rtrw sikka

10
LAPORAN KOMPILASI DATA �� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html 1 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Upload: dedo-mof

Post on 09-Feb-2016

252 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

rencana tata ruang kab sikka

TRANSCRIPT

Page 1: rtrw sikka

LAPORAN KOMPILASI DATA

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

1 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 2: rtrw sikka

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

berkat-Nya lah, Buku Kompilasi Data dalam rangkaian pelaporan Pekerjaan

Penyusunan Rencana Detail Kota Maumere Tahun 2006-2015 berhasil disusun untuk

nantinya menjadi bagian dalam Laporan Antara I.

Buku Kompilasi Data ini merupakan hasil kemajuan pekerjaan konsultan dalam

mempersiapkan data-data dan informasi-informasi untuk kepentingan analisis dan

perencanaan nantinya. Pelaporan ini dimaksudkan untuk tetap menjaga komunikasi

antara konsultan dengan pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini Bappeda Kabupaten

Sikka agar materi pekerjaan yang ada tetap sesuai dengan kesepakatan pada Kerangka

Acuan Kerja dan pertemuan/diskusi sebelumnya.

Adapun Buku Kompilasi Data ini sudah berhasil menghimpun data-data sekunder

yang berasal dari 13 (tiga belas) kelurahan yang menjadi wilayah Kota Maumere, 4

(empat) Kecamatan yang menjadi daerah yang berbatasan dengan Kota Maumere, dan

dinas-dinas maupun instansi pemerintah yang mempunyai relevansi ketersediaan data

dengan Kota Maumere. Namun demikian, karena adanya kendala teknis, Hasil akuisisi

data citra satelit, masih berada dalam tahapan koreksi, belum dapat disajikan secara

utuh. Penyajiannya sendiri akan disajikan pada tahapan pelaporan berikutnya.

Demikian kiranya Buku Kompilasi Data ini kami susun agar dapat dimaklumi dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Hormat Kami,

PT. Bennatin Surya Cipta

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

2 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 3: rtrw sikka

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB 1 PENDAHULUAN I -1

1.1. Latar Belakang I -11.2. Tujuan dan Sasaran I -31.3. Metode Kompilasi Data I -3

1.3.1. Survey Lapang I -31.3.2. Evaluasi Data dan Kebijaksanaan I -4

1.4. Sistematika Pembahasan I -5BAB 2 SEJARAH DAN KONDISI KOTA MAUMERE SAAT INI II -1

2.1. Sejarah Kota Maumere II -12.1.1. Sejarah Fisik Kota II -22.1.2. Sejarah Status Administrasi II -2

2.2. Gambaran Umum Kota Maumere II -32.2.1. Administrasi Pemerintahan II -32.2.2. Kondisi Fisik Lingkungan II -32.2.3. Kondisi Penggunaan Lahan II -42.2.4. Kondisi Perumahan II -52.2.5. Kondisi Fasilitas Sosial II -52.2.6. Kondisi Fasilitas Umum II -62.2.7. Kondisi Fasilitas Pemerintahan II -72.2.8. Kondisi Fasilitas Ekonomi II -72.2.9. Kondisi Transportasi II -82.2.10.Kondisi Utilitas Kota II -10

BAB 3 RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA MAUMERE III -13.1. Rencana Kependudukan III -1

3.1.1. Perkiraan Jumlah Penduduk III -13.1.2. Rencana Kepadatan Penduduk III -1

3.2. Rencana Struktur Tata Ruang Kota III -13.3. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang III -4

3.3.1. Kawasan Perumahan III -53.3.2. Kawasan Pemerintahan III -63.3.3. Kawasan Perdagangan III -63.3.4. Kawasan Pendidikan III -73.3.5. Kawasan Pelayanan Kesehatan III -73.3.6. Kawasan Industri III -83.3.7. Kawasan Terminal III -83.3.8. Kawasan Pelabuhan Laut III -93.3.9. Kawasan Bandar Udara III -93.3.10.Kawasan Ruang Terbuka Hijau III -10

