rks mekanikal

42
BAGIAN D PEKERJAAN MEKANIKAL & PLUMBING

Upload: sinta-manda-sari

Post on 26-Sep-2015

422 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

TRANSCRIPT

BAGIAN D

PEKERJAAN MEKANIKAL & PLUMBING

B A G I A N D 1

PEKERJAAN MEKANIKAL

B A B I

P E K E R J A A N M E K A N I K A L

P a s a l 1 U m u m

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan di sini adalah pengadaaan dan pemasangan Unit Mekanikal beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.

b. Spesifikasi detail pekerjaan instalasi diatas dijelaskan dalam bab tersendiri mengenai pekerjaan yang bersangkutan.

1.2. Pekerjaan yang Berhubungan

a. Di dalam melaksanakan Pekerjaan Mekanikal, Pemborong harus juga memperhatikan pekerjaan detail Instalasi Peralatan Utama dan pekerjaan detail Instalasi Peralatan Pendukungnya.

b. S e l a i n i t u P e m b o r o n g p e k e r j a a n m e k a n i k a l j u g a h a r u s memperhatikan pe ker j aan lain yan g terk ait dalam Peke rj aan Mekanikal, yaitu :

P e k e r j a a n El e k t r i k a l

P e k e r j a a n S t r u c t u r e

Pekerj aan Arsitektur dan Interior

Pekerj aan Si pil dan Luar bangunan

c. Koo rdinasi di lapangan menyangkut pekerjaan mekanikal dan pekerjaan lainnya diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini supaya didapatkan hasil yang optimal.

1.3. Standarisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standar- standar dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :DBAGIANPekerjaan Mekanikal & Plumbing

Pekerjaan DED Dome / Shelter Batubara PLTU Nagan RayaTA 2015

Halaman : D -8

SN I

PPI: Standar Nasional Indonesia

: Pedoman Plumbing Indonesia

ASTM: American Society for Testing and Materials

A N S I

PDI: American National Standart Institute

: Plumbing and Drainage Institute

JIS: Japanese Industrial Standart

ASHRAE: American Society of Heating, Refrigerating and Air-

Conditioned Engineer

S M A C N A : Sheet Metal and Air Conditioning Contractors

National Association

PU I L : Pedoman Umum Instalasi Listrik

Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dinas PekerjaanUmum.

Pe r a tur a n Dae ra h se tem pat

Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja

P a s a l 2 P e r s y a r a t a n T e k n i s

2.1. PersyaratanTeknis

a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal adalah kontraktor atau pelaksana yang memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan (SIPP) dan telah terpilih serta memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan sistem instalasi ini sampai selesai.

b. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus mempunyai pengalaman pekerjaan yang sama dengan bidang pekerjaan instalasi sistem mekanikal dalam pekerjaan ini.

c. Untuk Pekerjaan Plumbing dan Pemadam Kebakaran disyaratkan Pelaksana/Pemborong harus memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan dari Perusahaan Air Minum (SIPP PAM ).

2.2. Persyaratan Material

a. Selain persyaratan teknis tersebut di atas, Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus didukung dengan peralatan dan material yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar Material dan Peralatan

dilampirkan untuk referensi pendukung kesiapan dan kemampuanPelaksana/Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Material yang terpasang harus menyesuaikan spesifikasi yang d i s y a r a t k a n s e c a r a k h u s u s p a d a b a b - b a b p e k e r j a a n y a n g bersangkutan dan Daftar Merk Material (Outline Specification) yang dilampirkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini.

c. Semua peralatan dan material yang terpasang dalam pekerjaan mekanikal harus dalam kondisi baru (brand new) dari pabrikan dan atau agent yang ditunjuk dari pabrik produk yang bersangkutan. Pelaksana/Pemborong harus juga bertanggung jawab atas keutuhan peralatan dan material bantu tersebut , sehingga apabila terjadi kerusakan dan cacat material saat pengadaan maupun pemasangan Pelaksana/Pemborong harus mengganti dengan yang baru.

