pelaksanaan rencana kerja dked kabupaten...

26

Upload: builien

Post on 14-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih
Page 2: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih
Page 3: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

1

Pelaksanaan Rencana Kerja DKEDBidang Pengembangan Usaha Kakao

Kabupaten Sikka-NTT

Laporan Monitoring & Evaluasi

KabupatenSikka

Page 4: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

2

Page 5: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

3

Daftar Isi

Kerjasama ............................................................................................................................................ i

Daftar Isi ............................................................................................................................................... iii

Daftar Gambar dan Tabel ............................................................................................................... v

I. Pendahuluan ........................................................................................................................... 1

II. Struktur Organisasi Task Force DKED Kakao .............................................................. 3

III. Program kerja DKED Sektor Kakao ................................................................................. 5

IV. Capaian kinerja DKED Sektor Kakao ............................................................................. 5

V. Hambatan Pelaksanaan Rencana Kerja ......................................................................... 9

VI. Penutup ..................................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

B. Usulan Tindak Lanjut .................................................................................................. 9

VIII. Lampiran .................................................................................................................................. 10

Matriks Capaian Kinerja Semester I (Januari-Juni 2016) DKED, Kabupaten Sikka .......................................................................................................................................... 10

Page 6: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

4

Page 7: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

5

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1. Struktur Organisasi DKED........................................................................................ 2

Gambar 2. Struktur Organisasi Task Force Sektor Kakao ................................................... 4

Tabel 1. Lembaga dalam struktur Organisasi DKED ....................................................... 4

Tabel 2. Program Kerja DKED ................................................................................................. 5

Tabel 3. Capaian Kinerja DKED ............................................................................................. 6

Tabel 4. Capaian Kinerja DKED berdasarkan masing-masing sektor ........................ 8

Page 8: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

6

Page 9: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

1

I. Pendahuluan

Upaya pengembangan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan di Kabupaten Sikka, NTT, melibatkan beragam stakeholder; Pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi, institusi agama, dll. Namun, selama ini setiap stakeholder masih fokus pada program masing-masing tanpa menjalin koordinasi dengan stakeholder lain. Kenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih. Memang stakeholders pernah membuat forum koordinasi tetapi tidak bertahan lama (unsustainabilty) dan selalu berakhir bersamaan dengan program selesai.

Merujuk pada pengalaman tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka membentuk Dewan Kerja Sama Ekonomi Daerah (DKED) pada tahun 2012. Pembentukan DKED bertujuan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor serentak menjadi media-media komunikasi, koordinasi, advokasi, dan pembelajaran bagi para stakeholder yang berkecimpung pada bidang pengembangan ekonomi di Nian Tana Sikka. Sebagai media komunikasi dan koordinasi, DKED bukan implementor sehingga tidak memiliki program langsung di lapangan. DKED hanya menfasilitasi dan membantu kelancaran kegiatan di lapangan.

Adapun fungsi dan peran dari DKED secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pertemuan dengan

masing-masing stakeholder yang ada di sektor tertentu atau lintas sektor.

2. Mendorong koordinasi kegiatan antarpemangku kepentingan yang ada di sektor tertentu.

3. Mendorong transfer pengetahuan,

informasi, dan pembelajaran baik (best practice) dalam bidang ekonomi.

4. Memberikan masukan kepada pemerintah dan stakeholder lain terkait prioritas pengembangan ekonomi di Kabupaten Sikka.

5. Memberikan informasi terkait pengembangan ekonomi daerah.

Kelembagaan DKED dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Sikka No.245/HK/2012 yang setiap tahun diperbarui secara reguler sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Ada dua SK dalam struktur DKED yaitu SK DKED dan SK Taks Force Sektor. Salah satu SK Task Force yang sudah diterbitkan adalah “MPIG Ikat Tenun Sikka”. Sedangkan untuk SK Sektor Kakao masih dalam proses diskusi. Gambar 1. dihalaman berikutnya merupakan struktur organisasi DKED di Kabupaten Sikka.

DKED dikoordinasi langsung oleh Pemda Kabupaten Sikka untuk menjaga keberlanjutan lembaga ini. Untuk itu, setiap bidang dalam struktur organisasi dikoordinasi oleh SKPD terkait; Bidang Ekonomi menjadi koordinator bagi stakeholders pengembangan ekonomi; Bidang Kesehatan mengkoordinasi stakeholder yang bergerak di dunia kesehatan, dst. Sedangkan, stakeholder non-pemerintah seperti koperasi petani, LSM, lembaga keuangan, dan institusi swasta lain menempati struktur unit (task force) DKED.

Sebagai tahap awal, di bawah koordinasi Bagian Ekonomi Bappeda Kabupaten Sikka memilih kakao sebagai sektor pertama yang akan dikembangkan oleh DKED.

Page 10: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

2

PELINDUNGBUPATI SIKKA

KOORDINATOR UMUMBAPPEDA

Koord. Bidang-1Ekonomi

Koord. Bidang-2Sosial Budaya

Koord. Bidang-3Kesehatan

Koord. Bidang-4Pendidikan

Dinas PerdaganganDinas Koperasi

Sektor KelapaSektor Kakao

..........Dinas Sosial

Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi

....................

Dinas Kesehatan

....................

Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga

Gambar 1. Struktur Organisasi DKED

Sektor ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan model yang tepat untuk media koordinasi antar stakehoder di Kabupaten Sikka. Kakao dipilih karena menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Sikka. Pilihan ini menjadi sangat relevan ketika 60-70% dari tenaga kerja di Pulau Flores diserap oleh sektor pertanian.

