rtrw padang

213
frFII{CRIIA TATA RUANC WIUYAH (Rrsrw) KATA Pn0AH6 2901 - 2013 DOKUMENTASI & ARS1F BAPPEI{A$; A^^ N,n,C7oz7/ -t,- ;;";,"" , Y:{!*P:, checked,'/.9:.:.8..;:X: ; ; KATA PENGANTAR t!,Drx PtRf, t{crlut.N PEMatlloul{lfl Drf, Rta KOTAPAOANC

Upload: ricky4763

Post on 29-Dec-2015

519 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Padang

TRANSCRIPT

Page 1: RTRW Padang

frFII{CRIIA TATA RUANC WIUYAH(Rrsrw)

KATA Pn0AH6 2901 - 2013

DOKUMENTASI & ARS1F

BAPPEI{A$;A^^ N,n ,C7oz7/ - t , -

;;";,"" , Y:{!*P:,checked,'/.9:.:.8..;:X: ; ;

KATA PENGANTAR

t!,Drx PtRf, t{crlut.N PEMatlloul{lfl Drf, RtaK O T A P A O A N C

Page 2: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRV/) HL={"'Kota Padanq 2004 - 2013

TANGANTAR

xss awual[aikuvn, w t, w b.

Dengan vnewanjatkan yuji A syuQuv ke habirat tuban \ang Matr1a Fsa,Dokuvnen \ewcana Tata \uawg W{ayah

(nrnwl KotapabangtahwnLoo4-zoryinibaltatdisamTtaiQanQepadafih&ltllbah.wvkaLPenyusul.aubokuwnu

RTRw Kotn padang tahun Loa4 - zo4 ini di[akukan at^as kerja-sama anrara Baban Pevencanaan Pevnbangunan

Oaerah (SepfEOa) Kou Pabang dengan PT. Parama *tJta Santika suuai bengan Surat Pelanjian Kerjnavna No.

rr8.c/ P DB/ VI | / B apyt e) a- lLoq T an g ga[ z8 1 u[i zoo3.

Dokwmen iii wemwaL n4ynr4sanrencanrberkaiuwdengan Penyusunan\encanaTau\uaugwi[ayah (nrnw] Xota

padang tahw 2oo4 - zor3. Runru an rencahA tnrsebwt drsruun berdasarkan $asi[ iAenttfikwi dan ana[isis gang

di[afukan, dengan du\ungan datn ban inf orvnasi bari berbagai suntber.

Dokwuenini akanwenjabibahonuntuknlenyusunPevaLvranoaerab rznur.g\encanaTau\uaqwikyah RTRW)

Kotapabat4gTailun Loo4 - zoy o[$ DPRD KotaPabang.

Kavui wenguropko,n tryirt&,rsih ftepada semua pifioft yang te,[a$ tnerubantu, vnenborong ban vnendukung yroses

penyusvnanbo{<uit:er, -'iTF.w KouPadangtahwn Loo4 - zory ini.

w aisa[awtwa{[ait<tm, t'rii; "v6

Pabang, Nouembei' r coJ

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(BAPPEDA) Kota Padangbekerjasama denganPT. Parama Artha Sant ika

BAPPEDA, Kota Padang

Page 3: RTRW Padang

RENCANA TATA RUANG WTUYAH(R T R \/\1)

KATA PADAIdC 2gg1 - 2413\ /

DATTAR ISI

trDrx tEnExcIRt|x PEMttr{ouilll DtfnllK O T A P A D A N G

1

Page 4: RTRW Padang

Rencana Tata RuanE Wilayah (RTRW) Hl"-9Kota Padanq 2004 - 2013

Q*FTAR

IGTN PENENNTRR

Halaman

DAFTAR ISI II

DAFTAR TRETL vi

DAFTAR GAMBAR

BAB I

vii i

PENDAHULUAN

'1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang | - 1

1.2. Maksud, TujuanKala Pzdana

dan Sasaran Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

1.2.1. Maksud Penyusunan RTRW Kota Padang | - 3

1.2.2. Tujuan Penyusunan RTRW Kota Padang | - 4

1.2.3. Sasaran Penyusunan RTRW Kota Padang | - 4

1.3. Ruang Lingkup Penyusunan RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang i- 5

1 .3 .1 . L ingkup Wi layah Perencanaan. . . . . . . . . . . . . . . . . I - 5

13.2. L ingkup Peker jaan.. . | - 5

1 3.3. Lingkup Pengamatan i - a

1.4. Pendekatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang..... | -7

1.4.1. Pendekatan Teknis. . . . . . . . . | - 7

1.4.2. Pendekatan Ruang / Lahan . . . . . . . . . . . . | - '11

1 .4 .3 . Pendekatan Lega l . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . | - 1 '1

1 .4.4. Pendekatan Aktif itas & Pelayanan .. | - 1 1

1 .4 .5 . Pendeka tanL inqkunqan . . . l -12

1.5. Sistematika Penya.jian Laporan RTRW Kota Padang . . ... .. .. | - 12

t e

BAPPEDA, Koca Padang

Page 5: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padano 2004 - 2013

BAB II REVTEW RENCANA INDUK KOrn {RlK) PA.DANG 1983/1984- 2003/2004

2.1 . Umum l l - 1

2.2. Rencana Induk Kota (RiK) Padang 1983/1984 - 2003/2004 ll - 3

2.3. Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Padang 19Bg - 2009 (Hasil Evaluasidan Revis i RIK Padang 1983 - 2003). . . . . . . . . . l l - B

2.4. Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Padang 2000 - 2010 (Hasil RevisiRIK Padang 1983 - 2003). . . . . . . . . . l l - 13

2.5. Perkembangan Kebijakan Rencana Penataan Ruang Kota Padang 1983 -2003 ll - 16

2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan RIK Padang....... l l '20

BAB III PoTENSI DAN MASALAH PEMBANGUNAN KOTAPADANG

3.1. Potensidan Masalah Sosial-Kependudukan.. l l l - 1

3.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi.. l l l - 7

3.3. Daya Dukung Fis ik dan Lingkungan.. . . . . . . . . . . . l l l - 11

3.3.1. Kawasan Lindung.. . . . . . . l l l - 14

3,3.2. Kawasan Budidaya.. . . l l l - 18

3.3.3. Sumber Dava Alam l l l - 19

3.4 . Daya Dukung Sarana dan Prasara . iz . . . . . . . . . . . . . . l i l - 20

BAB IV ARAH PENGEMBANGAN KOTA PAOIIiE

4.1. Batasan Kawasan Perencanaan

4.2. Arah Pengembangan Ekonomi .

tv-1

tv -2

lv -2

rv-5

tv-7

tv-8

tv-9

4.2.1. Struktur Ekonomi.. . .4.2.2. Kegiatan Usaha Utama Pei iudt ik

Arah Pengembangan Penducju<4.3.

4.4.

4 t r .

Arah Pengembangan Fisik

Arahan Fungsi Kota

BAPPEDA, Kota Padang

Page 6: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) !tst{Kota Padano 2004 - 2013 i,="i

BAB V KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH KOTN PRORI.IC

Kebutuhan Pengembangan Pusalpusat Pelayanan .............. V - 1

Kebutuhan Pengembangan Kawasan-kawasan Fungsional V - 5

Kebutuhan Pengembangan Kependudukan V - B

Kebutuhan Pengembangan Kegiatan Ekonomi Perkotaan V - B

Kebutuhan Pengembangan Lahan Perkotaan V - 11

Kebutuhan Lahan Untuk PengembanganFasil itas Sosial-Ekonomi Perkotaan............... V - 12

Kebutuhan Pengembangan Prasarana dan Sarana Perkotaan ......... V - 165.7 .1 . Pengembanqan Prasarana Aii ' Bersih ..... V - 16

5.7.2. Pengembangan Prasarana Pengelolaan Sampah V - 17

5.7.3. Pengembangan Prasarana Pengelolaan Sanitasi & Air Limbah V - 1B

5.7.4. Pengembangan Prasarana Drainase V - 19

5.7.5. Pengembangan Prasarana Listrik V - 205.7.6. Pengembangan Prasarana Telekomunikasi.......... V -21

5.1 .

5.2.

A 5

5.6.

5.7.

BAB VT RENCANA UTTIUTU TRTA RUAruE WILAYRH KOTR PADANG

6.'1. Tata Ruang Yang Dituju (Visi Ruang Kota Padang 2013)....... vt- 1

6.2.

c . J .

Strategi Penataan Ruang Kota Padang Vl - 2

Tujuan Pernanfaatan Ruang Wilayah Kota Padang Vl - 3

Rencana Struktur Dan Pola Pemanfaatan Ruang Kota Padang . ... .. .. Vl - 3

6.4.1. Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Padang............. . Vl - 46.4.1.1. Arahan Pengembangan & Distr ibusi Penduduk.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Vl - 46.4.1.2. Rencana Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Vl - 116.4.1 .3. Rencana Sistem Jar ingan Transportasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . Vl - 176.4.1.4. Rencana Sistem Jar inqan Ut i l i tas . . . . . Vl- 25

6.4.2. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Padang Vl - 306.4.2.1. Rencana Pemanfaatan Kawasan Lindung Vl- 306.4.2.2. Rencana Pemanfaatan Kawasan Budidaya Perkotaan Vl - 35

BAPPEDA, Kota Pedang

Page 7: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) !gl:!"1Kota Padanq 2004 - 2013

. 6.5. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung, Budidaya Perkotaan,

dan Kawasan Tertentu vl - 41

6.5.1. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.......... Vl - 4'l

6.5.2. Rencana Pengelolaan Kawasan Fungsionaldan Kawasan Tertentu....... Vt - 48

6.5.3. Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas... .. Vl - 51

6.5.4. Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara dan Sumber Daya Lainnya.. Vl - 54

6.5.5. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi ..................... Vl - 58

6.5,6. Rencana Pengembangan Sistem Telekomunikasidan Energi Vl - 59

6.5.7. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan... Vl - 60

BNg VII PEDOMAN PEruEENORLIAN PEMANFMTAN RURHE WIMYRH KOTA PNORruC

7.1 Mekantsme Per i i inan . . . . . . . . . . , . . . : . Vl l - i

7.2 Met<anisme Pemberian Insentif Dan Disinsentif .............. Vll - 2

7 .3 Mekanisme Pemberian Kompensasi.......,.,........ Vll - 4

7.4 Mekanisme Pelaooran... Vll - 4

7.5 Mekanisme Pemantauan Vll - 5

7.6 Mekanisme Evaluasi Vll - 5

7.7 Mekanisme Penoenaan Sanksi Vll - I

LAMPIRAN

BAPPEDA, Kota Padang

Page 8: RTRW Padang

RENCANA TATA RUANG WIUYAH(R r R \ /)

KOTA PADAHG 20'0,4 .2A13

DAFTAR TABET

ttDtN PaRDfl Crt{ttl{ PEMrll{o0l{!fi DlaRlllK O T A P A D A N G

Page 9: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang wiiayah (RTRW) Htlt-1Kota Padanq 2004 - 2013

CNAFTAR\14€7OEABE,L\-f

Tabel. 2.1.

Tabel 2.2.

Tabel . 2 .3.

Tabel. 2.4.

Tabe l . 3 .1 .

Tabel . 3 .2.

Tabel . 3 .3.

Tabel . 3 .4.

Tabel. 3.5.

Tabel. 3.6.

Tabel. 3.7.

Tabel . 3 .8.

Tabel. 3.9.

Tabe l . 4 .1 .

T - L ^ I A AI d u c t . . + . t .

Tabe l . 5 .1 .

Tabel. 5.2.

Tabel . 5.3.

Tabel . 5.4.

Tabel . 5.5.

Tabel . 5.6.

Tabel . 5,7.

Rencana Penggunaan Lahan Kota Padang Tahun 2003........... l l - 4

Rencana Peruntukkan Lahan Kota Padang 2009........... l l - 10

Rencana Peruntukkan Lahan Kota Padang Tahun 2010 . . . . . . . . . . l l - 11

Komposisi Rencana Peruntukkan Lahan Kota Padang ll- 18

Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Padang Tahun 1998-2002.. l l l - 3

Kepadatan Penduduk Kota Padang Menurut Kecamatan Tahun 2000-2001 ll l - 5

Perkembangan PDRB Kota Padang Tahun 1998 - 2001.. . . . . . . . . . l l l - 7

Laju Pertur-nbuhan Ekonomi Kota Paoang Menurut Lapangan usaha

Tahun 1998 - 2001 . . . . . . . . . . . l l l - 8

Laju Pertumbuhan PDRB Kota Padang dan Prov. Sumatera Barat Menurut Sektor

Tahun 2000-2001. . . l i l -9

Perkiraan PDRB Kota Padang Menurut Lapangan Usaha SampaiTahun 2013

Berdasarkan Harga Konstan 1993 (Dalam Jutaan Rupiah) l l l - 10

Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. l l l - 11

Foten:: i dan Permasalahan Kawasan Lindung l l l - 17

Potensidan Kendala Pengembangan Komodit i Per ianian l l l - 18

Dsii-ibusi Persentase PDRB Kota Padang & Provinsi Sumatera Barat

Aias Dasa, Harga Konstan (Tahun 1993) Dir inci Menurut Lapangan Usaha,

rv-4j l tr ar'da-r Pei'seniase Penduduk Kota Padang Usia 10 Tahun Keatas

l i ler r r , ; i Lapangan Usaha Utama, Tahun 1997 - 2001 . . . . . . . . . . . lV - 5

Penrembangan Pusat-Pusat Pelayanan Kota Padang Sanrpai Tahun 2013.. . . . . . . . . . V - 4

Pen;:embangan Kawasan Fungsional Kota Padang Sampai Tahun 2013.. . . . . . . . . . . . . . V -7

Si i -a:egi Pengembangan Lahan Perkotaan Kota Padang.. . . . . . .

Frot'ei.si l.,ebutuhan Air Bersih di Kota Padang

Pro'v'eksi Timbulan Sampah Kota Padang

Anai isrs Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

Perhi tungan Kebutuhan Lahan Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.. . . .

v-12v -22

v -23

v -24

v -25

BAPPEDA, Kote Padeng

Page 10: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Tabet. 5.E.

Tabel . 6 .1.

Tabel. 6.2.

Tabel . 6 .3.

Tabel. 6.4.

Analisis Kebutuhan Prasarana Sanitasi& Pengelolaan Air Limbah........ V -26

Perkiraan Jumlah & Distribusi Penduduk Kota Padang SampaiTahun 2013........... Vl - 5

Rencana Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Kota Padang Tahun 2013........... Vl- 15

Rencana Pemanfaatan l-ahan Kota Padang Tahun 2013.......... Vl - 38

Arahan Kepadatan dan Ketinggian Bangunan Kota Padang Tahun 2013................ Vl- 46

BAPPEDT\, Kotr l )adrng

Page 11: RTRW Padang

RENCANA TATA RUANG WTUYAH(RTR\/)

Ko?n PADAHG 20A4 -2013

, : f . ' .1,/ /?: .

. r ' . L ' \

firffi"--l-::=i:

DAFTAR GAMBAR

I!"DAN PIREt{Gl}rl[N PEMAA"I.COI{ll{ Dl,Eltf,llK O T A P A D A N G

Page 12: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padano 2004 - 2013

>J'.:'

SAFTAR$5i"AMBAR

Gambar. 1.1.

Gambar. 1.2.

Gambar. 1.3.

Gambar. 3.1.

Gambar. 3.2.

Gambar. 3.3.

Gambar. 3.4.

Gambar. 4.1.

Gambar. 4.2.

Gambar. 6.1.

Gambar. 6.2.

Gambar. 6.3.

Gambar. 6.4.

Gambar. 6.5.

Gambar. 6.6

Gambar. 6.7.

Gambar. 6.8.

Gambar. 6.9.

Gambar .6 .10 .

Gambar .6 .11 .

Gambar.6.12.

Gambar.6.13.

Gambar.6.14.

Gambar.6.15.

Gambar.6.16.

Gambar.6.17.

Gambar.6.18.

Gambar.6.19.

Hubunoan Antar Metode Pendekatan

Bagan Alir Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Kerangka Berpikir Penyusunan RTRW Kota Padang Tahun2004 -2013

Perkembangan Jumlah Penduduk per-Kecamatan

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang Tahun 1998 - 2001 ...........

Peta Analisis Kesesuaian Lahan Kota Padang

Peta Arahan Penggrrnaan 1ahan.. . . . . . . . . . . . . . . . . .

Peta Batasan Kawasan Perencanaan .................

Peta Arah Pengembangan Fisik K01a............

Proyeksi Penduduk Kota Padang Sampai Tahun 2013

Distribusi Penduduk Kota Padano Tahun 2013

Peta Arahan Distribusi Penduduk Kota Padang Tahun

Teori-Teori Pola Perkembangan / Penggunaan TanahPerkotaan

t - t

t -9

t - 10

i l t -4

i l t -B

i l t -13t f t 4 t ri l r - : . . . i

tv-3tv-10vt -6

VI

vt-vt - t l

t l

t l

1 n

Stadia Perkembangan Kota Padang.. . . . . . . . . . . . . Vl -

Diagram Sistem PusafPusat Pelayanan VI

Peta Rencana Sistem Pusat-pusat Perav:nan K.ota Padang Tahun 2013.. . . . . . . . . . . . . . Vr - 16

Peta Rencana Sistem Jaringan Transror,asi Daiat Kota Padang Tahun 2}rc........ Vl - 20

Konsep Hub & Spoke Dalam Sisten'; Fela,.aran Bandara . Vl - 21

Peta Rencana Sistem Jaringan Transpor,:si Udara Kota Padang Tahun 2013....... Vl -23

Peta Rencana Sistem Jaringan Transpoi:s: i-aut Kota Padang Tahun 2013.......... Vl - 24Peta Rencana Sistem Jaringan Air 8ei'sih Kcta Padang Tahun 2013 ........... VI - 20Peta Skematik Sistem Penyediaan Aii ' tseisih Kota Padang Tahun 2013................. Vl - 27Peta Rencana Sislem Jaringan Drainase ifvlayor) Kota Padang Tahun 2013.......... vl - 28Peta Rencana Sistem Jaringan Drainase ' i i , irnorl Kota Padang Tahun 2013........... Vl - 29

Peta Rencana Sistem Jaringan Listrik Koia Padang Tahun 2013 ........... Vl - 31Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomuiiikasi Kota Padang Tahun 2013............. Vl - 32Peta Rencana Pemanfaatan Lahan Kcia =aiang Tahun 2013........... .. Vl - 40Peta Rencana Pemanfaatan Kawasan Bucidaya Kota Padang Tahun 2013(Kawasan Pusat Kota - Detail Skala 1 : 20 000) Vl - 41

BAPPEDA, Kote Pedang

Page 13: RTRW Padang

Rencana Tzta Ruang Wil?yeh (RTR\Y) -H_6eta Padana 2004 - 201

Gambar. 6.20. Peta Rencana Penanganan Lingkungan Kota Padang Tahun 2013........... Vl - 43

Gambar. 6.21. Peta Arahan Kepadatan dan Ketinggian Bangunan Kota Padang Tahun 2013....... Vl - 47

Gambar. 6.22. Peta Rencana Pengelolaan Kawasan FungsionalKota Padang Tahun 2013.......... Vl - 52

Garnbar. 6.23. Peta Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas Kota Padang Tahun 2013......... Vl - 55

Ganrbar, 7.1. lr4ekanisme Perij inan Pemanfaatan Ruang Vll - 3

Gambar.7.2. Mekanisme Pelaporan Pemanfaatan Ruang Vll - 6

Gambar. 7.3. lu4ekanisrne Pemantauan Pcmanfaatan Ruang Vll - 7

Gambar. 7.4. Mekanisme Pengawasan Pemanfaatan Ruang Vll - 8

Gambar. 7.5. Mekanisme Evaiuasi Pemanfaatan Ruang Vll - I

Gambar. 7.6. Mekanisme Penerapan Sangsi . . . Vl l - 11

B.4.PPEDA, Kota Padang

Page 14: RTRW Padang

RENCANA TATA RUANG WIUYAH(RTR\/)

troIA pnDnre 2a01 - 2Al3

BAB IPENDAHULUAN

AIDIN PEREXc,I'{I.f,N PIMAAfi CORIN DIf, Rf,H

K O T A P A O A N G

Page 15: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 200{ - 2013

CRAts I{3}nNDArruLUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANGWTLAYAH (RTRW) KOTA PADANG

Sejarah panjang Kota Padang sejak tahun 1669 hingga keberadaannya sampaisaat ini, menunjukkanbahwa Kota Padang merupakan suatu entity dan komunitas yang menggambarkan sejarahperkembangan sebuah kota pesisir dengan dinannika masyarakatnya yang kemudian tumbuh tlanberkembang menjadi kota jasa, perdagangan dan industri. Di zaman kemerdekaan sampai dekadetahun 1990-an Kota Padang diperhitungkan sebagai salah-satu kota utama di pulau Sumatera,khususnya di bagian barat dan tengah. Namun dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sejakdiberlakukannya undang-undang lentang otonomi daerah dan semakin meningkatnya pengaruhglobalisasi, maka perkembangan beberapa kota lain di Pulau Sumatera semakin meningkat,sedangkan Kota Padang tidak memperlihatkan perkembangan fisik yang signifikan.

Banyak faktor yang dapat diduga sebagai penyebab relatif lambatnya perkembangan fisik KotaPadang, di antaranya adalah :

. Kepemilikan lanan yang sebagian besar masih berupa tarah L:iz.;?i

. Terbatasnya investor yang menanamkan investasinya di wilayah Kc.a pacang.

' Relatif kecilnya investasi pemerintah dalam pembangunan sarara jai pi-asarana yang dapatmendorong perkembangan kota.

. Kebijakan dalam perijinan dan penanaman investasi.

. Resistensi komunitas lokalterhadap pendatang dalam bidang perdagangan.

. Terbatasnya sumberdaya alam yang dapat diolah dan dryadikan seb:cai bahan baku indusiri.

Perkembangan dan perubahan Kota Padang dipengaruhioleh perkemban,lan dan pertumbuhan sertadinamika kegiatan sosialekonomi yang berlangsung. Hal ini mempenganjni oergeseran penggunaanlahan yang kurang produktif menjadi peruntukkan yang lebih produktif pergeseran penggunaanlahan tersebut secara mudah akan dapat terlihat dari tumbuh Can be*embangnya bangunan-bangunan baru untuk menampung kegiatan-kegiatan permukiman, perciagangan, jasa maupunindustri.

lda

BA Kotat - 1

Page 16: RTRW Padang

Rencana.Tata Ruang W,tayen (RTRW)Kota Padanq 2c0 i - 2J i3 H'E. '

Berken'bangnya berbagai kegiatan fasilitas permukiman di sepanjang jalan arteri dan kolektormenunlukkan adanya perkembangan fasil i tas kota yang belum sesuai dengan konsep lingkunganpermuhrman yang semula mengharapkan seluruh fasilitas permukiman berkelompok di pusat-pusatpermukiman sehingga dapat diperoleh efektifitas pemanfaatan lahan dan fasi{itas kcia yang optimal.Dilain pihak perkembang an reales/ate, kawasan permukiman sefu kegiatan-kegiatan perdagangandan jasa dalam bentuk hof-spols secara tidak terarah mengindikasikan belum efektifnya pengetolaanpemanfaatan lahan sebagaimana telah dibuatdalam Rencana umum Tata Ruang Kota sebelumnya.

Perkembangan fungsi kota telah memberikan implikasi luas terhadap pola dan struktur tata ruangkota' Penambahan jaringan prasarana transportasi dan penambahan sarana pelayanan sosial,ekonomi dan budaya telah mengubah pola dan strukfur lata ruang Kota padang dari waktu ke waktu.Evaluasi | (1991) dan Evaluasi ll (2000) RurRl(RtK padang 1gg3/1g84-2003l20o4menunjukkanbahlva secafa fisik pei-kenrbangarr Kota Fadanq sangai dinengaruhi oieh kebei.atjaan Kota Lama,Jalan Arteri Padang-Bukittinggi, Jalan Padang By-Pass dan rencana pembangunan Bandar lJdaraKetaping' Hal-hal yang tidak dipernitungkan akan mempengaruhiperkembangan Kota padang padasaat penyusunan Rencana Induk Kota (RlK) Padang Tahun 1gg3/19g4-200312004.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, terdapat perkembangan dan perubahan-perubahan eksternalyang mengharuskan Kota Padang menata kembali tata ruangnya agar dapat menyesuaikan perkem-bangann;ra dengan kota-kota lainnya dan berbagai kebijakan pembangunan yang dikeluarkan baikdi t ingka' Pi-ovi;isi maupun di t ingkat Nasional. Perkembangan dan perubahan yang dinilai ber-pengaruf-, , jalan penataan ruang kota tersebutadalah :a) !:!ei: ' ' 'xarnva UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, yang secara khusus mengaturiaia cara penaiaan ruang mulai t ingkat Nasional, t ingkatProvinsidan tingkat Kabupaten/Kota.b) Dilei al ' 'ukannva UU No.22dan UU No. 25 Tahun isss yrng mengatur Kewenangan DaerahQ?!ar: 3spe{ pemerintahan dan keuangan.c) Di ie l -a i"aniva PP No.47 Tahun 1997 tentang Tata Ruang wi layah Nasional(RTRW-N) yang

menccilri pcia dan struktur tata ruang wilayah secara Nasional yang mencakup seluruh wilayahRepu: l r t< Indonesia.d) Dikeluar-kanrya beberapa PP sebagai t indak-lanjut dariUU No. 221ggg dan UU No. 2511ggg.e) Perkembangan regional yang berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya, sepertikondi:! ekonomi dunia dan regional, kerjasama perdagangan regional dan intemasional, arusglcbai:sasi, teknologi informasi dan lain sebagainya.

Bertolak dari beberapa uraian di atas dan telah berakhimya jangka waktu perencanaan RIK padang1983i 1981-2003120a4, maka untuk menghindariketiadaan acuan dalam pelaksanaan pembangunandan pemanfaatan ruang kota, maka pada tahun anggaran 2003 dilakukan penyusunan Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Kota padang Tahun 2004 _ 2013.

tKota Padang

Page 17: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota 2004 - 2013

Dari penjelasan di atas, dapat dirangkum 6 hal yang melatar-bekakangi Penyusunan Rencana TalaRuang Wilayah (RIRW) Kota Padang Tahun 2004 -2013, yaitu :

a) Adanya perkembangan dan perubahan Kota Padang sebagai akibat dari dinamika sosial-ekonomi-bu day a y ang berlangsung.

b) Berkembangnya prasarana dan fasilitas pelayanan sesuai dengan tuntutan perkembangankebutuhaa penduduk kota.

c) Berakhirnya periode perencanaan Rencana Induk Kota (RlK) Padang 1983/1984 -20W2A04.

d) Terjadinya perubahan-perubahan pola dan struktur tata ruang kota akibat adanya perkembanganfungsi kota.

e) TerjaCinya perubahan-perubahan ekstemal dan otonomi daerah.l) Dalam rangka implementasiotonomi daerah yang memerlukan kerjasama pembangunan antar-

wilayah perbatasan dalam bentuk pengintegrasian perencanaan pembangunan.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEIIYTJSUNAN RENCANA TATARUANG WILAYAH (RTRW) KOTA PADANG

1,2.1, MAKSUD PENYUSUNAN RTRW KOTA PADANG

Sebagai kota yang mengemban banyak fungsi, selain sebagai pusat aktivitas sosial ekonomi dansosial budaya, Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat dan menjadi orientasiperkembangan bagi wiiayah lainnya di Provinsi Sumatera Barat. Selain itu Kota padang menia::pusat koleksi-distribusi yang mempunyai akses keluar wilayah Provinsi Sumatera Barai baik a<s:ryang ditunjang oleh transportasi darat maupun transportasi laut dan udara.

Dengan beragamnya fungsi tersebut, pengembangan Kota Padang harus didukung oleh perencanaeiryang tepat, sehingga keseluruhan fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik. Khusus caiarperencanaan tata ruang, Kota Padang telah memiliki Rencana Induk Kota (RlK) yang disusun unturperiode perencanaan 1983/1984-2003/20M. Rencana Induk Kota tersebut telah direvisi pada lahun1991 dan tahun 2000 yang lalu. Dan dengan berakhimya periode perencanaan tersebut, maka untr..:Kmenjaga kesinambungan perencanaan pedu segera disusun rencana penataan ruang kota untukperiode 10 tahun ke depan (2004-2013).

Seiring dengan teryadinya berbagai perubahan dalam kebijakan pembangunan dan meluasn-vapengaruh globalisasidalam berbagai bidang kehidupan, maka pengembangan Kota padang ke depanharus dapat mengakomodasi dan rnenampung tuntutan dan kebutuh annyasebagaisebuah kota yangmengarah menjadi Kawasan Perkotaan Metropolitan dengan penduduk lebih dari 1 juta 1iwa.

t - ?BAPPEDA Kota Padane

Page 18: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)

secara keseluruhan, maksud c'ar"i Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) Kota padangTahun 2004 - 2013, adalah :a' Sebagaipenjabaran dariRencana Tata Ruang v/i layah (RTRW) prcvinsi Sumatera Barat.b. Untuk menjadi pedoman dalam :

. perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang kota.' Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah kota

serta keserasian antar sektor.' PenetaPan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan atau masyarakat.. Penyusunan rencana detail/rinci tata ruang kota.' Pelaksanaan pembangunan dalam pemanfaatan ruang bagikegiatan penrbangunan.

, . Menjadi dasar untuk penerbitan perizinan rokasi pemb.ng*rn.

1.2.2. TUJUAN PENYUSUNAN RTRW KOTA PADANG

Tujuan yang hendak dicapaidari Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) Kota padanqTahun 2004 -2013ini, antara lain :a' Menjaga kesinambungan perencanaan tata ruang Kota Padang karena telah berakhimya periode

perencanaan Rencana Induk Kota padang 1 gB3/1 gg4_200312004.b' Mencapai tata ruang kawasan-kawasan kota yang optimal, serasi, selaras dan seimbano dalampengembangan kehidupan masyarakatnya.c' Meningkatkan fungsi kawasan-kawasan kota yang serasi, selaras dan :eimbang antaraperkembangan ringkungan dengan tata kehidupan masyarakatnya.d' Menentukan pola dan s:rut:ur tata ruang kota yang dapat mengakomodasi dan menampung

perkembangan yang terjadi seia sekaiigus dapat mengarahkan perkembanoan fisik dan aktifitasperkotaan ke arai ton! ,cp:i.e' Menyusun rencana P€man::aian ruang kota yang secara tegas mengalokasikan kawasan

budidaya, kawasan lindung can kavrasan tertentu dengan arahan pemanfaatannya gunameningkatkan kemakmuran r:l.yat can mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadaplingkungan alam, i ingkuii?ar b;atan dan iingkrrngan sosiai.

f. Menghasirkan pedoman pei-,gei' ida,ian pemanfaatan ruanq xota.

1.2.3. SASAMN PENYUSUNAN RTRtIi KOTA PADANG

Sedangkan sasaran yang hendak dicapaidalam penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW)Kota Padan g 2004-2013 ini aCatah :a' Dihasilkannya suatu produk hukum tentang penataan ruang wilayah kota yang disahkan dalambentuk peraturan daerah sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.b' Dihasilkannya produk perencanaan penataan ruang yang dalam penyusunannya memperhatikan

lingkungan alam, l ingkungan buatan, l ingkungan sosial dan interaksi antar l ingkungan, tahapanpembiayaan, pengelolaan pembangunan serta pembinaan kemampuan kelembagaan yang ada.

I A

Page 19: RTRW Padang

Rencana Taia Ruang wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

Dihasilkannya produk perencanaan penataan ruang yang dapat dijadikan sebagai pedomandalam pelaksanaan pembangunan kota dalam berbagaisektoroan dapat dijadikan sebagai acuanuntuk penyusunan rencana tata ruang yang lebih terinci.Dihasilkannya rencana slruktur dan pola pemanfaatan ruang kota padang untuk dijadikan sebagaiacuan dalam pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung fungsician peranan kota.Dihasilkannya pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kota sebagaiacuan untuk melakukankegiata. pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruanq kota_

1.3. RUANG LTNGKUP PEIYTTUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILA.YAH CRTRVN KOTA PADANG

1.3.1. LINGKUP WILAYAH PERENCANMN

Lingkup perencanaan dan penyusunan RTRW Kota Padang meliputi seluruh wilayah administratifKota Padang sesuai PP No. 17l1980 seluas 694,96 Kmz yang terbagi menjadi 11 Kecamatan. Dansebagai implikasi dari UU No. 2211999 yang diikuti oleh Pp No. 2512000 dilakukan restrukturisasiadministrasi kota' yang menyebabkan penambahan luas adminishasi berupa wilayah laut 720,00 Kmzdan penggabungan beberapa kelurahan, sehingga menjadi 103 kelurahan.

1.3.2. LINGKUP PEKERJMN

RTRW Kota Padang Tahun 2004 - 2013, memilikiruang lingkup pekerjaan sebagai berikut :a. Tahap Persiapan

. Tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan

. Tahap persiapan Survaib. Tahap Survai pengumpulan Data

. Survai Data lnstansi

. Survai Lapangan

. Survai Objek Khusus

. Wawancarac. Tahap ldentif ikasi

. PerkembanganSosial-Kependudukan

. Prospek pertumbuhan Ekonom.

. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan

. Daya Dukung prasarana dan Fasilitas perkotaand. Tahap Anal is is

. AnalisisSosial-Kependudukan

. Analisis Ekonomi

. Analisis Daya Dukung Lahan

. Analisis Tata Ruang

. Analisis Kebutuhan Sarana dan prasarana

U .

l - 5

Page 20: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)5o!9 Padanq 2004 - 2013

e. Tahap Perumusan Rencana. Perumusan visi, misidan tujuan pembangunan wilayah f.ota.. Perkiraankebutuhanpengembangan.

" Penentuan tujuan pemanfaatan ruang wi{ayah kota.' Penyusunan Re:rcana Shuktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota, mencakup .

i) Arahan pengembangan dan Distribusi penduduk2) Rencana Sistem pusat pelayanan perkotaan3) Rencarra Sistem Jaringan Transpcrtasi4) Rencana Sistenn Jaringan Utilitas5) Rencana pemanfaatan Kav,,asan Lindung6) Rencana pemanfaatan Kawasan gudidaya perkotaan

' Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung, Budidaya Perkotaan dan Kawasan Tertentu, mencakup :1) Rencana penanganan Lingkungan2) Arahan Kepadatan penduduk3) Arahan Ketinggian Bangunan4) Rencana Pengelolaan Kawasan Fungsional dan Kawasan Kawasan Tertentu5) Rencana pengembangan Kawasan prior.itls6) Rencana penatagunaan Tanah, Air, Udara dan Sumberdaya Lainnya7) Rencana pengembangan Sistem prasarana Transportasi8) Rencana pengembangan Sistem Telekomunikasi dan Energi9) Rencana pengembangan sistem prasarana pengerolaan Lingkungan

1.3.3. LINGKUPPENGAMATAN

Fungsi Rencana Tata Ruang wilayah Kota (RTRW-K) adarah untuk :' Menjaga konsistensi pertembangan kota dengan strategi perkotaan nasional dan arahan Rencana Tata

Ruang Wilayah provinsi dalam jangka panjang;' Menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayan sekitar,.:ya;' Menciptakan keterpaduan pembangunan sektorar dan daei:h.

Mengacu kepada fungsi RTRW-K tersebut, dalam proses pe,.:.,,::suran RTRW Kota padang telahdilakukan pengamatan terhadap berbagaiaspek, balk dalam iin;k:up provinsi Sumatera Barat, lingkupwilayah sekitar (Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten S,:iol.r, Kabupaten pesisir Selatan danKabupaten Kepulauan Mentawai), maupun dafam i ingkuo sek,+r-sel.: tor pembangunan yang ada.. Lingkup Provinsi

Pengumpulan data; telaahan singkat terhadap kebijakan pembangunan; pengamatan terhadap aktjfitasmasyarakat; kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana; :an kegiatan pelayanan lingkup provinsiSumatera Barat.

. Lingkup Wilayah SekitarPengumpulan data; telaahan singkat lgrrr.goaq kebijakan oemb:ngunan; pengamatan teriradap aktifitasmasyarakat;.dan ke^giatan pelayanan di wilayah sekitar (Kabupaien Padang panaman,Kabupaten Solok,Kabupaten pesisir selatan dan Kabupaten kepurauan Mentawai).

. Lingkup SektoralPengumpulan data; telaahan terhadap kebijakan, rencana dan progrann pembangunan sektoral; kondisisarana dan prasarana transportasi, sosial budaya dan sosial ei<onomi; aktifitas josiat ekonomi budaya;kondisifisik dasar; pola pemanfaatan lahan; peiayanan sarana dan prasarana perkotaan; serta diskusidanwawancara dengan berbagai pihak terkait.

BAPPEDA Xot" p"&"ne

t - 6

Page 21: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)

Lingkup Kecamatan

Penyebaran dattar pertanyaan (questionare), diskusi dan wawancara dengan aparat pemerintahKecamatan yang ada di Kota Pacang untuk mendapatkan apresiasi aparatur di tingkat kecamatanmengenai pembangunan di kmamatan rnasing-masing serta harapan untuk pengembangan kecamatantersebut dimasa mendatano.

Lingkup Masyarakat

Diski:si dengan Nara Sumber (Anggota Legislatif, Akademisi dan LSM) yang dinilai dapat mewakili aspirasidan harapan masyarakai l(ota padanq.

I.4. PENDEKATAN PET\ITUSIINAN RBNCANA TATA RUANG WILAYAII(RTRW) KOTA PADANG

Dalam Penyusunan RTRW Kota Padang Tahun 2004-2013 ini, digunakan beberapa pendekatan,dengan maksuri ;gai-i,_rjuan darr sascr:n yang Cihai.apkan dapat dicapai semaksimai mungkin.Pendekatan-pendekatan utama yang digunakan adalah : a) Pendekatan Teknis, b) pendekatan, c)Ruang/Lahan, d) Pendekatan Legal, e) Pendekatan Aktifitas & pelayanan, dan f) pendekatanLingkungan Antara satu pendekatan dengan pendekatan lain saling berhubungan dan salingmempengaruhi. Dengan kata lain, untuk menggunakan salah-satu bentuk pendekatan, pe1u jugadigunakan pendekatan lainnya. Eentuk hubungan tersebut dapat dil ihat pada Gamb ar 1.1.

B

A

<D A

B\ r',1, / \ )c

F,fi,Ei|lf llllllll|i5 Tc chn lcr{ App ro echtql.9q$rl| ErrDAsrRr t rrrill.Iilt{rr rturc |lux r^tc ,tr0^lr A0luuput tT xori ?tltrorut llttc lrufi onitilui

- -

LllglJlflE Sp:tiet Approrchl..iti,-;{Aill iAilC itl{lotur rUA|lG (o^R,{ril. ?rMtut DAlt U0AiA)liqfgl. ilry.U! l. urln^ D^un rrofi I ro r iiiriujr itiiiiii 6il'-,rrrurlut lt uf(lff

f@- . , , .y l!!-0!qllf t^tc iltipf Rl{lltutr tjptr{Jpir trururl 0AurlruNtrti_lr rqS1u ruHl iurrc'btir-'ir-rti rbnur

Df:!t!Gr4rl lAlG llttlP€tfiAltr il Antf[Al i05uL Aiproechtroroilt &JorrA trsrcrr rtrtrru iiuinari6ir-rorr stnH rtntour$lL1l..q. lqlAuttf rrurrxri tiritroi iiriitriui-rill'c"roidibrurilittjxlAtc t{ltilIlJ ItRrts|Jr

p@---. . ,t!llg-llrrli r tc fi0{ptilt^Irutr uptr ltuSTAMt Utcr|Jtrclr 0 uilpmruttlxfl.urun^ rrrculricrl iou,filc oiiriiiulii'DiriiE-i!.Lq l -lilr.qilt ?r r,r Bm6 tt r^r rrrc iiut uiij urii-' i i nifu iEaffftoPiltxt Put)

G a m b a r . l . l .

HUBUNGAN ANTAR METODE PENDEKATAN

I

Page 22: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wita./ah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

1.4.1, PENDEKATAN TEKNIS

Berkaiian dengan proses perencanaan tata ruang kawasan perkotaan, Departemen pennukiman danPrasarana Wrlayah telah mengeluarkan pedoman melalui Keputusan Menteri permukiman danPrasarana Wilayah Nomor :327tKPTSil'fil2}}ztentang 6 Pedoman Bidang penataan Ruang yangdapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait. Di dalam pedoman tersebut telah diatur secara rincimengenai berbagai aspek teknis perencanaan tata ruang kawasan perkotaan, yang mencakup :a) Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah Kotab) Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah Kotac) Muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kotad) Proses Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kotae) Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kotaf) Legalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Berdasarkan Pedoman Penyusttnban Rencana Tata Ruang Kawasan perkotaan tersebut, dalamproses penyusuntn Rencana Tata Ruang Wilayah Kota secara teknis lerdapat 4 (empat) langkahutama yang harus dilakukan, yaitu :

ldentiflkasi Permasalahan Pembangunan Kota

Memformulasikan Visi Pembangunan Kota dengan memperhatikan kebijakan penataan ruangyang lebih luas, seperti RTRW-N dan RTRW-p.

3) Merumuskan KondisiYang Akan Datang melaluiestimasikebutuhan dan peluaic penqembanoankota serta estimasi hubungan fungsional kawasan kota.

4) Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang pada dasamya terciri dari r<omponenpengelolaan kawasan lindung cjan kawasan budidaya; komponen pengeiciaar ira,rvasan tenentu,komponen sistem prasarana dan sarana sekunder tata guna tanah, tata guna air. iata guna udaradan sumberdaya alam lainnya;dan komponen pentahapan dan prioritas -rer,,.embangan untuKperwujudan struktur pemanfaatan ruang kota.

Secara diagramatis hubungan antara ke4 langkah tersebut dapat dil ihat pada Gambar. 1.2, dihalaman berikut ini. Dan dikaitkan dengan Penyusunan RTRW Kota Padang Tahcn 2004 - 2013 ini,aplikasidari pedoman penyusunan rencana tata ruang wilayah kota tersebut secara teknis dituanqkandalam suatu Kerangka Berpikir seperti pada Gambar. 1.3. pada halaman selanii..itn,la.

1 )

2)

t .BBAPPEDA Kote Pad"ng

Page 23: RTRW Padang

- ( , i= z I

Iz ) I< . d !( ) 7 l& . { i3{ iu 4 i

9& ii l > iL U Iq L I

f g I-8= i= t r F I2:2 i;33 I< a r i< e ? |< F 5 < l> z a l F l< u u O !o e L Y i

c l

F do = i

€ = 5 :E E Eb o ge ^ 6 E l= ' F o l

o = =E EA5 t E- g 6 o - - i

Y ' , = =

E Eq E= 'E*6FEEE,S i a E < a & l

E-==EEs=6 6 E q . 4 E oo 4 @ o a 6 : 9

c r ; rc o c c c - 6 1

3 4 3 3 3 E + ic x c c c = r

3€ep& iE ,

(1

insf lfv. EJ q J

< o .t - zq <u ( na 42 ;U YzU

I I ssi ftEvi= ̂ l= v=61- lZ F*?

iiis xl\ir E##Z3 l#ga-"=a lx{xzf ;c

l " c { 3

- t t-

I

. aI - il z e Il < a] I

a z 1r 35$ Ii *= -9 iI t z < l

HEAI - Z -

3 S = i= > =FH===

n

a o a a

Rencana Tata Ruang Mlayah (RTFr.W)Kota Padang 2004 - 2013

fL

€ a

F : a

cq !>arEc€t s

fls<tEEIigl5

^cE!;l*,: E. zF g

a

Sgo

F =<zEz<..<<2UF*r9sd E E

"i4H E- { - -

i<eir(3€6r3 Fz<=g J Y E

ts€_ - 1 *

d5*12 G , . .

OEcO =-

o

ze

ctI=

#23=3=:f 99 s6E$ Fi=E =z1i-z-FE3*

6

2 , ,s 3 0 .? = 6 :9 5 T ,

i e " e ir = S e io E E<F g

t - d - ? ll ; e - l

i 9 = q ; ;

'9E Ei1 7 . - 9 - lt 1 3 9 y 9 l, =

E *E ir j U j Z U i

lF . . l-tz

z << 35 te z- A< =5 {= =

uL

z< z -= f ; 4

< > x

==E4

< iF i

z . o ,- { ! ( i

*3=lr L < = j

E31i=FE iHi

- = 4+=i< ( ) +) < Z< q -9 F , { <: E o xA - 2 4l e < a; > ( 9 7< < z _ Y= 4 ;+ # =' - u i X

i n 9 . v= = H

MF

l

:II

I

i

s S3=<=

=a( 9 <

+3t s o C

=$z -< q

<=f i <

= <z \+=#=< L )

zo z= t=zs) L

3FS q*<?= f ,

3*AsJ O f r f t6 0 6 da d& i0 z o , <

<A1"6Q . 1 4 . zd < ( r << . Y < . O

a a

z

2E< =- e \

<YihF I .

4 ,2r3ie| / ) n< &1zUSz <H}

; =, - Yl <ie A 6i a t @! < z l )r > = 4: ( . f ) z S ai 6 f 9 *i - r - =

r9 =3;Ei z - - Y = - ? Y

l=?==r=slaErts*1 . .- ,-

Ta

i f l ;i a9 i| > 2 . :I A ; < ii < z II J = |

i = : z id . < . :

i o 6 li t L = ii u , r ]i o - i

t -9BAPPEDA Kota Padeng

Page 24: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang lvilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

ilffiJ_rd"__*q

, . _ B _ ,

lel * '$ii* ii i =E i i 8 i 3 iI i* I l t# Ir iE r l # I lI t c t i i 6 t { l

: 14 L i l i r

i!. . i3': i e 6 i a 9 , :ql i#ei: i

:.2 =;' . 2 - t j JF <o - , o <

: a a" ; f . - 4 ! -

i i; : d

i i; i

aozoI

o

z t > 7 .L ' ; 5 x< < = at s : 1 a .z i 9 <I = E E

= = Y

- 3 i o3s!E? : ; 3i9v ;= = 5 9

i ,*i = E- b-* j#

E +i3+

!

9<z-

#5=-! ' +

1 L -* f r

Slr{e&

H*9:_#*Ff *5 d ' *3

i:#t#itEtbulSFSig!:

" a o3g

H=#i -

v a

e :

t i t iA t .el f,

L l i

<EEc l FEI:T i :

, . et- -!

I

Il

ii

imj rSr

l

t-----ii i ; ll r o il 3 ' - li t = ii z - r ii G )

iF: t .i t tT.*

K1

I

J

t(,z) nc(e< . tF .S vF O<t a>

i . l<( ,

; U Z:=<i Eo.E :z {E?Aoz<

f Fqb; JZ aH}e . F!E{ v

YuzttuI

,&

- E P

- I

'lag=i l3:3j i i E :i,*"liiel r j

i - - -

Y F E? € =

EE i

o @ q oq o o o

<; <t <t <t- - - -G G G CA G C G

q G 6 6q q s 6

l=-ii - li < l

of i = Iz E i l

l { - r i<; ; io = R I

f9:3 i< = { f i- - - a

sE6 *bEf F

r=5 ifigf E'ii ='Egi

u z5 ?c <

6 6 6 6- - - -t t f Jt 2 = -

t . 10BAPPEDA Kota Padang

Page 25: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)

1.4,2. PENDEKATAN RUANG / LAHAN

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daiatan, ruang lautan, darr ruang udara sebagai satukesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan ..rrelakukan kegiatan sertarnemelihara kelangsungan hidupnya. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pora pemanfaatanruang' baik direncanakan maupun tidak. Sedangkan Rencana Tata Ruang adalah hasilperencanaanwujud struktural dan pola pemanfaatan ruang. selanjutnya penataan Ruang memiliki pengertiansebagaiproses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

1.4.3. PENDEKATAN LEGAL

Kebutuhan atau tingkat kepentingan wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang secara bersamaanakan berbeda untuk setiap tingkatan rencana tata ruang kawasan perkotaan. padang tingkat rencanastrukhtr' kebutuhan akan keserasian cian keterkaitan sistem pusat-pusat menjaoi prioritas utamadibandingkan dengan kebutuhan akan pola pemanfaatan ruang. sebaliknya, rencana teknis ruangakan lebih menitikberatkan kebutuhan pengaturan tata letak dibandingkan keterkaitan antar sistempusat-pusat secara hirarkis. oteh karena Rencana Tata Ruang wilayah Kota yang akan dihasilkannantinya akan menjadidokumen peraturan perundangan, maka dalam proses penyusunannya harusdigunakan pendekatan-pendekatan hukum, sehingga tidak menimbulkan permasalahan lain nantinya.contoh penggunaan pendekatan hukum (legal) dalarn proses penyusunan Rencana Tata Ruang

wilayah (RIRW) Kota Padang seper-ti penentuan Batas wirayah Administrasi Kota, sistemKelembagaan, sistem Pembiayaan, penen.ran Kawasan Lindung arau Kawasan Tertentu, dan lainsebagainya.

1.4,4. PENDEKATAN AKTIFITAS DAN PELAYAiJA.N

Kota merupakan suatu tempatberkonserrtra:i::r.,a penduduk yang melakukan berbagai aktifitas yangdidukung oleh sarana dan prasarana peiay:nan. Kota kecir membutuhkan sarana dan prasaranayang terbatas, dan semakin besar kota akan semakin besar pura tuntutannya akan sarana danprasarana pelayanan' secara empiris dapat dikatakan banwa semakin tinggi tingkat kebutuhanpenduduk terpenuhi, maka akan semakin ljnggi pula tuntutannya akan pelayanan. Tingkat kebutuhanpenduduk akan semakin meningkat apabila aktifitas sosial- ekonomi - budaya berkembang denganbaik' sedangkan pelayanan kepada penducuk dapat diberikan apabila didukung oleh penyediaansarana dan prasarana yang memadai. Jadi ada korelasi yang erat antara tingkat kebutuhanpenduduk, aktifitas penduduk, penye-diaan saiana dan prasarana serta tingkat pelayanan yang dapatdisediakan.

t - 11

Page 26: RTRW Padang

Rencana. Tata Ruang lvrteyeh (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Er-="j

1.4.5. PENDEKATAN LINGKUNGAN

Lingkungan telah nrenjadi isu global dalam 2 dekacle terakhir ini. Kelestarian lingkungan, pem-bangunan berkelanjutan, kemiskinan perkotaan, pencemaran air dan udara, dan beberapa hal lainnyamenjadi bagian dariaspek lingkungan yang dibicarakan, dikajidan dianalisis oleh berbagai pihak.Kesemuanya bertujuan untuk menjadikan pernbangunan yang dilakukan dapat diminimalisir dampaknegatifnya terhadap alam dan manusia secara keseluruhan

Dalam konteks Penyusunan RTRW Kota Padang, pendekatan fingkungan digunakan dalammelakukan analisis daya dukung fisik dan lingkungan, merumuskan rencana pemanfaatan ruang,serta langkah-rangkah penataan lingkungan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Dengan kondisi rncrfcloEis 1'ang beragam (lauupesisir, dataran dan pegunungan), Kota padangmemiliki karakteristik tersendiri yang membutuhkan analisis yang mendalam dan komprehensif untukmenentukan daya dukung fisik dan lingkungannya serta bagaimana struktur dan pola pemanfaatanruangnya' Banjir dan genangan yang masih terjadi, relatif terbatasnya jangkauan dan tingkat .pelayanan air bersih, belum optimalnya sistem drainase dan pengelolaan air limbah, tumbuhnyakantong-kantong permukiman kumuh (s/um), merupakan beberapa persoalan yang harus dikajimelalui pendekatan l ingkungan.

Selain i tu' pendekatan l ingkungan juga digunakan untuk menjaga kelestarian bangunan-bangunanyang memiliki nilai historis dan arsitektur. Konsep 'urban

heritage'dan ,revitalisasi kawasan,mulai

digunakan daram menger-nbangkan kota-kota yang memirikisejarah perkembangan panjang.

1.5. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN RENCANAWTLAYAH (RTRW) KOTA PADANG

TATA RUANG

RTRW Kota Padang Tahun 2004 - 2013 ini terdiri dari beberapa Bab, dan masing-masingnyamemuat hal-hal pokok sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat penjerasan mengenai ratar-berakang, maksud, tujuan dan' metode pendekatan yang digunakan daram proses runyrrrnrn Rencana(RTRVV) Kora padang Tahun 2004 _2013.

ruang lingkup sertaIata Ruang Wilayah

BAPpEDA Xo- n"afrt - 12

Page 27: RTRW Padang

Rencarta Tata Rua:: \'r,ilayah (RTe.\./)Kota Padano 200: - 2113 LJ

' € ,

8AB II REVIEW RENCANA INDUK KOTA (RIK) PADANG 1933/1984.20 O3I2OO4Bab inimenyajikan secara ringkas hasilevaluasitei'hadao pelaksanaan RIK padang 1gB3/1g84-200312c04 dan implikasinya terhadap perkembangan fisik dan tata ruang Kota padang hingga saaiini' Hasilevaluasi ini akan mer,jadi salah-satu plni"brngrn dalam merumuskan Rencana TataRrrang wilayah (RTRW) Kota Padang 20a4 - 20i3,sehingg"a tercipta kesinambungan perencanaantata ruang kota.

BAB III POTENSIDAN MASALAH PEMBANGI'NAN KOTA PADANGBerdasarkan gambar:an umum dan karakteristik Kota Padang, pada Bab ini diidentifikasi beberapapotensidan masalah pengembangan kota yang nantinya akin mempengaruhiarah dan kebijakanpenataan ruang kota ke depan.Pokok-pokok identifikasi yang dilakukan berkaitan dengan perkembangan sosial-kependudukan,prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan'iingkungan, serta daya dukung prasaranadan fasilitas perkotaan.

BAB IV ARAH PENGEMBANGAN KOTA PADANGBab ini merupakan kerangka dasar pengembangan kota yang disusun atas dasar hasil analisispcngembangan kota sebagaimana telah dikemukakan dalam tahap identifikasi potensidan masalahpembangunan' Hal-hal pokok yang dibahas pada Bab ini mencakup arahan ; pengembanganekonomi' pengembangan penduduk, pengembangan fisik kota dan pengembangan sarana danprasarana perkotaan.

Bab V KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH KOTA PADANGBab inimerupakan kelanjutan dari Bab lV yang menganalis;s kebutuhan pengembangan tata ruangkota sesuai dengan arah pengembangan yang hencak cit-iju. Beberapa hal pokok yang dibahasdalam Bab ini berkaitan dengan Pusat-Pusat Pelayanan, Kaivasan Fungsional; Kependudukan;Kegiatan EkonomiPerkotaan; Lahan Perkotaar; pias:ra.: :an sarana pe*otaan

Bab VI RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH KOTA PADAI.iG TAHUN 2oo4 .2013Bab ini merupakan muara dari hasil identitlkasi, anaiisis dan rumusan-rumusan pada babsebelumnya, yang merupakan intidaripada RTRW Koia pacang Tahun 2004 -2013,.Hal-hal pokok yang dikemukakan pada Bab ini antara iain adalah rata Ruang yang Dituju (VisiRuang); strategiPenataan Ruang; Tujuan Pemanfaatan Ruang wilayah Kota; Rencana strukturdan Pola pemanfaatan Ruang Wilayah Kota;serta Rencana pengelolaan Kawasan Kota.

Bab VII PEDOMAN PENGENDALIAN PEMANFMTAN RUANG KOIA PADANGBab ini berisi uraian yang berkaitan dengan beberapa mekanisme yang harus dilakukan dalamrangka pengendalian pemanfaatan ruang [ota. Tanpa pengendalian yang tepat, maka pelaksanaanrencana tata ruang yang dibuat tidak akan memberikan hasil sebagair.n. yung diharapkan.

BAPPEDA r.- n"Zilgl - 1 3

Page 28: RTRW Padang

fiEIfCAf{A 1-ATA RUANG WTUYAH(tt T R \ff)

KottrA pAItAfrtG 2n0,1 - 2a13

BAB IIREVTEW RENCANA INDUK KOTA (RtK) PADANG

r9&5lr984 - 200512004

lT.OTfi PEREfiCIN.I!'X P[.MAI!{CO!{!J{ DIERI!

K O T A P A D A N G

Page 29: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang lvilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

E

nEVIEW RENCAT{A IND{JK KOTA (RIK)

DANG 1983/1984 - 2003/2004

2. I . UMUM

Rencana Induk Kota (RlK) Padang yang disusun pada tahun 1982 merupakan respon PemerintahDaerah Tingkat ll Kotamadya Padang terhadap lahimya Peraturan Pemerintah N0.17 Tahun '1980

berkaitan derrg:itt pemekaran wilayah Kota Padarrg, yang sebeiumitya memiiiiiiuas 330 Ha menjadi69.496 Ha.

Rencana Induk Kota disusun secara komprehensif, dan telah melakukan prediksi-prediksi sesuaidengan harapan untuk tetap menjadikan Kota Padang sebagai salah-satu kota terpenting di PulauSumatera. Dalam pelaksanaan R.lK Padang tersebut telah dilakukan dua kali evaluasi dan revisiberkaitan dengan adanya dinamika perkembangan kota yang terjadi, baik perkembangan yangbersifat fisik maupun perkembangan non-fisik.

Perkembangan vang bei"sifat fisik ieriihat dari pertambahan dan perubahan-perubahan fisik yangterjadi, sepertt bangunan rumah car oukan rumah, jalan, ;embatan, jaringan prasarana, terminal,pasar dan lain sebagainya. Se:angkan perkembangan yang bersifat non-fisik terlihat dariperkembangan aktifitas pada lokasi-,c!:asi redentu, tingkat kesehatan dan pendidikan yang semakinmeningkat, kesejahteraan yanE senairin neningkat dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan telah berakhimya 3eiiode perencanaan RIK Padang 1983 - 2003, dan disusunnyaRencana Tata Ruang Wilayah (RTR''.''/) Kota Padang 2004 - 2013, perlu diketahuihal-hal pokok yangterkandung dalam rencana tei'Cahuiu uniuk dijadikan sebagai salah-satu pertimbangan untukmenyusun rencana ke depan.

Dalam perkembangan kontemporer Kota Padang setelah kemerdekaan ditandaidengan keluarnyaUU No. 9 Tahun 1956 tentang Pennbn:,-kan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan PropinsiSumatera Tengah, dimana Kota Padang menjadi salah-satu Kota Besar di wilayah Propinsi SumateraTengah. Sebelumnya, pada tanggal 17 Mei 1946, Kota Padang telah ditetapkan oleh GubernurSumatera sebagai Kota Besar.

i l - 1

Page 30: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Tidak diperoleh informasi, apakah sejak ditetapkan sebagaiKota Besar tahun 1946 hingga tahun1962, Kota Padang telah memiliki Rencana Kota. Secara resmi Kota Padang memiliki Rencana IndukKota (RlK) sejak tahun 1983 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkatll Padang No. 10/PD/1983 tentang Rencana Induk Kota Padang 198311984 - 2003/2004 danselanjutnya ditetapkan oieh SK. Menteri Dalam NegeriNo.650-i400 tanggal 2 Oktober 1985.

Untuk melihat perkembangan penataan ruang Kota Padang sejak '1983 hingga saat ini, perlu dilaku-kan tinjau-ulang (review) terhadap rencana-rencana penataan ruang kota yang pemah dibuat.Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan ataupun penyesuaian-penyesuaian terhadaprencana tata ruang kota sebagaikonsekuensi logis daridinamika perkembangan kota yang terjadi.

Tinjau-ulang (review)dilakukan dalam bentuk melihat kebijakan-kebijakan pokok yang dikemukakandalam masing-rrasing rencana, dan sejauh mana perubahan atau penyesualan kebiiakan pokok

tersebut dari satu periode ke periode berikutnya. Hasil tinjau-ulang akan menjadi masukan bagipenyusunan kebijakan penataan ruang Kota Padang periode yang akan datang (2004 - 2013).

Evaluasi dan Revisi ll terhadap RIK Padang 198311984-200312004 dilakukan pada tahun 2000 yanglalu, dan hasil perencanaannya dibuat untuk jangka waktu perencanaan sampaitahun 2010. Suatuyang kurang lazim dalam perencanaan apabila memperhatikan langkahJangkah penyusunan tataruang Kota Padang, karena jangka waktu perencanaan yang tumpang{indih antara satu peren-

canaan dengan perencanaan yang menjadi bagian dari perencanaan sebelumnya. Sederhananyadapatdi jelaskan sebagai berikut ;

a. RIK Padang disusun untuk jangka perencanaan 20 tahun (1983/1984-2003/2004)

b. ui lakukan Evaluasidan Revisiterhadap RIK Padang pada tahun 1990. Dalam Evaluasidan Revisi iniistilah Rencana Induk Kota (RlK) diganti menjadi Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) dan jangkawaktu perencanaan dibuat 20 tahun dengan periode perencanaan 1989-2009, yang tidak sama denganpe riode perencan aan Rl K ( 1 983/1 g 84 -2003 12004l'

c. Dilakukan Revisi ll RUTR Kota Padang 1983-2003 pada tahun 2000 untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan dengan penataan ruang dan otonomi daerah. Jangka waktuperencanaan 10 tahun (2000-2010).

d. Dengan telairdilakukannya2 kali Evaluasidan Revisitertradap RIK Padang 198311984-200312004,danHasil Evaluasi dan Revisi I selanjutnya disebut sebagai Rencana Umum Tata Ruang Kota Padang telahditetapkan dalam Perda No. Z'1992, apakah Evaluasidan Revisi ll masih harus mengacu kepada RIKPadang 1 983/1 984-200312004 (Perda 10/1983).

IJAI'I 'L,DA Kota I)adans u.2

Page 31: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

2.2. RENCANA INDUK KOTA (RIK) PADANG 1983/198 4 _ 2003/2001

A. Konsep RencanaKonsep dasar Rencana lnduk Kota Padang umumnya ditujukan kepada pengaturan tata ruangkota yang membentuk struktur kota, yaitu terdiri dari :o Komponen-komponen pusat kotao Lingkungan perumahano Sistem jaringan jalan

Rencana lnduk Kota Padang akan dirumuskan melalui konsep-konsep utama pengembangankota yaitu penyusunan struktur tata ruang kota melalui tiga pendekatan yaitu :o Tata iingkungan fisik (ecologlcalsystem)o Sistem jaringan jalan (network system)o Dekonsentrasi kegiatan prinrer kola (activiiy system)

B. Struktur Tata Rtrang Kota Padang Tahun 2003a. Pengembangan koridor intensif sepanjang jalur utama (Padang Lama/lndarung - Teluk

Bayur). Pada koridor ini ditempatkan kawasan-kawasan dasar kota, yaitu : kawasan pusatkota, kawasan industri beraUmanufaktur, kawasan pusat pemerintahan dan perkantoran,pusat olah raga, pusat kesehatan, pusat pendidikan tinggi, pusat perdagangan danpelabuhan Teluk Bayur. Kegiatan-kegiatan skala pelayanan tingkat kota dan regional.

b. Pengembangan sub-sub pusat kegiatan yang mempunyai skala pelayanan lingkungan, yaitudi Parak Buruk, Lubuk Minturun, Gunung Sarik, Sei Sapih, Kuranji, Kampung Kalawi.Penggambiran dan sebagainya, baik Padang Lama mau:un Padang perluasan.

c. Pengembangan jalur hijau (green belt) antara rnasinq-masing p,tsat-pusat pengembangandengan koridor intensif.

d. Penentuan fungsi-fungsi khusus bagi tiap-tiap sub pr..isai .,a,iu .o Lubuk BuayalKayu Kalek, sebagai pusat te,'minal reg,:nai (penumpang dan barang) dan

industri (agrobase dan kimia) serta pariwisatar Bandar BuaUlndarung, sebagai pusat industri bahan bangunan, pusat pendidikan dan

pariwisata. Di samping itu di daerah ini juga akan dikembangkan kawasan industn (industrialestafe) di daerah Lubuk Begalung.

o Bungus sebagaipusat industrimaritim dan wiiayah pariwisaia (toun'sf resoft).

e. Lokasi perumahan sebagai unsur pendukung/penunjang prisat pengembangan menempatlwilayah di sekitar pusat-pusat pengembangan dan merupakan bagian dari struktur wilayahtersebut.

