rks teknis kanopy

26
SYARAT-SYARAT TEKNIS A. URAIAN TEKNIS UMUM I. LINGKUP PEKERJAAN I.1 Lingkup pekerjaan yang ditentukan dan diumumkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur adalah Pemasangan Atap Canopy Depan Ruang Fraksi Demokrat dan PDI Perjuangan, Perbaikan Atap Genting dan Water Profiing. II. JENIS DAN MUTU BAHAN II.1 Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus menggunakan bahan yang baru. II.2 Tanda pengenal. 1. Apabila pabrik/produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk produk/bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap merk dagang atau sebagai pengenal kualitas/kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut. 2. Khusus untuk bahan pekerjaan instalasi (daya, penerangan, komunikasi, alarm, plumbing dan lain-lain) kecuali ditetapkan oleh Pengawas/Direksi, bahan sejenis dengan fungsi yang berbeda harus diberi tanda pengenal yang berbeda pula. Tanda pengenal ini dapat berupa warna atau tanda lain yang harus sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Dalam hal ini harus dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi. II.3 Merk Dagang dan Kesetaraan. 1. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/produk di dalam persyaratan teknis, secara umum harus dimengerti sebagai keharusan memakai produk tersebut. 2. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kualitas penampilan yang setara dengan bahan/produk yang memakai merk dagang yang disebutkan dapat diterima apabila sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi atas ijin dari Pemberi Tugas tentang kesetaraan tersebut. 3. Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai "setara" tidak dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya tidak akan ada perubahan harga. 1

Upload: chubby99

Post on 20-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Spesifikasi teknis alat dan bahan

TRANSCRIPT

Page 1: RKS Teknis Kanopy

SYARAT-SYARAT TEKNIS

A. URAIAN TEKNIS UMUM

I. LINGKUP PEKERJAANI.1 Lingkup pekerjaan yang ditentukan dan diumumkan oleh Pejabat

Pembuat Komitmen dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur adalah Pemasangan Atap Canopy Depan Ruang Fraksi Demokrat dan PDI Perjuangan, Perbaikan Atap Genting dan Water Profiing.

II. JENIS DAN MUTU BAHANII.1 Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang

dipergunakan dalam pekerjaan ini harus menggunakan bahan yang baru.

II.2 Tanda pengenal.1. Apabila pabrik/produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk

produk/bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap merk dagang atau sebagai pengenal kualitas/kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut.

2. Khusus untuk bahan pekerjaan instalasi (daya, penerangan, komunikasi, alarm, plumbing dan lain-lain) kecuali ditetapkan oleh Pengawas/Direksi, bahan sejenis dengan fungsi yang berbeda harus diberi tanda pengenal yang berbeda pula. Tanda pengenal ini dapat berupa warna atau tanda lain yang harus sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Dalam hal ini harus dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

II.3 Merk Dagang dan Kesetaraan.1. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/produk di dalam

persyaratan teknis, secara umum harus dimengerti sebagai keharusan memakai produk tersebut.

2. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kualitas penampilan yang setara dengan bahan/produk yang memakai merk dagang yang disebutkan dapat diterima apabila sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi atas ijin dari Pemberi Tugas tentang kesetaraan tersebut.

3. Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai "setara" tidak dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya tidak akan ada perubahan harga.

II.4 Penggantian (Substitusi).1. Atas persetujuan Direksi Pekerjaan/Pemberi tugas, Kontraktor dapat

menggantikan sesuatu bahan/produk dengan sesuatu Bahan/produk lain yang berbeda dari produk yang disyaratkan dan setaranya.

2. Apabila akibat penggantian bahan/produk terjadi perhitungan harga kurang/lebih maka akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah/kurang.

II.5 Persetujuan Bahan.

1

Page 2: RKS Teknis Kanopy

1. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan dianjurkan dengan sangat agar sebelum sesuatu bahan/produk akan dibeli/dipesan/ diproduksi, terlebih dulu dimintakan persetujuan dari Direksi atas kesesuaian dari bahan/produk tersebut dengan persyaratan teknis, guna diberikan persetujuan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan pada contoh/brosur dari bahan/produk yang bersangkutan untuk diserahkan pada Direksi di lapangan.

2. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atas sepenuhnya merupakan tanggung jawab Kontraktor tanpa pertimbangan keringanan apapun.

3. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/brosur seperti tersebut diatas tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor dari kewajibannya untuk mengadakan bahan/produk yang sesuai dengan persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut dilapangan, sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/produk tersebut adalah sesuai dengan contoh/brosur yang telah disetujui.

II.6 ContohPada waktu memintakan persetujuan atas bahan/produk kepada Direksi harus diserahkan contoh dari bahan/produk tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut1. Jumlah Contoh :

1. Untuk bahan/produk yang tidak dapat diberikan sesuatu Sertifikat Pengujian yang dapat disetujui/diterima oleh Direksi sehingga perlu untuk diadakan Pengujian, maka kepada Direksi harus diserahkan sejumlah bahan/produk sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Standar Prosedur Pengujian, untuk dijadikan Benda Uji guna diserahkan kepada lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi.

2. Untuk bahan/produk yang mempunyai Sertifikat Pengujian, maka harus diserahkan 2 (dua) buah contoh, yang masing-masing disertai dengan salinan Sertifikat Pengujian yang bersangkutan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Contoh yang disetujui :1. Contoh yang diserahkan kepada Direksi dan telah memperoleh

persetujuan, harus dibuat suatu keterangan tertulis mengenai persetujuannya serta dipasang tanda pengenal persetujuannya pada 2 (dua) buah contoh, yang semuanya akan dipegang oleh Direksi. Bila dikehendaki Kontraktor dapat memintakan sejumlah set tambahan dari contoh berikut Tanda Pengenal Persetujuan dan surat keterangan persetujuan untuk kepentingan dokumentasi Kontraktor.

2. Pada waktu Direksi sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan/produk bagi pekerjaan, maka Kontraktor berhak meminta kembali contoh tersebut untuk dipasang pada pekerjaan.

3. Waktu Persetujuan Contoh1. Merupakan tanggung jawab dari Kontraktor untuk mengajukan

contoh pada waktunya, sehingga Pemberian persetujuan atas contoh tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada Jadwal Pengadaan Bahan (paling akhir 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum mendapat persetujuan bahan).