2. 3. Persyaratan Pelaksanaana. P e l a ks a na a n pe k e rj aa n m e ka n i ka l d i l a p a n ga n d i d a sa r ka n pengaj uan pelaksana an pekerj aan yang telah disetuj ui o leh Pengawas.

b. Rencana Kerja pekerjaan mekanikal harus di buat Pelaksana/ Pemborong menyesuaikan Jadwal Pelaksanaan Utama yang telah disepakati bersama dengan Pengawas dan Pimpinan proyek dan atau pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk persetujuan tersebut.

c. S e b e l u m m e l a k s a n a k a n p e k e r j a a n m e k a n i k a l , P e l a k s a n a / Pemb o ron g ha rus melaksanakan proses pengaj uan material , ga m b a r k e r j a , p r o s e d u r k e r j a , da n i j i n p e l a k s a na a n k e pa d a P e n g a w a s u n t u k d i m i n t a k a n persetujuan.

d. P e l a ks a na a n p e n g a da a n d a n p e m a s a n g a n pe r a l a t a n ha r us direncanakan dengan baik dan benar, menyesuaikan spesifikasi teknis perencanaan, gambar rencana, dan kondisi di lapangan. Segala sesuatu pekerjaan pengadaan dan pemasangan ini harus sepengetahuan dan persetujuan Pengawas .

e. Pelaksana/Pemborong mengajukan spesifikasi Peralatan Utama, Peralatan Pendukung dan Material lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaaan mekanikal kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Pengajuan ini harus disertakan Data Teknis (Technical Data), Spesifikasi Material (Material Specfication), Brosur (Brochure), dan apabila perlu d i se r t ak a n Co n t oh M a t er i a l ( Mo c k- u p ) s e ba ga i d a sa r t e kn i s P e n g a w a s

u n t u k m e m b e r i k a n persetujuan.

f. Gambar Kerja (Shop Drawing) diajukan oleh Pelaksana/Pemborong kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Gambar Kerja berfungsi sebagai pedoman gambar pelaksanaan dibuat berdasarkan Gambar Rencana, Spesifikasi Material yang telah disetujui , dan kondisi di lapangan. Untuk itu Pelaksana/Pemborong harus mengadakan survey di lapangan untuk menentukan perletakan/posisi material dengan baik. Jumlah lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur dan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.

g. T a h a p p e l a k s a n a a n p e k e r j a a n m e k a n i k a l d a r i p e r s i a p a n , pemasangan, test dan commisioning dilakukan sesuai prosedur pelaksanaan. Sedangkan ketentuan pelaksanaan detail pekerjaan diisyaratkan dalam bab-bab yang bersangkutan.

h. Pelaksanan pekerjaan menyesuaikan gambar yang telah disetujui P e n g a w a s a t a u M a n a g e m e n K o n t r u k s i . A p a b i l a t e r j a d i permasalahan Gambar Kerja dan kondisi di lapangan, Pelaksana/ Kontraktor memberitahukan dan berkonsultasi dengan Pengawas a t a u M a n a g e m e n K o n t r u k s i u n t u k d i d a p a t k a n p e m e c a h a n permasalahan. Dokumen pemecahan permasalahan di lapangan ini bisa dituangkan dalam Berita Acara dan atau dokumen lainnya yang ditandatangani Pelaksana/Kontraktor dan pihak Pengawas.

i. Dalam melaksanakan pekerjaan Pelaksana/Pemborong harus memperhatikan dan melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prosedur ini harus dilaksanakan di lapangan bagi semua yang terlibat di area pekerjaan/proyek. Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) disediakan Pelaksana/Pemborong untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan baik tanpa terjadi kecelakaan kerja.

j. Kebersihan dan Keamanan di lokasi pekerjaan harus diperhatikan dan menjadi tanggung jawab Pelaksana/Pemborong. Hal ini untuk menjaga kenyamanan dalam bekerja dan kualitas pekerjaan itu sendiri.

k. Pelaksana/Pemborong juga harus membuat merekam dalam bentuk tertulis atau foto selama pelaksana dan penyesuaian-penyesuaian dilapangan. Catatan-catatan tersebut dituangkan dalam gambar dengan lengkap sebagai Gambar Terpasang (As Built Drawing), kemudian diajukan kepada Pengawas dan Mangemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Jumlah lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur dan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.

l. Dokumen pendukung untuk Peralatan Utama dan Material terpasang meliputi : Manual Operation, Spare Part Cataloge, dan dokumen lainnya yang disertakan dengan material yang bersangkutan, akan d i s e r a h k a n k e m u d i a n s e t e l a h s e l e sa i p e k e r j a a n . S e l a i n i t u Pelaksana/Pemborong juga harus membuat Petunjuk Operasional dan Perawatan dalam Bahasa Indonesia untuk Peralatan Utama ataupun Sistem yang terpasang sebagai pedoman pemilik/pengguna melakukan operasi dan perawatan.