Rencana penggunaan lahan Kota Padang sampai akhir iahun perencanaan 2003 adalahsebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1. berikut :

i l . 3

Page 32: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wiiayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

IJE I

Tabel . 2 .1.RENCANA PENGGUNMN LAHAN KOTA PADANG TAHUN 2OO3

No. Jenis PeruntukkanTahun 2003

Luas (Ha) Persentase

Perumahan 10.953 15,47%) Transportasi 3.000 4,30%3 Pendidikan 1.000 0J4%A Perdagangan 200 0,28%

Perkantoran 200 0,28%A lnduslri 550 0,79%7. Rekreasi & Olahraga 600 0,Mo/ooU . Peribadatan 100 0,14T0o Kesehatan 100 0,140/0

10. Lahan Kosong i Pe(anian 14 394 20.770/"11 Konservasi / Hutan 38.s99 55,54%

K O T A P A D A N G 69.496 100,00%Sumber . Buku RIK Padang 1983/1984-2003t2004,1982

f. Agar struktur yang direncanakan dapat tercapai pada tahun 2003, dibuat strategi pencapaianstruktur ruang dengan cara menyusun struktur ruang yang dituju untuk setiap 5 tahunsebagaimana diuraikan berikut,

. Secara menyeluruh, kawasan yang akan dikembangkan ini dibagi ke dalam tiga kelompokmenurut intensitas kepadatan arealnya, yaitu :

1) Wil:yah pusat kota, yaitu merupakan inti kota (tourn centre) yang secara histories merupakan vrilayaha(eal pedumbuhan kota, meliputi kecarnatan-kecarnatan Padang Barat. Padang Utara dengankepadatan yang direncanakan antara 90/150 orang per Ha.

2) V/ilayah transisi koridor yaitu kawasan-kawasan yang terletak diluar pusat kota serta terletak datamkoridor pengembangan intensif, meliputi kecamatan-kecamatan ; Padang Tintur, Padang Selatan,l-ubuk Beoaiung, Kuranji, Pauh, Nanggalo dan Lubuk Kiiangan dengan kepadatan yang direncanakanantara 50 -120 orang per Ha (netto).

3) Wilayah transisi pinggiran yaitu kawasan-kawasan yang terletak diluar pusat kota dan diluar koridorpengembangan intensif. Terdiri dari kawasan-kawasan terbanyak yang dikembangkan, serta daerahpinggiran yang dilestarikan sebagai hutan lindung, meliputi kecamatan-kecamatan Koto Tangah,Eungus dengan kepadatan yang direncanakan antara 50-90 orang per Ha (netfo).

' Rencana pengembangan kawasan akan meliputiantar:a lain, pengembangan kawasan pusat kota(inti kota)dan perdagangan (jasa), kawasan perkantoran dan pemerintahan, kawasan industri,kalasan pendidikan, kawasan perumahan.

o Kawasan pusat kota (inti kota) dan perdagangan (asa) sebagian besar merupakan bagiandaerah perdagangan Kota Padang Lama. Perumahan di kawasan ini akan berupa rumah tokocian kawasan ini akan merupakan bagian dari areal pengembangan koridor intensif.

o Kawasan perkantoran dan pemerintahan tedetak di Utara, masih merupakan arealpengembangan koridor intensif. Diharapkan pada kawasan ini mempunyai skala pelayananregional dan kota secara keseluruhan.

i l - 4

Page 33: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2004 - 2013

Kawasan industri merupakan bagian dari areal pengembangan koriCor iniensif, dari Bandar Buatke arah Pelabuhan Teluk Bayur. Dalam struktur tata ruang fisiknya, kalvasan industri ini akanciikelilingi oleh jalur hijau, memanfaatkan alur-alur sungai yang ada sebagai penyekat fisik.Kawasan pendidikan tinggi akan drtempatkan ditepi Utara areal pengembangan koridor intensif.Areal Universitas Ancialas di Limau Manis luasnya 600 Ha.

Perumahan di areal pengembangan koridor intensif akan berbentuk rumah toko, maisonette danrumah susun, untuk perumahatt diareal sub pengembangan mempunyai kapasitas kepadatan14 rumat/Ha dengan hunian penduduk rata+ata 70 jiwaftla. Pada areal korido:"kepadatan rumahakan mencapai 20 rumah per Ha.

Objekobjek khusus yang akan dikembangkan meliputi kawasan pusat Kota padang Lama,kawasan wisata, pelestarian jalur hijau dan daerah aliran sungai, pelestarian kawasan hutanlindung, pengaturan kawasan pantaidan rencana pembangunan kawasan militer.

g. Struktur Tata Ruang Yang Ditujuo Fungsi-fungsi SekunCer direncanakan akan dorninan dan tertata untuk melayani kebutuhan

penduduk kota

o Fungsi-fungsi primer dan sekunder mulai berangsur-angsur dipisahkan.o Sudah selesai dibangun/ditingkatkan jaringan jalan sekunder.o Jaringan jalan kolektor sekunder yang baru direncanakan akan dimulai dari perbatasan kota

(Muara Kasang) tembus ke Lubuk Minturun terus ke Gunung Sarik sampai ke pasar Simpang.Selesai dibangun jalan arteri pnmer yang baru kearah Selatan, dimulai dari penggambirantembus pasar Bungus terus ke Selatan. Sementar:a jalan dengan fungsi yang sama akan selesaidibangun dari Lubuk Buaya tembus ke Simpang By-pass Lama (;anjung Sabar/LubukBegalung).

o Fasilitas pergudangan/terminal truk yang pada tahun 1982 tersebar',ji riga tempat akandipusatkan di sekitar poros Bukit Putus/dekat pelabuhan Samudera Teirk Bavur dan TanahSirah/Lubuk Begalung.

o Golongan inCustri berai ditempatkan disekitar Lubuk tsegalungilndarunc D: s:<ita: lndarung jugaakan berdiriindustri-industriikutan yang timbulakibat industriberat yang suiah ada sekarang.Golongan industri ringan non-polutif ditempatkan di bagian Urara kora. F rusus :.lntuk lokasi dibagian Selatan kota, industri yang mendapat peruntukan di kawasan inr acjalah industri yangberkaitan dengan lauUpengolahan hasil laut (seperti cold storage, pengalengan ikan dansebagainya).

o Kegiatan perdagangan dan jasa regional ditempatkan di kawasan Pusat (ota padang.

o Terminal angkutan umum dan bemo ditempatkan di Lintas Andatas. sei'nentara terminal bisregional (antar kota) ditempatkan di sekitar Bandar Buat (untuk jalur setaran dan timur) dan dikawasan Lubuk Buaya (untuk jalur utara).

r Pada tahun 19BB UNAND direncanakan akan menempati kampusnya yang banr di Limau Manis,lAli'l akan menempati kampusnya di Ulak Karang, lKlP dengan kampusn;va diAir Tawar.

o Fasilitas kesehatan dalam hal ini RSUP dan RS ABRI tahun 1g88 tokasinya tetap. Untukmelayani pihak-pihak yang ingin mendirikan rumah sakit baru dan skaia pelayanan besar,disarankan lokasinya di kawasan Lubuk Buaya. Fasilitas perdagangan lckai (pasar, toko dan

hJ

BAPPEDA Kota Paclinei l . 5

Page 34: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Watayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 201

warung)diletakkan tersebar di seiur-r:h bagian kota, disesuaikan dengan kebutuhan penduduk.Fasilitas perkantoran pernerintah lokasinya tetap sekitar Kota Padang Lama, sedangkan fasilitasperkantoran swasta tersebar di sekiiar Kayu Kaiek, Pasir Talang, Ulak Karang dan TanjungSabar. Fasilitas rekreas:alamiah yang akan dikembangkan adalah yang berlokasidi tsungus(sekitar kawasan Teluk Bungus), Aii'Manis, Muaro, sepanjang pantai Kota pacang Lama, danBukit Sitinjau Laut.

Pelabuhan Padang Lama di Muaro sampai tahun 1988 masih akan berfunnosi sebagaipelabuhan Pelayaran Rakyat (Pelra). Angkutan-angkutan (barang dan orang) dengan perahurakyat nnasih akan merapaUberpangkalan disini. Sementara Pelabuhan Teluk Bayur akanberfungsi sebagai pelabuhan kapal besar dengan trayek intemasional dan interinsuler.

o Pada 10 tahun kedua periode perencanaan, direncanakan akan selesaidibangun pergudangandan terminal truk tambahan (untuk skala orimer/regional) di kawasan Bandar Buat. Fasilitasperkotaan yang ditambahkan adalah fasilitas perdagangan lokal (pasar/pertokoan/ warung) diParak Karambil dan Kapau Simpang. Kegiatan industli kecil yang sifatnya non populatif danmerupakan pengembangan 'agrc-industri" dikembangkan di kawasan Lubul: lv.,lintunrrrPelabuhan di Muaro sebagai fasilitas pelabuhan rakyat (terutama untuk bongkar muat barang)perlu dipindahkan ke Teluk Bayur. Fasilitas pelabuhan di Muaro dialihkan penggunaannyamenjadipelabuhan ferry/lokal (yang diutamakan untuk angkutan orang) dari padang ke pulau-pulau disekitamya (kepulauan Mentawai) dan sekitamya.

Gunung Sabaran Kuau dikembangkan menjadi "tourist resort'. Sernentara kawasan pantai disekitamya, dikembangkan pula menjadi pusat-pusat rekreasi (Bungus). Dalam hal prasaranajalan, pada akhir periode ini diharapkan akan dapat terbangun ruas jalan kolektor sekunder pasarSimpang Teluk Bungus. Sementara prasarana jalan lainnya ditingkatkan dan dimantapkan

#:[J'iili,':llT','i]H:,ix'**"'or''Io']n-nlu'j:*.H::x-il:i::i:ff :menjadi Arteri Sekunder.

: ;il:fi:ffi;T:ff;:.,1;,';;11 i.i,:ilJ;: ::';TT: :i;::';:selatan melaluijalan-jalan Ey Pass. yarg dihubungkan ke sub-sub pusat pengembanganWujud struktur jaringan jalan untux oa-ra! menjamin kelancaran arus volume lalu,lintas KotaPadang pada periode itu sucah ne:i=,:i:angkap dan dapat menampung untuk masa 5 tahunberikutnya.

h. Sistem Jaringan Jalano Pelayanan kegiatan primer yang teqacj pada simpul pelabuhan Teluk Bayur ke wilayah yang

lebih luas di luar Kota Padang, seoe{i e:an ke Utar:a (Bukittinggi), arah ke Timur (Solok) dan keSetatan (painan/ Bengkutu).

o Pelayanan kegiatan sekunder untuk keb,-ituhan di daiam kota, baik pada koridor pengembanganintensif maupun pada sub-sub pusat pengembangan.

o Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut rcriu adanya penegasan sistem jaringan jalan di KotaPadang' Penegasan jaringan jalan tersebut didasarkan pada fungsi pelayanan jalanyang terbagidalam klasifikasi arteri primer/sekunder, kolektor primer/sekunder, lokal primer/ sekunder.

Page 35: RTRW Padang

Rencdna. Tata_ Ruang \i/rtayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

o Dan penelaahan kota, orde lingkungan dan jangkauan pelayanan, sistem jaringan jalan akandapat di bentuk menurut klasifikasifungsional yaitu : Jaringan lrtrn primer merupakan kerangkastruktur utama area pengembangan koridor intensif. .laringan jalan primer ini merupakan jaluipenghubung utama dari koridor intensif ke sub-sub pusat olngembangan lainnya; dan Jaringanjalan sekunder mengisi kerangka yang lebih detail pada kawasan-kawasan kegiatan kota yangditetapkan dan berfungsi memberikan pelayanan akses ke pensit-percit kegiatan yang ada,rnengikuti kerangka jaringan primer yang telah di susun. uniuk jelasnya dapat di lihat padalampiran.

Struktur Pusat dan Sub-pusat Kotao Pusat Utama Kota

Pusat kegiatan kota yang telah berkembang saat ini perlu dipertahankan dengan lebihmemberikan aksentuasinya sebagai cBD (central'usrness DisrncQdengan car:a memperjelasfungsi kawasan tersebut sebagai berikut :' Pusat perdagangan regionar dan rokar secara terpisah. Pusat pemerintahan lokal dan regional. Pusatjasape:dagangan. Pusat angkutan perkotaan- Pusat kegiatan dan akomodasi pariwisata (hotel, resloran, enlerlaiment dan sebagainya).Dengan fungsi-fungsi yang telah di tentukan tersebut di atas dengan tingginya kepadatanpenduduk di kawasan ini, maka perru dirakukan beberapa tefi;atsanaan antana rain :' Merakukan tindakan Krp terhadap kampung-kampung yang retatif paoat (srum area)- Melakukan ufuan renewal unlukdaerah{aerah fungsionat seperti daerah perdagangan, perkantoran,rekreasi dan lainJain.

' Melakukan pengetatan/kontrol terhadap eksploitasi dan tanah secara intensif dan beren-cana.. Untuk mengurangi lekanan kepusatkota pedu pengembangan suFsub pusatwitayah yang berlokasirelatif dekatdengan kawasan pusat kota seperti pusatpusat kegiatan wilayah di Lubuk Lintah/Atai,Teluk Eayur' siteba/Nanggalo, cengkeh dan Penggambiran. sedangkan pusat-pusar kegiatan lainyang juga relatif dekat dengan ulak Karang, simpani Haru, iuorl ge'gatung dan Aur Duri dan AtangLawas fungsi kegiatannya cukup hanya Oengan skala pelayanan lingkungan.o Sub Pusat Utama Kota

sub pusat kota yang terdiridari sub pusat Lubuk Buaya dan lndarung dan Bungus diakhir pelitalV telah semakin mantap baik fungsi, kegiatan maupun sarana dan prasarana yang diperluKansebagai sub pusat utama kota adlah sebagai berikut :. Sub Pusat Lubuk Buayasub pusat kegiatan ini berlokasi di sebelah utara kota dan di lintasi oleh jalan raya padang -Eukittjnggi dan merupakan daerah pertigaan/pertemuan dengan rencana jalan gy pass ll. spesifikasrwilayah ini adalah merupakan daerah perumahan (realestateJ, daerah industri yang berorientasi padaproduk pertanian (Agrobisnis)dan merupak an daerahcadangan/deposit air{air permukaan dan airtanah)' Guna mendukung eksistensi Lubuk Buaya sebagai subpusat utama untuk wilayah kota, makaperlu dikembangkan sub-sub pusat lingkungan seperti di daerah Lubuk Minturu n, parakguruk danTabing yang berorientasi ke Lubuk Buiva.

. Sub pusat Indarungwilayah ini merupakan daerah pinggiran yang berbukit dan kini cukup pesat pe*embangannyasehingga mengakibatkan perkembangan korido, yang pesautinggi. Dengan kepadatan utama industridaerah ini telah menuniukkan perkembangan yang orkup potensial. iotensi ini telah memberikanpengaruh terhadap kegiatan lainnya seperti berkembangnya daerah perumahan (real estate)pendidikan, perdagangan, angkutan dan rekreasi. turungingri;iayan ini merupakan daerahperindustrian (semen) yang diselang selingi oleh oaeran ieru-mahan,'penoioikan dan rekreasi. di

| ' ,

Page 36: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2004 - 20r

samping itu wilayah inijuga merupakan daerah perbukitan yang berstruktur ranah yang labil, makaaspek kelestarian lingkungan guna nenjaga depcsit air tanah dan daerah erosi/patahan perluperhatian yang intensif. Untuk dapat melayani penduduk yang berada di wilayahnya, perlu dikembangkan pusat-pusat lingkungan seperti di Bandar Bual, Kuranji, Limau Manis dan Gununo sarik, Sub Pusat BungusSub pusat wilayah pengembangan Eungus mempunyai spesifikasi kegiatan yang dominan adalahkegiatan yang berorientasi terhadap laut (maritim), baik sektor perikanan, industri, perdaganganmaupun rekreasi. seberah rimur daripada witayah ini merupakan claerah perbukitan yang berpotensilabil/patahan, maka aspek konservasi lingkungan guna melestarikan sumber-sumber air tanah danpenanggulangan masalah erosi perlu untuk dilakukan.

2.3. RENCANA UMUM TATA RUANG (RUTR) KOTA PADANG 1989 _2009 (Hasil Evaluasi dan Revisi RIK padang r9g3-2003)

1) Tujuan dan Sasaran petrgefibangan Tata Ruango Menunjang terlaksananya program-program pembangunan Nasional dan provinsi Sumatera Barat

. yang ditempatkan diwilayah Kota padang.

r Menunjang terwujudnya tata ruang dengan memanfaatkan ruang kota yang sebaik mungkin, sehinggadapat menciptakan lingkungan kehidupan yang sehat dan nyaman serta dapat menunjang danmenggairahkan pembangunan kota secara keseluruhan.

o Menunjang pembentukan warga kota yang Pancasilais, mempunyai kesadaran berbanosa danbernegara serta ikut bertangg.rg-jawab terhadap masa ciepan kotanya.

2) Kebijaksanaan Fungsi Kotao Fungsi pr imer

sesuai dengan kebiiaksanaan Nasional yang menetapkaa l.iota padang sebagai pusat pertumbuhan utama(Kota orde l) di wilayah pantai barat Sumatera, akan dibangur.nya Bardar udara Internasional Ketaping, adanyaPelabuhan Laut Teluk Bayurdan Padang sebagai piatu ge:bair w,isat:wan x" srrrtrru Barat, ditetapkanfungsi prirner kota sebagai :. pusat Kegiatan Industri. pusat Kegiatan perdagangan dan Jasa. pusa{ Kegiatan pariwisata. pusat Kegiatan Transportasi

o Fungsi Sekunder

Untuk mendukung berlangsungnya kegiatan pemerintahan tlngk3i plsulnri dan kota, serta memperhatikankondisi yang ada, ditetapkan fungsi sekunder kota sebaqai :. pusat Kegiatan pemerintahan. pusat Kegiatan pendidikan. pusat Kegiatan permukiman. pusatKegiatan pertanian Modern

Perpaduan kedua fungsi tersebut diharapkan akan menjadr penvujudan dari perpaduan ,konsepsiteknopolis'(kota yang didukung oleh kegiatan industri, jasa transooriasidan perdagangan) dan ,konsepsiagroporis'(kota yang didukung oreh kegiatan pertanian modemi.

i l . B

Page 37: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2004 - 2013

3) Kebijaksanaan Kependudukan

Laju pertumbuhan penduduk Kcta Padang ditetapkan :

Laju pertumbuhan yang direncanakan tersebut mencerminkan keinginan untuk menekan kecenderunganperkembangan jumlah penduduk Kota Padang, karena laju perkembangan jumlah penduduk yangdijadikan sebagai dasar proyeksi memiliki angka yang lebih tinggi (periode 1983 - 1g8B penduduk KotaPadang bertambah rata-rata 3,10% per-tahun).

4l Struktur Tata RuangStruktur ruang kota yang dituju adalah menjadikan Kota Padang berpusat banyak (,puftiple nudei) dimanakonsep ini merupakan penyempumaan/kelanjutan dari konsepsistruKurtata ruang yang telah digariskandalam RIK Padang 1983-2003, yang terdiridari:o Pusat Utama

' Terletak pada 4 kecamalan se/uas + 1.150 Ha (Kec. Padang Bant, Kec. padang tJtara, Kec. padangTimur dan Kec. padang Selatan).

' Pusat Kota Lama tetap diperlahankan sebagai Pusat lhtama dengan fungsi sebagai pusat perdagangandan jasa/CBD serta kegiatan pemeintahan.

' Konsentrasi Kegiatan Perdagangan dan Jasa di bagian selatan, di Kec. padang Barat.' Pusat Pemerintahan memaniang di bagian utara atau di Kec. Padang Timur dan Kec. padang utara.'

ln1ur kegiJan lain yang dapat dikembangkan diPusat Kota adalah pehelanjaan. pedokoan,

kelontong, perkanloran, pendidikan, rekreasi dan hiburan, kebudayaan, inciustri pengolahan dalamskala kecil, keagamaan, permukiman dan kegiatan lainnya sebagai perlengkapan kota.

o Sub-Pusat Utama' Lubuk Euaya : Pusat Perdagangan Hasil Peftanian dan lndustri, Pusat perdagngan Lokal dan

Regional serla jasa lainnya. Bandar Euat . pusat perdagangan Lokal dan Regional' Bungus : pusat Industri Maritim dan perdagangan Lokar dan Regional

o Pusat Lingkungan dan Kawasan Komersial" Ditetapkan dengan maksud untuk mengurangi pergerakkan ke pusar/sub-pusat kota.' Pada Pusat Lingkungan (setingkat Kelurahan) drtempatkan berbagaifasititas kebutuhan sehan-hai

yang ditempatkan di tengah-tengah unit lingkungan, tenttama di ptinggir Jatan Utama Lingkungan.' Pusat Lingkungan dan Kawasan Komersiar yang dikembangkan adalah :- Bungus - Air pacah _ lndarung _ Teluk Bayur- Kampung Kalawi - Slleba - Kampung Jambak _ pegambiran- Mata Air - Lubuk Begalung - Lubuk Minturun _ parak Buruk- Tabing - Kuranji - Limau Manis _ Gununq Sarik

o Pusat.pusat Pelayanan Lainnya

. Periode 1988 - 1994' Periode 1994 - 2004' Periode 2004-2009

, Lubuk Buaya

. Lubuk Minturun

. Anak Air

. Sungai Pisang' UIU Gadut

: 2,49ok per-tahun. 2,140k per{ahun. 1,97% per{ahun

: Pusat Pebengkelan dan Pasar Hasi! pertanian (sayur-mayur, buah4uahandan ikan).

: Pusat Agro-industi dan Tanaman Buahiuahan dan Bunga4ungaan.: Kawasan Tanaman Industi.: Pusat lndusti Maritim dan Kawasan Wisata.: Pusat Lingkungan lndustri Kecil.

. Kawasan lndarung : Kawasan tndustri Semen dan ikutannva

Page 38: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota P 2004 - 2013

5) Tata Guna Lahan

Konsepsi peruntukkan rahan Kota padang ter"diriatas 4 kawasan, yaitu :. Kavrasan Preservasi / Kalasan Lindung. Kawasan Konservasi i Kawasan Hutan produksi Terbatas / Taman Wisata Aiam. Kawasan Penyangga. Kawasan Budidaya

Rencana Peruntukkan Lahan sampaitahun 2009 adalah sebaqai berikut :

Tabel.2.2.RENCANA PERUNTUKKAN LAHAN KOTA PADANG TAHUN 2OO9

Sumber : Buku RUTR Kota padang lUasiievatuasl Oan neu

6) Rencana Pengembangan Obyek.obyek Khususo Peruntukkan Lahan pada Koridor Jalan Arteri primer

' Koridor Kasanq - Anak Air ) Kawasan Industri dan pergrdangan' Koidor Batano Kandis - Air Dinqin ) Kawasan tr4engambang (ftoai:ng:one) untuk kegiatan

Pergudangan, perdagangan, Jasa dan perkantoran.

Latihan dan Pengembangan lpTEK.) Ka,vasan Carnpuran Pendidikan,

Koidor Air Pacah -Sunoai Sapih ) Kawasan Perkantoran/Pemerintahan, Transportasi.&ridor Sunqai Saoih - Batanq Belimbinq ) Kawasan Mengambang (flcatingzone) untuk kegiatan,Perdagangan, Perkantoran Swasta dan pendidikan.

Koidor Batano klimbinq - Batanq Kuranii) Kawasan perdagangandan Jasa@ilbr Batanq Kuranii- Jatan Tunqqanq I Kawasan Mengambang (ficating zcne) untuk kegiatanPerdagangan, Jasa dan perkantoran

KoridorJalan Tunqqano - parak Karakah ) Kawasan perdagangan dan Jasa.Koridor Parak Karakah - Teruk Bavur ) Kawasan Industri dan peroudancan.

o Pemanfaatan Lahan pada Koridor Kota' Koidor Jl' Pemuda - Damar - Veleran/Juanada- S. Parman ) Kawasan Campuran (perdagangan,

hiburan dan perkanioran sw;:ta)

a

a

a

I

No. Jenis PeruntukkanTahun 1990 Tahun 2009

Luas (Ha) Persentase Luas (Ha) PersentasePerumahan 4.009 R a10t 4.756 6,84%

2. Transportasi 800 1 l F O l 1,024 1,47o/"3. Pendidikan zo 0,41% J I E I 0,45%

Perdagangan 205 0,29o/" t z t 0,33%5. Perkantoran 183 0,26% 191 A a a a /

6. Industri 159 0.23% 659 0,95%7 Rekreasi & Olahraoa 61 0,09% 136 0,20%8. Peribadatan 30 0,04% 0.05%9. Kesehatan 20 0,03% 0,05%10. Lahan Kosong / Pertanian 23.209 33,400/" 21.583 31,06%1 1 Konservasi / Hutan 40.533 5832% ,i0.533 58,32%

K O T A P A O A N G 69.496 100,00% 69.496 100,00%

i l - 1 0

Page 39: RTRW Padang

Rencana Tala Ruang V/ilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2O!3

' Koridor Jl. l(halib Su/airnan - J/. Rasuna Said - J/. Sudirman - Jl. Bagindo Aziz Chan - A. Yani tKawasan Perkantoran Pemerintah dan Swasta.

' Koridor Jl. H- Agus Salim - Jl. Sawahan - JI. Dr. Sulomo ) Kawasan Zona Menqambanq untukkegiatan perkanteran, perdagangan dan jasa.

' Koridor Jl. Hamka - JL Adinegoro ) Kawasan Zona Mengambang untuk kegiatan perkantoran,perdagangan dan jasa.

' Koridor Jl. Simpang Haru - Lubuk Begalung - Bandar wat ) Kawasan Campuran (perdajangan,industri, perumahan dan perkantcran)

' Koildor Jl. Raden saleh ) Kawasan campuran (perumahan dan perkantoran).' Jl. Sutan Syahrir i Kawasan Zona Mengambang untuk kegiatan perkanto;an, perdagangan, jasa

dan perumahan.

' Jl. Peintis Kemerdekaan I Kawasan Campuran (perkantoran, perdagangan dan jasa, hiburan,kesehatan, danm perumahan).

Rencana Pengembangan Sistem Transportasi

Rencana pengembangan sisten lranspcrtasi Kota Padang mencakuo :. Sis{em Jaringan Jalan

Janngan jalan di Kota Padang dirancang berbentuk melingkar yang kemudian dihubungkan dengan jari-jari(radral) yang memusat menuju ke arah Kawasan pusat Kota.

. Terminal Earang / CargoPencadangan areal seluas 25 Ha di Anak Air untuk pernbangunan Terminal Barang sebagai bagian dari upayamendukung pembangunan Kawasan Industri Anak Air.

. Terminal PenumpangTerminal Penumpang diletapkan di Lubuk 8uaya, Pusat Kota dan Bandar Buat. Selain itu, dicadang-k an arealminimal 10 Ha di Air Pacah/Sungai Sapih untuk pembangunan Terminal Penumpang Antar Kota.

. Kereta ApiUniuk mengantisipasi kebutuhan perkeretaapian jangka panjang sebagai mass rapid transit, pelayanan,-€ikereiaapian di Kota Padang akan dihidupkan kembali .

. ?elabuhan Laut dan Udara'??'dar3 Tabing dipindahkan ke Ketaping, dan Pelabuhan Teluk Bayur terus dikembangkan. Pelabuhan,iileirnsuler dipindahkan ke Gaung, Pelabuhan Kapal Feni ditempatkan di Bungus, sedangkan pelabuhan Muaro:iternbangkan untuk melayani kebutuhan pelayaran wisata bahari.

Rencana Pengembangan Fasi l i tas Umum KotaF:s;' 'ras iii 'num diiempaikan dan dikelompokkan bersesuaian dengan tingkatan-tingkatan kelompokrnas;arakai, yai tu t ingkat Unit RT, Unit RW, Unit Kelurahan, t ingkat Unit Kecamatan dan t ingkat Kota.

9) Rencana Penyediaan Uti l i tasr Air Bei"sih

P.encana penyediaan air bersih Kota padang sampaitahun 1994 adalah :. Tambahan kapasitas produksi 29.265 ml/hari. Tambah penjualan air 45.300 mrftrari' Tambahan jumlah sambungan rumah 2g.677 sambungan. Tambahan jumlah sambungan nondomestik 1.255 sambungan. Tambahan jumlah kran umum 257 sambungan. Tambahan jumtah penduduk yang dilayani 292.000 jiwa. Jumlah keseluruhan penduduk yang dilayani 572.000 jiwa. Tingkat pelayanaan 80%

7)

8)

BAPPEDA Ko ta Pad :ngi l - 1 1

Page 40: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2001 - 20L3

F7

o Listr ikKebijakan pengadaan listrik Kota Padang adalah :. Prioritas penyed;ean listrik untuk memenuhi kebutuhan perumahan, pertokoan/perdagangan, industri,

perkantoran, dan penerangan jalan serta taman-taman kota.. Penambargan jaringan, terutama untuk melayani Bandara Ketaping, Pusat Perdagangan Lubuk Buaya

dan Kawasan lndustri Pergudangan Anak Air.. Penertiban penggunaatr listrik di kawasan pusat kota.. Sistem distribusi dikembangkan dengan membuat jaringan saluran induk langsung ke Pusafpusat

Pengembangan Utama (arah ke Indaruung, Lubuk Buaya/Kayu Kalek, Lubuk Minturun dan ke arahBungus).

. Secara bertahap p€nasangan jaringan kabel listrik akan dilaksanakan di bawah tanah.

o TelekomunikasiRencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi Kota Padang adalah :. Penambahan jaringan telepon yang sudah ada.. Peduasan jaringan telepon yang menghubungkan Bandara Ketaping, kawasan industri (Anak Air, Bungus,

Indarung, dll) dan pusat-pusat perdagangan.

o PersampahanKebijakan pengelolaan Sampah Kota Padang adalah :. Mekanisme pengelolaan persampahan Kota Padang mengikuti mekanisme yang sudah ada.. Di LPA Air Dingin secara bertahap pengolahan sampah akan dialihkan dari open dumping syslem menuju

control landfilt system dan sanitary landfill system.

o DrainaseKebijakan pengembangan sistem drainase Kota Padang adalah :. Membangun jaringan drainase primer kota.. Meneruskan program pengendalian banjir.. Melakukan perbaikan drainase kota

o Rioler ingRencana peningkatan pelayanan riolering Kota Padang adalah :. Setiap rumah harus mampu menyediakan kakus untuk menghindari pembuangan limbah rumah{angga

secara langsung ke sungai atau saluran Crainase.. Kawasan industri, rumah-sakit, pabrik, bengkel, hotel atau pasar diterapkan persyaratan disain riolering

khusus.

ttAl,I,L,[JA Kote l 'adang 11 .12

Page 41: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang watayah (RTRW) l;J' F iKota Padanq 2004 - 2013

2.4. RENCANA UMUM TATA RUANG (RUTR) KOTA PADANG 2OOO -2010 (Hasil Revisi II RIK Padang 1983-2003)

Revisi ll dilakukan diera terjadinya berbagaiperubahan peradigma dan pendekatan pembangunan.Lahirnya UU No. 2411992 tentang Penataan Ruang, UU No. 2311997 tentang PengelotaanLingkungan Hidup, UU No. 2211999 dan UU No. 2511999 berkaitan dengan Otonomi Daerah, danpei'aturan perundang-undangan lainnya serta dibarengidengan dinamika sosial ekonomi budaya, ixutmewarnaiproses Evaluasidan Revisi llterhadap RIK Padang 1gB3 - 2003.

Beberapa hal pokok dari Hasil Evaluasi dan Revisi ll tersebut akan dikemukakan pada baqian berikutin i .

A. Tujuan dan Sasaran Pengembangafl Tata Ruang1) Pembangunan Tata Ruang Kota Padang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pembangunan Nasional dan pembangunan prnvinsi Sumatera Barat.2) Secara khusus pengembangan Tata Ruang Kota padang bertujuan untuk:

o Menunjang terlaksananya programz pembangunan Nasionaldan Provinsi Sumatera Barat.o Menunjang terwujudnya tata ruang.o Menunjang perwujudan warga kota yang pancasilais.

B. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota

1) Kawasan Lindung. Hutan Lindung .. Sempadan Pantai .. Daerah Rawan Bencana .

2) Kawasan Penyangga

Pengembangan kegiatan perkebunan yang terxendaii ,.rni,x inen,jukr.Jng poterrsi wisaia kotasebagai arahan pemanfaatan ruang pada kawasan p€n.vancga kota di bagian timur dan selatandi sekitar perbukitan Air Manis, Kuburan Siti I'iurba,va, Gi..i:rig Padang dan Air Tequn TigaTingkat.

o Pengembangan hutan bakau (mangrove) pada kawasan penyaflgga di sepanjang pesisir pantaiuntuk mencegah terjadinya abrasi air laut.

3) Kawasan Budidaya

o Kawasan Budidaya Pertanian pengembangannya diarahkar, pada areal-areal yang mempunyaikemiringan <40o/o. Kawasan inimencakup pertanian tanaman pangan lahan basah, pertanianpangan lahan kering dan tanaman perkebunanlianaman talunan.

o Kawasan Budidaya Non-Pertanian mencakup kawasan pennukiman, kawasan industri, kawasanperdagangan dan jasa, kawasan pariwisata dan kawasan penambanqan.

4) Kawasan Perbatasan

Rencana pemanfaatan ruang kawasan perbatasan (Kabupaten Pacang Pariaman, KabupatenSolok, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai) perlu disusun kembali

Sempadan SungaiTaman Hutan Raya Bun,: -attaDaerah Resaoan Air

Page 42: RTRW Padang

Re:cana. Tata kuang Witayah (RTRW)Kara Padanq 2004 - 2OI3

,

D.

sesuai dengan perubahan yang terjadi. Prinsip dasai'yang dikembangkan adalah saling meng-untungkan, adanya keterpaduan dan keserasian pemanfaatan ruanq.

Kltusus untuk pemanfaatan ruang perairan dan ruang udara belum dapat direncanakan secara lebihdetail karena berbagai keterbatasan acuan dan referensiyang crimiliki. seyogyanya porsi pembahasanpemanfaaran ruang harus seimbang antara ruang daratan, ruang perairan dan ruang udara.

secara keseluruhan rencana pemanfaatan ruang Kota Padang yang direncanakan sampaitahun 2010dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel .2 .3.

PADANG TAHUN 20lO

Kota Padang Tahun 1983-2003 (Revisr ||),2000

Fungsi KotaFungsi Utama Kota Padang pada masa mendatang sebagaipusat Kegiatan perdagangan danjasa yang didukung oleh .

Struktur Tata Ruang KotaStruktur tata ruang kota yang diinginkan dimasa mendatang adalahstruktur ruang dengan polabanyak pusat (multiple nuclei). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan sarana danprasarana yang ada serta untuk mengoptimalkan dan menumbuhkembangkan perkambanganpada bagian-bagian wilayah kota yang kurang berkembang.

Struktur ruang Kota padang direncanakan terdiridari ;o Pusat Utama Kota (BWK pusat Kota)e Sub-Pusat Kota (BWK) Lubuk Buayar Sub-Pusat Kota (BWK) Air pacah

No. Jenis Peruntukkan Tahun 2005 Tahun 2010Luas (Ha) Persentase Luas {Hal Persentase1 Perumahan 4 619S2

i90,r2i 6 qo"/

| 4,27%

j l1szr?| 266.74

13.17%

PendidikanPerdagangan

t2.872.80 4,13,o/" 3.249.90 4.680/"

1 .691 ,10 2,/3o/o1.040,00

b. lnr{r1.f l% t . | / o . o J 1.69%

7. Rekreasi & Ol?hraga600.00 0,86% 600.00 0,86%

8 Peribaclat 1.459.602,63% z.obv.5u 3,84%

9. Kesehatan 210% 1.691 ,10 2,43%10. Ppdaaian I Q'

0.60% 475,75 0.68%1 1 K

b.yuv,w 9.94% 6.422,00 9.240/"

t l . T40.533.00 58,32% 40.533 00 58,32%

17.00 0,02% 17.00 0,02%1 4

38,61 0.06% 38.61 0,06%7.476 0s 10,76% 1.51 1,68 2.18%Luas Wilavah Daralan

Luas Wilayah Laut69.496 0c 100.00% 69.496,00 100.00%K O T A P A D A N G i2.000.00 72.000.00

T o t a l 141 4q6 0n 14.'1.496,00Buku Revisi RIITR Knr: p

u-14

Page 43: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

o Sub-Pusat Kota (BWK) Bandar Buato Sub-Pusat Kota (B\{K) Bungus Teluk Kabung

E. Rencana Pengembangan Obyek Khusus

Obyek-obyek khusus yang diatur pengembangannya Calam Revisi ll RUTR Kota Padang 1983-2003 adalah :o TerminalAir Pacah / Terminal Regional Bingkuango Bandar Uoaia Ketapingo Pelabuhan Teiuk Bayurr Koridor Jalan Arteri Primer (Jalan By-pass)

F. Rencana Sistem Transportasi

Rencana sistem lransportasi Kota Padang mencakup komponen-komponen :o Sistem Transportasi Darat, yang mencakup perencanaan mengenai :

" Jalan Raya (jaringan jalan, pelayanan angkutan, pengeicriaan sarana, parkir cian rerrrrina!). Kereta Api. Angkutan Sungai

o Sistem Transportasi Laut, yang mencakup perencanaan mengenai :. Penataan fungsi-fungsi sarana pelabuhan' Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur dengan melakukan reklamasi kawasan pasara Gaung.. Peningkatan kemampuan pelayanan Terminal Teluk Bayur.. Penyiapan lahan untuk Terminal General Cargo Nusantara

o Sistem Transportasi Udara, yang mencakup pengaturan tentang .. Pola trayek angkutan kota yang terintegrasi dengan Bandara. Pengembangan alat angkuta yang lebih representatif. Penyediaan transportasi khusus Bandara. Penyediaan Bus-bus wisata

G. Arahan Pengembangan Kawasan

Beberapa kawasan yang diprioritaskan penanganannya adalah :

o Kawasan sekitar Jalan By-Pass Teluk Bayur - Duku Pariaman sebagar kawasar-: .,erl dijominasikegiatan sektor industri.

o Kawasan sekitar Pusat Kota yang didominasi kegiatan di sektor perdagangan dan iasa.. Kawasan Terminal Air Pacah dan Kawasan Padang Industrial Park dan Bandara KeiaDingo Kawasan kritis mencakup penanganan dan penyelamatan hutan, tanah dan air.r Pengembangan kawasan terbelakang atau kawasan yang belum berkembang di bag:an timur kota

melalui pengembangan kegiatan pertanian dan peningkatan prasarana transoo(asi.o Penanganan dan pengembangan kawasan laut untuk mengoptimalkan pemanfaatan pntnsi sumber

daya laut bagi pembangunan.

IZl H !

, . i (i i ' t J

Page 44: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilavah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

2.5. PERKEMBANGAN KEBIJAKAN RBNCANA PENATAAN RUANG

KOTA PADANG 1983 - 2OOO

Mempeihatikan hal-hal pokok yang dikemukakan pada RIK Padang 1983/1984 -2003!2004 (1982),

Evaluasi dan F.evisi t (1990) kemudian Evaluasidan Revisi ll (2000), terlihat beberapa perkembangan

atau penyesuaian kebijakan, walaupun secara mendasai"tidak terjadi perubahan. Adalah suatu yang

sangat wajar dalam perkembangannya, Kota Padang mengalami perubahan-perubahan yang tidak

teridentifikasi dengan tepat pada saat disusunnya rencana penataan ruang kota. Justru tindakan

evaluasi dan revisi merupakan langkah yang tepat dilakukan, karena pada prinsipnya perencanaan

adalah suatu proses yang tidak pemah berhenti (dilakukan secara terus menerus). Hasil evaluasi

terhadap suatu hasil perencanaan akan menjadi umpan-balik dan bahan untuk melakukan revisi.

Dalam i. lontexs e,.: i ' ;asi dan revisi terhadap Rencana Induk Kota (RlK) Padang 1983/1984 -

20W2A04 yanc sudah 2 kali dilakukan, kiranya perlu dikaji-ulang se.iauh mana arahan dan rencana

yang telah ditetapf'an dalam RIK Padang masih dilaksanakan atau diubah pada Revisi I atau Revisi

l l . Hasil-hasil daripada kajian terhadap kebijakan penataan ruang Kota Padang berikut inimenjadi

masukan bagi Peny'usunan RTRW Kota Padang 2004 - 2013, karena pada dasarnya RTRW yang

sedang disusun m:rupakan tindak-lanjut dan penyempurnaan terhadap RlK.

Namun perlu disepakati bahwa dengan lahimya RTRW Kota Padang 2004-2013, maka hasil Revisi

l l t idak lagi cii jad iran sebagai acuan dalam pembangunan Kota Padang, khususnya dalam

pemanfaatan dan lengendalian pemanfaatan ruang kota.

ANALIS IS

RENCANAIDENTIFIKASI MASALAH

PELAKSANAAN

EVALUASI

BAPPEDA Kota Padane i l . 16

Page 45: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Paodng 2004 - 2013

Beberapa indikator yang diperhatikan pada masing-masing kebijakan penataan ruang kota yang telahdibuat tersebut adalah :o Berkaitan dengan Fungsi Kotao Berkaitan dengan Arah pengembangan Kota. Berkaitan dengan Sistem pusat-pusat pelayanano Berkaitan dengan Rencana peruntukkan Lahano Berkaitan dengan Struktur I'ata Ruang Kotao Berkaitan dengan Pengembangan Aspek-aspek Temtentuo Berkaitan dengan Proyeksi penduduk

Berdasarkan hasil telaahan dan tinjau-ulang (review) terhadap RIK padang, Revisi I dan Revisi lldiperoleh hasil-hasil sebagai berikut ;

a) Berkaitan dengan Fungsi KotaTidak ada perubahan terhadap arahan fungsi Kota Padang pada masing-masirrg rencana yang disusun,dimana Fungsi Primer ditetapkan sebagai :r Pusat Kegiatan Industrio Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasao Pusat Kegiatan Pariwisatao Pusat Kegiatan Transportasi

Dan Fungsi Sekunder sebagai :o Pusat Kegiatan Pemerintahano Pusat Kegiatan Pendidikano Pusat Kegiatan Permukimano Pusal Kegiatan pertanian Modern

b) Berkaitan dengan Arah pengembangan KotaKebijakan mengenai ar:ah oengembangan Kota Padang tahun 2003 (RlK), 2009 (Revisi l) dan 2010 iRevisill) tidak mengalami perubahan, yakni diarahkan ke kawasan bagian utara, timur dan selatan. pamunkecenderung yang terlihat selama ini, perkembangan fisik kota lebih mengarah ke utara dan sebaqranke arah t imur.

c) Berkaitan dengan Sistem pusat-pusat pelayananBerdasarkan RIK Padang 2003 ditetapkan 1 Pusat Utama (Kawasan Pusata Kota), 3 Sub-pusat (LubukBuaya, Indarung dan Bungus). Di dalam Revisi I (RUTRK 2009) tetap mengikuti arahan RIK 2003 danmelengkapinya dengan 14 Pusat Lingkungan dan Kawasan Komersial serta 6 pusat pelayanan Lainnya.Sedangkan pada Revisi ll (RUTR 2010) terjadi penambahan 1 Sub-Pusat Kota, yaitu Air pacah, dan SubPusat Indarung dijadikan rebih spesifik sub-pusat Bandar Buat.

u-17

Page 46: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

d) Berkaitan dengan Rencana peruntukkan LahanRencana peruntukkan lahan pada masing-masing rencana (RlK 2003, RUTRK 200g, dan RUTRK 2010)memiliki perbedaan-perbedaan yang crrkup mengganggu pemahaman terjadap kebi.iakan pemanfaatanruang kota. (Lihat Tabel. 2.1., Tabel. 2.2. danTabel. 2.3.)

Pada Tabel 2.4 berikut ini disajikan l<omposisi rencana peruntukkan lahan Kota padang yang dihasilkandari 3 kebijakan perencanaan tata ruanq tersebut di atas.

Tabel.2.4.KoMpos| st RENCANAIEEU Nru(KAN LAHAN KoTA PADANG

No. Jenis Peruntukkan Tahun 2003(RrK)

Tahun 2009(Revisi l)

(Revisill)Tahun 2010 ULASAN

Perumahan 15,47% 6.U% 13,17y"Angka tidak konsisten dan tidak lalm luasperumahan menqaiami penurunan.

a Transpoiiasi A a o o ' 2,UVolngka-angka tidak konsisten Arioka RiK cjanRevisi I ielas tidak mrrnokin tpriarti

Pendidikan 0,140/o 0!5% 4,68%Hasil Revisi ll tidak lazim, lonjakannya terlalut inqqi.

4 . Perdagangan 0,28% 0,33% 2A3%Hasil Revisi ll tidak lalm, loniakannya tertalut inooi.

Perkanloran 0,28% 0.27% 1,69%Hasil Revisi ll tidak lazim, lonjakannya tertalulinggi

o . Industri 0,79% 0.95% 0,86%

7. Rekreasi & Olahraga 0,84% 0,20% 3.84%Angka-angka lidak lazim, lonjakannya tertalutinooi.

8. Peribadatan 0,05% 2,430/oAngka-angka tidak lazim, lonjakannya terlatutinooi.

I Kesehatan 0.05% 0,68%Angka-angka tidak lazim, lonjakannya terlalutinqqi.

10. Lahan Kosong / Perlanian 31,06% 9,240/oFluktuasi angka RIK dan Revisi I t idak logisAnoka Revisi I dan Revisi l l sanaat tidak lazim

1 1 Konservasi / Hutan 58,32% 58,32%

K O T A P A D A N G I nC ilnr.1 100,00% 100,00%Sumber : Tabel. 2.1., Tabel. 2.2. dan I abe: ?.:

Hasi l Telaahan Korsultan

e) Berkaitan dengan Struktui- Tata Ruang KotaStruktur tata ruang Kota Padang yang dituju tetap dipertahankan dari waktu ke waktu, yaitustruktur tata ruang yang terbentulr ,jan pola pemanfaatan iahan dengan banyak pusat (multiplenuclei) pelayanan, yang terdin dai FusalUtama, Sub-Pusat Utama, pusat Lingkungan maupunPusat-pusat Pelayanan lainnya.

Melihat karakteristik fisik dasar Koia Padang yang memiliki banyak keterbatasan, luasan daerahpotensial untuk pembangunan keg:aian perkotaan relatif kecil, adanya kawasan lindung yangharus dilestarikan, adan kawasan-kawasan krit is dan rawan bencana, dan kendala lainnya,pendekatan pengembangan fisik dengan pola terpusat (concentic pattern) mungkin perludipertimbangkan dalam pengembanqan Kota padang dimasa mendatanq.

Page 47: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) lEKota Padano 2004 - 2013 \trir/

Pengembangan dengan pola terpusat membutuhkan sebuah kawasan pusat pelayanan utamayang didukung oleh jaringan ja[an kolektor sekunder dengan pola seperti jari-jari, sehinggaseluruh ka'.vasan kota memperoleh pelayanan yang sama dari pusat pelayanan utama.

Berkaitan dengan Pengembangan Obyek-obyek TertentuUntuk mendukung fungsi yang diemban Kota Padang maupun untuk merespon dinamikaperkembangan yang terjadi, dari waktu ke waktu selalu ada pengembangan obyekobyektertentu yang memben'kan implikasiluas terhadap perkembangan sosial€kononri-budaya kota.Beberapa obyek tertentu yang direncanakan dan dibangun di wilayah Kota Padang yangmemberikan dampak terhadap perkembangan sosialekonomi+konomi masyarakat KotaPadang, antara lain adalah :o Pembangunan Jalan Padang By-Pass Tahun 1991 dimulainya. Perencanaan pennbangunan Bantiana Intemasicnal Ketaping yang dinnulai aa,ia tahr-in 19BB/1989 dan

sernpat terhentilebih dari 10 tahun dan kemudian dimulailagi pada tahun 2002.. Pentembangan Pelabuhan Teluk Bayuro Pembangunan Banjir Kanalo Pembangunan Pasar Rayao Pembangunan Stadion H. Agus Salimo PembangunanTerminalRegional Bingkuangr Pembangunan Kampus UNAND di Limau Manis. Penataan Kota Lama dan Pembangunan Jembatan Siti Nurbaya.

Berkaitan dengan Aspek Penduduk

Melihat kecenderungan pertambahan penduduk Kota Padang dalam 3 (tiga) dekade terakhir(1971-2001) terlihat penurunan laju pertumbuhan penduduk rata-rata per-tahun. Periode 1971-1980laju pertumbuhan rala-rata penduduk Kota PaCang adalah 3,56% per-tahun. Pada dekadeselanjutnya (1980-1900)laju pertumbuhan menurun menjadi 2,76% per-tahun, dan pada dekadeterakhir ini (1990-2000) turun menjadi 1,23% per-tahun atau kurang dari separuhnyadibandingkan periode tahun sebelumnya.

Kaitan antara kebryakan penataan ruang dengan semakin menurunnya laju pertumbuhanpenduduk Kota Padang merupakan suatu pertanyaan yang menarik untuk dibahas, karenasecara empiris justru kebijaksanaan tentang penataan ruang suatu kota akan menarik oranguntuk tetap bertempat tinggal di kota ter:sebut dan penduduk dan hinterland akan datang ke kotakarena adanyafaktor penarik(pullfactors) dari kota. Yang terjadidi Kota Padang sebaliknya,sehingga timbul pertanyaan ; "apakah kebijakan tentang penataan ruang Kota Padang tidakmenambah minat orang untuk datang dan seterusnya bertempattinggaldi Kota Padang' ?'.

0

s)

i l . 1 9

Page 48: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padano 2004 - 20L3

Jika betul, maka untuk siapa sebenamya kegiatan penaiaan ruang dan pengaturan pemanfaatan

ruanq dilakukan?.

2.6. FAI(TOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN RIKPADANG

Terdapat beberapa faktor yang dinilai mempengaruhi pelaksanaan RIK Paciang selama, baik faktoryang menunjang maupun faktor yang menghambat. Faktor-faktor tersebut kiranya dapat dijadikansebagai salah-satu pertimbangan bahan proses Penyusunan RTRW Kota Padang 2013, sehinggarencana yang dihasilkan dapat lebih realistis dan efektif.

Faktor-failior yang dtnilai menunjang pelaksanaan Ril( Fadang dalairr 20 tahun beiakarrgan ini, antaralain adalah :

a) Adanya komitmen bersama untuk menjadikan RIK sebagai salah-satu pedoman dalam melak-sanakan pembangunan kota, khususnya pembangunan fisik.

b) RIK Padang 1983-2003 telah dijadikan sebagaiproduk hukum melalui Perda No. 10/PD/1983 dandisahkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui SK. No. 650-1400/2002.

c) Perkembangan fisik kota yang tidak terlalu signifikan.

d) Pertumbuhan penduduk yaiig relatif terkendali.

e) Hampir t idak adanya kegiatan-kegiatan berskaia bes,r'vang dibangun (seperti CBD atau kawasanindustri) yang memberikan pengaruh sigrif ikan t: i i : iap perkembangan kota.

f) Mulaitumbuhnya kawasan terbangun dikecamatan-f ecamatan yang merupakan daerah perluasanKota Padano.

Sedangkan beberapa faktor yang dinilai menghamlai p:iarsanaan RIK Padang, antara lain adalah .

a) Jangka waktu perencanaan yang terlalu panjang (2C tahun), membuat sebagian elemen rencanatidak dapat mengakomodasi dinamika perkembangan kota yang teqadi.

b) Keluarnya kebijakan baru dari t ingkat yang lebih tir,ggi (Nasional maupun Provinsi) yang harusdilaksanakan oleh Pemerintah Kota, tetapi kebiia<an tersebut t idak memberikan kontribusiterhadap pelaksanaan RlK.

c) Perubahan manajamen/administrasi Pemerintah Koia yang menyebabkan munculnya inkonsis-tensi kebijakan pengisian/pelaksanaan rencana tata ruang kota karena adanya perbedaanpersepsi, perbedaan prioritas atau perbedaan sudui pandang.

BAPPEDA Kote Padang

Page 49: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 20f3

b7i H t

d)

e)

Masih belum tedihat mekanisme 'reward and punishment'(penghargaan dan hukuman) terhadapmasyarakat dalam pelaksanaan rencana.

Terbatasnya rencana detail dan rencana terinci yang cjisusun sebagai tindak-laniut dari RlK,sehingga acuan untuk melaksanakan program pembangunan kota yang terinci, menjadi sangatterbatas.

Retatif terbatasnya alokasi dana pernbangunan untuk kegiatan perencanaan tata ruang kota dankegiatan-kegiatan sosialisasi rencana tata ruang kota kepada masyarakat luas.

Relatif terbatasnya alokasi dana pembangunan untuk pengembangan sarana dan prasaranaperkotaan, sehingga menurunkan kualitas beberapa bagian kawasan kota (kondisi fisik pasar yang

menurun, tumbuhnya lokasi permukiman kumuh, kemacetan lalu-lintas, pedagang kaki-lima dilokasi yang tidak seharusnya, pelayanan air bersih, banjir dan genangan, dll)

Terbatasnye pemahaman masyarakai nengcnai rencana tata ruang kota.

s)

h)

BAPPEDA Kote PaCans | - 21

Page 50: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013 E]

Ban ilr!f,,oTENSI DAN MASALAH PEMBAI.{GUNAN( KOTA PADANG

3.I. POTENSI DAN MASALAH SOSIAI,-KEPENDUDUKAN

Penduduk merupakan modal dasar dalam setiap proses pembangunan di suatu negara karenapenduduk adalah subjek sekaligus objek bagi upaya pembangunan yang dilaksanakan. Oleh sebabitu dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan faktor penduduk menjadi dasar yangmemegang peran penting, akan teiapidi lndonesia sonsus penciuciuk dia6akai: salu raii iima tahun,begitu juga halnya dengan di Kota Padang, sehingga data kependudukan ini belum dapatsepenuhnya memenuhi kebutuhan penyJsunan perencanaan pembangunan kota. Dengan asumsidata kependudukan yang tersedia pada instansi terkait saat ini adalah valid, maka penyusunanRTRW Kota Padang 2004 - 2013 menggunakan data kependudukan yang telah dipublikasikan untukmembuat proyeksi jumlah penduduk sepanjang periode perencanaan.

Kondisisosial budaya dalam aspek kependudukan pada dasamya mencakup dimensi yang sangatberagam, sesuaidengan Rencana Strategis Kota Padang 200i -20C5, kcnponen yang mendapatperhatian utama dalam bidang sosial budaya untuk aspek kependudui,an fi Kota padang adalah;faktor kesehatan, kesejahteraan sosial, budaya dan keseniar: daeiai, r-;::alar kecudukan danperanan perempuan serta kepemudaan dan olahraqa.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat konoisi keseha:ar adalah ketersediaanfasil itas kesehatan. Kondisi saat ini di Kota Padang, terindikasi bah,,.;: ;u=ian fasil i tas kesehatanditingkat kecamatan (Puskesmas) dibandingkan dengan jumlah penduduk masih tergotong terbatas,yaitu dengan rasio 1 :3.754, yang berarti secara rata-rata 1 (satu) puskesmas digunakan untukmelayani 3'754 penduduk, sementara itu rasio antara tenaga dokter denqan iumlah pendudukdiperoleh angka 1 : 37.539, hal ini berarti satu orang dokter akan melayani :7.53s orang penduduk.Dengan demikian secara rata-rata angka keter:sediaan fasilitas kesehatan oan tenaga medis masihterbatas di Kota padanq.

Selain keberadaan fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan yang masih iefuatas, Kota padang inisebenarnya telah memilikifasilitas kesehatan yang lebih lengkap, yaitu berupa rumah sakit (umumdan khusus) sebanyak 24 unityang dimilikioleh pemerintah mauoun swasia.

BAPPEDA I

Page 51: RTRW Padang

RENCANA'TATA RUANG WIUYAH(R T R \A/)

KATA PI0AHG 2004 - 2413

BAB IIIPOTENSI DAN MASALAH PENGEMBANGAN

KOTA PADANG

IIDA!{ PERTNC,.RII'I PEMAIfi 6I'ITIN D'.ERIAX O T A P A O A N G

Page 52: RTRW Padang

R.encana Tata Ruang Wlayah (RTRW)Kcta Padana 2004 - 2013

Akan tetapi dilihat dad segi lokasinya, ternyata rumah sakit yang ada cenderung terkonsentrasi diKecamatan Padang Timur, sedangkan penduduk terbanyak berada diKecamatan Koto Tangah. Halini berarti pula bahwa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh masyarakat ticlak merata,cenderung terkonsentrasi ke pusat kota dan pusat kegiatan ekonomi. Kondisi inijelas mempengaruhitingkat kesehatan masyarakat dan pada akhimya kualitas kesehatan akan cenderunq tidak merata.

Untuk sektor budaya dan kesenian daerah, Kota Padang sebagai ibu kota provinsi memiliki budayaCan kesenian beragam yang merupakan pengaruh daridaerah asai penduduk kota yang datang dariberbagai daerah di Sumatera Barat. Dilihat dan' kultur sejarah Minangkabau, maka Kota padangtermasuk daerah rantau pesisir. Sehingga budaya dan keseniannya juga sangat dipengaruhi olehkondisitersebut. Pengaruh budaya daerah lain yang cukup kuat mewa:-nai budaya dan kesenian diKota Padang adalah budaya dan kesenian dari daerah Solok, Padang Pariaman dan Pesisir Selatanseb:gaikavrasan yang berbatasan langsung. Scbenamya Kota Fada,,g nrasih memilikibudaya dankesenian yang khas, namun saat inigambaran nilaibudaya dan kesenian inihanya dapat kita l ihatdidaerah pinggiran kota sepertididaerah Teluk Kabung, Kuranji, dan Koto Tangah.

Untuk dapat melestarikan dan terus mendorong berkembangnya nilai-nilai budaya dan senitradisional di Kota Padang, maka pemerintah kota telah membuat program kegiatan dalam RenstraKota Padang 2001 - 2005 sebagai berikut:a) Mendorong peningkatan peranan dan fungsi lembaga seni dan budaya yang ada,b) Pelestarian benda-benda cagar budaya, dan bemilai sejarah,c) ivlelakukan berbagai pagelaran seni dan budaya daerah,d) l '/elakukan sosialisasi nilai seni dan budaya, baik di dalam maupun ..ii luar negeri.

Sedangkan untuk bidang kepemudaan dan oleh raga, Pemerintah Kota padang telah menyusunierbagai kegiatan dan program yang diarahkan untuk :ai l/eningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan serta keterampilan pemuda dengan melibatkan unsur

swasta dan masyarakat,b) l/eningkatkan kemampuan intelektual serta wawasan berpikir kaum muda melalui kegiatan sosial,

ekonomi, maupun politik dan pertahanan negara,c) l/eningkatkan kreativitas dan jiwa kepeloporan kaum muda untuk mampu mencipiakan kreasi yanq

inovatif,d) Nlemberi kesempatan pada pihak swasta untuk mengelola pendidikan keterampilan dan keahlian terutama

yang dapat mengembangkan jiwa enterpreneurshrb kaum muda.

Selanjutnya ni lai budaya yang masih sering menjadi perdebatan t idak hanya pada tataran daerahtetapijuga nasional bahkan internasional, yaitu tentang kedudukan dan peranan perempuan dalammasyarakat.

TE

Page 53: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Dalam budaya Minangkabau, perempuan menempati posisidan pengakuan serta staius sosial yangbaik, akan tetapi dalam prakteknya masih saja kaum perempuan dihadapkan pada masalahbagaimana memainkan peran ganda dengan baik, yakni peran sebagai ibu rumah tangga (perandomestik) dengan peran sebagai tenaga kerja yang punya peluang untuk mengembangkan diri dankreativitasny a (pe ra n publik).

t/ntuk dapat terus mendorong peranan dan meningkatkan nilai serta kedudukan perempuan, rnakaPemerintah Kota Padang telah menyusun berbagai kebijakan yang ditujukan untuk memberikandukungan, bimbingan, fasilitas dan kesempatan sehingga kaum perempuan di Kota padang mampumeningkatkan kontribusi dan partisipasinya dalam pembangunan rnasyarakat kota, baik secaralangsung maupun tidak langsung.

Kondisi sdsial budaya yang nneleka( pada aspek kepenciudukan ienrunya tidak akan dapat diiepaskandari kondisi perkenrbangan penduduk, baik dalam arti kuantitas mapun kualitas. Dari segi kuantitas,jumlah penduduk dan pertumbuhan 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut ini.

Tabel. 3.1.PERKEM BANGAN J UII'ILAIIENDU DU K KOTA PADANG TAH U N 1 998.20 02

Sumber:Padang Dalam Angka 1998-2002

i l t - J

No Kecamatan Tahun Rata2Pertumb1 998 1 999 2000 2001 2402

1 Bunqus Teluk Kabuno 19.234 19.443 19.M6 20.1 81 20.227 1,270/o2 Lubuk Kilanoan 37.096 37.916 38.739 38.5 i 8 -1Y.C. iZ 1 , U %

Lubuk Beqalunq 81.064 82.330 83.585 84.3r-2 bb .u .1 I C a A /| , J | r cA Padanq Selatan 55.0i1 55.271 54.671 55.651 .:6 2?5 0.21o/"

Padano Timur 80.s87 80.827 80.632 81.613 63. CrE 0,63%6 Padanq Baral 62.922 61.415 q Q o l l 60.886 u.ei3 -4,47%7 Padanq Utara 67.310 67.1 1 5 66.891 67.358 e8 L i6 0.59%o Nanqoalo 50.508 50.841 51.1 54 5 1 . 9 1 0 3 t . b 4 1,06%I Kuranii 88.865 92.584 96.432 97.494 : -V .2 :2 ) A)a/^

1 0 Pauh ?Q n4q 40.010 40.975 41.215 42 . i i 8 1 .95%11 Koto Tanqah 113.144 116.834 120.604 121.555 1 1 / l 1 a <

t 4 t , t u I 2,36%KOTA PADANG 696.036 704.586 713.242 720.753 734.421 2,47%

Page 54: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wiia'/ah iRfRW)Kota Padang 2004 - 2013

E]

Gambar.3.1.

PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK PER.KECAMATAN140.0c0

120.000

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

0

t r 1998 A1999 s 2000 N 2001 .2002

Pada iata cj i atas t:rpak bahwa dari l l kecamatan yang ada di Kota Padang, kecamatan yangmemil iki jumiah te r 'r .uduk besar dengan t ingkat pertumbuhan yang t inggi adalah Kecamatan KotoTangah dan Kurarri Kecua vri layah tersebutsaatini telah berkembang menjadi daerah pemukimandiantaranya Deiuta r<oirroleks perumanan, baik yang sudah ditempati maupun yang sedangdibangLrn.

Berdasarkan tingkai kepadatan penduduknya dapat dilihat bahwa kecamatan di wilayah Kota Padangyang memil iki i ingl ' :atkepadatan penduduk tert inggi adalah Kecamatan Padang Timur, padang Baratdan Padang Utara i'(etiga kawasan inimerupakan pusat kota dan kegiatan perekonomian, sehinggapenduduk cencjerunc terkonsentrasi di wilayah ini. Data selengkapnya tentang kepadatan pendudukin idapa td i l i ha t pa j a Tabe l 3 .2 .

: 9 ! ' u z . x ' r r x! 9 o o o - o 6o- o- o-ssg ;E9a

@ @ a E = - : J

= t r F 6 - == r - Ec 9 l ; : =

@ - r t tc c c o

T = q g a6 i @ c c o

- @ i R t l t @

= i : a < n@ 6 O @ o

ox : : c : :

- @

i l t . 4

Page 55: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Fad.;rq 2004,- 2013

Tabel . 3 .2.KEPADATAN PENDUDUK KOTA PADANG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2OOO.2OO1

Nc Kecamatan Luas(Km2)

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

2000 2002 2C00 20c2Bunqus Teluk Kabuno 100.78 19.646 20.227 195 201

2. Lubuk i(ilangan 85.99 38.739 39.882 450 4643. Lubuk Beqaluno 30,91 83.585 86.055 2 7n,A )A Padanq Selatan 10.c3 54.57'1 56.295 5.451 5 f i 1?

