risalah sidang umum i - sidang umum ii jilid kedua

704

Upload: perpustakaan-mpr-ri

Post on 25-Jan-2017

682 views

Category:

Government & Nonprofit


97 download

TRANSCRIPT

Page 1: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 2: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

"wil*l-"

HAISJA UNTUK KEPERLUAIY INTEBN

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT

SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA

DALAM MASA

SIDANG UMUM I - SIDANG UMUM II

DJILID KEDUA

PERATURAN MPRS

I

, ,i

.$f.

DOKUMENTASI SETJEN MPR RI

I

RI

Diterima Dari .$ffi*,rgr. rerima ,TJr.

, l4rr-

leefrNo. Induk 'Ol4O D+"19

MAJELIS PERMUSYAWARATAN [AXYAT

Page 3: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

IIIADJEI,ISI PEBMUSJAWABATAI\I BAI&IAT SEMENTABABEPI}BLIK IhIDOITESIA

dala,m mas&

SIDANG UMUM I - SIDANG TiMUM II.

TEBDIRI ATAS:

DJILID IMSATU

BUKU KESATU

BUKU KETIGA

BUKU KEEMPAT :

BUKU KELIMA

BUKU KEENAM

BUKU KETUDJUH :

DJILID KDDUA

BUI(U KEDUA

BUKU PENUNTUN.

KEANGGOTAAN MEDJELIS PERMU-SJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA.

MUSJAWARAH MADJELIS PERMUSJA.WARATAN RAKJAT SEMENTARA.

NASKAH MADJELIS PERMUSJAWARA.TAN RAKJAT SEMENTARA.

SEKERTARIAT MADJELIS PERMUSJA.WARATAN RAKJAT SEMENTARA.

UPATJARA DAN TAMU MADJELISPERMUSJAWARATAN RAKJAT SE.MENTARA.

PERATURAN-PERATURAN MADJELISPERMUSJAWARATAN RAKJ.A.T SE-MENTARA.

oJ

Page 4: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 5: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

.v

BAB:

BAB:

Halaman.^

.;IL

II.

DAX'TAB ISI

DJII'D EryXJA.

BI]KU XEDUAac.

ICHTISAR PM,ATTI&AN:PM,ATURAIV NE.GARA lf,ENcENAr !4FnS .:........._:_.

ICHTISAR PERATURAN.PM,ATT'RAI{ TEPNS

I

BAB: IIf.

,47y75

c

Page 6: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 7: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB : I. UTNDASAIVNJA:

Halaman.

$ 1. Bentuk Peraturan MPRS dan Tata-Urutannja ... I$ 2. Bentuk Peraturan-peraturalr Negara .. 15

$ 3. Tata-Urutan Perundang-undangan R. I. ...,... 36 ,

S 4. Wewenang Madjelis Per4usjawaratan Rakjat Sementara 43

$ 5. Penetapan Tafsiran Resmi Ketetapan-ketetapan MPRS 4*-G*1

!ri

.4."'T

Page 8: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.n6ms[.6Fi

e:

dI

08

tllI

sinasJrrrU.sj;sTnsbZ.fi9},{.lis"llljsrsqlcljjneg'

srsgc-li nsruisrci;-nr;':sisrsll dr}ne8

,I .fi nsgnsbnrl-gttsbnl'tsil nsJmU-sJsT

srsifisms?Jsi>tsflnsjsrswsiaurrnsgaileibslv{BnsneweW

eflqtM nsqslsJsd-nsqs3sJeX imae'fi nsriateT nsqsSeasq

.i 't:

.seQ2..(, /.

.$?

.da

Page 9: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lt

i

d,+l s 1. BE\ITUK PERATUBAN MPBS DAN TATA.UBUTANNJA.

KEPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PERIITUSJAWABATAN BAKJAI

SEMDIIIABA BEPUBLIK INDONESIA

No. 5/MPBS lLWi3tentang

BEINT'K PF;BAIURAN UTNS DAIII IATA.UBUTANNJA.

PIMPINAN MADJELTS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPfJBLIK INDONESIA,

Menimbang:

bahwa selama kehidupan MPRS telah dikeluarkan berbagaimatjam dan bentuk Peraturan MPRS, hingga dirasa perlu untukmenetapkan ketentuan-ketentuan pengaturannja ;

bahwa untuk mentjapai ketertiban dan keselarasan dalam penje-lenggaraan organisasi MPRS, perlu ditetapkan ketentuantenta,ng pengaturan bentuk Peraturan MPRS dan tata-umtan.

Mengingat:

Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang tertang-gat 5 Djuli 1959 sehubungan dengan U.U.D.-1945;Penetapan Presiden No. 2/L959 sehubungan dengan PeraturanPresiden No. 1211959;

Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960;Surat Presiden Republik Indonesia tertanggal 20 Agustus 1g5gN o. 2262 /EIK / 59, tentang Bentuk Peraturan Negara sehubungandengan memorandum Pimpina^n MPRS tentang Tata-urrrtanperundang-undangan R.I. tertanggal L2 Mei 1961 No. 1168/U/MPRS/61;Peraturan Presiden No. 4/196L sehubungan dengan KeputusanPresiden No. 292/1960.

*'l'

I

I

I

\I

1.

2.

3.

4.

Memutuskan:Menetapkan:Keputusan Pimpinan MPRS tentang Bentuk Peraturan MpRS

dan Tata-unrtannja sebagai berikut:

Itj

Page 10: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r

BAB I.

Dasa,.rhukunr.

Pasa1 1.

(1) Dasarhukum Madjelis permusjawaratan Rakjat sementaraterdapat pada:

a. Dekrit Presiden tertanggal b Djuli lgbg jo u.u.D.-lg4b;b. Penetapan PresidenNo.2 tahun lgbg tentang p emb e n -

t uk a n Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;c. Peraturan Presiden No. 12 tahun lgbg tentang s u s u n a n

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementari;d. Keputusan Presiden No. 1gg tahun 1g60 dan No. 2g2 tatun 1960

tentalg P en-g-a n g_k at an Anggota MpRs dan pimpinanryIPRs, jsjperti kemudian tetatr diubah dan disempurnikandengan Keputusan Presiden berikutnja;

e. Ketetgpan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politiklenublit_ rnd_onesia sebagai Garis-iaris Besar daripada HaluanNegara dan No_._rrlMPRq /L960 tentang Garis-garis Besar polaP_eg{g4gqnan Nasional Semesta BerentSana Tihapan pertama1961-1969 sehubungan dengan r(etetapair urns No; 1/MpRs/1960 tentang Peraturan Tata-tertib Siilang pertama MpRS;

f. Peraturan Presiden No. 4 tahun 1961 tentang penetapan penaf-siran Ketetapan-ketetapan MpRS;

g. _u3dq.glundang_ !Io. 1z tahun 1961 sehubungan dengan u.u.No. 21 tahun tg5iz ialg .m_engatur Hak dan iv"*"""f;gkehraMPRS untuk lTen-gangkat g?o-_pg*perhentikao pegrwfi negeri$prl dalam lingkungan Madjeris - permusjawiralan n"fiatSementara;

h. Peraturan-peraturan Negaqa tentang Keuangan Negara R.r.j?ng. Ten_gatur Keuang.an {an pengunrsnja d-alam lingkunganMadjelis Permusjawaratan Rakjat Se.meniara;

i- $gnutusan Presiden No. 1?oAtr/!g6z tentang pengangkatansekretaris Djg$eral MpRs 'sehubungan

den"gai R"pi-""a"Presiden No. 12bl1901.(2) Selain Peraturan-plraturan Negara tersebut pada ajat (1)Pasal ini, masih terdapat'p""rt*r"-p"?"lrri" Negara lain jang

fr:+f&'Hf:ffii?'f Hffi'S*".:;' :* *G"i ir;;s;;Ieg&r8 -

Produk Legislatip MPBS.Pasal 2.

(1) Berdasarka,n dasar h*\* tersebut_ p_ada pasal 1, sepan-{L*g kehidupan Madjelis Permujrjawa""t"o ni[:ri ffi"t]"Ji'"r"ndikeluarkan Rrtusln,lr'tusan Mph,s j*t dil;f dip;"i"tji -""-"*tbentuknja setagai berikut i

10

"t

L

.',1.

Page 11: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4A. Putusan-putusan Madjelis berupa:

Ketetapan MPRS bertjiri angka Romawi;Ketetapan. MPRS bertjiri angka Arab;Keputusan Madjelis Perurusjawaratan Rakjat sementara;Resolusi Madjelis Permusjawaratan Ral<jat sementara;Pernjataan Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara;Pengumuman Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara.

B. Putusan-putusan Komisi dan sub-Komisi luadjelis bempa:

Keprrtusan Komisi MPRS berisi usul Komisi kepada pimpinanMPRS;Keputusal sub-Komisi MPRS berisi saxan sub-Komisi kepadaPimpinan Komisi MPRS;Pengumuman Komisi dan Sub-Komisi MpRS.

C. Putusau-putusan Pimpinan MPRS benlpa:

Keputugan Pimpinan MPRS;fns*ufrsi-Kerdja Pimpinan MPRS;Surat-Edaran Pimpinan MPRS;Pengumuman Pimpinan MPRS,

D. Putusan-putusan Ketua MPBS berupa:

Keputusan Ketua MPRS;Instnrksi Ketua MPRS;Surat-Edaran Ketua MPRS;Pengumuman Ketua MPRS.

E. Put'san-putusan Pimpinan Sekerfuriat MPBS berupa:Keputusan Sekertaris Umum MpRS;Instnrksi Sekertaris Umum MpRS;Surat-Edaran Sekertariat MPRS;Pengumuman Sekertariat MPRS;Instntksi Sekertaris Urusan /Kepala Biro, Kepala Kapaniteraan/Bagian, Kepala seksi dan Kepala sub-seksi sekertaiiat MpRS;Penguqluman sekertaris umsan/Kepala Biro, Kepara Kepani-lepgry/Bagian, Kepala seksi dan Kepala sub-seksi sekertiriatMPRS.

a..b.

c.d.e.

f.

a.

b.

c.

s

a.b.c.

d.

a.b.c.

d.

?,b.c.d.e.

i.

. . 9l Peryerintjian bentuk_ Peraturan MpRS seperti tertera padaajat (1) E*"1 ini, dapat_ditambah dan disempurnalian sesuai deiganp9llglnbuh_an hukum Nasional rndonesia dan produk LegislatipMPRS sendiri.

11

Page 12: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7

,'Pasal B.

(1) Ketetapan MpRS jang BERTJTRT ANGKA RoMAWT me-{lpaEaq bentuk-produk-Legistalip_upRs, jang terutama mempunjaidaja-kekuatan hukum keluar trlpns. e ------'r

- (2) Ketetapan MpRS jang BERTJTRT ANGKA ARAB meru-palan bentuk-Peraturan ltpn-s_,jang ;.*p"j"i--a"J"-t.t"rt.Johukum hanja {il.** lingkungan u-ao36tis perinuJluwr"r:t"n -RakjatSementara sendiri.

(3) Untuk me-nghindarkan salah-pengertian dan untuk dapatI9."e!?pBg penggolongaq_serta pendjenisin produk-produk Lefrs-latip MqFs dengan pasti, Ketetapan M?RS jarr-g bertjiii angka Aiabg_eperti dimaksrr-{ padl ?jat (2) Egfg! q!, teihitirng mutai b6rhkunjaKeputusan ini diganti dengan: KEpurusAN ufr.rnus PERMU-SJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA.

Pasal 4.

(1) Resolusi lvradjelis _ permusjawaratan Rat<jat sementara

merupakan bentuk-Putusan Madjells-permusjawarat?o Rakjat Se-geq!a1a' iansmengandung -p e nd ap a t -dan pe n d iri anMadjelis Permusjawaratan H,akjat seinentara berikut- ketentuan-ketentuan pengaturannja terhadip sesuatu soal.

- .(2.) _ Pernjataan dan pengumuman Madjelis permusjawaratanRakjat sementara .merupakan bentuk-putudn MpRs, :i"g berisisuatu Pernjataan atau Pengumuman tentang sesuatu ioit. -(3) usul Komisi MPRS mempakan bentuk Hasil-k arya KomisiJvIlRS, jang disampa_ikan_kepada eimpinan MpRS untuk diairoit

"o!*fl pengolahan dan baf,an landdsan bagr putusan pihrpinanMPRS.

(4) saran sub-Komisi MPRS ryaempaka.n bentuk Hasil-karyasub-Komisi jang harls dikoordinir oleh plmpinan Komisi jang b6r-g1g{utan untuk didjadikan usul Komisi l[pRS kepada i'i-lpinanMPRS.

. . (-5) _ Pengumuman Komisi dan sub-Komisi MpRs merupakanbentuk Putusan Komisi dan Sub-Komisi atau pimpinannja irntukmengumumkan sesuatu soal.

Pasal b.

_ -__!rl. Keputusan Pimpinan MpRS mempakan bentuk peraturanlrPRs jang mengatur tita-pgnjerenggaraai dan tata-pelaksanaanP.eraturg,n-pgralgr3q Negala dan puiusan-putusan Madfuus pur-o-sjawaratan Rakjat Sementara oleh pimpinLn MPRS.

(2') rnstm_ksi-]$rdja pimpinan MPRS merupakan bentuk pu-tusan Pimpinarg MPRS jang mengandung instmksi tenta"g p""j.leng-garaa+ dan pelaksanaan sesuatu usahfdan kegiatan MfRS derikutpengaturannja.

(3) surat-Edaran dan pengumuman pimpinan MpRS merupa-kan bentuk Putusan pimpinan fupns untuk'menSampait<ar-atau

t2

-t

Page 13: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

mengumumkan sesuatu soal, jang dapat dituangkan dalam bentukPress-release, apabila pernjataan dan pengumuman tennaksud dis,am-

I paikan setjara chusus kepada Pers dan media Publikasi lainnja.

Pasal 6.(1) Keputusan Ketua MPRS merupakan bentuk Putusan Ketua

MPRS dalam penjelenggaraan dan pela"ksanaan ketentuan-ketentuanjang mengatur bidang administrasi kepegawaian, keuangan danlain-lain soal kerumah-tanggaan MPRS.

(2) Instruksi Ketua MPRS merupakan bentuk Putusan KetuaMPRS jang berisi Instruksi penjelenggaraan dan pelaksanaan se-suatu usaha atau kegiatan.

(3) Surat-Edaran dan Pengumuman Ketua MPRS merupakanbentuk Putusan Ketua MPRS untuk memberitahukan atau mengu-mumkan sesuatu soal.

Pasal 7.

(1) Keputusan Sekertaris Umum MPRS mempakan bentuktindakan Sekertaris lfmum MPRS dalam bidang penjelenggaraanda,n pelaksanaan Organisasi Sekertariat MPRS berdasarkan InstmksiPimpinan atau Ketua MPRS, jang untuk keperluan pengaturan-tatasusunan serta tata kerdj'a Sekertariat MPRS dapat berbentuk:INSTRUKSI KERDJA SEKERTARIAT MPRS.

(2) Instruksi Sekertaris lfmum MPRS merupakan bentuk Pu-tusan Sekertaris Umum MPRS jang berisi Instruksi untuk menje-lenggarakan dan melaksanakan sesuatu usaha atau kegiatan.

(3) Surat-Edaran dan Pengumuman Sekertariat MPRS meru-pakan bentuk Putusan Sekertaris lfmum MPRS untuk memberitahu-kan atau mengumumkan sesuatu soal.

(4) Instruksi Sekertaris lJrusan /Kepala Biro, Kepala Kepa-niteraan/Bagian, Kepala Seksi dan Sub-Seksi Sekertariat MPRSmerupakan bentuk Putusan Kepala-kepala iang bersa'ngkutan untukmenginstruksikan penjelenggaraan dan pelaksanaan sesuatu usahaatau kegiatan berikut pengaturannja.

(5) Pengumuman Sekertaris Umsan/Kepala Biro, Kepala Ke-paniteraan/Bagian, Kepala Seksi dan Sub-Seksi Sekertariat MPRS,merupakan bentuk Putusan Kepala-kepala iang bersangkutan untukmengumumkan sesuatu soal.

BAB III.Tata-Umtan Peraturan MPRS.

Pasal 8.(1) Berdasarkan memorandum Pimpinan MPRS tentang Tata-

unrtan Perundang-undangan R.I., setelah tata-urutan produk-produkhukum Nasional Indonesia seperti tertera dalam memorandum Pim-pi,nan MPRS termaksu,d, dalam lingkungan MPRS send.iri berlakusebagai Peraturan-hukum-bawahan-berikutnja pertama-tama: KE-PUTUSAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMEN.TARA.

1A

{

1

Page 14: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7

(2) untuk melaksanakan {epqtusan Ma^djelis permusjawa-ptan {gkiat Qeme3tara _sgnerti dilnaksud pada iiat tr) pa*fi ioi,$_apat dikeluarkan bentuk-Sentuk peraturai MPRS m'enurut iata-Umtan seperti tertera pada pasal 2.

(3) Tata-urutan peraturan.MpRs seperti dimaksud pada ajat(2) -Pasal _ini, menundjukkan pula tata-umtair dalam f."turt-a"nukum

9*ipgdf benluk+entuk peraturan MpRs temaksua, aenja"-keten-tuan bahwa kekuatanhukum tersebut ditentukan teirlasaitan tata-urutan- dari pada Peraturan MpRs j"tts

".oj"tti* -;;;

danmaksudnja.

BAB IV.

Ponafsiran peraturan MPBS.pasal g.

_ (1) Tafsiran jr_rg_-resmi dari semua Ketetapan-ketetapanlfiPFS, ditetapkan oleh pimpinan MPRS dengan Mandataris MpRSberdasarkan Peraturan Presiden No. 4 tahun-1g61.

(2) Tafsiran rygnqenai_ semua peraturan MpRs selain jangtersebut pada ajat (1) Pasal ini, ditetapkan oleh pimpina,n lrpns]

BAB PENI.TruP.

Pasal 10.

Pada Keputusan ini dilampirkan sebagai bagian mutlak:a. surat Presiden tentang_ bentuk peraturan-peraturan Negara

tanggal 20 Aguglujs !t959 No. 2262 /}IK/59 sehubungan dengansurat tertanggal 22 september 19bg No. 2?Tb fiil</5O dan surat

_ lertanggal 26 Nopember 1959 No. 8689 /fIK/59;b. Peraturan Presiden No. 4 tahun 1g61;'c. F1g1t_ Pimpinan MPRS tertanggat !2 Mei 1961 No. 1L6gN/

MPRS/1961 tentang Tata-urutan Pemndang-undangan R.I.Pasal 11.

- (1) SegqQ s-esu_atu jang belum diatur dalam Keputuzuan iniakan diatur lebih laadjut dalam Keputusan lain.

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, 11 April 1963.

PimpinanMadjelis Perrnusjawaratan Rakjat Sementara, Republik Indonesia

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

t4

Page 15: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

fi

1

No. 2262/IIK/59.IIal : Bentuk Peraturan-

perafuran Negara.

Djakarta, 20 Agustus 1959.

KepadaJth. Ketua Dewan Perwakilan Rakjat

diDJAKARTA.

t945 disebutkan 3

Dengan ini saja minta dengan honnat perhatian Saudara atasbentuk Peraturan-Peraturan Negara jang dikeluarkan semendjakberlakunja kembali Undang-undang Dasar tg45 pada tanggal 5

+

Djuli 1959.Seperti diketahui dalam Undang-undang

benfuk Peraturan Negara, jakni ia. UNDANG-UNDANG, jang dibuat berdasarkan pasal 5 ajat (1)

Undang-Undang Dasar;b. PERATURAN PEMERINTAH, jang dibuat berdasarkan pasal 5

alat (2) Undang-Undang Dasar; danc. PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UN.

DANG, jang dibuat berdasarkan pasal 22 Undang-undangDasar.Disa^rnping itu Pemerintah memandang perlu mengad.akan bebe-rapa Peraturan Negara lainnja jakni :

1. PENETAPAN PRESIDEN, untuk melaksanakan Dekrit Pre-siden /Panglima Tertinggi Angkatan Perang Tanggal 5 Djuli1959 tentang ,,Kembali kepada U,ndang-Undang Dasar 7945";

PERATURAN PRESIDEN, jaitu peraturan :

a) jang didasarkan pasal 4 ajat (1) Undang-Undang Dasar;atau

b) untuk melaksanakan Penetapan Presiden tersebut diatas;PERATURAN PEMERINTAH (lain daripada jang disebutpada sub b diatas) untuk melaksanakan suatu Peraturan Pre-siden (termaksud pada No. 2 diatas);KEPUTUSAN PRESIDEN, untuk melaksanakan/meresmikanpengangkatan-pengangkatan ;

PERATURAN MENTERI dan KEPUTUSAN MENTERI, Jangdibuat di Kementerian-kementerian Negara/Departemen-de-partemen Pemerintah, masing-masing untuk mengatur sesuatuhal dan untuk melakuka4fmeresmikan pengangkatan-pengang-katan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,\

SUKABNO.

.DD.

4.

5.

s 2. BnNTUK PERATUBAITI-PEnATURAI|I NEGABA.

15

Page 16: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Tembusan surat ini disampaikan untuk diketahui Kepada :

1. Semua Menteri,2. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agurg,3. Ketua Dewan Perantjang Nasional,4. Ketua Mahkamah Agung,5. Djaksa Agung,6. Ketua Dewan Pengawas Keuangan.

TEMBUSAN.No. 27?5/HKl59.

Djakarta, 22 September 1959.

Kepada

Ketua Dewan Perwakilan RakjatRepublik fndonesia

diDJAKARTA.

Merdeka!Menjambung surat saja tanggal 20 Agustus lgbg No. 22G2lHKl

59 mengenai bentuk Peraturan-peraturan Negara jang diadakansesuda.! undang-undang Dasar 1945 berlaku lagi, bersama ini sajasampailrgn d_engan hormat 8 tjontoh Peraturan-peraturan Negarauntuk diketahui.

Tembusan surat ini disampaikan untuk diketahui dan diindah-kan kepada :

L. Semua Menteri,2, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung,3. Ketua Dewan Perantjang Nasional,4. Ketua Mahkamah Agung,5. Djaksa Agung pada Mahkamah Agung,6. Ketua Dewan Pengawas Keuangan,7. Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESn,

SUKARNO.

16

\

I

I

I

Page 17: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Af

II

I

l

,

+I

T'NDANC*I'NDANGNo.IEI{TAI{G

TJONTOH A.

(selandjutnja disebut UU)TAHUN

(nama UU)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dianggap perlu(alasan-al&san pembenhrkan UU) ;

Mengingat :

(Pasal-pasal dari UUD, terutama pasal b ajat (1),dan dari peraturan-peraturan Negara jang bersang-kutan dan/atau jang mendjadi dasar dalam pemben-tukan UU ini) ;Dengan persetudjuan Dewan perwakilan Rakjat;

Memutuskan:Menetapkan:

?S"ffffi*"Pasal 1 dsf.

bersifat mengatur sesuatu hal;bermaksud mengangkat seseorang atau

Pasal ..... (Peraturan Pidana).

(1) Barangsiapa melakukan perbuatan-perbuatan jang ber-lutElgrtt dengan ketentuan-ketentuan dalam (pasal .. . .. . ... ) UUini dihukum dengan hukuman pendjara/kurungan selama-lama-nja . dan/atau hukuman denda sebanjak-banjaknja

......rupiah.(2) Perbuatan-perbuatan tersebut pa a ajat (1) dipandang

sebagai kedjahatan/pelanggaran.

Pasal (peraturan pelaksanaan).

Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam (pasal ...... ... ) UUini diatur lebih landjut dengan peraturan pemeriirtah.

Ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan Lru ini ditetapkanlebih landjut oleh Menteri

.

dapat dilakukan dengan :a. Peraturan Menteri djikab. Keputusan Menteri djika

beberapa orang.

I

II

I

238 B t2)

77

Page 18: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal ..... (peraturan penutup).

Iru ini mulai berlaku qaga tg. .....:....../padahari diundangkan(dan bertaku sunlt sampai ts. .:.:....r. ..) /p;d" h"r.i H;t-*[ri' ai_tentukan dengan peraturan plmerintah/oleh Menteri .... :.. -,..-.......Ag?r supar-1ge!'iap_ orang dapat mengetahoio;r, memerintahkan

peng$lda'ls?n uu ini dengan peiempatai datam"t "tot"""*Nugr"aRepublik fndonesra.

Disahkan di Djakartap{da tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SpKABNO.

Diundangkan di Djakarta

pada tg. ..MEIWTERI (MT'DA) KEHAKIMA\I,

(tandatangan dan nama Menteri atau

Menteri Muda Kehakiman).

PENDJELASAN atas UU dimuat dalam Tambahan Lembaran-Negara Republik Indonesia.

(Peraturan Penutup).

18

Page 19: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

IJONTOH B.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG.UNDANG(selandjutnja disebut PERPU)No. . ... TAHUN ...TEI{TANG

(nama PERPU)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang 1. bahwa dianggap perlu

(alasan-alasan pembentukan PERPU) ;2. bahwa karena keadaan jang memaksa/mendesaksoal tersebut perlu dengan segera diatur denganPERPU;

(pasal-pasal dari UUD, terutama pasal 22dan dari Peraturan-peraturan Negbra jangkutan dan/atau jang mendjadi dasar dalamtukan PERPU ini);

ajat (1),bersang-pemben-

Mengingat

Mendengar

Menetapkan

Musjawarah Kabinet Kerdja pada tgl.(djika dianggap perlu)/Menteri (Muda)(jang bersangkutan);

Memutuskan:PERPU TENTANG(nama PERPU).

Pasal 1 dst.

Pasal .. .. . (Peraturan Pidana).

(1) Barangsiapa melakukan perbuatan jang bertentangan de-qga! ketentuan-ketentuan dalam- (pasal . . . . . . .1. ...1 PERFU inidihukum {eng.an hukuman pendjaia/kurungan selama-lamanja.....-..:...".. dan/ atau hukuman denda sebanjak-banjaknja ...rupiah.

(2) Perbuatan-perbuatan tersebut pada ajat (1) dipandangsebagai kedjahatan/pelanggaran.

Pasa,l (Peraturan pelaksana,an).

Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam (pasal . . ) pERpUini diatur lebih landjut dengan peraturan pemerintah.

19

Page 20: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan PERPU ini ditedap'

kan lebih landjut oleh Menteri .

(dapat dilakukan dengan :

a. Peraturan Menteri djika bersifat mengatur sesuatu hal;

b. Kelrutusan lilen{eri djika bermaksud rytengangkat seseorang atau

beberapa orang)

PaPal . (Peratnran PenuhrP)'

PERPU ini dimulai berlaku pada tg. .. ...../paila harioiuniangr."" ta* berlaku *uryt sampa'i tg.. . """) /g*yilil-ffig=rr."" ditentukan dengan- Peiituran Pemerintah/olehMenteri

Agar supaja setiap- qr?ng dapat mengetahuini?' -memerintatrkano.rrruidangan

-PEnpU i* deng-an penempatan dalam Lembaran-i{egara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal r.... i. -

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUKABNO.

Diundangkan di Djakarta

pada tg. ..

MENTERI (MUDA) KEHAKIMAN'

(tandatangan 4an nama Ment€ri atau

Menteri Muda Kehakiman).

PENDJELASAN atas PERPU dimuat dalam Tambaharl LembaranNegara RePlblik Indonesia.

Page 21: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I-s'-+

TJONTOII C.

PERAfiJRAN PEMERINTAH (selandiutnja disebut Per' Pem')

No. TAHUN

TENTANG(nama Per. Pem.)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA'bahwa dianggaP PerluMenimbang

Mengingat

Mendengar

(alasan-alasan pembentukan Per. Pem') ;

foasal-pasal dari UUD, temtama pasal 5 ajat (2)

;iarr dr it zz ajat (1) jo pasal ! ajat -(2), dan dariF"""t'o"tt -peraduran Negara i-aTg bersangkutandin/ataa iang mendjadi dssar dalam pembentukan

Per. Pem. ini) ;

Musjawarah Kabinet Kerdja pada t& ,

(djilia dianggap perlu)/Menteri (Muda)(jang bersangkutan);

Memutuskan:PER. PEM. tentang(sama Per. Pem.)

".$\

I

i

!

1

iII

l

-.!\l>

i

I

I

i

I

Fi

Menetapkan

Pasal 1 dst.

Pasal . . ...

(Perafuran Pidana) '

(1) Barangsiapa melakukan perbuatan-perbuatan jang ber-

tentanlan deng?n 'ketentuan-ketenluan dalam .-(pasal . . . . . .:. . ... )

i;;. F!;. ini dilukum dengan hukuman pendjara/kantngan selama-

iamanSa . .. -. ...... daiTatau hukuman d-enda s_ela-nlak-banjak-

nja ..:.... Peraturan Pemerintatr Peagganti Undang-undang,F";"hpil presiden dan/atau Peraturan Piesiden tidak boleh di-lampaui).

(2) Perbuatan-perbuatan tersebut pada ajat (1) dipandangsebagai kedjahatan/pelanggaran.

Pasal (Peraturan Pelaksanaan)'

Ketentuan-ketentuan untukkan lebih landjut oleh Menteri(dapat dilakukan dengan :

melaksanakan Per. Pem. ini ditetap-

2L

Page 22: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a. Peraturan Menteri, djika bersifat mengatur sesuatu hal;

b. Keputusan Menteri, djika bermaksud mengangkat seorang ataubeberaqa orang).

Pasal ..... (Peraturan Penutup).

Per. Pem. ini mulai berlaku pada tanggat ......'/pa91hari diundangkan (dan berlaku Jqq! sa"urp-ai tanggal " " " ", /pada hari jang akan ditentukan oleh Menteri .

Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, laeme_rint4hkanpeog.ridattgdn

-pe". P6m. inf dengan penempatan dalam l-embaran

Negara Republik Indonesia.

DitetaPkan di Djakadapada tanggalPRESIDEN REPUBLTK INDONESIA,

SUKARNO.

Diundangkan di Djakarta

pada tg. ..MENTERI (MITDA) KEHAKIMAN,

(tandatangan dan nama Menteri atau

Menteri Muda Kehakiman).

PENDJELASAII atas Per. Pem. dimuat dalam Tambahan Lem-baran Negara RePublik Indonesia.

22

Page 23: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TJONTOII D.

PENETAPAN PRESIDEN (selandjutnja disebut Pen. Fres.)No. . ...... TAHUNTENTANG

(nama Pen. Pres.)

,li

I

".\

PRESIDEN

Menimbang

REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat

1. bahwa dianggap perlu(alasan-alasan pembentukan Pen. Pres.) ;

2. bahwa dalam rangka perubahan ketata-negaraansedjak tanggal 5 Djuli 1959 perlu(alasan-alasan pembentukan Pen. Pres. ini perludilakukan dalam keadaan ketata-negaraan jangmembahajakan persatuan dan keselamatan Ne-gara, Nusa dan Bangsa serta merintangi pemba-ngunan semesta untuk mentjapai masjarakatjang adil dan makmur);

Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Pe-rang tertanggal 5 Djuli 1959 dan pasal 4 ajat (1)UUD;

Musjawarah Kabinet Kerdja pada tg.Mendengar

Menetapkan

M e_m u t u s k aPEN. PRES. TENTANG(nama Pen. Pres.)

Pasal I dst.

Pasal ..... (Peraturan Piilana).

(1) Barangsiapa melakukan perbuatan-perbuatan iang ber-tenta^ngan dengan ketentuan-ketentuan dalam (pasal ......:.....)Pen. Pies. ini dihukum dengan hukuman pendjara/kunrngan selama'

i::::]:.... : . ::. :. ::::,1lr1f:" hukuman denda sebanjak-banjaknja

(2) Perbuatan-perbuatayr tersebut pada ajat (1) dipandangsebagai kedjahatan/pelanggaran.

Pasal . (Perafuran Pelaksanaan).

Pelahsanaan ketentuan-ketentuan d.alam (pasal ...........) Pen.Pres. ini diatur lebih landjut dengan Peraturan Presiden.

J.

n:

1if*

ooir.J

Page 24: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*ff

Ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan Pen. Pres' ditelan- fi

t an teUitr ir"tai"t oleh Menteri . (dapat dilakukan 1{

dengan , ^v v^v'^ +

a. Peraturan Menteri, djika bersifat mengatur sesuatu hal;

b. Keputusan Menteri, djika bemaksud mengangkat seseorang atau

beberapa orang).

Pas&l ..... (Peraturan Penutup)'pen. Pres. ini mulai berlaku pada tg. . ...../pada. hari

aiunOanir.an (dan berlaku sumt- sarnpai t8. :. .

.

. : r. .."."-": ":)-/faAq

h;"d fiA "f.*" ait"tttot "n

dengan Perlturan Presiden/oleh Menteri

Agar supaja setiap erang. {aqat mengetahuinia, me-merintah-

f.r,tt pJ"gu"ai,"l"n Pgri._eres.- ini dengan penempatan dalam Lem-barai N6gara RePublik Indonesia-

Ditetapkan di Djakarta

Pada tamggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESTA, S

SUKABNO.

Diundangkan di Djakartapada tg. ..

MENTERI (MUDA) KEIIAKIMAN,

(tandatangan dan nama Menteri atau

Menteri Muda Kehakiman).

PENDJELASAN atas Pen. Pres. dimuat dalam Tanbahan Lem-baran NeEara Republik fndonesia.

T

ff

fi-'"\t4

Page 25: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TJONTOII N.

PERATURAN PRESIDEN (selandjut'nja disebut Per. Pres).

No. . .. TAHUN ...TENTANG ... (nama Per' Pres')

.R3*tr

il{a

{{

.i

ii

i

I

t

I

Menimbang

Mengingat

Mendengar

Menetapkan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA'

bahwa dianggaP Perlu(alasan-alasin pemUentukan Per. Pres') i

.......fpu**f-p"sal dari UUD terutama pasa| 4 ajat (1)

'dlan Oaii Peraturan-peraturan Negara-i?ng bersang-kutan dan atau i"td mendjadi dasar dalam pemben-

tukan Per. Pres. ini);

Musjawarah Kabinet Ke1{ja padq !S.- .,(djifia dianggap perlu)/Menteri (Muda)(jang bersangkutan).

Memutuskan:PER. PRES. TENTANG(nama Per, Pres.)

Pasal 1 dst.

rit

Ili

t{

iri

I

I=N

Fasal .. ... (Peraturan Pidana)1. Barangsiapa melakukan peraturan-peraturan jang berten-tangan a"tgai lietentuan-ketenfuan dalam (,pasal """""')

F."l Pres. iii dihukum dengan hukuman pendjara/kurungan se-

iama-tamanja ..... .: .... -dan/ataq hukqmgn denda sebanjak-u*j"r.ttj* .-... .....:. rupiah (maximum hukuman jalg ditgntu-f.an Aafim hal ini dalam iJndang-undang, Peraturan PemerintahF""Sgu;ti Undang-undang dan/atiu Penetapan Presiden tidak boleh

dilampaui).(2) Perbuatan-perbuatan tersebut pada ajat (1) dipandang

sebagai kedjahatan/pelanggaran.

Pasal

Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam (pasal ..'..) Per.Pres. ini diatur lebih landjut dengan Peraturan Pemerintah.

Page 26: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

--T -tI

II

IfI

I

L

i

.}:L

Ketentuan-ketentuan untuk melaksanakan Per. Pres. ini ditetap-kan lebih landjut oleh Menteri ..(dapat dilakukan dengan :a. Peraturan Menteri, djika bersifat mengatur sesuatu hal.

b. Keputusan Menteri, djika bermaksud mengangkat seseorang ataubeberapa orang);

Pasal

Per. Pres. ini mulai berlaku pada tg. ..../pada haridiundangkan (dan berlaku sunrt sampai tanggal ....) /pada hari jang akan ditentukan dengan Peraturan Pemerintah/olehMenteri

Agar supaja setiap orang dapat mengetahui, memerintahkanpengundangan Per. Pres. ini dengan penempatan dalam LembaranNegara Republik fndonesia

Ditetapkan di Djakartapada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,SUKARNO.

Diundangkan di Djakartapada tg. ..

MENTERI (MUDA) KEHAKIMAN,

(tandatangan dan nama Menteri atau

Menteri Muda Kehakiman).

PENDJELASAN atas Per. Pres. dimuat dala^m. Tambahan Lem-baran Negara Republik fndonesia.

{

$

a

I

26

Page 27: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

.FTJONIOII F.

KEPUTUSAN PRESIDEN (selandjutnja disebut Kep' Pres')

No. . ...... TAHUNTENTANG

(nama Kep. Pres. disebut fakultatif)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

Mengingat

bahwa perlu(alasan-alasan pembentukan Kep. Pres.) ;

Mendengar

(Pasal-pasal dari Peraturan-peraturan Negara- i-angbersangikutan dan/atau iang mendjadi dasar dalampembentukan Kep. Pres. ini) ;

Musjawarah Kabinet Kerdja pada tan-ggal(djila dianggap perlu) /Menteri (Muda)(jang bersangkutan);

_ Memutuskan:Terhitung mulai tanggalmengangkat/memberhentikan sebagai ....(nama djabatan) :

(nama jang diangkat/

. Ditetapkan di Djakarta

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLTK INDONESTA,

Pasal

rl-

a Menetapkan

diberhentikan);dengan ketentuan, bahwa segala sesuatu akan diubahdaidiperhitungkan sebagaimana lle-stipja, apabiladitemridian hari ternjata lerdapat kekeliman dalam' penetapan ini (ttiikatau penetapan mempuniai akibatkeuangan).

Agar supaja setiap orang _dapat mengetabuinjq memerinlahkanpenguidangdn

-K.p. Pies. ini-dengan penempatan dalam Berita'Ne-gara Republik Indonesia (djika dipandang perlu).

+-

'',t

'r*

SUKABNO.

27

Page 28: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TJONTOII G.

PERATURAN MENTERI (selandjutnja disebut Per. Men.)

No. . ..... TAHUN ...TENTANG

(narla Per. Men.)

MENTERIMenimbang

Mengingat :

(jang bersangkutan),

: ...(alasan-alasan pembentukan Per. Men.) ;

(pasal-pasal dari Peraturan-peraturanbersangkutan dan/atau jang mendjadipembentukan Per. Men., ini);

Negara jangdasar dalam

Memutuskan:Menetapkan : PER. MEN. TENTANG

(nama Per. Men.)

Pasal L dst.

Pasal (Peraturan Penutup).

Per. Men. ini mulai berlaku pada tg. .. . .../pada haridirurdangkan (dan berlaku surut sampai tg. ........r .....)/padahari jang akan ditentukan oleh Menteri .. .;.....

Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkanpengundangan Per. Men. ini dengan penempatan dalam Berita Ne-gara Republik Indonesia (djika dipandang perlu).

Ditetapkan di Djakartapada tanggal

MENTERT (MUDA) ....(jang bersangkutan)

(tanda-tangan dan nama Menteri/ (Muda)jang bersangkutan).

I

i

I

I

I

,dr'\

l'<1

I

I

l

ll

i

I

28

t!_

Page 29: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

J

TJONTOH II.

KEPUTUS${ MENTERI (selandjutnja disebut Kep. Men.)No. . ...... TAHUN ...TENTAIVG

(nama Kep. Men. disebut fakultatif)

MEI{IERI (MUDA) (jang bersangkutan)

Menimbang : bahwa perlu .. r..... i.......(alasan-alasan pembentukan Kep. Men.)

Mengingat: pasal ...........:.(pasal-pasal dari Peraturan-peraturan Negara iangbersangkutan dan/atau jang mendjadi dasar dalampembentukan Kep. Men. ini).

Memutuskan:Menetapkan : Terhitung mulai tanggal .... mengangkat/

memberhentikan sebagai (nama dja-batan) ;

(nama jang diangkat/diberhentikan) ;

dengan ketentuan, bahwa segala sesuatu akan diubahdan diperhitungkan sebagaimana mestinja, apabiladikemudian hari ternjata terdapat kekelinran dalampenetapan ini.(djikalau penetapan mempunjai akibat keuangan).

Agar supaja setiap orang dapat menge{ahuinja, memedntahkanpengundangan Kep. Men. ini dengan penempatan dalam Berita Ne-gara Republik Indonesia. (djika dipandang perlu).

Ditetapkan di Djakartapada tanggal

MENTERI (MUDA)(jang bersangkutan)

(tanda-tangan dan nama Menteri/ (Muda)jang bersangkutan).

t+ui

II

29

Page 30: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I-

*"J"i-1lTI"-;-i beritahukan dengan hormat, bsyt kami telah

menerimi dengan baik surat Saudara Presiden perihal bentuk Per-aturan-peraturan Negara.

Mengingat pentingnja isi surat tersebut, maka surat tersebuttelah t<arill tlrusi<an t<epada para anggota Dewan Perwakilan Rakjat.

Kiranja dapat dipastikan, bahwa isi surat Saudara Presiden ituakan mend"apat

-perhatian penuh dari para anggota Dewan PerwakilanRakjat.

Untuk melengkapkan 'baha'n-bahan pertimbangan ltgi paraanggota Dewan perwtakilan Rakjat, akan sangat kami hargakan,sekiianja dalam waktu singkat kami dapat menerima- pendjelasandari Saudara Presiden tenta^ng alasan-alasannja Pemerintah disam-ping 3 bentuk Peraturan Negara menurut Undang-undang- Dasarinefrandang perlu mengadakan beberapa Feraturan Negara lainnja.

Terlebih datrulu kami utjapkan terima kasih banjak.

No. 12324/DPR-RI/59.

Lampiran : -.-Perihal : Bentuk Peraturan-peraturan Negara.

Tembusan disampaikan kePada:

1. Semua Menteri,2. Wakil Ketua Dervan Pertimbangan Agung,

3. Ketua Dewan Perantj,ang Nasional,

4. Ketua Mahkamah Agung,

5. Djaksa Agung,

6. Ketua Dewan Pengawas Keuangan.

Djakarta, 28 September 1959.

KepadaPresiden

diDjakarta.

KetuaDewan Perwakilan Rakjat,

Sartono.

30

Page 31: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

No.

LanpiranHal

PBESIDDN REPUBLIK INDONESIA.

: 3639/HK/59. Djakarta, 26 Nopember 1959.

: -.-: Pendjelasan atas

bentuk Peraturan-peraturan Negara.

Kepada Jth.Ketua Dewan Perwakilan Rakjat

Republik Indonesia

diDJAKARTA.

1.

2.

Mendjawab surat Saudara tanggal 28 September 1959 No. 12324lDPR-RI/1959, dengan ini saja menjampaikan dengan hormat pen-djelasan mengenai bentuk Peraturan-peraturan Negara sebagaimanadimadjuka"n dalam surat-surat saja tanggal 20 Agustus 1959No. 2262 /}{K/59 dan tanggaL 22 September 1959 No. 2775 /IJK/59sebagai berikut:

Undang-undang Dasar, baik Undang-undang Dasar 1945, mau-pun Konstitusi R.I.S. atau Undang-undang Dasar 1950, memberiwewenang kepada beherapa instansi untuk mengatur atau menetap-kan sesuatu atau wewenang jang tersimpul didalamnja kekuasaanmengatur atau menetapkan, akan tetapi tidak memberikan namakepada semua peraturan atau penetapan itu.

Undang-undang Dasar Lg45 hanja memberi narna kepada:

peraturan jang dibuat oleh Presiden bersama-sama denganDewan Perwakilan Rakjat (Undang-undang) ;

peraturan jang dibuat oleh Presiden untuk melaksanakan per-aturan jang dibuat bersama-sarna oleh Presiden dan DewanPerwakilan Rakjat (Peraturan Pemerintah) ;

peraturan jang oleh Presiden dibuat dalam keadaan kegentinganj*og memaksa tentang sesuatu jang sehanrsnja dibuat olehPresiden bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakjat(Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang)

Undang-undang Dasar 1945 tidak memberi nama kepada:

peraturan-peraturan jang dibuat atau tindakan-tindakan ja43diambil oleh Presiden sebelum Madjelis Permusjawaratan Rak-jat, Dewan Perwakilan Rakjat atau Dewan Pertimbangan Agungdibentuk, sebagaimana dimaksud dalam pasal IV Aturan Per-alihan Undang-undang Dasar;

peraturan'peraturan atau tindakan-tindakan dari Presiden ber.dasarkan pasal 4 ataa pasal lain dari Undang-undang Dasar;

oJ.

31

Page 32: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

peraturan-peraturan atau tindakan-tindakan Menteri sebagaiPembantu Presid.en atau sebagai Kepala Departemen tentunjaakan mengeluarkan peraturan-peraturan atau mengambil tin-dakan-tindakan.Undang-undang f)asar L945

bertindak, dj,ika Negara beradaStaatsnoodrecht).

tidak mengatur hak Negara untukdalam keadaan darurat (subjecti,ef

Selain dari kekuasaan-kekuasaan mengatur'lbertindaknja jangtermuat dalam Undang-undang Dasar, pelbagai peraturan bawahanmemberi kekuasaan mengatur/bertindak kepada instansi-instansijang sudatr mempunjai wewenang mengatur/bertindak ex Undang-undang Dasar, maupun kepada instansi-instansi lain, dan tidak mem-beri nama pula kepada peraturan-peraturan atau tindakan-tindakanitu.

Peraturan-peraturan bawahan jang dibuat setelah berlakunjakembali Undang-undang Dasar 1945 baru sedikit djumlahnja.

Kebanjakan,aturan-aturan itu dibuat dalam kekuasaan U,ndang-undang Dasar Sementara 1950 da^n kini terus berlaku dengan penje-suaian seperlunja (dan sekedar tidak bertentangan dengan dasar-d.asar'Negara ex Undang-undang Dasar 1945).

Karena tidak diberi nama itu, nraka masing-masing instansimemberi nama sendiri kepada peraturan atau tindakannja.

Menteri-menteri memberi nama sendiri misalnja Peratura.nMenteri, Keputusan Menteri, Penetapan Menteri dan sebagainja;Pemerintah memberi nama Peraturan Pemerintah kepada semuaperaturannja, djadi djuga jang bukan merupakan pelaksanaanUndang-undang, dengan ditandatangani oleh Presiden, djuga apabilrrPresiden seharusnja tidak perlu urenandatangani (Dalam sistimUndang-undang Dasar Sementara 1950, Pemerintah berarti kadang-kadang Menteri-menteri) tanpa Presiden.

Apabila Dewan Menteri mengambil suatu tindakan, mafta tin-dakan itu diberi bentuk Keputusan Presiden atau Keputusan PendanaMenteri.

Akan tetapi, apabila Dewan Menteri melaksanakan wewenangnjauntuk mengatur sesuatu (misalnja ex Undang-undang KeadaanBahaja) maka peraturannja itu dinamakan Peraturan Pemerintah(dan ditandatangani oleh Presiden).

Untuk menghentikan ke-tidak-seragarnan dan ke-tiCak-tepatandalam "nomenclatuur" d.ni, maka sa.ja telah menjampaikan kepadaKetua Dewan Perwakrilan Ilakjat surat tertanggal 20 Agustus 1959No. 2262lHK/59 hal ,,Bent"uk Peraturan Peraturan Negara", djenis-djenis peraturan dengan kemudian disesuaikan dengan tjontoh jangdilampirkan pada surat saja tertanggal 22 September 1.959 No.27751HK/59.

Peraturan-peraturan selain caripada tiga djenis jang disebut da-lam Undang-undang Dasar itu bukan wewenang-rnengatur jang barubagi Pemerfultah, melainkan nama-nama dari berbagai djenis per-

DatOA

Page 33: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

atura^n jans dikeluarkan atau tindakan jang diambil oleh Presiden/Pemerintah atau seorang trfienteri berdasarkan wewenang-wewenalrgjang telah ada.

Sebelum mendjelaskan nama-narna peraturan itu, maka berhu-bung dengan berlakunja kembali Undang-unda"ng Dasar 7945 perludiperhatikan pula pergeseran wewenang mengaturlbertindak dari,instansi-instalrsi, jaitu :

1. Wewenang Gouverneur-General dalam peratura^n-peraturanQri zlman pendjadjahan, sepandjang kini masih berlaku,-sekarangdilakukan oleh Presiden. Dibawatr kekuasaan Undang-undang DasarSementara 1950 wewenang itu buat sebagai dasar-dilahukan olehMenteri jang bersangkutan.

2. wewenang seorang Menteri menurut suatu peraturan diba-wah kekua,saan undang'undang Dasar 1945 sebelum R.r.s. setelahMenteri-Menteri mendjadi bertanggungdjawab politis, dan wewe-nang seorang Menteri menurut suatu peraturan dibawah kekuasaanKonstitusi R.r.s. dan undang-und.ang-Dasar sementara 19b0, buatsebagian beralih kepada Presidenr jaitu apabila jang dimaksud per-aturan itu wewela_ng politis dan bersifat insidentil, djadi bukan pe-laksanaan kebidjaksanaan _politik umum, misalnja wewenang me-mutus pomrolonan mendjadi warganegara Indonesiia, m.engenjrttt*orang asing dan lain sebagainja.

Lain hal dengan mempgrpandja"ng atau tida,k memperpandjangwafttu izin ber,tempat tinggal di Indonesia, jang mer"upalan peteksi-naan kebidjalrsanaan potitik umum.3. wewenang Dewan Menteri, misalnja sebagai penguasa ter-tinggi dalam keadaan darurat/pef,ilg, beratih kepada presiden.

4. wewenang Perdana Menteri beratih b'u,at rebagian kepada{egi{e1, aplbila_ menqelai wewenang pernimpin pemerintah ; lainniapindah kepada Menteri Perta,m.a.

Pergeseran wewenang tersebut diatas tidak diatur dala^ur suatulrraturan.

Kita telah mengalami beberapa kali peralihan ketatanegaraandan setjara *dp" tidak mengatur'pergeseran wewenang ritu, denganpenuh kepertjajaan bahwa praltek tentu alan meagaturnja s€ndiri.

Ka,lau pergeseran itu hanrs ditentukan satu demi satu, nake adakemungkinan ada jang ketingga-lan tidak diatur.

untuk mentjapai keseragaman dan kepastian dalam name-nam&jang diberiilran pada suatu peraturan atau tindakan, maka pemerin-tah menjarankan sebagai berfkut:

I. MadJetis Permusiawara,ton Bekj'st.

Tindal<an-tindakan Madjelis Permusjawaratan Rakjet sebaiknjadiberi narna Keputusan Madjelis Pemusjarvaratan Bekj[t

II. Dewan Perwarhilan Rakjat bersama-sarna Presiden mem-bentuk Undang-undang.

33

fI

I

1

i

j.

238/8 (3)

I

Page 34: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Dapat dipertimbangkan, apakah persetudjua"n ia,ng diber'ikanoleh Dewan Perwalrilan Rakjat kepada Peraturan Pemerintah Peng-gantii Undang-undang menurut pasal 22 Undang-unda^ng Dasar ber-bentuk Undang-undang seperti pengesahan Undang-undang Dasaratau berbentuk rsuatu keputusan Dewan Perwakilan Rakjat. Ini se-sungguhnja terserah kepada Dewan Perwakilan Rakjat sendiri.

III. Presiden.

Wewenang Presiden untuk mengatur/bertindak bersumber:A. Pada Undang-undang Dasar dan peraturan-peraturan bawahan.B. Diluar Undang-undang Dasar dan Peraturan lainnja.

Ad. A. Wewenang jang bersumber pada pasal IV Aturan Per-alihan Undang-undang Dasar ada jang merupakan wewenang luarbiasa, jaitu sebelum Madjelis Permusjawaratan Rakjat, Dewan Per-wakilan Rakjat dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk. Peratur-an jang dibuat dengan mempergunakan wewenang ini dinamakanPenetapan Presirden.

Peraturanrperaturan jang bersumber pada pasal 4 ajat (1) Un-dang-undang Dasar dan peraturan-peraturan lain (misalnja Pene-tapan Presiden) sebaiknja d;inamakan Peraturaln Presiden, ketjualiperatura.n untuk melaksanakan Undang-undang jang bernama Per-aturan Pemerintah dan peratura,n jang mendahului Undang-undang,Pengganti Undang.undang.

Tindakan-tindakan lain hendal<nja dinamakan Kepmtusan Pre-siden.

Ail. B. Bahwa, apabila Negara dalam keadaan d.arurat, KepalaNegara dapat bertindak dengan menjampaikan semua peraturan,baik jang termuat dalam Undang-undang Dasar, maupun jang ter*muat dalam Undang-unda"ng biasa, kiranja sudah lazim dimengerti-

Apa jang diperbuat pada tanggal 5 Djuli 1959 dengan Keputus-an Presiden No. 150 tahun 1959 jang terkenal dengan Deknit Presi*den, dengan aklamasi diterirna Dewan Perwakilan Rakjat dan Pe-merintah jang pada waktu itu bersama-sarna melakukan kedaulatanjang ada ditangan Rakjat.

Pengakuan adanja kekuasaan Presiden jang luar biasa ini ad.a-lah terlep-as dar,i undang-undang Dasar. Dengan diakui adanja ke-kuasaan Presid.en luar ,biasa ini, maka harus diakui pula adanja ke-kuas4an Presiden untuk mengatur segala sesuatu j"hs sangal erathulqpgannja dan sesungguhnja inhaerent dengan find.akan'Jatts di-ambil dengan wewenang luar biasa itu. Pengembalian konsteilasi ke-negaraan dari suasana Undang-undang Dasar Sementara 1gb0 kesuasana Un{a1s-uqdagg Dasar 1:945 harus segera disusul dengantindakan-tinda,kan landjutan jang erat sekali hubungannja denganpengembalian itu.

Tlindakan -Presjden ini didjelmakan dengan bentuk penetapa,nPresiden. Karena kita masih berbda dalam keJdaan darurat jang me-

34

Page 35: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

njebabkan dikeluarkannja Dekrit Presiden itu, maka Presiden masihberwenang untuk mengatur sesuatu jang didasarkan atas keadaandarurat itu. Peraturan jang dibuat berdasarkan Negara dalam ke-adaan damrat ini, djuga didjelmakan dalam bentuk Penetapan Pre-siden.

Dalam kekuasaan Undang-undang Dasar Lg45 Presiden mem-pertanggung-djawabkan semua tindakannja, djadi djuga jang ber-bentuk Penetapan Presiden, kepada Madjelis Permusjawaratan Rak-jat (Pasal 1 ajat (2) Undang-undang Dasar: Kedaulatan adatatr di-ta^nga"n rakjat, dan dilakukan sepenuhnja oleh Madjelis Permusjawa-ratan Rahjat).

Kekuasaan mengatur sesuatu dengan Penetapan Presiden dapatdjuga bersumber pada Aturan Peraliha"n pa^sal IV sebagif kekuasaanluar biasa Presiden sebelurn Madjelis Permusjawaratan Rakjat di-bentuk.

rv. Apabila masih diperlukan peraturan pelaksanaan untukstratu Peraturan Presiden, maka dapat diadakan Keputusan-keputus-an Presiden. Dalam surat saja kepada Ketua Dewan penrahilanRakjat tedanggal20 Agustus 1959 No.2262lHlKl5g disebutkan bah,wa peraturan jang melaksanakan Peraturan Presiden bernama Per-aturan Pemerintah.

untuk mentjegah supaja tidak ada Peraturan Pemerintah jangberbeda djenis, maka sebaiknja peraturan pelaksanaan itu clriberi ben-tuk Keputusan Presiden sadja.

v. rnstansi-instansi lainnja hendaknja melakukan wewenangrnegsltyrnja denga.n suatu peraturan, djika perlu disusul dengan,ins--truksi dan melakukan wewenang bertindak lainnja dengan suatu ke-putusan.

Tembusan surat ini.disamaaikan kepada:1. Semua Menteri,2. Wakil Ketua Dewan Pertimb_angan _Agung,3. Ketua Dewan Perantjang Nasional,4. Ketua Mahkamah Agung,5. Djaftsa Agung,6. Ketua Bapekan,7. Ketua Dewan Pengawas Keuangan,8. Kepala Badan Pusat Intelligence,

untuk diketahui.

PRESIDEN R,EPUBLIK INDONESIA"SUKARNO.

3S

Page 36: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 3. TATA-URUTAN PERU\IDAI\I'G-IIIIIIANGAI\I B. I.

MADJELIS PDBMUSJAWABATAI\I BAKJATDjl. A"sia-Afrika 67, Ba,ndung.

Telepon 5L97,5199, 5636, 5637. Bandung, 12 Mei 1961.

No. : 1168AJiMPRS/61.

Lampiran : -.-Perihal : Penentuan Tata-urutan Perundang-undangan R.I.

tra

?,;

Menja,mbung surat Pimpinan MPRS tertanggal 23 Desember1960 No. 023AsI/MPRS/'60, mengenai tjatatan soal.soal jang diadju-kan dalam pertemuan Paduka Jang Mulia dengan Pimpina^n MPRStanggal 23 Desember 1960 di Istana Merdeka, pula menghubungipengadj'uan kem'bal,i soal tempat dari Ketetapan MPRS dalam ta"ta-unrtan Ferunda"ng-undangan Republik Indonesia, soal mana masihharus ditangguhkan pemutusannja oleh Paduka Jang Mulia, karenahal tersebut sedang dalam penindjauan dan penelitian oleh para Pern-bantu dan Penasehat Paduka Jang Mulia, perkeninkanlah dengan dniPi,4ltinan MPRS mengadjukan beberapa bahan pertimbangan dansaraq sebagai hasil karyanja dalam penindjauan dan penelitian soaltersebut oleh Badan Pembantu Pimpinan MPRS bersama-sarna pim-pinllr MPRS dalam musjawarah-musjawarahnja jang lalu sebagaiberikut:

1. Sunber llukm Nasiorml ldoEesi&.Dalam menindjau dan meneliti peralihan dan pergantian tata-

hukum rndonesia dari ,,hukum kolonilal" kedala-m nuxunn NA-Fr9N4t setjara sosiologis - juridis dan historis-juridis dapat kitaketahui {en_gan dj,elas, bahwa Sumhq daripada peiubahan dian per-gantian hukurn tersebut diatas adalah: hnvor-,usr NASroNar,TNDONESTA. Dalam pengertian ini, sudah djelastah bahwa RevolusiNasional rndonesia itu merupaka,n sumber hukum bagi rata-Irukum-Nasional-Indonesia.

2. Bevolusi Nasional Indonesib.Ja.ng dimaksud d.engan Revolusi Nasional rndonesia adalah

adjaran dan gerakan Bangsa rndonesia untuk merombak tata-susun-an kehidupan dan penghidupan Indonesia lama (kolonial-feodal) danTeraganlinja_ dengan tata-susunan kehidupan dan penghidupan rn-donesia iang b1ry, jai,tu tata-kehidupan dan penghidupan rnhonesiamenurut tjita4jita Revolusi Indonesia

Adapun tjita-tjita Revolusi Indonesia itu lahir dan tumbuh sertaberkemba^ng sedjak saat tjita.tjita tersebut dirumuskan dan diberiisi_untuk mendjadi !fr*_t"9j"aq d.qri adjaran dan gerail<an bangsalndonesia atau Revolusi Indonesia itu.

36

+.

+

,1-

a

--:

_ l

Page 37: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{f>

d"

Rumusan dan pengisian tjita-tjita Revolusi Indonesia itu terdja'di dalam tahun L9t7, dengan aiisin5a gerakan Nasional Bangsa Indo-nesia oleh Pemimpin Besar Revo,lusi Indonesia dengan guatq rumus-an tjita-tjita, janb kita kenal dengaq narna: Masjar_alrat.Adil-dan-Makirur,

-,sesuai dengan sifat,sifat kodrati Bangsa Indonesia sendiri,

atau jang sekarang krita kenal denga.n mmusan Masjarakat adil danmakmur berdasarkan Pantjasila.

Oleh seb,ab itu, selama tjita-tjita Revolusi Indonesia tersebut di-atas belum terlaksana, maka ,,Revolusi Indonesia belum-Iah selesai".

Dalam tata-pikiran dan tindjauan tersebut diatas, maka ,,Revo-lusi Nasional Indonesia sebagai sumber hukum Nasional Indonesiaadalah suatu ,,rangkaian proses perdialanan pe,robahan masjarakat"jang kini masih berlangsung.

3. Prokta,mnsi Kemerdekean L? Agustus L945.

Berd.asarkan tindjauan dan pengertian bahwa Revolusi Nasio,nalIndonesia adalah suatu ,,rangkaian proses perdjalanan perobaha,nmasj'anakat Indonesia", maka Proklamasi Kemerdekaan Indonesiapada h,nggal 17 Agustus 1945 adalah hanj,a suatu detik-permu-laa^nsanania dari salatr satu taraf Revohrsi tersebu,t, jang menurut adj'ar-an dari Pemlmpin Besar Revolusi Indo'nesia sendiri disebut: Per-mulaan Taraf Revolusi fisik.

Dalam hakekatnja, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945itu adalah bentuk pennmdjudan dari tj,ita.tji,ta dan tuntuta^n Revo-lu^si Indonesia, jang dinjatakan keluar dalam suatu rumusan chususuntuk dunia internasional dan nasional.

Dengan demikian, prokla"masi kemerdekaan 17 Agustus 1945 itubersumber pada Revolusi Nasional Indonesia sendiri.

Sifat azasr dari Proklamasi Kemerdekaan itu adalah "66n-malig", atau terdjadi hanja satu kali sadja.

Diakui, bahwa dalam rangk4ian proses perdjalanan RevolusiNasional Indonesia, detik Proklamasi Kemerdekaan LT Agustus194.5 itu adalah suatu detik jang maha-penting, iang merupakandetik-permulaan dari suatu taraf dalam perdj,ala'nan Revolusi Nasio-nal fndonesia jang mempunjai daja-menentukan, karena sedjak saatitu didirikanlah n e g a r a Republik Indonesia, iang memberikandasardanbentuk fo rm i I dari suatu peraturan p e ru nd ang -u nd an g an sebagai salah satu bagian dari H u k u m Nasio-nal Indonesia.

Sekalipun demikian, dalam rangkaian-kesatuan dari taraf-tarafRevolusi Nasional Indonesia, taraf fisik jang dimulai dari saat Prok-lamasi Kemerdekaan itu adalah hanja salah satu taraf sahad.ja. Olehsebab itu, Pimpinan MPRS berpendapat bahrva Proklamasi-Kemer-dekaantidakdapat d i p i s ah k an daniRevolusi Nasional In-donesia, ketjualihanja dapat dib e d a - b e d a k a n sahadja,dan oleh karenanja maka Proklamasi Kemerdekaan hanjalah meru-pa;kan sumberhukumdalam segi f o rmi ln j a sahadja, sedangjang dapat'disebut ,,sunber dari segala sumberhukum" bagi hukumNasional Indonesia itu adalah: Revolusi Nasional Ind.onesia sendiri.

.{>

$

--y.--if

,4--

37

Page 38: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*i:,

4. flndang-undang Da"sar - L945.

Sehari sesudah detik Proklamasi Kemerdekaan, diumumkanlahUndang-undang Dasar - 1945, jang rantjanga^nnja telah diolah dandikerd.jakan djauh,sebelum saat P,roklamasi Kemend.ekaan tiba, seba-gai perrrmusan dan bentuk perrrudjudan d.ari tjita-tjita Revolusi Na-sional Indonesia

Karena Undang-undang Dasar L945 diumumkan sesudah Prokla-masi Kernerdekaan dan mempakan salah satu bagian dari hukum-d,asar Tata-Hukum Nasional Indonesia seperti jang ditjita-tjitakanoleh Revolusi Nasional Indonesia, maka biasanja disebutlah:Undang-undang-Dasar-Proklamasi, guna membedakannja denganUndang-undang Dasar atau Konstitusi jang kemud.ian disusun dandipakai sebagai dasarhukum dalam penjusunan Tata-Hukum Nasio-nal Indonesia.

Diakui, bahwamenurutbentuk dan sjarat-sjarat f o rm i I -1jq, Undang-undang Dasar - L945 bersumber pada tindakan Bangsarnd,onesia jang kita sebut: Proklamasi Kemerdekaan t7 Agustus+945, tetapi rnenurut m a t e r i dan i s i n j a, tidak mungkindikemukakan, bahwa undang-undang Dasar

--194b itu bersumber

pad.a Prok,la,lTasi, karena menurut kenjataannja Undang-undangDasar - 1945 berasal da,n bersumber pada Revolusi Nasional rndo--nesia sendiri.

5. DehitPresiden: 5 DjuIi f gb9.Perdjalanan Republik rndonesia sebagai bentuk kemerdekaan

Bangsa Ind.onesia seperti dihasilkan oleh Revolusi Nasional fndone-eia sedjak dgtik Proklamasi Kemerdekaan 1T Agustus tg4s berlang-+nq mela_lui taraf-taraf pertumbuhan dan perkembangan RevoluiiNasional rndonesia dengan mengalami penobahan dan pergantianhukurndasarnja dalam bentuk Konstitusi Republik Indonesia Serikat-1949 dan und,ang-unilang Dasar sementara-lgbO, jang ternjata did.a-lqf""e mgng^atdung unsur-unsur jang bertentangan aenlan tjita-liltf F,evolusi rndonesia, seperti atriaup dan dipJrkembai.gka^n se-djaJ< Revolusi Nasional rndonesia menemukan rumusan dai bentukkonkrit dari tjita-tjitanja.

_ Dipakrinj? dan dipraktekannja unsur-unsur jang bertentang,andengan tj!t1-!jita Revolusi Nasionil Indonesia senliri",itu, menjeb-ab-kan membefok/menjelewengnja djalan Revolusi Nasional Ind6nesiad,a-ri li$-a-tjitalig j"rg pq""l untut< mengembalikan djata^nnja Re-volusi Nasional Indonesia kedalam relnja jrrrs semula, fraka dit utr-arkanlah Dekrit _P^residen/panglima TertinlgiAngkatan perang ter-tanggal-5 _Djuli_1959, jang mgngakibatkan kernbitin;a dan berial<u-nja_ lagi_dasar-hukum Republ,ik rndonesia jang seitruta: undang-und.a.ng Dasar-1945 atau,,Und.ang-undang Dasai proklamasi',.

- ^ . _se_perti lalnja _dengqn proklamasi Kemerdekaan LT Agustus4945, djuga-Dekrit presiden b Djuli lgbg adalah hanja suatii a"ur.lprmulaan dari suatu taraf bam- sadja dalam perdjallanan nevotusiNa"sional fndonesia.

38

2.4

.v->

i

\I:

-1-

Page 39: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ii

€[a-: '

Djuga Dekrit Presiden 5 Djuli 1959 adalah hanja "66n-malig"atau terdjadi hanja satu kali sadja.

Seperti halnja dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, janghanja merupakan sumberhukum-formil dari Undang'undang Dasar-7945 dan Tata-Hukum Nasional fndonesia sahadj,a, demikian pulaDekrit Presiden/Pangl,ima Tertinggi Angkatan Perang hanja meru-paka,n suatu tindakan-hukum dalam Tata-hukum Nasional Indone-sia, jang didasarkan atas tjita-tjita Revolusi Nasional Indonesia.

Oleh sebab itu, dalam tata-urutan Perundang-undangan Repu-bli,k Indonesia, Dekrit Presiden sebagai suatu ,bentuk perundang-undangan Republik Indonesia mempunjai tempat-kedudukan jangs a m a dengan Undang-undang Dasar-1945, karena keduaduanjaadalah akibat-langsung dari Proklamasi Kemerdekaan sebagai detik-permulaan realisasi tjita-tjita Revolusi Nasional Indonesia dalambentuk Negara dengan tata-hukumnja.

6. Ketetapan MPRS.

Apabila Undang-undang Dasar-1945 telah berlaku lagi, pelaksa-naannja memerlukan masa-peralihan seperti diatur dalam AturanPeralihan dari Undang-undang Dasar itu.

Presiden mengatur dan menjelenggarakan tata-kenegaraan me-nurut Undang-undang Dasar-1945 dengan kekuasaan jang diberikanoleh Aturan Perathan itu.

Setelah dikeluarkannja Dekrit Presiden tanggal 5 Djuti 1959,selain Undang-undang Dasar.1945 djuga Dekrit harrrs dilaksanakan.Untuk rnelaksanakan Dekrit itu dikeluarkan Penetapan Presiden-

Unfu:k melaksanakan Undang-undang Dasar-1945 dalam masa-Peralihan atas kekuatan d.an wewenarrg Presiden menurut ketentuan-ketentuan dari Aturan Peralihan, dikeluarkan pula Penetapan Pre-siden.

Salah satu akibat dari Penetapan Presiden, ineonkrito PenetapanPresiden No. 2i1959, dibentuklah Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara. Hasil Pemndang-undangan dari MPRS disebut KETE-TAPAN MPRS, dan berisi garis-garis besar haluan Negara, Pelalc-sanaan dari Ketetapan MPRS itu diserahkan kepada Presiden, d,antjara pelalrsanaannja dapat diatur dengan bentuk perundang-unda4gan menurut Undang-undang Dasar-1945, jaitu:a. Undang-undang;b. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang;c. Peraturan Pemerintah.

