ruptur tendon achille1

Upload: rizki-setiawan

Post on 03-Jun-2018

289 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Ruptur Tendon Achille1

    1/4

    Ruptur Tendon Achilles

    Abstrak. Insidensi ruptur tendon Achilles akut mulai mengalami peningkatan. Hal ini

    diperkirakan karena meningkatnya orang-orang usia pertengahan yang berpartisipasi dalam

    kegiatan atletik dan/atau berat. Ruptur tendon Achilles dapat perlahan-lahan melemahkan

    kemampuan tendon, dengan defisit yang muncul bertahun-tahun sejak terjadinya trauma. Selain

    itu, jenis trauma ini dapat menimbulkan masalah substansial sosio-ekonomi selain jenis

    pengobatan yang dipilih. Debat terus berlanjut untuk menentukan penatalaksanaan yang optimal

    untuk ruptur tendon Achilles, khususnya argument mengenai penanganan pasien dengan bedah

    atau non bedah. Bukti terbaru menunjukkan rehabilitasi fungsional, termasuk early weight-

    bearingmerupakan bagian integral untuk kesuksesan akan pengobatan ruptur tendon Achilles.

    Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui penanganan dan protokol rehabilitasi yang

    ideal.

    Kata Kunci Achilles, Tendon, Ruptur, Achilles Tendon Total Rupture Score (ATRS),

    Rehabilitasi Fungsional, Perbaikan Operatif, Pengobatan Non-bedah, Penyokong Fungsional,

    Weight Bearing

    Pendahuluan

    Tendon Achilles adalah tendon terbesar dan terkuat pada tubuh manusia. Akan tetapi, tendon

    Achilles merupakan tendon yang paling sering mengalami cedera pada daerah ekstermitas bawah

    dengan insiden sekitar 18 per 100.000. Peningkatan dari jumlah ruptur akut pada tendon

    Achilles diperkirakan oleh karena meningkatnya persentase populasi yang berpartisipasi dalam

    kegiatan olahraga khsusunya untuk populasi yang lebih tua. Insidensinya meningkat secara cepat

    setelah melewati umur 25 tahun dengan jumlah terbesar pada laki-laki dengan umur dekade

    keempat atau kelima untuk mengalami ruptur tendon. Selain itu, puncak terjadinya ruptur tendon

    Achilles juga terjadi pada populasi dengan umur antara 60-80 tahun, dimana predominan terjadi

    pada kondisi tendon yang degeneratif. Ratio laki-laki:perempuan berkisar 1,7:1 sampai 30:1.

    Karakteristik, fungsi dan suplai darah pada tendon Achilles merupakan faktor predisposisi untuk

    ruptur aku ataupun kronik, sama halnya dengan cedera oleh karena cedera overuse yang kronik

    yang berasal dari inflamasi dan kondisi degeneratif pada tendon itu sendiri. Pada situasi dimana

  • 8/11/2019 Ruptur Tendon Achille1

    2/4

    terjadi ruptur akut, maka ruptur pada pasien biasanya terjadi oleh karena kegiatan atletik sekitar

    68%. Cedera terjadi oleh karena kekuatan dorsofleksi yang kuat pada sendi kaki dimana komplek

    gastrocnemius-soleous juga secara simultan berkontraksi untuk melakukan plantarfleksi pada

    sendi kaki: sebuah kontraksi eksentriks. Penelitian terbaru menunjukkan pada populasi umum di

    Amerika Serikat bahwa olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling sering

    mengakibatkan ruptur tendon Achilles sekitar 48% dari semua ruptur yang terjadi. Di Kanada

    dan Eropa, olahraga bola kaki merupakan penyebab tersering ruptur tendon Achilles. Gejala

    prodromal merupakan gejala umum yang biasanya ditemukan saat anamnesis, khusunya seorang

    atlet. Pada pasien yang lebih tua atau pasien dengan indeks IMT lebih besar dari 30 juga sering

    terjadi ruptur tendon Achilles yang terjadi bukan karena kegiatan atletik, dan paling mungkin

    juga terjadi miss-diagnosis untuk cedera yang terjadi. Namun, untuk umur rata-rata tidak

    berbeda yang signifikan pada laki-laki dan perempuan (43,8 vs 55,1) dan terdapat hasil yang

    sama pada faktor kausatif untuk kegiatan atletik pada laki-laki (80,5%) dan perempuan (71,4).

