bab vii rks spesifikasi teknis dan gambar hydrant (1)

26
Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 1 Panitia Lelang Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2010 Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar Keterangan Uraian dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar akan disediakan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan.

Upload: salin-ffyddlon

Post on 16-Aug-2015

622 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

aksdjaoidcas

TRANSCRIPT

Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 1PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Bab VII. Spesifikasi Teknis dan GambarKeteranganUraian dalamSpesifikasi Teknis dan Gambar akan disediakan oleh Panitia/PejabatPengadaan/Unit Layanan Pengadaan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 2PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010SPESIFIKASI ADMINISTRASI UMUM DAN TEKNISPEKERJAANPENGADAAN DAN PEMASANGAN INSTALASI FIRE HYDRANTGEDUNG KANWIL DITJEN PBN PROVINSI DKI JAKARTATAHUN ANGGARAN 2010URAIAN DAN SYARAT-SYARATADMINISTRASI UMUMPasal 1PEMBERI TUGAS, PERENCANA, DAN PENGAWAS1.1. Pemberi tugas adalah Kantor Wilayah Direktorrat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKIJakarta.1.2. Perencana Pengadaan Dan Pemasangan Instalasi Fire Hydrant adalah PT. BAHANANUSANTARA yang berkedudukan di Jakarta sebagai penanggung jawab teknis untukProyek Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan Instalasi Fire Hydrant.1.3. Pengawas Pelaksana Proyek pembangunan secara intensif adalah suatu Team Teknisyang ditunjuk oleh pemilik bangunan.Sedangkan untuk pengawas secara berkala dilakukan oleh pihak Konsultan Perencanasesuai dengan penugasannya.1.4. Untuk selanjutnya istilah Team Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat 1.4. pasal ini,dalam buku uraian dan syarat-syarat ini disebut Direksi.Pasal 2LINGKUP PEKERJAAN2.1. Pekerjaan yang dimaksud adalah Proyek Perencanaan Pengadaan dan PemasanganInstalasi Fire Hydrant, meliputi pekerjaan Penggantian Pompa dan Jaringan.2.2. Lokasi Proyek terletak di Jl. Otto Iskandardinata No. 53-55 Jakarta Timur2.3. Nama Proyek : Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan Instalasi Fire Hydrant, GedungKanwil Ditjen PBN Provinsi DKI Jakarta.2.4. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam haliniDitjen PBNProvinsi DKI Jakarta Cq. Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang MengakibatkanPengeluaran Anggaran. Yaitu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).Pasal 3PERATURAN PERATURAN3.1. Disamping RKS ini, maka syarat-syarat ini yang berlaku adalah:a. Algemene Voorwarden Voor De Uitvooring Bij Aanneming Van Openbare Warken,yang disahkan dengan surat keputusan pemerintah Hindia Belanda nomor 9 Tanggal28 Mei 1941 dan lembaran negara nomer 14571 (khusus pasal-pasal yang masihberlaku).b. Peraturan umum bahan bangunan Indonesia (PUBI-1982).c. Standard Industri Indonesia (SII).d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971, yang diterbitkan oleh YayasanNormalisasi Indonesia.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 3PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010e. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.f. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977, yang diterbitkan oleh YayasanNormalisasi Indonesia.g. Pedoman Plumbing Indonesia 1979, Departemen Pekerjaan Umum, 1979.h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961, yang diterbitkan oleh YayasanNormalisasi Indonesia.i. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI).j. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di Indonesia (PUIPP-1983).k. Peraturan perubahan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan Tenaga KerjaRepublik Indonesia.l. Persyaratan Cat Indonesia (NI-4).m. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI-8).n. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.o. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.p. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 1984, tanggal 22 Maret1994 beserta Lampirannya.q. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor: 0251KPTSICK11993, tanggal 1April 1993.r. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 Tanggal 27 Desember2007 Tentang Pedoman Standarisasi Pembangunan Perumahan Dinas dan GedungPemerintah.3.2. Selain Ketentuan-ketentuan yang tersebut diatas berlaku pula dalam ketentuan ini:a. Gambar Bestek yang dibuat oleh perencanaan yang sudah disahkan oleh DireksiPemimpin Proyek, termasuk juga Gambar-gambar Kerja yang dibuat oleh Pemborongdan sudah disetujui/disahkan oleh Direksi/Pemimpin Proyek.b. Petunjuk-petunjuk dan peringatan tertulis yang dikeluarkan oleh pimpinan proyek.c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).d. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).e. Surat Perjanjian Melaksanakan Pekerjaan/Kontrak.f. Rencana Kerja Pelaksanaan (Time Schedule) yang dibuat oleh pemborong dandisetujui oleh Direksi Pemimpin Proyek.3.3. Pemborong harus mentaati dengan tertib segala peraturan umum dan semua syarat-syaratyang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.Pasal 4PELAKSANAAN KONTRAKTORUntuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan calon pemborong harus menyediakan :4.1. Wakil sebagai penaggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selamapelaksana pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurutkontrak.4.2. Buku harian untuk :a. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.b. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 4PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20104.3. Alat-alat yang senantiasa tersedia diproyek adalah :a. 1 (satu) Kamerab. 1 (satu) alat ukur schuifmalc. 1 (satu) alat ukur optik (theodolit/waterpass)d. 1 (satu) komputer dan alat cetak (Printer)e. 1 (satu) alat ukur panjang 50m, 5mf. 1 (satu) Mistar Waterpass panjang 120cm.Pasal 5PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG5.1. Pemimpin harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh pemborong harus diserahkan kepadapenyelenggara kepala (site manager) yang ahli dan berpengalaman.5.2. Sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai, calon penyelenggara kepala dan pembantupembantunya harus diajukan kepada koordinasi pengawas lapangan untukdipertimbangkan. Pekerjaanpembangunanbarudapat dimulai setelahcalon-calontersebut.5.3. Penyelenggara kepala harus terus menerus berada ditempat pekerjaan selama jam-jamkerja dan setiap saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yangdikehendaki konsultan pengawas lapangan, dan wajib mengisi daftar hadir dan bukuDireksi/pemimpin proyek dilapangan yang disahkan oleh pengawas lapangan.5.4. Penyelenggara kepala mewakili pemborong ditempat pekerjaan. Semua langkah dantindakannya oleh konsultan pengawas lapangan