Manal<ala ketiga djenis bentuk perundang-undangan seperti di-aturol'ehUndang-undang Dasar-1945 t i d a k mbmberikan ke-tentuan, maka pelaksanaan Ketetapan MPRS didjalankan denganPenetapan Presiden atas dasar wewenangnja menurut Atura^n per-alihan dan pula sebagai akibat dari Dekrit presiden b Djuli 1gbg.

s]-

€,

t-

4,,

39

Page 40: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r

PERATURANPElMERINTAH

a'Dalam tata-pikiran gepgry tersebrrt diatas, sudehlatr d.apat di- igamtarkan tata-urutan a_"", 4:."is-djenis p.*ira""g-u"daogi"-n"-

publik_rndonesia berdasarkan fimgsi dan *it""i a"rl"uap:u,fr dj;; -:*perundang-undangan tersebut.

Djelasnja,- sesudah_,u4*-s-undang_ Dasar sebagai akibat lang-"'ong.

dar?i Proklamasi KemerGkaan fi Agustus rg?r "t"o b"r."it

ljgg{." 5 Djuli 1959, menjusullah datarn t"ata-urutannja l(etetapanMPRS.

Kemudi^an menjusul h"yl^ pemndang-undangan menurut keten-tuan Undang-undang Dasar-194b.

7. TATA-TIBUTAI\I PNRUNDAI\TG-UIVDAIIIGAII DALIIM SCEEMA

REVOLUSIINDONESIA

PROKLAMASIKEMERDEKAAN

U.U.D.1945

KETIi.!TAPAN2I\/[PR,S

TJNDANG.UNDANG

PERATURANPEMEIRINTAHPENGGANTI

UNDANG.UNDANG

!rl-

I

I

,f

"1

{

+

IPERATURANPRESIDEN

KEPIIIUSANPRESIDEN

40

I

Page 41: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tl*

;

PENDJELASAN.

1. Dekrit Presiden sama tingginja dengan Undang-undangDasar'45.

2. Ketetapan MPRS sebagai hasilJegislatif MPRS adalahlebih rendah darripada U.U.D.-45 dan Dekrit Presid^en, tetapi lebihtinggi daripada Undang-undang atau Penetapan Presiden.

3. Functie Penetapan Presiden ad,alatr untuk melaksanakan:a. Dekrit Presiden (dictum keputusan).b. U.U.D.-45 pasal W Aturan Peralihan-c. Ketetapan MPRS.

4. F unetie Undang-undang adalah untuk melaksanakan:

a. U.U.D.-45.b. Ketetapan MPRS.

5. Functie Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-undangadalah untuk melaksanakan:

a. U.U.D.-45.

b. Ketetapa^n MPRS.

6. Penetapan Presiden, Undang-undang dan Peraturan Peme-rintah Pengganti Undang-undang mempunjai kedudukan jang srlmatingkatnja.

7. Berhubung dengan ad. 6 diatas, maka hal-hal jang hams di-atur dengan undang-undang (jang dibuat oleh Presiden bersama-sama DPR-GR), ialah antara lain Anggaran Belandja, Padjak danPengawasan penggrmaan Keuangan Negara.

8. Schema diatas hanja berlaku dalam m&sa peralihan, artinja:selama belum dapat dibentuk MPR, DPR, dan DPA menurut U.U.D.-45, pun hanja berlaku selama jang mendjabat Presiden adalah pe-mimpin llesar Revolusi Bung Karno.

9. Djika MPR, DPR dan DPA sudah dapat dibentuk menurutq.U.D.:45, maka jang berlaku sepenuhnja hanjalah BT pasal pokokdaripada U.U.D.-45.

Demikianlah hasil pemikiran dari Musjawarah pimpinan MPRSdan Badan Pembantu Pimpinan MPRS mengenai masalah tata-urutandalam Perundang-urrdangan, j,ang dengan ini saja sampaikan denganho_rmat lepada Paduka Ja,ng Mulia sebagai sumbangai usaha unTuksekiran_ja.dapat digunakan sebagai bahan dalam penetapan paduka{*og_\{ylla tentang hierarch,i I ata:u tata-urutan penrndang-undanganRepublik Indonesia.

4L

Page 42: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

A-tp_qgrhatian paduka Jang Mrrlia terhad,ap su:rrbangan pemi-kiran MPRS tersebu! tertebih ainuu saia *jap[; t."irfi k"":h.

Pimpinan

adjelis *T;il,ilffi, Rakiar sementara

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

KepadaPaduka Jang Mulia PRESIDEN

Republik trdonesiadi

DJAKARTA.

42

Page 43: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+

-{

$ 4. WEWENANG MADJELIS PDBMUSJAWAEATAN BAKJATSEMENTABA

REPUBLIK INDONESIAPERDAIVA MENTERI

Djakarta, 30 Nopember 1960.

Kepada

No. : 25937/60. J.M. Pd. Ketua MadjelisLampiran Perzrusjawaratan RakjatHal : Wewenang Ma- Sementara

djelis Permusja- diwaratan Rakjat$;;;;"". ----"-- Djakafta.

Memperkuat pembitjaraan saja dengan J.M. dengan telepon hariini, dengan ini dlberitahukan dengan hormat hasil pembidaraandengan P.J.D[. Presiden pada hari ini. P.J.M. dapat menjretucljui po-kok pikiran sebagai berikut :

1. Selama Madjelis Permusjawaratan Rakjat belum dibentuk makawewenang Madjelis Permusjawaratan Rakjat menunrt Undang-undang Dasar jang berupa wewenang menetapkan garis-besarHaluan Negara termasuk garis-garis besar pembangunansemesta, didjalankan oleh Madjelis Penrrusjawaratan RakjatSementara.

2. Wewenang Madjelis Permusjawaratan Rakjat untuk menetap-kan Undang-undang Dasar dan untuk memilih Presiden danWakil Presiden tidak didjalankan oleh Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara.

3. Presiden adalah mandataris dari Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara dalam hal mendjalankan ketetapan-ketetapanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara tentang Garis-ga-ris Besar Haluan Negara, termasuk garis-garis besar Pemba-ngunan Semesta.

Tembusan surat ini dikirimkan kepada J.M. Menteri Perta^nrauntuk diketahui.

Menteri Penghubung DPR/MPR,

\ (Ds. W.J. Rumambi).

tr

43

Page 44: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

F

S 5. PENETAPAN TATSIBAN BESII{I KETETAPAI\T-KME. 11

TAPAN MPBS.

PEBATUBAN PBESIDEI\T BDPTIBLIK INIruYSIIANo. 4 TAEITN 1gO1

tentans

PUITf,TAPAIV TAFTIIBAIT BESI1uI DABI T(nTETAPAIIT-KETSTAPAN MPRS.

PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA,Membatja : srrat dari pimpinan MpRS tertanggal g pebruari

No. 204lMPRsi61 dan tanggar 2L pebnrari 1961 No.-zze/MpRS/61;Menimbang : bahwa presiden selaku Mandataris MpRs me-

nganggap lnrlu menetapkan suatu penegasan tentang Badan peme-rintah ia'ng berwenang memberi tafsiran resmi *eogett*i Ketetapa^n-ketetapaa, MPRS guna dipakai sebagai pegangan dalam penjelengga- Fraan pelaksanaan Ketetaparr-ketetapan MpRs tersebut;

Mengingat :

1. Pasal 2 apt (1) Undang-undang Dasar;2. Penetapa^lr Presiden No. 2 tahun lgbg;8. Musjawara^b _Pnesiden/Mandataris d.engan pimpinan MPRS

pada tanggal 21 Maret 1961; - rMemutuskan:

Mgnetapkalr : Peratuan hesrden tentang penetapan tafsiranrersmi dari Ketetopan-ketetapan MpnS.

BABTe,ntang tafsiran.

pasal 1.

- Tsfsiran janq resmi d,ari semua Ketetapan-ketetapan MpRS janggd"l ada jang akan dikeluarkan sedjak m-ulai berlakunja PeraturanPresiden ini, hanja dapat ditetapkan oleh MpRS denganMandataris.

Pasal 2. r

PresidenTMandataris mengadakan perubahan tafsiran d,enganMPRS apabila tafsiran tersebut kurang selaras dengan penjeleng-garaan Pelahsanaan Ketetapan MpRS itu.

4J

Page 45: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

{

Ketentuan penutup.

Peraturan Presiden ini mulai berla^ku pada hari ditetapkan.

dgar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkanpengpndangan Peraturan Presiden ini dengan Penempatan dshnIrenbaran Negara Republik Indonesill

Ditetapkan di Dj*eftrprds tenggd 11 April 1961.

Pnegid€q Eeptrblih Indonerir,

SUTAENo.

Dftudangkan di Djekartapeda tanggal 11 April 1961.

Sekertaris Negara,

MOCH. ICHSAIY.

I*mbaran-Negara Tahun 1961 No. 108.

3

\{5

Page 46: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 47: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

s1.

s2.

s3.

$4.

Sr.

$0.

$7.

$8.

se.

B A B : tr ICHTISAB PEBATUBAITI-PEBAfiIBAI|I

. NEGABA MEIIIGENAI IItrP3.S.

Halaman

Dekrit Presiden

u.u.D. 1945

Penetapan Presiden

Peraturan Presiden

Penrndang-undangan

Peraturan Pemerintah ..

Keputusan Presiden

Keputusan Menteri Pertama

Keputusan Menteri Dalam Negeri

LL4

L24

26L

47

Page 48: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 49: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 1. DEKRTT PRESTDEN.

IMFU'IUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANo. 150 TAHUN L959

tentang

pBEsrDrDt\r BEPUBLTK rnilx)r\rE3HifficrrMA

Ientang

KIUMBALI KEPADAU1\IDN\TG-UI\IDANG DASAB 1945.

DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA.KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA

TERTINGGI ANGKATAN PERANG.

Dengan ini menjatakan dengan chidmat:

Bahwa andjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali ke-pada Undang-undang Dasar L945, jang di,sampaikan kepada segenaprakjat fndonesia dengan Amanat Presiden pada tanggal 22 April1959, tidak memperoleh keputusan dari Konstituante sebagaimanaditentukan dalam Undang-undang Dasar Sementara.

Bahwa berhubung dengan pernjataan sebagian terbesar Ang-gota-anggota Sidang Pembuat Undang-undang Dasar untuk tidakmenghadiri lagi sidang. Konstituante tidak mu,ngkin lagi menjelesai-kan tugas jang dr,pertjajakan oleh raJrjat kepadanja.

Bahwa hal jang demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraanjang membahajakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa danBangsa,_ se4a merintangi pembangunan semesta untuk mentjapaimasjarakat j,ang adil dan makmur.

Bahwa dengan dukungan bagian terbesar Rakjat rndonesia dand.idorong o-leh kejiakinan kami sendiri, kami terpaksa menempuhsatu-satunja djalan untuk menjelamatkan Negara Proklamasi.

Bahwa kami be1|ejak4-"q bahwa Piagam Dja}arta tertanggal22 Djuni 1945 mendjiwai undang-und.ang Dasai 1945 dan adiilhmenrpakan suatu rangkaian-kesatuan d.engan Konstitusi tersebut.

238.18 (4)49

Page 50: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7

Maka atas dasar-dasar tensebut diatas,

KAMI PRESIDEN REPUBIJK INDONESH/PANGLIMATERTINGGI AIVGKA,TAN PERANG.

Menetapkan pembubaran Konstituante.

Menetapkan Undang-undang Dasar.1945 berlaku bagi segenapBangsa fndonesia dan selumh tumpah darah Indonesia, terhitungmulai hari tanggal penetapan Dekrit ini, dan tidak berlakunja lagiUndang-urdang Dasar Semeirtara.

Pembentukan Madjelis Rffiius;"awaratan Rakjat Sementara,ians terdiri atas daerah-daerah dan golongan-golongan, serta pem-bentukan'Dewah' Perttrnbangan Agung Sementara,-akan diseleng-garakan dalam waktu jang sesingkat-singkatnja.

Ditetapkan di Djakarta.Pada tanggal 5 Djuli 1959.

Atas narn& Rakjat IndonesiaPresiden Republik Indonesia/Panglima

Tertinggir Angkatan Perang,

SUKANNO.

Page 51: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 2. UI\TDANG-UNDNYG DASAB 1945.

UNDAIIIG-UNDANG DASAB NEGABA BEPUBLIKINDONESIA TAIIUN

PEMBUKAAI\I

(Prambule)

Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsadan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas du'nia harus dihapus-kan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri"keadilan.

Dan perdjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sam-pailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausamengantarkarn rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaanNegara Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan mak-mur.

Atas berkat rachmat Allah jang maha kuasa dan dengandidorongkan otreh keinginan luhur, supaja berkehidupan kebang:saanja,ng bebas, maka rakj'at Indonesia menjatakan d.engan ini kemer-dekaannja.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu PemerintahNegara fndonesia jang melindungl segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memadjukan kesedjah-teraan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melak-sanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamai-an abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Ke-bangsaan Indo,nesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negarafndonesia, jang terbentuk dalam suatu susunan Negara RepublikIndonesia jang berkedaulatan rakjat dengan berdasar kepada:ke-Tuhanan Jang Maha Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab,Persatuan Indonesia, dan Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmatkebidjaksanaan dalam permusjawaratan/perwakilan, serta denganmewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia.

;c. !

tg45

UNDANG-UNDANG DASAR

BAB I.Bentuk dan Ked"aulatan.

Pasal 1.

(1) \ega_rg- fndonesia ialah Negara kesatuan, jangRepublik.

(2) Kedaulatan adalah ditangan rakjat, dan dilakukanoleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat.

berbentuk

sepenuhnja

51

Page 52: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4-

-*BAB II.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat.

Pasal 2.

(1) Madjelis Permusjawaratan Rakjat terdiri atas anggota-anggotaDewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan-utusan dariDaerah-daerah dan golongan-golongan menurut aturan jangditetapkan dengan Undang-undang.

(2) Madjelis Permu,sjrawaratan Rakjat hersidang sedikitnja sekalidalam lima tahun diibu-kota Negara.

(3) Segala putusan Madjelis Permusjawaratan Rakjat ditetapkandengan suara jang terbanjak.

Pasal 3.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat menetapkan Undang-undangDasar dan garis-garis besar dari pada haluan Negara.

BAB III.Kekuasa,an Pemerintahan Negara.

Pasal 4.

(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasdan Pemerintah-an menurut Undang-undang Dasar.

(2) Dalam melakukan kewadjibannja Presid.en dibantu oleh satuorang Wakil Presiden.

Pasal 5.

(1) Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang-undangdengan persetudjuan Dewan Perwakilan Rakjat.

(2) Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah untuk mendj,alan-kan Undang-undang sebagaimana mestinja.

Pasal 6.

(1) Presiden ialah orang fndonesia asli.(2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Madjelis Permusja-

waratan Rakjat dengan suara jang terbanjak.

Pasal 7.

Presiden dan Wakil Presiden memegang djabatannja selamamasa lima tahun, dan sesudahnja dapat dipilih kembali.

Pasal 8.

Djika Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukankewadjibannja dalam djabatannja, ia diganti oleh Wakil Presidensampai habis waktunja.

52

?

E-

< l

Page 53: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

i

I

I

t/)

1"

I

Pasal g.

sebelum memangku djabatarlnja, presiden dan wakil presiden, bersumpa_h men_urut. qgalla, atau Grdj,andji dengan sungguh-sung-

g"tr.gih4ap?n Madjelis Permusj'awaratan Rakjat atau delvan pei-wakilan Rakjat sebagai berikut:

Sumpah Presid.en (Wakil presiden) :

,,Demi Allah, saja bersumpah akan memenuhi kewadjiban pre-siden Republik rndonesia (wakil presiden Republik fndonesia)den_gan sebaik-baiknja d?T F"qdil-adilnja, qremegairg teguh undang-undang pas-ar dan mendjalanlan segala undang-undalg dan pei-aturannja dengan selurus-lurusnja serta berbakti kepada Nusadan Bangsa".

Djandji Presiden (Wakit Presiden) :

_ ,,saja berdjandji dengan sungguh-sungguh akan memenuhikewadjiba"n_Presiden_ Rgp}blik Indonesia (W;kil presiden Republikrnd-onesia) dengan sebaik-baiknja dan seadil-adilnja, memegang ieguhundang-undprg Dasar dan mendjalankan segala Undang-u-nding danPeraturannja dengan selurus-luiusnja serti berbakti lepada "Nusa

dan Bangsa".

Pasal 10.

Presiden memegang kekuasaan jang tertinggi atas AngkatanDarat, Angkata"n Laut dan Angkatan Udara.

Pasal 11.

Presiden dengan persetudjuan Dewan perwakilan Rakjat menja-takan p€rmg, membuat perdamaian dan perdjandjian dengan Negaralsin.

Pasal 12.

Presiden menjatakan keadaan bahaja. sjarat-sjarat dan akibat-nja keadaan bahaja ditetapkan dengan Undang-undang.

Pasal 13.

(1) Presiden mengangkat Duta dan Konsul(2) Presid.en menerirna Duta Negara lain.

Pasal 14.

Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabititasi.

Pasal 1b.

Presiden memberi gelaran, tanda djasa dan lainJain tanda kehor-matan.

Page 54: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB TV.

I)ewan Pertimbangan Agung.

Pasal 16.

(1) Susunan Dewan Pertimbangan AgungUndang-undang.

(2) Dewan ini berkewadjiban memberi djawabsiden dan berhak memadjukan usul kepada

ditetapkan dengan

atas pertanjaan Pre-Pemerintah.

(1)(2)(3)

BAB V.

Kementerian Negara.

Pasal 17.

Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara.Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan.

BAB VI.

Pemerintah I)aerah.

Pasal 18.

Pembagian Daerah Indonesia atas Daerah besar dan ketjitr,dengan bentuk susunan pemerintahannja ditetapkan dengan Undang-undang, dengan memandang dan mengingat dasar permusjawaratandalam sistim Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal-usul dalamDaerah-daerah jang bersifat istimewa.

BAB VII.

Dewan Perwakilan Rakjat,

Pasal 19.

(1) Susunan Dewan Perwakilan Rakjat ditetapkan dengan Undang-undang.

(2) Dewan Perwakilan Rakjat bersidang sedikitnja sekali d.alamsetahun.

Pasal 20.

(1) Tiap-tiap Undang-undang menghendaki persetudjuan DewanPerwaftilan Rakjat.

(2) Djika sesuatu rantjangan Undang-undang tidak mendapat per-setudjuan Dewan Perwakilan Rakjat, maka rantjangan tad.itidak boleh dimadjukan lagi dalam persidangan Dewan Perwa-kilian Rakjat masa itu.

54

r-

*-

Page 55: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*Pasal 21.

,F (1) loggot*-.anggota Dewan Perwakilan Rakjat berhak rnemadju-kan rantjangan Undang-undang.

(2) Djika rantjangan itu, meskipun disetudjui oleh Dewan Penra-kilLn Rekjat, tidak disahkan oleh Presiden, maka rantjangantadi tidak boleh dimadj,ukan lagi dalam persidangan De*anPerrvakilan Rakjat masa itu.

Pasal 22.(1) Dalam hal ihwal kegentingan jang memaksa, presiden berhak

menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undang-undang.

(2) Peraturan Pemerintah itu harus mendapat persetudjuan DewanPerwakilan Rakjat dalam persidangan jang berikut.

(3) Djika tidak mendapat persetudjuan, maka peraturan pemerintahitu harus ditjabut.

BAB VIII.

Hal Keuangan.

Pasal 23.

(1) $nggarlg Pendapatan dan Belandja ditetapkan tiap-tiap tahun{e1san und.ardg-undang. Apabila Dewan p6rwakilai nailat ti-dak-menjetudjul ?nggaran jang diusulkan pemerintah, malra pe-merintah mendjalankan anggaran tahun ja,ng lalu.

(2) seg-ala padjatc untuk keperluan negara berdasarkan und.ang-undang.

(3) Maljam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-)undang.

(4) Hal keuangan negara selandjutnja d.iatur dengan undang-undang.

(5) untuk memerikxl tang_gung-djawab terrtang keuangan negaradiadakan suatu Badan Pemeriksa Keuanga^nl 3ang p6raturailnjaditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemerii<saan itu dib;-ritahuka^n kepada Dewan Perwakilan Rakjat

BAB IXKekuasaa,n Kehakiman.

Pasal 24.

(1) Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agungdan lain-lain Badan Kehakiman menurut Undang-undang.

(2) susunan d,an kekuasaan Badan-badan Kehakiman ihldiatur de-ngaJr Unda"ng-undang.

-+-

---f

.?

bb

Page 56: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 2b.

-- - Fi"{*-tialat untuk m_e_nd_jadi dan untuk diperhentikan sebagaiHakim ditetapkan dengan Undiang-undang.

BAB X.

Warga Negara"

Pasal 26.

(1) I*F merl$3di warga Negala ialah ora,ng-orang bangsa rndo-nesia aseli .dan oryng-qrgg balgsa lain j"ang aft"trt

"ii- aettguo

Undang-undanrg sebagai Wirga Negara.(2) sjarat-sjarat jang_ mengenai kewargaan Negara ditetapkan

dengan Undang-undang.

Pasal 27.

(1) Fs*q warga {egqa bersamaan kedudukannja didalam Hu-kum dan Pemerintahan dan wadjib mendjundjring Hukum danPemerintah itu dengan tidak ada ket5uatinja.

(2) fiap-tiap W?rq" \e-gara berlrak atas pekerdjaan dan penghidup-an jang lajak bagi kemanusraan.

BAB XI.

Aga,ma"

Pasal 28.Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dan turisan dan sebagainja ditetapkan den-gan und"ang-undani-

Pasal 29.

(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Jang Maha Esa.(2) Neg?ra mendjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk me-

meluk agarganja masing-masing dari unduti toerftaoat menurutagamanja dan kepertjajaannja.-

BAB XII.

Pertahanan Negara.

pasal 80.

(1) fiap-tiap W?rgr Negara berhak dan wadjib ikut serta datamusaha pembela-an Negara.

(2) sjarat-sjarat tentang pemberaan d.iatur dengan undanig-undang.

56

Page 57: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.,#ry,,][

lll

lil

tlt

ilt

iI

BAB XIII.

Pendidikan.

Pasal 31.

(1) Tiap-tiap Warga Negara berhak mendapat pengadjaran.(2) Pemerintah mengusahakan dan menjelenggarakan satu sistim

pengadjaran nasional, jang diatur dengan -Undang-und.ang.

Pasal 32.

Pemerintah memadjukan kebudajaan nasionar rndonesia.

BAB XrV.

Pasal 33.

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasazas kekeiluargaan

(2) Tjabanrg-tjabSlrg _pJgduksi jan_g penting bagi Negara dan jangmengusai h{j{ hi$up orang banjak dikuasai oleh Negara.

(3) Bumi dan air_dan kekpjaan-alarn- iang terkandung diEalamnjadikuasai oleh Negara dan dipergunat<an untuk sebelar-besar k-e-makmuran rakjat.

Pasal 34.F'akir miskin anak-anak jang terlantar dipelihara oleh Negara.

BAB XV.

Bendera dan Bahasa.

Pasal 35.

Bendera Negara Indo,nesia ialah Sang Merah putih.

Pasal 36.

Bahasa Negara ialah Bahasa fndonesia.

BAB XVI.

Perubahan Undang-undang I)asar.

Pasal 87.(1) untuk mengubalr JJndang-un{gg p?.qr sekurang,kurangnj a 2lB

dari pada_-djumlah anggota Madjeris permusja*aratan-Rikjdtharus hadir.

(2) Putusan diambil -dengan.persetudju_an sekurang-kurangn ja 2/Bdari pada djumlah a^nggota jang hadir.

fj

Page 58: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ATT,IRAN PERALIHAN.

Paffif LPa"nitia Pelsiapaq Kemerdekaan rndonesia mengatur dan me-

njelenggarahan kepindahan Pemerintahan kepada peirerintah rndo-nesia.

Pasal II.

. - S€igala_Badqp_Negara-dan Peraturan jang ada masih rangsungLerlaku, selama belun diadahan jans baru-meiumt undang-"fra""FDasar itu.

Pasal III.

.U. ntuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih olehPanitia Persiapan Kemerd,ekaan Indonesia.

Pasal fV.Sebelum Madjelis Permusjdwaratan Rakjat, Denan pervyakilan

Rakjat drun Dewan Pertimba^ngan Agung dibentuk rnenunrt Undang-lndang Dasar ini, segala kekuasaannja didjalankan oleh Presidendengan bantuan Komite Nasional

ATURAN TAI\IBAHAN.

(1) Dalam enam bulan sesudah achirnja peperangan Asia Timur Ra-ja,_ Presidea rndonesia-meng_atF dai inenjelenggarakan segalahal jang ditetapkan dalam flndang-undang-Dasii ini.

(2) Dalam enam bulan sesudah Madjelis permusjawaratan Rakjatdibentuk, Madjelis itu bersidang untuk menitapkan undarig-undang Dasar.

ftI

+

3

68

Page 59: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t; PENDJELIISAN TENTANG UITDAIVG-UNDNYG DASABNEGABA INDONESIA.

I.i.,

UMUM.L Undang-undang Dasar, sebagian dari Hukum Dasar.

_ .9"9rng-undang Dasar suafg _''egara ialah hanja sebagiandari hukumnja d_asar n_egara itu. undang-undang Dasar ialah hu[um9".31 ialg tertulis, sedang disampturgnia undaig-undang Dasar ituberlakq djus? hukum dasar jang lidat<-tertulis, Ialah atiran-aturandasar j,ang timbul dan terpelihira dalam praktek penjelengg"";;Negara, meskipun tidak ditulis.

Memang untuk mgnjelid.iki Hukum Dasar (droit constutionnel)suatu nggar?, FqF.tjuku.p. !?tti" menjelidiki pasat-pasal undang-undang.D-asa:rrja (loi constitutionnelle) iadja, aftan tetapi harus me_njelidiki $juga sepagaimana prakteknja dan bagaimana suasana ke-batinannja (geistlichen Hintergrund) dari Undaig-undanE Dasar itu.. - u1da1s-ynd?Tg.D-asa1 Negara manapun tidak dapat dimengerti,ka.l au han ja {ibatja teksnja sadja. untuk-mengerti suigguh-sun"gguhmaksudnj_a undang-gndang Dasar dari suatu Negaril kita liamsmempeladjari djuga bagaimana terdjadinja teks itu] harus diketahuiketerangaa-keteranrgannja dan djuga tranis diketahui dalam suasanaapa teks itu dibikin.

_ Dengan 4.,Tit i"p lrit". dlpat mengerti apa maksudnja undang-Jgdpttg jan_g kita. peladjari aliran pikiran apa Sang menljadi dasirUndang-undang itu.

il. Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan.

- Ap+ah qokok-pokok iang 'terkandung dalam pembukaan un-dang-undang Dasar.

1. Negara legifu.bunjinja-- jqrq melindungi segenap banfsaIndonesia dan selumh tuqpah darah Inlonesia derigan ierdisar ataspersatuan dengan mewudjudkaxr keadilan sosial bali seluruh rakjatIndonesia.

Q?l"m pembukaan ini diterima aliran pengertian Negara persa-tuan Negara jang melind.ungi dan meliputi segenap bangsa selumh-nJa.

Piadi Negara mengatasi segala paham golongan, mengatasigegaQ -paham perseorangan. Negara, menurut pengbrtian ,,pembu-kaan'l itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa rndone-sia seluruhnja. rnilah suatu dasar Negara jang tidak boleh dilupakan.

_ .2. Negara hendak mewudjudkan keadilan sosial bagi seluruhrakjat.

3. Pokok jang ketiga jang terkandung dalam ,,pembukaan', ia-l_ah negara jang berkedalautan Rakjat, berdasar atas kerakjatandan permusjawaratan perwakilan.

59

Page 60: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Oleh karena itu sistim nqgara jang terbentuk dalam Undang-undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan Rakjat dan berdasaratas perrrusjawaratan perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengansifat masjarakat Indonesia.

_ - 4. Fp\ok pikiran jang keempat, jang ,terkandung dalam pem-bukaan iala'h negara berdasar atas ke-Tuhanan Jang Maha Esa menunrt dasar kemanusiaan jang adrl dan beradab.

oleh karena itu undang-undang Dasar hams mengandung isijang_ mewadjibkan Pemerintah dan lain-lain penjetengg6ra negara,untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan jang luhui dan meme.gang teguh tjita-tjita moraal rakjat jang luhur.

m. Undang-undang Dasar mentjiptakan pokok pikiran jangterkandung dalam ,,pembukaan" dalam pasal-pasalnja. -

-Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan &ariundang-undang.. DT-?." Negara rndoneJia. pokok=pokok pikiran iniTewudju_dkan'tjita-tjita hukum (Rechtsidee) ja^ng irenguasai hukumDasar N_egara, baik hu_kgm jang terturis (unaJng-un-dang Dasar),maupun hukum jang tidak tertulis.

undang-undang Dasar mentjiptakan pokok-pokok pikiran inidala^nr pasal-pasalnja.

fV. Undang-undang dasar bersifat singkat dan soepel.

. .undang-undang-.dasar_ hanja memuat BT pasal. pasal-pasal lainh.ania meTuat_peralihan da,n iambahan. MakL rentjana i^ni sangatsingkat djika dibandingkan misa,lnja dengan undan|-undahg daEarFilipina.

Maha telah tjuk}q djikalau undang-undang Dasar hanja memu-at aturan-aturan poko]<, hanja memuaf garis-glris besar sdbagai in-struksi, kepada Pemerintah Pusat dan lain-lain penjelenggara NegarauJrt"L menjelen_ggarakan kehidupan Negara dan lieseajitrteraan so-sial. Tenrtama bagi negara banr han ne{ara muda, lebifr baik hukumdasar jang tertulis itu hanja memuat ituran-aturan pokotr, ."a*"gaturan-aturan jang_ menjelenggarakan aturan pokok itu diJerahkaikepada undang-un$ang j"ttg Grilr mudah tjarbnja *"*n""1*.*-bah dan mentjabut.

Demikianlah sistim Undang-undang Dasar.Kita hams

1en-antia,sa _ingat kepada dinamik kehidupan masjara-{1t dan lrlegqra-Indonesia. Masjaraftat dan Neigara Indoiesia tumbuhdjamln bembah temtama pada djaman revSlusi lahir batin seka-r"ng ini.

oleh karena itu kita hams hidup setjara dinamis, hams melihatpg?la- gerak--gerik kehidupan masjarakal dan Negara rndonesia.Berhubung dgngan_ itu djanganlah terigesa-gesa m6mberi kristalisasi,memberi bentuk (Gestaltung) kepada pikiran-pikira^n jang masihmudah beruba,b-

60

v

+^,

Page 61: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-!.1

lt

Memang_ sifat aturan jang tertulis itu mengikat. oleh karena-i!u, r_nakin ,,soepel" (Elastic) sifatnja aturan itrl makin baik. Djadikita harus menrljaga.supaja sistim undang-undang Dasar djangansampai keting_galan djaman. Djangan sampai kita mimbikin unoing-undang ialg lekas ujsang ("verouderd"). Jang sangat penting daramPemerintahan dan dalam hidup Negara, ialah semangat, semangatIrgr? penjelenggara Negara, semangat para Pemimpin Pemerintahan.Mesbinun-dibikin undang-uo4a,rg Dasar jang menurut kata-katanjabersifat kekeluargaan, apabila- semangat para penjelenggaraanNegara, pa-ra pemimpin pemerirntahan ltu bersifai p-erseo-"ingan,Undang-undang Dasar tadi tentu tidak ada artinja dalam prakl,ek.

- selahF+jl meskipun undang-undang Dasar itu tidak sempuma,4"1 tetapi djikalau semangat para penjelenggara pemerintahai baik,_undang-Ildrrlq Dasar_ itu tentu tidak akan merintangi djalannjal.[uqq{". Djadi i_ang paling penting ialah semangat. Maria semangltitu hidup, atau dengan lain perkataan, dinamis. Berhubungan denganitu, _ hanja _aturan-aturan pokok sadja harus ditetapkan dalam_Undang-_undang Dasar; sedangkan hal-hal jang perlu untuk menje-leng_garaka! Aturan-aturan Pokok itu harus diserahkan kepahaUndang-undang.

SISTIM PEMERINTATIAN NEGABA.

sistim Pemerintahan Negara jang ditegaskan dalam unda^ng-undang d.asar ialah :

I. rndonesia, ialah negara jang berdasar atas Hukum (Rechts-staat).

Negara rndonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat) tidakberdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).

II. SistimKonstitusionil.Pemerintahan berd.asar atas sistim Konstitusi (hukum d,asar),

tidak bersifat absolutisme ,(kekuasaan jang tidak terbatas).III. Kekuasaan Negara jang tertinggi ditangan Madjelis per-

musjawaratan Rakjat (die gesamte Staatsgewalt liegt allein bei derMadjelis).,. Ked.aulatan rakjat dipegang oleh suatu Badan, bernama,,Madjelis Permusjawaratan Rakjat", sebagai pendjelmaan seluruhRakjat L-rdonesia (Vertretungsorgan des Willens des Statvolkes).

- Mad.jelis ini menetapkan undang-undang Dasar dan menetapkan

garis-garis bes_ar haluan Negara. Madjelis ini mengangkat KepalaNegara (Presiden) dan Wakil Kepala Negara (Wakil presiden).

_ Madjelis inilah jang memegang kekuasaan Negara jang tertinggi,sedang Presiden harus mendjalankan haluan Negara menurut gaiis-garis besar jang telah ditetapkan oleh Madjelis.

Presiden j"rg diangkat oleh Madjelis, tunduk dan bertanggung$jqwab Fgpaaa l4adjelis. Ia ialah ,,Mandataris" dari Uaaieniia berwadjib mendjalankan petugas-petugas Madjelis.

.&

{t"

f-

61

Page 62: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Presiden tidakMadjelis.

, akan tetapi "untergeordnet" kepada

\IV. Presiden ialah Penjelenggara Pemerintah Negara jang

tertinggi dibawahnja Madjelis.Dibawah Madjelis Permusjawaratan Rakjat, Presiden ialah pe-

njelenggara pemerintah Negara jang tertinggi.Dalam mendjalankan pemerintahan Negara, kekuasaan dan

tanggung djawab adalah ditangan Presiden (concentration of powerand responsibility upon the Presiden).

V. Presiden tidak bertanggung djawab kepada Dewan Penva-kilan Rakjat.

Disampingnja Presiden adalah Dewan perwakilan Rakjat. pre-siden harus mendapat persetudjuan Dewan Perwakilan Rakjat untukmembentuk Undang-undang (Gesetz gebung) dan untuk menetapkananggaran pendapatan dan belandja Negara ("staatsbegroting").

oleh karena itu Presid.en harus bekerdja bersama-sama denganDewan akan tetapi Presiden tidak bertanggung djawab kepidaDewan, artinja kedudukan Presiden tidak tergantung dari padaDewan.

VI. Menteri N-egara_ ialah pembantu presiden; Menteri Negaratidak bertanggung djawab kepada Dewan perwakilan Rakjat.Presiden mengangkat dan memperhentikan Menteri-menteri

Negara. Menteri-menteri itu tidgk bertanggung djawab kepadaDewan Perwakilan Fakjat. Kedudu_kannja tid;[ telganlung dari fadaDewan, akan tetapi tergantung dari iiada presid-en. Mereka ialahpembantu Presiden

VIIL Kekuasaan Kepara Negara tidak tak terbatas.Meskipun 5.p1" _ {ega1a _

tidak bertanggung djawab kepadaDewan Perwakilan Rakjat, ia bukan ,,diktato-r,' irtiri5a kekuasaantidak terbatas.

Diatas telah. ditegaskan, blhwq ia bertanggung djawab kepadaMadjelis Permusjawaratan Rakjat. Ketjuali itu-i-a nimJ memperirati-kan sungguh-sungguh suara Dewan perwakilan Rakjat. r

Kedudukan Dewan Perwakilan Rakjat.Kedudukan Dewan Perwakilan Rakjat adalah kuat. Dewan ini

tidak bisa dibubarkan oleh presiden (beilainan dengan sistim parle_mentair). Ketjuati itu anggauta-anggauta Dewan pe-rwakilan Rlakiatsemuanja merangkap mendjadi anggauta Madjelis permusjawaratanRakjat.

Oleh karena itu Dewan perwakilan Rakiat dapat senantiasamengawasi tindakan-tindakan presiden dan djika Ddran mengang-gap bahwa Presiden sungguh meranggar haluln Negara jang "telihditetapkan oleh undang-_un{a_1g Dasai atau oleh Mad'jelis

-perinusja-walalp Rakjat, maka Madjelis itu dapat diund_ang uritutr persidaig-an istimewa agar supaja bisa pertanggungan dja*ab kep'ada preji-den.

62

Page 63: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Menteri-menteri negara bukan pegawai tinggi biasa.lfierkipun kedudukannja Menteri Negara tergantung dari pada

pnesideq aksn tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa oleh karenaIenteri-menterilah jang terutama mendjalankan kekuasaan Peme-rintah (puvoir executief) dalam praktek.

Sebagai pemimpin Departemen, Menteri mengetahui seluk-beluk-nja hal-hal jang mengenai lingkungan pekerdjaannja. Berhubuagdengan itu Menteri mempunjai pengaruh besar terhadap Presidendelam menentukan politik negara jang mengenai Departemennja.Memang jang dimaksudkan ialah, para Menteri itu Pemimpin-pemim-pin Negara.

Untuk menetapkan politik Pemerintahpemerintahan Negara para Menteri bekerdjaseerat-eratnja dibawah pimpinan Presiden.

dan koordinasi dalambersama, satu sama lain

i

l

"1

TENTANG PASAL.PASAL.

BAB I.

Pasal 1.

Menetapkan bentuk negara kesatuan dan Republik, mengandungisi pokok pikiran kedaulatan rakjat.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat, ialah penjelenggara negarajang tertinggi, Madjelis ini dianggap sebagai pendjelmaan Rakjatjang memegang kedaulatan Negara.

BAB II.Madjetis Perrnusjawaratan Bakjat

Pasal 2.

Maksudnja ialah, supaja seluruh rakjat, selumh golongan, selu-ruh daerah akan mempunjai wakil dalam Madjelis, sehingga Madjelisitu akan betul-betul dapat dianggap sebagai pendjelmaan rakjat.

Jang disebut,,golor,rgan-golongan", ialah Badan-badan sepertikooperasi Serikat Sekerdja dan lain-lain Badan kollektif. Aturandemikian memang sesuai dengan aliran zaman. Berhubung denganandjuran mengadakan sistim kooperasi dalam ekonomi, maka ajat inimengingat akan adanja golongan-golongan dalam Badan-badanekonomi.

\ Ajat 2.

Badan jang akan besar djumlahnja bersidang sedikit-dikitnjasekali dala"m 5 tahun. Sedikit-dikitnja, djadi kalau perlu dalam 5tahun tuhr boleh bersidang lebih dari sekali dengan mengada,kanpersidangan istimewa.

Bentuk dan Kedaulatan Negara.

63

Page 64: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Ajat 3.

oleh karena Madjelis _Permusjawaratan Rakjat memegang ke-daulatan Nggara, maka kekuasaannja tidak terbalas, mengingit di-namik masjarakat, sekali dalam 5 tahun, Madjelis memperh-atikansegala j?rg terdjadi dan segala aliran-aliran pada wakfu itu danmenentukan haluan-haluan apa jang hendaknja dipakai untuk dike-mud.ian hari.

BAB NI.Kekuasaan Pemerintah Negara.

Pasal 4 dan pasal 5 ajat 2.Presiden ialah Kepala kekuasaan executif dalam Negara. untuk

mendjalankan undang-undang, ia mempunjai kekuaiaan untukmenetapkan peraturan pemerintah ("pourvoir reglementair").

Pasal 5 ajat 1.Ketjuali "executive power", Presiden bersama-sama dengan

Dewan Perwakilan Rakjat mendjalankan "legislative power" dalamNegara.

Pasal-pasal 6,7,8,9.Telah djelas.

Pasal-pasal : 10,11,12,13,14,15.

Kekuasaan-kekuasaan Presiden dalam pasal-pasal ini, ialah kon-sekwensi dari kedudukan Presiden sebagai-Kepala Negara.

BAB rV.Dewan Pertimbangan Agung.

Pasal 16.Dewan ini ialah sebuah council of state jang berwadjib memberipertimbangan-pertimbangan kepada pemeriirta[. ra sepfuah Badan

Penasehat belaka.

Lihatlah diatas.

BAB V.Kementerian Negara.

Pasal L7.

BAB \rI.Pemerinta,h I)aerah.

pasal 19.r. oleh ka.re-na _Negara rndonesia ,itu suatu ,'eenheidsstaat,,,

maka rndonesia .hrt.S-r" mempunjai .raerai Aidn"- lioikd;;j"jang bersifat "Staat" djuga.

64

I

?1

--

Page 65: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Daerah rnd.onesia akan dtibqg! d"Iq* daerah propinsi, dandaerah propinsi akan.dibagi qula dlhm daerah i""i t6uiti r."iiil.

Daerah-daerah itu bersifat autonoom (stieeli _ dan iocalerechts-gemeenschappen) atau bersifat d.aerair administraS-Ueiat<a,semuanja menurut aturan Jang akan ditetapkan dengan uoaang-undang.

Daerah-daerah jang bersifat autonoom akan diadakan badanperwakilan daerah oleh karena didaerahpun pemerintr.nJn-"t"obersendi atas dasar permusjawaratan

II. Dalam teritoir \ega_ra rndonesia terdapat +- 250,'Zelfbes-turende landsehappen" dan volksgemeenschapfen, sup."ti a."" aiDjawa_dan R_aIi, negeridi Minangkibau, dusun dan'maiga ai Fatem-l"tg dan -sebagainja._ Daerah-dierah iiu mempunj,ai frrsunan asH,dan oleh karenanja dapat d.ianggap sebagai aaeritr i""s uersira[istimewa.

- \egap Republik rndonesia menghormati kedudukan d.aerah-daerah istimewa tersebut dan seg_ata peratura,n negara jang -eng"-nai daerah itu akan mengingati-tratr-hat asal-usul" daeiah-ter.sefut.

BAB VII.Dewan Perwakilan Bakjat

Pasal-pasa,l: 19, 2A, 2l dan 28.Lihatlah diatas halamanDewan ini harus memberi. p_ersetudjuannja kepada tiap-tiaprantjangal und.lng-undang dari pemerintah. pun D'ewan *6*pu-njai hak initiatif untuk menetapkan Undang-undang.IIr. Dewan ini mempunjai djuga hak begrooting pasal 28.piengan_lni, Dewan Perwakilan Rakj,at mengontrol pemerintah.Harus diperi_ngati pula bahwa semua anggluta dewan ini me-

rangkap mendjadi anggauta Madjelis permuJjiwaratan Rakjat.Pasal 22.

Pasal ini rnengenai "noodverord.eningsrecht', presid.en. Aturans.ebagaijgi memang psrlu diadakan ?gar r'Lp"ju keselamatan Negaradapat_didjramin oleh Pemerintah dalim teiaian Ja,ng s."tirrg, i"rrgmemaksa Pemerintah untuk berpindah ,lekas aa-n t6pit. *riJrripuidemikia-+, Pgmgrintah tidak akan terlepas dari pengdrvasan DewanPerwakilan Rakjat. oleh karena itu pieraturan-peirerintah dalampasal ini, iang_kekuatan sama dengan undang-undang harus disah-kan pula oleh Dewan perwakilan natSat. a

BAB VIII.IIal Keuangan.

Pasal 23.

Ajat: L, 2, 3, 4.

Ajat 1 memuat- hak Begrooting Dewan per.wakilan Rakjat.Tjara menetapkan anggaran pendapatan dan berandja-adalah

,r'

I

23818 (5)

Page 66: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

suatu ukuran bagi sitat pemerintahan Negara. Dalam 'negara j,angberdasar facisme, anggaran itu ditetapkan semata-mata ol-eh pbme-

.rinph. Tetapi lrr?* Neg_ara Demokrasi atau dalam negara jangberdasarkan kedau lataq rakjat, seperti Republik Ind onesia,-anggLranpendapatan dan belandja itu ditetapkan dengan undang-undang.Artinja dengan persetudjuan Dewan Perwakilan Rakjat.

_ Betapa tjaranja Rakjat - sebagai bangsa - akan hidup dandari mana didapatnja belandja buat hidup, harus ditetapkan olehRakjat itu sendiri, dengan perantaraan Dewan perwakitannja.

Ra^kjat menentukau nasibnja send,iri, karena itu djuga tj,arehidupnja

Pasal 23 menjatakan, bahwa dalam hal menetapkan pendapatandan belandja, kedudukan Dewan Perwakilan Rakjat ,lebih kuat daripada kedudukan Pemerintah. Ini ta'nda kedaulatan Rakjat.

Oleh karena penetapan bela'ndja mengenai hak Rakjat unttrkmenentukan nasibnja sendiri, maka segala tindakan j,ang menem-patkan beban kepada Rakjat, sebagai padjak dan lain-lainnja, hanrsditetapkan denga^n Undang-undang jaitu dengan persetudjuan De-wan Perwakilan Rakjat,

Djuga tentang hal matj'am dan harga mata uang ditetapkandengan Undang-undang. Ini penting karena kedudukan uang itu be-sar penganrhnja atas masjrarakat. Uang terutama ialah alat penukardan pengukur harga. Sebagai alat penukar untuk memudahkan per-tukaran

- dJual-beli dala^m masjarakat. Berhubung dengan itu perluada matjam dan rupa uang jang diperlukan oleh Ralrjat sebagaipengrrkur harga untuk dasar menetapkan harga masing-masingbarang jang dipertukarkan. Barang jang mendjadi pengukur hargaitu, mestilah tetap harga'nja dj,angan naik-tumn karena keadaanuang jang tidak teratur. Oleh karena itu kead.aan uang: itu hamsditetapkan dengan Undang-undang.

Berhubung dengan itu kedudukan Bank Indonesia jang akanmengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas, ditetapkandengan Undang-undang.

Ajat 5.

Tjara Pemerintah mempergunakan uang belandja jang sudahdisetudjui oleh Dewan Pennrakilan Rahjat harus sepadan dengankepuhrsan tersebut.

Untuk memeriksa tanggung djawab Pemerfurtah itu perlu adasuatu badan jang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah.Suatu badan jang tunduk kepada Pemerintah tida^t( dapat melaku-kan kewadjiban jang seberat itu. Sebaliknj,a badan itu bukanlah pulabadan ja,ng bediri diatas Pemerintah.

sebab itu kekuasaan dan kewadjirban badan itu ditetapkandengan Undang-undang.

66

L

Page 67: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB TX.

Kekuasaan Kehhkiman.

Pasal 24 dan 25.

Kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan jang rnerdeka artinjaterlepas d11i pgngaruh kekuasaan Pernerintah. Eerb,ubung denganitu hanrs diadaka_n djaminan dalam undang-undang tentang kelu-dukannja para hakim.

BA.B X.

Wa,rga Negara.

Pasal 2G.

t Ajat 1.

or_ang-q1ang- bang-sa lain, misalnja orang peranakan Belandp,peranakan Tiongho? qqr peranakarg Ar1b, jang bertempat tinsgildi .rndonesig, nqgngakui_rndolrgsia sebagai tanatr-alm;a din bersiliilpsetia kepada Negara Republik rndonesia, dapat riendjadi warganegara'

Ajat 2.

Telah djelas.

Pasal 27,30,31 ajat 1.

Pasal-pasal ini mengenai hak-haknja warga neg&ra.

Pasal 28,29 ajat 1,34.Pasal-pasal lni mgngenai kedudukan penduduk.

. Pasal-pasal, baik-jans lra_njla mengenai warga negara maupunjang- mengenai selunrh penduduk memuat has af banisa rndon6siayntqk- memba_ngr:nkan- neg_ara_.jang bersifat demokrJtis dan janghendak menjelenggarakan-keadilan-sosial dan peri-kemanusiaari.

BAB XI.Aga,ma.

Pasal 29 ajat t.

_ - Aitt turi_ menjqlakan kepertjajaan bangsa rndonesia terhadapTtrhan Jang Maha Esa.

BAB XII.PerQa,hanan Negara.

Pasal 30.

l-I

Telah djelas.

6T

Page 68: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB XIII.

Pendidikan.

Pasal 3l ajat 2.

Telah djelas.

Pasal 32.

_ Kebudajaan bangsa ialah kebudajaan j,ang timbul sebagai buahusaha budi-daja Rakjat fndonesia seluruhnja.

Kelqudg.jqan lama dan asli j,ang terdapat sebagai puntjak-pun-ti?k kebudajaan didaerah-daerah d.iseluiuh rndonesib, terhitungsebagpi kebudajaan bangsa. usaha kebudajaan harus menudju ke-pr?h kemadflran adab, budaja dan persatuan, dengan tidak menolakbahan-bahan baru dari kebudajaan asing j,ang dapat memperkem-bangkan atau memperkaja kebildajaan d"igsi *o^di"i, se"l" mem-pertinggi deradjat kemanusiaan bangsa Indonesia.

BAB XIV.

Kesedjahteraan Sosial.

Pasal 33.

Q?t?* pqs?l 33 tertjantum dasar demokrasi ekonomi, produkridikerdjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan lfau peni.ljkan anggaut_a-anggauta masjarakat. Kemakmurari masjarakittatiang- diutamakan bukan kemakmuran orang seorang.

-sebab ituperekonomian distrstrn sebagai usaha bersami berdasa-r atas usahakekeluargaan. Bangun perusahaan jang sesuai dengan itu ialahkoperasi.

Perekonomian berdasarkan atas demokrasi ekonomis, kemak-muran lrsi segala orang, sebab itu tjabang-tjabang produksi jangpenting.ba_gi negara dan jang menguaiai hidup ora,rig banjak h-arusdikuasai oleh negara.

Kalau tidak, tamprlk produhsi djatuh ketangan orang seorangjang berkuasa dan rakjat jang banja-k ditindasnjli. e -

. .t{"}J1 _perusahaan iang tidak menguasai hadjat hidup orangbanjak boleh ditangan orang seorang.

Bumi dan air dan kekajaan aram jang terkandung dalam bumiadalah pokok_-pokok kemakir.uran rakjlt."sebab itu h"arus dikuasaioleh negara dan dipergunakan untuk

-sebesar kemakmuran rakjat.

Pasa,I 84.

Telah tjukup djelas lihat diatas.

68

!;-

/-.-

-t

IiL

Page 69: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

+"I

BAB XV.

Bondera den Ba,haso.

Pasa,l 35.

Telah djelas.

Pasal 36.

Tela\ djetas.

Didaerah-daera^h jans mempunjai bahasa sendiri, jang dipeli-hara oleh rakjatnja dengan baik-baik (mitsal,nja bahasa- Djawa,Sunda, Madura dsb.) bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipeli-hara d3irga oleh Negara.

Bahasa-batrasa itupun merupakan sebagian dari kebudajaanIndonesia jang hidup.

BAB XVI.Peruba,han Undamg-undang llasar.

Pasal 37.

Telah djelas.

69

Page 70: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

;

',i,j. ,:4.

'a1

.1

Page 71: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*-.i

PIAGAM DJAKABTA,Bahwa sesu.ngguhnja kemerdekaan itu iala_h hak segala bangsadan oleh sebab 1tu maka pendjadjahan diatas au"iu rr"ri,. ailip*-

kan, karena trdak sesuai oengan peri-kemanusraan oan peri-keadrlan... P?n perdjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sarn-pailah k9n?{a

'3at, ianq bqrbghagia dengan selamat sentosa *."gao-tarkan Rakjat Jndgneprl kgq_.p-"" pintrl-gerbang Neg;di;a;o6ri",jang merdeka, berdaulat, adil han -mak*"ur.

Atas berkat Rachmat Allah ja,ng- l4rtrr Kuasa, dan dengandidorongkan oleh JreinginanJuhrf, iup!5a b_erkehidupa'n r..r."t*"rnj"og pgbas, -maka Rakjat rnd.onelsii dengan itri *""3alrunkemerdekaannja.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahNegar_a rndonesia ialg_ melindungi segenap Bangsa rndonesiJ oanseluruh tumpah-darah rndonesia, dan untuL mem-adiut<an t<eseaSan-teraan _umum, meltjerdaskan kehidupan Bangsa dair ikut mehftsa-nakan ketertiban dunia jang-berdasaikan kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan *ebangsaanrndonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara rndonesia,"F;tterbentuk dalam suatu susunan _negara Repubtit< rndonesia' j""Eberkedaulatan Rakjat, dengan berdasarkan kepada ke Tuhi.nandengan kewacljiban mendjalankan sjari'at bagi perneluk-pemeluknja,menunrt dasar kemanusiaan jang adil dan beradab, persltuan rndo-nesia dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmatJrebidjaksanaandalam

_ permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewudSudkan

suatu keadilan sosial bagi selunrh Rakjat fndonesia

"dl.

Djakarta, 2-6-t945.

fr. Soekarno.Drs. Mohammad Hatta.Mr. A.A. Maramis.Abikusumo Tjokrosujoso.Abdulkahar Muzakir.H.A. Salim.Mr. Achmad Subardjo.Wachid Hasjim.Mr. Muhamad Yamin.

1-)

7L

Page 72: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-{ri

s 3 PDiltETAPAIi[ PBESTDUN.

PEIITDTAPAIIT PBDSIDEN NNPUBLTK INDOIIESIANo. 2 TAffUN 1959

tentangMAD.IELIS PEBMUSJAWABATAN RAIGIAT SEMDNTAB.{"

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Menimbang: Bahwa sebagai landjutan dari Dekrit presiden

Igngutt5 _rndonesia/Pqnglima Tertinggi Angkatan perang tanggat bDjuli .1959 perlu dibentuk Madjelis permusjawarat-an FitriatSementara;

$engipsa!: Dekrit Presiden Republik rndonesia/panglima|.$t"gsr. Angkalan Perang tanggat b Djuli 19b9 juneto pisal I ajat(1) dan Aturan Peralihan Pasal w undang-undarig Dasalr tg45;_ -

M,errdengar: Musjawarah Kabinet Kerdja pada tanggal ZzDjuti 1959;

Memutuskan:Menetaplan:

Pasar 1.(1) sebelum tersusun Madjelis Permusjawaratan Rakjat me-nunrt Unda_ng-undang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ajat (1)Undang-undang Dasar, maka dibentuk Madjelis pemusjawraratanBlkjat sementara jang terdiri atas anggota-anggota Dewan perwa-kilan Rat<jat jang dimaftsud dalam penetapan Prbsiden No. 1 tahun1959 ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan go-longan-golongan menumt aturan-aturan seperti berikut;

(2) Pjf-!"tt alggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Se-mentara ditetapkan oleh Presiden.

Pasal 2.

. Jang dimaksuf dengan Daerah dan golongan hanja mendapatutusan dalam Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sem-entara ialahDaerah Swatantra tingkat I dan golongan karya.

Pasal 3.

Anggota-anggota tambahan Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara diangkat oleh Presiden.

Pasal 4.

Anggota tambahan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara seperti dimaksud dalam pasal 1, sebelum memangku djabatan-nja, mengangkat sumpah/djandji dihadapan Presiden atau KetuaMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara jang dikuasakan untukitu oleh Presiden, menumt aga,manja sebagai berikut:

72

t

Tf

I-..f

Page 73: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*;i.-l

t,It

+1"

$

,,Sajq te-rsumpeh tt.rdjandji) bahwa Eaja, untuk m€ndjadtanggota Madjelis pennusjawaratan Rakjaf Sementara, ldng-sung- atag tak langsutrg,- dengan nama atau dalih apapun, tiad;memberikan atau mend5analiun ataupun akan ?ne'mb'erikansesuatu kepada siapapun djuga.

. S{a bersumpah (berdjandji) bahwa saja, untuk melakukanatau tidak melakukan sesuatu sebagai angg-ota Madjelis permu-sjawaratan Rakjat Sementara ini, tiada iekatikati-akan mene-rima, langsu.ng .ataupun_ tak langsung, d,ari siapapun djuga se-suatu djandji atau pemberian. -

- saja bersumpah _ (berdjandji), bahwa saja senantiasa

akan membantu memelihara undlng-undang Dajar dan segalaperaturan jang Iain jang berlaku bagi nepuutik rndonesia.

_ saja b-ersumpah (berdjandji), bahwa saja akan bemsa^ha9.Tgan . sekuat _tenaga memadjukan kesedj-ahtenaan RakjatIndonesia dan ahan setia kepada Nusa, Bangsa dan RepubiikIndonesiatt.

pasal b.(1) __Madjelis Perrrusjawaratan Rakjat sementara mempunjai

seorang_Ketu_a {an dua orang wakil Ketua atau lebih, apabila ttioig-gap perlu oleh Presiden.

(2) Presiden_nqepsalskat Ketua dan wakil Ketua MadjelisPeruusjawaratan Rakjat Sementara.

(3) Ketua dan wakil Ketua jang dimaksud dalam ajat (2,di&tes adalah djuga anggota karenanja-.

Pasal 6.Kedudukan keuangan Ketua, lvakil Ketua dan Anggota Madjelis

Permusjawaratan Rakjat sementara diatur dengan peraturanPemerintah.

Pasal ?.

Maclje_lis Permusjawaratan Rakjat sementara selekas mungkinmmbuat dan menetapkan Peraturan Tata-tertib.

Pasal 8.

Penetapan Presiden ini berlaku mulai hari diundangkan.Agar supaja setiap orang dapat mengeiahuinja, memerintahkan

pengundangan Penetapan Presiden ini dengan penempatan dalamLembaran-Negara Republik Indonesia.

Diundangkanpada tanggal 22 Djuli 1959.Menteri Mud.a Kehakiman,

SAHARDJO.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 22 Djuli 1959.Presiden Republik fndonesia,

SUKANNO.

73

Page 74: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PDIIDJEI,ASAI\TATAFI

PUNEIAPAT{ PBESIDEIT BEPT'BLIK IIIDOITESIANo 2 IAIUN 1959

tentang

MAD|ELIS PM BAK.IAT SEMENTASA.

L I'MTIM.Dekrit Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Ang-

katan Perang tanggal 5 Djuli 1959 dengan tegas memerintahkangupaja diselenggarakan dalam waktu jang sesingkat-singkatnja pem-bentukan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, jang terdiriatas Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat sekarang dita^m-bah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara terdiri atas ang-gota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan-utusan dan Wakil-wakil daerah dan golongan seperti dinjatakandidalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 2 ajat (1).

Presiden itu akan

- II. PA.SAI" DEIII PASAL.

Pasal 1.

Djumlah Anggota-anggota Madjelis Permusjawaratan Rakjatleme4tara jang ahan dita,mbah kepada Macljelis itu ditetapkan olehPresiden.

Pasal 2.

Pasal ini menegaskan bahwa jang d.imaksud dengan utusandaerah Swatantra tingkat f, dan dengan golongan ialah golongankarya.

Pasal 3.Pasal ini menegaskan bahwa Presiden berhubung dengan pelak-

sanaan demokrasi teryimpin bebas didalam menentukan baik djumlahataupun Anggota-anggota Madjelis Perrrusjawaratan RakjatSementara.

74

+

Page 75: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1'

Pasal 4.

Dalan-pas4 4 gi ditetapkan bunji rumusan sumpah (djandji)9*Fgo!?. Yadjetis lgrngst_awaratan Ra,kjat Sementira;'sunpif,(djandji) itu diangkat sebelum memangku-djabatan. '

Paaal 5.

Ketua dan TVakil Ketua Madjelis Pemusjawaratan Rakjat Se-mentara diangkat oleh lresiden, dan karena pengangkatan itu lalumendj adi*@fa' Maffitilis-Permus jawaratair d"ti"t sementara,apabila mereka belum Anggota Madjelis tersebut, Djumlah wakilSetqr_ Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara ditetapkan olehPresideu.

Pasal G.

Kedudukan keuangan Madjelis Pemusjawaratan Rakjat Semen-tara diatur dengan Peraturan Pemerintah, seperti dimaksud Unda,4g-undang Dasar 1945 pasal 5 ajat (2).

Pasal 7.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara membuat dan me-netapkan Peraturan Tata-tertibnja sendiri.

Pasal 8.

Pa^sal ini menetapkan hari berlakunja Penetapan Presiden ini.Termasuk Lembaran-Negara No. 77 tahun 1959.

Dja,karta, 22 Djuli 1959,

Diketahui:Menteri Muda Kehakiman,

SAIIARDJO.

l.

75

Page 76: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-

l

s 4. PERATUB.EN PBESTDEN

PEBATTIBAN PBESIDEII BEPIIBLIK INDONESIANo. LP IAIIUN 1959

tentangSUSUNAI{I I}IAD.TELIS PARMUSJAWARAIA}I BAKJAT

SEMENTABA.

Pasal 1.

Madjelis Eermusjawaratan Rakjat sementara terdiri atas ang-gota-anggota 2ewan Pennrakilanutusandaerahdffi t ditambah dengan utusan.

jang djumlahnja ada-lah sepeffirsebut pada pasal peraturan ini.

Pasal 2.

utusan-utusan Daerah berdjumlah g4 orang jang dibagi sebagaiberikut :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

V-gprbg.ng :. lghw^a setagai landjutan dari penetapan presidenRepubljk rndonesia No. 2 tahun-l9b9 tentang Madjelis Fermusjawa-Igtlrl Rakjat sementara perlu diadakan peraturari tentang suiunanMadjelis tersebut;

Meagingat : Penetapan presiden Republik rndonesia No. ztahun 1959; -

Mendengar :

1. Dewan Pertimbangan Agung sementara pada tanggal 2b sep-tember 1959;

2. Musjawarah Kabinet Kerdja pada tanggal 1b Desember lgbg;

Memutuskan: \

Menetapkan ; Peraturan Presiden tentang susunan MadjelisPemusjawaratan Bakjat Sementara

BAB I.Djumlah Anggota ltradjelis Pemusjawaratan Rakjat sementara

1.2.3.4.

76

Djawa TimurDjawa TengahDjawa BaratSulawesi Selatan

5 orang5 orang5 orang5 orang

Page 77: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

5. Sumatra Utara6. Sumatra Selatan7. Sumatra Barat8. Jogjakarta9. Djakarta

10. Nusatenggara Timur11. Nusatenggara BaratL2. Bali13. Kalimantan Selatant4.Atjeh15. Kalimantan Barat16. Sulawesi UtaraL7. R i a u18. Maluku19. Djambi20. Sulawesi Tenggara2L. Sulawesi Tengah22. Kalimantan Timur23. Kalimantan Tengah24. Irian Barat

i. Golongan Pemudaj. Golongan Wanitak. Golongan Senimanl. Golongan Wartawan

+ 5 orang5 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang4 orang3 orang3 orang

:- 3 orang3 orang3 orang3 orang3 orang3 orang

a.b.c.

(1) Wakil-wakil golongan karya berdjumlah 200 orang jangdibagi sebagai berikut :

Golongan $ani - 40 orangGolongan Buruh/Pegawai Negeri - 40 orangGolongan Pengusaha Nasional 3 orang (besar, perte-

ngaha^n dan ke-tiil)d. Golongan Kooperasi - 5 orange. Golongan Angkatan '45 3 orangf. Golongan Angkatan Bersendjata +5 orangG.' Golongan Veteran 5 orangh. Golongan Alim Ulama Islam - L2 orang

Katholik 3 orangProtestan 4 orang

Hindu Bali 3 orang

- 10 orang

- 10 orang

4 orangm. Golongan Tjendekiawan/Pendi-

dikan - 10 orang

(2) Presiden dapat menetapkan golongan-golongan karya lainmaupun merobah djumlah wakil masing-masing golongan karya ter-sebut pada ajat (1) pasal inl

77

Page 78: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB II.Sjarat-sjarat keanggotaan.

Pasal 4.sjarat-sj_arat ke-anggotaan Madjelis penrrusjawaratan Rakjat

Sementara adalah sebagai berikut : -

a- qj.arat-gjalat keangggla?n Dewan perwakilan Rakjat berlaku$jusa basi Anggota Madjelis perrnusjawaratan nafi3at semen-tara.

b. !ut"dl" dengan kembali kelnda undang-undang Dasar 194b.g. Setia_kepada perdjoangan Republik InEonesia.-d. 9tgAi" dengan Manifesto poflik Presiden tertangg altT Agustus

1959.

BAB In.Pengangkatan Anggota.

Pasal 5.(1) untuk-pengangkatan Anggota-anggota Madjelis pemusja-

waratan Rakjat Sementara dari Utusan-utusan daerah Dewan-dewanPenrakilan Rakjat P*r?h jang bersangkutan mengadjukan tjalon-ti.*lol kepada Prmiden dalam -djumtatr seb,anjak-taniatinja dui t<atidjatah jans ditentukan untuk daerah itn pada pasal i peiaturan ini"

- (?) {nabila belum ada Dewan Perwakilan Rakjat Daerah,mala Kgpa$ Daerah tingkat r mengadjukan tjalon-tjalon termaksudpada ajat (1) pasal ini dengan memperhatikan pertimbangan in-stansi-instansi sipil dan militer, organisasi-organlsasi rakjat dantokoh-tokoh didaerahnja.

Pasal 6.

_u1tgk p_engangkatan Anggota-anggota Madjelis pennusjawarat-an Spt iu! sementara dari wakil-wakil golongan-golongan karyaPresiden dap at mintp tjalon-tjalon dari organisasiorganisisi golong-an-golongan karya jang ada.

Pasal 7.Presiden boleh menetapkan pengangkatan anggota-anggota lain

diluar pentjalonan termaksud pada pbsat 5 dan pasal 6 perahran ini.

BAB TV.Berhenti an!.ra w{rtu.

Pasal 8.(1)' Seorang berhenti antara waktu sebagai Anggota Madjelis

Pemusjanraratan Rakjat Sementara :

a.b.

78

karena meninggal dunia;atas pennintaan sendiri;

Page 79: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

c. karena kehilangan kewarganegaraan Republik rndonesia;d. karena dengan putqp?n Hakim

_ jang tidak dapat diubah lagi,

$ipetjat dari hak pilih atau ge{q,lg_ mendjalani hukuman pen-_dja1a at?u kurun-gan termasuk didalamnja- kurungan pengg;antiberdasarkan kedjahatan ;

e. karena oleh Madjelis Perrnusjawaratan Rakjat sementara di-njatakan melanggar sumpa"b.

(2) Prresidel dapat memberhentikan setiap wakhr Anggota$adjefis P_ermusjawaratan Rakjat sementara antara wakhr-fangF nipt* tiq"F nemenuhi lagi salah satu sjarat tersebut pada pasat IPeraturan ini.

BAB V.

Penufirp.

Pasal 9.

Perahran Presiden ini berla,ku mulai hari d.iundnngftarrnja.

Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkanpengJrndangan Peraturan Presiden ini dengan penempatan dala,mLernbaran-Negara Republik fndonesia.

Ditetapkan d.i Djakartapada tanggal 31 Desember 1959.

Presiden Republik Indonesia,

SUKABNO.

Diundangkan di Djakartapada tanggal 31 Desember 1959

Menteri Muda Kehakiman,

SAHARDJO.

Lembaran-Negara No. 150 tahun 1959.

79

Page 80: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rI

PENDJELASANA.TAS

PEBATURAN PRESIDEN No. 12 TAIIUN t9b9tentang

SUSUNAN MADJEI,.IS PERMUS.IAWARATA\T BAKJATSEMT]NTABA

I. Pendjelasan urnum

Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang RepublikIrrdonesia ta"nggal 5 Djuli 1959, jang menetapkan berlakunja hgi un-dang-undang Dasar 1945, menjatakan bahwa dalam waktu ja"ts se-sing:kat-singkatnj a al<an dibentuk Madjelis Permusj,awaratan nar<3atSementara, jang terdiri atas Anggota-anggota Dewan perwalrilanRakjat ditarnbah dengan utusan-utusan dari daerahdaerah dan go-longan-golongan.

BelhubulS dengan itu maJ<a d,itetapkanlah Penetapan Pr,esidenNo. 2 tatrun 1959, jang menentukan bahwa sebelum tersusun MadjelisPermusjawaratan Rakjat menurut undang-undang sebagaimana ai-rgaksud d,alam pasal 2 ajat (1) Undang-undang Dasar, dibentuk Ma-djglis Permusjawaratan Rakjat sementara, jang terdiri atas ang-gota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat jang dimaksud d.alam pene-t3,nan Presiden No. 1 tahun 1959, ditambah dengan utusan-utusandari daerahdaerah da.n golongan-golongan menurut aturan-atur.anjang dimuat dalam Penetapan Presiden No. 2 tahun 1g5g tersebut.

Untuk melaJ<sanakan aturan-aturan dalam Penetapan PresidenNo. 2 tahun 1959, termaksud d.itetapkan Peraturan Prei;id.en tentangSusunan Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara ini.

- |Iengrnga! sifat sementara daripada Madjelis permusjawaratan!,akjat, mal<a badan tersebut berlangsung uniuk waktu pilins lama3 tahun.

IL Pendjelasan pasal demi pasal.

Pasal i.Me_mrrut pasal 1 ajat (2) penetapan presiden No. 2 tahun lgbg

maka_ djumlah Apqsqta M-adjelis permusjawaratan Rakjat semen-tara ditetapkan oleh Presiden.