3.4. Rencana Penyediaan Fasilitas Pelayanan Umum III -123.4.1. Fasilitas Perumahan III -123.4.2. Fasilitas Perdagangan III -13

3.4.3. Fasilitas Pendidikan III -143.4.4. Fasilitas Kesehatan III -143.4.5. Fasilitas Peribadatan III -153.4.6. Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum III -15

3.5. Rencana Pengembangan Sistem Transportasi III -153.5.1. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan III -153.5.2. Pengembangan Terminal dan Tempat

Pemberhentian KendaraanIII -17

3.6. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Utilitas III -183.6.1. Rencana Pengembangan Air Bersih III -183.6.2. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase III -193.6.3. Rencana Pengelolaan Persampahan III -193.6.4. Rencana Pengembangan Listrik III -213.6.5. Rencana Pengembangan Telepon III -21

3.7. Rencana Penanganan Lingkungan Kota III -213.7.1. Rencana Pengembangan Obyek-Obyek Khusus III -213.7.2. Rencana Penanganan Lingkungan Dalam Kota III -22

BAB 4 PROFIL LINGKUNGAN PENGEMBANGAN IV -14.1. Lingkungan Pengembangan I IV -1

4.1.1. Kelurahan Kabor IV -14.1.2. Kelurahan Kota Uneng IV -24.1.3. Kelurahan Madawat Bagian Utara IV -64.1.4. Profil Lingkungan Pengembangan I IV -8

4.2. Lingkungan Pengembangan II IV -104.2.1. Kelurahan Kota Baru IV -104.2.2. Kelurahan Beru IV -134.2.3. Kelurahan Nangameting IV -144.2.4. Kelurahan Wairotang IV -164.2.5. Profil Lingkungan Pengembangan II IV -18

4.3. Lingkungan Pengembangan III IV -204.3.1. Kelurahan Waioti IV -204.3.2. Profil Lingkungan Pengembangan III IV -21

4.4. Lingkungan Pengembangan IV IV -234.4.1. Kelurahan Nangalimang IV -234.4.2. Kelurahan Madawat Bagian Selatan IV -244.4.3. Profil Lingkungan Pengembangan IV IV -25

4.5. Lingkungan Pengembangan V IV -274.5.1. Kelurahan Wolomarang IV -274.5.2. Kelurahan Wailiti IV -304.5.3. Profil Lingkungan Pengembangan V IV -33

4.6. Lingkungan Pengembangan VI IV -354.6.1. Kelurahan Wuring IV -354.6.2. Kelurahan Hewuli IV -384.6.3. Profil Lingkungan Pengembangan VI IV -41

BAB 5 PROFIL DAERAH-DAERAH KECAMATAN DI SEKITAR KOTAMAUMERE

V -1

5.1. Kecamatan Kewapante V -15.2. Kecamatan Maumere V -10

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

3 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 4: rtrw sikka

5.3. Kecamatan Nita V -115.4. Kecamatan Magepanda V -18

BAB 6 PENUTUP VI -16.1. Hasil Kompilasi Data Sekunder VI -16.2. Hasil Kompilasi Data Primer VI -16.3. Kemajuan Proses Pemetaan VI -4

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel III-1 Rencana Struktur Ruang Kota Versi RUTR Kota Maumere2002

III -3

Tabel IV-1 Profil Lingkungan Pengembangan I IV -8Tabel IV-2 Profil Lingkungan Pengembangan II IV -18Tabel IV-3 Profil Lingkungan Pengembangan III IV -18Tabel IV-4 Profil Lingkungan Pengembangan IV IV -25Tabel IV-5 Profil Lingkungan Pengembangan V IV -33Tabel IV-6 Profil Lingkungan Pengembangan VI IV -41Tabel V-1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan

Kewapante Tahun 2003V -2

Tabel V-2 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kecamatan KewapanteTahun 2003

V -3

Tabel V-3 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan NitaTahun 2003

V -11

Tabel V-4 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Nita Tahun2003

V -13

Tabel VI -1 Kompilasi aspirasi dari berbagai stakeholder yang berada diKota Maumere

