ru-iv cilacap.pptx
TRANSCRIPT
Unit Pengolahan IVKelas 4 EGA
Tohirun 061240411482 Trisman Saputra 061240411483 Vanya Anindya Putri 061240411484 Wulan Apriani061240411485 Haynurnisa Yusparani06114041
Program Studi Teknik Energi Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya2013/2014
Sejarah UP-III• Berdasarkan UU No.19/1960 tentang pendirian Perusahaan Negara dan UU No.44/1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, maka pada tahun 1961 dibentuk PN Pertamina dan PN Permina, yang bergerak dalam usaha eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemasaran/distribusi.
• Pada tahun 1971, terbit UU No.8/1971 yang menetapkan penggabungan kedua perusahaan tersebut menjadi PN Pertamina.
• Pertamina RU IV Cilacap memiliki kapasitas terbesar: 348000 barrel/hari dan fasilitas terlengkap. Memasok 34% kebutuhan BBM nasional (60% Jawa)
• Satu-satunya kilang memproduksi aspal dan base oil di Indonesia.
Unit Pengolahan IV Cilacap• Kilang Minyak 1: 1974 (100.000 barrel/hari), 24
Agustus 1976. 1998/1999, Debottlenecking Project (118.000 barrel/hari). Memproses bahan baku minyak dari Timur Tengah (lube base oil).
• Kilang Minyak 2: 1981 (200.000 barrel/hari), 4 Agustus 1983 untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Debottlenecking (230.000 barrel/hari). Mengolah minyak cocktail (campuran).
• Kilang Paraxylene: 1988, 20 Desember 1990. menghasilkan produk NBM dan Petrokimia. Dibangun karena bahan baku Naphta cukup dari kilang 2; sarana pendukung (dermaga tangki & utilitas); terbukanya peluang pasar dalam & luar negeri.
Unit Pengolahan Migas Pertamina
• RU I Pangkalan Brandan (Sumatra Utara), sudah tidak beroperasi sejak tahun 2006.
• RU II Dumai dan Sungai Pakning (Riau), kapasitas 170.000 barrel/hari
• RU III Plaju dan Sungai Gerong (Sumatra Selatan ), kapasitas 135.000 barrel/hari.
• RU IV Cilacap (Jawa Tengah), kapasitas 348.000 barrel/hari.
• RU V Balikpapan (Kalimantan Timur), kapasitas 270.000 barrel/hari.
• RU VI Balongan (jawa Barat), kapasitas 125.000 barrel/hari.
• RU VII Kasim (Papua Barat), kapasitas 10.000 barrel/hari
Lokasi Pertamina RU-IV
PT. Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap terletak di Desa Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap.
PERTIMBANGAN:
Konsumsi BBM terbesar: Pulau Jawa
Tersedia sarana pelabuhan alami yang ideal
Terdapat jaringan pipa Maos-Yogyakarta dan Cilacap Padalarang
Telah direncanakan sebagai tempat produksi untuk wilayah Jawa bagian Selatan.
Luas: 526 hektar
Lokasi PT. Pertamina RU-IV Cilacap
Denah PERTAMINA RU-IV Cilacap(Sumber : PT. PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap)
BAHAN BAKU•Kilang I:Arabian Light Crude (ALC), Timur Tengah (sulfur ± 1,88%/berat), Iranian Light Crude (ILC), dan Basrah Light Crude (BLC).
•Kilang II:Awalnya minyak mentah domestik campuran 80% Arjuna Crude (sulfur 0,1%/berat). Sekarang minyak cocktail.
Diagram Alir Proses
Secara Umum
PT. Pertamina
RU-IV
Mixed Crude
(domestic&
import)
230 MBSD
Middle East Crude
118 MBSD
FOC II
FOC I Paraxylene
LOC I/II/III
LPG
Gasoline
Kerosene
Avtur
ADO/IDO
IFO
LSWR
LPGParaxyleneBenzeneRaffinateHeavy-Aromate
Toluene
Base Oil
Parafinic
Minarex
Aspal
Slack Wax
IFO
Long residue
Naphta
Kilang FOC
Produk: BBM (gasoline, diesel oil, avtur, kerosene, LPG).
FOC 1 mengolah Arabian Crude Oil
FOC 2 mengolah minyak domestik dan impor.
Unit FOC: Unit 1100 dan 011 Crude Distillating Unit (CDU) Unit 1200 dan 012 Naphtha Hydrotreater (NHT) Unit 1300 Hydrodesulphurizer (HDS) Unit 1400 dan 014 Platformer Unit Unit 1500 Propane Manufacturing Facilities (PMF) Unit 1600 dan 016 Merox Treater Unit Unit 103 AH Unibon Unit Unit 15 LPG Recovery Unit Unit 018 Thermal Destillate Hydrotreating Unit Unit 018 Visbreaker
HDS-I
Kero Merox
NHT-I Stab/Split
Platformer-I
PMFC
DU
-I
Fuel Gas
LPG
Gasoline/Premium
Avtur
Kerosine / Minyak tanah
ADO/IDO / Minyak solarMiddle East Crude
118MBSD
Naphtha
Kero
LGO
HGO
Asphalt Blending
HV
U-I
/II
FE
U-
HT
U
I
PDU-I/II/III
II MD
U-
III
III
VGO / Minyak solar
ADO / Minyak solar
HVI-60
HVI-95, VCBS-60/95, UCBS-4
HVI-160, VCBS-160, UCBS-8
HVI-650
Slack Wax
MinarexShort Residue
Long Residue
PropaneAsphalt
Base Oil
Diagram Alir Proses Kilang FOC 1 dan LOC
Gasoline/Premium
AH. Unibon
Fractionator
NHT-II Platformer-II
LPG Rec.
