salep mata

11
PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kelompok kami membuat sediaan semisolida untuk penggunaan topikal yaitu sediaan salep mata dengan bahan aktif kloramfenikol sebesar 1%, sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam literatur yakni kloramfenikol digunakan sebanyak 0,5-1%. Dalam sediaan kami memilih menggunakan chloramphenikol sebagai zat aktifnya. Klorobutanol sebagai pengawet, butil hidroksi toluen (BHT) sebagai antioksidan, sedangkan sebagai emollient digunakan paraffin liquidum dan untuk coating agent , stiffening digunakan setil alcohol dan terakhir basis yang digunakan adalah vaselin flavum. Pada formula salep ini akan dibuat dibuat sediaan salep mata kloramfenikol dengan bobot 10 gram di mana sediaan akan dibuat sebanyak 3 tube sehingga bobot total sediaan yang harus dibuat sebanyak 30 gram. Sediaan salep mata kloramfenikol merupakan sediaan steril yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak dapat dilakukan sterilisasi akhir terhadap sediaan ini. Dengan demikian untuk menjamin sterilitas dari sediaan salep mata kloramfenikol, maka selama proses produksi harus dilakukan secara aseptis, dimana semua alat-alat dan bahan-bahan yang akandigunakan saat proses pembuatan salep mata harus disterilisasi terlebih dahulu kemudian dalam pengerjaannya dijaga seminimal mungkin dari kontaminasi mikroba

Upload: alin-nailul-muna

Post on 02-Oct-2015

197 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

salep

TRANSCRIPT

PEMBAHASANPada praktikum kali ini kelompok kami membuat sediaan semisolida untuk penggunaan topikal yaitu sediaan salep matadengan bahan aktif kloramfenikol sebesar 1%,sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam literatur yakni kloramfenikol digunakan sebanyak 0,5-1%. Dalam sediaankami memilih menggunakan chloramphenikol sebagai zat aktifnya. Klorobutanol sebagai pengawet, butil hidroksi toluen (BHT) sebagai antioksidan, sedangkan sebagai emollient digunakan paraffin liquidum dan untuk coating agent , stiffening digunakan setil alcohol dan terakhir basis yang digunakan adalah vaselin flavum. Pada formula salep ini akan dibuat dibuat sediaan salep mata kloramfenikol dengan bobot 10 gram di mana sediaan akan dibuat sebanyak 3 tube sehingga bobot total sediaan yang harus dibuat sebanyak 30 gram.Sediaan salep mata kloramfenikol merupakan sediaan sterilyang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak dapat dilakukan sterilisasi akhir terhadap sediaan ini. Dengan demikian untuk menjamin sterilitas dari sediaan salep mata kloramfenikol, maka selama proses produksi harus dilakukan secara aseptis, dimana semua alat-alat dan bahan-bahan yang akandigunakan saat proses pembuatan salep mata harus disterilisasi terlebih dahulu kemudian dalam pengerjaannya dijaga seminimal mungkin dari kontaminasi mikrobaAlasan pemilihan Chloramphenicol sebagai zat aktif sebab merupakan antibiotic bersepektrum luas, bersifat bakteriostatik. Akan tetapi juga dapat bersifat bakterisida pada konsentrasi tinggi atau ketika digunakan melawan bakteri yang rentan. Mekanisme kerja Chloramphenicol yang dapat larut dalam lipid, berdifusi melewati membrane sel bakteri dan secara reversible berikatan dengan 50 S subunit ribosom bakteri dimana transfer asam amino untuk membentuk rantai peptide dicegah (kemungkinan akibat penekanan aktivitas peptidyl transferase), kemudian menginhibisi pembentukan ikatan peptide dan protein berikutnya.Untuk basis dasar yang digunakan adalah vaselin flavum. Vaselin flavum yang dipilih dan bukan vaselin album karena lebih aman untuk mata yang merupakan organ yang paling sensitive. Pada vaselin flavum yang telah mengalami proses pemutihan, dikhawatirkan masih mengandung sesepora bahan pemutih yang tertinggal dalam masa vaselin tersebut, Maka vaselin yang digunakan harus mengandung pengotor seminimal mungkin. Dengan demikian teroksidasinya senyawa ini menjadi lebih kecil, namun untuk mencegah terjadinya proses oksidasi dalam formula tetap ditambah zat pengoksidan yaitu butil hidroksi toluene (BHT) sebab vaselin distabilkan dengan penambahan sejumlah BHT. Selain itu, karena sebelum dimurnikan, paraffin cenderung teroksidasi dan menimbulkan bau yang tak sedap. Ini dicegah dengan pemakain BHT. Paraffin sendiri berguna untuk memperbaiki konsistensi basis sehingga lebih lunak dan memudahkan penggunaan.Media salep bukan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba. Akan tetapi,penambahan pengawet sangat diperlukan untuk salep multidose. Pengawet ini diperlukanuntuk mencegah kontaminasi mikroba saat tutup tube sehingga infeksi mikroba ke dalammata dapat dihindari. Pengawet yang digunakan adalah klorbutanol karena pengawet inisering digunakan dalam salp mata dan kompatibel dengan zat aktif dan eksipien lain. Selain itu alasan penggunaan klorobutanol adalah karena klorbutanol secara luas digunakan sebagai pengawet pada sediaan farmasetik sebagian besar pada sediaan mata. Konsentasi yang digunakan sebagai pengawet pada sediaan mata adalah 0,5%. Klorbutanol aktif melawan bakteri gram positif dan gram negatif dan beberapa jamur seperti Candida albicans, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus albus. Adapun cara pembuatan salep mata yaitu sebagai berikut :

Semua alat yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu.