. wewenang,Madjelis Pennusjawaralan Rakjat sementara meng-ingat qasal 3- u-nd_ang-undang Dasar adalah mehetapkan garis-gar{sbesar daripada haluan Negara.

Berhubung dels?q hal tersebut m_aka djumlah Anggota Madjelislerrlugjayaratan $,akjat sementara ditetapkan sekuriig-kurans";,dua kali dju:nlah Anggota Dewan perwakilin Rakjat

80

Page 81: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Anggota tambahan Madjelis Permusjawaratan Rakjat semen-tara, jang menurut pasal 3 Penetapan Presiden No. 2 talrun lgbgdiangkat oleh Presiden, terdiri dari utusan-utusa,n dari d.aerah-daerahdan dari golongan-go,longan

rmbangan djumlah utusan-utusan dar,i daerah-daerah dan djum-lah utusan-utusan d.ari golonga4-golongan karya ditentukan kira-kira L : 2.

Ketentuan 'tersebut didasarkan atas pertimbang,an bahwa untukpelaksanaan pembangunan semesta perlu dimobilisir kebulatan usa-ha dari golongan-golongan karya tanpa merugikan kepentingan chu-sus daerah-daerah.

Hal ,ini kiranja dapat terdjamin dengan kenjataan bahwa dian-tara utusan-utusan_golongan-golongan karya tentu terdapat tokoh-tokoh golongan_-golongan karya daerah-daerah, jang disampingmengutamakan kepentingan-kepentingan chusus golongan-golongank-aVa masing-maqtng, tentu djuga tidak mengabaikan fepentinganchusus daerah asalnja.

Pasal 2.

Dengan_ mengingat pendjelasan atas pasal 1 d.iata,s, maka djum-lah utusan dari masing-masing Daerah tingkat r ditetapkan sebesar:a. 5 orang untuk daerah-daerah jang penduduknja berdjumlah ie-

bih dari 3 djuta;b. 4 omng untuk daerah-d.aerah jang penduduknja berdjumlah di-

antaraldan3djuta;c. 3 oran_g untuk daerahdaerah jang penduduknja berdjumlah ku-

rang dari 1 djuta idengan pe_ng_ertian bahwa dalam hal ini 4 daerah administratif janglerdaqat di sularnresi sekarang masing-masing diperlakukan seblagilDaerah tingkat I.

Pasal B.

Nama golongan-golongan karya jang disebut dalam peraturanPresiden ini agak berlainan d.engan jang disebut dalam pembentukan'Dewan Pertimbangan Agung sementara dan Dewan perantjang Na-sional.

Antara lain tidak disebut lagi golongan ,,Peranakan Tionghoa/Belanda", jang dimasa sekarang dripandang kurang tepat, kirenabanjah warganegar:a keturunan asing kini sudah tampil kemuka ber-sarna-sarna dengan warganegara aseli sebagai utusan daerah atau-pun wakil golongan karyalpolitik.

Sebaliknja disebutkan disini golongan ,,kooperasi", karena ke-dudukan mereka dianggap penting, mengingat ketentuan dalannpasal 33 ajat (1) Undang-undang Dasar.

Sekalipun demikian, Presiden dapat menetapkan go,longan-go-longan karya lain, begitu pula merobah djumlah wakil masing-masinggolonga^n karya tersebut pada ajat (1) pasal ini, apabila dipandangperlu.

23818 (6)81

Page 82: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t'

t

lt

tI

tI

I

I

i

I

I

Pasal 4.

Adalah sewadjarnja apabila Anggota tambahan Madjelis Per-ryrrsjawaratan Rakjat Sementara harus memenuhi sjarat-sjarat jangdritentukan bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakjat jang merangkapkeanggotaan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, karenakedua katagori Anggota tersebut nanti duduk bersama dalam satuBadan.

Dengan sendirinja mereka harus pula menjetudjui Dekrit Pre-siden/Panglima Tert,inggi Angkatan Perang tanggal 5 Djuli 1959,jang menjatal<an berlakunja kembali Undang-undang Dasar 194bdan jang memungkinkan pembentukan Madjelis PermusjawaratanRalrjat Sernentara ini.

Agar supaja Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara nan-ti bekerdja dalam suasana jang patriotik, sesuai dengan djiwa dansemangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesi.a 17 Agustus 1945, makaAnggota-anggotanja seharusnja terdiri dar:i orang-orang jang setiakepada pekerdjaan Republik Indonesia.

Begitu pula Anggota-anggota Madjelis Permusjawaratan Rak-jat Sumatera sehaluqnja terdiri dari orarnlg-orang jang setudju de-ngan Manifesto Politjk Presiden tanggal 17 Agustus 1959, jang telahdidjadikan haluan Negara mendjelang keputirsan Madjefs Fermu-sjawaratan Rakjat mengenai gar,is-garis besar haluan Negara.

Pasal 5.

Untuk memudahkan Presiden dalam pengangkatan Anggota-anggota tarnbahan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara se-perti ditentuka^n dalam pasal 3 Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959,maka Dewan Perwakrilan Rakjat Daerah jang bersangkutan meng-adjukan tjalon-tjaron dalam djumlah sebanjak-banjaknja dua kalidjatah jang ditentukan bagi daerahnja masing-masing pada pasal 2Peraturan Presiden ini.

Djika dalam suatu Daerah belum terbentuk suatu Dewan per-*4ftilan Rakjat D,aerah, maka Kepala Daerah tingkat I jang ber-sangkutan mengad.jukan tjalon-tjalon seperti termaksud diatas, sete-lah mend.engar instansi-instansi resmii dan tidak resmi ataupun per-seorangan didaerah-daerahnja, jang dipandang perlu atau penting.

Pasal 6.

palam pengangkatan Anggota-anggota tambahan Madjeris per-mrrsjawaratan -Rakpt sementara dari golongan-golongan karya, pre-siden dapat minta tjalon-tjalon dari organisasi-organisasi goloirgan-golongan karya jang bersangkutan.

Pasal 7.

Pjika {'ipa-ndang-peflu ?residen dapat mengangkat orang-oranglain daripada jang ditjalonkan menuruf, pasal b dan pasal o aiatassebagai Anggota tambahan Madjelis Permusjawaratan Rakjat sb-mentara.

82

Page 83: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 8.

. Aiat_ (1) l[qlg"t* soal berhenti antara wakhr dari semuaAnggota mdJet! penn'siaesarftrrn nerJstffiertffi -Ajat (2) Ketentuan ini kirmj* sudah sewadjarnja.

pa^sal g.

Tjukup djelas.

Tambahan Lembaran-Negum 1gl?.

8:|

Page 84: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PERATURAI{ PRESIDEN No. 4 TATIUN tg6?te4tang

POKOK-POKOK ORGAT{ISASI APARATTIR PEMERII{ITAHANNEGARA PADA TTNGKAT TERTINGGI.

(DTSEMPURNAKAN).

L Kernenterian Negara"

rI. Bidang Pemerintahan

nL Departemen Pemerintahan

IV. Badan-badan Pemerintahan Teitinggi

V. Musjawarah Pimpinan Negara

\II. Sekretariat Negara

VII. Ketentuan-ketentuan Penutup

1s/d 7

8 s/d 17

t8 sld 22

23

24+2526 sld 2B

29+30

Page 85: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$)

85

PERATURAN PRESIDEN No. 4 TAIIUN 1962

tentang

rOKOK-POKOK OB,GANISASI APAR,ATUR PEMEBINTAHANNEGARA PADA TINGKAT TEBTII{GGI

(DISDMPUBNAKAN).

b.&

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

bahwa dalam menjelenggarakan pemerintahan Negara menu-mt Undang-undang Dasar perlu ditetapkan pokok-pokok orga-nisasi daripada Aparatur. Pemerintahan Negara paAa tingkattertinggi;bahwa Peraturan Presiden No. 4 tahun L962 jang mengaturmateri tersebut diatas perlu disempurnakan;

Membatja :

Memorandum Panitia 6 mengenai,,Penjempurnaan Organisasidan Administrasi Aparatur Negara pada tingkat tertinggi" ter-tanggal 30 Djanuari 1962, jang disampaikan kepada kami padatanggal 13 Pebruan L962;

1.

+

2. Surat Retooling Aparatur Negara kepada kami tertanggal15 Maret L962 No. 12lOrg.lK/62 Rahasia;

Mengingat :

1. pasal 4 ajat 1, pasal 5 ajat 2 dan pasal 1? Undang-undangDasar;

2. fnstruksi Presiden R.I. No. 4 dan No. 5 tahun 1960;3. Keputusan Presiden R.I. No. 94 tahun 1962;

Mendengar :

Musjawarah Kabinet Kerdja pada tanggal 12 dan 19 Djuni7962;

Memutuskan:- Me-nelapkan : Peraturan Presiden tentang Pokok-pokok Or-

gflnisasi Aparatur Pemerintahan Negara pada Tingkat- Tertinggi(Disernpurnakan).

sebagai berikut :

Page 86: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

: BAB I.Tentang Kementerian Negara.

Pasal 1.

Presiden membentuk suatu Kementerian Negara atau Kabinetjang terdiri atas seorang Perdana Menteri, seoring Menteri perta-ma, .beberapa orang wakil Menteri Pertama dan-beberapa orangMenteri.

Pasal 2.

Presiden adalah Perdana Menteri.

Pasal 3.

Menteri Pertama memimpin Kabinet sehari-hari atas'petundjukdan atas nama Presiden/Perdana Menteri.

Pasal 4.

Presiden dapat menundjuk diantara para Wakil Menteri Per-tama seorang atau beberapa orang wakil Menteri Pertama untukmewakili Menteri Pertama, apabila ia berhalangan.

Pasal 5.

Organisasi Kementerian Negara disusun berdasarkan pemU.- [gian pemerintahan Negara dalam 8 bidang pemerintahan, jaitu ; S

1. Bidang Luar Negeri,2. Bidang Dalam Negeri,3. Bidang Pertahanan/Keamanan,4. Bidang Produksi,5. Bidang Distribusi,6. Bidang Keuangan,T. Bidang Kesedjahteraan Rakjat dan8. Bidang Chusus.

Pasal 6.

Tiap-tiap Bidang Pemerintahan dikoordinir oleh seorang WakilMenteri Pertama, jang mewakili Presiden/Perdana Menteri dibidang-nja masing-masing, dan meliputi satu atau beberapa bagian peme-rir:tahan atau departemen pemerintahan, jang dipimpin oleh seorang1\[enteri.

Pasal 7.

Menteri-menteri bertugas :

a. memimpin suatu bagian pemerintahan jang berbentuk Depar-temen,

b. memimpin suatu bagian pemerintahan jang tidak berbentuk De- cpartemen, atau

c. mendjalankan tugas-tugas chusus dalam pemerintahan Negarajang diserahkan kepadanja oleh Presiden/perdana Menteri. -

86

qt,

Page 87: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{t

tsAB II.Tentang Bidang Pomerintahan,

Pasal 8.

Wai<it Menteri Pertama Bidang Luar Negeri memimpin Menteri/Departemen Luar Negeri dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri.

Pasal 9.

Wakil Menteri Pertama Bidang Dalam Negeri mengkoordinir :

1. Menteri/Departemen Pemerintahan Umum dan Otonomi Dae-rah,

2. Menteri/Departemen Kehakiman dan3. Menteri/Ketua Mahkamah Agung.

Pasal 10.

Wakil Menteri Pertama Bidang Pertahanan/Keamanan meng-koordinir :

1. Menteri/Departemen Angkatan Darat,2. Menteri/Departemen Angkatan Laut,3. MenterilDepartemen Angkatan Udara,4. Menteri/Departemen Angkatan Kepolisian Negara,5. Menteri/Departemen lJnrsan Veteran, dan6. Menteri/Departemen Kedjaksaan.

Pasal 11.

Wakil Menteri Pertama Bidang Produksi mengkoordinir :

Menteri/Departemen PertanianlAgraria,Menteri/Departemen Perburuhan,Menteri/Departemen Pekerdjaan llmum & Tenaga,MenteriiDepartemen Perindustrian Dasar & Pertambangan,Menteri/Departemen Perindustrian Rakjat, danMenteri/Departemen Urusan Research Nasional.

Pasal 12.

Wakil Menteri Pertama Bidang Distribusi mengkoordinir :

Menteri Departemen Perdagangan,Menteri/Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi& Pariwisata,Menteri/Departemen Perhubungan Laut,Menteri/Departemen Perhubungan Udara, danMenteri/Departemen Kooperasi.

Pasal 13.

Wakil Menteri Pertama Bidang Keuangan mengkoordinir :

Menterir/Departemen ljrusan Pendapatan, Pembiajaan & Peng-awasan,Menteri/Urusan Anggaran Negara danMenteri/Unrsan Bank Sentral.

\

1.2.alrl.4.5.6.

1..t

Dd.4.5.

ln.

.+r-

1.

,alo.

87

Page 88: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 14.

wakil Menteri Pertama Bidang Kesedjahteraan Rakjat meng-koordinir:1.2.3.4.5.

6.

1.o2.3.4.

Menteri/DepartemenMenteri/DepartemenMenteri/DepartemenMenteri/DepartemenMenten/DepartemendanMenteri/Deparfumen

Agama,Sosial,Kesehatan,Pendidikan Dasar & Kebudajaan,Perguruan Tinggi & Ilmu pengetahuan,

Olah Raga.

Pasal 15.

Wakil Menteri Pertarna Bidang Chusus mengkoordinir :Menteri/Depa"rtemen Penerangan,Menteri Penghubung DPR/MPR/DPA/Depernas,Menteri Sekertaris Djenderal Front Nasional, danMenteri Penghubung Alim Ulama.

Pasal 16.

, Tiap-tiap Wakit Menteri Pertama dibantu oleh seorang ataubeberapa orang Sekertaris menurut keperluan masing-masing eidangPemerintahan, misalnja untuk urusan-urusan perentjanaan, ang-garan dan Pengawasan.

Pasal 17.

(1) Sekretaris dari para Wafril Menteri Pertama termaksudpada pasal 16 dia,ngkat dan diberhentikan oleh Presiden atau MenteriPertama menurrrt Peraturan pengangkatan dan pemberhentian pe-gawai jang berlaku, atas usul Wakil Menteri Pertama jang ber-sangkutan.

(2\ Djumlah Sekertaris dan djumlah pegawai Wakil MenteriPertama ditentukan oleh Menteri Pertama, setelah mendengar WakilMenteri Pertama jang bersangkutan.

Ientang l)epartemen pemerintahan.

Pasal 18.

Tiap-tiap Departemen terdiri atas satuan-satuan organisasi de-ngan narna :a. Direktorat untuk fungsi-fungsi pelaksa,na danb. Biro untuk fungsi-fungsi administratif.

Pasal 19.

Tiap-tiap Direktorat dan Biro dapat dibagi dalam Bagian-bagian,jang masing-masing dapat dibagi pula dalarn-^ Seksi-seksi.

Pasal 20.

Menteri jang memimpin suatu Departemen dibantu oleh se-kurang-kura^ngnja dua orang Kuasa Menteri menurut keperluan

88

Page 89: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ilt.;lril

$

t

masing-mgsiSg_Departemen, misalnja untuk'urusan-urusan pelak-sanaan teknis dan administratif

Pasal 21.(1) Menteri jang tidak memimpin suatu Departemen dibantu

oleh seorang Sekertaris Menteri.(2) Presiden_{apat memperlakukan ketentuan daram pasal 20lelhadap seorang Menteri termaksud pada ajat (1) pasal ^ini

ber-hubung dengan luasnja/pentingnja tugas ja"e dibebairkan kepada-nja.

Pasal 22.(1) Kuasa Menteri dan sekertaris Menteri termaksud pada

pasal 20 dan pasal 21 diangkat dan diberhentikan oleh Presid.en LtauMenteri Pertama pegulut peraturan pengangkatan dan pemberhenti-an peg?wq jang berlaku, atas usul Menteri-jang bersaigkutan.(2\. Djumlah Kuasa Menteri, sekertaris Menteri din pegawaiMenteri termaksud pada pasal 20 dan pasal 21 ditentukan ol'eh-Men-teri Pertama, setelah mendengar waliil Menteri pertama jang ber-sangkutan.

BAB IV.

Pasal 23-

Tentang Badan-badan Pemerintahan Tertingg,i.

Dengan keputusan Presiden maka dibawah Presiden, MenteriPertama, Wakil Menteri Pertama atau Menteri dapat ditempatkanBadan-badan Pemerintah Tertinggi lain daripada Jrttg termaksudpada pasal 8 sampai dengan pasal 15 diatas.

BAB V.

Tentang Musjawarah Pimpinan Negara.Pasal 24.

Pada waktu-waktu dianggap perlu maka Presiden dapat meng-adakan Musjawarah Pimpinan Negara dengan pimpinan Lembaga-lembaga Negara Tertinggi, jaitu :

1. Kabinet,2. Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara (MPRS),3. Dewan Perwakilan Rakjat Gotong,Rojong (DPR-GR),4. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan5. Dewan Perantjang Nasional (Depernas).

Pasal 25.

- Mugjayarlh Pimpinan Negara dipimpin oleh presiden RepubrikIndonesia dan beranggotakan :

1. Menteri Pertama dan para Wakil Menteri pertama,2. Ketua dan para Wakil Ketua MPRS,3. Ketua dan para Wakil Ketua DPR-G1?,

.-i

I

i

1j

lI-+u

89

Page 90: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4.5.

Wakil Ketua DPA, danKetua Depernas.

BAB VI.Tentang Sekretariat Negara.

Pasal 26.

(1) Untuk membantu Presiden/Panglima Tertinggi AngkatanPerang Republik fndonesia /Perdana Menteri dan Menteri Pertamadalam pekerdjaannja sehari-hari dibentuk suatu Sekretaris Negara,jang dipimpin oleh seorang Menteri/Sekretaris Negara, jang di-angkat dan diberhentikan oleh Presiden.

(2) Sekretariat Negara melakukan pekerdjaan kepaniteraanbagi Kabinet dan Musjawarah Pimpinan Negara.

Pasal 27.

(1) Sekretariat Negara berada langsung dibawah Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia /PerdanaMenteri.

(2) Menteri Pertama ikut-serta memimpin dan mengawasiSekretariat Negara. -B

Pasal 28.

Sekretariat Negara meliputi :

1. Kabinet Presiden,2. Sekretariat Militer Presiden,3. Rumah Tangga Presiden, r4. Komando Resimen Tjakrabirawa, G5. Adjudan Presiden,6. Biro Administrasi dan Organisasi (Biro I),7. Biro Ekonomi dan Keuangan (Biro II),8. Biro Politik dan Keamanan (Biro III),9. Biro Kesedjahteraan Rakjat (Biro IV),

10. Biro Musjawarah (Biro V), dan11. Biro Tanda Kehormatan (Biro VI).

Komando Resimen Tjakrabirawa dan Adjudan Presiden hanjaadministratif termasuk Sekretariat Negara.

BAB VII.Tentang ketentuan-ketentuan penutup.

Pasal 29.

(1) Soal-soal organisasi Kabinet, Bidang-bidang Pemerintah-an, Departemen-departemen Pemerintahan, Badan-badan Pemerin-tahan Tertinggi, Musjawarah Pimpinan Negara dan SekretariatNegara, jang belum diatur dalam Peraturan Presiden ini atau me-merlukan pengaturan lebih landjut akan diatur dengan KeputusanPresiden.

90

t

t

i-

Page 91: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,}

:v

s

J".,

(2) Presiden/Perdana Menteri dapat mendelegir pengaturanbeberapg,_hal diantara soal-soal termakiud pada ajaT tr) p"as"t ioikepada Menteri Pertama.

Pasal 30.

(1) Peraturan Pemerintah No. 20 tahun LgSz (Lembaran Ne-glra-tahun L952 No. 26) tentang susunan dan pimpinan Kemente-rian-kementerian Republik rndonesia, Keputusan piesiden No. 221tahun 1960 terq-tang Seknetariat Negara dan Keputusan MenteriPertama No. 351 tahun 1961 tentang Susunan dan Tugas KabinetMenteri Pertama tidak berlaku- lagi-terhitung mulai liari tanggarberlakunja Peraturan Presiden ini.-

(2) Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

- Agar lupaja setiap 9lang. mengetahui, memerintahkan peng-undang_an Peraturan Presiden- ini dengan penempatan dalam L.*-baran Negara Republik fndonesia

' Orr.tapkan di Djakarta

pada tanggal 15 Agustus 1962

Presiden Republik Indonesia,

SUKABNO.

Diundangkan di Djakartapada tanggal 15 Agustus 1962

Sekretaris Negara,

MOHD. ICHSAN

Lembaran-Negara Tahun 1962 No. 62.

tat

+"

l{aL

-

91

Page 92: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

s 5. PEEUNDANG-UNDANGAN.

UNDAI\IG-UNDANG No. 21 TAIIUN 195P

tentangMENETAPKAN,,UNI}ANG.UNDANG DABURAT IENTAIIG

IIAK PENGANGKATAN DAIiT PEMBERHENTIANPEGAWAI.PEGAWAI REPUBLII( INDONESIA

SEBIKAT'' (UNDAI\IG-UNDANG DARUBATNo. 25 DAN No. 34 TAHUN L950)

SEBAGAI UI\IDAI\IG-UNDANGBEPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Menimbang: bahwa Pemerintah dengan mempergunakan hak-

nja termaktub dalam pasal 139, ajat 1 Konstitusi Sementara Repu-blik Indonesia Serikat dan pasal 96, ajat 1 Undang-undang DasarSementara Republik Indonesia telah menetapkan dan mengubah,,Ifndang-undang Darurat tentang hal pengangkatan dan pember-hentian pegawai-pegawai Republik Indonesia Serikat" (Undang-undang Damrat No. 25 dan No. 34 tahun 1950, Lembaran NegaraNo. 41 dan No. 74 tatrun f950) ;

Mengingat: pasal-pasal 86, 90 dan 97, ajat 4 Undang-undangDasar Sementara Republk fndonesia,,,Benoemingsoverdrachtrege-ling 1928" (Staatsblad No. 35) dan Peraturan Pemerintah ReprblikIndonesia 1949 No. 3;

Dengan persetudjuan Dewan Perwakilan Rakjat RepublikIndonesia;

Memutuskan:Dengan membatalkan segala peraturan jang bertentangan

dengan peraturan dalam Undang-undang ini, menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG MENETAPKAN,,UNDANG-UNDANG DA.RURAT TENTANG HAK PENGANGKATAN DAN PEMBERHEN-TIAN PEGAWAI.PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT''(UNDANG-UNDANG DARURAT No. 25 DAN No. 34 TAHUN1950) SEBAGAI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA.

Pasal f.

Peraturan termaktub dalam,,Und.ang-undang Darurat tentanghak pengangkatan dan pemberhentian pegawai-pegawai Republikfndonesia Serikat" (Undang-undang Darurat No. 25 jo. No. 34 tahun1950 termuat dalam Lembaran-Negara masing-masing No. 41 dan 74tahun 1950) ditetapkan sebagai Undang-undang Republik fndonesiadengan perubaha"n-perubahan dan tambatran-tambahan, sehinggaberbunji sebagai berikut: UNDANG-UNDANG T NTANG HAK

92

'if

:,|

+

1

Page 93: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'tMENGANGKAT DAN MEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERISIPIL.

Pasal 1.(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan chusus

jang telah atau akan ditetapkan dengan undang-undang, maka se-kalian pegawai negeri sipil Republik rnd.onesia, dengan mengindah-kan aturan-aturan mengenai soal kepegawaian jang berlaku, dipe-kerdjakan untuk sementara, diangkat dalam djabatan tetapRepublik fndonesia, diangkat untuk sementara atau tetap dalamdjabatan, diberhentikan dari pekerdjaan sementara, diberhentikandari djabatannja dan diberhentikan dari djabatan negeri oleh:a. Presiden: jang mengenai pegawai jang digadji menurut P.G.P.

1948 golongan VI ruang E keatas;lo. Menteri: masing-masing jang mengenai pegawai jang termasuk

dalam lingkungan kekuasaannja, ketjuali jang tersebut dalamhuruf a diatas ini;

c. Dewan Perwakilan Rakjat: jang mengenai pegawai jang dipe-kerdjakan pada Dewan itu, ketjuali jang tersebut dalam huruf adiatas ini;

d. Mahkamah Agung: jang mengenai pegawai jang dipekerdjakanpada Mahkamah itu, ketjuali jang tersebut dalam huruf a diatasini;

e. Dewan Pengawas Keuangan: jang mengenai pegawai padaDewan itu, ketjuali jang tersebut dalam huruf a diatas ini;

f. Direktur Kabinet Presiden: jang mengenai pegawai-pegawai padaKabinet itu, termasuk pula pegawai Sekretariat Wakil-Presid"enserta pegawai sipil jang dipekerdjakan pada Istana-istana Pre-siden dan Wakil-Presiden ketjuali jang tersebut dalam huruf adiatas dan djabatan-djabatan termasuk golongan VIa sampaidengan VId P.G.P. 1948, jang diangkat diberhentikan olehPerdana Menteri.(2) Untuk menerima (kembali) bekas pegawai negeri sipil atau

bekas anggauta tentara, jang diberhentikan dari djabatan negeridengan sebutan ,,tidak dengan hormat" atau mereka, jang dikenakanhukuman karena mendjalankan kedjahatan, maka diperlukan izinterlebih dahulu dari Dewan Menteri.

(3) Pembesar atau Dewan tersebut dalam ajat 1, huruf b, c,d, e dan f menetapkan, membatalkan atau memperpandjang per-djandjian-perdjandjian tentang mempekerdjakan seseorang dalamikatan dinas Republik Indonesia untuk waktu jang terbatas dalamlingkungan kekuasaannja masing-masing setelah mendapat perse-tudjuan lebih dulu dari Menteri Urusan Pegawai.

(4) Untuk mempekerdjakan pegawai jang bukan warganegaraRepublik Indonesia, maka buat pertama kalinja diperlukan perse-tudjuan lebih dahulu dari Dewan Menteri.

(5) Menteri berhak memindahkan pegawai dalam lingkungankekuasaannja dari satu daerah kedaerah lain atau dari satu bagran

1s

*$,

v93

Page 94: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

kebagian administrasi lain kementeriannja. Instansi atau pembesartgryebut d4"q paqal,l, sub c, d, e dan f berhak memindahkan pegawaidari satu bagian kebagian administrasi lain dalam lingkunla-n ke-lcuasaarurja dengan mengingat kepentingan negara.

Pasal 2.

Dalam hal dipekerdjakan sementara, dalam hal pengangkatantetap dan dalam hal dipekerdjakan dalam ikatan dinas untuk waktujang terbatas, djika menurut peraturan-peraturan jang berlaku ke-dudukan jans bersangkutan tidak dapat diatur sendiri oleh pernegangkuasa jang berhak untuk mengangkat karena rnenjirnpang dariperaturan jang berlaku, loSitu pula dalam hal pengangkatan semen-tara atau pengangkatan tetap atau pengangkatan untuk tempo jangterbatas, djika pengangkatan itu akan melebihi susunan pegawaijang diizinkan dalam anggaran maka sekalian itu hanja dapat dila-kukan setelah ditjapai kata sepakat dengan Menteri Umsan Pegawai.Dalam hal-hal meliwati susunan pegawai maka disjaratkan djugakata senatat dengan Menteri Keuangan.

Pasal 3.

Pemberhentian dari djabatan negeri Republik Indonesia jangdisertai sebutan ,,tidak dengan hormat" boleh dilakukan hanja olehPresiden bagi pegawai tersebut dalam pasal 1, ajat 1, huruf a danoleh Menteri, dewan atau pembesan, masing-masing termaksud dalampasal t, ajat 1, huruf b sampai dengan f bagi pegawai tersebut da,larnpasal 1, ajat 1, huruf b, e, d, e dan f.

Pasal 4.

Menteri atau badan-badan jang dimaksud dalam pasal L, ajat 1,huruf b, c dan d dapat menjerahkan kekuasaannja jang dimaksudkd,ndalam pasal 1, ajat 1 jang mengenai djabatan-djabatan termasukgolongan Vb kebawah P.G.P. 1g[8, ketjuati kekuasaan untuk mem-berhentikan dari djabatan negeri Republik Indonesia tidak atas per-mintaan sendiri dan hak memindah tennasuk dalam pasal 1, ajat 5jang mengenai djabatan-djabatan termasuk golongan Vb kebawahP.G.P. 1948, kepada pemegang-pemegang kuasa jang termasuk dalamlingkmgan kementeriannja.

Penjerahan kekuasaan itu diatur dengan surat keputusan Men-teri jang bersangkutan.

Pasal 5.

Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal 2, maka dalammendjalankan ketentuan-ketentuan jang ditetapkan pasal L, ajafr, Lsegala pengangkatan dan pemherhentian jang dilakukan sebelunperaturan ini berlaku, dianggap sebagai rtilakukan menunrt pera-turan ini.

94

i

{

+

Page 95: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal If.undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.Agar supaiq setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkan

Bengul{angan_u,ndang-undang ini dengan penempatan dalam Lem-baran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 21 Oktober !952.

Presiden Republik Indonesia,

SUKARNO.

Menteri lfrusan Pegawai,

SOEROSO.Diundangkan

pada tanggal 29 Oktober 1952.

Menteri Kehakiman,

LOEKMAN WIRIADINATA.

+

Page 96: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Lombaran

PENGUASA PDBAI\IG TER,TINGGI

Tahun ke-II No. 120

UNDAI\IG-UNDANG No. LZ TAHUN 1961

tenta,ng

PEBUBAIIAN UNDANG-UNDAI\IG No. ?1 TAHUN 1952TENTANG HAK MENGAT.{GKAT DAI\[ MEMBER,IIENTII(AIY

PEGAWAI NEGEBI SIPIL.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang: bahwa berhubung dengan pembentukan MPRS danbadan-badan perlengkapannja serta pembentukan D.P.R. GotongRojong, Undang-undang No. 21 tahun t952 tentang hak mengangkatdan memberhentikan pegawai negeri sipil, jang telah diubah danditambah dengan Undang-undang No. 28 tahun 1.957 (Lembaran-Negara tahun 1:952 No. 78 jo Lembaran-Negara tahun 1957No. 100), perlu diubah;

Mengingat:a. pasal-pasal 5 ajat 1 dan 20 ajat 1 Undang-undang Dasar;b. Penetapan Presiden No. 1 dan 2 tahun 1959 dan Penetapan

Presiden No, 3 dan 4 tahnn 1960;c. Peraturan Presiden No. 28 tahun 1960;d. Keputusan Presiden No. 292 tahun 1960;

Denga,n persetudjuan Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Ro-jong;

Memutuskan:Menetapkan: Undang-unda,ng tentang perubahan Undang-

undang No. 21 tahun 1952 tentang hak mengangkat dnn member-hentikan pegewei negeri sipil.

Pasal 1.

Pada huruf e dari pasal 1 ajat 1 Undang-undang No. 21 tahun7952 (Lembaran-Negara tahun 7952 No. 78 jo. Lembaran-Negaratahun ]-957 No. 100), ditambah kata ,,Ketua" dimuka kata-kata,,Dewan Perwakilan Rakjat".

Pasal 2.

Hunrf g dari pasal 1 ajat 1 Undang-undang No. 21 tahun Lg52(Lembaran-Negara tatrun L952 No. 78 jo. Lembaran-Negara tahun

96

Page 97: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1957 No. 100) ditjabut dan diganti dengan hunrf g baru jang ber-bunji sebagai berikut:g. ,,Ketua/Pedjabat Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat se-

T-el-taTa: j_ang mengenai pegawai ja,ng dipekerdjakan pada Ma-djelis itu, ketjuali.jang tersebut dalam huruf a-diatasi'.

Pasal B.

undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangka^n danmempunjai daja-sumt sampai tanggal 1 pebnrari 1g61.

- Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintah-kan

-pengul9angan_undang-undang ini dengan periempatan dalamLembaran-Negara Republik Indonesia

Diundangkan di Djakartapada tanggal 12 Djuli 1961.

Sekretaris Negara,

MOHD. TCHSAN.

Lembaran-Negara Tahun 1gG1 No. 2bg.

Disahkan di Djakartapada tanggal 12 Djuli 1961.

Presiden Republik Indonesia,

SUKABNO.

r23818 (7) 97

Page 98: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENDJELIISANATAS|

U1\IDA}IG-UNDANG No. I-? TAHUN 1961

tentangPffiIIBAAAN UNDANG-UNDAI\IG No. 2I" TAIIT]N Lg52

ITNMEXG flAK MENGAI\TGKAT DAT\[ MEMBEB,HEilrIIKAI\IYEGERI SIP[.PEGA}VAI ]

UMUM.

n t952 menentukanpembesar-pembesar/dewan-dewan jang berhak mengangkat danmem.berhentikan pegawai-pegawai sipil dalam Negara RepublikIndonesia.

Karena Undang-undang No. 21 tahun 1:952 didasarkan atasUndang-undang Dasar Sementara 1950, maka ketentuan pasal 1ajat 1 itu perlu disesuaikan dengan keadaan sekarang setelahUndang-undang Dasar 1945 berlaku kembali, ehususnja dengan ter-bentuknja Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong dan MadjelisPemusjaw aratan Rakjat Sementara.

Dengan undang-undang ini diadakan perubahan pada pasal 1liat 1 itu sedemikia,n frp&, sehingga termuat didalamnja hakKetua/Pd. Ketua MPRS dan hak Ketua D.P.R. (Gotong Rojong)untuk mengangkat/memberhentikan pegavrai-pegalri"ai negeri jangbekerdja untuk dewandewan jang dipimpinnja.

Pasal demi pasal.

Tjukup djelas.

Tambatran Lembaran-Negara No. 2301-

Page 99: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+

' UIIDANc-IIll"DAItlc No. t8 TAIIUI 1961

tentangIIETEIIIIUAI\I.KETENflIAIII POKOK KEPEGAWAIAI\T.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang: bahwa perlu diadakan undang-undang tentangketentuan-ketentrra-n pokok men_g_enai Kepegawaran Jang mendia"-min kedudukan, hukum pegawai Negeri aair jang oapat diaSaaidandasar i?"s 4o"l y"juk peqjrgun-an ap_aratur'Nelara*iang birdaja*guna sebagal alat Revolusi' Nasional- berdasarkln prbtrtimasi li,e"merdekaan 17 Agustus 1945 dalam pgr_rgaMiannja terhadap Negaraserta haluan pembangunan Negara Kesatuan fr,epublik ridor6sia;

Mengingat:a. pasal-pasal 5 ajat (1). 20 ajat g).2T dan 28 undang-undang

Dasar;

b. Ketetapan-Eq!.lqplq $adjelis Permusjawaratan Rakjat semenrtara No" I/MPRS/1960 dan No. IIltVIpRS /L960;

. Dengan persetudjuan Dewan Perwakilan Raljat Gotong.Rojong;

Memutuskan:_ V"r.tapkan: unda,ng-undang tentang Ketentuan-ketenfua,nPokok Kepogawaian"

BAB I.

Ketontuan ulllml;

Pasal 1.

(1) Pegawai Negeri adalah mereka jang seterah mernenuhiisjarat-sjalat.jang_ ditentukan, diangkat, digadji menurut peraturanP_emerintah jang- !erla,!u dan dipekerdjakan dalam suatu-djabatan.Negeri oleh pdjabat Negara atau badan Negara jang benlenang.

(2) pjarat-sja.rqt pegawai Negeri tennaksud dalam ajat (1),9i"tt" meliputi segi kepTbadian, kesetiaan, kesehatan badin, ke-"tjerdasaT, ken4ampuan- dan keta-ngkasan, sjarat.sjarat lain jangc-husns diperlukan_bagi pesqatu djabatan Negeri larrg dit€tapkaildengan peraturan Pe,merinta^h.,

I

IItI

T

99)

Page 100: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a.

b.c.d.

Pasal 2.

(1) Ketentuan-ketentuan kepegawaian dalam undang-undangini ditetapkan deng.an trg$jua11 membbntuk dan memelihara lparatuinegara jang memiliki sifat-sifat:

setia tqrhqdap -Neqara gan haluan Negara Kesatuan Republikfndonesia jang berdasarkan Pantja Sila;Keutuhan dan kesatuan gerak;Berdaja-guta;dapat mengikuti Perkembangan keadaan;penuh daja-tjipta danpenuh daja-gerak.(2) Agqr,zupaja organisasi aparatur Negara dan pelaksanaan

tugas pegawai lantjar djalannja, maka dengan peraturin pemerin-tah perlu perlu ditetapkan ketentuan-ketentuan llerintjian mengenailusunan kepegawaian (forrnasi) termasuk tata-susunan kepangkatandan tangga djabatan, susunan organisasi hierarehis dan susunanorganisasi fungsionil jang semuanja didasarkan atas tugas dan la-pan-ga1_ kerdja badan pemerintahan jang bersangkutan dengan mem-perhatikan perkembangan pekerdjaan.

BAB U.Penerimaan, pengangkatarr dan pemberhentian pegewai.

Pasal 3.(1)_ Tjara pengisian lowongan djabatan diatur dengan per-

aturan Pemerinta! jang menetapkan lowongan djabatan-d5aUatanmana jang hams diisi:

melalui pengumuman dan permintaan pelamar umum;melalui udjian tertentu;melalui tjara pemilihan atau penjaringan tertentu;o.leh seorang pedjabat dari lingkungannja;melalui pergeseran berkala ataudengan tjara jang l,ain.

a.b.c.d.e.f.

(2) Dalam. peraturan P_emerintah jang dimaksud dalam ajat(1) tersebut diatas diatur pula _prosedur pelaksanaan pengisian lo-wongan djabatan itu, janq {itudjukan untuk mewudjudkai penem-patan seorang jang tepat dalam djabatan jang lowong itu.

Pasal 4.

(1) Pelamar umum jang ingin memenutri pengumuman untuk_meng]si lowongan djabatan jang dimaksud dalam pasar B ajat (1)huruf a, d_apat diterima sebagai tjalon pegawai apabila mengadju.huruf a,,d-apat diterima gebaga_i tjalon pegawai apabila mengad;kan surat lamaran dan lulus dalam penelitian wakfu penjarinfan.

mengadju-

(2) Surat lamaran termaksud dalam ajat (1) diatas dl"ampai-kan dengan disertai: I

a.b.

100

surat riwajat hidup;surat riwajat pendidiiran, keahlian/kedjuruan;

Page 101: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.s

.*

c. surat keterangan kelahuan baik, danat. lain-lain keterangan jang diminta chusrs dalam pengumuman.

(3) Penjaringan diselenggarakan oleh suatu panitia penjari-ngan dan meliputi:a. penelitian administratrip terhadap unsur:

1. kewarganegaran, i

2. umur,3. djenis,4. susunan keluarga,5. faham keagamaan/kepertjaan.6. keanggotaan organisasi.7. keterangan lain-lain jang chusus diminta dalam pengumuman;

b. penelitian terhadap kesetiaan;c, penelitian kepribadian, diantaranja ditudjukan terhadap patho-

logi dan stabilitet djiwa;d. penelitian daja-kemampuan dalam segi ketjerdasan dan ketang-

kasan, dane. penelitian keadaan djasmaniah.

(4) Apabil'a pel,amar runum dalam penjaringan tidak lurus,Fpka penolakannja hams disertai alasan-alasannja, dan apabila iaItrltts, maka penerirnaannja sebagai tjalon pegawai harus diniatakanrlalam surat keputusan.

J5-) {.pab!la pendidikan permulaan jang tertjantum dalampg,sal -5 tidak diperlukan, maka penetapan tjalon sebagai pegawaiNegeri dapat dilaksanakan.

Pasal 5.(1) untuk memberikan kelengJ<apan kepada tjalon pegawai

ggmlpuki pela$?_naan tugas pegawai Negeri, maka kepadanja dapatdiberikan pendidikan -qgrmulaan jang diperlukan, jang ditudSulian!gp"$ memperkuat sifat-sifat iaqg tertja^ntum datam pasal i ajat(1).- waktu, mata pe-lqdjgran dan lain-lain ketentuan m6ngenai pen-didikan permulaan ini diatur dalam suatu trrcraturan p-emeriitahatau suatu peraturan Pemerintah atau suatu peraturan Menteri.

\?) Kgpada tjalon pegawai (siswa) jang berhasit menamatkanpen{idi{apnja diberikan surat keterangan lulus dan dengan demikianlengkaplatr sjarat baginja untuk diangkat sebagai pegaiai Negeri.

pasal G.

. (11 fe_nganglrgtan seorang sebagai pegawai Negeri dan penem-

patannja dalam 4jabatan diatur dengan-undang-u,nhang atiu per-aturan Pemerintah.

Pasal 7.(1) seorang pegawai Negeri dapat diberhentikan sebagai pe-

gawai Negeri karena:akan.mempergunakan hak pensiunnja;permintaarr sendiri;

a.b.

-€101

Page 102: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

c. alasan-alasan fisik dan mental;d. hukurnan djabatan;e. keputusan pengadilan, danf. keputusan Femerintah berhubung dengan penjelewengan.

(2) Seorang pegawai Negeri dianggap telah diberhentikan se.bagai pegawai Negeri karena meninggal

-aunia.

(3) Pemberhentian sebagai pegawai Negeri ditetapkan dengansuatu surat keputusan.

(4') untuk kepentingan peradilan maka pegawai Negeri dapatdikenakan pemberhentian sementara.

(5) Ketentuan-ketentuan tentang pemberhentian-pemberhenti-an sementara dan penampungan pegawai Negeri, dengan mengingatsifatnja diatur dengan Undang-undang atau peraturan pemerintah.

BAB III.Kewadjiban Pegawai Negeri.

Pasal 8.

(1) Sebelum seorang pegawai mulai bertugas sebagai pegawaiNegeri ia harus mengangkat sumpah djabatan sebagai pegawaiNegeri.

(2) Untuk meurangku djabatan-djabatan chusus jang keten-tuannja diatur dengan peraturan Pemerintah, seorang pegawai Ne-geri hanrs mengangkat sumpah djabatan jang bersangkutan.

(3) Dalam melakukan pekerdjaan selandjutnja ia hams ber-pegang pada pedoman hidup pegawai.

(4) Djenis, isi dan tjara mengangkat sumpah djabatan danmenjatakan pedoman hidup diatur dalam suatu peraturan Pemerin-tah, dengan mengingat hubungannja dengan sifat, tugas dan tjiri-tjirichas dari sesuatu golongan pegawai Negeri.

Pasal g.

ql Pegawai N,"g."i wadjib melakukan tugas djabatan dengankeinsjafan jang sedalam-dalamnja dan penuh tanggung-djawab danrnelakukan sggala sesSatu jang diperlukan untuli kepentingan dankeselamatan bangsa dan Negara.

(2) Sikap dan tindakan didalam dan diluar dinas harus sesuaifgngan sumpah djabatan dan pedoman hidup pegawai untuk meme-l1larra peng.hargaan, kepertjajaan dan wibawa-jang diperlukan olehdjabatannja.

Pa,sal 10.

-(1) _ seliap pegawai Negeri adalatr pendukung dan pembelaideologi dan haluan Negara.

(2') -.Fti"-p pegawai N9g9ri wadjib mendahulukan kepentinganNegara diatas kepentingan diri sendiri, aliran, d.aerah dan lolongan.(3) F"gt sesqltu g_olongan pegawai d,an/atau sesuatu djaba-tan, jang karena sifat dan tugasnji memerlukan, dapat diadlkan

102 '|

,1,/.

Page 103: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

J

larangan untuk masuk srlatU organisasi politik, ketenfiran mengenaiaturan Pernerintbh.

Pasal 11.

(1) Setiap pegawai Negeri wadjib menjimpan rahasia diabs.tan.

(2) Kewadjiban menjimpan ratrasia djabatan itu berlangsungtems untuk masa tertentu setelatr pegawai berhenti sebagai pagawaiNegeri. Ketjuali seizin penguasa jang b€rwenang atas kuasa Undang-undang.

(3) Ketentuan-ketentuan mengenai rahasia djabatan ini di-atur dengan Undang-undang.

Pasal \2.(1) Setiap pegawai Negeri wadjib mentaati peraturan djambekerdja dan tata-tertib pekerdjaan.

(2) Peratura,n djam bekerdja ditetapkan oleh Menteri jang di-serahi urusan pegawai.

(3) Tata-tertib pekerdjhan diatur dengan keputusan MenteriJang bersangkutan.

(4) Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ajat (1), (2) dan (3)diatas harus disesuaikan dengan Undang-undang Kerdja. dan Undang-undang Keselamatan Kerdja.

BAB IV.Hak-hak Pegawai Negeri.

Pasal 13.

(1) Setiap pegawai Negeri berhak mendapat penghasilan jangterdiri atas gadji pokok menurut golongan-golongan gadji jang ali-tentukan berbanding dengan luas tanggung-djawab dan marta,batdjabatan jang bersangkutan dan ditambah dengan tundjangan-t-nn-djangan sehingga penghasilan selunrhnja sesuai dengan tingka!kehidupan pegawai beserta keluarganja dalam masjarakat Indonesia-Ketentuan-ketentuan mengenai hal ini diatur d.engan peraturan Pe-merintah.

(2) Pegawai Negeri Indonesia diluar Negeri berhak mendapatpenghasilan jang diatur dengan peraturan Pemerintah dengan mengi-ngat keadaan di negeri jang bersangkutan.

(3) Apabila seorang pegawai tidak mendjala^nkan pekertljaandjabatan karena mendjalankan sesuatu tugas Negara, maka kedu-dukannja selama itu diatur dengan suatu peraturan Pemerintahdengan ketentuan bahwa ia tidak akan dirugikan sebagai pegawaiNegeri.

Pasal 14,

(1) Setiap pegawai Negeri berhak atas kesempatan jang sarnauntuk kenaikan pangkat.

1^

103

Page 104: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2) Peraturan Pemerintah mengatur tjara dan sjarat-sjaratkenaikan pangkat dalam tata susunan pengangkatan berdasarkanpenilaian o'bjektif terhadap kesetiaan, kepribadian ketjerdasankemampuan, ketangkasan, ketaatan, keradjinan dan pengalamanbekerdja pegawai Negeri jang bersangkutan.

Pasal 15-

Unfuk mempertinggi mutu kepegawaian kepada pegawai Negeriselama bertugas dalam djabatan dapat diberikan pendidikan tam-bahqn atau landjutan. Lama, isi dan tjara pendidikan beserta peng-hargaannja diatur dengan peraturan Pemerintah.

Pasal 16.

(1) Untuk memelihara masjarakat kepegawaian jang segardan kegembiraan bekerdja maka Pemerintah menjelenggara[anusaha-usaha kesedjahteraan pegawai dalam bidang djasmaniah danrochaniah

(2, Ketentuan-ketentuan tentang hal ini diatur dengan pera-turan Pemerintah.

pasal LT.

_ (1)- _ lgti"p pegawai Negeri dan keluarganja pada waktu sakit

dan melahirkan anak berhak mendapat bantuan.

. (2) letiap pegawai Negeri, apabila mendapat ketjelaka an dan/atau mendapat tjatjat ataupun meninggal dunia mendapat bantuan(3) Ketentuan-ketentuan mengenai bantuan tersebut diatas di-tetepkan dengan peraturan Pemerinlah.

.. ..setiap peslw.ai Negeri rc$g! atas tjuti biasa, tjuti luar biasa,tiuti pakit, tjgti, bersatir, !ju1i diluar tanlgungan Ndgara clan tjutilainnja jalg ketentuan-ketbntuannja aitelipt<in ae"ian :pe"aturanPemerintah.

Pasal 19.

__ sgtt_"p pegawa! Neger! berhak atas djaminan hari tua pegawailY"sg$ .dengan m9n_gingat _keadaan penghilupan masjaraliat iridone-sia. Ketentuan ini diatur dengan undan!-undang.

BAB V.Ilukuman djabata,n

Pasal 20.

_(U_ _Dengan tidak rnengurangi ketentuan-ketentuan d.idalamKitab. u_nd-ang-unda-ng Hukum-pidana maka kepada .*or*g peiawainegeri didjatuhi hukuman djabatan-djabatan ditam hal-hal": ^ "1. melalaikan kewadjiban;

104

\ii

li

,f

ll

1tt

I,i

-t

Page 105: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{

'*

',if-

-{-

2. mendjalankan pekerdjaan disamping djabatannja tanpa izinpembesar jang berwenang;

3. melakukan sesuatu hal jang seharusnja tidak boteh diperbuatoleh seorang pegawai Negeri jang bermartabat;

4. mengabaikan sesuatu hal jang seharusnja dilakukan oleh,seorang pegawai Negeri, dan

5. melanggar suatu ketentuan menunrt undang-undang ini.(21 Untuk menghindarkan berlangsungnja pelanggaran terse-

but pada ajat (1), maka seorang pegawai dapat dibebaskan semen-tara dari tugas djabatan menunggu keputusan lebih la"ndjut. Pem-bebasan sementara itu hams berlangsung dalam waktu tidaf< lebitrrdari 6 bulan dengan hak penuh atas gadjinja.

(3) Ketentuan-ketentuan jang mengatur hal termaksud padaajat (1) dan ajat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintahdengan mengingat hubungannja dengan sifat, tugas dan tjiri chas:d.ari sesuatu golongan pegawai Negeri.

Pasal 21.

(1) untuk menerima dan menjelesaikan keberatan pegawaitentang ctjabaQn,_ maka, suatu peradilan kepegawaian jang -dipusaLpemerintahan diadakan berbentuk dewan.

(2) Pembentukan, susunan, kedudukan, kekuasaan dan tjara-kerdja peradilan kepegawaian termaksud irada ajat (1) diaturdengan undang-undang.

BAB VI.Penjelenggaraan urusan Kepegawaian

Pasal 22.

E"t jelenggaraan urusan kepegawaian dipertanggung-djawabkanrkepada seorang Menteri.

Pasal 23.

(1) Untuk menjelenggarakan urusan kepegawaian dibentuk 3;badan jaitu :

1. badan jang melaksanakan urusan kepegawaian;2- !*d"r j_ang mendjalankan dan mengkoordinir pendidikan dan

Iatihan-latihan pegawai Negeri dan3. badan jang mengurus kesedjahteraan pegawai.

(2) untuk membina kepentingan pegawai maka dipusat peme-rintahan dibentuk suatu Dewan permusjawaratan pelawai,- jang-terdiri atas ahli-ahli jang mewakili pemerintah dan mewikiti orjani-sasi/gabungan organisasi pegawai Negeri.

(3) Kedudukan susunan, tugas dan kekuasan badan-badan ter-maksud dalam pasal ini ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

105'

Page 106: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB \rII S

-q

Pasal 24.(1) selama undang-undang dan peraturan pemerintah untuk

melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang pokok inibelum dikeluarkq* p$a peraturan-peraturan j#g hma] detap ber-laku sepandJeng tHaI( berteutangan dengan unddnglna6ang pok'ok ini.(z) Dalam- hal-lal jang bertentangan maka jang memutuskanadalah Menteri jang diserahi urusen pegawai.

BAB VIII.Penutup.

Pasa,l 25.u. nda_ng-undang- ini dapat disebut undang-undang pokok Kepe-

gawaian dan mulai berlaku pada hari diundangkan.Ag?r supaja setiap orang dapat rnengetahuinja, memerintahkan

pengundaftgen 3nctlqg-u3dpog ini dengan penemi,atan dalam Lem- .rbaran Negara Republik Indontsira

Disahkan di Djakartapada tanggal2l Djuli 1961

. Presiden Republik Indonesia,

SUKARNO.

Diundangkan di Djakartapada tanggal 21 Djuli 1961

Sekertaris Negara,

MOHD. ICHSAN.

t

106

Page 107: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pt).r

(>-

Ni'J

PENDJELIISAIIT.

IJMIJM.tserlakunja kembali Undang-undang Dasar t945 setelah Dekrit

Fresiclen 5 Djuli 1959 da.n adanj-a Ketetapan-ketetapan MPRS No. Idan II tahrn 1960 menghendaki diadakannja undang-undang jangmengatur ketentuan-ketentuan pokok mengenai kepegawaian Sangmendjanin kedudukan hukum pegawai Negeri dan jang dapat di-djadikan dasar jang kuat untuk menjusun aparatur Negara, jangberdaja-guna sebagai alat Revolusi' Nasional berdasarkan Prokla-masi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dalam pengaMiannja terhadapNegara sesuai dengan haluan Negara serta haluan pembangunanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedudukan hukum pegawai Negeri tidak dapat dilepaskan dari-'pada hubungannja dengan azasi warga-negara dan karena itu un-dang-undang ini tegas tidak mengurangi hak-hak itu sebagai dje-las ternjata dalam bunji konsiderans, dalam mengingat huruf a.

Untuk menjusun aparatur Negara jang berdaja-guna sebagai'alat Revolusi Nasional berdasarkan Proklamasi Kemerdekaan LTAgustus 1945 tergantung banjak :

Pertama : pada kwalitet pegawai Negeri.Kedua : pada mutu dan kerapihan organisasi dan dalam hal

ini pada mutu dan kerapihan aparatur Negara.

Maka oleh sebab itu dipandang perlu mengadakan suatuundang-undang jang memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai,sjarat jang harus dipenuhi untuk mendjadi pegawai Negeri, danmengenai sifat-sifat jang harus dimiliki oleh organisasi aparaturNegara.

Undang-undang pokok kepegawaian ini berlaku bagi semua pe-gawai Negeri termasuk anggota-anggota Angkatan Perang dan Ke-polisian Negara dan pegawai-pegawai penrsahaan-perusahaen Ne-gara, dengan masih membuka kemungkinan untuk mengatur setja-ra chusus hal-hal jang chas dari sesuatu golongan pegawai Negeri.

Undang-undang ini memuat hanja ketentuan-ketentuan pokokmengenai kepegawaian sedang pelaksanaannja diatur dengan un-

dang-undang lain atau peraturan Pemerintah.

PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1.: Faktor-faktor jang menetapkan seorang mendjadi pegawai Ne-

,, geri menuntt undang-undang ini adalah :

a. sjarat-sjarat bagi pegawai Negeri sebagaimana terperintji segi-nja dalam pasal 1 ajat (2) harus dipenuhi,

!b. hams diangkat dalam suatu djabatan Negeri den digadji me-nurut peraturan Pemerintah jang berlaku,

107

Page 108: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,{.

c harus diangkat oleh pedjabat Negara atau badan Negara jangberwenang.Maka seorang pegawai/pekerdja PemerintahiPerusahaan Nega-

ra jang memiliki tiga unsur diatas adalah pegawai Negeri menurutundang-undang ini.

Perlu ditegaskan bahwa jang dimaksud dengan badan-badanNegara ialah baik jang berada dipusat maupun jang didaerah.

Dengan berpedoman pada undang-undang pokok ini maka de-ngan peraturan Pemerintah lainnja diatur ketentuan-ketentuan me-ngenai pedjabat-pedjabat/pekerdja-pekerdja jang tidak termasukpegawai Negeri seperti Pamong Desa, OPR, mereka jang bekerdjapada Pemerintah berdasar atas perdjandjian kerdja menumt KitabUndang-undang Hukum Sipil, pedjabat politik dan sebagainja.

Pasal 2.

+jqt (1). Ketentuan ini ditetapkan dengan maksud agar dalammembikin peraturan-peraturan mengenai kepegawaian miupun me-|B.en$ grganisasi aparatur Negara, djiwanja ditudiukan kepada si-fat-sifat tertjantum dalam ajat ini, jaitu sifat-sifaf :

a. Jgyahlet_ terhadap Negara_ dan- haluan Negara Kesatuan Repu-blik rndonesi? jqg berdasarkan pantjaiila, undang-unddngDasar 1945, sosialisme rndonesia, Demokrasi rerpimfin, Eko--

. lomi reryimpin dan Kepribadian Indonesia serta pbmehntatr;b. integrasi;e. efisienid. flexible;e. penuh inisiatif danf. aktif dinamis.

Aja! (2)- susunan formasi ditetaplan,dengan mengingat ke-tentuan-ketentuan dalam Anggaran -pendapatlan dan " $irrraia

Negara.pasal B.

Pasal ini menetap*qn kehanrsan adanja penggolongan djabatan(klasifjkasi djabatan), karena matjam aS"auitan meneitukair tjarapengisian lowongan.pasal 4.

Ketentuan ini diadakan untuk memperoleh suatu aparatur Ne-gala iang_ diisi, dengan qargpnegqra ridonesia :""s 6"piiir, a""ikalangan luas dalam masjarikat-dan jang bermutu dalam hal ke-pribadian, kesetiaan, kesdhatan badari, tZtje"aasa;, --i;;*rip,r"odan ketangkasan.

,"^,..I":i,:1 .penjaringaq ryerypuni?i _tugag menjaring mereka jangoelum mendJadi pegawai (pelamar)

-dan ditudjukan fada hetjai<afan tehnis untuk. men_gisi _rowongan-lowong"tr. " tr.rrgi"g"t -"#"t"jl,

maka Panitia ini terdiri dari tenaga-tenala tehnis." sriaan tr"""rrgtentu Panitia harus melakukan tulasnja Tanpa diskriminasi berhu-!*q dengan agama/kepertjajaan, "t""tiigoi"i" ilffi;H rilur.rr-an, kelamin dan sebagainja. -

108

.)

-

$

Page 109: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

APenelitian administratip terhadap unsur keanggotaan organisa-

si dilakukan berhubung dengan kemungkinan jang bersangkutanmendjadi anggota terlarang

Pasal 5.

Ketentuan ini dirnaksudkan untuk mendapat tenaga jang tjer-dik dalam keahlian jang diperlukan untuk djabatan jang akan di-pangku.

Pasal 6.

Ketentuan ini diadakan untuk memperoleh suatu administrasijang rapih.

Sesuai dengan Ketetapan MPRS No. IIIMPRS/1960 jang meng-hendaki satu status pegawai, maha pengangkatan dalam djabatanNegeri adalah sebagai pegawai tetap.

Ketentuan-ketentuan tentang pengangkatan dan pemberhentianpegawai diatur dengan Undang-undang.

Pasal 7.

Ajat (1) dan ajat (5).Pemberhentian karena alasan-alasan tertjantum dalam huruf a

s/d f mempunjai sifat-sifat tersendiri, dan ada kalanja perlu diaturdengan undang-undang (pensiun), dan ada kalanja pula dengan pera-turan Pemerintah (hukum djabatan). Jang dimaksud dengan penje-lewengan dalam huruf f ajat (1) adalah umparnanja tindakan kontrarevolusioner/subversif .

Ajat (z).Dalam hubungan ini perlu diusahakan agar penjelesaian pen-

siun djanda/duda diselesaikan setjepat mungkin.

Ajat (B).

Tjnkup djelas.

Ajat (4).

Apabila seorang pegawai negeri karena melakukan sesuatu pe-langgaran hukum pidana perlu dikenakan tahanan, maka saat ituterhadapnja dapat clilakukan pemberhentian untuk sementara waktu.

Pasal 8.

Pada waktu seorang untuk pertama kali diangkat sebagai pega-wai Negeri, ia harus mengangkat sumpah djabatan sebagai pegawaiNegeri. Disamping ini untuk diangkat dalam djabatan-djabatan ter=tentu disjaratkan sumpah djabatan djuga.

Sumpah djabatan mempunjai arti jang umum dan peraturanPemerintah jang bersangkutan selandjutnja mengatw djenis, isi dan'tjara (bersumpah/djandi) mengangkat sumpah djabatan.

\P

a1

k

1'

109

Page 110: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pada azasnia hanja ada satu matjam sumpah djabatan dan satupedoman hidup b"st #il; p.gr*ui N"ge"i---'

. A.kan. tet-api berhubung dengan sifat, tugas dan tjiri jang chas,pa-l.q b_agi belerapa- golongran pegawai sepert-i Angkadn eiraig dar;Polisi dapat ditetapkan sumpah aSauatari dan pe-cloman hidup"jangchusus.

pasal g.

Pasal ini menandaskan bahwa setiap pedjabat Negeri senantiasayqtljib mendjundjung tinggr martabatnib untuk mendjaga o**, aankehonmatan Negara.

Pasal 10.

r, _ Pegawai-pe,gawai Negerr" iang pada hakekatnja mewakili

Negara, harus benar-benar mendjadi pundukung dan fubela ideo-logi dan haluan Negara.

Peraturan Pemerintah mengenai .lalangan masuk organisssi po-litik d_apat diadakan delqag .ry.eiglngd,t utra"ilg-u"d;"g Grrtros t."-Luk dan peljyquna-n tr{aaiens_ rJrmusjawar'atan nit5at, 6u*p*Perwakilan Rakjat dan Dewan perwakilan Rakjat Daerah b*"d"r"r-kan Undang-undang Dasar L945.

Pada waktu ini telah ada lar_angan sepefti termaksud diatas bagrange;o$,{nskatan Perang 9* K.pulisian Negara. Ketjuali laranganuntuk.kedua g_olongan Agg\atan Perang dan-Kepolisidn Negara-ini,pasal ini masih ltemungkinkan adanja tarangan bagi djabitanaSa-batan tertentu. K_arena l_arangan masrrk orglnisad pot-itit ini a-dalangkut-plutpja dengln h* raaqi dalam pisar 2g dndang-undangDa_sar, maka larangan itu dikeluarkan apabiia sifat dan tug# sesuatigolongan djabatan pegawai Negeri'-memang sunggin-sungguhmemerlukan.

paeal 11.

. T<"19na pelanfgara^n untuk menjimpan rahasia djabatan merupa-kan kedjahatan, maka materi itu pdrludiatur dengair suatu unaaig-undang.

untuk mendjaga keselaqatan lahasia d_jabatan, karena menjang-kut.kepenfing_an

-Negara, maka perlu t<ewadSiban menjimpan "a[r"sladjabatan itu berlangsung terus irntuk waktir tertentul dj'u& ,.tutr"u

pegarvai itu berhenti.

Pasal 12.Pasal ini memuat ketentuan-ketentuan untuk memelihara keter-

tjbanlef erdja i$g harus disesuaikan,derq gan undang-undang kerdja9"r -

undang-und?ng jlqq -se_k_ara.ng ,berriku iarah "unaanglulda;g

Kg$ja (Nor 12 tlfun- 194q jg_Ng. !_tahun 19b1). Undang-uniang rcjtjelakaan (No. fB tahun !!r4T jo No. 2 tahun 1gb1) aitt perattr"an-peraturan lainnja

Pasal 13.

- Penghagilal pegawai Negeri dapat_ terdiri atas uang maupunbarang (natura).

110

Page 111: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I.*

Dalam hal ini tidatr boleh ada diskriminasi seperti rilimaksudh&u!9"g .-T!1.!"pql vadiefis rermusja*arii"" rtakjaf-S"il"tar"No. rrlMPRs/1960 Lampiran A bidang rr angka hunrf bagi bumh.

Penghasilan pegawli N_egeri terdiri dari gadji jang dtentukanberdasarkan atag masa ke$ja iang bersangkritari ditafibah dengantundjangan-tundjangan. Ketentuan-ketentuan dalam peraturanPemerintah No. 4 tahun 1956 dan peratura.n pemerintah No. 41tahun 1952 hams diperhatikan.

Pasal 14.

Penilaian jang objektif hanrs mendjadi dasar untuk menaikkanpangkat.seorang pegawai. Penilaian itu harus ditudjukan kepadapenempatan orang jang tepat pada djabatan.

sjarat umum kenaikan pangkat pegawai ditentukan menunrtperaturan-peraturan ja-ns ditetapkan dengan mendengar Dewan per*musjawaratan Pegawai.

Pasal 15.

Ketentuan ini cliadakan untuk memelihara tetap tingginja mutudan daja guna kepegawaian.

Pasal 16.

Data^ur hal ini perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan dalanF:E?pg^-Madjelis fe_rmugjayaratan Raftjat Sementara No. fr./MPRS/1960 mengenai kesedjahteraan pega.fuai.

Pemelihar:aan kesedjahteraan pegawai terdiri antara lain darirpemelihar@an kesehatan,_ peryqahan,-tempat beribadat, olah raga,rekreasi, koperasi dan sebagainja.

Pasal 17.Bantuan jan_g diberikan kepada pegawai dalam hal tersebut

dalam ajat (t) cp,nat meliputi seturuh itau sebagian dari ongkos-ongkos jang dikeluarkan oleh pegawai jang bersa-ngkutan.

Bantuan mempunjai arti jang ruas dan antara lain termasuktundjangan djuga dapat benrpa bukan uang.

Bantuan ini dapat benrtrdjud antara lain:a. pengobatan dan perawatan dokter;b. tgnctpgan kepada _p-egawai jang mendapat ketjelakaan dan/'

atau tjatjat dalam diluar melaku-kan tugas t<ewadiibannja.

i-a

a.b.c.d.e.f.g.

Pasal 18.

Tjuti termaksud dalam pasal ini meliputi antara lain:tjuti biasa;tjuti besar;tjuti luar biasa;tjuti sakit;tjuti hamil/melahirkan anak;tjuti haid;tjuti luar tanggungan Negara, dan tjuti lain-Iain"

111

Page 112: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pula dibuka kemungkinan untuk qendapat tjuti bagr keperluancnonunaikan tugas agama jang diwadjibkan.

. Sja-rat-sjarat dan ketentuan-ketentuan bagi tjuti-tjuti tensebut'diatur dengan peraturan Pemerintah.

Pasal 19.

{"ttg di*rktg9 dengan djaminan hari tua pegawai Negeri ialahpensiun pegawai Negeri.

Djaminan tua itu bempa antara lain:.a. pensiun bagi pegawai sendiri;b. pensiun djanda/duda.

Dengan berpedoman pada tidak adanja diskriminasi sudah sewa-djarnja djika baik kepada djanda maupun kepada duda diberikan'pensiqn.

Pasal 20.

Hukum djabatan bukanlah berarti hukuman menurut Kitab un-r{ang_-undang Hukum Pidana, melainkan merupakan suatu tindakandisiplin.

Mengenai _Ajat {1) sub 2 dapat ditegaskan, bahwa izin jangdimaksud itu diperlukan untrrk menghindaikan seorang pegawai di--

!3mping djabatannja mendjalankan pekerdjaan jrttg-mlmgikanNegara.

Hukuma^n djabatan itu adalah suatu tindakan tata-tertib kepe-gawaian (o"4. maatreegel). Bagr pegawai Negeri pada umumn5a,hukuman terdiri antara lain dari:

tegoran tertulis;pernjataan tidak puas dengan surat ketetapan;pemindahan kelain tempat;penundaan kenaikan gadji;

e. penurunan gadji;f. penurunan pangkat dan sebagainja.

Disamping itu bagi Anggota-anggota Angkatan Bersendjatahukuman djabatan bisa bempa hukuman dalam sel.

Pasal 21.Peradila"n kepegawaian diadakan untuk menegakkan keadilan

dikalangan pegawai.Peradilan jang berbentuk dewan merupakan instansi jang me-

mutuskan dalam banding.Karena Undang-undang ini berlaku bagi pegawai sipil, Ang-

katan Perang, Polisi dan Perusahaan Negara, maka susunan Dewanharus disesuaikan pula dengan golongan-golongan itu, jang masing-masing mempunjai tjiri dan sifat sendiri.

Pasal 22.HaJ ini ditentukan oleh Presiden berdasarkan pasal 1? undang-

undang Dasar.

1-12

a.b.c.d.

Page 113: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 23.

. - Pe.riqtjian mengenai _kedudukan, susunan, tugas dan kekuasaanbadan-badan tersebut padl ajat ! ditetapkan'dengan peraturan pe-merintah {engan maksud untuk merdberikan }texibilitef- au"*menghadapi perobahan keadaan.

Kepada_-b"dqq jurg melaksanakan urusan kepegawaian antaralain dapat diserahi tugas.

l. merentjanakan peraturan-peraturan kepegawaian;b. mengamat-amati aga-r .supaja. peratuiai-peratuian mengenailgaf k-epegawaian oleh instansi-instansi jairg bersangkuta"n ei-djalankan setjepat-tjepatnja.

c. koordinasi kedudukan dan gadji pegawli jang penjelesaiannjatennasuk dalam lingkungan kekuasian aepa*6mLen

-dm badail

perusahaan Pemerintah lain;d. pemberian pe_nsiun dan tundjangan sematjam itu;e. mengadalran hubungan dengan Serikat-selerdja/Buruh.

. ... Ba{an- jang mendj-alankan dan mengkoordinir pendidikan danlatihanJatihan pegawai Nuqgl. antara lain ditugasiran menjeleng-garakan dan mengawasi pendidikan,dan tatihan pegawai Negeii aai,/atau tjalon peg?yai, sehingga, meldjadi tenaga administradi Negarijang mempunjai kepribadian dan ketjakapan sesuai dengan tugaJnja.

Dewan Pennusjawaratan Pegawai jang dibentuk guna membinakepentingan pegawai antara lain dapat:a.b.

e.

mgnguqpulkan bahan-bahan mengenai kepegawaian;prnta keterangan-keterangan tentang soal- kepegawaian dariinstansi=instansi bersangkutan.mengadjukandjib, baik dir

mbangan-pertimbangan kepada jang berwa-maupun tidak diminta.

palam peraturan Pemerintah jang akan ditetapkan berdasarkanPasal ini akan diatur hal recall terhadap wakil-wakil Serikat-Seker-{jalGabungal serikat-serikat dalam Dewan permusjawaratanP_egawai, -sedangkal. jang dimahsud dengan organisasi pegawaiadalah Serikat-sekerdja-serikat-sekerdja, Serikat-buruh-serika:t-6unrfrpeg:awai Negeri.

