5. rks teknis puskesmas genteng

Download 5. RKS TEKNIS Puskesmas Genteng

If you can't read please download the document

Upload: dicky-arifin

Post on 10-Sep-2015

311 views

Category:

Documents


133 download

DESCRIPTION

Spesifikasi teknis

TRANSCRIPT

PASAL 1Spesifikasi Teknis - 14PEMERINTAH KOTA BOGORDINAS KESEHATAN KOTA BOGORPEKERJAAN :REHABILITASI PUSKESMAS PEMBANTU GENTENGKECAMATAN BOGOR SELATANTAHUN ANGGARAN 2015BAB I SPESIFIKASI TEKNISPASAL 1STANDAR YANG BERLAKU Semua pekerjaan dalam Rencana Syarat-Syarat Teknis (RKS-Teknis) ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain : SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991 SKSNI S-05-1990-F UKURAN KAYU BANGUNAN 1253-1989-A CAT EMULSI SP 74 : 1977 CAT TENTANG BESI DAN TENTANG KAYU SNI 0225-87-D PERATURAN INSTALASI LISTRIK AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas, maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.PASAL 2MEREK-MEREK DAGANGKecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.PASAL 3DATA UMUM LAPANGAN KERJA1.TITIK-TITIK UKURSeluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan Proyek seperti yang direncanakan dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.2.DATA FISIKData sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterangkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada gambar-gambar.PASAL 4PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAANDalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.PASAL 5PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.PASAL 6PENGUKURANPemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.PASAL 7PERSIAPAN PEKERJAANAIR DAN DAYAa.Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi.Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin.b.Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.SALURAN PEMBUANGANKontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenan gair hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAINKontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan.KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)Kontraktor harus menyediakan untuk Direksi di tempat pekerjaan ruang kantor sementara beserta seperangkat furniture termasuk kursi-kursi, meja dan lemari.Kualitas dan peralatan yang harus disediakan adalah sebagai berikut : a.Ruang:ukuran 18 m2b.Konstruksi:rangka kayu borneo, lantai plesteran, dinding double plywood. Tidak usah dicat, atap asbes gelombangc.Fasilitas:air dan penerangan listrikd.Furniture:2 meja kerja biro dan 2 kursi1 meja rapat bahan plywood 18 mm ukuran 120 x 240 cm, dan 10 kursi1 white board ukuran 120 x 80 cm1 rak arsip gambar plywood 12 mm ukuran 120 x 240 x 30 cmKontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor tersebut beserta peralatannya.PEMBERSIHAN HALAMANa.Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.b.Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek.PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)a.Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas I) ukuran minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada bagian atasnya.b.Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus. Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui Pengawas Lapangan.c.Bouwplank harus menunjukkan ketinggian 0.00 dan as kolom/dinding. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan berlangsung.PAPAN NAMA PROYEKKontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut sesuai dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.PASAL 8PEKERJAAN BONGKARANSebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Pemborong harus meminta ijin dulu kepada Pihak User dan dalam hal pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan sekitar kerja.2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan sesuai petunjuk dari User.3.Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site.4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan pelaksanaan.5.Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar skope pekerjaan yang ada di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan Pemborong maka kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.PASAL 9PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN KEMBALI1.LINGKUP PEKERJAANTermasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai pengurugan kembali hingga padat.2.PEMBERSIHANPemborong harus membersihkan dan menyingkirkan semua semak-semak, rumput-rumput didalam daerah pekerjaan.Dalam pembersihan ini semua tunggul-tunggul dan akar-akar harus dimusnahkan dan disingkirkan sehingga nantinya dapat diyakini semak-semak dan rumput-rumput tidak akan tumbuh kembali.Lubang-lubang bekas penyingkiran tunggul-tunggul dan akar-akar harus diisi kembali atau ditimbun dengan bahan-bahan yang cocok dan memenuhi syarat kemudian dipadatkan kembali.Sampah-sampah dan bahan-bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus dibakar dalam daerah yang lapang sehingga selama pembakaran tidak akan merusak pohon-pohon yang ada disekitarnya.3.PEMBUANGAN LAPISAN TANAH ATASPembuangan lapisan tanah atas (Top Soil) dilakukan pada daerah (tempat) dimana nanti akan dibangun konstruksi bangunan sedalam kurang lebih 20 cm atau ketebalan disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah atas ditempat pekerjaan.4.PENGGALIAN DAN PENIMBUNAN KEMBALI1.Lingkup PekerjaanBagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali, termasuk pengupasan dan penimbunan kembali lapisan tanah atas (Top Soil) serta pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang disesuaikan dengan gambar-gambar.2.Pelaksanaana.Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman yang perlu untuk dasar pondasi yang dipersyaratkan atau diperlihatkan pada gambar-gambar.Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu-batu dan bahan lain yang dijumpai dalam pengerjaannya.Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka penggalian harus diperdalam, diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas, untuk mana pekerjaan ini akan dinilai sebagai pekerjaan tambah.Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat disetujui oleh Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya tambahan kepada pemilik.Pada pekerjaan penggalian untuk mencapai/membentuk permukaan tanah rencana maka Pemborong harus mengusahakan dan meyakini bahwa pada pekerjaan galian tersebut tidak merusak/mengganggu bangunan atau konstruksi yang sudah ada.b.Penimbunan dan Penimbunan Kembali Penimbunan dan penimbunan kembali harus dilaksanakan didaerah-daerah ataupun bagian-bagian pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran ketinggian, kemiringan-kemiringan dan bentuk-bentuk seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar.Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan maksimum 20 cm gembur.Padatkan sesuai dengan Instruksi Konsultan Pengawas. Penimbunan dan timbun kembali, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, harus dari bahan galian pekerjaan ini.Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.c.Perlindungan Terhadap AirSelama pekerjaan berlangsung Pemborong harus dengan semua cara yang disetujui Konsultan Pengawas, menjamin agar tidak terjadi genangan-genangan air yang dapat mengganggu/merusak semua pekerjaan galian atau urugan.d.Penghamparan dan PemadatanTanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh ketebalannya. Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk mencapai kepadatan yang dipersyaratkan.5.PERMUKAAN TANAHSebelum memulai suatu penggalian, Pemborong harus memeriksa permukaan tanah, baik setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak sesuai Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.6.TINGGI PENDUGAAN (PEIL) Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana.Tinggi lantai ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah ada/selesai dibangun, sehingga dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah. PASAL 10PEKERJAAN PONDASI BATU KALI 1.LINGKUP PEKERJAAN Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu kali sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.2.BAHAN - BAHAN 1.BatuBatu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/retak. dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.2.PasirGalian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.3.AdukanAdukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 5 pasir.3.PEMASANGAN1.Batu kosongBatu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 15 cm, harus dipasang tegak lurus, rapat dan diisi pada rongga-rongga batu.2.Pondasi batu kaliPekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya hingga teguh. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/stek dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10 cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/stek minimum 10 mm. PASAL 11PEKERJAAN CAMPURAN BETON 1. KETENTUAN UMUM1. Persyaratan-persyaratan Konstruksi Beton, istilah teknis dan syarat-syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan referensi di bawah ini:a. Peraturan Beton SKSNIb. Peraturan pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983c. American sociaty of Testing Materials (ASTM)d. Standar industri indonesia ( SII)2.Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas maka peraturan-peraturan Indonesia yang menentukan.3.Pemborong harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketetapan dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas, semua pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus dibongkar dan diganti atas biaya pemborong sendiri.4.Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik sesuai persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan pemborong bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari proyek /site dalam waktu 3 x 24 jam.2. LINGKUP PEKERJAAN1.Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk Pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan pembantu.2.Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.3. BAHAN - BAHAN 1.S e m e n :a. Semua semen yang digunakan adalah jenis portland Cement sesuai dengan persyaratan NI-2 pasal Bab 3 Standar Indonesia NI-8 /1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merk / pabrik.b.Pemborong harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan manufacture`s test certificate yang menyatakan memenuhi persyaratan tersebut dalam huruf a di atas.c. Pemborong harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah terjadinya kerusakan, dan tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah tanpa alas kayu.d.Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak diizinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek dalam batas 3 x 24 jam.e.Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.2.Agregat Kasar :a.Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut NI-2 pasal 3, 4, 5 bab III dan serta mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.b. Agregat Kasar terdiri dari butir-butir yang kasar., keras, tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka jumlahnya tidak boleh melebihi 20 % dari volume dan tidak boleh mengalami pembekuan hingga melebihi 50 % kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles (L A).c.Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reactif alkali atau substansi yang merusak beton dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % serta mempunyai gradasi seperti berikut :SaringanUkuran% Lewat Saringan1 25,00 mm 1003 / 4 20,00 mm90 - 1003 / 8 95,00 mm20 - 55N0. 44,76 mm0 - 1Hasil crushing test dari laboratorium yang berwenang terhadap kubus-kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada Konsultan pengawas untuk dimintakan persetujuannya. 3. Agregat Halus :a.Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur , zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton atau NI - 2 pasal 3 bab 3, sebagai referensi, boleh digunakan pasir Cimangkok Sukabumi atau Ciapus Bogor.b.Pasir laut tidak diperkenankan dipergunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras mempunyai gradasi seperti tabel berikut :SaringanUkuran% Lewat Saringan3 / 89,5 mm 100No. 44,76 mm90 - 100No. 82,39 mm80 - 100No. 161,19 mm50 - 85No. 300,19 mm25 - 65No. 500,297 mm10 - 30No. 1000,149 mm5 - 10No. 2000,074 mm0 - 54.Air :Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton baja bertulang. Dalam hal ini sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum, atau seperti NI - 2 pasal 6 Bab 3.5. Baja tulangan :a.Baja tulangan yang digunakan adalah baja polos dan baja ulir dimana harus memenuhi persyaratan SKNI, dengan tegangan leleh karakteristik (Tau) = 2400 kg/cm2 atau baja U 24, (Tau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39, pemberi tugas atau konsultan, pengawas bila diperlukan, akan melakukan pengujian test tegangan tarik-putus dan Bending untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya pemborong.b.Batang-batang tulangan harus disimpan tidak menyentuh tanah secara langsung dan dihindari akan penimbunan baja tulangan diudara terbuka.c.Kawat ikat berukuran minimal 1 mm.d.Batang-batang tulangan yang berlainan ukurannya harus ditimbun pada tempat terpisah dan diberi tanda yang jelas.6.Bahan pencampur :a.Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.b.Apabila akan digunakan bahan pencampur, pemborong harus mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur (admixture) tersebut.7.Cetakan Beton :Dapat menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan minimal 3 cm, atau multiplek tebal minimal 18 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam SKSNI jarak rangka kayu harus disetujui Konsultan Pengawas.4.MUTU BETON1.Mutu beton untuk Konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan karakteristik sebagai berikut :Mutu betonJenis PekerjaanK 175Kolom praktis, ring balkK 225Semua struktur beton2.Slump (kekentalan beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan SKSNI adalah sebagai berikut :Jenis KonstruksiSlumpmaks. (cm)Slumpmin. (cm)Pelat & Dinding Pondasi telapak12,55,0Pelat, Balok & Dinding, Kolom15,07,5Kaison & Konstruksi bawah tanah9,02,5Pelat diatas tanah/pergeseran jalan7,55,03.Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi, maka harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50 % dengan catatan tidak boleh melebihi 15 cm.5. PERCOBAAN PENDAHULUAN1.Pemborong harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas.2.Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material-material harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung jawab .3Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Bacth Mixer atau Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus betul-betul kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.4.Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan 5Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.6. PERSIAPAN PENGECORAN 1.Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari kotoran-kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton harus sudah terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain).2.Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah terpasang dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.3.Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang tersebut harus disapu dengan spesi mortar dengan susunan yang sama seperti adukan beton dan air harus dibuang dari semua bagian-bagian yang akan dicor.4.Pemborong harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin pengecoran diberikan oleh Konsultan Pengawas.5Apabila pengecoran tidak memakai begisting kayu maka dasar permukaan yang akan dicat harus diberi beton dengan adukan 1 pc : 3 ps : 5 krk setebal 5 cm.7. ACUAN / CETAKAN BETON / BEGISTING1.Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas dan bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak boleh bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelonggaran dari penyangga harus menggunakan Multiplex.2.Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sehubungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah Horisontal dan Vertikal, terutama untuk permukaan beton yang tidak di finish ( exposeconcrete ) .3.Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya overstress atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban yang ada diatasnya selama pelaksanaan.4.Penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatan dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi form oil untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaanya harus berhati-hati agar tidak terjadi kotak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dan dengan tulangan.5.Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan terlulis dari Konsultan Pengawas, atau jika beton telah melampaui waktu sebagai berikut :a. Bagian sisi balok 48 jam b. Balok tanpa beban konstruksi 7 haric. Balok dengan beban konstruksi 21 harid. Plat lantai / atap / tangga21 hari6.Dengan persetujuan Konsultan Pengawas cetakan dapat dibongkar lebih awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang menpunyai kondisi sama dengan beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Konsultan Pengawas, tidak mengurangi atau membebaskan tanggung jawab Pemborong tehadap kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan.7.Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton dan dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.8.Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, Pemborong wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.9.Permukaan beton harus bersih dari sisa-sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan sebelum pengurugan dilakukan.10.Untuk permukan beton yang diharuskan exposed, maka pemborong wajib memfinishnya tanpa pekerjaan tambah.8. PENGANGKUTAN DAN PENGECORAN1.Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi perbedaan pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.2.Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan persetujuan Konsultan Pengawas.3.Pemborong harus memberitahukan Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti bahwa Pemborong akan dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.4.Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat telah melampaui 1,5 jam, dan waktu ini dapat berkurang, bila Konsultan Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.5.Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan alat-alat tersebut harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa beton yang mengeras.6.Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.7.Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami initial set atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan menjadi plastis karena getaran, penggetaran harus bersamaan dengan penuangan beton.8.Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi lantai kerja setebal 5 cm, agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah /pasir secara langsung.9.Bila pengecoran beton harus berhenti sementara, sedang beton sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitance) dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.10.Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari, maka sebaiknya tidak dilaksanakan, kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas dapat dilaksanakan pada malam hari dengan ketentuan bahwa sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat, serta penyiapan tenda-tenda untuk menjaga terjadi hujan.9. PEMADATAN BETON1.Pemborong bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang padat tanpa perlu penggetaran secara berlebih.2.Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan Mechanical Vibrator dan dioperasikan oleh orang yang berpengalaman.Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidak mengakibatkan Over Vibration dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton.Hasil beton harus merupakan masa yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos.3. Pada daerah penulangan yang rapat , penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai frekwensi tinggi (rpm tinggi) untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.4. Dalam hal penggunaan vibrator, maka slump dari beton boleh melebihi 12,5.5. Jarum penggetar harus dimasukkan kedalam adukan vertikal, tetapi dalam keadaan khusus boleh miring 45 derajat dan jarum vibrator tidak boleh digerakkan secara horizontal.6.Alat penggetar tidak boleh disentuh pada tulangan-tulangan, terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras, serta berjarak minimal 5 cm dari bekisting.7. Setelah sekitar jarum nampak mengkilap, maka secara perlahan-lahan harus ditarik, hal ini tercapai setelah bergetar 30 detik (maksimal).10. PENYAMBUNGAN KONSTRUKSI DAN DILATASI1. Rencana atau schedule pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian satu konstruksi secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak Construction joints (sambungan konstruksi).Dalam keadaan tertentu dan mendesak, Konsultan Pengawas dapat merubah letak Construction joints tersebut .2.Permukaan Construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat.3.Construction joints harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat mungkin dihindarkan adanya Construction joints tegak, kalaupun diperlukan maka harus dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas.Bila Construction joints tegak diperlukan, maka tulangan harus menonjol sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu struktur yang monolit.4.Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi lapisan grout segera sebelum beton dituang.5.Untuk penyambungan beton lama dan baru, harus menggunakan bahan additive Bonding Agent (lem beton) yang disetujui konsultan pengawas.6.Dilatasi antar kolom atau balok menggunakan tereofon dan Sealant.7.Penyambungan beton lama dengan beton baru dengan baut menggunakan Epcon G5 yaitu sistem Angkur Kimia harus menggunakan M16 yaitu Kuat Tekan Beton : 30 N/mm2 dan Tegangan Leleh Besi : 400 Mpa dimana pekerjaan penyambungan beton yang harus mempunyai bahan Karakteristik Tarik dan Geser adalah : 81,6/49,0 KN dan Beban Disain Tarik/Geser : 45,5/39,2 KN.8.Pelaksanaan point 7 harus menggunakan Dukungan Pabrik sesuai dengan dukungan dari produk Epcon G5. 11. BAJA TULANGAN1.Semua baja tulangan yang dipakai adalah tulangan besi polos, tulangan besi ulir harus bersih dari segala macam kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.2. Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SKSNI T 15-19913.Selimut beton harus mempunyai ketebalan minimal sebagai berikut :Bagian konstruksi Tebal selimut beton (cm )Pelat 2,0 cmB a l o k2,5 cmK o l o m2,5 cmSloof dan Pondasi3 cm12.BENDA -BENDA YANG TERTANAM DALAM BETON1. Semua angkur, baut, pipa dan benda-benda lain yang diperlukan tertanam dalam beton , harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum pengecoran.2.Benda-benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan kotoran-kotoran lain pada saat mengecor3.Sebelum dilakukan pengecoran pipa-pipa harus sudah diuji dengan baik, baru boleh dicor.13.PENYELESAIAN BETON1.Semua permukaan jadi hasil pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada bagian-bagian yang membekas pada permukaan. Ujung-ujung atau sudut-sudut harus berbentuk penuh dan tajam.2.Bagian-bagian yang rapuh, kasar, berlubang, dan tidak memenuhi persyaratan harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya kembali dengan adukan beton yang sesuai baik kekuatan maupun warnanya untuk kemudian diratakan. Bila diperlukan, seluruh permukaan beton dihaluskan dengan ampelas, carborondum atau gurinda.3.Permukaan pekerjaan beton harus mempunyai bentuk jadi yang rata. Toleransi kerataan pada permukaan lantai tidak boleh melampaui 1cm dalam jarak 10 m. Tidak dibenarkan untuk menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air.4.Apabila pengecoran dilakukan dengan ready mix harus ditunjukkan pesanannya yang menunjukkan karakteristik dari beton.14.PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON 1.Semua pekerjaan beton harus dirawat secara baik dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Setelah pengecoran dan selesai, permukaan beton yang tidak tertutup oleh cetakan harus tetap dijaga kelembabannya dengan jalan membasahi secara terus menerus selama 7 (tujuh) hari.2.Permukaan-permukaan beton yang dibongkar cetakannya sedang masa perawatan beton belum dilampaui, harus dirawat dan dilindungi seperti tersebut pada ayat (1) dan tidak boleh tertindih barang atau terinjak langsung pada permukaan beton.3.Cetakan beton yang tidak dilindungi terhadap penguapan dan belum dibongkar, selama masa perawatan beton harus selalu dibasahi untuk mengurangi keretakan dan terjadinya celah-celah pada sambungan.4.Lantai beton atau permukaan beton lainnya yang tidak disebut di atas, harus dirawat dengan jalan membasahi atau menutupi dengan membran yang basah. 15.PENGUJIAN BETON 1.Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam SKSNI dan minimum memenuhi persyaratan seperti yang tersebut dalam ayat berikut.2.Untuk setiap jenis beton harus dibuat satu pengujian, yang dikerjakan dalam satu hari dengan volume sampai sejumlah 5 m3, atau 2 benda uji.3. Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm. Satu benda uji akan dites pada umur 28 hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas, sedangkan 3 (tiga) benda uji lainnya hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik 225 kg/cm2 untuk mutu beton K 225, tidak boleh ada satu benda uji yang hasil tesnya lebih kecil dari = 160 kg/cm2.4.Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi ditinggal dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatann yang sama dengan keadaan sebenarnya.5.Kubus-kubus yang baru dicetak disimpan pada tempat yang bebas getaran dan ditutup dengan karung basah selama 24 jam.16.SUHU / TEMPERATUR1.Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh lebih dari 32 derajat Celsius. Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 derajat dan 32 derajat Celsius, maka beton harus diaduk ditempat pekerjaan dan langsung dicor.2.Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan suhu beton melebihi dari 32 derajat Celsius, maka pemborong harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat atau mengecor pada waktu malam hari.17. PERIZINAN1.Pemborong harus memberitahukan pada Konsultan Pengawas minimal 1 minggu sebelum pengecoaran dimulai.2.Pengecoran boleh dilaksanakan apabila sudah ada Berita Acara Pengecoran dan izin tertulis dari Konsultan Pengawas.PASAL 12PEKERJAAN STRUKTUR BETON PEKERJAAN STRUKTUR BETONPekerjaan beton meliputi semua pekerjaan beton :Pembuatan sloof beton bertulangBeton bertulang struktur kolom, balok. Rabat beton Material Besi BetonBaja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu U 24 polos (BJTP) untuk sengkang, U 39, U 32 ulir (BJTD) untuk tulangan pokok, kecuali bila disebutkan lain dalam gambar rencana/kerja. Ukuran baja harus sesuai dengan gambar, dan penggantian dengan diameter lain hanya berdasarkan ijin tertulis dari Tim Teknis. Bila penggantian disetujui, maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari perhitungan atau gambar. Besi beton yang digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat atau terdapat serpihan, gelembung, lipatan, dan atau tanda-tanda yang menunjukan kelemahan dari material tersebut, sehingga pada percobaan lengkung 180 derajat tidak terlihat adanya tanda-tanda seperti getas. Besi beton juga harus bebas dari kotoran, lemak, karat lepas atau hal lain yang dapat mempengaruhi perletakan beton dengan besinya.Kawat beton/ikat harus berkwalitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiemater 1 mm.Toleransi besiDiameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan)Variasi dalam berat yang diperbolehkanToleransi diameterDibawah 10 mm 7 % 0,4 mm10 mm sampai 16 mm (tapi tidak termasuk diameter 16 mm) 5 % 0,4 mm16 mm sampai 28 mm (tapi tidak termasuk diameter 28 mm) 4 % 0,5 mmPersyaratan umum pelaksanaan pekerjaan struktur betonSebelum melaksanakan pekerjaan beton, pemborong diwajibkan membuat Shop Drawing untuk mendapat persetujuan dan keputusan dari Direksi. Sekurang-kurangnya 3 hari sebelum pengecoran pertama pemborong sudah menyerahkan Mix Design untuk mutu beton K. 225 dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik atau Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, berdasarkan contoh sebelumnya yang telah diserahkan.Pemborong harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan; toleransi dan penyelesaiannya. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah, harus dibuatkan lantai kerja beton ringan dengan campuran semen : pasir : koral = 1:3:5. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar yang umum berlaku.Apabila Konsultan Pengawas/Tim Teknis memandang perlu, pemborong dapat meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Konsultan Pengawas atas beban pemborong.Semua pekerjaan tersebut baik untuk pekerjaan awal, kelengkapan yang diperlukan dan penyelesaiannya, harus dilaksanakan oleh tenaga ahli berpengalaman yang mengerti benar akan pekerjaan.Sebelum dimulai pengecoran beton, seluruh cetakan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran serbuk gergaji, potongan kayu, tanah, potongan kawat ikat, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi mutu beton. Disamping itu, seluruh bidang cetakan harus dibasahi secukupnya serta perlu diadakan tindakan-tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut pada sisi bawah cetakan.Keseluruhan pekerjaan terikat kokoh pada tempatnya/dudukannya maupun bentuknya, sehingga tidak mudah berubah selama pengecoran berlangsung. Penggetaran dan penggerojokan harus menampilkan hasil yang sesuai dengan gambar baik bentuk, jumlah, jarak, dan ukurannya.Adukan dalam keadaan matang baik menurut waktu, jumlah putaran, bentuk maupun warna.Beton-beton yang mengeras, kotoran-kotoran pada alat-alat pengaduk (beton mollen) dan alat-alat pembawa (dolak, ember, roda) harus bersih dari bahan-bahan yang tidak diinginkan.Semua pekerjaan pengecoran (struktur, kolom, balok, dinding, plat) harus diselesaikan sekaligus dalam satu kali pengecoran.Setiap permukaan beton khusus yang tampak/akan tampak harus dalam keadaan tanpa cacat berat.Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadii penguapan cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari berturut-turt setelah pengecoran.Perancah Acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya pengecoran beton. Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan , juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan dari adukan beton (mortar linkage). Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukan inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.Penggunaan penyangga, silangan-silangan, kedudukan serta dimensii yang tepat dari pada acuan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan merupakan tanggung jawab pemborong (Bambu tidak boleh dipakai).Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.Pada phase ini dilakukan pemasangan pipa-pipa dan perlengkapan-perlengkapan lain yang harus tertanam di dalam beton, dengan catatan bahwa pekerjaan ini jangan sampai merugikan kekuatan konstruksiSetelah pekerjaan di atas selesai dan siap untuk pengecoran, harus diperoleh ijin pelaksana/persetujuan Konsultan Pengawas/MK untuk dapat melangkah ke pekerjaan selanjutnya.Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diijinkan seperti pada "Recommended Practice for Concrete Formwork" (ACI.34768) dan peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain peraturan dikontrol terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.Konstruksi CetakanSemua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.Semua cetakan beton harus kokoh Alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton di cor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepaskan cetakan. Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Konsultan Pengawas. Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat.Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan. Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus diikuti petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan Pengawas.Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka untuk dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, dan kolom.Penyekat-penyekat air Penyekat-penyekat air (water stop) dari polyvinyl harus ditempatkan pada sambungan-sambungan bangunan seperti yang ditunjukan pada gambar-gambar. Kontraktor harus menyiapkan semua perekat-perekat air termasuk lem PVC, semen, pasak, mur-mur dan bahan penyambung lainnya.Kontraktor harus membuat semua sambungan-sambungan (splices), penyatuan dengan lengkung-lengkung (joints and bends), pasak-pasak untuk penyekat air, pertemuan perpotongan-perpotongan yang dibuat secara khusus sesuai dengan gambar-gambar atau seperti ditunjukan oleh Konsultan Pengawas.Semua penyatuan-penyatuan harus diletakkan persis dengan petunjuk-petunjuk pabrik pembuat dan penggunaan material yang disyahkan oleh pabrik dan harus dibentuk sedemikian agar menghasilkan sambungan yang kuat dan kedap air. Beton boleh di cor hanya waktu Konsultan Pengawas atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai.Dalam semua hal, beton yang akan di cor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara krikil dan spasinya.Pekerjaan SparingBahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan Pengawas.Bilamana sparing (pipa. dll) berpotongan dengan baja tulangan, maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran. Pengangkutan BetonCara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dengan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.PengecoranBeton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikat dan lain-lainnya selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Tim Teknis. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lapas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan masih berlanjut, terhadap sistem struktur/ penulangan yang ada.Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Pengawas atau Tim Teknis yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai.Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahkan agar dalam pengangkutan ke tempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin akan terjadi Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian rupa sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construksion joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dituang sebelum pekerjaan dilanjutkan. Ember-ember/gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.Waktu dan Cara-cara Pembukaan CetakanWaktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk meghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak dijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan Pengawas.Umumnya diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding-dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, plat lantai, plat atap, tangga dan kolom.Perawatan (Curing)Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan di bawah ini atau disemprot dengan Curing Agent ANTISOLS merk SIKA. Konsultan Pengawas berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan bada bagian-bagian pekerjaan.Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.Perawatan beton setelah tiga hari. Yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa dilakukan dengan penyiraman secara mekanis arau dengan pipa yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas, sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu daklam keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan harus memenuhi persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.Perlindungan (Protection)Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.Perbaikan Permukaan BetonJika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan atau ternyata ada permukaan yang rusak maka hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri, kecuali bila Konsultan Pengawas memberikan ijinya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal tersebut.Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidakrataan dan bengkak yang harus dibuang dengan pematahan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lobang-lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian dan sehingga pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan.Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas, hal-hal yang tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan terlihat, maka jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding yang tidak akan memuaskan tampaknya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding ( dengan spesi plesteran 1 pc : 3 ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm Demikian juga pada dinding yang berbatasan, (yang bersambungan) sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas. Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar batas toleransi kelurusan (pencekungan dan pencembungan) bidang tidak boleh melebihi dari L/1000 untuk semua komponen.Penyekat-penyekat AirPenyekat-penyekat air (water stop) dari polyvinyl harus ditempatkan pada sambungan-sambungan bangunan seperti yang ditunjukan pada gambar-gambar. Kontraktor harus menyiapkan semua penyekat-penyekat air termasuk lem PVC, semen, pasak, mur-mur dan bahan penyambung lainnya.Kontraktor harus membuat semua sambungan-sambungan (splices), penyatuan dan lengkungan-lengkungan (joint and bends), pasak-pasak untuk penyekat air, pertemuan untuk perpotongan-perpotongan yang dibuat secara khusus sesuai dengan gambar-gambar atau seperti ditunjukan oleh Konsultan Pengawas.Semua penyatuan-penyatuan harus diletakan persis dengan petunjuk-petunjuk pabrik pembuat dan penggunaan material yang yang disyahkan oleh pabrik dan harus dibentuk sedemikian agar menghasilkan sambungan yang kuat dan kedap air.Pekerjaan Sparing dan Conduit Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan bila tidak dak ada dalam gambar, maka Pemborong harus mengusulkan dan minta persetujuan Konsultan Pengawas/Tim teknis.Bilamana sparing(pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan tulangan (besi), maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.Bilamana sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dapat diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.Sparing pipa air hujan dan pipa lainnya serta bagian-bagiannya yang tertanam dalam ataupun bersinggungan dengan beton harus dibuat dari bahan yang tidak merusak beton.Sparing-sparing dan pipa-pipa harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.Kualitas dan Pengujian BetonKecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah K.225 untuk struktur utama, K.175 untuk struktur praktis dengan didahului mix design . Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam P.B.I 1971.Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuan membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixed di laboratorium yang ditunjuk.Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7. dan 4.9. dari P.B.I 1971, mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai di sini adalah sekitar 0,52 - 0,55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9. ayat 3 P.B.I tanpa menggunakan penggetar. Pada masa-masa percobaan pendahuluan harus dibuat 1 benda uji tiap 5 m3 beton. Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/MK dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.Selama Pelaksanaan pembetonan harus ada pengujian slump, minimum 7 cm dan maximum 12 cm. Untuk pengujian slum sesuai dengan kaidah yang berlaku.Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harus memenuhi prosedur dalam P.B.i 1971.Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak tergenang air , selama 7 (tujuh) hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Satu dan lain hal harus memenuhi prosedur perawatan khusus berdasarkan PBI 71 pasal 4.9 seluruh ayat.Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umut 7 (tujuh) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memebrikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnya ditetapkan dalam PBI 71 dengan tidak menambah biaya bagi pemberi tugas.Finishing BetonPermukaan beton semi exposeAcuan yang dipakai harus cukup tebal dan kaku, dapat berupa plywood berlapis film, baja atau bahan-bahan lain yang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.Apabila dipergunakan bahan kayu, maka kayu acuan untuk permukaan beton exposed ini tidak boleh dipergunakan kebih dari 3 (tiga) kali. Acuan yang dipakai harus cukup tebal dan kaku, dapat berupa plywood berlapis film, baja atau bahan-bahan lain yang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.Permukaan beton biasa Bahan acuan dapat dari kayu atau bahan-bahan lain yang harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.Apabila dipergunakan bahan kayu, harus setara dengan kayu meranti dan tidak boleh dipergunakan lebih dari 3 (tiga) kali.Beton Ready MixedBila dipakai beton ready-mix maka proses pabrik, pengukuran, campuran harus sesuai dengan ACI-304 dan ASTM C-94.Campuran beton harus direncanakan oleh supplier beton dan dikontrol oleh pemborong dan Pengawas/MK. Sehingga didapatkan mutu beton K. 225 terpasang atau ditentukan lain dalam gambar.Setiap tahapan pengecoran harus dibuat kubus beton dengan jumlah sesuai dengan pasal 5.c.PBI.971.Pengujian slump beton sampai diproyek minimum 7 cm dengan cara pengujian slump seperti pada pasal 5.e PBI 1971.Pemilihan supplier beton ready mix harus dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, dan tanggung jawab mutu beton tetap pada PemborongPengadukan tidak boleh lebih dari 2 jam sejak keluar dari batching plant dan mesin pengaduk harus jalan terus.Selimut BetonPenempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi.Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :Kepala tiang (poer), untuk sisi bawah 15 cm untuk sisi lainnya 8 cmBalok sloof = 4 cmKolom = 4 cmBalok = 3 cmDinding beton = 2,50 cmSambungan Baja TulanganJika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.Overlapp pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.SuhuSuhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32 oC dan tidak kurang dari 45 oC.Bila suhu dari beton yang dituang berada diantara 27 oC dan 32 oC, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32 oC, sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah efektif, umpanya mendinginkan agregat, menyampur dengan es dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu dicor pada suhu di bawah 32 oC.PASAL 13PASANGAN BATU BATA1.LINGKUP PEKERJAANBagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.2.BAHAN-BAHAN1.Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai dengan persyaratan berlaku.Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.2. Adukan/spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5 pasir.Spesi khusus berupa "trasraam" dengan campuran 1 semen : 2 pasir digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas pemukaan lantai, sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/wc setinggi 160 cm.3. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna keperluan pengujian.Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari lapangan.3.PENGERJAAN DAN PENYIMPANANBahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Konsultan Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.4.PELAKSANAANPemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur bawahnya.Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan bata/batako harus direndam/dibasahi dengan air dahulu. Beton untuk sloof, kolom praktis dan ringbalk dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2.Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.PASAL 14PLESTER DAN ADUKAN1.LINGKUP PEKERJAANDalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan dalam gambar-gambar pelaksanaan.2.BAHAN-BAHANSemua bahan yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :1.P a s i rPasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lain.2.Portland cementPortland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membantu dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan.Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.3.A i rAir harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.3.PERENCANAAN1.Campuran Adukan dan PlesterPerbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.1.1.Pleter/adukan dengan campuran 1 pc : 5 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.1.2.Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah basah untuk kedap air seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.2.A c i a nAcian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada dinding-dinding yang akan di cat.4. PELAKSANAAN1.U m u mPergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal plesteran, kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum 15 mm dan maksimum 25 mm.2.PencampuranMembuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.3.Pelaksanaan Adukan/Plesteran1. Adukan pasangan bata/batako : lihat Pekerjaan Pemasangan Bata.2. Plesteran.2.1. Plesteran ke dinding bata bata biasa.PASAL 15PEKERJAAN PELAPIS LANTAI 1. LINGKUP PEKERJAAN1.Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.2.Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan stepnoshing tangga.2. PERSYARATAN BAHAN1. Lantai keramik yang digunakan :- Jenis :*Glazed Ceramic Tile ukuran : 40X40 cm, 20x20 cm (atau sesuai petunjuk dalam gambar).*Staircorner (anti slip) ceramic tile. Bentuk sudut, jenis dan ukuran, disesuaikan dengan jenis keramik pada bidang lantai.*Keramik untuk lantai, yang digunakan adalah produk MASTERINA/ROMAN/IKAD atau yang setara,*Batu andesit (Untuk Kusen J) - Bahan Pengisi :Grout semen berwarna/IGI grout.- Bahan Perekat :Adukan spesi 1 pc : 3 pasir pasang.- W a r n a:Ditentukan kemudian.2.Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN1.Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola keramik.2.Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.3.Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.4.Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.5.Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras.6.Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Perhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.7.Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.8.Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas.Warna sama dengan keramik yang dipasang.9.Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.10.Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.11.Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.12.Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.PASAL 16PEKERJAAN PELAPIS DINDING 1.LINGKUP PEKERJAAN Keramik,dan batu andesit dipasang pada dinding di daerah daerah yang ditunjukkan dalam gambar. 2. BAHAN-BAHAN1. KeramikKeramik Dinding KM/WC yang dipergunakan adalah keramik berukuran 20x25 cm . Warna akan ditentukan kemudian. 2. Batu temple Andesit pelapis kusen J 3. AdukanAdukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik yang akan dipergunakan untuk pemasangan pada dinding adalah Portland Cement biasa yang disetujui Ahli.4. AirAir harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik lainnya.5. Contoh-contohSebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan memberikan contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.3.SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN1.Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik atau batu andesit dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1 pc : 3 pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah pemakaian adalah 1 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.2.Keramik atau batu andesit yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.3.Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.4.Sebelum keramik atau batu andesit tempel dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.5.Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang di dinding seperti : panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain yang tertera di dalam gambar.6.Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.7.Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.8.Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.9.Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4 - 5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.10.Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik seperti "Porstex" buatan lokal atau sejenis.11.Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergrout.PASAL 17PEKERJAAN KAYU HALUS1.LINGKUP PEKERJAANBagian ini mencakup hal-hal mengenai pengadaan,pengerjaan list plafond kayu dan Daun Pintu panel doble triplek 2. BAHAN-BAHAN1.Kayu pada umumnya harus kering, baik kering alami ataupun proses (dry kiln). 2.Kayu-kayu harus mempunyai 4 (Empat) sisi permukaan yang rata dan lurus dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan dalam gambar.Kayu-kayu harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang disyaratkan atau atas petunjuk ahli.3.Kayu Kamper Samarinda kering proses (dry kiln) dari kelas awet I, kelas kuat I. 4.Pengikat-pengikatPengikat berupa paku, mur baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanisir. 5.Contoh-contohPemborong harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.6. pelapis triplek 3. UKURAN-UKURAN DAN KONDISIKayu-kayu harus mempunyai 4 (Empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-lurus dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan digambar-gambar.Kayu-kayu harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratkan atau atas petunjuk Ahli.4. PERLINDUNGANBahan cat yang dipakai sesuai Pekerjaan Cat.5. PENGERJAANSemua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standard pengerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas. Untuk profil panjang seperti kusen dan sebagainya mesin-mesin. Rangka-rangka dibuat harus sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik disetujui Konsultan Pengawas.Semua lubang-lubang/cacat ditempat bekas paku, baut dan permukaan sambungan-sambungan dan lain-lain harus ditutup dengan dempul/sealer hingga rapih kembali.PASAL 18PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGANLINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini meliputi pengiriman material ke lapangan, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection) seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :Pekerjaan rangka atap (Roof truss)Pekerjaan reng (Batten)Pekerjaan Jurai (Valley gutter)Lingkup pekerjaan tidak meliputi:Pemasangan atapPemasangan kap finishing atapTalang selain talang jurai dalamAssesoris atap2. PERSYARATAN BAHANMaterial struktur rangka atap Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties):Baja Mutu Tinggi G550Tegangan Leleh minimum (Minimum Yield Strength): 550 MpaModulus Elastisitas: 2.1 x 105 MpaModulus Geser: 8 x 104 MpaLapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) :Lapisan pelindung seng dan Kayu (Zincalume) dengan komposisi sebagai berikut :55 % Kayu (al)43.5 % Seng (Zinc)1.5 % Silicon (Si)Ketebalan pelapisan : 50 gr/m2 150 gr/m2 (AZ 50 AZ 150)Profil Material :Rangka AtapProfil yang digunakan untuk rangka atap adalah profillip-Channel.C75.100 (Tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1.00 mm), berat 1.29 kg/mC75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0.75 mm), berat 0.97 Kg/mC100.100 (tinggi profil 102 mm dan tebal dasar baja 1.00 mm), berat 1.7 Kg/m C75 per 11m length Batten per 6.1 m length Reng (Batten)Profil yang digunakan reng adalah profil top hat (U terbalik).TS.41.055 (tinggi profil 41 ,, dan tebal dasar baja 0.55 mm), berat 0.66 kg/mTS. 61.100 (tinggi profil 61 mm dan tebal dasar baja 1.00 mm), berat 1,54 kg/mTS. 1.75 (tinggi profil 61 mm dan tebal dasar baja 0.75 mm), berat 1.16 kg/mTalang jurai dalam (Valley Gutter)Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan dasar baja 0.45 mm dan telah dibentuk menjadi talang lembah.PERSYARATAN DESAINDesain rangka atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat serta memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas desain struktur baja cetak dingin (Limit state Cold Formed Steel Structure Desain)Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang akan digunakan serta dokumen data-data produk seperti Dukungan Pabrikasi, Jaminan Purna Jual dan Garansi yang dipersyaratkan.PERSYARATAN PRA KONSTRUKSIKontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggun jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gmbar kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja adalah ukuran jadi finish.Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini yang diakibatkan oleh kekurangtelitian dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti. Kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus dikerjakan atas biaya kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang, kan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurangSebaiknya sebanyak mungkin bahan konstruksi baja ringan di pabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor bertanggungjawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi dan ketetapan pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja ringan.PERSYARATAN KONSTRUKSISambunganAlat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk pabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spessifikasi sebagai berikut :Kelas Ketahanan Minimum: Class 2(Minimum Corrosion Rating)2.Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalag type 12-14 x 20 dengan ketentuan sebagai berikut :Diamater ulir: 12 Gauge (5.5 mm)Jumlah ulir per inchi (Threads per insh/TPI): 14 TPIPanjang: 5/16 (8 mm hex socket)Material: AISI 1022 Heat Treated Carbon SteelKuat Geser Rata-rata (shear, average): 8.8 kNKuat tarik minimum (tensile, min): 15.3 kNKuat Torsi minimum (torque,min): 13.2 kNUkuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16 x 16, dengan ketentuan sebagai berikut :Diamater ulir: 10 Gauge (4.87 mm)Jumlah ulir per inchi (Threads per insh/TPI): 16 TPIPanjang: 5/16 (8 mm hex socket)Material: AISI 1022 Heat Treated Carbon SteelKuat Geser Rata-rata (shear, average): 6.8 kNKuat tarik minimum (tensile, min): 11.9 kNKuat Torsi minimum (torque,min): 8.4 kNPemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar kerjaPemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan kemampuan alat minimal 2000 rpmSambunganPekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan yangs esuai, alat potong listrik dan gunting dan telah ditentukan oleh pabrikAlat potong harus dalam kondisi baikPemotongan material harus mengikuti gambar kerjaBagian bekas irisan harua benar-benar datar, lurus dan bersihPASAL 19PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND1. LINGKUP PEKERJAANBagian ini meliputi seluruh pekerjaan langit-langit yang dipasang pada bangunan sesuai dengan gambar-gambar.2. BAHAN-BAHAN 1. Penutup plafondPenutup plafond menggunakan GRC dengan tebal 4 mm ruang kerja dan plafond dari bahan kalsiboard untuk km/wc. Semua bahan menggunakan harus dari kualitas terbaik. 2. Rangka plafond Rangka plafond menggunakan rangka Hollow ukuran 40.40 dengan ketebalan 0.7 mm seperti tertera dalam gambar. 3. PELAKSANAAN Pemborong harus menyerahkan rencana langit-langit kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan harus rapi dan rata.Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain (listrik, mekanikal) pada pekerjaan langit-langit.4. PEMASANGANLembaran GRC yang cacat dan retak-retak tidak boleh digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Rangka langit-langit dipasang tidak lebih besar dari 50 x 50 cm.5. PENYIMPANANLetakkan lembaran-lembaran GRC yang akan dipakai di daerah yang terlindung baik dari cuaca.Tumpukkan di atas tiga kayu penahan (alas) pada setiap panjang lembaran ini.Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran tidak boleh lebih dari 2 meter.Tempat tumpukkan harus jauh dari lalu lintas kendaraan-kendaraan proyek yang mungkin mengganggu.PASAL 20PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN BOWVENTLIHT ALUMINIUMA. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM1. LINGKUP PEKERJAANa.. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela,Kusen bowventliht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.2. PERSYARATAN BAHANa.. Kusen Aluminium yang digunakan :- Bahan : Dari bahan Aluminium - Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas. - Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor).- Lebar Profil :15 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar).- Tebal Profil : 4- Pewarnaan : polos.b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan Aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditentukan.c. Konstruksi kusen Aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.d. Bahan yang akan diproses harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses harus diseleksi secermat mungkin. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai beikut :- Untuk tinggi dan lebar 1 mm- Untuk diagonal 2 mm3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAANa.. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil Aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).b. Prioritas proses, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.c. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.d. Pemotongan Aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.Penyambungan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.h. Disyaratkan bahwa kusen Aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.3. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.4.Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit. 5. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.B. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM1. LINGKUP PEKERJAANa. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.2. PERSYARATAN BAHANa. Bahan Rangka- Dari bahan Aluminium disetujui Perencana/Konsultan Pengawas. Type yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis frameless.- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.- Warna profil Aluminium polos- Bahan yang diproses harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan Pengawas.- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan Aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari yang bersangkutan.b. Penjepit KacaDigunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1 (Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat structural seal.c. Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela- Bahan untuk kaca interior dan exterior menggunakan : Merk Tens type One Way tebal 5 mm Warna ditentukan kemudian oleh Perencana.- Bahan untuk kaca pada lobby pintu masuk utama menggunakan merk Tens type clear glass tebal 5 mm.- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Tens (ex. lokal) atau yang setara.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAANa. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka Kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.e. Daun pintu 1. Jika diperlukan, harus menggunakan atas persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.2. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak bergelombang dan tidak melintir.PASAL 21PEKERJAAN KACA1. LINGKUP PEKERJAAN1.Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.2.Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.2. PERSYARATAN BAHAN1.Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan pengambangan (float glass).2. Toleransi lebar dan panjangUkuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.3. KesikuanKaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.4. Cacat-cacat-Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.-Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca).-Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan.-Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau seluruh tebal kaca).-Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah luar/masuk).-Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.-Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).-Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.-Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.5. Bahan Kaca-Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es/buram dengan ketebalan 5 mm harus sesuai SNI 0047-1989-A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.6.Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN1.Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.2.Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.3.Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.4.Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.5.Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.6.Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam alur kaca pada kusen.7.Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.8.Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kusen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.9.Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.PASAL 22PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI1. LINGKUP PEKERJAAN1.Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.2.Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu Kayu dan daun jendela Kayu seperti yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.2. PERSYARATAN BAHAN1.Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.2.Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.3. PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintua. Semua pintu mengguna