5. EAdalg ltrnqr a { a ou.oJl 83.038 9.984 1 0.1 89Padanq Earat 7.00 50.913 61.693 8.559 8 813

7. Padanq Utara 8,08 66.891 68.896 8.276 8.527B. Nanqqalo 8,07 51.154 52.674 6.339 6.527J . Kuranii 57,41 96.432 99.292 1.680 1 73010.Pauh r46,29 40.975 42188 280 2BB

Kp{1r T 21)')8, 120.6C4 1?',,.181 q 1 0 535KOTA PADA.NG 694.96 713.242 720.783 734.421 1.057

Sumber: Padang Dalam Angka, BpS Kota padanq. 2002

Kondisi ini mempedihatkan bahwa penyebaran penduduk Kota Padang cenderung tidak merata, yartudominan terkonsentrasi di kawasan pusat kota dan ini akan berakibat pada daya-dukung daerahterhadap kebutuhan fasilitas kehidupan penduduk baik ekonomi, sosial maupun budaya. Untuk ituharus diperhatikan tentang penataan pemukiman penduduk dan tentunya juga dengan fasilitas yangmendukung dan memadai, seperti : transportasi, pendidikan dan kesehatan serta fasilitas umumlainnya.

Dil ihatdarisegi komposisi penduduk, mayoritas penduduk Kota Padang merupakan penduduk usiamuda dan jika digambarkan komposisi ini akan membentuk piramida. Dengan demikian, angka tingkatketergantungan penduduk non-produktif terhadap penduduk produktif masih relatif tinggi.(ssnsusPenduduk, 2000; Susenas, 2001 ).

Dilihat dari segi jenis kelamin, maka jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada penduduklaki-laki. Kondisi ini tidak semata-mata karena angka kelahiran anak perempuan lebih tinggi tetapijuga disebabkan oleh masih tingginya minat merantau dari kaum lakilakikhususnya, sebagai wujuddari budaya merantau yang sudah menjadicirikhas masyarakat Minangkabau pada umumnya danKota Padang khususnya.

Jika dilihatdari faktor agama, 36,28o/o penduduk Kota Padang beragama lslam, sisanya adalah nonlslam dimana persentase terbesar adalah penduduk beragama Katholik yang diikutioleh pendudukyang befagama Protestan. Sedangkan penduduk beragama Hindu dan Budha relatif kecit.

n| i l . 5

Page 56: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRV,')

Sumatera Barat pada umumnya dan fvlinangkabau khususnya, dikenal sebagai daerah yangmenjunjung tinggi nilai*ilai ac'at dan agama, hal ini dapat dilihat dari falsafah hidup yang tetahmenjadi cita-ciia, dan pedonian calann kehidupan masyarakat yaitu nilar falsafah hidup ,,AdafBasandi Syarak, Syarak Basancii Kitabullah".

Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Provinsi Sumaiera Barat No. 9 tahun 2000 tentangPemerintahan Nagari, khususnya daerah kabupaten, yang berarti pula kembali ke nagari dan kembalike surau, kembali hidup dengan sendi-sendi nilai adat dan agama. Maka Kota padang sebagaiibukota ProvinsinrelaluiRenstra telah menyusun program kegiatan untuk mendukung terwujudnyacitacita kembalike nagaridan kembalike surau dengan cara:' Mendorong peningkatan peran dan fungsi lembaga Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak pandai (alitigo

sapilin, tungku tigo saiarangan) dalam pembinaan anak kemenakan dan anak nagari khususnya, danmasyarakat dalam arti luas.

' Menoembangkan dan memberikan mata pelajaran 8AM (Bumia.iam Minangkabau) scjak dan iingkat SDsampai dengan Perguruan Tinggi.

- Mendorong aktivitas keagamaan dan perayaan hari besar agama.

Untuk tedaksananya program kegiatan ini harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai,baik dari segi kelembagaan maupun mekanisme pelaksanaan, sampai Maret tahun 2003 sudah ada497 Nagari di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Angka inisudah melebihi kondisi yang ada sebelumnagaridihapuskan dan digantidengan sistem pemerintahan desa. Dengan tumbuhnya kembalisistempemerintahan nagari ini diharapkan tingkat partisipasi masyarakat dari unit pemerintahan terendahini akan semakin dapat dit ingkatiran , j : iam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Dengandemikian otonomi daerah akan leiai-benar menjadi mil ik masyarakat daerah dengan segenappotensi daerah yang dinliiki.

Nilai positif dari aspek sosial buda.ya ,iai1g n:erupakan kultur dari masyarakat Kota padang yang Jugadimil iki oleh masyarakat l ' / inanchab:,.; lada umumnya adalah ni lai kebersamaan, demokratis dangotong-royong. Barek samo cilpiki.ta, ringan samo dijinjiang, saciok bak ayam, sadantiang bakbasi, duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak saurang basampik-sampik, duduakb asam o b ala pan g-l apa n g.

Nilaitersebut diatas diharaokan akan ,iapat ciaktualisasikan dengan baik dalam sistem pemerintahannagari yang tengah dikembangkan saat ini di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Barat, dan KotaPadang sebagai ibu kota provinsi. Niiai positif ini harus terus ditumbuh-kembangkan dalam masyakatKota Padang agar kota mampu tumbuh dan berkembang dengan dayadukung segenap lapisanmasyarakat' Apalagi diera otonomi daerah seperti sekarang ini, dimana daerah sangat dituntut untukmampu menggali segala potensi ekonomi, sosial dan budaya yang dimil iki untuk dapatmenggerakkan roda pembangunan dan mencapai masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

E7 n8

i l t . 6

Page 57: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 20tl

Dalam sistem perencanaan pembangunan yang bersifat partisipatif, peran-serta segenap lapisanmasyarakat sangai dlperlukan. Untuk itu perlu segera disiapkan sarana dan mekanisme untukpenjaringan aspirasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan kota. Dengan demikian nilaibudaya yang selama ini telah dimiliki, akan menjadi motor penggerak dan berperan aktif dalam upayapembangunan kota dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Selanjutnya, jika dilihat dari hasil Sensus Penduduk Kota Padang tahun 2000, ternyata mayoritaspenduduk Kota Pada;rg (91,59%) berpendidikan SLTA ke bawah. Angka inimemperlihatkan bahwakualitas penduduk Kota Padang masih tergolong rendah jika dilihat dari segi pendidikan yangditamatkan ini. Dilihat dari segi umur, penduduk Kota Padang didominasi oleh penduduk berusiamuda, tepatnya usia sekolah, hal ini juga memperlihatkan bahwa Kota padang masih sangatmembutuhkan sarana pendidikan yang banyak dan berkualitas untuk meninqkatkan kualitaspenduduknya rnclaii;i pendidikan fonnal maupun non_formal.

3.2. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Kota Padang (sejak tahun 1999)cenderung semakin membaik setelah krisisekonomi melanda perekonomian nasionalpada tahun 1997. Membaiknya pertumbuhan ekonomi inidapat dilihat dari perkembangan PDRB Kota Padang (Tabel 3.3.), periode tahun l gg8 - 2001 .

Tabel . 3 .3.PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANG TAHUN 1998.2001

U r a i a n 1 998 1999 2000 2001

1. PDRB Menurut Harga Berlaku (Rp Juta) 5.523.396,816.433.769.447.079.336.s48.043.353.142. -PDRB Menurut Harga Konstan (199-).

(Rp Juta) 2.319.689,522.354.294,802.459.580.862.562.850.583. PDRB Perkapita Menurut Harga gedaku

(Rupiah) 7.042.912 9.185.326 9.908.237 1 1. '192.3094. PDRB Perkapita Menurut Harga Konstan

(1993). (Rupiah) 2.955.587 3.361.166 3.442.429 3.556.201Sumber:Padang Dalam Angka 1998-2001 & PDRB XoGFaaang 1g9g2f,0t

Daridata di atas, tedihat bahwa perkembangan PDRB Kota Padang (berdasarkan harga berlaku danharga konstan 1993) menunjukan perkembangan yang positif, meskipun dampak krisis ekonomibelum dapat dipulihkan seutuhnya. Begitu iuga dengan perkembangan pDRB per-kapita. Hal ter:sebutmemperlihatkan adanya peningkatan kapasitas produksisecara makro, keberhasilan pengendaliantingkat inflasi dan pertumbuhan penduduk di Kota Padang sepanjang kurun waktu di atas.

I t - 7

Page 58: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2OL3

Positifnya perkembangan PDRB Kota Padang mencerminkan pula positifnya pertumbuhan ekonomidi wilayait ini pada periode waktu yang sama. Berikul ini gambaran tentang laju pertumbuhanekonomi menurut lapangan usaha selama 4 (ern2at) tahun terakhir.

Tabel. 3.4.LAJU PERTUMBUHAN EKONOM1 KOTA PADANG MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 1998 - 2001

LAPANGAN USAHA 1 99B 2000

z , t o

2,731 73,67%A

4,17%3,71%3,097o

Sumber: BPS Kota Padano

Gambar. 3.2.LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PADANG 1998 .2001

I , 717 "

.a./

./

, " o r . /

d

+LAJU PERTUMBUHAN EKOiiOI/I EERDAS;R;'"{N LT.JU PERTU[,lBUHAN LAPANGAN USAHA

14,00%

8,00%

6,00%

4,Wo

2,00%

0,00%

-2,00%

-4,00%

-6,00%

-8,00%

-10,00%

Daridata di atas dapat dil ihat bahwa dampak kisis e(onomi telah membuatketerpurukan ekonomiKota Padang hingga ke tit ik pertumbuhan negatii 7 54o/o pada tahun 19g8, dan secara signifikanperekonomian Kota Padang kembali ke titik positif caca tahun 199g, meskipun masih ada lapanganusaha yang mengalami pertumbuhan negatif, Dan pada tahun 2000 semua tapangan usaha sudahmenunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal inr membuktikan bahwa kerja keras segenap lapisanmasyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi telah membawa hasil yang baik, terbuktr dengan telahnaiknya tingkat kegiatan dan pertumbuhan ekonomr secara menyeluruh.

4. I Listrik, Gas dan Air Mrnum 17,450/0-10,61Yo

1,94Yo

1,87To3,89%

16,19%4,36%? oQo/-

4,85Yo

6. I Perdagangan, Hotel dan Restoran7. I Pengangkutan dan Jasa Komunikasi8. l{euangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

Page 59: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2004 - 20L3

Dilihat dan lapangan usaha, temyata yang mampu bertahan dari badaikrisis dan tetap menunjukkanpertumbuhan yang positif dan tinggi adalah lapangan usaha listrik, gas dan air minum. Hal inidisebabkan karena komcditas ini meruoakan kebutuhan primer yang sangat mendasar. Sehinggameskipun ada knsis, masyarakattidak mungkin mengurangipermintaan terfradap komoditiinidenganporsi yang besar, Sedangkan lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan tingkatpertumbuhan yang berfluktuasi, halinidisebabkan oleh masih belum stabilnya kondisiekonomidanpolitik secara rrasional, sehingga aktivitas perdagangan, dan kunjungan wisatawan baik lokal maupunmanca negara juga tidak stabil. Sagaimanapun juga faktor kenyamanan dan keamanan sangatmempengaruhi sektor jasa pariwisata, sedangkan sektor perdagangan membutuhkan kondisi yang

sama untuk tumbuh dan berkembang dengan bark.

Selengkapnya, mengenai nilai dan laju periumbuhan ekonomi Kota Padang berdasarkan hargakonstan tahun 1933 yang dinnci menurut lapangan usaha (sekicrisi;b-sekioi") dari tahiin 'i997 sampaitahun 2001, dapat dil ihat pada bagian lampiran laporan ini.

Jika dibandingkan dengan kondisiperekonomian ProvinsiSumatera Barat, maka selama tahun 2000-2001 pertumbuhan ekonomi Kota Padang lebih tinggi (Kota Padang bertumbuh dengan laju diatas4% dan Sumatera Barat di bawah 4%).

Tabel. 3.5.LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA PADANG DAN PROVINSI SUMATERA BAMTDIRINC

Dilihat dari segi lapangan usaha, pertumbuhan paling tinggi dicapai oleh sektor ; l istrik, gas dan airbersih, dan pertumbuhan untuk ketiga sektor tersebur (tahun 2000) di Kota Padang lebih tinggi dariProvinsi Sumatera Barat. Hal ini dapat dipahami karena Kota Padang sebagai ibukota provinsi

merupakan pusat aktivitas ekonomi yang membutuhkan fasil i tas l istrik, gas dan air minum lebihbanyak dari pada daerah lainnya.

MENURUI SEKI OR /LAPANGAN U AHUN 2000-2001

No LAPANGAN USAHALaju Pertumbuhan (%)-

2000 | 2001Padano Sumbar Padanq Sumbar

1 .2.34 .5.6 .78I

PertanianPerlambangan & PenggalianIndustr i PengolahanListrik, Gas & Air BersihBangunanPerdagangan, Hotel & RestoranPengangkutan & KomunikasiKeuangan, Sewa & Jasa Persh.Jasa- iasa.

4,501 4 7

? a o

t n t Y

4,36? q q

4,854,32J , t l

0,550,426,4714,83

4,065,494,39

4,06z , t 0

2,7317,26

4,644 , 1 73,713.09

4,79-0,u3 , 1 118,37Z , J U

3,492,30

P D R B 4,47 3,84 4,20 3,57Sumber: BPS Kota Padano.2002

BAPPEDA Kota Pedans

Page 60: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Pertumbuhan ekonomi Kota Padang menurut lapangan ijsaha pada tahun 2000-2001 menunjukkanangka yang positif untuk semua lapangan usaha. sedangkan untuk Provinsi Sumatera Barat masihterdapat angka pertumbuhan yang negatif yaitu lapangari usaha pertambangan dan penggalian, halini memperlihatkan bahwa prestasi pertumbuhan ekonomi Kota Padang lebih baik dibandingkandengan Provinsi Sumatera Barat.

Dad data dan uraian di atas dapatdikatakan bahwa prospek ekonomi Kota Padang ke depan cukupbaik, apalagi jika didukung oleh sistem perencanaan ekonomi yang tepat dan cerdas denganmelibatkan semua unsur dalam aktivitas ekonomi daerah secara berimbang dan proporsional.

Keberadaan Kota Padang sebagai ibukota provinsi dan pusat aktiviias ekonomi, telah membuat kotatersebut mempunyaiperan yang signifikan dalam perkonomian ProvinsiSumatera Barat. Hal inidapatoilihat dari kontnbusi Kota Padang teriradap perekonomian Provinsi Sumatera Barat yang mencapainilai 32,08%, dengan pendapatan per kapita yang paling tinggidi antara Kota dan Kabupaten yangada di Sumatera Barat, (8P5,2002).

Dengan memanfaatkan keunggulan komperatif yang dimiliki, yaitu selain sebagai ibukota provinsiyang memiliki sarana dan prasarana ekonomi, sosial dan budaya lebih lengkap juEa sebagai salahsatu pusat pertumbuhan, Kota Padang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang lebih cepatdibandingkan daerah lainnya di Provinsi Sumatera Barat.

Untuk itu dengan menggunakan angka petumbuhan sektor:l :ahiln 2001, maka perkiraan PDRB KotaPadang untuk periode tahun 2004 - 20'13 sebagaimana ciiur;iuxkan pada Tabel 3.6 berikut ini.

Tabel. 3.6.PERKIRMN PDRB KOTA PADANG MENURUT LAPANGAII USAJIA SAMPAITAHUN 2013

t*l g , '

BERDASARKAN HARGA KONSTAN 1993 AANNo. LAPANGAN USAHA 2 0 0 1 ' 2004* 2008- ' 2013*

PertanianPertamban gan dan PenggalianIndustri PengolahanLiskik, Gas dan Air BersihBangunanPerdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan KomunikasiKeuangan, Persew. & Jasa PerusahaanJasa - iasa

93.925,817 0 1 4 5 , 3 5

543 794,01106.003,3660.731,7,4

53C 137,89659.406,10181.449,08317.4U.21

t t t \ x < h / <

1 / T A O A A

t r r l g t i - , /

67 665,70ia7.411,14' , / c , aQ< Etr r J . w J , w a

n.240,29' 2 A - 7 1 A C 1 1f r r . l l l , t u

124.099,9881.463,88

656.622,01' 1 ) ? 1 ) q 2 q

78.160,52728 237,3787 7 .7 11 .1423.415,27

392.761,09

151.422,6490.650,35

751.280,09716.342,1193.595,06

913.61 1 ,621.076.626,17

28.093,28457.310,48

PDRB Kota Padanq 2.562.8 50,58 a i x . E t : a f4 . i a - t . H . t 3.285.596,584.278.930,80

Sumber: * BPS, Kota Padang,* Data Perkiraan (hasil analisis)

tsAPl'L.DA Kota Padeng i l t , 10

Page 61: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Vr'itayah (RTRW) tzKota Padanq 2004 - 20L3

3.3. DAYA DUKUNG FISIK DAN LINGKUNGAN

Wilayah Kota Padang terdiridari kawasan yang kondisi fisiknya bervariasi, dengan toprografi berupadataran rendah, perbukitan dan bergunung girnung, dan kondisi geologi yang terdiri dari berbagaijenis batuan- Dengan kondisi tersebut tidak semua wilayah Kota Padang dapat dimanfaatkan untukkegiatan perkotaan .

Analisa kesesuaian lahan berdasarkan sK Mentan/ 837/KPTS/um/11/1g80 dimana faktor yangdipertimbangkan adalah, topografi, kelerengan, jenis tanah dan curah hujan. Kawasan dengan skor> '175 atau mempunyaisalah satu kriteria yang disyaratkan diarahkan menjadikawasan lindung, dankawasan dengan skor >125 sampai < 175 diarahkan untuk kawasan penyangga, sedangkankawasan dengan nilai< 125 dimanfaatkan untuk budidaya. Hasil analisis kesesuaian lahan dapatciiiihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.3.

Tabel. 3.7.

G DAN KAWASAN BUDIDAYAKlasifikasi Kesesuaian Latran Xawasin Linaungldan Bucidava

Kawasan/Lokasi Variabel Nilai Bobot Skor Kesesuaian

LahanKawasan 1 . lLereno 1x20 20 Kawasan

Budidaya. lJenis Tanah {luvial = 1 l x l 5 1 5. lCurah Hujan > 23,22 = 3 3x 10 30otal 6 5

Kawasan 1.a a o / _ 1 1x20 20 KawasanBudidaya

. Jenis Tanah Regosol = 5 5x1 5 75

. Curah Hujan 1 1 a a - 2 3x1 0 30otal

125awasan I I I O r o n ^ a F o / _ a

2x20 40 KawasanBudidaya

r .Jenrs Tanahr . Curah Hujan

{ l u v i a l & L a t o s o l = 2 2x15 30> 23,22 = 3 3x1 0 30

100Kawasan 3 r Lereno 15-40%=4 4x20 80 Kawasan

Penyanggar Jenis Tanah Latosol = 2 2x15 30. Curah Hujan > 23,22 = 3 3x1 0 30

Total140

Kavrasan 4 f I p r p n a 15 - 40% = 4 4x20 BO Kawasan irenyanQqa i

I

' Jenis Tanah Latosol = 2 2x15 30. Curah Hujan > 23,22 = 3 3x1 0 30oul 140

Kawasan 5 L | o r a n a 1 R / A O / - tr J - a u / o - { 4x20 80 Kawasan

Penyangga' Jenis Tanah Podsolik M&K, Latosol dan Litosol = 4 4xl 5 60. rCurah Hujan > 23,22 = 3 3x1 0 30

OlaI

5x20170100

Kav,,asan 6 a ) l P r e i d > 4 0 % = 5KawasanLindung

r lJenis Tanah Podsolik M&K = 4 4x15 60r lCurah Huian > 23.22 = 3 3x10 30out l

190

El l l . 1 1

Page 62: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) T=2004 - 2013

Di samping faktor tersebut di atas pertimbangan lain dalam menentukan kaivasan lindung adalahfaktor rawan terhadap bencana; longsor, banjir, rawan gempa serta i.,esatuan Can kekompakanwilayah berupa bukit, gunung atau blok hutan.

Berdasarkan hasil analisis dan pertimbangan tersebut di atas maka arahan penggunaan lahanwilayah Kota Padang adalah sebagaiberikut ;

Klasifikasi Kesesuaian Lahan Kawasan Lindung dan Budidaya

KawasanlLokasi Variabel Nila i Bobot Skor

KesesuaianLahan

Kawasan 6.^ lt l f erF40 1 5 - 4 0 % = A 4x?0 80 Kawasan

PenyanggaI Jenis Tanah Podsolik M&K = 4 4x 15 60L: iCurat Huian .]923,22= 3 i sxto 3ClTotal 170

Kawasan 6.t I iLerenq l 0 - 2 % = 1 ix20 20 KawasanBudidayaI Jenis Tanah rodsoiik M&K= 4 4x1 5 60

t Cur*r Hujan 23,22 = 3 3x10 30Total 1 1 0

Kawasan 7 I Lereng >40% =5 5x20 100 KawasanLindungt Jenb Tanah Podsolik M&K = 4 4x1 5 bU

I 3ur*r Hujan > 23,22=3 3x10 30Total 190

Kawasan 8 I _efeog > 40o/o = 5 5x20 100 KawasanLindungt Jenis Tanah Latosol. Podsolik M&K = 4 4x15 60

I lCurafr Hujan > 23,22 = 3 3x1 0 30o i vu

Kawasan 8.: I -erefq 1 5 - 4 0 o / o = 4 4x20 80 KawasanPenyanggaa Jenis Tanah -atosol,Podsolik M&K = 4 4x 15 60

I Curah Huian 23,22 = 3 3x10 30fotal '170

Kawasan 9 I -ereog > 40olo = 5 5x20 100 KawasanLindungI Jenis Tanah (omplek Podsolik M&K, Andosol 4x l 5 60

I lurah Huian ,23 ,22=3 3x 10 30Total t a n

Kawasan 10 I tereoQ > 40%=5 5x20 100 Kawasan LindungI Jenis Tanah Latosol. Andosol = 3 3x l 5 45I lurah Huian > 23,22 = 3 3x1 0 30

Total 1 7 5Kawasan 1 1 a Lere1la > 4 Q % = 5 5x20 ic0 Kawasan

Penyanggaenis Tanah Latosol = 2 30a Curah huran > 23,22 = 3 ? - 1 n

Total ' ! i 0

Kawasan 1 2 I _eren_a 40% =5 5x2C 1 i0 KawasanLindungJenis Tanah Andosol = 4 4x1 5 60

t Curah Huian > 23,22= 3 ? - l n 3CTotal -o0

Kalasan 1 3 I Lereno > 4 0 % = 5 5x2C ic KawasanPenyanggaI Jenis Tanah Latosol = 2 3C

I Curah Huian > 23,22 = 3 J X I U 30Total 1 6 0

Sumber : Hasi l Analisis

4.PPEDA Kota Padens l i l -12

Page 63: RTRW Padang

I

jI

II

If-

iiI

ItIIIc

x xm >! oF :

Ei>an Iz z! iEit l{r l

i

I'III rl /t , 'l /I

l t,t '/ l

o

xxxo )o )$ a

II

I

. * f t

, l ;1 ' r '

1 ^ -_".*--'' l _I--_..-I t

l oI

TIHErin i l

! '2

t 'm 'Ls1'05' ts1' t0 ' ts

I

J

nrilz0

0li)xtit6tHIl6)8lJ;

0b{

)tI

d 56'LS d30 L3 d15LS

r* Elrls

ll

I

II

6T

1Fa

/J.., I,/tt-.i '(f++

l;--<7 ; nl\.; 3

t } j :t O

r l 1t 6t -

6

E;'w#

1tm

offz

L

ffiMflilEffiMffiNN3 HHMMM H6; 'i n , r c i Ii E E E $

r EHm|ENNffiBffi E, ( x i x x x x xA ; i i e 6 8 ' 6 {

a

P r ": - 6

a4 6Y A;gt rm> oo c

6'F

[qts !Egn mv -

Efnx5qa;> !2>

Fas"

Page 64: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang VJilayah (RTRW)Kota Padano 2004 - 20L3

. Kawasan Lindung yang berupa hutan lindung meliputi sebagian besar wilayah bagian timur dan

selatan Kota Padang, dengan luas 36.500 Ha.

s Kawasan Budidaya untuk pengembangan kegiatan perkotaan meliputi sebagian besar wilayah

bagian barat dan utara Kota Padang, dengan luas 22.405 Ha.

s Kawasan Penyangga merupakan wilayah dengan nilai skor >125 dan <175 yang berperan untuk

mengendalikan perkembangan kawasan budidaya agar kelestarian kawasan lindung dapat

terjamin, dengan luas 10.591 Ha.

Masing-masing kawasan tersebut dapat dilihat pada Gambar. 3.4.

3.3.1. KAWASAN LINDUNG

Kawasan lindung adalah kawasan yang telah ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian

lingl<ungan oan sumberdaya alarn, sumberdeya buaian dan nilri sejai'ah serta budaya guna

kepentin g an pembangun an yang berkelanjutan (susfainab le development).

Secara keseluruhan kawasan lindung yang harus dilestarikan diwilayah Kota Padang, meliputi :

A. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

Kawasan ini, terdiridari :1) Kawasan Hutan Lindunq

Kawasan hutan lindung yang meliputi wilayah dengan luas 36.500, perlu dilakukan antisipasi agar

tidak terjadi pengalihan fungsi lindung menjadi penggunaan lain antara lain untuk permukiman,

budidaya pertanian, atau kegiatan perlambangan.

2) Kawasan Resapan Air

Pada beberapa kawasan di Kota Padang terdapat kawasan bergambut yang dapat dimanfaatkan

untuk resapan air. Kawasan resapan air yang pedu dipertahankan seperti di sekitar Dadok Tunggul

Hitam (Laras Retarding Basin), Waduk Malvinas dan Baung Parupuk yang befungsisebagaiwaduk

pengendalian banjir, serta di beberapa kawasan yang belum terbangun dan belum dimanfaatkan

untuk budi daya pertanian, dapat difungsikan sebagai kawasan resapan air.

B. Kawasan Per l indungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat terdiri dari :

1). Kawasan Sempadan Sunqai

Sempadan Sungar, yaitu kawasan sepanjang di kiri kanan sungai yang berjarak 50 - 100 m dari

pinggir sungai untuk kawasan di luar permukiman dan 10 - 15 m dari pinggir sungai untuk sungai di

kawasan permukiman.

BAPPE.DA Kot: r Pedeng i l t - 14

Page 65: RTRW Padang

mHm[imffirE5,2xx

NN ffi*;EEEEg I EHf

FFT

;3rHeeEl,

I

J

ul

Page 66: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wita1rah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 20t3

Kawasan Sempadan Pantai

Sempadan Pantai, yaitu kawasan berjarak 100 m darititik pasang tertinggi ke arah iarat.Kawasan Sekitar Waduk

Kawasan sekitar waduk yaitu kawasan sekeliling waduk dengan jarak 50 m -100 m dari titik pasanqtertinggi ke arah darat.

@Kawasan seKitar mata air sekurang-kurangnya dengan jari - jari 200 m sekitar mata air.

C. Kawasan Suaka Alam dan Cagar BudayaKawasan suaka alam dan cagar budaya, terdiri dari :1). Kawasan Hutan Bakau

Kawasan hutan bakau serta kawasan terumbu karang dan padang lamun sangat penting untukmenjaga kelestarian ekosistem terfradap abr:asi pantaidan tempat berkembang biaknya biota laut danperikanan. Kawasan bakau, terumbu karang dan padang iamun ;vairg arja saat lnisekitar S42Ha

2). Kawasan Taman Hutan Rava Bung HattaKawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta dengan luas sekitar 240 Ha, merupakan kawasankonservasi yang menghimpun koleksi flora dan fauna. Selain untuk konservasi tumbuh-tumbuhandan satwa langka, kawasan ini juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmupengetahuanserta sebagai objek wisata.

Kawasan yang mempunyai nilaisejarah dan budaya yang tinggi yang perlu dilestarikan dengan iuassekitar 22 Ha berupa bangunan dan kawasan secara keseluruhan. Untuk Kota padang adalahkawasan "Kota Tua" yang merupakan awal perkembangan Kota Padang dengan oangirna{ -bangunan tua yang yang perlu dilestarikan.

D. Kawasan Rawan BencanaKota Padang berpotensi terhadap bencana longsor, banjir dan gempa, terutama kawasan bagian Selaiar:rawan tertladap bencana lottgsor karena kondisi geoiogi dan tanahnya serta rawan terhadap gemp:karena terletak di antara dua episentrum. Untuk itu, pedu penelitian lebih lanjut bagi kawasan-ka!..,asa.yang sangat ravran terhadap kedua hal tesebut.

Potensi dan Permasalahan Kawasan Lindung di wilayah Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 3.g. dihalaman berikut ini.

2).

3).

4',),

ngi l t - 1 6

Page 67: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padalg ?004 - 20t3

E

Tabel. 3.8.POTENSI DAN PERMASALAHAN KA\ryASAN LINDUNG

Sumber : Hasil Analisis

No. Kawasan Lindung Lokasi Potensi Permasalahan

Kawasan Yanq Memberikan Pedi an Daerah Bawahan dan1 . Hutan Lindung .Kec. Koto Tangah

.Kec. Kuranji

.Kec. Pauh

.Kec. Lubuk Kilangan

.Kec. Lubuk Begalung

.Kec. Bunqus Teluk Kabuno

.Menjaga keleslarianlingkungan

.Mencegah bahayabanjir

.l-erjadi kerusakan

.Tidak dapat dieksploitasi utkpenambangan bahan mineral

Kawasan Resaoan Air . Kec. Koto Tangah.Kec. Padang Utara.Kec. Nanggalo

.Menjaga fungsi lindung

.Waduk pengendalibanjir

. Dibatasi untuk kegiatanbudidaya

il. Kawasan Perlindungan Setempat1 . Sempadan Sungai 50-100 m kiri*anan sungai

diluar permukiman, dan10-15 m kiri*,anan sungai dilinqkunqan permukiman

.Untuk kelestarianfungsi sungai

.Mencegah baniir danerosl

. Sebagian lelah mengalamikerusakan

.Diman{aatkan untuk daerahterD?neun perumahan

a Sempadan Pantai 100 m di sepanjang pantaidari titik pasang lerlinggi kearah darat

.Untuk kelestarianfungsi pantai

. Kegiatan budidayakomersial & pariwisata

.Terladi abrasi dan erosi

. Telah banyak dimanfaatkanuntuk daerah terbangun

3. Kawasan sekitar Waduk Sekeliling kawasan (50-100m) dari titik pasang tertinggike arah daral

.Unluk kelestarianfungsi waduk

.Penampungan air untukmenceqah baniir

. Dibatasai untuk kegiatanbudidaya

Kawasan sekitar Mata Air Kawasan sekurang-kurangnya dengan jarijari200 m sekeli l inqnva

.Untuk kelestarianfungsi mala air

. Dibatasai untuk kegiatanbudidaya

ilt. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya1 Hutan Bakau i K+:. 8ung.:s Teluk Kabung

i

. Mencegah abrasipantai

. Habitat oerikanan

PotensisedrkrlSebagian mengalamr

kerus akan2. Taman Hutan Raya ; K:. :uDuf Ki langan . Pusat koleksi dan

konservasi fiora &fauna

. Pengembangan i lmu^ ^ 6 ^ ^ r ^ 4 , , ^ ^I ,Er rvgtdr rudr I

. Pariwisata

Belum dikembanokan secaraoptrmal

3. Cagar Budaya dan ilmu I K:.:'asan P.:sat Kota (Kec.Pengelahuan P:-'a",; 8a-at & Kec. Padang

.Kawasan komeaial &pariwisata

Diganti dengan banqunan baruKuran_o terpelihara

IV Kawasan Rawan Bencana1 Kawasan Rawan Bencana .Ks: Sungus Teluk Kabung

.Kec Lubuk Eegalung

.f.ec. r-ubuk Ki langan

. Fgc. Paul-.

. i . :c Kurari i

. f . :c. Koto Tanqah

.Kawasan Lindung

. Pariwisata. Rawan bencana longsor. Dibatasi untuk kegiatanbudidaya

Page 68: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota 2001 - 2013

3,3.2, KAWASAN BUDIDAYA

E7

A. Kawasan PenyanggaKawasan penyangga merupakan kawasan dengan fungsimenjaga kelestarian fungsi kawasanlindung dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian tanaman tahunan/perkebunan.Kawasan ini tersebar di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begaiung, Lubuk Kilangan,Pauh, Kuranji, Can Koto Tangah. Penggunaan kawasan penyangga diarahkan untuk tanamantahunan, perkebunan atau hutan produksi terbatas.

B. Kawasan Budidaya Pertanian

Kawasan budidaya pertanian yang cJapat dikembangkan meliputi :e Pertanian Lahan Basah, dengan komoditas yang dapat dikembangkan antara lain ; padi sawah

bergantian dengan tanaman sayuran dan buah-buahan semusim pada lahan dengan kemiringanreiatif kecil dan terjamin keiersecjiaan arr.

o Pertanian Lahan Kering, pada kawasan dengan ketersediaan air terbatas dengan komoditas yangdikembangkan antara lain; pisang dan nenas.

r Tanaman Tahunan atau Perkebunan, dikembangkan pada kawasan dengan kemiringan relatif besarantara > 15 % sampai 40% (kawasan penyangga). Komoditas yang dapat dikembangkan antara lainadalah karet, coklat, kopi, cengkeh, kulit manis.

Untuk pengembangan pertanian secara optimal perlu penelitan kemampuan lahan dankesesuaian lahan secara lebih detail. Potensidan kendala pengembangan komoditi pertaniandapat di l ihat pada Tabel 3.9.

Tabet. 3.9.POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN

Sumber: Hasil Analisis

NO. POTENSIPENGGUNAAN LOKASI POTENSI KENDALA

Padi sawah Kec. Koto TangahKec. KuranjiKec. PauhKec. Bungus Teluk KabungKec. Lubuk Beqaluno

a. Lahan cukuo sesuaib. lrigasi Teknis & Sederhana

a. Kecenderungan terjadialih fungsi

b. Pedu pemupukanc. Nilai ekonomis tdk

terialu linoolHortikultura Kec. Koto Tangah

Kec. KuranjiKec. PauhKec. NanggaloKm. Lubuk KilanganKec. Bunous Teluk Kabuno

a.Lahan yg tersedia masih luasb.Pola tanam bergantian

dengan padi sawahc. Pasar cukup potensiald.Nilai ekonomis cukup tinggi

a.

h

c.

Cenderung lerjadi alihfungsi lahanTeknologi rendahModal petani terbatas

? Tanaman Perkebunan &Tanaman Euah-buahan

Kec. Koto TangahKec. KuranjiKec. PauhKec. Lubuk KilanganKec. Lubuk Beoalunc

a.Lahan masih luasb.Lahan cukup sesuai

a. Sebagian lahan sesuaimarginal

b. Kelerengan yg cukupbesar

t . Perikanan Perairan Laut a. Potensi cukup besar a. Teknologi & SDMrendah

b. Modal Terbatas

i l t - 1 8

Page 69: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

C. Kawasan Budidaya Non PertanianKawasan yang potensial untuk penoembangan kegiatan perkotaan meliputi luas 22.405 Ha.yang tersebar diseluruh kecamatan. Dai luas tersebut tei-dapat persawairan irigasi yangfungsional seluas 5.200 Ha dan lahan yang telah terbangun pada tahun 2002 seluas 7 .543 HaNamun persawahan di Kelurahan Batang Kabung, Pulai, Koto Tuo, Kampung Jambak danGanting, daerah sekitanya telah menjadi daerah pemrukiman. Secara bertahap kawasan inidapat dikonversikan. Demikian juga persawahan di Kelurahan Sungai Lareh, BalimbingSedangkan kawasan yang sebagian besar wilayahnya sudah terbangun adalah KecamatanPadang Barat, Padang Timur, Padang Utara. Potensi lahan yang relatif luas untukpengembangan kota berada pada kecamatan pinggiran kota yaitu ; Kecamatan Koto Tangah,Kuranji, Pauh, Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan.

Ditinjau dari jenis baiuan cian ianah, kawasan ini mempunyai oaya dukung rendah sampaisedang. Untuk menentukan daya dukung secara lebih rinci untuk keperluan pelaksanaanpembangunan perlu penelitian lebih lanjut.

Lahan pengembangan kegiatan perkotaan tersebar di masing-masing kecamatan, adalah1. Kecamatan Bungus Teluk Kabung2. Kecamatan Lubuk Kilangan3. Kecamatan Lubuk Begalung4. Kecamatan Padang Selatan5. Kecamatan Padang Timur6. Kecamatan Padang Barat7. Kecamatan Padang UtaraB. Kecamatan Nanggalo9. Kecamatan Kuranji10. Kecamatan Pauh1'1. Kecamatan Koto Tangah

: 1.633 Ha: 1.709 Ha: 1.499 Ha: 387 Ha: 815 Ha. 700 Ha: B0B Ha: 807 Ha: 3.907 Ha: 3.075 Ha: 7.065 Ha

3.3.3. SUMBER DAYA ALAM

A. Sumber Dava Mineral

Kota Padang memiliki beberapa sumber daya alam dan mineral yang potensial untukdikembangkan, antara lain seperii baiu kapur, granit silika dan tanah liat serta adanya potensiemas di Bukit Bulek dan Batu Busuk yang masih dalam taraf penyelidikan. Sebagian sumberdaya ini telah diolah di antaranya unti.rk keperluan Pabrik Semen Padang di Lubuk Kilangan.Untuk eksploitasi sumberdaya aiam dan mineral disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

1 9

Page 70: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RIRW)Kota Padano 2004 - 2013

B. Sumber Dava Kelautan dan Kawasan PesisirSumberdaya kelautan yang potensial untuk dimanfaatkan adalah perikanan, keindahan alampesistr pantai dan laut. Semua potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdayaperikanan yang sudah dimanfaatkan sekitar 37%, jauh dibawah potensr lestari yang bolehditangkap, sehingga peluang pengembangan di bidang perikanan sangat besar dengan pangsapasar domestik maupun ekspor ke luar negeri. Demikian juga dengan potensi pariwisata bahariberupa pantai, pulau-puiau dan keindahan alam bawah laut untuk kegiatan menyelam danberenang. Pulau- pulau yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata, antaralain Pulau Pandan, Pulau Toran, Pulau Pisang Besar dan Pulau Sikuai serta oulau lainnya yangpotensialseperti Pulau Sirandah, Pulau Sironjong, Pulau Bintangurdan Pulau Pasumpahan.

Kendala pemanfataan sumberdaya kelautan dan pesisir antara lain :. Peirrakaian teknnlogi peralatan yang masih rendah. Kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah. Keterbatasan modal. Kebijaksanaan kelembagaan yang masih kurang menunjang dalam pengembangan sumber-

dava kelautan

3.4. DAYA DUKUNG SARANA DAN PRASARANA

Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat, yang berperan sebagai pintu gerbang

menuju ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Untuk mendukurrg peran danfungsinya tersebut diperlukan ketercukupan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai. Denganjumlah penduduk yang hampir mencapai 800 ribu i iwa dan akti f i tas penduduk yang cukup t inggitersebut diperiukan berbagai fasi l i tas pendukung akti f i tas. Potensi yang cukup menonjol untukmendukung ketersediaan sarana prasarana diKota Padang adalah potensisumberdaya alam danpartisipasi masyarakat, yang hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pelayanan air bersih di Kota Padang mempunyai potensi yang cukup besar untuk menopangnonnomhrnn3p kota, karena air bersih merupakan kebutuhan utama masvarakat. Dalamr \ q r v r r q q l u s t J i l t i l t g t u p o N < l i l n c u u [ u l t d i l U L d l l l c l l l ,

kenyataannya pelayanan air bersih oleh PDAM Kota Padang saat ini telah dapat melayani sekitar60% penduduk kota, dan diperkirakan akan terus meningkatdi tahun-tahun mendatang. Peningkatanpelayanan air bersih (demand) sangat potensial mengingat kondisi air tanah di sebagian besarwilayah kota tidak memenuhikualitas maupun kuantitas yang memadai. Untuk memenuhikebutuhantersebut, ketersediaan sumber air baku yang ada cukup memadai terutama yang berasal dari airpermukaan (sungai-sungai besar) yang banyak melintasi kota.

Page 71: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wrtayah (RTRW) t

Penanganan sampah juga mempunyai potensi yang besar dalam mendukung pengembangan kotaterutama untuk menangani masalah kebersihan kota yang diakibatkan oleh aktifitas perekonomiankota' Hingga saat ini cakupan pelayanan sampah barij rnsll6spai sekilar 7596 darivolume sampahyang dihasilkan dari berbagai sumber sampah. Masih terbatasnya tingkat pelayanan sampah,disebabkan terbatasnya sarana pengangkutan yang dimiliki oleh DKp sebagai pengelolapersampahan di Kota Padang. Sedangkan untuk penrbuangan akhir, sampah Kota padang telahmemiliki lokasi pembuangan akhir (TPA) sampah di Air Dingin dengan luas 30 Ha <Jan masih dapatdiperluas diareal yang sama, sehingga untuk pembuangan sampah di Kota padang tidak menjadikanmasalah lagi.

Penanganan sanitasi dan air timbah yang dikelola oleh Pemerintah Kota telah memilikisarana yangcukup memadai dengan membangun IPLT dan memiliki truk tinja sebagai sarana pengangkutanuntuk mengatasi masalah air lirirb:h rcrscbut. r-iant'a saja u::tuk kawasan permukiman yang padat,pedu dilakukan pengelolaan limbah secara komunal mengingal semakin terbatasnya lahan untukmembangun septic tank yang memenuhisyarat kesehatan.

Banyaknya aliran sungai yang mengalir di Kota Padang merupakan potensi untuk menopang sistemdrainase di kota Padang. Terdapat 19 sungai dan anak sungai yang mengalir melintasi kota padangdengan total panjang sekitar 124 kn. Perubahan tata guna lahan dan pembangunan saluran drainasesecara parsial di beberapa lokasi perumahan serta kurangnya pemeliharaan kebersihan saluranmerupakan penyebab utama terjadinya banjir.di Koia p:Canq.

Sarana dan prasarana lain yang juga merupakan poien:r Dagr pengembangan kota padanq adalahtersedianya saluran telepon dan l istr ik.

Pelayanan l istr ik Kota Padang telah mencakup se;ur,.:h rvi layah Kota padang, dengan t ingkatpelayanan l istr ik saat ini mencapai 145.000 pelangoan i ieorh dari 90gt, penduduk Kota padang)sumber tenaga listrik yang melayani wilayah Kota Padanc berasal dari berbagai pembangkit denganmenggunakan sistem interkoneksi.

Penggunaan jasa telekomunikasi melalui jaringan teiepoii otomat pT. Telkom di Kota padang daritahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup be-:ai-. yaitu rata-rata sebesar 5.000 sST pertahun' saat ini jumlah sambungan telepon yang ada sebanyak 59.050 ssT. sedangkan kapasitassambungan yang tersedia adalah sebanyak 67.368 sam:unQan.

Kendala yang secara umum dihadapi untuk pengembanqan sarana dan prasarana pelayanan di KotaPadang yaitu keterbatasan anggaran dan manajemen o'aiam pembangunan dan pemeliharaan

ut-21

Page 72: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilarah (RTRW) IJ! E /Kota Padang 2004 - 2013 *

sarana dan prasarana serta masih kurangnya keterlibatan aktif masyarakat dan swasta baik dalamperencanaan, pernbangunan maupun pemelih araan sarana prasarana tersebut.

Sistem iaringan transportasi yang meliputi sistem transportasi darat, sistem jaringan transportasiudara dan dan sistem transportasi laut. Sistem jaringan transportasi kota Padang yang ada saat iniinasih perlu dlkembangkan yang akan membentuk struktur kota , meningkatkan aksessibilitas cJanmobilitas orang barang dan jasa, meningkatkan interaksi antar kawasan dan meningkatkanpertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlupengembangan jaringan jalan (pembangunan baru, perbaikan dan peningkatan) berserta peningkatanfasilitas lerminal untuk sistem transportasi darat dan kemungkinan pengembangan jaringan keretaapi untuk angkutan kota. Sejalan dengan rencana pengoperasian Bandara Kataping pada tahun2005, maka pengembangan sistem transportasi udara dilakukan secara terpadu dengan sistemtransird.asi dara't khususnya yang akan ncla;-ani rute peiayanan dari dan ke bandara.Pengembangan sistem transportasi laut pedu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan denganpengembangan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan laut internasional, Pelabuhan Muarosebagai pelabuhan antar pulau dan Pelabuhan Bungus sebagai tempat pendaratan perikanan dansumberdaya laut lainnya.

Page 73: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

a l Mengoptimalkan jangkauan pelayanan yang dapat diberikan kepada penduduk kota, khususnya pada

kawasan-kawasan yang letaknya relatif jauh dari Kawasan Pusat Kota.

Terjadinya pemerataan pelayanan dalam bentuk desentralisasi pusat-pusat pelayanan.

Mengurangi volume latu-lintas pada ruas-ruas jalan te(entu karena terkonsentrasinya kendaraaniorang

untuk mencapai satu pusat pelayanan tertentu.

Mendorong pemerataan pembangunan ke semua bagian wilayah kota dengan tersedianya pusat-pusat

pelayanan di berbagai bagian wilayah kota.

Mengurangi tekanan perkembangan fisik di kawasan pusat kota, dan langkah-langkah untuk melestarikan

peninggalan-peninggalan kota (uft an heritage) dapat dilakukan.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut di atas, maka Pusat{usat Pelayanan yang dibutuhkan dan

diarahkan pengembangannya adalah

a) Pusat Pelayanan Pemerintahan Provinsipusat pelayanan pemerintahan Provinsi Sumatera Barat kegiatan petayanannya tetap diarahkan di lokasi

yang selama ini sudah dimanfaatkan, khususnya di sepanjang Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Khatib

Sulaeman. Untuk instansi-instansi yang lokasinya masih tersebar, dimasa mendatang secara bertahap

dapat diarahkan pengembangannya di kedua koridor jalan tersebut.

b) Pusat Pelayanan Pemerintahan Kotapengembangan Pusat Pelayanan Pemerintahan Kota di lokasi yang baru untuk 10 tahun ke depan pertu

direncanakan. Lokasi pusat pelayanan pemerintahan kota (Balaikota) saat ini dinilai kurang representatif,

baik dilihat darisisirancang kota(urban desEn), keindahan kota(urban aeslhelics inaupun diiinat dari

segi kemudahan pencapaiannya (accessibility), karena letaknya yang di tengah koi: can bersebelahan

dengan pasar Pengembangan Pusat Pelayanan Pemerintahan Kota di K.ai'ias:r Air Pacah perlu

ditindaklanjuti dengan studi perencanaan, studi kelayakan dan studi Amdal.

c) Pusat Pelayanan Ekonomi (Perdagangan dan Jasa)

Walaupun secara historis kegiatan ekonomi Kota Padang tumbuh dan berkembang r,ulai dari Kavrasan

Muaro/Pondok dan menjalar sampai ke Kawasan Pasar Raya, namun perkenba-g"n kjta menuntut

pengembangan lokasi-lokasi yang baru. Kegiatan Perdagangan Grosir dan Pasar iei'nak diarahkan ke

Kawasan Air Pacah dan Pasar Induk ke Anak Air. Sedangkan kegiatan pasar rnocern \mall,plaza,

supermarket) dapat dikembangkan pada titik tertentu (hot-spof) sejauh tidak mengganggu kegtatan

perdagangan tradisional.

d) Pusat Pelayanan Sosial BudaYaKegiatan-kegiatan untuk mendukung pelayanan sosial budaya selama ini tetap dipertahankan dan

ditingkatkan kondisi serta jangkauan pelayanannya. Ke depan Kota Padang mererlukan pengembangan

Pusat Pe(ayanan Sosial Budaya dengan skala yang lebih besar dan cakupan pelayananaya setingkat

provinsi atau lebih luas lagi. Pengembangan Pusat Studi lslam dan Kaiian Budaya lr/inangkabau di

sekrtar Limau Manis merupakan pusat pelayanan yang harus didukung pengembangannya oleh semua

oihak.

b)

c)

d )

e)

BAPPEDA

Page 74: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR'|'/)Kota Padano 2004-2013

T;I E ;

e)

Demikian pula p€ngein-bangan Kawasan Olahraga diAir Pacah untuk mendukung keinginan Kota Padang

sebagaituan rumah PON tahun 2020yang akan datang.Pusat-pusat pela_vanar sosiai budaya dalam skala pelayanan yang lebih kecil juga masih dibutuhkanpengembangannya dimasa menciatang. Disetiap kecamatan dibutuhkan pusat pelayanan sosial budayaskala kecamatan dan di setiap kelurahan juga dibutuhkan pusat pelayanan sosial budaya skala kelurahan.Dengan demikian setiap wilayah administrasidalam berbagaitirrgkatan memiliki pusat pelayanan scsial

budaya yang dapat disatukan lokasinya dengan kantor pelayanan pemerintahannya (Kecamatan atauKelurahan).

Pusat Pelayanan IndustriPadang lndustial Patu (PIP) di bagian Utar:a, Bandar Buat/lndarung di bagian Timur dan Bungus di bagianSelatan diharapkan akan menjadi sentra-sentra kegiatan industri (yang Calam implementasinya dapatberupa Lingkungan Industri Kecil/ LIK) yang dapat memberikan nilaitambah terhadap perekonomian kotamaupun terhadap penyerapan tenaga kerja. Mengurangi limbah berbahaya dan meminimalisasipengrusakan linokrnnan narus menjadi landasan pokok dalam p::gcmbangan kegiaian inciustricii ke-3kawasan tersebut.

Pusat Pelayanan Transportasi (darat, laut dan udara)Pelabuhan Teluk Bayur akan menjadi pusat pelayanan transportasi laut, Terminal Regional Bingkuangakan meniadi pusat pelayanan transportasi darat,.dan Bandara Ketaping (walaupun diluar wilayah KotaPadang) akan menjadi pusat pelayanan transportasi udara.Ketiga pusat pelayanan transportasi tersebut mempunyai skala pelayanan lokal, nasional, regionalmaupun intemasional. Masing-masingnya juga didukung oleh sistem samna dan prasarana lransportasilainnya, baik dalam bentuk janngan jalan, sub-terminal, jalan kereta api, stasiun kereta api, pelabuhan

interinsuler, sa€na per'gangkutan, dan lain sebagainya.

Pusat Pelar.anan Far! -! : : ta i lokal dan regional)Pusat pelavanan ),,ang laiing dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata adalahpengembangan pusat p:ia, anan pariwisata. Pusat Pelayanan Pariwisata dimaksud dapat berupa pusat

informasi dan pelavan"i :;ang terintegrasi dengan pusat serupa di berbagai kota di Sumatera Barat

maupun di t ingkat nasicnaidan intemasional.Tujuan dan pengenlar;aii pu:at pelayanan ini adalah untuk membenkan kemudahan kepada wisatwandalam memperoleh be;bai_lai infonnasi yang berkaitan dengan obyek wisata, sarana akomodasi dantransportasi serta in'lormasi lainnya.

Pusat Pelayanan Pencidikan (lokal dan regional)Sejak lama Kota Pacanr" cjixenal sebagai pusat pendidikan di Pulau Sumatera. Untuk terus mengembang-kan fungsisebagai kcta',endidi<an dengan skala pelayanan lokal dan regionaldibutuhkan pengembanganpusat pelayanan oenciiorxan yang ditata dan direncanakan secara terpadu dan moCem. Pengembanganpusat pendidikan diintecrasikan dengan pengembangan sarana untuk pelatihan dan penelitian.

s)

h)

BAI PEDA Kota Padang v - J

Page 75: RTRW Padang

Rencana Taia P.uang Wlayah (RTRW)Kota Padanq 2004-20L3

bZ

Tabe l . 5 .1 .PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN KOTA PA,DANG SAMPAITAHUN 2013

No. PUSAT PELAYANAN FUNGSI LOKASI CAKLIPANPELAYANAN

I Pusat PelayananPemerintahan Provinsi

. Memberikan pelayanan di bidangadministrasi pemerintahan tingkat

. Sepanjang Jl. Jend. Suc.iirman

. Sepanjang Jl. Khat'bSulaeman

. Prov. Sumbar

2. Pusat PelayananPemerintahan Kota

. Memberikan pelayanan adminis-trasi oemerintahan tinqkat kota.

. Kel. Dadok Tunggul Hitam, AirPacah

. Kota Padang

Pusat Pelayan:nEkonomi

. lviemberikan pelayanan untukaktifitas ekonomi tingkat kota

. Merrjadi Pusat Koleksi-Distribusibagi wilayah sekitar

. Menjadi orientasi kegiatan eko-nomi tingkal provinsi maupunregional

. Kawasan Pusat Kota

. KawasanAirPacah

. Kawasan Anak Air

. Kawasan Lubuk Buayar KawasanPasarBarur Kawasan Bandara Tabing. Koridor Jalan Utama. Koridor Jl. Padang By-Pass. Koridci Jl. Sepanianq Pantai

. Kota Padang

. Kab. PadangPariaman

. Kab. Soloke Kab. Pessel. Kab. Kep.

Mentawai

4. Pusat PelayananSosial Budaya

. Memberikan peiayanan aktifitassosial-budaya tingkat kota

. Menjadi orientasi kegiatan sosial-budaya kawasan sekitar dantinqkat orovinsi

. Kawasan Pusat Kota

. Kawasan KotaTua

. Pusatfusat Kecamatan

. Pusat-pusat Kelurahan

. Kota Padang

. Prov. Sumbar

Pusat Pelayananlndustri

. Pusat kegiatan industripengolahan

. Pusat industri maritim di pantaibaral Pulau Sumatera

. Menjadi pusat produksi barangmanufaktur

. Kawasan AnakAir

. Padang lndustrial Park

. Indarung

. Bandar Buat

. Bungus

. Kota Padang

. Kab. PadangPariaman

. Kab. Solok

. Kab. Pessel

. Kab. Kep.Mentawai

6. Pusat PelayananTransportasi

. Pusat pelayanan transportasi regi-onal, nasional dan internasional

. Pusat perpindahan antar modatransporlasi

. Pintu gerbang transportasi udaradan laut provinsi

Kawasan TRB Air PacahKawasan Pelabuhan Tl. BayurKawasan Bandara KetapingKawasan Pelabuhan MuaroKawasan Pelabuhan Bungus

a

a

a

a

a

. Prov. Sumbar

. Prov. Jambi

. Prov. Sumut

. Jakarta

. Internasional

7 . Pusat PelayananPariwisata

. Pintu gerbang wisatawan nusan-tara dan manca negara

. Pusat informasi pariwisataSumbar

. Pusat wisata belanja dan wisatabudaya

. Kawasan Wisata TerpaduGunung Padang

. Kawasan Wisata S. Pisanq

. Kawasan Pusat Kota

. Kawasan Sepanjang PantaiPadano

o Kola Padang. Kab. Solok. Kab. Pessel. Kab. Kep

Mentawai. Prov. Sumbar. Internasional

8 , Pusat PelayananPendid ikan

. Pusat pelayanan pendidikan tinggilokal dan regional

. Menjadi orientasi perkembanganbidang pendidikan tingkat provinsimaupun regional

. Pusat penelitian dan pelatihantinokat orovinsi dan reoional

. Kawasan Kampus UNANDLimau Manis

. Kawasan Kampus UNP AirTawar

. Kawasan Kampus UBH UlakKarang

r Kota Padang. Prov. Sumbar. Sumatera

Bagian Baratdan Tengah

Sumber : Hasil Rencana 2003.

I IAPPEDA Kota Padang v-4

Page 76: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padans 2OO4-20I3

5.2. KEBUTUHAN PEIVGEMBANGAN KAWASAN-KAWASAN FUNGSI-ONAL

Berdasarkan hasil analisis kecenderungan perkembangan pusat-pusat aktifltas/pelayanan baru dibebagai bagian wilayah Kota Padang, terdapat beberapa kawasan yang secara fungsional perlu terusdikembangkan dimasa mendatang. Pengembangan kawasan-kawasan tersebut terkait dengan

kebutuhan pengembangan Pusat-pusat Pelayanan sebagai tuntutan perkembangan kota, terutamapaCa kawasan-kawasan di luar Kawasan Pusat Kota.

Kebutuhan pengembangan kawasan-kawasan fungsional untuk mendukung pengembangan KotaPadang mencakup ;a. Pengembangan Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kota

Kawasan iniakan bedr;;rgsi sebagai Pusat Pelayanan Perrmnntahan Kcta yang didukung oieh pi'asaranadan sarana perkantoran senlua instansi Pemerintahan Kota Padang. Pengembangan kaurasan inidapatdilakukan dengan sistem fur's/ag'(tukarguling), dimana kantor lama yang letaknya sangat strategis ditukardengan pengembangan kantor baru di lokasi baru dan dilengkapi dengan peralatan yang baru.

b. Pengembangan Kawasan Pendidikan Limau Manis

Kawasan ini akan berfungsi sebagai Piisat Kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pelatihan dengan skalapelayanan regional. Kampus UNAND diharapkan menjadi sentral pela;'anan dan menjadi orientasiperkembangan kawasan dengan aktifitas-aktifitas yang terkait dengan kegiatan pendidikan, penelitian danpelatihan. Pengembangan kawasan in diiakukan dengan ketat dan hati-hati karena langsung berbatasandengan Kawasan Lindung.

c. Pengembangan Kawasan Sekitar Bancjara Ketaping

Kawasan sekitar Bandara Ketaping secara fungsional dapat dikategori sebagai sebagai kawasanpenyangga (buffer zone). Kegiatan-kegiaian yang dikembangkan di kawasan ini harus mendukung fungsibandara dan harus mempei'hatikai sta,icei--si:ndar keseiamatan operasi penerbangan.Acuan yang dijadikan sebagai pedcman calan pengembangan kawasan sekitar Bandara Ketaping iniadalah RDTR Kawasan Sekitar Bandara Keraping yang telah disusun oleh Dinas Tata Ruang danPermukiman Provinsi Sumatera Barat pada ta:run 2002 yang lalu.

d. Pengembangan Kawasan Eks Bandara Tabing

Pengembangan kawasan ini sudah dii'e icanakan pada saat disusunnya rencana pembangunan BandaraKetaping. Pada dasamya kawasan ini akan dikembangkan dengan 2 (dua) fungsi utama, yaitu sebagaikawasan Angkatan Udara (TNIAU) un:ik kepentingan pertahanan matra udara, dan sebagai kawasanpusat niaga/Ce ntral Bu sin ess Districf (CBD).

BAPPEDA Kota Padang v-5

Page 77: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

e. Pengembangan Kawasan pasar Raya dan Eks Terminal Lintas AndalasKawasan ini akan dikembangkan dengan pendekatan "shopping & recreatbns", dimana di kawasan inidibutuhkan pengembangen sarana dan prasarana untuk men,Jukung kegiatan perdagangan eceran dankegiatan rekreasi.

f . Pengembangan Kawasan pelabuhan Teluk BayurKawasan ini tetap akan berfungsisebagai Pusat Pelayanan Transpor+.asi Laut skala regional, nasional danintemasional. oleh karenannya, dibutuhkan rencana penanganar/penataan dalam rangka pengembangankawasan sekitar Pelabuhan Teluk Bayur ini, untuk lebih menunjang dan akan sangat menentukankeberhasilan pengembangan fungsi pelabuhan ini sebagai pelabuhan intemasional dan menjadipelabuhan terbesar di wilayah Barat Indonesia.

Pengembangan Kawasan sekitar Terminar Regional BinokuangPengembangan kawasan sekitar TRB sangat mendesak untuk dilakukan karena secara fisik bangunanterminal sudah ada, namun aktifitas di sekitamya belum berkembang sebagaimana meslinya. Sesuaidengan rencana yang dibuat oleh Badan Pelaksana Pembangunan Kawasan Terminal Air pacah. dikawasan sekitar terminal direncananakan bangunan-bangunan lain seperti hotel, perkantoran, kegiatanperdagangan, terminal barang, perdagangan grosir, sport center,taman dan Arena pekan Raya padang.

Pengembangan Kawasa n padang Industrial park

Kawasan ini perlu dikembangkan lebih fokus sesuaidengan konsep awa{pengembangannya yaknisebuahkavrasan industri yang dapat memproduksi barang-barang olahan (manufaktur) yang dibutuhkan oleh KotaPadang, dan pengembangan fisik kawasannya menyatu dengan lingkungan.

Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Gunung padangPengenibangan kawasan dilakukan dalam rangka mendukung salah-satu fungsi utama Kota padang yaitusebagai Pusat Kegiatan Pariwisata. Pengembangan kawasan ini ditunjang oteh keberadaan Kota Tua,Jembatan Siti Nurbaya, PantaiAir Manis, Bukit Malin Kundang, Muaro dan pantai padang.

Pengembangan Koridor Jalan padang By-passKoridor sepailjang Jalan Padang By-Pass merupakan kawasan prospeKif masa depan. Untuk itu langkah-langkah pengembangan yang lebih terencana dan akomodatif perlu dilakukan.Pengembangan kegiatan perdagangan, jasa, pergudangan dan perkantoran, yang merupakan kegiatan-kegiatan yang ekonomis merupakan pilihan yang tepat untuk dikembangkan di koridor ini. pengembangankegiatan-kegiatan tersebut akan mampu menarik perkembangan fisik kota dari Kawasan pusat Kota kearah rimur, sehingga perkembangan kota menjadi lebih merata dan seimbang.

g.

h .

EDA Kota Pv.6

Page 78: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padana 2004-2013

Tabel. 5.2.PENGEMBANGAN KAWASAN FUNGSIONAL KOTA PADANG SAMPAI TAHUN 2013

No. KAWASAN FUNGSIONAL FUNGSIUTAMA F.AWASAN STRATEGI PENGEMBANGAN

a KAwAsAlr PrnxnrroRalrPeuenrrranaH Kore

Pusat pelayanan administrasi peme-rintahan Kota PaCang yang terpadudan menjadi pusat orientasi pelayanaskala kota dimasa mendatang

. Pengalokasian lahan sesuai dengan kebutuhan.

. Pembebasan lahan atau'tukar guling' dengan pemiliklahan di kasasan ini.

. Lahan kantots pemerintahan Kota Padang saat ini dapatdialihkan perunlukkannya untuk kegiatan' yang rnempij-nyai nilai elonomi, dan pengembangannya dapat dila-kukan mdalui kerjasama dengan pihak swasta.

. Pernbanounan kawasan secara berlahap.

b. }(AwASAfi PENDTOIKAil LIilAI,Mmts

Pusat pelayanan pendidikan, pelatih-an dan penelitian skala regional.

pusat petaVanan etonomVbisnis skaa

. Mengarahkan perkembangan kawasan sekitar KampusUNAND untuk kegiatan: yang berkaitan dengan pendt-dikan, penditian dan Pelatihan.

. Menyusun sualu rencana pengembangan kawasan pen-didikan yang komprehensit dengan visi iangka panjang.

. Dalam jangka pan.iang, kegiatan pendidikan (khususnyapendidikan tinggi), penelitian dan pelatihan yang saat iniletaknya tersebar di berbagai lokasi, direlokasi ke kawas-an ini.

c . KAWASAN S EKTTAR 8A,{0ARAKetnptNc

. Mengacu pada KU I K Kawasan beKllaf banoara neta-

oino vano telah disusun oleh Pemerintah Prov. Sumbar

d . Klwesax Exs BattoennTABTNG

Pusat pelayanan ekonomi/bisnis skalakota.

. Menentukan balas yang tepat antara kawasan yang akandigunakan unluk kegiatan mil i ter (TNi AU) dan kawasanuntuk kegiatan non-militer.

. Melibatkan pihak swasta untuk mengembangkan kawas-an ini sehingga menjadi pusat kawasan niaga (CBD) ygmodern dan menountunQkan Pemerintah Kota Padanq

e. K,cwasAlt PASAR RAYA DAfiExs Tenmrrru- LrilTAs ANoAt-As

Pusat pelayanan ekonomiibisnis skalakota dan regional

. Menyusun rencana pengembangan kawasan secara me-nyeluruh dan profil investasinYa.

. Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam pe-noembanoan kawasan.

t K.qwasal PeueuHAr TELUKBAYUR

Pusat pelayanan transportasi laut skala regional dan inlemasional.

. Melakukan koordinasi dengan Dep. Perhubungan/PEL|N-DO dalam pengembangan kawasan yang dapatmenguntungkan p€ngembangan Kota Padang secarakeseluruhan.

. Menjaci ikan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhanint:rnasional.

- l , '1:rgembangkan kawasan sekitar untuk kegiatan' yanoterxait dencan akti f i tas pelabuhan.

g . KewnsnN SexnaR TERMTNATRecrounl Brxcxunflc

Pusat pelayanan transronasi da:aidan pusat pelayanan e;.onon,' si ?'aregronal.

. Menyusun masterplan kawasan dan di ikut i dengan ren-cai ia teknis dan rencana tata bangtrnan dan l ingkungan

. Mengopti..nalkan lungsi TRB sehingqa mendcrong per-kenbanqan kawasan sekitarnYa.

h . KAWASAN Paoaue lnousrautPARK

Pusat pelayanan kecia:an ind,.s;skala kota dan reoiona:.

Mewujudkan konsep awal dan rencana p€ngembangankewasan ini sebagai kawasan industr i pengolahan yangranah l ingxungan.l,,1en gai'ah kan perkemba ng an kavras an sekitarn ya unlukkeoiatan'zoenuniano.

KAwAsAr WTSATA TERPADUGUNUNG Peoexc

Pusal pelayanan kegialan pariwtsalaskala kota dan reqional.

. Menyusun masterplan kawasan yang dipadukan denganRIPP Kota Padang.

. Mengembangkan kerjasama dengan pihak swasta dalamoen0em0anQan Kawasan.

Konroon Jelat PADANG 8v-Prss

Pusat kegiatan ekonorni dan j3seskala kota.

. Di lakukan revisi terhadap RTRK yang lama dan disusunmasterplan yg baru dengan konsep zona mengambanguntuk mempercepat perkembangannya.

. Pengembangan kegiatan di sepanjang koridor tidakmengurangi fungsi jalan Padang By-Pass sebagai JalanArten.

Sumber: Hasil Analisis

BAPPEDA Kota Padang v-7

Page 79: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padana 2004-2013

t;\.tr./

5.3. KE,BUTUHANPENGEMBANGANKEPENDUDUKAN

Faktor penting yang perlu mendapat perhatian dari aspek pengembangan penduduk adalah upaya

peningkatan kLralitas SDM dan pemerataan penyebaran penduduk, dengan semakin tersebarnya

penduduk secara merata maka fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, dan sosial maupun fasilitas

kependudukan lain yang telah tersedia dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal di semua wilayah.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk cji kawasan pinggiran kota saat ini cenderung didorong oleh

masih lebih murahnya harga lahan dan perumahan di kawasan inidibandingkan dengan di pusat

kota. Dengan semakin berkembangnya penduduk di kawasan pinggiran kota tentunya kebutuhan

akan ketersediaan fasilitas umum seperti transportasi, pasar, pendidikan dan kesehatan juga akan

meningkat di kawasan ini.

Aspek penting lainnya yang harus diperhatikan adalah tentang upaya pengendalian laju

pertumbuhan penduduk yang harus terus dilakukan agar jumlah penduduk kota Padang dapat tetap

terkendali, hal ini sangat penting artinya dalam upaya peningkatan kualitas penduduk. Jika laju

pertumbuhan penduduk tidak dapat diikuti oleh kemampuan dibidang pemenuhan kebutuhannya

maka akan menimbulkan berbagaipermasalahan penduduk yang pada akhimya menjadibeban dan

masalah dalam pembangunan ekonomikhususnya dan pembangunan daerah dalam arti luas.

5.4. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI PERKO-TAAN

Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan

regronal, industri dan pariwisata (Perda No.4/1992). Fungsi ini dikembangkan berdasarkan pada

potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kota Padang. Sebagai ibukota provinsi, Padang mempunyai

keuntungan komperatif j ika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Sumatera Barat. Hal inidapat

ditihat dari kelengkapan sarana dan prasarana ekonomi dan transportasi serta sarana pendukung lain

yang dimi l ik i .

Sarana perdagangan yang dimiliki oleh Kota Padang pada saat ini adalah 1 (satu) pasar induk, yaitu

Pasar Raya dan 15 (lima belas) pasar pembantu yang tersebar diseluruh wilayah kota. Dilihat dari

segi skala usaha, maka pelaku usaha di sektor ini masih tergolong usaha berskala kecil dan

menengah, dimana pengelolaan dilakukan secara perorangan, maupun dalam bentuk badan usaha/

perusahaan dan koperasi.

BAPPEDA Kota Padang v-8

Page 80: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-2013

Sektor industri merupakan sektor yang memadukan ulsur ekonomi dan teknologi, sektor ini memilikiperan yang cukup besar dalam perekonornian Kota Padang. Hal ini dapat dilihat dari laju per-tumbuhan sektor ini yang menunjukkan peningkatan meskipun sempat mengalami keterpurukuanpada saat krisis ekonomi melanda secara nasional.

Sekior industri di Kota Padang pada umumnya berskala kecil dan menengah, inciustri ini tersebar r1iseluruh wilayah kota dan diantaranya ada yang membentuk sentra-sentra induskisejenis. Jumlahindustri kecil dan menengah yang terdaftar secara formal sampai dengan Maret 2001 adalah 1.g88unit usaha, sedangkan industri non formal bequmlah 1.906 unit usaha. lndustri berskala besar yangada di Kota Padang adalah industri kayu olahan, kayu lapis, semen, cpo dan karet.

Saat ini Kota Padang telah memilikisatu kawasan industri Oi Oaeran Anak air, kawasan ini diharapkanakan dapet menampung sebahagian besar kegiatan sektor industri yang bei-kerribang cii KoiaPadang. Dan dengan semakin terbukanya perekonomian dunia di era globalisasi ini, diharapkankawasan industri iniakan semakin tumbuh dan berkembang menjadisuatu kawasan industri yangbesar dan berperan di pantai barat Pulau Sumatera.

Sektor pertanian memiliki kontribusisebesar4,5% terhadap PDRB Kota Padang pada tahun 2000,dimana sub sektor yang paling besar peranannya adalah sub-sektor pertanian tanaman pangan, sub-sektor peternakan dan sub-sektor perikanan. Selama 4 (empat) tahun ter-akhir sub-sektor peternakanmengalami penurunan dalam kontribusinya terhadap PDRB, nai in: disebabkan masih belummampunya pelaku usaha mengatasi dampak krisis ekonomi dan r:.as:h rendahnya produktifitas sektorini serta kurang lancarnya transportasi dari luar daeran. Unluk i iu rencana pembangunan RumahPotong Hewan (RPH) di Kelurahan Padang Sarai pada iahar: seluas t5 Ha diharapkan dapatmenjawab penurunan koniribusi sub-sektor peternakan daian :,eirbertukan PDRB Kota Padangdimasa mendatang. Demikian pula hanya dengan optimalisasi dair flodernisasi Tempat Pendaratanlkan (TPl) Bungus.

Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat, Padang juga neftpaxan pintu gerbang sektorkepariwisataan dengan berbagai objek wisata. Meskipun upaya nengatasi dampak krisis ekonomimasih belum dapat memulihkan kondisisektor kepariwisataan, nai-Ttun kebijakan untuk pengembang-an sektor ini terus dilakukan dengan menetapkan wilayah penEemiangan pariwisata di kawasan KotaPadang, mendorong pengembangan wilayah pariwisata, meningkatkan kegiatan promosi kepari-wisataan, dan memperkuat landasan pembangunan sektor pai'i,.,.'isata Cengan tetap berlandaskanpada nilai-nilai adat budaya Minangkabau dan tuntunan agama islam

BAPPEDA Kora Padeng v-9

Page 81: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-20L3

E/r : i

R^J)I'EDA r

Agar potensi wisata dapat dioptimalkan fungsinya perlu dilakukan upaya promosi dan pembenahan

fasilitas pendukung agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung. Dan

objek wisata kelautan merupakan potensiwisata yang belum mampu dikembangkan Cengan baik di

Kota Padang, sebagai kota pesisir yang kaya akan potensi alam kelautan.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh DIPTI Sumatera Barat pada tahun 1997, sektor dan sub-

sektor ekonomi yang dikategori unggulan untuk Kota Padang adalah : perdagangan, industn,pariwisata, dan perikanan. Dimana untuk sektor industri produk unggulan adalah semen dan crumb

rubber, sedangkan untuk pariwisata adalah objek wisata pantai, dan untuk sub-sektor perikanan

adalah perikanan laut.

Berdasarkan hasilSusenas 2001, komoditiunggulan Kota Padang adalah :untuk golongan industri

iHPK yang meliputi rnakanan ringan. oerabot rolan, pl,vwood, penggergajian kayu, karet, pengeringan

ikan dan air minum dalam kemasan. Industri tergolong lA adalah : sulaman benang emas, sulaman

bordir dan batik. Dari industri ILMK adalah gas asitilen, bahan bangunan dari semen, batu aji dan

keramildgerabah,

Adapun potensi pasar yang dimiliki oleh Kota Padang tidak hanya pasar domestik tetapi juga manca

negara, bahkan dalam neraca perdagangan Kota Padang selama 10 tahun terakhir selalu

menunjukkan nilaisurplus. Meskipun pada tahun 1998 surplus perdagangan inimenurun drastis dari

tahun 1997 sebagai akibatterjadinya krisis ekonomitetapimulaimenunjukan peningkatan kembalisejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 . (BPS Kota Padang,2002)

Pasar domestik yang harus gendapat perhatian serius adalah Jambi dan Riau, dua wilayah ini adalah

wilayah yang sangat potensial dil ihat dari ekoncmi dan lokasi. Dari sisi ekonomi "lambi dan Riau

merupakan daerah kaya yang memilikipotensi permintaan yang besar, sedangkan darisegi lokasi

ke cjua wilayah ini dapat ditempuh dengan transportasi darat dalam jangka waktu yang tidak tedalupanjang, sehingga memungkinkan untuk memasarkan produk atau komoditas yang tidak tahan lama

seperti savuran, buah-buahan, ikan segar dar, makanan. Sedangkan potensi pasar manca negarayang cukup besar yang dimiliki oleh Kota Padang adalah negara-negara di kawasan ASEAN, Uni

Eropa, Jepang dan Amerika. (BPS Kota Padang,2002)

ota Padang v . 10

Page 82: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) !g---.-------'..--Kota Padanq 2004-2013

5.5. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LAHAN PERKOTAAN

Kebutuhan lahan untuk pengembangan kota ditentukan oleh jumlah penduduk dan semua aktivitas

kegiatan yang akan ditampung antara lain untuk permukiman be-<erta fasilitasnya, kebutuhan lahan

untuk kegiatan kota seperti untuk perkantoran, perdagangan dan iasa, industri, pariwisata' Dari hasil

analisis, lahan yang potensial untuk pengembangan kota masih cukup luas terutama pada kecamatan

di pinggir kota dimana penggunaan lahan saat inisebagian besar masih didominasi lahan pertanian

atau lahan kosong. Kecamatan yang memilikilahan potensialcukup luas adalah Kec. Koto Tangah,

Kec. Kuranji, Kec. Lubuk Kilangan dan Kec. Lubuk Begalung. Sedangkan kecamatan di pusat kota

seperti Kec. Padang Barat, Kec. Padang Selatan, Kec. Padang Utara, dan Kec. Padang Timur, lahan

terbangunnya sudah relatif tinggi walaupun masih terdapat kantong-kantong lahan kosong.

Penyediaan iahan untuk pengembangan kegiaian perkolaratr riiembutuhkan sti'ategi pengembangan

kawasan melalui intensifikasidan ekstensifikasi. Secara garis besar strategi pengembangan ruang

kegiatan perkotaan adalah :

a) pengembangan ruang secara intensifikasi yaitu dengan memanfaatkan lahan secara optimal berupa

peningkatan intensitas kawasan terbangun dengan mengisi lahan kosong, dan pengembangan secara

vertjkal. Penyediaan lahan untuk kebutuhan ruang dengan pengembangan ruang secara vertikal terutama

diarahkan untuk perkantoran, perdagangan dan jasa. Pengembangan secara vertikal diarahkan pada

kawasan pusat l:ota dimana ketersedian lahan sangat terbatas derpan nilai lahan yang tinggi.

Kawasan yang diarahkan pengembangannya secafa intensif dan vertikal adalah kawasan pusat kota

meliputi :. Kecamatan Padang Barat, kawasan perdagangan sekitar Pasar Raya, Eks-Terninal Lintas Andalas dan

sepanjang ur Pemuda-Jl Veteran, Jl. Juanda dan kawasan perkantoran sepanjang Jl. Sucirman-Jl. Rasuna Said-

Jl. Khatib Sulaiman.. Kecamatan Padang Utara, sepanjang jalan Padang-Bukitt inggi, j l . S. Parman ii. D: H3mka.

. Kecamatan Padang Timur terutama di sepanjang jalarr-jalan arteri da': kolekior.

. Kawesan sepanjang Jalan 8y-Pass dan jalan-jalan arteri dan kolektor di kawasan lusat kcta.

b) pengembangan ruang secara ekstensifikasi diarahkan pada kawasan oinggir kota terutama untuk

pengembangan permukiman, karena masih cukup banyak lahan pengennbaiga: i 'eng tersedta.

Pengembangan kawasan secara ekstensifikasi di arahkan pada :. Kecamatan Koto Tangah. Kecamatan Kuranji. Kecamatan Pauh. Kecamatan Lubuk Kilangan. Kecamatan Lubuk Begalung

c) pengembangan kawasan permukiman ke daerah pinggir kota tersehtt pertu dilakukan secara terintegrasi

satu sama lain, sehingga tidak terpencar-pencar serta memudahkan dalam penyediaan prasarana dan

sarana l ingkungan.d) Menghindari pengembangan kawasan perumahan pada daerah rawan longsor kav;asan bagian selatan

Kota Padang yang terdapat di Kec. Bungus Teluk Kabung, Kec. Lubuk Begalung dan Kec. Lubuk

Kilangan.e) Tidak mengembangkan kegiatan perkotaan kearah dan di kawasan lindung.

Kota Padang

Page 83: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-2013

Strategi pengembangan tersebut disesuaikan dengan tata ruang Kota Padang yang dituju (visipenataan ruang) yang digambarkan dalam rencana pusat-pusat pengembangan, sistem jaringan jalandan alokasi pemanfaatan lahan.

Tabel. 5.3.STRATEGI PENGEMBANGAN LAHAN PERKOTMN KOTA PADANG

No. Jenisn Kecenderun gan Perkembangan Arahan Pengembangan Strategi

Pengenrbar:gan1 Perumahan Perkembangan ke arah Kolo Tangah, Kuranji,

Pauh, dan Lubuk KilanganKotcTangah, Kuranji,Pardr lbk Kilangan,Nargalo, Padang Timur,PfunUtara

Ekstensifikasi

Intensifikasi, lahanlahan kosono

2. Pendidikan tersebar diseluruh wilayah untuk pendidikan TK-SLTA, untuk Perguruan Tinggi di Padang 8arat,Padanq Utara, Pauh, Koto Tanoah

TK s6 SMU tersebar,IPTEK di kawasan UmauMa.tis

Ekstensifikasi

Kesehatan Fasilitas skala lokal lersebar, Rumah Sakitlerkonsentrasi di kecamatanPusat kota Padano Timur

Tersdar di lingkunganperm*iman

Ekstensifikasi

;i

Peribadatan Tersebar sesuai di.lingkungan permukiman TersSar di lingkungan

rerkantoran/Pemerintah

Di Pusat Kota (Kec. Padang Barat, PadangTimur, Padanq Ulara dan Padano Selalan

Kecanalan Koto Tangah, Ekstensifikasi

o . PerdaganganJasa &Perlokoan danPasar

Sepanjang Jl Padang €ukitinggi PusaKota, dan subolrs.'f oenoemhenoan

Ekstensi[ikasi danlntensifikasi

Perdagangan skala reg ional kawasan PasarRaya (Kec. Padang Barat, Padang Timur,Padang Utara)Perdagangan skala wilayah (Lubuk Buaya KotoTangah, Bandar Buat Lubuk Kilangan, BungusTeluk Kabung)Rumah Potonq Hewan di Kec. Koto Tanoah

Pusa Kota, Eks-TLA,Tabir"p Kec. Koto TangahTersecar di jalan ulalnakota.

Ekstensifikasi danIntensifikasi

7 Rekreasi danEudaya

Di Pusat Kota Di Pusat Kota dan lersebaruntuk skala lingkungandan ntrayah, pada otjekwiata yang potensial

Wasa: vano ootensial

Ekstensifikasi

q F:, iar" Te.bukar : : ' l ' i ah ?ac :

Tersebar di l ingL.rtngan permukiman Tersa:ar di lingkunganp€rmur:iman

Ekstensif ikasi

K:i..,:san lnCustriF . F o ' , r r r d ; n n r n

Koto Tangah, Lubuk Ki langan, Bungus Anak Air, (PlP), LbkKilancan dan Bunous

Ekstensifikasi

Kawasan Pasar aya , Jl . By Pass Jl. Bv Pass Ekstensif ikSuml-;er' : :as,i An:l isis

5.6. KEBUTUHAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN FASILITAS SO-SIAL-E KONOI\{I PERKOTAAN

Strul'ltui pengembangan Kota Padang diarahkan pada kota yang rnempunyai banyak pusat (muttiplenucleD sehingga diharapkan perkembangan kota tidak terkonsentrasi pada kawasan pusat kotatetapi rneraia pada kawasan lainnya terutama pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai sub-subpusatpsngembangan sesuai dengan potensi masing masing kawasan. Namun hal ini dapat menjadikonti'a-produktif jika pusat-pusat pengembangan tersebut tidak ditunjang oleh kegiatan lain yangmendukungnya.

BAPPEDA v -12

Page 84: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW)Kota Padana 2004-2013

lE/r : /

Keberadaan kawasan permukiman merupakan salah-satu faktor yang mendorong perkembangan

pusat-pusat pengembangan/pusat pelayanan kcta. Didasarkan pada konsep struktur ruang tersebut

maka kebutuhan lahan pengembangan Kota Padang diarahkan untuk mendukung keberadaan dan

perkembangan pusat-pusat pengembangan yang telah ditetapkan tersebttt.

Secara garis besar kebutuhan pengembangan lahan perkotaan meliputi;

a) KebutuhanLahanPermukitnan/Perumahan

Kebutuhan lahan untuk permukimar/perumahan oada akhirtahun perencanaan dapat rnenampung sekitar915.000 jiwa. Dengan menggunakan asumsi satu rumah untuk 5 jiwa maka dibutuhkan 183.000 unitrumah. Kebutuhan penambahan rumah sampaitahun 2013 adalah 25.791unit. Perkiraan kebutuhanlahan untuk permukiman dengan asumsiterCiridari perumahan dengan kavling besar, kavling sedang dankavling kecil dengan perbandingan 1: 3 : 6. Luas masing-masing kavling untuk masing-masing tipea<Jalah 150 m2 untuk tipe kecil, 300 m2 untuk tipe besar dan 500 mz untuk tipe besar. Kebutuhan lahan

untuk penambahan perumahan pada tahr:n 201-3 adalah sebesar 593,19 Ha.

Kebutuhan perumahan tersebut dapat dipenuhi melalui pembangunan rumah oleh pengembang swasta

atau melalui pemerintah atau oleh masyarakat secara sendiri-sendiri. Penyediaan lahan perumahan

diarahkan di Kec. Kotu Tangah, Kec. Kuranji, Kec. Pauh dan Kec. Lubuk Begalung.

Kebijakan penyediaan perumahan meliputi :. Meningkatkan kondisi lingkungan perumahan yang sudah ada, khususnya lingkungan perumahan

kumuh yang ada di pusat kota, dengan program rehabilitasi atau revitalisasi.. Mempersiapkan lokasi kawasan perumahan di kawasan pinggiran kota antara lain di Kec. Koto

Tangah, Kec. Kuranji, Kec. Pauh dan Kec. Lubuk Kilangan.. Meningkatkan pelayanan jaringan prasarana dan sarana lingkungan serta jaringan transportasi.

. Penataan perumahan sekitar kawasan pusai-p,-isa: pengembangan yang pertumbuhan sangat pesat

agar dapat tertata dengan baik

b) Kebutuhan Lahan Untuk Fasil i tas Pendidik=n

Kebutuhan lahan untuk fasilitas pendidika.r s:jaian cengan pertambahan penduduk dan kebutuhanmasing-masing fasilitas pendidikan, yaitu sebagai bedkui :. TamanKanak-Kanakdibutuhkanpenainlah:n 73i unitdengankebutuhanlahansebesar 87,72Ha.. Sekolah Dasar dibutuhkan penambahan se,-:ai,vak i 47 unii dengan kebutuhan lahan 52,88 Ha.. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Umum can Kejuruan) dibutuhkan penambahan 117 unit dengan

kebutuhan tahan 31,59 Ha.. Sekolah Menengah Umum (Umum dan Kejui-,.ian) dilutuhkan penambahan sebanyak 145 unit dengan

kebutuhan lahan 39,05 Ha.Kebutuhan lahan seluruh fasilitas pendirjikan pada akhir tahun perencanaan adalah 418,61 Ha.Sedangkan distribusi masing-masing fasiiitas p'endiCikan sesuai dengan jangkauan pelayanannya.

Fasilitas tingkat TK sampai dengan SLTA tet(ait dengan penyebaran penduduk, karena itu sebaranfasilitas pendidikan sesuaidengan penyebaran lokasi perumahan. Sedangkan kebutuhan pengembangan

fasilitas pendidikan tinggi tidak terkait langsung c'=ngan jumtah dan penyebaran penduduk. PendidikanAkademidan Perguruan Tinggi mencakup skala pelayanan regional, karena itu kebutuhan dan lokasiterkait dengan kemampuan dan permintaan.

BAPPEDA Kota Padang v -13

Page 85: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-20L3

>;Tl F lt H /

c) Kebutuhan Lahan Untuk Fasilitas Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan berupa Balai Penqobatan, BKIA, Puskesmas saat ini kurang tersebar di

tiap lingkungan, sesuai dengan penyebaran penduduk. Sedangkan fasilitas rumah sakit sudah cukup

bahkan metebihi dari standar yang dibutuhkan. Kebutuhan penambahan fasilitas pelayanan mulai dari

tingkat Balai Pengobatan, BKIA, Rurnah Bersalin, Puskesmas dan Rumah Sakit sampai akhir tahunperencanaan 2013 adalah sebagai berikut:. Balai Pengobatan dibutuhkan penambahan 278 unit dengan kebutuhan lahan 8,34 Ha.. BKIA dan Rumah Bersalin dibutuhkan penambahan 56 unitdengan kebutuhan tahan 8.B8 Ha.. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dibutuhkan penambahan 11 unit dan37 unit dengan kebutuhan

lahan 1,84 Ha dan 4.38 Ha.. Rumah Sakit Wilayah dan apotik tidak dibutuhkan penambahan.Kebutuhan Lahan untuk seluruh fasilitas kesehatan pada tahun 2013 adalah sebesar 75,79 Ha.

d) Kebutuhan Lahan Untuk Fasilitas Peribadatan

Ketersediaan fasititas peribadatan di Kota Padang untuk umat lslam seperti Surau/Mushattah, Mesiid

sudah mencukuoi dan bahkan sudah melebihidaristaadar seped langgar atau musholla. Saat ini teriapal

774 unitfasilitas dan secara standar yang dibutuhkan hanya 293 unit dan pada tahun 2013 dibutuhkan

354 unit. Namun untuk fasilitas Gereja Katholik perlu penambahan 2 unit dengan luas lahan 0,05 Ha.

Klenteng perlu penambahan 1 unit dengan luas lahan 0,03 Ha. Kebutuhan lahan untuk fasilitasperibadatan pada tahun 2013 adalah sebesar 19,56 Ha.

e) Kebutuhan Lahan UntukFasilitas Perkantoran/Pemerintahan

Kebutuhan lahan untuk perkantoran pemerintahan saat ini sudah terpenuhi sesuai dengan jenjang

pemerintahan. Sedangkan perkantoran pemerintahan skala kota yaitu Balai Kota terpusat di Jl. M. Yamin

dan sebagian tersebardi beberapa lokasiwilayah kota. Secara kuantitas perkantoran yang ada sudah

terpenuhi narnun jika dilihat kondisi lingkungan sekitar perkantoran Pemerintah Kota di Jl. M. Yamin

kurang mendukung dilihat dad estetika dan keserasian lingkungan, karena letaknya berdampingan dengan

Pasar Raya yang merupakan pusat aktivitas perdagangan Kola Padang dengan kegiatan lalu-lintaskendaraan dan orang sangat tinggi, sehingga sering menimbulkan kemacetan.Untuk jangka panjang, arahan pemindahan perkantoran Pemerintah Kota ke Air Pacah merupakan solusidari kondisi yang ada saat ini. Kawasan ini mempunyai aksesibilitas yang tinggi, lahan pengembangan

cukup luas dan dapat mendukung pengembangan ke ar:ah utara dan Air Pacah. Sedangkan perkantoranpemerintahan dalam skala provinsi dan swasta tetap diarahkan pada sepanjang jalan-jalan utama kota

seperti Jl. Sudirman, Jl. Rasuna Said, Jl. Khatib Sulaiman, Jl. Bagindo Aziz Chan, Jl. Mohamad Yamin.

Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Pemuda, Jl. Batang Arau, Jl. K.H. M Dahlan, Jl. Agus Salim, Jl. Ahmad Yani

dan Jl. Hamka. Kebutuhan lahan perkantoran pemerintahan pada tahun 2013 adatah 41,10 Ha.

f) Kebutuhan Lahan Perdagangan dan Jasa

Fasilitas perdagangan saat ini dilayani oleh 1 Pasar Regional yaitu Pasar Raya dan ditunjang dengan Bpasar wilayah dan 7 pasar lokal. Secara kuantitas dan penyebaran dan jumlah pasar sudah dapat

melayani penduduk Kota Padang, namun secara kualitas dan kuantitas masih perlu ditingkatkan.Pasar Raya sebagai pasar pusat sudah sangat padat dan tidak tertata dengan baik dimana antaraperdagangan grosir dan eceran bercampur dan tidak ada pen-zoning-an jenis komoditi, dan kurangnyalahan untuk fasilitas parkir, menyebabkan sebagian kendaraan menggunakan badan jalan sehinggamenimbulkan kesemrawutan lalu lintas. Sedangkan kordisi pasar-pasarwilayah dan pasar lokal secaraumum kuali tas dan ketersediaan prasarana masih kurang memadai sehingga perlu dit ingkatkan.

BAPPEDA Kota Padeng v . 14

Page 86: RTRW Padang

Rencana Tab Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padano 2004-2013

Kebutuhan lahan untuk perdagangan Kota Padang pada akhir tahun perencanaan seluas 167,45 Ha.Kebutuhan lahan untuk perdagangan tersebut ai.an meningkat sejalan dengan perkembangan aktifitasperekonomian Kota Padang sebagai pusat perdagangan reglonai.

Untuk mendukung fungsi Kota Padang sebagai pusat perdagangan regional perlu dikembangkan pusatperdagangan (koleksi{istribusi) regional selain yang sudah ada saat ini. Salah-satunya adalahpengembangan kawasan perdagangan di Kawasan Aii'Pacah yang terintegrasi dengan Terminal RegionalBingkuang (TRB) Can pengembangan Pasar Induk di kawasan Anak Air. Sedangkan kebutuhan lahan

untuk pembangurran pasar swalayan atau pusat niaga atau mall ditentukan oleh kebutuhan danpermintaan pasar. Lokasi pengembangan pusat niaga atau mall antara lain diarahkan pada bekasTerminal Lintas Andalas dan Bandar:a Tabing. Selain itu, juga dibutuhkan lahan untuk pengembanganRumah Potong Hewan (RPH) seluas t 5 Ha yang direncanakan di Kelurahan Padang Sarai, KecamatanKoto Tangah.

Kebutuhan Lahan Fasilitas Rekreasi dan Budaya

Kebutuhan fasilitas rekreasidan budaya meliputi gedung serbaguna, gedung kesenian dan bicskop, bail<untuk skala wilayah maupun skala kota. Kebutuhan ianan untuk fasilitas rekreasi dan budaya pada tahun2013 adalah sebesar 13,69 Ha. Sedangkan rekreasiyang bersifat pada keindahan alam dan panorama

dikembangkan pada objek wisata alam dan wisata bahari.

Kebutuhan Lahan Untuk fasilitas Olahraga dan Ruang Terbuka Hiiau

Kebutuhan ruang terbuka meliputi taman{aman lingkungan, taman kota, tempat bermain lingkungan RT,tempat bermain lingkungan RW, lapangan olahraga 'tingkai lingkungan dan tingkat kecamatan sertakompleks olahraga beserta fasilitas penunjangnya untuk skala kota. Luas lahan yang dibutuhkan tahun

2013 sekitar 210,45 Ha.

0 Industr i dan Pergudangan

Kebutuhan lahan untuk menampung kegiatan industri ditemrakan ci Anak Air dengan lahan yang telah

dicadangkan seluas 350 Ha, serta kawasan Bungus untuF indusin maritim dan lahan pergudangan

diarahkan di sepanjang jalan Padang By-Pass di Kecarr'ratan Lubuk Eegalung. Kawasan industn yang ada

saat ini di Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Indarung dan Tel.:r Sayur masih tetap dipertahankan namun

tidak dikembangkan lagi, demikian juga dengan kegiatan incrsi.i kecil di Ulu Gadut.

Kegiatan pergudangan yang ada di kawasan pusat kota ciara:';r.an untuk pindah ke kawasan sepanjang

Jalan Padang By-Pass di Kecamatan Lubuk Begalung.

Secara rinci kebutuhan lahan untuk masing masing fasil i tas tersebut dapat dil ihat pada lampiran.

s)

h)

BAPPEDA Kote Padane v -15

Page 87: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-2013

5.7. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PBR-KOTAAN

5.7.1. PENGEMBANGAN PRASARANA AIR BEP.SIH

Pemenuhan kebutuhan air bersih sebagian besar masyarakat Kota Padang dilayani oleh PDAM Kota

Padang, yang hingga saat ini telah mencakup sekitar 500.000 penduduk atau sekitar 60% dari totalpenduduk. Sedangkan sisanya masih memanfaatkan air tanah dangkal dengan kedalaman sumur

antara 15-20 m, yang umumnya darisegi kuantitas dan kualitas 6dak memenuhi kebutuhan. Kualitas

air tanah tersebut umumnya payau terutama didaerah pemukiman dekat pinggir pantai

Jumlalr pelanggan aii'bprs'l' PDAM f(ota Padang dari tahiin ke tahun merrttnjuken peningkatan yang

cukup besar, yaitu rata-rata sebanyak 1.800 sambungan per tahun. Hingga akhir tahun 2002 iercatat

sebanyak 53.435 sambungan langsung dan 309 Kran UmumiTerminalAir, dimana sekitar 90% dari

total sambungan terpasang merupakan sambungan aktif. Dengan asumsi tiap sambungan rumah

tangga dapat melayani B orang, diperkirakan konsumsi air bersih rata-rata dari setiap sambungan

rumah tangga saat ini adalah sekitar 90 l/oranq/hari.

Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh PDAM diambil dari beberapa sumber

air permukaan (sungai) dan air tanah dalam dengan total kapasitas terpasang sebesar 998 lidetik dan

kapasrtas produksi sebesar 760 l/detik atau sekitar 76% dari total kapasitas terpasang.

Jaringan perpipaan PDAM Kota Padang terdiri dari pipa transmisi dan pipa distribusi dengan totalpanjang pipa terpasang hingga saat inisepanjang 1.522.711 m dengan jenis Stell, ACP, DCIPdan PVC.

Volume air yang diproduksi oleh PDAM Tahun 2002 adalah sebanyak 23.504.091 m3, sedangkanjumlah air yang didistribusikan adalah sebesar 22.917.332 m3, dengan volume air tequal sebanyak

15.881 .711 n3. Dengan demikian total kehitangan air selama tahun 2002 adalah sebanyak 7.035.621^ + ^ , , ^ ^ t ^ ^ ^ . 4 1 0 /d ( d u ) t r u u J d t . J | . / 0 .

Berdasarkan data-data tersebut, dapat dilakukan suatu proyeksi terhadap kebutuhan air bersihhingga tahun 2013 (l ihat Tabel5.4), yang secara ringkas memuat hal-hai sebagai berikut :

. Tingkat pelayanan air bersih sistem perpipaan mencapai 75% penduduk kota.

L l . I ' jPEDA Kota Padang v -16

Page 88: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

{s!a-eqge!e:qqt49ll

Jumlah pelanggan PDAM 85.000 sambungan yang terdiridari 79.000 sambungan rumah tangga(domestik) dan 6.000 sambungan non-domestik. Terjadi peningkatan sebanyak 31.000sambungan.

Konsumsi air bersih rata-rata meningkat dari 90 l/orang/hari menjadi 100 l/orang/ha;'i.

Cakupan pelayanan akan bertambah hingga kawasan wisata Sungai Pisang di bagian Selatankota dan kawasan Padang lndustrial Park di bagian Utara kota.

Panjang jaringan perpipaan PDAM diperkirakan akan meningkat menjadi 2.122.000 m atausekitar 140% daripanjang pipa yang ada saat ini.

o Kapasitas instalasi air bersih terpasang sebesar 1.500 Udetik. Berarti dipedukan peningkatankapasitas sistem sekitar 600 l/detik dad yang ada saat ini yaitu sebesar 998 l/detik.

5.7,2. PENGEMBANGAN PRASARANA PENGELOLAAN SAMPAH

Penanganan persampahan diKota Padang dilayanioleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)

Kota Padang. Hingga saat inijumlah penduduk yang terlayanioleh DKP mencapai 70o/o dad totalpenduduk dengan daerah pelayanan seluas 91.000 ha.

Pola penanganan sampah yang diiakukan saat ini sebagian besar adalah pola individual t idaklangsung, dimana sampah dari masing-masing sumber dikumpulkan di container/TPS/depo kemudiandiangkut oleh truk-truk ke TPA.

Berdasarkan data DKP, belum seluruh volume timbulan sampah dapat terangkut ke TPA- Hal ini

disebabkan keterbatasan peralatan dan armada yang ada. Volume sampah yang ditimbulkan dariberbagai sumber sampah rata-rata mencapai2.000 m3/hari, sedangkan yang dapat terangkut barusekitar '1.500 m'/hari {atau sekitar 75%).

Sarana pewadahan sampah pada sumber-sumber sarnpah umumnya disediakan oleh masyarakatsendiri seperti kantong plastik, karung, drum/tong dan bak pasangan, kemudian diangkut dengangerobak/becak sampah yang jumlahnya saat ini sekitar 300 unit. Sampah-sampah tersebutdikumpulkan di kontainer/TPS yang tensebar di 8 kecamatan. Jumlah armada truk yang dioperasikansaat ini sebanyak 30 truk dengan volume rata+ata sebesar 8 m3 dan ritasi 4 kali per hari.

Tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah yang ada terletak di daerah Air Dingin, kurang lebih 17 Kmdaripusat kota. Luas arealTPA mencapai30,3 Ha dan hingga saat inibaru terpakaisekitar 15 Ha

atau 50% dari total luas lahan dengan sistem pembuangan controlled landfill.

a

a

BAPPEDA Koca Padang \ / 4 ' fY ' t r

Page 89: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-2013

Penanganan sampah hingga 10 tahun kedepan periu ditingkatkan, terutama dikawasan padat dandaerah komersial Besarnya kebutuhan peningkatan pengelolaan sampah hingga akhir tahun 2013,dihitung dengan suatu proyeksiya;lg secara ringkas berisi .o Diperkirakan timbulan sampah akhir tahun 2013 (lihat Tabel 5.5) mencapai 3.000 m3/hari, yang

terdiri dari 2.000 m3 sampah dari kegiatan domestik dan 1.000 m' sampah dari kegiatankomei-sial (non domestik), dan diproyeksikan dapat diangkut senruanya ke TpA .

' Tingkat pelayanan sampah DKP sampai dengan akhir tahun 2013 diharapkan menca pai l0o/openduduk kota.

o Kebutuhan peralatan pengelolaan sampah hingga akhir tahun 2013 (lihat Tabel 5.6) adalah 650unit gerobak,TT unit TPS, 154 unit container, 7 unit transfer depo,46 dump truck dan 42 armrolltruck.

o Kebutuhan luas lahan TPA hingga akhir tahun proyeksi sekitar 27 Ha. TPA yang ada saat ini,yaitu TPA Air Dingin seluas 20 Ha, telah terpakai sekitar 12 Ha. Untuk memenuhi kebutuhanhingga akhir tahun 2013 diperlukan penambaharr lahan seluas 10 Ha fielasnya lihai Tabei 5.7).Metode pembuangan yang dilakukan di tahun-tahun mendatang perlu ditingkatkan nrenjadisanitary landftll.

Kegiatan lain yang dipedukan adalah kampanye atau penyuluhan guna meningkatkan peran sertamasyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

5.7.3. PENGEMBANGAN PRASARANA PENGELOLAAN SANITASI DAN AIR LIMBAH

Pengelolaan air l imbah di Kota Padang hingga saa: in riasiir bersifat individual dengan sistemsetempat (on stte syslem) menggunakan cubluk dan septir, tank, yang secara periodik perlu dilakukanpenyedotan lumpumya. Prosentase rumah tangga yarg ,rellggunakan fasil i tas jamban yang layakdiperkirakan sebanyak g0% dari total penduduK yang terc:r dari 35% dilengkapi septik tank dan 55%menggunakan cubluk. Sedangkan sisanya masih menar,:aatkan badan air, parit dan lahan kosongsebagai tempat pembuangan limbahnya.

Penanganan pengelolaan air l imbah yang saat ini Cilakui.an oleh Pemerintah Daerah dikelola olehDinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Padang b'erupa penyedotan lumpur tinja dari septiktank dan pengolahan lumpur tinja di IPLT (lnstalasi Pengclahan Lumpur Tinja).

Jumlah truk tinja yang dimiliki oleh Pemerintah Koia Padang saat ini berjumlah 2 unit dengankapasitas masing-masing 2.000 liter. Selain yang dikeiola oleh Pemda, terdapat 2 truk penyedotantinja yang dikelola oleh pihak swasta. Masing-masing truk dalam sehari rata-rata dapat melayani 4kali pengangkutan. IPLT yang dimiliki oleh Pemda Kota Padang saat ini mempunyai kapasitassebesar B'1 m3, yang terletak di Nanggalo, Sistem pengolahan di IPLT terdiri dan kolam lmhoff, kolam

IrJ

Page 90: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004-2013

Anaerob, kolam Fakultatif , kolam Maturasidan unit Pengering Lumpur, yang semuanya masih dalam

kondisi baik.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya aktivitas kota, perlu

diantisipasi kebutuhan pengembangan penanganan sanitasi dan air limbah untuk mencegah

teqadinya peningkatan pencemaran lingkungan. Hingga akhirtahun 2013, diperkirakan kebutuhanpeningkatan pengelolaan sanitasi dan air limbah (lihat Tabel 5.8) meliputi :

o Pembangunan sistem sanitasi terpadu (communalon-srfe sysfern)di permukiman padat dan kawasanpengembangan baru yang potensial seperti untuk kawasan perumahan, industri dan perdagangan

o Penambahan jumlah armada truk tinja menjadi 25 unit.o Peningkatan kapasitas IPLT dari 81 m3/hari menjadi 219 m3/hari.

Selain itu dipcdukan juga upaya peningkatan keterlihatar-r masyaiakat dalar'n nengelolaan sanitasi

dan air l imbah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang sanitasi l ingkungan.

5.7,4. PENGEMBANGAN PMSARANA DRAINASE

Sistem jaringan drainase di Kota Padang terdiri dari 2 (dua) sistem, yaitu sistem drainase makro dan

drainase mikro. Sistem jaringan drainase makro dengan total panjang 124.400 m terdiri dari

beberapa sungai besar yang bermuara ke Samudera lndonesia. Kondisi sistem drainase tersebutumumnya sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, terutama pada areal muara sungai, sepertidi Kali Mati, Olo Nipah, Ujung Gurun, Purus, Ulang Karang, Muaro Panjalinan dan Pasir Putih.

Sistem jaringan drainase mikro terdiridari 19 areal drainase dengan luas cakupan 3.986 Ha, yang

keseluruhannya mengalir ke arah sungai-sungai besar yang ada. Kondisi jaringan drainase mikro,baik di kawasan kota lama maupun di wilayah pemukiman baru, secara umum kondisinya kurangterawat dengan baik. Penyebabnya adalah kurangnya pemeliharaan yang memadai sejak awal,sehingga lama kelamaan tidak dapat berfungsisecara optimaldan pemeliharaan semakin sulit untukdilakukan. Selain itu perubahan tataguna lahan di luar pusat kota untuk berbagai kegiatan tidakdidukung dengan perencanaan dan pembangunan sistem drainase yang terintegrasidengan jaringan

vanq telah ada.

Luas totaldaerah yang mengalami genangan adalah seluas 2.C\4Ha, yang terdiri dari 1.123 Hapemukiman, 340 Ha daerah perdagangan, pertanian 483 Ha, pusat kegiatan 44 Ha, dan jalan

sepanjang 44 Km.

BAPPEDA Kota Padang v . 19

Page 91: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hJKota Padang 2004-2013 !-El

Diharapkan hingga akhir tahun 2013, Kota Padang clapat tertrabas dari masalah banjir. Untuk itukegiatan yang akan dilakukan meliputi :. rehabil itasidannormalisasisalurano pembangunan saluran/kanal-kanaldidaerah rawan banjir. pembangunan saluran drainase yang terintegrasi di kawasan-kawasan pengembangan baru. pembangunan waduk pengendali banlt (collecting pondl untuk areal drainase Ulak Karang,

Ujung Gurun darr ll,luaro Penjalinan.

Kegiatan non fisik yang turut menunjang keberhasiian drainase kota adalah penyuluhan ataukampanye kepada masyarakat tentang pemeliharaan kebersihan saluran drainase terutama dil ingkungannya.

5.7.5. PENGEii/iBANGAN PRASAMNA LISTRIK

Kebutuhan energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang utama dalam keperluan sehari-han.Selain dimanfaatkan.sebagai fasilitas penerangan, energi listnk juga dimanfaatkan untuk berbagaikeperluan rumah tangga lainnya, serta kegiatan industri dan perdagangan.

Wilayah pelayanan listrik Kota Padang telah mencakup seluritt wilayah Kota Padang, dengan tingkatpeiayanan listrik saat ini mencapai 145.000 pelanggan yang dilayani dalam tiga rayon yaitu unitpelayanan Belanti (mencakup wilayah Padang Kota dan ftanggac). , . :r i t pelayanan Tabing (meliputisebagian wilayah Padang Utara, Koto Tangah dan Kura;rj i) dan un;i ;elayanan Indarung (meliputisebagian wilayah Padang Selatan, Pauh, Lubuk Begalung dan Bung,-tsi Total daya yang terpasangsaat inisebesar 263.721.615 VA (tahun2001).

Sumber tenaga l istr ik yang melayaniwilayah Kota Padang b,erasar C:.; lerbagai pembangkit denganmenggunakan sistem interkoneksi. Terdapat 3 gardu induk yanc be'zca dt kecamatan Padang danBB1 unit gardu travo distr ibusi yang tersebar di selurruh kecameian

Jumlah pengaduan dari pelanggan ke pihak PLN tidak tedalu besar can menunjukkan bahwa t ingkatpelayanan l istr ik oleh PLN cukup baik. Terjadinya pemadaman l istr iK di wiiayah Kota Padang lebihdisebabkan pada aktivitas pemeliharaan sistem, dimana dipedukan adanya penggantian travodistribusi dan perbaikan jaringan.

Apabila dit injau dari jumlah wilayah yang telah mendapatkan pelayaran l isir ik, pada saat ini hampirseluruh wilayah Kota Padang telah terjangkau pelayanan oleh PLN. Sedangkan besarnya daya yang

BAPPEDA v -20

Page 92: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 20M-20t3

diperlukan dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah dan aktifitaspenduduk.

Adapun perkiraan besarnya kebutuhan energi listrik di Kota Padang hingga akhir tahun 2013 adalahsebagai berikut :o Kebutuhan energi listrik untuk kegiatan domestik adalah sebesai' 146.000.000 VAo Kebutuhan energi listrix untuk kegiatan komersial diped<irakan sebesar 219.000.000 VAo Kebutuhan energi listrik untuk penerangan jalan diperkirakan sebesar 14.600.000 VA

5.7.6. PENGEMBANGAN PMSARANATELEKOMUNIKASI

Wilayah Kota Padang telah dilayani berbaqaijaringan telekomunikasi, baik, jarinoan telepon otomat,jaringan telepon selrtler dan radio komunikasi.

Fasilitas jaringan telepon otomat di wilayah Kota Padang dilayani oleh 11 sentral telepon otomat(STO) dengan jumlah pelanggan telepon otomat hingga saat ini mencapai 67.404 sambungan.Sedangkan kapasitas sambungan yang tersedia adalah sebanyak 69.868 sambungan.

Jumlah pemakaian pulsa pada tahun 2002, untuk telepon lokal sebanyak 122.518.931pu|sa, SLJJsebanyak 308.918.285 pulsa dan interlokalsebanyak 71.694 pulsa.

Diperkirakan hingga akhir tahun 2013 lumlah pelanggan telepon akan meningkat sebanyak 31.000SST. Untuk mengantisipasi kebutuhan pengembangan kawasan baru, PT. Telkom perlu melakukanperluasan pelayanan ke kawasan-kawasan pengembangan baru dengan memasang jaringan kabeltelepon, terutama untuk kawasan-kawasan komersial.

BAPPEDA Kota Pedens v -21

Page 93: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 20M-2CL3

oN

ooq

o

ts

Na?

NNv2

@

o

o@

[email protected] q

;<o o

@- c?N

ooc?

aoa

6i

No

r<q

o

oaN

@

('!@F

@c?

@@@6t@

o

qt

@q

Fo

o@

ai

oc.!Fo

(.!FNa

@

=a

oN

rtr

@

r@

6oq <\

o@

Gi@

N

€;@u?

:so

oqo

o<!No

o

- @c? c?

oF

q

@

ol@@ort

N

.q@6

6@,@

@N

od@

;soo

No

o;

Nc?tso

@Nr:

6oq

Noq

oooN

@

\@

q@

otsN

.q@@

ano:

o@c?@a

@@c?@

@

\@

;3o

€\FN

6@=@

Fq c!

oqN

@ooN

ooqo

o

;€@

o@

@@

N

.q@@

ood6

N

<i

€Nq

@

:soo

N

9@

oq@€

@

e

NF.:

Noor

N

@N\o

@@u?o

r@

@Nu?

@

o@

@@

@ooo

[email protected]

N@\

so €

d

@ol

NNo

ts oocq

@QoN

rc?@

@@

<q

@

@N62

@

oq?@

O tql

r

oo

soo

@@

ctN

@@<.,1rN

o@

@N<?

o

\

N

e@

N

@ao<.,!

o€oqo@

or @

qoc?

so

ooo:

N

aNc?

N

o@

@Fo

oo9.

o.q @

o<'i

oF!q

oqN

@-

;so @.9

oN

q'?o@

o@

@No

tsq?

ooN

N

.c o

6 ;rN@

sa

o<9o

ea

@@

@N

o @o=

oN - E

R {<:

@

tsq?

@

oo.q

ro

a\@

oc?

s @@qo

o@o

@

r6@

o

a

c

@

,= 6.e s = €e E E

;s_c

€Eo€E

oE>J

o

J

@oJ

c

Ee

c

a

C'

oD

I

o:<

E

E

E

E

o-

G

E

oo-

so

-cooc

EG

<n

E

c

;o

GF

cJ

Eoo

E

C

aoxE

co-c

f

eo-

oEo

<iEo

U)

Eoeeoz.1;EG

G0

Eo

oo

E

'6E

o:<

co

c

€:<

G

o

eo-

cooeo

Eo

:<oE6

co

E

ao

Y

.gE

E0

at

=e

-o

oA

o

e@o

EcG

E

Do

Y

E

E

o=EGxco

oY

Ic

o-EocG

o:<

N o

o-ooE

(.t)

(9zo

FoY6-oE.tlJcrluaz.

=Ff,(DUJY

v6d Y

trl-:POEuF O -

v -22B,/ PPEDA Kota Padang

Page 94: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRVV)

; l i ; i

lr it s ! o i c lo i F l F t

| ! - i i

t o i t i iI t t l

l i i !t ! ! !

t i i ^ o l

Ei l ; lt r t I a l

u t - l o l

F i g I B Iz t ; t d i, t , t , l

oz.o(L

FoY-(LE(/)zJ:)dt=F

u ; 6d Y

IIJ-: >F

Ea)= a f

F O -

v -23

Page 95: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004-2013

z.T

o-E

U)

tUL

z

JoJtIJ

z.L!

z

o

zE

U)zT

=F

g)ut

. Y@ . Ost a5i l

EAazF <

v -24Kota Pad:ngBA

Page 96: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Parjang 2004-2013

c <( ! ^

! l -

:Eggj

@- or_e.i

o{c{

(f)-

c!!t-

C\trO-c.l

(o-c!

@_

C\I

o,c\l

lr)(f,

o_i-(\

€<o. o-E F( t ' ( D ^c n x 99*s=n6 =

F

It-

cdGI(O

@(f)

ol

ot -

c{c{\f-c{N

F-(oasrol'-

(!o)ooto@

C!(\I(f)

@I€o

c\td@@

t*(.)@

dc.lo,

l_l3

i

\oct)aqao

G'

E(!

o.v,

attL@

,.y(!L(It

I.t 6'- ) E

sgo(D

oN

oGI

oc!

oot

oGI

oc!

o(\l

oN

oN

oC\l

oC\l

ct-t-

c(!

(!J

cct

E

q)

Y(!

oF

e! s €6Fc D ;

x-

@|r)o

o)lr)o

O)rr)o

o(o-o

oqo

(oo

(O-

o

N@_o

ol(o-o

(t,(o.o

(f,

<o-o

o -F E5 =o 5> =

F-r-_c{

o)F-

6i

C\I@(\l

s@-

N

(o@_

c!

@@

N

O)ol

(f)

o,c!

rr)O)-C\l

@o,c.i

ooc")

,z

= ( ! ad e, ie i E "?oE-)

v(oclr)cf)

(o.<ra?o,(Ocr,

@|r)ol

I

oO)rodN\t

o,(oq

ss

(oo)N

oilos

6l(f)

oi(Os

v(oao,s

@r.-qrif

rJ)

(oo)locd(f)

ro

oorf)cts(o

(!F

(OooN

rqooo{

lr)ooN

@ooN

t .-ooN

@oC\t

O)

c\l

coc{

oN

oloN

(f)

oo,l

o

=G

ao

I

Io

EU>

(LEU'

o-Lt

Y

z(9zfdlEtuo-zI

J

zJ-

f,F

mLUYzoz

i l pr{) :-

6 t* t ui l o .

BAPPEDA

Page 97: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) TZI E '

Kota Padano 2OO4-20L3

E I t i i ;q I l i i 1 9

= | lEi E? lz l d is lil{lgE tdt;tF1 l = l 3 i :

U)

trzU'z.

JoJtlloz.ulL

zE.

Q

to-

z.

t

U)z,

fF:lmtu. : <

: <'' u): JH <F <

I

;

BAPPEDA Koa Padang v. 26

Page 98: RTRW Padang

RENCANA TATA RIIANG WI|IAYAH

Kor,tf#n}r'f, Hl

BAB VIRENCANA UMUM

TATA RUANG WITAYAH KOTA PADANG

rTDT'I PERENCTXTT}{ PEMBI'ICOI'Iil Df,IRf,!!

K O T A P A D A N G

Page 99: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Pactan_o 2004 - 2011

B{C

VIANA UMUM TATA RUANGWILAYAH

TAPADANG

6.r. TATA RUANG YANG DTTUJU (WSI RUANG KOTA PADANG 2013)

Visi Ruang Kota Padang2013 atau Tata Ruang Kota Padang Yang Hendak

2013 adalah :

"TERWUJUDNyA STRUKTUR DAru Pou PEUnNFMTAN RURHc KorL Prsrstp.BeRBUDAYA".

Visi Ruang Kota Padang2013 disusun dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :a. Visi Kota Padang Tahun 2020:

"Terwujudnya masyarakat madaniyang sejahtera berbasls perdagangan dan jasa yang berdaya-saing tinggi dalam kehidupan perkotaan yang teftib dan teratu(.

b. Visi Kota Padang Tahun 2005:'Teutujucnya kehidupan masyarakat dan warga Kota Padang yang sejahtera, demokratis,1er<eadilan, maiu dan berdaya-saing yang tinggisefta serasi dan seimbang yang didukung olehcten xemampuan sumber daya manusia yang beiman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan{ar'g !'tlaha Esa, menguasai teknologi, berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, mandiri,ber' =:adaran hukum dan lingkungan sefta memiliki disiplin dan beretos kerja yang tinggi'.

c. h ' i is i Kcta Padang Tahun 2005:. . . , . ds t .. l"4ewujudkan lingkungan hidup perkotaan yang harmonis, selaras, dan serasi dalam suatu

Rencana Tata Ruang Kota yang mendapat legitimasidari masyarakat.. Mewujudkan Kota Padang sebagai pusat pertumbuhan regional Sumatera Barat dan pantai

barat wllayah Sumatera.

d. Arah Kebijaksanaan Pembangunan Penataan Ruang Kota Padang 2005:. Pengembangan tata ruang mengusahakan pemecahan masalah tata ruang.. Pengembangan tata ruang harus dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat.

Dituju sampai tahun

YLttc MooERN DAN

BAPPEDA Kou Pedr rq vt .1

Page 100: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

6.2. STRATEGI PENATAAN RUANG KOTA PADANG

Strategipokok yang akan dikembangkan untuk mencapaiVisiRuang Kota Padang 2013 adalah :

1) Memanfaatkan ruang daratan, lautan dan udara untuk semua aktifitas yang memberikan nilaitambah yang positif bagi Pembangunan Kota Padang.

2) N4emanfaatkan morfologi kota (perairan/laut, daratan datar dan pegunungan) sebagai potensidalam pengembangan kawasan budidaya dan kawasan lindung.

3) Mengembangkan pemanfaatan ruang kota unfuk mendukung berlang-sungnya berbagai kegiatansesuai dengan fungsi utama Kota Padang sebagai Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa, PusatKegiatan Industni, Pusat Kegiatan Pariwisata dan Pusat Kegiatan Transportasi Regional.

4) Mengarahkan pengembangan kegiatan permukiman (terutama ke arah Utara dan Timur) untukmengurangi tekanan perkembangan fisik dan arus lalulintas di dan ke Kawasan Pusat Kota.

5) Mengembangkan kawasan yang tergolong kawasan transisi perkembangan (koridor dan sisi luarPadang By-Pass) untuk kegiatan perdagangan, jasa, industri, permukiman, perkantoran,olahraga, pendidikan dan prasarana transportasi.

6) Mengembangkan kawasan perkantoran Pemerintahan Kota di Kawasan Air Pacah untukmengurangi arus pergerakkan menuju ke Kawasan Pusat Kota dan sekaligus mempermudahakses penduduk untuk memperoleh pelayanan disatu kawasan.

7) Mengembangkan jaringan jalan baru untuk mengurangi beban Jalan Arteri Padang-Bukittinggidan sekaligus mengoptimalkan Jalan Padang By-Pass. Pengembangan jalan baru diutama-kanadalah Jalan Sepanjang Pantai (Teluk Bayur-Nipah/Muaro-Pasir Jambak-Ketaping) dan JalanLingkar Luar (Bandar Buat-Limau Manis-Gunung Sarik-Air Pacah-Lubuk Minturur-Ey--Pass).

8) Menjadikan sektor transportasi sebagai sektor unggulan melalui pengintecr-asiar nroJatransportasi yang ada (pelayanan Pelabuhan Laut Teluk Bayur, Pelabuhan Muaro, ferr"ninalRegional Bingkuang dan Bandara Ketaping yang didukung oleh prasarana dan saranatransportasi darat dan laut), sehingga menghasilkan nilai tambah bagi perkembangar: k:ra.

9) Mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan melalui penoemban0?-1 S€c6r3terencana Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang dan Kawasan Wisata Sungai Pisang sedamendorong pengembangan Pasar Raya & Eks-Terminal Lintas Andalas menjadi Kawasan PusatNiaga (CBD) yang terkait dengan pengembangan wisata belanja dan wisata buoaya.

10) Mengembangkan kawasan pesisir sepanjang pantai menjadi kawasan komersial denganmenggunakan konsep 'water-front crfl', sehingga dapat menjadiciri khas Kota Padang d;masadepan dan sekaligus memberikan nilaitambah bagipembangunan kota.

11) Mengembangkan Kawasan Limau Manis sekitar Kampus UNAND sebagai kawasan pendidikan,penelitian dan pelatihan yang memilikiskala pelayanan regional. Sedangkan kawasan pendidikantinggi lainnya yang sudah ada dikembangkan dengan pendekatan intensifikasi lahan.

BAPPEDA Kr :r Pad:ngv l - I

Page 101: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wila'yah (RTR.vi/)

6.3. TUJUAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA PADANG

Mengacu kepada Kepmen. Kimpraswil No. 327IKPTS/[W2002 Tentang 6 Pedoman BidangPenataan Ruang, Lampkan V : Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan danKebijakan Pengembangan Tata Ruang Kota Padang, maka tujuan pemanfaatan ruang wilayah KotaPadang adalah untuk :

"Meniaga kesensian pembangunan antar-sehor dalam nngka penyusunan dan pengendalianprognm'program pembangunan kok 10 tahun ke depan, unfuk mewujudkan Visi Kota Padang2005 dan Visi Ruang Kota Padang 2013',.

Dari pemanfaatan ruang rvilayah kota yang direncanakan tersebut diharapkan akan terjagakonsistensipembangunan cjan kesciasian per'<ennbangau ktrta Jengan rencana tata ruangnya. Danuntuk selanjutnya pemanfaatan ruang wilayah kota yang direncanakan akan dapat bermanfaat danbergilna sebagai .

. Pedoman dalam merumuskan kebijakan pokok pemanfaatan ruang kota dalam jangka panjang.' Pedoman untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan serta

keserasian antar-sektor pembangunan.. Pedoman dalam penetapan lokasiinvestasiyang dilaksanakan pemerintah dan/atau masyarakat.. Pedoman dalar-n penyusunan Rencana DetailTata Ruang Kawasan.. Pedoman cialai; i pemanfaatan ruang bagikegiatan pembangunan.

6.4. RENCANA STRUKTUR DAN POLA PEMANFAATAN RUANG KOTAPADANG

Rencana strukiur ia:a ruang kota merupakan susunan yang diharapkan dari unsur-unsur pembentukrona lingkungan alaii ' t, rona lingkungan sosial, dan rona lingkungan buatan yang secara hirarkis danstruktural saling ber-lrubungan satu sama lain, sehingga membentuk tata ruang kota.

Sedangkan rencana pola pemanfaatan ruang kota adalah bentuk pengaturan pemanfaatan ruangkota yang mengEamoa*an ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan/atau kegiatan alamyang diwujudkan dalam bentuk kawasan lindung, kawasan budidaya dan kawasan tertentu.Pengaturan pemaniaaian tersebut harus dapat menggambarkan keterpaduan, keterkaitan dankeseimbangan pe rkemban gan serta keserasian antar-sektor pembangunan kota.

BAPPEDA Kota Padang vt- 3

Page 102: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota P_AQenq2!91- lql

Rencana Skuktur Pemanfaatan Ruang.Kota Padang digambarkan dalam bentuk :' /irahan Pengembangan dan Distribusi Penduduk yang merupakan perkiraan jumlah penduduk hingga

akhir tahun perencanaan yang selanjutnya diuraikan dalam rencana pendistribusian untuk setiap kawasan/kecamatan sesuai dengan daya dukungnya.

' Rencana Sistem Pusat-Pusat Pelayanan yang merupakan pengembangan sistem penyebaran pusat-pusat pelayanan kota yang disusun secara hirarkis dan lerstrukfur sesuai dengan arahan dan rencanafungsi masing-masing pusat.

. Rencana Sistem -laringan Transportasi merupakan pengembangan sistem jaringan yang meng-gambarkan pola pergerakkan dan penyebaran pcsarana penurjangnya,vang dikaitkan sistem pusa;pusatpelayanan, hubungan regional dan arah pengembangan kota untuk jangka panjang.

. Rencana Sistem Jaringan Utilitas adalah pengembangan sistem jaringan pelayanan yang memung-kinkan kota dapat terlayani secara optimal dengan mernperhatikan arahan pengembangan dan distribusipenduduk, sistem pusatpusat pelayanan serta arah pengembangan kota dalam jangka panjang.

Sedangkan Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kota Fadang diuraikan dalam bentuk :. Rencana Kawasan Budidaya Perkotaan yang mencakup pengaturan :

o Kawasan Perumahan dan Permukimano Kawasan Jasa (perdagangan/niaga/bisnis/komersial, sosial-.budaya, pendidikan, perkantoran peme-

rintah dan swasta, transportasi dan pariwisata)o Kawasan Pertanian dan Ruang Terbuka Hijau (pertanian, perkebunan, petemakan, perikanan, taman

kota, taman pemakaman umum dan makam pahlawan)o Kawasan Pembuangan dan pengolahan Akhir Sampah.

. Rencana Kawasan Lindung yang mencakup pengaturan :o Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikan perlindungan bagian kawasan bawahannya.o Sempadan pantai, sungai, sekitar mata air dan kawasan terbuka hijau kota.

Cagar alam/pelestanan alam, suaka margasatwa.o Taman Hutan Raya.o Kawasan Cagar Budaya.o Kawasan rawan gempa, rawan tanah longsor, rawan gelombang pasang dan rawan banjir.

6.4.1, RENCANA STRUKTUR PEMANFMTAN RUANG WILAYAH KOTA PADANG

6.4.1.1. Arahan Penqembanqan dan Distr ibusi penduduk

A. Arahan Pengembangan PendudukMemperhatikan laju pertumbuhan penduduk Kota Padang sejak tahun 1971 hingga tahun 2000(berdasarkan hasil Sensus Penduduk), dan kecenderungan perkembangan fisik Kota Padangserta tata ruang yang dituju (Visi Ruang Kota Padang) sampai tahun 2013, diperkirakan lajupertumbuhan penduduk Kota Padang hingga tahun 2013 rata-rata sebesar 2,02o/o per-tahunDengan laju pertumbuhan tersebut, maka jumlah penduduk Kota Padang pada akhir tahunperencanaan (Tahun 2013) direncanakan sebesar 915.000 jiwa.

BAPPEDA Koa Padang v t .4

Page 103: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RIRW)Kota Padanq 2004 - 2013

L;li H l

Laju pertumbuhan penduduk diperkirakan akan berada di bawah rata-rata 2% per-tahun pada

periode 5 tahun pertama, dan meningkat menjadi rata-rata diatas 2% per-tahun pada periode 5tahun kedua.

Pada periode 5 tahun pertama (2003-2008) pertambahan penduduk masih mengikuti

kecenderungan yang terjadidalam 20 tahun terakhir (sekitar 1,85% per-tahun) akibat belum

adanya perkemoangan-perkembangan pembangunan fisik yang signifikan yang menarik minatpenduduk untuk tetap bertempat tinggaldi wilayah Kota Padang. Kegiatan-kegiatan yang

diharapkan at<an berkembang diKota Padang masih dalam tahap perencanaan dan/atau tahap

konstruksi.

Pada periode 5 tahun kedua (2009-2013) perkembangan penduduk Kota Paciang akan meng-

aiami peningkatan (sekitar 2,1% -'1,3% per-tahun) karena sebagian kegratan perencanaan

pembangunan fisik telah dioperasikan, sehingga daya tarik Kota Padang untuk bermukim dan

melakukan investasi semakin meninqkat.