Seperti daerah lain, sektor pertanian di Flores menghadapi berbagai kendala dan tantangan, seperti:1. Produktivitas rendah bila dibandingkan

dengan standar nasional dan internasional yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan petani tentang praktik-praktik pertanian modern dan teknologi untuk mengatasi hama dan penyakit, usia pohon yang sudah tua dan penurunan kadar tanah;

2. Rendahnya pasokan input pertanian yang sesuai dengan standar dan tidak sesuai dengan teknologi pengolahan;

3. Nilai tambah rendah: sebagian besar produk dijual sebagai produk mentah tanpa diolah terlebih dahulu secara lokal;

4. Infrastruktur (jalan, komunikasi) yang tidak memadai dan jauh dari/ke pasar lokal;

5. Kurangnya akses informasi.

Sikka merupakan salah satu kabupaten penghasil kakao terbesar di Flores. Budidaya kakao merupakan sumber mayoritas pendapatan rumah tangga (50-60% dari populasi) diikuti oleh kacang mete dan kelapa. Dari total rumah tangga di Sikka, 60% adalah petani dengan 83% dari petani kakao. Dengan kata lain, 50% dari total rumah tangga di Sikka adalah petani kakao dengan kepemilikan kebun kakao sekitar 0,5 hektar per rumah tangga.

Pada tahun 2009, produksi mencapai 6.409 ton yang tersebar di 21.657 ha lahan produktif. Berdasarkan data pemerintah, saat ini sekitar 57% adalah pohon produktif, 34% belum produktif dan 14% perlu direhabilitasi. Dari sisi pemasaran, Sikka memiliki keuntungan karena tempat produksi berada di sekitar pusat pasar dan perdagangan antarpulau di Flores, yaitu Kota Maumere dan pelabuhannya.

Dari tahun 2004 sampai 2006, produktivitas kakao di Flores menurun drastis dari 600 kg/ha menjadi sekitar 150 kg/ha, sangat rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional 960 kg/ha. Akibatnya, pendapatan petani mengalami penurunan yang sangat drastis. Pendapatan petani kakao diperkirakan sekitar USD 330 per tahun. Artinya, setara dengan kurang

Page 11: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

3

dari USD 1 per hari per-keluarga petani. Untungnya, petani kakao di Flores melakukan pertanian tumpang sari dengan berbagai pohon produktif lainnya (kelapa, pisang, pinang, dll) dan integrasi ternak. Banyak petani juga memiliki tanaman lain seperti kopi, sarung tangan, kemiri dan komoditas untuk swasembada seperti jagung, beras, dan singkong.

Salah satu penyebab produktivitas kakao menurun drastis ini adalah hama PBK yang tersebar secara meluas. Masalah ini berakar pada terbatasnya pengetahuan tentang praktik-praktik budidaya yang baik dan banyaknya pohon kakao yang sudah tua.

Terhadap persoalan ini, stakeholders kakao melakukan beragam upaya untuk memberantas hama dan penyakit kakao di Flores. Persoalannya, best practice di satu tempat belum tentu disebarluaskan atau dipraktikkan oleh petani kakao di daerah lain. Cocoa Forum Flores yang berpusat di Sikka dan Cocoa Stakeholder Partnership (CSP) yang berpusat di Makassar, sebenarnya sudah menunjukkan pembelajaran yang baik. Bahwa koordinasi baik dari semua stakeholder kakao mulai dari petani sampai dengan buyer adalah salah satu media sangat efektif khususnya dalam membantu meningkatkan pengetahuan petani yang bermuara pada peningkatkan pendapatan petani itu sendiri. Pada akhirnya, bisa berkontribusi dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan.

Pembelajaran positif lain adalah kerjasama untuk pengembangan kakao di kabupaten Sikka di bawah koordinasi DKED dan didukung beberapa lembaga termasuk KPPOD dalam kurun tahun 2012 dan menghasilkan sejumlah point berikut:1. Adanya program bersama antar

stakeholder dalam pengembangan kakao di Kabupaten Sikka. Sejumlah LSM bergabung dengan pemerintah melakukan program bersama untuk peningkatan produksi kakao serta

penguatan organisasi petani;2. Adanya peningkatan produktivitas dari

129 kg /0.25 ha/ tahun dibandingkan sebelum ada program hanya 96 kg/0.25 ha/ tahun. Artinya, ada peningkatan pendapatan sebesar 129% dari Rp 1.740.000,- pertahun/0.25 ha menjadi Rp 2.244.000,- pertahun/0.25 ha. (harga rata-rata 18.500);

3. Adanya Cocoa Learning Center (CLC) sebagai media pembelajaran bagi petani kakao dan media peningkatan kapasitas bagi fasilitator kakao. Saat ini sudah tergabung sekitar 100 orang fasilitator kakao yang berasal dari petani dan penyuluh pemerintah.

Namun, keberhasilan ini hanya dirasakan oleh sejumlah petani yang ikut dalam program. Berdasarkan evaluasi tahun 2015, walaupun hanya 10 % dari anggota menyatakan puas dengan program DKED, namun semua sepakat bahwa keberadaan DKED penting dan perlu ditingkatkan baik kinerja maupun organisasinya. Untuk itu, DKED sepakat untuk melanjutkan programnya dan meminta KPPOD untuk terus membantu dalam penguatan organisasi serta peningkatan kinerjanya sehingga bisa lebih bermanfaat bagi petani kakao di Kabupaten Sikka.