VI -1

DAFTAR GAMBAR

Gambar I-1 Kedudukan Kompilasi Data Dalam Pekerjaan PenyusunanRDTR Kota Maumere

I -2

Gambar I-2 Metode Pengumpulan Data I -3Gambar III-1 Rencana Detail Tata Ruang Kota Maumere 2006-2015 III -23Gambar IV-1 Distribusi Fasilitas Umum dan Peribadatan di LP I IV -9Gambar IV-2 Distribusi Ketinggian Bangunan di LP I IV -9Gambar IV-3 Distribusi Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan di LP I IV -9Gambar IV-4 Distribusi Fasilitas Perekonomian di LP I IV -9Gambar IV-5 Distribusi Fasilitas Umum dan Peribadatan di LP II IV -19Gambar IV-6 Distribusi Ketinggian Bangunan di LP II IV -19Gambar IV-7 Distribusi Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan di LP II IV -19Gambar IV-8 Distribusi Fasilitas Perekonomian di LP II IV -19Gambar IV-9 Distribusi Fasilitas Umum dan Peribadatan di LP III IV -22Gambar IV-10 Distribusi Ketinggian Bangunan di LP III IV -22Gambar IV-11 Distribusi Fasilitas Pendidikan di LP III IV -22Gambar IV-12 Distribusi Fasilitas Perekonomian di LP III IV -22Gambar IV-13 Distribusi Fasilitas Peribadatan di LP IV IV -26Gambar IV-14 Distribusi Ketinggian Bangunan di LP IV IV -26Gambar IV-15 Distribusi Fasilitas Pendidikan dan di LP IV IV -26Gambar IV-16 Distribusi Fasilitas Perekonomian di LP IV IV -26Gambar IV-17 Distribusi Fasilitas Umum dan Peribadatan di LP V IV -34Gambar IV-18 Distribusi Ketinggian Bangunan di LP V IV -34Gambar IV-19 Distribusi Fasilitas Pendidikan di LP V IV -34Gambar IV-20 Distribusi Fasilitas Perekonomian di LP V IV -34Gambar IV-21 Distribusi Fasilitas Peribadatan di LP VI IV -42Gambar IV-22 Distribusi Fasilitas Pendidikan di LP VI IV -42Gambar IV-23 Distribusi Fasilitas Kesehatan di LP VI IV -42Gambar VI-1 Citra Satelit Quickbird Kota Maumere VI -5

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

4 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 5: rtrw sikka

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan fisik Kota Maumere yang berjalan relatif cepat

membutuhkan upaya antisipasi untuk mengendalikan agar tidak terjadi

kesemrawutan dalam peruntukan penggunaan ruang. Salah satu perangkat

untuk mengelola peruntukan ruang kota adalah berupa Rencana Detail Tata

Ruang Kota (RDTRK) berikut landasan hukumnya yang memadai. Sejalan

dengan tujuan di atas, maka dalam tahun anggaran 2005 Kabupaten Sikka

menyelenggarakan proyek penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota

(RDTRK) Maumere Tahun 2006 - 2015.

Beberapa pertimbangan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota

Maumere sudah sangat diperlukan karena:

1. Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK) tahun 1985 yang ditetapkan dengan

Perda nomor: 2 Tahun 1987 dari sisi umur rencana telah kadaluwarsa, serta

tidak akomodatif lagi terhadap dinamika perkembangan pemanfaatan ruang

wilayah kota Maumere saat ini;

2. Perkembangan kantong-kantong permukiman dan peruntukan kegiatan

sektor sering menimbulkan persoalan berupa konflik kepentingan antar

stakehoders, dan belum tersedianya perangkat peraturan berupa rencana

tata ruang yang terkini dalam menjembatani penyelesaian konflik

kepentingan dalam penggunaan ruang wilayah perkotaan Kota Maumere.

Perkembangan areal terbangun dari tahun ke tahun semakin pesat serta

kurang terkendali sehingga menyebabkan semakin semrawutnya penataan

ruang wilayah kota.

3. Materinya perlu disesuaikan dengan UU No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang

sebagai Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang.

4. Belum tersedianya materi perencanaan yang mencakup seluruh bagian wilayah kota

Maumere dikarenakan adanya pemekaran.