    Walaupun, insidensi ruptur tendon Achilles traumatik tetap meningkat, masih terdapat

    kontroversi untuk rencana terapi yang optimal. Debat tentang penanganan non-bedah vs tindakan

    bedah untuk ruptur akut, minimal invasif vs operasi terbuka, dan protokol rehabilitasi fungsional

    awal dibandingkan dengan program rehabilitasi tradisional merupakan beberapa argument yang

    masih tetap berlanjut untuk pemilihan penanganan yang tepat.

    Anatomi

    Tendon menerima kontribusi yang sama dari kedua otot gastrocnemius dan otot soleus dan serat

    tendon. Serat tendon berkumpul sekitar 15 cm dari titik insersi. Sebagaimana, tendon berjalan

    secara inferior di aspek posteriorkaki, serat berputar sampai 120 secara internal (berlawanan

    arah jam pada kaki kanan) sebelum titik insersi pada tuberositas calcaneus. Tendon Achilles

    tidak memiliki selubung true sinovial. Sebaliknya, tendon diselimuti dengan

    paratenon. Paratenon membuat tendon berjalan diantara kulit dan jaringan lunak pada posterior

    kaki. Selain itu, paratenon bertanggung jawab untuk sebagian suplai darah yang signifikan untuk

    tendion melalui jaringan vaskularisasi areolar di bagian anterior. Penelitian angiografi terbaru

    menunjukkan bahwa tampak seperti jaring arteri kecil yang terinsersi pada paratenon tendon

    Achilles sekitar 20 cm di bawah dan menyediakan suplai darah untuk tendon. Suplai dari untuk

    Achilles berasal dari junction musculotendinous pada bagian proksimal dan dari insersi osseous

    pada bagian distal. Pola dari suplai darah membuat tendon Achilles rentan terhadap cedera pada

  • 8/11/2019 Ruptur Tendon Achille1

    3/4

    daerah watershed/berair/darah ini sampai 2-6 cm dari insersinya pada posterior calcaneus. Ruptur

    muncul pada daerah watershed ini sekitar 75%. Ruptur juga dapat terjadi pada daerah insersi

    distal sekitar (10-20%) dan junction myotendinous (5-15%).

    Tujuan utama Achilles adalah untuk terjadinya plantarfleksi sendi kaki. Fungsi lainny adalah

    sebagai chekrein/ penahan selama terjadi kontraksi eksentrik untuk mencegah dorsofleksi yang

    berlebihan dan meluncur kedepan selama ambulasi. Sifat viskoelastik tendon Achilles yang unik

    memungkinkan untuk terjadi deformasi plastic ketika kompleks gastrocnemius-soleus

    berkontraksi. Sifat viskoelastik ini juga menyebabkan tendon menjadi lebih kaku jika terdapat

    peningkatan beban pada kaki.

    Faktor Risiko

    Beberapa faktor risiko yang berbeda telah diketahui berkontribusi untuk terjadinya ruptur akut.

