ru-iv cilacap.pptx

Upload: jannatul-fitri

Post on 06-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PresentasiTeknik Pengolahan Minyak dan Gas BumiRU-IV CilacapKelompok IIIUnit Pengolahan IVKelas 5 KD

Jannatul FitriM.Bahrul UlumuddinSarah Swasti Putri

Program Studi Teknik Kimia Jurusan Teknik KimiaPoliteknik Negeri Sriwijaya2015/2016Sejarah UP-IV

Berdasarkan UU No.19/1960 tentang pendirian Perusahaan Negara dan UU No.44/1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, maka pada tahun 1961 dibentuk PN Pertamina dan PN Permina, yang bergerak dalam usaha eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemasaran/distribusi.

Pada tahun 1971, terbit UU No.8/1971 yang menetapkan penggabungan kedua perusahaan tersebut menjadi PN Pertamina.pada tahun 1974 dibangun Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

Pertamina RU IV Cilacap memiliki kapasitas terbesar: 348000 barrel/hari dan fasilitas terlengkap. Memasok 34% kebutuhan BBM nasional (60% Jawa)

Satu-satunya kilang memproduksi aspal dan base oil di Indonesia.Lokasi Pertamina RU-IV

PT. Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap terletak di Desa Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap.PERTIMBANGAN:

Konsumsi BBM terbesar: Pulau Jawa

Tersedia sarana pelabuhan alami yang ideal

Terdapat jaringan pipa Maos-Yogyakarta dan Cilacap Padalarang

Telah direncanakan sebagai tempat produksi untuk wilayah Jawa Tengah.

Luas: 526 hektarTabel areal areal kilang PT. PERTAMINA RU-IV CilacapAreal kilang minyak dan kantor203,19 HaAreal terminal dan pelabuhan50,97 HaAreal pipa track dan jalur jalan12,77 HaAreal perumahan dan sarana100,80 HaAreal rumah sakit dan lingkungannya10,27 HaAreal lapangan terbang70 HaAreal paraxyelne9 HaSarana olahraga dan rekreasi69,71 HaTotal 526,71 HaSistem OrganisasiRefinery Unit IV Cilacap dipimpin oleh General Manager yang membawahi :Senior Manager Operation and ManufacturingManager Engineering and DevelopmentManager Legal & General AffairsManager Health, Safety EnvironmentManager ProcurementManager RelianilityOPI CoordinatorManager SPID (Hirarki ke Pusat)Manager Marine Region IV (Hirarki ke Pusat)Manager Refinery Finance Offsite Support Region ke-III (Hirarki ke Pusat)Manager Human Resource Area (Hirarki ke Pusat)Manager Human Resource Area (Hirarki ke Pusat)Director of Hospital CilacapIT Area Manager RU IV CilacapSeniorManagerOperationand Manufacturing/Manager kilang membawahi 6 manager, yaitu :Manager Production IManager Production IIManager Refinery Planning and OptimationManager Maintenance Planning and Support Manager Maintenanve Planning and Support Manager Maintenance ExecutionManager Turn Around

Unit Pengolahan IV CilacapKilang Minyak 1: 1974 (100.000 barrel/hari), 24 Agustus 1976. 1998/1999, Debottlenecking Project (118.000 barrel/hari). Memproses bahan baku minyak dari Timur Tengah (lube base oil).

Kilang Minyak 2: 1981 (200.000 barrel/hari), 4 Agustus 1983 untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Debottlenecking (230.000 barrel/hari). Mengolah minyak cocktail (campuran).

Kilang Paraxylene: 1988, 20 Desember 1990. menghasilkan produk NBM dan Petrokimia. Dibangun karena bahan baku Naphta cukup dari kilang 2; sarana pendukung (dermaga tangki & utilitas); terbukanya peluang pasar dalam & luar negeri.BAHAN BAKUKilang I:Arabian Light Crude (ALC), Timur Tengah (sulfur 1,88%/berat), Iranian Light Crude (ILC), dan Basrah Light Crude (BLC).Kilang II:Awalnya minyak mentah domestik campuran 80% Arjuna Crude (sulfur 0,1%/berat). Sekarang minyak cocktail.

Diagram Alir Proses Secara UmumPT. Pertamina RU-IVMixed Crude(domestic&import)230 MBSDMiddle East Crude 118 MBSDFOC IIFOC IParaxyleneLOC I/II/IIILPGGasolineKeroseneAvturADO/IDOIFOLSWRLPGParaxyleneBenzeneRaffinateHeavy-AromateTolueneBase OilParafinicMinarexAspalSlack Wax

IFOLong residueNaphtaKilang FOCProduk: BBM (gasoline, diesel oil, avtur, kerosene, LPG).

