1. rks teknis smpn 26

52
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 1 DAFTAR ISI BAB XII. SYARAT-SYARAT TEKNIS.................................................. 2 PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN ................................................. 3 PASAL 2. PEKERJAAN PONDASI .................................................... 5 2.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH ................................................... 5 2.2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN ................................... 7 2.4. PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH ........................................... 8 PASAL 3. PEKERJAAN BETON BERTULANG ...................................... 9 3.1. PEKERJAAN BETON BERTULANG STRUKTUR................................. 9 3.2. PEKERJAAN BETON BERTULANG NON STRUKTURAL....................... 40 PASAL 4. PEKERJAAN DINDING .................................................. 44 4.1. PEKERJAAN DINDING BATU BATA ............................................ 44 4.2. PEKERJAAN PLESTERAN ....................................................... 45 PASAL 5. PEKERJAAN LANTAI .................................................... 47 PASAL 6. PEKERJAAN FINISHING ................................................ 49 PASAL 7. PENUTUP ................................................................ 51

Upload: vesbulk

Post on 07-Feb-2016

77 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

RINCIAN KERJA DAN SYARAT

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 1

DAFTAR ISI

BAB XII. SYARAT-SYARAT TEKNIS.................................................. 2

PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN ................................................. 3

PASAL 2. PEKERJAAN PONDASI .................................................... 5

2.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH ................................................... 5

2.2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN ................................... 7

2.4. PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH ........................................... 8

PASAL 3. PEKERJAAN BETON BERTULANG ...................................... 9

3.1. PEKERJAAN BETON BERTULANG STRUKTUR................................. 9

3.2. PEKERJAAN BETON BERTULANG NON STRUKTURAL.......................40

PASAL 4. PEKERJAAN DINDING .................................................. 44

4.1. PEKERJAAN DINDING BATU BATA............................................44

4.2. PEKERJAAN PLESTERAN.......................................................45

PASAL 5. PEKERJAAN LANTAI.................................................... 47

PASAL 6. PEKERJAAN FINISHING ................................................ 49

PASAL 7. PENUTUP ................................................................ 51

Page 2: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 2

XII. SYARAT-SYARAT TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknisyang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimanapersyaratan ini bisa diterapkan untuk Pekerjaan Pembangunan danRehabilitasi SMPN17 Kecamatan Candisari

Spesifikasi Teknis : Pondasi batu belah Beton bertulang struktur K-250, non struktur K-175 Lantai keramik 30x30 polos Dinding pasangan bata plesteran dan acian. Kusen kayu, pengunci dan penggantung, kaca. Finshing cat dinding interior dan exterior, cat plafond, kayu.

Pekerjaan Rehabilitasi dan pembangunan SMPN 26 KecamatanBanyumanik Semarang secara umum yakni :

1). Pekerjaan Persiapan2). Pekerjaan Tanah3). Pekerjaan Pasangan4). Pekerjaan Beton5). Pekerjaan Finishing

Page 3: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 3

Pasal 1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pengaturan Jam Kerja dan Pengerahan Tenaga Kerja1. Penyedia Jasa harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal

pengerahan tenaga kerja, pengaturan jam kerja maupunpenempatan bahan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahuludengan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan jamkerja, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturanperburuhan yang berlaku.

2. Penyedia Jasa harus membatasi daerah operasinya di sekitartempat pekerjaan dan harus mencegah sedemikian rupa supayapara pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan-bangunanlain yang berdekatan, dan Penyedia Jasa harus melarangsiapapun yang tidak berkepentingan ingin memasuki tempatpekerjaan.

3. Untuk pekerjaan ini Penyedia Jasa harus menambah jamkerja/lembur dan menambah jumlah tenaga kerja dikarenakanwaktu yang mendesak.

1.2. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja1. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan

membuat sumur pompa di tapak Kegiatan atau disuplai dari luar.Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyakdan bahan–bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan airsesuai dengan petunjuk dan persetujuan PengawasTeknis/Konsultan Pengawas.

2. Listrik untuk bekerja harus, disediakan Penyedia Jasa dandiperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masapembangunan, atau penggunaan diesel untuk pembangkit tenagalistrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara ataspersetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Daya listrikini juga disediakan untuk Pengawas keet.

3. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas tidak perluditawarkan/ menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

1.3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank1. Pengukuran Tapak Kembali

a. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran danpenggambaran kembali lokasi pembangunan dengandilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggiantanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alatyang sudah diuji kebenarannya.

Page 4: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 4

b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dankeadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkankepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untukdimintakan keputusannya.

c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukandengan alat-alat waterpass/ Theodolite yang ketepatannyadapat dipertanggung jawabkan.

d. Penyedia Jasa harus menyediakan Theodolite/ waterpasbeserta petugas yang melayaninya untuk kepentinganpemeriksaan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas.

2. Tugu Patokan Dasar (Benck Mark)a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi

Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Tugu patokan dasardibuat dari kayu berpenampang sekurang-kurangnya 20 x 20cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 m denganbagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untukmemudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.

b. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah,diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai adainstruksi tertulis dari Pengawas Teknis/Konsultan Pengawasuntuk membongkarnya.

c. Pada setiap Tugu Patok Dasar harus tertera dengan jelaskode koordinat dan ketinggian (elevasi) nya.

3. Pengukuran dan Titik Peil (0.00) Bangunan.Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran yang tepatberkenaan dengan letak/ kedudukan bangunan terhadap titikpatok/ pedoman yang telah ditentukan dengan memakai alatwaterpass/ theodolite. Hal tersebut dilaksanakan untukmendapatkan lantai, plafond dan sebagainya dengan hasil yangbaik dan siku. Untuk mendapatkan titik peil harap diperhatikannotasi-notasi Gambar Lay Out dengan kondisi lapangan. PenyediaJasa harus melapor pada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas) apabila terjadi tidak kesesuaian gambar dengankondisi lapangan.

4. Bouwplanka. Pemasangan Bouwplank

1) Penyedia Jasa bertanggungjawab atas ketepatan sertakebenaran pemasangan bouwplank/ pengukuranpekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan BenchMark yang diberikan Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas) secara tertulis, serta bertanggungjawab atasketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian

Page 5: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 5

pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yangdiperlukan.

2) Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunanternyata ada kesalahan dalam hal keadaan tersebutdiatas, maka hal tersebut merupakan tanggungjawabPenyedia Jasa serta wajib memperbaiki kesalahantersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahantersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

3) Pengecekan pengukuran oleh Pengawas Teknis/KonsultanPengawas atau wakilnya tidak menyebabkantanggungjawab Penyedia Jasa menjadi berkurang.

b. Bahan dan Pelaksanaan1) Tiang bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7

dipasang setiap jarak 2,00 m’, sedangkan papanbouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti diketamhalus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar(waterpass).

2) Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan denganjarak 2,00 m dari atas tepi bangunan, bouwplank tidakboleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegakhingga pekerjaan mencapai tahapan dinding/kolom.

Pasal 2. PEKERJAAN PONDASI

2.1. Pekerjaan Galian Tanah1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan galian ini selain dilaksanakan untuk pondasi bangunangedung juga dilaksanakan untuk galian konstruksi lainnya yangberada di bawah permukaan tanah.Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan penyangga/konstruksi penahan tanah dan pemompaan air tanah apabiladiperlukan.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Galiana. Pekerjaan galian tanah baik kedalamannya ataupun lebarnya

dilaksanakan sesuai dengan penampang galian yang terdapatpada gambar rencana, pekerjaan lanjutan (tahapanpekerjaan pondasi, atau konstruksi lain di atasnya) dapatdilaksanakan bila galian tersebut sudah mendapatkanpersetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

b. Penyedia Jasa harus menjaga sedemikian rupa agar lubang-lubang galian tersebut tidak digenangi air yang berasal dari

Page 6: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 6

hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab denganjalan memompa, menimba, menyalurkan ke parit-parit ataulain-lain, dan biaya untuk pekerjaan tersebut harus dianggaptelah termasuk dalam harga kontrak.

c. Dasar dari semua galian harus waterpas/mencapai peil dasar,apabila pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akartanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digalikeluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir,dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yangwaterpas.

d. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik padawaktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasiharus disediakan pompa air jika diperlukan yang dapatbekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya airpada dasar galian.

e. Penyedia Jasa harus memperhatikan pengamanan terhadapdinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikansuatu dinding penahan tanah/ penunjang sementara/ lerengyang cukup.

f. Juga kepada Penyedia Jasa diharuskan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bangunan lain yang beradadekat dengan lubang galian yaitu dengan memberikanpenunjang sementara pada bangunan tersebut sehinggadapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalamikerusakan.

g. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanahyang memenuhi syarat-syarat tanah urug.Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisanlubang-lubang galian yang terletak di dalam garis bangunanharus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dandiairi serta dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatanmaksimum yang dibuktikan dengan test laboratorium.

h. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecualiditunjukkan untuk dipindahkan, maka seluruh barang-barangberharga yang ditemui di lapangan harus dilindungi darikerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan harusdiperbaiki/ diganti oleh Penyedia Jasa. Bila suatu alatpelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangandan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan caralain yang dapat diketahui, Penyedia Jasa harusbertanggungjawab untuk mengambil langkah-langkah untukmenjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsungtersebut tidak terganggu.

Page 7: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 7

i. Tanah hasil galian yang memenuhi persyaratan denganpersetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)dapat dipergunakan sebagai bahan urugan, sedangkankelebihan tanah hasil galian tersebut harus dikeluarkan/dibuang keluar lokasi.

j. Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk mendapatkan lokasipembuangan, dan termasuk biaya-biaya yang diperlukan.

k. Apabila suatu galian yang telah dilaksanakan dalamnyamelebihi dari yang tertera dalam gambar, maka untukmendapatkan dasar yang kuat Penyedia Jasa harus mengisigalian yang terlalu dalam dengan bahan pasir urug tanpa adabiaya tambah.

l. Untuk mempercepat pekerjaan galian Penyedia Jasadiharuskan memakai alat berat seperti escavator.

2.2. Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan urugan dilaksanakan sebagai urugan peninggianhalaman, bangunan maupun sebagai urugan lubang-lubangpondasi, termasuk dalam pekerjaan pemadatan untuk setiaplayer urugan.

2. Persiapan untuk uruganPengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi ataubagian pekerjaan yang akan ditutup/diurug atau tersembunyioleh tanah urugan diperiksa Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).Pada pekerjaan urugan/ peninggian permukaan tanah asal jikaada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambarrencana Penyedia Jasa harus memberitahu secara tertuliskepada Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas, jika tidak makatuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akandipertimbangkan.