    Meskipun hubungan antara penggunaan obat, kondisi medis dan faktor lainnya telah terbukti

    berkontribusi, harus tekankan bahwa ruptur akut tendon Achilles kemungkinan besar karena

    multi-faktorial. Kortikosterois lokal atau sistemik telah dihubngan untuk terjadinya ruptur partial

    atau komplit. Mafulli, dkk menunjukkan 15 orang atlet dengan ruptur tendon Achilles. Semua

    atlet melaporkan gejala prodromal dam juga penggunaan injeksi multipel dengan modalitas

    berbeda termasuk kortikosteroid, aprotinin, glukosa hipertonik, agen proloterapi, dan agen

    mesoterpeutik pada area peritendinous. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, fluoroquinolon

    menyebabkan ruptur tendon Achilles. Kondisi degeneratif pada tendon atau dari irregularitas

    vaskular dapat menyebabkan melemahnya tendon sehingga dapat terjadinya ruptur hanya dengan

    beban yang fisiologik. Hipertermia pada tendon yang disebabkan oleh panas dari aktivitas berat

    menganggu integritas matriks ekstraselular dan dapat juga berkontribusi untuk terjadinya ruptur.

    Pada pasien dengan deformitas Haglund, iritasi mekanik dari eksostosis prominent calcaneal

    dapat menyebabkan ruptur akut pada tendinopati kronik Achilles.

    Pada atlet, penyebab paling umum cedera pada tendon Achilles adalah kesalahan saat berlatih,

    termasuk dengan peningkatan intensitas yang tiba-tiba, perubahan permukaan lantai, perubahan

    jadwak latihan atau penggunaan sandal/sepatu yang tidak sesuai. Kelainan alignment pada kaki

    dan pergelangan kaki, seperti hiperpronasi, kaki cavus, varus juga berkontribusi untuk terjadinya

    cedera pada tendon Achilles.

    Tabel 1.

  • 8/11/2019 Ruptur Tendon Achille1

    4/4

    Tabel 1 Faktor risiko yang berhubungan dengan ruptur tendon Achilles akut

    Kortikosteroid lokal

    Kortikosteroid sistemik

    Injeksi peritendinous

    Fluorquinolon

    Perubahan degeneratif pada tendon

    Degenerasi/irregularitas vaskular

    Hipertermia tendon

    Kesalahan latihan

    Kelainan alignment kaki atau pergelangan kaki

    Tendinopati kronik (dengan deformitas

    Haglund)

    Gejala, pemeriksaan fisis dan diagnosis

    Ruptur tendon Achilles akut dapat didiagnosis dengan anamnesia dan pemeriksaan fisis saja.

    Pasien yang tipikal biasanya mendeskripksikan tentang adanya onset nyeri yang tiba tiba pada

    bagian posterior kaki dan pergelangan kaki, biasanya selama aktivitas yang menggunakan

    kekuatan penuh untuk plantarfleksi. Pasien akan menyebutkan adanya rasa pop atau sensasi

    ditendang pada bagian belakang kaki. Mereka biasanya akan kehilangan kemampuan untuk

    menahan beban dan atau adanya kelemahan untuk melakukan plantarfleksi pada pergelangan

    kaki. Yang menarik adalah, pasien jarang mengalami nyeri yang signifikan. Lebih sering datang

    dengan keluhan adanya memar dan defisit fungsional.

    Hasil pemeriksaan fisis berupa adanya peningkatan dorsofleksi pasif dari pergelangan kaki,

    plantarfleksi yang melemah, dan teraba defek pada daerah yang ruptur. Thompson tes juga akanmemiliki hasil yang positif. Tes ini dilakukan dengan meremas daerah muscular ada bagian

    belakamng betis dan memperhatikan pergerakan dari kaki. Tes Thompson positif jika terjadi

    sedikit gerakan plantarfleksi atau tidak ada sama sekali dan dibandingkan dengan kaki yang

    sebelahnya. Harus diperhatikan bahwa tidak boleh meremas terlalu kuat untuk mengindari hasil

    negatif palsu. Positif palsu dapat terjadi ketika tendon plantaris masih intak. Berdasarkan

    pengalaman penulis, positif palsu juga dapat terjadi pada tes ini jika terjadi ruptur kronik, dimana

    bekas luka dan fibrosis dari paratenon dapat meniru/mimik