II. Stuktur Task Force DKED Kakao

Seperti struktur organisasi DKED induk, dalam struktur Task Force Kakao, SKPD teknis terkait memerankan posisi sebagai koordinator sedangkan stakeholder non-pemerintah semisal LSM, koperasi, dll, menempati posisi sebagai wakil. Gambar 2. Berikut adalah struktur organisasi Task Force untuk Sektor Kakao.

Keanggotaan Taks Force DKED sektor kakao adalah mulai dari kelompok tani sampai pelaku pasar. Saat ini ada sebanyak 23 lembaga yang dikategorikan dalam 6 kelompok organisasi, dapat di lihat pada Tabel 1. di halaman selanjutnya.

Page 12: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

4

Gambar 2. Struktur Organisasi Task Force Sektor Kakao

PENASEHATBUPATI SIKKA

KOORDINATORASSISTEN - II

SEKRETARISBAPPEDA

KOORDINATOR BIDANG IBID. EKONOMI

Bidang Pemasaran

Ketua:Dinas Perindustrian &

Perdagangan

A N G G O T A

BidangPertanian dan Perkebunan

Ketua:Dinas Pertanian &

Perkebunan

Bidang Organisasi dan Pemberdayaan

Ketua:Dinas Koperasi dan UMKM

BENDAHARABAPPEDA

No Kelompok Lembaga

1. Pemerintah Dinas Pertanian, Dinas koperasi, Dinas perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kehutanan, Bappeda, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh - BKP2

2. LSM Sahabat Cipta, Veco Indoensia, YPMF, Caritas, Bangwita

3. Lembaga keuangan Bank BNI dan BRI, Koperasi Kredit Sube Huter, Koperasi Kredit Swadaya, Koperasi Kredit Pintu Air

4. Media Flores Pos dan Kupang Pos

5. Koperasi Tani dan Kelompok Tani

KSU Pleapuli, KSU Koperasi Sudan Sogon, KSU Sube Huter

6. Peneliti dan lembaga pelatihan

Cocoa Learning Center – CLC, Litbang Pertanian Kabupaten Sikka

Tabel 1. Lembaga dalam struktur Organisasi DKED

Page 13: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

5

III. Program Kerja DKED Sektor Kakao

Program kerja DKED Sektor Kakao tercantum dalam Matriks Perencanaan Strategis 2015-2018 dan Rencana Kerja tahun 2015-2016 Pengembangan Kakao di Kabupaten Sikka. Program DKED tergambar jelas pada Output 5; Program-program DKED dikelola dengan baik. Sedangkan Output 1 sampai dengan Output 4 merupakan rencana kerja dari anggota-anggota DKED yaitu kegiatan yang dikelola dan dibiayai oleh Pemerintah daerah Sikka dan kegiatannya sudah diimplementasikan sesuai dengan rencana.

Perkembangan program kerja sesuai Renja yang sudah disusun sebagai jabaran Renstra DKED 2015-2018 dapat dilihat pada Tabel 2. berikut.

IV. Capaian Kinerja DKED Sektor Kakao

Walaupun DKED belum sempurna dan masih membutuhkan pendampingan khususnya dalam penataan organisasi, tetapi sudah menunjukan hasil dan pembelajaran-pembelajaran positif yang tertuang dalam Tabel 3. di halaman selanjutnya yakni capaian kinerja DKED.

Adapun hasil monitoring di lapangan dari Rencana Kerja DKED yang dilaksanakan oleh masing-masing DKED dapat di lihat pada Tabel 4. yang tertera di halaman selanjutnya yakni capaian kinerja DKED berdasarkan masing-masing sektor.

Tabel 2. Program Kerja DKED

Program-program DKED dikelola dengan baik

No. Program Kerja Indikator

1. Melaksanakan pertemuan rutin setiap dua bulan

Tersedia Laporan Hasil Pertemuan dan Tindak Lanjut

2. Menyiapkan payung hukum kelemba-gaan DKED

SK/Perbup tentang Organisasi dan Tata Kerja DKED

3. Menyusun Renja DKED Tersedia Renja DKED

4. Menyepakati metode pengumpulan data mengenai kakao di lapangan (termasuk cakupan, frekuensi dsb)

Tersedia dokumen kesepakatan DKED tentang metode & instrumen pengumpulan data kakao

5. Merumuskan AD/ART DKED AD/ART DKED Tersedia

6. Melaksanakan rapat evaluasi tahunan dan perencanaan tahun berikutnya

Tersedia dokumen evaluasi tahunan dan Rencana Tahun berikutnya

Program-program Lain di luar Renja

No. Program Kerja Indikator

1. Melakukan networking dengan Cacao Sustainability Partnetship (CSP) dan Pelaku kakao di tingkat nasional dan wilayah lain

Minimum 3 kali pertemuan dihadiri oleh CSP dan informasi yang diperoleh didistribusikan ke anggota