Pasal 3 Jaminan dan Garansi

3. 1 . J a m i na n Pe k e r j a a n

a. Jaminan Pekerjaan juga berlaku untuk Material yang terpasang dalam pekerjaan. Jaminan tertuang dalam Sertifikat Material yang dibuat oleh Pabrikan atau badan yang ditunjuk.

b. Pelaksana/ Pemborong harus menjamin keseluruhan pekerjaan mekanikal yang telah dilaksanakan di lapangan. Jaminan ini tertuang dalam Berita Acara Jaminan Pekerjaan yang disetuj ui oleh Pengawas atau Managemen Kontruksi.

c. Pe l a k sa n a/ P e m bo r on g j u ga ha r us m e laks a na k a n p e k erj a a n maintenance setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6 bulan a t a u s e l a m a k u r u n w a k t u y a n g t e l a h d i s e p a k a t i b e r s a m a berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.

d. Hasil pekerjaan dan hasil test dan atau commisioning dipakaiPelaksana/ Kontraktor sebagai Jaminan atas pekerjaan.

3. 2. G a ran si da n Spa re Pa rt

a. Penyedia Peralatan Utama, dan Material pendukung berkewajiban menyerahkan memberikan Garansi Material selama 1 (satu) tahun kepada Pelaksana/Pemborong. Selanjutnya Garansi tersebut diserahkan kepada pimpinan pekerjaan/proyek atau pihak yang ditunjuk sebagai kelengkapan dokumen serah terima pekerjaan.

b. U n t u k b e b e r a p a P e r a l a t a n U t a m a , P e n y e d i a b a r a n g h a r u s melengkapi Suku Cadang atau Spare Part untuk servis selama 1 (tahun) perawatan. Suku Cadang yan g dimaksud merupakan material suku cadang untuk peralatan yang bersangkutan sesuai ketentuan pabrikan.

c. Pelaksana harus menyerahkan Surat Jaminan "After Sales Service" dari agen tunggal atau dari distributor yang berdomisili di Indonesia yang ditunjuk oleh pabrik.

3. 3. S e ra h Te r ima Pe ke rjaa n

a. Serah Terima Pekerjaan Mekanikal merupakan bagian dari Serah Terima Pekerjaan secara keseluruhan di pekerjaan/proyek ini. Prosedur Serah Terima Pekerjaan harus memenuhi peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.

b. Pelaksana/Pemborong harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Mekanikal dengan persetujuan Pengawas Mekanikal atau Managemen Kontruksi.

B A B I I

P E K E R J A A N D R A I N A S E

P a s a l 1 L i n g k u p P e k e r j a a n

Kon tra kto r ha rus me ngatu r pe kerj aan dra inase sedemi kian se hin gga aliran air hujan, air bekas dari lavatory, floor drainage atau dari sumber- sumber lain, selama dan sesudah pekerjaan selesai, berjalan baik dan lancar.

U n t u k m e n g h i n d a r k a n k e r u s a k a n p e k e r j a a n K o n t r a k t o r h a r u s mengusahakan alat-alat untuk melindungai pekerjaan tersebut, misalnya pompa air, selokan pembuangan atau saluran-saluran penyimpanan air dan sebagainya.

P a s a l 2 U m u m

Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan, bak kontrol dan drainase serta untuk pekerjaan beton lainnya supaya mengikuti ketentuan- ketentuan yang tercantum dalam P.B.I. 1971, baik mengenai persyaratan material, persiapan dan cara-cara pelaksanaannya, acuan dan lain-lainnya.

P a s a l 3 M a c a m P e k e r j a a n

Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pemasangan gorong- gorong/urung-urung, selokan-selokan, pemasangan bak kontrol, manhole, saluran p e n y a m b u n g d a r i j a l a n k e s e l o k a n d a n s a l u r a n a i r s e s u a i d e n g a n Spesifikasi lainnya tentang pekerjaan tersebut dan dalam batas- batas k e d u d u k a n , k e m i r i n g a n d a n d i m e n s i se p e r t i y a n g t e rc a n t um d a l a m g a m b a r p e r e n c a n a a n d a n a t a u p e t u n j u k K o n s u l t a n M a n a j e m e n Konstruksi / Pengawas. Pekerjaan ini juga mencakup pembongkaran gorong-gorong a ta u sa l u ra n - sa l ur a n ya n g t e l a h a da se b e l um n ya ke c u a l i Ko n su l t an Manajemen Konstruksi menentukan bahwa selokan-selokan tersebut masih dapat dipakai lagi.

a. Gorong-gorong

Pekerjaan pemasangan gorong-gorong, menggunakan saluran dari beton, batu kali dan bata berbentuk "U" dan ditutup dengan pelat beton sepertipada gambar dengan ukuran seperti tercantum gambar perencanaan dan dibuat dari beton mutu K-250.

b. Bak Kontrol ( Control Box)

Pada tempat-tempat tertentu, seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan. Kontraktor harus membuat Bak Kontrol (Control Box) u n t u k m e n g o n t r o l k e c e p a t a n a i r d a n m e n c e g a h a d a n y a e r o s i kesaluran penampungan.