FOC 1 mengolah Arabian Crude Oil

FOC 2 mengolah minyak domestik dan impor.Unit FOC: Unit 1100 dan 011 Crude Distillating Unit (CDU) Unit 1200 dan 012 Naphtha Hydrotreater (NHT) Unit 1300 Hydrodesulphurizer (HDS) Unit 1400 dan 014 Platformer Unit Unit 1500 Propane Manufacturing Facilities (PMF) Unit 1600 dan 016 Merox Treater Unit Unit 103 AH Unibon Unit Unit 15 LPG Recovery Unit Unit 018 Thermal Destillate Hydrotreating Unit Unit 018 VisbreakerHDS-IKero MeroxNHT-IStab/SplitPlatformer-IPMFCDU-IFuel GasLPGGasoline/PremiumAvturKerosine / Minyak tanahADO/IDO / Minyak solarMiddle East Crude118MBSDNaphthaKeroLGOHGOAsphalt BlendingHVU-I/IIFEU-HTUIPDU-I/II/IIIIIMDU-IIIIIIVGO / Minyak solarADO / Minyak solarHVI-60HVI-95, VCBS-60/95, UCBS-4HVI-160, VCBS-160, UCBS-8HVI-650Slack WaxMinarexShort ResidueLong ResiduePropaneAsphaltBase OilDiagram Alir Proses Kilang FOC 1 dan LOCGasoline/PremiumAH. UnibonFractionatorNHT-IIPlatformer-IILPG Rec.CDU-IIFuel GasLPGKerosine (Minyak tanah)ADO/IDO(Minyak Solar)Cocktail Crude230MBSDNaphthaKeroLDOHDOHeavy Naphtha to KPC & StorageVisbreakerNaphtha MeroxTHDTIFO (Minyak bakar)LSWRDiagram Alir Proses Kilang FOC 2Kilang ParaxyleneFungsi:Memproduksi Paraxylene( bahan baku pabrik Purified Terepthalid Acid di Pertamina RU-III)yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tekstil.Unit Kilang Paraxylene Unit R2 Naphtha Hydrotreater Platformer dan CCR Sulfolane Unit Tatoray Process Unit Xylene Fractination Unit Paraxylene Extraxtion Process Unit Isomar Process Unit

Sulfolane

Bz. Tol.FractionationTatoray

XyleneFractionationParex

Isomar

NHT + CCRPlatformingNaphthaLPGRaffinate (non Aromatic)Benzene (C6A)ParaxyleneHeavy AromaticConversionSeparationRing AdjustmentToluene C7AC9AC8AC8A+PXC10A+C8A+C8AC8A-PXC6A+C8ADiagram Alir Proses Kilang ParaxyleneKilang LPGFungsi:memproduksi LPG untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pulau JawaUnit Utama Kilang LPG: Utility Gas Treating Unit LPG Recovery Sulfur Recovery Tail Gas Unit Refrigerant

Diagram Alir Proses Kilang LPGUnit Penunjang ProduksiOil MovementMenerima crude oil FOC 1 & FOC 2Menerima steam dari FOC 1 & 2Menyiapkan feed dan secondary processingMenyalurkan produksi dari kilang tangki penampunganBlending product finishing productPemompaan hasil minyak ke kapal, Perbekalan Dalam Negeri (PDN), dan Own UseMelakukan slpos/ballast recoveryFasilitas Oil Movement:DermagaTangki-tangkiPipa-pipaOil Catcher (CPI)Holding basinSilencerGroyneLaboratorium {memeriksa Crude Oil, Steam Product (FOC I/II, LOC I/II/III, paraxylene), Utilities (water, steam, fuel oil, fuel gas, chemical agent, catalyst), Intermediate and Finishing Product)Pengontrol kualitas bahan bakuPengontrol kualitas produk

Unit Penunjang ProduksiUnit Nitrogen Plantdiperlukan untuk CCR sistem dan tangki tailing.Kapasitas Nitrogen PlantN2 gas: 800 Nm3/jamN2 liquid: 130 Nm3/jam

Hot Oil System Unitsumber panas unit lain, diantaranya untuk menguapkan pelarut pada pelarut recovery.Prinsip operasi kontinyu dan sirkulasi tertutup.Sour Water Strippermembersihkan air buangan dari CDU, hydrodesulphurizer unit, dan unit lain yang masih banyak mengandung amoniak, sulfida, dan kotoran lain yang masih berupa sisa-sisa minyak.Unit ini didesain untuk mengolah 32,3 m3/jam (733 ton/hari) sour water dengan perkiraan kandungan H2S sebesar 29 Kg/jam (0,7 ton/hari) dan kandungan NH3 sebesar 7 Kg/jam (0,16 ton/hari).Unit Penunjang ProduksiSulphur Recovery Unitmemisahkan acid gas dari amine regeneration di Gas Treating Unit (GTU) dirubah menjadi H2S dalam bentuk gas menjadi sulfur cair dan dalam bentuk gas sulfur agar bisa diekspor ke luar negeri.

Tail Gas Unitmengolah acid gas dari SRU. Semua komponen sulfur diubah menjadi H2S untuk dihilangkan di unit PGU absorber, arus recycle kembali ke unit SRU dan sebagian dibakar menjadi jenis sulfur yang terdiri dari Sox kemudian dibuang ke atmosfer.

Proses Transportasi Hasil Produk PT. Pertamina (Persero) RU-IV

PRODUK PT. PERTAMINA RU-IV

Produk dari FOC 1 dan FOC 2

Produk dari LOC I, II, III, dan KPC

TERIMA KASIH