Lebih jelasnya arahan pengembangan & distribusipenduduk Kota Padang sampai tahun 2013

dapat dil ihat pada Tabel. 6.1. dan Gambar. 6.1 serta Gambar 6.2. berikut ini.

T a b e l . 6 . 1 .PERKIRMN JUMLAH & DISTRIBUSIPENDUDUK KOTA PADANG SAMPAITAHUN 2013

No. KECAMATANPENDUDUK

2002(Jiwa)

PENDUDUK 2OO8 i PENDUDUK 2013 AverageGrowth

(2003-20 1 3)Jumlah(Jiwa)

Gro,.vti I Jumlah(2003-rc+s) i (t;wa)

GroMh(2009-2013)

1 Bungus Teluk Kabung 20.227 23.000 2. f 6%i 25.700 2,24% 2,20%

2. Lubuk Kilangan 39.882 46.000 2 .11%, 53 .000 2.87% 2,62%

Lubuk Begalung 86.055 q7 nnn a n a a /t . v L . ' i 1'10.000 2,55% 2,26%

Padang Selatan 56.295 57.000 0.21% s7.600 0,21% 0,21%

Padang Timur 83.038 86.300 c, i4%: €,9.000 0,62% 0,63%

b Padang Barat 61.693 61.700 a,a1% 62.300 0,19% 0,09%7 Padang Utara 68.896 71.500 0,62% / J . bUU 0,58% 0,60%

8. Nanggalo 52.674 58.000 1,6V/o 64.300 2,08% 1,83%

v_ Kuranji 99.292 121.500 3,42% 146.800 3,86% 3,62%1 0 P a u h 42.188 50.000 2.87% 57.900 2,98% 2,92%

t l Koto Tangah 124.181 148.000 174.800 3,38% 3,16%

KOTA PADANG 736.423 820.000 1,85% 915.000 2,22% 2,02%

Sumber : HasilAnalisis 2003.

BAPPEDA Kota Padang v l .s

Page 104: RTRW Padang

1.000.000

900.000

800.000

700.000

600.000

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0

Gambar . 6 .1 .PROYEKSI PENDUDUK KOTA PADANG

SAMPAI TAf{UN 2013

G'

.:-)x

oo.

gc')

---.,.i--*;l---,

i li l

1971 1 980 1 990 2000 2001

T A H U N

2002 2013

Gambar. 6.2.DISTRIBUSI PENDUDUK KOTA PADANG

TAHUN 2013

:9 | 5.000

BAPPEDA Koi : Padangvt .6

Page 105: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Pad:ng 2004 - 20i3

B. Arahan Distribusi penduduk

Penyebaran penduduk Kota Padang saat ini tidak merata, terkonsentrasidi kawasan pusat kotasepertidi Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan padang Selatan danKecamatan Padang Timur. Kondisidemikian terjadi karena wilayah administrasi Kota padangsebelumnya hanya meliputi4 kecamatan tersebut dengan luas 3.300 Ha, dan berdasarkan ppNomor 17 tahun 1980 tentang perluasan Kota Padang menjadi 11 kecamatan dengan luas69 496 Ha. Seialan dengan peduasan wilayah administrasi tersebut kecencierunganperkembangan permukiman mulai mengarah ke Timur dan Utara. Dilain pihak mulai terjadipenurunan jumlah penduduk di kawasan pusat kota yaitu pada Kecamatan padang Barat,Kecamatan Padang Selatan dan Kecamatan Padang Utara. Penurunan ini terus terjadi padaKecamatan Padang Barat, sedangkan kecamatan lainnya berfluktuasi, yaitu dengan masih terjadiadanya pertambahan penduduk walaupun sangat kecil.

Beberapa pertimbangan dalam penetapan arahan distribusipenduduk adalah :a) Pertumbuhan penduduk dilihat dari beberapa periode diperoleh kecenderungan pertumbuhan yang

{nenurun. Pada periode 1970 sampai tahun 1980 pertumbuhan penduduk 3,50 % per{ahun, danpada tahun 1980 sampai 1990 pertumbuhan2,Tgo/o per tahun, dan periode 1g90 sampaidengantahun 2000 hanya1,23o/o pertahun.

b) Ketersediaan lahan untuk pengembangan pada seliap kecamatan. Diperkirakan pertumbuhanpenduduk masing-masing kecamatan akan bervariasi, pada kecamatan di kawasan pusat kotaseperti Kecamatan Padang Barat diperkirakan penduduknya tidak akan bertambah, karenakepadatan kawasan ini sudah cukup tinggidan tidak tersedia lahan untuk pengembangan dan bahkankecenderungan kawasan perumahan beralih fungsi untuk penggunaan komersial.

c) Keberadaan pusat-pusat pertumbuhan yang ada dan yang akan dikembangkan yang merupakansalah satu faktor penarik perkembangan perumahan ke kawasan tersebut. Kawasan Kecamatan KoioTangah merupakan kecamatan yang paling tinggitingkat perkembangan penduduknya. Di rawasanini banyak tumbuh konrpleks perumahan baru. Hal ini disebabkan telah berkembaninya sub-pusatLubuk Buaya, dan dilaluijalan utama padang _ Bukittinggi.

d) Rencana pengembangan pusat-pusat pegembangan baru untuk kegiatan perekonomian dan perda-gangan akan menarik perkembangan kawasan perumahan kekawasan tersebut.

e) Kebijaksanaan pemerintah yang telah ada, dalam menetapkan arah pengembangan kota.

Berdasarkan pertimbangan diatas dan kondisi masing-masing kecamatan, maka arahanpengembangan dan strategidistribusipenrluduk Kota Padang adalah sebagai berikut :a) Pengembangan penduduk diarahkan sesuai rencana struktur ruang dan pola pemanfaatan lahan.b) Pengendalian pertambahan penduduk kawasan pusat kota, berupa pembatasan pembangunan

perumahan baru pada kawasan tertentu atau meningkatkan pajak untuk lahan dan bangunan.c) Mengarahkan perkembangan penduduk ke luar kawasan purrikotr, yaitu pada kawasan-kawasan

yang relatif masih sangat rendah tingkat kepadatan dan penggunaan lahannya masih banyak berupalahan kosong, diawali dengan menyiapkan prasarana/sarana dasar (alan, jaringan utilitas se(afasilitas sosial dan fasilitas umum).

BAPPED.l, Kota Pad:ngv t -7

Page 106: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW) b5(

d) Tetap mempertahankan lahan persawahan terutama yang beririgasiteknis dengan tidak mengalihfungsikan menjadikawasan perumahan atau penggunaan lain, kecuafitahan persawahan yang sistemirigasinya tidak efektlf lagi dengan penggunaan lahan sekitar kawasan berupa kawasan perumahanterutama kawasan sebelah Barat kawasan ByPass dan persawahan di Keiurahan sungai Lareh danBalimbino.

Secara urnum arahan dishibusipenduduk pada masing-masing kecamatan di Kota padanq :. Kecamatan padang BaratMerupakan k*T1f3l cii kawasan pusat kota -vang kepadaEnnya sudah tinggi dan tahanpengembangan relatif tidak ada, maka perkiraan talu pertumouhan penduduk pada kawasan akansangat kecil bahkan menurun. Perkiraan jumtah penouout pada tahun 20'13 berjumi.r, oz.soo il*..

. Kecamatan padang SelatanMerupakan kecamatan dikawasan pusat kota, sebagian wrlayahnyaadalah kawasan perdagangandan perkantoran' Ketersediaan lahan pengembangan saniat terbatas dimana kawasan lidakterbangun rnerupalidrr kawasan hutan yang tidak dapar- dimanfaatkan untuk permukiman.Pertumbuhan penduduk dikawasan ini oine*iratrn rt.n.".rgat xecit sekitar 0.21% per tahun.Perkir:aan jumlah penduduk pada tahun ZOtS Oe4umtat Si.OOO ju"a

. Kecamatan padang TimurMerupakan kawasan di pusatkota, sebagian kawasan ini merupakan kawasan perkantoran dan jasa.Masih terdapat lahan kosong berupa persawahan dan ladang

"t", trhrn tegalan. Laju pertumbuhanpenduduk di Kecamatan Padang Timur tidak akan terlalu beiar sekitar 0,63 yoper tahun, mengingatkawasan ini cenderung untuk perkembang.an perkantoran dan perdagangan dan jasa. perkiraanjumlah penduduk pada tahun 2013, berjumtan bS.OOOliwa.

. Kecamatan padang UtaraMerupakan kecamatan dengan pe*embangan kegiatan komersial relatif tinggi, terutama sepanjangialan Padang-Bukittingi. Kete,sedraan lahan pe-ngembangan relatif tidak terlalu besar, makaperkembangan kawasan perumahan di kecamatan ini tidak-akan terlalu besar. t-a;u pertumounanpenduduk 0,600/o per tahun. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah 73.600 iiwa.

r Kecamatan NanggatoMerupakan kecamatan yang reiatif dekat dengan pusat kota dan sudah cukup berkembang dimanaterdapat banyak kompleks perumahan baru. Pjrkiraan pertumounan penduduk di kmamatan ini relatifakan cukup besar. sekitar 1,83% per tahun, di kawasan ini masih cukup tersedia lahanpengembangan. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar 64.300 iiwa.

. Kecamatan Koto TangahMerupakan kecamatan yang mempunyai luas terbesar dengan potensi lahan pengembangan yangmasih luas' Perkembangan pada kawasan ini sangat pesat, iima'ni tanyat pembangunan kompleksperumahan baru' Pesatnya perkembangan ke kawasan ini disebabkan adanya sub pusat LubukBuaya yang berkembang cukup pesat di-banding lengan ruo Jut"irrinnya. Difungsikannya TRB diAir Pacah dan Pengembangan Pasar Induk di Rnit Rir-serta teueJrrn Bandara baru Ketaping, danpogram pemerintah melengkapi rerminal Reg,ional Bingkuang yang diarahkan sebagai pusatpedagangan regionalakan semakin menarik perkembanga-n t<e tiwasan ini. Mengingat hal tersebutperlu dilakukan pembatasan-pembatasan, di antaraiya tidak mengalih-fungsikan kawasanpersawahan yang subur dan teririgasi. Berdasarkan nil tersebut laju pertumbuhan pendudukdiperkirakan 3,16% pertahun. Diperk'irakan pada tahun 2013 jumln penorouk sebesar 174.g00iiwa

BAPPEDA Kora Padang

VI .B

Page 107: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW) tJKota Padanq 2004 - 2013 i-tr

. Kecamatan KuranjiMerupakan kecamatan Cengan potensi lahan pengembangan yang masih luas. Kecenderunganperkembangan permukiman sangat tinggi ke kawasan ini dimana terdapat cukup banyakpembangunan komplek perumahan baru. Pembangunan jalan lingkar luar akan menjadi faktorpendorong percepatan perkembangan ke kawasan ini, sehingga diperkirakan pertumbuhan pendudukakan cukup tinggi sekitar 3,62% per tahun. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar146.800 j iwa.

. Kecamatan PauhMerupakan kecamatan dengan ketersediaan lahan pengembangan cukup luas. Namun belum adafaktor penarik perkembangan berupa sub-pusat pengembangan atau kawasan perdagangan, jasadi kawasan ini. Keberadaan Kampus Universitas Andalas merupakan salah satu faktor yangmendorong perkembangan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka laju pertumbuhan pendudukdiperkirakan 2,92% per tahun. Perkir:aan jumlah penduduk pada tahun 201 3 sebesar 52.900 jiwa.

. Kecamatan Lubuk KilanganMerupakan kecamatan dengan ketersediaan fahan pengembangan masih cukup luas. Kegiatankomersial yang berkembang di kawasan iniadalah industri kecil berupa industri rumah dan pabrikSemen Padang. Pengembangan objek wisata Taman Hutan Raya Bung Hatta yang cukup potensialdapat mendorong perkembangan yang lebih pesat. Selain itu, perkembangan kawasan ini akansangat dipengaruhioleh perkembangan ekstemal ibukota Kabupaten Solok di Sukarami. Berdasarkanfaktor-faktor tersebut diperkirakan laju pertumbuhan penduduk 2,62% per tahun. Perkiraan jumlahpenduduk pada tahun 2013 sebesar 53.000 iiwa.

. Kecamatan Lubuk BegalungMerupakan kecamatan dengan ketersediaan lahan pengembangan masih cukup luas. Dengan lokasiyang relatif dekat dengan pusat kota dan dilalui oleh Jalan Arteri Pnmer Padang By-Pass dan rencanalengembangan Pelabuhan Teluk Bayur akan semakin mendorong perkembangan kawasan.3erdasarkan faktor-faktor tersebut laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 2,260/o per tahun.Pei-kiraan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar 1'10.000 i iwa.

. Kecamatan Bungus Teluk KabungPerkembangan kecamatan ini relatif lambat karena kendala topografi dan akses yang terbatas.Dengan iahan pengembangan yang terbatas dan rawan terhadap bencana, maka arahanpeiiambahan penduduk ke kawasan ini perlu dibatasi. Diperkirakan laju pertumbuhan penduduksebesar2,20%pertahun,danperk i raanjumlahpendudukpadatahun20l3adatah 25.700j iwa.

Untuk lebih jelasnya, arahan pengembangan dan distribusi penduduk Kota Padang sampai akhirtahun 2013 yang dir inci per kecamatan, dapat diperiksa pada Gambar 6.3 di halaman berikut,

BAPPEDA Kota Padang v t .9

Page 108: RTRW Padang

RET{CANA TATA RUANC WTUYAH(;tTRw)

Ko[t PADAHG 2001 -2013

"1

BAB IVARAH PINGEMBI\NGAN KOTA PADANG

I!O&!{ PCNTilCIN!.f,X PEMBTNogKf,fi DAERf,g

K O T A P A D A N G

Page 109: RTRW Padang

3:lc1a. rata Ruang wilayah (RTRW)Kota Padqng 2004 - 2013

W IVPENGE MBANGAT\I Ko TA PADAI\G

4.I. BATASAN KAWASAN PERBNCANAAN

Batasan kawa'san perencanaan dariRencanaTata Ruang wilayah (RIRW) Kota padang 20u -2013aoalah Kota Padang secara keseluruhan, baik dalam arti administratif, fisik maupun fungsional. Haltersebut pedu dikemukakan mengingat adanya kegiatan-kegiatan fungsional yang secara fisiklokasinya terletak di luar wilayah administrasi, namun secara fungsional terkait dengan Kota padang.uraian berikut menjeraskan batasan kawasan perencanaan (Kota padang) yang akan menjadi obyekp€r€r1cdt-tddn dalam Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) Kota padang Tahun 2004 -2013, yangdikaji dari berapa sudut pandano.

A. Batasan Kawasan perencanaan Secara Fisiksecara fisik Kawasan Perencanaan adalah Kota Padang yang terletak pada 0o43'- 1"10, 1Sdan 100"03,_ 100o34,8T, dengan dibatasioleh :- wirayah Kabupaten padang pariaman diseberah utara. Wilayah Kabupaten pesisir Selatan di sebe{ah Selatan. Wilayah Kabupaten Solok disebelah Timur. Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawaidisebelah Barat

Batasan tersebut mengacu kepada PP No. 17l1980 yang kemudian disesuaikan dengan uu No.2211999 dan PP No' 2512000' Luas wilayah Kota Padang yang sebelumnya 6g4,g6 Km2(daratan)' sekarang menjadi 1.414,96 Km2 karena adanya penambahan wilayah lautan/perairanseluas 720,00 Kmz.

B. Batasan Kawasan perencanaan Secara Administratifsecara administratif batasan Kawasan Perencanaan (Kota padang) adalah seluruh wilayahseluas 1'414'96 Kmz(mengacu pada uu No. 22llgggdan pp No.2512000)yang terbagiatas11 kecamatan dan 103 kelurahan.

Adapun 11 Kecamatan tersebut adalah sebagai berikut ;])

Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 100,7g Km22) Kecamatan Lubuk Kilangan seluas 85,g9 Kmz3) Kecamatan Lubuk Begalung seluas 30,91 Km2

( 6 Kelurahan)( 7 Kelurahan)(14 Kelurahan)

UApFEDA K.r Padeng

tv -1

Page 110: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wtayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013 f"7

4) Kecamatan Padang Selatan5) Kecamatan Padang Timur6) Kecainatan Padang Barat7) Kecamatan Padar:g UtaraB) Kecamatan Nanggalo9) Kecamatan Kuranji10) Kecamatan Pauh11) Kecamatan Koto Tangah

seluas 10,03 Km2seluas 8,15 Km2seluas 7,00 Kmzseluas 8,08 Km2seluas 8,07 Km2seluas 57,41 Km2seluas 146,29 Kn2seluas 232,25 Knz

(12 Kelurahan)(10 Kelurahan)(10 Kelurahan)( 7 Kelurahan)( 6 Keturahan)( 9 Kelurahan)( 9 Kelurahan)(13 Kelurahan)

C. Batasan Kawasan Perencanaan Secara FungsionalHasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa secara fungsional Kota padang memilikibatasan yang sangat luas, setidaknya mencakup seluruh wilayah Provinsi Sumatera Barat.Terkait dengan fungsi dan peranan Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat, danpintu gerbang r-rntuk transportasi laut dan uciara, :'naka dalam anallsis batasan kawasanperencanaan secara fungsionalharus mencakup wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Dalam konteks yang lebih spesifik adalah keberadaan Bandara Ketaping (di Kabupaten padang. Pariaman) yang dibangun sebagai pengganti BandaraTabing, sehingga dalam perencanaan

harus menjadibagian dariperencanaan Kota Padang, setidaknya secara fungsional. Demikianpula halnya dengan keberadaan Padang lndustrial Park (PtP)yang juga berada di wilayahadministratif Kabupaten padang pariaman.

4.2. ARAH PENGBMBANGAN EKONOMI

4.2.1. STRUKTUR EKONOMI

Struktur ekonomi Kota Padang jauh berbeda jika dibandingkan dengan struktur ei<cnomi SumateraBarat, hal ini terl ihat dari kontribusi lapangan usaha ekonomi yang membei,iuk stiuktur pDRB.Perekonomian Kota Padang didominasi oleh sektor Angkutan & Komunika si iZS,71oh), sektorPerdagangan, Hotel & Restoran (20,66%) serta sektor lndustri Pengolahan (21,46%).sedangkanperekonomian Provinsi Sumatera Barat didominasi oleh sektor perlanian (21,20%), sektorPerdagangan, Hotel & Restoran (16,68%) serta sektor Jasa-jasa (16,45%). Lihat Tabel 4.1 .

Hal tersebut mengindikasikan bahwa upaya pengembangan ekonomi Kota padang juga akanberbeda dengan upaya pengembangan ekonomi Provinsi sumatera Barat. Namun demikian, haltersebut harus saling mendukung dan terkait karena bagaimanapun juga Kota paciang adalah pusatkegiatan ekonomidan merupakan elemen penting dalam perekonomian Sumaiera Barat.

APPEDA a Padangtv -2

Page 111: RTRW Padang

I

(t

99" BT

II+I

1 01" BT

PROVINSISUMATERA UTARA

" BANcxtNeNG

PROVINSI RIAU

(A8.PADANG

PA1 l - - '

l - ., ' i . )-->ir\ . . \ / L . '

1\ 1t3;.^*,r'o^l r d\ ,/,1'":UrAN.\, C-\ ,/

\ l r . I \ / / , 'l ) "

' 1 ' r - " " * 1 7 * '. I t '

- i i . . !' ) l | +

) / ) l r

,)'n .,^..)'. pRovlNsrJAMB'// .:1

) ' t%/ , / ra )

. i

.Y

FTE I{ C A.I{ \ -T.AT . FTL.' AT\| G \N T r_/AY.qtsIKO_r1 . r> -q r1 /ANG

BATAS KAWASAN PERENCANA^AN

ItAll

/ l

\

PEMERINTAH KOTA PADANCJMIlArpERENcANMNpELtBAllcuMN'AEM' I Nomot Peta:4.1

Page 112: RTRW Padang

ielcTa. iata Ruang Wilayah (RTRW) E'rEi.1

OISTRIBUSI PERSENTASE I9J9.I9J4 'O**I,I?I#i*JI,IYTgf OTAS DASAR HARGA KONSTAN ITAHUN 1993)MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1999-2001

LAPANGAN USAHA

SEKIOR / Sub Sektor

olsTRtBUSt(%l poRB pER TAHUN , orsrRraustigEi

--*-=- 2000-

---- 2001--

--:; RAra-p^r^p;a;.g

I'itae.i i -Fa*s

T:r,.b;, p.d.rflql, ;orii- p;a#l$*u;;PERTANIAN

-.-t{qtrg-la.s3l- --erk-eburitn

PetemakanKehutananPerikanan

PERT4ryEANGAN & PENGGALTAN- r g r t d l dan Gas Bumi- Perlambanqan Tanpa Miqas- _ .- renoqailan 1.U%

4,45% 2.ffi% 1,41Yo

J A S A . J A S A . i , * I _ ^ - - - - - - - - - - - -

- p"-lrAtrar-numum'p- -- - -- 12,58% 16,56w 12!51% 16,s1% 12J8%l $2g% 1z,sry:__16;rs%. = # t u t . r t c r € f I ? h 3 f l 3 n . - . . . - , : : : ? - , z ! : * _ . @ 1 e q : ! _ - r @ ] f f i t z ' x x 1 2 ' o T k

ffiFrffin_ : r; ji'ffi#a#ft:fi #-+"EjlTl i 3,16% 1 3,00%; T - - + - _ - l -

ffingsa ]=la-;.#fr 3,ii#,#

?2sy": 1.1o%l -,1?% t,1J%

'- z,r:x i- o"$% i-0s%_-iBa6 j- -r-*lii,r,,nz,oe"z" t o.oax i 230%--=_-0!4%l als%l,f 0j4%

too,oo"z.l too,ooy"J roo,oo.z.l too,oo.z.i roo,oo.z" j rffir : Produk Domestik Regionar B^rto Kota padang lggg - 2001, Bappeda dan Bps Kota padang: : Sumaiera Barat Dalam Argka, Tahun ZOOf , eles eiopinsi Sumalera garat

tV- 4

Page 113: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang tVilayah (RTRW)2004 - 2013

: J = Jumlah Perduduk (Jiwa): BPS SUMBAR Susenas, 1997 s/d 2001

lD.7

Pada Tabel. 4.1, terlihat bahwa pada sektor pengangkutan dan komunikasi, ternyata peranan sub-sektor pengangkutan sangat besar (sekitar 23,80%) terhadap perekonomian Kota padang. Haltersebut terkait erat dengan fungsi Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatela Barat yangditunjang oleh ketersediaan sarana clan prasarana transportasi (darat, laut, sungai, penyeberangandan udara). Demikian juga halnya dengan fasilitas komunikasi, Kota Padang memilikifasilitas yangrelatif lebih baik dibandingkan daerah lain di wilayah Provinsi Surpatera Barat.

Untuk sektor industri, sub-seklor yang berperan adalah industri pengolahan bukan migas (21 ,46%),khususnya industrisemen dan industi'imakanan dan minuman se(a industrikayu. Sedangkan untuksektor perdagangan, hoteldan restoran, sub sektor yang paling besar peranannya adalah adalahsub-sektor perdagangan (20,10%1, hal ini memperlihatkan Kota Padang sebagai pusat perdagangandi Provinsi Sumatera 8arat. Selengkapnya nilai dan distribusi PDRB Kota padang dan provinsiSumatera Barat, dapat dilihat pada bagian lampiran laporan ini.

4.2.2. KEGIATAN USAHA UTAMA PENDUOUK

Sehubungan dengan kajian tentang sektor-sektor ekonomi pembentuk struktur pDRB sebagaimanauraian sub-bab di atas, kaitannya dengan aktifitas penduduk dilihat dari lapangan usaha utama,ternyata kontribusi dominan dari sektor ekonomi tidak berkorelasi langsung dengan banyaknyapenduduk yang bekerja di sektor/sub-sektor atau lapangan usaha tersebut. Sepertr untuk sektorpengangkutan dan komunikasi sebagai pembentuk struktur PDRB terbesar', tern,yaia hanyamenempati urutan ketiga (lapangan usaha utama) terbanyak setelah sektor periagargan, lrctel &restoran serta cektor jasa-jasa. Lebih jelasnya lihat rabet. 4.2 berikut.

Tabel 4.2.JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUK KOTA PADANG USIA 1O T,AHUN KEATAS MENURUTLAPANGAN USAHA UTAMA, TAHUN 1gg7 .2001

Lap. Usaha 1997 1998 ,t ooo 2000 200:J J J % J

Perlanian 13.210 5,68 30.240 12,89 31.995 11.70 18 .817 a. J3 J J.qJ 5,84Pedambangan &Penqoalian 1.440 0.62 1.324 0.57 1.3't 1 0,48 4U 0 .18 t c l 4,32Industri Penodahan I J 5.93 18.794 8.01 26.987 9.87 99 10.33 E.77Ustrik, Gas dan AirBersih 2.490 1.07 2.033 0.87 1.557 0.57 980 2.277 0.95Eanqunan u.75Q 18.200 7,76 16.279 13.621 6.04 467 L 3 5s.050 7 4 7 64.605 27,U 96.5: 1 1 80.283 35.ffi I A i l A 4Pengangkutan &Komunikasi 19.760 8,ffi 19.662 8,38 21.463 7.85 24.622 10.92 a 1 . a . t r 9,7 5Keuangan, sg#a, &Jasa Perusahaan 1.950 0.84 3.554 1 q 1 4.951 1.81 4.080 1 8 1 7.510 ? 1 )

90.560 38,94 7q Aro 32 72.331 t,46 59.380 26,33 5.773 25 96Lainnya r .JOl 0.67 0.15 0 0.00 0,w 0 t,00Total 232.570 100,00234.597 100,00273.397 100.00225.486 100,00240.192100,00

KeteranganSumber

BAPPEDA Koca Padang! v . 5

Page 114: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Dari tabel diatas dapatdilihat bahwa berdasarkan lapangan usaha utama, mayoritas penduduk KolaPadang Inernpunyai mata pencah arian disektor perdagangan rlan jasa-jasa. Untuk itu pemerintahKota Fadang diharapkan mampi.r rnenata dan mengembangkan sektor ini dengan tepat, mulal daripenyediaan/pengembangan sarana dan prasarana sampaidengan sistem pengawasannya.

Sektor lapangan usaha utama vang berikutnya adalah lapangan usaha komunikasi dan industri.sebagai ibukota ProvinsiSumatera Barat, Kota Padang memiiikisarana komunikasi yang lebih baik,sedangkan jika diliirat dari skala industri, maka industri di Kota padang tergolong oada industri kecildan menengah. Data sampai dengan Maret 2001, jumlah industri kecil dan menengah di KotaPadang tercatat sebanyak 1.988 unit usaha dengan 11 .984 tenaga kerja dan nilai investasi sebesarRp 17 '947 '522.000,' (Rensfra Kota Padang, 20aL2005). Di samping industri yang terdaftar formal, diKota Padang iuga ada indusri UKM non forma{ dengan unit usaha sekitar 1.g06 unit, tenaga kerja6'175 o|ang cjarr investasl sebesar Rp 2.212.a99.000. sedangkan induski berskala besar yangterdaftar di Kota Padang adalah industri kayu olahan, kayu lapis, semen, karet, dan Cpo. Di bagianUtara Kota Padang terdapat kawasan industri PIP (Padang lndustrialpark), namun sampaisaat inibelum dapatdioptimalkan fungsidan perannya untuk mendorong perekonomian Kota padano.

sebagaidaerah pesisir, Kota Padang memilikigaris pantai yang panjangnya + 84 km dengan putau-pulau kecil, dimana pulau yang termasuk kawasan Kota Padang berjumlah 19 pulau. Akan tetapipotensi tersebut belu,"-ldinnanfaatkan secara optimal. Menurut hasil penelitian dari pusatpenelitianPengernbangan Pei'ixanan, Universitas Bung Hatta (2000), pemanfaatan potensi sumberdaya lautbaru mencapat 37r', cengan konsentrasi pada penousahaan penkanan tangkap dan penangkapanikan laut secaia ti'a:isionai. Sedangkan pemanfaatan surnberdaya perairan dan laut iainnya seperti:budidaya laut, vi,sa'a Sahari, dan pengelolaan biota lautuntuk keperluan pangan, industrifarmasidankosmetiir' belurn ci;';::kan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanmasyarakat pesisi i ' iantar khususnva dan perekonomian Kota Padang pada umumnya. Untuk i tudalam upaya pengerban"an ekonomi Kota Padang pada masa mendatang, sektor ketautan perlumendapat perharian khusus agar potensi ekonomi dari kawasan raut dan pesisir dapat dimanfaatkansecara optimal tanpa menimbulkan kerusakan tertradap lingkungan kawasan tersebut.

sektor pertanian di Si:matera Barat merupakan sektor ekonomi yang masih mendominasi pereko-nomian, sebaliknya cei 'anan sektorpertanian diKota Padang menunjukkan penurunan sejak 1999(Padang Dalam A,ngka,2a0l, halinidiantaranya disebabkan oleh (Renstra Kota padang Z00t-200s):3l Luas iahan yang semakin terbatas dan produktifitas yang rendahb) Terbaiasnya debri air sebagai akibat semakin luasnya pe,igurs..n sumber-sumber air untuk kepentinganselain dari perlanian padidan palawiia.c) Petani, petemak dan neiayan banyai yang mengarami kekurangan modar rancar.d) Minat masyarakai untuk mengembangkan sektor pertanian semakin be*i;ranq.

l v -6

Page 115: RTRW Padang

Ren.ana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kqt3 Padans 2004 - Z0t3

Meskipun sektor pertanian tidak mungkin untuk dikembangkan secara besar-besaran, te:api karenajumiah penduduk Kota Padang yang berada di sektcr ini cukup banyak, terutama di kawasanpinggiran, maka dalam upaya pengembangan ekonomi kota perlu ditetapkan dan dijaga konr1isikawasan yang digunakan sebagai lahan pertanian terutama untuk kawasan yang telah memilikisarana dan prasarana pertanian yang sudah baik seperti daerah Kuranji, pauh, Koto Tangah,LubukKilangan dan Bungus Teluk Kabunq.

4.3. ARAH PENGEMBANGAN PBNDUDUK

Sebagaimana telah dikemukakan pada uraian bab sebelumnya, penyebaran penduduk Kota padangcenderung tidak merata, yaitu sebagian besar masih terkonsentrasidi perkotaan alau pusat kota danini akan berakrbai pada aaya ciukunq daerah terhadao kebrrr,rhan fasilitas kehidupan penduduk baikekonomi, sosial rnaupun budaya. Untuk itu harus diperhatikan tentang penataan pemukimanpenduduk ke arah pingglran kota dan tentunya juga dengan fasilitas yang mendukung oan memadai,sepe(i. transportasi, pendidikan dan kesehatan serta fasilitas umum lainnva.

Laju pertumbuhan penduduk Kota Padang cukup terkendaliselama 5 tahun terakhir. Kecenderunganlaju pertumbuhan masih tetap positif, namun angka laju pertumbuhan mengalamimenurun dariwaktuke waktu' Dr beberapa kecamatan terjadi pertumbuhan yang negatif pada tahun 199g dan 1g9g. Jikaciiperhatikan angka pertumbuhan penduduk Kota Padang selama 5 tahun terakhir maka didapat suaiugambaran bahwa laju pertumbuhan penduduk di kawasan Utara dan Timur kota lebih tinggi dari padadi kawasan Seiatan, sedangkan dipusat kota cenderung menurun. Hal ini berarti bahwa pencen-bangan penduduk Kota Padang saat inilebih cenderung ke arah pinggiran kota.

Kecamatan Koto Tangah merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi selamalima tahun terakhir. Sebagai daerah yang berada diwilayah Utara dan berbatasan langsung denganKabupaten Padang Pariaman serta memilik akses transportasi yang memadai, maka daerah inimenjadi kawasan yang diminati oleh penduduk sebagai kawasan permukiman.

Pengembangan penduduk Kota Padang ke arah Selatan saat ini cenderung tinggi di KecamaianLubuk Begalung, dibandingkan dengan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hal ini disebabkan olehkondisi lahan di Kecamatan Lubuk Begalung lebih mendukung dibandingkan di Kecamatan BungusTeluk Kabung yang n-lslrrpakan kawasan pesisir pantai. Kondisi lain yang mendukung berkembanE-nya penduduk di Lubuk Begalung adalah tersedianya fasilitas yang lebih baik seperti, transportasi,pendidikan dan kesehatan. Untuk sarana pendidikan misalnya, saat ini terdapat dua perguruan tinggiswasta yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Begalung.

BAPPEI ,A Kota padane

t v .7

Page 116: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RfRW) E

Pengembangan penduduk ke kawasan Timur saat ini cukup tinggi, terindikasi dari angka lajupertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir di Kecamatan pauh dan Kecamatan LubukKilangan, masing-nasing sebasar 1 ,B4o/o dan 1,95% rata-rata per tahun, angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan penduduk di kawasan selatan. Kecenderungan pertumbuhan penduduk dikawasan ini akan meningkat sejalan dengan pengembangan wilayah Kabupaten solok.

Melihat kecenderungan perkembangan pencuduk saat ini dan hasil analisis fisik lahan, makapengembangan distribusipenduduk Kota Padang pada masa yang akan datang diarahkan terutamake Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan,karena kepadatan penduduk rata-ratanya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain (lihat kembali pada Tabel. 3.2 di uraian bab sebelumnya). perkembangan yang tidakterlalu tinggiakan terjadidi Kecamatan Nanggalo dan Kecamatan Lubuk Begalung. sedangkan kearah Kecamatan Bungus Teluk Kabung pertumbuhan relatif kecii karena kendaia trsrk yangmenyebabkan terbatasnya lahan pengembangan. Perkembangan distribusi penduduk sesuai denganpotensilahan akan rebih tinggi ke arah Utara dan seratan.

4.4. ARAH PENGEMBANGAN FISIK

Arah pengembangan fisik Kota Padang ditentukan atas dasar beberapa pertimbangan, yaitu :. Kondisi fisik dasar.' Penggunaan lahan dan kecenderungan perkembangannya fisik

pembangunan jaringar lala: :erta jaringan prasarana dan sarana. Analisis daya{ukun g lahar, dan daya{ukung lingkungan.' Kecenderungan tumbuhnya prsat-pusat pelayanan/aktifitas baru, seperti permukiman, pasar,

sekolah/kampus, terminai, penokcanimaliplaza, atau pusat kegiatan lainnya.' Kebijakan pembangunan ya:rc cikeiuai'<an oleh Pemerintah, khususnya kebijakan pembangunan

permukiman/perumahan, kebi;akal pembangunan prasarana perkotaan.

Eerdasarkan pertimbangan-pertirnbangan di atas dan memperhatikan kebijakan arah pengembanganKota Padang yang dituangkan calam RIK Padang 1983-2003, Revisi RUTR Kota padano, makapengembangan fisik Kota Padang diarahkan ke bagian Utara, Timur dan Selatan.

Kebijakan arah pengembangan tersebuipada dasamya merupakan cerminan bahwa perkembanganfisik kota diharapkan terjadi ke ssmira ai"ah, waiaupun pengembangan ke arah Barat tidak mungkindilakukan karena merupakan wiJayah perairan/laut, sedangkan perkembangan ke arah Selatanterbatas pada kawasan tertentu ,vang tidak memiliki kendala fisik.

terbangun, perkembangan(perkotaan) lainnya.

BAP ,EDA

t v -8

Page 117: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)2004 2013

Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mendukung arah pengembangan fisik Kota padangke arah Utara, Timurdan Selatan adalah sebagaiberikut:

a) Menetapkan beberapa Sub-Pusat Utama pembangunan kota dijalan lingkar luar yang sekaligus ctijadikansebagai batas antara kawasan terbangun perkotaan dengan kawasan lindung.

b) "Pengembangan Sub-sub Pusat Pelayanan Utama yang berada dijalan lingkar luar dan letaknya tidakterlaltr dekat dengan Pusat Pelayanan Utama (Pusat Kota) harus didukung oleh perencanaan yangmaiang dan segera dibangun.

c) Mengembangkan kegiatan budidaya dengan intensitas pemanfaatan lahan yang rendah pada kawasanpenyangga (kawasan yang berbatasan dengan kawasan lindung).

d) Mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong, semaUalang-alang yang berada di antara Jalan ArteriPadang-Bukittinggi dan Jalan padang By-pass.

e) Membangun Jalan Lingkar Barat sepanjang pantai dari Muaro sampai ke pasir Jambak untukmengarahkan pemanfaatan lahan sepanjang garis pantaidalam rangka mengembangkan konsep waferfront city, rnengurangi volurne lalulintas pada Jalan Arteri yang ada .ierta.sekaligus dapat melindungidanmengelola sempadan pantai sesuai fungsinya.

f) Menentukan dan menetapkan kawasan-kawasan yang akan dijadikan sebagai kawasan konservasi,kawasan fungsional seperti kawasan pendidikan dan IPTEK, kawasan wisata terpadu, kawasan industriserta kawasan cagar budaya di Kawasan pusat Kota.

g) Menentukan dan menetapkan rencana pemanfaatan Kawasan Pusat Kota dan Kawasan Kota Tua untukjangka panjang.

4.5. ARAHAN FUNGSI KOTA

Untuk mengarahkan perkembangan Kota Padang sesuaidengan arahan yang telah dikemukakansebefumnya (ekonomi, penduduk dan fisik), perlu ditegaskan kembati fungsi Kota padang ke depan.Dalam konlel<s sebuah kota, Kota Padang memiliki fungsisebagai tempat berlangsungnya kegiatancipta, karya, marga, suka dan penyempurna. Namun dalam konteks yang lebih luas, Kota padangmemii iki fungsi yang lebih spesif ik.

Didalarn Rencana Induk Kota (RlK) padang

berikut :

Fungs i P r imer :o Pusat Kegiatan Industrio Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasao Pusat Kegiatan Pariwisatao Pusat Kegiatan Transportasi

1983-2003 telah ditetapkan fungsi Kota padang sebagai

Funqsi Sekunder :o Pusat Kegiatan pemerintahano Pusat Kegiatan pendidikano Pusat Kegiatan permukimano Pusat Kegiatan pertanian Modern

BAPPEDA Kota I -J.mgt v -9

Page 118: RTRW Padang

t ' t, / / -t \

I

h

! T6 >

BENAE '!

-f

R

a.

I

a.

a.q

aDt

ea.

*

e

nlllz0

0li)xilit6tHIl6)8!J;.,r i

{

)II

! x

BBi s6 >a AB23z

dlc t3

IIE?

IFtIt5.

I

I! $

a

II

Fo-,I

' lqtr I'x.2y'"t ' / I{,i5 i

t df l tl 2

2=h

!m

o4,n=tan

*n NlroNnnmnnn*HEF$AA5H En3F*EEEE tlfig HEgEE=en

=E! e i

IaFIi r b

t r ign6A- {>> ze9z zN' r19. -@o r =

r{1(EE;xmH P

E1H9EEE;F Z€ o

4&?"I

o

Page 119: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RIRW)Kota Padanq 2004 - 2013

E(

Hasildari Evaluasildan Evaluasi l l terhadap RIK Padang 1983-2003 menunjukkan bahwa fungsi-

fungsi tersebut masih tepat untuk dijadikan sebagai salah-saiu dasar daiam pengembangan Kota

Padang. Dalam kerangka Penyusunan Rencana Tata Ruang S/llayah (RTRW)l(ota Padang Tahun

2901 -2013, penilaian terhadap fungsi tersebut menunjuktcan bahwa secara urnum fungsi-fungsi

tersebut masih relevan untuk dijadikan sebagai salah-satu dasar pembangunan Kota Padang, namun

pedu dilakukan penajaman atau penekanan terhadap fungsi-fungsi tertentu, lebih fokus.

Perubahan fungsi yang tidak signifikan dinilai tidak akan memberikan dampak tertentu terhadap

perkembangan kota ke depan, oleh karenanya fungsi yang sudah ditetapkan tersebut tetap akan

dipertahankan.

Untuk 10 tahun ke depan, sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi serta

memperhatikan kebutuhan pengembangan kota yang semakin beracam, maka Fungsi litama/Pnmer"

Kota Pacjang ditetapkan sebagai berikut :

o Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasao Pusat Kegiatan Pemerintahano Pusat Kegiatan Pariwisata

Sesuaidengan karakteristik'kota'umumnya, maupun memperhatikan sejarah perkembangan sertakondisi dan potensi sumberdaya yang ada, Kota Padang akan terus dikembangkan sehingga dapatmenjalankan Fungsi Utama/Primer sebagai Pusat Keqiatan Perdaqanqan, Jasa (yang meliputi

kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal, regional dan internasional); Pusat KeqiatanPemerintahan (provinsidan kota), dan Pusat Keqiatan Pariwisaia ( i .oia dan provinsi).

Ketiga kegiatan utama dimaksud harus secara terus menerus Cik:r:. 'bangkan dan di jaga t ingkatpertumbuhannya, sehingga keterbatasan sumberdaya alam dapat j isibt;tusi dengan keunggulansumberdaya manusia dan sumberdaya modal.

Pengembangan ketiga fungsi tersebut dilakukan secara bersamaan daiam ran-oka mendorong

pengembangan sektor-sektor pembangunan di bidang :o Transportasi (darat, laut dan udara)o Pendidikan dan Kebudayaan. Industri ( industri maritim, industri manufaktur, industri kerajinan). Perumahan dan Permukimano Sarana dan Prasaranae Kelautan dan Perikanano Pertanian dan Peternakan

BAPI 'EDA Kota Padang t v -11

Page 120: RTRW Padang

RENCAT{|A TATA RUANG WIUYAH(R T R \A/}

KOTAmonne 2004 - z0fi

BAB VKEBUTUHAN PENGEMBANGAN

TATA RUANG WILAVAH KOTA PADANG

B.TDTX PEREI{CANTTX PEMAANG gN'f, N DIERIA

i * -o- ' -T A P A o A N G

Page 121: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tEiKota Padeno 2004-20L3

ABVEBUTUI{AN PENGEMBANGAN TATARUaxG wILAYAH KOTA PADANG

5.1. KEBUTUIIAN PENGBMBANGAN PUSAT-PUSAT PBLAYANAN

Dalam konteks menjaga konsistensi perencanaan yang sudah ada serta menampung dinamika

perkembangan yang terjadi, sistem pusat-pusat pelayanan masih perlu dikembangkan dalam

pembangunan Kota Padang ke depan. Pendekatan dalam bentuk pusat-pusat perkembangan

(cievelopment centers), atau pusafpusat pertumbuiantgrovvtii p,ies) atau pusat-pusat pelayarran

(servrbe cenfers) pada dasamya terinspirasioleh Teori Relativitas Ensntein, dimana terdapat 2 (dua)

atau beberapa titik yang satu sama lain memiliki gaya tarik. Dalam bidang perencanaan kota dan

wilayah (urban and regional planning) dikenal konsep/teori perkembangan pusat - tepi (cenfer-

periphery developmenf), konsep pusafpusat pertumbuhan (growth poles concepf), atau teori tempat

terpusat (central place theory).

Dalam aplikasi teori atau konsep tersebut di atas, dibayangkan dalam suatu wilayah/kawasan yang

cukup luas terdapat sebuah titik aktifitas yang mempengaruhidan berintegrasi dengan titik atau titik-

ritik aktifitas lain yang skalanya lebih rendah. Penerapan teoriikonsep-konsep tersebut dilakukan

uniuk memacu perkembangan suatu wilayah/kawasan yang relatjf luas, dimana melalui desentralisasi

sub-sub pusat perkembangan/pelayanan, diharapkan akan diperoleh optimalisasi perkembangan/

pelayanan, sehingga secara bertahap seluruh wilayah/kawasan dapat bei'kembang/terlayanidengan

ba ik

Dalam konteks pengembangan Kota Padang, pengembangan Pusat-pusat Pelayanan masih sangat

dibutuhkan karena'bentuk'kawasan budidaya Kota Padang yang menyerupai %lingkaran (radial)

dengan Kawasan Pusat Kota sebagai pusat l ingkarannya. Dengan bentuk tersebut dan didukung

cleh pola jaringan jalan yang berbentuk radialjuga, maka dibutuhkan pengembangan sistem pusat-

pusat pelayanan, dimana diasumsikan berapa sub-pusat pelayanan pada garis l ingkaran dan

kesemuanya berorientasi pada satu Pusat Utama yang terletak di tengah lingkaran.

Secara teknis kebutuhan pengembangan Pusat-pusat Pelayanan di Kota Padang didasari olehpertimbang an-pertimbang an sebagai berikut :

v-1BAPPEDA Kota Padans

Page 122: RTRW Padang

i

III

I

, 4 l sr v '

\^t

, 76 >! E

F ia l> m7 7InI

{t

a'\

'r9

a,8.

Eoi

aq

qB"6

qb(E

Eq

n|11z0

0li)xiit6lHIf()ulili

(

)

I

1 0

:2

re

Ll

:I'j

t" l

llll

I-d-vmz

F!o

!,oIoanc3

-"iF@F' l

ffiIffiI EEEEEEEEEEEHffi

Hl;ff*H s I n g g 5 5 E F g EEEfiIaai'atlu'^ 2''zggtl$

I EE}-I tl P

gEF@EEg?H9Fg&.

t :

, ;

I

J

O

Page 123: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

b)

c)

Sector Thooryot Urban Growth

1 0.'_

1. anr . l Au . in . . . O i .dd (CSOI- 2 V/hol...l. ligh( 6.nuf.dudng

l. bw<|.r. r..td.di.lI . gcd ium€1. . . r . . id . . t .15. Hiehdr.. f..id.nu.l6. H..ry nr.uf.&.ine7- Osilylng b!rin6. di.Udl- Rdb.n{.| rvb{rbst. hdu.trl.l .ub{.brn

l0.Coffiffilffi

ffi

rpogr_-TEoRr p8flf iffto.BANGAN /PENGGUNAAN TANAH FERKdTdN ,

Mut t ip lo Nuc l€ i Theoryot Urban Growth

l i

i- - ' - - t

I

6.4.1.2.

Setidaknya terdapat 3 teori utama (Gambar 6.4) tentang gambaran pola perkembangan kota yangselama ini drjadikan bahan analisis dalam mengidentifikasi kecenderungan pola perkembangan suatukota maupun dalam menentukan pola pengembangan kota dimasa mendatang, yaitu:

a) Teori Lingkaran Konsentnk(concentric zone theorylyang dkembangkan oleh Ernesf gurgess(1923). Teoriinimengidentifikasi 5 zona penggunaan tanah, yaitu :' Kawasan pusat kegiatan usaha/niaga (centralbusrness disttid01D)yang merupakan pusat kagiatan' Zonatransisiyang mencampurkan penggunaan-penggunaan komersialdan industri. Zona perumahan penduduk berpendapatan rendah. Zona perumahan penduduk berpendapatan sedanq. Zona perumahan penduduk commuter

Teori Sekto r (sector theory) yang dikembangkan oleh Homer Hoyt (l g3g)menyatakan bahwakota-kota tumbuh tidak dalam zona-zona konsentrik saja, tetapi dalam sektor-sektor denqanjenis-jenis perkembangan yang serupa.

Teori Banyak Pusat (muttiple nuclei theory) dikembangkan oleh Chauncy Hanis dan EdwardUllman (1945), yang mengemukakan bahwa pola-pola penggunaan tanah dipandang sebagaiserangkaian pusat, yang masing-masing mempunyai fungsi yag berbeda. Setiap pusarberkembang dari interdependensi ruang dari fungi-fungsi tertentu.

Cnd Sud*trArdd (cg'l

Za.ln th.ltie

Z*. ol tu.^.,wtoz

&ttldqdd z* :

Cha lLn t6 l .

The Conc6nt r i c Zono Th€oryof Mctropolitan Growth

2. h l . . . l . l l gh( h .nd .dsdng!. LoYd... r..ld.ng.la. Udlufid.r. ctld.d.l5 . X ishd.c . r . r ld .nU. l

BAPPEDA Kota padang

v t - 1 ' l

Page 124: RTRW Padang

Rencana T# Ruarq Wilalph (ffRW)Kota Padrg 2A)4-2013

Mengacu kepada 3 teoridiatas, dan dikaitkan dengan perkembangan pola penggunaan lahan KotaPadang yang digambar*an dalam bentuk stadia perkembangan Kota Padang (Eko Alvares,2003)terlihat bahwa pola perkembangar/penggunaan lahan perkotaan Kota Padang lebih mendekatiTeoriBanyak Pusat (multple nucleitheo$ karena sejak periode tahun 199Gan terjadi perkembanganyang melompatlompat (lihat Gambar. 6.5.).

Aplikasi dari teoriikonsep tersebut dituangkan dalam bentuk identjfikasi cluster<iuster (kelompok

perkembangan yang saling terkait) sebagaimana telah dikemukakan dalam Rencana Sfategis Kota

Padang 2001-2005. Cluster+luster yang diidentifikasikan dan diprioritaskan pengembangannya

adalah :

a) Cluster PusatKota dengan fungsi utama perdagangan dan jasa.b) Clustq Katrxan Limau Hanb{Narung-Bandar Buaf dengan fungsi r.rtamanya pendidikan dan industri.c) Cluster l(anivasan Lubuk Buaya dengan fungsi utama permukiman dan indusfi.d) Cktsts lkwasan Bungus Teluk Kabung dengan fungsi utamanya pengembangan kegiatan pariwisata,

pertanian dan perikanan.

e) Cluster Kawasan Air Pacah dengan fungsi utama terminal dan perdagangan berskala regional.

0 Clusterl(avraisan Undung meliputipelestarian hutan lindung dan kawasan kritis.

Dalam konteks rencana sfuktur pemanfaatan ruang Kota Padang pedu disusun rencana sistempu=t-pusat pelayanan yang terdiri fusat Pelayanan Utarna, Sub-Pusat Pdayanan Utama dan Rrsat

Pehyanan Kegiahn. Sub-sub Pusat Pelayanan harus taintegrasidengan Rrsat Pelayanan Utama,dan Pusat-pusat Pelayanan Kegiatan harus terintegrasi dengan Sub-Pusat Pelayanan Utama ataudengan Pusat Pelayanan Utama.

I

\II

I

)r-.' tt700-tlr

Gambar. 6.5.

STADIA PIRt(II.IBAI{GAII I(OTA PADAI'IG

| 990 1I

DR. Eko Ahrar6.

BA?PEDA Km Padeng vt-12

Page 125: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)200F. - 2013

SJ

--.@^ "'"or PELAYAI{AN urAMA

' t t , / ' \ \

/ ; \ - \

:_t

r l t I I pusarpeleyANANKEGIATAN

Gambar. 6.6-DIAGRAM SISTEM PUSATf USAT PEI.AYANAN

Memperhatikan kebutuhan pengembangan pusatpusat pelayanan sebagaimana telah dikemukakanpada Bab sebelumnya, Pusat-pusat Peiayanarr Kota Paciang yang direncanakan mencakup :a) Pusat Pelayanan Utama (Kawasan pusat Kota)b) Pusat Pelayanan Pemerintahan provinsic) Pusat Pelayanan Pemerintahan Kotad) .Pusat Pelayanan Ekonomie) Pusat Pelayanan Sosial Budaya0 Pusat Pelayanan Industrig) Pusat Pelayanan Transportasih) Pusat Pelayanan Pariwisatai) Pusat Pelayanan Pendidikan

Sedangkan Sistem Pusat-pusat Pelayanan Kota Padang yang direncanakan sebacai bagian dariRencana Struktur Pemanfaatan Ruang Kota Padang 2013, adalah sebagai bei-i<ui :

1) Pusat Pelayanan Utama' Mencakup kawasan yang secara hisfor's merupakan Pusat Kota Padang (Kec. Palang Barat. Kec.

Padang Utara, Kec. Padang Timur dan Kec. padang Setatan).' Fungsinya sebagai pusat kegiatan perdaganganlbisnis, kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan

provinsi, kegiatan sosial-budaya, kegiatan pariwisata, rekreasi dan hiburan.' Ska/a pelayanan mencakup Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dan Regionat.

2'l Sub.Pusat Pelayanan Utama. Lubuk Buaya : Mencakup kawasan dibagian utara Kota Padang dan termasuk kawasan sekitar

Bandara Ketaping.Beiungsi sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi (P a s ar, p u s at Ko! eksi - Dist rib u siproduksi peftanian, dan RPH), dan Pusat Pelayanan Transpoftasi Kota padangdan wilayah bagian utara (Kabupaten Padang Pariaman) dengan dukungan Sub-Terminal.

l l

eil;n)(

/ t , ,/ l r

t J \l l l

SUB+USAT PELAYANAN UTAMA

BAPPEDA Kota Padang v t -13

Page 126: RTRW Padang

Rencana Teta Ruang V/ilai/ah (RTRW)xota paoanq zooa -'zoi]'"" ' ' '""" g

i E l , '

. Air Pacah

. Bandar Buat

. Tabing

. Teluk Bayur

. Bungus

3) Pusat Peiayanan Kegiatan. Anak A,r '

. L inrau l ja i is

. Pasar Baru

. Pasai 'Raya

Gunung Padang

Sungai P isang

I

a

: Mencakup Kawasan Terminat Regionat Bingkuang, Kawasan pusat peftantoranPemerintahan Kota padang dan Kawasan pusat Olahraga.Be,fungsi sebagai pusat perayanan Transportasi(darat) Regionar (Terminat),Pusat Pelayanan Ekononi (pasarTemak, pasar Grosir, Hoter, pertokoan), pusa!Kegiatan sosial-Budaya (Arena pekan Raya, perumahan, sport center danfasrTrlas sosiar rainnya), dengan jangkauan perayanan Kota padang, plovinsiSumatera Barat dan Regionai.

: Mencakup kawasan Lubuk Begatung sampai lndarung.Belungsi sebagai pusat pelayanan Ekononi (pasar dan pusat Koleksi_Distribusiproduksi peftanian), dan pusat perayanan Transpoftasi Kota padang danwilayah hagian Timur (Kabupafen soiok) dengan dukungan sub-Terminat.

: Mencakup kawasan Eks-Bandara Tabing (setelah adifitas handara dipindahkanke Bandara Ketaping).krfungsi sebagai pusr,t pelayanan Ekonomidalam bentuk pusat Kegiatan Niaga(central Business District/cBD) dengan skala petayanan lingkup Kota padangyang didukung oleh penyediaan Mali, Fiaza, iiotei, pusat perberanjaan, d!r.

: Mencakup kawasan sekitar petabuhan Teluk Bayur.Berfungsi sebagaf pusat pelayanan Transpoftasi (taut) Regionar dan rnter-nasional.

: Mencakup kawasan di bagian Selatan Kota padang9er-fungsi sebagai Pusat pelayanan tndustri perikanan dan Kemaritiman, pusatPelayanan Ekonomi (pasar dan pusat Koleksi-Distribusi produksi perikanan),dan Pusat Pelayanan Transportasi Kota padang dan wilayah bagian selatan(Kabupaten Pesr.sr Se/afa n) dengan dukungan Sub-Terminal.

: Berfungsi sebagai pusat perayanan Ekonomi (pasar rnduk, pusat Koteksi_Diskibusl produksi pertanian, Kegiatan tndustri pengorahan) dengan jangkauanpelayanan Kota padang dan wilayah Kabupaten padang pariaman.

. tserfungsi sebagai Pusat pelayanan Kegiatan pendidikan dan penelitian darambentuk Perguruan Tinggi, pusat Kegiatan petatihan, penetittan danPengembangan, Pusat Kegiatan studi dan Kajian sosiar-Budaya dengan skarapelayanan Kata Padang, provinsi sumatera Barat dan Regioiar purauSumatera.

'. Berfungsi sebagai pusat pelayanan Kegiatan sosra/ Ekono mi dengan skarapelayanan Kota padang.

: Berfungsi sebagai pusat pelayanan Kegiatan Bisnis, pusat Kegiatan Rekreasidan wisata, Pusat Kegiatan sosiar-Budaya dan Taman Koti, dengan skatapelayanan Kota Padang dan provinsi Sumatera Barat.

: Berfungsi sebagaiPusat pelayanan Kegiatan pariwisata.'. Befungsi sebagaiPusat pelayanan Kegiatan pariwisata dengan skala pelayanan

lingkup Kota Padang, provinsi sumatera Barat, Regional dan lnternasional.

BAPPEDA Kota ' adang

v t -14

Page 127: RTRW Padang

l:l.uJu, T.tlRuans Wtayah (RTRW)

Iabel. 6.2.

ANG TAHUNNo

1t-

PUSAT PELAYANAN2l

FUNGSI=::

1

SKALA PELAYANANetsai ee'ldVaT i; 0f fiifig;

1. Kawasan Pusat Kotal.pusalkegialanp*ffiI . gusal kegiatan jasa dan kegiatan penreinlahan provinsi. pusat kegiatan sosial-budaya

i"r pusat pelayanan ekonomi. pusat pelayanan transportasi wilayah @ian utara. pusal keqiatan sosial_budaya

. Kota padang

. Provinsi Sumatera Barat

. RegionalSub

;

Lubuk Euaya. Kota padang. Kab. Padang pariaman

Air Pacair _ ysoo, |E,ardr<rr Lartsporclst oarat (r€{i)f|al)r pusat pelayanan ekoflomi' pusat pelayanan administrasi pemerintzfran kola' pusat pelayanan olahraga' pusat keoiatan sosial-budava

. Provinsi Sumatera Barat

. Kota padang

. Regional

3. Bandar Buat - tJuror |l&rdldndil eKonornt. pusat pelayanan transporiasi wilayah beoian timur. gusat kQoiatan sosial{r-rdaya

. Kota Padang

. Kab. SolokTabing -

PqJo{ lErdtdi ldn er.onoml. pusat keqiatan sosial_budaya

. Kola Padang

. Regional

o.

( Teluk Bayur _ FuJs( trcrordldn uanspollasl (laul). pusa{ kegiatan bongkar+nuat dan imp.o+kspor

Kota PadangProvinsi Sumatera BaralRegionalInternasionalHungus - yuror ^qvrdrdil tnousln penKanan dan kernaritiman

. pusat pe{ayanan ekonomi

. pusat pelayanan transporlasi wilayah bagian selatanIff9!j$g!e!lgelat{uoqya

Kota PadangProvinsi Sumalera BaralRegional

C::i qs!4?.elevffiRAnak Air

Kota PadangKab. Padang pariaman

. pusat. kegia(an p"rOa@Inctuk)

, pusat kqoiatan industri pengolahanimau Manis - pu)dr ptsrdy.rnan Kegtatan pendidikan dan pelatihan

. pusat kegiatan penelilian dan pengembanoan

. pusat keqiatan studi dan kaiian sosialddlya

. Kota Padang

. Provinsi Sumatera Baral. Regionals. lpasar eii

Pasar Rayar-"" : , \yyiqrarr s^vi lui l i l udi l lasa

. pusat pelayanan kegia(an ekonomi

. pusat kegiatan rekreasi dan wisata

. pusat kegiatan sosial-budaya

. taman kota

. Kota Padang

. Kota Padang

. Provinsi Sumatera Barat

Gunung Padang - pu)dr petdyanan Kegtatan pariwisata . Kola Padang. Provinsi Sumatera Barat. Regional. Internasional

Sumbr

D , Sungai PisangroIdildil negtatan panwtsata . Kota Padang

. Provinsi Sumatera Barat

. Regional

. lnternasionalFtastt Rencana 2003.

BAPPEDA Kota padang

v l . 15

Page 128: RTRW Padang

. 4 { s1 v 'Y . /

, / 't .

4l1/t- t.,

III

a.a.

ao:

a

6B.q

s!iq

4qa

ntllz0

0li)iirt6lHIl[)8!ili

{

)

I

l rt \ \ \l r . . \T I \ \a \ \I \ . __

n;'+

:

. : ni

t

! !

BI> cz na >! tl rF2

\ loi

lf|-".,.^ =..1iEr \--_

F \e [ \,_-__t

IIlFt

f rd !3

x lF >! o

F Ie:>rn2 2

3nI

tl , T N

,sY *

\tj $

,.-_. _...-.L-LIt.----- ..'-'- ..

i1...ri

I

o,

f;aa

tt

Fan2o

t

!n

!

ts-t4ocI

,

1Cm

o2,mz

o

lreSnHmHmgFq f s 3;Ff;rAEEfEE'E'X$E F-F

eg"oz r

$PolF*?5dHi8-xq

o ; 1>' l tzcag

1

mxfr=E1I

I!

FzaF

_ !

ffir)<fx

Page 129: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) bJ

6.4.1.3

Pengembangan sistetn jaringan transportasi diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas penduduk,peiaku pembangunan dan pelaku ekonomiterhadap pusat-pusat kegiatan produksiatau pusat.pusatpelayanan dan pemasaran, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Kota padang yangdilakukan dengan cara meningkatkan darr mengembangkan prasarana oan sarana transportasi carat.iaut, dan udara.

sistem jaringan transportasi Kota Padang yang direncanakan mencakup sistem Jaringan Transpor-tasi Darat, Sistem Jaringan Transportasi udara dan sistem Jaringan Transportasi Laut. Ketiga sistenrjaringan tersebut akan sangal menentukan struktur pemanfaatan Kota padang sampai tahun 2013,karena faktor yang paling menentukan dalam pembentukan struktur kota adalah janngan transportasi.khususnya jar-ingan transportasi berupa jaringan ialan rayadan jaringan jalan kereta api. sedangkansistem jaringan transportasi udara dan laut lebih terkait kepada sistem perpindahan antar modatransportasi.

Tujuan pengembangan sistem jaringan transportasi wilayah Kota padang, adalah untuk :o Meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas orang, barang dan jasa dari dan ke pusat pelayanan utamakota, sub-sub pusat pelayana utama dan pusat pelayanan kegiatan,r h4emperkuat interaksi antar pusat-pusat perkembangar/pelayanan di wilayah Kota padang dan ke wilayah-wilayah sekitamya (seperti Pariaman, Padang Panjang, sotor, oan painan) agar dapat tercipta sinergiperkembangan wilayah,r Meningkatkan nertumbuhan ekonomi wilayah dan mewu,iudkan pemerataan pembangunan.

Agar tujuan pengembangan di atas dapat tercapai, maka perlu adanya pengembangan sistemjaringan transportasi secara ierpadu dan terintegrasi antara sistem transportasi lokal dan transportasiregional' Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi di wilayah Kota padanq, metrputi :

A. Rencana Sistem Jaringan Transportasi DaratSistem jaringan transportasidarat mencakup ;a) Jarinqan Jalan Rava

Pengembangan sistem jaringan jalan di wilayah Kota Padang didasari oleh kebijaksanaanRTRW Nasionaldan RTRW Provinsi Sumatera Barat, sistem jaringan jalan eksisting, polapemanfaatan ruang dan sebaran pusat-pusat perayanan kegiatan kota.Pengembangan sistem jaringan jalan Kota Padang ini akan lebih difokuskan pada sistemprirnerdan sekunder, baik untuk fungsiJalan Arteri, Kolektor, maupun Lokal, denqan arahansebagai berikut ;

BAPPEDA Kota padeng

v t .17

Page 130: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Jaringan jalan yang direncanakan pengembangannya adalah :. Jalan Arteri Primer

- Fungsi Jalan Arteri Primer terhadap transportasi Kota Padang adalah jalan-jalan yangmenghubungkan kota tersebut dengan kota-kota besar tainnya (ibukota prwinsi), atau ruas-ruas jalan yang menghubungkan antara satu kawasan andalan dengan kawasan andalanlainnya dalam satu provinsi.

- Ruas Jalan :" Jl. Padang By-pass, rebar jaian 24 m terdiri dan2 jarur dan 4 rajur-" Jl. Bukit Putus - Eatas Pesisir Selatan, lebar jalan 18 m terdiri 2 jalur dan 2 lajur' Jl. Lubuk Begalung - Batas Solok, lebarjalan 18 m terdiri dan2 jalurdan 2laiur

. Jalan Afteri Sekunder- Fungsi Jalan Arteri Sekunder terfradap trznsportasi Kota Padang adalah jalan-jalan yang

dapat berfungsi sebagaijalur pengalih arus lalu lintas argkutan utama yang menuju ke dandari Kota Padang untuk mengurangi beban jalan Arteri Primer dan kepadatan lalu-lintas didalam kota. Selain itu berfungsijuga melayani pergerakan dari sub-sub pusat pelayananutama (pu.sat peiayanan kedua) ke pusai peiayan:n uiama (pusat kota iarna). jaian rnrterkoneksi ke sistem pelayanan jalan arteri primer dan jalan kolektor sekunder sebagaibagian dari kerangka jalan utama wilayah kota.