5. Belum teridentifikasinya potensi-potensi yang terdapat di wilayah perencanaan seperti

potensi pertanian, perkebunan, pariwisata dan lain-lain.

Oleh karena itu, produk RDTR ini sangat penting dalam rangka

pembangunan keruangan Kota Maumere, terutama dalam memberikan pedoman

teknis dalam penentuan kepadatan dan ketinggian bangunan. Untuk

menghasilkan produk tersebut di atas, maka diperlukan tahapan-tahapan

pengerjaan secara sistematis seperti yang tergambar dalam metodologi studi di

bawah ini.

Saat ini, tahapan pekerjaan berada pada bulan ke-2, yaitu Pekerjaan

kompilasi data yang merupakan tahapan proses seleksi data, tabulasi data dan

pengelompokkan/mensistemasikan data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang

diharapkan adalah tersusunnya buku Kompilasi Data yang disajikan secara

sistematik dan siap untuk dianalisis, dilengkapi dengan tabel, angka–angka,

diagram dan peta. Materi dan kedalaman data baik dalam skala makro maupun

skala mikro yang akan dikompilasi, mengikuti indikator-indikator yang sudah

disusun sebelumnya untuk kepentingan analisis.

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

5 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 6: rtrw sikka

I-2

.

KAJIAN KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KOTA (MAKRO)

RTRW Kabupaten Sikka

RUTR Kota MaumereRIK Maumere 2002-2011

Rencana Strategi PengembanganKota

Rencana Detail Tata Ruang KotaMaumere Terdahulu (RBWK Maumere

Tahun 1985)

Aspek PerencanaanAspek Pemanfaatan

Aspek Pengendalian

KONDISI EKSTERNAL

Lalu lintas Barang & Pnp dari/keJawa, Kota-kota di NTT danKabupaten SikkaRencana Pengembangan Daerah-Daerah di Luar yang terkait denganMaumere

KONDISI INTERNAL KOTA

Fisik & Penggunaan lahanKependudukanPerekonomian kotaTransportasi kota

Sarana dan prasarana

Peraturan & Kelembagaan

Pengaruh Kebijakan Makro Terhadap

Pengembangan Kota Maumere

Keunggulan Kota Maumere

Identifikasi Perkembangan

Kota Maumere

Peluang dan Tantangan Eksternal Kota

Telaahna RDTRK Maumere Terdahulu

Pemanfaatan Ruang KotaStruktur Tingkat Pelayanan Kota

Sistem TransportasiSistem Jaringan UtilitasPeraturan dan Kelembagaan Tata Ruang

Fungsi dan Peran Kota Maumere

Kemampuan Tumbuh dan Berkembangnya Kota

Bentuk dan Struktur Tata Ruang Kota

Strategi Pengembangan Kota

DATA ANALISISRENCANA

SWOT ANALYSIS

Rencana Detail Pemanfaatan

Ruang Kota

Kinerja Kota

Potensi dan Kendala Pengembangan Fisik Wilayah

Kota

Perkembangan, Distribusi, dan KesejahteraanSosial Penduduk

Kinerja Ekonomi dan Sektor Unggulan

Sistem Transportasi Kota

Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Kemampuan Perangkat dan PeraturanTata Ruang Daerah Kota

Kebutuhan Penataan Ruang secara Detail di Kota

Maumere

Potensi dan Permasalahan Pengembangan Kota

RDTR KOTA Maumere

Arahan Tata Guna Lahan dan BangunanStruktur Tingkat Pelayanan KotaArahan intensitas dan Kepadatan Blok-blokperuntukan ruangSistem Transportasi Kota

Sistem Jaringan Utilitas

Sistem Pelayanan KotaProgram Pembangunan Kota

Gambar I -1Kedudukan Kompilasi Data dalam Pekerjaan

Penyusunan RDTR Kota Maumere

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

6 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 7: rtrw sikka

I-3

Jenis data dan sistematikanya dalam Kompilasi data ini adalah :

a. Skala Makro (kota)