2. Untuk bahan/produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetaraan pada sesuatu merk dagang tertentu, keputusan atas contoh akan diberikan oleh Direksi dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja. Persetujuan yang akan melibatkan keputusan tambahan diluar Persyaratan Teknis

2

Page 3: RKS Teknis Kanopy

(seperti penentuan model, warna dll), maka keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja.

3. Untuk bahan/produk yang masih harus dibuktikan kesetaraannya dengan sesuatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atas contoh akan diberikan oleh Direksi dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya pembuktian kesetaraan.

4. Untuk bahan/produk yang bersifat Pengganti (substitusi), keputusan Persetujuan akan diberikan oleh Direksi dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak diterimanya seluruh bahan-bahan pertimbangan secara lengkap.

5. Untuk bahan/produk yang bersifat Peralatan/Perlengkapan ataupun produk lain yang karena sifat/jumlah/harga pengadaannya tidak memungkinkan untuk diberikan contoh dalam bentuk bahan/produk jadi, maka permintaan Persetujuan bisa diajukan berdasarkan brosur dari produk tersebut, dengan dilengkapi :a. Spesifikasi Teknis lengkap yang dikeluarkan oleh

Pabrik/Produsen.b. Surat-surat seperlunya dari Agen/Importir sesuai petunjuk

Direksi antara lain Surat keagenan Surat Jaminan Suku Cadang dan Jasa Purna Penjualan (After Sales service) dan lain-lain.

c. Katalog untuk warna, Pekerjaan Penyelesaian (Finishing) dan lain-lain.

d. Sertifikat-sertifikat Pengujian/Penetapan Kelas serta dokumen-dokumen lain sesuai petunjuk Direksi.

6. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan diatas, keputusan atas contoh dari bahan/produk yang diajukan belum diperoleh tanpa pemberitahuan tertulis apapun dari Direksi, maka dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh Direksi.

7. Penyimpanan Bahan.a. Persetujuan atas sesuatu bahan/produk harus dimengerti

sebagai perijinan untuk memasukkan bahan/produk tersebut ke dalam lapangan serta pemeriksaan keadaannya pada saat persetujuan diberikan.

b. Bahan/produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan dengan cara yang betul dan baik, sesuai ketentuan untuk masing-masing Bahan/produk yang telah ditetapkan serta sesuai dengan petunjuk Direksi apabila tidak diisyaratkan pabrik.

c. Kontraktor yang akan memakai bahan/produk tersebut harus bertanggung jawab selama dalam penyimpanan, bahan/produk tersebut tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/produk menjadi tidak layak untuk dipakai dalam pekerjaan, maka Direksi berhak untuk memerintahkan agar :- bahan/produk tersebut harus segera dikeluarkan dari

lapangan untuk diganti dengan yang memenuhi persyaratan.

III. URAIAN PEKERJAANIII.1 Informasi Site

3

Page 4: RKS Teknis Kanopy

1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus benar-benar memahami kondisi/ pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan segala permasalahan yang dihadapi.

2. Kontraktor harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.

3. Kontraktor harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar, persyaratan teknis dan agenda-agenda dalam dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar.

III.2 PenyediaanPemborong harus menyediakan semua keperluan guna pelaksanaan pekerjaan yang sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk sarana bantu seperti alat-alat penarik dan pengangkat, andang-andang dan sebagainya.1. Peralatan yang digunakan harus baik dan bisa beroperasi dengan

lancar. Semua peralatan yang rusak harus diperbaiki di luar lokasi pekerjaan atau dikoordinasikan dengan Pengguna Jasa.

2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alat-alat berat. Yang melalui jalan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.

3. Pengawas atau Direksi berhak memerintahkan untuk menambah peralatan yang tidak sesuai / tidak memenuhi persyaratan.

4. Bila pekerjaan sudah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki semua kerusakan yang diakibatkannya serta membersihkan bekas-bekasnya.

5. Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut diatas. Kontraktor harus menyiapkan tenda-tenda untuk para pekerja waktu hujan.

III.3 Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan1. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk pada harga kontrak

harus dianggap seperti yang tertera di gambar-gambar kontrak atau tercantum di uraian dan syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut di atas, apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat atau gambar dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh ditolak, diubah, atau dipengaruhi penerapan atau interpretasi dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat ini.

2. Kekeliruan pada uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari gambar, uraian dan syarat-syarat tidak boleh membatalkan kontrak ini tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki Pemberi tugas.

3. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau diubah secara bagaimanapun selain menuruti ketetapan-ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, dan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini. Semua kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.

III.4 Petunjuk dan Instruksi.Semua petunjuk dan instruksi Direksi/Pemberi Tugas yang dikeluarkan secara tertulis harus dilaksanakan secara baik oleh Kontraktor. Apabila Kontraktor tidak dapat menerima atau menyetujui pendapat atau perintah Direksi/Pemberi tugas, harus mengajukan keberatan secara tertulis dalam waktu 3 (tiga) kali 24 (dua puluh empat) jam. Dan apabila dalam jangka waktu tersebut Kontraktor tidak mengajukan keberatan

4

Page 5: RKS Teknis Kanopy

maka dianggap telah menyetujui dan menerima perintah Direksi/Pemberi Tugas untuk dilaksanakan.

IV. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAANIV.I Gambar-gambar rencana pekerjaan yang meliputi bestek, detail

konstruksi, situasi dan sebagainya yang telah dibuat perancang telah disampaikan kepada rekanan bersama dokumen lainnya. Rekanan tidak boleh mengubah/menambah tanpa ijin tertulis dari Pemberi tugas. Semua gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan ini, atau digunakan untuk maksud-maksud lain.

IV.2 Gambar-gambar Tambahan. Bila Direksi/Pemberi Tugas menganggap perlu, Pemborong harus membuat gambar detail penjelasan (shop drawings) yang diperiksa/disahkan oleh Pengawas. Gambar-gambar tersebut menjadi milik Pemberi tugas.

IV.3 As Built Drawing (Gambar sebagaimana dilaksanakan).Untuk semua gambar yang belum ada pada gambar kerja dan gambar perubahan di lapangan baik penyimpangan atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Kontraktor harus membuat “as built drawing” yang jelas, gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap tiga dan semua biaya pembuatannya ditanggung Pemborong.