Page 14: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

6

PROGRAM-PROGRAM DKED DIKELOLA DENGAN BAIK

No. Program Kerja dan Pencapaian

1. Melaksanakan pertemuan rutin setiap dua bulan

Tahun ini hanya dilakukan pertemuan selama 2 kali yaitu:1) Pertemuan koordinasi antarlintas sektor yang dihadiri oleh semua stakholder

yang ada di Kabupaten Sikka yang bergerak di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Tujuan pertemuan ini, selain untuk mendapat informasi perkembangan program pengembangan masyarakat di Kabupaten Sikka, juga pembelajaran bagi setiap sektor untuk bisa saling mendukung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Pertemuan yang difasilitasi oleh KPPOD khusus untuk menggali perkembangan dari kegiatan DKED serta mendapat masukan tentang pendampingan DKED untuk masa yang akan datang. Beberapa diskusi kecil di sekretriat DKED yaitu untuk membahas rencana pertemuan DKED, mengaktifkan kembali koordinasi meeting antara kabupaten yang ada di Flores, serta wacana mengalihkan kesekretarian DKED Task Force Kakao ke Cocoa Learning Center (CLC). Beberapa kali pertemuan koordinasi program dari lembaga yang mempunyai program bersama untuk pengembagan kakao dari yang didukung oleh MCAI dan Swisscontact yaitu VECO Indonesia, Caritas, YPMF dan Bangwita.

Fungsi DKED sebagai media untuk koordinasi dan bekerjasama dalam pengembangan kakao di Kab. Sikka dan kabupaten lainnya sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. DKED sudah dimanfaatkan oleh sejumlah lembaga atau pihak luar yang bermaksud mengimplementasikan program kakao di Kab. Sikka. Salah satunya adalah program pengembangan kakao oleh Swisscontact yang didanai oleh MCAI dan dilaksanakan oleh oleh Veco Indonesia, dimana dalam implementasinya sudah melibatkan stakeholder yang ada di Pokja DKED sektor kakao. Sahabat Cipta mengambil peran dalam beberapa kegiatan dari Renja pengembangan kakao oleh pemerintah khususnya penguatan organisasi bisnis petani (Koperasi), akses pasar dan penguatan organisasi CLC.

2. Menyiapkan payung hukum kelembagaan DKED

Sudah ada SK Bupati di tahun 2016 No. 167/HK/2016 tentang Dewan Kerjasama Ekonomi Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2016. Dan untuk mendorong kemandi-rian dari DKED Task Force kakao akan diterbitkan secara terpisah SK DKED Task Force Kakao.

3. Menyusun Rencana Kerja DKED

Masih dalam agenda

Tabel 3. Capaian Kinerja DKED

Page 15: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

7

4. Menyepakati metode pengumpulan data mengenai kakao di lapangan (termasuk cakupan, frekuensi dsb)

Masih dalam agenda. Hasil diskusi dengan kesekretariatan; metode bagaimana anggota DKED bisa memberikan informasi secara rutin tentang perkembangan programnnya kepada sekretariat DKED. Sedangkan metode pengumpulan langsung di lapangan akan langsung dilakukan dan dengan metode yang sudah ditetapkan oleh lembaga implementor masing-masing, tidak dilakukan oleh DKED.

5. Merumuskan AD/ART DKED

Masih dalam agenda

6. Melaksanakan rapat evaluasi tahunan dan perencanaan tahun berikutnya

Masih dalam perencanaan. Sudah disusun ToR pertemuan dan didistribusikan ke sejumlah anggota DKED

PROGRAM-PROGRAM LAIN

No. Program Kerja dan Pencapaian

1. Melakukan networking dengan Cacao Sustainability Partnetship (CSP), Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan pelaku kakao di tingkat nasional maupun di wilayah lain

Networking dengan Kakao Forum Nasional (CSP). 4 kali pertemuan CPS dihadiri, dimana satu kali dihadiri oleh sekretariat DKED dan 3 kali dihadiri oleh anggota DKED seperti Cacao Learning Center dan Sahabat Cipta. Dampak dari keaktifan DKED di forum nasional adalah DKED Pokja Sektor kakao sudah diakui keberadaanya oleh Kakao Forum Nasional Nasiona. Empat kali pertemuan dihadiri CSP oleh DKED. Keaktifan DKED di forum nasional juga sudah memberikan dan memperkaya model forum pengembangan kakao di Indonesia. DKED hanya ada di Kabupaten SIkka, sedangkan di daerah lain, forum kebanyakan langsung diorganisir oleh pihak swasta atau bukan pemerintah. Adanya komitmen dari CSP untuk membantu meningkatkan kapasitas organisasi DKED.

Networking dengan Pemerintah Propinsi NTT. DKED sudah mendapat pengakuan dari Biro Ekononomi Setda Propinsi NTT, dimana DKED adalah salah satu model tepat untuk media koordinasi di tingkat daerah. Salah satu masukan dari propinsi adalah mereplikasi model DKED Task Force kakao untuk sektor yang lain dan diharapkan DKED bisa lebih meningkatkan komunikasi lintas sektor.

Page 16: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

8

Modal untuk pembelian alat pemeliharaan tersedia bagi petani melalui Kelompok Tani atau Koperasi

No. Mitra yang Terlibat Capaian dan Dampak

1. Melakukan analisis kebutuhan (merupakan bagian dalam penyusunan proposal pengajuan dana)

Sahabat Cipta sebagai pen-dampaing dalam penyusunan proposal dari Koperasi dan ana-lisa kebutuhan pasar.

Koperasi sebagai target yang menerima bantuan dari Pemer-intah Daerah Kab. Sikka.

Pemda sebagai pemilik program dan penyedian pembiayaan.

Tersusunnya proposal untuk pengua-tan kapasitas dari koperasi kakao KSU Pleapuli. Dimana penegembangan ber-dasakan kebutuhan pasar yang ada.