dianggap sebagai langkah dan tindakanpemborong.5.5. Petunjuk dan perintah konsultan pengawas lapangan didalam pelaksanaan disampaikanlangsung kepada pemborong melalui penyelenggara kepala sebagai penanggung jawabdilapangan.5.6. Pemborong diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang kentalterhadap seluruh buruh,karyawan termasuk pemborong bahan-bahan yang beradadibawahnya.Siapapun diantara mereka yang tidak berwenang,melanggar terhadapperaturan umum,menganggu ataupun merusak ketertiban,berlaku tidak sononoh,melakukan perbuatan yang merugikan pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkandari tempat pekerjaan atas perintah pertama dari konsultan pengawas lapangan.Pasal 6PEMAKAIAN UKURAN6.1. Pemborong bertanggung jawab mengenai ketentuan yang tercantum dalam RKS danGambar-gambar.6.2. Pemborong wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan segera memberitahukan konsultan pengawas lapangan danDireksi/pemimpin proyek tentang setiap perbedaan yang ditemukannya didalam RKS dangambar-gambar maupun pelaksanaan.Pemborong diizinkan membetulkan kesalahangambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi/pemimpinproyek pengawas lapangan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 5PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20106.3. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan,didalam halapapunmenjadi tanggungjawab pemborong. Oleh karena itu sebelumnya kepadanya diwajibkanmengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh gambar-gambar yang ada.Pasal 7PENGUKURAN GARIS & KETINGGIAN PERMUKAAN7.1. Kontraktor harus bertanggungjawab atas kebenaran penetapan ketinggian dilapanganyang disetujui secara tertulis oleh pengawas.7.2. Kontraktor harus bertanggungjawab untuk menyediakan semua peralatan perlengkapandan tenaga kerja yang diperlukan dalam hubungannya dengan penetapan tersebut dalambutir 1.7.3. Pencocokan penetapan ketinggian dilapangan oleh pengawas, bagaimanapun juga tidakmelepaskan kontrak daritanggungjawab atas ketetapan daripenetapan ketinggiantersebut dan kontraktor harus melindungi dan menjaga dengan hati-hati semua patoktetap, bowplank dan benda-benda yang lain yang digunakan dalam penetapan ketinggian.Pasal 8PENJAGAAN8.1. Pemborong wajib mengadakan penjagaan yang baik dan terus menerus selamaberlangsungnya pekerjaanatas seluruhdaerahpembangunanyaituyangmeliputibangunan yang dalam penyelenggaraan, halaman parkir, jalan, lansekap, jaringan kabel-kabel & pipa-pipa penerangan halaman dan lain-lain.8.2. Untuk keperluan pengamanan, pemborongdiharuskan membuat pagar pengamandisekeliling daerah pembangunan yang diperlukan sesuai dengan fungsinya.8.3. Pada jalan keluar masuk dibuat pintu yang kuat dan dapat dibuka/ditutup dengansempurna, serta dibuat pos penjagaan pada bagian tersebut.8.4. Selama berlangsungnya pekerjaan,semua dipelihara dengan baik dan pemborongbertanggungjawa untuk memperbaiki bilamana ada kerusakan-kerusakan yangdiakibatkan oleh kesalahan pemborong sendiri.Pasal 9PENERANGANPada kantor pemborong dan kantor konsultan pengawas lapangan, los-los kerja gudang-gudangdan beberapa tempat disekeliling halaman dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yangdianggap perlu,harus diberi penerangan yang cukup.Sumber penerangan menjadi bebanpemborong.Pasal 10KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN10.1. Selama berlangsungnya pekerjaan, keadaan halaman, gudang-gudang, los kerja danbagian dalam pembangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas daribahan-bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain. Kelalaian dalamini dapatmenyebabkan dihentikannya sementara seluruh pekerjaan oleh konsultan pengawaslapangan dan pemimpin proyek.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 6PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 201010.2. Pemborong wajib membuat WC dan urinoir khusus untuk buruh.10.3. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang ataupun yang berada dihalaman bebasdiatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum dan jugaagar memudahkan jalannya pemeriksa dan peneliti bahan-bahan oleh konsultanpengawas.10.4. Tidak diperkenankan :1. Buruh menginap ditempatpekerjaan kecuali dengan izin konsultan pengawaslapangan.2. Memasak ditempat pekerjaan kecuali dengan izin konsultan pengawas.3. Membawa masuk penjual-penjual makanan. Buah-buahan, Minuman, Rokok dansebagainya ditempat pekerjaan.4. Keluar masuk dengan bebas.10.5. Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh konsultan pengawas lapanganpada waktu pelaksanaan.Pasal 11HALAMAN KERJA DAN PENGGUNANYAPeraturan dan penggunaan halaman kerja ditentukan oleh konsultan pengawas lapangan,pemborong harus terlebih dahulu memberikan usulan-usulan mengenai peta dan ukuran darirencana penempatan gudang, los kerja tempat penimbunan bahan-bahan dan sebagainya.Bila diperlukan tempat kerja dan tempat tersebut terletak diluar daerah penguasaanDireksi/Pemimpin Proyek. Bilamana harus disewa, maka pemborong harus menyelesaikan tanpamembebani dengan biaya tambahan.Pasal 12KECELAKAAN DAN PETI P3K12.1. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini makapemborong diwajibkan mengambil segala tindakan guna kepentingan diri di korban.12.2. Pemborong bertanggung jawab atas kecelakaan yang ditimbulkan yang menimpa baikpara karyawan dari pemborong sendiri maupun orang-orang lain yang berada di lapanganpembangunan dan sekitarnya.12.3. Peti P3K dengan isinya yang selalu lengkap harus tetap berada di tempat pekerjaan.Pasal 13I Z I NIMB telah selesai dan resiko dilapangan/proyek yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor,baik itu izin lingkungan maupun izin setempat.Pasal 14JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAANJangka waktu maksimalyang diberikan kepada pemborong untuk menyelesaikan seluruhpekerjaan yang dimaksud didalam RKS ini adalah selambat-lambatnya 60 (enam puluh) harikalender terhitung sejak SPK dikeluarkan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 7PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Pasal 15KELAMBATAN DAN PERPANJANGAN WAKTU15.1. Kelalaian pemborong utama atau pemborong bawahan melaksanakan pekerjaan,pekerjaan tambah, memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pemborong,tidak akan diluluskan dalam permintaan perpanjangan waktu.15.2. Untuk kelambatan akibat tindakan Direksi/Pemimpin Proyek dan konsultan pengawaslapangan, keadaan force majeure, dapat diadakan perpanjangan waktu setelah dinilaidengan seksama oleh Direksi/Pemimpin Proyek, dan konsultan pengawas lapangan yaituatas permintaan tertulis dari pemborong.15.3. Pada perpanjangan waktu tersebutharus diajukan secara tertulis oleh pemborongselambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah terjadinya peristiwa tersebut dan diketahuidisetujui oleh lembaga setempat yang berwenang.15.4. Pada