Kontraktor hendaknya meneliti semua gambar-gambar Perencanaan, sebelum memulai pekerjaan.

Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar Perencanaan d e n g a n S i t e . K o n t r a k t o r h a r u s m e n a n y a k a n p a d a K o n s u l t a n Manajemen Konstruksi, dan Kontraktor harus membuat gambar-g a m b a r r e v i s i d e n g a n p e r s e t u j u a n K o n s u l t a n M a n a j e m e n Konstruksi.

Kontraktor harus mengikuti gambar-gambar Perencanaan mengenai ukuran - uku ran, letak bak kon trol, elevasi, arah pen gali ra n dan dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat ukuran yang kurang jelas. Kontraktor harus mengikuti semua petunjuk-petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

c. Man hole

'? U m u m

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan "in let", "manhole". Sesuai dengan yang ditunjuk/disyaratkan dalam gambar atau persyaratan penjelasan yang akan diberikan di lapangan.

'? Referensi

Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :

NI -2

NI - 3

'? Material

Batu bata, yang memenuhi persyaratan pada RKS Bagian D.

Batu kali, yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada RKS BagianD.

Adukan, yang dipakai untuk pasangan-pasangan batu harus memakai campuran 1 Pc : 2 Ps, air yang dipakai harus bersih, bekas dari asam alkali atau bahan-bahan organis lainnya.

Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada Bagian C.

Rangka penutup grill, dari bahan baja sesuai dengan persyaratan padaBagian C.

d. Sa l ura n Pa sa nga n Ba tu Kali

'? Umum

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua saluran batu kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu kali, sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

'? Referensi

Pekerj aan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970

'? M a t e r i a l

Bahan untuk sal uran bat u kali kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai den ga n P.U.B.I NI-3 1970 dan cara penge rj aann ya har us dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal di sini.

Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh bahan dan type yang akan dipasang, agar diberikan ke Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

'? Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pemasangan batu kali, galian tanah harus di cek kedalaman lebar dan kondisi tanah apabila ditemukan kondisi tanah yang tidak normal harus segera dilaporkan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pemasangan batu kali harus menggunakan prof il-profi l dari

Pekerjaan DED Dome / Shelter Batubara PLTU Nagan RayaTA 2015

Halaman : C -61

kayu (kaso) untuk m embuat bentuk pondasi batu kali yang diinginkan.

Pemasangan batu kali menggunakan adukan 1pc : 5 ps, untuk pondasi penahan tanah (turap) harus dibuat lubang-lubang pengaliran air tanah, permukaan pondasi turap yang kelihatan harus disiar.

e. Sa l ura n Pa sa nga n Ba tu Bat a

'? Umum

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua saluran batu bata atau bagian-bagian l ain yang menggunakan batu bata, sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

'? Referensi

Pekerj aan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970

'? M a t e r i a l

Bahan untuk saluran batu bata kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai denga n P.U.B.I. NI -3 1 970 dan cara pen ge rj aann ya ha rus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal di sini.

Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh bahan dan type yang akan dipasang, agar diberikan ke Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

'? Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pemasangan batu bata, galian tanah harus di cek kedal aman lebar dan kondisi t anah apabila di temukan kondisi tanah yang tidak normal harus segera di laporkan ke Konsultan Manajemen Konstr uksi.

Adukan pasangan : 1 Pc : 5 ps.

P a s a l 4 P e m b e r s i h a n d a n P e r a p i h a n

4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan saluran dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya seperti tanah, kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing bongkaran dan dari material yang tidak semestinya ada.

4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan drainase yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan drainase yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.

4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.

4.4. Hasil pekerjaan drainase, harus benar benar rapih, bersih, rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan persyaratan dan menjamin air mengalir serta tidak ada genangan.

4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan

B A B I I I

P E K E R J A A N I N S T A L A S I P E M A D A M K E B A K A R A N

P a s a l 1 U m u m

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan peralatan pencegah kebakaran.

b. Adapun Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran dalam proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : Instalasi Pemadam Kebakaran Pekerjaan peralatan pendukung terkait dengan instalasi diatas.