Hasil analisis pasar teridentifi kasinya buyer kakao yaitu PT, Jabat Rasa Flores, PT. Kampung Kearifan Indonesia, EC-COM, Mr. Sandi dan Comextra Majora. Kualitas kakao yang dibutuhkan adalah kakao dengan kualitas fermentasi dan non-fermentasi dengan standar SNI.

2. Melakukan koordinasi dengan penyandang dana/pemilik modal

Sahabat Cipta sebagai pen-dampaing untuk pasca panen dan akses pasar.

Koperasi sebagai target yang menerima bantuan dari Pemer-intah Daerah Kab. Sikka.

Pemda sebagai pemilik program dan penyedian pembiayaan.

Tersedianya dana sebesar Rp 200.000.000,- bersumber dari dana APBN yang diperuntukan untuk pembangu-nan gedung koperasi sebesar 190 juta, pengadaan peralatan fermentasi dan penambahan modal kerja sebesar 10 juta.

Setelah ada perbaikan dan penambahan modal, pembelian bulan April – Juni 2016 (panen pertama) Koperasi Kakao Pleapu-li sudah melakukan penjualan sebanyak 26 ton biji kakao, meningkat sebesar 60% dibandingkan sebelum ada penambahan modal yaitu hanya mencapai 20 tons saja.

Manfaat petani kakao dengan adanya peningkatan kapasitas dari Koperasi adalah:Meningkatnya jumlah peluang petani

untuk menjual biji kakai ke Koperasi Pleapuli yaitu meningkat sebesar 37% dari sebesar 615 petani menjadi 902 petani untuk periode 3 bulan 2016.

Harga lebih tinggi dibandingkan dengan menjual ke pedangan desa atau pedangan lokal yaitu selisi sebesar Rp. 2.645.000,- per-kg. Di-mana harga pedagangan lokal sebe-sar Rp. 28.500,- per-kg dan harga di Koperasi Pleapuli Rp. 31.145,-

Tabel 4. Capaian Kinerja DKED berdasarkan masing-masing sektor

Page 17: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

9

V. Hambatan Pelaksanaan Rencana Kerja

Walaupun koordinasi antar stakeholder berjalan dengan baik, namun dalam pelaksanaannya masih menghadapi beberapa kendala, seperti:1. Ada restrukturisasi dari Pemerintah

Kabupaten Sikka dan juga adanya tugas rutin yang cukup padat dari kesekretariatan termasuk di SKPD, Musrenbang dan anggota lainnya, menyebabkan tertundanya pertemuan rutin dari DKED, termasuk penyusunan AD/ART.

2. Terbatasnya kewenangan kewenangan dari sekteriatan DKED untuk melakukan kegiatan rutin sehingga tidak bisa mengambil insiatif banyak terhadap implementasi renjanya secara leluasa.

VI. Penutup

Kesimpulan:1. Meskipun tidak semua renja yang

sudah disusun pada tahun 2015 dapat diimplementasikan, DKED telah menunjukan pembelajaran positif dan mencapai hasil yang baik. Ada peningkatan koordinasi antarlembaga dan saling memanfaat sumberdaya yang ada di lembaga anggota DKED;

2. Dari sisi target penerima manfaat yaitu petani kakao. DKED secara tidak langsung sudah memberikan dampak terhadap peningkatan pedapatan petani seperti dalam contoh kasus penguatan organisasi petani;

3. Dari sisi model kelembagaan, model koordinasi seperti DKED Task Force

Sektor Kakao sudah memberikan pembelajaran positif dalam menjalin koordinasi, tukar-menukar informasi dan kerjasama dalam pengembangan program. Kesuksesan ini direplikasi ke sektor kedua yaitu untuk DKED Task Force Tenun Ikat yang ditetapkan pada Tahun 2015;

Usulan Tindak Lanjut :1. Restrukturisasi DKED Task Force

Kakao. Kesekretariatan dipindahkan ke lembaga lain yang lebih fl eksible dan berkelanjutan. Berdasarkan diskusi, CLC adalah organisasi yang tepat untuk mengambil alih fungsi dari kesekretariatan DKED. Meski demikian, sekretariat DKED tetap menjadi wahana yang berfungsi sebagai media koordinasi lintas sektor;

2. Penyusunan AD/ART serta mendorong penetapan SK untuk DKED sektor kakao;

3. Menyusun program kerja DKED;4. Menyusun metodologi pengumpulan

informasi dari anggota DKED ;5. Menyusun metodologi distribusi

informasi ke petani;6. Mendorong pemerintah, supaya DKED

Task Force Kakao dilibatkan dalam diskusi dan penyusunan program pengembangan kakao di kabupaten Sikka;

7. Mendorong DKED untuk memperkuat networking dengan Cocoa Forum Nasional;

8. Memperluas jaringan keanggotan DKED;

Page 18: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

10

Lam

pira

n

Mat

riks

Cap

aian

Kin

erja

Sem

este

r I (

Janu

ari-

Juni

201

6) D

KED

, Kab

upat

en S

ikka

Out

put 1

: Pen

yulu

han

tent

ang

“car

a-ca

ra d

an m

anfa

at P

3S”

tela

h di

laks

anak

an o

leh

PPL

dan

Peta

ni K

ader

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

1.1

Mem

buat

ren

cana

pe

nyul

uhan

P3S

1.BK

P22.

Dis

tanb

un3.