IV.4 Gambar-gambar di Tempat Pekerjaan.Rekanan harus menyimpan di lokasi pekerjaan satu set gambar kontrak lengkap termasuk rencana kerja dan syarat-syarat, berita acara aanwijzing dan time schedule dalam keadaan baik selama masa pelaksanaan pekerjaan, dan harus tersedia bila Pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

IV.5 Contoh Barang.1. Selama pembangunan, semua bahan/barang bagi pelaksanaan harus

sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing.2. Barang/bahan yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan

harga satuan bahan/upah adalah mengikat, rekanan harus menawarkan harga-harga tersebut sesuai RKS dan Berita Acara Aanwijzing.

3. Contoh barang/bahan yang ditawarkan tidak bisa dipergunakan bila belum mendapat persetujuan Pengawas secara tertulis.

V. PENJELASAN RKS DAN GAMBARV.1 Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail

maka gambar detail yang diikuti.V.2 Bila pada gambar terdapat perbedaan antara skala dan ukuran maka

ukuran dengan angka dalam gambar yang diikuti.V.3 Bila terdapat perbedaan ukuran, jumlah serta bahan-bahan yang

diperlukan, maka RKS yang diikuti.V.4 Bila rekanan meragukan perbedaan antara gambar-gambar yang ada

dengan RKS, baik tentang mutu bahan maupun konstruksi, maka rekanan wajib bertanya kepada Pengawas secara tertulis.

V.5 Sebelum melaksanakan pekerjaan, rekanan harus meneliti kembali semua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

V.6 Kekeliruan pelaksanaan akibat kelalaian hal-hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

VI. PELAKSANAANVI.1 Rencana Pelaksanaan

5

Page 6: RKS Teknis Kanopy

1. Pada saat akan dimulai pelaksanaan di lapangan, atau setelah menerima SPK dari Pemberi Tugas, rekanan harus segera mengadakan persiapan termasuk pembuatan jadwal pelaksanaan berupa ’Bar Chart’ dan ‘Network Planning’ selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan SPK, yang berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan yang disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak, dan harus disahkan Pengawas/Direksi dan Pemberi Tugas.

2. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atas ’Bar Chart’ dan ‘Network Planning’ apabila Direksi meminta diadakannya perbaikan / penyempurnaan atas ’Bar Chart’ dan ‘Network Planning’ tersebut, paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.

3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari Direksi atas Rencana kerja tersebut.

4. ‘Bar Chart’ dan ‘Network Planning’ tersebut harus selalu berada di lokasi pekerjaan agar perkembangan hasil pekerjaan di lapangan bisa diikuti dan diberi tanda garis tinta merah. Bila terdapat/terlihat ada hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah penanggulangannya.

VI.2 Gambar Kerja.1. Untuk bagian-bagian pekerjaan, dimana gambar belum cukup

memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Kontraktor wajib untuk mempersiapkan Gambar Kerja yang terperinci yang akan memperlihatkan Cara Pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2. Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi.

3. Gambar Kerja harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya dalam rangkap 2 (dua).

VI.3 Rencana Mingguan dan Bulanan1. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu selama proses

pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi suatu Rencana Mingguan yang berisi Rencana Pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam Minggu berikutnya.

2. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi suatu Rencana Bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai Rencana Pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.

3. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan Rencana Mingguan maupun Bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi dalam melaksanakan pekerjaan.

4. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru Kontraktor diwajibkan untuk menyampaikan Pemberitahuan kepada Direksi mengenai hal tersebut paling lambat 2 x 24 jam sebelumnya.

VI.4 Dokumentasi1. Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi

serta pengirimannya ke pihak Direksi dan ke pihak lain yang memerlukan.

2. Yang dimaksud dokumentasi dalam pekerjaan ini adalah : Laporan-laporan perkembangan Pekerjaan.

6

Page 7: RKS Teknis Kanopy

- Foto-foto hasil pekerjaan berwarna ukuran post card dimasukkan dalam album. Foto-foto tersebut menggambarkan kemajuan pekerjaan dan dibuat minimal peristiwa sebagai berikut :a. Sebelum pekerjaan dimulai;b. Pelaksanaan pekerjaan atap canopy;c. Pelaksanaan pekerjaan waterprofiing;d. Pekerjaan telah selesai 100% dan siap untuk diserahkan pada

penyerahan pertama.

VI.5 Ketentuan jam kerja.1. Jam kerja Kontraktor adalah jam kerja menurut kebiasaan setempat

( 6 hari seminggu )2. Jika Kontraktor menghendaki, diluar ketentuan waktu jam kerja

menurut kebiasaan setempat, atau pada hari-hari libur nasional, atau sebelum matahari terbit, atau setelah matahari terbenam, maka Kontraktor diharuskan mengajukan ijin sebelumnya kepada Direksi secara tertulis dalam waktu sekurang-kurangnya 24 jam.

3. Bilamana Direksi dalam keadaan tersebut menganggap perlu pengawasan, maka biaya pengawasan dibebankan kepada Kontraktor. Kecuali, jika penyimpangan-penyimpangan tersebut adalah akibat dari sifat keadaan pekerjaan .

VII. KUASA PEMBORONG DI LAPANGANVII.1 Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan.

Pemborong harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan dan perhatian penuh. Ia harus bertanggung jawab sepenuhnya bagi semua alat konstruksi, cara-cara teknik, urutan dan prosedur koordinasi semua bagian yang ada di dalam kontrak.

VII.2 Pegawai pemborong yang melaksanakan.1. Sebagai pemimpin sehari-hari pelaksanaan pekerjaan, Pemborong

harus dapat mendelegasikan kepada seorang Pelaksana yang ahli pada bidangnya, cakap diberi kuasa, penuh tanggung jawab, dan selalu berada di tempat pekerjaan, di samping itu Pemborong harus membuat susunan organisasi kerja di lapangan sesuai dengan bidang keahlian serta pekerjaan yang ada.

2. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan, Pelaksana harus mempelajari dan memahami semua isi gambar, RKS dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan baik konstruksi maupun kualitas bahan yang harus dilaksanakan.

3. Perubahan konstruksi maupun bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan bila ada ijin tertulis dari Pemberi tugas berdasarkan rapat Direksi. Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong untuk membetulkan dan melaksanakan sesuai gambar dan bestek.

4. Pengawas berhak menolak penunjukan Pelaksana oleh Pemborong didasarkan pendidikan, pengalaman, tingkah laku, dan kecakapan. Dalam hal ini Pemborong harus segera menempatkan Pelaksana lain dengan persetujuan Pengawas.