1.2. Pekerjaan yang Berhubungan

a. Spesif ikasi pekerj aan Instalasi Pemadam Kebakaran.

b. D a l a m m e l a k sa n a ka n p e k e rj a a n i n s t a l a s i p e m a d a m ke b a ka r a n, Pelaksana/Pemborong tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu : Pekerj aan Structure Pekerj aan Arsitek

1.3. Standardisasi

P e r e n c a n a a n d a n p e l a k s a n a a n p e k e r j a a n P e m a d a m K e b a k a r a n m e n g a c u p a d a s t a n d a r t - s t a n d a r t d a n p e r a t u r a n - p e r a t u r a n y a n g b e r l a k u , m e l i p u t i :

SNI : Standart Nasional Indonesia. SNI 03-3987-1995, Tata Cara Perencanaan dan, Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung. N F P A : National Fire Protection Association. Petunjuk Pemasangan Unit terkait.

Pekerjaan DED Dome / Shelter Batubara PLTU Nagan RayaTA 2015

Halaman : D -10

Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran di daerah setempat.

P a s a l 2 P e r s y a r a t a n T e k n i s

2.1. Persyaratan Teknis SistemSistem Pemadam Kebakaran adalah suatu sistem yang di sediakan untuk suatu aksi terhadap pemadaman api kebakaran. Sistem ini dijalankan oleh petugas pemadam dan atau pelaksana pemadam dengan pengetahuan teknis dan latihan yang memadai. Perencanaan dan Pemilihan Sistem pemadam kebakaran didasarkan atas beberapa hal menyangkut : tingkat bahaya kebakaran, jenis kebakaran, area pemadaman, keamanan media yang terbakar, dan lingkungan.

2.2. Hydrant

1. Hydrant Box

- Hidran box tersebut dari bahan plat baja ketebalan 2 mm di cat di bagian luar dan dalam dengan cat dasar tahan karat, dan cat finish dengan cat warna merah.

- Pada hidran box ditulis Hydrant dengan huruf yang proporsional dengan warna putih.

- Di dalam hidran box terdapat hose rack, hose, nozzle, stop valve dan landing valve.

- Hose tersebut dari bahan asbes dengan diameter 65 mm dan panjang30 meter dan mampu menerima tekanan maximum 10 kg/cm, terpasang rapi pada rack.

- Nozzle terbuat dari bahan bronze, dan mampu menerima tekanan 10 kg/cm2.

- Stop valve terbuat dari bahan bronze, dan mampu menerima tekanan20 kg / cm2.

- Standard kwalitas.Standard kwalitas hidran box,ex lokal buatan pabrik.Standard kwalitas Nozzle, Stop Valve, Hose Rack, buatan pabrik pembuatan alat-alat pemadam kebakaran.

2. Hidran Pilar

- Hidran pilar terbuat dari bahan besi tuang, dicat dibagian luar dan dalamnya dengan cat dasar anti karat dan dicat finish dengan cat merah menyala.

- Hidran pilar mempunyai 2 (dua) outlet dengan diameter 65 mm, dilengkapi dengan valve dan cuopling Van der Heyden.

- Hidran pilar harus mampu menerima tekanan sebesar 20 kg/cm2.

- Standard kwalitas dari Hidran Pilar ex Pabrik pembuat alat pemadam kebakaran.

3. Sambungan untuk Regu Pemadam Kebakaran (Seamese Connection)dan Landing Valve

a. Seamese Connection- Sambungan regu pemadam kebakaran (seamese connection)memungkinkan regu pemadam kebakaran untuk memompakan air ke dalam instalasi pemadam kebakaran.

- Sambungan regu pemadam kebakaran (seamese connection) lengkap dengan kotak dan penutup dari kaca, yang keseluruhannya harus memenuhi ketentuan dari Dinas Pemadam Kebakaran.

- Sambungan ini mempunyai diameter 65 mm (2,5) terdiri dari 2 (dua) inlet, chek valve, dan caps.

- Sambungan untuk regu Pemadam Kebakaran ini (seameseConnection) mampu menerima tekanan sebesar 20 kg/cm2.

- Sambungan untuk regu Pemadam Kebakaran ini terbuat dari bahan sejenis bronze.

b. Landing Valve- Landing valve kemungkinan regu pemadam kebakaran memasanghidran house untuk kebakaran.