- Lebar jalan 18 meter terdiri dari 2 jalur dan 2lajur- Ruas Jalan :

' Jl. Lingkar Barat. (sepanjang tepi pantai) ruas Muaro - pasir Jambak _ Ketaping," Jl. Lingkar Timur (lingkar luar) ruas Bandar Buat - Limau Manis - Gunung Sarit - nir

Pacah - Lubuk Minturun _ sampai ke Jl. By_pass," Jl. Ahmad Yani, Jr. Rasuna said., Jr. sudirman, Jr. By pass - Kurao, Jr. pasar Raya, Jr.

Raden saleh, Jr. prokramasi, Jr. Khatib suraiman, dan Jr. patimurao Ruas-ruas jalan lainnya yang ada dan fungsinya sebagai jatan arteri sekunder denqan

rencana pengembangan be.upa peningkatan kondisi dan atau pemeriharaan.

. Jalan Kolektor Sekunder- Fungsi Jalan Kolekior Sekr.rndei tedra,Cap transportasi Kota padang adalah ruas-ruas jalan

yang melayani pergerakan da;: pusai-pusat pelayanan kegiatan ketiga ke sub-sub pusatpelayanan utama ipusat pela':ran iedua) dan ke pusat pelayanan utama (pusat kotalama). Jalan ini terkoneksi ke sis:em pelayanan jalan kolektor primer dan arteri sekunder.- Lebar jalan 10 metei'terdii-i da; 2 iaiur dan masing-masing 1 rajur

- Ruas Jalan : seruruh ruas-r:,jas jaian koiektor sekunder yang ada dengan upayapenangangan dominan berupa pemeliharaan (periodik maupun rutin).

. Jalan Lokalprimer- Fungsi Jalan Lokal Primer teriradap transportasi Kota Padang adalah ruas-ruas jalan yang

melayani pergerakan atau mengnubungkan pelayanan dari puiat-pusat pelayanan kawasanpermukiman dan pusat kegiatan tingkat kelurahan (pusat pelayanan keempat) ke pusat-pusat pelayanan ketiga. ialan ini dapat dijadikan sebagai penghubung dari pusat-pusatpelayanan hirarki terendah ke sistem jaringan jaran koreitorprimer.

- Lebar jalan 8 meter terdiri dari 1 jaiur dan 1 lajur- Ruas Jalan : seruruh ruas-ruas jaran rokar primer yang ada dengan upaya penangangan

dominan berupa pemeliharaan iperiodix maupun rutin).

BAPPEDA Kota padang

V I . 1 8

Page 131: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 20t3

. Jalan Lokal Sekunder- Fungsi Jalan Lokal Sekunder terhadap transportasi Kota Padang adalah ruas-ruas jalan

yang melayani pergerakan atau menghubungkan pelayanan dari pusat-pusat pelayanankelima (lingkungan oermukiman) ke pusat-pusat pelayanan keempat dan ketiga *i*.ioiberfungsi sebagaijalan penghubung intemal dalam satuan lingkungan permukiman yangdapat terkoneksi ke sistem jaringan jaringan jalan lokal primer dan kolektor sekunder.- Lebar jalan 6 meter terdiri dari 1 jalur dan 1 lajur

- Ruas Jalan : selilruh ruas-ruas jalan lokal sekunder yang ada dengan upaya penangananberupa perbaikan/peningkatan dan pemeliharaan (periodik maupun rutin).

Hirarkijaringan transportasi pelayanan di wilayah Kota Padang disusun berdasarkan trayeuroutepelayanan, jar:ak tempuh dan jenis angkutan yang digunakan, yang terbagi atas trayek untu[ di dalamkota, trayek antar kota dalam provinsi (AKDP), dan antar kota antar provinsi (AKAP).

. Jaringan Pelayanan TerminalUntuk mendukung sistem jaringan jalan yang telah ada, maka sisiern jaringan pelayanan dariterminal{erminal yang telah ada perlu cioptimalkan pemanfaatanya sesuai dengan fungsidanlingkup pelay:nannya. Terminal yang ada di wilayah Kota Padang yang berfungsi sloagaiterminal dengan pelayanan AMP ditetapkan di Terminal Regional Bengkuang (nfnp)Oiii,Pacah, sedangkan terminalyang berfungsi sebagaiterminal pelayanan AKDp terdapat OiLuOutBuaya, Bandar Buat, dan di Bunous.

. Rel Kereta ApiFungsi Jalan/Rel Kereta Api terhadap sistem jaringan transportasi Kota padang diarahkansebagai salah satu altematif angkutan moda transportasi darat , baik untuk mengangkut orangmaupun barang inter dan intra regional, yaitu dengan mendorong percepatan realisasi daripengoperasian jaringan jalanlrel kereta api dengan terkoneksi dalam sistem jaringan kereta apiSumatera (Sumatera Raitway) yang mulai digaEas beberapa waktu lalu dalam pertemuanGubemur se-Sumatera di ..lambi. Saat ini pengoperasian jalur kereta api di Kota padang masihdiperuntukkan bagi angkutan barang (batu bara, bahan semen curah), sementara untuk anqkutanpenumpang belum ada.

Jaringan lalanlrel kereta apidari Kota Padang yang dapat dikembangkan dimasa mendatangadalah ;1) Jalur Padang - Padang paajang - solok - sawahlunto - Muaro - Jambi - Bengkulu2) Jalur Padang - Padang panjang - Bukit Tinggi- payakumbuh - pekanbaru - Dumai3) Jalur Padang - pariaman - Sungai Limau _ pasaman

BAPPEDA Kota padeng

vr- 19

Page 132: RTRW Padang

a

i1:

I A

3 qF hl t> 6z 2

na{{

. - ' i

\ t

l \II

6.8.

n6.

a

sqq

qqq

4a.

Eq

nlllz0

0li)xiit6tHIl()B!Jp0b

{

DtI

n:r5

_L-=__ r I

' l

\, t \

. ' !--r+

I"; t \

T T. t

t ' r - . / ' - '

, tI t t

.Ll! T

g8

er; ' I

7

:lti

' l:

, 1

Is.It

I

?otr:

I

dvnz

t

,{'ffi^ I HHHilNHMHM NI * fl

EAHEEEeE"I gHE ,.IEEE

,MEEEAE3EX

"""i --a

ffi**,l$1--, i I

t 1 tt ml - ll >l ol a

(

t i

&r lI

I

N)C)

Page 133: RTRW Padang

l:l?i., Tata_Ruans Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2Ol3

Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara

;jint'J j:'J ?,ilff ::ffT::iTii: i :",s, n jaring a n pelavan a n a ta u ru re pe n e rba n s a nff :tri#:i:::::^f::*::*"0'*l'J;,;ff JJT:ff #;i::,l:;::iilj:il',T1#:?^l'f l::::.'ry:i.gi':**',.,ilff ,",?Jn.ff lffi ':;;J:,'ff ',:i*:i:"T:"ii::'::,,y4;;"*#ffi ff -,,f fr fi:f i:,,1persatu berhenti beroperasi karena bei-bagai pertimban gan.

. c' o

. ( g ; '

: ( | , c' q b. ^ G

. t ' , 6

cimoii. o.s -

KONSEP HUB & SPOKE DALAM SISTEM PELAYANAN BANDAR,A

Rencana petnindahan pelayanan operasi penerbangan komersial dari Bandara Tabing keBandara Ketaping yang telah otrencanakan sejak akhir tahun 1g80-an, dan diharapkan BandaraKetaping akan dapat beroperasi pada tahun 2005, akan mempengaruhi sistem jaringan dan

;:ff;r",lf:il,:il::J:siudara Kota padang, provinsisumarera Barar maupun wirayah

sebagai Bandai'; lniemasionaf, Eandara Ketaping rianiinya akan berfr.rngsisebagaiftcb (pusat)dan bandara-battdara kecildi sumatera Barat, maupun bandara rain yang berada di pantai baratPulau sumatera sebagai spoke (larlian). Dalam sistem jaringan pefayanan transportasi udara,tidak semua bandara dalam satu kawasan tertentu memirikifungsi yang sama, namun ada satuyang berfungsi sebagai pusat (hub) dan yang rainnya sebagaiirri_irn (spoke) perayanan.

S l

. : lq lG l

G I

6 :

- l( q ;

( ! :\ l

G ) !

e l

tr, 1: l

O l

91 |II

BAPPEDA Kota paderlg

v t .21

Page 134: RTRW Padang

felca_na. Tata_ Ruang Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

sampai akhir tahun perencanaan diharapkan akan dibuka kembali bandara kecil/perintis yangpernah ada' seperti Bandara Rokot di Pulau sipora. serain itu, tentunya tidak tertutupkemungkinan dibangunnya Bandara-bandara baru di wirayah Sumatera Barat, seperti diBukittinggi, pasaman atau di Solok Selatan.

Rerrcana sistem jaringan transportasi udai"a Kota Padang yang terkait rJengan Ba'dara Ketapingdapat dilihatpada Gambar. 6.10. pada haiaman berikut ini.

C. Rencana Sistem Jaringan TransportasiLaut-Qistem jaringan transportasi laut berkaitan dengan jaringan perayanan atau rute pelayaran kapalpenumpang, kapar barang maupun kapar penangkap ikan/kapar neravan.

sistem jaringan transpciiasi laui liang direncanakan dalam menoukung pengembangan KotaPadang 10 tahun ke depan, dapat dijelaskan sebagai berikut :a) Pelabuhan Teluk Bayur

Pelabuhan ini akan menjadi Pelabuhan Laut lntemasional dan daram jangka panjang dapat menjadipelabuhan terbesar di wilayah barat Indonesia. Pelabuhan Teluk Bayur akan memiliki skala pelayananuntuk pelayaran regional, nasionaf dan intemasional. untuk pelayanan lingkup regional, pelabuhanTeluk Bayur dapat melayani pelayaran kapal dari pelabuhan-pelabuhan yang tendapat di pesisir baratPulau sumatera' Untuk lingkup nasional, Pelabuhan Teluk Bafur dapat secara optimal melayanikapal penumpang dan kapal barang (cargo)dari berbagai petiunan nasional lainnya. Dan untukpelayanan intemasional, diharapkan Pelabuhan Teluk Bayur dapat melayani kapal pesiar dan kapalbarang dari luar negeri, khususnya danlkenegara-negara Asia Timur dan Asia Tenqah

b) Pelabuhan MuaroPelabuhan Muaro diarahkan sebagaiuntuk pelayanan lingkup lokaldan antar-pulau (interins.:leri.Kapal penumpang, kapal barang dan kapal pesiar (yachQdengan kapasitas terbatas akan menc-gunakan perabuhan ini sebagai tempak sandar dan femberang'katan.Untuk pelayaran angkutan penumpang dari/ke Pulau Meniawai, terutama angkutan ,,visaiadiharapkan semua aktifitasnya dapat dilakukan dari Pelabuhan Muaro sehingga interaksi aniara KoraPadang dengan Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat sebagai suatu jaringan peiayanantransportasi yang. terintegrasi dengan perayanan pariwisata. Ke depan juga diharapkandikembangkannya jaringan pelayaran iisata ke carocok, painan Jan pariaman, sehingga wrsataivanmemiliki altematif lain untuk mengunjungi obyekobyek wisata y.ng ,.rdrprt di Kabupaten pesisirSelatan dan Kabupaten padang Fan.man.

c) Pelabuhan BungusPelabuhan Bungus lebih difokuskan sebagai pelabuhan Tempat pe6aratan lkan (rpi) c.anpelabuhan urrtuk kapal-kaoalyang membawa hasilpemanfaatan sumberdaya laut lainnya. Seiainitu' Pelabuhan Bungus juga akan difungsikan sebagaitempat perbaikan dan pembuatan kapar-kaoar,khususnya kapal nelayan dan kapal angkut barang inter-insuler. untuk jangka panjang, pelabuhanBungus dapat melayani kapal angkutan-penumpang antar pulau, seperti dari dan ke pulau-pulau diwilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

BAPPEDA Koca padang

\,:t _ 22

Page 135: RTRW Padang

nlllz0

0li)xiit7aal

L

H}6Zf[)u!Jph'i

(

)

TI

F

U K\ l . t l+*N+

- l&?

F8RsR!

zhi^iI r

(^,t

:

\

Fr5\VH

\ff/:aixX

-_---TI

:crfts,ArwA

rl

!/i--: (?il

I

Yztll

(!

}PA?ft+j-F R iL F - '

fE$\ \ I I

N xt <

N

;z\t{%

i

I r vn ls, dy{

- r F l p , -

(v$Y" ' L.- '

,'a+-

) - z '

I r '

lti/

./l. l

/ _ . 1

/ lo:

:l

x t! t !

F g: l>nfZ ZIm4

5T

\ - J ':- s^'

. " o " Iri\ ir ' , t

, ; \b\

\

,/ x./ +/ ?

, / A:an\f"

ft\i:fi\o. 'qI .t \\ F,.,i.. ' l ! \:

l\ivd EFiI EXs' \ t r

\. ilFt . - :S\\ \ - . . - \

i lt . . _ , _-t---'*

t: t

\ "T - .\ I

, I

t li l t

\ , iI

r l! lI! - ' r\ ' * i - '

l !IIrI' lL-'i

\i lj ' *

! l

fiHflf,F rz

Ia

!q

IIr

?I

I

vmz6

UEqEmf;l * n{f;gFf;EEl3*fig ' " X t " l I E

F *! lEsq- | gEsI EC;| =94I HiFl o r z

m-l

omz(t

jr@gEgi

EFa{'#e)<tx

Page 136: RTRW Padang

t-.\

X1FAE1

a1i l

Ia

EH

A

FAt\A?

\ /n3

Ir lt\I

1I

lI1I

oT)c

fr"II

I, " ' {1.\\

!

II

; ,

\ i q

il;{

\

i

A

Fz\ ;

- l

il r')11".[-i

III\ t

' 4 t g

)

I. lI-f.Ii

-iII"1

{ f1 i

II

!. i

I

I

I!tl

)(,

I

th_-I-'

tB

tqnT

_ __ t *

I7.

AFfrEm m9 2

,-_---l

st . . .

N,S

n|nz0

TD0,7i)xtit6tHIf[)8lili

(

)

TI

FEE

III,L

fF

Io

II

{

oA

rI

r!6e,

',*@Fil#tr,

ffii,//-'Wf I'E

!n-l

ofiz

u,

HHMMM Hf;fiF*EeFFFg =z

2at% z o

22- {>>E Q aes?H:3-9i

> 2

Fszo

,@]@ n

EPd 0?12

E'H9EiEXs.

Page 137: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RfRW)

6.4.1.4. Rencana Sistem Jarinqan Utilitas

A. Rencana Jaringan Air BersihJaringan perpipaan PDAM terdiri dan jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi. Totalpanjang pipa terpasang hingga akhir tahun 20A2 adalah 1.522.711 m, yang terdiri dari pipaberdiameter 50 mm hingga 800 mm darijenis Steei, DCIP, Gl, ACP dan pVC. Sebaqian besarpipa diskibusi terpasang di kawasan pusat kota.

Hingga iahun 2013, diperkirakan jumlah pelanggan PDAM akan meningkat dari 54.000sambungan menjadi 85.000 sambungan, dengan luas pelayanan akan bertambah hinggakawasan wisata Sungai Pisang di bagian Selatan kota dan kawasan padang lndustrial park dibagian Utara kcta. Panjang jaringan perpipaan PDAM diperkirakan akan meningkat meniadisekitar 2.122.000 m atau sekitar 140o/o dan panjang pipa yang ada saatini.Penambahan jaringan distribusi sebagian besar berada di luar kawasen pusat kcta yaitu kawasansub pengembangan dan pinggiran kota. Hal ini mengingat tingkat pelayanan di kawasan pusatkota sudah relatif tinggi, walaupun belum seratus persen penduduk di kawasan ini yang terlayani.Penambahan perpipaan di kawasan ini lebih bertujuan untuk perbaikan aliran. Jaringan pipadistribusi utama yang akan dipasang untuk perluasan daerah pelayanan adalah jaringanperpipaan sepanjang jalan Padang By-Pass menuju kawasan incjustri Padang Industrial parkdan dari Bungus ke kawasan wisata Sungai Pisang, dengan diameter antara 150-300 mm.Untuk jelasnya, rencana sistem jaringan air bersih Kota Padang c!apat dilhat pada Gambar 6.12dan Skematik Sistem Penyediaan Air Bersih Kota Padang ditunjukkan pada Gambar 6.13.

L Rencana Jar i rgan DrainaseSistem ;aringan drainase di Kota Padang terdiri dari sistem drainase mayor dan drainase minor.Sistem jaringan drainase mayor terdiridari 19 sungaidengan total panjang sekitar 124.400 myang beimuara ke Samudra Indonesia. Sedangkan sistem jaringan drainase minor terdiri darijaringan ci 'ainase primer sepanjang 39.731 m dan drainase sekunder sepanjang 33.048 m.Kondisi saiuran drainase kota sebagian berupa pasangan permanen dan sebagian masih dalamkondisi saluran tanah. Janngan drainase yang ada saat ini belum dapat mengatasi masalah banjirsetiap tahunnya. Diharapkan hingga akhir tahun 2013 Kota Padang dapat terbebas dari masalahbanjir, Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya rehabilitasidan normalisasi, pembangunan saturandi daerah i'av/an banjir serta pembangunan saluran drainase yang terintegrasi bagi kawasan-kawasan pengembangan baru dan pembangunan waduk pengendali banjir.

Lebih jelasnya, rencana sistem'jaringan drainase Kota Padang ini, l ihat Gambar 6.14. danGambar 6 .15 .

BAPPEDA Kota Padangv t - l J

Page 138: RTRW Padang

L

z2'oLt,tx4 0! 2i Y,9.zmxa0i-tzo

{'Hmn| 3 ! >I ; 3 8' l g a y

: 1 = i a

eea at f f in 5H >! H

x€(r:

2'0

-{x-l

'i,,

(

;

i i i ., V'ttS':

"JT{

*

- ' N 9 . ' . ' /. , , t \ V

, ' ! - n ' '

l Y ' . < '

t x

: tf !

= >>ilz zItne

{t

(1

$

a):

r'>

6 n

I

ts

4()))

\ o- f - - ' \ ' j

\J\*..'Ll

ad

4q

It

t

\ tt i. l

r t i\ z ' \

\\

)

Il- : ,1 , . '

\j ' ri l

f \ ,l

I

E$

2oor

*

I! lm >r5ndF u2

f d r tf 6 r !

:

r

t

n|llv0

XD0,7i)It!tf;pull[)u!' l roi

(

)

I

!rl

!

ds22o

3E,

IIINHMEEEAMHMMM HlHEEIgfr-EEEF*EEIii I Ei

EHgHP

E

,.,;;.@

Page 139: RTRW Padang

11fi{k,f**.'il[lill1l?2

IPA S.LotunoKop.60 L/d6t

[:;: 5ooo8l,s"'"

Res. Eondor- BuotKoo, .l000Mr

Res. Peoombiron(cp. 40bMJ

IPA S.LotunoKop.aO L/dEt .

s /D TAHUN 20t3RENCANA PENAMBAHANIPA

n rfoo.6oo L/det,

IPA Guo Kuroni i( op .40 L /de t . '

IPA Ulu Godut I & tlKop.40 & a0 L/det.

Bungt4s40OMJ

Bunqusa0 L/det,

,4//47/iitiii;/'lryrirh

IirEl\l c: ^qht A -||-a7 0 r=|LrA.ht(G V\tt r_A\zA.Hf<CD-r.A. F \D ^\.hlc

Nomor Peh :6.13Judul Peta ;

SKEMATIK SISTEM PENYEDI,qAN AIR BERSIHKOTA PADANG TAHUN 2013

Page 140: RTRW Padang

8Z- rn

nrl|z0

0|i)xlIt62H}louIdi

(

)rl

t

r

15

!

=b

c.rLr)L

ilitiiliLl+.t -

II

rE

;ioFfl

tigBP > te_tA6€gx3

@Edr mH u

E1geE:

Page 141: RTRW Padang

l! ',.,v;-*"',.| 1. ..,l . t ' 1 \

, , , ,

, t .N

;W1nlllllzl0l

0lli)lititf;lHIl6)B!Jp0i

{

)t ;

II

FEE?Eg

MMMAMHM H

BEHEEE'UfrH

EgFg?7

laa*xE

Page 142: RTRW Padang

P.encana Tata Ruang Wiiayah (RTRW)lioJa Padang 2004 - 2013

C. Rencana Jaringan Listrik

Jaringan listrik di Kota Padang saat ini telah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota Padangdengan sistem pengaliran interkoneksi dari 3 gardu induk yang terletak di Kecamatan PadangBarat dan Kecamatan Pauh.

Hingga akhir tahun 2013, jaringan listrik utama yang ada telah mencukupi, sedangkan upayapeningkatan pelayanan PLN lebih ke arah penambahan daya terpasang dan penambahanjaringan listrik ke pelanggan terutama di daerah kawasan pengembangan baru, baik untukkawasan perumahan, industri, wisata maupun kawasan komersial lainnya, lihat Gambar 6.16.

D. RencanaJaringanTelekomunikasi

Sistem jaringan telepon yang dilayani oleh Kandatel Padang telah menjangkau sebagian besarwilayah kota, dengan jumlah pelanggan sebanyak 59.050 sambungan.Hingga akhir tahun 2013 diperkirakan jumlah pelanggan telepon akan meningkat menjadi 9C.000sambungan, dan luas pelayanan Telkom akan menjangkau hingga kawasan Padang lndustrialParkdi bagian Utara kota dan kawasan wisata SungaiPisang dibagian Selatan kota. Jelasnya,dapat dil ihat pada Gamber 6.17.

6.4.2. RENCANA POLA PEMANFMTAN RUANG WILAYAH KOTA PADANG

6.4.2.1. Rencana Peqenfaatan Kawasa.n Lindunq

Mengacu pada Keppres No.32/1990, pada dasarnya Kawasan Lindung yang terdapatdiwilayahKota Padang terdiridari :a) Kawasan Yang Memberikan Perlindungan BagiKawasan Bawahannya, yang meliputi :

. Kawasan Hutan Lindung

. Kawasan Resapan Airb) Kawasan Perlindungan Setempat, yang meliputi :

. Sempadan Sungai

. Sempadan Pantai

. Kawasan Waduk

. Kawasan Sekitar Mata Airc) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, yang meliputi :

. Kawasan Hutan Bakau

. Kawasan Taman Hutan Wisata

. Kawasan Cagar Budaya dan llmu Pengetahuand) Kawasan Rawan Bencana

H:.Fi_.'

B .PPEDA Kota Padang vt . 30

Page 143: RTRW Padang

t t

x x! b

F I2 I> r'lz zIftI: f l

:€tn

rllz0

dli)xiitfrtHIl[)u!ili

{

)

I

,,,1 I \

n

!;

I

i

! TBE> ct !o >J D< t

Iz

d f

, - f lI

\\

It

,

f \I

I

tIIIr.l ,l

't

l"' i--\ -** -*--

I

I| - ,

\ . - ' * ': __ __. . , . _

\

. / '

1 . ' z ^E|ld2

I tii - ' r' ; z '

! t

$E5 ;o lm mt rt2

\ / . \

I

I:

F(

I

II

I

{

6c3I

ra-vz

l tI l !

I trl

tll/ l o

l tEdt;s t ( ,z t -o lo l

t l6 l> ln l

,_vi

,tW,'

NEHNHffiNM H

FHfiEeA$'EFE

fi

Agx6t9FsrqEgO t -gET , Zc o3Eo r3q

nx

[qEil

EfrFg4h.t

(r)

Page 144: RTRW Padang

nIllz0

0li)Ititf;lHIf6}u!il[

{

)I

I

r!

52uucI

I

(,to

mNnHffimm nEEEAEEE'E:H lE : i iEE}E*

'E

I

onlidx {>l *>

Zdtr,3EEaazts6J

o r z

EE$gEd*6aiFT

Page 145: RTRW Padang

l"l.1n. Tara Ruang Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

Memperhatikan kondisi fisik dasar (topografi, kemiringan lahan, geologi, tanah, klimatologi danhidrologi)dan hasil analisis daya duktrng fahan, pemanfaatan kawasan lindung wilayah Kota padangsampai akhir tahun perencanaan direncanakan sebagai berikut :1) Kawasan Hutan Lindunq

. Luas . 36.500 Ha'' cakupan : Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan pauh, Keca.natan LubukKilangan, Kecamataniubuk Begarung cian KLmaran Bungus Teruk Kabung.. Batasan pemanfaatan nya adalah :- Memantapkan kawasan lindung yang telah ditetapkan untrk menjamin fungsi hidroorologis. ;..*on:n#awasan

lindung tioaiiiperoolehkah uniuk dimanhatran untur i"giatrn oroio.v..- Meiakukan nqm|1laugn tertradap kegiatan yang diperbolehkan (perclitian dan ilmu pengetahuan)- Merakukan rehabiritasi dan reboisasi-tawasan iutanyang rusak.

2) Kawasan Resapan Airo Luas : 2l2Ha' cakupan : Kecamatan Koto Tangah, Kelurahan Da,jok runggui Hitam kawasan antara Jalarr gy

Pass dan Bandara Tabing, waduk tr,,rarvinas, pa-rupuk rabiil;; cr.r.n gambutdengan ketebalan 3 meter.. Batasan pemanfaatannya adalah :

- untuk tanaman{anaman yang membantu mengurangiteriadinya aliran air permukaan (run$f).. ;"r:;|:n#

aras Retarding Bain atau waduk uni,t p"irrnprngin airdan p"nrngluirngan banjir.- Mencegah pengalihan.fungsimenjadikawasanterbangun- Memfungsikan sebagai kawasan wadlk pengenaar oJnlir dan mengawasi kegiatan yang dapatmengganggu kemampuannya sebagai kawasan *rprn.

3) Kawasan Sempadan Sungai' Luas : Mengacu pada sK. Gubemur sumbar No. 10 Tahun .r9g5' cakupan : Eatang Kandis dan Batang Nr..Ding!, Batang Tarung dan Batang Logan diKecamatanKoto Tangah, Batang Kuranjidi KecamatJn Kur:anji, pauh, Nanggaro dan padang

t!t!1, ealano Balimbing di.Kecamatan Kuranji, Batang Arau dii"uirr.t.. padang. Batasan 0","".,::;:i;t|!;:t"{:batun

dan sunsai pisans oi xecariat.n aung;i"irk Kabuns.-- Untuk tanaman yang dapat mencegah terja.drlva erosidan penggerusan sisi sungai.- Sebagai jalan inspeksi dikawasan iang suOan ierbangun.. Penanganan- Melakukan pengaman daerah aliran sungai

[tJ:i,r:*f;n'tttn yang dapat mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dasar sungai

- Melakukan penelitian pada sungaitertentu untuk rnengambiltindakan guna pencegahan banjir.4) Kawasan Sempadan pantai

' Luas : Kawasan disepanjang ealal]Io^qeter dari pantai kear:ah darat darititik pasangtertinggi atau Mengacu pada sK. Gubemur sumbar No. 10 Tahun 1g95' cakupan : sepanlang pantai wilay.t,.rotr paoang ying -meliputi

Kecamatan koto tangah,Kecamatan Padang Utara, Kecamatan eaoJng 6it, k*rrrt;; F;;rdsetatan danKecamatan Bungus Teluk KabungI Batasan pemanfaatannya adalai :- Untuk tanaman{anaman yang dapat mencegah terjadinya erosi dan abrasi pantai, seperti tanamanbakau (mangrove).

aAPPEDA Kota padang

V I . J J

Page 146: RTRW Padang

Renca^na. Tata Ruang Wlayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

- Sebagairuang terbuka milik umum yang dapat cimanfaatkan untuk rekreasidan objek wisata pada_ pantai yang landaidan memiliki panorama yang indah

. Penanganan- Mencegah kegiatan budidaya yang dapat merusak dan mengganggu kelestarian fungsi pantai- Rehabilitasi kawasan hutan bakau sebagai pelindung pantai ylng rusak.

5) Kawasan Sekitar Mata Air. Luas . Kawasan sekitar sumber mata air yang ada' Cakupan : Kawasan sekitar mata air sekurang-kurangnya 200 meter disekitar mata air yang

mempunyaimanfaat penting dalam menjaga kelestarian fungsi mata air.. Batasan pemanfaatannya adalah :- Untuk tanaman{anaman yang dapat membantu penyerapan air.

. Penanganan- Mencegah kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan merusak kelestarian fungsimata air.

6) Hutan Bakau. Luas : S42Ha' Cakupan : Kawasan hutan bakau 64,45 Ha. kawasan terumbi; karang 400 Ha dan runnpui lairi

77 ,58 Ha diperairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung.. Batasan pemanfaatannya adalah :

- Sebagai tempat berkembang biaknya biota iaut dan pemijahan dan sumber makanan ikan.- Pelindung pantai untuk mencegah abrasi pantai dan pelindung kegiatan budidaya dibelakangnya- Terumbu kar:ang sebagai objek wisata yang menarik'- Rumput laut mempunyai nilaiekonomi yang diolan sebagai bahan makanan- Pengembangannya harus diawasioleh Dinas Pertanian dln Dinas pariwisata.

. Penanganan- Melakukan rehabiritasihutan bakau dan terumbu karang yang rusak.- Pengembangannya diawasidan dikoordinasikan oleh Dinas Pertanian danDinas pariwisata .

7l Kawasan Taman Hutan Raya. Luas : 240Ha' Cakupan : Taman Hutan Raya Bung Hatta di Kecan-.aian Lubuk Kilangan yang menyatu dengan

. Batasan or,..,xx[x'.il lxt:,:ill" *- Sebagai pusat koleksi dan tumbuhan dan plasma nuifah se(a satwa yang tergolong langka danterancam kepunahan dan pedu dilindungi- Sebagai pusat penelitian dan ilmu pengetahuan- Sebagaiobjek wisata alam

. Penanganan- Melindungi seluruh flora dan fauna serta plasma nuifah dari kepunahan dan mengembangkan

koleksi terutama tanaman langka.- Mengembangkan kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta menjadi tempat penelitian dan ilmupengetahuan dan objek wisata.- Melakukan pemantauan kegiatan budidaya yang bei'kaitan dengan kegiatan penelitian, ilmupengetahuan dan pariwisata.- Pengembangan diawasidan dikoordinasikan oleh Dinas Pertanian dan Dinas pariwisata.

8) Kawasan Cagar Budaya dan l lmu pengetahuan. Luas : 22Ha' Cakupan : Kecamatan Padang Barat yang meliputi kelurahan Kampung pondok dan Kelurahan

Berok Nipah dan Kecamatan Padang Selatan meliputi tietulnan Belakang pondok,Ranah parak Rumbio, pasa Gadang dan Kerurahan Batano Arau.

BAPPEDA Kora Padangv t -34

Page 147: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wtayah (RTRVU Ef

. Batasan pemanfaatannya adalah :- sebagai kawasan perdagangan dan campuran dengan tetap melestarikan bangunan kuno danmempunyai nilai sejarah dan ilmu pengetahuan.- Sebagai kawasan wisata budaya dan sejarah sejafan dengan pengambangan kawasan wisataGrrnung padang.- Meratapkan fungsi-fungsi baru yang mendukung pelestarian bangunan bangunan kuno dan sebagaiobjek wisata atau pengembangan ilmu pengetihuan.

. Penanganan- Melakukan pengawasan teriracap bangunan, sifus arkeolog.yang telah diteiapkan sebagaibangunanatau kawasan vang dilindungidari perusakan, perubahan ltau oiganti dengan bangunan baru.- Merevitarisasi kawasan sesuai dengan fungsi dan pemanfaatannia.

9) Kawasan Rawan Bencana' Luas : tersebar dibeberapa tempat dibagian Selatan dan Timur wilayah Kota padang' Cakupan : Kecamatan Bungus retui xaounj, Kecamatan Lubuk Kilangan.dan xecamatan LubukBegalung.. Batasan pemanfaatannya adalah :

- Sebagai kawasan penyangga /pei-kebunan dengan tananna+tanaman i?ng daoar mengikat strukturtanah dar r mengurani terjadinya longsor dan eiosi.- Pengembangannya harus diawasi oleh Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian dan Dinas pekerjaanUmum

. Penanganan- Tidak mengembangkan kawasan rawan bencana untuk kegiatan budidaya terutama permukiman- Mencegah kegiatan yang dapat mendorong tedadinya bencana rongsor

6.4.2.2.

Kegiatan budidaya perkotaan yang akan ditampung diwilayah Kota padang mencakup :. Kegiatan Perumahan dan permukiman. Kegiatan Ferdagano'n dan pemiagaan/bisnis. Kegiatan Industri' Kegiatan Pelayanan Umum dan Sosial-budaya (pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi, olahraga'

dan fasilitas sosial lainnya). Kegiatan perkantorarr(pernerintattcianswasta)

: ;:ffii#ndukung transportasi (terminal, stasiun kereta api, petabuhan, bandara dan areat parkir)

. Pemakaman

. Tempat pembuangah akhir sampah

Pengaturan pemanfaatan ruang/lahan untuk kegiatan-kegiatan budidaya tersebut memperhatikanbeberapa hal, yaitu :. Perkembangansosial-kependudukan. Prospek pertumbuhan ekonomi.

9.tr dukung fisik dan lingkungan.

9.yq dlkung prasarana dan fasilitas perkotaan. Kondisi fisik dasar dan daya dukung lahan' Penggunaan lahan eksisting dan Kecenderungan perkembangan fisik kota. Batas kawasan lindung. i(ebijakan pembangunan dan tata ruang yang hendak dituju. Perkembangan dan kebijakan pembangunan wilayah sekiiar

BAPPEDA Koca Pedrng

v l - 35

Page 148: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW) \a/

Pokok-pokok rencana pemanfaatan kawasan budidaya Kota Padang sampai tahun 2013 dapatdijelaskan sebagai berikut :a) Kawasan perumahan dan permukiman

' Lokasi kawasan perumahan/permukiman lersebar di seluruh kawasan budidaya, yang terdiri darikawasan permukiman individual dan kawasan permukiman/perumahan yang mengelompok danterencana (real estat, perumahan, kompleks).' Luas kawasan perumahan dan permukiman dialokasikan + 40%(9.00c Ha) dari keseturuhan kawasan

budidaya perkotaan.' Kawasan potensial untuk pengembangan perumahan dan permukiman diperkirakan akan dapatmenampung *2.000.000 jiwa penduduk.' Kawasan perumahan dan permukiman skala besardiatas 3 Ha (realestat, perumahan, kompleks)pengembangannya diarahkan ke wifayah bagian utara (Kecamatan Koto Tangan;, wilayah Timur(Kecamatan Kunnji, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan)dan wilayah bagian Selatan(Kecamatan Lubuk Begalung).

bi Kawasan Pc;dagangan dan perniagaan/Bisnis

" Lokasi kawasan perdagangan tersebar di sub-sub Pusat Pelayanan utama (Lubuk Buaya, Air pacah,Bandar Buat, Tabing dan Bungus), dan pusat-pusat perayanan Kegiatan

' Lokasi kawasan bisnis dikembangkan di Pusat Pelayanan utama (kawasan pusat Kota).' Pada titik-titik tertentu (hof-spof), kegiatan bisnis dikembangkan di Koridor Jalan padang By-pass,Koridor Jalan sepanjang Pantai Padang, dan Jalan-jalan utama Kota, sejauh pengembangannyatidak bertentangan dengan pemanfaatan kawasan di sekitamya.

' Pengembangan kawasan perdagangan dan pemiagaan/bisnis akan didukung oteh penyediaanprasarana perkotaan yang memadai (suplai air bersih, jaringan drainase, p"ngi.;rl..n air limbah,penanganan sampah, pasokan listrik dan jaringan komunikasi).

c) Kawasan Industri' Lokasi kawasan industri direncanakan di 3 tempat, yaitu lndustri peng:ta.ian dan Manufaktur di AnakAk (Padang lndustiat Park), Industri Rumah Tangga di Bandar tsuat dan Industri Maritim di Bungus.' Pengembangan kawasan industri akan didukung oleh penyediaan prasarana perkotaan yangmemadai, khususnya pengerolaan rimbah dan pasokan ristrik

d) Kawasan Pelayanan Sosial 'Budaya (pendidikan, kesehatan, pei. ibadatan, rekreasi, olah-raga dan fasilitas sosial lainnya)' Lokasi kawasan pelayanan sosial-budaya tersebar di seluruh ka*esan budidayadan dipusatkan dipusafpusat pelayanan sesuai dengan skala pelayanannya (fungsional, kecamatan dan kelurahan)' Kawasan pelayanan sosial-budaya dapat diintegr:asikan dengan pengembangan kawasan fungsionaldengan fungsi komplementer.

e) Kawasan perkantoran pemerintah dan Swasta' Lokasi kawasan perkantoran tingkat provinsidi sepanjang Jalan Jen.d. sudirman dan Jalan Khatibsulaeman serta pada beberapa titik rainnya (rokasietsisitngl.' Lokasi kawasan perkantoran tingkat kota, sebagai langkah awal tokasinya djaiahkan di Kawasan AirPacah (Kelurahan Dadok Tunggul Hitam).' - Lokasl kawasan perkantoran swasta dintegrasikan dengan kawasan pemiagaar/bisnis, serta padatitik-titik tertentu {ho&spog di koridor-koridor jaran utama kota.

BAPPEDA Kora Padang

vr-36

Page 149: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang witayah (RTRW) VKota padanq 2004 - ZC13 ig,

' Perumahan/permukiman tersebar di seluruh kawasan budidaya, yang terdiri kawasan permukimanindividual dan kawasan permukiman/perumahan yang mengelompok dan terencana (real estat,perumahan, kompleks).

' Pengembangan kawasan perkantoran akan didukung oleh penyediaan prasarana perkotaan yangmemadai (suplai air bersih, jaringan drainase, pengelolaan air limLah, penanganan sampah, pasokantistrik dan jaringan komunikasi) serta aksesibilitas yang tinggi.

0 Kawasan Sarana Pendukung Transportasi (terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, ban-dara dan areal parkir)' Lokasi kawasan saEna pendukung transportasi ircrupa Terminaldirencanakan terdiri dari TerminalRegional Bingkuang diAir Pacah seiuas 17 Ha, Terminal Lokal/Kota di Lubuk Buaya sefuas t 5 Ha,di Bandar Buat seluas t 5 Ha, di Bungus seluas + 5 Ha.' Lokasi kawasan saEna pendukung transportasi berupa stasiun Kereta Api tetap dipertahankan arealdan luasannya untuk mengantipasipengembangan sarana angkutan kereta apidimasa mendatang.' Lokasi kawasan sarana pendukung transportasi berupa Pelabuhan Laut tetap di Teluk Bayurpada

areal seluas + 25 Ha, di Muarc pada areal seluas t 5 Ha dan Bungus pada areal seluas t 5 Ha.' Lokasi kawasan sarana pendukung transportasi berupa Bandara terletak di luar witayah Kota padang(Bandara Ketaping), sehingga tidak perlu dialokasikan lahan tersendiri.' Lokasi kawasan sarana pendukung transportasi berupa Areal Parkir direncanakan pada pusatausatpelayanan kota dan pada kawasan-kawasan fungsionar yang direncanakan.

g) Kawasan pertanian' Lokasi kawasan pertanian lahan basah (total seluas 4.191 Ha) yang didukung jaringan irigasi teknis,yang tetap dipertahankan yaitu di Kelurahan Batipuh, Kelurahan Lubuk Minturun, xetur,anan Kur:anji,Kelurahan Lambung Bukit, Kelurahan Limau Manis, Kelurahan Baringin, dan beberapasawah nonirigasi teknis di Lubuk Kirangan dapat dikonversikan bira diperrukan.' Kawasan pertanian lahan kering (total seluas 10.600 Ha), diarahkan tersebar pada beberapakecamatan yaitu Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Pauh dan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung danBungus Teluk Kabung.

' Pertanian tanaman tahunan/perkebunan diarahkan pada kawasan penyangga yang tersebar diKeca;'nalan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Pauh, Kecamatan lubur Kilangan, danKecanaian Bungus Teiuk Kabung.' Perikanan yang terdiri dari penkanan air tawar yang tersebar dibeberapa kecamatan, serta potensipenkanan iaut oiseluruh zona perairan witayah Kota padang.' Pertanian rahan kering yang berupa kebun dan radang dapat dikonversikan.

h) Kawasan pemakaman' Lokasi pemakaman di Tunggul Hitam (t 9 Ha), dijadikan Taman Kota dan kawasan resapan air.i LokasiMakam pahrawan diUrak Karang (t 3 Hajtetap dipertahankan.' Lokasi pemakaman baru akan dikembangkan dengan sistem rayon, masing-masing di KecamatanKoto Tangah. (t 8 Ha) untuk Rayon Utara, di Kecamatan Pauh (t 7,s Ha)untuk Rayon pusat danTimur, dan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung (x7,s Ha)unfuk Rayon seratan.

i) Kawasan Tempat pembuangan Akhir Sampah' Lokasi kawasan rpA diAir Dingin pada rahan seruas r30 Ha.'' sesuai dengan hasil proyeksi timbulan sampah Kota padang sampai akhir tahun 20.13, perludialokasikan lahan baru sekitar Air Dingin atau di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas t 12 Ha.

BAPPEDA Kota padang

v t .37

Page 150: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Tabel. 6.3.REN9ANA PEI\4ANFMTAN LAHAN KqTA PADANG TAHUN 2013

Sumber : Hasil Rencan alOOi.

No. JENIS PEMANFMTAN LUASHA (%)

t. KAWASAN TERBANGUN 1 1.789 16,96%1 rerumanan oan Hermuktman 9.000 12,95%z . r\owdrorr rE:tu.tgafigail qan femlagaarubtSnlS 500 0.72%J . Kawasan Industri 400 0,58%4. ndwdsarr retayanan umum oan Sostal_tsudaya

(pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekeasi, olanraqa& perkanlonan oernerintahka800 1,15%

rrasarana He(Otaan (iatan, saluran. TpS. TpA lpl T. lpA dll,l 750 1,08%6. Jalan Raya (Meri& Kotektor) 250 0.360a7. Taman Kota 60 0.09%8. remaKaman 26 0,04%lt.t .;z .

KAWASAN PERTANIAN 14.791 21.28%rcr raillan Lanan basan {sawah idgasi leknis & s:Mah nonjrigasi)Pertanian Lahan Kerinq (lanaman tahunan. ladano_ kehun rFlpmrkrn t sit-nunl

4.191 6,03%10.600 15,25%

PENGcU;iAAi'l LAINNYAi lt.1 3.053 4,39%

f dr rdr | -^!tsong e Etnnva tanpa BangunanRawa & Sunqai

2.203 3,17%2.850 1,22%

lv.1 .

T?

4.

KAWASAN LINDUNG 39.866 57.36%I rurdr Lrruung (nawasan ; Kesapan Atr, laman Hulan Raya Bung Hatta, Hutan,sekitar Mata Air, Rawan Bencana)

36.500 52,52%wdgdr ouudyd 6 i lmu renoetanuan-Hutan Bakau

%

Sempadan Sunqai

22 0,03%542 0.78%

1.439 2,07%Sempadan Pantai 1.363 1,96%J U M L A H

69.496 100,00%

RENCANA PEMANFAATAN LAHAN KOTA PADANG TAHUN

BAPPEDA Kota Padangv l .38

Page 151: RTRW Padang

t.

> Z l

z lx >! -- ;v z

O >E

Tl ' . \

\

,," ,]i

)-r\

i i

I

! x

O E> cz ao PJ M; zF3z

',

. , ' lI{

liiil

\

\i r ^ 6, , ,

' : ' ^ d \ l

.A+id

i

&'fi,ffii,ffifr'

*,{ ,{ ,- . f 'J

I

(,(o

nll1z0

0li)tilitf;lIll[)B!

I'trlri(

)

T-

xE

t

mzao5x

0

TI

IIIIa

E,g:oo

^l' r"fI:,

ta

o

1I:

I

.mzo

x

t!

o

o

!m{

2omx(,t

nffi ffi f NM fiil ffi n Effi iil n E El#iffinffi I n$ffiHnHn nBE3 s*E * * E EEX E E EEEEEEEEEEe'EEEEFaFiUs-ili i#E l;,FC"E=6 E E ^';-E1' I6 h E I p

1 > x

EX

vg6Bl;2 i;'o>

Bf;4 =62TBEE=>O J I

z

ffiMg !

EgHE8 z* j= 1

*6EIE.Afr>i Fo

- xh----\-rrs\/ -

Page 152: RTRW Padang

'1" 00' Ls

;i;! . i i :

':i:lY{$}

t'',:i

- / . . r . . . . '

\ : : . . : .\ ' , :

\

Re

I

t \

I

ililllllli!#iiiiiiiiii if

1"05' LS

a|nA

3Az

U-t

Ol

@{

R

@I

I

n|1Iz0

TD0,7i)xiB'f;lHIf[)BIJpoi

(

DI

' 0 xm b

8En3o 1m ms2z

1 '10 ' LS

o

Ice

o

! fa

Ia

Ex

I

I

It-

zo2

!

o2

n ffi ffil H N m U ffi n Effi E n E Effi mlffi l*r*

E i f; E E E E H E i E E E H i E E E E=iEF$"4g'E;E a E *F'fi; 4:''r*= " #, fi

'om:"1

2mx(n

gHitE- ^ 6 !E;F*

on g

x9F( )o ;; l dr >PrcU M> 7

6>x P

N ==>-gz

rwsuR M; gn

+tf , xsqt;EEE;E64h"I

(.^)(o

Page 153: RTRW Padang

t l

nlTlz0

T)0,7i)xt!t6!HIl6)8IJ; r

0ri(

)

Tt

If3

6

I

I

B

z>4

ry F W ri E E E ilEErim Nffi ta{ffinHm

F F s F E fi 5 E #fi sE gE$E sgrif'EE a'iFF n

E*- i =

Elf;Fi=l r*sI iFrI;rI

l@IFffIEHl gE

g8FH

Page 154: RTRW Padang

3::?1.. .uq nuans witayah (RTRW)

6.5. RENCANA PENGELOLAAN KA*A'AN LTNDUNG, BUDTDAYAPERKOTAAN DAN KAWASAAI TERTENTU

6.5.1. RENCANA PENGELOLMN KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

Penanganan lingkungan yang direncanakan diuramakan pada lokasi/kawasan yang dinilaimemilikinilaistrategis dalam pengembangan kota dimasa mendatang, seperti kawasan kota tua,kawasan perkantoran pemerintahan kota yang lama dan kawasan perkantoran,yang baru,

:i-T|,|,nnffH:ima.n kumuh, kawasan permukiman neravan, arau kawasan-kaw...n yrng

[:H:3il:[ffi,':'skunsan Kota Padans sampaiakjrirrahun perencanaan akan meripuri

a) Pengembangan Kawasan BaruKawasan pengembangan baru yang direncanakan adatah :'

5;ffi;:'fl:;l'tr1(etapins untuk kesiatan-kesiatan ekonomi, jasa perayanan, pennukim-

' Kawasan sekitar Terminal Regionaln[ ea3n untuk kegiatan ekonomi dan jasa pelayanan.. Kawasan perkantoran pemerintahan Kota padang.. Kawasan pusat Olahraga.

b) Kawasan yang DikonversiKawasan yang direncanakan untuk dikonversi adalah hingga akhir tahun perencanaanantara lain adalah :' Kawasan pertanian dan semak belukar yang dikonvesi menjadi Kawasan perkantoranpemerintahan Kota padang diAir pacah.'

f#ffiil Hlf:::ft[:*k-itar Kampus UNAND vans dikonversi menjadi Kawasan pendidikan,

' Beberapa kawasan pertanian yang tidak memilikj sistem irigasi teknis di Kecamatan padangTimur (Kelurahan Andalas, nniaras garat oan xuou r,aa.pallnl, x".r.tr; ilil;egarung(Kerurahan Anduring, Lubuk BegarunqJ, xecamatroid;n'0c;rahan Arai parak Kopi, Ampang,sungai Lareh dan Bel'lbiry] ],i',rg Jiionuursimenjadir.,ur.rn pur*ukiman/perumahan secaranlilT, i:Lfff ffi

'effit; T;;;;h meriputi Kerura han eui,ns K.b,il: p;ia;,' ilto r,o,c) Kawasan yang Diremajakan

Kawasan yang diremajakan, baik dalam bentuk peningkatan kondisi bangunan, peningkatankondisi lingkungan atau pembangunan kembari(restorasi) direncanakan di lokasi-lokasi :. Kawasan Kota Tua Muaro' Kawasan permukiman padat dan Kumuh.di Urak Karang dan purus, Lorong dan rainnya' [X?2 r'ffi XllfiH,koridor

jaLn-jJrn,t', t<ota yani saai i'ioit.i"p.r ;'.il,r.J:inrnrn

A.

BAPPEDA Kota p:dang

v t -41

Page 155: RTRW Padang

5:1.i1._ Tata-Ruans Witayah (RTRW)

d) Kawasan Pemukiman KembaliKawasan pemukiman kembali (reseftlemenll direncanakan di padang sarai untuk pemu-kiman nelayanan yang selama terdapat disepanjang pantai Kawasan pusat Kota (purus danUlak Karang).

B. Arahan Kepadatan BangunanKepadatan bangunan di Kota Padang diarahkan pada 3 jenis kepadatan, yaitu Kepadatan Tinggi(high4ensisty), Kepadatan sedang (medium4ensr[,), dan Kepadatan Rendah gow4ensity).Pada dasamya Kawasan Pusat Kota, Kawasan Pusatpusat Pelayanan dan Kawasan Fungsicnaltertentu diarahkan untuk bangunan dengan kepadatan ringgi. Kawasan permukiman/perumahandi Kawasan Pusat Kota dan sekitamya diarahkan untuk bangunan dengan kepadatan sedang.Sedangkan kawasan pinggiran (peiphery),kawasan penyangga (buffer zone),serta kawasanfrrngsional tertentu (kawasan pendidikan, kawasarr peneiitian, kawasan wisata dan kawasanlainnya)diarahkan untuk bangunan dengan kepadatan rendah. Kepadatan bangunan drdasarkankepadatan penduduk ditujukan agar lingkungan tumbuh tidak terlalu padat dan tercipta peman-faatan ruang yang efisien.Kepadatan bangunan dilingkungan perumahan dibedakan atas :

1) Kawasan dengan Kepadatan Bangunan Tinggi. Kepadatan bangunan rata_rata50 uniUHa.. Sebarannya di Kawasan pusat Kota' Dukungan sarana fasiritas umum dan fasiritas sosiar' Dukungan prasarana jaringan jalan, drainase, air bersih, telepon dan listrik.

2) Kawasan dengan Kepadatan Bangunan Sedang. Kepadatan bangunan rata_rata 35 uniUHa.' sebarannya di Kawasan sub-sub Pusat Pengembangan, dan kawasan diluar pusat koia' Dukungan sarana fasiritas umum dan fasiritas sosial' Dukungan prasarana jaringan jaran, drainase, air bersih, terepon dan ristrik

3) Kawasan dengan Kepadatan Bangunan Rendah. Kepadatan bangunan rata_rata <20 uniUHa.. Sebarannya Kawasan pinggiran Kota' Dukungan sarana fasiritas umum dan fasiritas sosiar' Dukungan prasarana jaringan jalan, drainase, air brersih, telepon dan listrik.

BAPPEDA Kota padang

Page 156: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

C. Arahan Ketinqoian BanqunanPengaturan ketinggian bangunan sangatdipengaruhidimana lokasi bangunan tersebut berada.oleh karenanya pengaturan ketinEginan bangunan terkait dengan rencana oemanfaaraankawasan.

a) Perkantoran/PemerintahanJalan Arteri. Koefisien Dasar Bangunan (KDg), 41o/o{i0o/o. Jumlah Lantai maksimum g lantai. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 3,6 _ 4,g

b) Perkantoran di Jalan Kolektor. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 45ol"-600/o. Jumlah Lantai maksimum 4lantai. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 1,9 _ 2,4

2. Perdagangan dan Jasaa) Perdagangan dan Jasa di Jalan Arteri

. Koefisien Dasar Bangunan (KDg) 6A0/" -75%

. Jumlah Lantai maksimurn 4 lartai

. Koefisien Lantai Bangunan (KLg) 2,4 _3,0b) Perdagangan dan Jasa di Jalan KoleKor

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60% _75%

. Jumlah Lantai maksimum 2lantai

. Koefisien Dasar gangunan (KDB) 2,4 _ 3,0

3. Permukiman/perumahana) Permukiman/perumahan di Sepanjang Jalan Arteri

. Keefisien Dasar Bangunan (KDg) 60%_75%

. Jurniah Lantai Maksimum 2 lantai

. Kc'efisien Lantai Bangunan (KLg) 1,2 _ 1,sb) Permukir-nan/perumahan di Sepanjang Jalan Kota

. Koef,sien Dasar Bangunan (KDB) 60o/o -75%e Jumiah Lantai Maksimum 2lantai. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,2 _1,s

2) Kaw?san Sub-Pusat penqembanqan l|tama1. Lubuk Buaya, Air pacah, Aanaar BuatJabing dan Teluk Bayur

a) Perkantoran pemerintah. Koefisien Dasar Bangunan (KDg) 450/"_60%. Jumtah lantai maksimum 4 lantai. Koefisien Lantai Bangun an j,g _ 2,4

b) Perdagangan dan Jasa. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 45%_60%. Jumiah lantai maksimum 2 lantai. Koefisien Lantai Bangunan 0,9 _ 1,2

c) Industr i dan pergudangan. Koefisien Dasar Bangunan (KDg) 30%- 45%. Jumlah lantai maksimum 2 lantai. Koefisien Lantai gangunan 0,6 _ 0,g

d) Permukiman/perumahan. Koeflsien Dasar Bangunan (KDB) 45% -60 o/a. Jumlah Lantai Maksimum 2 lantai. Koef is ien Lantai Bangunan (KLB) O,g _1,2

t)i. Perkantoran/Pemerintahan

BAPPEDA Kora Padangvt-u

Page 157: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

2. Bungusa) PerkantoranPemerintahan

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30Yo4STo

. Jumlah lantai maksimum 2lantai

. Koefisien Lantai Sangunan 0,6 - 0,9b) Perdagangan dan Jasa

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 45%-60o/o

. Jumlah lantai maksimum 2lantai

. Koefisien Lantai Bangunan 0,9 - 1,2c) Pcrmukiman/Perumahan

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30% - 4E%

. Jumlah Lantai Maksimum 2lantaiKoefisien Lantai Bangunan (KLB) 0,6 -0,9

3) Kawasan Pusat Pelavanan Keqiatan1. Anak Air sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60yo-751"

. Jumlah lantai maksimum 2lantai

. Koefisien Lantai Bangun an 1,2 - 1 .S2. Lirn:'.: Manis Sebagai Pusat Pendidikan dan ipTEK

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30%4So/"

. Jumlah lantai maksimum 3lantai

. iioefisien lantai Bangunan 0,9 - 1,2

3. Pasar Baru sebagai Pusat Pelayanan Sosial Ekonomi. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 45%-60%. Jumlah lantai maksimum 2lantai. Koefisien Lantai Bangunan 0,9 - 1,2

4. Gunung Padang sebagai Pusat Pelayanan pariwisata. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) < 30%. Jumlah lantai maksimum 1 lantai. Koefisien Lantai Bangunan 0,3

5. Sungai Pisang sebagai Pusat Pelayanan pariwisata. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) < 30%. Jumlah lantai maksimum 1 lantai. Koefisien Lantai Bangunan 0,3

4) Kawasan Pinqqir Kota1. Perkantoran Pemerintahan

. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30%45%

. Jumlah lantai maksimum 1 lantai

. Koefisien Lantai Bangunan 0,3 - 0,45

2. Perdagangan dan jasa. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30%45%. Jumlah lantai maksimum 1 lantai. Koefisien Lantai Bangunan 0,3 - 0,45

3. Permukiman/Perumahan. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 30% - 45%. Jumlah Lantai Maksimum 1 lantai. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 0,3 - 0,45

BAPPEDA Kota Pedang v t .45

Page 158: RTRW Padang

Rencana Tata Rlrang Wilayah (RTRW)Kota Padana 2004 - 2013

Pada Tabel 6.4 berikut disajikan secara ringkas mengenai arahan kepadatan dan ketinggianbangunan yang direncanakan untuk Kota Padang sampai akhir tahun 2013..

Tabei. 6.4.AMHAN KEPADATAN DAN KETINGGIAN BANGUNAN KOTA PADANG TAHUN 2013

Sumber : Hasil Rencan a, 2003

No. JENIS PEMANFMTAN K D B LantaiMaksimal K L B

A . Kawasan Pusat Penoembanqan Utama {Pusat Kota)

1. Perkantoran / Pemerintahan

a) Perkantoran/Pemerinlahan Jalan Arteri 45% - 60% 8 3,6 - 4,8b) Perliantoran di Jalan Kolektor 45% -609/0 4 i ,8 -2 ,4

2. Perdaqanqan dan Jasa

a) Perdaganoan dan Jasa di Jalan Arteri 60Yo '75o/o 4 2,4 -3,0

b) Perdaqanqan dan Jasa di Jalan Kolektor 60% -75"/" z 2,4 -3.0Permukiman / Perumahan

a) Permukiman/Per..:rehan ii Sepania;q ..ialan .a,1eri 60% -75"/" 2 1 , 2 - 1 , 5b) Pennukiman/Perumahan di Seoaniano Jalan Kolektor 60% -750/o z 1 , 2 - 1 , 5

B. Kawasan Sub-Pusat Pengembangan UlamaI

Lr!y! pgyg, Air Pacah, Bandar Buat, Tabing & Teluk Bayura) Perkantoran Pemerintah 45o/o - 60Yo 4 1,8 - 2.4b) Perdaganqan dan Jasa 45o/o -60% 2 0,9 - 1 ,2c) Industri dan Perqudanqan 30o/o - 45To z 0,6 - 0,9d) Permukiman/Perumahan 450/o - 60% I 0,9 -1 ,2

2. Bungus

a) Perkantoran Pemerintahan 30Yo - 45Yo I 0,6 - 0,9b) Perdagangan dan Jasa 45% - 60% z 0,9 - 1 ,2c) Permukiman/Perumahan 300/" - 45% z 0.6 *0,9

Iggg!_Pu."t P"l.yana" Ke1 Anak Air sebaqai Pusat Pelavanan Ekonomi 600/0 - 75% 2 1 , 2 - 1 , 52. Limau Manis Sebaqai Pusat Pendidikan dan IPTEK 30% - 450/0 0,9 - 1 ,2

Pasar Baru sebaqai Pusat Pelavanan Sosial Ekonomi 45o/o - 600/o 2 0,9 - 1 ,2Gunung Padang sebagai Pusat Pelayanan Pariwisata < 30% 1 0,3Sungai Pisang sebaqai Pusat Pelavanan Pariwisata < 30% I 0,3

D. Kawasan Pinggir KotaI Perka ntoran Pe m eri nta h a n 300/o - 45Yo 1 0,3 - 0,45/,. Perdagangan dan Jasa 30Yo'45Yo 0,3 - 0,45

Permukiman / Perumahan 30% - 45V" 1 0,3 - 0,45

BAPPEDA Kota Padang v t -46

Page 159: RTRW Padang

//

/

^ i \m >! &F hr iC l> mL Z=mI

tt

' , , t L

, {S ' -

, 1 .

.J l^t ''

n (. 4 5 -

i

IlII,,l

iI

\ l, l

iE t /

i -

I

III

I

iIII

p

6-

ta

n

I

s{ ds3 P

FH* t! f '

--E

{6 E T

n ( n ! !{ 6 t I I

t 5 3 S I

{teIg

am

B)I

tII

m! , r Y .

r t ti$[! "i 3

Il

mzoocz2

t{imzcziz

t$$$$m

92

Hi99; 8 b if i i : a t

t_i

xa tI Xi - l* * i

x f l f l f l-*$t

x-(!-

$998+*i{

\

/l'i,l$

./'' I//li

Eoz

> c > c4 41 r

> c1 =

F L

! (e 3t rP '

> c1 ?

b k b k

x6

)ti

?

x6

N E

,x6

b h k

l J b b

x6 b l r l r l

x6

Ii JIJ r'

N.v

qq

a.

(i

r^-tl$lt l

t=L

TFhIe< l

IE:

\

IIF/s

/os

tBl^ffi\

III

II1 A

,6r q

\,t "l

! tBE> cn ao >! Ae ttF2

, l\ ^ l I

i i I

\ , r H" ' - )' .ks\ '^.r : t /

i

Ia

c',-14#

"s- 'J[\-V'\ ' bq+-x

.ta

;"NI\ i

\ l

i\\ , -$\rMq

T ffifr \\1-\

iF- --J-F

\6

h -

I

rij

5=ifut-3fr3 t "*\,1

t \

_. i Lfa

7I

'!L w r .rS(

,Iji$;:i'.' (

. \Niv.

I $,+$/$)aFF:-lN{a*.{:

j r'l ,* T,X?i ri '.--

,tm-

! t\$t

Il

[tI+-itt-;

i I

(

I

Ec

2

Ec,a

t,

Il-- .l [r t ! ! i

\ ' l - t

t, F\\ I

.'\e\ / t . .

T ' rt

IF.Uil5 l r )e !I

I , - .2

{ l

v {rif,t2T

tzgB

V

! xd >nr7 9ntu,z

Itra

I

z

I\ lF. t

1tI

II

iI

tt\^. iFt:

3' $ P t '

t?f$3$

t

@6o

t$$'9m2

7

2

; i i$$t

TtI' r i

I E+

i$a*

ilzo2i2

> c< 3t F

f$f x

P f . r a

f l ssi t$

xI

b b b xa!x

IFIB

0

IL P '

xr,(rD i le

d$ 'ur 'F .3f r d L s

e.a.

6

a

e

B.

68.

ntTlz0

0li)xtitf;lH}l[)B!il[

{

)

I

mHHE. o SmHmmm nl , fl

{1aAIgg.,as 'l*g!d

3;FE'Etro l rz

"'o@Eiffi"

S$>);tD[tff"'*, a'\K.,lilii'r!}e - | 5) ls$r// I 6,\\ ' iY)../ t ::| \RX.T):r t ir * t w i \r1

Bu

Page 160: RTRW Padang

Rerlcana Tata lluang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

6.5.2. RENCANA PENGELOLMN KAWASAN FUNGSIONAL DAN KAWASAN TERTENTU

Sebagairnana telah dikemukakan pacla Bab sebelumnya, berCasarkan analisis yang dilakukan,dii'encanakan pengembangan 10 Kawasan Fungsional, yaitu :a) Kawasan Perkantoran pemerintahan Kotab) Kawasan pendidikan Limau Manisc) Kawasan Sekitar Bandara Ketapingd) Kawasan Eks Bandara Tabinge) Kawasan pasar Raya dan Eks Terminar Lintas Andaras0 Kawasan pelabuhan Teluk Bayurg) Kawasan Sekitar Terminal Regional Bingkuangh) Kawasan padang tndustrial park

i) Kawasan Wisata Terpadu Gunung padangj) Koridor Jalan padang By.passk) Koridor Pantai padang

l) Kawasan pesisir dan pulau.pulau Kecil

Untuk mengembangkan kawasan-kawasan fungsional yang dirt:ncanakan tersebut agar dapatdikembangkan sebagaimana diharapkan, dibutuhkan suatu pengelolaan yang tepat dan terencana,mulai dari tahap perencanaan, pembangunan dan pengoperasianrrya.

A. Kawasan perkantoran pemerintahan Kota. Perencanaan kawasan dirakukan oleh pemerintah Kota padang (Bappeda).' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang dan

dapat dilakukan kerjasama dengan pihak swasta.' Pengelolaan, pemelihanaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang

dan dapat dilakukan kerjasama dengan pihak swasta.' Pengembangan kawasan dilakukan sepenuhnya oleh Pemerintah Kota padano.