VIII. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)Apapun kebangsaan kontraktor, sub kontraktor, leveransir, dan penengah (arbirator) dan dimanapun pekerjaan atau bagian pekerjaan atau bagian pekerjaan berada, undang-undang Republik Indonesia adalah undang-undang yang melindungi kontrak ini, untuk memudahkan komunikasi demi kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan, rekanan

7

Page 8: RKS Teknis Kanopy

wajib memberikan alamat tetap yang jelas dengan nomor telepon kepada Pemberi tugas.

IX. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAANIX.1 Keamanan dan Kesejahteraan.

Selama pelaksanaan pekerjaan, Pemborong wajib mengadakan semua yang diperlukan bagi

para pekerja dan tamu seperti pertolongan pertama, sanitasi, air minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Rekanan juga wajib memenuhi semua persyaratan, tata tertib, ordonasi Pemerintah pusat dan lokal.

IX.2 Terhadap Wilayah Orang Lain.Pemborong harus membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

IX.3 Terhadap Milik Umum.Pemborong harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil, dan hak pemakai jalan bersih dari bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung. Rekanan juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas fasilitas umum seperti saluran air, listrik, dan sebagainya yang disebabkan oleh kegiatan Pemborong. Semua biaya pemasangan kembali dan perbaikan kerusakan menjadi tanggung jawab Pemborong.

IX.4 Terhadap Bangunan yang Ada.Selama masa pelaksanaan kontrak, Pemborong bertanggung jawab penuh atas semua kerusakan utilitas, jalan, saluran pembuangan dan sebagainya dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi Pemborong dalam arti yang luas. Itu semua diperbaiki Pemborong hingga dapat diterima oleh Pemberi tugas.

IX.5 Keamanan terhadap Pekerjaan.Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan, termasuk bahan-bahan bangunan, perlengkapan instalasi yang ada hingga kontrak selesai dan diterima baik olehPemberi tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari semua kemungkinan kerusakan, kehilangan, dan sebagainya bagi seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa, atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau yang diinstruksikan.

IX.6. Dalam pelaksanaan pekerjaan, rekanan berkewajiban menjaga agar tidak mengganggu proses kegiatan aktivitas kerja pada lingkungan Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur.

IX.7 Apabila terjadi kehilangan di kantor disebabkan oleh pekerja rekanan, maka hal itu menjadi beban dan tanggung jawab rekanan.

X. LAPORAN BULANAN, MINGGUAN DAN HARIANRekanan membuat laporan bulanan/mingguan/harian tentang kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut minimal mengenai semua keterangan yang berhubungan dengan kejadian selama masa pelaksanaan pekerjaan yang mencakup mengenai: Jumlah semua tenaga kerja yang digunakan. Uraian kemajuan pekerjaan.

8

Page 9: RKS Teknis Kanopy

Semua bahan/barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima di tempat pekerjaan.

Keadaan cuaca. Kunjungan semua tamu yang berkaitan dengan pekerjaan. Kunjungan tamu-tamu lain. Kejadian khusus. Foto-foto ukuran kartu post sesuai petunjuk Direksi. Pengesahan Pemberi tugas.

XI. JAMINAN KESELAMATAN BURUHXI.1 Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan

yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan.

XI.2 Air minum dan air untuk Pekerjaan. Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan untuk para pekerjanya. Air untuk keperluan bangunan selama masa pelaksanaan bisa menggunakan/menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna perhitungan pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar. Bila kondisi air meragukan Direksi, harus diperiksakan pada laboratorium.

XI.3 Kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan pada pekerja Pemborong saat pelaksanaan, Kontraktor harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Pemborong. Kejadian tersebut harus segera dilaporkan pada Jawatan Perburuhan dan Direksi.

XI.4 Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu tersedia setiap saat dan berada di Direksi keet.

XII. ALAT–ALAT PELAKSANAAN PENGUKURANSelama masa pelaksanaan, Pemborong harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik untuk sarana pekerjaan maupun yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara lain pengaduk beton, pompa air, dan sebagainya. Penentuan semua titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan, maupun datar (water pass) dan tegak lurusnya bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur instrumen water pass atau theodolit.

XIII. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNANXIII.1 Rekanan harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak

memperkerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.

XIII.2 Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar dapat ditolak.

XIII.3 Pengujian Hasil Pekerjaan1. Dalam pengajuan penawaran, Pemborong harus memperhitungkan

semua biaya pengujian, pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan, Pemborong tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman

9

Page 10: RKS Teknis Kanopy

yang tidak memenuhi syarat-syarat (penolakan bahan) yang dikehendaki.

2. Kecuali dipersyaratkan lain, maka semua pekerjaan akan diuji dengan cara dan Tolok Ukur Pengujian yang dipersyaratkan dan ditetapkan dalam Persyaratan Teknis

3. Kecuali dipersyaratkan lain, maka Badan/Lembaga yang akan melakukan Pengujian dipilih atas persetujuan kedua pihak.

4. Semua Biaya Pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban Kontraktor.

XIII.4 Penutupan hasil Pelaksanaan Pekerjaan.1. Sebelum menutup suatu Bagian Pekerjaan dengan Bagian

Pekerjaan yang lain, sehingga secara visuil menghalangi Direksi untuk memeriksa Bagian Pekerjaan yang terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi mengenai rencananya untuk melaksanakan Bagian Pekerjaan yang pertama tersebut, sehingga Direksi berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pekerjaannya.

2. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada Direksi untuk memerintahkan pembongkaran kembali Bagian Pekerjaan yang menutupi tersebut, guna pemeriksaan Pekerjaan yang terdahulu dengan resiko pembongkaran dan pemasangannya kembali menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3. Apabila laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak laporan disampaikan, maka Kontraktor berhak melanjutkan Pelaksanaan Pekerjaan serta menganggap Direksi telah menyetujui Bagian Pekerjaan yang ditutup tersebut.

4. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi terhadap suatu pekerjaan, tidak melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan atau Kontrak Pekerjaan.

XIV. PEKERJAAN TIDAK BAIKXIV.1 Pemberi Tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Pemborong

membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barangbarang, baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Pemborong untuk disesuaikan kontrak.