Pasal 24.

D_engan ditetapkan undang-undang ini, maka pentjabutan danperombahan

- Peraturan-peraturan Kepegawaian jang lama segeradapat dimulai.

Karena itu ketentuan dalam pasal ini hanja semata.mata di-adakan untuk mentjee_ah valum sadja. untuk -mendjaga

djanganberlaku terus, mqka Mgnteri jang di3erahi urusan regiwai oiEeriwewenalrg untuk bertindak"

113238i8 (8)

Page 114: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 6., PER,ATURAN PEMERINTAII

PERATUBAN PDMEBINTAH No. 208 TAHUN 1961

tentang

trDDUDUKAN ITDUAI{GAN KETUA, WAKIL KETUA DAIYANGGOTA lIIADJNLIS PEBMUSJAWAR,ATAIII BAKJAT

SDMENTABA.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: bahwa gadji, biaja perdjalanan, biaja penginapandan lain-lain tundjangan bagi Ketua, Wakil Ketua dan AnggotaIvIPRS sebagai jang tertja"ntum dalam Peraturan Pemerintah No. 40tatrun 1960 perlu diperbaiki;

Mengingat:

I pasal 2 Undang-undang Dasar 1945;2. pasal 6 Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 tentang MPRS;

3. Undang-undang No. 10 Prp. tahun 1960 (Lembaran-Negara ta-hun 1960 No. 31);Mend,engar: Menteri Pertama dan Menteri Keuangan;

Memutuskan:Menetapkan:

P e r t a m a : Mentjabut Peraturan Pemerintah No. 40 tahun1960 tentang kedudukan keuangan Ketua, Wakil Ketua dan AnggotaMPRS;

K e d u a : Menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Ke-dudukan keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota MPRS sebagaiberikut:

Pasal 1.

Ientang Gadii dan Tundjangan Ketua.

(1) Anggota MPRS jang mendjadi Ketua mendapat gadji se-djumlah Rp. ?.000,- (tudjuh ribu rupiah) sebulan.

(2) Disamping gadji tersebut dalam ajat (1) kepada Ketuadiberikan tundjangan-tudjangan sebagai berikut :

a. tnndjangan kawin sebesar 25% @aa puluh lima perseratus) darigadji sebulan dengan ketentuan, bahwa tundjangan ini hanjadiberikan untuk seorang istri/suami;

b. tundjangan anak danlatau anak angkat, jang berumur kura^ngdari 25 (dua puluh lima) tahun dan tidak kawin atau belum per-nah kawin, tidak mempunjai penghasilan sendiri serta njatamendjadi tanggungan Ketua sendiri, sebesar 10lo (sepuluh per-

114

Page 115: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

seratus) dari gadji sebulan dengan ketentuan, bahwa tundja^ngananak bagi anak angkat diberikan hanja untuk seorang anak.Anak angkat adalah bukan anak sendiri jang diangkat menurutputusan Pengadilan Negeri ;

c. tundjangan. kemahalan umum sebesar B0% (tiga puluh per-seratus) setiap .bol* dari djumlah gadji ditambah tirnojangankawin dan tundjangan anak.(3) selama memangku djabatan untuk Ketua disediakan se-

buah rumah kediaman kepunjaan Negara beserta perabot rumah dansebuatr mobil dengan pengemudinja, dengan k6tentuan-ketentuansebagai berikut:a. p.lgkos_pemakaian untuk keperluan d.inas dan peneliharaan mo-

bil itu ditanggung oleh Negara;b. 9-rsLor pemakaian air, pener'angan dan gas untuk rumah Ketua

ditanggung oleh Negara;c. untuk menutupj on_gkos-ongkos pelajanan dan pemeliharaan ru-

mah itu kepada_Ketua diberikan tundjangani Sang banjaknjaterganturrg_dari besarnja rumah serta pekarangln dan ditentu-kan oleh Menteri Keuangan dan Menteri pekerdjaan umumdan Tenaga.(a) $epqag Ketua diberikan uang tundjanigan representasi se-

djumlah Rp. 1.500,- (seribu lima ratus rupilhf sebult'an.

- PJit -" Kgtga _terpaksa mengeluarkan ongkos representasi jangselajaknja-lidak daqat ditjukupi dari djumla[ tundjingan represen-ta,p.r jang diberikan kepadanja,- dapaflu.rt juns berke[enTingari meng-]$jukan pertelaan. pengeluafan ongkos-ong[os itu-kepad-a MenteiiKeuangan untuk disetudjui dan diberikan penggantian.-

(5) ongko-s perdjalanan dan ongkos penginapan untuk d.inasdiganti menurut _peraturan ongkos peidSatanan Sang berlaku untukAnggota MPRS dengan ketentuan-keten[uan seblgai berikut:a, Ketua tidak terbatas dalam memilih alat-alat perdjalanan;b. Piika d_alam perdjalanan dinas ternjata harus dikeluarkan lebih

{1ri nada apa jang dapat gigu+li menurut peraturan ongkos per-djalanan tersebut, _maka kelebihannja dafat diadjukai detrganpertelaan- sendiri kepada Menteri Keuangan untirk mendalatpenggantian.

Pasal 2.

Tonta,ng gaelji ilan tunaljangan Wakll Ketua.(11 4pqot".ttgPRS igrs mendjadi.wakil Ketua mendapat ga-cji sedjumlah Rp. 4.500,-- (empat ribu fmaratus rupiah) *.dri"rr.(2) Disamping _gadji tersebut dalam ajat (1) kepada Wakil

Ketua diberikan.ty4jutgan-tundjangan sebalai jurrs dimaksudkandalam pasal 1, ajat (2) diatas.

(3) selama masa memangku djabatan untuk,masing-masingWakil Ketua berlaJru ketentuan-keteirtuan jang tertjantufir Oalaripasal 1, ajat (3) diatas.

115

Page 116: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4-

-;r-

7,. (4) Kepada wakil Ketua MpRs diberikan tundjangan repne.

sentasi sedjumlah Rp. 1.000,- (seribu rupiah) sebulari.(L) ongkos perdjalanan dan ongkos penginapan untuk dinas

{iganti me_nurut peraturan ongkos peia3*airan" jarif U"*r-"f.u- untukAng-gota MPRS cleng_an ketenluan,- bah"wa perdtu6n penggantianongkos qer{jalg,qaxr {an penginapan untuk dinas uasi da}fi'K"tua,sela,ma bertindak sebagai rGtua diluar kota tenrpaf k"d;A,rk*"F;disamakan denga^n peraturan pgnggantian ongkoi p."ajara"r" al"ongkos pengrnapan seperti tersebut pada pasal"1, aiit ttij.

--- -_

pasal B.

Tonta,ng uang trfhonnatan, uang sid,ang dan biaja-biaja perdjarana,npenginapan sorta pengangkutan lokal-angg6tal

. (1) Dengan_:nemp-erhatikan ketentuan daram pasal ? peratur-an ini al$glota MPRS, -kgtju{i Ketua dan wakil K^etua, m^endapatuang kehormatan sedjumlah Rp. 2.800,- (dua ribu lima ratus nr-piah) sebulan.

(2) Disamping p_e_1ghasltan jang dimaksud d.alam ajat (1) di-atas kep-ada Ang.gota MPRS, ketjriati-Ketua dan waldl ri"tua, j*gmenghadiri. laqat-rapat. pleno MpRs, rapat-rapat panitia d.an i'apat--ra-pat Kopis! _atqrp ppatl1_an4 Badan-bada,n jang menggantinja j*ggghgrupnja dihadirinfa, diblrikan uang sidarig Sdj""ffit npl-r-r. -(tudjuh- puluh lima.rupiah) -ugtuk tiap t<iti uienghadiri- sidangde-ngan ketentuan, bahwa djumlah ulng j-ang diterimf untuk sidanglsidang ja*s diadakaxr dalarnsatu hari ti-aat Soleh metebitrinp.-rBo,:(seratus.liryr_pulql-rypiah_) dan djumlah uang sidang jang hiterimadala^m satu bulan tidalr boleh meldbihi np. ZlZfO,_ "(Au;

"ito A""ratus lima puluh rupiah).

JB) Anggota MPRS iang diberi tugas oleh MpRS atau Ketua,untuk menindjau atau mewakili MPRS afau Komisi, mend.apat uangharian Tp. 59,- .(lima puluh rupiah) sehari dan penggantiin biajalbiaja sebagai berikut:

a. penggantian biaja pengangkutan pulang pergi;b. penggantian biaja peniginapan;

1. menumt kwitansi hotel, bagi jang menginap dihotel;2. menurut kwintasi losmen -ditambah dengan Rp. 100,- (se-

ratus rupiah) peha$, bagi jang menginlp dildsmen'd.engantidak mendapat makan;

3. setanjak Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) sehari,djika menginap tidak dihotelTlosm6n;

c. pelqSqptian biaj-a. kendaraan lo.|al- sebanjak Rp_. ?b,_ (tudjuhp_uluh lima rupi4).-pttry, apabila ia dalain tugbs *itut *.riio.4j"q -?t?! mewakili tidak dapat memperguriakan L""a"""""(mobil) Negara.

116

-&

Page 117: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.ii\

\,*..-

l

I

(4) Untuk menghadiri rapat-rapat MPRS, Anggota MPRSmempunjai hak atas penggantian biaja perdjalanan pulang dan bia.japenginapan dengan ketentuan, ba-hw_1 djika waktu s_eo_rang-Anggo'tamenerima panggilan untuk menghadiri rapat-rapat MPRS ia beradaciilain tempat dalam wilajah Republik Indonesia dari pada tempattinggalnja, ia diperbolehkan langsung berangkat dari tempat dimanaia berada ketempat dimana rapat-rapat itu akan diadakan

(5) Anggota MPRS untuk mengadakan hubungan dengansuatu tempat dalam wilajah Republik fndonesia, mendapat penggan-.tian biaja pengangkutan pulang pergi sekali setahun dengan keten-tuan, batrwa untuk suatu tahun kesempatan itu diberikan sampaidengan bulan Djanuari tahun berikutnja, sedang kesempatan jangtidat( dipergunakan sampai achir bulan tersebut, mendjadi hilang.

(6) Anggota MPRS jang bertempat tinggal diluar kota dimanadiadakan rapat-rapat MPRS, mendapat penggantian biaja penginap-an dan kendaraan lokal dengan ketentuan sebagai berikut:

Selama tinggal dikota itu untuk menghadiri rapat-rapat MPRSia mendapat penggantian biaja kendaraan lokal sebanjak Rp. 75,-(tudjuh puluh lima mpiah) sehari dan penggantian biaja pengina-pan:1. menurut kwitansi hotel, bagi jang menginap dihotel;2. menurut kwitansi losmen ditambah dengan Rp. 100,- (seratus

rupiah) sehari bagi jang menginap dilosmen dengan tidak men-dapat makanan;

3. sebanjak Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) sehari,djika menginap tidak dihotellosmen.(7') Anggota MPRS jang bertempat tinggal dikota dimana di-

adakan rapat-rapat ketjuali Ketua dan Wakil Ketua, selama rapat-rapat MPRS mend"apat penggantian biaja pengangkutan menurut ke-tentuan-ketentuan sebagai berikut :

Selama waktu rapat-rapat MPRS ia rnendapat penggantian biajakend,araan lokal sebanjak Rp. 75,- (tudjuh puluh lima rupiah) se-hari.

(8) Anggota MPRS jang menghadiri rapat-rapat MPRS me'n-dapat pengga"ntian biaja pengangkutan untuk pulang ketempat ting-galnja dan kembali kekota dimana diadakan rapat-rapat itu untukmenghadiri rapat-rapat MPRS jang bersangkutan, apabila anak,istri, suami atau orang tuanja meninggal dunia dengan ketentuan,bahwa jang dimaksud dengan anak, ialah anak kandung, anak tiriatau anak angkat; dengan istri, ialah istri jang sjah; dengan orarrgtua, ialah ajah dan ibu Anggota MPRS jang bersangkutan.

(9) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ajat (5) diatasAnggota MPRS jang bertempat tinggal diluar Djawa jang sedangmenghadiri rapat-rapat MPRS jang telah ditetapkan akan berlang-sqng dua bulan atau lebih berhak dalam djangka waktu itu meng-adakan perdjalanan ketempat tinggalnja pulang pergi, dengan men-dapat penggantian ongkos pengangkutan dengan ketentuan, bahwapenggantian itu d.alam waktu satu tahun diberikan sebanjak-banjak-nja utfuk dua kali perdjalanan.

(10)_ Anggota MPRS ,jang melakukan perdjalanan dinas jangclimaksud dalam ajat-ajat (3), (4), (5), (8) dan (9):

ttr

Page 118: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'Q"

tL. dianggap te_rmasuk golongan pertama dalam peraturan perfia-. lanaq j?"_q berlaku bagi pegarvai Negeri;b. diperbolehkan memakai kapal terbang] apabila djarak jang akan

ditempuh.djluh lebih dari-6 (enamf 'd3im penijalandn d'ergan

kereta api tjepatlc. berhak atas prioriteit pertama apabila ia menggunakan kapal

terbang atau kapal lauf.(11) _A1s:gota MPRS iang melakukan perdjalanan dinas, ber-

'hak memakai alat pengangkutan umum Neg-ara "dan daerah-daerahSwatantra $gnS_an pertjum-a dan mendapat plrioriteit pertama untukmemakai alat-alat pengangkutan umum.

!12!_ Djawatan Pemerintah pusat dan Daerah, berkewadjibanmemberikan bantuan alat-alat pengangkutan udara i<epada An{gotaMPRS _apabila alaLalat pen_gangt<utan irmum jang ters6but padi"ajat(1) tidak dapat dipergunakan.-

- (13) Anggota I\4PRS iang tidak mempergunakan alat peng-

angkutan tersgbut pada ajat (1), akan tetairi memakai alat peng-lngkutan sendiri, mendapat penggantian biaja pengangkutan samadengan ongkos kendaraan umum tersebut padu aiaf (1i).

Pasal 4.

Tentang fundjangan ketjelakaan.Ketua, Wakil Ketua dan Anggota MPRS jang dalam atau oleh

harena mendjalankan kewadjibannja mendapat ketjelakaan, mene-rima tundjangan menurut peratura,n-peraturan tentang tundjanganketjelakaan jang berlaku pegawai negeri.

Pasal 5.

Tentang biaja pengangkutan djenazah dan tundjangan kematian.(1) Apabila Ketua, Wakil Ketua atau Anggota meninggal du-

nia pada waktu menghadiri rapat MPRS atau pada waktu mela,kukanpenindjauan atau pemeriksaan disesuatu daerah, jang telah dipu-tuskan oleh MPRS atau Ketua, maka biaja pengangkutan dan pe-makaman djenazahnja ditanggung oleh Negara.

(2) Apabila Ketua, Wakil Ketua atau Anggota meninggal du-nia, maka kepada achli warisnja dibajarkan gadjilpenghasilan penuhuntuk bulan dalam mana Ketua, Wakil Ketua atau Anggota itu me-ninggal dunia, disamping tundjangan kematian sebesar 7t/2 (satu se-tengah) kali djumlah gadji/penghasilan penuh sebulan.

Apabila Ketua, Wakil Ketua atau Anggota meninggal dunia padawahtu menghadiri rapat-rapat MPRS atau pada waktu melakukantugasnja jang telah diputuskan oleh MPRS atau Ketua, maka kepa-da achli warisnja dibajarkan gadji/penghasilan penuh untuk bulandala,m mana Anggota itu meniggal dunia, disamping tundjangankematian sebesar 3 (tiga) kali djumlah gadji/penghasilan penuh se-bulan.

Pasal 6.

Ientang ponggantian biaja pemeriksaan, pengobatan d,an perawatanKedokteran

118

--

-*

Page 119: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ir>

:*"l[*

Peraturan tentang biaja pemeriksaan, pengobatan dan perawat-an kedokteran jang berlaku bagi pegawai Negeri, berlaku djuga bagiKetua, Wakil Ketua dan Anggota MPRS.

Pasal 7.

Tentang penghasiian didalam kedudukan jang merangkap.(1) Ketua, Wakil Ketua atau Anggota DPR-GR dan lain-lain

Dewan Pemerintah jang diangkat mendjadi Ketua, Wakil Ketua ataul\nggota MPRS tidak menerima gadji atau uang kehormatan dantundjangan lainnja lagi set"jara komulatif.

(2) Apabila ada selisih antara gadji atau uang kehormatandanlatau tundjangan tersebut pada ajat (1) pasal ini, maka bagiJang bersangkutan berlaku Peraturan jang lebih menguntungkan.

(3 Bagi Ketua, Wakil Ketua atau Anggota MPRS jang menu-nrt perhitungan harus mendapat lebihfirang kehormatan jang lebihdari pada gadji/uang kehormatan dalam djabatannja semula, diberi-kan tambatran sedjumlah selisih antara kedua penghasilan itu.

Pasal 8.

Tentang tundjangan pendjabat Ketua.Djika Ketua berhalangan mendjalankan tugasnja selama satu

bulan atau lebih, maka kepada Wakil Ketua jang mendjalankan tu-gas Ketua, diberikan tundjangan djabatan sebesar Rp. 1.000,- (se-ribu mpiah) serta tundjangan representasi sebesar Rp. 1.500,- (se-ribu lima ratus rupiah) sebulan.

Pasal 9.

I'eraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkandan mempunjai daja, surut sampai pada tanggal l Djanuari 1961.

Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalamLembaran-Negara Republik fndonesia.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 30 Djuni 1961.

Pedjabat Presid,en Republik fndonesia,

DilIIANDA,

Diundangkan di Djakarta.pada tanggal 30 Djuni 1961.

Pedjabat Sekertaris Negara,

SANTOSO.

Lembaran-Negara tahun 1961 No. 249.

sa\

119

Page 120: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

g=

PERATUBAN PEMDBINTAH No. 4 TAIIUN t96gtentang

PEBUBAHAN DAN TAMBAHAI\T PERATUBAN-PEBATUBAIIIPEDTERTNTAH No. 208 rArruN 1961, No. ptt TArruN r96t

DAN No. 212 TAIIUN 1961.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Mgmba$1, $_ura! 5up4_u Kantor umsan pegawai tanggat 2g

Nopember L962 No. A 8-L-22/Aw.47-86;Menimbang: bahwa perlu mengadakan perubahan dan tambahandalam ketentuan-ketentuan tentang pemGrian uang kehormatan

lepada Anggota MPRS, DpA. dan DrcPpRNAs, didalim kedudukanjang merangkap;

Mengingat:1. Pasal 2 dan pasal 16 Undang-undang Dasar;2. Pasal 6 Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 tentang MPRS;3. Pasal 7 Penetapan Presiden No. 3 tahun 1g5g tentang DPA;4. Pasal t2 ajat (2) Undang-undang No. 80 tahun 1958 (Lembaran

Negara tahun 1958 No. 144) tentang DEPERNAS;5. Penetapan Presiden No. 4 tahun 1959 untuk menjesuaikan Un-

dang-undang No. 80 tahun 1958 tentang DEpERNAS;6. Peraturan Pemerintah No. 208 tahun 1gG1 (Lembaran Negara

tahun 1961 No. 249);7, Peraturan Pemerintah No. 211 tahun 1961 (Lembaran Negara

tahun 1961 No. 252);8. Peraturan Pemerintah No. 2L2 'tahun 1gG1 (r,embaran Negara

tahun 1961 No. 253);Mendengar: Menteri Pertama;

M e m u t u s'k a n:

_Menetapkan: Peraturan Pemerintah tentang Perubaha,nTa,mbahan Peraturanaer:r,turan Pemerlntah No. 208, No. ZllNo. 212 h,hun f961.

Pasal LPasal 7 Peraturan Pemerintah No."208 tatrun 1961 (Lembarar

Negara tahun 1961 No. 249) diubah sehingga berbunji sebagai ber-ikut:

(1) Ketua, Wakil Ketua atau Anggota DPR-GR, jang diang-kat mendjgdi _Ketua, wakil Ketua atau -Anggota MP'RS tidak me-ner{ma gadji dan tundjangan lqinnja lagi setJira komulatif,

120

'--a',1I

!

i

iI

Ii

dandan

T

-.j

Page 121: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.q;

'- af-

(2) Apabila ada selisih antara gadji dan/atau tundjangan ter-sebut pada ajat (1) pasal ini, maka bagi jang bersangkutan berlakulnraturan jang lebih menguntungkan.

(3) Bagi Ketua, Wakil Ketua atau Anggota MPRS jang me-nurut perhitungan harus mendapat gadji jang lebih daripada gadjidalam djabatannja semula, diberikan tarnbahan sedjumlah selisihantara kedua penghasilan itu.

Pasal II.(1) Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 211 tahun 1961 (Lem-

baran Negara tahun 1961 No. 252) selumhnja ditiadakan.(2) Pasal 4 sampai dengan 8 Peraturan Pemerintah tersebut

pada ajat (1) pasal ini masing-masing diubah mendjadi bertunrt-tunrt pasal 3 sampai dengan ?.

Pasal m.(1) Pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 212 tahun 1961 (Iem-

baran Negara tahun 1961 No. 253) selumhnja ditiadakan.(2) Pasal 8 dan 9 Peraturan Pemerintah tersebut pada ajat

(1) pasal ini diubah mendjadi berturut-tumt pasal 7 dan 8.

Fasal fV.Peraturan Pemerintah ini berlaku mulai hari diund,angkan dan

berlaku sumt sehingga tanggal 1 Djanuari 1961.Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalamLembaran Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Djakartapada tanggal 5 Pebmari 1963.

Sekertaris Negara,

MOHD. ICHSAN,

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 5 Pebnrari 1963.

Presiden Republik fndonesia,

SUKARNO.

Lembaran-Negara tahun 1963 No. 5.

€:1-\4',.

lzt

Page 122: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 123: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

jl-

PENDJELI\SIANATASi

PEBATURAN PEMEBINTAH No. 4 TAHUN 1963'tentang

PERI]BAHAN DAN TAMBAIIAN PERATUBAN.PEBATUBAT\IPEMDBINTAH No. 208 TAIIUN 1961, No. 211 TAHUN 1961 DAN

No. 212 IAHUN 1961.

Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 208 tahun 1961,No. 211 tahun 1961 dan No. 212 tahun 1961 tentang pemberian uangkehormatan kepada para Anggota MPRS, DPA dan DEPERNAS di-dalam kedudukan jang merangkap dipandang perlu untuk diubaltc.q. ditiadakan sehingga setiap Anggota dari setiap Lembaga N-egarate*inggi tersebut menerima uang kehormatan sebagai demikian.

Perubahan ketentuan tersebut didasarkan atas kenjataan bahwa,,uang kehormatan" termaksud diberikan kepada iang bersangkutan:a. dengan tidak tergantung dari hadir atau tidaknja iang bersang-

kutan pada rapat-rapat/sidang-sidang iang diadakan oleh lem-baga-lembaga jang berrsangkutan,

b. diatas uang kehormatan tidak diberikan tundjangan-tundjangankawin, anak, kemahalan jang berlaku bagi ga,atii (pegawaiNegeri),

c. uang kehormatan tidak mendjadi dasar untuk perhitungan se-suatu pensiun.

Tambahan Lembaran-Negara No. 2524.

-r]

L23

Page 124: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

s?.KNPUTUSAN

KEPUTUSAN PEDSIDENPNESIDNN REPUBLffi INDONESIANo. 199 TAHUN 1960.

KAIIII, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

, !{enimbang : bahwa untuk melaksanakan Penetapan PresidenNo. 2 tahun 1959 dan Peraturan Presiden No. 12 tahun 1959, perlumenetapkan susunan keanggotaan Madjelis Permusjawaratan Rak-.jat Sementara;

Mengingat : Undang-undang Dasar tg45 pasal 2 dan Pene-tapan Presiden No. 2 tahun 1959 (Lembaran Negara tahun 1959No. 77) jo. Peraturan Presiden No. 12 tahun 1959 (Lembaran Ne-gara tahun 1959 No. 150);

Memutuskan:Menetapkan: Membentuk susunan keanggotaan Madjelis Per-

musjawaratan Rat<iat Sementara sebagai berikut :

Rakjat Sementara sebagai berikut :

A. Anggpta-anggota Dewan Perwakilan B,akjat Gotong-Rojong :

1. Asmadi Tirtoutomo2. Achsien H.A.A.3. Abdullah Gathmyr4. Ali Pratamingkusumo

R.T. Moch.5. Abdullah Effendie6. Atjep Moch. Zuehri7. Asmah Sjahmni8. Aidit D.N.9. Anwar Kadir

10. H. Anwar Tjokroaminoto11. Arudji KartawinataL2. Abdul Latief Hendra-

ningrat Kolonel13. Abu Jazid Bustomi Ko-

lonelAbdul Talib KolonelAndi lVlatalata KolonelAchmad Sumadi Let.Kol. (U)Abdurrachman Setjowi-bowo Kom. Bes. Pol.

PandjangAsa BafagihAchmad Sjaichu H.Abdul Aziz DijarAnwar Musaddad K.H.BiliBadarusamsi Kolonel

18. Amung Amran19. Asjro Effendi20. Abubakar Jusuf27. Abdullah22. Asmu23. Arifin Tanamas Z.24. Agus Sudono25. Achmad Gazali K.H.26. Abdul Djalil K.H.27. Achmad Chatib K.H.28. Asjnawi K.29. Achmad Aini Chatib K.H.30. Abdul Aziz O.K.H.31. Aminuddin Aziz32. Abdullah St. Bandaro

14.15.

16.

Dt)t,r).

34.35.36.37.38.

L7.

i:

124

Page 125: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t,

75.76.

77.78.79.80.81.82.83.

39.40.4L.42.43.44.45.46.47.48.49.50.51.52.53.54.bb.56.

58.59.60.61.62.63.64.

oo.66.

67.

69.

Bachtiar SalimBagus Putu MantraCenterius FastorCaley M.Djamhur HakimDarsonoDanusugitoDatuk A.M.Dimjati K.H.Dachlan KaharDahlan RanumihardjaDjawotoDjadja lVirasumitaDjokosudjonoDjodi WirosubrrctoDasuki Sjiradj K.DjamhariDarja Atmaka R.O.Major (P)

57. Edi Abdurachman Mar-talegawaFrans Seda Drs.f,'ransisca Fanggidaej Nj.Gele Harun Mr.Gajus SiagianGozali K.H.Hadikusumo S.Handokowidjojo (I. Su-karmi)Hamid Widjaja H.A.Hadinijah HadiHarsono TjokroaminotoH.Hein Victor Worang Let.Kol.Hadiwinarso R.S. Kolo-nel (P)Hardiman SumardanusKapten (P)Hartojo Prawirosudar-moHerman MutasjimHarjowisastroHusein Rifai

Hasan KasimHulman Lumban TobingDr.Husein KartasasmitaHusein Saleh AsaagafHutomo SupardanHardojoIman Z.Isa Edris MajorIndro Subagio R. Let.Kol. (KKO)Ismangun PudjowidagdoIshak MoroIbrahim Husni K.H.Iskandar Sulaiman R.H.Ida Bagus Wajan GedeIdo GarnidaIdhamJusuf AdjitoropJohn Lie Let. Kol. (P)JagusJu$rf Wibisono Mr.Junus Anis K.H.M.Jusuf TadjiriMachbul Djunaidi H.Jusda N.Jubaar AjubKusnan Rh.Kandjun KusnomihardjoKasimKoot J.R.Kartinah Kurdi Nj.Karel SupitLie Po JoeLukman M.H.Lastari Sutrasno Nj.Latuihamallo Ds. Prof.

84.85.86.87.88.89.90.91.92.93.94.95.96.

97.98.99.

100.101.L02.103.104.105.106.107.108.

109.

68.

70.

7L,

72.79.74.

Dr.110. Muhamad Ahmad111. Moh. Isa Dr.L12. Mohd. Isnaeni113. Manai Sophian7L4. Moch. Mansjur E.

]=25

Page 126: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

115. Manuaba I.B.P.116. MartosuwitoIL7. Munadir118. Mursid Idris119. Musta'in K.H.1-20. Mahmudah Mawardi Nj.12L. Mahfuz Sjamsul Hadi122. Munir Abi Sudjak K.H.123. Moch. Dahlan K.H.124. Mursjidi K.H.125. Maniudin BrodjotrunoL26. Moch. Saifuddin K.H.127. Muslich. H.S.L28. Mariam Kanta Sumpena129. Mudawari H.130. Mariamah Djunaedi Nj.131. Mudikdio Nj.132. Melanchton Siregar133. Moey Chr. J.134. Matakupan Drs. D.S.135. Mu'amil Effendi Let.

136.

137.

138.

'Kol.

Manonga NapitupuluMajor (P)Mursalin Daeng Ma-mangoeng Major (P)Manchin Let. Muda (U) I

139. Muhamad Busro Let.Muda (U) IMuis HasanMongan'C. '

Murtadji BisriMuslich K.H.Marzuki JatimMemet Tanumidjaja Nj.Maemunah BachrokMuchariMasjkur K.H.NotosukardjoNoor Abdulgani'Nungtjik A.R.Nunung Kusnadi A.Nja' Diwan

754. Njono155. Njoto156.157.158.159.160.161.t62.163.L64.165.166.767.168.169.174.t7L.172.L73.t74.175.176.t77.178.179.180.181.

Osa MalikiOey Hay DjoenObayPuger GdePalaunsuka F.C.Pandu KartawigunaPellaupessy L. Let. Kol.Piry Drs. J.Pratiknjo Mr.Peris PardedeRidwan SjahraniRunturambi F'.Ratu Aminah Hidajat Nj.Rumaseuw H.L.Rompas P.H. Ds.Rambitan B.J.Rasjid St. Radja MasRusli TjandradinataRachmatullah K.H.Rumamah Nj.Stephen LatuihamalloSaleh UmarSarino MangunpranotoSelamat GintingSuatmadji Dr.Subagio lieksoatmodjoMr.

140.L4L,\42.143.L44.L45.146.L47.148.!49.150.151.L52.153.

t26

L82. Sudarsono183. Sudrasman184. Sulardi185. Sumarri Nj.186. Susilo Prawirosusanto187. Supeni Nj.188. Sutojo Martodimuljo189. Suwono190. Subamia191. Sutoko Djojosubrotot92. Surjapranata193. Sutiah Surjahadi Nj.L94. Sutjipto195. Saifuddin Zuchri K.H.

Page 127: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

196. Subroto S.W.l9T. Situmeang R.P.R.198. Sundari Abdurachman199. Sudojo200. Supeno Hadisiswojo20L. Singgih Tirtosudiro202. Sudjito203. Suhaemi Rochman204. Suharti Suwarto Nj.205. Salawati Ch.206. Sukatno Husni207. Sudisman208. Siswojo209. Senduk H.210. Saka V.B.zIL. Sutarto Hadisudibjo R.H.2\2. Siradjudin Abbas H.2L3. Sukardja Dr. Kolonel214. Sumadi Kapten2L5. Sutojo Adiputro Kolo-

nel (U)216. Surjo Argawisastra Ma-

jor (U)217. Sudono Judodihardjo

Major (U)218. Sukotjo Major (U)219. Sujono Mr. Adj. Kom.

Bes. Pol.220. Sumartono Drs.

Kom. Pol. I221. Sario Kom. Pol. II222. Suharno223. Surachman B.S.C.224. Sunarjo225. Susilo Prawiroatmodjo226. Sardjono S.

227. Suharti Alimarkaban Nj.228. Sumantri229. Sudhali Atmohudiono230. Sastrodikoro231. Sukamsi Djojodiprodjo232. Sumanhadi Sastrowi-

diojo

233. Setiati Surasto Nj.234. Sjahrudin St. Pamuntjak235. Sitohang R.B.236. Sutarno237. Slamet Djojosumitro238. Sjech Djalaludin239. Sardjono240. Sjaroni K.H.A.241. Sjahlan Ridwan K.H.242. Sjech Marhaban243. Sondakh Ds. M.

.244. Suwardi245. Suta^nto Drs.246. Sudarman Nj.247. Sunario Mr.248. Suprapto Mr.249. Sumardi Jatmosumarto250. Siauw Giok Tjhan25L. Sajuti Melik251. Sidik Kertapati253. Supardi254. Subroto Arjo Mataram255. Tan Kim Liong (Moh.

Hasan)256. Tjoo Tih Tjoen257. Tjugito258. Tambing W.L.259. Taher Tajeb Ir.260. Trino261. Tuk Subijanto262. Tuti Nj.263. Ting Suwarni Nona264. Thoha Makruf265. Thaher S.M.266. Yosotaruno Ichsan Noor267. IJsman Mufti Widjaja268. Umi Sardjano Nj.269. Wasis270. Wirjosaputro27L. Wachju272. , Wahab Hasbullah K.H.A.273. Winoto Danuasmoro

;

I

i

,lt:

1t

il

I

L27

Page 128: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

B. utusan-utusan al&ri Daoratrrdaerah Djawa Timur, DjawaTenga'h, Djauna Barat sutawesi selatan, sumatera utana, sumateraselatan, sumatem, Barat, Jogjakarta, Djakarta, Nusatenggara Ti-mur, Nusatenggara Baret, Bali, Karimantan selatan, Aqetr, Kali-mantan Baratn sulawesi utara, Biau, Maluku, Djambi, sulawmiTengga,rq sulnwesi renga,h, Kolimantan Timur, Kalimantan Tengahdan lrian Barat :

274. Wilujo Puspojudo Kol.275, lVonojudo Kol. Dr.276. Werdojo K.277. Wartomo Dwidjojuwono

282. Abdi Situmorang283. Abdul Karim M.S.284. Abdul Madjid, Hadji285. Abdul Manan286. Abdul Muis Ali287. Abdul Sjukur

278. Widjajasuparta Pastor279. Wahid Hasjim Nj.280. Zainul Arifin H.28I. Zen .0i Habsji H.

DjambiSumatera TimurSumatera BaratLet. Kol. T.N.I. SurabajaBandung (Djawa Barat)Pontianak (KalimantanBarat)Djakarta RajaLombokMedan (Sumatera Utara)Sumatera SelatanDjakartaSulawesi TengahKalimantan Tengah

Sulawesi SelatanSumatera Barat

Sulawesi TengahDjambi

Lampung (Sumatera Se-latan)Menado (Sulawesi Utara)Kalimantan BaratSumatera UtaraMakasar (Sulawesi Sela-tan)Djogjakarta

288.28s.290.291.292.293.294.295.296.297.

Ahmad Dipodilogo, Dr.Achsid, HadjiAdnan Nur LubisAhlawi, HadjiAIi DimungAmirudin S.Anang.Sajuti, Hadji

Andi SelleAnwar Datuk MadjoBasa Nan KuningAsa BungkundapuBakri Sulaiman

Darwis Dn

Dauhan G.E.Djenawi TahirDjoni, H.M.Edi Sabara

Fh,thurachman, Kj€fHadji

298.299.300.301.

302.

303.304.305.

306.

128

Page 129: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

307. Gani Dr. A.K.

308. Gatot Mangkupradja309. Gde Anom Dada, A.A.310. Hadi Sosrodanukusumo311.312. Hardjodinoto313. Harefa, Ds. N.314. Hasan Basry

315. Hasan Gajo316. Hasln Ta,hir3L7. Herewilla318. Ibnusnasri

319. I. Ktut Widjana320. I Made Widja Kusuma321. Imam Sjafe'i322. Imansjah

323.324.325.326.327.328.

Indra Tjahja, Ir.Iskandar Kamel (IBHI)Iskandar TjokrowinotoIsmail A.D.Ismail NongkoJacob Silondae

329. Janur D.M.330. Jusran

331. Katja Sungkana332.333. Lobo I.R.334. Machmud S.S.

335. Mannopo, A.G.336. Marunduh, S.

337. 'Mudawali, Hadji338. Mochtar Byna

339. Moh. Ali Teuku Pangli-ma Polem

340. Moh. Bachnrn34L. Moh. Djambek342. Mohamad Padang

238/8 (e)

Palembang (Sumatera Se-latan)Bandung (Djawa'Barat)BaliDjawa Timur

Djau'a fimurSumatera UtaraBandjarmasin (Kaliman-tan Selatan) .

DjakartaNusatenggara BaratNusatenggara TimurBandjarmasin (Kaliman-tan Selatan)BaliBaliLet. KoI. Djakarta RajaBandjarmasin (Kaliman-tan Selatan)Sumatera SelatanDjakartaDjawa TengahKalimantan TengahNusatenggara BaratMakasar (Sulawesi Sela-tan)DjakartaBandjarmasin (Kaliman-tan Selatan)Djawa fimur

Nusatenggara BaratSulawesi SelatanDjakarta RajaPoso (Sulawesi Tengah)AtjehTandjung Pinang (Suma-tera Utara)Kutaradja (Atjeh)

Djawa TengahNusatenggara BaratAmbon (Maluku)

t2e

Page 130: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

ii

i

344.345.

343. Mononutu, Arnold

Moh. Saleh HadjiMoh. Saleh

346. Nani Wartabone

347. Nanlohi, D.348. Nursuhud, M.349. Obus, G.350. Pajung Bangun351. Pelo, A.S.352. Rahman Adnan353. Sadikin354. Sjafi'i Wirakusumah,

M.H.355. Sajid F aehrul Baraqbah

356. Sajid .Hasan Alkadrie

357. Saleh, Tgk. M.

358. Sanusi359. Setiadi, fr.360. Sidi Mardjohan361. Silas Papare362. Sri Paku Alam363. Sosroatmodjo364. Sudarisman Purwokusu-

mo, Mr.365. Soedarso, Dr.366. Sudjana367. Sugoro, A.368. Sukarmo369. Suwages, N.L.370. Suwirjo,371. Tanja, Dr.372. Titaley, Lambert Albert3?3. Tjitik374. Winarno Danuatmodjo375. Zailani, M.

Mal<asa"r (Sulawesi. Se-latanDjawa TimurPontianak (KalimantanBarat)Gorontalo (SulawesiUtara)Ambon (Maluku)Sumatera BaratKalimantan TengahSumatera UtaraNusatenggara TimurDjambiDjawa BaratBandung (Djawa Barat)

Samarinda (KalimantanTimur)Samarinda (KalimantanTimur)Kotaradja (Atjeh)Kalimantan TimurDjakarta RajaSumatera BaratIrian BaratJogjakartaJogjakartaJogjakarta

Kalimantan BaratDjawa Baratfrian BaratDjawa Tengahfrian BaratDjakartaNusatenggara.-TimurMalukuDenpasar (Bali)Djawa TengahSumatera Selatan

C. IlVakil-wakil golongan Karya : Tani, Buruh/Pegawai Nege-ri, Pengusaha Nasional, Koperasi, Angkatan 45, Angkatan Bersen-

130

Page 131: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dtsta, Vetera,q Afim Ulama fslam, Alim Ulama Katholik,Ulama Protestan, Alim Ulama Ifindu Bali, Pemuda, Wanita,marL Wartawan, Tjendekiawan /P endidikan :

AlimSeni-

376. Abdul Chalim, K.H.gn. Abdullah378. Abdullah Madjo379. Abdullah Jusup, K.380. Abdullah Tjiptoprawiro381. AbdulmadjidDjajadining

rat, Mr.382. Abdurrachman Raiman,

Drs.383. Abimanju384. Abinenq Dr. J.L.Ch.385. Achmad Anwar, K.H.386. Achmadi387. Achmadi Sumardi388. Achmad Zakana389. Adinegoro, Djamaludin390. Adriani Hardigaluh391. Alatas, S. K.392. Ali Hasan393. Ali Markaban Harsono394. Ali Sadikin395. Ali Sastroamidjojo, Mr396. Anang Hasan

397. Andi Arsjad398. Andi Mappasala399. Anwar Nasution400. Anwar Sutan Saidi401. Apituly+02. Arief Sudjono, Mr.403. Asmanu404. Asmara Hadi405. Azis Somad

406. Bakir Marzuki, K.H.407. Bambang Kusnohadi408. Basuki

Domine409. Basuki410. Basuki,

Probowinoto,

RachmatR.F.

MadjalengkaLet. Kol. Angkatan DaratSulawesi Selatan TenggaraMakasarLet. Kol. KesbhatanSemarang

Polisi

Djakarta RajaTimorSemarangMenteriEx. Anggota KonstituanteSurabajaDjakartaMajorDjakartaMajor, DjakartaSemarangLet. Kol. K.K.O.DjakartaKalimantan Selatan/Te-ngah, BandjarmasinH.O.P.R.SulawesiDjakartaDjakartaAmbonDjawa TimurSurabajaDjakartaSamarind.a (KalimantanTimur)DjakartaDjakartaSalatiga

Kol. Inf.Surabaja

T

131

Page 132: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4Lt.4L2. Chairul Saleh413. Chalid Mawardi4L4. Chodewi Amin415. Dachlan Rifai416. Dahliar, Nn.417. Darjatmo418. Darwis Abdullah419. Datuk Palindih, Amir42A. Dharilah, Nr.42L. Drijarkono, Pasto'r Prof.

Dr.422. Dja'afar Zainudin, K.H.423. Djohan RifaiL24. Djokosutono Prof. Mr.425. Djua^nda Ir. H.426. Djuhartono427. Djuki Abdul Azis, M.

428.429.430.431.432.433.434.435.

436.437.438.439.440.44L.442.443.444.445.446.447.448.449.450.

r32

Endang RasjadEnochFarid Ma'ntf, K.H.Frans KaranganGoei Poo AnHadisiswaja, S.

HamdiHamengku Buwono IX,Sri SultanHanafi, A.M.Hanafiah, Moh. AliHardjantoHardjolukito, Dr. S.

Hariadi JadipranotoHarun UmarHasanHasanah Mansur, Nj.Hasmi LatiefHasan,A.Henk NgantungHimawanIda Pedanda Gde SunuIdham Chalid, K.H.I Gusti Bagus Artja

I'1iI

t:l

MenteriDjawa TengahSumatera Selata.nBandungSumatera BaratKolonelMajor UdaraPolisiDjakartaJogjakarta

DjakartaKaptenDjakartaMenteri PertamaLet. Kol.Gubeng Klingsingan 7 F0,SurabajaDjakartaKom. Bes. Pol. BandungJogjakartaMajor Inf.SurabajaSurabajaDjakarta

JogjakartaDjakartaPalembangDjakartaKomodor UdaraTjandi Bam SemarangDjakartaMajor Angkatan DaratIndramajuDjakartaBandjarmasinDjakartaDjakartaDjembrana, (Bali)DjakartaDen Pasar

Page 133: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\.1-

1'Drdd

4-t7. I Gusti Ktut Kaler452. I Gusti Made Susrama453. Imanudin, Dr; Hewan4 . Ismail Lengah455. Ismiati, Nn.456. Jusuf lJmar, K.H.457. Kaharudin Nasution458. Kamal, Moch.459. Karim, D.P.460. Kasiati, Nn.461. Kasimun462. Kasipon463. Kastari464. Kiting, Domine Chr.465. Koestandar466. Koestantiniah

467. Pak Kustur468. Leimena, Dr. J.469. Luhukay470. Lumanauw, Pasto'r Dr.47t.472. Madjid, Azis473. Madjid, A4'(4. iu-agenda475. Makki Perdanakusuma476. Mangunk arta, R.A.477. Mansur, H.478. Mansur479. Mardiono, S.

480. Mardijah Ainun, Nj.481. Mardjoko482. Mardjuki Lubis483, Marchum, K.N.484. Margono Ongko485. Maris, D.486. Martadinata487. Martono488. Martosuwondo489. Masiara490. Meser Tanggap Leleng49L. Mirza Mustakirn492. Mohd. Amin

Den PasarDjakartaPasunranDjakartaSurabajaPalembangLet. Kol. InfanteriLet. Kol. Dch.DjahartaSurabaja (Ex Konst.)Djakarta (Ex Konst.)SurabajaDjakarta (Ex Konst.)SurabajaPontianakAmuntai (Kalimantan Se-latan)Surabaja (Karangtembok)MenteriMajor UdaraMenado

Lampung SelatanMenadoLet. Kol. InfanteriLet. Kol. UdaraMajor Adm.PadangKapten InfanteriBandung (Ex. Konst)AtjehDjakarta (Sentral SOBSX)

Medan (KBKI)Den PasarDjakaftaLet. Kol. PelautLaksamana Mudan" PelautDjakartaJogjakartaMakassarBandjarmasinDjakartaMedan

Page 134: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

493. Mohd. Amin Zen494. Mohd. Ali495. Mohd. Asrah496. Mohd. Sastradihardja497. Mohd. T a m498. Mohd. Toha Jahja, K.II.499. Mohd. Yamin, Prof Mr H.50q. Mudji Hardjosumarto501. Mudjio, Nj.502. Mudjoko Kusumodirdjo503. Musa Affendi504. Moersid505. Moestopo, Prof. Dr.506. Nasution, A.H.507. Nawawi lfsman, H.508. Nirahua Melkianus509. Nitisumantri, H.

510. Nurdin

511. Nurdin Teuku5L2. Nurpattar, M.513. Nusjirwan Adil5L4. Oka Rachmat, Mr.515. Pangabean, J.K.516. Pangku517. Padmaseputra, Mgr.518. Pirry, S.N.519. Pieter, A.J.M.520. Prajitno, Hadi Prajitno527. Pramudji Hadiwasisto522. Pranoto523. Pratiknjo, fmam Drs.524. Prijono, Prof. Dr.525. Pulung Djunaedi526. Purbodiningrat, S. prof.

Ir.527. Rabiah Djamil, H. Nj.528. Rachmat Sumengkar529. Rahim Kasim530. Raspio, Mr.531. Ratulangi A.R.S.D.532. Rissi, Tobias Paulinus

134

Pekan BaruSekdjen GaserbunKolonel UdaraDjakartaSurabaja (Ex. Konst.)DjakartaMenteriSurabajaSurabaja (Ex. Konst.)PolisiNusa TenggaraKolonel InfanteriBrig. Djen. BandungDjenderal InfanteriSurabajaAmbon (Ex. Konst.)Bank Koperasi DjawaBaratKapten BKB-TAMILDjakartaMajor InfanteriMakasarPadangMedanN.V. Piola, DjakartaSumatera SelatanDjakartaSumbaPolisiSemarangDjakartaKolonel InfanteriDjakartaMenteriBandungJogjakarta

Djoho Padang-pandjangLet. Kol. PelautSB. PerkebunanMalangEx. Angg. KNIP, DjakartaDjl. Merdeka Kupang

I

*.

Page 135: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

533. Ritonga, D.S.534. Roeslan Abdulgani, H.535. Rudhito536. Sabar Sitepu537. Sakirrnan, fr.538. Sadjarwo, Mr.539. Sahulata, J.J.540. Safari K.H.541. Salatun542. Saleh Jacoob543. Samadi B.A.544. Samsu Harja Udaja545. Sjaf ei546. Sjamsir St. Mangkuto547. Sjarif Umar548. Sihombing, Dr. Ephorus549. Siswadi550. Sitor Sitomurang551. Setiawan552. Suak, P.

Soebandrio, Dr.Soebandrio, Nj. Dr.HumstiatiSubadiSubijakto, Mr.

557. Sudjono558. Sudjono559. Sudjono Djojoprajitno560. Sugiarto, N.561. Suharto, Rebo562. Suharto, Dr.563. Sujono Atmo56/' Sujono Kertartodigdo565. Sukardl Sumaatmadja566. Sukirman567. Sumabrata, Jahod568. Sumardi569. Sumali570, Sumampou, Drs. W.F'.571. Suparna Sastradiredja

RiauwDjakartaAngkatan '45; DjakartaBindjai Kiri; MedanBandungMenteriMajor KKODjakartaLet. Kol. UdaraPetani NusatenggaraDjakartaDjakartaSarbumusi; DjakartaEx. Angg. Konst. DjakartaPontianakH.K.B.P. TamtungKolonel UdaraDjakartaPetani Djawa BaratLet. Kol. (P), Djakarta

MenteriDjakarta

Petani JogjakartaDjawatan Koperasi Dja-kartaAnggota DEPERNASLet. Kol. InfanteriSOBRI, Djakarta

DjakartaMenteriSemarangDjakartaDjakartaR.R.I. DjakaftaPetani BandungKapten InfanteriBank Tani, DjakartaPolisiEx. Anggota Konst.,Bandung

553.654.

bbb.DOO.

.}

.d--

135

Page 136: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

572. Sunarjo Hadi573. Supardi, Prof. Ir.O74: iuparno, R.J.W.575. ,Supardjo576. Suratno577. Surjono578. Surja579. Surjono580. Suryadarma, S., .'581. Susante, Nj.. S.D.582. Sutendi Tarwijah583: Sutinah Sukamdi, Nj.584. Sutisnamihardja585. Suwardi Suwondopra-

noto586. Suwardjo587. Suwarno588. Suwarto589. Suwarti Bintang Suradi,

Nj.590. Tadjuddin, E.591. Thalib, A.S.592. Tumakaka, J.K.593. Ulung Sitepu594. Umar Letisuhu595. Ifsman Ali Hamn596. Usman Ismail597. Utojo Utomo598. Iltrecht, Mr. Drs. E.599. Wachid Awanu600. Wenas, A.601. Wewengkang, J.602. Widarbo603. Wik ana'604. Wirasumantri, Rasiban605. Wiriadinata606. Wirjono Prodjodikoro,

Mr.607. Wirjowratmoko, Nj. K.S.

608. Zafn Zamzam, Kijai609. Zaini, K.H.610. K.H. Asnawi Hadisis-

wojo

136

KBK[, JogjakartaJogjakartaLet. Kol. Elk. PelautLet. Kol. InfanteriEx. Ang. Konst. Bandung'Kolonel UdaraBogorHarian Rakjat DjakartaLaksamana UdaraEx. Ang. Konst. DjakartaBandungPetani, MedanLet. Kol. InfanteriPolisi

SB. Kependjaan DjakartaL,et. Kol. InfanteriSARBUKSI, DjakartaEx. Angg. Konst. Djakarta

Tani, MakassarPalembangD.P.A.Let. Kol. InfanteriDjl. Skip, MalukuDjakartaMajor InfanteriKolonel fnfanteriBandungEx. Angg. Konst.DjakartaMenadoDjakartaDjakarta

Kolonel UdaraDjakarta

Ex. Angg. Konst; Purwo-redjoBa^ndjarmasinMaduraDjakarta

*

'$I

Page 137: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t 611.612.613.

614.

615.616.

H.Z. F'ananieDjuntak SuardiAehnad Mudrika Pri-jatnaMr Gunawan

Mr. BaharsalrLaurens Say

DjahartaDjakartaDjskarta

Menteri/Djaksa Agqng(Djakarta)DjakartaNusa Tenggara Timur

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 15 Agustus 1960

Presiden Republik Indonesira

SUI(ABNO.

Sesuai dengan jang aseliSekertaris I Presiden,

Mr. SAI{IOSO.

,fi

$137

Page 138: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANo. 282 TAHUN 1960

tenta,ngPEBT]BAHAI\T KEPUTUSAN PBESIDEN REPUBLIK IIYDONESIA

No; 199 IAIIUN 1960.

KA.!II, PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA;

Membatja :

a. surat Pengums Partai Nahdatul Ulama tanggal 15 oktober 1960ryg. _659lTanf/X.60, tentang usul penggantia^n keanggotaanMPRS dari Golongan Alim Ulama Islam.

b. surat Ephoms H.K.B.P. tangga^l 10 September 1960 No. 1461/18tentang usul penggantian keanggotaan MPRS dari GolonganAtim Ulama Protestan;Menimbang : bahwa tidak berkeberatan untuk menjetudjui usul-usul tersebut diatas tentang penggantian keanggotaan MPRS;Mengingat : Penetapan Presiden No. 2 tahun lgbg (Lembaran

Negara tahun 1959 No. 77) jo. Peraturan Presiden No. 12 tahun lgbg(r,embaran-Negara tahun 1959 No. 150) dan Keputusan presidenRepublik fndonesia ta^nggal 15 Agustus 1gG0 No. Ig9;

M e m u t u s k a n:

_Menetapkan: Merubah pembentukan susunan keanggotaanMJRS iang tersebut dalam Keputusan Presiden Republik IndbnesiaNo. 199 sebagai berikut:Pertama: Ilari Golongan Karya AIim Ula,ma Isla,m.

Ditambah dengan nomor unrt 617 K.H. Bisri Mustafa,618 H.A. Sjahri.

I(edua : Da,ri Golongan Ka,lrya AJim Ulalna Isla,m.Sub c nomor urut 44Hasjim Latif diganti oleh H. MudaSiregar.

'Ketiga : Dari Golongan Ka,rya Alim Ulama protestan.sub c nomor urut 548 sihombing dr Ephorus diganti olehSihombing T. Ds.

Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 5 Nopember 1960.Presiden Republik Ind.onesia,

SUKABNO.

t

I"i

138

Page 139: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,(i

KEPUTT'SAI\I PBESIDEIII BEPUBLIK IDIDONESIANo. 292 TAHUN 1960.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Menimbang : bahwa dipandang perlu segera mengangkat Pe''

djabat Ketua dan Wakil-wakil Ketua Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara;

Mengingat :

1. pasal 2 Undang-undang Dasar berhubungan dengan ajat 1 danpasal 5 Penetapan Presiden Republik Indonesia No. 2 tahun 1959(Lembaran-Negara tahun 1959 No. 77) ;

2. Keputusan Presiden tanggal 15 Agustus 1960 No. 199;

M e m u t u s k a n:

Menetapkan : Terhitung mulai tanggal 10 Nopember 1960,mengangkat :

1. Sdr. Chaintl Saleh - sebagai Pedjabat Ketua MPRS,2. Mr. Ali Sastroamidjojo - sebagai Wakil Ketua MPRS'3. Sdr. K. H. Idham Chalid - sebagai Wakil Ketua MPRS,4. Sdr. D. N. Aidit - sebagai Wakil Ketua MPRS,5. Kolonel Wilujo Puspojudo - sebagai Wakil Ketua MPRS.

Salinan keputusan ini disampaikan untuk diketahui kepada:

Semua Menteri,Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong,Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara di Bandung,Dewan Pertimbangan Agung,Dewan Perantjang Nasional,Dewan Pengawas Keuangan,Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 9 Nopember 1960..

Presiden Republik fndonesia,

SUKABNO.

1.2.alo.L.D.

6.7.

139

Page 140: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1.eta,

KEUTT}SA1\T PBDSIDNN BEPT]BLIKNo. 340 TAIIUN 1960.

Il\[I)ONT!,SIA

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Membatja :

1. Surat Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaratanggal 9 Desember 1960 No. 572/MPRS/1960;

2. Surat keputusan kami tentang peraturan tata tempat tanggal 5Agustus 1959 No. 165;Menimbang : bahwa berhubung dengan telah terbentuknja Lem-baga Negara tertinggi (MPRS) dan mutasi-mutasi dalam kalangan

Pembantu Presiden dan beberapa pendjabat-pendjabat Negara perlumemperbaiki keputusan kami tersebut diatas;

Mengingat :

Pasal 4 ajat l Undang-undang Dasar;Surat keputusan kami No. 165 tahun 1959 berhubungan denganPeraturan Pemerintah No. 45 tahun 1958;

Mendengar : Menteri Pertama dan Pimpinan Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara;

M e m u t u s k a n:

Menetapkan :

P e rt am a : Sebelum diadakan peraturan preseance jang tetapmenentukan tata tempat bagi sementara pendjabat-pendjabat Ne-gara jang tertiaggi pada upatjara-upatjara/kesempatan-kesempatanresmi sebagai berikut :

Presiden,1. Menteri Pertama,2. Pedjabat Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara,3. Ketua Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong,4. wakil Menteri Pertama I merangkap Menteri Distribusi,5. wakil Menteri Pertama rr merangkap Menteri Luar Negeri,6. Ketua Mahkamah Agung/Menteri penasehat Hukum,7. Menteri/Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung,8. Menteri/Ketua Dewan Perantjang Nasional,9. Menteri Keamanan Nasional,

140

Page 141: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

IiI

I

IaI

10. \ilakil Ketua Madjelis Peruusjawaratan Rakjat Sementara,11. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah,72. Wakil Ketua Madjelis Pertrusjawaratan Rakjat Sementara,13. Menteri Keha^kiman,L4- Wakif Ketua Madjetis Permusjawaratan Rakjat Sementara,t5. Menteri Keuangan,16. Wakil Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,LT. Menteri Produksi,18. Menteri Distribusi,19. Menteri Pembangunan,n. Menteri Kesedjahteraan Sosial,2L. Menteri Kesehatan,22. Menteri Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan,23. Menteri Agama,24. Menteri/Perrghubung DPR/MPRS,25. Menteri Penerangan,26. Menteri/Penghubung AIfun Ula"ma,

27. Menteri-menteri Urusan Pengerahan Tenaga Rakjat,28. MenleriiDeputy Menteri Ileamanan Nasional,29. Menteri/Kepala Staf Angkatan Darat,30. Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut,31. Menteri/Kepala Staf Angkatan lldara,32. Menteri/Kepala Kepolisian Negara,33. Menteri/Djaksa Agung,

, 34. Menteri Urusan Veteran,35. Menteri Pertanian,36. Menteri Pekerdjaan lJmum dan Tenaga,37. Menteri Perburuhan,38. Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegrap dan Telepon,

39. Menteri Perhubungan Laut,40. Menteri Perhubungan lfdara,4!. Menteri Perdagangan,42,. Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan,43. Menteri Perindustrian Rakjat,44. Menteri dgraria,45. Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masjarakat

Desa,46. Para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakjat,47. Para Wakil Ketua Dewan Perantjang Nasional,

':L 48. Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara,49. Sekretaris Negara,

50. Ketua Dewan Pengawas Keuangan,

t41

Page 142: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Tii

1i

51.52.53.54.55.56.

Ketua Muda Mahkarirah Agung,Adjun Kepala Kepolisian Negara,Direktur Kabinet Menteri Pertama,Sekretaris Dewan Menteri,Adjun Sekretaris Negara,Para Pembantu Utama Menteri dan para pendjabat jang sede-radjat dengan Pembantu Utama tersebut,Para Anggota Dewan Pertimbangan Agurlg,Para Anggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,Para Anggota Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong,Paxa Anggota Dewan Perantjang Nasional;

57.58.59.60.

a.b.

K e d u a : Lampiran daftar tata tempat pada Peraturan Peme-rintah No. 45 tahun 1958 dapat dipakai sebagai antjer-antjer denganketentuan bahwa para Penyira Tinggi tidak dibeda-bedakan menumtpangkatnja, tetapi dianggap sebagai satu golongan, didalam golong-an mana termasuk pula para Pendjabat jang tidak berpangkat Per-wira Tinggi tetapi menduduki fungsi jang menurut ,,Daftar SendjataPersonil dan Perlengkapan" seharusnja diduduki oleh ,seorang Per-wira Tinggr;

Ketiga : Tatatempat pendjabat Sipil didasarkan atas:a. primair : djabatan;b. sekundair: pangkat;

Tata tempat pendjabat militer didasarkan atas:primair : pangkat;sekundair : djabatan;

K e em p a t : Djika seorang pendjabat tersebut diatasberha-langan hadlir pada suatu upatjara/kesempatan resmi, malra tempat-nja tidak diisi oleh wahilnja, akan tetapi diberikan kepada Pendjabatjang tersebut pada umtan berikutnja;

K e lim a : Djikaseorang Pendjabat Negara jangmenghadlirisuatu upatjara/kese'mpatan resmi mempunjai lebih dari satu djaba"tan ja"ng tidak sama tingginja, maka baginja ditentukan tata tempatuntuk djabatan jang tertinggi;

K e e n a m : surat Keputusan ini berlaku mulai pada hari d.ite-tap.kannja .qp __dengan demikian surat keputusan tami tanggal5 Agustus 1959 No. 165 dinjatakan tidah berlaku laSi.

Diumukan Ditetapkan di Djakartapada tanggal2T Desember 1960. pada tanggal 2T Desember 1g60.

Pd. sekertaris Negara, Presiden Republik rndonesia,

742

SANTOSO. SUKARNO.

Page 143: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L

2.

DIPEBBAIIARUI ( PNMBETUIIII\I )

MIIflISAIIT PBESIDEN BEPUBLII( INDONESIANo. 343 TAHUN 1960.

KAM[, PRESIDEN REPUBIJK INDONESIA;

Memperhatikan:

bahwa Pembangunan Nasional Semesta Berentjana jang meli-puti segda segi penghidupan Bangsa Indonesia hamslah sesuai.dengan kebutuhan dan kepribadian Rakjat Indonesia;

bahwa penjelenggaraan Pembangunan Semesta Berentjana itumenumt bunji pasal 3 ajat 1 sub b Undang-undang No. 80ta.hun 1958 sehamsnja dinilai oleh Dewan Perantjang Nasional;Amanat Negara pada penutupan sidang Madjelis Permusjawa-ratan Rakjat Sementara tanggal 7 Desember di Bandung;

Menimbang:

1. bahwa Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta.Berentjana Tahapan Pertama 1961 - 1969 telah ditetapkan olehMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara tanggal 3 Desem-ber 1960 No. IIIMPRS/1960;

2. bahwa untuk keperluan me-revisi (batja: menindjau tjara pe-lalrsanaan) Pola Pembangunan hasil karya Dewan PerantjangNasional sesuai dengan Ketetapan-ketetapan Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara perlu segera membentuk suatuDewan Pembangunan Pembantu Presiden atag disingkat:D.P.P.P.;

Mengingat:

1. Pasal 4 ajat 1 Undang-undang Dasar;

2. Pasal 3 Undang-undang No. 80 tahun 1958 setelah,dinrbah danditambah;

Mendengar: Pimpinan Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara;

:Memutuskan:Menetapkan:

P.€ r t-a.m a : Terhitung mulitiditetapkan surat keputusan inimembentuk:

+.

III

htlr

{.

143

Page 144: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Dewan _Pembangunan Pembantu presiden (D.p.p.p.) jangdiketuai oleh Presiden Republik Indonesia;

K e d u a : Mengangkat sebagai Anggota-anggota:

A. dari pimpinan Madjelis Permusjawaratan Rahjat sementara:

Sdr. Chairul Saleh,Mr. Ali Sastroamidjojo,Sdr. K.H. Idham Chalid,Sdr. D.N. Aidit,Kolonel Wilujo Fuspojudo;

dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakjat Gotong-Rojong:

6. Sdr. H. Zainal Arifin,7. Sdr. Arudji Kartawinata,8. Sdr. Subamia,9. Sdr. M.H. Lukman,10. Sdr. Major (P) Mursalin Daeng Mamangung;dari pimpinan Dewan Perantjang Nasional:

11. Frof. Mr. H. Moh. Yamin,L2. Ir. Ukar Bratakusumah,13. Kolonel Inf. Dr. Suhardi,t4. Ir. Sakirman;

dari pimpinan Dewan Pertimbangan Agung:

15. Sdr. H. Roeslan AMulgani;

E. dari Pembantu Presiden:

16. Menteri Pertama Ir,. H. Djuanda,t7. Wafril Menteri Pertama I Dr. J. Leimena,18. Wakil Menteri Pertama II Dr. Subandrio,19. Menteri Keamanan Nasional Djenderat A.H. Nasution,20. Menteri Keuangan Notohamiprodjo i , .

K u L i _g a : Menundjuk Pedjabat l(etua Madjelis permdsja-waratan Rahjat Sementara Sdr. Chairul Saleh sebagai wakil KetuaPembangunan Pembantu Presiden; /

._ Kggmpat: Sebagai Sekretaris ditundjuk: Mr. Sa,ntoso,Adjun Sekretaris Negara;

L44

1.2.

3.

4.

5.

B.

c.

D.

Page 145: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

v

Salinan Surat Keprrtusan ini disampaikan untuk diketaSui ke-pede:

L Semua Menteri,?^ Uad&lis Permusjawaratan Rakjat Sementara,& Dewan Perwakilan Rakjat Gotong-Rojong,L Dewan Perantjang Nasional,5. Dewan Pengawas Keuangan,6. Kabinet Menteri Pertama.

Ditetapkan di DjakartaDiumumkan pada tanggal 2? Desember 1g60.

pada tanggal 27 Desember 1960 presiden Republik rndonesia,

SANTOSO. SUI{ABNO.

Diperbaharui pada tanggal b Djanuari 1961.Adjun Sekretaris Negara,

Mr. SANTOSO.

Dibetulkan pada tanggal16 Djanuari 1961.

Adjun Sekretaris Negara,

Mr. SANTOSO.

!'

23818 (tO)L45

Page 146: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

KEPUTUSAN PBESIDEN BEPUBLII( INDONESIAll[o. 20 TAIIUN 1961.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang: bahwa dipandang perlu untuk sebagai penghar-gaan, disamping uang kehormatan jang diterimanja oleh paraanggota Madjelis Permusjawaratan g,akjat Sementara setiap bulan-nja menurut Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1960, djugamemberikan kepada mereka tambahan uang kehormatan setiapbulan sebesar n-p. fO.-;

Mengingat:Penetapan Presiden Republik Indonesia tanggal 22 Djuli 1959No. 2 (Lembaran-Negara tahun 1959 No. 77 jo. PeraturanPresiden tanggal 31 Desember 1959 No. 12 (Lembaran-Negaratahun 1959 No. 150);Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1960 (Lembaran-Negaratahun 1960 No. 132) jo. Keputusan kami tanggal 15 Agustus1960 No. 199);

Memutuskan:Menetapkan:

P e r t a m a : Kepada para Anggota Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara diberikan tambahan uang kehormatan setiapbulan sebesar Rp. 50,- (lima puluh rupiah) disamping penghasilan-penghasilan jang mereka terima menumt Peraturan PemerintahNo. 40 tahun 1960 tentang kedudukan keuangan Ketua, Wakil Ketuadan Anggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;

K e d u a : Keputusan ini mulai berlaku pada'tanggal 1 Pebruari1961.

Salinan Keputusan ini disampaikan untuk diketahui kepada:1. Menteri Pertama,2. Menteri Keuhngan,3. Dewan Pengawas Keuangan di Bogor,4. Kantor Pusat Perbendaharaan Negara,5. Sekretariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 16 Djanuari 1961.

Presiden Republik fndonesia,

SUKARNO.

L46

Page 147: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSAN PRESIDEN BEPUBLII( INDONASIANo. 51 TAHUN Lg62

tentang

PENTJABUTAN BDBLAKUNJA KEPUTUSANPBESIDDN BEPUBLII{ INDONESIA

No. 20 TAHUN 1961.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Membatja: Keputusan kami tanggal 16 Djanuari 1961 No. 20tentang pemberian tambahan uang kehormatan kepada para AnggotaMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;

Menimbang: bahwa loerhubung dengan berlakunja PeraturanPemerintah No. 208 tahun 1961 (Lembaran-Negara tahun 1961No. 249), tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua danAnggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, tam.bahanuang kehormatan jang diberikan kepada para Anggota Madjelis Per-musjawaratan Rakjat Sementara sebesar Rp. 50,- tiap bulan jangditetapkan dengan Keputusan kami tanggal 16 Djanuari 1961 No. 20,perlu ditjabut;

Mengingat: Peraturan Pemerintah No. 208 tahun 1961 (Lem-baran-Negara tahun 1961 No. 249) dan Keputusan kami tanglgal 16Djanuari 1961 No. 20;

Memutuskan:Menetapkan:

Terhitung mulai tanggal l Djanuari 1961 mentjabut kembali ber-lakunja Keputusan kami tanggal 16 Djanuari 1961 No. 20 tentangpemberian tambahan uang kehormatan kepada para Anggota Madje-tis Permusjawaratan Rakjat Sementara sebesar Rp. 50,- setiapbulan;

Dengan tjatatan, bahwa djika pemberian tambahan uang kehor-matan tersebut telah diterimakan kepada para Anggota MadjelisPermusjawaratan Rakjat Sementara setelah berlakunja pentjabutanKeputusan kami No. 20 tahun 1961, para, AngSota Madjelis Per-mui3awaratan Rakjat Sementara tersebut diwadjibkan mengembali-kan uang tambahan jang telah diterimakan itu.

Salinan Keputusan ini disampaikan untuk diketahui kepada:

1. Menteri Pertama,2. Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,

L47

Page 148: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

3.1.D.

6.

Menteri Keuangan,Badan Pemeriksa Keuangan di Bogor,Iftntor Pusat Pertendaharaa^n Negara di Djakarta,Sekretariat Madjelir Perntusjawaratan Rakjat Sementara diBandung

Ditetapkan flr Djahartapada tanggal 19 Pebruari 1962.

Presiden Republft fndonesia,

SI'KARNO.