B. Kawasan pendidikan Limau Manis' Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang bersama-sama dengan Departernen

Pendidikan Nasionaratau institusi pendidikan (negeri atau swasta)' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah

Daerah atau Swasta.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh pemerintah dan/atau

lnstrtusi Pendidikan (negeri atau swasta).' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama antara pemerintah

dengan swasta atau Pemerintah Indonesia atau Institusi Pendidikan oengan pemerintarVlembagaclarr ["u;lr Nr;ceri.

I}AI'PEDA Koce Padang

v t -48

Page 161: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

C. Kawasan Sekitar Bandara Ketaping. Perencanaan kawman dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang dan dapat dilakukan kerjasama

dengan Pemerintah Kabupaterr Padang Pariaman di bawah koordinasi Pemerintah provinsi SumateraBarat, dan/atau oleh Departemen Perhubungan.

. Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, DepartemenPertrubungan atau Swasta.

. Pengelolaan, pemelihanaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,Pemerintah Kabupaten Padang Pariarnan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, DepartemenPerhubungan atau Sv,,asta.

. Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam benfuk kerjasama-kerjasama yang salingmenguntungkan, baik bagi perkembangan Kota Padang maupun bagi perkembangan aktifitasBandara Ketaping.

D. Kawasan Eks Bandara Tabing. Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang bersama-sama dengan Departemen

Perhubungan, dan dapat pula melibatkan pihak swasta.. Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,

Departemen Perhubungan dan pihak Swasta.. Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padanq,

Depademen Perhubungan dan pihak Swasta.' P0la atau sistem pengenrbangan kawasan dilakukan dalam bentuk ke.rjasama pembangunan yang

saling menguntungkan (joint venture, share-holders, BOT, BOO, dll) antar:a Pemerintah dengan pihak-oihak lairr.

E. Kawasan Pasar Raya dan Eks Terminal Lintas Andalas. Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang atau bensama-sama dengan pihak

swasta.' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,

pihak Swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan pihak Swasta.. Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padano.

pihak Swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan pihak Swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama pembangunan yang

saling menguntungkan (joinl venture, share-holders, BOT, BOO, dll) antara Pemerintah dengan pihakSwasta.

F. Kawasan Pelabuhan Teluk Bayur' Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang dan Departemen Perhubungan.. Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,

Departemen Perhubungan dar/atau pihak Swasta.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,

Departemen Perhubungan dan/atau pihak Swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama pembangunan yang

saling menguntungkan (joint venture, share-holders, BOT, BOO, dll) antara Pemerintah (Kota atauPusat) dengan pihak Swasta.

BAPPEDA Kora Padengv | .49

Page 162: RTRW Padang

ff tri:: J"'iiffi i'#5 *' ( R'RW)

G. Kawasan Sekitar Terminal Regional Bingkuang'

ff::iftaan kawasan dilakukan oleh Pemerintan xota Padang atau bersama-sama dengan pihak

' Pelaksanaan dan penrbiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,pihak swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota padang dengan pihak swasta.' Pettgtlloiaan, perneliharaan rJan pengembangan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,pihak Swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota padang dengan pihak swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama pembangunan yang

,til':t:,Itnn'ntungkan Qoint venture, share-hoiders, Bor, Boo,rlll) antana pemerintah dengan pihak

H. Kawasan padang lndustrialpark' Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang bekerjasama dengan pemerintah

Kabupaten Padang Pariaman, dan dilakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi sumateraBarat, dan/atau dengan Departemen perdagangan dan perindustrian.' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Departemen perhubungan atau swasta.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembanEan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Departemen perhubungan atau swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama-kerjasama yang sarrngmenguntungkan, baik bagi perkenrbangan Kota Padang maupun bagi perkembangan KabupatenPadang pariaman.

L Kawasan Wisata T'erpadu Gunung padang'

ff::i::taan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang atau bersama-sama dengan pihak

' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,pihak swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota padang dengan pihak swasta.' Pengelola;n, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilalukan oleh pemerintah Kota padang,pihak swasta atau kerjasama antara Pemerintan Kota padang dengan pihak swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasama pembangunan yang

;1'::,lt*'ntungkan (ioint venture, shareholders, Bor, Boo dil) antara pemerintah dengan pihat<

J. Koridor Jatan padang By.pass'

:;::i;."taan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang atau bersama-sama dengan pihak

' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh pemerintah Kota padang,pihak swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota padang dengan pihak swasta.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dilaiukan oleh pernerintah Kota padang,pihak swasta atau kerjasama antara pemerintah Kota padang dengan pihak swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam blntuk kerjasama pembangunan yangsaling menguntungkan (ioint venture, sharehotders, Bor, Boo dll) antara pemerintah de-ngan pinakSwasta atau sepenuhnya oleh pihak Swasta

50

BAPPEDA Kore pedang

Page 163: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

K. Koridor Pantai padang' Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang atau bersama-sama denoan oihak

swasta.' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilaxukan oleh Pemerintah Kota padano.

pihak Swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota Padarrg dengan pihak Swasta.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dila(ukan oleh pemerintah Kota padano.

pihak Swasta atau kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan pihak Swasta.' Pola atau sistem pengembangan kawasan dilakukan dalam bentuk kerjasanra pembangunan yang

saling menguntungkan (ioint venture, snarehotders, BOT, BOQ,dll) antara pemerintar dengan pihakSwasta atau sepenuhnya oleh pihak Svrasta.

L. Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil' Perencanaan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang dan Departemen Kelautan dan

Perikanan.' Pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan kawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota padang,

Departemen Kelautan dan perikanan.' Pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan kawasan dila<ukan oleh pemerintah Kota padano.

Departemen Kelautan dan perikanan.. Pengembangan kawasan sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah.

6.5.3. RENCANAPENGEMBANGAN KAWASANPRIORITAS

Agar pelaksanaan pembangunan Kota Padang 10 tahun ke depan lebih fokus dan terarah, perluditetapkan beberapa kawasan prioritas yang akan mempengaruhi perkembangan kota secarakeseluruhan. Penetapan kawasan prioritas mempertimbangkan beiberapa aspek, seperti :a) Pengembangan kawasan akan mempengaruhiperkembangan fisik kota karena akan menstimulir

perkembangan kawasan di sekitarnya. Dan sejalan dengan arahan perkembangan fisik kotayang telah ditetapkan (ke arah utara, timur dan selatan), kawasan prioritas diharapkan akanmampu menarik perkembangan fisik Kota Padang ke arah utara, timur dan selatan.

b) Pengembangan kawasan akan mempengaruhi perkembangafl ekonomi kota sehingga dapatmemacu pertuntbuhart ekonomi secara signifikan, baik dalanr bentuk meningkatkan aktif itasekonomi, meningkatkan nilai tambah barang-barang produksi, maupun dalam memoerluaslapangan kerja.

c) Pengembangan kawasan akan rnendukung optimalisasi pemanfaatan lahan dan oemanfaatansarana prasarana perkotaan.

d) Pengembangan kawasan dapat mendukung pengembangan kawasan yang berbatasan denganwilayah sekitar sehingga diperoleh keterpaduan dan keserasian pengembangan kawasanperbatasan.

BAPPEDA Kota padang

v t .51

Page 164: RTRW Padang

fr

..1

trt

)

n q. 4 ! '

,, . /

: . ' , ' 1 \A

,{s{'--l -

I

x lF >! EF :> ;> dz z3mI

{

)).

.*-*_-.--l-

\_ filxm"

a

.

uY.l

! :

c:

\\G

Th

4h

F

1

&

J

I'\ \- \ ' r

\.

xErl

I

II

nr6

L

tI

a

l..

K:EIa

i6F

FF

-

FiI i

\2

aa.

qa.

I

q

n|llz0

0li)ititf;lHII[)8IJr,i

(

)

I

l r7! IlI

{ ,

I

II

dFnozbs

!r!

5zIo

a

!m

o4mz6

uHffimm g

EEEfi'AE-

f;g,

4HF I

EfiE;z

m@gEEHEC2 ig6&;EiE*l-s.I

(JtN)

Page 165: RTRW Padang

3e1?na. Tara_Ruang Witayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

Atas pertimbangan diatas dan memperhatikan aspek fisik dasar, sosial, ekonomi dan buclaya, sertatata ruang yang hendak dituju, direncanakan 1B kawasan prioritas pengembangan di Kota padanghingga tahun 2013, yaitu :1) Kawasan Air pacah2) Kawasan eks Terminal Lintas Andalas3) Kawasan perbatasan sekitar Bandara Ketaping4) Kawasan eks Bandara Tabing5) Kawasan Wisata Terpadu Gunung padang6) Kawasan pasar ltayir7) Kawasan pasar Induk Anak AirB) Kawasan padang Industrial park9) Kawasan pasar Lubuk Buaya10) Kawasan Sepanjang pantai11) Kawasan BandarBuat12) Kawasan Kampus UNAND Limau Manis13) Kawasan pasar Baru14) Kawasan Teluk Bayur15) Kawasan Industri Marit im Bungus16) Koridor padang By.pass17) Kawasan Wisata Sungaipisang1B) Kawasan perkantoran pemerintah Kota padano

Unt'lk menciptakan efektifltas perencanaan, dimana dalam proses penyusunan rencana pengem-bangan kawasan-kawasan dapatdilakukan secara secara terintegrasri antar beberapa kawasan yangberdekatan, ke-18 Kawasan Prioritas diatas dikelompokkan menjadi 4 sentra perkembangan Kota,y. i tu :' sentra Perkembangan Pusat Kota dengan pusat orientasi perkembangan pasa,, Raya di-rencanakan sebagai Kawasan Perdagangan/Bisnis, Jasa dan pariwisaia mencakup :o Kawasan eks Terminal Lintas Andatas

o Kawasan eks Bandara Tabingo Kawasan Wisata Terpadu Gunung padango Kawasan Pasar Rayao Kawasan Sepanjang pantai

' sentra Perkembangan utara dengan pusat orientasi perkemba ngan Air pacahdirencanakansebagai Kawasan perdagangan, Jasa dan Industri pengotahan mencakup :o Kawasan Air pacaho Kawasan perbatasan sekitar Bandara Ketapingo Kawasan pasar tnduk Anak Airo Kawasan padang lndustrial parko Kawasan pasar Lubuk Buayao Kawasan perkantoran pemerintah Kota padang

BAPPEDA Kora padang

v t . 53

Page 166: RTRW Padang

Rencana Tata Ruan(t Wil:ryah (RIRW)Kota Padalg 2 00.1_- 411*

Setttra Perkembangan Timur dengan pusat orientasi :erkembangan Bandar Euat di-rencanakan sebagai Kawasan Perdagangan, Jasa dan Pendidikan mencakup:o Kawasan Bandar Buato Kawasan Kampus UNAND Limau Manisc: Kawasan Pasar Baruo Koridor Padang By-Pass

Sentra Perkembangan Selatan dengan pusatorientasi perf.ernbangan Eungus direncanakansebagai Kawasan Jasa, Industri Perikanan/ Kelautan dan Pariwisata mencakup :o Kawasan Teluk Bayuro Kawasan lndustri Maritim Bunguso Kawasan Wisata Sungai Pisang

Sebagai tindakJanjut dari RTRW Kota Padang ini, perlu disusun Rencana Detail Tata Ruang Kota(RDTRK) pada masing-masing Sentra Perkembangan tersebut di atas. Diharapkan dalam jangkawaktu 2 Tahun Anggaran, ke4 Sentra Pengembangan telah tersusun RDTR-nya, sehingga dapatdiisi dengan Rencana Teknis (Detail Engineering Desrgn) atau apabila memungkinkan dapatdi laksanakan oembanounannva.

6.5.4. RENCANA PENATAGUNAAN TANAH, AIR, UDARA DAN SUMBER DAYA LAINNYA

A. Penatagunaan TanahTanah merupakan wadah ruang untuk pembangunan dimana penguasaan dan penataannyasangat menentukan dalam kegiatan pembangunan. Pemerintah melakukan pengelolaan sertamengembangkan pemanfaatan tanah meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan.

Permasalahan pertanahan di Kota Padang cukup memberikan kendala bagi pemerintah dalampenataan dan perencanaan pembangunan antara lain disebabkan :. Terjadi konversitanah pertanian menjadi lahan permukiman.

. Administrasi pertanahan yang belum lengkap hal inidiakibatlran status kepemilikan bersama(tanah ulayat, tanah nagari, tanah kaum dan pusako tinggi), dengan batas-batas yang kurangjelas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan rencana alokasi pemanfaatan lahan untuk pem-bangunan, perlu dilakukan langkah penguasaan dan penegasan hak atas tanah dengan :' Melakukan inventarisasimengenaistatus tanah diwilayah Kota Padang, dari aspek legalitas.. Mendorong masyarakatuntuk mendaftarkan tanah dan mempercepat proses sertifikasidan

penegasan hak atas tanah.

BAPPEDA Kote Pe i r l lgv l . 54

Page 167: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

Memproses penegasan hak atas tanah ulayatdari aspell status legalitas yang dipunyai danbatas-batas kepemilikannya C,an melakukan pro$es perubahan status tanah ulayat menjadihak.guna bangunan, hak pengelolaan atau hak pakai. Proses perubahan dilakuian denganmelibatkan seluruh stake4olciers kepemilikan lerutama tokoh-tokoh masyarakat.Bagi tanah hak kehutanan yang penguasaannya oleh Dinas Kehutanan, jika akan dilakukankonvensi untuk penggunaan lain pedu dilakukan penelilian darisegifisik din fungsi utamanyaserta peraturan yang bedaku. Tanah kehutanan yang telah ditetapkan sebagai kawasintindung tidak dapat dikonversikan untuk penggunaan lairr.

Dalam alokasi penggunaan tanah wilayah Kota Padang secara garis besar adalah:' Kawasan Pusat Kota penggunaan tanah dilakukan se€ra intensif dan optimal untuk kegiatan

perkotaan dengan kepadatan bangunan yang tinggi, dengan peruntukan dominasi dandiprioritaskan bagi kegiatan perdagangan dan pemerintahan, dibatasi untuk keoitanperumahan.

' Kawasan di luar Pusat Kota, penggunaan lahan dengan kepadatan bangunan sedangdengan dominasi untuk perumahan dan fasilitas sosialdan fasilitas umum dan peruntukanlain yang melayani skala wilayah.

' Kawasan Pinggiran Kota pengunaan lahan dengan kepadatan bangunan rendah dominasiuntuk kawasan perumahan.

' Kawasan tak diijinkan untuk dibangun adalah kawasan ingasi teknis, kawasan penyanggadan kawasan linduno.

Dalam pelaksanaan pengernbangan kawasan tersebut dilakukan :. [gWgprn vun-q dik.ndrlik

o Kawasan yang dikendalikan dan dibatsi perkembangannya meliputi kawasan di pusat kotasepanjang pantai dan bantaran sungai.

o Kawasan bagian Timur Jalan By Pass atau kawasan sekitar kawasan penyangga dan lindungdi Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, dan Pauh, Padang Selatan dan Bungus Teluk Kabung.

. Kawasan yanq didorong perkembangannva

o Kawasan bagian Utara wilayah kota untuk permukiman diKecamatan Koto Tangah, Kuranjidankawasan perdagangan di Kecamatan Koto Tangah.

o Kawasan bagian Timur di sekitar jalan By Pass di Kecarnatan Kuranji dan pauh untukpermukiman, dan pendidikan ilmu pengetahuan di Kecamatan pauh.

o Kawasan sub pusat pengembangan yang telah ditetapkan

Pada beberapa kondisikawasan perkotaan perlu dilakukan penataan pemanfaatan melalui :' Melakukan land consolidation pada kawasan yang sudah terbanqun yang kondisinya kurang layak

dan perlu penataan kembali pada kawasan kumuh dan kawasan padat yang tidak teratur. programland consolidation diarahkan pada kawasan kumuh yang terdapat di Kota padang dan dapatdilakukan sejalan dengan program resetilement.

' Guide land development dilakukan pada lahan yang akan berkr:mbang cepat dengan sejumlah- kepemilikan seperti pada tanah milik hak ulayat.

BAPPEDA Kota Pedangvt .s6

Page 168: RTRW Padang

roro

I

5;EEFs*UE

FENlt

etO ( / ) Nz < -< F *@ F l

fr93F??- 6$Eio

v

tzgg

=38

C,EEgEEHE BMEHNEE

64Fzg&oUJq.

r

u tz . l5 lc | ,v _e nl':l-tI " r ' 't ! | t .t , . - ) i - - . ' : ( '

J . . . . , - l ! .' t - ; r . i - - l \ \

"" jl,+\P.r t.i^iy'fl \-)

3zG

J

3I

;IE

- lCI{"w

aI

aIt

I

I:t

II

III

j

: lHH

;8Y G

!IzBi

\

.,.iI'r

I i

i l1 l

- t - ' i \ I t

il'Nj\ f

ii

I(IIIII

t ,l !

ItI

- -s iTF

- \ - ' - - i

It '

Tt

(

1'rF

in0iIHilltllf(lle0ztlJI

-9

u

hb

RE

E'9

6IE

I'8

i

t ;. / .

/',. i,t'; i{ ! i }) i :

J

r - r . a, ; . * , ? |i l

\I

I

- z ' \

/ \ , " . -i

I

, z \III

.t \..\

/-\ /<L

/: /

l// '

I

dts:F

<J

iI

, ]

, i

n

'/ - -"- -'

\

i \ . /

?3

uT

, z zI l << is; .lq I1 ! r

. / . 4 1-

t . ' a A f l '

- / ' r f , N '4

. , A t^ 1 , . L r

> v

, , 1

Page 169: RTRW Padang

Renca^na Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

S W i ' s 6 ' F " d - ! r i :{i1rr[.iit]1.!d q , llf :l]41;:

B. Penatagunaan AirPenatagunaan air dimaksudkan untuk menjamin ketersedian air baik dari segi kualitas maupunkuantitasnya. Air beserta sumber sumbernya mempunyai fungsi sosial dan ekonomi untuk itupedu dilindungi untux menjaga kelestarian fungsinya sert;r memanfaatkan untuk berbagaikeperluan' Pemerintah melakukan pengelolaan serta mengr:mbangkan kemanfaatan air dansumber-sumber air baik berupa air permukaan maupun air tanah yang meliputi perlindunoan,pengaturan dan pemanfaatan.

Dalam penatagunaan air kebijakan dan tindakan yang dilakut:an adalah :' Menetapkan pengelolaan setiap sumberdaya air yang teridiri dari air tanah dan air permukaan.. Pedindungan kawasan tangkapan air.' Perencanaan & pemanfaatan air yang terkoordinir baik untjk ;keperluan irigasi, sumber air bakuPDAM, maupun penggunaan lainnya, sehingga dapat dijaga ietersediaan dJn kelestariannya.. Mencegah berdirinya bangunan di bantaran sungai' Menjaga sumber air dari pencemaran dan melakukan pemantauan kualitas air sungai secara berkala.' Penelitian kualitas dan kuantitas air tanah dangkal sebagai salah satu sumber air minum bagimasyarakat.' Menetapkan dan mengawasi kualitas sumberdaya air agarsesuai baku mutu air untuk penggunaanmasing-masing.' Pengambilan air bawah tanah perlu dilakukan dengan mempertratikan ketersediaan dan keseim-

,:il:tt penggunaan dan melakukan pen-zoning-an iesuai teierseciaanya untur antiiipasi intrusiair

' Pengambilan air tanah dalam volume besar antara lain untuk industri rnelalui perizinan.' Melakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air terhadap sumber-sumbemya dan daerahsekitamya.

C. Penatagunaan UdaraPenatagunaan udara dimaksudkan untuk menjamin keselarasal, keamanan dan keutuhanwilayah dan kelanjutan pembangunan. Pemerintah rnelakukan pengelolaan serta pemanfaatanruang udara untuk kegiatan pembangunan, meliputiperlindungan, pengaturan dan pemanfaatan.

Dalam penatagunaan uclara kebijakan dan tindakan yang dilakukan adalah :' Meniermin keamanan pemanfaatan ruang udara untuk kegiatan pe nerbangan, telekomunikasi danfrekwcnsi, kenavigtrsiarr, penginderaan jauh.. Mcn,;r(Jcr traku nrutr,r ucrara untuk rnasing-masing kawasan sesuaipenggunaannya.' Menghindari pencemaran terhadap ruang udara terutama untuk kawasan perumahan yangditimbulkan kawasan industri.' Pengamanan ruang udara di sekitar Bandara (yang termasuk dalarn restrictedarea) melalui pem-batasan ketinggian bangunan sesuai ketentuan keamanan penerbangan, yaitu;arar sarnpai a rmdari laMasan; ketinggian maksimum 45 m, jamk sampai 6 Km kdinggie,n maksimum 14s m, dan jaraksampai 1S Km ketinggian maksimum 150 m.

__t.r:--,-. . ... . ;-_ijr l: jr: ' i ,

fEa

BAPPEDA Kota padarrg

v t . 57

Page 170: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

6.5.5. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PMSAR,ANA TRANSE'ORTASI

Sesuai dengan salah-satu fungsi Kota Padang sebagai pusal pelayanan transportasi regional,

pengembangan sistem prasarana transportasi (darat, laut dan utdara) harus mendapat perhatian

dimasa mendatang. Pengembangan yang tetah dilakukan selama ini menunjukkan bahwa

Pemerintah (Kota, Provinsi dan Pusat) memiliki keseriusan clalam pengembangan prasarana

transportasidi wilayah Kota Padarrg dan sekitamya.

Ke-3 jenis moda transportasi (darat, laut dan udara) di Kota Padang, kecuali angkutan Kereta Api

dan angkutan penumpang Kapal Laut Nusantara menunjukkan pe*embangan yang cukup signifikan.

Semakin meluasnya jangkauan pelayanan, meningkatnya intensilas pergerakkan, dan meningkatnya

kualitas pelayanan masing-masing moda transportasi memberikan indikasi bahwa sektor transportasi

sebagai suatu kegiatan ekonomi yang menguntungkan, sehingga minat pengusaha swasta untuk

terjun ke bidarrg transportasi rnasih cukup besar.

Dalam konteks penor:mbangan Kota Padang 10 tahun ke depar,, strategi pengembangan sistem

prarsarilni: i trau;porlasi yi ' ttt0 direncanakan adalah :

a) Mengoptirnalkan furrgsi ierminal Regional Bingkuang sebagai bagian utama dari sistem

transportasi darat dengan pelayanan skala regional.

b) Merealisasikan pengembangan Jalan Lingkar Timur (Bandar Buat - Limau Manis - Gunung Sarik- Lunuk Minturun - By-Pass).

c) Secara bertahap terus mengembangkan Jalan Sepanjang Panf.ai Padang dengan meneruskanpembangunan Jalan Samudera sampai ke Pasir Jambak dan jalan menuju ke Bandara Ketaping.

d) Menyusun Rencana Induk Sistem Prasarana Transportasi yang mencakup pengembangan

sistem transportasi darat, sistem transportasi laut dan sistem transportasi udara.

e) Meningkatkan dan memelihara prasarana jalan yang sudah ada sehingga tingkat pelayanannya

dapat ditingkatkan dari waktu kewaktu.

I Menjadikan Kota Padang sebagai bagian dari pengembangan Sumatera Railway yang sedang

dirintis oleh provinsi-provinsi di Pulau Sumatera, sehingga prasarana yang sudah ada dapat

dimanfaatkan dan dikembangkan dimasa mendatang.

g) Melakukan kajian/studi yang komprehensif mengenai kontrit lusi Bandara Ketaping terhadapperkembangan Kota Padang, khususnya terlradap perekonomian dan perkembangan fisik kota.

h) Mendorong pembangunan dan pengembangan Bandara Ketaping sebagaibandara intemasionalyang dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sektorpariwisata Kota Padang.

i) Mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai Pelabuhan Intemasional danmenjadisalah-satu pelabuhan utama di Kawasan Barat lndonesia.

BAPPEDA Kota Padang v l .58

Page 171: RTRW Padang

Rencarra Tata Ruang Wilayah (R-|RW)Kota Padanq 2004-2013

Mt.rrtyustttt stratugi yarrg ir,.hll tepat untuk kembali mengaktifl(an kegiatan pelayaran penumpangnusantara dr Pelabuhan ieluk Bavur.

k) Menyusun rencana penataarr dan pengembangan Pelabuhan Muaro sehingga tidak hanyaberfungsi sebagai prasarana transportasi, tetapi juga menjadi bagian dari pengembanganpariwisata dan pengembangan elemen kota.

0.5.6. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN ENERGI

A. Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi melalui jaringan telepon saat ini telah melayani 59.000 pelanggan.Diperkirakan hingga akhir tahun 2013 jumlah pelanggan telep,on akan meningkat hingga g0.000sambungan. Untuk mengantisipasikebutuhan tersebut, PT. Te lkom perlu melakukan perluasanpelayanan ke kawasan-kawasan pengembangan baru dengan rnemasang jaringan kabel telepon,terutama untuk kawasan-kawasan komersial.

Selain jaringan dalam bentuk PTSN oleh PT. Teikom, sistem konrunikasi Kota Padang juga akanditunjang oleh jaringan pelayanan lelekomunikasi bergerak (mobtite-phone) dan sateiit yang telahbanyak digunakan, baik dalam bentuk terepon selular dan telepon satelit.

Pengembangan sistem telekomunikasi dimasa mendatang akan mengikuti perkembanganteknologi yang terus berkembang dengan pesat. Penggunaan serat optik, satelit dan stasiunbergerak yang sernakin maju teknologinya, akan mempeitgaruhi perkembangan sistemtelekomunikasi di Kota padano.

B. Listr ikPenyediaan energi listrik merupakan kebutuhan utama dalam memenuhi kebutuhan peneranganmaupun aktifitas lainnya, Hingga saat ini kapasitas terpasang PLN sebesar 263.000.000 VAmasih mencukupi kebutuhan kota. Diperkirakan besamya kebutuhan energi listrik di Kota padanghingga akhir tahun 2013 adalah sebesar 380.000.000 VA.

Sistem penyediaan listrik di Kota Padang dilakukan dengan sistem interkoneksi dari 3 garduinduk, yaitu 2gardu induk di Kecamatan Pauh dan 1 gardu induk diKecamatan padang Baratyang didistribusikan ke 881 gardu travo. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sampaidengan akhir tahun 2013 diperlukan beberapa tambahan jaringan, gardu induk (terutanra untukkawasan industri), dan gardugardu travo, Selain itu perlu dilakukan penertiban sambungan liardan penataan jaringan yang telah ada.

IIAPP[.DA Kota Padarrgv l . 59

Page 172: RTRW Padang

Renca-na Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

6.5.7. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PRASAMNA PENGELOLMN LINGKUNGAN

A. Air Bersih

Seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk darr meningkatnya aktifitas kota, pDAMKota Padang selaku perusahaan air bersih akan melakukan ;reningkatan pelayanannya, baik darisegi kuantitas, kualitas maupun kontinyuitas. Sampaiakhir tahun 2013, secara sistem PDAMKota Padang perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :' Perbaikan komponen sistem yang rusak, baik di unit produksi maupun distribusi.. Peningkatan kapasitas sistem dari g9B l/detik menjadi 1.500 l/cietik.' Perluasan pelayanan ke kawasan-kawasan pengembangan baru, seperti kawasan wisata

Sungai Pisang diselatan kota dan kawasan Padang Inclustrial Park diutara kota.' Peningkatan jumlah sambungan dari54.000 menjadi85.000 sambungan. Penurunan angka kehilangan air dari 31% menjadi 250/,;.

Sumber air yang berpt"rtensi besar dapat dimanfaatkan sebaSai sumber air baku bagi pengem-bangan instalasi produksi adalah air permukaan, mengingat jumlah dan kapasitas air permukaanyang ada di Kota Padang cukup banyak.

Sisklm pendislrihrrsian air yang digunakan oleh PDAM Kota Padang merupakan gabunganatttata sisteln gtavrtasidan sistem pemompaan yang dilengllapi beberapa reservoir distribusi.Jarrrrqan perprpaan PDAM Kota Padang terdin dari pipa transrnisi dan pipa distribusi dengan totalpanjang pipa terpasang hingga saat ini sepanjang 1.522.711 meter, dan diperkirakan akanmeningkat menjadi 2.122.AA0 meter hingga akhir tahun 2013.

B. Pengelolaan Sampahtserdasarkan analisis terfradap kebutuhan pelayanan pengelolaan sampah hingga sepuluh tahunkedepan, DKP Kota Padang perlu meningkatkan pelayanannya, lerutama di kawasan padat dandaerah komersial. Pola pelayanan sampah yang dilakukan ben;ifat individual dan komunal tidaklangsung, dimana sampah yang berasal dari sumber sampah dikumpulkan dahulu di TpS/container untuk kemudian dianqkut ke TpA.

Eesarnya timbulan sampah hingga akhir tahun 2013 mencapai 3.000 m3/hari, yang terdiridari2.000 mr sampah darikegiatan domestik dan 1.000 m3 sampah darikegiatan komersial(nondomestik), dan diproyeksikan dapat diangkut semuanya ke TPA. Untuk mengantisipasikebutuhan penanganan sampah hingga akhir tahun 2013 pedu dilakukan suatu pendekatansistem yang juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

E

BAPPEDA Kota Padav t .60

Page 173: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

D.

sedapai mungkin perlu dilakukan pengelolaan sampah dengan 'konsep zero waste,(memus-ttahkart sampah <Ji lokasi sumber sampah), untuk mengurangi beban pengangkutan danlrottgolaltatt oi l'P'A. unttrk itu perlu dilakukan upaya peningkatkan peran serta masyarakat danswasta dalam penanganan sampah. selain itu, per'lu upaya unfuk meningkatkan jumlah peralatandan biaya operasional pengelolaan sampah, dan peningkertan penerimaan retribusi sampahminimal dapat melalui prinsip cost recovery. Pengolahan sampah di rpA yang saat ini masihdilakukan ciengan open dumping akan dialihkan menjadisistem sanitarv landfill.

C. Sanitasi dan Air Limbahsistem pengelolaan air limbah domestik saat ini masih menggunakan sistem sanitasi setempat(on-srle system), yang umumnya sebagian besar dilakukan s(rcara individual. Dengan semakinmeningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya aktifitas kota, perlu diantisipasi kebutuhanpengembangan penanganan sanitasi dan air limbah untuk rnencegah terjadinya peningkatanpencemaran lingkungan. Di kawasan padat (daerah pusat kota) dan daerah komersial perludibangun sistem sanitasi terpadu (communalon-slte sysfem), cjirnana limbah dari masing-masingbangunan/rumah dialirkan dengan sistem perpipaan ke satu bangunan septic tankberkapasitasbesar, yang secara periodik rumpurnya diangkut ke rpLT dengan truk tinia.

sistem tersebut memerlukan pengorganisasian di masing-ma:;ing komunitas, sehingga dapatterpelihara dengan baik. untuk itu, sangat diperlukan adanyapenyuluhan dan sosialisasi secarakontinyu untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelclaan limbah.sedangkan untuk perumahan/kawasan yang relatif belum padat masih dapat digunakan septrblank secara individu.

Pengelolaan limbah dari industri memerlukan penanganan dan pengawasan khusus. Masing-masing industri membangun instalasi pengolahan limbahnya sendiridan membu ang efluen-nyake badan air yang sesuai dengan peruntukkannva.

Drainase

untuk menanggulangimasalah banjir/genangan diKota Padang, berbagaiupaya perlu dilakukanbaik oleh Pemerintah maupun masyarakat.

Langkah awal penanggulangan banjir adalah menata kembalisistem drainase yang ada, denganmembuat master plan drainase sesuai dengan rencana penggunaan lahan, dilanjutkan denganpembangunan saluran/kanal-kanaldan kolam-kolam penahan faiLr air (pondlwaduk). Kegiatanla-innya adalah pemeliharaan kebersihan saluran drainase yang ad;r. Kegiatan inidapatdilakukanbersama antara pemerintah dan masyarakat.

BAPPEDA Koa padang

vt .61

Page 174: RTRW Padang

RENCANA TATA RUANG WTUYAH(R T R \^/)

x0TA PADAHC 2001 - 2013

+ BAB VII

PEDOMAN PENGENDALI/\N PEMANTAATAN RUI\NGWILAYAH KOTA PADANG

AIDIT ?ERTNCINIIN PEMBIIIC! III.I DIf,RfAK O T A P A D A N G

Page 175: RTRW Padang

Rencana Tab Ruang Witayah (RTRW)2044 - 2013

X)Ats VIIIJEDoMAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN( R.UANG KOTA

Pengendalian pembangunan menurut Permendagri No. 9 tahun 1982 tentang Pedoman penyusunan

Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di Daerah adalah proses l;egiatan yang mengikuti, mengamatidan mendudukkan pelaksanaan pembangunan di lapangan. Sedangkan menurut Keputusan MenteriPermukiman dan Prasarana Wilayah No. 327|KPTS ltll2002 tanggal 12 Agustus 2002 tentang pedomanPenyusunan RTRW dan Pedoman Peninjauan Kembali RTRW, pengendalian pemanfaatan ruang wilayahkota diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaaatan ruangberdasarkan mekanisme, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, pernberian kompensasi, mekanismepelapcran, mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasidan mekanistne pengenaan sanksi.

Penyusunan Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang ini dimaksudkan sebagai pengendalian umumkaitannya dengan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) l(ota Padang Tahun 2004 - 2013,yaitu sebagai upraya untuk merrirrgkatkan fungsi clan pemanfaatan Rencana Tata Ruang sebagai acuanptaktis; peiirks:rrr; larr pr,rrrrt lanqurran fislk.

7.I. MEI(ANISMB I'BRIJINAN

Perijinan dimaksucikan sebagai konflrmasi atas pemanfaatan nrang dalam proses pengendalianpemanfaatan ruang. Sesuai dengan jenjang dan skala Rencana Tata Ruang yang ada, padadasamya dapat ditegaskan bahwa Rencana Tata Ruang yang dapat dijadikan acuan untukmenerbitkan suatu jenis ijin dalam pemanfaatan ruang adalah rencana tata ruanq yang lebih detailsifatnya untuk tingkat kawasan atau kecamatan.

Perijinan harus disesuaikan dengan tingkat rencana tata ruang yang diacu, seperti ljin prinsip, ljinPerencanaan, lM8, ljin UUG/HO, AMDAL, ljin Tetap, ljin Usaha, dan ljin Tempat Usaha (SITU).

Perijinan yang terkait langsung dengan pemanfaatan ruang adalah tjin Lokasi, ljin perencanaan, danljin [4endirikan Bangunan (lMB). Jenis ijin dan/atau pertimbangan kelayakan lingkungan adalah ljinUndang-Undang Gangguan (IUUG/HO), dan/atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),sedang perijinan sektoral yang terkait dengan legalitas usaha atau investasi, yaitu ljin prinsip, ljinTetap, dar' l j in Usaha.

BAPPEDA Kou Pader gv i l . 1

Page 176: RTRW Padang

.rwlti4{-:::.#!

Rencana Tata Rtrang Wilayrlr (RIRW)Kota Padana 2004 - 2013

Seringkalr berbagaiper|inan secara bersama-sama diterapkan dan diintegrasikan ke dalam prosesperijinan pertanahan, mulai dad ljin Lokasi hingga prosedur pengajuan/ pernberian hak atas tanah(Hak Bangunan, Hak Guna Usaha, dan/atau Hak Milik).

Sesuaidengan hirarkirencana tata ruang, penertiban ijin dalam pernanfaatan ruang harus mengacupada rencana makro (skala Kota/Kabupaten)dan rencana yang lerbih rinci, yaitu :' RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kcta, skala 1 : 100.000 - 1 : 50.000 digunakan sebagai acuan

penertiban perijinan lokasi peruntukan ruang untuk suatu kegiatan.' RDTRK (Rencana Rinci Tata Ruang Kota/Kawasan), skala 1 : 10.000 - 1 : 5.000 digunakan sebagai acuan

penertiban perijinan perencanaan pembangunan (adis ptanmng) bangunan dan bukan bangunan.' RTRK (Rencana Teknik Ruang Kota/Kawasan), skala 1 : 1.000 - 1 : 500 digunakan sebagai acuan

penertiban perijinan tata letak dan rancang barEunan&ukan bangunan, termasuk ljin Mendirikan Bangunan(rMB).

Secara umum meknisme perijinan pemanfaatan ruang dapat dilihai pada Gamb ar T.1 di bawah ini.

7.2. MEKANISMB PBMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

lnsentifa.Tujuan

Mengatur dan memberikan rangsangan terhadap kegiatan yang sesuai dengan rencana tata ruangwilayah.

b. Perti mbangan P emberia n t ns entifo Kawasan Prioritas

- Kawasan dengan tingkat perkembangan yang cepat, meliputi Kawasan yang memilikipotensi sumberdayaunggulan dan Kawasan perkotaan.

' Kawasan dengan tingkat perkembangan yang lambal meliputi Sebagian desa tertinggal dan Daerah terisolir,namun memeliki potensi sumber daya unggulan

- Kawasan yang mempunyai potensi khusus dan perlu dipromosikan perkembangannya.. Kawasan Andalan

Kawasan yang diprioritaskan perkembangannya secara nasional berdasarrkan pendekatan sektor unggulanc. Bentuk lnsentif

' Di bidang Ekonomi dalam bentuk pemberiaan kompensasi pembebasan pajak dan pemberiankemudahan sewa ruang dan atau urun saham.

' Di bidang Fisik dalam bentuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana sosial ekonomi(Jaringan jalan, jaringan listrik dan telekomunikasi) dan inhastruktur lainnya

' Di bidang Pen'jinan dalam bentuk mempermudah prosedur administmsi pemberian ijin pemanfaatanruang.

. ' Di bidang Pelayanan Infonrasi dalam bentuk mempermudah pemberian datalnformasi yangdiberikan denqan p()rencanaan dan pemanfaatan ruano.

ITAPPEDn Kot: Padrrrgvu.2

Page 177: RTRW Padang

Rencana. Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Gambar 7.1

MexaruIsuE PERUINAN PrunHranrnN RUA'{G

I ncNaKARsA-l l---wALrrrora -l

Melengkapi Dokumen

I Pernnlonanljirr l--_-.;j p.r**rrE|f;-l-

INSTANSI TERKAIT

Dokurnen lerEkap

Mehkukan KunjurrganLapangan Serta Evaluasi

Terhadap PresentasiTersebut

Pengawasan PelaksanaanPemanfaatan Ruang dan

Evaluasi LaporanPemanlauan

Hasil EvaluasiFehrggaran Pemanfaat n

Ruang

Merekom€ndasik lilPenolakan llin

Tidak Dapat LalcsanakanPemanfaatan Ruang

.-.2 -'

i noixasi pe nyimpangan|

- \ -Tata Ruang Wtayah/Btok

MerekornendasikanPemberian ljin

BAPPEDA Kote Pr i l . rnsv i l . 3

Page 178: RTRW Padang

Rencana.l'ata Ruang Wilayalr (RTRW) l;Kota Padanq 2004 - 2013 H

B. Dis insent i fa. Tujuan

Mengendalikan dan membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak seialan rencana tataruang wilayah

b. Pertimbangan pemberian Disinsentif' Kawasan berpotensi konflik dalam pemanfaatan ruang, seperti tumpang tindih rencana dan

pemanfaatan ruang. Kawasan pembatas dan kawasan penyangga. Kawasan Rawan Bencana. Kegiatan-keegiatan yang berlokasi pada kawasan lindung

c. Bentuk Disinsentif. Dibidang Ekonomi (pengenaan pajak yang tinggi). Dibidang Fisik (membatasi atau tidak menyediakan sarana dan prasarana)' Dibidang Teknis Bangunan (persyaratan bangunan (KDB dan KL.B), Tata Bangunan dan Ketinggian

Bangunan)' Dibidang Perijinan (pembatasan perijinan bagikegiatan pemanhatan ruang yang tidak sesuaidengan

rencana tata ruang atau pembatalan)

7.3, MEKANISMB PEMBERIAN KOMPENSASI

Berupa mekanisme penggantian yang diberikan kepada masyarakatpemegang hak atas tanah, hakpengelolaan sumber daya alam seperti hutan tambang, bahan galian, kawasan lindung yangmengalami kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan pembangunan sesuai denganRencana Tata Ruang Wilayah Kota padang.

7.4. MEKANISMB PELAPORAN

Mekanisme pelaporan dalam pengawasan adalah berupa pemberian informasiobyektif mengenaipemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruanq Wilavah(RTRW) Kota padang Tahun 2004 _ 2013

Pada dasantya, stlhtrtth pel;rkrr krrnci (sfakeh otders)pembangunan dapat dilibatkan. Jenis pelaporanapapun yang dilakukan oltrh seluruh pihak yang apresiatif terhadap kualitas tata ruang, perluditindaklanjuti dalam kegiatan pemantauan, khususnya bagi laporal yang menunjukkan adanyapembangunan yang tidak sesuaidengan RTRW Kota padano.

BAPI 'EI)A Kot: r prchrrg

v l r .4

Page 179: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

Secara kelembagaan, pelaporan wajib dilakukan dan/atau diko:rrdinasikan oleh Pemerintah KotaPadang secara rutin dalam rangka pengendalian pemanfaat;rn ruang. Untuk lebih jelasnya

mekanisme pelaporan dapat dilihat pada Gambar 7.2

7.5. N{EKANISME PEMANTAUAN

Pemantauan adalah usaha atau tindakan mengamati, rnengawasi, dan memeriksa dengan cermatperubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesLrai dengan Rencana Tata RuangWilayah Kota Padanct

Sebagerinrarra rlalirm us;aha pelaporan, maka usaha mengamerti, mengawasi, dan memeriksaperubaltan kualitas tata nrang dan lingkungan menjadi kewajiban perangkatPemerintah Kota Padangsebagai kelanjutan dari temuan pada proses pelaporan. Di sini juga tidak tertutup kenungkinanpelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat untuk berperan serta dalam pemantauan tata ruang,yang kemudian bersama-sama dengan perangkat Pemerintah Kota Padang menindaklanjuti hasilpemantauan sesuai proses dan prosedur yang bedaku.

Pada prinsipnya, pemantauan rutin terhadap perubahan Tata Ruang Wilayah Kota Padang dilakukanoleh Pemerintah Kota Padang melalui pelaporan yang masuk, baik yang berasal dari individu/masyarakat, organisasi kemasyarakatan, aparat daerah, hasil penelitian, statistik, dan lainnya.Diagram mekanisme pemantauan dan pengawasan dapatdil ihat pada Gambar 7.3 dan Gambar 7.4

7.6. MEKANISN{trEVALUASI

Evaluasidimaksudkan sebagai usaha untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang dalammencapai tujuan rencana tata ruang. Evaluasi dilakukan secara teruli menerus dan pada akhir tahundisajikan melalui gambaran kondisi tata ruang.

Evaluasi merupakan fungsidan tugas rutin perangkat Pemerintah Kota Padang dengan masukan danbantuan aktif dari masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Kegiatan utama evaluasiadalah membandingkan antara temuan hasil pemantauan lapangan dengan Rencana Tata RuangWilayah Kota Padang. Diagram mekanisme evaluasi pemanfaatan ruang pada Gamb ar l.S

BAPPEDA Kote Padang v l t . 5

Page 180: RTRW Padang

Rencana l ata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padanq 2004 - 2013

l ,idl!lt: i:

i;tE1 . '

Gambar 7.2

MEuHtsl,tE Peupomru PeunrurllrnN RUANG

Pemanfaatan Ruang(Program Pembargunan dan lnsentiUDiinsentif)

Berakjbat p6da perubaMn pola pedBnfaahn ruar€(sesuai ahu tidaksesuai dangan rencana tata ruang)

P€oyi|pr,rga Taa Rut|e matil(Pasfidre SfddnRuaryl

Tipologi Penyimpangan Tat:Ruang Wlaydr (besaran,ke@nderungan dan arah

pergerse.an ruanE)

Pemantauan Pelarqgaran Pemanfaatan Ruang

Peny€Od p€lao0garan danpenanlpung jawab

pelanggean(ddi psl.rr yang dil€{u{kan

Penyusunan 0aftar Indikasi PelanggararuPenyimpanganPemanfaatan Ruang flipologi dan Lokasi) l

BAPPEDA Kote l)adang v i l .6

Page 181: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Gambar 7.3Mexlxtsue PcMRNTRUaN PrmlrurRnrnN RuAuc

Pelaporan Pola Pemanfaatan Ruang

Rumusan klasifikasi penyimpangan/pelanggaran pemanfaabn ru:fienis, akibat, sebab dan penanggung jawab i

Penyelidikan Lapangan, yaitu penyesuahn alau klarifikasi buktip€langgaran yang telah ada pada tim penydirlik dengan yarp ada pada

p€nguasa lahan atau bangunan

Laporan kepada Walikotauntuk ditindaklanjuti

Pemberitahuan kepadainstansi

terkait untukmempeaiapkan langkah

selanjutnya

Evaluasi Pemanfaatan Ruang untuk MerumuskanTindakan Penerliban

BAPPEDA Kote padar 3 vI 7

Page 182: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padang 2004 - 2013

t;(

Gambar 7.4MexRrursue PerucnwlsrN PEMANFMTAN RU.ANG

Perencanaan Tata Ruang

Pemanfaatan Ruano

Pengendalian Pemanfaatan RuangPengawasan

Penyimpanagan Tab RuangWlayd/8lok

Perencanaan Tata Ruarg(Pemanfaatan Ruar€ dan Srruktur Tata Ruang)

Pemantauan

Pembentukan TimPenyelidikanPelanggaran

Pernanlaatan Ruang

BAPPEDA Korr Padang v i l -8

Page 183: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR$ L/Kota Padang 2004 - 2073 l.tgi

Gambar 7.5M ExlHrsrr,tE Evlluest PelrtRlrrnRtln RunNr;

7.7. MEKANISME I'ENGBNAAN SANKSI

Pengenaan sanksiadalah untuk menertibkan pelanggaran terhadap pemanfaatan yang tidak sesuaidengan rencana tata ruang. Bentuk sanksi adalah sanksi administrasi, sanksi perdata, dan sanksipidana, Pengenaan sanksidilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang sanksi yang diaturdalam peraturan perundang-undangan yang bedaku.

Mengingat bahwa RTRW Kota Padang berbentuk rencana struktur dan pola tata ruang dan arahanyang ditetapkan tidak digunakan secara langsung dalam pemberian perijinan pembangunan, makatindakan penertiban dengan pengenaan sanksi harus mengacu kepada rencana tata ruang yang lebihrinci dan/atau pedoman penataan ruang dan penataan bangunan r;esuaidengan penggunaannya

Ilumusan KlasifikasiPelanggaran PemanfaahnRuang (hasil p€manhuanp€langgaran pemanfaatan

ruang)

Usulan bentuk penertibanterhadap pelanggaran

(berhenti, bongkar, cabut ijin,dl l)

Penertiban pelanggaran danpenyimpangan

Tipologi Penyimpangan TataRuarg Wilayah (hasil pelaporan

penyimpngan tata ruang)

Penilaian perlu tidaknyarevisi rencana tata ruang

BAPPEDA Kote Padangv l l . 9

Page 184: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padano 2004 - 2013

seDagal acuan 0perasional pelayanan perijinan pemanfaatan ruang, namun dengan tetapmemperhatikan rencana struktur dan arahan yang ditetapkan di dalam RTRW Kota.

a. Sanksi Administrasi dan pembatalan Kebijakan DaerahSanksi administratif dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang yang berakibat padaterhambatnya pelaksanaan program pemanfataan ruang.Sanksi administratif dapat berupa :. Penghentiansementarapelayananadministratif.. Penghentian sementara pemanfaatan ruang di lapangan.. Denda administratif.. Pengurangan luas penranfaatan ruang.. Pencabutan izin pemanfaatan ruang.

b. Sanksi Pidana dan perdata

Dalam pelaksanaan tugas penyidikan, para pejabat penyidik benvenang :' Menerima laporan atau pengaduan dariseseorang tentang adanya tindak pidana.' Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan.' Menyuruh berfrenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka.. Melakukan penyitaan benda dan atau surat.. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.. Memanggil seseorang untuk dijadikan tersangka atau saksi.' Mendatangk:n seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara.' Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyklik Umum bahwa tidak terdapat cukup

bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik Umumnremberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangllla dan keluarganya.

. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat diperanggungjawabkan.

Setiap orang yang melanggar ketentuan yang diatur di dalam rer,cana tata ruang, dapat diancampidana kurungan paling larna 6 (enam) bulan atau denda sebanyaktranyaknya Rp 5,000.000,00 (limajuta rupialr). Sclain itu tindak pidana atas pelanggaran pemanfaatan ruang yang mengakibatkanperus;akatl tlart pottcett'taran lingkungan serta kepentingan umum lainnya dikenakan ancaman pidanasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diagaram mekanisme pengenaansanksi dapat d i l ihat pada Gambar 2.6

BAPPEDA Kota padene

vil 10

Page 185: RTRW Padang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Kota Padana 2004 - 2013

Td

Gambar 7.6Mrr.qrutsme PEruEnRpnru Snrursr

Hasil Evaluai Pelanggatan PemailIatan Ruang

Penetapan Pelakanaan Sankasi deh Walikota

Pemeriksaan Pelaksanaan Sanlci

Sanksi Terlaksana

Pernbuktian Hukum dan Penelapan Sanksi ohh Lemuga Peradilan

lrlasyartdTeguranPenc€bulan liinPenghentian PentPembongkaran

Sani-si Tidek Tedals^ai a

Penyerahan Ka:us ;.e

Pengadilan

BAPPEDA Kota Padang v i l . 11

Page 186: RTRW Padang

fi:Elf6fifIfi f,fili{ fi,0f#ff6 }?[fJfi]trff(n T IR \ftryr

NAT'A FAAAHG 2AA1 .2A13

LAltPIRAN

ltDtt{ PtnEl{ctNr.r.r PEMsrNo0ilr Dltn.ltlK O T A P A O } N G

Page 187: RTRW Padang

ITENCANA KEBUTUHAN FASILITAS SOSLA.L I]I(ONOMIDAN PELAYANAN UMUM DI KOTA PADANG

SAMPAI TAHUN 2013

Tabel. IRencana I(ebutuhan Jumlah Rumah dan Luas Lahan Tahun 2013

Sumber: I las i l Anal is is , 2003

Tabel. 2Rencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasil i tas Pendici ikan

Tabe l .3Rencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasil i tas Kesehatan

T h n

J u m l a h

Penduduk

(j irva)

Keb.

Rumah

(un i t )

Rumah

Yg Ade

(unit)

Kebutuhen

Penambehan(u n it)

Jumlah Rumah (un i t ) Kcbuluhrn Lahan (He TotalKcb.

LehanBesar SeCang Kecil Bcsar' Sedang Kecil

)e rumahan 593,192008 820.000 | 64.000 t57.209 6.'t9l 679 2.031 4.07533,96 61. t2 61,12 156,1920t3 9l 5.000 183.000t64.000 t9.000 t.900 5.700 I t.40( 95 11l t7l 437

No Jenis Fasil itas

Kebutuhan Uni t dan Luas Lahan

Tahun 2008 Tahun 2013Unit Luas Lahan

(Ha)

Unit Luas Lahan(Ha)

ias i l i tas Pendid ikan 375,1: 418,61fK 82( 98,4C 9 l t09.80

2 ]D 5 l 184,5( ) / t 205,88) ]LTP t 7 46,1 r 9 l 5t,474 JLTA l 7 46,1 l 9 l 5l,4'7

A n a l i s i s . 2 0 0 3

Jcn is [ i t s i l i tas

Fasi l i tas Kcschatanai Pengobatan

IA-1 l {S. I lcrsal in

Kebutuhan Uni t dan Luas l -ahanTabun 2013

Un i t I Luas Lahan

3 r l 4 ,)uskesrnas I)enrbantu

umbcr: l - las i l Anal is is , 2003

Page 188: RTRW Padang

I, . .r r.11 {$} r'}!!f't'tjt

Tabel . 4Rencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasilitas Perclagangan

' l ' u be l . 5

l tcrtcarra I(c l . rrr tulr : rn . lurrr lah dan l .uas Lahan Fasi l i tas Rekreasidan Kcbudayaar r

No Jenis Fasil itasKebutuhan Unit dao, Luas Lahan

Tahun 2008 Tahun 2013Uni l Luas Lahan

(Ha)LIuit Luas Lahan

(Ha)

iasil i tas Perniagaan 150,0( 167.4:lWarung (RT) 3.280 32,8( 3.66( 36,6(

2 Pertokoan (RW) 32t 39,31 36( 43,9i?usat Perbelanjean Lingk. (pasar) 2'' 36,9( J 4 1 . !

, l Pusat Perbelanjaan Kecamatan

itoko, bank, kantor)24,6( 27.4:

5 Pusat Perbelanjaan Wilayahtoko, bank, kantor)

16,41 1 8 , 3 C

Sumber : I I r s i l A r re l

No Jen is Fas i l i tas

Kebutuhan Uni t dan L,r ras LahanT hun 2008 Tahun 2013

Un i t L.Lahan(Ha)

Uni t Luas Lahan(Ha)

as. iekreasi dan Kebudayaan 12,2'., 13,6JA . Pelayanan Skala L ingkunqan 8,2( 9 , 1

iedun.q Serbaguna 2', ) 1 J 3.0J2 Jedung Bioskop 2', 5,4 J 6 . tB. l )e layanan Skala Kecamatan 2,0: ' r ' r (

I iedung Scrbaguna ) 0 1 2.25C. )e layanan Ska la W i l ayah l ,2 l l J :I 3edung Serbaeuna n < l 0.5 ;2 iedung Kesenian 0,3t 0.3 t) 3edung Bioskop O 1 t 0.3 {D. ?c layanan Ska la Kota 0,8i 0,9 i

)erpustakaan 0,01 0,0!a 3d. Serbaguna./Cel. Remaja n ) . 0,21

3edung Bioskop 0,2: 0,2iA 3edung Kesenian 4,2: 0,2

ber: Hasi l Anal

Page 189: RTRW Padang

Tabcl . : 6Rencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasilitas Pemcrintahandan Pelayanan Umum

No Jenis Fasil itasKebutuhan Uni t dan Luas Lahan

Tahun 2008 Talrun 20I3Unit L.Lahan

(Ha)Unit L.Lahan

(Ha)

las. Pemerintah & Pel. Umum 37,41 4l,l

A. lPelayanan Skrla RW l3 , l 14,64?os Hansip+BP+Bis Surat 32t 9,81 10,98

2 )arkir Umum+MCK 321 3,21 36( 3,6(B. ?elayanan Skala Lingk./Kel. 14,7i 15.8:

lantor Lingkungan/Kelurahan l 0 : 5 , 1 l0 : 5 , 1,) ?os I '}olisi )', 0,5: 3 l 0 ,61) <antor Pos Pernbantu z 0,2', J I 0,34 )os Penradam Kebakaran 2' 0,5: 3 l 0,65 )ark i r Urnunr+MCK 2', 2,7 J I 3,06 3ioskop 2 ' 5 A' . J I 6, Ic. )elayanan Skala Kecamatan 4,7t 5,2iI (antor Kecamatan u l . l l . l2 (antor Polisi 0,21 0,2:aJ kntor Pos Cabang 0,32 0,3t4 (antor Telepon 0,21 0,235 )os Pemadam Kebakaran 0,2 0,26 )arkir Urnum ) ' 7 ' 8 3,0iD. le lavanan Skala wi lavah 231 2'6'

I Kantor Wilayah 0,8: 0,9:2 Kantor Polisi 0 , 1 0 , 1

(antor Telepon 0, I 0, I4 )os Pemadam Kebakaran 0 , 1 0 , 1

leduns Kesenian 0,3t 0.36 )arkir Urnuln 0,6{ I 0,7(E. Pclayanan Skala Kota 2,4( , ,f t

lalai Kota I 0,41 0,4() (antor Polisi Pusat I 0,2: 0,21

(antor PLN I 0,2: 0,2iA ianror PAM I 0,2: 0,2i

Kantor Pos Pusat I 0,2: 0,2't

. 6 (antor ' l 'c lcpon Pusat I 0,2: 0.211 )ark i r Urnunr 0,8 i 0,92

as t00

Page 190: RTRW Padang

Tabel. TRencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasilitas peribadatan

Tabc l . 8Rencana Kebutuhan Jumlah dan Luas Lahan Fasilitas olah Raga danRuang Terbuka Hi. iau

No Jenis Fasil itasKebutuhan Unit dan Lua:s l-,ahan

Tat un 2008 Tahun 2013Unit L.Lahan

(Ha)Unit L.Lahan

(Ha)Fasil itas Peribadatan 17,51 19,5(

I lLanggar/Mushoila (96,92%) 3 l { 9,5: 35t 10,6I Mesjid Lilgkungan (96,82%) 2( 4,6: 3C 5 , 13 M esj id Kecam atan (9 6,82%o) 2,6: 2,9:4 Ivt!sJf.r_19lil(2p:\z'1,) I 0,4i 0.4't-) L' cr9,3.,5ll1r9li{ { lrl3"%)

v:tg3l1 qlgt!t{' ( |,o | %)0, I 6r 0 . 1 ,

0 't 0 . 1 ( 0 . t l1 (lenteng (0,43%) 0,04 0 0 5a1 )ura (0,2 l7o) 0,01 0.02

Sumbcr: I las i l Anal is is ?001

No Jenis Fasil itasKebutuhan Unit dan Luas Lahan

Tahun 2008 | Tahun 2013Un i t L.Lahan

(I{a)

Un i t L.Lahan

(Ha)Fasil itas OIah ltaga & RT 189,6( 2r0,4:

aman (RT) 3.28( 82,0( 3 .660 9 1 . 5 (z Iaman (RW) 32t 4 1,0( 45.7:

aman dan Lap. O.R (Lingkungan) 2 i 24.6( a) 2'7 4<4 laman dan Lap. O.R (Kecamatan) t6,4C 1 8 3 05 faman dan Lap, O.R (Wilayah) 24,6( 2l 27.45

Sumber : Has i l Ana 1 t ^ t

Page 191: RTRW Padang

Lampi ran

DAFTAR NAMA RUAS JALAN BERDASARKAN FUNG$I DAN KONDISINYANo. i{ama Ruas Jalan

Panjang

(Meter)

Lebar

(Mete0

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik $edanglusak Ringa Rusak BeratqRTERI PRIMER

Jl. Eukit Putus - Batas Pes.Selata 22.3ffi 7,n Aspal 22.m2 .ll. By Pass 15.967 9,00 Aspal 15.96i

Jl. By Pass 9.000 9,00 Aspal 9.0004 Jl. l.ubuk BEalung 2.500 11 ,m Aspal 2.50(

Jl. Lubuk Eegalung - Eatas Kota 19.130 6,m Aspal 19.130

o Jl. Bukit Putus - Teluk Bavur 1.480 6,00 Aspal 1.480

7 Jl. Eandar Buat - Rindano Alam 5.000 2,ffi Aspal 1.350 3.65CJumlah 75.377 70.3'n 1.350 3.650

ARTERI SEKUNDER

1 . Gunung Sarik - Kelok 3.400 Aspal 3.40CaL . Taratak Paneh 3.600 Aspal 1.90( 1.700J Gereja 250 5,00 Aspal 25C

. Adinegoro - Batas Kota 7.650 16,60 Aspal /.bf,{J

ll. Lubuk Minturun - Simp.Tabing 4.2W 7,00 Aspal 4.2Ull. Air Pacah - Lubuk Minturun 4.280 3,00 Aspal 4.280

7 Jl. Air Pacah - Sungai Sapih 2.000 3,00 Aspal 2.00cI ll. By Pass - Simpang Pulai 3.800 Aspal 3.Bma

I U

Jl. Air Pacah - Sungai Lareh

Jl. Lubuk Minturun - Lubuk Buaya

2.600

7.800 6,00

Kerikil

Aspal 7.80C

2.60(

11 ll. Samping Baitunahmah 1.250 Tanah 1.25Ct t ll. Air Pacah - Gunung Sarik 2.6W Kerikil 2.600

Jl. Air Pacah - Kurao 6.700 Aspal 3.2U 3.50(14 Jl. Aie Pacah/Tb.Batu - Lub.Jaoan 2.500 Kerikil 2.50CI J Jl. Kelok - Simpang Kuranji 4.UA 6,00 Aspal 4.U0t o Jl. Kuranji - Lambung Bukit 1,460 4,00 Aspal 1.46(1 7 ll. By Pass - Ampang - Alai 4.470 3,00 Aspal 2.5tr 1.97(1 8 Jl. Lubuk Minturun - Gunung Sarik 6.400 3,00 Aspal 2.ffi 4.'t0(1 9 Jl. By Pass - Kt.Tingga (Psr.Amba 1.200 3,00 Aspal 1.20t20 Jl. Bandar Buat - Kampung Jua 5.261 O,uU Aspal 5.261a 1a l Jl. By Pass - tletung Tebal 1.635 ? A N Aspal 1.635zz ll. Pampangan - Lubuk Begalung 3.600 11,00 Aspal 3.60C23 Jl. Ujung Tanah 350 3,80 Aspal JD(

24 , Kurao Pagarrq ?..200 6,00 Aspal 2.20425 Jl. 8y Pass . Siteba 4.346 6,00 Aspal 4.346to Jl. By Pass - Kurao 2.900 12,50 Aspal/Kerikil 2.90CI I Jl. Gajah Mada - Kurao 1.470 12.50 Aspal 't.47Q

28 Jl. Hayam Wuruk 440 15,00 Aspal u0

Page 192: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(M€0er)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik SedangRusak Ringa Rusak Eeratt3 Jl. Damar 280 J Q O q Aspal 280?n TI Dryg r.040 14,00 Aspal 1.040

31lugs 4/0 16,75 Aspal 470

JI lJl. sudim.n 1.550 14,00 Aspal t.55C?? Jl. Rasuna Said 800 14,25 Aspal 80c34 Jl. Raden Saleh 1,160 13.50 Aspal 1.16C?q Jl. Olo Ladang 415 7,ffi Aspal 41 {

36 Jl. Muara 1.510 Aspal 1.51(

J I Il. M. Yamin 992 5,00 Aspal 992

38 Jl. Ahmad Yani 890 14,50 Aspal 890

39 Jl. Pemuda (jalur lambat) 750 12.60 Aspal 75C

40 Jl Hang Tuah 600 9,00 Aspal 60041 Jl. Sanrudera 1.240 7,00 Aspal 1.24042 . t l . l l i l igco 500 10,00 Aspal 50(43 Jl. Nipah 1.100 7,fl Aspal 1.10(

Jl. Cokroarninoto 1.070 7,00 Aspal 1.07045 Jl. Thamrin 1.000 14,50 Aspal 1.000

46 Jl. Arau 1.837 7,ffi Aspal 1.83747 Jl. Sutan Syahrir 5.400 6,m Aspal 5.40048 Jl. Siti Nurbaya - Tl. Bayur 7.000 7.n Aspal 7.00049 Jl. Pasar Hil ir 340 6,00 Aspal 34C50 Jl. Kampung Nias 500 6,00 Aspal 50051 ll. Karya 180 5,00 Aspal { a n

52 Jl. Belakang Pondok 600 9,00 Aspal 60053 Batipuh 290 6,00 Aspal 29C54 Jl. Kelenteng 370 6,m Aspat 37t55 Jl. Pasar Mudik 660 6,00 Aspal 660

Jl. Ranah 620 6,00 Aspal 62057 Jl. Pondok 370 6,00 Aspal J / t

58 Jl. A.R. Hakim 850 b,W Aspal 850Jl. Proklamasi 950 't5,00 Aspal 95C

OU Jl. Hasanuddin 250 7,00 Aspal 2s0o l Jl. lmam Bonjol 500 7,50 Aspal 50cot Il. Bagindo Azis Chan 600 Aspal 600A2 Jl. H. Agus Salim - Sawahan 1.520 14,50 Aspal 1.52064 Jl. Andalas - Kamous UNAND 7.250 1 1,50 tupal 5.750 1.50(

Jl. Dr. Wahidin 700 10,50 Aspal 70(oo Jl. Parak Pisang 855 5,60 Aspal dJ3

67 Jl. Sisingamangaraja 8n 9,00 Aspal 82{Jl. Air Camar 520 5,60 Aspal

Page 193: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik SedangRusak RinganRusak Eerat

69 Jl. Ganting 500 6,00 Aspal 50c

70 Jl. Aur Duri 520 Aspal 520

7 1 Ji. S. Parman 2.675 1 3,10 Aspal 2.67.