peristiwa dihentikan sementara suatu bagian/keseluruhan pekerjaan oleh konsultanpengawas akibat kelalaian pemborong, tidak diadakan perpanjangan waktu.Pasal 16PERATURAN PEMBAYARANPeraturan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan akan diatur sesuai dengan peraturan yangberlaku dalam surat perjanjian pemborong dan berdasarkan ketentuan yang berlaku.Pasal 17PENUNDAAN PEMBAYARAN17.1. Apabila terdapat kesalahan dalampelaksanaan, hasil yang kurang memuaskan,kerusakan-kerusakan yang tidak atau belum diperbaiki dari hasil koreksi dan pemeriksaankonsultan pengawas lapangan.17.2. Belum menyerahkan gambar revisi seperti yang dimaksud pada pasal 2 ayat d.17.3. Belum memenuhi ketentuan administrasi.Bila mana hal-hal tersebut diatas sudah diselesaikan, maka pembayaran angsuran dapatdilakukan.Pasal 18HUBUNGAN KONTRAKTOR DENGANKONTRAKTOR LAINNYA/ SUB KONTRAKTOR18.1. Pada dasarnya pekerjaan pemborong harus dilakukan sendiri oleh kontraktor yangditunjukkan apabila pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan akan dipindahkan kepada subkontrak, hal tersebut harus mendapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu dari pimpinanproyek/Direksi.18.2. Semua kontraktor yang melaksanakan pekerjaan proyek ini masing-masingbertanggungjawab langsung kepada Direksi/Pimpinan Proyek.18.3. Dilapangan kerja, masing-masing kontraktor bertanggung jawab penuh atas pengaturanbahan, pekerjaan dan peralatan serta hal-hal lain yang menyangkut keamanan, ketertibandan kebersihan lapangan.18.4. Masing-masing kontraktor wajib memberitahukan dan memberikan kepada konsultanpengawas lapangan data-data yang diperlukan untuk memulai pekerjaan dilapangan sertadata-data yang diperlukan oleh kontraktor pekerjaan sejauh yang menyangkut pekerjaanyang ada hubungannya dengan yang akan dikerjakan.18.5. Bila terjadi hambatankemajuanpekerjaanyangdisebabkanolehkarena adanyapekerjaan-pekerjaan kontraktor lainnya, maka kontraktor harus membuat laporan tertulissecara terperinci akan hal-hal yang menjadi penghambat kepada konsultan pengawasBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 8PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010lapangan untuk penentuan atau penyelesaian hal-hal tersebut sehingga menyebabkantertundanya waktu. Penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab masing-masingkontraktor.18.6. Bilamana kontraktor mengalami kerugian, akibat kerusakan pekerjaan atau keterlambatandalam menyelesaikan pekerjaannya dan terjadi oleh karena kelalaian kontraktor lainnyadan dinyatakan kebenarannya oleh konsultan pengawas lapangan maka kontraktor laintersebut harus mengganti segala kerugian dari kontraktor yang dirugikan.Pasal 19P E N G A W A S19.1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh konsultan pengawaslapangan.19.2. Pada setiap saat konsultan pengawas lapangan atau petugas-petugasnya harus dapatdengan mudah mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, setiapbahan, pengolahan maupun sumber-sumbernya.19.3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan konsultanpengawas lapangan adalah menjadi tanggung jawab pemborong. Pekerjaan tersebut jikadiperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan.19.4. Jika diperlukan pengawasan oleh konsultan pengawas lapangan diluar jam-jam kerja,maka segala biaya untuk itu menjadi beban pemborong.Pasal 20BAGIAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN LAIN-LAIN20.1. Sepuluh hari setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, pemborong harus telah siapdengan bagan kemajuan pekerjaan (progress schedule) sesuaidengan batas waktumaksimal yang telah ditetapkan. Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart)dan diagram network.20.2. Di dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan : Besarnya (volume) masing-masing pekerjaan; Bobot prestasi masing-masing pekerjaan; Tenaga hari (mandays) masing-masing pekerjaan; Grafik rencana pekerjaan.20.3. Pemborong pada waktu yang tersebut dalam ayat a diatas harus pula secara terpisahmenyusun bagan pengerahan tenaga dan bagan penyediaan bahan yang diperlukan.20.4. Bahan-bahan tersebut harus diperlihatkan kepada konsultan pengawas lapangan untukmendapatkan persetujuan tertulis.20.5. Kelalaian dalammemuaskan bagan-bagan yang dimaksud dapat menyebabkanditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan ini menjadi tanggung jawabpemborong selurunya.20.6. Pemborong wajib melaksanakan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan jadwal waktuyang tertera di dalam bagan kemajuan pekerjaan yang telah disetujui. Jika oleh karenasesuatu hal yang tidak dapat dielakkan, waktu pelaksanaan dari suatu bagian pekerjaan,pengerahan buruh dan penyediaan bahan menyimpang dari jadwal yang telah disepakatitersebut pemborong wajib atas perintah pertama dari konsultan pengawas lapangan,menyusun kembali(reschedule) bagan-bagan yang dimaksud.Penyusunan kembalibagan-bagan tersebut harus diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejakperintah konsultan pengawas lapangan tersebut keterlambatan didalam menyelesaikanpenyusunan bagan-bagan yang dimaksud dapat mengakibatkan dihentikannya sementaraBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 9PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010pelaksanaan seluruh pekerjaan oleh konsultan pengawas lapangan. Akibat daripenghentian pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.Pasal 21RESIKO UPAH DAN HARGADidalam pelaksanaan pekerjaan inifluktuasiupah/harga bahan yang terjadiselama masapembangunan menjadi resiko pemborong.Pasal 22DAFTAR TENAGA KERJA & PERALATAN KONSTRUKSIKontraktor harus menyerahkan kepada pengawas ahli, laporan yang terperinci dalam bentukformulir pada waktu yang telah ditentukan oleh pengawas ahli yang antara lain mencantumkanjumlah tenaga kerja serta keahliannya, peralatan-peralatan konstruksi dan lain-lain.Pasal 23MENGUTAMAKAN JASA PRODUKSI DALAM NEGERIPengutamaan jasa produksidalam negeri,kecualiditentukan lain dalam kontrak,untukpelaksana, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan maka :23.1. Kontraktor atas biaya sendiri, harus mengadakan dan menyediakan semua : peralatankonstruksi dan bahan, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara,termasuk segala macam barang lain yang diperlukan.23.2. Dalam hal pengadaan semua bahan baku, barang jadi, setengah jadi dan lain-lain,kontraktor harus mengutamakan jasa produksidalam negerimeskipun harus tetapmemperlihatkan syarat-syarat mutu bahan yang bersangkutan, sesuai dengan petunjukdan persetujuan pengawas, kecuali bila ditentukan lain dalam RKS teknis.Pasal 24MUTU BAHAN, HASIL KERJA & PENGUJIAN24.1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut,pemborong terlebihdahulu harus memberikan contoh kepada pengawas lapangan untuk mendapatpersetujuan sebleum bahan-bahan didatangkan ditempat pekerjaan.24.2. Bahan-bahan yang tidak sesuai/tidak memenuhisyaratatau berkualitas jelek yangdinyatakan ditolak oleh pengawas lapangan, harus segera dikeluarkan dari lapangan dantidak boleh digunakan.24.