14E

Page 149: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIANo. 10? TAHUN 1961

KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

- -Menimbarrg-: perlu mengadakan ketentuan-ketentuan mengenaimlaksrnaan Pola Pem,bangunan Nasional semesta Berentjana 8 ra-hD 1961 - 1969;

rengingat: pasal 10 Ketetapan Madjelis permusjawaratan Rak-jat sementara No. rr/MPRSi1g60 tanggal B Desembei rgoo;Mendengar: Musjlryarah Kabinet Kerdja pada tanggal 16 Dja-

nuari 1961 dan tanggal 3 Maret 1gO1;

Memutuskan:Menetapkan:P e r t a m a : Projek-projek pemb&ngunan, sebagaimana ter-

Takslq pada Rantjangan Dasar undang-undang pembangunan Na-rional Semesta Berentjana 8 Tahun 1gG1

- 1969 dan pada Ketetapanuadjeus P_ermusjawaratan Rakjalt sementara No.-rrlMpRs/1b60tertanggal.S Desember 1960, digolongkan pada Bidang-bidang Menteri{an Departemgn-{eplartemen Pemerintahan seperti te*;'antrim dalamLanpiran daripada Keputusan Presiden ini.

K e d u a : Keputusan Presiden ini berlaku terhitung murai haritanggal ditetapkannja.

A_gar sup_aja setiap orang mengetahuinja, memeri.ntahkan pe-ngunda^ngan Keputusan Preside'n ini dengan penempatan dalam Be-rita-Negara Repub}ik Indonesia.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 28 Maret 1961.Presiden Republik Indonesia,

SUKARNO

Diumumkan di Djakartapada tanggal 28 Maret 1961.

Sekretaris Negara,

MOCHD. ICHSAN.

L$s

Page 150: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I Lio)' <5

R$

(n"{(

6rt .+i

od I

coit'- I

cq

€0

I Hs-i.6EtrtroO (l)*.1Jt{<

cd{Jti^!d

d

..E

fi$$efl;ggi*s'

.-dr{g0, )-+) (gC .in

ifi

Ia lcoIt{.l

N

ltrJn'oNue.tuolop

Fi

Eueptg

ne.r;dwe1

lesedulnl{IC

o'je0oriz5' frz<4ai zs-DZ{qU<E-2A4fi{r<F{ofr&z>EF1 HPHHgZsXEB

TEEFEA oriHrnHZFmE-tH:F9H"r HAEEPzAz

n$egzQCEH5i5EUugEF ariEzatJEi/l-l{

g

HE+r- d,)do.oc)dA

r.i6th0gcdF{c)+)Q'

AJE

150

Page 151: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rt+l +,6ld

'nA ..-Ad iit (ii{

vva0€

ME EB<oa <m

I

dct til€

vB< cY)

(o9lil

d-Sv

.a

MB<ca

€6c|

dEO'.{ (Dir506Ern ti

liig EEilEig* nfiigi sfig s;ggrorpF()(l

E!0

dt{(l)Hq)

tu

C6

_3d'd +)tl tr

Efi

151

N

o

Sueprg

ue.rldrueT

lesedtuNI{ICI

oc0CDF{c\dat

gEs>o\MH

ctz

cdb0

dt0,)+JoM

+)ctAEq)

F

oB,rpdFdz

HoEstdA0)

a

'L.qtl

I

i

I

l

1.

Page 152: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

dGt ri.0

lt+l +,S^ .g^dg .dE(o@

5; g$t* |

lJ(o(0r\aoFtr!6\6\atl

M9<co

(o6sl

M8<c6

r0c,N

I

q€fr * d

EH i I E EEIE€ ' * Fatln F BE

gE, EigEi!$i Efi, fi fi, Fgiii

OF{r\sr:til|l}r<dri;ii;

CriOlca{rrOr{r-tFa;i-

F{Fl

o

o)

'{q)'8kg.0

Hz

o+rxl-2-

retualreda(r

r1a[o.r4

IqJ

ot6aq)

A

162

Page 153: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

II

H

I

I

II

H

I

II

I

I

I

I

I

I

niE

fu8f;

tg H , Eg ,JO6P 69u2 rHaE

g;igg,Fllgia$gFE

:?:39St9.,.Fco(Do.r{r.l-ii6a

153

ctt

N

ri

Sueplg

ue.r1dtrrc1

leseduml{IG

1run'oNurtuologl

uoural.redeg

4efioa4

oroo)

tr\6AsfrgEc)\MH

ctz

dlqdodtr€o)tr cr.oq)EQ

.dh0EIcd!oc)M

datr(l)F.t

,r4€)'8tgsdtrc0z

kO+t

EE2.-

gq)

q)tcCQq)

o

Page 154: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

i

II

riqcl

-,!1.Fi9 tl dEdnil Ed

E H.S-v tt

HE i<3i

IXcn

aq)

M

d.-bol5o)€ FEF{ <U

II

I

I

.ld0,!(.0(to

o)crti ii

$;El{

I

II

E cj8 d$

@oNKr H*io E* P*n

E$EEg EE$E"-B I

r€dfi f; EssfiE $

.0,.q E5c)4t

=ox€,ZE-. t{

flEE r.$* rtrGl ,o=8 r H. r F P$ES EEES.e83. 'ae&E5'F.5d q.E q .d

€f;EE EHH* EnaA- E-.85 0.

Nrt

{c\l

dL6!0oz

idnaAq)

.Dat

ltltvS o<m

EPN6\

$cs$gr$bo/H),rJA

em

c-ut^EE'.. f, g

"EH F,d 3tt d:bOE R

nA$ F

t-{ riN

t{ Clei c.l

r!hd6

H)t-.E

6IboI<

d-'r tr'dt)ao:xir Z'6EfiT

(rtr-l

6t

oFl

F

(9

lO

ir

60

lrun 'oNue5uolo5r

Ebo

cdt<oq)

dAc)t<

dU)=cBdHF6trgoc)dn

154

Page 155: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MtM€rEvH<N4ol<N<N

c)C)g)uvvv

oooaFl' ra F Ft

f,E H eE,i$i45fififi83803

nnnfq

'o(orgc9€€66(\l6\N6\

I

siS

'.u?N

$Ee$is

F!i

eqs IlYor \r.HM c1?5 c I

FE $H; E

q€r6$E*

ff;:si ;gfiH E !PI^rfi48533 e s

dlr6lrJdld

st-r

ldda*d Etral rrOL nftus :: gt,i'E> t'iEF

Ef, $ $sHs

{'€

$8zEEBdtr?3QO

f,q.-t! li.e (t)

6)rz6ta,5drr5-t F{

Fr N 3qt

(9F O Ctr6'N a{r N

{.-

HngEE>rzco

LtsQ)e- 9p

S E H 5iE H.E E F

EI?* Eg

155

8uep1g

ue.rldue-;

o€CD

c\dr)sfrSEo\MH

ctz

.rl q

Eg+, 6)HO-(l)Odo

psedulnl}ilcI

lrun 'oNugtuolo€l

Hh[

fi3oM

+)dAEoF

q,

eedEd2

4a[or4

tO+rc5Bhn-

tr0)dot.6A0)

a

un'EcogEmE

"+

Page 156: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

trtrmt4nil

::,c)C),()9C)o()'9'!oc)vvvvvvvvv

qcocoqooooo--FFF-;;;--

!KxRxRHRxRx$H$xHxH {F H

B E E 8 R F FRR F F6IN€\(\l

tr msrq pl

Etficctr(drBdd

;$ fiEeE=E E"BoE B

o esf$fi$E$g*#gsgs c$n eH;Etrd.*dddGF $ F,: * .H

$$ ##*S*S E* EEg

u 5#f;E f;

093803300 3 E,o tor- @ cD g : I p ;| p

B ES B S 3 ?O H H g S

Sueprg

gt:Fl

c!r.{

ue"rldrue-1 F{

leseduIN?{ICI

llLln'oNueEuolog

o

c(oo>

d\dEn

FHSHo\XH

ctz

,cd t4

Eg{-l 6)

E8fincCB

h0icdLc)+)o

4J(0gH

F

J4c)ot{ccd

Ecd

z

uetuelredoq

qefoag

F{O+rEdz-

E{)

OtidAoa

uo'Ecoi{ 1J,t{ }a

EX

r06

Page 157: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{.

I(t !-r.t

N (.)999vvvv

ooooFl t{ F{ r.{

mr4nAln:tr$alltttso I

XR XR XF Y$ I*1s [email protected]\c\

gcsgelFEegclie

E!-ddE-$ d- ofi .o*A E

E Ef;F$$$FFg $

F$xfiFfififi[$g.F|it" t I i E €eMd$o g $ I t # EHes$

H: S 3 RF IiriC\m$lc(gt-lrtrtr{{.{ri+

ldr

3aFl

Sueprg N

uanrduel l5

lesedUMI>II(I

lrun 'oN l^ueSuolog l "'

oa0CD

tr\caSF+, Ft.DH€Ao\XFT

ctz

ql%

EE+rotraoofio

-fbs

(dhq)

q)

M

fJdgEq)

Fr

&0)'8tt&dEdz

ueuralredeq

:1a[o.rg

IE,6tad,A

<{

cYl

Page 158: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

F{

oxI

c

-i.$.itr

oa€{

,i ro ..:ll$ Lrlcc

lcct€0O$l 6t

-gE"i8E - E EE E FE 'i E

frr$sEg

gE g$;s EE $ ;g,a s

: ri e.i c.i .rr ,rj qo r-.:sgrEFJ(&, g H

TFMF!-r d Cq0Fcq t{ ddtr{ Ei d EisE F EtsHe d fE

ct

€3506?AE

H

+r-dEfl

+J +)

TEtsa2o6AQ

66N

tr.dE,!lc3

JTq)

X

E

tsE3*rr

o)i{

f*I ".,"n,"

I -"t-'-l-=-| ,t*tu

uIN?{ICI

lffiI ue8uologl-t

dho

cdt{q)+)o

IXd)

l.F 'elAlcIF'zl.lr] * lueurepedaqI O+r I

IEEIlX"l {afioral_l__

go,q)tdA0)a

uo'EdoSE.:omJ

w

Page 159: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

q$ 'iS $sst

R R RR,!, E. g gE E cr

*e s$ff *E sse$sFsssesssal

.s b* *p Ar$

E $HS

€-trdHS e'!-uo'E un tr'

: dpUE E

=68

I

b0

dp

Pcl{mc)

XQccda

i'l

I

h0

d!tro,l]r(,

c)Jl t-.l

MF

5t.

c)Q

(6

cd

di!o+)a0r

t(,lO

f;

dr:,oA

nEE9gT

h0

cdJE)

M

e'E bootrE{gg

159

g)

i\oi O)fut]a.sE(l)k{6<MH

dz

1"",* j=

lcoiF{i

r{uanldrue-1

lesed. urnp[K[

sFliml"rca. Ioolno |

4

(JqE.JF{

,.)

otrQ

cdz

IuarualruCaq

4a[o.r4

Lo+rF5z-

doEal.dq)

a

Page 160: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t-lvl3\lI

IHHH

ot d€a I I

E-'l

I i$ igt{rtla'Jo sl.rl

.\q\rrg3

I

6d 6tt

i{i;' r-i ha

mtmEI

lrrrttl

sd c,$ cj$ cj$

?!N€\EIa€€norc\lNN

gufis$Heie;*sHgsiu

$ -$ ddE- EHFF; xc#s"sa $; E $

nrnsg$$fgf;F$6t?i.lo(pF€O

EHffiBEES

!cd3.oA

'cEgEgE

CC

N

€)

o

o

19

u:

{r

6A

dhoHc6hc)

!)v

+lsdasoEi

c)

ol{Ac0

dz

;rluaurelrcdaq

talora

o

OtGA6)o

oo'Ecoa1i€!itrI

rfl)

Page 161: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

I

II

I

Ei(€<9

i{oN

tltlritl

$g $g Xdi*X R F$

^Ei, * nEfEn$s$f;T&'H EEnf.Hf;H;f;E

d^td d? .$

;ec$s##$s

Iq,0{.t

nE $ee6t6A1Fl r{ F{

I E8

drc,

-*5H<x,-SEd E,trg

tr€

d

U

kndtu

or.l

CN(D.

1S1238i8 (11)

ooliadcxqlz

uouelredeq

F{

o

g)

.Jdatrc,F

lo

$

cftr1e[o.r4

c4)go&dO.on

uoE

Efimx

Page 162: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

cae r r.';r I I t I I

hl I t-tt I

mliillr

ltttltlob cj8 ri$ cin dg ";3 !'E{c\€@€FrO.diOFFFh-O€NN6t(\lotc{6t

Hc'|$E€E#sg$sg$Ei$

f ;fi :$Efl s F s,E,uEogilEgH Egr< ,,{'F

gHEE.HE$E5 *Hrg Ef,

IgP : *3R H

oo SD O F{ Sl crt ir.lOlDFtrFR-t..

E

dltoA

.-i'n.*E€$E

o(c)6F(E!\6A

3F+, Fao)Ht(MH

ctz

at

3uep1g

ue.4dure.1

lrseduml{IcI

lrun'oNueSuolopr

4e[o.rg

c€

crtt{

dH

oF{

CD

duotr(gt!)+)c)M

*)c0AEq)

F{

c)ahg36

Fz

(o

lct

+

6A

F.Q+rFf,z-

tro)

ll0)&{ta0)

A

uo'i

Efnx

ffia

Page 163: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

16r{

itlttt

I {E ts$$ 15

i S rF F' N i.iN Fg Fl-Sa. I E

fgnfiEi i r r

HE€Sg

g$E:3$gifl:ul

s$sg$:sgfi,$f,S & *R R

P P FP P

168

co?{

NF{8uep1g

ue.rldure'1

I'esedumx:llq

xrun'oNnetuolop

oCOo

a{daBC.!r fr€EMH

ct2

gn.dF9(l,68EA

cdh0

cllrq)

€)Mt{

.JG'ar!Fq)F{

oBt{Acn

(0

z

uoEdOgEn.I

Page 164: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

m

I,

lltltl

1s iH ?$ i3lb Ctt lO (oi- crt oO ON€tElC.I

si$

FFN

I

lice s $ E$ ;fifi gE

*$ F )B E *fi*gEui

gH &.s EE A

:E ;E *s$ s

Hes$s* Eff i <

FKRSF{O rr C{ (a t{r6:o*€€

d*

EEHe#HAF

.- v,

cEgf;

6ai{

6tt{

F{r.{

oF{

EctlF{c\da

Tfrs:o\MFT

ct2

Euaplg

nerldumT

psedutNl}T!CI

lrun'oNce8uo1o,3t

dtaEg+)ofl cr.oo'fiQ

t:GIUo

ek0)

o'X

qleEoF

,{(l)

ohAdtrdz

uoEEEgdtrl

16*

Page 165: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

FI:{oFI

t-lm

I

v$4Fl

@aGI

m

I

li8<F

r0aC\l

EE'|i '' $iifrg Fl,

$EfisuFi

Eli eEifi gas g, ii,

ggsgrg$JiGiro..G,r,

@6B

E

E

$$bE{

frE

-aH{gE

166@

c@o)

l:\daBd$ASEO\vH

ctz

dqFg+, 6)El O.eo'tro

tueptg

ue.4dure.1

psedurtu{!G

lnrn'qNueSuolo'.y

du0

dtooX

ueural.redaq

coIolrd*oQ

1

iI

$'?hoE

EfimH

Page 166: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

F-{F{OOtl Ft )A Fi Fi

FIFl

m

II

gs<Fl

(ocoAl

trAltrtr

lrltME Mt MH ME<F{ <Fl <F <Fr

roco(o@co@@oC\NNN

,o co d .t .a rio: d" !HH H $ E 6 $f;EE

H$HE Hse g$fie5gsneR

fugg, Eagg, lu l* ;u i ii<{ ro rO F .a) sr H

sssEd$E

tr

I

MS<rl(0@ol

HE

I

M$<Fl

(o6N

6Ar{

6l

o

OJ

o

tuzplg

ue.rlduts.I

o(og)d

,JA&did'GtgTHM-

ctz 1esec!

umlut(r

lrlJn'oNue.ttrotoo

qtt4Hg*) d,)

EBEQ

CO

lo

adb0c6lf.o+,0)

'J

+)c0aEoF

xq)'atrgdEdz

ueural.rudaq l*

4e[o.r4 loa

Ic)qot{dAC)

A

lffij

Page 167: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

e

I

lid<6q

rt66t

c6

I

sg<61

eo€6t

I

oo o

lnt4N

(asot

rdt<F{

(o00N

tc"ss

€eEsMmME-

$gsu$$ruFs'*

r

F.-o

sql

ETct dlXflI

:!A $ffgE-A-Erc I

$$$

E\cB5a^

4A-t\ q)EE ?

fi$B$$, $.$t{ $lti r.{

s?

Sueptg

uanldure'1 F{

lesgrun14E1

xrun :oN I ^ur",Suotoc l-

uanrapedeq

4e[or4

o(9ataadqlAge(l)H

L, F{F'

dz

d2HE+f 0)qA,9PFa l-l

cdb0(dfio)

+)oM

+,c0pEott

ool{Adcdz

tO+,XKz-

cq)

Ectt(c0aq)

A

g!-l

i

l

'i

s

Page 168: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ooeFl !d riocr{ flor{

n

I

e8<6I

CO66\

(9

rq

I

XB<sl(oost

trmfrmn

lltttxB Mt ME nB v8<N <N {c\l <N <6l

€r0€r9c9(FOOeaocoOIN61C\16l

.d s sE d E .E

*s $ f;s EneF fi# f;# f;ia .-E E fi E

E EF. g E # E I.dE"s ds Hgg EsEH :s* $ f; H

gs=2*RHeeor{N6a{.9)o)oc)cta5o-

0a

N

o

o

6

oroorl

Em-EEd0.

*HEH

ct2

tueplg

rru.4dwtrl

pseduInl{IG

liln'oNueSuoppy

$$ldtb0tr0,too)X

)1oBtgd

dz

(o

u?

.(,1

6a

t lo*"g"a"q

Eu | "",.*trq)

EotdgoA

u'dE! C)

gEmx

daEoF

168

Page 169: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

eer{FI99 9e3

ESqE'A

IttttxR xF x$ xft *H xR tF xF xH xR

RRRFH R F R R H

En ## *s * g* gi FE $e. FE E$$trdecdgE.c*EHdd+rFqg

€ *; u $ $ "$ E f;r

$s # H E !geEF $ $ E*N * X S R R K S' g H

I t 5II e H S * iFFrl!.ir..|F{!-{r{-

189

ct|lFf

Nr{

o

CD

o

Sntp.rg

uanldwr-1

C'rOCD

taEdctu656F\.Jl{t-t

ct2 lesud

ulnltKIl:un 'oNrretuoloDHHF6

68do

dbo

Ftr0)

€)u

+)dAtrq)

F{

lO

rtl

3A

'l(ookRdHdz

uawelredeq

qafo.ta

trO+)EA2-

c)

troEidAa)o

uo'E'codE36EX

Page 170: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

o o oo

m

cF.l

e

o

m

or.{

Eflmtr

vR gS MR uK uN MR<N <N <N <c\l <6\l <6\r

!9@(0(o€!oeo0cococo6g\INNNolN

MR MR SS<N <N <N(oc0roaa€6tNs\

nm

rE

r r $$[Fr r r r r r

FSFsF rnmd

tr tr.dC

$fisfisfis$s$Fgx$gg#E sfi E Ftr'i d 1 € EE;H :: :EEE5g

i** $ ; g f; $g$;$s$$gsi8s HHHSSSA€F€o)oF{6td:r"1 '-{ni-N^i6nfi

-FFFFIEFF

crtrl

N

rl

o

6

Sueprg

o(oo)Fatr\d4l

sfr€EXH

ctz

tre.rldure-1

lesedtunl{I(t

Hb0

dta.)

oM

60Qq)

F.

,!aq)

ol-Ad

Hz

boE

EfigE

Page 171: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ooe q.g c F{ o o-FF;;

o

EM

ll

*F Ijftroto@6N6l

mtrmEmmEE

ltltttlt

x*xR{Fx$x$-N$xHYH

RRHRRRFR

fi f$- cEEfi$E $$$E $ fisq H ! € r. oE.. *

fiu;u,gu$,flfl[iar$g5$$$ss5$ sB$$ENfi$EE $fr

171

oCOo

IBd0.SHoFtM*

dz

StreHg

rre.4dure.r

leseduml{!cI

dq8F+, c)tra(l)oEA

lrun'o![ueEuolo'3

-

tta

dtr.dh0

cB

''q)

q)

M

cdal!€)Er

oItAcB

Edz

LO+r

EE2-

uourel.rsdac

>tafora

€rf

NF{

o

OJ

a

(o

lo

<l

gr!

I{I

i

Page 172: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

e

m

er.{

p

orl

p

o

m

I

H

t{

n

G'l|.t

MS M5 v$ M$ M$ M5 MS Mb x$ MS<N <N <N <N <6.l <N <N <N <6{ <N

r0(o(ot0(o@(o€€rD€@6ct@€6@€AgT€\Nc\I6ldg\lc{6IN

ooooFi r{ F{ v1

ntrtrn4

I

VB<6|

(o€6q

tusss ss EE En H#E$ssiB f,t afi€ E lE EaH * f; fi f gs s en a E ;; a n S $ $ EdcdSSStrtrH

E E f;H 5 5 E fr*gECEEEH S ffi H H BFBB E d

{r!o€h-cOOrOt-{Ncailcoco6n6ac6ca{$i{$$r{ Fl r{ Fl F( H t< r{ t-{ r,l F{

6aFl

c\lFl

oe0g)

- 11-\aafi60.

€BMFI

dz

F{

c

o

tusptg

'.:e.4dru€r1

lesedumx{!c

lrun 'oNueEuolog

dqf,E*)(DtrO.ID iD'fio

e0

to

$

c€

J(q)

ot{Accidtz

6E6)

LdAq)

n

uoEcoEE.xofiI

c!du0Gdtoo,

1dAqtt)F{

uaurayedaqtO r.tFi rdtz-

L?2

Page 173: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ooFI

oil

I

*,.9^drl

CA

iEilsGl

mnptrlllrttI I I I 533333

MBMd*svfr rfr Ht iE<N <N <c.r <c{ qrFr TiF{

ioro@rol.{{{a@€o4000Nc{6|6lc{l€{AI

FE $$t $E$Ffi ##6

.€

nE g$ ae Eg$ s$'H

$ F g g, $m Fr H "r'i e

E E E E$ Ea a a o'; A

g\tst{rlcla0(gcaqg(o@

s s 5$ st{ F{ ?1 rl t{

q4n

(Dt0

NrO

d! cl! .ttaa

Fq)@qo

O r{[? lor.,l r{

1?B

frlrl

c\tF{

r{r{

ot{

o)

o(oor.{

,oEfi40.THTFr\, l-lH

ct,a

Sueprg

uerldurrl

lesedunl{Ic

1run'olquu3uo1o5lr

$H I

Eslridth0ctitLo5)oV

dAq,F

J{ootrad

d2

u?

til

Ctt

ro'EgEp6fiE

Page 174: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ittttttt

tttltt

tltttltl+l +i r+ +) r, +, +r .J'Fa 'Fa 'Fa '*r .St.St .8t 4-.,?- .a- .a-

cBg :g:3 ig

d3

ti iH ifi {fi ?$i${$ ?*:{ :{ .d{ $ {r ir <{ !a.A98aAoOcb€aN6\N6tNc.rciN

$ra$$$csan $*$: $ fis$a E*aeRdtr,'6$ssd,dqidddHci6 e e 6 it S {+)eaa+)u2e$a€ 9- sCB SE S3A fi€ fr

9t'{Clc6$rl!(t}-Fr-t-Ft-t-FF

cO.{lO(l)t-ooo)OIolQrorororo|b(Dr{ d F{ F{ ti F{ r.t i

8uep1g

ue.4dure.1 l5

tesed 19UInUTT(t

lefora

o(oOt{(nfrA

FHctz

ER6tc)oM

LO+r

EEz-

Hq)

€)

kdao)Q

ao'Ecq)f+)

tr=

gglruu:x

uauralrudaq

FIdir(D

oM

q)

EkAcd

EGI

z

dqdq)

,Fr

t74

Page 175: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ltlt

lllllrl!J+){J+r!)u.9^ E^ .€.^ il^ .9^ .9^ 9^ciF{ dg dg dg ci3 ,olt cg60 (n 6a 6a 60 C6 Ga

i5 i* iI {fr {$ r$i$ld{ { iir + {{ ir {oo@€moartNNNC\N(\IN

rdg bci

nr H$grIO€dbct cdCFio)Y€o.urg2-.goFra

oo <lq)o

@[email protected]

t i,xEa $gcFsc,$EcE $EA€

c0t(l)

cng=at{ci

cdb0cdgd)

{JsdQ

A

€F

@Fl

d'tia

No

rOCO

qEti

o

trCO

dcB€Edvt

6)oF€

NCO(o'€F{ F{

t75

o?

c{F{Suepg

or{

g)

a

o€OJ

\aadc'aEAoliXFT

dz

cdb0Idkoo

M

+)dgE4)E{

q)

ot{gd

Hz

ue.rldue'g

lesedumlttcl

lrun'oNuetuolopy

&{ lon*nrt*e"cOg IEEI-ts-l,reto.ra

(o

ro

nr

€r:

cocq)

+)t{(€p(D

A

Page 176: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

trlttr!J+,.9^ .E^ .E^c6a co3 dgc') co (€

u'Fl Ei N ri €4= <5 t-{t{{odsFNNN

'rllrll

!+)+).9^ .g^ .E^cig cig cdgco cn oo

Ljg\ JCO bj$?9 <P <9

it{i1oco00C\lNBT

A

fincF$gfinEin#F*gFE86 fi .! **-s€ L" r'H eEE

$ { i E$ i flEEE* fi z :E E &EiEf,s $p E;;sstssESOOTOF{q{!666Ft-t-ts- i t'{ rt Ft t'{

(t(o.D?{

>aH.fid0rEHOHMFT

cta

ds8E

E$trA

usrldurs'I

, .tesed

ulnx{rc

llrJn'oNrnaFtrolop

r0

It?

ueurepodeq l<

qefior4 lo

r{

o

o)

du0

dto)q)Xdego

s'l

c0)

EotdAog

uE

Ef;mE

,!io'okA

'dddz'

1?6

Page 177: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$E a $F$$sg€seeEu ae E esc fi ecstitE g

E c.EE€ F.d frE E'6

tE E

o)

r{rFF{

.

TTT

daHQ)

F

J{ooF{adcHclz

uerldure-1

o@or

afiA

=FH

IodooX

,"I rr.r-n'oNE g I uutuoyro

H$l -

lesedffNl}TTCI

-

!cdq0

Ft{q)+,c)M

23W $2)

Page 178: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l

l

I

I

I

I

I

FI

lt+td

. .EAI dr{lv

crl,

C,H dB

6NF€g\ €$

O

I

!is<N(o63\l

.i

*gggg He $Ea $gc I

$F

ggggiigsEg,sg

sf (Y? {t lo c0oo)0ro6,

ppFper-l Fl rl Ft t{

I

I

-i orlvt N

FF6!

(n

6|Fl

r-l

oFl

o€9)Fl

gBA-0.

saoF!X-dz

?run 'oNueFuoIoC

@$$lcalh0E6Lort)

M

Sntptg

ue.r;dure.1

lesrdtunl{ICI

+)dgqxoE{

X.oEhAdEdz

ueurel"radaq

4e[o.16

troE0)+)t{dgoA

uoE

Efimx

178

Page 179: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

g$gn $g$s$$g's fig s# f,*$E $F$H

9isEs0

1?9

o(oCD

-{_,aH,ddOrTHttsMH

dz lesed

umllt!q

ql ol

EEEFtrn

lrun 'oNnetuolog

,tdq)

EAdEdz

li""*t-.*O+r Itr51-5HtZ - | 4e[o.r6

I

oo'H

E€.:i c)m>

Ao)

H{,tsrdaoA

Page 180: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+I

s E$*fi sfi *Es$fre * $$EE$fi sfi ssss

g6aql5ko)tu

co

ue.rgdure.l

o@o)

HEo,ttA'0{

EEiD F!M-

ctz Ieseduml{KI

lrun'oNue,9uo1op

UIdEc)A()n

,!1o'ahRdEGl

z

t{O+l

EEz-

6xo+,Frdftc)A

boEco)id:PdtrH

r80

Page 181: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rtll

m

dGt{(o

I

osst

Mp *8<N <N(o(06 0.lN s-l

|a

Fo

lrll'll

ttlr

qJi+t+t+,

Fo ss fu $s$gNg\tc0(oro

iH si9 qE vP Me

FF6r0(ot-FFA0oc{ 6l c\ c\ s\r

f; H H He se$$$s He g#Bsfix

HEdE

fi,rtg;glg$*FfigiFs)

r-{N(rr$lo(OFG

sfiEs

Fx

rh'58

gE

6A rd@aF{ Ft

lo (0&coN

coF{

€Fl

181

gY)

Nr{

Fl

oF{

6)

3treplg

psuduma{Ic

lrun'oNue3uolop

o@g)

gBatuEHc) l-{MH

ct

z

d!addGdC

EFsntrcdh0idfuo+)oM

+

lo

il

{si\u'HcQ)gEtrE

iI

:

+)d*tso

F

(l)

ot{gdEdz

Page 182: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-&

+

€<geg(otgFHFill{!

rtlhlll{mmnmmg. f. I I :.3r ie is ieXR XR NR {H {* XR xR xR I

RRRR HRRRHEE

gesFIEs

dd

Eg€.EAE

{

rOtq!-Sfr5 gE'Fa fitF.,; fi

Eef;gHEefra<!;@F

FFF

$ E S8ItlF

I:rrE *S(r.o6d&

!tqtJroUg.EEE eaH .g

H $E {E E

OOF{Nr{ r{ t{

ooCtIOF{@@oo)F{ t.{ r{ r{

+,.

l

car.'l

Nr{

orl

or

3urp1g

o@oafituHiTF{

ctz

Eoldoo)X

i

rct

$

ca

boE

gfimx

!92

dh0Ewkoo)M

dRtsoE{

uauralredeq

Page 183: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{.F{

<{rl@@

mmm+) +) +rEl cd qlt?A E^ tt^qt{. qt$ c{{vvv(o(o(o

et xd M$<c.| <6| <^l(o(o(o€o@C{N6l

m

dsl<.(o

MS<6r

CO€6l

m+)dil {'(o

M3<N

@aN

d6dcddEE EE EgEP E"fig #i f;E#i FF

sEggs igigg, gg ggg$ gf,fu$gg,

€o)O;-{,/6ilt{tl6{6|N

F€OOr{o)6roo.o,F{r{r{NC{

18it

Nt{

o

6D

.2€oBMH.€CAEE(Dl{F'

ctz

9HEF+r- O)HAooda

(o

u?

>>

,,.

t

ho'E

E*;om>

uerldure.l

psed(lmlrl

lrun'oNustuoloO

uaura4.redaq

Page 184: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*1

!l.r{

ltlr{{Fl

trmmm+rdJo(e.Bd6t'EA .EGlt Cil^ da d^v {l n{ ldrqD q)v lov (Ov

vE I Mt MB<N <N <N(o(o(o€asa@6INNN

mm+) .rJql cltq=A 'EACtir 6i{

vva0 !0

EB li$<cc <N

ro r066NN

tr

{ H fi €.fr

*s E g 5E

fiE$g$iggisggggtEgufggA$ro(oFeNNc.iNe\ci

R R H 8HF

ggl ,m,#tHalf;f I a^

r. lueurepedegO+t I

EEI *,*"

s€r{

Nr{

o:r+

o

o

(o

lO

:n

cr:l

18*

Page 185: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

m+,dd {̂.(l) \i-

tr+Jdda.fl(ovME< 6.1

CO€N

m+,dda<r(0v

ME<N

€oN

m

dCattlt0vM8<m

(o€6\l

gigEafigtggggggg;iggltgf,

6)or-{6}N 6it 6A 6A

€CDOt{O(DF{F{NNNN

Md< cY!

(ooN

185

F{ri

.*rep1g

uertdu€-I

IeseduInt{IG

o(oo)

d\str U2*fi$aO'H+)A(D\MH

dz

r1e[o.r4

+JdaE6)

E{

c)

otrgdEcB

z

Ho(D{.,kCBaoa

u'EEfi;otrH

t{O+r

EEz-

Page 186: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rd|t{F{F{ 6{ 6l

m+f*r+r*r!itddq'qt'ilrnEhGla d^ da da d-^lda lo lo lo ro(Ov6ilvNv Nv 6lv

uE si$ siH siF, si$

qgFh,-FF€FFFFs6l 6rc!N

m

dEt̂tlt0v

M8<C€

COa6t

d

$ €r

fi$$€s

Fggg $sisgi, figg, $$e ggggls

6A{rlF{NOA$00 6a co

R R *HF F fr

Idb0trI€Eodtud

'.1oaa)

gEHriE6

m+)dF

<̂l(gv

xB<m

CO@c-l

o@o

c\daBfijrtuSEMH

dz

aa

Sueplg

ue.4due-1

lesedum$fIG

ueurelredeq

{efora

6A

NFt

or{

CD

dQEq)H

vool{adcHdz

to

<|

6ra

t1O*,Hliz-

oEo+,t{d*@

a

uoE

EfimH

EHI

EAI

186

Page 187: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

I

I

I

ddG(0v

i${o6t

l+,dEo(0v

i3<loc{

(6

FfiH$ *$gs$rcFcri cic,t {irt db: cd

gigi$,fiE,gg*gii*lotoF

m

dit {r(0

li9< 3rt

r0o01 "

187

tt

-$

tr$

1.

i

I

l

*

o@o

c\daBd+) Ea

€EMH

ctz

qa

. turplg

uergdurcrl

lesedIIInl}tKI

d(2Eg+t c)qo.o irr-fiA

lrun'oNrratuofoOl

at

qth0Eidt{oot/ag

6REd)E{

oolr.adEclz

t{O+rd56H2-

ueuel.redag

4afol4

ciorE.ot{da.c)o

aoE

$€;iq)mE

Page 188: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

aFI

€FI

mmm€+loSa 'Sa Sav\rv-@(o(o

@H

MS<co

(ooc'\

li5<60

(oac\

M9<€o

€@6l

,rBI Eg€€AE

rff F* uu$$*

gg-gfg$af;efiF*E;eg$a$

o

<{c\t6t

6AN6t

6A

N

8'olc0 l6)l-s( I

$g I ***

gS I ue.r;dure.1

dl_zt psedumt{Iq

lrun .oNuetuoloCsH I

E$ltrdh0

dF{(D

+.,q)

M

dAoF

oo}{ad

dz

Hq)

oLdgoo

1t8

Page 189: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a

h

t-F{

!i3<ca

COON

FFI

o.L,d6<r(0

M9<c6

@60c\l

m

dqt{@

m

d6$

CO

!i5<ca

@oN

$,geg$l;giggBF{.

Idho

I5ct€F(Dftrp

a-rC68+, t{EEEA

drEEHco6Erntr

$ EHe*$ i*

fiugfiglFa$FNt{

@N6t

t{r{

roNN

1S

o(9o)

g\6AFH3>o\Mil

dz

cdAFg

.Fa (l)sl o.eo'tro

ftreplg

ue.rlduru'1

pseduIq{!G

lrun'oNupFuoloflr

a

H6lh0cdf{oq)

M

f

?ar,

oot{adidz

-.r.r-.-,

ueurelaedeq

Hoo${cBQq)

a

uo'Ecq);J .1.)

mH

+

I

*

Page 190: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

l-a'

o.o+)!da'itA E^6{r qt{|'

vvr0@

!iR<C€

@oN

vs<6l}

(o€C\|

I

doqc

g gs cnE EE e EE FEE Fs

EE'€E$gfifiiiflFgFF!,,a c;

At 0a

o(oo>aafiCAs<(DHM-

cjz

ue.4dure'1

psaduml{KI

d14Fg+) d)sl o.a,b'EO

lrun'oNueSuolop

oot{Addz

r{ lou**"*O+r IEEI-E -

| 4e[o.r4

oEq)+)trdaq)

A

A0 f{ES.=omE

190

Page 191: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ol*s $etoco

oddi.(o

!iS<64

@o6l

MS<c€

co(t6{

liR<c€

roo6l

.s,dd

f;EHE5g

FeEFEns Fii, ggs* {Es fl

gri,

{. lo G0

191

leseduml{.rCI

-

lllJn'oNuetuolop

ue.rldure-1

or0CDF{,54

Edd0Jtgtti

tva 1{T

dz

lo

<r

q)

Bk*dEdz

r{ lo"*"r""c"q

EE I *FIoEo+)hdgq)

a

Page 192: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

+)al!6{r0

tt+, +,6ldE3 e3(0(o

liR<cD

(o@€\l

gR<m

@@g\

XN{cn

(ooc\l

$geEggsg $B*

ggeggs $$$glgi,

FIookdeon

uoEco)gEtrH

o(oCD

HA&dc.tuEAoH-MFIF'

ctz

ue.ndurcrl

Ie$gduml{!c

dqcqts.E€o)El o.eo'EQ

lrun'oNueEuolog

gdhoHdLo

.L)oM

daEa)F{

J1q)

otra'd

d-z

r{ lon*"gre"q

Esl -,"-

Page 193: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

I

I

I

I

I

I

I

ttt$s $s $sr0 19 a9

!$ i# X$

RR R

lt{.1 +)E^ g^q!<r dgCD€

Mft MR<crr <cD

ro@@66l6l

IEeE $e$ltu r8* gftFlg* g

iFlCsietd:

95s9SF F frR R

le3

c€6)

-{-3AAEctuEE+, s-o)HMH

dz o

o)

@

lo

{r

ca

Xq)

otrgdgd2

iJ lo"*"r".cncQ+t IEEi--A- | 4a[or4

I

coEo*.dAoe

uoEgEgdmx

I

ne.4drue-1

---_-.*..-:+lesed

uml{tcI

xrun'oNnp3troIoC

4a

qtaoF

238/B (13)

Page 194: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

..'(Yvo

.4

6bbtc\

c6

cdlo Ivl(\

Brai Idtr |fctFlJt- l-(-FN c-l

ig;s fig fiaggtfi;. f* $ F6i oi ;frggg{6lF{r

Hdl

cb.gAus9rB

E8F

qtb0trdbod€toA

v)'r5b€+)tEl"t:

x6

6{EgES '

cCO6)

8>RtrgA8Fsi

ciz

tucp;g

ug.r-rdursrl

tesedurnl}lIC[

lrun'oNuu8uoioP

3Co

ueurelred5q

6A

c\lFl

o

CD

dqEF+)- oFloooEA

gdu!trqlLlc)

Q)

K

,{q)

pR

Edz

*rQ+tg36!z-

goE:

0)

kdtQ)

n

un'EtreEEmx

r94

Page 195: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

t

I

I !o

Li tir{9Ja6\l

TH iHn{d6d)c{N

,iN -:J)v(9 iicD

a6at'- €NN

I 5*.** l€ra,59 a

Es $*s$gca$$$$e $Eg

e; aB s €IHE,Eg :g€ #E. F., rBrrEEFt.f;

EHg ns rE :'ii*Ea* nN 3rt $ rt' r9

c

$9 S 5 *C{ '.\ N C.l *

tg5

66

Sutaptg NF{

ue.r.rdure-1 Fl

psecluml}lrc

lrun 'oNns5uoloc

o(0oE>Ffr3Ho\

ctz

oJ

d14EF+)c)EArDOfiA

lo

tlueurelrtdaC

I

Page 196: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l-lll

rttrlr

ltlr

I

I

tgig {E {HiE

ro ro lom

t{ tt <ro€€NNN

r{t {la.@6lcrl

ti

ig {H

lo

AH

{.o6t

{6c\l

sse*ee$sefiscEcfi $E Bnecfisir'I r., E EF; i FflF 33 H#g { nErl daio gEt

ns Ha5i:l $gg$ ggrr,- o o 9# S 9*O O F{ N 6+! .il lO. CO<t lo !o lo lo lo !o ro6INOIo|c{NNc\r

-c€

.Fueptg

ea0o)

EAqtraoEHg*

ctz

uerlduret'1

leseduml{lc.

trqtbotrdtt{c)

oM

dAioEt

q)

oi.Acd

dz

lnrn'oNue3uolopy

iiqce6F.+t O)trO.olt)EO

196

Page 197: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lttt

I

I

lllltl

lo

{g{l6N

lo u,

rg i3 iiril$ttKRR

ro ro

{E ifi r${ll({il(p€coN6TN

fincfineafu fise$ $se g*e

Jd od.gFFEOE

!.fi s E E$ = E

$:E fr E ifr p gg

ta(gFoqO)OF{F{dF{F{iiNN

FaAeF{FK R F F R $

60F{

(\lt{

F{

LgT

oroCD

id !aTFg ta{

SE#H'

dz

gupplg

uerldrue.l

tasrdUIn1rTIG,

lrun'oNueSuolqt

d14$g.P o)Sl O.oo'fiQ

o)

o

h lo"*q""4"61Orl I

z - | 4e[or4

!O

lcl

60

oEohdgc)A

toEco^sE.: C)

mH

dh0

(!troov

daEo)F

,{ookad

d2

Page 198: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ttlt

ta

{Etri€c\r

I

to

iT.{l€N

I

to

i3rfl66t

ig {3<r {ro@c\r 6l

fis$sxe gge figE FngnF$8g#

E6 .E E.-E S B EHFH M :F $ gsr t A; .g E6 7 .6 fl 'tr intrE E a5 f; d

NRSRR)

{rroroFO(9(o(oc0(oNN6\ls{C{

oo

6lFt

lo

lnrB'oNrmtuolop

ueureliedeq

d4sg+a(l,tro.o iD:fin

6lb0

6lhoo}JT

,l(c)otra6cdz

t{O+rFEz-

EIoEo+)tdAoa

uo'Eceql:.=omE

1eE

Page 199: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

lo

iErdoc\t

I

I

I

ro.

$s{-..a(\

I

I

I

lo

Ei 66

<5

{.o6t

lll

E$c fis$gs gF€gFs$fi*$fi$gfiB

qlakd;M

CD6l

ilFN

oBE9ett, 6

!-O616C

o)o(oFNN

109

6ar.{

6tt{

F{

o@6

F>QE.sASFo\MH

ctz lesed

umllllc

uealdure-I

uarue?.redaC

4a[o.r4

ooi.aq,

tsdz

trOoEEz-

coo!.deon

hoEcqlEEmE

xrun'oNne8uolop

cB t4

Eg+)(DdaoofiA

Ectb0

d!ooM

.qlaEot-t

Page 200: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tr'.1l

I

L?

iEd'aN

HoEoa.,:lL3dA

ao

6A-F

6\!

I

I

I

6

r$il6N

lir

$Fggdsc€ Fc$ fixE gsgsa

Es Esg

C)

ql

aaoEA

c30

NFL6!

3rtFt

NFl

!.{Fl

ot{

(D

a

ICDF{

Ebstr.sEit) \MH

ctz

o

Euegg

uerldrtn-1

1es€dumilil!c

HHa.r- ogooc)trn

lrun'oNustuoloC

e

qtba

dtoc)g

dgEoE{

,!io)'at{gddtz

trOrrEEz'

ueuelmdeg

rcford

gocof.ct[oo

utE!OTE.=otrx

200

Page 201: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ltlt

tlll

.i ui .i (o\,/ to (f ro

oo0FF6lN

la

Li F{<H

lrOoN

rol,o

iE {E$ iiaaa6l C\T

EE ns5$E8$HsE$$g fie#gU0rJ.- GtoH +,abcg oOH HcF daot b0dtr dtlcl I

5E 5 P

ro 196a (€

FAt- t-C\qil

u)citr(1,

J1LndA

66(€

rot-N

IoEo&

dd9r +)dEiU'E

+6A

COF6\

do,libo

q)pq)

A

(N(rl

{{t-N

zOt

o€OJcttdra

Qd.S A;gHgF

ciz €F{

o

o

lesadIuNI{ICI

us.rtdurg'I

lrun'oNuuFuolo;1

ro

.dt

6A

,!4ooLad

!dz

coEo,.daoe

uEtrod:.= 6)mH

H(ltbo

dko)os

+JdgHot{

Page 202: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

I

T

hH

{4

iH

sc\

Li l:\r

<S

.ilGN

B, .d H .d d .a .a d E H

nFa gs

HgE s He fr* $s H$E H$E$E s

lO

g@

<9

tl0bc\

I

h0Hdqt

'dNFdf,CD/sn

Fsl

salot

J1trEqtgl

€3A

(D€c{

d

ddIEdU

t:6d

6)FN

6A

6ltueplg

ue.4duer1

o@6)

ct lABd..gEgF

ciz

dqHF€c)go.o'o'fia

oleseduml4lCI

lnrn 'o\Ine8uolog

o

CB

u0

dt{ooM

daHoF

to

$

6A

.c)oF{gdaHz

qauepedaq

qafo.rd

r. I

EEI

q)

Hot{daoa

ao'ECq)

HH;omE

202

Page 203: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

6t

t{

c.lC\

H l-{

6\lc{

brHI

6t

1(:loL?loloEl

i$ ?HiE ?$ ?$xF

R R$ * HR

E

$E $E E $E $$H#Ea $s$$E$a{E ; €E ErB : B #E. Ee i fl i; E s# # # SE € E

Ff F frg frgsnFEs 5$ I $ €

' 1tg! a a ,o (a r:t10oe-daooto.t6-tc.idi&j

203

L

-

Sueplg

ue.4durz-1

1esedUTq{ICI

ueurapedqfr

.

4afo.r6

NF{

oCO6t-{

fhgfr3H(D\rra l{Fl l.l

cta

tralbo

qtric)+)oM

daoF{

ooLeqt

dz

O+r

EE24

i

t

II

oEQ)

F{dRoo

hoEtrq)EEtrE

Page 204: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

lo

a8

oF6|l

I

C\N

H l-t

l<I:to

{$ isrrri|cod6t 6\t

s.ril

H

I

u:

MPa(6|

tD66t

ddtr ti

s#Hs

h0

fssE*fig#$gF!dHfr *€ ic E €ESE fi sEE

nE E E Fgg@i-6CD!t!rs!|r

AOO!.{(plnoD6SlstNGt

5AF{

6lFl

H

oF{

o(0cbr.'l

Ebgfr.gHo\MFIt.l Ft

ct2

ua4dure-1

Ies"dum14161

llun'oNuetuotoor

e

ueuegcdaq

dqEg+a o)g cr.oo-tro

+,cft

'tDF,'

,{ootAcadtz

ee)

oLafroA

qtb0cdFrooM

2M

Page 205: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

g.e8Ee $$ FF $$8 fu sng fu $$

xEEf;,,E fr H E E g$! ; g g$ E fr g Fd6q

E12F'; 6,i si i ri d $ ci

205

ar.

Suep.rg

ot0cDFt

,aH,trCl O.gEot{!r{

dz

ue.r;dure1 l=

1tsadIrInl:I!C

lrun 'oNusSuoloor

uanreq.redaq

dqEE+)- 6)taoofio

(it!0altoov

6t*doH

J1ootadEdz

cod6)fdAoa

roE

E*.=onx

g.Q+rFf,2-

Page 206: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I1'' ll

r i $€ r

ln lllllldS qB oS i8

Fppsc\l6lc\lN

.r .i

$: 8s*r$$;iussss;s#{s#tE.gr2 H €.-E g E#r; $ EEfT E EgEI S d€fiF{ 6l cC lrt

6l o? ltt 1l:o€DodNNC\N

g

atran

.!o':dEXoqAtr

Ei E

sE $

ue.rIdure.I

lesrdrllq4ICT

lrun'oNueFuologr

gdbo

ft)oM

oeoct)

tatsdA'0.EE(l)HM-

ctz

gs.*E+! 0)

6Btrn

Itl

uourelreda4l l{

}(q)

EkAdEdz

goEohdtA(l,A

uo'E

E€.=otrx

206

Page 207: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

g 6Ar.{

6lf{

oF{

Surprg

uu.rldrue'1

ergCD

zmadctEE6) lraMH

*il+r o)

8EfiA

dl-Z I lesed

lrun'oNuiluolog

d.lbo

dL0)

c)V

xootaa#Iz

ueurag.rcde6F{.OE,

6Hz-

FIoEotcI0)A

r0Eg€Flx

i

I

t,

I

ET

At36t

I

'rqli.c)HArF6.dH?..4F +.)

dtdF

ghoFcg,ErlcfifitO

G6,6r

E€ $f, t

EE$EE$ gH#g$EEAg$gH5

NT

Page 208: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

I

rttltt

tttt

*H {E rs rE60{tl$€600C\IslNc\l

tttltt

ii{oN

riFili Ctl

cooN

inis$rE#fi*$A5Hr;ufi5sug

ggi;g**$g*fi fix ds figcor-ocDg*:

E 8rr s I6lN'F4666

Srreplg

ug.rldnret

psedulnffic

llrJn'oNuu8uolop

o€cbt{

EdH,dc0tuEHo r{-M r-r

d2

CD

6

cdb0

dko,q)

s

lo

tl.

tlt

H'Ect +.1

'ct trEE

rBaoF'

ueurelredell

208

Page 209: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

is{66t

$*ce $ se$ sn$f$c HsgEsHc fis$9.:roqlItE

fe

f;

s

8,6lt

m9238/'_ i74)

Fl

or0oFl

taafid0rEH-(l)HMH

ci2

Sueplg

uaaldure-1

psaduml:tl.cI

cl 14

FE+toFl g.Qc)fiQ

lrun'oNue8uolo.9

oa

db6lLc,(D

M

+,dft

0)H

,14q)

ot{RdE:qlz

tO+rQ56tz-

uenrapedaq

:{ofora

Aq)

Eo+rl{qtao)n

uoE

EfimH

Page 210: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

()q,(o

(\Hh,fi{hEEH(DH\,

H

bs

l_Ita

rN;bsrggpcr.r

' ._1.-_

$rr"l$

#ffensMEg

dicd

E{

c c.ldcuE6fiass<{u!aoco c,6

iH iH {I {

(+

lr(,Fi

c(6r5

trcd

o6

+)d(dI+)dd

q,

I

D

)

Pr

iljrl

ttt

H(D

(ot+rlbA{oo

i'odthtb(DY.HH

lesedIIIn14ICT

oCO6)

flpc0fu

3aSHr

ct

\

ue.4dure1

lnrn'oNue8uolo;1

€otr cr.ODEqB

=

ooLftcn

Hclz

!D*o(+a,

E

s(DtoVt!4

*?o53

EE)t Glftc)ot

uourelredeq

(re

Page 211: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

gsg* ulffifismt-L:-ll

,a

H

m

I

A i']ts

c)@ya

'hoii-th trs E,g

HffiEi

P.3*h-

otr9a'FiN

F.V)*oaU*4

v1

wl'aCr)

igf;Hffi;i t{ tr.tr

' qi5 t Ft,B;

re*.I I FEREoiltto

..1 !6E ,ryHdHu F8p I{\'

d E r.Fl

$ i EsEE F. 8Ecu nai?dsx

ue.rldurel

ocoo)F{

\6H.fid&EH(I)t{MH

cjz lesed

tunx}lrc

lrun 'oNue8uolop

{:sr{ ;-1 (Dtra)*o. tr 14

ar

gF Ha

+)dqEots

o)

ot{gdEdz

goEq)+)t{(6goA

F

BHRtr

r{ 1""*"y"o,O+r I

K - |

4a[o.r6

9[q

Page 212: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tt,i o -:6tt.to Fto

oo@@NC\l

, gg ite fi: :EEr iiuf;*Est

.dE

eE reA$#g #EEg

adl{SEHEE$trMr{ q\

qtrtdcoAo,!(aEh

E{

ES E

gE il

or0o)

-{uaE.Ed&EEOHlc r{

dz

ue.qdru€-I

lrun 'oN

_uetuotoo

&)

ueural.nrdaq

psedumlrM

HH+tofl c!oo'fiA

trGIUD

dLo(D

s

dg

q)

F

J1c)Bt{Adl!qlz

hO-lcc6tz-

FIot:ot{qlaon

uoE

E€;OmE

?t2

Page 213: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

hHHFI

p

HB ?F ?P r- r

R * * tr

ff*Hngc$f, gc$sF

rff *'fr e .iEr Eg ti

"tE€ E€ A Ui

dE fii

Fi$fiEs$frsfiflsFg$g$60F{Cll fit$

(9l-t{ r-lo' ct:t

$roF{ Ftca ca

adt{sf;H'eB.EMd

.&.F cd

Efr'Seg$$.n

00

co

213

Suep.rg

e(oOJ

4mH.dctuEEol{MH

dz

dqEE+) d)trO.oofio

T

ue.4dure.1

luseduIq{!CI

ltl.rn 'oNrneFuolop

tr.dh0r!dt{o)q)talr.

+JdaEo

E{

q)

ot{ftdtsdz

FIoHot{qtaQ)

A

bEE€=ost=

Page 214: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l/!,{

.d *'p- - -..-,,-,o-

a 4r:

J4F

q lr

elo$arli{i'lrlH

q

,ao +d

()oJ@

4ts

tl

ig

(j(oqa

(,J*h,i5ll tr

F8Fi(DHIJ

bs

.Eu€pI8{HF{

re"fiuurfi

o(9OJFi

\aH.ddtuEEoliM-

ctz bsepr

DII(Sfii.rrrtsed I

tuNl]IICI

1.,,lH!l"H S!(o(,

ion

nb

-!D.H?

.$Hcna,c"9oLltno)\,lH

tE$8gEg>M

II

I

II

ooi

G- HIb]

inF

.D+t0a

l<ol4V)

[..')

*b!1 -'-{Obnii14oao. t-.1

lrLrF 'oNue.duolo$

$nlnA

I

dcdb0Hclt{6)+,(D

U

d

c6l!C$Jh

.ldr{ b?E6:G(DriYM

.*6FE

-rLa )!u b'tdn€ H

;iB e

ct0d

*.lir :J{.6*E

g:FrfrllffiH'EH[* *H tsffi

rE3EEF{odEhtH.dHdF'E6T,lE

ot-

c!:os\6!t6

I

I!

j

I

-lI

I

I

Itrb2*o4t)

hkbxR'ilA(D6H

,

b Fl'

t'H H'gh'Ar il hX rl.h (D

X,e.*H

go)

E(DtdaoA

n' -cdUFJi :i'rin(!ir (U

.cd b&td ft'd# '*ql*6 ag59 gam)i *N

+Jf. i'cttbiuEr

ssgsf,gEg

-AT!4

f!d

b

*o

br

ET

d!1d

r$"# "flt-S€ ru S;-l d-=i S'-gmlffi B'

ffiffilnD

6tl/a

SEFB,&3

(+H

t!

vA)

Fu,I

t4br

btrd

voqts

ueurppeflgq

tarHsa

4^ O,lBtorg €lr+ltco

l^l

>

ai8

Page 215: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L,o,crJFi

F.i B>tlQ4hEgF&b

ls

4E tr'8GolouW;

v1la

ltlt

^.6 S.

FI CdFo

ro,14Ntr

Vr0dr tE I(9(+(!u

c)bGE-

"gFt.{ hC\I TSE Bs{('Hd

+)al{d

figffiEH frffitrp &A

D6b$r.f€tQrcr

t{r ro*rolS

Fo3o(+Ja,€ao

I I l=

I r l=

?s l",o(o I

K r l'

'|i-'

u$iel-

cre$"'r&* d i

:f{:j$rl-l

l^l

.'*-'iJ{-t

!om6l

F?r9SqtJ X. bln) triQ

*a

ri RR Hf,;EEa,? ;"ffifie h}'-

q,b.8.!4 | I I

:: E g* FE.

tg'E E onfiE

:'E=^ E.Ec

fie€f, f Eefl€€N

cdog

a260.

3'+.1ttoo,

F4otsos

b0

d

X..E

#,oA,

CO

C+

Fl(dr6t66

\

:

tlF

8uep19

ue.4dtue-1

o(oo)

=aH.fic0A

flU3<(D l-{MFI

ctz lesrd

ulnl{KI

lrun 'oNue8uolop

.d u?

EF+J (I)Fi P{od)tra

IodH?,

U,

bhVt

cC€

h0

dta)

oM

AB ffi

ootrgdddz

uaruelredeql<.,

qafo.r4

F{9e6Hz-

Ho)iq)PF{c0aoo

f,

II

\#

Page 216: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I,

I

I

ciF

CDF6l

Eg*ri

gf; $r $ $n $e $$ sx $.sA.A.ArA.A.A.A.A.rFl rN ldl r{ rlO r(g rt- rO

+trlatu

Hu,dF

*

o@cbF{

gB

fiHsH

d2 psed

UInDilC

uaaldurrl

lnrn 'olguaftqoAld14

$E+, c)Sl O.oa'fiA

cdlbo

ELooM

E?

{.

{JdAEoE{

le[ord

c0)

Ec)tdaoA

2L6

Page 217: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

..I

l

.l

1

Fsr$fu$ser$*E€id iE ii i$ isi ij, iS ig iS

z!7

I

a

o@oF{

EAAEd0l

EHc,HMr{

dz

@

.--Eueplg

ne.4dure.1

laseduml{tc

d4Hg+r.)lf PrrD 6)fin

lrun 'oNuatuolop

6

dbo

eL(D

Q)

H

+JdaEoFl

,!4ookAdEcl'z

kO+r

EEz-

uauragedeq

leford

coEokdA(l,a

uoE

E€;zomH

Page 218: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

oo,(olt

-r\J E

'I1,a!0tL.l (+E!DH(DHV

A

bs

9rtgBHF(!(+€Fo(Doh

I

I

S€ *Ro

; c$FF A; s

I I bsasJDIl(ffr:x

tr4o' Jrr,rrfgoloutsu

pnnn"6"*"ri r.,;;i

';3

Uool.t€tt{boa

a0dH

Fi

HoT*oa+r{tr€oa

HgiffiH$$rel F.$s"F *E:H

'E q.3'€ *Eeo E etE fl B,H

(Po

acDs6i 5r.oley | - S

i'olgaoY,Hm

o(0oaaH.dCAE5{J t\:-(I) F{-rJl{t{

ctz lesed

uml4I(I

lrun'oNue8uolo5l

uauelredeq l+

dr4f,gP0)qo.eo'fiQ

ootrAd

dz

trO .F,

EEz-

d,,$Ll€

+) !udy,a4EHgH

ooOJ

ltol1gr

t18

Page 219: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

c)c,F

NTb,614ql

BUH(DHubs

BrqsuE

ITSTXIJiLSU

I;sesJDjI{fflIiI

I

i

I

I

i-l.

I

AS

J,a

ola

FmrI H-.l(D.+L.aHl(D@

los

LlfliRlflfdGofi)rrtisrrr<

xlhtcj I

iil*l('tL-lol_u __lc dS I* l*sF i

EEqBH i

ntlol

,UE

Efi

Icd

Ec'actj

14o

,1gAr

6r

s

r-lclOtrHr.l X-s

pebsr,goruou

5r.olop

i

I

I

-l I

I

I

HoHo{+r.t6t€(D

o

0dhb,un0

0sg

SuepIA

ue.4drue.;

psuduml{ICl

oCOo)

-i-\atsfic€ 0{

EA(l)HMH

ctz

I re".i r.r ,3 m ;i ir 13 :r fiiHl{iffii,frF,

t-4F-1c\ 7)

ru_^ lcotnrnerigNHff l^FsdftFEH l--+)(l) Igp{lfiE I 'D,

I

llrsl(Ith0r'drdlL{loa+)q)

M

FgH#f;eFg$ lqhhh

'J b lti 0l*.8 *,H,;**,'.dEEs ErE nh'v 7': n

doErE

CgghodrtEgt!(Dfr2

,go.FotigdEC€

z

+

uoruelredeq

4a[o.r4

,.lErl cY)

ca

t{Sedda.\ c6

CBc€cd5,!d F8,9EHdfi€

$*;

EEffg

Hc)Eot{daq)

a

T

rl

Page 220: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

loalF{

6tr{

r{

oFl

*l

oCOCD

=aatrC0.EEor{MFIIt

ct2 IAsBd

wnl{Ic

usrldur€'I

ueurelredaC

{oford

6lh0

clkootclAE(D

E{

14ooLAdEdz

LOrrEEz-

HotroL.de0)a

qt ul

EE+to6Btro

lrun'oNutsSuoloO

6

220

$N$RflRtNiRts$K$R$KFF6t

iR FiR ri$

S-5qldh6fid

c€ o,.,

FHFEb: od

fqt'd-.4 c)fitd

g Ed c6o 6l d 61 9r

E iiE$iiEHiesni 11' c-.i crj +FIFFFd

Page 221: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ltttttlttlttsi$ si5 ri${{

I.FFt- F- t\olNN

H l-{FiFrHq.d.l+r€+)cddcdFBFaaaA AA

f,$g #ggs FsestuFas$;t

Nc'){

c600co

2,.Li

oc0or{

naafiA'0.EAOHM l-r

ct2

uu.4dure-1

lrun'oNuetuolop

ueualredaql

lesedUInllIICI

dc6E{'l oSl CL{D o)go

clb0E:dt{ooMx

voEt{Ad_trHdz

coHoLdeoo

Eul

uoEcoid 1l.=om=

Page 222: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ol(o

SEpb:Ft,H(D-{bs

I

Irsrub$$u I

bsaul tiDrl{ffirrJ ,f

lrFa

Il-

Sueptg

ue.4durerl

t?stsduml:lIo

lrun'oNrrcSuoIoc

uoruou€dec

Z= | 4e[o.r6

#AH

ffiSNzoo

oc9OJ

E.HdAEA(l) l{-MH

dz

Bin e'F giqbFts444444t4 y't k)

6lq

f,H€otro.o iD'fio

(+tn*r3l(D

Fl

q.-{E $s

gE$$E

trcdh0cidF{o

.t-,o)

M

+)dAtrc)F

cd+,acn

F0

I,Xc)

Er

dcd

rd15

ds En

E$!EflE #&

(}r€*r58.

6tra,ed uqd3 E3

g6rBEa a)

BH A.Y

rl@6'9NHgro.B

00

a3(D(+Flbt€oa

Ho(D+rtdA(D

a

;;;Atobrd{sN t, rriAtvt6oan

ffi$pffBg $g;#

pebsr,geure

r'a

S fcn 6r.oJcg

i'odOD:f ri6E=E

vo:co a4cY, .. o,

W

Page 223: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

C)a,(oFr

EBfiBs@-Hg

bs

iryT'"pszsl

rJrrrmr

lffimnIi -=

----lIN It-'

A'An'nAn Antsts44h

H6rxfl

tr0d

ItJl*

(D{+oM

cqb{J-.tJ^la

Hn#s HHRsgvcYtvahc.i lri <. r.i

F.ll(D

Fl

ID

5(,N

<o

c\t-tmt.-+{ge

oOl

I

()F

kd

6f,(!EEo 0t!,ldHwo _o::|r'ltud

F

I'o,hltits.mo,

'j

t+a,

s

(D

o|,ilAn,

3a,s

Hc+Ocnr{X

}+

:"T"t"**cblS loo

(.)

*o(+,la,Aoa

f'oo{Dtr:3b6E3m

$rolep

ffi

o(og,

4AH.fidtuEA(l)H

cjz

ue.4drue1

fiffi i'bfr

lusedumplIc

clh0cdtroc)l,/

V)t{a,

o'.4

b'r

hv,(+

::"o, ar v2 .. E)

EHJ HEQFJCmno

tr{o (o -oo

J1oot{RdEdz

uaurelredeg

E'l

FIq)

Eq,+)Frdao)

a

bo'Ededgfrt{.=(DMH

Page 224: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

$N IN{ K{N $RtF{NFb-6l

.t

siFriKsiN i F riS

$ sr$ ss$s g $s#E$ $E$F$E.ic,iirddb-doi$

d

.!!oE{

fi'ct

o)a

o)

CDgrlCril

e@cbF{

uaafiid-0.

EHot{ut{F'

d2 psed

umx{lcI

trandururl

uerualaedeg

ctaE! qtid Ei

EFEA

9irdt0trqtL(l)

c,x{.,ctaEoF

J4ooLAqts!dz

t{OrrEE2'

27A

Page 225: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

riR iR{f N iN dR dN

t-FC\

siN siR siN{

e$ $EE EE# *e c$sE cesE E

i$ S s p g S

2?.52s8/B (15)

oroo

daTF+) t{g=gF

dz

dlQEE+, 0)traill 0)EA

uu.qdure-1

lrun'oNue5uolop

uega,lredeq

tesedurnl{Ic

cail

c{F{

H

od

o)

6

tOrrEIz-

Fu0cdll.(,0)

M

.!(oEt{Adr!qlz

Page 226: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

g)g\€

N

ltlttd* i* i

(oc0(ob'- l.- FC\NAI

{*

(ptt6l

I

COb-N

gcesg$sFgfi,sFc$s$$$'Hcd-:

*$gsug ggsg * *

;g g

x$E$egs;gugg$ga=BSE$c Ifig g

c.lri 60 roF.l

:t4

N cfJ t{$s$s

a

t-{nlco

o

orflco

Supplg

oCOo

dr']SF-t FliD ld+)t

fiFcjz

ue.rgdtue.l

lesedIIIn1{TCI

lrun'oNue.tuolo9

CTQ

EFcotrcLoo'trQ

dboHcBLoq)

+JdgHo)E{

,{q)

otpdEdz

>1a[o.16;rlFIoEq)

t{qla.ll)a

ao'df,sgdn=

226

Page 227: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

CJc\oN.o .o r0.)

-r(oq9roCA ti ri !i

HHHH

c€

si9 si=

F b.-l- t-c{N

FgaiE:ioocdoH.': 'd aOr

.g .E .E .d

H$E$HsEsF$$Ef,s$$g*$

figgifir B$Fffgl,gg Is g,

€r-m6)aHNFIF{F{Hdl

s SssE H s0a oo cfl co 06 6A o'

.d

hobo.= a)F{

H)

Ffi

$ssfiqE

uEH

sEr g

227

Sueprg

o(oCDF{

f,Bsg8<fiH

ctz

ue.4dure-1

lesedumlqlc

lqrn'oNueBuolog

.t ra

FH+)(DqO.s) o)fio

q((th0

rdtrq)+)q)

M

+Jcl

o)Fr

ao'iieGl=.:(DmE

Page 228: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

D

+L)c\6{

rI

U?J?Jc{ 6.1 cit

HHH

L'oC\ C\

HH

ri$ si*siS si9 si9 d5 EiStriEsiR

b-l-b-FFFFFFb'-I.FFFFFFF-olN6lC\$lc\lC\C\61

I

i

+

Ett 1 I I tltt{ Flo6Fm

A F* d to

BEaHgfisgfisgFnEfi*$$'g

$ ngi HEs* $s#ig,-H K Hs ffi sEsH Ho H H nESF# *cHid H #-q.q^='= H E lc"ftat A.il mP A A t6;'C t .g A d A A N A -g$ gEg: ir gEE$EgE g€g,gs#g5E 5H5$ 5E SSflnFSE SESESsFe0A<llot9b-ooOrOFl

t'{ Fl

(it.frotoFsoroFiroll?lororOloroto(oCO Cr:t 60 CtA 60 CO 60 CO CO

+

G >,

228

o(oo)

daSF+, t{(l)H+)l<

SF-ciz

6lacddsi

E$trn

Streptg

ue.4durea

leseduInl{Ic

lrun 'oNue.tuolop

o

C9

r{l

{Jd9tso)F

oot{gdHdz

1""*t-t*O+r IEEI-Z' | 4e[o.r6I

co)

Eo)+)t{dQ(D

a

uo'Hcq)SE;q)m>

gCE

h0

dt{q)+roM

Page 229: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

N lttttltt

I

m

H

I

siR

FFc\

I

.dc6 d€mE >-H

#E F e$n

$g tA iiie ili -Efi S r: of- < 6< an EEfrc.c.d

Hs Ee EeEaef;E EEs EE $Efr

9rl 6a

roF60r(oco(oco6A C'O 66 s€

b0

,-,8 t I9dcdticB.ncttmQm3,A'hoiO OQ CEs E$ frE HE r"rr Gd in' ct! bod boE gE .8+5 t- trfr sE sc\t60$r-{ r-{ Fl

C\ (A -:tlCOC9@60 gt 60

r {- d€dtr<l(o(o(oIFFFNN6|

A : Ei*q;EI r FEg: * *il"9 6$cdg u u

EEfr f;E$E*

<iro

(oFN

cd.9o15dtHd)6wA.i(Dr{p

dtlrd.i5f{ ii{QdcB -!df 'ci

MiT-i8S

d;:-c +)

str$6sMEsFl€

lo

ro(ocr:

oB cj$

@(rFF6.1 N

tt

qt

Edbo

'Ec

€H-q h0E<

2m

+

c-tFl

o

o)

00

Eueptgo(oo)F>

Rtr6n.EEo\ME

cjz

.jal

ue.4dure.l

lesedwnl{KI

lnJn'oNue8trolop

dqfiE+J (D

88fin

(o

Io

<l

60

tr(!b0cdt{o+)q)

u

IcnAEoF

o)

ot{gdEcd

z

-+

iI

uaruol.redeq

qa[o.r4

(D

q)

t{dgoa

Page 230: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

J?