XIV.2 Pemberi Tugas boleh (tetapi tidak secara tak adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

XV. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANGXV.1 Pemborong wajib sesuai dengan pekerjaan yang diterimanya menurut

ketentuan pada AV pasal 2 ayat 3 dan gambar detail yang telah disahkan Direksi, melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut semua persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Pemborong selanjutnya wajib pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan

10

Page 11: RKS Teknis Kanopy

pekerjaan atau memakai bahan yang tepat, walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.

XV.2 Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.

XV.3 Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Pengawas adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

XVI. PENYELESAIAN DAN PENYERAHANXVI.1 Dokumen Terlaksana.

1. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun Dokumen Terlaksana yang terdiri dari :a. Gambar-gambar Perlaksana (as build drawings).b. Spesifikasi Teknis terlaksana dari pekerjaan sebagaimana yang

telah dilaksanakannya.2. Penyusunan Dokumen terlaksana dikecualikan untuk pekerjaan

tersebut dibawah ini:a. Ornamental.b. Pertamanan.c. Finishing Arsitektur.d. Pekerjaan Persiapan.e. Supply bahan, Perlengkapan dan Peralatan kerja.

3. Dokumen Terlaksana dapat disusun berdasarkan :a. Dokumen Pelaksanaan.b. Gambar Perubahan Pelaksanaan.c. Perubahan Spesifikasi Teknis.d. Brosur Teknis yang telah diberi tanda pengenal khusus sesuai

petunjuk Direksi.4. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

a. Khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan dengan sistem jaringan bersaluran banyak yang secara operasional membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif, Dokumen Terlaksana ini harus dilengkapi dengan Daftar Instalasi/Peralatan/Perlengkapan yang mengidentifikasikan lokasi dari masing-masing barang tersebut.

b. Kecuali dengan izin khusus dari Direksi dan Pemberi Tugas, Kontraktor harus membuat Dokumen Terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas. Kontraktor tidak dibenarkan membuat / menyimpan salinan ataupun copy dari Dokumen Terlaksana tanpa izin dari Pemberi Tugas.

XVI.2 Penyerahan.Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :1. 2 (dua) set Dokumen terlaksana.2. Untuk peralatan / perlengkapan :

a. 2 (dua) set Pedoman Operasi ("Operation Manual") dan Pedoman Pemeliharaan (Maintanance Manual).

b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan.3. Untuk berbagai macam kunci :

a. Semua kunci orisinil.b. Minimum 1 (satu) kunci duplikat.c. Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci.

11

Page 12: RKS Teknis Kanopy

4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran Cukai, Surat Fiskal Pajak dan lain-lain) yang diperlukan.

5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi.

B. PEKERJAAAN PERSIAPAN

I. PEKERJAAN PENDAHULUANI.1. Pengukuran lahan

1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pekerjaan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah tertera kebenarannya.

2. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat- alat waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.

4. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpas beserta Petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi/Pengawas selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Pengukuran sudut siku prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.

6. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas/Direksi agar dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar Rencana dan Persyaratan Teknis.

7. Segala pekerjaan pengukuran termasuk tanggungan Kontraktor.

I.2Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Meranti

Merah ukuran (4/6 cm), yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1,50 meter satu sama lain.

2. Papan dasar pelaksanaan/bouwplank dibuat dari kayu semutu Meranti atau bahan lain yang disetujui Direksi/Pengawas, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpas).

3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas.

4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian tanah pondasi.

5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi/Pengawas.

6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan termasuk tanggungan Kontraktor.

I.3. Sarana Air Kerja dan Penerangan1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama pekerjaan

berlangsung, Kontraktor harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi / WC selama berlangsungnya pekerjaan.

2. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber lain, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air

12

Page 13: RKS Teknis Kanopy

tersebut bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan termasuk keperluan kantor Direksi, kantor pelaksana, kamar mandi/wc atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

3. Kontraktor juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan kantor Direksi dan penerangan pekerjaan pada malam hari sebagai keamanan selama pekerjaan berlangsung. Penyediaan penerangan/tenaga listrik berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.

4. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan Generator set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pengadaan fasilitas penerangan termasuk instalasi dan armateur stop kontak serta sakelar/ panel.

I.4. Keamanan Pekerjaan1. Kontraktor harus bisa menjamin keamanan pekerjaan baik untuk

barang-barang Kontraktor, milik Pengawas/Direksi, serta menjaga keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja ataupun kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.

2. Kontraktor harus bisa menempatkan petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari yang dibagi dalam 3 gelombang waktu bekerja (shift), dan harus melakukan pemeriksaan pengamanan setiap hari setelah selesai pekerjaan.

3. Untuk menjaga ketertiban maka para pekerja diharuskan menggunakan tanda pengenal pada bagian badan yang mudah terlihat oleh petugas keamanan yang sedang bertugas.

I.5. Bangunan Sementara (Bouwkeet)Pemborong harus menyediakan dan mendirikan bangunan sementara untuk gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan dengan. Rekanan harus pula menyediakan ruangan untuk keperluan Pengawas dengan perlengkapan papan tulis, meja dan kursi, buku harian, serta buku catatan harian pengawasan seperlunya. Semua ‘bouwkeet’ perlengkapan rekanan Pemborong dan sebagainya, pada waktu selesainya pekerjaan harus dibongkar dan harus disingkirkan dari tapak/lokasi, dan semua bangunan eksisting yang terganggu harus diperbaiki. Semua biaya menjadi beban Pemborong. Pembongkaran bangunan sementara tersebut hanya dengan persetujuan Pemberi tugas atau Pengawas.

I.6. Direksi KeetUntuk pembangunan pekerjaan ini, pemborong harus membuat “direksi keet” ukuran 32 m² atau disesuaikan kebutuhan dengan konstruksi yang disetujui oleh Pengawas Lapangan. Bangunan tersebut berfungsi atau digunakan sebagai gudang, ruang pelaksana, ruang penjaga, ruang rapat, ruang tamu, ruang gambar, dapur kecil dan KM/WC. Pondasi dari pasangan batu belah dengan spesi 1 pc : 6 ps. Kolom dari kayu kamper ukuran 8 x 12 cm dipasang vertikal pada jarak 3 m. Dinding dilapis triplek 4 mm dan dicat. Lantai bangunan bagian bawah terbuat dari rabat beton yang diyiyit halus. Penutup atap dari asbes gelombang kecil atau seng gelombang warna BJLS 40. Langit-langit dari triplek 4 mm, dicat dan dipasang setinggi 3 m dari lantai. Kusen pintu/jendela dibuat dari kayu kamper 6/12 yang dicat. Daun pintu terbuat dari teakwood panil ganda yang dilengkapi kunci dengan dua kali putar, sedangkan jendela naco dilengkapi teralis. Untuk perlengkapan, Pemborong harus menyediakan antara lain:1. Peralatan obat-obatan2. Peralatan keselamatan kerja : topi; jaket; sepatu; dll.3. Sarana penerangan listrik, lampu-lampu, dll.4. Perlengkapan kebutuhan KM/WC, dapur kecil, wastafel, dll.