- Landing Valve ini lengkap dengan kotak, penutup dan kacanya, yang keseluruhannya harus memenuhi ketentuan dari Dinas Kebakaran.

- Landing valve ini mempunyai diameter 65 mm (2,5) terdiri dari valve dan coupling vanderhyden.

- Landing Valve ini mampu menerima tekanan kerja sebesar 20

kg/cm2.

- Landing Valve ini terbuat dari bahan sejenis bronze.

c. Standard KwalitasStandard kwalitas dari seamese connection dan landing valve harusbuatan pabrik pembuatan alat-alat pemadam kebakaran.

4. Material Pendukung lnstalasi.

Material Pendukung berasal dari pabrikan terkait atau material yang t e l a h d i s e t u j u i p e m i l i k / p e m a k a i g e d u n g , t a n p a m e n g a b a i k a n operasional alat pemadam kebakaran.

Pasal 3 Persyaratan Pelaksanaan

4.1. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi pemadam kebakaran harus memenuhi persyaratan yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan sudah berpengalaman dalam pekerjaan instalasi pemadam kebakaran. Selain itu Pelaksana/ P e m b o r o n g h a r u s m e l a k s a n a k a n p r o s e d u r e p e l a k s a n a a n sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan mekanikal.

4.2. Testing & Commisioning

Test & Commisioning dilakukan dengan uji coba 1 unit atau sebagian Alat Pemadam Kebakaran. Pada saat pelaksanaan diharapkan Pelaksana/Pemborong memberikan penjelasan operasi unit kepada pemakai gedung. Prosedure pelaksanaan Testing & Commisioning diajukan Pelaksana/Pemborong untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas atau Management Kontruksi.

Pasal 4 Jaminan dan Garansi

5.1. Jaminan Pekerjaan

a. Jaminan Pekerjaan merupakan jaminan pekerjaan instalasi pemadam k e b a k a r a n . S e h i n g g a j a m i n a n p e k e r j a a n m e r u p a k a n j a m i n a n keandalan operational sistem plumbing dan Pekerjaan peralatan yang dipakai dalam sistem secara keseluruhan.

Pekerjaan DED Dome / Shelter Batubara PLTU Nagan RayaTA 2015

Halaman : D -13

b. P e l a k s a n a / P e m b o r o n g j u g a h a r u s m e l a k s a n a k a n p e k e r j a a n maintenance terhadap pekerjaan instalasi pemadam kebakaran, setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.

5.2. Garansi dan Spare Part

a. Garansi Material Alat Pemadam Kebakaran berlaku selama 1 tahun setelah serah terima unit.b. Garansi Spare Part Alat Pemadam Kebakaran mengacu padaketentuan garansi spare part yang telah dipasang.

5.3. Serah Terima Pekerjaan

a. Pekerjaaan instalasi pemadam kebakaran, dinyatakan selesai jika Pelaksana/Pemborong telah melaksanakan pemasangan instalasi, test dan telah beroperasi dengan baik sesual perencanaan awal.b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan instalasi instalasi pemadam kebakaran, harus mendapat persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

B A G I A N D 2

PEKERJAAN PLUMBING

B A B I

P E K E R J A A N P L U M B I N G

P a s a l 1 U m u m

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Plumbing yang dimaksud disini adalah pengadaaan dan pemasangan Instalasi Plumbing beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi plumbing.b. Pekerjaan plumbing untuk proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : P e k e r j a a n I n s t a l a si p i p a Pekerjaan Instalasi accesorises pipa Pekerjaan pendukung instalasi pipa

1.2. Pekerjaan yang Berhubungan

a. Pekerjaan Plumbing merupakan pekerjaan umum dalam pekerjaan mekanikal. Untuk itu spesifikasi pekerjaan ini berlaku juga untuk spesifikasi pekerjaan instalasi mekanikal lainnya.

b. Instalasi-instalasi pekerjaan mekanikal yang didalamnya terdapat pekerjaan plumbing untuk proyek ini adalah sebagai berikut :

In st ala s i Siste m Ai r Be r si h Instalasi Sistem Air Bekas, Air Kotor, dan Air Hujan

c. Dalam melaksanakan pekerjaan, plumbing, Pelaksana/Pemborong tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :

P e k e r j a a n E l e k t r i k a l P e k e r j a a n S t r u c t u r e Pekerj aan Arsitek

Pekerj aan Sipil dan Landscape

1.3. Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan plumbing mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :

SNI : Standart Nasional Indonesia SNI 03 - 6481 - 2000, Sistem plumbing - 2000. SN I 0 7- 0 24 2. 1- 20 0 0, Spe s i f i k a si P ip a B a j a di l a s da n t a np a sambungan dengan lapis hitam dan Galvanis pan as. SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil danPerlengkapannya. SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing. PPI : Pedoman Plumbing Indonesia PDI : Plumbing and Drainage Institute ASTM : American Society for Testing and Materials ASME : American Society of Mechanical Engineers JIS : Japanese Industrial Standart DIN : Deutsches Institut fur Norm ung Peraturan PAM daerah setempat Peraturan Daerah setempat.