3. Cara pengurugana. Khusus untuk urugan peninggian tanah asal (site) pada

ketinggian tertentu diurug dengan tanah urug yangdidatangkan dari luar lokasi.

b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnyatidak lebih dari 15-20 cm dipadatkan dengan mesin pemadat/kompaktor yang diijinkan, khusus untuk pemadatanperkerasan jalan harus dipergunakan pemadat/mesin gilas 6 -8 ton.

c. Seluruh bahan urugan harus terlebih dahulu disetujui DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) sebelum digunakan,dan Penyedia Jasa tidak diperkenankan melakukan

Page 8: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 8

pengurugan tanpa kehadiran Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

4. Bahan-bahan urugana. Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada

ketinggian tertentu diurug dengan tanah urug yangdidatangkan dari luar lokasi.

b. Bahan-bahan urugan tidak boleh mengandung lumpur danbahan organic, kadar lumpur tidak boleh terlampau tinggidan bahan urugan mudah untuk dipadatkan.

2.3. Pekerjaan Pondasi Batu Belah1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan Batu Belah ini meliputi pekerjaan pondasibatu belah dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkandalam gambar sesuai petunjuk Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

2. Persyaratan Bahana. Batu belah harus berkualitas baik dan tidak keropos, batu

belah untuk pondasi harus bersih dari segala kotoran, kerasdan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

b. Semen Portland harus memenuhi syarat-syarat yang telahditentukan.

c. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.d. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak

mengandung lumpur, minyak, asam-basa serta memenuhipersyaratan yang telah ditentukan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Diatas urugan pasir untuk pondasi lajur/pondasi bukan

struktur dipasang anstamping/batu belah setebal 20 cm atausesuai gambar.

b. Pondasi batu belah menggunakan batu kali dengan adukancampuran 1 Pc : 5 Psr, adukan harus membungkus batu kalisedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang keropos.

c. Sebelum pondasi struktur dan pondasi bukan strukturdipasang lebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayusetinggi patok galian, bentuk dan ukurannya sesuai gambarpotongan pondasi.Pada pertemuan antara pondasi, kolom, dan sloof, harusdisediakan stek-stek tulangan yang tertanam pada pondasisedalam 20 cm, dengan diameter dan jumlah besi sesuaidengan tulangan tersebut.

Page 9: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 9

Pasal 3. PEKERJAAN BETON BERTULANG

3.1. Pekerjaan Beton Bertulang Struktur3.3.1.Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,peralatan serta pengangkutan untuk menyelesaikan semuapekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, sertapekerjaan yang berhubungan dengan seperti acuan/bekisting,besi dan admixtures. Untuk pekerjaan Beton Bertulang (Struktur)di haruskan hasil finishnya merupakan bentuk ekspose sesuaidengan dimensi digambar apabila terjadi kesalahan pelaksanaan,dimensi yang tidak sama (miring/menggelembung) makaperubahan pelurusan yang berupa plester aci menjaditanggungjawab pihak Penyedia Jasa. Juga termasuk di dalamlingkup pekejaan ini adalah pengamanan baik pekerja maupunfasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalandengan lancar dan aman.

3.3.2.Keahlian dan PertukanganPenyedia Jasa harus membuat dengan kualitas sesuai ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, antara lain, mutu danpenggunaannya selama pelaksanaan. Semua pekerjaan harusdilakukan oleh tenaga ahli termasuk tenaga ahli untuk acuan/bekesting, sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkinanyang terjadi. Selain itu, Penyedia Jasa wajib menggunakantukang yang berpengalaman, sehingga sudah paham denganpekerjaan yang sedang dilaksanakan terutama pada saat dansetelah pengecoran berlangsung.Semua tenaga ahli dan tukang tersebut harus mengawasipekerjaan sampai pekerjaan perawatan selesai dilakukan. Untukitu paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan dimulai PenyediaJasa harus mengusulkan metode kerja agar bisa disetujui DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Jika dipandang perlu,maka Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) berhakuntuk menunjuk tenaga ahli diluar yang ditunjuk Penyedia Jasauntuk membantu mengevaluasi semua usulan Penyedia Jasa, dansemua biaya yang timbul menjadi beban Penyedia Jasa.

3.3.3.Persyaratan Bahana. Semen

1) Jenis-jenis semen :a). Semen Portland (SP)

Adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan caramenggiling klinker, terdiri dari silikat-silikat kalsium

Page 10: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 10

yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahanpembantu.

b). Semen Portland Pozolan (SPP)Adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuatdengan menggiling halus klinker semen portland danpozolan, atau sebagai campuran yang merata antarabubuk semen portland dan bubuk pozolan selamapenggilingan atau pencampuran dapat ditambahkanbahan-bahan lain asal tidak mengakibatkan penurunanmutunya.

c). Semen Pozolan KapurAdalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuatdengan menggiling halus bahan pozolan dengan kapuratau yang dibuat dengan mengaduk secara cermat danmerata suatu bahan pozolan halus dengan kapurpadam.

d). Semen Pozolan PutihAdalah semen hidrolis yang berwarna putih, dihasilkandengan cara mengahaluskan klinker yang terdiri darisilikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis bersamabahan tambahan yang biasanya adalah gips, semenportland putih dapat digunakan untuk semua tujuandidalam pembuatan adukan semen serta beton yangtidak memerlukan persyaratan khusus, kecualiwarnanya yang putih.

2) Tipe-tipe semen portland dan kegunaannya :a). Tipe I : Digunakan untuk konstruksi tanpa

persayaratan khusus.b). Tipe II : Digunakan untuk konstruksi dengan

persyaratan tahan terhadap sulfat dan panashidrasi yang sedang.

c). Tipe III : Digunakan untuk konstruksi yangmempunyai kekuatan awal yang tinggi.

d). Tipe IV : Digunakan untuk konstruksi denganpersyaratan panas hidrasi yang rendah.

e). Tipe V : Digunakan untuk konstruksi denganpersyaratan sangat tahan terhadap sulfat.

3) Persyaratan Kimia dan Fisik Semen Portland.

Page 11: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 11

Tabel 1PERSYARATAN KIMIA SEMEN PORTLAND

JENIS SEMEN PORTLANDURAIAN I II III IV V

Magnesium Oksida, MgOmaks. % berat 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0Belerang Trioksida, SO3 maks. %berat- Bila C3 A 8 % 3,0 3,0 3,5 2,3 2,3- Bila C3 A 8 % 3,5 - 4,5 - -Hilang Pijar,maks. % berat 3,0 3,0 3,0 2,5 3,0Bagian tidak larutmaks. % berat 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5Alakali sebagai Na2Omaks. % berat *) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6Trikalsium Silikat, C3Smaks. % berat **) - - - 35 -Dikalsium Silikat, C2Smaks. % berat **) - - - 40 -Tetrakalsium Aluminat, C3Amaks. % berat **) - 8 15 7 5Tetrakalsium AluminoferitDitambah 2xTrikalsiumAluminat (C4AF + C2AF) Ataumaks. % berat **) - - - - 20Jumlah Trikalsium Silikatdan Trikalsium Aluminat(C3S + C3A) maks. % berat - 58 - - -

Sumber : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SNI) DepartemenPekerjaan Umum

Page 12: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 12

Tabel 2PERSYARATAN FISIS SEMEN PORTLAND STANDART

JENIS SEMEN PORTLANDURAIAN I II III IV V

Kehalusan- Sisa diatas ayakan 0,09

mmmaks. % berat 10 10 10 10 10- Dengan alat Blain, luas

permukaan tiap satuanberat semenmin. m2 /kg 280 280 280 280 280

Waktu Pengikatandenganalat Vicat : *)Awal min. Menit 45 45 45 45 45Akhir max jam 8 8 8 8 8Waktu Pengikatandenganalat Gilimor : *)Awal min. Menit 60 60 60 60 60Akhir max jam 10 10 10 10 10Kekekalan BentukPemuatan dalam Otoklaf% maks 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8Kekuatan Tekan, kgf/cm2

Untuk umur uji- 1 hari - - 125 - -- 1 + 2 hari 125 100 250 - 85- 1 + 6 hari 200 175 - 70 150- 1 + 27 hari - - - 175 210Pengikatan Semen (falseset)maks. % berat **) - - - 40 -Tetrakalsium Aluminat,C3APenetrasi skhir, % min. 50 50 50 50 50Panas hidrasi, maks kal/g7 hari - 70 - 60 -28 hari - 80 - 70 -Pemuaian karena sulfat**)14 hari, % maks. - - - - - 0,045

Keterangan : *)Bila tidak ditentukan, maka yang berlakuadalah penentuan memakai alat vicat.

Page 13: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 13

**)Bila syarat ini diminta, maka syarat C4AF +C2F tidak perlu dilakukan

Sumber : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SNI)Departemen Pekerjaan Umum

4) Persyaratan semen yang digunakan adalah :a) Semen Portland Tipe III merk HOLCIM/ GRESIKb) Semen telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.c) Semen harus dari satu produk yang sama dan dalam

keadaan baru.d) Semen yang dikirim harus terlindung dari hujan dan

air.e) Semen harus terbungkus dalam zak/ kantong asli dari

pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat.f) Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi,

tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi,sehingga aman dari kemungkinan yang tidakdiinginkan.

g) Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat salahpenyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untukdipakai. Bahan yang telah ditolak harus segeradikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu2 x 24 jam/ 2 (dua) hari atas biaya Penyedia Jasa.

b. Agregat1) Agregat Halus

Persyaratan agregat halus adalah sebagai berikut :a). Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam

dan keras, dengan indeks kekerasan ≤ 2,2b). Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya

tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruhcuaca, seperti terik matahari dan hujan

c). Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garamsulfat sebagai berikut(1) Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur

maksimum 12 %.(2) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur

maksimum 10 %d). Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih

dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering).Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagianyang dapat melalui ayakan 0,060 mm. Apabila kadarlumpur melampaui 5 %, maka agregat harus dicuci.

e). Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahanorganik terlalu banyak yang harus dibuktikan denganpercobaan warna dari Abrams-Herder. Untuk itu bila

Page 14: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 14

direndam larutan 3 % NaOH, cairan diatas endapantidak boleh lebih gelap dari warna larutanpembanding. Agregat halus yang tidak memenuhipercobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatantekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28hari tidak kurang dari 95 % dari kekuatan adukanagregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3 %NaOH yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air,pada umur yang sama.

f). Susunan besar butir agregat halus mempunyai moduluskehalusan antara 1,5-3,8 dan harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya. Apabila diayakdengan susunan ayakan yang ditentukan, harus masuksalah satu dalam daerah susunan butir menurut zone :1,2,3, dan 4 (SKBI/BS.882) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :(1) Sisa diatas ayakan 4,8 mm, harus maksimum 2%

berat;(2) Sisa diatas ayakan 1,2 mm, harus minimum 10%

berat.(3) Sisa diatas ayakan 0,30 mm, harus minimum 15%

beratg). Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi,

reaksi pasir terhadap alkali harus negatif.h). Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus

untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjukdari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui;

i). Agregat halus yang digunakan untuk maksud spesiplesteran dan spesi terapan harus memenuhipersyaratan (pasir pasang)