13

Page 14: RKS Teknis Kanopy

5. Kebutuhan konsumsi sederhana untuk rapat lapangan/Direksi.6. Perabot meja dan kursi gambar.7. Peralatan tulis dan papan tulis.8. Peralatan meja dan kursi untuk rapat.9. Meja/rak untuk menyimpan barang-barang contoh.10. Buku direksi untuk mencatat semua instruksi dari Direksi

Pekerjaan.11. HelmSemua peralatan dalam Direksi Keet harus baru dan layak dipakai. Dan semua biaya dibebankan pada Pemborong. Barang-barang tersebut diatas tetap milik Kontraktor dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan apabila bangunan telah selesai.

I.7 Alat Komunikasi dan Transportasi1. Untuk memudahkan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait

Kontraktor wajib mengadakan alat komunikasi2. Untuk melancarkan jalannya pekerjaan maka Kontraktor diwajibkan

menyediakan 1 kendaraan roda empat untuk keperluan transportasi Kontraktor dalam pengangkutan barang-barang kantor misalnya pengangkutan benda-benda uji dan lain-lain atau untuk persediaan apabila terjadi keperluan yang sangat mendadak, serta 1 kendaraan roda empat untuk keperluan transportasi Pengawas.

3. Kontraktor diwajibkan untuk menyediakan komsumsi dalam pertemuan-pertemuan rutin atau tamu-tamu Pemberi Tugas yang mempunyai kepentingan dengan pekerjaan dan semua biaya dibebankan pada Pemborong.

I.8 Pagar Pengaman Pekerjaan.Sebelum melaksanakan pekerjaan apapun, Pemborong harus membuat/memasang pagar pengaman sebagai batas antara daerah pekerjaan dan daerah umum, dengan biaya dibebankan pada Pemborong. Pagar kerja ini terbuat dengan konstruksi :1. Tiang kayu bulat (dolken) ditanam sedalam 60 cm dan dicor dengan

campuran 1 pc : 3 ps pada setiap jarak 3 m.2. Tinggi kayu yang kelihatan minimal 2.40 m dari muka tanah.3. Untuk perangkai tiang satu dengan lainnya, digunakan 3 deret kayu

meranti merah 5/7 yang dipasang horisontal sejajar atas, bawah dan tengah.

4. Bagian luar pagar ditutup seng gelombang warna BJLS 40 yang dipasang vertikal dengan konstruksi rangka dan paku payung.

5. Pada daerah-daerah tertentu sesuai petunjuk Pengawas, diberi pintu untuk kepentingan pekerjaan, yang lebarnya disesuaikan kebutuhan Pemborong.

I.9 Pemadam Kebakaran1. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan alat

pemadam kebakaran yang dapat digunakan untuk memadamkan api akibat listrik, minyak dan gas dengan kapasitas 7 kg.

2. Pada tiap lantai bangunan dengan radius 50 m disediakan 1 unit tabung pemadam kebakaran demikian juga untuk Direksi keet, kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan.

I.10Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditentukan harus diadakan oleh rekanan bila diperlukan, sesuai kebutuhan dan kepentingan pekerjaan.

I.11Pembuatan Los Kerja dan Tempat Istirahat

14

Page 15: RKS Teknis Kanopy

1. Kontraktor harus membuat los kerja dan bangunan untuk tempat istirahat dan tempat sholat bagi para pekerja.

2. Los kerja merupakan bangunan yang cukup memadai untuk bekerja bagi tukang / pekerja yang mempunyai kondisi cukup baik, terlindung dari pengaruh panas atau hujan yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan.

I.12Sambungan listrik, air dan transportasi pelaksanaan agar dipersiapkan dengan baik dan berkoordinasi dengan pihak user. bila pihak Pemberi tugas tidak dapat memenuhi, maka rekanan (pemborong) harus menyediakan sendiri.

II. PEKERJAAN PEMBONGKARANII.1.Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat - alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pembongkaran bangunan lama seperti tertera pada gambar dan juga pembersihan lokasi pembongkaran dari sisa material lama.Pekerjaan bongkaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pembongkaran harus dilaksanakan secara tertib dan hati-hati sehingga tidak merusak bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar dan tidak membahayakan manusia, baik orang lain, personel yang terlibat dalam pelaksanaan ini maupun pekerjaannya sendiri.

b. Material bekas bongkaran yang oleh Direksi lapangan direkomendasikan dapat digunakan kembali dan yang akan digunakan kembali didalam pelaksanaan ini dengan yang tidak direkomendasikan untuk dipakai kembali namun memiliki kondisi baik, harus dipisah-pisahkan dan ditempatkan dilapangan pekerjaan sesui petunjuk Direksi dan dibuatkan berita acara serah terima kepada owner.

III. PEKERJAAN ATAP III.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi pemasangan rangka besi hollow dan penutup atap; dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini :- Pekerjaan konstruksi Atap;- Pekerjaan Penutup atap;- Pekerjaan Talang;- Pekerjaan Waterproofing.

III.2. Bahan-bahan1. Penutup Atap

a. Penutup atap canopy memakai bahan polycarbonate merk Twin Lite dengan ketebalan yang ditentukan 6 mm.

b. Warna penutup atap canopy adalah gelap, harus rata dan tidak cacat/retak.

c. Sebelum dipasang kontraktor diwajibkan mengajukan contoh penutup atap canopy kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Rangka AtapRangka atap menggunakan rangka besi hollow dengan dimensi 40x40x2 mm (utama) dan 40x20x2 mm (pembagi).

III.3. Pelaksanaan

15

Page 16: RKS Teknis Kanopy

1. Penutup Atapa. Penutup atap bahan polycarbonate ini dipasang sesuai pada

gambar dan diperkuat dengan paku skrup untuk bahan tersebut serta penguat lain yang diperlukan.

b. Bahan yang datang di lokasi pekerjaan harus lengkap dengan lapisan pelindung dari pabrik dan dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas.

c. Pada tahap akhir pemasangan polycarbonat, tambahkan sealant di setiap sambungan maupun di sisi baut/skrup pengikat untuk menahan masuknya air melewati lokasi-lokasi tersebut.