- aspek kebijaksanaan regional yang diduga berpengaruh pada perkembangan

kota yang direncanakan

- aspek kependudukan

- aspek sumber daya alam

- aspek fasilitas pelayanan dan prasarana

b. skala mikro (kota)

- aspek kependudukan dan sosial budaya

- aspek fisik

- aspek tata guna tanah

- aspek fasilitas pelayanan

- aspek lahan perkotaan

1.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk memperoleh hasil rencana tata ruang yang lebih komprehensif dan mudah

untuk diperbarui, dengan sasaran:

- Terkelompokkannya data berdasarkan sumber/instansi penerbit

- Teridentifikasinya informasi yang relevan dengan kebutuhan analisis dalam RDTR

1.3. Metode Kompilasi Data

Adapun metode pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1.3.1. Survey Lapangan

a. Kegiatan pengumpulan data sekunder. Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data-data

yang bersifat baku dan tersedia di instansi-instansi pemerintah Kota maupun

Kecamatan terkait. Adapun jenis data yang dapat diperoleh dari kegiatan survei

sekunder ini, antara lain:

Peta Topografi& Peta TematikPeta AdministrasiPeta GeologiPeta PertambanganPeta Penguasaan HutanPeta PerikananPeta InfrastrukturPeta Fasilitas EkonomiPeta Fasilitas Sosialdll

Data Citra DigitalIKONOS/Quickbird

Pengolahan AwalKoreksi radiometrik-Koreksi geometrik-Koreksi Atmosferik-Penajaman

Klasifikasi & InterpretasiPemanfaatan Ruang

Integrasi Data

Spatial dan Tabuler (Atribut)

Peta Tentatif

Dijitasi danEditing

Editing dan Pengecekan akhir

(evaluasi dan kompilasi)

SurveyLapang

Tolak ukur danKriteria

Proyeksi danTransformasiKoordinat peta

Data Atribut/tabular (tabel)Data AdministrasiData Penguasaan HutanData Kuasa PertambanganData Penguasaan HutanData PerikananData InfrastrukturData EkonomiData KependudukanData kebijakanData perencanaandll

Standar Peta dan Kriteria

Analisa Data

• Kebijakan pembangunan

• Rencana pemanfaatan ruang

• Perencanaan sektoral

• Sistem perencanaan prasarana dantransportasi

• Rencana pengembangan infrastruktur lainnya

• Laporan lainnya

Gambar I -2Metode Pengumpulan Data

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

7 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 8: rtrw sikka

I-4

- Data kondisi fisik dasar

- Data Tata Guna Tanah

- Data Kependudukan dan SDM

- Data sosial budaya masyarakat

- Data sarana dan prasarana wilayah

- Data prasarana utilitas

- Data transportasi darat, laut, dan udara

- Data pengelolaan pembangunan.

- Data perekonomian kota

b. Kegiatan survei primer. Kegiatan survei primer lebih ditujukan untuk mendapatkan

persepsi masyarakat. Dari hasil kegiatan survei ini maka akan dapat diketahui dan

dievaluasi hal-hal apa saja yang menjadi permasalahan di dalam kegiatan

pembangunan di Kota Maumere. Kegiatan survei primer yang dilakukan ini akan

menggunakan metode wawancara informal.

Teknik survey primer juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi GPS (global

positioning system), yang mampu menginformasikan letak lokasi survey, sehingga

memudahkan surveyor dalam mengorientasi lokasi survey pada peta. Terutama

untuk memetakan hasil foto citra satelit IKONOS/Quickbird. Selanjutnya posisi

survey beserta informasi lainnya akan tersimpan dalam alat tersebut yang nantinya

akan diolah dengan memanfaatkan teknologi SIG.

c. Observasi lapangan. Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh data dan informasi

yang tidak terdapat pada kegiatan survei terdahulu. Dengan kegiatan ini maka

informasi yang sifatnya deskriptif akan dapat diperoleh untuk melengkapi kegiatan

analisis. Selain itu, juga dilakukan survey lalu lintas yang dilakukan untuk

menggambarkan besaran jumlah dan jenis lalu lintas, arahnya, efisiensi, dan lain

sebagainya.