2) Agregat Kasara). Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras

dan tidak berpori. Kadar bagian yang lemah bila diujidengan goresan batang tembaga, maksimum 5%.Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksadengan bejana penguji dari Rudeloff dengan bebanpenguji 20 ton, dan harus dipenuhi syarat-syaratberikut :

Page 15: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 15

TABEL 1

KELAS DAN MUTUBETON

KEKERASAN DENGANBEJANA TEKAN RUDELOFF

BAGIAN HANCUR MENEMBUSAYAKAN 2 MM MAKSIMUM %

KEKERASAN DENGANBEJANA GESER LOSANGELES; BAGIAN

HANCUR MENEMBUSAYAKAN 1,7 MM

MAKSIMUM %

FRAKSIBUTIR

19 – 30 MM

FRAKSIBUTIR

9,5 – 19 MMBo serta mutu B1 22 – 30 24 – 32 40 – 50Beton mutu K125,K175, Dan K250

14 – 22 16 – 24 27 – 40

Mutu beton diatasK225 atau betonpra tekan

Kurang dari14

Kurang dari16

Kurang dari 27

Sumber : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A(SNI) DPU.

b). Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih danpanjang hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir dan panjang tersebut tidak melampau 20% dariberat agregat seluruhnya;

c). Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal artinyatidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruhcuaca, seperti terik matahari dan hujan;

d). Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan Garam Sulfat,sebagai berikut :(1) Jika dipakai Natrium Sulftat, bagian yang hancur,

maksimum 12%,(2) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur,

maksimum 10%e). Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang

dapat merusak beton, seperti zat-zat yang reaktifalkali

f). Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebihdari 1% (ditentukan terhadap berat kering). Apabilakadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harusdicuci;

g). Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yangberaneka ragam besarnya dan apabila diayak dengansusunan ayakan yang ditentukan, susunan besar butirmempunyai Modulus kehalusan antara 6 – 7, 10 danharus memenuhi syarat-syarat berikut;(1) Sisa diatas ayakan 38 mm, harus 0%; berat(2) Sisa diatas ayakan 4,8 mm, harus berkisar antara

90% dan 98% berat;

Page 16: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 16

(3) Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakanyang berurutan, adalah maksimum 60% danminimum 10% berat.

h). Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih daripada seperlima jarak terkecil antara bidang-bidangsamping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atautiga per empat dari jarak bersih minimum diantarabatang-batang atau berkas-berkas tulangan.Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan apabilamenurut penilaian Konsultan Pengawas cara-carapengecoran beton adalah sedemikian rupa hinggamenjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil.

c. Air untuk campuranPersyaratan air adalah sebagai berikut :1) Air harus bersih;2) Tidak boleh mengandung lumpur, minyak dan benda

terapung lainya yang dapat dilihat secara visual;3) Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2

gram/liter;4) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan

dapat merusak beton (asam-asam, zat organik dansebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan khlorida(Cl), tidak lebih dari 500 p.p.m dan senyawa sulfat tidaklebih dari 1000 p.p.m sebagai SO3;

5) Bila dibandingkan dengan kekuatan tekan adukan danbetun yang memakai air suling, maka penurunan kekuatanadukan dan beton yang memakai air yang diperiksa tidaklebih dari 10%;

6) Semua air yang mutunya meragukan harus dianalisasecara kimia dan dievaluasi mutunya menurutpemakaianya;

7) Khusus untuk beton pratekan, kecuali syarat tersebutdiatas air tidak boleh mengandung Chlorida lebih dari 50p.p.m.

d. BesiBesi menggunakan besi ulir (deformed bars) BJTD-40 untuktulangan utama (D 13 keatas), sedangkan Ø 6 s/d Ø 12menggunakan besi polos mutu BJTP-24 atau kecualiditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasilpekerjaan yang baik, maka besi harus memenuhi syarat-syarat :1). Bebas dari kotoran, bebas dari lapisan minyak, tidak karat

dan tidak cacat.2). Mutu sesuai dengan yang ditentukan.

Page 17: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 17

3). Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuaidengan toleransi.

4). Produk Krakatau Steel/ SNI atau setara.Pemakaian besi dari jenis yang tidak sesuai denganketentuan di atas, harus mendapat persetujuan dariDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Besi harusberasal dari satu pabrik (manufactures). Tidak dibenarkanuntuk menggunakan produk besi yang berlainan untukpekerjaan ini. Besi harus dilengkapi dengan millcertificate/sertifikat pabrik yang memuat label dannomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi.

e. Material TambahanDalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campurantambahan untuk memperbaiki sifat suatu campuran. Jenis,jumlah bahan yang ditambahkan dan cara penggunaan bahantambahan harus dapat dibuktikan melalui hasil uji dengancampuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlahair pencampur, memperlambat atau mempercepatpengukuran dan/ atau pengerasan harus memenuhipersyaratan yang telah ditetapkan.

f. Kualitas (Mutu Beton)1) Kualitas beton yang digunakan untuk beton struktur Balok

dan Plat adalah READY MIX mutu K-250 sedangkan untukPondasi, Sloof, Kolom dan Ring Balk menggunakan SITEMIX mutu K-250 atau sesuai yang tercantum dalamgambar rencana yang harus dibuktikan dengan pengujianseperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini.

2) Untuk memastikan bahwa kualitas rencana dapattercapai, Penyedia Jasa harus melakukan percobaansesuai dengan yang disyaratkan oleh peraturan yangberlaku dengan mengadakan trial mix di laboratoriumyang disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

3) Desain AdukanProporsi campuran bahan dasar harus ditentukan agaryang dihasilkan memberikan kemudahan pelaksanaan(workability) dan konsistensi yang baik, sehingga mudahdituangkan ke dalam acuan dan ke sekitar besi, tanpamenimbulkan segregasi agregat dan terpisahnya air(bleeding) secara berlebihan. Campuran harus dirancangsesuai dengan mutu yang ingin dicapai, dengan batasandibawah ini :

Page 18: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 18

PERSYARATAN JUMLAH SEMEN MINIMUM DAN FAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUMUNTUK BERBAGAI MACAM PEMBETONAN

DALAM LINGKUNGAN KHUSUSJUMLAH SEMEN

MINIMUM PER m3

BETON (kg)

NILAI FAKTOR SEMENMAKSIMUM

Beton didalam ruangbangunan :- Keadaan keliling non-

korosif250 0,60

- Keadaan keliling korosifdisebabkan disebabkanoleh kondensasi atauuap korosif

325 0,52

Beton diluar ruanganbangunan :- Tidak terlindung dari

hujan dan terikmatahari langsung

325 0,6

- Terlindung dari hujandan terik mataharilangsung

275 0,6

Beton yang masukkedalam tanah :- Mengalami keadaan

basah dan keringberganti-ganti

325 0,55

Sumber : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran BetonNormal (SNI) Departemen Pekerjaan Umum

Page 19: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 19

KETENTUAN MINIMUM UNTUK BETON BERTULANG KEDAP AIR

JENISBETON

KONDISILINGKUNGANBERHUBUNGAN DENGAN

FAKTORAIR SEMENKASIMUM

TIPE SEMEN

KANDUNGAN SEMENMINIMUM kg/m3

UKURAN NOMINALMAKSIMUM AGREGAT

40 mm 20 mmBertulangatauPraTegang

Air tawar 0,50 Tipe I-V 280 300Air payau 0,45 Tipe I +

Pozolan(15-40%)atau SemenPortlandPozolan 340 380

0,5 Tipe II atauTipe V 290 330

Air laut 0,45 Tipe II atauTipe V 330 370

Sumber : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran BetonNormal (SNI) Departemen Pekerjaan Umum

PERKIRAAN KEKUATAN TEKAN (N/mm) BETON DENGAN FAKTOR AIR-SEMEN 0,5 DAN JENIS SEMEN DAN AGREGAT KASAR YANG BISA

DIPAKAI DI INDONESIA

JENIS SEMENJENIS

AGREGATKASAR

KEKUATAN TEKAN (N/mm)PADA UMUR (HARI) BENTUK BENDA

UJI3 7 28 91

Semen PortlandTipe I atauSemen tahansulfat Tipe II, V

Batu takdipecahkan

17 23 33 40Silinder

Batu pecah 19 27 37 45Batu takdipecahkan

20 28 40 48Kubus

Batu pecah 23 32 45 54

Semen PorlandTipe III

Batu takdipecahkan

21 28 38 44Silinder

Batu pecah 25 33 44 48Batu takdipecahkan

25 31 46 53Kubus

Batu pecah 30 40 53 60

Catatan : 1 N/mm2 = 1 MN/ m2 = 1 MPa Kuat tekan silinder = 0,83 kuat tekan kubus (150mm x

300mm) (150mm x 150mm)

Sumber : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran BetonNormal (SNI) Departemen Pekerjaan Umum

Page 20: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 20

NILAI-NILAI SLUMP UNTUK BERBAGAI PEKERJAAN BETON

URAIAN SLUMP (cm)MAKSIMUM MINIMUM

dinding, pelat pondasi dan pondasitelapak bertulang

12,5 5,0

Pondasi telapak tidak bertulang,kaison dan konstruksi dibawahtanah.

9,0 2,0

Pelat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5Pengeras jalan 7,5 5,0Pembetonan masal 7,5 2,5

Sumber : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SNI)Departemen Pekerjaan Umum

3.3.4.Pengujian Bahana. Umum

1). Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untukmelaksanakan segala pengujian termasuk mempersiapkancontoh benda uji dengan jumlah sesuai yang disyaratkandalam spesifikasi/ RKS.

2). Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat,maka Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian ulangdengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasikembali hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil yangdiinginkan.

3). Semua pengujian dan pemeriksaan dilapangan harusdilakukan sesuai dengan pengarahan Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

4). Untuk semua bahan semen dan besi yang dikirim kelapangan, Penyedia Jasa harus mendapatkan salinansertifikat pengujian dari pabrik, dimana pengujiandilakukan secara berkala, dengan cara pengujian sesuaidengan spesifikasi ini.

b. Laboratorium Penguji.a. Sebelum pekerjaan dilakukan, Penyedia Jasa wajib

mengusulkan suatu laboratorium penguji untukmelaksanakan pengujian material yang akan digunakanpada kegiatan ini. Laboratorium ini bertanggung jawabuntuk melakukan semua pengujian dengan spesifikasi ini.

b. Kecuali ditentukan lain, Penyedia Jasa harus menyediakanperalatan penguji di lapangan seperti tersebut, berikuttenaga ahli yang menguasai bidangnya.

c. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus

Page 21: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 21

d. Alat pengukur kadar air (moisture countent) dari agregate. Alat pengukur kekentalan (slump)f. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpan untuk

merawat benda uji pada temperatur yang normal danterhindar dari matahari.

g. Jika menggunakan readymix, maka peralatan yang disebutdi atas harus disiapkan pada pabrik readymix.

c. Pengujian Agregat1). Pengujian Pendahuluan Agregat

Penyedia Jasa harus melakukan pengujian pendahuluanagregat sebagai berikut :a) Sieve analysisb) Pengujian kadar lumpur dan kotoran lainc) Pengujian kekerasan dengan bejana tekan Rudeloff

dan bejana geser Los Angelesd) Pengujian unsur organise) Pengujian kadar chlorida dan sulfatHasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)untukmendapatkan persetujuan a) dan b) dengan pengujiankadar air dari setiap jenis agregat harus dilakukanterhadap contoh untuk setiap trial mix.