'lrqoc.l

$EfiIsa$g*E'fiiEiis-a--

;s

sFn ssg *gHE$$€:i:€

HfrEf;fiiEuFgfi$frfiB$$fig

INi-co

F60

oFcO

*

II

<+_

d5Cg€

trfiBri=

o(oo)

drzRdgirSEfiF

ctz

ftreplg

ue.r;drrre-g

pseduml]$q

F{

o

s s I r*il$TH$l ^tra I

ccdboHdtq)+)oM

dAEc)H

ueurelredeq

uo'Ecc)gEmH

230

Page 231: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

hxcdd€t.EH

$aEE.=l q)

5 €Qqlcl oT Mf;8

g eEfi

$ETdp.ot H*

g;EH

E s gssg

H €E[F

gesH

ge EE!.fr

H HE$- .v ,x.9 ba: o act c19 .EE H

€ g g.t#

Et agg;gfrl EiesnFl cid

281

l.1H

R'O

Ft

lr|oN

IIF$ * s t s d

*ig$E!$EEEBcd

*'EEHco69ag

cd,^tr-cd,$rd

ntilotrrddEA-cidv*'= trH Ec fd.t= c)

Eg$ g

.+lt-cri

4.*gs -<E

$s;*.H S,g E

EEiSE sHnc-t

60h.-,co

ad

EE5Roo)MA

d

q)

H

E'{'d 0rtsd

coFl

o(0OJt{

\aH.dd0,THd) l-'lMH

ciz

3uep1g

ue"r1rlue.1r-l

leseduINDTICT

cd 14Fg+)o)go.oO'fic

lnrn'oNue8uolop

trcdb0

cd!q)

q)

M

+)cdAn€)E{

oot{AcB

Ecd

z

5 - lt"or"1rede61

Etl *'-"FoEo+)trcdeaA

I

I-k^

I

I

,i'I

Page 232: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

EfrI.rliiliI

iat

No. :

Lampiran:Perihal :

976ArK/61

1Djakarta, 28 Maret 1961.

Penetapan PerintjianPengeluaran Pembangunantahun 1961.

Kepada* J.M. Ketua Dewan Pervyakilan Rakjat

Gotong Rojong

di

Djakarta.

Bersama uT 9i"*paikan dengan hormat Keputusan presidenNo. 108 tahun 1961 tegfang penetapan perintjian Fengeluaran pem-ban_gunan, termasuk_A_ngslraq pembangunari chususi dari Anggar-?l P."4ap?tan _dan Bela^ndja Negara untuk tahun dinas 1961, n-titukdiketatrui da^n dipergunakah sebigaimana mestinja. - ' ---

Tembusan surat ini disampaikan kepada:

1. J.M. Pd. Ketua Madjelis permusjawaratan Rakjat sementara,2. J.M. para Menteri,3. J.M. Ketua Bapekan,4. J.M. Sekertaris Negara,5. Jth. Dewan Pembangunan pembantu presiden,6. Jth. Ketua Dewan pengawas Keuangan,7. Jth. Thesaurir Djenderal pada Departemen Keuangan,8. Jth. Sekertaris Dewan Menteri,untuk diketahui.

Presiden Republik fndonenla,

ttd.SITKABNO.

232

Page 233: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TC...1

I

11

-r{rhl-t

Ylr

'il

fi

I

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

No. : 975lHK.l6L

La^urpiran: 1

Hal : Penetapan PerintjianAnggaran Pembangunantahun 1961.

Djakarta, 28 Maret 1961.

KepadaJ.M. Para Menteri

di

DjaI{art&.

Ebrsama ini disampaikan dengan hormat Keputusan PresidenRepublik Indonesia No. 108 Tahun 1961 tentang Penetapan per-in-tjian pengeluaran pembangunan, termasuk anggaran pembangunanchusus, dari Anggaran Pendapatan dan Belandja Negara untuk ta-hun dinas 1961 untuk diipergunakan sebagai pegangan dalam menje-lenggarahan pembangunan dalam tahun ini.

Perubahan-perubahan pada daftar lampiran dari surat keputus-an tersebu,t d.apat diadakan dikemudian hari djika d.irasa pertu aansetelah tertjapai persesuaian a^ntara Menteri jang bersangkuta^n de-ngan saja, Menteri Pertama dan Menteri Keuangan.

Tembusan surat iini disampaikan kepada:

1. J.M. Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,

2. J.M. Ketua Bapekan,

3. J.M. Sekertaris Negara,

4. J'th. Dewan Pembangunan Pembantu Presiden,

5. Jth. Ketua Dewan Pengawas Keuangan,

6. Jth. Thesaurir Djenderal pada Departemen Keuangan,

7. Jth. Sekertaris Dewan Menteri,untuk diketahui

Presiden Republik Indonesia,

Y,fi

,I

{

SUKARI\TO.

293

Page 234: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSAN PBESIDEN BEPUBT.,IK INDONESIANo. l-08 TAIIUN 1961

tentang

PENETAPAN PERINTJIAN PENGELUABAN PDMBANGUNANTERMASUK ANGGARAN PEMB^A.NGUNAN CHUSUS DARI ANG.

GARAN PENDAPATAN DAN BELANDJA NEGARAUNTUK TAHUN DXNAS I.961.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Menimbang: bahwa perlu mengatur lebih landjut penggunaan

pengeluaran Rp. 30 miljar,d (tiga puluh miljard rupiah) untuk mem-biajai pembangunan sebagaimana driperkirakan dalam pasal 2 hu-ruf b dan pasal 3 Undang-undang No. 7 tahun 1-961 tentang Anggar-an Pendapatan dan Belandja Negara tahun 196L;

Mengingat:a. Undang-undang No. 7 tahun 1961 tentang Anggaran pendapat-

an dan Belandja Negara tahun 1961 (Lembaran-Negara lahun1961 No. 22);

b. pasal-pasal J, 8 ajat (2) dan 10 Ketetapan Madjelis permusja-waratan Rakjat sementara No. rr,MPRS,11g60 tanggal B Desem.ber 1960;

'l

Memutuskan: !Menetapkan:

Kepufusan Prssidern Republik Ihrdcnesia tentang penetapan perintjianpengeluaran pembangunan termasuk anggarar pembangunan chususdari anggaran pondapatan dan belatnilja megari untulitahun dinas1961.

BAB I.PENGELUARAN PE}IBANGUNAN.

Pasal 1.

P-e,nEeluaran pembangunan termasuk Anggaran pembangunanCltol ja+q diperkiralan sebesar Rp. B0"miljard (tigalutuheliata rypiah) dimaksud datam pasat 2 huruf u undani-utidaogNo. 7 tahun 1961_te_ntan{g Angg-aran pendapatan danbehndjiNegara tahun 1961 dip_erintji lebitr landjut iebagaimana ditjair-tumkan dalam Daftar r jang dilampirkan pada Keputusan F"e-siden ini.Perintjian lebih landjut mengenai ,,projek B" akan diatur de-ngan Keputusan Presiden tersendiri.

b.

234

Page 235: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

:

Il

I

BAB II.

SUMBER PENERIMAAN LUAR BIASA.

Pasal 2.

Pada Keputusan Presiden ini untuk keterangan da,n_pedoman di-lampirkan Diftar II tentang rantjangan- penerim-aan dari sumber-sutriber penerimaan luar biasa seperti tertjantum dalam pasal 1 sub bUndang-undang No. 7 tahun 1961.

BAB Iu.

KETENTUAN PENUTUP.

Pasal 3.

Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada han dlundangkandan mempunjai daja surut sampai tanggal 1 pjqngari 1961.

Agaf supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkanpengunAangan

-Keputusan Presiden ini dengan penempatan dalam

', Lembaran-Negara Republik Indonesia.{

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 28 Maret 1961.

Presid.en Republik Indonesia,

SUKABNO.;tE Diundangkan di Djakarta

pada tanggal 28 Maret 1961.

Sekertaris Negara,

MOCH. ICHSAN.

235

Page 236: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

SALINANDAF'TAR I

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANo. 108 TAHUN 1961.

(dalam djutaan mpiah)

Uraian DjumlahPos

IA

BADAN-BADANPEMERINTAHANTINGGI.

Projek Lembaga

KE!KUASAANNEGARA TE:R.

Tenaga Atom.38,619,944,-30,5L2,-

48,-Asia,n Games .....................

- Gedung Depernas da"n Lembaga-lembaganja ......,.........

Gedung Pola PembangunanD.P.A. Indoktrinasi Manipol/Usdek

DEPARTEMEN PENERANGAN.Penerangan.

Perusahaan piringan hitam. Gedung Akademi penerangan dantraining centre Manipol di Djakarta

Radio.Gedung-gedung untuk siaran radioPemantjar /alat-alat untuk siaran

radio

193,--1.000,--

72,560,-

P.M.

DJumlahBagian

1.265,5+ P.M.

47,2+ P.M.

a.b.c.d.e.f.

Triga II ..........Survey ,..........Isotop Lab. MobilGadjah Mada (sub er it)Projek fisika kesehatan ...Projek penjelenggaraandengan Nutrom IRT-1.000

23

45

IB12

3I

P.M.

15,-

15,7

16,5

ID

DEPARTEMEN PENDIDIKAN,PENGADJARAN DAN KEBUDA:JAAN.

. Djawatan Pendidikan lJmum, un-tuk sekolatr SMp, SMA, SGTK, SM-KA da.n lain-IainDjawata^n Pendidika^n Kediuruan.untuk sekolah-sekolah SKI\i, ST,gTry,- SMEP, SMEA, SKP, sC*p,Training eentre da^n lain-lai; ...,.....:Djawatan pendidikan Masjarakat,

untuk Training centre ..................

98,5

157,5

5,1

Page 237: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Bagia.nPos

Uraian

DJawatan KebudaJaan, untuk se-kolah Konservatori, Sekolah Musik

Biro Pendidikan Djasmani untukSekolah Guru Pendidikan DJasrna^ni

Universitas-universitas, untuk ru-angan kuliah, Laboratorium, asramadan perumahan dosen ..................

Chusus Projek Ambon

DEPARTEMEN KEUANGAN.

Segi tiga Parapatan,..................Pendjernihan Air Tjisangkuj (Ban-

dung) ...,.........Pendjernihan Air Kurandji (Pa-

dang) .. i...,.........PendJernihan Air Pontianak ......Pendjernihan Air Semarang ......Pendjernihan Air SurabajaPerluasan Air Minum di Peka-

IonganPerluasan Air Minum di Palem-

bangPerluasan Air Minum di TJirebonPembangunan Kota Belitung ,......Hotel IndonesiaHotel-hotel NatourPabrik Gula Madu Baru ............Perumahan RakjatPabrik Pupuk Sriwidjaja ...,.........Pabrik MangaanPerasib ............,.r.P.P.D.

Djumlah:

Perusahaan-perusahaan I.B.W.P.c.s.N.Pertjetakan NegaraTambang Timah BangkaPusat Perkebunan Negara (p.p.-

N.) lamaDjawatan P.T.T.Perusahaan Pasteur ......,.......r....Djawatan Pegadaian Negara ......Tambang Batu Bara Umbilin ......Tambang Batu Bara Bukit Asam...Perusahaan Reproduksi & pertje-

5,-

22,6

196,2P.M.100,-

DJumlahBagia.n

584,8+ P.M.

i

4

5

6

+

rvc 1

2

3

16,-

65,5

39,-57,-43,537,--

10,-

18,-10,-10t-

850,-20,-60,-70,--

384,- -10,-10,-20,-

s

4

56

T

8

I10

11t213L4

15L6

t718

19

202L

22

*

232425

262728

1.750,-

76,710,8

L02,-

84,4450,-

7,948,964,3372,8

8,9

-t;

taka.n D.T.A.D.

Djumlah: 926,4

237

Page 238: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Bagtan'Pos

rvc 2930313233343536373889

\l1IB

4,93,4

t74,35,3

104,74,9

.11,31.900,--

975,---74,5

100,--

IJraian

Pelabuha^n Makassar ...............,...Pelabuhan Teluk BajurPelabuhan Belawan ......,..........!.Pelabuhan Semara"ngPelabuhan Tandjung PriukPelabuhan SurabaJa ......,...,.........Pelabuhan PalembangPeruqahaan Listrik NegaraDjawatan Kereta ApiPenataran Angkatan lraut .........D.A.M.R.I.

DJumlah:

DEPARTEIMEIN URUSANVETE!RAN.

4 galanga"n kapal dari Polandia ...2 pabrik kertas (Pampasan DJe-

pang)Pembuatan Kapal pantai dan peru-

sahaan truck (I.C.A. Yenlean)Perikanan l,aut (dari Djepang) ...

DEPARTTME:N PEIRTANIAN.

LtjumlahPos

DJumlaltBagian

6.014,1

304,2

3.357,7

vE! 12

3

.t

L24,7

81,5

30,-68,-

Departemen Pusat:a. Gedung sekolah f labora-

torium .........,...,...b. Modernisasi -p Mekanisasi

pertanian dan lain-lain ...c. Intensifikasi massal

50,-

20,-239,-

z

303,-

30,5

Djawatan Perikanan Laut:

a. Pembelian motor tempel Cascoperahu perikanan dan lain-lain ...

Djawatan Pertanian Rakjat:

a. Kapas/rami ..................b. Kebun benihc. Badan Pendidikan MasJa-

rakat Desa ......d. Gedung Sekolah Usaha

Tani ...,............e. Pendjagaan tarrahf. Laboratoriumg. Nat-alat pemberantasan

hama ..............,.h. Sawah Malukui. Kebun pembibitanJ. Perkebuna,n RakJatk. Pembelian traktor .........

6,-15,5

6r-

11,50'80,5

lL,-0,5

10,-2r-

238

56,8

Page 239: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Uraian

Djawatan Perikanan Darat:

Penebaran ikan 2,2S.P.D.M.A.Projek Kalimantan

Djawatan Perkebunan:

a. Alat-alat laboratorium 0,bb. Pabrik Gula .......

a.b.c.

4",

b.

2,2

0,5

DJawatan Kehewanan:

Pembelian ternakSekolah Kehewanan M.A.

DJawatan Kehutanan:

a. Reboisasib. Tanam hutanc. Djalan-djalan

14,814,8

103, -

10,-

0,7

at-

3,--

10

11

\2

1,5

0,7

3,6

d. DJalan rele. PenggergadJian ..f. Mekanisasi ...........g. Pengangkutanh. Tata hutant. Alat-alat pengukur .........J. Gedung sekolahk. Mahasiswal. Batas hutanm. ProJek Semangunn. Pengintaian ...,........o. S.K.M.A.p. Penelitian dibidang kehutanan ...

DJawatan Karet Rakjat:a. Peremadjaan karet, kader tanl

karet, pertjobaan karet dan lain-lain

Lembaga Penjelidika^n Alam:a. Glasshouse, aquarium, gardu pen-

djagaan,...,............L.P.P. Kehutanan:

a. Alat-alat PenJelidika"n kehuta^na,n

L.P.P. Kehewa,na^n:a. Alat-alat pengirimal Vah. Sin ...

L.P. Mulut dan Trauak:a. Alat-alat pemadam ke-

bakaran 1,5b. Alat-alat laboratorium .....

B.P.P. Petenlakan:a. Pembelian ta,nahb. Penetasan, membesarkan

anak ajam .......ri.

13

4,3

?49

Page 240: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Uraian Djumlah

0,5VIB L4

IA

B.P.P. Pertanian:Kursus KarantinaB.P. Perikanan Darat:

a. Alat-alat laboratorium penJelidik-an ika"rr .,...,................

.B.M.P.T.a.b.

Kredit Tani 8.800,--*;Padi centra dan lain-lain

Air minumListrik NegaraListrik Negara

Projek pengairan Djatiluhur,......Projek kanalisasi (pasang surut)

Kalima.ntan dan Sumatra ............,...Projek pengairan seda.ng,/ketjil se-

luruh Indonesia

Pemugaran, perbaikan berat ba-ngunan pengairan seluruh Indonesia

Projek Pluit Djakarta ...............

164,5

2,250,-2.787,9

vrc 1

2I

DEPARTE:MEN PEKERDJAANUMUM DAN TENAGA.

Perbaikan djalan,zdjembatan darikredit S.A.C.,..............Pembikina"n djalan Slipi ......,......Perbaika"n berat djala.n-djalan/

dJembata,n seluruh Indonesia

Djalan proJek I.CA.:(Djakarta-by-Pass, Sumatera Sela-

tan, Djambi) .,.......,.........

Djala^n-djala^n ProJek U.S.S.R.(Kalimantan) .,.......... d......,............

Sokonga^n untuk pemugaran eJa-lanTdjembatan kepada Daerah Swa-tantra seluruh Indonesia

Djalan/djembata.n P.M.H.B. selu-luruh Indonesia ........,......

Pembelia"n/spareparts road equip-ments ........r................,.

Road equipment dari pampasanDjepang ..:.........,....

DJembatan Musi ............,.........,...

Djalan-djalan,zdjembatan Kaliman-tan Barat ..........,r...........

Washing pla,n (pengambila^n krikirypasir)

Buton aspal ...,......,......

P.M.50,-

+ P.M.

300,-+ P.M.

250,--+ P.M.

2,-46,-

15,-

+ P.M.50,-

+ P.M.

P.M.

13,950,_

; P.I\I.2L,3

161,6100,-

900,-

7

8

I10

11

L2

13

141516

L718

19

20

2l 80,-50,-

+ P.M.*) Pengeluara^n ini dibiajai mblaluiBalk Koperasi, Tani dan NelaJan.

240

Page 241: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BagianPos

22,-

20,--113,._

+ P.M.2,--

137,9

50.-

6,1

40,-

P.M.

2,52141-

0,2

10,-

Uraian

Projek pentjegah bahaja bandJir...Projek kali Brantas (DJawa Ti-

mur) ,...,...........Pengerukan sung:ai-sung:ai seluruh

fndonesiaPolder-polder di Kalimantan .......Landjutan pembangunan P.C. pe-

kanbaruLandjuta,n pembangunan P.C. Pa-

langka Raja ...,...,Pemugaran, perbaikan berat dJa-

lanlselokan dan sebagalnJa Kota-baru Kebajoran ......

Landjutan pemba^ngunan gedungA.T.P.U.T. di Bandung ......,...,......r..

Landjutan pembanguna"n GedungKantor LC.A. di Djakarta, ...,........

Perbaikan/pembanguna,n gedung,/bangunan Balai Penjelidikan Tanahdan DJalan ...........,...,Perlengkapan/peralatan guna balaitersebut di 31

RumaJr-rumah pertJobaan .,..........Ilntuk bangunan-bangunan penJe-

lidikan permanen stasiun-stasiun teraguna peneraan curremeters sertaperlengkapannJa ......{...,....

Pernbelian perlengkapan gunapembaharuan dari peralatan DJawa-tan Alat-alat Besar

DEIPARTEMEN PEIRBURUHAN.

Perluasan training centre untukskilled labour:

Pasar Rebo, Bandung, Singosari,Jogjakarta, SoIo, Semarang

Perluasa,n usatra menambah daJaguna:

(Institut Daja Guna) di DjakartaUsaha penempatan tenaga kerdJaUsaha kesedjalrteraa,n dan dtamin-

an sosial,...,............Usaha relation dalam hubungan

penJelenggaraan kegotong-roJongandalam aparat-aparat produksi .........

Training untuk instnrktur-instmk-tur latihan kerdJa

DEIPARTEMEN PEIRHUBUNGANLAUT.

Pemba^ngunan,/pembelia.n Kapal-kapal Niaga ...,.........

Pemba^ngunanrzpembelian Kapal-kapal DJawatan PelaJaran

DjumlahPos

DjumlahBaglan

2223

24

2526

27

28

29

30

31

32

3334

31

5

1,5

2r5P.M.

P.M.

P.M.

18,*

2:TL5,7P.lf,"

?8,_+ P.M.

VIIB 1

2939,6

127,9

238/8 (16)24t

Page 242: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BagtanPos Ifraian Djumlafr

PosDJumlafrBagia^n

1.553,8+ P.M.

3

1

5

Pemba,ngunanrzperbaikan bengkel-bengke/steigers ......,...i...

RehabilitasiTpembangunan men&-ra-menara, meruu suar, stasiun radio

Pembangunan,/perbaikan SekolahPelaJaran ,...,.......!..........

Pemba.ngunan/perbaika,n Galangan

- Pembangunan/pembelian Kapal-kapal keruk ......,...,...-.....

Pembelian alat-alat /perbaikan ka-pal-kapal Dinas Pengenrkan {.......- Perluasan pelabuhan dalam i""rg-ka D.L.E.

_Perluasan pelabuhan dalam rangka,,Citratt ......,...,...r..

lemba^rryunan/perbaikan gudang-gudang/djembatan pendarat pelabuh-an keul, Ja.ng tidak diusatralian ....... fdem pelabuha,n-pelabuhan ketJilJang diusalrakan (I.C.W.) .........:..

Pembangunan dok-dok dan peng-awasan pembelian dok-dok

DE:PARTEMEN PEIRHUBUNGANDARAT & P.T.T.

Pembelia.n bis-bis/diesel/spareparts

_ Pemba^ngunan lapa.nga^n kir, djem-batan timba.ngldjembatan kir,...,......

29,5

40,-

10,-+ P.M.

11,-

97,-

37,-

10o,-55, -

40,-

40,-

L27,9

6

a

8

I10

11

t2

13

wlc I2

3 Tourisme

25,-P.M.

10,-30,- 65,-

P.M.

\rIID

24,4

67,8

25*,5

130,-

202,2

137,-1,--

54,511,5

2

3

4

5

6

78I

DEPARTEMEN PEIRI{UBTINGANUDARA.

_-Pemba^ngunalr lapangan terbangTjurug da,n gedung:Sedutrg trainintcentre ...r...,.........

Alat-alat pendidikan,/pendidikanKader .....,...,.... Alat-alat besar, instalasi lapa.nganterbang ,......,.........

Alat-alat, instalasi/telekomunikasilalu lintas udara ...,.......... Pembuatan/pembetulan lapanganterbang, hanggar dan lain-lain ......__Pembangunan/perbaikan gedungUnic, lapanga^n terba^ng

Kesehata^n Penerbangan ..............Pembelian alat-alat meteo/geofisikGedung Units stasiun meteo ......

2/12

882,9

Page 243: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Uraian

VUIB 1

vIuB 13

14

192021.222g2125262T28

9,03,0

2r8

0r1

23

1

5

6

7

8

I10

11

DEPARTEMEN PEIRINDUSTRI.AN DASAR DAN PERTAMBANG.AN.

Pembelian alat perlengkapan pe-nJelidika^n pertambangan ...r......,......

Pembelian alat pengukur,/peta ...Melengkapi alat-alat Bagia^n pe-

njelidikan Laboratorium_ Melengkapi alat-alat perlengkapanLaboratorium ,...............

Pembelian alat-alat perlengkapa,nkamar gambar

Pembelian alat penJelidikan per-tamba^nga^n .......,.............

Pembelia^n alat Bagian pelak-sanaan_ Pembangunan gudang, bengkel

da^n lain-lainProJek penjelenggaraan/pembuka- ! 50,0

an Tambang nikel ...,......Projek penjelenggaraan,/pembuka-

a,n Tambang BauksitProJek penjelenggaraan/pembuka-

an Tambang Batu bara da^n orga,niklainnja,......,.........

Projek penjelenggaraan/pembuka-an Tambang Logam Mulia

DEPARTEMEN PEIRINDUSTRI.AN DASAR DAN PERTAMBANG-AN.

ProJek penJelenggaraan/pernbuka-an ramuairg iraoiE-attip :...........-.. )

Projek penjetenggaraan/pembuka- Ian Tambang Bahan [rdustri ...,r,.... /

Projek penjelengg araan/pembuka-an Tambang Mangaan .............i {...

Projek penjelenggaraan/pembuka-an Tambang Besi

Projek penjelerggaraan/pembuka-an Tambang Nonferrous .......

Projek Pernbangunan hstalasiPermurnian Bidiih-bidjih Mangaan...

PenJelidika^n geofisika,......,..r.....Penjelidikan geologi-teknik .........Penjelidikan pemboranPbnjelidikan mineral ........i. r.,......PenJelidikan geologt-ekonomi,......Penjelidikan palaentologtPemetaan geologi ..r.......,............F'oto-geologi ..........Pendidikan geologi r.. j.. d.....d.........Kendaraan untuk alat-alat, p€ilIe;

riksaan .:.......Penjuluhan r...... i.,......... ;.........,...

15

16

L7

18

30,0

50,0

1,5

8,0

71,0

2930 Pe_mbanguna^n gedung Laboratbr{- |

um baru :.........:,.. ........ J

243

Page 244: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

q

VIIIIs g7

3839

a041

12431*

BaglanPos

vurc 1

2

113,4585,9

104,510,-

130,0

30,0

{5,6P.M.

229,1

100,-18,2gg,84,62'9

il,o3132

3334

3536

Penerowongan gunung Kelud ,......PenJelenggaraan pekerdJaanr Vul-

kanologi dan pengewasan gulung-gunung berapi

Survey projek Industri perkapalanPembelian alat-alat pertengkapan )

kamar gambar ........{...... (ProJek Galangan Kapal Makassar IProJek Research Umum

DEPARTTMEIN P RINDUSTRI-AN DASAR DAN PERTAMBANG.AN.

ProJek Industri RayonProJek Industri Best-BadJa,.........ProJek Industrl Pupuk (Super-

pospat)ProJek Industri Kimia (Soda ash)ProJek Industri Kertas (Sulawest

1

Selata^n) ,............,.. IProJek Industri Ban ....... IPenJelidikan MinJak Bumt (tekntk)Penielidikan mirjat< Bumi (geo- )

fogt)PenJelidikan dan pengolaha.n ...... ITinsmelter ............,...Perto-Kimia .d..........i,Semen (Sulawest SeI. Sumatera

Utara

Uraian DJumlahPos

DJumlatlBagtan

1.?96,?

rr3

16i!,6

2r5

a

46{6ITT{8

{9

5061625g

I(ertasTakengon)

(Paper & Pulp: Sampit

Bulb. ma.nufacturing ......,.l{'indow GlassEmas (Iroga,s) ......,.........Acou ...,...J..

DTPARTEIMEIN PERINDUSTRI-AN R,AKJAT.

Penfelenggaratn tertentu dan alat-alat petJobaanr dari kredit luar negeri

Pengeluara^n untuk pendidika^n da^nalat-alat pertJobaan (Laboratortumdi Bandung) ......ts.......

Pengeluaran berhubung denganpenerimaam kredit luar negeri untuktagiha.n brg.-brg. I.C.A.

Untuk film-film laboratorium ...... -lPengeluaran berhubung dengan I

kredit luar negeri (Yugoslavia) un- Ltuk penjelidikanzpetJoba^an micro- [power plant ................,.................. I

Pabrik pilot pemtntalan dari Pa,ur- rpasan Djepang di Bandung

Idem darl CounterpartPengeluaran untuk projek-pmjek

LP.P.P.L

1,5

{,6

I6

8rO

10,0

0

TI

-t

ct

4l,o12,0

:102,5

244

Page 245: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Projek Pampasan Djepa^ng:

Spinning:DJakarta (30.000 spd)Mala^ng (15.000 spd)Bali (15.000 spd)

..!...t......

Weaving:a,. Pekalongan (15O looms, gr€y

shirting)b. Medan (50 looms, kanvas) ,......c. Kamal (50 looms, sarong' drill,

grey shirting) .....d. Lombok (50 looms) ,...............,...

Plywood. (Kalima"ntan Selatan) ...Projek Kredit Luar Negeri .........D j epang,zlnggris/Yugoslavia,z$RTPernintala^n ....,...............,...Ta^nin Singosari .,...........i.Projek Asbes-semen, proJek shel-

lac, projek batu taha^rr api, projekminJak kelapa

DEPARTEMEN AGRARIA

Ganti rugi tanah-tanah erfpachtda^n partikelir . ...........,..................

Pembangunan ra^ngka penjelesaia^nsengketa tanah TandJung Morawa ...

Kredit untuk landrefortn 100,-*)

DE:PARTEMEN TRANSKOPE.MADA.

Bantuan pendirian perusahaan danlain-lain uhasa guna perbaikan eko-nomi transmigranr

Pembelian kendaraa"n darat danair untuk pengangkutan bara^ngtransmigran,.!r...........

Pembuatan dJala^n-djalan, dan an-tara kampung baru dan djalan peng-h"ubung denga,n djalan raja, termasukdJembatan-djembatannja

Pembelian alat-alat mekanik bagipembukaa.n tanah

Biaja pembukaan tanahEksploitasi hasil huta^nBiaja untuk pilot projck koperasiMendirikan/memelihara Balai pe-

nJelidikan koperasiPembiaJaan objek ekonomi dalam

rangka P.M.D. guna mendorong me-naikkan produktiviteit desa,.............

DJudafrBagia^n

P.M.P.M.P.M.

10

260,0 +160,0 +160,0 +4,.

b.c.

80,030,0

11

L21S1*

30,030,0

90,0

400,059,4

110,4

VIIID 1

63

VIIIE

5,---

8r*-

1.768,3+ P.M.

13,-

4

5-678

I

225,4

25,--

80,-

60'-84,410,-50,-

10,-

80,-F

*) Pengeluara^n ini dibiaJai melalui Ba.nk Koperasi,Tani dan NeIaJan.

i

arr

245

Page 246: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BagranPos Ifraian Djumlatr

PosDJumlahBaslan

634,9P.M.

10

_ _P_eageluaran untuk pilot projekP.M.D

DEPARTEIME:N KESEDJAHTE:-RAAN SOSIAL.

Rehabilitasi penderita Tjauad.a. Menjelesaikan/menJempurna-

ka,n tjabang L.R.p.T. -di-beberapa tempat di trdo-nesia, a.l. di Makassar,Tjibadak, Djakarta, Am-bon, Samarinda da^n Ban-djarmasin ......,.............. 6,_

b. Usaha penambatran kader 19,-

Lembaga Sosial Desa

DEPARTEMEN KESEHATAN.

Rumah-rumah Sakit lfmum pusat:Perlengkapan Rumah-rumah Sakit 20,-

, Pengeluaran untuk proJek p.M.D.dalam kerdja-sama Oenga^n FordFoundation

Rumatr-rumalr Sakit(Unit-untt

- Gedung-gedung dan asramf danrumah pegawai) ,............ b0,_Perbaikan Rumah SakitDJiwa diseluruh Indonesia 45,_Mempersiapka^n bidangta.nah di DJakarta untilrR.S.U.P. sumba^nga.n U.R.s.s. :

F.}I.

10,-

25,-

26,-

a.

b.

c.

d.

5tr,- A-{

.tt-

a

2.3

4567

Dental Centre ..Rumah srr.ii -lrii"' : : :: : ::. : : :: : : : :: : : : : :Assembling obat-obatan ........,.... :.Rehabititasi penderita TjatjaA ...I(ara"ntinar,gmuaga: fi;;i ';;;i;r#i;; 'il;

pemberantasan penJakil Kehmin .-._ Lembaga pemberbntasan penjakitPanr-pam

Rumah-mmah Sakit Kusta .........Lembaga Radiologi .....................

20,- 135,_.

6,-2,6

30,-5,93,:-

1,5

10,-3,53,-

P.M.

6,-P.M.

8

IL0

11 * Poliklinik-potiklinik jang berfungsiPu-"at Kesehatan

206,4+^ P.M.

246

"9

Page 247: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Uraian DJumlatrBagran

DTPARTEMEN AGAMA.

Pembangunan gedung-gedung se-kolah ,,Pendidikan Guru Aganna'"Negerl .......,...

Pembangunan gedung-gedung se.kolah,,P.T.AJ.N./I.A.I.N." (Af DJa-mtah Al Islamiah Al Hukumtah) ...

DE:PARTEIMEN ANGKAT.A,}IDARAT, I,AIIT DAN I'DARA.

I,I Anggaran chusus o..........I

BTRBAGAI-BAGAI DEPARCE.

7L,-

MEN.

; Projek-projek "8" 1.3(X),.-

Bagtan IPos I

DjumlahPos

T

I

i

lI

I

i

s

II(D 1

2

VBAVBBvBc

26,-

45,-'

7.911,3--- ?.911,3

EFt-

I

I

247

Page 248: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Daftar IIr a,mpiran

"*r$;:lofffif,;"rffi"brik rndonesia

tentangRantjangan penerinra,an dari sumber-sumber peherimaan

luar biasa seperti tertiantum dalam pasal I sub b.Undang-undeng No. ? tahun Lg6f.

1. Laba perusahaan-perusahaan Negara .................. Rp. 4,.- Mitjar2. Obligasi dan kertas perbendaharaan ,, l,- Miljar3. Free list ......,...... ,, b,_- Miljaril. Penggunaanr sebagian laba-laba perusahaa^n Swasta

untuk keperlua,n pembangunan pemerintah dalambentuk pindJaman djangka pa^ndjang ,, t,_ Migar

5. Penambahan ekspor hasil kenaikan produksi +penghemata.n foreign-exchange dari impor beras,ikan asin dan sebagainja .... p.M.

6. Hasil penarikan uang dari perdaga^ngeJr ......r...... ,, 2,_ Miljar7. Hasil landreform p.M.8. Hasil minjak tanah p.l|t.9. Hasil tourisme p.SI.

10. Returns proJek-proJek jang sudah didirikan danJa.ng aka,n selesai sebelum tahapan pertama ...,... p.M.

11. Kredit luar Negerl ........... ,, 6,_ MilJar

DJumlah ,.............. Rp. 19,- Miljar

248

Page 249: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rr!.-

F.- KEPUTTISAN

PR,ESIDEN BEPUBLIK INDONESIAI{o. 125 TAIIUN 1961.

1.

2.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;Membatja :

Surat Pd. Ketua Madjelis Pennusjawaratan Rakjat Sementaratedanggal 28 Pebmari 1961 No. 228/MPRS/1961;Surat Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rahjat Sementaratertanggal 22 Maret 1961 No. 0690/MPRS/1961;

Menimbang :

bahwa MPRS dalam rangka perkembanga"rr kegiatan dan usaha-nja untuk mengikuti pelaksanaa.n ketetapan-ketetapan MPRSperlu membentuk Badan-badan Perlengkapannja sendiri, karenaPenetapan_Presiden No. 2/L952 dan Peraturan-peraturan lainnjatentang MPRS tidak mengatur hal itu;

b. bahwa perlu diadakan penegasan mengenai ketentuan-ketentuantentang pembentukan Bada^n-badan Perlengkapan Madjelirs per-musjawaratan Rakjat Sementara tersebut, tenrtama dala,nr hu-bungan dengan akibat keuangannja dan perlunja diadakan tam-!"1t* Anggaran Belandja 1961 untuk Madjelis PennusjawaratanRakjat Sementara i

Mengingat :

1. Pasal 4 ajat (1) Undang-undang Dasar;2. Pene'tapa^n Presiden No. 2/1959;3. Peraturan Pemerintah No. 40/L960 jo Keputusan presiden Repu-

blik Indonesia No. 2011961;4. Keputusan Presiden Republik fndonesia No. 2211g61;6. Musjawaratr Pqgsqdgn/Mandataris dengan Pimpinan Madjelis per-

musjawaratan Rakjat Sementara pada tanggal 21 Marei 1g61;

Memutuskan:Menetapkan :

Pertama : Membenarkan dan menjambut denga^n baik tindakankebidjaksa"naan Pimpinan Madjelis Perurusjawaratan Rakjat Semen-tara dengan pembentukan Badan-badan Perlengkapan Madjelis Per-rnusjawaratan Rakjat Sementara sebagai berikut t

Panitia MPRS - Daswati I,Badan Pembantu Pimpinan MPRS,Sekertariat MPRS,Kantor Penghubung Sekertariat MPRS di Djaharta;

a.

a.b.c.c.

:rfY

s

Yi

I

.l

249

Page 250: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

?

Kedua : Menjetudjui pemintaan Pimpinan MPRS al<an tam-bahan Anggara"n Belandja MPRS untuk tahun 1961 sebagai a^kibatdari tindakan kebidjaksanaan Pimpinan MPRS seperti ters-ebut padapokgk fertamq, dengan ketentuan, bahwa pelahsanaa,n da,n perintji-ern dari tambaha^n Anggaran Belandja itu lebiJn landjut akan diaturoleh Menteri Pertama dan Menteri Keuangan Republik Indonesia;Ketiga : Menjetudjui usul Pimpina^n MPRS ryat PembantuPresiden/Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daera?r-mengeluarkaninstntksi kepada para Gubernur/Kepala Daerah diselumtr Indoneoiauntuk senantiasa bekerdja sarna dan mengikut-sertakan para Ang-gota MPRS didaerahnja masing-masing dalam penjelenggaraan pe-Iaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS ;

Keempat : Menjetudjui nsul Pirnpinan MPRS, bahwa mengingatmartabat dan kedudukan MPRS sebagai Lembaga Negara Tertinggi{a,lam Republik rndonesia, perlu diangkat seorang sekertaris Djen-deral untuk mengepalai Sekertariat MPRS;

Kelima : Menjetudjui usul penmintaan Pimpinan MPRS untukmemberikan halr da"n wewenang kepada KetualPd. Ketua MPRSmemberikan halr da"n wewenang kepada KetualPd. Ketua MPRSuntuk mengangkat dan memberhentikan pegawai negeri sipi,l dalamuntuk mengangkat dan memberhentikan pegawai negeri sipi,l dalamlingkungan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sernentara-, dengan$ja{an menguba.h/menjesuaikan Undang-undang No. 21l19b2 denlantTndang-undang pengubahan/Penjesuaian Undang-undang No. 2f1952 tersebut akan lebih landjut oleh Menteri Perta:na.

Keenam : Surat Kepuhrsan ini mulai berlatcu pada hari di-tetapkan.

Ditetapkan di Djakartapada ta'nggal 13 April 1961.

Presiden Republik hrdonesia

SUKAR,NO.

Sesuai dengan jang asli.Adjun Sekertaris Negara,

Mr. SANTOSO.

250

Page 251: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

T

+

KEPUTLTSA\TPBESIDEN BDPUBLIK INDONESIA

No. 127 TAHUN 1961.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Membatja : Surat Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rak-jat Sementara tertanggal22 Maret 1961 No. 0690/0/MPRS/61;

Menimbang :

&. bahwa Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara tela"h me-nugaskan dengan kekuasaan penuh kepada Presiden/PanglimaTertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia untuk melaksana-kan putusan-putusannja seperti termaktub dalam Ketetapan No.I/MPRS/1961 Pasal fV dan Ketetapan No. IIIMPRS/1960 Pasal10;

b. bahwa demi kelantjaran pelahsanaan Ketetapa^n-ketetapan terse-but diatas diperluka.n penerangan jang seluas-luasnja kepada se-lumh Rakjat Ind.onesia dan dunia luar mengenai isi dan maknaKetetapan-ketetapan MPRS tersebut diatas, agar Ketetapan-ke-tetapan MPRS tersebut dapat diketahui dan difahami oleh Rakjatseluruhnja;

e. bahwa wrtuk keperluan usaha tersebut pada b perlu diadatranketentuan-ketentuan mengenai usaha dan biajanja;

d. bahwa untuk keperluan penerangan tensebut diatas diperlukanpenjusunan, pentj=etakan, penjebaran baha^n-bahan penerangan dandimana perlu djuga penjalinannja kedalam batrasa-batrasa asing;

Mengingat :

1. Pasal 4 ajat (1) Undang-undang Dasar;2. Ketetapan No. I/MPRS/1960 Pasat I,V dan Ketetapan

No. IIIMPRS/1960 Pasal 10;3. Musjawarah Presiden/Mandataris denga"n Pimpinan Madjelis Per-

musjawaratan Rakjat Seneentara tertanggal 2L Maret 1961;

Memutuskan:Menetapkan :Pertama : Menjetudjui usul Pimpinan Madjelis Permusjawa-

ratan Rakjat Sementara tentang penjusunan bahan-bahan penerang-an tentang Ketetapan-ketetapan _MPRS d.engan perperintjian sebagaiberikut:a Ketetapan No. I dan II/MPRS/1960 dengan lengkap, dimana ter-

masuk didalamnja t7 dji[d dari Pola Pembanguna,n NasionalSemesta Berentjana Tatrapan Pertama 1961 - 1969;

+

25t

Page 252: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b Ringkasan dari jang tersebut pada a diatas;

Kedua : Untuk mendjaga ketelitian dalam penjusunan bahan-bahan penerangan dan pula untuk mempertahankan keresmian dankeaseliannja, maka penjusunan bahan-bahan penerangan tersebuthams dilaksanakan dan diselenggarakan oleh MPRS sendiri dengandisjahkan oleh Pimpinan MPRS;

Ketiga : Pentjetakan dan penjebaran bahan-baharr penerangantersebut dilaksanakan dan diselenggarakan oleh Departemen Pene-ralrgan dengan bantuan dari semua Departemen-departemen Peme-rintatr Republik Indonesia dan pula F ront Nasional dibawah Penga-wa"san MPRS, dengan ketentuan batrwa penjebaran bahan peneralrg-an tersebut sekurang-kurangnja diselenggarakan melalui saluran-saluran sebagai berikut :

&. melalui saluran Pamongpradja sampai dengan Tjamat;b. melalui saluran Angkatan Bersendjata sampai dengan Kesatuan-

kesatuan didaerah Ketjamatan ;e. melalui saluran pendidikan sampai dengan Sekolah-sekolah Lan-djutan Pertama;d. melalui saluran Departemen Luar Negeri untuk Perwahilarr-per-

wakilan Republik rndonesia diluar negeri dan masjara^kat luarnegerr;

e. melalui saluran tr'ront Nasional sampai dengan Rantingnja;f. saluran-saluran lain da,lam lingkungan pemerintah dan melan-

tjT]<qn_penjebaran bahan-batran penerangan tersebut ketanganrakjat dengan seluasJuasnja;

- .. Keempat i untuk mentjukupi keperluan tersebut pada triokokketiga, r-uu"g_ry langkah permulaan diperkirakan akan- diperiukanmatjam dan djumlah batran penerangan sebagai berikut : -

a. fetglgpp_ Ng._I dan IIIMPRS/1900 dengan lengkap, termasuk1?-djilid dari PoIa Pembangunan Nasional semestd BerentjanaTahapan Pertama 1961 - fg6g sedjumlah :

1.500 (seribu lima ratus) unit untuk keperluan pusat-pusat De-partemen, _Pemerintatraq, LembagaJemdaga penaiaitdn finggidan Kebudajaan serta Penelitian, tr''ront Nasional dan lain-lainpry+ kegiatan kene_garlqn serta kemasjarakatan Iainnja menu-nrt ketentuan Presiden/Mandataris dan pimpinan MpR-s;

b. Ringkasa"n $r1.bahan- penerarrgan tersebut pada a diatas sedjum-lah b.000.000 (lima djuta)- buah untuk kepdrluan penerangan se_lumh rakjat pada umumnja;

c. te$jema_liqg dary Singkasgn tersebut pada b dalam djumlah dankedalam bahasa-bahas-a asin g _menumf ketentuan preiiden/Man-dataris dan Pimpinan Mpfi,s d;g;-L;;tuan Menteri LuarNegeri;

Kelima : Dalam rangka penjusunan Ringkasan dari pola pem-bangunan Nasional semesla Eeren6ana Tahipan pertama rgor -252

.3

n

Page 253: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

!lr

1969, ,,Buku - Ringkasan Pembangunan Semesta jaitu: perasan hasilkarya Depernas jang garis garis besarnja telah ditetapkan olehMPRS dengan kata pimpinan Presiden tertanggal Djakarta, 1 Dja-nuari 1961'1 supaja dala^ur isinja, terutama berhubrxrgan dengan isiserta makna tersral<tub dalasr lampiran-la.rrpiran dari KetetapanNo. IIIMPRS/1960;

Keenam : Menjetudjui usul Pimpinan MPRS mengenai penge-luaran biaj4 untuk penjusunan, pentjetakan da^n penjebaran batranpenerangan tersebut diatas sebagai tambahan Anggara^n BelandjaNegara 1961, jang djumlah serta perintjiannja lebih landjut akandiatur oleh Menteri Pertama dan Menteri Keuangan RepublikIndonesia;

Ketudjuh : Sebagai usaha untuk memperoleh pendapatan ne-gara guna menutup pengeluaran tersebut pada pokok Keenam, me-njetudjui usul Pimpinan MPRS untuk memungut pembajaran sebagaiharga pembelian bahan-bahan penerangan tersebut diatas denganketentuan jang akan diatur lebih landjut ol'eh Menteri Pertama danMenteri Keuangan bersama-sanra dengan Menteri Penerangan;

Kedelapan : Menugaskan kepada Menteri Penerangan Republikfndonesia untuk menjelenggarakan pentjetakan bahan-bahan pene-rangan tersebut diatas dan mengkoordinir penjebarannja dibawahpengaura$ur Pimpinan. MPRS ;

Kesembilan : Surat keputusan ini berlaku mulai hari ditetap-kan.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 13 April 1961.

Presiden Republik fndonesia,

SUKABNO.

Sesuai dengan aseli.

Adjun Sekretaris Negara,

Mr SANTOSO.

;{

253

Page 254: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KDPUTUSANPBDSIDEN BEPUBLIK INDONESIA

No. 94 TAHUN 1962

KAI\[I, PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA;Menrinrhang: balwa untuk mendjamin pelalrsanaan sebaik-baik-

nja daripada Prrogra.m Kabinet Kerdja pada tq,r{ sekarang, iangtitik beratnja dial,ihkan kepada perdjoangan pembebasan Irian Batat,perlu diadahan susunan baru dan regrouping Kabinet l(erdja;

Mengingat:1. pasal 4 ajat 1 dan pasal 1? Undang-undang Dasar;2. Ketetapan Madjelirs Penrnrsjawaratan Rakjat Senrentara No. II/

MPRS/1960;

Memutuskan:Menetaphan:P e r t a m a : Mentjabut surat-surat Keputusan Kaxni No. 21

tatnrn 1960 dan No. 97 dan No. 130 tahun 1961.K e d u a : Susunan baru dan regrouping Kabinet Kerdja eeba-gai beriktrt:

Perdana Menteni: Presidenpanglima Tertinggi Angkatan Pe-ra,ng Republik Indonesia.

Menteri Pertama: Ir. H. Djuanda.

I Biitailg Luar NegerlWatril Menteri PertamaA\fienteri Luar Negerifilubungan Ekono-

mi Luar Negeri: Dr. Subandrio.

U. Birtang llata,m Negerri.

Wakil Menteri Pertama sebagai Koordinator: Mr. Sahardjo.1. Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah: Ipik Ganda-

ma,na.2. Menteri Kehakiman: Mr. Sahardjo.3. Menteri/Ketua Mahkamah Agung: Mr. Wirj,ono Prodjodikoro.

m. [email protected] Menteri Pertama rebagai Koordinator: Djenderal A.H.

Nasutrion.1. Menteri/.KASAD: Djend.eral A.H. Nasution.2. Menteri/KSAL: Laksamana Muda E. Martadinata.3. Menteri/KSAU: Laksamana Muda Udara Omar Dani.4. Menteri/KKN: Sukarno Djojonegoro.5. Menteri/Djaksa Agung: Mr. Kadarusnan.

254

4

Page 255: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4.b.6.

6. Menteri Unrsan Veteran: Brig. Djen. Sambas Atmadinata.T. Menteri diperbantukan kepada Wakil Menteri Perta,ma Unrsan

Pertahanan/Keamanan : Letnan Djenderal llidajat,

fV. Bidang Prcduksi.

Walril Menteri Pertarna sebagai Koordinator: Major DjenderalSuprajogi. I1. Menteri Pertanian/Agraria: Mr. Sadjarwo.2. Menteri Penbunthan: Ahem Endngpradja3. Menteri Pekerdjaan Umum dan Tenaga: Major Dli:nderal Su-

prajogi.Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan: Chairul Saleh.Menteri Perindustrian Rakjat: Major Djenderal Azis Sateh.Menteri Urusan Research Nas'ional: Prof. Dr. Sudjono DjunedPustrnnegoro.

V. Bidanrg Distribuei.Wakil Menteri Pertama sebagai Koordinator: Dr. J. Leimena.Menteri Perdaganga,n: Dr. Suharto.Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi da^o Pariwi-sata: Letnan Djenderal Djatikusumo.Menteri Perhubungan Laut: Ir. Abdul Muttalip Danuningrat.Menteri Perhubungan Udara: La.ksamana Muda Udara Iskandar.Menteri Kooperasi: Achmadi.

\II. Bidang Keuangan.

Wakil Menteri Pertama sebagai Koordinator: Notohamiprodjo.Menteri Urusan Pend4patan, Pembiajaan dan Pengawasan:Notoha"rtipt'odjo.

2. Menteri Urusan Anggaran Negara: Mr. Arifin Harahap.3. Menteri Urusan Bank Sentral: Mr. Sumarno.

VII. Biitang Kesoitjahtoraan Balriat.

Wakil Menfteri Pertama sebagai Koordinator: Muljadi Djojo-rnartono.

Menterri Agama: K.H. Saifuddin Ztlflrr:.Menteri Sosial: Mr. Nj. Rusiah Sardjono.Menteri Kesehatan: Maj,or Djenderal Prof. Dr. Satrio.I\{enteri Pendidikan Dasar dan Kebudajaan: Prof. Dr. Prijono.Menteri Perguma,n Tinggi dan Ilrnu Pengetahuan: Prof. Dr.Ir. Tojib Hadiwidjaja.

6. Menteri Olahraga: Maladi.

VIII. Bitlang Chusur,s"

wakil Menteri Pertama sebagai Koondinator: Prof. Mr. H. Mu-hammad Yamin.1. Menteri Penerangan: Prof. Mr. H. Muhammad Yamin.

1.2.

3.4.D.

1.2.3.4.b.

Page 256: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2. Menteri Penghubung DPR.MPR.DPAiDepernas: Ds. W.J. Ru-mambi.

3. Menteri/Sekdjen Front Nasional: Sudribj<r.

4. Menteri Penghubung Alim Ulama: K.H. Fattah Jasin.

Pimpinan LembagaJembaga Nqgara, dengan kedudukan seba-gai Wal<il Menteri Pertama :

Ketua Madjelis Pennusjawaratan Rakjat Sementara: ChairulSaleh.

Ketua Dewan Perwakilan Rakjat Gotong-Rojong: K.H. ZarnlilArifin.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung: Mr. Sartono.Ketua Depernas: Prof. Mr. H. Muhammad Yamin.Wakil-wakil Ketua MPRS dan DPR-GR, dengan kedudukan se-

gai Menteri :

Wakil Ketua MPRS: Mr. Ali Sastroamidjojo.Wakil Ketua MPRS : K.H. Idham Chalid,Wakil Ketua MPRS : D.N. Aidit.Wakil Ketua MPRS : Brig. Djenderal Wilujo Puspojudo.Wattit Ketua DPR-GR : Arudji Kartawinata.Wakil Ketua DPR-GRWafdl Ketua DPR-GRWakil Ketua DPR-GR

Subamia.M.H. Lukman-Letnan Kolonel (P) Mursalin Daeng

Mamangung.

Menteri Nqgara diperbantukan pada Presiden Republik rndone-sia Prof. Mr. Iwa Kusumasumantri.

Ditetapkan di DjakartaPada tanggal 6 Maret 1962.

Presiden Republik Indonesia,

SUKABNO.

Sesuai dengan jang aseli.

Sekretaris Negara,

Mr. Mohd. Ichsan.

256

Page 257: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KDPUTUSANPBESIDEN REPUBLIK INDONESIA

No. l-30/M TAHUN 1962.

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Membatja: Surat Pd. Ketua MPRS tanggal 3 Djuli 1961No. 004/Rhs/MPRS/61 tentang usul pengangkatan seorang jangakan diserahi djabatan Sekertaris Djenderal pada MPRS;

Menimbang:a. bahwa untuk memperlengkapi susunan Sekertariat MPRS di-

pandang perlu mengangkat seorang j,ang akan diserahi djabatanSekertaris Djenderal untuk mengepalai Sekertariat MPRStersebut;

b. bahwa Mr. Munadjat Danusaputro Sekretaris MPRS (gol. F/IVP.G.P.N. 1955) adalah tjalon tunggal jang memenuhi sjarat-sjarat dan ketjakapan untuk diserahi djabatan Sekretaris Djen-deral MPRS;

Mengingat: -

1. Undang-undang No. 21 tahun L952 (Lembaran-Negara tahunL952 No. 78) jo P.G.P.N. 1955 (Lembaran-Negara tahun 1955No. 48 jo 75) jo Peraturan Pemerintah No. 200 tahun 1961 (Lem-baran-Negara tahun 1961 No. 239);

2. Keputusan karni tanggal 13 April 1961 No. 125 jo keputusanMPRS tanggal 25 Pebruari 1961 No. 3/MPRS/1961;

3. Surat Menteri Pertama tanggal 20 Pebruari 1961 No. 49/UP,r1961 (tentang persetudjuan formasi Sekertariat tetap MPRStahun 1961) ;

Mengingat: Keputusan MPRS tanggal 16 Nopember 1960No. 3/MPRS/1960, pula

Memutuskan:Menetapkan:

Terhitung mulai tangga} 1 Maret 1962

MT. MUtr{ADJAT DANUSAPUTBOdiangkat dalam djabatan dan golongan seperti tersebut dalam ruang8 dan 9 daftar la,mpiran Keputusan ini dan kepadanja diberikan gadjiseperti jang tersebut dalam ruang 11, daftar itu djuga serta peng-hasilan-penghasilan lainnja jang sah jang berhubungan dengandjabatannja;

dengan tjatatan djikaakan diadakan pembetulan

238/8 (L7)

terdapat kekeliruan dalam penetapan inisebagaimana mestinja.

257

Page 258: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

salinan keputusan ini disampaikan untuk diketahui kepada:1. Menteri Pertama,2. Ketua MPRS,3. Badan Pemeriksa Keuangan di Bogor,4. Sekretariat DPR-GR,5. Sekretariat DPA,6. Sekretariat Depernas,7. Kepala Kantor Urusan Pegawai,8. Kantor Pusat Perbendaharaan di Bandung,9. K.U.E. Bagian Pensiun dan Tundjangan (Biro Kepegawaian di

Jogjakarta),10. Sekretariat MPRS di Bandung.

feliian keputusan ini disampaikan kepada jang berkepentinganuntuk diketahui dan diprgunakan seperlunja.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 7 Maret !9162,

Presiden Republik Indonesia,

SUKARNO.Sesuai dengan jang aseli.

Adjun Sekretaris Negara,

Mr. SANTOSO.

25:8

Page 259: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dSE3,9

$; eA E EFe,Ja)Fddptt7dgf;€

iTp0{

5u)dho -id rt,EO'nOr! F,rdzs6Qd.t t;gEac)a

rdb9 .d

iaa Hg *gSE E.EE

S?IdI1I le.rapuafq s1ee1-ra>Iag ueleqefp

ur-€rue?Il leme8e6

-'9612 'd11

stldl t slrtsua{es

6t(oo)

o)lird

lE{a

db0h0

cB

frm

NroO)

gidtiFq)

A€C\

dbobo

cd*)

E

Fl

t(HFltr,)Hi

HHH>.6€

211

EgA*tHidts3I- {_

(D2H#EFr'L/\

HsEH2Els<t-t -EgEEt,i QnaHl=ATI

,tjCC r.5d^

= c:EA!.! e€ S

!Ets:fi8?tE A vo: F{ lt2

'(qe1dn.r 1ed-rua snl€J ?np nq-rJegLt)

-'tgU'g .dU

H6bo

dLq)+loM

s H.E 5* *fueqlle.red

usq€qurclrfppc.a .lCFO6J=UA

Suuru uepueSuolog

IHCd Ci

ag

259

Page 260: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.".tt

,+

PENGUMUMANPIMPINAN MADJIILIS PER}TUSJAWAISATAN RAKJAT

SEMENTABA No. 4/L/IIPRS/1960

Diumumkan kepada para Pimpinan Komisi-komisi dan kepadaAnggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara sekalianbahwa:1. Tiap-tiap Komisi hams sudah rnenjelesaikan pekerdjaannja pada

hari Sabtu tanggal 26 Nopember 1960.2. Sebelum Komisi menjelesaikan rumusan terachir dari usul-usul-

nja, supaja Pimpinan Komisi mengadakan hubungan terlebihdahulu dengan Pimpinan Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara.

3. Komisi-komisi jang telah menjelesaikan pekerdjaannja terlebihdahulu, dapat mengadakan hubungan dan laporan kepada Pim-pinan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara terlebihdahulu pula.

4. Kepada para Panitera diinstruksikan agar memperhatikanpengumuman ini dengan seksama dan mengatur pelajanannjasezuai dengan gerak dan ritme tata-kerdja ini, agar segala peker-djaan Komisi tidak terhambat oleh karenanja.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.aln. P i m p i n a n

Wk. Ketua,

(Kolonel Wilujo Puspojudo).

1{

260

4b

Page 261: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

8. I(EPUTUSAN MENTEBI PEBTAMAKEPUTUSAN MENTERI PEBTAI}TA

REPUBLIK INDONNSIANo. 40IM-P./196I-.

MENTERI PERTAMA REPUBLIK INDONESIA;Membatja:Surat keputusan pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat,tanggal 28 Nopember 1960 No. 5/MPRS/1960, tentang penun-djukan Saudara R. Suhadi dan Saudara M. Moedjaid, masing-masing sebagai Bendaharawan Unrsan Keuangan Madjelis Per-musjawaratan Rakjat Sementara dan Bendaharauian UrusanMaterieel Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;Surat pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaratanggal 5 Djanuari 1961 No. 10/TU /Pim/6t, tentang permintaanpengesjahan penundjukan Bendaharawan tersebut diatas ;

Menimbang:a. bahwa untuk melakukan pengurusan keuangan dari kedua

urusan tersebut diatas, perlu menundjuk Bendaharawan;b. bahrva kami dapat menjetudjui penundjukan Bend.aharawan

tersebut dalarn surat keputusan pd. Ketua Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara diatas;Mengingat:

1. Pasal 77 I.C.W. (Stbl. 1925 No. 448);2. Surat keputusan Menteri Pertama tanggal 5 Maret 1960

No. 58/MP/W6A tentang pemberian kuasa kepada DirekturKabinet Perdana Menteri untuk menanda tangani penundjukanBendaharawan dan lain sebagainja;

Memutuskan:Pertama: Mengesahkan penundjukan:

a. R. Suhadi Tjondrokusumo, Kepala Bagian Tata-Usaha padaSekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, seba-gai Bendaharawan lJrusan Keuangan Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara;

b. M. Moedjaid, wakil kepala Bagian Tata-usaha pada SekertariatMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, sebagai Benda-harawan lJrusan Materiitr Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara;

seperti tersebut dalam surat keputusan pd. Ketua Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara tanggal 28 Nopember 1960 No. 5/MpRS/1960;

Kedua: Surat keputusan ini berlaku surut sampai tanggal10 Nopember 1960.

F

F

F26t

Page 262: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Salinan surat keputusan ini disampaikan kepada:

1. Dewan Pengawas Keuangan.2. Ttresauri Negara pada Departemen Keuanga,n (3).3. Djawatan Pcrbendaharaan dan Kas-kas Negara.'4. Ka^ntor Pusat Perhendaharaan Negara di Djakarta..5. Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Bandung.'6. Kas Negara di Djakarta'V. Kas Negara di Ba"ndung.B. Sekertariat Dewan Perantjang Nasional.9. Sekertariat Dewan Perrvaliilan Rat<i,at Gotong Rojong.

10. Sekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.11. Kantor Rr"sat Djawatan Perdjala^nan di Djakarta.t2. Kabinet Perdana Menteri Bagian Keuanga,n (7).

1 s/d 12 untuk diketahui dan

Petikan surat keputusan ini disampaikan kepada jang berkepen-, tingan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinja.

Ditetapkan di Dj,akartapada tanggal 24 Djanuari 1961.

Menteri Pertama Republik Indonesia

u.b.Direktur Kabinet Perdana Menteri,

Mr. MARIA ULF''AH SAI\TOSO.

t

.r

262

Page 263: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

.{a

+

KEPUTUSAN MENTERI PEBTAMABEPUBLIK INDONESIA

No. 64/M.P./LW2.

MENTERI PERTAMA REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang:a. b,ahwa dengan telah dikeluarkannja Keputusan Presiden

No. 130/M/Tahun 7962 tentang pengangkatan Mr. Munadj,atDanusaputro mendjadi Sekertaris Djenderal MPRS, maka ber-achirlah susunan sementara dan formasi darur:at SekertariatMPRS sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan PimpinanMPRS No. 9/MPRS/1961;

b.- Uafrwa d.engan telah dikeluarkannja suiit t<e-putusan Pimpina;Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara Republik Indo-nesia, tanggal 9 April 1962 No. L3/L/L/MPRS/1962, tentangpenundjukan Sdr. Mr. Munadjat Danusaputno dan Sdr. Drs.-.g,aimir Adin, masing-masing sebagai Bendaharawan Pemberidan Bendaharawan Penerima dari MPRS;Periu mentjabut surat keputusan Menteri Pertama langgal 24

Djanuari 1961 No. 4O/M.P./1961 tentang penundjukan Stu. R.Suhadi Tjondrokusumo dan Sdr. M. Moedjaid masing-masing sebagaiBendaharawan urusan Keuangan dan Bendaharawan urusan Mate-rieel dari, MPRS, dan mengesahkan surat keputusarn PimpinanMPRS, tersebut pad,a b, diatas;

Mengingat:1. Pasal 77 I.C.W. (Stbl. L925 No. 448) ;2. Surat Dewan Pengawas Keuangan tanggal 6 Djanuari 1953

No. 52/53, tentang pertanggung djawaban perbendaharaan danpengurusan keuangan oleh Bendaharawan Penerima (Pemeganguang muka tjabang) ;

3. Surat Keputusan Menteri Pertama tanggal 5 Maret 1960No. 58/M.P./1960 tentang pemberian kuasa kepada DirekturMenteri Pertama, untuk menanda tangani surat keputusanMenteri Pertama mengenai penundjukan Bendaharawan danlain sebagainja;

4. Surat keputusan Menteri Pertama tanggal 24 Djanuari 1960No. 40/M.P./L96L, seperti tersebut diatas;

5. Surat keputusan Pimpinan MPRS tanggal 9 April L962 No. A3l7 / L /MPP"S / 7962 seperti tersebut diatas ;

Memutuskan:Pertama: Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1:962 mentjabut kem-

bali surat keputusan Menteri Pertama tanggal 24 Djanuari 1961

-!4.

3r:-ra.\

*-263

Page 264: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

No. 40NLP./1q61 tentang penundjukan Sdr. R. Soehadi Tjondro-kusumo dan sdr. Moedjaid masing-masing sebagai Eendatrarawanurusan keuangan dan Bendaharawan urusan Materieel dari MPRS;

Kedua: Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1962 mengesahkansurat keputusan Pimpinan MPRS tanggal I April J:962, No. A3l1/1A[PRS/L962'tentang penundjukan :a. Sdr. Mr. Munadjat Danusap'rtro, Sekertaris Dj,enderal MPRS

sebagai Bendahara\ryan Pembe;i MPRS;b. Sdr. Drs. Adimir Adin, Kepala Kantor Tjabang Sekertariat

MPRS di Djakarta, sebagai Bendaharawan Penerima KantorTjab,ang Sekertariat MPRS di Djakarta,

sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut dalam r.C.w. dan suratDewan Pengawas Keuangan tanggal 6 Djanuari 1g5B No. b2l58;

Ketiga: Penjerahan pekerdjaan, tanggung djawab dan uangkas dari Bendaharawan Iama kepada Bendaharawan banr, harusdilakukan dengan berita atjara timbang terima menurut ketentuan-ketentuan jang berlaku.

Salinan surat keputusan ini disampaikan kepada:1. Dewan Pengawas Keuangan,2. Sekertariat Negara,3. Wk. Menteri Pertama/Koordinator bidang keuangan,4. Menteri Umsan Pendapatan, Pembiajaan dan pengawasan,5. Menteri Unrsan Anggaran Negara,6. Thesauri Negara pada Departemen Keuangan (3),7. Kepala Djawatan Perbendaharaan dan Kas Negara,8. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan di Djakarta,9. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan di Bindungj

10. Kepala Kantor Besar Djawatan Perdjalanan di Djakarta,11. Sekertariat MPRS,72. Kantor Tjabang Sekertariat MPRS di Djakarta,13. Kabinet Menteri Pertama Bagian Umum/Pegawai,1:4. Kabinet Menteri Pertama Bagian Keuangan- (10)

L s/d 14 untuk diketahui danPetikan sur-at kgputusan ini disampaikan kepada jang berkepen-

tingan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinja.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 26 April 1962.

Menteri Pertama Republik Indonesia,

D,irektur xrnin#'henteri pertarna,

Mr. MARIA ULFAII SANTOSO.

1

I$

-0'

264'l

G

Page 265: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

T

I KEPUTT]SAN MENTEBI PERTAMABEPUBLIK INDONESIA

No. 36/M.P./tg6g.

MENTERI PERTAMA REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang:

a. bahwa. untuk rqeqgadakan persiapan-persiapan dan tindakan-tindakan jung .9lu*-g."iknjaberhubung dengin penjelenggaraanqi{ang_ pJeno__Mq{le_tis permusjawaratan -nat<5at seirintaradalam bulan Mei. 1963, pellu diadakan koordinasisebaik-baiknjaantara rnstansi-instansi dan Badan-badan jang dipandang adahubungannja dengan penjelenggaraan sidan"g pieno'tersurfrt ;

b. bahwa untuk tertjapa-inja maksud tersebut dalam huruf a, perludibentuk suatu Panitya.

_ jang berstatus rnterdepartem6ntal,

dengan tugas rnempersiapkan dan mengambil tindalian-tindakanj?"9 perfu berhubung .denaan -penjelenggaraan sidang plenoMadjelis Permusjawaratan Rakjat sementara termaksua;Mgngpgqt: keputusan Menteri pertama No. E0/M.p./1961

tanggal 31 Djanuari 1961;

Pertama: Membentuk Panitya rnterdepartemental persiapan

lul l"ryelenggaraan,sidang pleno kedua Madjeris permusjawaratanRakjat Sementara tahun 1963 jang terdiri atai:1. sdr. Munadjat Danusaputro s.H. sekertaris rrmum MpRS, se-

bagai Ketua merangkap anggota;2. sdr. Kolonel Moeljosoedjono, sebagai wk. Ketua merangkap

anggota;Sekertaris Umum Dewan Perwa-sebagai Wk. Ketua f, merangkap

3. Sdr. Djoko Soemarjono S.H.kilan Rakjat Gotong Rojong,anggota;

4. Sdr. Drs.Sekertaris

5. Sdr. Drs.anggota;

Sarojo Ha_nggoro dari Sekertariat Negara, sebagaiI, merangkap anggota;

Pitojo dari MPRS, sebagai Sekertaris II merangkap

6.

7.8.

9.10.

sdr. Bahrin Jahya d-ari Dewan perantjang Nasional, sebagaiSekertaris III merangkap anggota;Sdr. Djamin dari Sekertariat Negara, sebagai anggota;Sdr. Abd. Wahab Djojohadikoesoemo Kepala D.L.L.D., sebagaianggota;Sdr. R. Soekamto Direktur Perdjalanan, sebagai anggota;s_dr. soeparno - dari sekertariat Menteri rrrusan AnggaranNegara, sebagai anggota;

265

Page 266: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

11.

1.2.

13.

L4.

15.

16.

t7.18,

19.

20.27.

22.

23.24.

25.

