuk salah satu

mahasiswa untuk

menjelaskan ulang

penjelasan educator

- Menutup dengan

kesimpulan, ucapan

terima kasih dan

salam.

- Salah satu

mahasiswa

mereview materi

yang sudah

dijelaskan dan

mahasiswa lainnya

mendengarkan dan

bias

menambahkan.

Two

way

method

D. Evaluasi

Media penyuluhan sudah dicetak dan siap dibagikan

Pemateri sudah hadir di tempat penyuluhan tepat waktu

Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu

Page 3: SAP FIX

E. Materi (terlampir)

F. Daftar Pustaka

Depkes. 2006. Infodatin-hipertensi. Diunduh pada tanggal 27 April 2016 dari

http://www.depkes.go.id/download.php%3Ffill.

Lampiran

Cara Mengenal Pencegahan Hipertensi

Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau

diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit

dalam keadaan cukup istirahat (Gilang, 2011).

Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor resiko

yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi dibedakan menjadi yang tidak dapat

dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol

seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang

mengandung natrium dan lemak jenuh.

Cara Mencegah Hipertensi

Berikut adalah pencegahan terhadap Hipertensi (Kemenkes, 2006):

1. Mengurangi stress atau menenagkan pikiran

Stres berlebihan di tempat kerja dapat memicu timbulnya hipertensi, oleh karena itu

perlu mengendalikan stres dengan melakukan latihan relaksasi seperti meditasi dan

yoga (Utami, 2009). Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat

menontrol sistem syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah (Depkes,

2006).

2. Mengurangi penggunaan garam

Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita.

Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Batasi sampai

dengan kurang dari 5 gram (1 sendok teh) per hari pada saat memasak dan untuk

penderita hipertensi maksikal 2 gram perhari . Penderita hipertensi harus dapat

membatasi konsumsi makanan yang mengandung kadar garam atau natrium tinggi

Page 4: SAP FIX

seperti ikan asin, telur asin, kecap asin, camilan asin serta makanan yang diawetkan

dan mengandung zat monosodium glutamat seperti ikan sarden, daging kalengan,

sayur kalengan, serta jus buah kalengan. Natrium bisa menyebabkan menumpuknya

cairan tubuh yang pada banyak orang bisa menimbulkan tekanan darah tinggi (Utami,

2009).

3. Menurunkan berat badan dengan mengurangi porsi makan atau kalori

Akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk

menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan

seorang yang badannya normal. Sedangkan, pada penderita hipertensi ditemukan

sekitar 20-33% memiliki berat badan lebih (overweight). Dengan demikian obesitas

harus dikendalikan dengan menurunkan berat badan.

4. Meningkatkan gerak badan atau olahraga

Berolahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4

kali dalam seminggu, diharapkan dapat menambah kebugaran dan memperbaiki

metabolisme tubuh yang ujungnya dapat mengontrol tekanan darah.

5. Tidak merokok

Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui

rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh

darah arteri, dan mengakibatkan proses artereosklerosis, dan tekanan darah tinggi.

Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya

artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan denyut

jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung. Merokok pada

penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada

pembuluh darah arteri.

6. Mengurangi penggunaan lemak

Diet ini dapat dilakukan dengan mengurangi makanan berlemak atau berminyak,

serpti daging berlemak, daging kambing, susu full cream dan kuning telur. Konsumsi

makanan secara seimbang dan bervariasi haru terus dilakukan seperti memperbanyak

makanan breserat misalnya sayuran dan buah-buahan (Utami, 2009).