2). Benda Uji AgregatPenyedia Jasa harus melaksanakan pengujian atas agregatyang akan digunakan untuk menghasilkan seperti yangdisyaratkan, jumlah minimum untuk pengujian agregatyang dipakai untuk pekerjaan adalah sebagai berikut :

Tipe Pengujian Minimum satu contohSieve analysis Setiap minggu

Moisture content Setiap mingguKekerasan Setiap minggu

Clay, silt dan kotoran Setiap hariKadar organis Setiap minggu

Kadar chlorida dan sulfat Setiap 500 m3

Jika hasil pembuatan yang dilakukan oleh Penyedia Jasatidak memuaskan, maka Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas)berhak untuk memintapengujian tambahan dengan beban biaya oleh PenyediaJasa. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapatdikurangi jika hasil diperoleh ternyata memuaskan.

d. Pengujian1). Benda Uji

Benda uji harus diberi kode/ tanda yang menunjukkan

Page 22: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 22

tanggal pengecoran, lokasi pengecoran dari bagianstruktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil darimixer, atau dalam hal menggunakan readymix, makabenda uji harus diambil sebelum dituang ke lokasipengecoran sesuai dengan yang disyaratkan oleh DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

2). Jumlah Benda Ujia) Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1

benda uji per 1,50 m3 hingga dengan cepat dapatdiperoleh 30 benda uji yang pertama. Benda uji harusberbentuk kubus berukuran 15 x 15 x 15 cm3. Bendauji bentuk lainnya dapat digunakan jika disetujui olehDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Selanjutnya pengambilan benda uji sebanyak 2 (dua)buah dilakukan setiap 5 m3. Benda uji tersebutditentukan secara acak oleh PengawasTeknis/Konsultan Pengawas.

b) Jumlah benda uji untuk uji kuat tekan dari setiapmutu yang dituang pada satu hari harus diambilminimal satu kali. Pada setiap satu kali pengambilancontoh harus dibuat 2 (dua) buah spesimen kubus.Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-ratadari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umuryang ditentukan, umur 7 hari dan 28 hari.

c) Jika hasil uji kurang memuaskan, maka PengawasTeknis/Konsultan Pengawas dapat meminta jumlahbenda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas,dengan biaya oleh Penyedia Jasa.

d) Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkanuntuk setiap mutu adalah :

Jenis StrukturJumlah

Minimum bendaUji

Waktu Perawatan(hari)

3 7 28Bertulang 4 - 2 2Pratekan 6 2 2 2

3). Laporan Hasil UjiPenyedia Jasa harus membuat laporan tertulis atas ujidari laboratorium penguji untuk disahkan oleh PengawasTeknis/Konsultan Pengawas. Laporan tersebut harusdilengkapi dengan perhitungan tekanan karakteristik.

4). Evaluasi Kualitas berdasarkan hasil uji .a) Deviasi Standart - S

Deviasi standar produksi ditetapkan berdasarkanjumlah 30 buah hasil tes kubus.Deviasi yang dihitungdari jumlah contoh kubus yang kurang dari 30 bh harus

Page 23: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 23

dikoreksi dengan faktor pengali seperti tercantumdalam tabel berikut:

n∑ (xi – x )2

i = 1s = n – 1

Keterangan :s = deviasi standarxi = kuat tekan beton yang didapat dari masing-

masing benda uji.x = kuat tekan beton rata-rata menurut rumus :

n∑ xi

x = i = 1n

n = jumlah nilai hasil uji, yang harus diambilminimum 30 buah (satu hasil uji adalah nilai ujirata-rata dari 2 buah benda uji)

Data hasil uji yang akan digunakan untuk menghitungstandar deviasi harus ;(1) Mewakili bahan-bahan, prosedur pengawasan mutu,

dan kondisi produksi yang serupa dengan pekerjaanyang diusulkan;

(2) Mewakili kuat tekan beton yang disyaratkan fc’yang nilainya dalam batas ± 7MPa dari nilai fc’ yangditentukan;

(3) Paling sedikit sedikit terdiri dari 30 hasil uji yangberurutan atau dua kelompok hasil uji berurutanyang jumlahnya minimum 30 hasil uji diambildalam prudiksi selama jangka waktu tidak kurangdari 45 hari;

(4) Bila suatu produksi beton tidak mempunyai datahasil uji yang memenuhi persyaratan butir (1)diatas, tetapi hanya ada sebanyak 15 sampai 29hasil uji yang berurutan, maka nilai deviasi standaradalah perkalian deviasi standar yang dihitung daridata hasil uji tersebut dengan faktor pengali tableberikut :

Page 24: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 24

FAKTOR PENGALI UNTUK DEVIASI STANDAR BILA DATA HASIL UJIYANG TERSEDIA KURANG DARI 30

Jumlah Pengujian Faktor Pengali DeviasiStandar

15 1.1620 1.0825 1.03 30 1.00

Sumber : Tata Cara Pembuatan RencanaCampuran Beton Normal (SNI)Departemen Pekerjaan Umum

(5) Bila data uji lapangan untuk menghitung deviasistandar yang memenuhi persyaratan butir (1) diatastidak tersedia, maka kuat tekan rata-rata yangditargetkan fc’ harus diambil tidak kurang dari (fc’+ 12) Mpa;

b) Kuat Tekan rata-rata (fcr)fcr’ = fc’ + Mdimana : M = k x s

M = nilai tambahk = tetapan statistik yang nilainya

tergantung pada presentase hasil ujiyang lebih rendah dari fc’Dalam hal ini diambil 5% dan nilai k =1,64

s = deviasi standarMaka :fcr’ = fc’ + 1,64 s

c) Kuat Tekan SesungguhnyaTingkat kekuatan suatu dikatakan tercapai denganmemuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi:(1) Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang

masing-masing terdiri dari 4 hasil uji kuat tekantidak kurang (fc’ + 0.82 N).

(2) Tidak satupun hasil uji tekan di bawah rata-ratadari 2 benda uji.

Bila salah satu dari kedua syarat diatas tidak dipenuhi,maka harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atas rekomendasiPengawas Teknis/Konsultan Pengawas.

e. Pengujian Besi1). Benda Uji Besi

a) Sebelum besi dipesan, Penyedia Jasa wajibmengambil benda uji besi masing-masing 2 buahdengan ukuran panjang 100 cm sesuai diameter dan

Page 25: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 25

mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besiharus diambil dengan disaksikan oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) sebanyak 2 buahuntuk setiap 20 ton untuk masing-masing diameterbesi. Uji besi terdiri dari “uji tarik dan uji lentur“.

b) Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurangmemuaskan, maka Pengawas Teknis/KonsultanPengawas berhak untuk meminta pengambilan contohbenda uji lebih besar dari yang ditentukan, denganbeban biaya oleh Penyedia Jasa.

2). Laporan Hasil Uji BesiPenyedia Jasa harus membuat dan menyusun hasil uji besidari laboratorium penguji untuk diserahkan kepadaDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) danlaporan tersebut harus dilengkapi dengan kesimpulanapakah kualitas besi tersebut memenuhi syarat yang telahditentukan.

3.3.5.Syarat-syarat Pelaksanaana. Slump

Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump antara 7,5 -12,5 cm untuk umumnya, sedang tiang bor slump adalah 16- 18 cm. Cara uji slump sebagai berikut, diambil sebelumdituangkan ke dalam cetakan (bekesting). Cetakan slumpdibasahi dan ditempatkan diatas permukaan yang rata.Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudianditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm, pajang30 cm dengan ujung yang bulat. Pengisian dilakukan dengancara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisanditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk sampaidengan satu lapisan di bawahnya. Setelah bagian atasdiratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dandiukur penurunannya.

b. Persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas)Sebelum tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan.Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan tertulis dariDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Laporanharus diberikan kepada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas) paling lambat 3 hari sebelum pekerjaandilaksanakan.Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapanpelaksanaan tersebut harus dicatat secara jelas sehinggamudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut

Page 26: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 26

dibutuhkan untuk pemeriksaan.c. Persiapan dan Pemeriksaan

Penyedia Jasa tidak diijinkan untuk melakukan pengecorantanpa ijin tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas). Penyedia Jasa harus melaporkan kepada DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) tentang kesiapannyauntuk melakukan pengecoran, sesuai dengan kesepakatan dilapangan, untuk memungkinkan Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) melakukan pemeriksaansebelum pengecoran dilaksanakan. Penyedia Jasa harusmenyediakan fasilitas yang memadai seperti tangga ataupunfasilitas lain yang dibutuhkan agar Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) dapat memeriksa pekerjaansecara aman dan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, PenyediaJasa tidak akan diijinkan untuk melakukan pengecoran.Semua koreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebutharus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam danselanjutnya Penyedia Jasa harus mengajukan ijin lagi untukdapat melaksanakan pengecoran.Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksiyang timbul, kecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas). Persetujuan untukmelaksanakan pengecoran tidak berarti membebaskanPenyedia Jasa dari tanggung jawab penuhnya atas ketidasempurnaan ataupun kesalahan yang timbul. Sebelumpengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa semuaperalatan yang akan tertanam di dalam sudah terletak padatempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasipengecoran. Sedemikian pula untuk siar pelaksanaan harusdilakukan sesuai dengan persyaratan.

d. Siar PelaksanaanPenyedia Jasa harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaandalam gambar kerjanya. Siar pelaksanaan harus diusahakanseminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapatdikurangi. Siar pelaksanaan tidak diijinkan untuk melaluidaerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, sepertitoilet, reservoir, dll. Jika tidak ditentukan lain, maka lokasisiar pelaksanaan harus terletak pada daerah di mana gayageser adalah minimal, umumnya terletak pada sepertigabentang Barat dari panjang efektif elemen struktur. Padapengecoran yang tebal dan volume yang besar, lokasi siarpelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa,sehingga tidak menyebabkan perbedaan temperatur yangbesar pada yang tersebut, yang berakibat retaknya, di

Page 27: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 27

samping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan.Siar pelaksanaan dapat dibuat secara horizontal danpengecoran dapat dibagi menjadi berlapis-lapis. Lokasi siarpelaksanaan tersebut harus disetujui oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas). Penyedia Jasa harus sudahmempertimbangkan di dalam penawarannya, segala hal yangberhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop,perekat, trowel, dsb, maupun pembersih permukaan agardapat dijamin lekatan antara lama dan baru. Siarpelaksanaan harus bersih dari semua kotoran dan bekas yangtidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecorandilanjutkan, harus dikasarkan sedemikian rupa sehinggaagregat besar menjadi terlihat, tetapi tetap melekat denganbaik.

e. Pengangkutan dan PengecoranHarus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapattiba di lokasi kegiatan dalam keadaan yang masih memenuhispesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh darikegiatan, maka harus digunakan admixtures (retarder) yangdapat memperlambat proses pengerasan daripada saatdiangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agartidak terjadi pemisahan antar bahan-bahan dasarpembuatan. Pada saat pengecoran tinggi jatuh harus kurangdari 1,50 meter. Hal ini sangat penting agar tidak terjadipemisahan antara batu pecah yang berat dengan pastasehingga mengakibatkan kualitas menjadi menurun.Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti pipa tremisehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoranharus dijaga agar tetap dalam kondisi plastis dalam waktuyang cukup, sehingga pengecoran dapat dilakukan denganbaik. Penyedia Jasa harus mengajukan jumlah alat danpersonil yang akan mendukung pengecoran, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang akandilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadat mampumemadatkan sekitar 5 - 8 m3 perjam, dan harus ditempatkansedekat mungkin dengan lokasi akhir,sehingga masalahsegregasi dan pengerasan dapat dihindarkan selamapemadatan masih bersifat plastis.