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh pengawas lapangan danternyata masih dipergunakan oleh pelaksana, maka pengawas lapangan wajibmemerintahkan pembongkaran kembali kepada pelaksana/ pemborong yang mana segalabiaya yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan pemborong.24.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan tersebut pengawas lapangan berhak meminta kepada pelaksana/ pemborong untukmengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannyakelaboratorium balai penelitian bahan-bahan milik pemerintah yang mana segala biayapemeriksaan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.24.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknyakualitas dari bahan tersebut, pelaksana/pemborong tidak diperkenankan melanjutkanpekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut diatas.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 10PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Pasal 25MEMASUKI LAPANGANPengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempatpekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedangdikerjakan/dipersiapkan atau dimana bahan, barang dapat dibuat dan kontraktor harus memberifasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat tersebut.Pasal 26PEMERIKSAAN PEKERJAAN SEBELUM DITUTUP26.1. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi hak terlihat sebelum mendapatkanpersetujuan pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepadapengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidakterlihat.26.2. Kontraktor harus melaporkan kepada pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap ataudiperkirakan akan siap diperiksa dan pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan,kecuali apabila pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada kontraktor apa yang harusdilakukan.Pasal 27KERJA MALAM HARI & HARI MINGGU LIBUR27.1. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak, maka pekerjaan permanen tidak bolehdilaksanakan pada malam hari, hari minggu atau hari libur resmi tanpa ijin tertulis daripengawas, kecuali apabila pekerjaanitutidakdapat ditunda ataumutlakharusdilaksanakan untuk menyelamatkan jiwa atau harta benda/keselatampekerjaan.Kontraktor harus segera memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan segalabiaya sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan tersebut akan ditanggung olehkontraktor.27.2. Dalam hal kontraktor memerlukan untuk bekerja diluar jam kerja, hari Minggu atau harilibur resmi, maka sebelumnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada pengawasuntuk dipertimbangkan apabila pengawas memandang perlu kontraktor diijinkan bekerja.Pasal 28KEMAJUAN PEKERJAAN28.1. Seluruh bahan,peralatan konstruksidan tenaga kerja yang harus disediakan olehkontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakansedemikian rupa, sehingga diterima oleh pengawas.28.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurutpenilaian pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telahditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka pengawas harus memberikanpetunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan lajupekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 11PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Pasal 29PERUBAHAN, PENAMBAHAN, PENGURANGANPEKERJAAN DAN PEMBUATANAS-BUILT DRAWING29.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaandisesuaikan dengan dokumen kontrak.29.2. Setelah pekerjaan selesaidan diserah-terimakan,kontraktor berkewajiban membuatgambar-gambar yang memuat seluruh perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yangtelah dikerjakan/dibangun oleh kontraktor (As-Built Drawing). Biaya untukpenggambaran As-Built Drawing sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.Pasal 30URAIAN UMUM KEGIATAN30.1. Pemberian pekerjaan meliputi:Mendatangkan (levering), pengelolaan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,mengadakan alat bantu dan sebagainya yang ada pada umumnya langsung termasuk didalam usaha menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna danlengkap.30.2. Lapangan pekerjaan dalam keadaan pada waktu penawaran, termasuk segala sesuatuyang berada disitu diserahkan tanggung jawab kepada kontraktor.30.3. Oleh kontraktor, pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesaidimana termasuk pembersihan lapangan dan sebagainya.30.4. Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan utama,kontraktor berkewajiban antara lain :a. Membersihkan halaman kerja dari hal-hal yang dapat mengganggu jalannyapelaksanaan pekerjaan utama.b. Mengadakansumber-sumber air untukkeperluanpelaksanaanair kerja harusmemenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan yangbersangkutan.c. Mengadakan penerangan listrik pada halaman kerja.d. Membuat gudang-gudang, los-los kerja dan kantor pemimpin proyek dan konsultanpengawas lapangan.e. Mengadakan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.f. Pembuatan pagar pengaman.30.5. Pekerjaan utama yang harus dilaksanakan oleh kontraktor Renovasi Kantor Gedung 3Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta adalah:a. Pekerjaan persiapan, termasuk pembuatan kantor konsultan pengawas lapangan danpimpinan proyek dilapangan, los kerja, bouwplank, dan pagar sementara.b. Pekerjaan perawatan selama jangka waktu pemeliharaan,termasuk pembersihanumum pada penyerahan pertama ;yaitu bahan-bahan,barang-barang,sampah,kerusakan-kerusakanatauhal-hal lain yangmerupakanakibat dari pekerjaankontraktor.c. Pekerjaan Fascade yang akan diwujudkan harus mampu mewadahi aktifitas yangsudah berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan pola kerja yang modern,Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 12PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010dan harus secara optimal dapat berfungsi dalam mendukung kegiatan agar efektif danefisien.d. Pekerjaan Interioryang diarahkan kepada dukungan aluraktifitasmanusia didalamnya, sehingga aktifitas dapat dilakukan secara nyaman dan inspiratif sertamanusia yang bekerja di dalamnya bisa terinspirasi untuk memperbaiki etos kerjayang sudah ada.e. Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksud dalam gambar-gambar RKSserta berita acara penjelasan.30.6. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam RKS, gambar-gambar yang ada maupun susulan berita acara penjelasan, perintah-perintah selamapekerjaan berlangsung dan petunjuk-petunjuk konsultan pengawas lapangan.Pasal 31KANTOR PEMIMPIN PROYEK & KONSULTAN PENGAWAS LAPANGAN,KANTOR KONTRAKTOR, GUDANG DAN LOS KERJA31.1. Untuk KantorPemimpin Proyek dan Konsultan PengawasLapangan dan KantorKontraktor, kontraktor diharuskan membuat bangunan sementara (Direksi keet).Ruangan-ruangan yang dibutuhkan oleh pemimpin proyek dan konsultan pengawaslapangan adalah: Ruang rapat & administrasi 9 m2 Administrasi 6 m2 Kamar Mandi & WC seluas 3 m2 Gudang 6 m2---------24 m2Kantor ini harus dilengkapi dengan instalasi listrik untuk penerangan dan sumber dayakebersihan dan perawatan bangunan menjadi tanggungjawab kontraktor, lampupenerangan harus dijaga agar senantiasa dalam keadaan baik.Kantor ini harus pula dilengkapi dengan alat-alat rumah tangga sederhana yang teridirdari: 1 Buah meja rapat rapat. 6 Buah kursi rapat. 2 Buah meja tulis. 1 Buah White Board dengan perlengkapan tulisnya berukuran 90 x 20 cm.Kamar mandi dan WC diperlengkapi dengan bak mandi dan closed jongkok teraso.31.2. Untuk keperluan penimbunan bahan, baik milik kontraktor maupun kontraktor bawahanyang memerlukan perlindungan terhadap cuaca dan pencurian, kontraktor wajibmembuatkan gudang yang terbuat dari lantai yang kedap air, dinding kayu dan slap asbessemen gelombang.Untuk tempat mengerjakan bahan-bahan tertentu, dimana baik buruh maupun bahan-bahan tersebut memerlukan perlindungan terhadap cuaca, kontraktor diwajibkanmembuat los kerja.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 13PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Konstruksi los kerja dibuat sama dengan gudang, dengan dinding penutup. Bagi tempat-tempat penimbunan pasir dan kerikil dibuat bak-bak yang terbuat dari papan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 14PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010PERSYARATAN TEKNISPELAKSANAAN1.0. LINGKUP PEKERJAANPengadaan, pemasangan dan pengisian sistem pemadam kebakaran yang meliputi:- Sistem pompa, pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi pemipaan padainstalasi pompa, pemipaan distribusi pada setiap titik pengeluaran.- Lingkup pekerjaan secara umum adalah pemasangan system pompa hydrant diareapump room beserta perlengkapannya, peralatan valve-valve, kontrol, fitting daninstrumentasi.2.0. STANDAR / RUJUKAN2.1. NFPA National Fire Protection Association2.2. Seluruh Standard yang berlaku di Indonesia.3.0. PROSEDUR UMUM3.1 Gambar-gambar3.1.1 Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatukesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikat.3.1.2 Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dariperalatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan denganmemperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkanjuga kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudahdioperasikan.3.1.3 Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensiuntuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.3.1.4 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerjadan detail kepada Konsultan pengawas / Manajemen Kontruksi untukdapat diperiksa dandisetujui terlebihdahulu. Denganmengajukangambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasidari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.3.1.5 Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasiterpasang yang disertai dengan operating dan maintenance instructionserta harus diserahkan kepada Konsultan pengawas / ManejemenKontruksi pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiri1 kalkir dan 3 cetak biru, dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan datanotasi.3.2 Koordinasi3.2.1 Kontraktorinstalsiinihendaknya bekerja sama dengan Kontraktorinstalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancarsesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.3.2.2 Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidakmenghalangi kemajuan instalasi yang lain.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 15PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20103.2.3 Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, makasemua akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.3.3 Pelaksanaan Pemasangan, Testing dan Commisioning3.3.1 Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimuali, Kontraktor harusmenyerahkan gambar kerja ( Shop Drawing ) dan detailnya kepadaKonsultan pengawas / Menejemen Kontruksi dan dikoordinasikan denganKonsultan Perencana dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.3.3.2 Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukurandankapasitas peralatanyangakandipasang. Apbila ada sesuatuyangdiragukan, Kontraktor harus segera menghubungi Konsultan pengawas /Menejemen Kontruksi. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitasperalatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.3.3.3 Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuranyang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapatberfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yangdiminta.3.3.4 Semua bahanperlengkapannya yang diperlukanuntukmengadakantesting tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.3.4 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan3.4.1 Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejaksaat penyerahan pertama.3.4.2 Masa pemeliharaanuntukinstalasi ini adalahselama enambulanterhitung sejak saat penyerahan pertama.3.4.3 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi diwajibkan mengatasisegala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.3.4.4 Selama masa pemeliharaan ini,seluruh instalasiyang telah selesaidilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.3.4.5 Selama masa pemeliharaan ini, apabila Kontraktor instalasi ini tidakmelaksanakan teguran dari Konsultan pengawas/Menejemen Kontruksiatas perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atasbiaya Kontraktor instalasi.3.4.6 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini harus melatihpetugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenalisistem instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.3.4.7 Serah terima dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada buktipemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama olehKontraktor dan Konsultan MK sert dilampiri Surat Ijin Pemakaian dariJawatan Keselamatan Kerja.3.4.8 Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapatdilaksanakan setelah: Berita Acara Serah Terima Kedua yang menyatakan bahwa instalasiini dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Kontraktor,PemberiTugas dan Konsultan pengawas /Manejemen Kontruksi. Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dariInstansi Pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi KeselamatanKerja, dan lain-lain, sehingga instalasi tanpa menyalahi peraturaninstansi yang bersangkutan.