1. Rangka AtapPersyaratan umum bahan untuk pekerjaan besi/baja adalah

sebagai berikut :a. Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus menurut atau

disesuaikan dengan Standard Peraturan Perencana Bangunan Besi/baja Indonesia 1983. Material yang digunakan adalah:- Pipa besi hitam kotak/hollow mengunakan mutu ST38 atau

setara.- Pipa stainless steele mengunakan mutu ASTM A312 atau

setara.b. Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari

pabrik atau sertifikat pengujian dari laboratorium yang disetujui Pengawas.

c. Bahan-bahan yang dipakai buatan dalam negeri yang dikenal baik, yang produknya memenuhi standarisasi industri yang berlaku.

d. Bahan struktur besi/baja tidak boleh cacat atau bengkok-bengkok, jadi harus betul-betul lurus. Profil yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail Konstruksinya ditunjukkan dalam gambar-gambar untuk itu.

e. Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan ketepatan dan keahlian tinggi. Pengelasan harus menggunakan las listrik untuk bagian-bagian yang struktural. Permukaan yang dilas harus sama dan rata dan kelihatan teratur. Las-lasan yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya kontraktor.

f. Pembakaran di bengkel atau di lapangan untuk pemotongan atau penyambungan harus mendapat persetujuan dari Pengawas. Dalam hal persetujuan diberikan, maka bagian yang dibakar tersebut harus diselesaikan dengan baik sehinga sama dengan hasil pemotongan.

g. Permukaan besi/baja harus dibersihkan dari korosi dengan semprotan pasir (sand blasting) atau semprotan butir besi/baja atau cara lain yang sama efektifnya sehingga permukaan memperoleh warna metalik. Bekas las-lasan harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya.

h. Segera setelah dibersihkan seperti cara diatas, Apabila ditentukan pekerjaan galvanisasi untuk pelat besi/baja atau pipa-pipa maka yang dimaksud proses galvanisasi celup panas. Kawat las yang digunakan adalah ARCH – Welding dengan menggunakan Mild Steeel Electrode jenis Eutetic Rod Unimatic 6000(AC-DC) dengan tensile strength 68,000 psi = 4760 pascal atau kawat las lain yang setera. Pengelasan kontruksi dan mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.

Perlidungan Material Baja

16

Page 17: RKS Teknis Kanopy

a. Semua pekerjaan besi/baja, baut dan alat penyambung lainnya yang dipakai harus dilindungi dari serangan karat. Perlindungan diadakan dengan menyikat kawat besi/baja sehingga betul-betul bebas dari karat. Semua permukaan bahan besi/baja yang sukar dicapai harus diberi lapisan pelindung terhadap karat sebelum pemasangan diselenggarakan.

b. Kontraktor maupun sub kontraktor harus bertanggung jawab atas pekerjaan ini. Persetujuan yang diberikan oleh Pengawas tidak berarti membebaskan kontraktor maupun sub kontraktor dari tanggung jawab.

c. Perubahan ukuran / dimensi dari profil besi/baja rencananya, harus disetujui oleh Direksi/Pengawas.

d. Kontraktor diharuskan membuat gambar Kerja (shop drawing) dari pekerjaan besi/baja ini dan perhitungan konstruksi apabila diadakan perubahan – perubahan praktis dari rencana semula. Gambar kerja dan perhitungan ini diserahkan kepada Direksi/Pengawas.

e. Gambar kerja tersebut diatas meliputi seluruh bagian dari pekerjaan kostruksi seperti detail-detail pemasangan, penyambungan, lubang-lubang, baut-baut, las, pemotongan, pertemuan pada pemutusan, penguatan, ukuran-ukuran, dimensi dari bahan dan lain-lain yang secara teknis diperlukan. Gambar rencana berlaku sebagai gambar referensi untuk gambar kerja.

Pola ( Mal )a. Pola ( mal ) pengukuran dan peralatan- peralatan lain yang

dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan kontraksi fabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita besi/baja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Ukuran-ukuran dari pekerjaan besi/baja yang tertera dalam gambar rencana dianggap ukuran pada suhu 25OC.

b. Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada plat maka semua alat plat harus diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran, apabila diperlukan harus diperbaiki sehingga plat-plat disusun akan kelihatan rapi seluruhnya.

c. Pekerjaan besi/baja dapat dipotong dengan cara menggunting, menggergaji atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselasaikan siku terhadap bidang yang potong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.

d. Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada pemotongan tersebut terbuang metal diperkenankan sebanyak-banyaknya 3 mm pada plat yang tebalnya lebih kecil atau sama dengan 11 mm dan sebanyak-banyak 6 mm pada plat yang tebalnya lebih besar dari 11 mm. Las pemotong untuk Memotong digerakan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggiran yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih dan lurus dan untuk menghaluskannya harus digunakan gerinda. Gerinda bergerak searah dengan las pemotong, sedemikian rupa sehingga pinggiran tersebut bebas dari seluiruh bekas kotoran besi.

Pengelasana. Pekerjaan las harus dikerjakan oleh tenaga las, dibawah

pengawasi langsung seorang yang menurut anggap Konsultan

17

Page 18: RKS Teknis Kanopy

Pengawas mempunyai kemampuan dan pengalaman yang sesuai untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

b. Sub kontraktor harus mengajukan cara pengelasan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan persetujuan yang telah diberikan tidak dapat dirubah tanpa persetujuan lebih lanjut.

c. Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik) dengan ketentuan sebagai berikut :- Tebal las minimum : 3,5 mm- Panjang las minimum : 70 mm- Panjang las maksimum : 40 × tebal

d. Kekuatan dari bahan las yang dipakai, minimal sama dengan kekuatan baja. Kelas E 60 atau grade SAW –1 sesuai ASTM –A233.

e. Detail-detail khusus yang menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran elektroda, tebal masing-masing bagian yang dilas dan ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk las tersebut harus diajukan sub kontraktor terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Pengawas sebelum pekerjaan las listrik tersebut dilakukan.

f. Ukuran elektroda arus dan tegangan listrik serta kecepatan busur listrik yang digunakan pada las listrik harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak dapat diadakan penyimpangan-penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari Pengawas.

g. Plat-plat yang akan dilas harus bebas dari kotor-kotoran besi, minyak, cat, karat atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu las. Las dengan retak susud, retak pada bagian dasar, berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.

h. Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan semua potongan–potongan dan sebagainya harus dijepit bersama–sama pada saat dilubangi, dibor sehingga mata bor menembus tebal secara sekaligus. Cara lain batang tersebut dilubangi sendiri–sendiri dengan menggunakan mal.

i. Setelah selesai dibor seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan apabila diperlukan plat–plat dan sebagainya dapat dilepas kembali. Diameter lubang untuk baut HTB adalah 1–1,5mm lebih besar dari pada diameter yang tertera dalam gambar rencana.

j. Dalam hal lubang tidak dibor sekaligus untuk seluruh tebal elemen – elemen lubang dapat dibor dengan ukuran yang lebih kecil dan diperbesar kemudia saat montase percobaan.