3.3.6.Pemadatana. Alat Pemadat

Yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alatpemadat (vibrator) dengan tipe yang disetujui oleh DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Pemadatan tersebut

Page 28: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 28

bertujuan untuk mengurangi udara pada yang akanmengurangi kualitas. Pemadatan tersebut berkaitan dengankekentalan dan kemudahan pelaksanaan (workability). Padacuaca panas kekentalan menjadi sangat singkat, sehinggaslump yang rendah biasanya merupakan masalah. Untuk ituharus disediakan vibrator dalam jumlah yang memadai,sesuai dengan volume pengecoran yang akan dilakukan.Minimal harus dipersiapkan satu vibrator yang akan dipakai,jika ada vibrator yang rusak pada saat pemadatan sedangberlangsung. Alat pemadat harus ditempatkan sedemikianrupa sehingga tidak menyentuh besi.

b. Lokasi Pemadataan yang SulitPada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan sepertipada pertemuan balok-kolom, dinding yang tipis dan padalokasi pembesian yang rapat dan rumit, maka Penyedia Jasaharus mempersiapkan metode khusus untuk pemadatan yangdisampaikan kepada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas) paling lambat 3 hari sebelum pengecorandilaksanakan, agar tidak terjadi keropos, sehingga secarakualitas tidak disetujui.

c. Pemadatan KembaliJika permukaan mengalami keretakan dalam kondisi masihplastis, maka tersebut harus dipadatkan kembali sesuaidengan rekomendasi Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas), agar retak tersebut dapat dihilangkan.

d. Metode Pemadatan LainJika dipandang perlu Penyedia Jasa dapat mengusulkan carapemadatan lain yang dipandang dapat menyebabkanperbedaan temperatur yang besar antara permukaan daninti.Hal ini dapat menyebabkan keretakan konstruksi danterjadinya tegangan menetap pada/ tanpa adanya bebanyang bekerja.

3.3.7.TemperaturDalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuahtermometer yang mempunyai skala 5 s/d 100 derajat C, harusdimasukkan kedalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jikatemperatur sudah stabil selama 1 menit, temperatur tersebutharus dicatat dengan ketelitian 1ºC.

3.3.8.Perawatana. Tujuan Perawatan

Perawatan bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak

Page 29: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 29

terjadi kehilangan zat cair pada saat pengikatan awal terjadidan mencegah penguapan air daripada umur awal dan jugamencegah perbedaan temperatur dalam yang dapatmenyebabkaan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas.Perawatan harus dilakukan begitu pekerjaan pemadatanselesai dilakukan.

b. Lama PerawatanPermukaan harus dirawat secara baik dan terus menerusdibasahi dengan air bersih selama minimal 7 hari segerasetelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal sepertikolom dan dinding, maka tersebut harus diselimuti dengankarung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.

c. Perlindungan TebalUntuk pengecoran dengan ketebalan lebih dari 600 mm,maka permukaan harus dilindungi dengan material (antaralain stiro foam) yang disetujui oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas), agar dapat memantulkanradiasi akibat panas. Material tersebut harus dibuat kedap,agar kelembaban permukaan dapat dipertahankan.

d. Acuan KeramikSetiap acuan yang terbuat dari Keramik, ataupun materiallain yang sejenis, harus didinginkan dengan air sebelumpengecoran dilakukan. Acuan tersebut harus dihindarkan dariterik matahari langsung, karena sifatnya yang mudahmenyerap dan mengantarkan panas. Perlakuan yang kurangbaik akan menyebabkan retak-retak yang parah padapermukaan .

e. Curing CompoundCara lain yang banyak digunakan saat ini adalah denganmenggunakan curing compound. Jenis dan tipe curingcompound yang digunakan harus disetujui oleh PengawasTeknis/Konsultan Pengawas. Harus diperhatikan agar takterjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaansehingga dapat menyebabkan keretakan pada permukaan .

f. Hal-hal LainBeberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selamamaupun sesudah pengecoran adalah :1). Usahakan agar semua material dasar yang digunakan

tetap dalam kondisi terlindung dari sinar matahari,sehingga temperatur tidak tinggi pada saat pencampurandimulai.

2). Air yang akan digunakan harus didinginkan, denganmengganti sebagian air dengan es, sehingga temperaturmenjadi lebih rendah.

Page 30: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 30

3). Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.4). Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam

campuran.5). Waktu antara pengadukan dan pengecoran dibatasi paling

lama 2 jam.6). Melakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa,

misalnya dengan membuat siar pelaksanaan secarahorizontal dan perbedaan temperatur dapat dikontrol.

7). Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malamhari di mana temperatur lapangan sudah lebih rendah daridibandingkan dari siang hari.

8). Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada seluruhpermukaan yang terbuka untuk mencegah tiupan angindan menjaga agar temperatur tidak terlalu berbeda padaseluruh penampang.

9). Melakukan perawatan awal segera setelah pemadatanselesai dan harus diteruskan sampai sistem isolasiterpasang seluruhnya.

10).Sediakan pelindung sehingga permukaan terlindung darisinar matahari dan angin. Hal ini dapat dilakukan denganmembuat dinding pada sekeliling daerah pengecorandengan plastik atau material sejenis.

g. Retak di Luar Batas yang DisyaratkanJika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yang di ijinkan, maka Penyedia Jasa harusmelaporkan hal tersebut secara tertulis yang berisi antaralain metode kerja dan peralatan yang digunakan berikutkomposisi campuran yang digunakan kepada Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk dievaluasi lebihlanjut.Penyedia Jasa tidak diijinkan untuk memperbaiki keretakantersebut sebelum mendapatkan persetujuan tertulis dariPengawas Teknis/Konsultan Pengawas.

3.3.9.Adukan yang Dibuat Ditempat (Site Mixing)Untuk mendapatkan kualitas yang baik, maka untuk yang dibuatdi lapangan harus memenuhi syarat-syarat :a. Semen diukur menurut beratb. Agregat kasar diukur menurut beratc. Pasir diukur menurut beratd. Adukan dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin

(concrete batching plant)e. Jumlah adukan tidak boleh melebihi kapasitas mesin .

Page 31: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 31

f. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semuabahan berada dalam mesin pengaduk

g. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harusdibersihkan lebih dahulu, sebelum adukan yang barudimulai.

3.3.10. Besia. Produk besi

Sebelum pemesanan dilakukan, maka Penyedia Jasa harusmengusulkan produk besi dilengkapi dengan brosur dan datateknis dari pabrik yang akan digunakan untuk disetujuiPengawas Teknis/Konsultan Pengawas.Besi disimpan pada tempat yang bersih dan disusun secarabaik tidak merusak kualitasnya. Tempat penyimpanan haruscukup terlindung sehingga kemungkinan karat dapatdihindarkan.

b. Gambar Kerja (shop drawing) dan Bar Bending Schedule(buingstaat) Pembengkokan besi harus dilakukan sesuaidengan gambar rencana dan berdasarkan standart detail yangada. Pembengkokan tersebut harus dilakukan denganmenggunakan alat-alat (bar bender) sedemikian rupasehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak-retak dansebagainya. Semua pembengkokan harus dilakukan dalamkeadaan dingin dan pemotongan harus dengan bar cutter.Pemotongan dan pembengkokan dengan sistem panas samasekali tidak diijinkan. Penyedia Jasa harus membuat gambarkerja pembengkokan (bending schedule) dan diajukan kepadaDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untukmendapatkan persetujuan.

c. Bebas KaratPemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi yangsesuai dengan gambar harus sudah diperhitungkan toleransipenurunannya. Sebelum dipasang, permukaan besi harusbebas dari karat, dan mendapat persetujuan tertulis dariDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

d. SelimutBesi harus dilindungi oleh selimut sesuai gambar standardetail. Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulanganutama tarik/ tekan penampang harus dipasang sejauhmungkin dari garis Barat penampang, dan pemakaian selimutyang melebihi ketentuan tersebut diatas harus mendapatpersetujuan tertulis dari Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

Page 32: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 32

e. PenjangkaranPemasangan rangkaian besi yaitu kait-kait, panjangpenjangkaran, penyaluran, letak sambungan dan lain-lainharus sesuai dengan gambar standart yang terdapat dalamgambar rencana. Apabila ada keraguan tentang ini makaPenyedia Jasa harus meminta klarifikasi kepada PengawasTeknis/Konsultan Pengawas.

f. Kawat dan PenunjangPenyetelan besi harus dilakukan dengan teliti, terpasangpada kedudukan yang kokoh untuk meghindari pemindahantempat, dengan menggunakan kawat yang berukuran tidakkurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tigapertemuan. Pembesian harus ditunjang dengan beton tahuatau penunjang besi, spacer atau besi penggantung sepertiyang ditunjukkan pada gambar standart atau dicantumkanpada spesifikasi ini. Penunjang-penunjang metal tidak bolehdiletakkan berhubungan dengan acuan. Ikatan dari kawatharus dimasukkan ke dalam penampang, sehingga tidakmenonjol dari permukaan.

g. Sengkang-sengkangUntuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuaidengan rencana, maka sengkang harus diikat pada tulanganutama dan jaraknya harus sesuai dengangambar.Akhiran/kait sengkang harus dibuat seperti yangdisyaratkan pada gambar standart agar sengkang dapatbekerja seperti yang diinginkan.demikian juga untuk besipengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan utama.

h. Beton Tahu (decking)Beton tahu harus digunakan untuk menahan jarak yang tepatpada tulangan, minimum mempunyai kekuatan yang samadengan yang akan dicor. Jarak antara beton tahu ditentukanmaksimal 100 cm.

i. Penggantian Besi1). Penyedia Jasa harus mengusahakan supaya besi yang

dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera padagambar.