1.3.2. Evaluasi Data dan Kebijaksanaan

Evaluasi Data

Data yang dikumpulkan tentang keadaan di Kota Maumere akan dievaluasi meliputi:

- evaluasi keabsahan data yang disajikan secara tertulis dengan memadukan dari

berbagai sumber yang relevan

- perkembangan obyek yang disajikan dalam data tersebut

- kelengkapan data sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan ini

- potensi dan kendala yang tergambarkan dari data tersebut

Evaluasi Kebijaksanaan

Mengevaluasi kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkan, meliputi:

- Rencana Strategi Daerah Kabupaten Sikka

- Kebijaksanaan dan arahan RTRW Nasional, Provinsi, dan Kabupaten Sikka

- Kebijaksanaan Sektoral terkait

Rekomendasi Hasil penelitian yang terkait dengan Kota Maumere

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

8 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 9: rtrw sikka

I-5

1.4. Sistematika Pembahasan

Berdasarkan data-data yang berhasil diperoleh di lapangan, baik melalui survey

primer maupun sekunder, maka hasil deskripsi mengenai data/informasi yang terkait

dengan perencanaan detail tata ruang dapat diuraikan dengan sistematika sebagai

berikut:

1. Data/informasi mengenai sejarah Kota Maumere, yang menceritakan asal usul

terbentuknya daerah Maumere dan perkembangannya

2. Data/Informasi mengenai Gambaran Umum Kota Maumere, yang

menceritakan kondisi Kota Maumere dan berbagai aspek perkotaan yang

terjadi di dalamnya.

3. Data/Informasi mengenai Rencana Umum Tata Ruang Kota Maumere Tahun

2006-2015 yang merupakan acuan dalam penyusunan Rencana Detail Tata

Ruang ini.

4. Data/Informasi mengenai gambaran umum dan karakteristik Lingkungan

Pengembangan yang merupakan produk dari arahan RUTR Kota Maumere

tersebut di atas

5. Data/Informasi mengenai gambaran umum dan karakteristik wilayah

kecamatan di sekitar Maumere yang merupakan suatu kota yang tumbuh

karena adanya dukungan dari wilayah sekitarnya.

Oleh karena itu, sistematika penulisan Buku Kompilasi Data ini dapat diuraikan

seperti di bawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, tujuan, sasaran, sejarah Kota Maumere, gambaran umum

Kota Maumere dan metodologi pelaporan Buku Kompilasi Data Rencana Detail Tata

Ruang Kota Maumere.

BAB 2 SEJARAH DAN KONDISI KOTA MAUMERE

Berisikan deskripsi mengenai asal usul terbentuknya permukiman Maumere dan

gambaran aspek perkotaan Kota Maumere.

BAB 3 RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA MAUMERE

Berisikan Rencana Umum Tata Ruang Kota Maumere, yang meliputi rencana

kependudukan, rencana struktur tata ruang kota, rencana alokasi pemanfaatan ruang,

rencana penyediaan fasilitas pelayanan kota, rencana sistem transportasi, rencana

sistem jaringan utilitas dan rencana penanganan lingkungan kota.

BAB 4 PROFIL LINGKUNGAN PENGEMBANGAN KOTA MAUMERE

Berisikan kumpulan data-data dan informasi-informasi yang berhasil dirangkum dari

teknik observasi lapangan maupun survey instansional mengenai Lingkungan

Pengembangan Kota Maumere, yang terdiri dari 6 Lingkungan Pengembangan.

BAB 5 PROFIL KECAMATAN DI SEKITAR KOTA MAUMERE

Berisikan kumpulan data-data dan informasi-informasi daerah-daerah kecamatan

yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Maumere, yang meliputi Kecamatan

Kewapante, Kecamatan Maumere, Kecamatan Nita dan Kecamatan Magepanda.