Sdr. Alimuddin Nasution, Departemen Umsan Pendapatan,Pembiajaan dan Pengawasan, sebagai anggota;Sdr. Kolonel Hartawan dari Departemen Perhubungan Darat,Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata, sebagai anggota;Sdr. Ir. Abu Prajitno, Kepala Djawatan Kereta Api, sebagaianggota;Sdr. S.H. Simatupang, Kepala Pos, Telegrap dan Telepon sebagaianggota;Sdr. Kolonel P. Srijono, dari Departemen Perhubungan Laut,sebagai anggota;Sdr. Ir. Sutomo Adisasmito, Pembantu Menteri PerhubunganUdara, sebagai anggota;Sdr. Kapten Partono, Direktur G.I.A. sebagai anggota;Sdr. Soemarjo Martosoebroto dari Sekertariat Menteri Peng-hubung MPRS, DPR-GR, DPA, Depernas, sebagai anggota;Sdr. M. Hutasoit, Sekertaris Djenderal Dewan Perantjang Na-sional, sebagai anggota;Sdr. Soedijono dari Sekertariat Negara, sebagai anggota;Sdr. R.P.B. Moertedjo S.H., dari Djawatan Pembelian PusatDepartemen Perdagang:an, sebagai an$gota;Sdr. Wi$arto, Pembantu Menteri Penerangan Umsan HubunganMasjarakat dan Pers, sebagai anggota;Sdr. Soekirman, Wakil Kepa1a Direktorat RRI, sebagai anggota;Sdr. Soejono Gondowardojo, Direksi Pertjetakan Negara,,Gita Karya" sebagai anggota;Sdr. Moh. Nahar, Wakil Ketua II Dewan Pimpinan LKBN,,Antara", sebagai anggota;

26. Sdr. Moeljono, Pemimpin Redaksi ,,8.I.", sebagai anggota;Kedua: Kepada Panitia tersebut diberi tugas untuk mengada-

kan persiapan-persiapan serta tindakan jang diperlukan dalammenjelenggarakan sidang pleno kedua Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara dalam bulan Mei 1963;

Ketiga: Kepada para anggota Panitya diberi honorarium se-banjak Rp. 1.250,- sebulan sesuai dengan keputusan Menteri pbr-tama No. 50/M.P./'6L tanggal 31 Djanuari 1961;

Keempat: Kepad.a Panitya diberi wewenang untuk membentuksub-sub Panitya dan Staf-staf jang diatur lebih landjut dengan suratkeputusan Ketua Panitya;

Kelima: Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1b Maret 1g68;Salinan surat keputusan ini diberikan kepada:

1. Menteri urusan Pendapatan, Pembiajaan dan pengawasan (4x),2. Menteri Urusan Anggaran Negara,3. Badan Pemeriksa Keuangan di Bogor,4. Kepala Djawatan Perbendaharaan dan Kas-kas Negara,5. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaa,n Negara di Djakarta,

266

Page 267: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\I't,I

ij

6. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Bandung,

7. Departemen Perdagangan,8. Departemen Perhubungan Laut,9. Departemen Perhubungan Udara,

10. Departemen Perhubungan Darat dan Pariwisata,11. Departemen Penerangan,L2. Me4teri Penghubung MPR, DPR, DPA, DEPERNAS,13. Sekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,L4. Sekertariat Dewan Penvakilan Rakjat Gotong Rojong,15. Bagian Pegawai Sekertariat Negara dan Kepegawaian Umum

Biro I Sekertariat Negara,16. Bagian Perlengkapan Sekertariat Negara (2),J7. Bagian Anggaran Lembaga-lembaga Negara Tertinggi Biro' I

Sekertariat Negara (8),18. Sub Bagian Perbendaharaan Biro I Sekertariat Negara (8),19. Sub Bagian Pembukuan dan Pemeriksaan Biro I Sekertariat

Negara (5),20. Bagian Pengawasan Lembaga-lembaga Negara Tertinggi Biro I

Sekertariat Negare (5),2L. Jang berkepentingan.

1 s/d 2L untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimanamestinja.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 22 Is/.arct 1963.

Menteri Pertama Republik Indonesia,

DJUANDA.

+

.A

267

Page 268: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

SEKERTARIAT NEGARA.

No.

Djakarta, 25 Agustus 1962.

Kepada J.M.

Para Wakil Menteri Per-tama.Para Menteri.Ketua Madjelis Permusjawa-ratan Rakjat Sementara.Ketua Dewan PerwakilanRakjat Gotong Rojong.Ketua Dewan PertimbanganAgung Sementara.Ketua Dewan Perantjang'Nasional

di DJAKARTA.

L5601-/62

Gadji Ketua dan WakilKetua Lembaga-lemba-ga Negara jang berke-dudukan sebagai WakilMenteri Pertama danMenteri.

{

Perihal :

1.

2.-lo.

4.

b.

6.

SUBAT EDABAN MENTER,I PERTAMANo. 9/NIP/H/U[62.

1. Bersama ini dipermaklumkan dengan hormat, bahwa me-ngelai_ ga{ii dan tu_ndja_ngan, djabatan (iepresentasi) pendjabat-pendjabat .P_implnan _L_

gmla_gaJembaga Negaia, dan menrjrut "k*pu-tusan Presiden Republik fndonesia No. 94 fahun 1962 berkeduduliansebagai wakil Menteri Pertama atau sebagai Menteri, ditetapkantjara pembajaran sebagai berikut :

a. Ketua Madjelis_Permu.sjawaratan Rakjat sementara (MPRS),Ketua Dewan Perwakilan Eakjat Gotong Rojong toi'n-cni,wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung seriren-tara (DpASidan Ketua Dewan perantjang NasionJt (DEpERNAS), dengankedudukan seba_gai wakil Menteri pertama, diberi gadji dantundjangan djabatan (representasi) berdasarkan p"""":tr""rr-peraturan tentang kedudukan keuangan jang berlaku bagi ma-sing-masing djabatan Ketua MpRg x-etui DPR-GR, iMakilKetua DPAS dan Ketua Depernas, dengan ketentuan, bahwaapabila gadji dan/atau tundjangan-djabatan (representasi)dalam djabatan-djabatan itu kurang daripada gadji dan/ataatundjangan-djabatan (representasi) wakil Menteri pertama,rgaka kepada iang bersangkutan diberikan tambahan gadjidan/atau turndjangan-djabatan (representasi) sebesar s6tisiftlttala__gadji dan/atau tundjangan-djabatan (representasi)wakil Menteri Pertama dan gadji dan/atau tundjangan-djabat-an (representasi) mereka masing-masing;

268

Page 269: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b. para Wakil Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara(MPRS) dan para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakjat Go-tong Rojong (DPR-GR) dengan kedudukan sebagai Menteri,diberi gadji dan tundjangan-djabatan (representasi) berdasar-kan peraturan-peraturan tentang kedudukan keuangan jangberlaku bagi masing-masing djabatan Wakil Ketua MPRS danWakil Ketua DPR-GR, dengan ketentuan bahwa, apabila gadjidan/atau tundjangan-djabatan (representasi) dalam djabatan-djabatan itu kurang daripada gadji dan/atau tundjangan-dja-batan (representasi) Menteri, maka kepada jang bersangkutandiberikan tambahan gadji dan/atau tambahan tundjangan-dja-batan (representasi) sebesar selisih antara gadji dan/atautundjangan-djabatan (representasi) Menteri dan gadji dan/atautundjangan djabatan (representasi) dalam djabatan merekamasing-masing;tambahan gadji termaksud dalam huruf a dan b diatas berlakuuntuk perhitungan tudjangan-tundjangan isteri (suami), anakdan kemahalan jang ditentukan bagi (djabatan-djabatan jangbersangkutan.

2. Dalam pada itu dipermaklumkan pula, bahwa karena mi6dselama mendjabat Pimpinan Lembaga'lembaga Negara menurut ke-putusan Presid.en Repulolik Ind.onesia No. 94 tahun t962 tidak merupa-kan masa-djabatan seperti dimaksud dalam Peraturan PemerintahNo. 21 tahun 1951 ,tentang pemberian tundjangan kepada bekas Men-teri, maka djika diantara pera pendjabat Pimpinan Lembaga-lemba$aNegara termaksud terdapat mereka jang telah berhak menerimatundjangan sebagai bekas Menteri (,,pensiun Menteri"), dapattahpensiun jang demikian itu sedjalan dengan ketentuan pasal 7 ajat LPeraturan tentang pemberian tundjangan kepada bekas Menteritersebut.

Menteri Pertama Republik fndonesia,

DJUANDA.Tembusan :

1. Sekertariat Negara,2. Badan Pemerintah Keuangan di Bogor,3. Kepala Kantor Umsan Pegawai,4. Direktur Lembaga Administrasi Negara,5. Djawatan Perbendaharaan dan Kas-kas Negeri,6. Djawatan Perdjalanan.

<+

269

Page 270: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

S 9. KEPUTUSAN MENTDB.I DALAM NEGEBI

DEPARTEMEN PENERANGAN.

No. 1304J.P/6I.

No. SEKF- g/L/L0.

Djakarta, 24 Djuli 1961.

No. 69/M/61.

INSTBUKSI BERSAMA

MDDITENI DALAM NEGEBI DAN OTONOMI DAEN,AH

DAN

MENTEBI PDNERANGAN.

1. Dalam rangka pelaksanaan keputusan presiden R.r. No. 12?tahun 1961 tentang_peri3iaran k_etgtapin Madjelis F."*".:"*aratanrybjgt sementara No. r dan rrlMpRS/1960; maka telali dibentukPANITIA PUSAT PENTJETAKAN DAN PiTNTNEARAN EUXU.BUKU POLA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BbNNNT-TJANA !d/^ Departemen penerangan, Medan Merdeka Barat goDjakarta).

2. Dalam waktu.itra gggingkat-singkatnja ditiap-tiap Daerah!ing\a! r.lupaja dibentuk FLNrrrA DAE:RAH, :*"g *o.""'u*i* *"-bagai berikut :

: Gubernur/Kepala Daerah,: Kepala Djawatan penerangan Daswati I,

Anggota-anggota : wakil-wakil instansi-instansi tingkat Das-wati I jgg dianggap perlu oleh dub ernaq/Kepala Daerah.

sekretariat diselenggarakan oleh Djawatan penerangan Das-wati I.

. 3. _Tugas PANrrrA DAERAH adalah membantu dalam artij"ng seluas-luasnja PANrrrA pusAT didalam menunaikan tugaskewadjibannja, terutama dalam hal-hal sebagai berikut :

a. -mgniaqqaikan kepada pANrrrA pusAT perkiraan djumlahbuku ,Ringkasan ketetapan MpRS No. r aal ly-nnFnsiigoo',,i?ttg .dlnerlukan oleh. setiap Daerah tingkat r baik untuk in-stansi-instansi pemerintah maupun swaJta, sampai kepeiosok-pelosok. Keterang_an tersebut hindaknjr r,ia"rr,i*f"[-diCuri**oleh PAMTTA pusAT sebelum tanggai r lgu.tus-igoi.---

270

, KetuaSekertaris

Page 271: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b. loe-ngkoordinir penjebaran/pendjualan dan pengangkutan buku-buku tensebut keinstensi-instansi pemerintarr aan -Swasta,

sam-pai kepelosok-pelosok;

Untuk keperluan tensebut hendaknja dimintakan fasilitet ke-ppda semua instansi-instansi dan badan-badan jang mempunjaialat pengangkutan.

_ ^ - t-_Men_ging1t.p\llpentingnja tggas jang dibebankan kepadaPAI{rrrA PUSAT/DAERAH, maha diher"p agar supaja instrtrksiini dilaksanakan dengan seksama.

Djakarta, 20 Djuti 1961.

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah,

Menteri penerangan, IPrK GA'\TDA'IaNA'

UAT.ADI.

27L

Page 272: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSAlYMENTERI DALAM NEGER,I DAN OTONOMI DAERAII

No. 8 TAHUN 1961

. tentang

INSTRUKSI UNTUK GUBER,NUR, KEPALA DAEB,AII, TENTANGHUBUNGAN DAN TATA-KER,DJA DENGAN PANITIA

MADJELIS PER,MUSJAWARATAI\I BAKJATSEMENTAN,A DI DAER,AH-DAERAH.

I

I

I

MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH;

Menimbang: bahwa berhubung dengan dikeluarkannja Kepu-_tgpq-keputusa! Pimpinan-MpR! No. 1/MpRS/1961 tentarig panitiaMPRS didaerah-daerah dan No. 10/MpRS/i961 tentangbelaksa-naan dan susunan Panitia MPRS di Daerah-daerah, m-aha perlumoretapkan rnstru\si b-Qsr _Gubernur Kepala Daerah jang menjaturhubungan dan tata-kerdja dengan panitii MPRS jutts reirat tt*]

Mengingat:1. Penetapa.l Presiden No. o tahun 1g5g tentang pemerintah

Daerah (Disempurnakan) (L.N. lgbg-12g) ;2. Keputlsallkepglusan Pimpinan MpRS No. 1/MPRS/1961 ten-tang Panitia MPRS di Daerah-daerah dan No. 10/MPRS /Lg6ltentang Pelaksanaan dan susunan panitia MPRS di Daerah-

daerah;

Memutuskan:

. r_fut.tapkan: rnstruksi untuk Gubernur Kepala naorah, ten-tang hubylqal Tata-Kerdja, dengan panitia Madjetis permusjawa-ratan Rakjat Sementara ili Daerah-daerah.

Pasal 1.

Gubernur Kepala Daerah diwadjibkan memberikan bantuan jangdiminta ,atau jang sekiranja diperlukan oleh panitia MFRS d-iDaerah-daerah !1pg4i -jprg qelah dibentuk Keputusan pimpinanMIRS No. 1/MPRS/_1961 jo. No. 10/MpRS/196i tentang p.tir.t -t-ufan, pelaksanaan dan susunan panitia MPRS di Daerih'-daerah,dalam hal penilaian pelaksanaan tindakan-tindahan pemerintahlgpg{i.jllg telah digariskan da_tap Ketetapan MpRS No. r dantr/MPRS/1960, dengan ketentuan bahwa banfuan itu diusahakutt

"g""272

Page 273: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tidak memasuki bidang eksekutip atau mengurangi kelantjaran dja-lannja pelSlrsanaan tugas kewadjiban sendiri, baiti dibidan! matefrilmaupun dibidang mgril, seperti dengan mengadakan wiwantjara,i-?rg_pad_a hakekatnja mempengaruhi djuga prosedur peraksaiaandimaksud.

Pasal 2.

. 4g*" dapat mentjapai daja guna dan tepat guna, dengan mengu-tamakan asas mgsjarygrlh dan dalam semangat Gotong-Rojongdengan pihak Panitia MPRS, Gubernur Kepala Daerah senanfiasamemelihara saling pengertian dan saling hubungan jang baik.

Pasal 3.

De:Ban mem_p_erhltrJ<,an ketentuan tensebut pada pasal 4 kepu-tusan Pimp-inan MPRS No. 1/MPRS/1961, dan lanpa mengurangisumpah-dja,,balan tersebut dalam Peraturan Menteri Dalam-Negeiidan otonomi Daerah No. 7 tahun 1959, Gubernur Kepala Daeiah,berusaha memberi kesempatan agar Panitia MPRS senantiasa mem-peroleh keterangan tentang pelaksanaan Ketetapan MPRS sepan-djang mengenai pembangunan di Daerahnja, jang bersifat authentiksetjara langsung dari padanja.

Pasal 4.

Segala sesuatu jang belum dan perlu diatur dalam instruksi iniakan ditetapkan lebih landjut oleh Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 17 Djuti 1961.Menteri Dalam Negeri dan. Otonomi Daerah,

IPIK GANDAMANA.

23818 (18)273

Page 274: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 275: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

B A B : III. ICHTISAR PEBATURAN-PEBATUBAN M.p.n.S.

Halaman

s1.

s2.

s3.

s4.

Ketetapan M.P.R.S.

Keputusan Pimpinan M.P.R.S.

Instruksi Kerdja Pimpinan M.P.R.S.

Instruksi Kerdja Sekertaris Umum M.P.R.S.

277

36?

448

665

275

Page 276: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 277: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 1. KETETAPAN MPBS

KDTDTAPANMADJELIS PERMUSJAWABATAN RAKJAI SEMENTARA.

AEPUBLIK INDONESIA

No. IIIMPRSI /1W0

tentang.'

GABIS-GAA,IS BESAB POLA PEITIBAI\TGUNAN NASIONAL

SEMESTA BEBENTJANA TAHAPAN PEBTAMA 1961-196S

T

Page 278: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

Page 279: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MADilELIS PEBMUS.IAWABATAIII BAI&'AT SEMENTABABEPUBLIK INDONESIA,

D4*lt R_apat Pleno ke-5 tanggal 3 Desember 1gO0 Sidang per-tama di Bandung.

Setelah membahas:,,Rantjangan Dasar Undang-undang Pembangrfnan Nasional

Semesta Berentjana Delapan Tahun 1961-1969" hasil karya Deper-nas, dan menelitinja atas dasar Amanat Pembangunan Presiden padatanggal 28 Agustus 1959 jang diutjapkan dan jang tertulis sebagaigaris-garis besar daripada haluan pembangunan:

Menimbang:1. bahwa perlu segera ditetapkan Garis-garis Besar Pola Pemba-

bangunan serta ketentuan-ketentuan pokok pelaksanaannja;2. bahwa Pembangunan Nasional Semesta Berentjana adalah suatu

pembangunan dalam masa peralihan, jang bersifat menjelunthuntuk menudju tertjapainja masjarakat-adil-dan-makmur-berda-sarkan-Pantjasila atau Masjarakat Sosialis Indonesia dimanatidak terdapat penindasan atau penghisapan atas manusia olehmanusia, guna memenuhi Amanat Penderitaan Rakjat;

3. bahwa Pembangunan Nasional Semesta Berentjana DelapanTahun: 1961-1969 adalah pembangunan tahap pertama, jangnasional, semesta, berentjana dan berisikan tripola untuk mele-takkan dasar-dasar pembangunan rochaniah dan djasmaniahja,ng sehat dan kuat serta pembangunan tata-perekonomian na-sional jang sanggup berdiri sendiri dan tidak tergantung kepadapasang-surutnja pasaran dunia;

4. bahwa sjarat pokok untuk pernbangunan rochaniah jang sehatdan kuat adalah antara lain menegakkan kembali kepribadiandan kebudajaan fndonesia jang berdasarkan semangat demokrasiterpimpin, ekonomi terpimpin dan gotong'roiong seperti didje-laskan-dalam dasar negara Pantjasila, dan mengutamakan kesa-daran hidup bersahadja dan kedjudjuran sesuai dengan adjaranke-Tuhanan Jang Maha Esa;

5. bahwa sjarat pokok untuk pembangunan tata-perekonomiannasional adalalr antara lain pembebasan berdjuta-djuta kaumtani dan rakjat pada umumnja dari pengamh kolonialisme, im-perialisme, feodalisme dan kapitalisme dengan _melak_s_anakan,landrefonn" menurut ketentuan-ketentuan Hukqm NasionalIndonesia, seraja meletakkan dasardasar bagi industrialisasi,tenrtama industri dasar dan industri berat iang hanrs diusaha-kan dan dikuasai oleh negara;Mengingat:

1. Amanat Penderitaan Rakjat jang terka^ndung dalam PembukaanUndang-undang Dasar Republik fndonesia 1945; _

_

2. ' 'Pasal-pasal 27 -a}at 2, 28;29, 30, 31, 32,-33 dan 34 Undang-undang

'Dasar Republik Indonesia 1945;

*

r*<F.-

Page 280: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

3. Pasal 1 aja_t ! un$aqg-undang Dasar Republik rndonesia tg45i_ang ryeneltukan bahwa ,,Kedaulatan adalah ditairgan Rakjat, ,

dan dilakukan sepenuhnja oleh Madjelis permrlsjawar{tanRakjat";

4. !asa[ I ig pasal IV Aturan Peralihan Undang-undang DasarRepublik fndonesia Lg45; .Pasal 2 ajat 3 undang-undang nasar Repubtik rndonesia Lg4i;Amanat_Negara jang diutjapkan oleh Pr-esiden pada pembukaanSidang Pertama MPRS tanggal 10 Nopember 1gG0; -

$9lelapan lvladjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara Repu-blik Indonesia No. I/MPRS/1960 tanggal 19 Nopember 1gG0tentang ,,Manifesto Politik Republik fndonesia sebagai Garis-garis Besar daripada haluan Negara";Permusjawaratan dalam rapat Komisi-komisi, musjawarah danmufakat Pimpinan MPRS dengan Badan Pembantu Musjawarah(BAPEMUS) dan rapat-rapat Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara pada tanggal 17 Nopember 1960 sampai dengan 3Desember 1960;

tl

.)

5.6.

7"

Memutuskan:Menetapkan Ketetapan tentang Garis-garis Besar Pola Pemba-

:tr## iltrilt?t semesta Berentjana rahapan pertama 1e61-1e6e .l

BAB I.Garis-garis Besar Pola Pembangunan.

Pasal 1.(1) Menjatakan bahwa Garis-garis Besar Pola Pembangunan

termasuk Pola Projek jang dimuat dalam RANTJANGAN DASARUNDANGJT'NDANG PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTABERENTJANA DELAPAN TAHUN 1961-1969 hasil karya Deper-nas jang termuat dalam Buku kesatu Djilid f, II dan III pada umum-nja sesuai dengan Amanat Pembangunan Presiden tertanggal 28Agustus 1959 jang diutjapkan maupun jang tertulis dan pada umum-nja sesuai pula dengan Manifesto Politik Republik fndonesia jangtelah diperkuat oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaradengan Ketetapan No. I/MPRS/1960.

(2) Menerima Garis-garis Besar Pola Pembangunan hasil karyaDepernas seperti tennuat dalam Buku kesatu Djilid f, II, III sebagaiGaris-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjanadengan ketentuan-ketentuan seperti termuat dalam pesa.l-pasaldibawah ini.

BAB II.Ketontuan Umum.

Pasal 2.BidangMental/Agama/Kerochanian/Penelitian.(1) Melaksaaakan Manifesto Politik dilapangan trrembinaan

Mental/Agama/Kercchanian dan Kebudajaan dengan mendjamin

280

.i

1a

If

I_*'J

Page 281: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

"+

i;

II

sjarat-sjarat-spirituil dan materiil agar setiap warga-negara dapatmengembaqS_kan kepribadiannja dan kebudaja-an Nasional Indondsiaserta,menglak pengaruh-penganrh bumk kebudajaan asing,(2) Menetapkan Pantjasila dan Manipol iebagai riata pela-djaran .dip_e_rguruan rendah, sampai dengan perguruari tinggi.(3) Menetapkan pendidikan agama mendJadi mata fttadiarandisekolah-sekolah mulai dari sekolah rakjat sampai dengin Uriiver-sitas-universitas Negeri dengan pengertian bahwa murid-muridberhak tidak ikut-serta, apabila wali murid/murid dewasa menjata-kan keberatannja.

(4) Membina sebaik-baiknja pembangunan rumah-rumahibadah dan lembaga-lembaga keagamaan.

. (5)_ llenjelenggarakan kebidjaksanaan dan sistim pendidikannasional,jang tertudju kearah pembentukan tenaga-tenaga atrli da-lam pembangunan sesuai dengan sjarat-sjarat manusia Solialis Indo-nesia, jang berwatak luhur.

(6) Mengusahakan agar segala bentuk dan perwudjudan kese-nian mendjadi milik seluruh rakjat dan menjinarkan sifat-sifatnasional.

(7) Memperkuat usaha penerangan sebagai media penggerakrakjat dan massa revolusioner.

(8) Kebidjaksanaan penelitian disesuaikan dengan politik luar-negeri bebas dan aktif serta mengikut-sertakan rakjat tanpa mening-galkan sjarat-sjarat ilmiah.

Pasal 3.

Bidang Kesedjahteraan.(1) Kebidjaksanaan pembangunan dibidang kesedjahteraan

ditudjukan untuk mewudjudkan kesedj,ahteraan rakjat jang meratadalam keselumhannja.

(2) Mendjamin setiap warga-negara akan pekerdjaan danpenghasilan jang lajak guna memenuhi keperluan hidup sehari-haribagi dirinja sendiri beserta keluarganja, seperti antara lain keper-luan sandang-pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan, kebudajaandan keagamaan serta djaminan untuk hari tua.

(3) Membangunkan usaha-usaha chusus untuk meninggikantingkat hidup kauin bumh, ta.ni, nelajan dan kaum pekerdja padaumumnja dengan menghapuskan beban-beban sebagai peninggalandari hubungan kerdja kolonial dan feodal serta memberantaspengangguran.

Pasal 4.

Bidang Pemerintahan dan Keamanan/Pertaha,nan.(1) Untuk mendjamin berhasilnja pelaksanaan Pola Pemba-

ngunan Nasional Semesta Berentjana Delapan Tahun: 1961-1969,diperlukan pmjesuaian seluruh aparatur negara dengan tugasnjadala"fn rangka pelaksanaan Manifesto Politik dan Amanat Presidententang Pernbangunan Semesta Berentjana serta Ketetapan.kete-tapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

qlf,-qfI

i

j

I

i

I

i

L

Iltt.

uiL

Page 282: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

. (21- Mengikut-sertakan $jat_ lat seluruh alat-kelengkapanserta selunrh sepry3ryt dap dpjalligrdja bangsa aaum suaiu t?ral"nmassa (massa-akli) iang berbentuk situ orlanisasi rron N;;ional.(3) Landreform qebagai bagran mutlali daripada

"u"trurir"ao-nesia adalah bry* pgqbangul'l-fgnesta j,alg be^rdasart<an prinsip,bahwa tanah sebagai alat pioduksi tidak u,iten"aia;;did;;irf peng-hisapan.

- (4) Politik keamanan/pertaharran Republik fndonesia berlan-daskan Manifesto. Polilik nepuUtitr Indonqsia^beserta p"rp"tt"tiiannia*?" Pu".pangkal kepada_kekuatan .rakjat dengan 6"tndl;;li men-djamln keamanan/pertah?nan_ nasionai serta iorui *ilgfihakanterselenggaranja perdamaian dunia.(5) Pertahanan Negara Republik Indonesia bersifat defensif-aktif dan bersr.kap anti-kolonialisme dan anti-imperialisme aJn ber-dasarkan pertahanan rakjat semesta jang berintik'an tentara sutaretadan milisi.

. (6)_ Mengingat _bqlryq djalannja pembangunan Nasional se-

mesta Berentjana adalah berhubungan erat ilengan pelaksanaankeamanan *tl.a pe_rtu dilaksanakan- pembangunai tatla-perdesaanj"og demokratis (democratie _rural developm6nt) jang *b""ta arnberentjapa sgbagai salah satu landasan daiam p"tai.fnaa" ie*ua-ngunan Nasional Semesta.

Pasal 5.

Bidang Produksi.(1) Pembangunan Nasionar semesta Berentjana 1961-1969

flpaia ditudjukan kearah pengutamaan produksi bbhan keperluanhidup rakjat jalg pokok untuk irentjapai tbraf mentjukupi trefiermanserta.menudju kearah pembagian pendapatan nasiorial jins ddit danmerata.

-(2) Tjabang.-tjalap produksi jqtg yttul untuk perkembanganqgrekonomian nasional dan-melguasai f,adjat hidup iakjat banj|k,dikuasai oleh Negara, djilra perlu dimitiki oieh Neg-ara. "(3) untuk mengembangkan -daja produksi Fonr kepentinganmgspqrgk_at dalam rangka ekonomi terpimpin, perfu diikutlsertakanylriat dalaq pgngerahan semua modal dan potenii (funds and forces)d*lqp negeri, dimana kaum buruh dan tani memegang peranan jangpenting.

Pasal 6.

Bidang Disf,ribusi dan perhubungan.(1) Pemerintab- menielenggarakan tata-distribusi barang-

ba.rlng _keperlqqn 4ialp_ sehari--h-ari agar dapat sampai clitanganrakjat dengan tjepat, tjukup, merata, riurah dan baik.-(2) Pemerintah mengatur dan menjalurkan distribusi bahan-F"hq$ penting !"+ penghidupan rlkjat banjak dengan mengutama-ka-n ikulsertanja koperasi-\gperasl Rukun-iukun Ka:npung;-Rukun-mkgn Tetangga serta sedjenisnja dan swasta Nasionil' sebagaipembantu

282

u

.*

Page 283: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4

(3) Pemerintah-menj_elen_gg-arakpq impor barfrng-barang kebu-tuhan pokok untuk rakjat aan Satran-bahan baku sertl bahaf-bahanpelolong untuk industri vital, dan menguasai ekspor bahan-bahanbaku.

- (4) - Negarl men_guasai dan menj,elenggarakan perhubungandan angkutan.didarat dan laut jang vital, serta angkutin udara danperhubungan telekomunikasi seiurrihnil.'

Pasal ?.

Bidang Keuangan dan Pembiajaan.(1) sumber pembiajaan bagi Pembanguna^n Nasional semesta

Berentjana itu pertama-tama hanrs diusahakan atas dasar kekuatan9S"ry neggn- sendiri-dengan mengerahkan semua modal dan potensi(funds and forces) ja4g progresip, dengan sedjauh mungkiri tidakmenambah beban rakjat.(?l Pjit<a modal nasional guna pembiajaan pembangunan belummentjukupi dapat diadakan kerdja-sama ekonomi dan tetrnik dalamarti luas dengan luar negeri, dengan ketentuan bahwa hal tersebut:a. tidak bertentangan dengan Manifesto Politik dan Amanat pre-

siden tentang Pembangunan;b. disusun dalam perundang-undangan bersama-sama dengan

Dewan Perwakilan Rakjat.(3) Dalam rangka pembangunan tata-perekonomian nasional

jang kuat dan bebas, diperlukan adanja suatu sistim moneter jangsehat dan stabil guna melantjarkan produksi, distribusi dan perda-gangan, serta peredaran uang jang berentjana.

Pasal 8.Ketentuan Pelaksanaan.

(1) Dalam pelaksanaan Pola Pembangunan Nasional SemestaBerentjana Delapan Tahun: 1961-1969, maka hasil karya DepernasDjilid fV sampai dengan XVII perlu diperhatikan oleh Pemerintahsebagai pedoman pelaksanaan manakala tidak bertentangan denganketetapan ini.

(2) Untuk mendjamin berlangsungnja Pembangunan NasionalSemesta Berentjana Delapan Tahun: 1961-1969, pelaksanaan pem-bangunan ditetapkan dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan.

BAB III.Lampiran-lampiran.

Pasal 9.

(1) Pada Ketetapan ini diikut-sertakan tiga lampiran jangdinamakan Lampiran A, Lampiran B dan Lampiran C.(2) Lampiran A tersebut pada ajat (1) diatas menrpakanpenjempurnaan daripada Garis-garis Besar Pola Pembangunan Na-

t

283

Page 284: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

sional Semesta Berentjarqa kary_a Depernas, sedangkan Lampiran Bda-n Lampiran c merupa,kan pidoman bagi pelaksJnaannja. ^

(3) rsi Lampqran a mempunjai kekuatan sebagai,amandemen-amandemen daripada Buku kdsatu Djilid I, II dan III.

BAB IV.

Kelmasaa,n Penuh.

Pasal 10.Memberikan kekuasaan penuh kepada presidenlpanglima Ter-tinggi Angkatan Perang/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia untuk

melaksanakan putusan-putusan ini.

Ditetapkan dikota Bandung,pada tanggal 3 Desember 1960.

. MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Pd. Ketua,

Chairul Saleh.

-t-, tr

tr

I

Wakil Ketua,

Mr. Ali Sastroamidjojo

lVakil Ketua,

. D.N. Aidlt

Wakil $etua,

K.H. Idham Chalid.

Wakil Ketua,

Kol. Wilujo PuspoJudo.

I

'1

zu

Page 285: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

LAMPIRAN: KETETAPAN No.

(A.-B-C)rrlMPR$ /1960

Page 286: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 287: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

!+

I

LAMPIBAN: A (PENJEIUPUBNAAII)

L Bidang Menta,l/Aga,malKeroehanian/penelitian.

Menhtrita ($ 31?).Mentatita dari pada manusia rndonesia ialah jang mend,orongrealirsasi Pembangunan semesta kearah sosia[Jne-rndonesia. "Pembangurlan Mental hams meliputi :

a,. Aga"ma,b. kebudajaan,c. Pendidikan/ilmu pengetahuan,d. penerangan massa,

e. filsafat.3- a. Jang penti,ng bagaimana aparatur disesuaikannja untuk

mampu melaksanakan.b. .Peltingnjl perhatian jang mend,alam terhad.ap pentjiptaan

kader pembangunan.

e. untuk intensitet jang lelih mendalam terhadap soal ini perluada perbaikan organfuasi/ aparatur.

Aga,ma/Kerochanian.

litambahkan perkataan_ ,,Kitab-kitab sutji" kepada kalimat :ryLz. Biro Penterdjemahan/penerbitan (iJastrd Daerah danSastra Luar Negeri serta buku-buku Keilmuan ..kedalam bahasa Indonesia) ".(schema r Kebudajaan, Buku kesatu djilid r halaman lE6).Dita'mbah pgEalaql,,Buku-buku Bahasa Arab" kedaram angka6 projek ke-IV $ 877 fralaman g?4 Buku ketiga djitid V. e

p_ita:nlah : .,,Lembaga penjelidikan Agama, Gerakan/NiranKerochanian" jang bertugas-sebagai berikut : .

a. menjalurkan Kepertj ajaan/.Lgama kearah pandangan jangsehat,

b. menjalurkan perkembangan Kepertjaan/.|ryama itu kearahke-Tuhanan Jang Matra Esa,

c. ye-ndjaqa keamanan dan kesedjahteraan rochani bangsaIndonesia. (Daftar Lembaga Buliu Ketiga,).

Ditambah aiat -c (bam) - ,,Perguman Tinggi/Fakultas Agama"

(semua -agama) jang sifatnja mempakiri 'pendidikan

dhususa€-ama {33 ^uigj:.lapa men4iadi ajaf d baru- (Buku kesatu dji-lid I - IU $ 353 halaman 448). -

f.i:isipkan perk_ataan:,,s€rta kepertjajaan" pada ka.limat:!{"! as-eli tjara hidnp_bedikir ... .. .:.. .....:... ... rit5at Indoneia(Buku kesatu djilid m $ 318).

1.

ntJ

tI

c.

6.

7.

8.

{I

I

287

Page 288: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9. Ditambah alinea e (baru),,Spirituil/Kepertjajaan : Pertjajaadanja ZatMutlak sebagai pangkal segala apa jang ada dan ter-djadi didunia ini".

Kebudaja,an.

$ 307 sesudah angka 6 ditambah angka 7 (bam) : ,,Biro pen-terdjemahan Buku-buku ilmu pengetahuan harus berdasarkanpolitik luar negeri jang bebas dan aktip".Disrrsulkan sup a ja perkataan,, mempert-ahanka n " ditukar denganperkataan ,,memperkembangkan" ($ 305 halaman 42b barisl).Tgdjugq pembangunan kebudajaan, mental, agama dan kerocha-nian, dalam tahap pertama ini adalah untuk rnenggerakkan mas-sa-rakjat guna melantjarkan realisasi sosialisme rndonesia.Kebudajaan jang meliputi kerochanian dan kedjasmanian hamsberdasarkan Pantjasila menudju masjarakat Sosialis Ind.onesia..! 905 sebagai a (bam) supaja ditambah perkataan : ,,Memben-tuk manusia Sosialis Indonesia".Diusulkal penambahan kalimat baru :,,persatuan/sublimasiunsur kebudajaan daerah mendjadi kebudajaan rnd.onesia,' se-F"ffi a (1) pada $ 306 tentang usaha-usafia untuk mentjapaitudjuanPembangunan semesta dibidang kebudajaan dititik_beratkanpada :

a. P*.oi"-t -projek,i."rs dapat_menggerakkan kegiatan-kegiatan. kelgd3.iaal_setja_ra massal disefrfruh Indonesi"a, a

b. melindungi kebudajaan nasional terhadap pengamh kebuda-jaan. as1ng jang merusak kepribadian Inboinesfa,c. pusat konsentrasi kekuatan kebudajaan nasional, ialah:desa, sekolah, pabrik, angkatan bersdndjata dan raln seur-

_ gainja,d. pembangunan

. kebudajaan harus diselenggarakan dalamrangka nation building,e. projek-projek urgen rieliputi :

. (I) seni suara/musik,(U) senitari,(m) sandiwara/senidrarria,(Tp p.erpustakaan/kesusasteraan,(V) film,(vr) taman keb-udajaan (museum nationar art gallery)

-rakjat sedikit-dikitnja sebuah ditiap iuuiiola "ou*-wati I

,!ygl perundaag-unydangam musik, sastra dan sebagainja,(vm) film: rih bukan -semata-mata barang d;ga6;[;i;-lainkan alat pendi{ikan d.an peneranlanroafarri i--por film -.pe_rlu ditentukan ^ keseim6""g"",--rur""i

dengan politik luar nege"i j*g u"irs dari aktif. rilrnrndoaresib pe4g dilind-ungi" diri p."."Gil-ffi;;;luar

- r,"q_.Ttj

, Ir"rjl deng-an aemit<ian d:L"ej;il;dalam kemadjuan-dan pJrkembang;nn3a. -----.,-----:

11.

72.

13.

14.

15.

10.

16.

288

Page 289: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PonerangPn ltfnssa"

]|7. Penjempurnaan dan pembina-an pers menudju kepada pers

Sosiatis Indonesia, dengan djalan :

. &. Pembangunan Kantor Berita Nasional (National PressAgency) iang kuat dan lengkaP.

b. Pemberian bantuan dan fasilitet kepada penrsahaan-ilerusa'haan persurat-kabaran nasional untuk nrenjelenggarakan se-minar-seminar pers.Latihan / kursus kepemimpinan.Pendidikan wertawan.Press-house.Pemberian bantuan kertas.Penindjauan kedaerah-daerah pembangunan diseluruh Indo-ne$a,.

Undang-undang Pers jang antara lain berisi :(I) penegasan fungsi pers dalam pelaksanaan Manipol

(dalam revolusi dan pemba.ngunan semesta),(II) penegasan hak-hak dan kewadjiban pers,

(ru) penegasan hak-azasi, sesuai dengan U.U.D. pasal 28.

i. Menindjau kenrbali peraturan-peraturan jang sudatr berlakusekarang ini, disesuaikan dengan firngsi dan hak/kewadjiban pers.j. Mendorong penertiban persurat-kabaran chusus untuk golo-ngan-golongan karya.

k. Membanguri pabrik-pabrik kertas koran (newsprint) sehing-ga keperluan kertas koran dapat ditjukupi dan tidak tergan-tung pada impor.

l. Mendorong dan membentuk usaha-usatra untuk kesedjahte,' raan para pekerdja pers.

18. Pembangunan siaran televisi untuk keperluan pendidikan, jangdalam tahapan r dibatasi pada tempat-tempat universitas diIndonesia.

19. Pada Buku_kesatu djilid I $ Zf No. 3 supaja ditambah d.engankalimat: ,,Penerangan me_rupakan fahtor jang a"urat penfingsekali untuk berhasilnja pelaksanaan Pembangunan Nasional se--mesta Berentjana".

20A. Pers sebagai salah satu media public communication jang sa-ngat penting dalam kehidupan bangsa mempunjai fungsf:

politik,sosial,ekonomi,pendidikan dan kebudajaan,sebagai alat pelaksana untuk tertjapainja pemba^ngunansemesta,

289238/8 (1e)

c.d.e.f.ob'

h.

a.b.c.d.e.

I

Page 290: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

untuk menjelesaikan revolusi nasional,kritik dan koreksi,mendjadi alat kolektif berdasarkan tjita-tjita SosialismeIndonesia,sebagai barometer,sebagai petundjuk,sebagai pengontrol,

l. ikut melaksanakan Ma^nipol dan terutama haluan Pemba-ngunan Nasional Semesta Berentjana.

208. Usaha-usaha pers dalam melakukan rentjana pembangunanintegral meliputi :

Ditudjukan kepada usaha-usaha untuk dapat menggerak-kan aksi-aksi massa setjara revolusioner diselumh Indo-nesia didalam pembangunan mental, agar supaja seluruhrahjat dengan berkesadaran Sosialisme Indonesia jangmendalam melandjutka,n revolusi, chuzusnja dibidang Pem-banguna^n Semesta.

Segala alat komunikasi massa (mass communication) se-perti pers, radio, film dan lain-lain sebagainja hams dapatdigerahkan sebagai "one coordinated unit" dan setjara ber-gelombang jang terpimpin dan terentjana dan tenrs-me-nerus didalam penanaman kesadaran Sosialisme Indonesiadan Pantjasila.Projek-projek jang urgen diba"ngun ialah :

(I) indoktrinasi massa tentang Manipol/Usdek danPantjasila dengan melalui penerarrgan-penerangankeliling, publika,si, p€ffi, radio dan film sampai di-pelosok-pelosok desa,

(II) penjeurpurnaa,n dan perluasan produksi film nasio-nal oleh P.F.N. dan pemberian bantuan dan fasilitetkepada pengusaha-pengusaha film nasional, sertapenetapan U.U. perfilman termazuk perbioskopandan sensor film,

(m) penjempurrraall dan modernisasi alat-alat penjiaraniadio, seperti pemantjar, stud.io, radio umum d'anlain-lain sebagainja, sehingga dapat mentjapai se-luruh masjarakat sampai dipelosok-pelosok iangtorpentjil, mentjapai dunia luar chususnja Asi-q-Afrika

-dan penjetenggaraan penjiaran chusus di-tudjukan ke Irian Barat,

(rV) perluasan dan modernisasi pabrik piringan 4itamiehingga dapat menghasilkan produksi iang-besaruntuli mentjukupi keperluan penjebaran kebudajaanIndonesia setjara luas, kedalam, maupun keluarnegeri,

f.o

h.

t.j.k.

II

i

b.

290

Page 291: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

21.

(V) pembangunan grafika nasional untuk memperkuat. pote_nsi penrsa,haan-perusahaan pertjetakan lehing-

ga dapat mendjadi alat publikasi jang sebaik-bai[-nja,

(Vf) pendidikan kader Manipol dan pancjasila dengan

-penjempurnaan Akademi Peneranga^n, dan pem-bangunan training certre Pusat dan Regional,

(VII) pengabadian sumber idee da"n inspirasi revolusi, jaituidee jang ditjetuska,n oleh Presiden Soekarno dalamtulisan/karangan maupun pid.ato, baik masa pen-djaCjahan ataupun sesud.ah proklamasi 1? Agustus!945, sehingga id"ee tersebut tetap mendjadi sumberkekuatan dan api bagi bangsa Indonesia didalamkelandjutan revolusi mentjapai masjarakat SosialisInd.onesia, ierta dapat mendjad.i ,,Pusaka Revolusi"jang mendjiwai perdj<rangan selumh rakjat Indo-nesia.

Pendidikan ( $ 338).Politik dan sistim pendidikan nasional kita baik jang diseleng-garaka"n oleh pihak Pemerintah maupun oleh pihal< swasta, daripendidikan pra-sekolah sampai pendidikan tinggi, supaja me-lahirkan warga-negara-warga-negara Indonesia jang berdjiwaPantjasila jalah :

(a) ke-Tuhanan Jang Maha Esa,(b) Perikemanusiaan jang adil dan beradab,(c) Kebangsaan,(d) Kerakjatan,(e) Keadilan Sosial,jang berdjiwa patriot komplit, supaja melahirkan tenaga-tenagakedjuruan jang ahli dan berdjiwa Revolusi Agustus 1945, suatupolitik dan sistim pendidikan jang menitik-beratkan pada pen-didikan kedjuruan.

Perguruan Tinggi ( $ 344) .

Soal-soal mengenai perguruan tinggi :

(a) affiliasi antara perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indo-nesia denga^n perguruan tinggi-perguruan tinggi diluar ne*geri supaja diatur begitu rupa hingga tidak memgikan ke-pentingan nasional, tidak menrgikan politik luar negeri jangbebas dan aktif dan harus sesuai dengan kebutuhan pem-bangunan Indonesia,

(b) perlunja peremadjaan dan penjegaran tenaga-tenaga dosen,(c) menjetudjui perluasan perguruan tinggr dengan fakultas-

fakultasnja dengan menitik-beratkan kepada fakultas-fa-kultas jang meliputi ilmu alam pasti dan biologi, termasukperguruan-perguruan Swasta,

291

Page 292: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

26.

(d) menjetudjui adanja stadium generale dengan isi jang tidakboleh bertentangan dengan Manifesto Politik Republik Indo-,nesia dan Amanat Fresiden tentang Pembangunan SemestaBerentjana.

Lembaga-lembaga pendidikan tinggi, baik militer maupun sipil,dari pemerintah dibenarkan memberikan gelar jang sama dansederadjat denga.n :(a) Sardjana Muda/Bakaloreat, apabila mahasiswanja diambil-

kan dari lulusan S.M.A. (atau jang sederadjat dengan itu),melalui screening tertentu, serta diberi didikan setjara chu-sus selama 3 tahun,

(b) Sardjana, apabila mahasiswa^nja diambilkan dari tingkatBakaloreat, dengan pendidikan landjutan-chusus selama 2tahun.

Dalam r:angka pembangunan Negara Sosialis Indonesia tidak di-benarkan adanja Otonomi t00% untuk perguruan tinggi-pergu-ruan tinggi.Sjarat-sjarat berdirinja perguruan tinggi: (vide pola pendje-lasan).Mengingat Pembangunan Semesta memerlukan Sardjana/tena-ga-tenaga ahli dari fakultas-fakultas exakta, dan mengingattidak seimbangnja fakultas budaja/sosial dengan alam/pasti,maka disamping menjetudjui pola projek jang sudah memberitempat pada fakultas ilmu alam/pasti, supaja setiap pendirianperguruan tng,gl/universitas banr, baik negeri maupun swasta,supaja sedikitnja terdiri dari 3 fakultas, dimana 2 fakultas harusd,ari ilmu alam/pasti/biologi, sedangkan jang satu boleh darifakultas sosial/humanity.Dengan begini arus ketjenderungan usaha-usaha Swasta untukasal mendirikan perguruan tinggi tanpa memperhatikan sjarat-sjaratnja dapat ditjegah.(a) Sjarat-sjarat studi teryimpin supaja dilengkapi sebagai be-

rikut :

,,Studi terpimpin dilaksanakan setingkat demi setingkat se-iring dengan semakin diperbaiki dan ditjukupi sjarat-sjaratperbanjakan tenaga pengadjar, alat-alat perlengkapan be-ladjar dan sjarat-sjarat kesedjahteraan (kehidupan) maha-siswa,

(b) Setudju Universitas mengadakan "Extention Course".Chusus dalam hubungannja dengan perdjoangan pembebasanIrian Barat, maka Pemerintah supaja lebih banjak memperhati-kan tentang pendidika^n tenaga kedjuruan jang berasal dariputra-putra Irian dan lebih banjak memperhatikan pendirianprojek-projek pendidikan didaerah perbatasan dengan IrianBarat.Perluasan Sekolah Kedjunran (S 349)

Sekolah taman kanak-kanak supaja dimasukkan dalam projek

24.

I

I

26.

27.

+-

28.

292

Page 293: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

29.

32.

30.

31.

33.

Berpendapat penting segera dikeluarkannja Undang-undang Po-kok Pendidikan jang banr dapat menampung tugas-tugas pen-didikan nasional sebagaimana sudah digariskan oleh ManifbstoPolitik Republik Indonesia dan Amanat Presiden tentang Pem-bangunan Semesta Berentjana.Pendidikan kepanduan supaja lebih diintensifkan dan menjetu-djui rentjana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (organi-sasi kanak-kanak).Sekolah Guru Taman Kanak-kanak dalam Pola Pembangunanmasuk projek tjadangan. Diusulkan agar Taman Kanak-kanakini dimasukkan dalam projek pokok.

Penelitian.Supaja MIPI segera diretool mendjadi Badan Penelitian Nasio-nal. Sebaiknja memang hanja ada satu lembaga ilmu pengeta*huan jang tertinggi di Indonesia.Dalam pada itu perlu mendapat perhatian bahwa selama lem-baga-lembaga penelitian jang tersebar luas dipemerintahantidak diretool maka bukan sadja pemborosan tetapi djuga efisi'ensinja masih diragukan. MIPI, jang diharapkan mendjadi satu-satunja lembaga ilmu pengetahuan tertinggi ternjata tidak ataubelum berhasil menempatkan dirinja. Karena itu sejogia,njaapabila MIPI segera diretool dan dibentuk suatu Badan Pene-litian NasionalDalam hubungan ini perlu kiranja ditindjau kemungkinan pem-bentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia seperti jangterdapat dinegara-negara lain.Usaha-usaha konkrit jang termuat dalam Buku kesatu Dji[d m$ 380 halaman 460 supaja segera dilaksanakan sebagai hal jangharus mend.apat prioritet pertama.II. BIDANG KESEDJAHTERAAN.Pengertian Adil dan Makmur ( S 381) .

Isi $ 381 supaja disesuaikan dengan $ 47 (Mas.iarakat SosialisIndonesia) dengan menambah satu ajat pada S 381 (ajat c) jangberbunji :

c. ,,Djaminan hari tua, sehingga tidak hidup dalam ketakutandan kemelaratan, djika tak berdaja lagi untuk mentjarinafkahnja".

Keperluan Minimal ( $ 382) .

Isi $ 382 supaja disesuaikan dengan S 47 (Masjarakat SosialisIndonesia) dengan tambahan dalam $ 382 ajat c, sehingga ajattersebut berbunji :

c. ,,Pendidikan dan kesehatan terdjamin".Kesehatan Rakjat ($ 384).Dalam pendidikan tenaga kesehatan supaja disamping pendidik-an para dokter, dalam waktu jang singkat diutamakan pendidik-an para-medisch jang selekasnja dapat dipekerdjakan dipelosok-pelosok.

:*;'3

o*

g

Page 294: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4. Usaha-usaha lain dalam bidang kesehatan jang disebut dalamDjilid XI dan jang belum masuk dalam pola projek (Djilid II$ 279), misalnja pembangunan laboratoria dan lain-lain supajadimasukkan didalamnja.

Perumahan (S 385).

Dalam bidang penrmahan hend.aknja diusahakan pembangunanrumah-rumah jang sehat, nikmat (comfortable), tahan lama,murah harga dan sewanja dan memenuhi norma-norrna kesu-silaan.Bantuan-bantuan untuk pembangunan perumahan hendaknjadisalurkan melalui berbagai djalan dengan tjara-tjara jang mu-dah, misalnja koperasi pembangunan perumahan, djawatan pe-rumahan rakjat, bank perumahan, usaha swasta nasional danlain-lain sebagainja.

Dalam soal perumahan, keaktipan Pemerintah hendaknja dja-ngan hanja berupa pemberian fasilitet dan sebagainja, melain-kan hendaknja Pemerintah djuga membangun mmah-rumah,baik untuk disewakan maupun untuk didjual, terutama ditem-pat-tempat industri Negara.

Disamping usaha elektrifikasi oleh negara, supaja distribusiminjak tanah diusahakan setjara merata, tjepat dan murah.

Kesedjahteraan Sosial ($ 388).

Supaja Rehabilitasi Penderita Tjatjat, Lembaga Sosial Desa danPemasjarakatan Suku-suku Terasing ditjantumkan dalam GarisBesar Rentjana Pembangunan ($ 239, Djilid II), dan ketiga-tiganja ditjantumkan dalam Pola Projek Bidang KesedjahteraanRakjat ($ 279, Djilid II).Sesuai dengan maksud dan tudjuan negara jang dibangun ber-dasarkan Pantjasila dan Sosialisme Ind.onesia, maka untuk men-tjegah timbulnja dan mendjalarnja penjakit masjarakat, supajaPemerintah :

(a) melarang dengan penrndangan :

g) Pengemisan,(II) pelatjuran,(ru) perdjudian,(ry) permadatan,(V) perdagangan ma"nusia,

(VI) penghisapan (woeker),fl/ff) pergelandangan.

tb) mengatur dengan penrndangan :(I) perlindungan anak,

(II) pemeliharaan anak terlantar, baik segi preventif mau- +pun kuratifnja,

(m) pemeliharaan fakir miskin,(ry) pemeliharan orang tualdjompo.

1i

1

I:),

8.

9.

294

Page 295: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

q

-{'

(c) mendirikan kamp pendidikan dan latiha"n kerdja untuk :(I) mendidik dan melatih bekerdja anak nakal,(II) mendidik dan melatih pemuda-pemuda/pemudi-pe-

mudi jang menganggur, sesuai dengan bakatnja un-tuk kerrmdiarn disalurkan sebagai tenaga pembangun.an kepelbagai sektor.

(d) memperbanjak nrmah perawatan/pendidikan (pendidikanluar biasa) untuk anak-anak buta/lembek ingatan dan se-bagainja.

(e) memasjarakatkan kembali suku-suku jang hidup terasing.

Kesedjahteraan Bumh da^n Pegawai ( $ 389) .

Hendaknja ada Undang-undang pokok kepegawaian/perbunrhanjang memuat antara lain :

(a) penghapusan Undang-unda"ng kolonial jang masih berlakuantara lain ontslagrecht No. 396/194L da"n diganti denganUndang-undang pemutusan hubungan kerdja jang lebiUmadju;

(b) adanja hanja satu status pegawai negeri jang tidal( mem-bedakan antara pegawai tetap dengan pegawai sementara,pekerdja harian lepas/tetap/fiekend'ja liar'ian organik;

(c) djaminan sosial bagi buruh jang seperti termaktub dalamBuku kesatu Djilid ke-III garis besar pembangunan g B8gsub c dan d.

(d) penghapusan perbedaa"n (discriminatie) dilapangan per-upahan, sjarat-sjarat kerdja dan djaminan sosial serta ada-nja perlindungan chusus bagi buruh muda dan wanita.

(e) kaum bunr! dan talri sebagai faktor-faktor produksi supajadiikut-sertakan dalam susunan dewa"n-dewan pemsatraan.

!e1tu adanja Undang-undang Penempatan Tenaga sebagai per-lindungan kepada para penganggur.

Kesedjahteraan Tani dan Nelajan ($ 390).supaja adg, perbaikan tjara kerdja dari padi centra dengna tjararente l<redit supaja diturunkan dan harga padi disesuaikan de-ngan harga waktu itu.

Supaja dia4akan pelarangan/pengawasan sekeras-kerasnja ter-hadap woeker, sesuai dengan Ama"nat Presiden dalam Buku ke-satu Djilid ke-I g 32 bab A Pola Projek Pembangunan. .

Mengenai djaminan terhadap harga hasil produksi tani dan ne-I,qjan disesuaikan dengan c. 4 (g) Buku kesatu Djilid ke-rr $ Bg0ditambah untuk nelajan, sehingga berbunji sebagai berikut :

(a) Politik hqga dari Pemerintah jang memungkinkan imbang-an jang lajak dan adil antara harga hasil-bumi (hasil ne-

=$-

11.

13.

!4.

-*q>'

lajan) dengan ha dengan

295

$

lajan) dengan harga barang jang dimendapat fasilitet jang sebesar-besarn:

Page 296: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(b) Penjaluran hasil produksi hasil bumi jang diperlukan untukkepentingan sehari-hari (pangan) seperti buah-buahan,sajur-majur dan lain-lain diadakan pengawasan oleh Pe-merintah untuk menghindarkan spekulasi harga.

Perlu adanja Undang-undang sematjam Undang-undang bagihasil (Undang-undang No. 2 tahun 1960) untuk nelajan.Beban (sistim rodi) dihapuskan dengan tjatatan, bilamanadengan penghapusan beban ini pamongd.esa d.isesuatu tempatakan kehilangan mata pentjaharian karena tidak mempunjaibengkok, maka mereka diberi ganti kerugian.4. d (lama) ditambah: alat-alat pertanian/alat-alat perikanan(nelajan)

4. f (lama) ditambah : jang mudah dan murah.Kredit supervise ataupun kredit dengan borg, antara lain dalamra^ngka pelaksanaan landreform., supaja disesuaikan denganAmanat Presiden (Buku kesatu Djilid I S 39 halaman 52, 53).

Masalah lumbung dan koperasi desa supaja disesuaikan d.enganAmanat Presiden (Buku kesatu Djilid I S 34 a) dengan tjatatansupaja mendapat bantuan dan fasilitet jang sebesar-besarnjadari Pemerintah.Sjarat untuk kesedjahteraan tanilnelajan supaja diperbaikidengan pembagian hasil panen berdasarkan Undang-undangbagi-hasil (Undang-undang No. 2 tahun 1960), dilaksanakan.

tvI

iL

A'd!

16.

15.

t7.

20.

21'.

18.

19.

f|

III. BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/PER.TA}IANAN

$ 391. Organisasi Negara Kesatuan.1. Ag?T terdjamin sifat-sifat dan sjarat-sjarat Pemerintahan jangstabil, wibawa, mentjerminkan kehendak Rakjat dan revotusio--

ner, _perlu diadakan retooling badan-badan eksekutif, judikatifdan legislatif dari atas sampai kebawah sesuai dengan djiwa dansemangat,,Djalannja Revolusi Kita".

2. 4iat c sub (I), perkataan ,,stabil" supaja disempurnakan,dengqn ditambah kata ,,dan berkewibawabnr', sehingga ajat csub (r) itu mendjadi berbunji : 1. stabil dan berkewiFawaan.

3. Ajat e, supaja ditambah sifat dan sjarat ke-4, jalah :

4. Gotong-rojong.

$ 393. Desentralisasi.

4. Aj*! d. - {si otonomi harus riil dan luas. Mengenai otonomi Dae-rah hendaknja diberi otonomi jans seluas-luasnja seperti undang-undang No. 1/1957, menurut-kemampuan tiap-tiap Daerah.

5. Ajat a s/d h, supaja didjadikan bagian I.

296

rt

1'l

.T

Page 297: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.qr-\v!

f4

Bagian ke-[, hendaknja dirrmus sebagai beri]ut :

perlu diperhatikan untuk dimuat dala^ur Undang-undang Pokoktentang Pemerintahan Daerah itu adelah :a. Undang-undang No. 22/t948,b. Undang-undang No. 1/1957,c. Penetapan Presiden No. 6/1959,d. Penetapan Presiden No. 5/L960,e. Berbagai pikiran lainnja jang telah dirumuskan dalam bagia^ukesatu (1) diatas.

S 394. Pemerintahan Pusat.

Ptp^"t menjdtudjui ketenhran bahwa Presiden merangkap KetuaDPA tidak bertentangan dengan undang-undang Daiar-1g4b.Mengenai kedudukan Presiden, hendaknja d.immuskan lebiblengkap dan lebih djelas sebagai berikut :-z. S_eba_gai

_ 5"p"fr_ {egara (menumt pendjelasan tentang,:9!.D. Negara Indonesia" IImum Angka III mengenai penldjelasan tentang,,Sistim Pemerintah Negara") ;

b. pebag+ Kepala kekuasaan EXEKUTIF (menurut pendje-lasan dan seterusnja tersebut diatas, angkafV);

c. Tid.ak BERTANGGUNG DJAWAB KEPADA DpR (menu-rut pendjelasan dan seterusnja tersebut diatas, angka V);Kemudian dita.mbah dengan :d. Tun'duk dan bertanggung djawab kepada MpR (menurutpendjelasan dan setemsnja tersebut diatas tentang ,,SistimPemerintah Negara", angka III).

Mengenai Tugas dan 'Wewenang Presiden :$e1_daknja djuga dirumuskan lebih lengkap dan djelas sebagaiberikut :

(berubah dari perintjian DEPERNAS) :

a- M-emegang Kekuasaan Pemerintah (menurut pa"sal 4 ajat 1u.u.D.);

b. Membentuk Undang-undang bersama-sama dengan DpR(sekarang DPR-GR menurut pasal 5 ajat 1 U.U.D.) ;

c. Menetapkan Peraturan Pemerintah unhrk mendjala^nkanUndang-undang (menunrt pasal 5 ajat 2 U.U.D.);Memegang Kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut dan Angkatan Udara (menunrt pasal 10U.U.D.);{enjatalrarr perang, membuat perdamaian dan perdjandjian9gr_S*_ Negara lain, dengan persetudjuaa DPR (sekarangDPR-GR menurut pasal 11 U.U.D.);Menjata^kan kead.aan bahaJa menurut sjarat-sjarat dan ke-tentuan-ketentuan jang ditetapkan Undang-undang (menurutpasal 12 U.U.D.);Mengangkat dan menerima Duta/Konsul (menumt pasal 18U.U.D.);

t.

8.

"{I

9.t

d.

f.

g.

297

Page 298: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

10.

13.

h. Memberi gra$, amnesti, abolisi dan rehabilitasi (menunrtpasal 14 U.U.D.);

i. Memberi gelar, ta.nda djasa dan lain-lain (menunrt pasal15 U.U.D.);j. Dalam keadaan sangat memaksa, sehingga DPR dan MPRtidak mungkin mengadakan sidang, dapat menjampaikanU.U.D. djika ternjata perlu, jang kemudian hams dipertang-gung djawabkan kepada MPR.

Mengenai KEDUDUKAN, TUGAS dan WEWENANG MPR,hendaknja disempurnakan sebagai berikut :

a. Melahukan sepenuhnja Kedaulatan Rakjat (menurut pasal1 ajat 2 U.U.D.) ;b. Menetapkan/merobah Undang-undang Dasar (menurut pasal

3 U.U.D.);c. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (menurut

pasal 3 U.U.D.) ;d. Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden (me-

nurut pasal 6 U.U.D. ajat 2 dan pendjelasan tefltang,,Ifnd.ang-unda^ng Dasar Negara Indonesia" tentang,,SistimPemerintahan Negara" ajat 3);

Mengenai KEDUDUKAN, TUGAS dan WEWENANG DEWANPERTIMBANGAN AGUNG, diganti sebagai berikut :

a. Memberi nasehat kepada dan mendjawab pertanjaan jang di-madjukan oleh Presiden (menur"ut pasal 16 ajat 2 U.U.D.) ;

b. Memadjukan usul-usul kepada Pemerintah (menumt pasal16 ajat 2 U.U.D.);

Ditambah dengan :Tjatata"n : Sebelum DPA terbentuk berdasarkan Undang-un-da"rg menunrt pasal 16 ajat 1 U.U.D., maka wewenang DPAdidjalankan oleh DPA. Sementara.Mengenai KEDUDUKAN, TUGAS dan WEWENANG DPR, di-rumuskan sebagai berikut :

a. DPR tidak bisa dibubarkan oleh Presiden (menurut pen-djelasa^n tentang,,Undang-unda"ng Dasar Negara Indonesia",angka VII) ;

b. DPR mengawasi tindakan-tindakan Pemerintah (Presidend.an Menteri-menteri), (menunrt pendjelasa^n tentang,,Unda^ng-undang Negara Indonesia" tersebut diatas) ;

c. DPR bersama-sarna Presiden membuat Unda"ng-undang(menumt pasal 20, 2L dan 22 U.U.D.);

d. DPR menetapkan Anggaran Belandja dan Pendapatan,Padjak-padjali Negara, mata uang din meminta pertang-gungan dj,awab Keuangan (menurut pasal 23 U.U.D.);

Mengenai KEDUDUKAN, TUGAS dan WEWENANG BADANPEMERIKSA KEUANGAN disempurnakan sebagai berikut:Memeriksa tanggung djawab Pemerintah tentang KeuanganNegara dan melaporkannja kepada DPR (menurut pasal 23U.U.D dan pendjelasa^n tentang ,,Unda"rrg-undang Dasar NegaraIndonesia" Bab VIII) ;

{

L2.

298

Page 299: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

16.

14. Mengenai DJUMLAII DEPARIEMEN-DEPARTEMEN, sepertltersebut dalarn halaman 478 dibawd d, sub (3) supaja didja-dikan sebagai berikut :

Untuk efisiensi perlu ditetapkan dengan Undang-undang djumlahmaksimal dari Departemen-departemen menunrt kebutuhan pe-laksanaka^n Pembangunan Nasional Semesta Berentjana.Mengenai ,,HUBUNGAN SATU DENGAN LAINNJA" (halaman479, sub e) supaja DIHAPUSKAN sadja, sebab sudah aJran di-atur dengan Undang-undang.

15. Mengenai ,;HAL-HAL LAIN" (halaman 479 sub f), maka ru-musan-rumusan jang tersebut dari No. 1 s/d No. 12 padaumumnja dapat d.iterima dengan tjatatan :

t7.

No. 11 diganti mendjadi ,,Sensus harus diada}an untuk berbagaihal jang diperlukan menuntt ketentuan Undang-undang, dan ke-mudian ditambahkan :

,,No. 13 retooling jang dikehendaki MAMPOL serta PEDO-MAN PELAKSANAAI{NJA dAN AMANAT PENEGASANP.J.M. PRESIDEN tanggal 9 Djanuari 1960, harus dilaksanakanmulai dari bawah sampai keatas".

S 395. Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Perimbangan Keuangan supaja segera di-tindjau kembali dan dibikin lebih praktis.

Undang-undang No. 6/tg5g tentang penjerahan kekuasaanPemerintahan Umum kepada Daerah-daerah Swatantra hanrsdidjalankan (dilaksanakan) dengan seksa.rra.

Pada huruf a. hendaknja ditambah dengan satu ajat' jalah ajat9, jang berbunji sebagai berikut :

9. Tidak stabilnja politik Otonomi dan Desentralisasi PemerintahPusat, disamping kekurangan kepertjajaan kepada Daerah-daerah.

Mengenai huruf b tentang Perimbangan Keuangan, p-ada- angka3 tentang saran:saran, diusulkan perobahan sebagai berilnrt :

a. Sumber penghasilan keuangan Pusat harus diperkaja teru'ta,:na dali keuntungan-keunhrngan perusahaan-penrsahaanjang telah diambil-alih, dan penghasilan Pusat jang diperkajaitutifr didjadikan dasar untuk perimbangan keuangan.

b. Pusat supaja membanhr berdirinja penrsahaan-penrsahaanDaerah Swatantra, jang chusus dimaksudkan unhrk menam-bah penghasilan Daerah.

c. Daerah-daerah Swatantra djuga harus murdapatkan baha-gian tertentu dari keuntunga^n perusahaan-penrsahaanNegara jang ada didaerabnja.

d. Dasar untuk perhitungan perimbangan keuangan lebih di-praktiskan, b-erdasarkan pengalaman-pengalaman dimasajang lampau.

18.

19.

r1'-

Page 300: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2L.

22.

23.

24.

25.

e. Pusat menjediakan devisen jang diperlukan Daeratr (danseterusnja menunrt rumusan (b) Perimbangan keuangandari Deprnas).

Mengenai Organisasi Pemerintah Daerah :

Angka 1 : Dapat disetudjui dengan usul-usul tambahan seba-gaimana diusulkan dalam rumusan usul-usul pokok pada $ 391.Angka 2: Dapat disetudjui seluruhnja, dengan ditambah:Dengan tjatatan : Pemerintah Daerah harus Concordantdengan Pemerintah Pusat baik mengenai hubungan antara Ke-pala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan anggota-anggotaDPRD maupun mengenai tugas-tugas jang harus diberikankepada masing-masing anggota BPH.Mengenai huruf"d, tentang : Tjara Pengawasan atas PemerintahDaerah.Supaja ditambah dengan angka 3, jang berbunji sebagai berikut:3. Pimpinan dan pengawasan Pusat kepada DaerahdaerahSwatantra dilakukan oleh Biro-biro dari Departemen DANOD.Mengenai huruf e, ,,Hal-hal lain" hendaknja disempumakansehingga mendjadi dua ajat, sebagai berikut :

1. Pemilihan Umum untuk anggota DPRD supaja bersamaand.engan pemilihan umum untuk DPR dan MPR.2. Harus segera dibuat Undang-undang Pemilihan Umum jangbaru untuk maksud tersebut ajat (1) jang mengandung prinsipumum, langsung, bebas dan rahasia.

Mengenai huruf f, tentang : ,,Daerah Swapradja", diusulkan pe-rubahan-perubahan sebagai berikut :

Angka 2, supaja seluruhnja dihapus.Angka 3, didjadikan angka 2, dan kemudian ditambah denganangka 3 jang berbunji sebagai berikut:3. Semua Swapradja jang masih ada akan dihapuskan dan di-ganti dengan Daerah-daerah Swatantra berdasarkan Undang-undang Pokok Pemerintah Daerah jang baru, dengan memper-hatikan keadaan Daerah setempat.Landreform ($ 398)

Program Landreform harus selesai dilaksanakan dalam tahun-tahun pertama (antara 3-5 tahun) tahap pertama Pola Pem-bangunan. Landreform adalah basis pembangunan semesta.

U.U. Pokok Agraria supaja didjadikan pegangan seterusnja ka-rena sudah mengandung pengolahan jang lebih matang dan lebihmadju, serta djuga lebih mentjakup dasar-dasar fikiran pokoktermuat dalam APP mengenai bidang Agraria.Dengan memperhatikan taraf hidup, kemadjuan produktipitetdan tebal-tipisnja penduduk dalam suatu Daerah, perlu segeraditentukan dengan peraturan perundangan tentang batas maxi-mum pemilikan tanah pertanian j,ang ditentukan setjara rata-rata.

300

Page 301: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-.}I

,

26. Batas minimum plmilikan tanah pertanian kaum tani pemilik/penggarap ditentukan sesetempat berdasarkan research untukmendjamin penghidupan jang lajak, dengan pengertian bahwapembatasan itu tidak akan merugikan kaum tani-pemilik/peng-garap tanah jang dibawah batas minimum.Koperasi (S 400).

27. Kedudukan dan peranan Koperasi dalam pembangunan se-mesta:(a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas a;ze"s

kekeluargaan sebagai dirumuska^n dalam ajat (I) pasal BBU.U.D. '45 beserta pendjelasannja, adabh haluan pem-bangunan dalam bidang Swasta.

(b) Peranan Koperasi dalam pembangunan merupakan:(I) alat untuk melaksanakan ekonomi terpimpin;

(U1 sendj kehidupan ekonomi bangsa Indonesia;(m) d.asar untuk mengatur perekonomian rakjat;

28. Tugas dan susunan Djawatan Koperasi:(a) T\rgas pokok Djawatan Koperasi adalah:

(r)H:,?t??1lffi ,"ljt:i:'#i":'#3r:::'r'tli".If,1#T{

Manifesto Politik Republik fndonesia tanggal LTAgustus 1959 dengan perintjiannja, chususnja dibi-dang sosial-ekonomi;

(II) Melaksanakan Program Pemerintah dalam bidangKekoperasian.