2). Dalam hal ini di mana berdasarkan pengalaman PenyediaJasa atau pendapatnya terdapat kekeliruan ataukekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yangada maka Penyedia Jasa dapat menambah ekstra besidengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalamgambar.

3). Jika Penyedia Jasa tidak berhasil mendapatkan Ø besiyang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar maka

Page 33: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 33

dapat dilakukan penukaran Ø besi dengan Ø terdekatdengan catatan:a) Harus ada persetujuan tertulis dari Pengawas

Teknis/Konsultan Pengawas.b) Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi

ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang terteradalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalahjumlah luas). Khusus untuk balok portal, jumlah luaspenampang besi pada tumpuan juga tidak boleh lebihjauh dari pembesian aslinya.

c) Penggantian tersebut tidak mengakibatkan keruwetanpembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapyang dapat menyulitkan pengecoran.

d) Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktupelaksanaan.

j. Toleransi BesiDiameter Besi

(mm)Toleransi dia

(mm)Toleransi Berat

(%)6 <ǿ ≤10 ± 0.4 ± 7

10 > ǿ ≤ 16 ± 0.4 ± 5

16 < ǿ < 28 ± 0.5 ± 4

≥ 28 ± 0.6 ± 2

3.3.11. Toleransi Dimensi Elemen-elemen StrukturDimensi elemen struktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding)harus memenuhi toleransi sbb :

Dimensi ElemenStruktur

Toleransi Terhadap B(mm)

ToleransiSelimut(mm)

B ≤ 200 ± 9 ± 5.0

B ≥ 200 ≥ 12.0 ± 9.0

Dimana B adalah dimensi elemen struktur baik untuk lebarmaupun tinggi. Pelaksanaan yang tidak memenuhi toleransitersebut akan dievaluasi oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas), untuk selanjutnya diputuskan.Semua akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung jawabPenyedia Jasa.

Page 34: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 34

3.3.12. Pemasangan alat-alat di dalam/ Sparinga. Penyedia Jasa harus membuat gambar kerja yang

menunjukkan secara tepat lokasi sparing yang akan terdapatpada elemen struktur. Penyedia Jasa wajib mempelajarigambar M & E dan mendiskusikan dengan pihak terkait jikaterdapat keraguan tentang gambar tersebut. Kebutuhansparing yang terjadi akibat perubahan desain harusdiinformasikan segera kepada Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk mendapatkanpemecahannya. Pekerjaan membobok, membuat lubang ataumemotong konstruksi yang sudah jadi harus dihindarkan danjika diperlukan harus mendapatkan ijin tertulis dari DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

b. Ukuran lubang, pemasangan alat-alat di dalam, pemasangandan sebagainya, harus sesuai dengan gambar struktur maupungambar lain yang terkait atau menurut petunjuk DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

c. Perkuatan pada lubang-lubang untuk keperluan pekerjaanM&E harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalamgambar standar. Jika tidak/ belum tertera di dalam gambarmaka Penyedia Jasa wajib menginformasikan hal tersebutkepada Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untukmendapatkan penyelesaiannya.

3.3.13. Kedap aira. Kedap air adalah yang dibuat agar tidak tembus air untuk

jangka waktu yang lama. Untuk itu Penyedia Jasa wajibmengikuti segala ketentuan yang disyaratkan oleh Pemasokbahan kedap air/ waterproofing, termasuk cara pembuatantersebut.

b. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuaidengan spesifikasi pabrik. Waterstop tersebut harusditunjukkan di dalam gambar kerja/ shop drawing, sehinggarencana pengecoran harus direncanakan dengan baik. Biayawaterstop tersebut sudah termasuk dalam penawaran yangdiajukan oleh Penyedia Jasa.

c. Apabila terjadi kebocoraan selama masa garansi, makaPenyedia Jasa harus mengadakan perbaikan-perbaikandengan biaya Penyedia Jasa. Prosedur perbaikan tersebutharus diusulkan oleh Penyedia Jasa dan disetujui olehPenyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

Page 35: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 35

3.3.14. Acuan/ Bekestinga. Umum

1). Penyedia Jasa harus membuat acuan yang dapatdipertanggungjawabkan secara struktur baik ketentuan,stabilitas maupun kekakuannya serta layak untukdigunakan. Acuan merupakan suatu bagian pekerjaanstruktur yang berguna untuk membentuk struktur agarsesuai gambar rencana.

2). Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam spesifikasi ini. Penyedia Jasa dapat mengusulkanalternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujuioleh Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Dalam penawarannya Penyedia Jasa wajib menawarkansesuai dengan yang ditentukan di dalam spesifikasi.

3). Semua acuan yang sudah selesai digunakan harusdibongkar dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.Tidakdibenarkan adanya acuan yang tertanam di dalamstruktur.

4). Pada struktur kedap air, cara pemasangan acuan danbukaan pada acuan harus dibuat sedemikian rupa,sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengansempurna, sehingga bebas dari kebocoran. Semua acuan(ties) harus dilengkapi dengan material tertentu sepertiwaterhaffles, sehingga pada saat dicor akan menyatudengan struktur .

b. Lingkup Pekerjaan1). Tenaga kerja, bahan dan peralatan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan,peralatan seperti release agent, pengangkutan, danpelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan acuansebagai cetakan sesuai dengan gambar-gambar konstruksidan gambar-gambar disiplin lain yang berhubunganseperti diuraikan dalam syarat-syarat pelaksanaan, secaraaman dan benar.

2). Detail-detail khususPembuatan acuan khusus sesuai perencanaan termasukyang ditawarkan didalam penawaran Penyedia Jasa.

c. Persyaratan Bahan1). Acuan dan Penyanggah

Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk baja,pasangan bata yang diplester, kayu atau material lainyang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.Penggunaan acuan siap pakai produksi pabrik tertentu

Page 36: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 36

diijinkan untuk dipergunakan, selama dapat disetujui olehDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Acuan yang terbuat dari Multiplek yang dilapisi dengansejenis kertas film, yang khusus digunakan untuk acuansangat dianjurkan dengan tebal Multiplek minimal 12 mm.Pengaku harus dibuat dengan benar agar tidak terjadiperubahan bentuk/ ukuran dari elemen yang dibuat.Penyanggah dari kayu dapat diterima, bahan dan ukurankayu yang digunakan harus mendapatkan persetujuanDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Untuk pekerjaan yang langsung yang berhubungan dengantanah, maka sebagai lantai kerja harus dibuat dari K-175,sebagai acuan samping dari tersebut dapat menggunakanpasangan batu kali, batu bata atau material lain yangdisetujui Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).Untuk elemen tertentu seperti kolom bulat disarankanmenggunakan acuan baja.

2). Release AgentRelease agent harus merupakan material yang memenuhiketentuan berikut :

a). Cream emulsionb). Neatt oil dengan ditambahkan surfactantc). Release agent kimiawi yang tidak merusak

d. Syarat-syarat Pelaksanaan1). Struktur Acuan

Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisasedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpamengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harusmemenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebihdari 1/360 bentang. Peninjauan terhadap kemungkinanbeban diluar beban sendiri juga harus dipertimbangkan,seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan,dan lain-lain.Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemenpendukungnya harus diserahkan kepada Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk mendapatkanpersetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

2). Dimensi AcuanSemua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambarstruktur adalah ukuran bersih penampang, tidak termasukplester/ finishing. Tambahan elemen tertentu sepertibentuk/profil khusus yang tercantum dalam gambar

Page 37: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 37

arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai bebanmaupun dalam analisa biaya.

3). Gambar KerjaPenyedia Jasa harus membuat gambar kerja khusus acuanberdasarkan analisa yang dilakukannya. Gambar kerjatersebut harus lengkap disertai ukuran dan detail-detailsambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan kepadaDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untukpersetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut PenyediaJasa tidak diperkenankan untuk memulai pembuatanacuan di lapangan.

4). Tanggung jawabWalaupun sudah disetujui oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas), tanggung jawabsepenuhnya atas kekuatan, kekakuan, dan instabilitasacuan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.Jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan perkiraanataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biayatambah, maka semua biaya tersebut menjaditanggungjawab Penyedia Jasa. Acuan harus dibuat sesuaidengan yang dibuat di dalam gambar kerja. Pelaksanaanyang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segeradibongkar.

5). Stabilitas AcuanSemua acuan harus diberi penguat datar dan silangsehingga kemungkinan bergeraknya acuan selamapelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. PengawasTeknis/Konsultan Pengawas berhak untuk memintaPenyedia Jasa untuk memperbaiki acuan yang dianggaptidak/ kurang sempurna dengan beban biaya PenyediaJasa.

6). Inspeksi Pengawas Teknis/Konsultan PengawasSemua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatursedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannyainspeksi oleh Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

7). Detail AcuanPenyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga padawaktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakanpada bagian yang bersangkutan.

8). Jumlah PemakaianAcuan hanya diperbolehkan dipakai maksimum 2x (duakali), kecuali ditentukan lain oleh PengawasTeknis/Konsultan Pengawas. Acuan yang akan

Page 38: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 38

dipegunakan berulang harus dipersiapkan sedemikian rupaagar dijamin permukaan acuan tetap bersih.

9). AkurasiAcuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yangukuran kerataan/ kelurusan, elevasi dan posisinya sesuaidengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran danposisi harus sesuai dengan yang tercantum dalamspesifikasi.

10). Sistem Pengaliran AirAcuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelumpengecoran. Harus dipersiapkan sistem pengaliran airsedemikian, sehingga pada saat dibasahi air dapatmengalir ke tempat yang diinginkan dan acuan tidaktergenang oleh air. Acuan harus dipasang sedemikian rupasehingga akan terjadi kebocoran atau hilangnya air semenselama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk)dan tidak bergoyang.

11). Ikatan Acuan di dalamSebelumnya dengan mendapat persetujuan dari PengawasTeknis/Konsultan Pengawas baut - baut dan tierod yangdiperlukan untuk ikatan - ikatan dalam harus diatursedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali, tidakakan merusak yang sudah dibuat.

12). Acuan ExposedJika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agentpada permukaan acuan yang menempel pada pemukaan.Berhubung release agent berpengaruh pula pada warnapermukaan, maka pemilihan jenis dan penggunaannyaharus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran harusdiperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar - siarpelaksanaan tidak merusak penampilan exposedtersebut. Merk dan jenis release agent yang telahdisetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merk jenislain.Untuk itu Penyedia Jasa harus memberitahukan terlebihdahulu nama perdagangan dari release agent tersebut,data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenisbahan-bahan mentah utamanya, cara-cara pemakainya,resiko - resiko dan keterangan lain yang dianggaap perluuntuk memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

13). Bukaan Untuk Pembersihan

Page 39: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 39

Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dariacuan kolom atau dinding harus ada bagian yang mudahdibuka untuk inspeksi.