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 16PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010 Semua gambar instalasi terpasang beserta operating, instruction,technical dan maintenance manual rangkap 6 (enam) termasuk 1 (satu)set asli telah diserahkan kepada Konsultan pengawas.3.5 Laporan-laporanKontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yangmemberikan gambaran mengenai:3.5.1 Kegiatan fisik3.5.2 Catatan dan perintah Konsultan pengawas yang disampaikan secar lisanmaupun secara tertulis3.5.3 Jumlah material masuk/ditolak3.5.4 Jumlah tenaga kerja3.5.5 Keadaan cuaca dan3.5.6 Pekerjaan tambah/kurang3.6 Penanggungjawab PelaksanaanKontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggungjawabpelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan,yang bertindak sebagai wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untukmemberikan keputusan teknis dan yang bertanggungjawab penuh dalammenerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Konsultan pengawas /Menejemen Kontruksi.Penanggungjawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saatdipelukan/dikehendaki oleh pihak Konsultan pengawas /Menejemen Kontruksi.3.7 Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi3.7.1 Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikandengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dariKonsultan pengawas / Menejemen Kontruksi dan dikoordinasikan denganKonsultan Perencana.3.7.2 Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yangada kepada pihak Konsultan pengawas / Menejemen Kontruksi dalamrangkap 3 (tiga).3.7.3 Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Kontraktorkepada Konsultan pengawas / Menejemen Kontruksi secara tertulis danpekerjaan tambah/kurang.Perubahan yang ada harusdisetujuiolehKonsultan pengawas / Menejemen Kontruksi dan dikonfermasikandengan Konsultan Perencana secara tertulis.3.8 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran.3.8.1 Pembobokan lantai, dinding dsb yang diperlukan dalam pelaksanaaninstalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula, menjadi lingkuppekerjaan instalasi ini.3.8.2 Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabilaada persetujuan dari pihak Konsultan pengawas / Menejemen Kontruksisecara tertulis.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 17PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20103.9 Pemeriksaan Rutin dan Khusus3.9.1 Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi secaraperiodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.3.9.2 Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi ini,apabila ada permintaan dari pihak Konsultan pengawas/ MenejemenKontruksi / Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.3.10 Klausal yang disebutkan kembali3.10.1 Apabila dalam Dokumen Tender ini ada Klausal yang dikembalikan padaitem/ayat lain, maka ini bukan berarti menghilangkan item tersebut, tetapidengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.3.10.2 Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau terhadapspesifikasi, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyaibobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.3.10.3 Pemilik bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khususseperti paten dan lain-lain.3.11 Instruksi Pemakaian dan Operator serta TrainingMenjadikewajiban Kontraktor untuk menyerahkan 4 (empat) setinstruksipemakaian/operasi serta cara-cara maintenance kepada Pemilik 3 (tiga) bulansebelum Serah Terima Pertama Pekerjaan. Termasuk disini mendidik operatoratau orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untukmenggunakan/mengoperasikan, dan maintenance seperlunya terhadap instalasiFire Extinguisher. Segala biaya tersebut adalah menjadi tanggungan Kontraktor.3.12 Tangki Tekan (Diafragma Tank)Instalasi pompa distribusi ini dilengkapi dengan tangki tekan. Seluruh ukuran,pembuatan, pengetesan dan pengoperasiannya harus mengikuti standar-standarpressure vessel seperti ASTM, AWWA, DIN atau yang setara dan mendapatkansertifikat dari badan yang berwenang seperti Depnaker.3.12.1 Satu buah tangki tekan Diafragma Tank dengan volume 100 liter denganukuran sesuai dengan gambar serta mampu bekerja pada tekanan kerja 10bar untuk air perlawanan kebakaran.3.12.2 dilengkapidengan perpipaan inlet-outlet,valve,check valve,drain,pressure gage dan pressure switch yang dapat di set pada tekanan kerjayang diinginkan pada range 0-10 bar.3.12.3 Tangki tekan harus dilengkapi dengan plat nama (name plate) yangmeliputi volume, tekanan kerja, nama pemilik, pembuat, tahunpembuatan, dll. yang dianggap perlu.3.12.4 Tangki tekan harus dilengkapi dengan pipa (dan check valve) masukudara tekan untuk setting tekanan kerja, dimana tekanan pompa hidupadalah 6 bar dan tekanan pompa mati adalah 7 bar, pada volume efektifair, yakni selisih antara switching level, sebesar 1 sampai dengan 1,5meter kubik.3.13 Suku CadangMinimal suku cadang yang harus disuplai untuk pompa adalah sebagai berikut :3.13.1 Pompa Sentrifugal Air BersihBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 18PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010 Satu unit impeller Gland packing yang menggunakan konstruksi stuffing box ataumechanical seal Bantalan berikut wearing rings Poros berikut penguncinya Gasket.3.14 Pemeriksaan Dan Tes3.14.1 UmumSemua mesin-mesin berikut perlengkapannya harus diperiksa dan dites dipabrik sebelumdikirim. Setelah pemasangan mesin-mesin selesai,Kontraktor harus mengetes ulang di lapangan/di lokasi. Semua tes harusmendapat persetujuan direksi/tenaga ahli Kontraktor harus bertanggungjawab tentang tes di pabrik atau dilokasi, dan harus dapat memperlihatkankefungsian masing-masing peralatan pada direksi/tenaga ahli.Direksi/tenaga ahli harus diperbolehkan untuk memeriksa semuaperalatan/mesin-mesin pada saat dites. Sertifikat kalibrasi instrumen/alat-alat ukur yang dipakai dalam pengetesan ini harus mendapat persetujuandari direksi/tenaga ahli. Jika selama tes di pabrik dan di lokasi, terdapatcacat maka Kontraktor harus mengganti komponen yang cacat tersebutdan mengetes ulang. Kontraktor harus menyerahkan hasil tes di pabrikmaupun di lokasi (4 copy) pada direksi/tenaga ahli.Semua tenaga kerja, peralatan tes dan kalibrasi peralatan/alat ukur yangdipakai pada pegnetesan (di pabrik/di lokasi) maupun biaya pengetesanmerupakan tanggung jawab atau disediakan oleh Kontraktor.3.14.2 Tes Pabrik, Pompa dan Motor ListrikSemua pompa harus dites sesuai dengan ISO 3555 (pompa sentrifugal,aksial dan semi aksial tes penerimaan class B), meliputi kondisi berikutini: Semua pompa digerakkan oleh motor listrik Prosedur tes harus mendapat persetujuan dari Direksi/tenaga ahli Semua pompa harus dites pada 4 atau lebih kondisi kerja, yaitu: Kapasitas nol Kapasitas nominal Kapasitas maksimal yang diperbolehkan Kapasitas minimal yang diperbolehkan Karakteristik masing-masing pompa yang harus meliputi : Kapasitas aliran air Head Efisiensi Daya listrik yang diserap NPSH Semua motor listrik harus dites sebelum dikirim, sedangkan prosedurtes