Dis

hut (

BPK

)

Ters

edia

re

ncan

a pe

nyul

uh P

3S

Setia

p ta

hun

di

bula

n ja

nuar

i dan

fe

brua

ri s

elal

u m

embu

at r

enca

na

kerja

tera

suk

untu

k pe

nyul

uhan

P3S

1.2

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an p

enye

ga-

ran

bagi

pen

yulu

h da

n pe

tani

kad

er

dala

m b

idan

g P

3S

khus

usny

a y

ang

be

rhub

unga

n de

ngan

ka

kao

lest

ari

1.BK

P22.

Dis

tanb

un3.

Dis

hut (

BPK

)

peny

uluh

dan

pe

tani

kad

er

terl

atih

dal

am

bida

ng P

3S

Tela

h di

laks

anak

an

dita

hun

2016

. Pel

ati-

han

peny

uluh

sw

a-da

ya, d

an p

enyu

luh

PNS

pada

bul

an ju

ni

2016

. Pen

yulu

h sw

a-da

ya te

rdir

i dar

i 45

pe

tani

yan

g su

dah

terl

atih

.

1.3

Men

yedi

akan

sep

er-

angk

at a

lat p

erag

a P3

S ba

gi p

enyu

luh

dan

peta

ni k

ader

Dis

tanb

unal

at p

erag

a ba

gi

peny

uluh

dan

pe

tani

kad

er

ters

edia

Ala

t Per

aga:

G

untin

g Pa

ngka

s,

Gun

ting

Gal

ah, P

isau

, Sa

bit b

erga

lah

(unt

uk P

anen

)

• Bu

lan

agus

tus

kam

i sed

ang

pros

es u

ntuk

m

enye

diak

an

vide

o te

ntan

g pr

oses

per

siap

an

hing

ga p

asca

pa

nen

kaka

o.•

Saat

ini s

edan

g di

laku

kan

anal

isis

eko

nom

i ca

paia

n ha

sil

kaka

o de

ngan

pe

ndap

atan

yan

g di

hasi

lkan

.•

2-3

tahu

n te

rakh

ir

peta

ni m

enda

pat

1 pe

rang

kat a

lat

untu

k 1

ha k

ebun

.

Page 19: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

11

Out

put 1

: Pen

yulu

han

tent

ang

“car

a-ca

ra d

an m

anfa

at P

3S”

tela

h di

laks

anak

an o

leh

PPL

dan

Peta

ni K

ader

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

1.4

Mel

aksa

naka

n pe

nyul

uhan

ses

uai

deng

an r

enca

na

1. B

KP2

2. D

ista

nbun

3. D

ishu

t (BP

K)

Setia

p pe

tani

te

lah

men

erim

a pe

nyul

uhan

“C

ara-

cara

dan

m

anfa

at P

3S”

Peny

uluh

an

dise

suai

kan

deng

an

kale

nder

m

usim

• Su

dah

dila

kuka

n pe

nyul

uhan

se

suai

ren

cana

. M

elak

ukan

fi el

d tr

ip k

e pe

tani

yan

g su

kses

. 1 d

esa

1 pe

nyul

uh.

• M

enga

ngka

t pe

tani

yan

g su

kses

di

des

a m

enja

di

peny

uluh

sw

aday

a de

ngan

gaj

i Rp.

50

0.00

0 –

600.

000

1.5

Men

geva

luas

i lap

o-ra

n pe

laks

anaa

n pe

nyul

uhan

sec

ara

peri

odik

1. B

KP2

2. D

ista

nbun

3. D

ishu

t (BP

K)

Lapo

ran

eval

u-as

i pel

aksa

naan

pe

nyul

uhan

te

rsed

ia

Out

put 2

: Ala

t-al

at p

emel

ihar

aan

ters

edia

bag

i pet

ani m

elal

ui K

elom

pok

Tani

/Kop

eras

i

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

2.1

Men

etap

kan

spes

ifi ka

si d

an

jum

lah

alat

-ala

t pe

mel

ihar

aan

P3S

yang

dip

erlu

kan

peta

ni

1. D

ista

nbun

2.

Din

as k

ope-

rasi

Ters

edia

Lap

o-ra

n ju

mla

h da

n sp

esifi

kasi

ala

t pe

mel

ihar

aan

bagi

pet

ani

Suda

h ad

a da

ftar

al

at p

emel

ihar

aan

kebu

n ka

kao

yaitu

gu

ntin

g pa

ngka

s,

gunt

ung

gala

h da

n pi

sau

okul

asi.

Page 20: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

12

Out

put 2

: Ala

t-al

at p

emel

ihar

aan

ters

edia

bag

i pet

ani m

elal

ui K

elom

pok

Tani

/Kop

eras

i

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

2.2

Mem

pers

iapk

an

tata

cara

, ad

min

istr

asi d

an

mel

aksa

naka

n pe

ngad

aan

alat

-ala

t pe

mel

ihar

aan

P3S.