CD
U-I
I
Fuel Gas
LPG
Kerosine (Minyak tanah)
ADO/IDO
(Minyak Solar)
Cocktail Crude
230MBSD
Naphtha
Kero
LDO
HDO
Heavy Naphtha to KPC & Storage
Visbreaker
Naphtha Merox
THDT
IFO (Minyak bakar)
LSWR
Diagram Alir Proses Kilang FOC 2
Kilang LOC
Fungsi: memproduksi Lube Base Oil (bahan baku minyak pelumas).
Kilang LOC dibagi 3: LOC 1 LOC 2 LOC 3
Unit Kilang LOC: High Vacuum Unit Propane Deasphalting UnitFurfural Extraction Unit MEK Dewaxing Unit HTU (HydroTreating Unit)
Diagram LOC
Kilang Paraxylene
Fungsi:Memproduksi Paraxylene( bahan baku pabrik Purified Terepthalid Acid di Pertamina RU-III)yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tekstil.
Unit Kilang Paraxylene Unit R2 Naphtha Hydrotreater Platformer dan CCR Sulfolane Unit Tatoray Process Unit Xylene Fractination Unit Paraxylene Extraxtion Process Unit Isomar Process Unit
Sulfolane Bz. Tol.Fractionation
Tatoray
XyleneFractionation
Parex Isomar
NHT + CCRPlatforming
Naphtha LPG
Raffinate (non Aromatic)
Benzene (C6A)
ParaxyleneHeavy AromaticConversion
Separation
Ring Adjustment
Tolu
ene C
7A
C9A
C8A
C8A+PX
C10A+
C8A+
C8A C8A-PX
C6A+C8A
Diagram Alir Proses Kilang Paraxylene
Kilang LPGFungsi:memproduksi LPG untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pulau Jawa
Unit Utama Kilang LPG: Utility Gas Treating Unit LPG Recovery Sulfur Recovery Tail Gas Unit Refrigerant
Unit Utilitas
Fungsi:o Penyedia Energi Listriko Pengelolaan Air untuk seluruh sarana dan prasarana pabrik o Pengolahan udara untuk pabriko Pusat pengolahan limbah pabrikUnit Utama Utilitas: Pembangkit Tenaga Listrik Steam Generator Unit Cooling Water System Unit Sistem Udara Tekan
Unit Penunjang Produksi Oil Movement• Menerima crude oil FOC 1
& FOC 2• Menerima steam dari FOC 1
& 2• Menyiapkan feed dan
secondary processing• Menyalurkan produksi dari
kilang tangki penampungan• Blending product finishing
product• Pemompaan hasil minyak ke
kapal, Perbekalan Dalam Negeri (PDN), dan Own Use
• Melakukan slpos/ballast recovery
Fasilitas Oil Movement:• Dermaga• Tangki-tangki• Pipa-pipa• Oil Catcher (CPI)• Holding basin• Silencer• GroyneLaboratorium {memeriksa Crude
Oil, Steam Product (FOC I/II, LOC I/II/III, paraxylene), Utilities (water, steam, fuel oil, fuel gas, chemical agent, catalyst), Intermediate and Finishing Product)
• Pengontrol kualitas bahan baku• Pengontrol kualitas produk
Unit Penunjang Produksi
Unit Nitrogen Plantdiperlukan untuk CCR sistem dan tangki tailing.
Kapasitas Nitrogen Plant• N2 gas : 800 Nm3/jam
• N2 liquid : 130 Nm3/jam
Hot Oil System Unitsumber panas unit lain, diantaranya untuk menguapkan pelarut pada pelarut recovery.Prinsip operasi kontinyu dan sirkulasi tertutup.
Sour Water Strippermembersihkan air buangan dari CDU, hydrodesulphurizer unit, dan unit lain yang masih banyak mengandung amoniak, sulfida, dan kotoran lain yang masih berupa sisa-sisa minyak.Unit ini didesain untuk mengolah 32,3 m3/jam (733 ton/hari) sour water dengan perkiraan kandungan H2S sebesar 29 Kg/jam (0,7 ton/hari) dan kandungan NH3 sebesar 7 Kg/jam (0,16 ton/hari).
Unit Penunjang Produksi
Sulphur Recovery Unitmemisahkan acid gas dari amine regeneration di Gas Treating Unit (GTU) dirubah menjadi H2S dalam bentuk gas menjadi sulfur cair dan dalam bentuk gas sulfur agar bisa diekspor ke luar negeri.
Tail Gas Unitmengolah acid gas dari SRU. Semua komponen sulfur diubah menjadi H2S untuk dihilangkan di unit PGU absorber, arus recycle kembali ke unit SRU dan sebagian dibakar menjadi jenis sulfur yang terdiri dari Sox kemudian dibuang ke atmosfer.