motor listrik di pabrik, sesuai dengan standar yang berlaku dinegara asal(pembuatmotor listrik).Sertifikattes pabrik tentangperformance dan manual motor listrik harus diserahkan paddireksi/tenaga ahli.Semua motor listrik yang bekerja atas dasarBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 19PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010otomatis harus dites kefungsiannya. Kontraktor harus melakukan testentang tahanan isolasi motor pada masing-masing phasanya denganarde (IEC 34).3.14.3 Tes Pompa dan Motor Listrik di Lokasi Setelah pompa berikut perlengkapannya dipasang, karakteristik yangsama pada kondisi kerja yang sama pada saat dites di pabrik harusdites kembali di lokasi. Tes tahanan isolasi pada masing-masing motor listrik antara phasedengan arde (IEC 34), jika harga tahanan isolasi motor listrik jauh dibawah harga tahanan isolasi pada saat dites di pabrik maka Kontraktorharus memperbaiki motor tersebut dengan cara pengeringan yang biasadipakai. Pengetesan lain meliputi, arah rotasi, kelurusan sumber poros pompadengan sumbu poros motor, dan setelah pompa bekerja selama 4 jamperlu diperiksa suara maupun getaran dan juga temperatur yang timbulpada sistem bantalan, dan pemanasan lokal pada motor winding.4.0. BAHAN-BAHANSeluruh bahan dan alat yang akan dipasang harus benar-benar baru dengan kualtias yangdapat diterima.4.1 Daftar MaterialPada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus menyertakan/melampirkanDaftar Material yang lebih diperinci daris emua bahan yang akan dipasang padaproyek ini nantinya, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi.Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer, type, lengkapdengan brosur/katalog.Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus dimasukkanpada waktu penawaran harus dinyatakan:o Kapasitas peralatano Cara pemasangano Karakteristik cara kerjanyao Dimensio Dan lain-lain4.2 Nama Pabrik/merk yang ditentukanApabila pada spesifikasi teknik ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenisbahan maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yangditentukan.Apabila pada saatpemasangan bahan/merk tersebuttidak/sukardiperoleh, maka Konsultan pengawas akan menunjuk merk lain tapi denganspesifikasi yang setara.4.3 Contoh Bahan4.3.1 Apabila dianggap perlu oleh Konsultan pengawas / Menejemen Kontruksidan halitu memungkinkan,maka Kontraktor wajib memperlihatkancontoh pada Konsultan pengawas / Menejemen Kontruksi Lapangan danBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 20PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Perencana. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh Konsultanpengawas / Menejemen Kontruksi dan Perencana, maka Kontraktor harusmengganti dan memperlihakan yang sesuai dengan spesifikasi untukdisetujui.4.3.2 Kualitas teknis/listrik, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dankualitas estetika dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telahdisetujui adalah mengikat.4.3.3 Biaya mengadakan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biayaKontraktor.5.0. URAIAN PEKERJAAN DAN SPESIFIKASI MATERIAL/PERALATAN5.1 Perpipaan5.1.1 UmumLingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi: Pipa Sambungan Katup Stariner Penggantungan dan penumpu Sliv Bak kontrol Blok beton Galian Pengecatan Pengakhiran Pengujian Peralatan bantuSpesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal dari pipa danletak serta arah dari masing-masing sistem pipa.Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi dipasangterintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan denganbagian lainnya.Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karatdan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.Semua orang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrikpembuat.a. Ringkasan Spesifikasi Bahan PerpipaanSistem Tekanan SpesifikasiHidrant 10 bar BSP SCH 40Spesifikasi BSP 1Penggunaan : Pemadam kebakaranUraian KeteranganPipa Black Steel pipe 1387 Skejul 40Sambungan/fitting Dia 40 mm ke bawahmalleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb,W.O.G. screwed end.Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weldfitting ANSI B 16.9, sch 40.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 21PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010Flange Dia 40 mm kebawah black maleable cas ironRF class 150 lb, screwed dia 50 mm keatascast iron RF class 300 lb, welding joint.Valves Dia 40 mm kebawah black melleable castiron RF class 150 lb dengan ulir, BS21/ANSI B.2.1. dia 50 mm keatas, cast ironbody class 150 lb dengan sambungan flange.b.Persyaratan Jenis PeralatanJenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut :FungsiPeralatanUkuran & Joint JenisKatup-katup(stop valve)s/d 40 mm screwed Butter FlyGateDiafragma50 mm keatas flanged ButterflyGateKatupPengatur(regulatingvalve)s/d 40 mm screwed GlobeButterFlyDiafragma50 mm keatas flanged ButterflyGateFungsiPeralatanUkuran & Joint JenisNon returnvalves/d 40 mm screwed Swing checkGlobe check50 mm keatas flanged Double Swing CheckDick CheckPressure Reducer Die and flow typePressure Indicator Dial dia 100 m Dial Typeb. Persyaratan Pemasang1. Umum1.1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benaruntuk menjaminkebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknyapenyilangan.1.2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurangdari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.1.3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelumdipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing,serta penghalan lainnya.1.4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapidengan semua katup-katup yangdiperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan digambar.1.5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapidengan UNION atau FLANGE.1.6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambunganpada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 22PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20101.7. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titikbuangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisianmaupun pengurasan.1.8. Katup/valve harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian.Pegangan katup/valve handled tidak boleh menukik.1.9. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakandimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom ataulangit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruangkosong diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool.1.10. Selama pemasangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalamperpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus ditutup denganmenggunakan caps/plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.1.11. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.1.12. Pekerjaan galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.2. Penggantung dan Penunjang Pipa2.1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atausadle dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakanpemuaian atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarakyang diberikan dalam tabel berikut ini:Batas max Ruang (mm) JenispipaUkuran pipaInterval mendatar (m) Interval tegak (m)BSP 1 Sampai 2025 s/d 4050 s/d 80100 s/d 150200 s/d lebih1.82.03.04.05.0234442.2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikutini:- Perubahan-perubahan arah- Titik percabangan- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yangsejenis.2.3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :- Diameter BatangUkuran pipa BatangSampai 20 mm25 mm s/d 50 mm65 mm s/d 150 mm200 mm s/d 300 mm300 mm atau lebih besar6 mm9 mm13 mm15 mmdihitung dengan faktor keamanan 5Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas.Penunjang pipa lebihdari 2Dihitung dengan faktor keamanan 5terhadap kekuatan puncak- Bentuk gantungan- Split ring type atau clevis typeBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 23PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20102.4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.2.5. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromatsebelum dipasang.3. Pemasangan Katup-KatupKatup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi danuntuk bagian-bagian berikut ini:3.1. Sambungan masuk dan keluar peralatan3.2. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.Di ruang mesin:Ukuran pipa Ukuran katupSampai 75 mm100 mm s/d 200 mm250 mm atau lebih besar20 mm40 mm50 mmLain-lain ukuran katup 20 mm4. Pemasangan strainerStrainer harus disediakan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan untuk alat-alatberikut ini :4.1. Katup-katup pengontrol4.2. Katup-katup pengurang tekanan5. Pemasangan Katup-katupKatup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkintimbul kelebihan tekanan.Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengansumber tekanan.Katup-katup pengurangan tekanan harus disediakan ditempat-tempatdimanatekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.6. Pemasangan Vent OtomatisVent udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantongudara.7. Penyambungan pipa-pipaSambungan Ulir- Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulirberlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm- Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipadengan diputar tangan sebanyak 3 ulit- Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwitedengan campuran minyak- Semua sambungan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.Sambungan Las- Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.- Kawat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yangdilasBab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 24PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 2010- Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada direksicontoh hasil las untuk mendapatkan persetujuan tertulis- Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudahmempunyai ijin tertulis dari Konsultan pengawas.- Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk iniSleeves- Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik- Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealedatau Caulk.8. PembersihanSetelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaandi setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara/metodayang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.c. Pengecatan1. UmumBarang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :- Pipa service- Support pipa dan peralatan- Konstruksi besi- Flange- Peralatan yang belum dicat dari pabrik- Peralatan yang catnya harus diperbaharui2. PengecatanPengecatan harus dilakukan seperti berikut :Lokasi pengecatan PengecatanPipa dan peralatan Zinchromate primer 2 lapis dan dicat warna merahPipa dan peralatanexposeZinchromate primer 2 lapis dan dicat akhir 2 lapiswarna merahPipa dalam tanah Bitumin 2 lapis3. Label Katup (valve tag)- Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi danpemeliharaan- Fungsi-fungsi seperti Normally Open atau Normally Closed harus ditunjukkandi tags katup.- Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai ataukawat.3.1.2 Peralatan-peralatan Hidrant1. Hidrant box dalam/luar gedung terdiri dari:- Steel box indoor tebal plat mm- Hose rack- Linen hose dia 40 mm, panjang 30 mm- Hidrant valve dia 40 mm dan 65 mm kombinasi- Hidrant nozzle, short straight type 1 x .Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 25PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20102. Hidrant pillar dia 100 mm3. Siamese dia 100 mm4.0. MESIN DIESEL POMPA HIDRAN4.1 UmumSalah satu pompa pemadam kebakaran digerakkan oleh mesin diesel (dieseldriven).4.2 Kondisi LingkunganKondisi lingkungan untuk lokasi adalah sebagai berikut :- Temperatur : 330 C- Kelembaban: 70 s/d 80% RH- Ketinggian : 25 s/d 50 m diatas laut- Lokasi : Banjar4.3 PondasiMesin diesel harus disatukan/dikopel di fleksibel kopling. Mesin tersebut harusditumpu dengan peredam getaran yang diletakkan diatas batang baja (baseframe), dan batang baja tersebut, diletakkan diatas lantai dasar. Kontraktor harusmembuat dan menyerahkan gambar tentang instalasi genset lebih dulu padaDireksi sebelum pelaksanaan instalasi diesel hydrant dimulai.4.4 GaransiGenset harus dites di pabrik sebelum dikirim ke lokasi. Sertifikat laporan tentanghaltersebutdiatasharusdiserahkan olehpabrik pada tenaga ahli untukmembuktikan guaranteed performance.Setelah gensetdipasang,Kontraktorharus melakukan tes di lapangan/di lokasi.4.5 Suku CadangSesuai dengan sub bagian 9.6.2.a., suku cadang umumnya, suku cadang gensetpaling sedikit (tetapi tidak dibatasi) terdiri dari beberapa bagian yaitu:4.5.1 Penyaring udara4.5.2 Penyaring minyak pelumas4.5.3 Penyaring bahan bakar4.5.4 Piston ring set4.5.5 Connecting rod bearing4.5.6 Main bearing4.5.7 Connecting rod boult4.5.8 Top overhaule gasket4.5.9 Valve cone4.5.10 Valve seating4.5.11 Valve guide4.5.12 Nozzle4.5.13 Injector sleeve4.5.14 Valve gasket4.5.15 Safety valve for oil pump4.5.16 AVR4.5.17 Waterpump repair kit (jika mesin diesel berpendingin air)4.5.18 Turbo repair kit (jika mesin diesel dilengkapi turbo charger)Bab VII. Spesifikasi Teknis dan Gambar 26PanitiaLelangKanwil Direktorat J enderalPerbendaharaanProvinsi DKI J akartaTahun Anggaran 20105.0. POMPA ELEKTRIK5.1 Putaran mesinPutaran mesin tidak boleh melebihi 2950 rpm.5.2 KapasitasKapasitas lt/mnt5.3 Total Head mtr.5.4 Jenis PompaHeat Exchanger/Splite Cast/Setrifugal.5.5 StandarNFPA 20.6.0. JOCKEY PUMP6.1 Putaran mesinPutaran mesin tidak boleh melebihi 2900 rpm.6.2 KapasitasKapasitas 190 lt/mnt6.3 Total Head 90 mtr.6.4 Jenis PompaIn-Line / Splite Cest / Centrifugal.6.5 StandarNFPA 20.