Pemasangan / Erectiona. Kontraktor harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat

yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan baut atau las dari seluruh pekerjaan besi/baja tersebut.

b. Pekerjaan besi/baja tidak boleh dipasang sebelum cara dan alat yang akan digunakan mendapat persetujuan dari Pengawas.

c. Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan hati-hati dan dipasang dengan teliti. Drift yang dipakai mempunyai diameter lebih kecil dari lubang baut dan digunakan untuk membawa bagian-bagian pada posisinya yang tepat seperti disyaratkan dibawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak atau menggangu material tidak diperkenankan.

d. Setiap kesalahan pada pekerjaan dibengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pada saat pemasangan harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.

18

Page 19: RKS Teknis Kanopy

e. Permukaan yang dikerjakan dengan mesin harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipasang. Struktur besi/baja harus dipasang sedemikian rupa sehingga struktur tersebut dapat membentuk lawan lendut seperti yang tertera pada gambar rencana.

f. Pemasangan permanen baut tidak boleh dilakukan sebelum mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

g. Sambungan–sambungan dibuat permanen setelah struktur besi/baja terpasang.

IV. PEKERJAAN WATERPROOFINGIV.1. Pekerjaan Pelapisan Dinding/BetonIV.1.1. Lingkup Pekerjaan

1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

2. Bagian yang di waterproofing antara lain sebagai berikut :a. Plat atap dan/atau talang betonb. Balkon/teras terbukac. Sambungan bubungan dengan gentingd. Bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar

IV.1.2. Persyaratan Bahan1. Bahan Water proofing yang dipakai adalah dengan Standar sesuai

yang ditentukan oleh produsen berupa cairan Heavy Bodied Acrylic Polymer-Gel dengan penulangan serat fiberglass jenis expose yang tahan terhadap UV, Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Pengawas/Direksi.

2. Area yang akan diberi water proofing harus bebas dari kotoran (debu, minyak, sisa adukan dan lain lain).

IV.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih

dahulu harus di serahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direks/Pengawas.

2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil waterproofing dalam bentuk dami/contoh kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

3. Permukaan beton harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak dengan sikat baja menggunakan air bertekanan tinggi, sambungan pengecoran, pertemuan sudut dinding dengan lantai dan permukaan spesi pengisi bubungan harus dibobok/dikerik terlebih dahulu dan dibersihkan dengan cara disikat dengan sikat baja dan disemprot dengan air bertekanan tinggi.

4. Water proofing system coating dengan perbandingan 3 kg coating : 1 liter air bersih. Aduk hingga rata selama 2-3 menit. Coating pertama dengan konsumsi 0,5 / 0,75 kg Formdex Plus / m2 dengan waktu seating 2-3 jam, kemudian dilanjutkan dengan pengisian bekas bobokan/kerikan dengan menggunakan FORMROCK 122. Setelah mengering dapat dilanjutkan dengan coating kedua dengan konsumsi 0,5 / 0,75 kg / m2. Permukaan bidang yang telah diwaterproofing harus dilindungi terhadap hujan, matahari, genangan air dan debu (ditutup dengan plastik atau sejenisnya).

19

Page 20: RKS Teknis Kanopy

5. Coating yang telah diaplikasi harus dijaga kelembabannya selama minimum 7 (tujuh) hari agar proses kristalisasi terus berlangsung hingga mencapai hasil yang optimal.

6. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk melaksanakan pekerjaan ini.

7. Test rendam dilakukan 2 x 24 jam sesudah pemasangan water proofing dianggap selesai.

IV.1.4. Syarat PemeliharaanPerbaikanApabila pada permukaan beton atau spesi sambungan genting dengan bubungan yang telah dilapisi waterproofing terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.PengamananPemborong harus menjaga pekerjaan waterproofing beton dan spesi sambungan genting dengan bubungan yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada permukaan tersebut.

V. PEKERJAAN LAIN – LAINYang dimaksud pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan yang belum tercantum dalam RKS ini, tetapi masih berhubungan dengan pekerjaan di lapangan yang harus diselesaikan : misalnya pembersihan lokasi / pengembalian sesuatu yang rusak akibat pekerjaan di lapangan.

Pekerjaan Pembersihan Lapangan Selama Pekerjaan Berlangsung.

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembersihan lingkungan area kerja selama pekerjaan berlangsung termasuk material yang harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk Direksi. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan dirapikan kembali. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

VI. PEMELIHARAAN PEKERJAAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUAMasa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya antara lain:1. Keamanan dan penjagaan2. Penyempurnaan dan pemeliharaan.3. Pembersihan4. Penyerahan kedua dapat dilaksanakan apabila kontraktor telah

melaksanakan kewajiban pada masa pemeliharaan5. Selama masa pemeliharaan, kontraktor pelaksana diwajibkan membuat

laporan berkala yang berisi kondisi bangunan / saluran (yang selesai dibangun ) serta laporan pekerjaan perbaikan bila ada bangunan yang rusak. Laporan tersebut dibuat dengan persetujuan / diketahui pihak pengawas lapangan / direksi dan konsultan pengawas

PENUTUP

20

Page 21: RKS Teknis Kanopy

Peraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Hal-hal yang belum diatur dalam RKS ini, akan dijelaskan pada pelaksanaan pekerjaan dan semua tambahan atas yang ditandatangani Pejabat Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur dan merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan berikutnya.

Surabaya, 31 Oktober 2012

Konsultan Perencana,CV. MEGA PERMAI

ACHMAD FATHONI, STDirektur

21