P a s a l 2 P e r s y a r a t a n T e k n i s

Persyaratan pipa dan asoseris yang digunakan harus mengikuti standar SII atau setara yang di izinkan oleh pengawas

2.1. Persyaratan Teknis Sistem

a. Sistem Plumbing merupakan sistem perpipaan, tubing dan plumbing fixtures. Sistem ini banyak dijumpai dalam instalasi mekanikal gedung seperti halnya dalam instalasi air bersih dan air buangan/limbah gedung.b. Namun dalam spesifikasi pekerjaan plumbing disini mensyaratkan spesifikasi pekerjaan perpipaan, peralatan terpasang dalam pipa (valves, strainer, dsb) dan pendukung instalasi pipa. Untuk pekerjaan fixtures yang berkaitan dengan peralatan faucets, shower, floor drain, dan peralatan semacam lainnya disyaratkan dalam pekerjaan arsitek.c. Jika ada termasuk dalam pekerjaan di proyek ini, mengenai pekerjaan peralatan yang berhubungan dengan fixtures seperti halnya heater, tanki air, dan sebagainya, akan disyaratkan secara khusus dalam bab tersendiri.

2.2. Persyaratan Material

2.2.1 Pipa Galvanis

a. Pipa Galvanis yang didatangkan oleh supplier harus dalam keadaan baru b. Pipa Galvanis yang harus diadakan oleh supplier adalah pipa untuk air bersih dari kelas medium yang dapat dilas dengan tekanan kerja 10 kg/cm2, tebal pipa dapat dilihat pada tabel di bawah. kecuali bila ditentukan lain oleh direksi.

Tabel 2 Pipa Galvanize medium kelas (welded steel pipe)UkuraninDiameter luarMmKetebalan (mm)Panjang (m)Berat ( kg)

260.23.6630.54

21/2763.6639.12

388.74650.82

4113.94.5672.6

5140.64.8697.2

2.2.2 Pipa HDPE

a. Pipa High density polithylene pipe (HDPE) yang digunakan adalah sesuai dengan standar ISO 4227, dengan PN 16 bar (bersetifikat)b. Untuk ukuran ketebalan pipa lihat tabel 2di bawah.c. Pada setiap accessories harus jelas kelihatan merek, ukuran arah aliran dan spesifikasi teknis lainnya.

Tabel 3. Ketebalan dinding Pipa HDPE

NDiameterTebal Dinding Nominal

oPipa (mm)PN 16PN 12.5PN 10PN 6.3

1635.84.73.83.0

2756.85.64.53.6

3908.26.75.44.3

411010.08.16.65.2

512511.49.27.46.0

2.3. Persyaratan Pelaksanaan.

a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi plumbing harus memenuhi persyaratan yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan plumbing. Selain itu Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan prosedure pelaksanaan sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan mekanikal.

b. Pekerjaan Galian Tanah

Lebar dan kedalaman galian untuk pemasangan pipa berikut perlengkapan serta bangunan-bangunan yang nyata- nyata termasuk dalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar kerja (gambar situasi, profil memanjang, profil melintang dan potongan.) Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian diukur dari dasar galian. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian Kedalaman galian hendaknya selalu untuk diperiksa untuk mendapat jalur pipa yang tepat. Lebar galian parit disesuaikan dengan besarnya pipa yang akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin pekerjaan penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocoran-kebocoran pada sambungan pipa dapat dihindari, apabila diperlukan lebar galian dapat diperbesar untuk memudahkan penempatan alat-alat penyangga dan sebagainya. Pada tempat sambungan atau peralatan pipa hendaknya digali dengan lebar yang cukup untuk ruang bekerja, pemasangan, penyambungan, penanaman maupun pekerjaan kontruksi. Bila di jumpai sarana instalansi air, listrik, telepon dan lain-lainnya maka harus diadakan pengamanan terhadapnya agar tidak terjadi kerusakan maka segala biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan. Parit galian yang masih terbuka harus dijaga sehingga efisiensi pekerjaan dan keselamatan pekerja serta masyarakat dapat terjamin.

c. Pemasangan Pipa dalam tanah.

Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus mempunyai kedalaman minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak/tertumpu dengandengan baik. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena dalamnya galian tidak memenuhi syarat (60 cm), maka pipa pada bagian pengurugan teratas harus pelindung berupa pipa besi dengan diameter diatas pipa terpasang atau de n ga n p lat bet on b ert u la ng sete ba l 1 0 cm ya n g d ip asan g sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa.

Semua pipa dari besi/baja yang ditanam dalam tanah harus terisolasi rapi dengan karung goni dan dilapisi aspalt untuk mencegah/menhambat korosi dari luar.

Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah d i l a k u k a n t e s t t e k a n d a n d e s i n f e k s i t e r h a d a p p i p a y a n g bersangkutan.

Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat fitting dipasang thrust block.

Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal15 c m ke m u d i a n t a na h a sl i a t a u ur u ga n . Ta n ah t i m b un a n selanjutnya dipadatkan disesuaikan dengan kekerasan tanah asli.

d. Test dan Commisioning

Persipan Pengujian Hydrostatic Presurect Test : Pipa yang sudah dipasang harus ditest atau diuji pada setiap sambungan. Untuk diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna. Pengetesan dilaksanakan harus dengan pengetahuan dan disaksikan oleh direksi pengawas. Pengetesan kembali harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan belum mendapat persetujuan direksi pengawas. Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pengetesan ini menjadi tanggung jawab pelaksana. Pada perinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa dengan panjang pipa untuk tiap kali pengetesan tidak lebih dari 200 m. Pengetesan untuk jenis pipa PVC dengan sambungan pipa yang terakhir (untuk pipa yang akan di test). Segala biaya untuk pengujian ini menjadi tanggung jawab pelaksana.

Pelaksanaan Pengujian Setelah pipa dipasang dan sebagian telah diurug pada pipa tersebut harus dilakukan pengujian cara tekanan hidrostatic(hydrostatic presure test). Semua peralatan yang diperlukan untuk pengujian ini disediakan oleh pelaksana, cara cara pelaksanaan pengujian harus mendapat persetujuan direksi pengawas. Sebelum dilaksanakan pengujian, semua udara harus dikeluarkan dari dalam pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara ditutup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan. Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit. Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan minimal 10(sepuluh) atmosfir atau dua kali tekanan kerja pipa dan apbila selama 1 (satu jam) tekanan tidak turun atau berubah, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima.

Hasil pengujianPada waktu pengujian, semua sambungan pipa fitting maupun perlengkapan lainnya harus diuji/test pada galian parit yang terbuka (belum diurug). Bila kelihatan ada kebocoran kebocoran pada sambungan sambungan tersebut maka sambungan tersebut harus diperbaiki sehingga tidak terdapat kebocoran pada tempat sambungan tersebut.

P a s a l 3 J a m i n a n d a n G a r a n s i

3.1. Jaminan Pekerjaan.

a. Jaminan Pekerjaan berlaku untuk Material yang terpasang dalam pekerjaan. Pipa, Valves, dan material yang termasuk dalam pekerjaan plumbing harus berasal oleh Pabrik material tersebut atau agen resmi yang dtunjuk oleh pabrik tersebut. Pabrik dan atau agen resmi tersebut harus berdomisili di Indonesia.b. P e l a k s a n a / P e m b o r o n g j u g a h a r u s m e l a k s a n a k a n p e k e r j a a n maintenance terhadap pekerjaan plumbing setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.

3.2. Garansi dan Spare Part.

a. Selain itu suku cadang atau Spare Part untuk servis selama 1 (tahun) perawatan harus diserahkan sebagai pendukung kelengkapan serah terima pekerjaan.b. Pelaksana/Pemborong harus menyerahkan Surat Jaminan "After Sales Service" dari agen tunggal atau dari distributor yang berdomisili di Indonesia yang ditunjuk oleh pabrik.

3.3. Serah Terima Pekerjaan.

a. Pekerjaaan plumbing merupakan bagian pekerjaan instalasi mekanikal.Untuk itu Serah Terima Pekerj aan berdasarkan instalasi yang bersangkutan secara menyeluruh.b. Prosedur Serah Terima Pekerjaan Mekanikal harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.

Pekerjaan DED Dome / Shelter Batubara PLTU Nagan RayaTA 2015

Halaman : D -18