1. D

ista

nbun

2. D

inas

ko

pera

si

Ters

edia

nya

tata

cara

, ad-

min

istr

asi d

an

terl

aksa

nany

a pe

ngad

aan

alat

-al

at p

emel

i-ha

raan

P3S

Pem

bagi

an

dipu

tusk

an m

elal

ui

kelo

mpo

k ke

rja

tidak

per

oran

gan

2.3

Men

etap

kan

tata

cara

, d

an

mel

aksa

naka

n di

stri

busi

ala

t-al

at

pem

elih

araa

n P3

S ke

pada

Pet

ani

1. D

ista

nbun

2. D

inas

kop

e-ra

si

Ters

edia

nya

tata

cara

dan

te

rlak

sana

nya

dist

ribu

si a

lat-

alat

pem

eli-

hara

an P

3S

Seba

gai t

ahap

aw

al

suda

h ke

pada

40

kelo

mpo

k pe

tani

de

ngan

jum

lah

rata

-ra

ta p

er k

elom

pok

25 o

rang

2.4

Mel

aksa

naka

n ev

alua

si p

enga

daan

se

rta

men

yusu

n da

n m

enye

rahk

an

lapo

ran

peng

adaa

n al

at-a

lat

pem

elih

araa

n P3

S ke

pada

pih

ak te

rkai

t

1. D

ista

nbun

2. D

inas

kop

e-ra

si

Terl

aksa

nany

a ev

alua

sise

rta

ters

usun

-ny

a la

pora

npe

ngad

aan

alat

-al

atpe

mel

ihar

aan

P3S

kepa

dapi

hak

terk

ait

Teta

p be

rjala

n, y

ang

belu

m b

erja

lan

adal

ah d

uduk

be

rsam

a de

ngan

N

GO

, apa

saj

a ya

ng

suda

h di

laku

kan.

Out

put 3

: Mod

al u

ntuk

pem

belia

n al

at p

emel

ihar

aan

ters

edia

bag

i pet

ani m

elal

ui K

elom

pok

Tani

/Kop

eras

i

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

3.1

Mel

akuk

an a

nalis

a ke

butu

han

(mer

u-pa

kan

bagi

an d

alam

pe

nyus

unan

pro

posa

l pe

ngaj

uan

dana

)

1. D

ista

nbun

2. D

inas

kop

e-ra

si

Ters

edia

nya

rinc

ian

kebu

tuha

n pe

tani

dal

am

prop

osal

Ters

usun

nya

prop

osal

un-

tuk

peng

emba

ngan

ka

pasi

tas

kope

rasi

pl

eapu

li

Page 21: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

13

Out

put 3

: Mod

al u

ntuk

pem

belia

n al

at p

emel

ihar

aan

ters

edia

bag

i pet

ani m

elal

ui K

elom

pok

Tani

/Kop

eras

i

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

egia

tan

Pena

nggu

ng

jaw

abH

asil

Keg

iata

n20

1520

16K

eter

-an

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

3.2

Mel

akuk

an k

oord

inas

i de

ngan

pen

yand

ang

dana

/pe

mili

k m

odal

1. D

ista

nbun

2.

Din

as k

ope-

rasi

Terl

aksa

n-an

ya k

oord

inas

i de

ngan

pem

ilik

mod

al

Tota

l dan

a ya

ng d

is-

estu

jui R

p 20

0 ju

ta,

dim

ana

190

juta

un-

tuk

pem

bang

unan

ge

dung

kop

eras

i &

pera

lata

nya

dan

10

juta

unt

uk ta

mba

-ha

n m

odal

ker

ja

Out

put 4

: Pen

yulu

han

tent

ang

cara

-car

a pe

mbu

atan

pup

uk o

rgan

ik, p

estis

ida

naba

ti, d

an s

arun

gnis

asi s

wad

aya

dila

ksan

akan

den

gan

baik

ole

h PP

L da

n Pe

tani

Kad

er

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

egia

tan

Pena

nggu

ng

jaw

abH

asil

Keg

iata

n20

1520

16K

eter

-an

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

4.1

Mem

buat

ren

cana

pe

nyul

uhan

car

a-ca

ra

pem

buat

an p

upuk

org

anik

, pe

stis

ida

naba

ti, d

an

saru

ngni

sasi

Dis

tanb

unTe

rsed

ia r

enca

na

peny

uluh

an

Pem

buat

an

Pupu

k O

rgan

ik,

pest

isid

a na

bati,

da

n sa

rung

nisa

si

Unt

uk p

embu

a-ta

n pu

puk

orga

nik

mem

butu

hkan

bia

ya

dan

inve

stas

i yan

g cu

kup

besa

r se

pert

i m

esin

cho

pper

, dll.

Se

hing

ga P

emda

m

emut

uska

n ha

nya

mem

buat

per

en-

cana

an s

ebag

ai

uji c

oba

saja

yan

g di

laku

kan

bers

ama

kelo

mpo

k ta

ni k

ecil

dan

CLC

4.2

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an

peny

egar

an b

agi p

enyu

luh

dan

peta

ni k

ader

dal

am

cara

-car

a pe

mbu

atan

pu

puk

orga

nik,

pest

isid

a na

bati,

dan

sar

ungn

isas

i

Dis

tanb

unpe

nyul

uh d

an

peta

ni k

ader

ter-

latih

dal

am b

i-da

ng P

embu

atan

Pu

puk

orga

nik,

pe

stis

ida

naba

ti,

dan

saru

ngni

sasi

Belu

m d

ilaks

ana-

kan,

kar

ena

mas

ih

terb

atas

den

gan

biay

a un

tuk

pen-

gada

an a

lat d

an

biay

a la

inny

a.