Masing-masing bahan ditimbang sesuaidengan bobot penimbangannya.

Basis salep (vaselin flavum, setil alcohol dan parafin cair) diletakkan pada cawan porselen yang telah dilapisi dengan kasa steril.

Basis salep kemudian dilebur dalam oven pada suhu 60 C selama 60 menit.

Kasa steril tersebut diperas,hasil perasan masuk dalam mortir. Lelehan basis salep diaduk perlahan hingga semua basis meleleh sempurna dan tercampur dengan homogen.

Kloramfenikol digerus di dalam mortir hingga halus sampai bercampur homogen dengan dengan basis. Tambahkan BHT aduk, kemudian tambahkan chlorbutanol aduk sampai tercampur homogen.

Campuran bahan ditimbang sebanyak 10 g, lalu dimasukkan kedalam tube yang telah disiapkan.

Tube yang telah berisi salep kemudian diberikan etiket, laludimasukkan ke dalam kemasan sekunder bersama dengan brosur sediaan, lalu sediaan disimpan pada box praktikum.

Setelah sediaan salep tersebut jadi, dilanjutkan untuk evaluasi sediaan. Namun Pada praktikum ini, tidak semua evaluasi sediaan salep dilakukan hanya beberapa uji yang dilakukan yaitu :1. Evaluasi fisika Uji organoleptis

Bentuk : semisolid

Warna : kekuningan

Bau : khas

Uji homogenitasUji inidilakukan dengan cara mengoleskan sediaan salep mata kloramfenikol pada kaca objek. Dari pengujian inidiketahui bahwa salep mata kloramfenikol memiliki homogenitas yang bagus. Hal tersebut ditunjukkan dengan tersebar secara merata dengan terdapatnya butiran butiran halus pada sediaan yang menandakan zat aktif kloramfenikol sudah terdispersi secara homogen. Uji PHPH sediaan salep yang diuji memiliki memiliki PH sebesar 7

Uji daya rekat dan daya sebar

Uji ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan alat2. Evaluasi kimia

-

3. Evaluasi mikrobiologi

-Salep matayang baik harus memiliki kehomogenan yang baik atau harus bebas dari partikel kasar yang dapat mengiritasi mata serta salep mata mata harus memiliki daya serap yang bagus agar dapat berpenetrasi dengan cepat pada cairan mata dan tentunya harus bebas dari mikroba.KESIMPULAN1. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yang dimaksud dengan salep mata adalah salep yang digunakan pada mata, sedangkan menurut BP 1993, salep mata adalah sediaan semisolida steril yang mempunyai penampilan homogen dan ditujukan untuk pengobatan konjungtiva.2. Formulasi salep mata untuk 30 gramR/ Chloramphenikol 0,3

Chlorbutanol 0,15

Vaselin flavum 31,59

Paraffin liq 8,22

Butil hidroksi toluene 0,3

Setil alcohol 1,053

3. Didapatkan sediaan salep mata yang homogen dengan bau khas warna agak kekuningan.SARANDalam pelaksanaan pembuatan salep mata ini belumlah dibuat secara steril melainkan secara aseptis sehingga diharapkan dengan formulasi yang sama jika akan dibuat sediaan salep mata dapat dilakukan secara steril sehingga didapatkan hasil yang maksimal demikian juga diharapkan adanya pengujian yang dilakukan secara maksimal agar dapat diketahui kualitas sediaan salep mata yang memang benar-benar memenuhi syarat.

LAPORAN PRAKTIKUM SEMI SOLID & LIQUID

Salep mata chloramphenikol

DISUSUN OLEH :HENDRA TAN

12334717BENI ARIYANTO

12334738RIZKY ALFIANI C.

12334748

ALIN NAILUL MUNA

12334743INSTITUT SAINS DAN TEKHNOLOGI NASIONAL

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

2013KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan di Institut Sains dan Tekhnologi Nasional pada mata kuliah Praktikum Semi Solid & Liquid. Judul tugas yang diberikan salah satunya tentang sediaan infus glukosa.

Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan data dan keterangan yang diperoleh dalam penulisan makalah tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta kelemahan dalam menyusun makalah ini, karena ilmu pengetahuan yang kami dapat belum maksimal.

Demikian akhir kata bukan pujian yang kami harapkan, melainkan kritik dan saran yang kami harapkan guna memperbaiki makalah ini, akhirnya, kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing serta seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami mengharapkan mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Jakarta, Agustus 2013