BAB 6 PENUTUP

---

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

9 of 10 5/30/2013 2:00 AM

Page 10: rtrw sikka

II-1

BAB 2

SEJARAH DAN KONDISI KOTA MAUMERE SAAT INI

2.1 . Sejarah Kota Maumere

Dahulu Kota Maumere dikenal dengan Sikka Alok atau Sikka Kesik. Pada masa

Don Alessu, terdapat sebuah pelabuhan yang dikenal dengan Pelabuhan Waidoko

(terletak di sebelah barat Maumere sekarang). Pelabuhan tersebut secara perlahan

mengalami perkembangan ke arah timur, dimana Kotauneng kini dikenal sebagai

daerah pelabuhan yang ramai. Perdagangan berkembang dengan pesat, tidak hanya

secara normal, tapi juga secara negatif sebagai tempat huru hara dan penyelundupan

candu dan obat bedil.

Penduduk asli Sikka yang dikenal dengan sebutan Sikka Kesik dan Sikka Alok

yang lazim disebut Alok. Raja Sikka bertempat tinggal di Sikka (pantai selatan). Raja

Sikka menetapkan seorang Commandanti sebagai pengawas atau penguasa

pelabuhan atau kepala wilayah utara.

Pada saat Belanda datang, Poshouder Belanda mulai mendiami Sikka Alok

dengan membuka Kantor Pemerintahan Belanda. Dengan demikian kekuasaan

Commandanti diambil alih oleh Poshouder. Kegiatan Poshouder antara lain mengukur

dalamnya laut, dalamnya pelabuhan, nama-nama teluk, tanjung, sungai serta

kampung-kampung untuk dimasukkan ke dalam peta Flores dan Peta Pelayaran.

Salah satu teluk diberi nama Maumere yang juga merupakan pelabuhan Sikka Alok.

Maumere merupakan sumbu pembangunan di Sikka. Pembangunan tidak

terlepas dari kerja paksa (herendienst). Kerja paksa dilakukan untuk membuka jalan-

jalan baru sampai ke Nita, Koting dan Lela. Juga dari Nita ke Paga dan Wolowiro sampai

ke perbatasan. Kemudian dari Geliting sampai Kringa dan Boganatar terus ke perbatasan

dengan Flores Timur. Kerja paksa juga dilakukan untuk membangun rumah pemerintah,

kantor, rumah pegawai, rumah sakit, sekolah serta jembatan. Pemerintah dalam hal ini

hanya menyediakan perkakas bahan rumah, besi dan paku. Kerja paksa pada awalnya

dilakukan dengan cara lunak yang kemudian berkembang dengan lebih ketat dan secara

paksa.

Setiap tiga bulan seorang tenaga kerja harus bekerja di jalan selama 6 hari (rodi

besar). Sedangkan rodi kecil hanya tiga hari atau disebut juga dengan rodi Haminte.

Pekerjaan yang paling berat adalah membuka jalan-jalan baru, menggali tebing curam

dekat Watulemang, Batikwair dan Kaliwajo, memotong bukit, menggulingkan batu-batu

besar.

Pada tahun 1925 dibangun jembatan Batikwair, dan Nangangete A dan B yang paling

panjang. Tahun 1933 jembatan Kaliwajo seluruhnya sudah mendapat besi. Antara tahun

1936 hingga 1939 dibangun jembatan Patiahu, jembatan Waigete, dan Waiara yang

seluruhnya dibangun oleh tenaga manusia tanpa bantuan alat besar.

Pada tahun 1912 di masa Controleur Dannenberg digunakan serdadu untuk menjaga

jalan supaya tidak terjadi kekacauan. Atas prakarsa Dannenberg, Kota Maumere yang

penuh dengan rawa-rawa telah ditutup dan diratakan, kemudian dibangun pasar serta

kantor. Kerja paksa (herendienst) telah sangat membangun Maumere pada khususnya dan

Sikka pada umumnya sehingga Kota Maumere menjadi kota dengan jaringan yang luas.

Maumere terus berkembang sebagai sumbu kehidupan masyarakat Sikka, yang terus

berbenah sebagai pusat pemerintahan Sikka. Maumere terus mengalami perkembangan

sebagai kota perdagangan, kota pariwisata, kota pelajar, kota perindustrian, pertahanan

�� http://dc176.4shared.com/doc/fb6Wry-6/preview.html

10 of 10 5/30/2013 2:00 AM