14). SchafoldingPada prinsipnya semua penunjang acuan harusmenggunakan steiger besi (schafolding). Scaffoldingtersebut harus cukup kuat dan kaku dan mudah diaturagar supaya mudah diperiksa oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

15). Persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas)Setelah pekerjaan di atas selesai, Penyedia Jasa harusmeminta persetujuan dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas) dan minimum 3 (tiga)hari sebelum pengecoran Penyedia Jasa harus mengajukanpermohonan tertulis untuk ijin pengecoran kepada DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

16). Anti Lendut (Cambers)Kecuali ditentukan lain didalam gambar, maka semuaacuan untuk balok dan pelat, harus dipersiapkan denganmemakai anti lendut dengan besar sbb :

Lokasi % Terhadap Bentang

DiBarat Bentang balok 0.3

Diujung balok kantilever 0.5

e. Pembongkaran Acuan1). Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana

bagian konstruksi yang dibongkar acuannya harus dapatmemikul beban berat sendiri dan beban-bebanpelaksanaannya.

2). Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapaiwaktu sebagai berikut :

Elemen Struktur WaktuMinimum

Sisi-sisi balok, kolom dan dinding 3 hariBalok dan plat(tiang penyanggah tidak dilepas)

14 hari

Tiang-tiang penyangga plat 21 hariTiang-tiang penyangga balok-balok 21 hari

Page 40: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 40

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisinormal dan harus dipertimbangkan secara khusus jikapada lantai-lantai tersebut bekerja beban rencana.Untuk mempercepat waktu pembongkaran. Penyedia Jasadapat merencanakan dan mengusulkan metode danperhitungan yang akan digunakan, dan usulan tersebutharus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas). Tidak ada biaya tambahuntuk hal tersebut. Semua akibat yang timbul akibatusulan tersebut menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

3). Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harusdiajukan terlebih dahulu secara tertulis untuk disetujuiDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

3.2. Pekerjaan Beton Bertulang Non Struktural1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yangdiperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapattercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Meliputi pekerjan beton praktis, seperti : sloof praktis,kolom praktis, ring balok praktis, balok latiu, angkursetempat, plat praktis, serta seluruh detail yang ada dalamgambar.

2. Persyaratan Bahana. Semen Portland

Yang digunakan merk HOLCIM/ GRESIK kualitas baik, terdiridari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harusmemenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Semen yangtelah mengeras sebagian/ seluruhnya tidak dibenarkanuntuk digunakan. Tempat penyimpanan harus diusahakansedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebasdari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuksesuai dengan syarat penumpukan semen.

b. PasirPasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebasdari bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya dan harusmemenuhi komposisi butir serta kekerasan yangdicantumkan dalam persyaratan yang telah ditetapkan.

c. Koral/ SplitDigunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berporiserta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Penyimpanan/ penimbunanpasir dan koral harus dipisahkan satu dengan yang lain,

Page 41: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 41

sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidaktercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan yangtepat.

d. Air.Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidakmengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahanorganis/ bahan lainnya yang dapat merusak dan harusmemenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Apabiladipandang perlu Pengawas Teknis/Konsultan Pengawasdapat minta kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakaidiperiksa di laboratorium pemerikasaan bahan yang resmidan sah atas biaya Penyedia Jasa.

e. Besi.Digunakan besi polos mutu BJTP-24, tegangan leleh 2.400kg/cm2, besi harus bersih dari lapisan minyak/ lemak danbebas dari cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya.Penampang besi adalah bulat dan memenuhi syarat-syaratyang telah ditentukan. Penyedia Jasa diwajibkan, biladipandang perlu untuk memeriksa mutu besi kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atasbiaya Penyedia Jasa.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Mutu

Mutu beton yang digunakan adalah : K-175 dan harusmemenuhi ketentuan-ketentuan lain sesuai denganpersyaratan yang telah ditentukan.

b. Pembesian1). Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan

yang telah ditentukan.2). Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar

konstruksi.3). Tulangan harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi

tersebut tidak berubah tempat decking sesuai denganketentuan yang telah ditetapkan.

4). Besi yang tidak memenuhi syarat harus segeradikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jamsetelah ada perintah tertulis dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

c. Cara pengadukan1). Cara pengadukan harus menggunakan molen.2). Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus

disetujui terlebih dahulu oleh PengawasTeknis/Konsultan Pengawas dan tercapai mutupekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian dan

Page 42: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 42

syarat-syarat. Selama pengadukan kekentalan adukanharus diawasi dengan jalan memeriksa slump padasetiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 30mm dan maksimum 75 mm.

d. Pengecoran1). Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan

persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran,ketinggian, pemeriksaan penulangan, dan penempatanpenahan jarak.

2). Pengecoran hanya dapat dilaksanakan atas persetujuanDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

3). Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkindengan menggunakan alat penggetar untuk menjamincukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacatseperti keropos yang dapat mengurangi kekuatankonstruksi.

4). Apabila pengecoran akan dihentikan dan diteruskanpada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebutharus disetujui oleh Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

e. Pekerjaan Acuan/ Bekisting1). Acuan harus dipasang sesuai bentuk dan ukuran yang

telah ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jeniskayu yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

2). Acuan dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidakberubah bentuk dan tetap pada kedudukan selamapengecoran.

3). Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin,bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji,potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelumpengecoran dilakukan serta harus mudah dibongkartanpa merusak permukaan .

4). Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat denganpapan/ balok secara cross.

5). Acuan harus dibuka setelah memenuhi syarat-syaratyang telah ditetapkan.

6). Kayu yang dipakai papan/Multiplex dengan tebal 9 mm.7). Penggunaan Bekisting (Formwork) harus sesuai dengan

petunjuk/ spesifikasi pabrik.f. Kawat Pengikat

Kawat pengikat besi/ rangka dibuat dari Baja lunak dantidak disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar

Page 43: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 43

atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi/ rangkaharus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

g. Pekerjaan pembongkaran Acuan/ Bekisting hanya bolehdilaksanakan dengan ijin tertulis dari PengawasTeknis/Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidakdiijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaantanpa persetujuan tertulis dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

h. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas kesempurnaanpekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan(selesai).

i. Penyedia Jasa harus mengikuti semua peraturan, baik yangterdapat pada uraian dan syarat-syarat apapun yangtercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yangberlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.

j. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harusmemberikan contoh-contoh material : besi, koral, pasir,Portland cement untuk mendapat persetujuan dari DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

k. Penyedia Jasa harus melakukan pengujian atas besi/ kubusdi laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.

l. Mutu tersebut harus dibuktikan oleh Penyedia Jasa denganmengambil benda uji berupa kubus/ silinder yangukurannya sesuai dengan syarat-syarat yang telahditetapkan. Pembuatanya harus disaksikan oleh DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) dan diperiksa dilaboratorium konstruksi yang ditunjuk Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas). Jumlah pembuatan kubusserta ketentuan lainnya sesuai persyaratan yang telahditentukan.

m. Yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda kerasselama 3 x 24 jam setelah pengecoran.

n. Harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkandari pekerjaan-pekerjaan lain.

o. Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa diwajibkan untukmemperbaiki dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan,seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab PenyediaJasa.

p. Bagian setelah dicor selama dalam masa pengerasan harusselalu dibasahi dengan air terus-menerus selama 1(satu)minggu atau lebih dan apabila menggunakan curing agentpemeliharaannya sesuai standart produk (sesuai denganketentuan yang telah ditetapkan).

q. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton adalah :

Page 44: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 44

1) Pemasangan angkur dan lain-lain yang akan menjadisatu dengan beton bertulang.

2) Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.r. Hal-hal lain (Miscellaneous Items)

Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang dipakai/bekasjalan kerja sewaktu pengecoran. Digunakan mutu sepertiyang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.Untuk pekerjaan dinding/kolom lepas cetak yang harusdicat, dilakukan dengan pengecatan cat emulsi pada saatsudah kering dan memenuhi syarat untuk dicat.

Pasal 4. PEKERJAAN DINDING

4.1. Pekerjaan Dinding Batu Bata1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukandalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapaihasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunandan seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalamgambar dan sesuai petunjuk Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

c. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Plesteran.2. Persyaratan Bahan.

a. Batu bata yang dipasang adalah dari batu bata merah yangtelah menjalani pembakaran yang sempurna dan merataberukuran 5 x 10 x 20 cm dengan mutu terbaik, dan yangdisetujui Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan yangtelah ditetapkan.

b. Semen Portland harus memenuhi syarat-syarat yang telahditetapkan.

c. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.d. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak

mengandung lumpur, minyak, asam-basa serta memenuhisyarat yang telah ditentukan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Seluruh dinding dari pasangan Batu bata dengan aduk

campuran 1 Pc : 5 Psr, kecuali pasangan Batu bata sementrasraam.

b. Sebelum digunakan Batu bata harus direndam air dalam bakhingga jenuh.

Page 45: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 45

c. Setelah bata terpasang dengan aduk, naat/ siar-siar harusdikeruk sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi.Setelah kering permukaan pasangan disiram air.

d. Dinding Batu bata sebelum diplester harus dibasahi denganair terlebih dahulu.

e. Pemasangan dinding Batu bata dilakukan bertahap. Setiaptahap maksimum 24 lapis per harinya, serta diikuti denganpengecoran kolom praktis. Bidang dinding batu-bata tebal ½batu dan ¾ batu yang luasnya maksimal 9 m2 harusditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan ukurankolom dan balok sesuai gambar. Sedangkan jarak antar kolomsatu dengan yang lain dibuat maksimum 3 (tiga) meter.

f. Pelubangan akibat pemasangan perancah pada pasangan batubata sama sekali tidak diperkenankan.

g. Pasangan batu bata yang berhubungan dengan setiappekerjaan harus diberi penguat stek-stek besi diameter 10mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baikpada bagian pekerjaan. Bagian yang tertanam dalampasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satudan lain hal ditentukan lain oleh Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

h. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah lebih daridua.

i. Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkandinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian)pada ke dua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan haruscermat, rapi, dan benar tegak lurus terhadap lantai sertamerupakan bidang rata.

j. Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabiladeviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidaklebih dari 5 mm (sebelum diaci/ diplester). Adapun toleransiterhadap as dinding yang diizinkan maksimal 10 mm (sebelumdiplester).