Page 22: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

14

Out

put 4

: Pen

yulu

han

tent

ang

cara

-car

a pe

mbu

atan

pup

uk o

rgan

ik, p

estis

ida

naba

ti, d

an s

arun

gnis

asi s

wad

aya

dila

ksan

akan

den

gan

baik

ole

h PP

L da

n Pe

tani

Kad

er

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

egia

tan

Pena

nggu

ng

jaw

abH

asil

Keg

iata

n20

1520

16K

eter

anga

nC

apai

an10

1112

12

34

56

78

9

4.3

Men

yedi

akan

sep

eran

gkat

al

at p

erag

a ca

ra-c

ara

pem

buat

an p

upuk

or

gani

c,pe

stis

ida

naba

ti,

dan

saru

ngni

sasi

bag

i pe

nyul

uh d

an p

etan

i kad

er

Dis

tanb

unA

lat p

erag

a ba

gi

peny

uluh

dan

pe

tani

kad

er

ters

edia

Aka

n di

laks

anak

an

Tahu

n 20

16

4.4

Mel

aksa

naka

n pe

nyul

uhan

se

suai

den

gan

renc

ana

Dis

tanb

unSe

tiap

peta

ni

tela

h m

ener

ima

peny

uluh

an

“Car

a-ca

ra

Pem

buat

an

pupu

k or

gani

k,

pest

isid

a na

bati,

dan

sa

rung

nisa

si”

Aka

n di

laks

anak

an

Tahu

n 20

16

4.5

Men

geva

luas

i lap

oran

pe

laks

anaa

n pe

nyul

uhan

se

cara

per

iodi

k

Dis

tanb

unLa

pora

n ev

alua

si

pela

ksan

aan

peny

uluh

an

ters

edia

.

Aka

n di

laks

anak

an

Tahu

n 20

16

Out

put 5

: Pro

gram

-pro

gram

DK

ED d

ikel

ola

deng

an b

aik

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

egia

tan

Pena

nggu

ng

jaw

abH

asil

Keg

iata

n20

1520

16K

eter

anga

nC

apai

an10

1112

12

34

56

78

9

5.1

Mel

aksa

naka

n pe

rtem

uan

rutin

set

iap

dua

bula

nPa

ul P

rase

tya

& Yo

s H

. Be

guir

(B

appe

da)

Ters

edia

La

pora

n H

asil

Pert

emua

n da

n Ti

ndak

Lan

jut

Tida

k pe

rnah

di

laku

kan

khu-

sus

untu

k ka

kao.

H

anya

beb

erap

a N

GO

yan

g pu

nya

kepe

ntin

gan

den-

gan

kegi

atan

ini,

Page 23: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

15

Out

put 5

: Pro

gram

-pro

gram

DK

ED d

ikel

ola

deng

an b

aik

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

5.1

kem

udia

n Ba

pped

a m

engi

nfor

mas

ikan

. Se

mes

ter

ini b

aru

dila

kuka

n 2

kali.

K

omod

itas

yang

lain

su

dah

rutin

, sep

erti

ikat

tenu

n se

tiap

bula

n di

laku

kan.

Ken

dala

: di

Bapp

eda

terd

apat

tuga

s ru

tin y

ang

cuku

p pa

dat

sepe

rti m

usre

nban

g SK

PD d

ll. B

iasa

nya

jika

ada

kebu

tuha

n un

tuk

koor

dina

si d

ari N

GO

. Se

pert

i car

itas

dan

VEC

O.

5.2

Men

yiap

kan

payu

ng

huku

m k

elem

baga

an

DK

ED

Paul

Pra

sety

a da

n Yo

s H

. Beg

uir

(Bap

peda

) da

n Si

lvan

us

Yant

on

(Bag

ian

Huk

um)

SK/P

erbu

p te

ntan

g O

rgan

isas

i da

n Ta

ta K

erja

D

KED

Suda

h ad

a SK

Bup

ati d

i ta

hun

2016

yan

g ha

rus

teta

p di

jaga

set

iap

tahu

n

5.3

Men

yusu

n R

enja

D

KED

BAPP

EDA

Ters

edia

Ren

ja

DK

EDM

asih

dal

am

pere

ncan

aan

5.4

Men

yepa

kati

met

ode

peng

umpu

lan

data

m

enge

nai k

akao

di

lapa

ngan

(ter

mas

uk

caku

pan,

frek

uens

i ds

b)

DK

ED, D

inas

Pe

rtan

ian

dan

Perk

ebun

an,

dan

Bada

n K

etah

anan

Pa

ngan

dan

Pe

nyul

uhan

Ters

edia

do

kum

en

kese

paka

tan

DK

ED te

ntan

g m

etod

e &

inst

rum

en

peng

umpu

lan

data

kak

ao

Suda

h ad

a da

taba

se

dan

pros

es p

enda

taan

ol

eh B

KP3

dan

D

ishu

tbun

Page 24: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih

16

Out

put 5

: Pro

gram

-pro

gram

DK

ED d

ikel

ola

deng

an b

aik

No.

Keg

iata

n/Su

b-K

eg-

iata

nPe

nang

gung

ja

wab

Has

il K

egia

tan

2015

2016

Ket

eran

gan

Cap

aian

1011

121

23

45

67

89

5.5

Mer

umus

kan

AD

/A

RT

DK

EDBA

PPED

AA

D/A

RT

DK

ED

Ters

edia

Mas

ih d

alam

pe

renc

anaa

n

5.6

Mel

aksa

naka

n ra

pat

eval

uasi

tahu

nan

dan

pere

ncan

aan

tahu

n be

riku

tnya

BAPP

EDA

Ters

edia

do

kum

en

eval

uasi

ta

huna

n da

n R

enca

na T

ahun

be

riku

tnya

Dok

umen

di

sera

hkan

ke

pada

pi

hak-

piha

k te

rkai

t

Page 25: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih
Page 26: Pelaksanaan Rencana Kerja DKED Kabupaten Sikka-NTTkppod.org/backend/files/laporan_penelitian/kab-sikka-monev.pdfKenyataan ini berdampak pada program-program yang saling tumpang tindih