72 Jl. Prof. DR. Har,rka 4.320 14,8C Aspat 4.320

Jl. Tengku Umar 600 10,40 Aspal 60c1 A Jl. Khat;b Sulaiman 2.650 14,25 Aspal t.5Jt

75 Jl. K.H. Ahmad Dahlan 731 14,50 Aspal I J

76 Ji. Jhoni Anwar 300 ' l) 4\ Aspal 30c77 Jl. By Pass - Pasar Baru (Pisang) 4.300 6,00 Aspal 4.30C

Jumlah I 57.647 49.10932.073 49.585 26.880

KOLEKTOR SEKUNDER

. Padang Sarai - Kayu Kalek 4.400 3,00 Aspal 4.400

L Jl. Anak Air 3.150 3,00 Aspal 3.1 5C

. Pasir Jambak 6.500 5,00 Aspal 6.500

ll. Kemayoran 1.400 ? r n Aspal 1.400

5 Jl. Lubuk Buaya - Padang Sarai 2.400 3,00 Aspal 2.400

6 Jl. Kampung Kalawi - Taratak Pan 1.300 3,00 Aspal 1.30(

7 Jl. Korong Gadang 3.550 ? c n Aspal 1.450 2.1m

8 Jl. By Pass - Kalumbuk 1.750 Aspal 1.75(

J Jl. M. Yunus 2.850 7,00 Aspal 1.25C 1.600

1 0 Jl. Gurun Lawas 1.630 5,00 Aspal 1.630

t l Jl. Koto Earu 1.200 4,00 Aspal 1.200

12 Jl. Berok Raya - Tunggul Hitam 1 .114 3,00 Aspal 1114

13 Jl. Gurun Lawas 1.630 3,00 Aspal 1.63C1 A Jl. Rohana Kudus 340 4,00 Aspal 34C

1 5 Jl. Permindo 390 10,70 Aspal 390

16 Jl. Pasar Raya 310 20,00 Aspal 31(

17 Jl. Ujung Gurun t t J 9,80 Aspal t ta

1 8 Jl. Bundo Kanduno 350 7,00 Aspal 350

1 9 Jl. Pasar Baru 350 20,00 Aspal 35C

tv Jl. Bandar Purus 1.070 13,50 Aspal 1.070

l l Jl. Patimura 2?n 13,00 Aspal 33C

zt Jl. Pancasila t0v 10,00 Aspal 2X

23 Jl. Tepi Pasang 171 5,00 Aspal 171

24 Jl. Ujung Belakang Olo 400 ( 7 ( Aspal 400

25 Jl. Sandang Pangan 300 10,00 Aspal 30026 ll. Belakang Olo 510 13,50 Aspal 51(

z t Jl. Pulau Karam 700 5,00 Aspal 7U28 Jl. Purus I 425 5,00 Aspal 42529 Jl. Ratulangi 440 10,70 Aspal 444

Page 194: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(MeteQ

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik !iedang Rusak Ringa Rusak Berat

JU Jl. Eandar Damar 928 5,00 Aspal OF

31 Jl. Eandar Olo 492 6,00 Aspal 492

J!. Rawang ?on 3,00 Aspal ?qr

?? Jl. Bandar Gereja 220 5,00 Aspal 22C34 Jl. Khairil Anwar 350 4,00 Aspal

Jl. Belakang Lintas 348 5,00 Aspal 348?A Jl. W.R. Monginsidi 240 13,00 Aspal 244J T Jl. Kampung Sebelah 400 6,00 Aspal 40(38 Jl. Parak Gadang 500 Aspal 50(?a .ll. KIS Mangun Sarkoro 515 12,ffi Aspal (.t

40 Jl. Taman Siswa 720 Aspal 7204 1 Jl. Kemayoran 1.750 Aspal 1.75042 lrigasi - Gunung Nago 1.200 ? rYl Aspal 1.20(43 Piai 3.500 3,00 Aspal 3.50(44 . Bandar Buat - Psr.Baru Cupak 2.800 6,00 Aspal 2.80045 . Limau Manis - Rindang Alam 2.440 2,50 Aspal 2.440

f . KUD Cermin Terus

Limau Manis - Eatu Busuk

4.300

1.600

3,00

2,fi

Aspal

Aspal/Beton 1.600

4.300

48 Limau Manis - KUD Cermin Te 3.800 Aspal 3,80(

I umlah 66.428tl 1.020 21.511 30.874 1 3.023

-OKAL PRIMER

Timbalun 2.500 Aspal ffil 1.650a Jl. Kampung Pinang 2.850 3,00 Aspal 1.80( t .u3t

l l . Sungai Pisang 7.240 3,00 Aspal/Beton 3.40( 3.84C4 Jl By Pass - Tanjung Aur (Koto T 750 Aspal i5c5 Jl. Sungai Bangek 3.700 Aspal 3.700o Jl. Sungai Bangek - Tanjung Aur 2.300 3,00 Aspal Z.JUU

7 Jl Sungai Bangek - Empat Lima 1.250 Kerikil 1.250b Jl. Sungai Bangek - Parak Euruk 1.075 Aspal 'l n.-7 E

I Jl. Samping TVRI 800 Tanah 80c10 Jl. LPA Sampah Air Dingin 2.500 3,00 Aspal ir.5001 1 Jl. Tanjung Aur - Koto Tuo 1.575 Kerikil 1.57512 Jl. 8y Pass - Durian Tiga Batang 1.650 3,00 Aspal 1.65(13 Jl. By Pass - Pengambiran 2.860 Aspal 2.86C14 ll. By Pass - Ampalu (SMP) 1.550 Aspal 1.550l ( Jl. Arai Pinang - Penggambiran 1.560 3,00 Aspal 1.56C16 ll. LIK (Ulu Gadut) 2.1fi 5,00 Aspal 2.15t17 Jl. Padang Besi - Beringin 3.450 Aspal )50 2.ffit 8 Jl. Bukittinggi 500 3,00 Aspal 50(

ll. Padang J{JO 3,00 Aspal 306

Page 195: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik StedangRusak RinganRusak Berat

20 Jl. Jamal Jamil 1.350 4,00 Aspal 1.35C

l l Jl. Berok Raya ' t .100 3,00 Aspal 1.10(a a Jl. KompiUnil 1 .2N 3,00 Aspal 1

23 Jl. Sawah Liat 2.500 3,50 Aspal 2.5U

Jl. SimD. Kandis - Prk, Lawas 2.450 Aspal 2.45t

IJ Jl. Padang Pasir 680 5,00 Aspal 68(

26 ll. Ko(o Marapak 450 4,00 Aspal 45(

27 Jl. Karlini 450 8,00 Aspal 45(

28 Jl. Ujung Pandan 6qn 5,00 Aspal 590

29 Jl. Utm.Komp.GOR H. Agus Salim 1.430 Aspal 55C 88(

30 Jl. Alang Lawas 260 3,00 Aspal 26C

31 Jl. Palinggam 500 2,50 Aspal 500

Jl. Seberang Padang Selatan 1.474 3,00 Aspal 1.474

Jl. Pabayan Pagalangan 2.500 3,00 Aspal 2.50(

34 Jl. Pulau Air 650 6,00 Aspal OJL

35 Jl. Pemancungan 984 Aspal 984

Jb Jl. Seberang Padang Lltara 1.550 3,00 Aspal 1.550

J I Jl. Koto Kaciak - Air Manis 5.000 Aspal 2A50 2.55(

JU Jl. Parak Karakah 1.77Q 3,00 Aspal 1.770

39 Jl. Abdullah Ahmad 530 3,00 Aspal 53C

40 Jl. Tan Malaka 530 4.00 Aspat DJt

41 Jl. Marapalam Raya 1.200 Aspal 1.20(

42 Jl. Abdul Muis q(n 8,70 Aspal 55(

43 Jl. Parak Pisano I 475 3,00 Aspal 475

44 Jl. Aur Duri Indah 886 4,00 Aspal 88(45 Jl. Tarandam ll 350 3,00 Aspal 35(46 Jl. Tarandam I 400 3,00 Aspal 40c47 Jl. Tarandam 600 3,00 Aspal 60c48 Jl. Sumatera 850 7,50 Aspal 85C

49 Jl. Jakarta 680 3,00 Aspal 680

50 Jl. Cendrawasih /oY 3,00 Aspal /0!

q l Jl. Cemara 2W 3,00 Aspal 200JI Jl. RS. lbnu Sina - Vilano 980 3,00 Aspa{ 98C6? Jl. Beringin 1.2N 3,00 Aspal 1,2U54 Jl. Gunung Nago - Kampus UNAN 1.340 Aspal 1.34t

Jl. Kamp. Unand - Rindang Alam uc Tanah 77t

Jl. By Pass " Kampung Jua - Berin 6.625 7,20 Aspal 2.600 4.02157 Jl. Jaruai - Kayu Aro 2.700 Aspal 1.85( 85(

Jumlah 89.090 6.750 27.8't1 33.579 20.950

Page 196: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik liedanglusak Ringa Rusak Berat

LOKAL SEKUNDER

1 415 2,00 Belon 415

2 2N 3,00 Aspal

ht. ngr. 300 3,00 Betofi J(^J

4 Jl. Air Camar l-ll 1.210 Aspal 121(

5 Jl. Air Pacah - Kt. Panjang 1.800 Kedkil 1.800

6 Jl. Air Pacan - Perum. 1.860 K€rikil 1.86(

7 Jl. Al Hidayah (Dadok Tg.Htm) 1.250 Kerikil 1.250

8 Jl. AlaiBarat 230 3,00 Aspal 23{

I j l . Alang Lawas l-l l 625 3,00 Aspal 624

1 0 Jl. Alang Lawas Koto l-lll 1.050 3,00 Aspal 105(

1'1 Jl. Alpokat 216 3,00 Aspal 21(

I L Jl. Ambon 115 3,00 Aspal 1 1 5

13 Jl. Ambon '165 3.00 Aspal 165

1 4 Jl. Andalas Baru 200 3,00 Aspal 200

15 Ji. Andalas l 250 Aspal 250

t o Jl. Andalas Makmur 2.850 3,00 Aspal 70c 2.15{

1 7 Jl. Andam Dewi 307 3,00 Aspal 307

1 8 Jl. Anggrek 100 3,00 Kerikil 100

1 9 Jl. Anggrek 250 3,00 Aspal ZJU

zv Jl. Anggur 50 3,00 Kerikil 5(

21 Jl. Anggur Raya 640 3,00 Aspal 64C

22 Jl. Anokasa Puri - Hercules 2.1N 3,00 Aspal 2 .1U

ZJ Jl. Anyelir 250 3,00 Aspal 250

24 Jl. Apel Raya 1.200 3,00 Aspal 1.20C

25 Jl. Arang Perahu 1.400 3,00 Kerikil 1.40(

26 Jl. Aru lndah 1,400 13,00 Aspal 1.40C

27 Jl. Asahan I J J 4 n n Aspal 232

28 Jl. Asra (Dadok Tgl.Htm) 2.230 3,00 Aspal 2.23(

29 Jl. Aster 442 3.00 Aspal 44t

30 Jl. Aur Aspal J5U

3 1 Jl. Aur Duri l-lV 1.210 3,00 Kerikil t z t u

JZ Jl. Aur Duri lndah l-Xlll 2 .015 3,00 Aspal 2015

Jl. Azizi (Andalas) 1.4s0 Aspal 1.450

u Jl. Bahari 1.128 3,00 Aspal 1 j28

Jl. Eakau 195 3,00 Aspal 195

Jl. Balai Baru - Gn. Sarik 3,400 6,00 Aspal8eton 3.40(

J I Jl. Balai 8aru - SMA 5 1.200 5,00 Aspal 1.20038 Jl. Bal i 350 Aspal 350?o Jl. Balikpapan 150 3,00 Aspal '15C

Page 197: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan Baik

Ko

i!9."91

;rdisi Jalan

Rusak Rin( Rusak Berat

40 Jl. BandaAceh r00 3,C0 Aspal 1

4 1 Jl. Banda Aceh 210 3,00 Aspal 210

t a Jl. Bandar Blk Tangsi 450 5,00 Aspal 4bu

43 Jl. Bandar Blk Tangsi l-ll 685 3,00 Aspal 685

44 Jl. Bdr Buat - Kamp. Jambak 2.000 Aspal 2.00(

45 Jl. 8dr Buat - Kamp. Lalang 2.950 AspaUKerikil 1.40( .| qcn

46 Jl. Bandar Olo l-Vl 1.220 3,00 Aspal 12?f,

47 Jl. Bandes Parak Jigarang 1.500 Aspal 1.500

48 Jl. Bandung 100 3,00 Aspal 10(

49 Jl. Bandung 300 3,00 Aspal Jt

50 Jl. Bangau 150 3,00 Aspal 15i

51 Jl. Bangka 150 Aspal 15(

3Z Jl. Banio u v 3,00 Aspal zJt

( ? Jl. Eanjarmasin 250 3,00 Aspal 254

F A Jl. Banjarmasin ?n( 3,00 Aspal 305

55 Jl. Barabah 114 3,00 Aspal 114

56 Jl. Eariang Indah sekitarnya 2.200 Aspal/Kerikil 1.00( 1.2U

57 Jl. Barito 125 3,00 Aspal 125

58 Jl. Eatang 100 Aspal 1m

59 Jl. Batang Agam 200 6,00 Aspal 204

60 Jl. Batang Anai 210 6,50 Aspal z t v

o t Jl. Batang Antokan 300 1 1,00 Aspal 30c

oz Jl. Batang Gadis tzo 7,00 Aspal l2e

A1 Jl. Batang Hari 235 Aspal zJa.

64 Jl. Batang Kabung 1.500 3,00 Kerikil 1.50(

A6 Jl. Batang Kampar 650 8,00 Aspal 650

oo Jl. Batang Kapas 280 3,00 Aspal 280

o / ,ll, Batang Kapuas 417 3,00 Aspal 417

o6 ll. Batang Kasang 230 3,00 Aspal 23t

Jl. Batang Kuranji 430 3,50 Aspal 43C

70 Jl. Batang Lembang 155 ? n/1 Aspal t 6 q

7 1 Jl. Batang Lempasi 210 3,00 Aspal 210

72 Jl. Batang Masang 265 3,00 Aspal zb:

I J Jl. Batang Muar 217 5,00 Aspal 217

74 Jl. Batang Musi 490 4,00 Aspal 490

I C Jl. Batang Sinamar 100 3,00 Aspal 10(

/ o Jl. Batang Tarusan 405 3,00 Aspal 405

Jl. Batu Sangkar 140 3,00 Beton 14C

78 Jl. Batu Sangkar I - V 2n 2,ffi Beton 23(

79 Jl. Eawal 150 3,00 Aspal 15(

Page 198: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

{Meter)

Lebar

(lileter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik liedang Rusak RingarRusak Berat

80 Jl. Bayut 195 3,00 Aspal 19:

81 Jl. Bayur (Siteba) 400 Aspal 400

6t ll. Belakang Tangsi JJU 3,00 Aspal JJL

A? ll. Belanak 175 3,00 Aspal 17!

u Jl. Belanti Baral 980 3,00 AspallKerikil 980

Jl. Eelanti Earat - Flamboyan 300 Kerikil 300AA Jl. Eelanti Indah a1n 3,00 Aspal 2n87 Jl. Belanti Raya 960 Aspal 960

88 Jl. Belanti Timur 1.2ffi 3,50 AspalKerikil 1.200

89 Jl. Belawan Tlk Bayur sekitamya 1.850 Aspal 1.850

90 Jl. Belibis 180 7,00 Aspal 180

91 Jl. Belimbing 150 Kerikil 150

92 Jl. Belimbing 200 3,00 Aspal 200

Jl. Belimbing - Psr. Lalang 1.800 3,00 Aspal '1.800

94 ll. Belimbing - Tui 't 7qn Aspal 1.75(

95 ll. Belitung 150 3,00 Aspal 15(

96 ll. Bengkuang 330 3,00 Aspal ?1n

97 Jl. Bengkulu 200 3,00 Aspal 20(

98 Jl. Bengkulu 200 3,00 Aspal 20c

99 Jl. Beringin l-V 2.M5 3,00 Aspal n45

100 Jl. Berok 600 3,00 Aspal 60(

101 ll. Berok I 260 3,00 Aspal =gl102 Jl. Bhakl i - Asrama Haji 1.825 3,00 Aspal iePl 82a

103 Jl. Bhakri -Sireba 440 Aspal 440

104 Jl. Bhakti (0adok Tgl.Htm) 1.275 Aspal 1.275

105Jl. Bhayangkara (Dadok Tgl.Htm) 1.750 Kerikil 1,754

t06 Jl. Bingkuang (Oadok Tgl.Htm) 750 Kerikil 750

107 ,|1. Biologi 500 Kerikil )(

108 ll. Blang Bintang 165 3,00 Aspal 16t

109 Jl. Bondo 210 Aspal 214

1 1 0 Jl. Bougenvile 185 3,00 Aspal 18t

111 Jl. 8kt. Karang - Bt. Gadang 3.500 Aspal 1 f f L

112 ll. Bukit Kuranji 350 Aspal 35C

113 Jl. Eukit Maraoalam ?qn Aspal 35C

114 Jl. Eukitl inggi l- lV 2n 2,00 Beton 2n1 1 5Jl. Bunda 175 3,00 Aspal 175

1r6 Jl. Bunda l-l l 345 3,00 Aspal 345117 fl, Bunda Raya 930 3,00 Aspal 930

1 1 8 ll. Euton 300 3,00 Aspal 30€

1 1 9Jl, 8y Pass - Lapau.Eaanjuang 900 Aspal 90(

Page 199: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

{Meter)

Lebar

{Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Bait riedangRusak RinqarRusak Eerat120 Jl. Cendana Dua Sekawan 1.840 3,00 Lspal/lGrikil 1.840121 Jl. Cendrawasih ll-lll 980 3,00 Kerikil 98Ct t t Jl. Ci larnaya 140 ? rYl Aspal 140t t J Jl. Ci l iman 175 Aspal 17!124 Jl. Ciliwung 1 1 5 3,00 Aspal 1 l f

125 Jl. Cimanuk 1 U 3,00 Aspal 154l zo Jl. Cimanuk 300 Aspal 3m127 Jl. Cindur Mato (Lapai) 800 3,00 Aspal 80(t28 ll. Cisadane 250 3,00 Aspal 25{l l J Jl. Cilarum 250 5,00 Aspal 2st130 , Ciwaringin 125 3,00 Aspal 125131 ll. Cub.lndah/Pramuka Pdg Besi 2.500 3,00 Aspal 2.50(132 . Dadok Tunggul Hitam 2.840 3,00 Aspal 2.UC133 ll. Dadok Tunggul Htm - Kurao 1.430 Kerikil 1.43C134 l l . Dahlia 250 3,00 Aspal zJl

r35 Damar lJll 625 4,00 Aspal 621t Jo Delima 485 3.00 Aspal 485I J I Jl. Delima I 680 Aspal 680138Jl. Delima Raya 610 3,00 Aspal 610139 Jl. Denpasar 100 3,00 Aspal 10(140 Jl. Denpasar 203 3,00 Aspal 20i141 Jl. Desa Guo 1.750 Kerikil 1.75(142 Jl. Diklat Sungai Sapih 684 Aspal 684t a J Jt. Dilti 150 3,00 Aspal t q r

144 Jl. Dobi 600 | 5,00 Aspal oui

145 J l . D o b i l - V 768 | 3,00 Beton 76t146 Jl.0r. Sutomo 1,800 | 13,00 Aspal 1.80C147 Jl. Dr. Wahidin l-ll 215 3,00 Aspal 212148Jl. Duku 176 3,00 Aspal 178149 Jl. Durian Jdc 3,00 Aspal 385150 Jl. Orn Tarung - Psr. Ambacang 1.2W Aspal 1.200151 Jl. Elang Raya 640 3,00 Aspal 64015? Jl. Elang sekitanrya 1.560 Aspal 1 ECI

153Jl. Enggang sekitarnya I U*

Jl. Flamboyan 520

3,00

4,00

Aspal

Aspal CZL1 U

155 Jl. Flaminggo 170 3,00 Aspal 174t co Jl. Flores 500 3,00 Aspal 500157 Jl. Foker (Oadok Tg Hitam) 980 Kerikil 98(158 Jl. Gabus 195 3,00 Aspal 1 Q r

159 Jl. Gadih Rantih 350 3,00 Aspal Jbt

Page 200: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(MeteQ

Lebar

(Meted

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Eaik $edangRusak Ringar Rusak Berat160 Jl. Gajah 980 3.00 Kerikil 98(161 J l .Ga jah l -V l l 840 3.00 Ke{ikil 84(162 Jl. Galugur Kubu Oalam 780 6,00 Kerikil 78(1 A ? Jl. Gandoria 650 3,00 Aspal 65C

164 Jl. Gang Aisyiah 215 3,00 KedLil 21165 Jl. Gang Gurami 165 3,00 K€rikil 161166 ll. Gang Todak 180 3,00 K€dkil 18(167 ll. Ganting l, l l ,Vl,Vll,Vll l 915 3,00 K€rikil 53( 38r168 Jl. Garuda 4n 3,00 Aspal 42C

t69 Jl. Garuda l- V 980 2,ffi Kerikil 98C170 Jl. Garuda Induk 650 Kedkil 650171 Jl. Gelugur 310 Ke{ikil 310l a a Jl. Goronlalo 150 3,m Aspal 15(

173 Jl. Gunung Ledang 1.450 3,00 Aspal/Kerikil 80( 650174 Jl. Gununq Merapi 1.300 Kerikil 1.300175 Jl. Gunung Nago 560 3,00 Kerikil 56(

176 Jl. Gunung Pangilun-Bandar Gdg 1.760 Aspal/Kerikil 1.760177 Jl. Gunung Pangilun - PDAM 1.750 3,00 Aspal 1.75(

178 Jl. Gunung Sago 475 3,00 Kedkil 475179 Jl. Gunung Talang 780 Kerikil 78C180 Jl. Gunung Tandikal 780 Kerikil 7A

181 Il. Gurita 195 3,00 Aspal 19:t 6 l Jl. Gurun Dlm & Tnh Baroyo 1.000 ? rYt Aspal 1.000183 Jl. Halmahera 220 Aspal 2X184 Jl. Handayani 345 2,W Aspal 345.t n6 l l .Handayanil-lV 596 3,00 Aspal 59f186 Jl. Harapan 250 Aspal 25C187 Jl. Hiu 350 3,00 Aspal 35(r88 Jl. lklas 1.450 4,00 Kerikil 1.45(189 lJl. lkur Koto Pagai 1.600 Aspal 'r.60c

190 Jl. Indarung - Eukit Karang l.b5u 3,00 Aspal 2.6s0101 Jl. lndragiri 300 3,00 Aspal 300192 Jl. Inspeksi Banjir 43.000 3,00 Aspal 19.600 13.60( 4,80C 5.00c193Jl. Inspeksi sejajarJl. Hamka 2.430 Aspal 2.43[.194 ,ll. Inyiak Adam 1.500 Aspal 1.50(l o q JI. IPLT 800 3,00 Aspal 80(196 Jl. lrigasi 7r,n 4,00 Aspal

197 Jl. Jakarta 100 6,00 Aspal 10c198 Jl. Jambak 213 3,00 Aspal t t :

199 Jl. Jambi 169 3,00 Aspal 16S

Page 201: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik SedangRusak RinganRusak Berat

200 Jl. Jambu 300 3,00 Aspal 30c201 Jl. Japan 288 3,m Kerikil 288

202 Jl. Jati Gaung 1.600 3,00 tupal 1.600

203 Ji. Jat i l - l l , Vl l-Vl l 2.251 3,00 Aspal 2251

2U Jl. Jati Rawang 139 Aspal 439

205 Jl. Jati Tanah Tinggi 1.300 Aspal 1.30(

tw Jl. Jaya Pura ll 185 Aspal 18:

207 Jl. Jayapura 300 3,00 Aspal 30(

208 Jl. Jayapura 190 3,00 Aspal 19(

209 ll. Jeruk Raya 324 3,00 Aspal 324

210 Jl. Jhoni Anwar - Belanti Timur aAn 5,00 Aspal 98C

211 Jl. Jhoni Anwar - Simp. Soway 980 5,00 Aspal 980

212 Jl. Jhoni Anwar l- l l 300 3,00 Aspal 150 150

213 Jl. Kali Berantas 120 3,00 Aspal 124

214 Jl. Kali Kecil 24s 4,00 Aspal 241

215 . l l . Kal i Mas 1 1 0 3,00 Aspal 1 1 0

216 Jl. Kali Progo 180 3,00 Aspal 18(

217 Jl. Kali Serayu 175 3,00 Aspal 171

218 ll. KaliSorong 110 3,00 Aspal 1 1 (

219 Jl. Kalimantan 150 Aspal 15(

220 Jl. Kalumbuk - Balai Baru 2.000 5,00 Aspal 2.000

221 Jl. Kalumbuk - Korong Gadang 1.400 3,00 Aspal 1.400

222 Jl. Kamang 2W 4,00 Aspal 20{223 Jl. Kamp. Koto - Eandar Gadang I.UDU Kerikl 2.050224 Jl. Kampung Baru 1.750 Aspal 1.75(

zta ll. Kampung Baru 450 Aspal 450zzo Jl. Kampung Baru llll 750 3,00 Aspal 750

227 Jl. Kampung Durian 417 3,00 Aspal 41i

t16 Jl. Kampung Durian - Tj.Aur 1]40 Aspal 1.740

229 Jl. Kampung Jawa Dalam ?on 4,00 Aspal 39C

230 Jl. Kampung Jawa Dalam l-V 1 . 1 1 0 3,00 Aspal 1. ' t10231 Jl. Kampung Nias l-l l l 1 14n 3,00 Aspal 1350232 Jl. Kampung {lebelah l-ll 360 Aspal 360233 Jl. Kampung Transito Lolong 750 3,50 Kerikil 7il

234 Jl. Kandang Pxlati 740 Kerikil 74(tJ i ) Jl. Kandis 165 3,00 Kerikil 165

236 Jl. Kapuk - Balai Baru 1.440 Aspal 1.440237 Jl. Kapuk Wisrna Bunda 4n 3,00 Aspal 42(238 Jl. Karan Rawang Barat 400 Aspal 40c239 Jl. Karang Ganting - Lubuk Lintah 1.850 3,00 Aspal 1.8sC

Page 202: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(lteter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik r SedangRusak RinganRusak Berat

240 Jl. Karang Indah Psr.Ulak Karang 600 3,00 Kerikil 600

z1 I Jl. Karet ? q 6 7,N Aspal . lqc

242 Jl. Kartini l, l l 3s0 4,00 Kerikil J)t

243 Jl. Kasia v) 3,00 Aspal 9t

244 Jl. Kasuari 1 1 5 3,00 Aspal 11t

245 ll. Kayu Aro 1.800 3,00 Aspal 1.80(

246 fl. Kehakiman 4iro 3,00 Aspal 43C

247 Jl. Kelapa Gading 750 Aspal 75(

246 Jl. Kembang Sepatu 325 3,00 Aspal 3A

249 Jl. Kemiling 170 3,00 Kerikil 17C

250 Jl. Kepala Koto 1.200 Aspal LM

251 Jl. Kesatria 445 6,00 Aspal 445

2s2 ll. Kesehatan IJV 950 3,00 Aspal 95C

IJJ Jl. Ketimun 234 3,00 Aspal 2U

254 Jl. Kiiang 170 Kerikil 17C

255 . Kimia 500 Kerikil 50c

256 Jl. KIS Mangun Sarkoro l-l l 360 3.00 Aspal JOU

I J I ll. Komp. Mawar Putih 1.000 Aspal 1.00c

258 Kompi A t-apai B3s 3,00 Aspal R?C

259 Jl. Komp.Garuda & Mes Drakula 1.500 Kerikil 1.500

lou Jl. Komo. Perum. Wisma Utama 1.800 Aspal 1.8ff

to l Jl. Komp.Perum.Wisma Indah V 1.750 2,00 Aspal 1.75(toz Jl, Komp.DPRD (0adok Tg.Htm) 2.950 Kerikil 2.9XlbJ ll. Komp.Harihito Rawang Timur 1.525 3,00 Aspal 1.525

264 ll. Kompleks Kopertis Wil. X 850 Aspal B5C

265 Jl. Kompleks Pemda Aru 1.600 Aspal 1.600loo Jl, Komo.Pemda Gurun Lawas 1.B00 Aspal 1.80(

267 Jl. Komoleks PGRI 1,300 3,00 Aspal/Kerikil 1.30(

268 Jl. Kompleks RSUP 300 3,00 Aspal 30(toY JI . Kopi l - l l 1.500 Aspal 1.50(270 Jl. Koto Tinggi 3,00 Aspal 52,271 Jl. Kulni 200 Aspal 200272 Jl. Kupang 150 3,00 Aspal 15C273 Jl. Kurao - Koto Panjang 7.200 9,00 Kerikil 7,M274 Jl. Kurao - Simpang Kandis 2.450 3,00 Aspal 2.45Ct t c Jl. Kurao. Tunggul Hitam 1.430 Aspal 1.430276 Jl. Labor oA{ Kerikil oAq

277 ll. Lakator (Lapai) 750 3,00 Kerikil 75(278 Jl. Lambung Eukit 1.200 4,00 Aspal 1.MI t v Jl. Lansano 200 3,00 Aspal 2U

Page 203: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanJang

(Meted

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Eaik SedangRusak RinganRusak Berat

280 Jf. Lapau Gampo-Korong Gadang 1.540 Aspal 1.540

281 lJl. Laoau Manggis - Eelimbing 1.750 3,00 Aspal 750 1.00c

282|l-1. LrK-Kr;; 6.000 Aspd/Kerikil 1.25t 4.750

283 JrarK;MPN;3 (J'. M*prlr) 2.100 Aspal 2.1ffi

?.84 Jl. Limau Bali 350 3,00 Ksikil 35(

285 Jl. Lirnau Kunci 3,00 Kerikil 35C

286 Jl. Limau Manis 350 3,00 Kerikil 35{

to I Jl. Umau Purul 350 3,00 K€rikil 35C

288 ll. Unggar Jati 480 3,m Aspal 4U

289 Jl. Lingkar Koto 860 4,00 Aspal 860

290 Jl. Lolo Koto Baru 850 Aspal/Kerikil 85(

291 Jl. Lombok 150 Aspal 15C

292 Jl. Lb.Minturun - BhaktiABR| 1.320 6,00 Aspal 1.32(

IYJ Jl. Lubuk Minturun - Lori 2.200 6,00 AspaUKerikii r.2m 1.000

294 Jl. Lumba-Lumba 790 Kerikil 790

n5. Jl. Madang z t u 3,00 Aspal 4 t \

lYo Jl. Madura 175 Aspal 17i

n7 Jl. Mahakam 228 10,00 Aspal 228

298 Jl. Mahoni 5s0 1 6 n Aspal 550

299 Jl. Malang 120 3,00 Aspal 120

300 Jl. Maluku 200 Aspal 200

301 Jl. Manado ?(n 3,00 Aspal ?qr

302 Jl. Mangga 210 1 q,n Beton 21t

303 Jl. Manggis 3,00 Aspal

304 Jl. Manggis l l 420 3,00 Aspal 42C

1nq Jl. Manggis Raya 420 3,00 Aspal 42C

306 Jl. Manggopoh 210 3,00 Aspal 21(

307 Jl. Maraoalam Indah 614 3,50 Aspal (?6

308 Jl. Maraoalam Indah l-Vll 2.790 Aspal 2790

309 Jl. Markisa Raya 535 3,00 Aspalq?r

310Jl. Marsawa 250 3,00 Aspal zc!

1 1 1 Jl. Matematika 500 Kedkil 5tr

312 Jl. Medan 2W 3,00 Aspal 200

313Jl. Medan 350 3,00 Aspal 35C

314 Jl. Medan (Wsma Indah) 300 3,00 Aspal 30€

315Jl. Mela (Kompleks Jondul) 975 3,00 Aspal o7C

316 Jl. Melati 250 3,00 Aspal 2ffi

317 Jl. Mentawai 100 3,00 Aspal 100

318 Jl. Menj.Diklat Pemda Pdg Besi 400 3,00 Aspaf 40c

319Jl. Menuju Diklat Polri Pdg Besi 800 3,00 Aspal 80(

Page 204: RTRW Padang

Jenis

PermukaanNo. Nama Ruas JalanPaniang

(Meter|

Lebar

(Meter)

no

Bailt SedrngRusak RinganlRusak Berat

320 Jl. Menuju insPektor SamPal' 700 Aspal 70(

Aspal / JU321 Jl. Menuiu KamPus ATIP /JU 3,00

800J t t Jl. [ienuju KamPus lKlP 800 Aspal

3,50 Aspal 75(JIJ Jl. Menuiu Kantor Lurah Lubeg / JU

Aspal 22r324 Jl. Menuiu KomP.lAlN Lb.Untah 225

Aspal I 825325 Jl. Menuiu Lanud. Tating 1.825

Kedkil 1.200326 Jl, Menuju MAN 3 Padang 1.200

Kerikil 1.00c327 Jl. Menuju MTsN Koto Tangah 1.000

Aspal 1.86(328 Jl. Menuiu MTsN Luhtk Minturun 1.860

2.60C3n Jl. Meni.Obj.Wisata Lb.TemPurun 2.600 Aspal

Kerikila0f

330 l l trlani Prrckp-smas Anak Ait 900Aspal 475

?'l l Jl. Menulu Puskesmas Andalas 475

JJI Jl, Menuju Puskesmas Jati 686 Aspal 68(

Aspal 45t333 ll. Menuiu RPH Lubuk BuaYa 450

Aspal 50(3U ll. Menuiu SD 11 Piai 500

??5 It. Menuiu SMP 12 450 3,00 Aspal 45(

Kerikil 640Jt. Menuiu SMP 21 640 3,00

Kerikil /Dt337 Jl. Menuiu SMP 23 SungaiLareh 750

338 Jl. Menulu SMP 29 Kurao 800 Kerikil 800

110 ll. Menulu SMP 5 (PJI(A) 1.440 3,00 Aspat 1.440

340 Jl. Menuju SMP 8 455 Aspal 45t

341 Jl. Menuiu SMU 3 dan SekitamYa 960 AspatKuikiloAn

Aspal 78Cu2 ll. Menuju Valedrom 780

343 ll. Merak LZU 1 q,n Aspal 220

344 Jl. Meranti 200 Aspal 20c

345 Jl, Merpati 655'l qn Aspal 65!

346 Jl. Merpati l- l l 1.100 ? ( n Aspal 1 10(

Aspal 84(347 l l . Minahasa 840

348 Jl. Murai ?.30 3,00 Aspal 230

300 Kerikil 30c349 Jl. Musholla Nurzinil lah

Kerikil 1.30(1An Jl. Mustang (Dadok Tg.Hitam) 1.300 3,00

Aspal 20c351 Jl. Mutia 200 4,50

352 Jl. Mutiara 305 3,00 Aspal lnq

Jl. Nangka 200 3,00 Kerikil 2W

354 ll. Nangka 207 3,00 Aspal zvl

Aspal 2451 iq l l . Nenas 245 3,00

Kerikil 4s0356 ,ll. Ngurah Rai 450

357 Jl. Nuri tJv 3,00 Aspal 23C

358 Jl. Nurtanio 2fi 4,00 Aspal l)t,

260 Jl. Nusa lndah 180 ? q n Aspal 18(

Page 205: RTRW Padang

,s{

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Ealk SedangRusak RingarRusak Berat

360 Jl. Nusa Indah l, ll 500 Aspal 50(

361 Jl. Nusanlara A(n Kerikil 650

362 Jl. Obyek Wisata Lb.Minturun 86C Aspal 86C

Jl. Ombilin 290 3,00 Aspal a0

364 J l .Padang l -V 650 2,00 Beton 6s(

Jl. Padang Pariaman 250 3,00 Eeton 2sc,rAA

Jl. Padang Pariaman | - lll 455 2,00 8€ton 455

J O I Jl. Padang Pasir l-X 2.090 3,00 Aspal 209

Jbd Jl. Padat lGrya - Kalumbuk 1.400 3.00 Aspal 1.4U

369 Jl. Palangkaraya 140 3,00 Aspal 14(

370Jl. Palangkaraya 480 3,00 Aspal 480

371 Jl. Palembang 100 3,00 Aspal 10(

J t t Jl. Palembancl 230 3,00 Aspal 23(

Jl. Palinggam l-lll 960 3,00 Aspal wt

1-t A ll. Palmerah s00 Aspal (nd

J i c Jl. Palupuh 3,00 Aspal 35C

J / O Jl. Pangkal Pinang 150 3,00 Aspal 150

371 Jl. Panti Asuhan Rawang Kelapin 1.000 Kerikil 1.00(

J r /O Jl. Parak Anau 800 3,00 Kerikil 80(

174 Jl. Parak Gadano l-Vlll 2.320 3,00 Aspal 232C

380Jl. Parak Kerambil 400 Beton 400

?a { Jl. Parak Kerambil l-ll 620 5,00 Aspal 620

382 Jl. Parak Kopi 1.500 3,00 Aspal 1.50(

383 Jl. Parak Pisang ll 250 3,50 Aspal 2il

384 Jl. Pari Purus Utara 200 Aspal It

J l .Pa rk i t l - lV 1.340 3,00 Kerikil 1.34(

386 Jl. Parupuk l-lll 723 3,00 Aspal 723747 Jl. Parupuk Raya 1.508 3,00 Aspal 1.50t

388 Jl. Pasaman 2ffi 3,00 Aspal zffi?co J l .Pasaman I - l l 140 2,00 Aspal 14C

390 Jl. Pasar 8aru l l l 520 3,00 Aspal 5X

391 ll. Pasar Gaung 400 Aspal 40(

JYZ Jl. Pasar Lalang 1.800 Aspal 1.80(

?a? Jl. Pasar Lalang - Guo 1.460 Aspal r.460

394 Jl. Pasar Rava l-lll 705 Aspal 70f

?o( Jl. Pasir Parupuk 1.920 Aspal 1.92C

396 Jl. Pask Putih Tabino 875 3,00 Aspal 875397 Jl. Patenggangan 1.560 3,00 Kerikil 1.560

398 ll. Paulasan 2U 3,00 Kerikil 2U399 Jl. Paus 540 4,00 Aspal 54C

Page 206: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kordisi Jalan

B.ik T ;;..s1; I

lusak RinganlRusak Berat

400 Jl. Payakumbuh tJu 3,00

2,ffi

Aspal 250

Eeton 450401 J l .Payakumbuh l - lV

1C,A

402 Jl. PeKanbaru 120 3,m Aspal 120

403 Jl. Pekanbaru 455 3,00 Aspal 455

404 Jl. PengambiranSMP 6 AmPalu s50 Kerikil 550

405 Jl. Penguin 220 Aspal 22C

406 ll. Pepaya 100 3,00 Kenkil 10c

407 Jl. Pepaya ?qn 3,00 Aspal JDtJ

408 Jl. Perak 240 3,00 Aspal 244

3,00 Aspal B0c409 Jl. Perak l-l l l 800

410 tl. Perhutani 450 Kerikil 450

411 Jl. Perintis Kemerdekaan (lr.lamb 1.875 10,40 Aspal 1.87t

412 Jl. Periuangan Belanti Timur 875

3,00

Aspal 87i

AsFal 1704 1 3 Jl. Perkutut 170

414 Jl. Perumdam lV 800 3,00 Kerikil 800

415 Jl. Pesisir Selatan 135 3,00 Belon 135

416 Jl. Pesisir Selatan | - V 460 2,00 Beton 46r

417 Jl. Pilakui - Tanah Sirah 1.450 3,00 Aspal 1.450

4 1 8 Jl. Pilano Mandiri 1.500 Aspal 75t /cu

419 ll. Pinang Sori 905 Aspal 901

420 Jl. Pinus 185 3,00 Aspal 18:

l Z l Jl. Pinus l l 220 3,50 Kerikil 22(,

422 l!. Pisang - Pasar Ambacang 3.200 3,00 Aspal 3.2U

423 Jl. Pisang - Frai 2.150 Aspal 2.150

3,00 Aspal 800 70c424 Jl. Pola Mas I 1.500

425 Jl. Polonia sekitarnYa 1.800 3,00 Aspal 1.80(

426 Jl. Pontianak 100 3,00 Aspal 10(

427 Jl. Pontianak 285 3,00 Aspal 28t

Aspal 1.23C428 Jl. Pramuka 1.230

429 Jl. Pramuka I 820 Aspal 820

430 Jl. Purus ll-Vl 1.505 5,00 Aspal 1505

431 Jl. Puti Bungsu 600 Aspal 60(

432 Jl. Rajawali 450 3,00 Aspal 45C

433 Jl. Rajawalil 370 2,00 Aspal 37C

434 It. Rakik l-ll 460 Aspal 460

A 1 A ,1, Rambutan 114 3,00 Aspal JJT

436 !1. Rambu(an Raya / b3 3,00 Aspal 765

437 Jl. Rasak 200 Aspal 2m

438 l l . Rasamala 250 3,00 Aspal ztt

439 Riau 210 Aspal 21C

Page 207: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik SedangRusak RinqarRusak Berat

440 Jl. Rimbo Kaluang 425 5,00 Aspal 421

441 Jl. Rimbo Panjang 1.250 Kerikil 1.25(

442 Jl. Rimbo Tarok 1.5{J0 AspalKuikil 70( 80(

443 Jl. Rumah Tigo Ruang Lb.Linlah 7ffi Aspal 75{

444

M5

Jl. RW I, RW lV Anduring

Jl. Salak

500

540 3,00

Kerikil

Aspal

50(c t r

446 ll. Salak Raya 360 3,00 Aspal JOL

447 ll. Samarinda 285 3,00 Aspal 285

448 ll. Samping Makam Pahlawan 400 3,00 Aspal 4m449 Jl. Sarang Gagak RW lll 1.2ffi Aspal 1.20C

450 Jl. Sawahan Dalam l,ll,lV,V 't.350 3,00 Aspal 135C

45'l Jl. Sawahan l-V 1.2U 3,00 Aspal 12U

452 Jl. Sawahlunto 100 3,00 Beton 100

453 J l .Sawah lun to l - l l l t t o 2,00 Beton z t t

454 Jl. SD 14 Pauh 700 3,50 Aspal 700

455 . Sejajar Rel Kereta Api Lapai 1.780 Aspal 1.78(

456 . Semangka 2N Kerikil 2U457 . Semangka 254 3.00 Aspal 254

458 ll. Semarang 300 3,00 Aspal 30(

459 ll. Semarang 300 3,00 Aspal JUL

460 ll. Sentani 160 3,00 Aspal 16(

461 Jl. Sepinggan 150 3,00 Kerikil 1 C (

462 Jl. Seram 300 3,00 Aspal 30(

463 Jl. Seranti 100 3,00 Aspal 100

464 Jl. Setia Budi 200 8,00 Aspal 200

465 . , I , JL,\J 1.700 3,00 Aspal 1.700466 Jl. Siak 540 4,00 Aspal 540

467 .ll. Sibolga 't00 3,00 Aspal 10(

468 Jl. Sijunjung 200 2,00 Eeton 200469 ll. Sikaladi 600 3,00 Aspal 600

470 Jl. Silungkang zffi 3,00 Aspal 2n471 Jl. Simo.Gadut - SMPN 21 860 Aspal 86(

472 Jl. Simp.Tiniu - Kamp.Koto 2.340 Aspal 2.340473 Jl. Simp.Patai - Bungo Pasang 1.760 Kerikil t . / o L

474 ll. Simp.Gadung - Inyiak Adam 650 Kerikil b5u

475 Jl. Simpang Kero 600 Kerikil bw

476 Jl. Simpang Tiga t .zzv 3,00 Aspal 1.2n477 ll. Sirsak Raya A A F 3,00 Aspal 475

478 ll, Sitawa 22s 3,00 Kedkil t t3

479Jl. Siti Nurbaya - Lb.Buaya 1.400 Kerikil 1.400

Page 208: RTRW Padang

rII

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Bait SedangRusak Ringar Rusak Berat480 Jl. Si lujuh 450 6,00 Aspal 4504 8 1 Jl. Situiuh r-lV 630 3,00 Aspal 63C482 JI. SMA 7 1.700 3,00 Aspal 1.7C0483 llr. Srr,la Perriwi (Betanri) r.200 3,00 Kenkil 1.2ff1484lJr Sotok 100 3,00 Aspal .n l

485 lJ l . Solok l - V 450 2,N Seton 450486 Jl. Sosiologi 460 Aspal 460487 Jl. Srigunting 650 3,00 Aspat 65C488 Jl. St.Pangeran 300 Kerikil 30(489 Jl. Sulawesi ttJ Aspal 22t490 Jl. Suliki 300 3,00 Aspal 30c491 Jl. Sumbawa 400 Aspal 40(492 Jl. Sei.Eangek - Dadok Aur 3,50 Kerikil 3.525493 . Sei.Eangek (SD.lnpres)-pr.Ker1.200 Kerikil 1.200494 Jl. Sungai Bong 195 3,00 Aspal 195495 Jl. Sungai Deli 300 5,00 Aspal 300496 Jl. Sungai Pisang - Desa Guo 3.200 Tanah 3.20(497 Jl. Surabaya 320 3,00 Aspal JZL

498 Jl. Surabaya 310 3,00 Aspal ? l n

499 Jl. Surakarla t zu 3,00 Aspal 12C500 Jl. Surau Buluh 1 .100 Kerikil 1.1 t0501 Jl. Surau Gadang r.625 Aspal 1.625502 Jl. Surian 275 3,00 Aspal 275503 Jl. Tabek Batu - Lb.Japang 2.500 Kerikil z.cut504 Jl. Tabing 450 Kerikil 45(50s Jl. Talang Be(utu 250 3,00 Aspal 25\506 Jl. Tanah Datar t / c 2,W Beton 175

Jl. Tanah Datar | - lV 350 2,N Beton508 Jl. Tanah Sirah 2.300 Aspal Z.JUV

509 . Tandikat 230 3,00 Aspal tJt

510 Jl. Tanjung Aur 2.480 3,00 Aspal 2.48(q , 1 1 Jl. Tanjung Durian - pasar Lalang 1 a R / 3,00 Kerikil 1 .754512 ll. Tanjung Karang 125 3,00 Aspal 125513 Jl. Tanjung Pinang 10( 3,00 Aspal 100514 Jl. Tapakis 450 3,00 Aspal 45{515 ll. Tarandam llllV 500 3,00 Aspal 50c516 Jl. Taruko 1.800 Aspal 1.80(517 Jl. Teknologi 7@ 3,00 Aspal 7N518Jl. Teknologi - Surau Gadang 700 3,00 Aspal 70(519 Jl .Teknologi | - tX 1.365 3,00 Aspal 1.365

Page 209: RTRW Padang

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Mete4

Lebar

(Meter!

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik :SedangRusak RingarRusak Berat

520lJt. Tekukur 300 3,00 Aspal 30(

521 Jl. Telanai Fura 300 3,00 Aspal 300

522 Jl. Tembesi 180 3,00 Aspal 180

523 Jl. Tempua 300 3,00 Aspal 30c

524 Jl. Tenggiri l R t 3,00 Aspal 154

525 Jl. Teratai 250 3,00 Aspal 250

s26 Jl. Timor 275 3,00 Aspal 271

527 Jl. Timor Timur 170 Aspal 17f,

c26 Jl. Tiung { ( n Aspal 15(

529 Jl. Todak 180 3,00 Aspal 18(

530 Jl. Tongkol 1 1 5 3,00 Aspal, l 1 .

531 Jl. TPU Bungus 1.250 3.00 Aspal 1 t E l

s32Jl. Tugu Perjuangan 2.750 3,00 Kerikil 2.751

533 Jl. Ulung Pandang 135 3,00 Aspal l ' 16

534 Jl. Ujung Pandang 435 3,00 Aspal 435

535 Jl. Utm. Asrama POLR|Alai 1.180 3,00 Kedkil 1.180

536 ll. Utm. Asrama POLRI Lolong 1.250 3,00 AspaltXerikil 80( 450

537 Jl. Ulm.Asranra Polri Rimbo Kalua 200 Aspal 20(

538 Jl. Utm. As.TNl-AD Ganting 450 Aspal/l(erikil 300 r50

s39Jl. Utm. As. TNI-AD Tarandam 850 AspaUKerikil 65C 2U

540 Jl. Utm Komo. Bumi Bunda Persa 1 .150 Kerikil 1 .15(

E A l Jl. Utnr Komo.Cendana2 Sekawa 2.675 Aspal/l(erikil 1.200 1.47!

542 Jl. Utm Komp.lndah Gn,Pangilun 980 Kerikil 980

543 Jl. Utm ̂omp.Perurn Baya Mass 800 Aspal 80(

544 Jl. Utm Kornp.Bunga Mas Tg.Htm 2.300 Aspal 2.30C

545 Jl. Utm Komp, Korong Gadang 1.700 Aspal 1.700

546 l l . Utm.Komp.Perum.Pengambira1.660 Aspal 1.660

F l 7 ,1. Utm.Komp. Cadnas Lapai 2.400 Aspal 2.40(

548 Jt. Utm.Komp,Perum, Singgalang 1.300 Aspal 1.3tr

549 Jl. Utama Komoleks TNI-AU 1.230 3,50 Kerikil 1.23Cqqo Jl, Utama Lingkungan Lapai 2.800 3,00 AspaUBeton 1.00c 1.80(

i c t Jl. Utm. Menuju Perum. BPKP 980 Aspal oRr

552 Jl. Ulm.Perum.Pemda Sei.Lareh 1.000 Aspal 1.00(

6q? Jl. Utm. Perum. Wisma Indah ll 1.850 3,00 Aspal 1.85(

554 Jl. Utama Perumahan Allarindo 860 Aspal 86C

555 Jl. Utama Perumahan Ampang qRn 3,00 Aspal 98(

Jl. Utama Perumahan Arabalndo 1.250 3,00 Aspal 1.251

557 Jl. Utama Perumahan Arai Pinano 1.500 3,00 Aspal '1.50(

558 Jl. Utama Perumahan ASABRI 1.500 3,m Aspal 1.50(

559 Jl, Utm.Perum.Banuaran Indah 2.400 Aspat 2.40(

Page 210: RTRW Padang

--n

No. Nama Ruas JalanPanjang

(Meter)

Lebar

(MeteQ

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Eaik ScdangRusak Ringar Rusak Bera560 ,fl. Utama Perumahan Bea Cukai 650 Kerikil I

t - I acnI v v v

561 Jl. Utnr.Perum.Cimpago putih 1.850 Aspal 1.85CqA, Jl. Utm.Perum.Cubadak lndah 2.500 Aspal 2.500coJ Jl. Utama Perumahan Disoenda 1.900 3,00 Aspal 1.900564 Jl. Utm.Perum.Ditjen. Anggaran b/u Aspal b / tqAc Jl. Utm Perum.llfiL Rawano Tmr 1.475 Aspai t .475566 Jl. Utama Perumahan Indo Villa 1.600 3,00 Aspal 1.60C567 /1, Utm.Perum. Jondul Mata Air 1.860 Aspal 85( 1.01t568 il. Utm.Perum.Jondul prp.Tabino 1.450 3,0c Aspal 1.45(50Y Jl. Utama Perumahan Koto Baru 2.4N Aspal 2.4N570 il. Utama Perum. Kuala Nyiur 1.100 3,00 Kerikil 1.100R a l Jl. Utama Perum.Mawar Rltih 1.350 Aspal 1.35C572 Jl, Utama Perumahan Mdati Mas ,l 17F, 3,00 Aspal 1.375(72 Jl. Utama Perumahan Metati Mas 1.450 Aspal 1.450a'7 A Ji. Utama Perum. Melali Permai 1.207 3,00 Aspal 1.201

Jl. Utama Perum.Monang Indah 1.407 3,00 Aspal 't.407

J / b Jl. Utama Perum. Palam Griya 1.240 3,00 Aspal| ,aq l

a ( ( Jl. Utama Perum. Palimo Indah o7( Aspal 97t578 Jl. Utama Perumahan Pasir putih 1.250 3,00 Aspal 1.25C579 Jl. Utm.Perurn.Pemda Grn.Lawas 1.600 3,00 Aspal 1.600580 Jl. Utama Perum.Pemda Tk. I 1.800 3,00 Aspal 1.800581 Jl. Utama Perumahan Pilano 2.540 Aspal 2.54t582 ll. Utm Perum.Polda Balai Baru 1.750 q n n Kerikil 1 .75(583 Jl. Utama Perum.Polda Taruko 2.2ffi 3,00 Aspal 2.20(584 Utama Perum.PT, Rahaka 1 .150 3,00 Aspal 1 .150585 lJl. Utama Perunrahan puri Lestari 2.400 3,00 Aspal 2.400586 lJl. Utama Perum.Rindang Alam 2.100 1 n n Aspal 2.100587 lJl. Utama Perumahan Singgatang 1.850 3,00 Aspal 1.85(5BB lJl. Utanra perum.Sungai Lareh 1.725 3,00 Aspal 1.725589 Jl. Utama Perumahan Surya Bp ' t.9s0

Aspal 1.950590 Jl. Utarna Pcrurn.Tabing lndah 1.500 Aspal 1.50C59'1 Jl. Utanra Pcrtrrnahan TNI-AU 1.350 Aspal/l(erikil 80i 55Cqo ) Jl. Utama Perum. Wisma Bunda 900 3,00 Aspal onn593 Jl. Utm.Perum.Wisma Indah I 900 3,00 Aspal/l(erikil qnr

594 Jl. Utm.Perum.Wis.lndah ll Laoai 1.850 3,00 Aspa/Kerikil 1.20( 65CJl. Utm. Perum. Wisma Indah V 1.680 Aspal 1,68(

(oA Jl. Utm. Perum. Wisma lndah Vll 800 3,00 Kerikil 800Jl. Utm.Perum.Yon 133 Air Tarar 1.500 3,00 Aspal 1.500

598 Jl. Utama Perumdam 560 3,00 Aspal DO{-6Qo Jl. Utm Perum. Air Tawar 1.500 3,00 Aspal 1.500

Page 211: RTRW Padang

- , . . . - . . . j

No. Nama Ruas JalanPaniang

(Meter)

Lebar

(Meter)

JenisPermukaan

Kondisi Jalan

Baik SeriangI

I Rusak RinganRusak Berat

600 Jl. Veteran Oalam 980 16,75 Aspal 980

601 Jl. Villa Bukit lndah 't.600 3,00 Aspal 1.600

602 Jl. Vi l laku lndah l- lV 2.970 3.00 Aspal 2.970

603 Jl. Walel 2ffi 3,00 Aspal 250

604 Jl. Wirasakti 300 3,00 Aspal 30(

605 Jl. triirasakti | -X 921 3,C0 Aspal 921

606 Jl. Wis. indah Vl(Kalumbuk) 1.400 Kerikil 1.4m

607 Jl. Yogyakada 2n 3,00 Aspal 251

608 Jl. Yokyakada 100 3,m Aspal 10(

609 Jl.Bunqus Teluk Buo 6.000 Tanah 6 00(

610 Jl.Ungkar Kayu Ar+Kuranji (Timb 1.560 Kerikil/Tanah 1.560

611 ll.Menuju Objek Wisala 3 Tingkat 1.250 Kerikil 1.25C

o t t Jl.Pasar Kandang - Simp.Pemuda 2.000 3,00 Kerikil 2.000

Jl.Timbalun-Kalampaian 1.750 Aspal 1.75i

Jumlah 563.501 43.344 58.39G 189.682 272.079

Sumber

a. Oinas Pekerjaan Umum Kota Padang, Januari 2000

c. Daftar lsian P1 dan P2 Tahun Anggaran 200012001

d. Data Pokok Perencanaan Pembangunan, Tahun 1998 dan Tahun 1999

e. Subdin Bina Program Dinas KimpraswilKota Padang, Tahun2002

Page 212: RTRW Padang

!;3.

rL ' d r ' e i - : d

+I i* ixr i$ I .6 f i$* ; ' i c , l ; - { : r ? : f . i d

o 8 ? 3 4 : E E

Eg] : t iE .F :E :g! o t s d i F 6 F

i i c

:e

F$s$ t*E:; o - :6Hf $*i $ss{

z

J

i i E

l ll l

l l oll h-n o

'l ci

i r I

9. A-

o oaai

xa

xo'

*

--x-x-x-x-x-e - f r ' r ' * ' - _ d

= e - o - _ - o - o .

R - - l o 66 d d dd 6

: e r q q - . H- ' R J , 8 3 A < iE : ' : - : ; ;; 6

s -9 : i p * r . ' $B S g I F E R !: F I R ; e

6{ o-

{gc {

.!o

xi *

;3;;3 Bg3;;B3 e i 3 ' E E E e e t r

e1 s- F.3- E A- R 5.- F € ?

3 A F . A F F F '

; $ ; 8 8 3 3 ' r

r a : e 5 3 - = 8 R E E

: ' gF f i ; ' E :B ' ! aE :: r B E - ; : E s a P

- : 9 : 8 R 8 l i

E-; lFsEda:$= 3 - t r

x

: e {; es- $ r-:5 8 8 4g 6

p 6 - i

r l liqEEi*, i-'. . 2

| : Ft t E

l u

' o

36 z9 <

5E Et r 3= t s x= E i *< F

6 = ez +U <x F z< i So (c o =s 5 a^ : -

E q [ 6 5* D o E€ * X a 3<25 A: i ? 3=v Y g z. ? ; < <F O r

E Zx o@ zd <o ca a

< Ez =

A == €E

i t ^ll rqi l :

s-ll to | d

3 i l Ed ; i i =g i t s Fc . i r i L :

* l l E€N - l l E dI b ; -I c ,

o i i q - c6-li c,

.! ll

:-ti8 ! t

*a_

.q3:g-sF3-=i ig d : : i 3 d R : l

o _ -

I iEI I E: HIi' : R 1 , . ? ' r S 1

EF*3 - t ' 9

a

B 66 >c ?

* *€ 6

E 6E i 6

- a *

€ ;F i lo xq rE E€ E

. . d d

- 8 " "! r .

:393H E

3 - E ' 3 P -5-s e Es ' a

s - ' n q

Es" 'eEg;i. * i li ; r l ; : 3

x

o ? 3 Rg 5 8 E

E g " t

*xI' - { -

$EF$:$ r * l$q ? 1

@ P

3 a

n S- $- 3. 5- 8- S- ,iiF O S S

o q i Q ! a q r .

E S B S F e B S

r. f t-E-t-t--f* d s s N $ - . s

- - 9 9 9: - 8 p t

B F

s 8 . 3 .

; r - ) .6 ^ 9 a3 - e B

; : ' 8 5

t46

*

Fz -< 6f o< _ *9 v gY 6 9F : =d F F? = e

E€€E€€* Y * H i r

n q 8 . E g . a

: R t s

; a ) t * : t x: i c R S R e. l - . : . . *

I

etrlnaxii g:ei*$,Eii-: +:= ---:=::

i q . l

l q' f r F:,. l ls le * -E 3,E l i E$5 f

oE 1H A - e i iE v '

! F, i-F 5 g6 6E $E ei '$:g*i l$ Feji TEnEEE *',::$1il+F.F$'*451=s ;i-J;-- , --] li:L-"..-_.=.......=-.'."...:-+i

q

5

d

EE

N

s.gils

9 . . KP s

, 6

2r =

o

z

t oz

1 <

l8 ;9l z i t J lt < - E

t 9 Fsl q ,

z

t

5Iz

aq

=

t z6 3

3ef t s3fr z c ; ;

= E S< E 6E ; 6- f i

rukL

a'r E,*o r i t qg e 1 3

o-

q

Page 213: RTRW Padang

z-

=6

6c

;m

z

mT

= o6 uz @9 x= o< >> ;

i 3 r= Z oy o s= P 5c ! : -

8€EP = €a 9 = 'l o B= <

6 *

= a- . o

I

,xoz

z=I

z

3

# -afl

l---[, .'j -i -l -l &

is*$El F r{**f i$gsiegsEi $g$gigl . _I t;l.li fl;'gl-;;gl -'u€"=l =rli;i fil'EI Ergl

-li2I gill Er u',FFFi

l?iI gl ; :5= l-l - i i , j lT-- - ' , :

- i : -= - - = : i - j : +

i;*g;ig E $giH f;i: il,-- -lri iEb=rE B ss,f $iE gilE.E;.E.fi l$,

i;e;-ais ;F;Hi; *lsesclesee*sl''=1--;- {tiJ;i,; - '!-s

igst$l: i Eti* *is€ sisEni;gl;bre ks iilitigic iF e igsgeg g l

- €

[$ _;l-;i - -i--- | !

iEiEgl: s $;i$ $i$ $il;s-l*li E-aliglijies fi, sf;naiEt$ s !s l- - s ';"_tl 3. _*[* ti;; si=*,=*l ='6!€$l; * sris .:ls€ ri5;fri*31f,i g- - " - d i * o o p p l - - . ; i - - - - - ; - - - - = - " 1 si33*l i :sss*lE3i l$$Fsi lsr: tFl : f lr_ __l- _ _; __ r _;1. ,i*sa;lFis iclf .li; ;ls*su::::i: :"::l: :l:"":l::::::ls:'i a 6 3 l 9 : ; " s e i l s S l : 8 8 ; l 6 B s B l g li a t l * ) a l : E * ) a r a ) < I r a . : E : 8 r t r ) < | ) l ) l * r e e t ; t l-=i- -l----; -

-l =l-r=p-58 l i i r :3 ls 315 ' i l s ; rEEi l , "i€l.ilui* *;ls frl:fi sldEs$iEl?l i- - a - S l - - , o o - n , l - - - i i - - - - - l * - - - a - l lR B s , { 1 3 i i 8 E r : I B B H t i - s E a l ' e - ; b s a i l :) r * * LL)R=J l I l * x_L{ - .8_{ i { {4_)< l ._ { . t_ i l_$ . } r . ;< | '

=,:*f;T-: [=l= i : : " :i -; _ -=lF- E-utl i l u t5$;]*t$,rr$sl;F$s$3f **,t AlsFsc jryi:i1 ii{i:iEH]ii;s; Hl?* $

$==F==-:=_::'ffislruryffiTr l P, s l i: l l P=-'== -i: '

E - -dr , *3 i , ;scrFusF. E i gl$5Ei i igE€* | ri€E€s$tx

I

-e *jgu igtli; di LE i g $ ; $' * is . - I

c $*EEEg;sris$jrssEfiic$- i l- 4 , - - - - s - d r - -

I -.F ; 9 ; F i e g I ; F F *

.$ | l F F A .$ g I g--, '-:-- --r---

S - -a lb r *6 FB r * i I , E se I l r s r 3 *sFE-= . sEee g . s I : q E F .8 | g d € : F3 g_F; , J ' i : ' B ' B A I I d b ' s : J : ' j d i e E ' J E

€ , ;; F;;- i ;;- '; I ; ;;;;;;!l-i u*t[;;[,;-"-mi* l .E F t . s FE l . s .H ;S .4 | . : , : 5 H H s5F

; r :::.:;; ""f.;l:,-:;;,;lF i $ i$$gI i s ' .=* l$ l i I i Ig$ i I

i3**g*ltcs*|!r-*{i c i; ;: $iH i s$gt"i i9 r ri; ig.i lr

iiiG#*|-';[;;**l;,slrc:g-sili;r *lEi i$nc I-- _l:,:;--.*i , . - . - . - . - . * i l - - _ - ..3

' ; ;F!.*gi $ F. s;i ;Fs;iIgHl, _____ +_ L, ,_____ __

' ' '|";; ;l;;."; [,;;;;*;l.e t *$ i$"A i i ; i -$$ l $ i ;$$Eg" t i

- ..-, = =-._l--. -=. , --.,1..,-. =

t 'n= g3eggE 6c g9 ;: P .> 5+3- o e

i =

a P -

= o, X -

f FBeo fi o3 go p

i i ' aq s!

x6'

8.J