4.2. Pekerjaan Plesteran dan Acian1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan alat bantu yang diperlukan dalampelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasilpekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dindingserta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

Page 46: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 46

a. Untuk plesteran menggunakan bahan Campuran pasirmuntilan dan Semen Portland/ produk Mortar Utama/setaraf.

b. Untuk acian menggunakan produk Semen Portland/setaraf.c. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang

benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran.d. Pada area tempat pertemuan bahan yang berbeda (misalnya :

kolom - bata atau dinding - bata) dipasang kawat ayamdengan overlap yang cukup untuk mencegah keretakan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Seluruh permukaan dinding bata yang akan diplester harus

dibersihkan dari segala kotoran, debu dan minyak sertadisiram/ dibasahi dengan air semen.

b. Plesteran bata dilakukan dengan campuran 1 Pc : 5 Psr dantali air/ sponengan dilakukan dengan campuran 1 Pc : 2 Psr.

c. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari lumpurserta material tidak terpakai lainnya, diayak terlebih dahuludengan mata ayakan Ø 3 mm seperti yang dipersyaratkan.

d. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatastetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/ penggantianpekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnyadan disetujui Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

e. Semen Portland yang dikirim ke lapangan harus dalamkeadaan tertutup atau yang masih disegel dan berlabelpabriknya, bertuliskan tipe, dalam keadaan utuh dan tidakada cacat.

f. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasibaik, terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan haruscukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuaidengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.

g. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepadaDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untukmendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yangtidak disetujui harus diganti dengan material lain yangmutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.

h. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa diharuskanmemeriksa site/ lapangan yang telah disiapkan apakah sudahmemenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.

i. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar,spesifikasi dan lainnya, Penyedia Jasa harus segeramelaporkan kepada Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas). Penyedia Jasa tidak diperkenankan melakukan

Page 47: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 47

pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan/ perbedaandiselesaikan.

j. Tebal plesteran antara 10 - 15 mm dengan hasil ketebalandinding finish 150 mm atau sesuai yang ditunjukkan dalamdetail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 20 mmharus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuatdaya lekat plesteran.

k. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, sepertikusen dan pekerjaan lainnya, harus dibuat naat (tali air)dengan lebar minimal 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.

l. Acian digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkancampuran yang homogen. dikerjakan sesudah plesteranberumur minimal 8 hari, sehingga siap untuk difinish.

m. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringanberlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahipermukaan plesteran setiap kali terlihat kering danmelindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahanpenutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.

n. Penyedia Jasa wajib memperbaiki/ mengulang/ menggantibila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan(dan masa pemeliharaan), atas biaya Penyedia Jasa.

Pasal 5. PEKERJAAN LANTAI

6.1. Pekerjaan Penutup Lantai Keramik1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatandan semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaanpenutup lantai atau sesuai dengan gambar kerja

b. Penyedia Jasa harus memberikan contoh-contoh bahan lantaiyang akan dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas,warna, tekstur bahan untuk mendapat persetujuan dariPengawas Teknis/Konsultan Pengawas.

c. Pekerjaan ini dilakukan ke seluruh ruangan, serta seluruhdetail yang disebutkan dalam gambar sesuai petunjukPengawas Teknis/Konsultan Pengawas.

2. Bahana. Bahan Keramik yang digunakan produk ASIA

TILE/MULIA/ROMAN dengan ketebalan 7mm, toleransi ukuran< 1% dan penyerapan air tidak lebih dari 1%.

b. Ukuran Keramik lantai yang digunakan adalah 30x30 cm polosanti noda, anti gores, unpolished, tidak licin, kualitas baik,

Page 48: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 48

tidak retak, rata, dan mempunyai daya lekat aduk standartwarna sesuai gambar atau ditentukan kemudian.

c. Keramik yang akan dipasang telah diseleksi dengan baik,bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak adabagian yang gompal, retak, maupun cacat.

d. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, Penyedia Jasaharus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatpersetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Bahantersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dantertutup.

3. Pelaksanaan Pekerjaana. Pemasangan Keramik sebaiknya dilakukan pada tahap akhir,

untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belumselesai.

b. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik tile harusbersih, cukup kering dan rata air.

c. Sebelum dipasang keramik tile terlebih dahulu direndam air.d. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata

air.e. Adukan semen untuk pemasangan harus penuh, baik di

permukaan dasar maupun di belakang homogenius tile lantaiyang terpasang. Bahan adukan dari Campuran SemenPortland dan pasir muntilan (1Pc : 3 Psr), dengan ketebalanrata-rata : 1,5 – 4 cm

f. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai ± 2 mm dengancampuran pengisi nat (Grout) Semen Portland/MortarUtama/Prime Mortar/ setara. Bagi area yang luas dianjurkanuntuk diberi expansion joint.

g. Pemotongan homogenius tile harus menggunakan mesinpemotong, dan bekas potongan harus digerinda dan diamplassampai halus dan rata. Pemasangan dilakukan sesuai polayang ditentukan dalam gambar.

h. Garis-garis pada pemasangan lantai harus berkesinambungansatu dengan yang lainnya, kecuali pada pertemuan khusus.

i. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siarnya tidaklurus, berombak, turun naik dan retak harus dibongkar.

j. Keramik tile yang sudah terpasang harus dibersihkan darisegala noda pada permukaan Keramik tile hingga betul-betulbersih.

k. Keramik tile yang sudah terpasang harus dihindarkan darisentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi darikemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.

Page 49: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 49

Pasal 6. PEKERJAAN FINISHING

1. Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, biaya,

peralatan, dan alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaansehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dansempurna.

b. Lingkup pekerjaan meliputi pengecatan dinding interior,exterior, kayu dan plafon

c. Bahan Penggunaan cat, baik untuk cat dasar dan ataupengecatan akhir1) Untuk pengecatan dinding exterior menggunakan produk

MOWILEX/JOTUN/PROPAN sesuai persetujuan Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

2) Untuk pengecatan dinding interior dan plafondmenggunakan produk MOWILEX/JOTUN/PROPAN sesuaipersetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

3) Untuk pengecatan kayu menggunakan produk DANA PAINT/NIPPON/ EMCO sesuai petunjuk Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

d. Cat/plamur yang dibutuhkan atau didatangkan harus dalamkeadaan utuh dalam kemasan kaleng, tertera namaperusahaannya dan masih terdapat segel utuh.

e. Semua cat yang digunakan harus mendapatkan persetujuan dariDireksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas).

f. Cat meni digunakan pada semua besi yang akan dicat, Jenismeni disesuaikan dengan cat yang akan digunakan.

g. Bahan pengencer cat besi menggunakan sekualitas minyakThinner dan harus minta persetujuan dari Direksi Teknis(Pengawas/Konsultan Pengawas).

2. Macam Pekerjaana. Mengecat dengan cat tembok semua bidang seperti dinyatakan

dalam gambar/ Daftar Kuantitas dan Harga.b. Semua dinding-dinding, plafond dicat tembok produksi dan

kualitas sesuai persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/KonsultanPengawas).

c. Mengecat dengan cat besi untuk semua bidang permukaan besiyang nyata-nyata harus dicat seperti dinyatakan pada gambar/Daftar Kuantitas dan Harga.

d. Memeni besi untuk semua bidang yang akan dicat besi,termasuk semua bidang sambungan dan potongan besi. Memenisemua permukaan bidang besi yang tertanam dan berhubunganlangsung dengan tembok.

Page 50: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 50

e. Sebelum dilakukan pengecatan dinding seluruh plesteran harusbaik dan Penyedia Jasa supaya melaporkan kepada DireksiTeknis (Pengawas/Konsultan Pengawas) untuk pemeriksaan danpersetujuannya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaana. Cat Tembok dan Plafond

1) Pastikan permukaan kering.2) Jangan lakukan pengecatan lapis kedua sebelum lapisan

pertama benar-benar kering, karena akan mengakibatkankegagalan pengecatan (cat meleleh) dan sebagian dari catyang belum kering tersebut tertarik oleh roll atau kuasnya.

3) Apabila permukaan tembok berjamur/ berlumut, lakukanpengerokan pada jamur/ lumut tersebut, kemudian gunakancat anti jamur agar akar jamur/ lumut tidak tumbuh lagi.Bersihkan dengan air untuk memastikan permukaan bebasdari cairan asam yang tertinggal, lalu biarkan kering. Lapisidengan sealer sebelum pengecatan dilakukan.

4) Penggunaan plamur tidak diperbolehkan untuk diaplikasikandiseluruh permukaan tembok luar. Karena akan mengurangidaya rekat cat terhadap tembok dan akan mengelupasapabila kena sinar matahari.

5) Penggunaan plamur tidak disarankan untuk diaplikasikandiseluruh permukaan tembok dalam ruangan. Karena akanmengurangi daya rekat cat terhadap tembok.

6) Bila plamur terpaksa harus digunakan untuk memperbaikipermukaan tembok dalam ruangan yang tidak rata ataumenutupi retak-retak halus, dapat digunakan plamurseminimal mungkin, dan tempatkan plamur diantara dualapisan sealer.

7) Hindarilah melakukan pengecatan pada musim hujan ataucuaca lembab. Karena pada kondisi tersebut pengeringanlapisan film cat tidak dapat terbentuk secara maksimal.

b. Cat Kayu1). Semua pekerjaan yang telah dicat meni baru boleh dicat

besi setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yangmenempel. Tidak diperkenankan melakukan pengecatanketika keadaan mendung dan hujan.

2). Jangan lakukan pengecatan lapis kedua sebelum lapisanpertama benar-benar kering. Karena akan mengakibatkankegagalan pengecatan dan sebagian dari cat yang belumkering tersebut akan tertarik oleh roll atau kuas.

Page 51: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 51

Pasal 7. PENUTUP

1. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas, Pemborongdiwajibkan pula mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain :a. Ijin pembongkaran bangunan yang menghalangi pekerjaan (yang

masih ada dalam lingkup tapak namun tidak digunakan lagidalam pembangunan ).

b. Ijin Perbaikan Gedung kepada instansi terkait.2. Pemborong diharuskan menyiapkan dalam jumlah yang cukup

perlatan dan pengamanan penunjang lapangan yang diperlukanseperti: Topi Proyek, Sepatu Proyek, Jas Hujan dan P3K

3. Sebelum penyerahan pertama, Pemborong wajib meneliti semuabagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semuaruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan semuabarang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.

4. Meskipun dibawah pengawasan direksi dan unsur-unsur lainnya,semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjaditanggung jawab pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyelesaikanpekerjaan sebaik mungkin.

5. Selama masa pemeliharaan, Pemborong pelaksana wajib merawat,mengamankan, dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehinggasebelum penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar-benar telahsempurna.

6. Semua yang belum tercantum peraturan ini (Spesifikasi Teknis) akanditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing) atauBerita Acara dalam rapat Koordinasi Pelaksanaan.

7. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Buku ini yang manamasih termasuk lingkup dalam pelaksanaan pekerjaan ini, PenyediaJasa Konstruksi harus menyelesaikan sesuai petunjuk, perintahDireksi ataupun Konsultan Pengawas baik sesudah atau selamaberjalannya pekerjaan, serta perubahan – perubahan di dalam BeritaAcara Penjelasan Pekerjaan (Adendum dokumen lelang ).

Semarang, 2015Dibuat Oleh :

CV. Tria Citraguna Desain

Arief Wicaksono. P. P, STDirektur

Page 52: 1. Rks Teknis Smpn 26

KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG SMPN 26 KEC. BANYUMANIK

PEKERJAAN REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SMPN 26 KEC. BANYUMANIK Page 52