(b) Djawatan koperasi dibagi dua:(I) Djawatan Koperasi Pusat;(r)

31"Hi:1t#|ilffi"*lB*ah ringkat r;- Djawatan Koperasi Daerah Tingkat II;

29. Pendidikan Koperasi.(a) Pendidikan Koperasi berd.asar atas:

(D Pantjasila;(II) Manifesto Politik Republik Indonesia;(ru) Ekonomi Terpimpin

(b) Djenis Pendidikan Koperasi ialah:(I) Pendidikan Koperasi dalam rangka persekolahan;

(U) Pendidikan Koperasi dalam rangka pendidikan masja-rakat;

(m) Pendidikan Koperasi dalam kalangan aparatur Peme-. qintah;

(fV) Pendidikan chusus untuk memperoleh tenaga peng-adjar Koperasi dan Kader Koperasi.

.t

It.

301

Page 302: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

30.

31.

Organisasi Koperasi.(a) Koperasi Primer;(b) Pusat Koperasi;(c) Gabungan Koperasi;(d) Induk-induk Koperasi.

Landasan Idiil Koperasi.Koperlsi didjiwai d.an mendapat semangat jang bersumber danberla^ndasan pada:(a) Pantjasila;(b) U.U.D. 1945 pasal 33 ajat (1) ;(c) Manifesto Politik Republik Indonesia dan Amanat pem-

bangunan Presiden;32. Pengertian (Azas dan Dasar-dasar Bekerdja) Koperasi-koperasirndonesia adalah perkumpula,n orang-orang atau Badan ttukum

Koperasi jang:(a) berazas kekeluargaan (gotong-rojong) ;(b) bertudjuan memperkembangkan kesedjahteraan masjarakat

dan daerah bekerdja pada umumnja;(c) berusatra menjelenggarakan salah satu atau beberapa usa-

ha dalam lapangan perekonornian;(al) kea^nggotaa^nnja bersifat sukarela atau atas dasar kekeluar-

gaan;(e) kekuasaan tertinggi datam kehidupan Koperasi berada di-

tangan rapat anggota (demokrasri) ;(f) pembagian sisa hasil usatra

djasa;(g) m'odal Koperasi mempunjai

didasarkan atas keseimbangan

firngsi sosial.

34.

Briaja.(a) Pembiajaan Koperasi oleh Pemerintah atau Badan Kredit

baik bersifat Pemerintah atau tjampuran ataupun swastahalus clidasarkan pada azas memb-antu untuli menol,ongdiri-sendiri (to help the people to help himself) ;

(b) Pada taraf permulaan untuk memlrcrkembangkan Koperasip"b"gli alat melaksanakan ekonomi terpimpin chusus da-lam bidang distribusi dan produksi disediakai briaja Rp. 500djuta;

(c) Alat-alat Perlengkapa,n Djawatan Koperasi dan djumrahserta mu,tu pegawainja harus disesuaikan dengan pbrkem-bangan gerakan koperasi.

Pemndang-undangan, Kependjaraan dan Kepolisian ( $ 402).

llengenai a-2 didalam usaha-usaha kearah homoginitet supajadiperhatikan kenjataan-kenjataan jang hidup di rndonesia.

-

rdem hu:nrf a-3, supaja" a.zas-a.zas pembinaan hukum nasional itusesuai dengg,q haluan negara dan bertandaskan pada hukumadat ja_ng tidak menghambat perkembangan masjarakat adildan mal<rnur.

35.

302

Page 303: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

36. Idem a-3 (2\, supaja susunan pengadilan merupakan suatu col-lege dan peradilan berprinsip tjepat, tepat dan murah.

37 . Idem hunrf b, dita^rrrbah dengan angka 5 jang berbunji: Diada-kan peradila"n administratr,p.

38. . Mengenai huruf c 2 dan 4, dalam penjempurnaan Undang-undangHukum Perkawinan dan Hukum Waris supaja diperhatikan ad.a-nja faktor-faktor agama, adat dan lain-tainnja.

39. Mengenai huruf c, supaja ditambahkan: Perundang-undanga,nmengenai kependja.raan, djarnrinan sosial dan lain-lain per-undang-u,ndangan jang menurut djiwa Amanat PembangunanPresiden perlu diadakan.

40. Mengenai huruf d, supaja disamping mernba^ngun rumah pen-djara modern:(a) Dilaksanakan ,pembangunan rumah-rumatr pendjara baru

sebagai penggarrti rumah-nrmah pendjara jang tidak sesuailagi dengan tempat dan keadaan.

(b) Lebih diintensipkan pula perusahaan-perrrsahaan jang se-karang telah ada dirumah-rumah pendjara.

(c) Lebih mengintensipkan pendidiikan kader kependjaraan danpara nara pidana sesuai dengan haluan negara.

Politik Keamananpertahanan.

4L. Sebagai ko,nsekwensi daripada ,bentuk dan sifat Keamanan/Per-taha,nan R.I. itu, maka Angkatan Perang Republik fndonesiatunrt serta menj,elesaikan tuntutan-tuntutan revolusi Nasional,dalam bidangnja rnasing-masing.

42. Melalrsa,nakan pernulihan keamanan dalam waktu jang sesing-kat-singkatnja.

Organisasi Keama^nan/Pertahanan.

Penjusunan organisasi Keama"nan/Pertahanan Negara diselumhpelosok tanah-air diatur dalam Undang-undang Pokok Keaman-a^n/Pertahanan.

Presiden dalam kedudukannja sebagai Panglima Tertingg,i me-megang kekuasaan penuh atas Angkatan Perang Republik Indo-nesia.

Susunan Angkatan Perang Republik Indonesia sebagai inti per-tahana^n rakjat semesta diatur dengan Undang-undang.

Polisi Negara adalah alat revolusi untuk pengamanan d.alam ne-geri. Keduduka,n serta tugas Polisi Negara diatur dalam Un-dang-undang Pokok Kepolisian.Mahkamah Agung/Mahkamah Agung Tentara termasuk Ke-djaksaan Agung/Kedjaksaan Agung tentara adalah alat revo-Iwi jang berkedudukan sebagai pemba^ntu Presiden. Kedudukan

44.

47.

303

Page 304: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

^49.

;51.

'.52.

:53.

dan tugas Mahkamah Agungi Mahkamah Agung Tentara terrna-suk Kedjaksaan Agung/Kedjaksaan Agurg Tentara diaturdengan Undang-undang.Pembangunan Angkata^n Perang dan Kepolisian Negara.

Pembangunarl Angkatan Perang Republik Indonesia dan Kepo-Iisian Negara haruslatr sesuai denga^n prinsip-prinsip haluanNegara, dasar potitik pertahanan Negara da'n bentuk pertahan-an Negara.(a) Dibidang mental supaja dilaksanakan indoktrinasi setjara

mendalam tentang Pantjasila, Manifesto Politik RepublikIndonesia beserta perperintjiannja sebagai Garis-garis Be-sar Haluan Negara, Amanat Pembangunan Presiden, ,,Di&-lannja Revolusi Kita" dan ,,Membangun Dunia Kembali"sebagai garis-gar,is besar haluan pembangunan dan pedo-man pelaksa^naannja kepada anggauta-a"nggauta AngkatanPerang dan Kepolisian Negara.

(b) Diadakan usaha . penjempurnaan trrcmeliharaan rochani di-tiaptiap Angkatan menurut agamanja masing-masing.

Mendasarkan kebidjaksanaan pembiajaan pola pembangunanAngkatan Perang dan Kepolisian Negara pada prinsip keseim-bangan antara Angkatan, antara bidang Keamanan/Pertahanandengan ;loidang-bidang lainnja, dengan memperhatikan kernarn-puan keua,ngan Negara.

Angkatan Perang dan Kepolisian Negara dalam proses produksi.

Angkatan Perang Republik fndonesia dan Polisi Negara diikut-sertakan d,idalam proses produksi dengan tidak mengurangi tu-gas utamanja masing-masing.

Masalah Perundang-undangan.

Dengan berlakunja kembali Undang-undang Dasar Republik In-donesia 1945 dan di,tetapkannja Manifesto Politik Republik In-donesia serta perperintjiannja sebagai garis-garis besar haluanNegara, maka segala pemndang-undangan tentang Keamanan/Pertahanan harus ditindjau kembali kes.eluruhannja.

Ajat a) S 404 supaja dirobah sehingga berbunji:,,Berbagai Undang'undang, Peraturan Pemerintah ser-ta" peraturan hukum lainnja dibidang Keamanan danPertatranan, didasarka^n atas Undang-undang DasarSementara. Dengan berlakunj'a kembali Undang-un-dang Dasar L945, dan ditetapkannja Manifesto Politikbeserta perperintjiannja, Amanat Pembangunan Presi-den, ,,Djalannja Revolusi Kita" dan ,,Membangun Du-nia Kembali" sebagai garis-garis besar daripada haluanNegara, garis-garis besar haluan pembangunan danpedoman-ped.oman pelalrsanaannja, maka Undang-undang serta Peraturan-peraturan itu perlu disesuai-kan denga.n memperhatikarr urutan perboatarr' jilhg ha.

'304

Page 305: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

nxr diatur sehringga selaridjutnja akan merupakanserangkaian penrndang-unda,ngan jang selaras dan me-nunrt sistim dan perentjanaan tertentu".

54. Ajat c) sub 1 S 404 baru, jang berbunji:,,Tudjuan Nasional jang diarnbil dari ULTD 1945 danManifesto Politik Republik Indonesia. Tudjuan Nasio-nal kita ialah Negara Indonesia jang Merdeka, BersatuBerdaulat, Adil dan Makmur.Golongan-golongan dalam masjarakat kitaberkewa-djiban untuk berusaha atau turut berichtiar untukmentjapai tudjuan Nasional kita itu. Tetapi mereka itutidak mungkin bertindak senrau-maunja sendiri. Mere-ka hanrs dio,rganisasi, baik resmi, semi resmi, maupuntaJ< resmi. Maksud daripada ini adalah supaja segalasesuatu untuk mentjapai Tudjuan Nasional krrta itu di-djalankan setjara teratur, terkoordinasi, efisien danatas dasar tugas dan tanggung djawab jang djelas dantegas. Demikianlah, maka wakil-wakil dari berbagaigolongan rakjat dimasukkan dalam berbagai organi-sasi. Ada jang dimasukkan dalam MPRS. Ada jang di-masukkan dalam DPR-GR. Ada jang dimasukkan dalamPemerintahan. Ada j,ang dimasukkan dalam DPA. Adajang dimasukkan dalam F''ront l{asional. Tugas dantanggung-djawab dari Lembaga-lembagaiAlat-alatPerlengkapan Negara ini sudah djelas dan tegas. Ang-katan Bersendjata adalah suatu Golongan karja. Se-djumlah a^nggauta Angkatan Bersendjata d,i Lembaga-lembaga tersebut 'sebagai wakil-wakil Golongan KarjaAngkatan Bensendjata, dengan sendirinja anggauta-anggauta Angkatan Bersendjata jang bersangkutan tu-rut memikul tanggung-djawab terhadap Lembaga di-mana mereka duduk atau mendjadi anggauta, dandalam kedudukan itu mereka mendjalankan tugasnjadalam rangka tanggung-djawab lembaga tersebut. Te-tapi Angkatan Bersendjata sebagai suatu organisasi,Iebih tepat lagi sebagai suatu alat kekuasaan Ne-gara, tidak sebagai sua;tu golongan karja, berkedudukandalam bidang Pemerintahan. Peranan utama daripadaAngkatan Bersendjata dibidang Pernenintahan adalahPengamanan usaha perwudjudan Tudjuan Nasional danusaha pemeliharaan kelangsungan selandjutnja.Peranan pengamanan itu dilakukan oleh AngkatanBersendj,ata terhadap segala matjam bahaja jang me-ngantjam usaha-usaha pentjapaian Tudjuan Nasionalkita, baik jang datang dari luar, dalam mana peng-amana.n itu berwudjud tugas Pertahanan Nasional,maupun jang datang dari dalam, hal mana pengaman-an itu betwudj,ud tqgas keamanan dalam Negeri. Ang-katan Bersendjata kita terdiri atas Angkatan perang

238/8 (20)

305

Page 306: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Repubuk indonesia dan Polisi Negala. Sudah men{j3,{isuatu kelaziman bahwa Pertahanan Nasional adalahtugas pokok APRI, dan keamanan dalam Negeri ada-Iah tugas pokok Polisi Negara".

55. Ajat e) $ 404:Anak kalimat mulai dari ,,berupa Undang-undang

dst" supaja dihapus.

56. Ajat g) $ 404 baru, jang berbunji:,,Karena Politik Pertahanan adalah integrasi daripadapolitik dalam negeri, politik luar Negeri dan politik mi-liter, maka Pres;iden memegang tanggung-djawab ter-tinggi mengenai pertaha^nan. Oleh karena itu dalamorganisasi untuk merumuskan Politik Pertahanan kita,jang dapat disebut Dewan Keamanan Nasional/DewanPertahanan Nasional, harus duduk Pres'iden sebagaiKetua/Anggauta, dan Anggauta-anggauta lainnja ada-lah pedjabat-ped.jabat Negara jang tugas dan tang-gungdjawabnja mempunjai sangkut-paut dengan pe-rumusan dan pelaksanaan pol,itik pertahanan.Perlu ditekankan, bahwa dalam menjusun keanggauta-an suatu organisasi, apalagi suatu organisasi jang amatvital, adalah esensriil untuk rnemperhatikan sifat ,,go-tong-rojong".Adalatr si,stim jang kardinal bahwa orang-orang jangdikumpulkan bersarna untuk merumuskan suatu poli-cy, achirnja dipertanggung-djawabkan pula atas pelak-sanaan daripada policy itu. Sipelaksana akan loyalmendj,s,lankan segala instruksi atasan oleh karena ins-truksi-instruksri itu bersumber pada suatu keputusanpolicy, jang mana sipelaksana itu telah turut serta me-rumuskannja".lama mendjadi ajat h) baru.baru berbunji:,,Ifnd.ang-und.ang Kesedjahteraan anggauta-anggautaAngkatan Perang Republik fndonesia".F''a"lrta-fakta jang mernpengaruhi persoalan ( $ 405) .

59. Ajat a) Berlangsungnja dua pro,ses ,,stabilisasi" didunia, jangsangat berpengamh dalam kehidupan politik interna-sional.Kepentingan Indonesia dengan politik bebas-aktif mem-bela kemerdekaan nasional dan mulai rnelaksanakanpembangunan ekonomi berentjana.Sifat bangsa fndonesia jang tjinta-damai jang tersim-pul dalam Pantjasila dan letak geografris fnd.onesia jangsangat strategis.

d) Berlangsungnja proses isolasi kekuatan-kekuatan po-litik jang anti Manipol didalam negeri.

57. Ajat S)

58. Sub 20)

b)

c)

306

Page 307: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

60. Ajat

Ajat d) Lama hapus dengan penggantian diatase) Kegiatan-kegiatan destruktif dan labilitet ekonomiis

karena pemberontakan-pemberontakan kontra revolu-sioner dan subversip.

Ajat f) Lama tetap.Lama tetap.F aktor-faktor tersebut memaksa fndonesia mendjalan-kan politik pertahanan jang defensif aktif, disampingpolitik luar negeri jang bebas-aktrif.Lama tetap.

$ 406: Ditambah dan berbunji:,,5i!" mempunjai potitik jang defensif-aktif, artinjatidak agresif.F-'aham Perang sebagai pentjermina"n danipada pantja-s-ila, . jalah bahwa bangsa Indonesia jang tiinta damaidan ingin irersahabat dengan semua

-nangsa itu, tidakmenghendaki adanja peperangan. Bangsa Indonesia ha-nja akan berperang djika setelah diusahakan sedjauhFlngtin_untuk mentjegatrnja, tidak ada lagi djalanlain untuk menjelesaikan suatu pertikaian d.engan Ne-gara la_in, dan Indonesia oleh kaienanja dipaksa untukmengadakan perlawanan demi kepentingan Nasional.!{eSSingat djiwa Revolusi Indonesia dan faha,m bangsaIndonesia tentang perang, maka mau tak mau politikPer,tahanan kita harus pula berdjiwa anti-imperrialismedan anti-kolonialisme, dan bersifat defensif-aktif sertamenolak adanja atau ikut serta^nja kita dalam perseku-tuan-persekutuan militer.Kalau klta dipaksa berperang, maka kita akan pastimenghadapi suatu perang modern.Perang modern _adalah suatu pertjobaan terhadap se-luruh kekuatan bangsa. Ia memerlukan mobilisasi hari-pad? 'seluruh sumber-zumber kekua,tan bangsa, ia me-merlukan pengerahan semua unsur-unsur potensi pe-rang bangsa itu.D ari inidjelaslah bahwa penghantjuran pasukan-pasuk-an Angka,tan Bersendjata musuh dimedan pertempur-an, pasukan-pasukan Angkatan Bersendjata mana-ha-nja merupak_an suatu unsur sadja d.aripada potensiperang musuh, belumlah merupakan d"jamrinan keme-narlgan dalam perang.Seluruh gsqha perang m_uquh harus dapat d.ihantjur-kan. Oleh karena itu, dalam tjita-tjita mernbangun,A.ngkatan Ber,sendjat?. kr!*, rnaka arih pembangunanharus pertama-tqpr ditudjukan kepada lembangunant3?tu Angkatan Bersendjata jang modern jang rnemi_liki suatu "strategic offensive- element" jrob dlpat di-

s)h)

i)

a)

307

Page 308: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lantjarkan terhadap unsur-unsur pendukung perangmusuh diwilajah musuh itu sendir,i. Pemilikan suatu"strategic offensive element" itu akan merupakan du-kungan penting bagi diplomasi kita, dan pula merupa-kan suatu "deterrent" bagi musuh untuk memulai pe-perangan.Selandjutnja konsepsi pertahanan kita harus sekalri-kali tidak boleh merugikan usaha pelaksanaan tugasAngkatan Bersendjata jang kini sedang drdjalankan,jaitu pemulihan keamanan dalam Negeri dan perdju-angan merebut Irian Barat, tetapi malahan harus dapatmempertjepat penjelesaian daripada usaha-usaha iftu.Achirnja konsepsi pertahanan kita itu, harus dirumus-kan dengan mem,perhatikan pula sifat-sifat bangsakita, jang bilamana dipaksa peraug akan mengadakanperlawanan dengan tak mengenal menjerah hingga ke-menangan achir tertjapai dengan segala alat dan tena-ga apapun jang dapat dikerahkan".

61. Ajat b) bam herbunji:,,Potensi perang suatu bangsa terdiri atas unsur-unsursemangat nasional, kekuatan industri dan ekonomi,Angkatan Bersendjata, kapasitet untuk penjel,idikandan perkembangan ilmiah, dan tenaga manusia. Dariunsur-unsur ini, maka djelaslah bahwa Angkatan Ber-sendjata rnerupakan hanja suatu unsur sadja daripadapotensi perang suatu bangsa. Tetapi unsur ,tersebutadalah instrumen jang paling aktif ditangan pemerin-tah untuk melakukan tekanan physik setjara langsungterhadap musuh.Dan aksi-aks,i daripada Angkatan Bersendjata ini ada-lah aksi-alrsi jang paling menondjol dibandingkan de-ngan aksi-alrsi oleh alat-alat lainnja dalam mentjapaitudjuan Nasional.Oleh karena itu mau ,tak mau Angka,tan Bersendjatamend.esak memadjukan kebutuhannja akan tenaga ma-nusia dan materiil.Sudah diterangkan bahwa Angkatan Bersendjata ada-lah instrumen jang pal,ing aktif. Namun sem€rngat Na-sional adalah unsur jang paling utama daripada potensiperalrg suatu bangsa, oleh karena, sekali semangatNasional untuk melandjutkan perlawanan terhad.ap. musuh mendjadi patah oleh sebab apapun djuga, makamusuh berada dalam posisi untuk rnudah memaksakankehendaknja. Semangat Nasional bersumber kepad,aideologi \egara. oleh karena itu maka untuk peitua-ngunan Angkatan Bersendjata indoktrinasi $deologiNegara,- jaitu Pantjasila, Manifesto politik Republikfndonesia, Amanat pembangunan presiden,,,DjaiannjaRevolusi Kita" dan ,,Membangun Dunia xernbali" bali

308

4

tl

l).A

?,

Page 309: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TI

I

:

Ralrjat Indonesia pada umumnja, disamping rindoktri-nasi Sapta-Marga kepada warga Angkatan Bersendjatapada chususnja merupakan suatu usaha ja4g amatesensiil, usaha mana ditudjukan supaja Rakjat dan Ang-katan Bersendjata, bilamana bangsa Indonesia dipaksauntuk berperang, mereka itu tidak kenal menjerah da-lam keadaan jang bagaimanapun djuga dan berusahadengan tenaga dan alat jang ada padanja untuk keluarsebagai pemenang.Kelima unsur daripada potensi perang suatu bangsamerupakan suatu kesatuan tunggal jang harmonis. Hatrini berarti, bahwa pembangunan Angkatan Bersendjataharus disertai dengan pembangunan unsur-unsur lain-nja daripada potensi perang suatu bangsa setjara sela-ras. Oleh karena itu sedjalan dengan pembangunanAngkatan Bersendjata dan semangat Nasional makaharus diusahakan:Pembanguna^n kekuatan Industri dan Ekonomii, untuksetjara selfsupporting memenuhi berbagai kebutuhanmateriil untuk Angkatan Bersendjata dan Rakjat. Da-lam hubungan ini, dalam tahap pertarna PembangunanSemesta perlu mulai ditretakkan d.asar-dasar untukpembangunan industri guna keperluan Angkatan Ber-send.jata.Pembangunan dibidang penjelidikan dan Perkembang-an Ilmiah jang penting baik untuk Angkatan Bersen-djata maupun untuk industri.Dalam hubungan ini lembaga-lembaga Scientific Re-search dan Development jang penting untuk AngkatanBersendjata perlu dibentuk dalam tahap pertama Pem-bangunan Semesta.Pembangunan tenaga manusia, dalam arti kata pendi-dikan dan latihan untuk mendapatkan tenaga-tenagaterlatih bag'i berbagai kebutuhan Angkatan Bersendja-ta chususnja dan Negara umumnja. Dalam hubunganfaktor tenaga manusia, perlu dikemukakan keharusanadan"ja alokasi jang seimbang daripada tenaga manusiauntuk segala usaha Negara, baik diwaktu damai mau-pun diwaktu perang".

62. Ajat b), c), d) dan e) lama mendjadi c), d), e) dan f) bam.s 407:

63. Ajat a) Kekuatan Militer Neqara Indonesia harus disusun se-suai dengan kebutuhan untuk menghadapi setiap ke-mungkinan agresi dan menghantjurkannja.

Ajat b) :

Sub 2) Politik Pertahanan jang defensif-aktif.Sub 4\ fndonesia jang sedang menjelesaikan tuntutan-tuntu-

tan Revolusi Nasionalnja,Sub 6) hapus.

I

Yr-

-rtb

309

Page 310: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

"i

Ajat c) Karena faktor tersebut diatas fndonesia memerlukanAngkatan Perang jang dalam rangka politik pertahan-an jang defensif-aktif harus diperhitungkan benar- '4benar oleh tiap agresor, bukan karena kekuatan me-nangkisnja sadja akan tetapi djuga kekuatan meng-ikat untuk achirnja menghantjurkannja.

64. S 40S: '

Usaha kearah selfsufficiency sedjauh mungkin dianta-ranja melaksanakan landreform.

Ajat b).Sub 4\

Sub 5)

Sub 6)

Sub 6)

Sub 7\

65. $ 409:

Ajat a)Sub 2)

Pemberian prioritet untuk pengolahan bahan-bahanmentah vital untuk industri sematjam timah, bauxitdan bensin milik Negara.Penindjauan kedudukan dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing jang mengexploitasi sumber mineraldan mengusahakan perkebunan jang mengahsilkan ba-han vi'tal, agar untuk kepentingan pertahanan nasionaltidak dihadapkan pada kesulitan.Penjempurnaan sistim distribusi dan penguasa (nasio-nalisasi) transpor vital seperti transpor minjak jangkini sebagian besar masih ditangan pengusaha asing(tankervloot), oleh negara.

Diadakan usaha untuk mempertinggi kemakmuran dankesedjahteraan sebagai dimaksud oleh program ,,San-dang-Pangan" dengan melaksanakan landreform.merupakan sub baru jang berbunji:,,Diadakan usaha penjempurnaan pemeiiharaan rocha-ni ditiap-tiap Angkatan menurut agamanja nrasing-masing, mrisalnja dengan mendirikan tempat-tempatperibadatan bagi para pemeluk agama jang bersang-kutan. Dalam mengikut-sertakan rakjat dibidang ke-amanan/pertahanan djuga diperhatikan unsul.-unsuralim-ulama".djuga merupakan sub tambahan, jang berbunji:,,Demobilisasi sebelum dibuat Undang-undang atauPeraturan haruslah diatur terlebih dahulu persiapan-persiapan dan rentjananja, dan dipakai prinsip meng-alihkan mereka dari Iapangan ber,sendjata kelapanganpembangunan".

Pokok susunan.T\rgas: menghadapi segala kemungkinan agresi.Komando jang kuat dan kemampuan mengontrol jangbesar,

-rt

Ajat f).Sub 1)

a

AjatSubSub

a)2)3)

'r>

810

<,

Page 311: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

4

Ajat b).Sub 1) Menghadapi segala kemungkinan agresi,

Angkatan Darat adalah:a) Menghadapi kegiatan subversi asing

seterusnja.c).2\ (e) Pengerahan tenaga untuk melawan subversi asing.3) (a) Organisasi Komando: Komando jang kuat dan ke-

mampuan kontrol jang besar berdasarkan keada-an geografis negara didalam mana laut merupakanfaktor utama.

66. $ 410:Ajat e) Mengadakan pimpinan dan pembinaan jang doktniner

dari semua djawatan dan dinas negara jang bersifatmaritim (doktrin maritim), dan indoktrinasi Manifesto

. Politik Re,publik Indonesia, Amanat Pembangunan Pre-siden, ,,Djalannja Revolusi Kita'! dan ,,MembangunDunia Kembali".

AjatSubSub

tugas strategi

..... dan

Industri pertambangan (minjak, aluminium, pipa wa-dja dan sebagainja), jang dikuasai negara (nasionali-sasi).

ditambah (c): Indoktrinasi Manifesto Politik RepublikIndonesia, Arnanat Pembangunan Presiden,,,DjalannjaRevolusi Kita" dan ,,Membangun Dunia Kembali".

Peralatan:2. Chusus:

(c) Menjesuaikan ketentuan kepega"rvaian selarasdengan kebutuhan revolusi, berdasarkan Mani-festo Politik Republik Indonesia.

(d) Usaha penjaluran tenaga jang tidak mampumenjesuaikan diri dengan wadjah baru Kepo-Iisian Negara berdasarkan Manilnl dan AmanatPembangunan Presiden dengan tjara jang se-suai dengan azas perikemanusiaan.

Pendidikan:2. Chusus:

(c) d,itambah anak kalimat: dan Indoktrinasi Mani-pol, Amanat Pembangunan Presiden, ,,Djalan-nja Revolusi Kita" dan ,,Membangun DuniaKembali".

r 67. $ 411:Ajat c).Sub 4)

Ajat e).Sub 8)c

68. S 412:

Ajat b)

Ajat d)

J

.a-

311

Page 312: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

69. $ 415:Alinea kedua diubah:Peranan dan kegiatan Angkatan perang dan Kepolisian Negara$ipidapg produksi mendekatkannja d.enlan rakjat setjara rerinintensif, dalam proses pembangurian neleri tenitarna i.alam haliindustrialiisasi dan pelaksanaan landref6rm.

70. $ 415:Ajat a).Sub 1) Tertjiptanja ideologi pantjasila diseturuh pelosok ke-

pulauan, dan indoktrinasi Manipol, Amanlat pemba-ngunan Presiden, ,,Djalannja Revolusi Kita" dan ,,Mern-bangun Dunia Kembali',.

IV. BIDANG PRODUKSI.

Industri Berat (S 489).1. untuk lebih memberikan kebebasan dalam pelaksanaan menda-

lang_kan ten_aga ahli luar negeri guna kepelluan survey, makahendaknja dalam rumusan GariJBesar ^pembangrrrr"ri'sepertitcrtjanturq dalam s 489 halaman br2 (Buku tes#u o3il[a'nrldjangan disebut nama sesuatu negara, tjukup disebut

"t ti tu",

negeri.

fndustri Ringan.2. Ilen$afn-ja- $ 480 n (Buku f<esatu Djitid III) diubah mendjadi:

,,rndustri ringan"- (sedang dan besari aimitit<i oleh rye,garar-ohrrswasta j*ttg podal dan keuntungannja menetap di -rndonesia(domestic capital).

3. Syqa_ja S 492 (Buku kesatu.Djitid III punt 6) ditambah denganajat baru (6b;, jang berbunji:-,'Parb.1i,k-pabrik pengawetan buah-buahan, sajur-majur dan lauk-pauk".

V. BIDANG DISTRIBUSI DAN PERHUBUNGAN.Gerakan Koperasi

1. Dalam boky kesatu_Djiltd_ +I S b0?, alinea terachir jang ber_bunji :,,selain itu-perlu diadakan waajiu Koperasi, dima;;"setiapanggota masjarakat dihanrrskan meidjadi-anggota Koperasi'i,sejogianja diganti sebagai berikut:,Menjemggrnakan bimbingan_- dan mengawasi perkoperasianEakjat dibidanl produksi, distribusi din ind'itrr-'-iS".rr"idengan Amanat prbsiden. Lihat Buku kesaiu g 20 D. suu ij.

2. Dalam menggerakkan kopera.si setjara frontaal perlu mel,alutperdidikan, penerangan, bantuan dan fasiliteC :dni-]u"" -a"r,

berentjana, sehingga kesadaran berkoper*"i aimiiif.i-otetr setiapwarga-negara Indonesia,

812

..i-

'.i

i

f:

=*S:

l.

c

?

Page 313: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

3.\

I)

Perhubungan Darat.Buku kesatu Djitid III, $ 523, halaman 590:Rumusan jang berbunji: ,,Semua bus atau truek Djawatan di-serahkan kepada perseroan terbatas"hendalcnja berbunji sebagai berikut: ,,Semua bus atau tmckDjawatan diserahkan kepada Pemsahaan Pengangkutan Ne-gara".

Tourisme.Buku kesatu Djilid III 5538 sub b. l.a. hendaknja berbunji:,,Mengingat bahwa Negara kita baru sadja mengindjak duniaTourisme, hendaknja peringanan Frontier Formalities, djikadikehendaki, diselenggarakan setjara berangsur-angsur demikeamanan dan kewaspadaan Nasional".

VI. BIDANG KEUANGAN DAN PEMBIAJAAN.

Pola projek menurut daftar projek A dalam Rantjangan PolaPembangunan Semesta, dapat disetudjui sebagai dasar denganketentuan bahwa peajebarannja merata diseluruh daerah.Pola projek menurut da^ftar projek B menurut Rantjangan PolaPembangunan Semesta, perlu direvisi sedemikian rupa, sehinggasemua kemungkinan untuk menggali kekajaan'alam dikerdjakan,kare,na p'rojek B meskipun dasar pikirannja dapat diterima,masih mengandung kelemahan-kelemahan disebabkan karenaterlalu menggantungkan pelaksanaan dari exploitasi oleh modalasing dan hanja mengenai beberapa sumber alam sadja.Mempergunakan bantuan-bantuan luar negeri jang telah ada,sedang kemungkinan memakai bantuan luar negeri jang baruberupa kredit harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaiberikut:

sesuai dengan Manipol dan Amanat Pembangunan Presiden;tiaptiap kredit harus melalui peraturan perundangan, tjara-nja dan projeknja;

(c) djumlah kredit luar negeri untuk pembangunan hams di-batasi.

4. Penentuan Anggaran Belandja routine dan pembangunan danpengawasan penggunaa,n uang Negara supaja didjalankan sesuaidengan ketentuan IfUD-1945.

4.

1.

2.

1t

I

I:

J .).).

(a)(b)

k-l

J313

Page 314: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

LAMPIBAN: B (SARAN)

I. BIDANG MDNTAL/AGAMA/KEROCHANIAN/PNNELITIAN.

Mentalita (S 317)

1. Mentalita (mentalitet) ialah segalaabstrak, mengenai segi kehidupan

tjara berfikir jang bersifatrochani, agama, kebatinan

pembangunan physik dan psychis (mentalitet)djrasmani harus ada keseimbangan.

dan kepedjajaan.2. Diusulkan bahwa

atau rochani dan

atJ.

4.

5.

6.

Agama/Kerochanian.Madrasah hendaknja berdiri sendiri sebagai badan otonom di-bawah pengawasan Departemen Agama dan bukan dibawahpengawasan Departe en P.P. & K.Diminta perhatian terhadap penterdjemahan kitab Indjil (Bible)iang diselenggarakan oleh pihak Protestan, karena jtins diran-tjang_kan_ oleh Depernas hanjalah jang diselenggaiakan olehGeredja Rooms Kathotik (Buku ketigabSina V $-gSS) projekPembangunan Mental 2, penterdjemahan liitab rndjil (Bibte).-

4Jat-alat - pe_ngangkutan (kapal laut,/uda,r.a) bagi rombongan

djemaah hadji harus diperbanjak.

Pendidikan.

D- idalam mengad_a\an pendidikan kedj,uruan perrru ada^nja koor-{inasi iang sebaik-baiknja antara Departe,men p.p. & K. denganDepartemen-departemen lainnja.Didalam mengad.akan perlu?san s.R. selain tiap-tiap desa sebagaigtjelagtjer-supaja masatah rapat-tidaknja pefrduduk djribadipertimbangkan.Dafap- p-el"ksgryaryJl _supaja persentase anggaran belandjagtut<_ bida_ng P.P. & K. dapat ditindjau begitu *p" hingga meir-dapatkan kernungkinan kenaika-n, sesuai dengan

-besaril"a tang-

gung-djawab bidang tersebut didalam membangun tenagi-tenafapembangunan.

lrqnge-nali_ usul -pe_peln?s tentang pemetjahan DepartemenP.P. & K. mendjadi beberapa Departemen (lihat $

^84? dan

53911 ?, z)-sup3,ja . dipertimbangkan berd.asarkan pengalarnan

praktek selandjutnja.10. Pendidikan Masjarakat supaja tetap mendjadi Djawatan tersen-

diri.11. Bahasa Kesatuan rndonesia supaja diusahakan dapat menesap

dengan pesat diseluruh tanah aii s-ampai dipelosok-t'etosok.

314

O

7.

8.

9.

Page 315: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

12.

13.

L4.

77.

18.

15.

Pemberian subsidi kepada perguruan-perguruan swasta supajadiberikan setjara seadil-adilnja.sesuai dengan seruan Presiden jang tertera d.idalam amanatleliqu tentang pembangunan semesta (Amanat Presiden tentangPemba,ngunan Nasional Semesta Berentjana, Buku kesatuDjilid r halaman 49) mengenai pentingnja kader-kader koperasipala pendidikan kedjuruan kita supaja lebih banjak memper-hatikan pernbangunan kader-kader koperasi.Didalam menjelenggarakan Pemberantasan Buta Huruf_(P._B.H.), pendidikan masjarakat baik jang mengenai pendidikankedjuruan maupun pendidikan umum perlu aiimt sertakanrakjg! setjara aktif dengan menarik organisasi guru, pemuda,pelal{j_{, dan sebagainja, universitas rakjat, lembagal-embagapendidikal, dan gebagainja. Djuga djawatan-djawatan perlu di-ikut-sertakan didalam pembangunan tenaga-tenaga kedJuruan.P.entingnja pgndidikan disekolah disatu-ragakan dengan pendi-dikan dirumah dan didalam masjarakat dan dalam hubungan inimaka perlu digiatkan Persatuin orangtua Murid" dan Gunr(POMG), organisasi-organisasi guru, peladjar, kebudajaan, dansebagainja dan organisasi-organisasi masjarakat lainnJa.Mengenai Anggaran Belandja berpendapat :

- men-jetudjui usul perbandingan anggaran beland,ja untukpendidikan kedjuruan dengan pendidikan umum mendjadi7 :3.

Qiyi. hgndak_nja diberikan mulai dari sekotah Rakjat setjarasistimatis, sehingga achirnjq dapat terbentuk wargan-egara jlangberyribadi patriot, sosialis dan demokrat sedjati.

l-."po*tqkaan Desa harus dirumuskan dengan tegas dan harusdimasukkan dalam pola projek pokokPemerintah hendaknia membantu pedjabat-pedjabat pemerintah4r1"ry melakukan latihan djabatan, dengan mengudjinja tersen-diri dan jang mempunjai civil effect.Badan-badan dan . lembaga-lembaga pend.idikan keagamaan(rshm, Nasrani Kristen dan lain-tain) -seharusnja pem"erintah(D_epart_emen sosial, Departemen Agama d.an DepartemenP.P. & K.) dalam memberikan subsid"i/bantuannja kefada me-reka dalam suasana usdek dan Manipol ini, didjaiankf,n setjaraperimbangan meluru! bi_ilangan penganut-penginutnja, aan- ai-samping itu hendaknja dalam mereka menerima ba-ntuan dariPemerintah atau lainnja itu ditjegah mengadakan propagandajang tidak wadjar.

II. BIDANGKESEDJAHTERAANKesedjahteraan Rakjat (S 384)pupaja_ selekasnja_ dilaksanakan undang-undang pokok Kese-latan j"lg tef{^dt_se'tudjui oleh pemerintah dan-DpR-cn padatanggal 30-9-1960, jurg memuat diantaranja:

16.

19.

20.

1.

315

Page 316: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a. DJaminan Kesehatan chusus untuk Pegawai/Buruh dankarya lain-lain, dimana harus diperhatikan pula perlindunganterhadap hal-hal jang mengganggu dan atau membahajakankesehatan.

b. Penggunaan dan penjebaran tenaga kesehatan Pernerintahmaupun Swasta setjara adil dan merata.c. Usaha qengobatan dan perawatan untuk masjarakat dise-lumh rndonesia setjara merata dan supaja obat-obatan mudahdidapat dengan harga murah.

2. Dalam pembangunan semesta supaja dititik-beratkan terlebihdahulu usaha-usaha dilapangan preventif rnaupun kuratif padadesa-desa dan pelosok-pelosok dengan mempertimbangkan soalluas dan djarak daerah-daerah.

3. Hasil-hasil re,search dalam bidang kesehatan hendaknja effektif,lekas bermanfaat dan terasa.Perumahan ($ 385)

4. Dalam bidang penerangan dan air minum hendaknja diusahakanpem-b,esaran kapasitet, perluasan djaringan, pendirian projek-ploigF !aru, penambahan tenaga ahli dan perbaikan

- sistirn

distribusi.5. Pemberian bantuan finansiil, jang diberikan kepada pegawai-

pegawai dikota, hendaknja djanganlah hanja ditudjukan kepadapegawai-pegawai- jang berdiam dihotel-hot-el merainkan keiadasemua jang masih mernbutuhkan tempat kediaman jang lajak.

6. untuk menghindarkan penjalah-gunaan usaha swasta dalambidang elektrifikasi perlu pemerinlah mengadakan pengawasan.

7. soal-soal jang_ bersanglutan dengan bank hendaknja dimasukkandalram persoalan Per-bank-an.Kesedjahteraan Sosial (S 888)

8. Mengen-ai _pembiajaan jang dianggarkan dalam daftar polaProjek $ 279 Djilid II, menjerahhan-[epada Pemerintah kebidjak-sanaan menetapkan sendiri alokasi uang jang akan diperun[uk-kan bagi tiap-tiap projek tersebut.

9. slp'tJp Ugpbapsgnan bidang-biidang kesedjahteraan sosiat tain-Ti? (s 388_sub b No. r s/d b) segera difierluas, diintensifkandalam ralska **!?nsyn?n Nasionar seriesta derentjana. Di-samping itu perlu ditambah satu bidang Iagi mengenai korban-korban akibat gangguan keamanan.

10. Dalam rangka Pembangunan Nasional semesta Berentjanasupaja diadakan rekreasi- sehat terpimpin dengan d.talan- meng-adakan kerdja-sama antara Depart6meir p.p. ii x., b,*pr"t.*."$F q3, Departemen penerangin, Departernen sosial han lain-Iain. Departemen jang_ bemsJha

'setjara masal untuk ***p""-

tinggi-achlak dan membirnbing rakjal kearah sifat-sifat *utita,tr,gperti jang Iajak dimiliki dgF ryqba-neg:ara r<ita (g 192, O:UiAII) dengan menggunakan radio (diti"ap_tiip desa s"iu [r"nsi*lor,

316

Page 317: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

11.

ditiaptiap asistenan satu p'rojektor jang berkeliling kedesa-desa),buku-buku batjaan untuk anak sekolah dan rakjat, dengantjeritera-tjeritera jang menarik dan mendjums kearah perbaikanwatak seperti ked.juruan, hemat, sederhana, hubungan dalamkeluarga jang mesra, tjinta tanah air dan kasih kepada sesamamanusia dan lain-lain.

Dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Bere'ntjana tidakboleh tidak akan timbul masalah-masalah sosial bam, lebihakibat peralrihan (transisi) dari masjrarak&t agraris ke masja-rakat industri. Oleh karena itu disarankan, hendaknja pagi-pagisudah dipikirkan oleh Femerintah dan diambil la,ngkah-langkahpersiapan untuk menghadapi masalah-masalah sosial banrseperti tersebut d"iatas, supaja Pembangunan Sernesta Beren-tjana jang kita usahakan itu sungguh-sungguh membawa kese-djahteraan kepada rakjat dan tidak sebaliknja.

Disamping usaha-usaha kesedjahteraan sosial Pemerintah, hen-daknja Pemerintah membantu pembangunan usaha-usaha swastanasional, baik jang sudah ad.a, maupun jang akan didirikandalam bidang kesedjahteraan sosial.

Kesedjahteraan Tani dan Nelajan ($ 390)

Jang termaktub dalam Buku kesatu Djilid III tentang GarisBesar Pembangunan $ 620 tentang waktu kerdja harus dinaikkandari 7 djam mendj,s,fli 8 atau 9 djam, tidak boleh bertentangandengan Buku kesatu DJilid I tentang pendahuluan g 20 sub dajat 1a.

Supaja ada koordinasi jang sebaik-baiknja antara Departemen-d,epartemen jang menggunakan tenaga kerdja untuk pemba-ngunan.

Untuk lebih mendjelaskan kedudukan bumh dalarn rangkaSosialisme fndonesia diadjukan difinisi sebagai dibawah ini:Buruh dalam pengertian Sosialisme fndonesia ad.alah ,,Manusiasebagai sumber tenaga kerdja jang menentukan dan bertang-gung-djawab terlaksana.nja masjarakat adil dan makmur bei-dasarkan Manipol" (lihat halaman Ma"nipol 14).

Tanah kosong supaja dikerdjakan oleh petani miskin berdasar-kan peraturan Pemerintah atau Undang-undang.(1) lama ditambah research.

!. 1. supg"ja dipgrhqtikan soal penrmahan untuk tani dan nelajandengan djalan kredit.

lerluasaq pe.qghargaan d.ari penemu-penemu sesuai denganAmanat Presiden (Buku kesatu Djilid I $ ga aj,at d)

supaja dilaksanakan undang-undang Pokok Agraria, termasukpembiajaan-pembiajaannja dalam bidang tranfuefonn dan rand

12.

?

13.

L4,

16.

17.

18.

19.

24.

15.

).)

317

Page 318: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

21. Pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1958 tcntang peng-hapusan tanah partikelir.

22. Distribusi sandang-pangan untuk petani dan nelajan denganmelalui koperasi-koperas,i tani diadakan dengan merata.

III. BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAI$IPER.TAHANAN.

Pembagian Daerah dan djumlah tingkatan ( S 392)

1. Ajat b, sub (1) s/d sub (5) diadjukan perubahan sehinggaseluruhnja berbunji sebagai berikut:,,1. Seluruh wilajah Indonesia dibagi habis dalam Daerah-

daerah Swatantra".,,2. Daerah Administratif harus diartikan sebagai suatu bentuk

pengawasan Pusat atas Daerah-daerah swatantra jangdilalrukan oleh Departemen DNOD, den"gan mengadakanBiro-biro, seperti Biro Djawa, Kalimantan, Sulawesi dansebagainja. Biro-biro tersebut termasuk dalam bagian Oto-nomi dan Desentralisasi/Departemen DNOD".

,,3. Daerah swatantra terdiri dari 3 tingkatan, tingkat I dan IIsebagaimana jang telah ada dan jang masih akan diadakanberdasarkan perundang-undangan jang telah ada, TingkatIII diadakan pada daerah ketjamatan atau daerah kesatuan

' masj,arakat hukum jang tjukup besar, atau d.ari gabunganbeberapa desa".

,,4. Daerah Swatantra Tingkat III pada achirnja hams meng-gantikan kesatuan-kesatuan masjarakat hukum terendah".

,,5. Tidak setudju adanja Propinsi administratif.Pulau Sulawesi supaja dibagi mendjadi 4 Daerah Swatan-tra Tingkat I".

,,6. Tidak setudju Pola jang hendak menempatkan swatantratingkat I didaerah keresidenan dan tingkat II didaerah ke-tjamatan".

,,7. Keresidenan supaja dihapuskan dan pegawai-pegawainja di-tampung didalam daerah swatantra I dan II".

2. Harus segera adanja ketentuan dalam Undang-und.ang Organikjang membagi habis seluruh wilajah R.I. dalam tiga tingkatanDaerah Swatantra, sebagai pelaksanaaR U.U.D. fasal 18.

Desentralisasi ($ 393).

3. Mengharap kepada Presiden untuk membikin Undang-undangPokok tentang Pemerintahan Daerah tersebut setjepat mungkindengan bekerdja sarna dengan D.P.R.-G.R. Dan dalam penjusun-an Undang-undang Pokok Pemerintahan Daerah ini hendaklahdihindarkan doublures terutama mengenai tugas dam wewenang.

+. Ajat: h no. 7 dirobah sebagai berikut:' ,,adanja pengawasan iang preventif dan repressif".

318

Page 319: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pemerintahan Daerah (S 393)

(a) Harus segera diadakan satu sadja Undang-undang PokokTentang Pemerintahan Daerah jang mentjakup segala po-kok-pokok (usul-usul) jang progresif, dari TJ.U. No. 2211948,U.U. No. L/L957, Pen Pres. No. 6/L959 dan Pen. Pres.No. 5/1960, sesuai dengan idee demokrasi terpimpin.

(b) Untuk mentjapai effisiensi, setiap penjerahan tugas danwewenang hendaknja diatur sedemikian, sehingga tidakmengakibatkan terdjadinja doublures dalam bidang-bidangtugas dan wewenang tersebut.

Pemerintahan Desa (S 396).(a) Aparatur Pemerintahan Desa.

(I) Untuk penjempurnaan aparatur Pemerintahan Desadalam rangka penjelenggaraan Pola PembangunanSemesta, perlu memperlengkapi Undang-undang Po-kok Pemerintahan Daerah No. 1/1959 dengan pelak-sanaan pembentukan Pemerintah Daerah tingkat III.

(II) Semua warga penduduk desa baik pria maupun wanitaberhak memilih dan dipilih.

(b) Perumah-tanggaan desa.

Hak desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganjasendiri diatur dengan Undang-undang.

(c) Rukun Kampung/Rukun Tetangga.Dasar pembentukan disesuaikan dengan andjuran Presidentanggal 17 Agustus 1960.

(d) Dalam pembentukan Pemerintah Daswati III harus mem-perhatilian faktor pslrchologis.

(e) Adanja djaminan Undang-und.ang hak sama bagi pria danwanita untuk memilih dan dipilih sebagai Kepala Desa.

(f) Perlu adanja Undang-undang Nasional jang tidak meng-hambat perkembangan desa dan diantaranja mengatur:(D aparatur pemerintah desa,(n) tugas dan. wewenang desa.(m) penggabungan desadesa dengan ditjabutnja I.G.O.-

I.G.O.B. dan lain-lain peraturan kedesaan jang ber-bau kolonial dan te6dal.

(g) Harus segera diadakan retooling tentang Desa dengan meng-. ganti segala peraturan perundangan Desa kolonial dengan

Undang-undang Nasional iang mengatur:(I) aparatur Pemerintah Desa"(il) tugas dan wewenang Desa.(III) jang memungkinkan penggabungan-penggabungan

Desa.

319

Page 320: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7.

Pembangunan Masjarakat Desa (P.M.D.) (S 397).

Untuk rnentjapai pembangunan masjarakat desa harus dilaksa-nakan:(a) Landreforrn dalam tahap I pelaksanaan Sernesta Berentja-. m, melaksanakan lJndang-undang Pokok Agraria dan Un'dang-undang tentang Perdjandjian Bagi Hasil.(b) Pemtentukan Daswati III setingkat dengan Ketjamatan.

Pelaksanaan, bimbingan dan bantuan pembiajaan dan Teknikdari Pemerintah diserahkan kepada Daswati III.Projek pembangunan dimulai dan dititik-beratkan kepada bidang-bidang jtt g langsung dengan usaha mempertinggi produksi san-dang-pangin (pertanian, pengairan, perikanan, peternakan d,_an

indusfri keradjinan), serta dilapangan pendidikan dan kebuda-jaan rakjat.Untuk effisiensi Fembangrrnan Semesta perlu dilaksanakan prin-sip rural development, didalam arti _pembangunan projek-projekjang memenuhi kebutuhan lebih tlari satu desa.

Landreform (S 398).a. untuk bisa menilai setjara tepat bisa dibandingkan kenja-

taan bahwa pola dari Depernas masih menerima dan mem-pergunakan istilah ,,menjesuaikan U.U. Agraria 1870 denganbaluan Negara", sedangkan U.U' Pokok Agraria Septemter1960 sudah- tegas-tegas mentjabutnja dan akan menggantinjadengan U.U. lain.

b. ,,Landreform berarti ... . . . bagian mutlak revolusi Ind.onesia".,,Revotusi Indonesia tanpa landreform adalah sama- -sadjadengan gedung tanpa alas". (Lihat Djarek halarnan 34).

c. Dengan pertimbangan-pertimbangan jang dikemukakan di-dalam diktum, maka diusulkan plafond, maximum setjararata-rata sebagai berikut:(a) Daerah jang berpenduduk sampai 100/kmz, maksimum

15 ha.(b) s.d.a. 101 sampai 250/kmz, 10 ha.(c) s.d.a. 251 sampai 450/kmz,77/2 h.a.(d) s.d.a. 457lkmz keatas, 5 ha.

Itu semuanja mengenai tanah sawah, sedangkan menge,naitanah kering djumlah tanah ditambah dengan 20% daridjumlah itu.Kepada pemilik-pemilik tanah jang diamloil tanahnja olehNegara diberi ganti kerugian iang ditentukan oleh Pemerin-tah; tanah-tanah jang dikuasai oleh kaum imperialis qaljang mendjadi kepunjaan kaum kontra revolusi disita olehPemerintah tanpa ganti'kerugian.Batas minimum hanja ditentukan untuk ,memudahkan antjer-antjer pembagian tanah kepada mereka jang kekurangantanlh garapan dan mengingat kesanggupan mengerdjakan

8.

9.

10.

11.

d.

320

e.

Page 321: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

13.

14.

15.

dari seseorang dan sama sekali tidak ditudjukan untuk me-likwidasi tanah garapan kaum tani- dibawah-minirnum. Batasminimum diperkirakan 1 - 2 hra.

f. lf{iq\ bumj jalg sedjak revolusi sudah dihapus tapi jangfini^$ilid3e_Lran kembali sebagai padjak Hasil -Bumi herisaikl. 30 kali lipat, hendaknja ditindjau kembali.g. untu! mendjamin bahwa tidak akan terdjadi akumulasi ta-nah disatu tangan kembali dan dilain filrak disintegrasinjakaum tani jang hanja memiliki tanah garapan dalam aSumtiujang mi'imum itu, maka hendaknja dipersiapkan oleh pe-merintah ,,djalan koperasi produksi pertanian" (gotong-rojong) bagi kaum tlni dengan sukarela dengan tanah gi-rapan dan tenaga kerdja sebagai saham Pemerintah membdrikredit, bantuan alat dan teknik dan lain-lain.

Keiebihan tanah Pertanian dari batas maximum itu dikuasai olehNggara dan dibagikan kepada bumh-tani dan tani-miskin jangtidak mempunjailkurang tanah garapan.Kepada m_ereka jang setjara defacto meng.garap suatu tanahpkgn mendapat prioriteit didalam pembagian tanah itu, ketjualikalau kepentingan negara/masjarakat rr,enghendaki lain.Pemerintah

- dapat mengambil tindakan lain dengan mengganti

setjara lajak.Melaksanakan setjara konsekwen Undang-undang penghapusanTanah Partikelir, Undang-undang Bagi Hasil dan djuga supajadiadakan Undang-undang tersendiri jang mengatur laerah k-e-hutanan.

Perlu pembentukan Pa^nitia di Pusat maupun daerah denganmengikut-sertakan rvakil-wakil organisasi massa tani revoluiio-ner jang akan mendampingi pemerintah dalam melaksanakanLandreform.Penanaman modal asing dilapangan Agraria tidak dapat dibe-4arkan, akan diutamakan bantuan dan pindjaman luar Negeridala"m bentuk kredit jang tidak mengikat.

Penjebaran Tenaga Pembangunan (Transmigrasi) ($ 399).16. a. Harus diadakan persiapan jang pantas dan teliti didaerah

jang bakal ditudju. Djuga diatur transmigrasi kolektif jangrombongannja meliputi berbagai lapa"ngan keahlian dan di-perhatikan perspektif koordinasi dengan potensi masjarakatdaerah jang ditudju.Perlu perhatian jang tjukup untuk pembangunan desa dise-kitar d.aerah transmigrasi. Pembangung,n didaerah d.esa-desaitu supaja seimbang dengan keadaan daerah transmigrasignt1t! ryentjggah timbutnja perasaan d.ianak-tirikan dari pen-duduk daerah tersebut.Transmigrasi lokal djuga mempakan usaha jang sedjalandengan prinsip mentjegah perasaan dianak-tirikan ifu: Di-

23\lB (21)321

Page 322: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

LT,

18.

samping itu perlu koordinasi antar Departemen d.an Djawatanserta Pemerintah Daerah. Perlu pula diikut-sertakan wakil-wakil dari organisasi massa tani dalam penjelenggaraantransmigrasi.

d. Untuk menampung demobilisasi angkatan bersendjata dankaum veteran perlu dibuka tanah baru diluar Djawa, Maduradan Bali dalam rangka potensi pertahanan nasional setjarakeselumhan.

e. Djatah transmigrasi dari Rentjana Pola dinaikkan dan di-sesuaikan dari 250.000 orang mendjadi 1.500.000 untuk tahapI Pola Pembangunan.

Penjebalan tenaga pembangunan (Transmigrasi) harus setjarameluas dan merata keseluruh wilajah Republik Indonesia. -

Mendorong dan memberikan bantuan kepada transmigrasi spon-tan setjara intensif berupa fasilitet untuk pengangkutan danpemondokan didalam perdjalanan. Pemerintah Pusat dan Daerahmeli.ksanakan transmigrasi lokal dengan memberikan bantuandan pimpinan seperlunja.

Pembukaan tanah tidak diserahkan kepada mod.al asing, tetapidilakukan oleh Pemerintah sendiri (pusat dan/ataa Daeiah) danPenrsahaan-perusahaan Nasional. Disamping itu dapat diterimakredit j"trg tidak mengikat dari luar Negeri untuk pembukaantanah dan bantuan tenaga-tenaga ahli.Koperasi (S 400).

Dalam tatrap pertama Pembangunan Nasional semesta Ereren-tjana-hendaknja diusahakan setjepat-tjepatnja berdirinja Kope-rasi disemua desa diseluruh wilajah Republik Indonesii:(a) Koperasi Penggarapan tanah;(b) Koperasi Pembelian alat-alat Pertanian;(c) Koperasi Pembelian Rabuk;(d) Koperasi Transport;(e) Koperasi Kebutuhan sehari-hari;(f) Koperasi Kredit dan Lumbung;(S) Koperasi-koperasi Nelajan;den_gan 4isertai_pendidikan kader Koperasi jang mentjukupi ke-perluan dialas dan perlindungan atas usaha-usaha Koperaii ter-sebut oleh Instansi Pemerintah.

Pengerahan Tenaga Rakjat (S 401).

palqm bidang pengerahan tenaga rakjat hendaknja diadakankerdja-sama dengan Front Nasional untuk mendjamin kelan-tjaran pelaksanaan Program Kabinet dan pelaksanaan usaha-usaha Pola Pembangunan Nasional semesta Berentjana, dengansistim perlombaan kerdja jang gairah, bebas dari sifat-sifat pak-saan tekanan.

19.

20.

322

Page 323: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

22.

I1I

.

I

Pemndang-undangan dan Kependjaraan ( $ 402) .

Pembinaan hukum Nasional agar, berlandaskan pada hukumadat jang sesuai dengan perkembangan kesedaran rakjat Indo-nesia dan tidak menghambat tertjiptanja masjarakat adil danmakmur.

Perlu ddanja rumah-nrmah Pendidikan Negara chusus untukanak-anak nakal dan disamping pembangunan nrmah-rumahpendjara m-odern, dibangun rumah-rumah pendjara baru seba-gai pengganti mmah-rumah pendjara jang lama.

Fakta-fakta jang mempengaruhi (S 405).

Ajat j). sebagai tambahan baru, berbunji:,,Pembangunan Angkatan Bersendjata meliputi dua matjam pem-bangunan, jaitu pembangunan jang bersifat produktif. DanPembangunan Semesta jang akan dilantjarkan adalah pem-bangunan produktif. Oleh karena itu, biaja Rp. 30 miljar jangdisediakan untuk pembangunan projek-projek chusus dibidangkeamanan /pefiahanan tak lain dan tak bukan adalah diperun-tukan untuk pembangunan projek-projek chusus jang bersifat-produktif. Oleh karena itu pula biaja pembangunan konsumptifdari Angkatan Bersendjata, harus dibebankan kepada anggaranNegara dari tahun ke-tahun. Hal ini berarti bahwa rentjana-rentjana pembangunan konsumptif Angkatan Bersendjata akanbanjak tergantung d.ari kemampuan keuangan negara dari tahunke-tahun. Anggaran Rp. 30 miljar untuk pembangunan produk-tif itu kiranja tidak akan tjukup menarnpung semua keinginan-keinginan pembangunan projek-projek produksi. Oleh karena ituanggaran Rp. 30 miljar itu berupa modal untuk seked.ar memulaimempersiapkan setjara prioritet dasar-dasar bagi projek-projekproduksi. Angkatan Bersendjata jang dalam tahap pertama Pem-bangunan Semesta selandjutnja berbentuk,,Research", jang lam-bat-laun dalarn tahap Pembangunan Seniesta selandjutnja akan.dikembangkan mendjadi lembaga-lembaga produksi didalam artijang sebenar-benarnja.

Selandjutnja perlu diperhatikan, bahwa:(1) Pembangunan Angkatan Bersendjata dalam tahap pertama

dari pada Rentjana Pembangunan Semesta hanrs merupa-kan landasan bagi pembangunan Angkatan Bersendjata.djangka waktu pandjang, dan tiap langkah madju dalampada itu harus merupakan hasil jang diharapkan keamanandalam Negeri dan menambah kesiapan d.alam menghadapisoal Irian Barat.

(2) Dengan sendirinja kebidjaksanaan pembangunan AngkatanBersendjata nanti harus merupakan integral dari pada ke-bidjaksanaan Pemba.ngunan Semesta, dan pembangunan d.aripada masing-masing Angkatan disynchronisasikan denganpembangunan lain-lain Angkatan.

23.

24.

323

Page 324: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1.

(3) Pemakaian t_enaga ?sing dalam pembangunan AngkatanBersendjata harus diatur dengan suatu plraturan clhusus.Tenaga-tenaga aling itu sebaiknja merup-akan perorangan-perorangan sivil jang bekerdja pada kita atas dasar konlrakuntuk walrtu t a 2 tahun, dan dimana perlu sesudah itukontrak dapat diperpandiang. Tidak tepat kiranja bila kon-trak-kontrak_ itu mempunjai status dipromatik dan militer,status manl bis-a mempunjai konsekwensi-konsekwensi jangberat bagi kita".

rV. BIDANG PRODUKSI.

Pangan.Menerima dan menjetudjui garis-garis besar pembangunan bi-dang produksi pangan seperti terbentang didalam Buku kesatudji[d III, S 416 s/d S 449, jang menudju p_ada selfsupporting.Mengutamakan produksi bahan pangan pada perluasan produksipadi dan djagung, kehewanan dan peternakan, perikanan daratdan laut.Mengandjurkan tjara-tjara untuk meningkatkan produksi pangan(intensifikasi-ekstensifikasi) sebagai berikut:(a) Padi dan Djagung:

,,11. Mengandjurkan agar Pemerintah segera melaksanakanland,reform dan land-use sebagai pelaksanaan Und.ang-undang Pokok Agraria".

,,22. Menggerakkan setjara massal pemberantasan hamadengan mengikut-sertakan aktivitet penerbangan".

,,33. Mengadakan gerakan massal tentang pembuatan pu-puk kompos dalam rangka pembersihan kota".

,,44. Memperluas areal tanah garapan".,,55. Intensifikasi penanaman, perbaikan tjara bekerdja,

pemupukan, perbaikan bibit, terassering dll.".,,96. Supaja Badan Perusahaan untuk menambah Bahan-

bahan Makanan dan Pembukaan Tanah (B.M.P.T.)jang ada sekarang benar-benar dapat memberi bantuankepada rakjat tani dalam menambah produksi beras,terutania d.itanah-tanah kering."

,,77. Supaja didaerah-d.aerah penghasil djagung diadakandjagung-centra".

(b) Kehewanan dan Peternaka^n:,,11. Mengandjurkan supaja, dalam intensifikasi peterna-

kan, lebih diutamakan penjempurnaan bibit-bibit dalamnegeri dan bila perlu baru diimport dari luar negeri".

,,22. Mengandjurkan supaja, dalam hal memberantas penja-kit ajam, Pemerintah menaruh perhatian terhadappembikinan obat ,,fnoly", hasil penemuan bangsa Indo-nesia send.iri, disamping obat-obat lainnja serta mema-sukannja kedalam rentjana industri perobatan".

2.

3.

324

Page 325: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+I

,,33. Mengandjurkan perhatian terhadap makanan hewnn,antara lain jang berasal dari afval pertanian, dan se-baliknja afval hewan didjadikan pupuk".

(c) Perikanan Darat Laut.,,11. Mengandjurkan agar didaerah-d.aerah penghasil ikan

diadakan gerakan penambahan perahu-perahu nelajanguna menudju terbentuknja armada nelajan".

,,22. Aga! para nelajan dilengkapi dengan alat-alat jang di-butuhkan sesuai dengan kemadjuan teknik, antara lainmotorisasi, bantuan penerbalrgan dalam segala kebu-tuhannja, termasuk pembuatan galangan-galangankapal nelajan".

(d) Perkebunan dan Kehutanan.,,11. Agar supaja diadakan peremadjaan segala tana^man

perdagangan dan menambah areal untuk mempertinggiproduksi. Peremadjaan itu meliputi perusahaan pei-kebunan dan perkebunan rakjat".

,r22. Agar diadakan gerakan penghidjauan tanah-tanahjang gundul untuk mentjegah erosi jang mendjadipenghambat besar bagi para petani".

,,33. Mengandjurkan bantuan penerbangan dalam hal pem-berantasan kebakaran huta,n""

{enjetudjuj rentjana Depernas dalam target usha tiap tahunfqlgm produksi beras dan bahan pangan lainnja, seperti ter-lukis didaiam S 42L samapai dengan $ 428, Buku kesatu, djilidIII, bab 31, sub 1.Menjarankan sebagai kebidjaksanaan penjelenggaraan usaha-usaha pokok-pokok penting sebagai berikut :

(a) Koperasi :

,,11. Agar dalam produksi pangan dipergunakan Koperasi-koperasi Produksi dilapangan Pertanian, Perikanandan Kehewanan".

,,22. Supaja fungsi Koperasi dimasukkan kedalam $ 430,S 433 dan $ 436 Buku kesatu, djilid III bab 31, sub 1".

(b) Perindustrian :

Hendaknja pembangunan perindustrian d.isesuaikan denganhasil produksi pertanian, perikanan, peternakan, sertamemprodusir alat-alat pertanian.

(c) Supaja diadakan BRIGADE PEMBANGUNAN jang mobituntuk mendjamin lantjarnja pekerdjaan transmigrasi jangtelah direntjanakan dan sebelum diadakan pemindahantransmigran.

(b) Perkreditan:Perkreditan untuk rakjat tani/nelajan, baik berupa naturamaupun uang, supaja diberikan tepat pada waktunja, ttru-dah dan rendah bunganja, serta setjara kontinu

325

Page 326: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2.

3.

4.

(c) Tenaga:,,11. Pengerahan tenaga-m,assa setjara effisien dibidang pro-

duksi tanpa penambahan beban dan pengorbanari5angberlebihan".

,,22. Ikut sertanja rakjat harus bertudjuan pembahan su-sunan m_asjarakat j_ang lebih baik, dimana sand.angpangan dan perumahan dapat dipenuhi setjara mini--mal".

,,33. Pendidikan tenaga-tenaga ahli supaja diarahkan un-tuk memprodusir tenaga-tenaga spesialisasi disegalabidang pembangunan. Dalam nal pendidikan ahtlahlipertanian supaja diusahakan praktek membimbingrakjat petani".

Sandang.Menjetudjui Garis-garis Besar Pembangunan bidang produksisandang seperti terbentang didalam Buku kesatu, Djilid III,$ 450 s/d $ 476, jang bertudjuan produksi guna mentjapai self-supporting dibidang sandang dalam arti :a. Pengelohan bahan baku sampai mendjadi hasil terachir.b. Penjediaan bahan baku dengan djafan menghasilkan sendiri.Menjetudjui rentjana persediaan sandang jang akan dilaksana-kan taraf demi taraf, sesuai $ 452 Buku kesatu tersebut.Menjetudjui penjediaan bahan baku jang berupa kapas, rayondan rami, untuk mentjukupi rentjana penjerahan sandang.Menjetudjui usaha mentjapai selfsupporting dalam bahan bakud.engan djalan penrsahaan penanaman kapas sampai kepada pe-ngolahannja mendjadi hasil jang terachir, dilaksanakanhja ren-tjana produks! rami serta rentjana peradjutan. Mengandjurkansabagai djaminan kelantjaran industri sand.ang sebagai berikut:a. Mengembangkan kreasi rakjat didalam bidang sandang;b. Mempertinggi produktivitet tenaga dan enthousiasme be-

kerdja dengan berpedoman pada Amanat Presiden jang ter-tulis, tanggal 28-8-1959, Buku kesatu halaman 44. Untukini fungsi penerangan adalah urgen !

c. Mengadakan retooling terhadap aparat-aparat jang ternjatatidak mampu melaksanakan pola Pembangunan SemestaBerentjana. ini;

b. Penempatan projek-projek/pabrik-pabrik sandang hendak-nja sedemikian flp&, sehingga dapat mendjamin kelantjar-an dan meratanja distribusi-sand.ang, sehingga dapat sam-pai pada seluruh masjarakat Indonesia, mengingat bahwaIndonesia adalah negara kepulauan.

Industri Berat.Menjetudjui garis-garis besar pembangunan bidang produksiindustri berat sebagaimana termaktub dalam Buku kesatu, Dji-lid III, Bab 31, Sub 3, S 477 s/d $ 491, jang dilengkapi denganpikiran-pikiran jang terdapat dalam Buku kelima, Djilid XIV

41.

326

Page 327: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

3.

4.

Pola Pendjelasan.Mengutamakar, pembangunan, perluasan dan perbaikan indus-tri berat jang menghasilkan bahan-bahan dan tenaga listrikuntuk pelaksanaan industrialisagi, temtama dalam bidang pe-menuhan kebutuhan sandang-pangan dan pengangkutan.

Menjesuaikan pembiajaan dengan pengutamaan dan volumenja.Manpower-management dan manpower-building diorganisasikandan dikoordinasikan setjara efektif.Menjerahkan agar :

a. daerah-daerah jang sekarang mempunjai kekajaan alam,jang segera dapat diusahakan, mendapat perhatian lebihbesar d.alam alokasi pendirian industri berat.

b. diadakan djaminan pelaksaanaan land.-reform dan land,-useguna keperluan tempat-tempat (tanah) jang tepat menurutperhitungan ekonomi penrsahaan.c. mendjadikan pembuatan galangan-galangan kapal, sedangdan besar, industri perkapalan, projek pembangunan indus-tri berat.dilakukan exploitasi (setidak-tidaknja sun/ey) atas penam-bangan nikkel dan emas jang tidak terdapat dalam PolaProjek.supaja pembiajaan survey itu dibebankan pada AnggaranBelandja Pembangunan Semesta.

Industri Ringan.

Menjetudjui garis besar pembangunan -industri ringan sepertitermaktub didalam Buku kesatu, Djilid III, Bab 31, Sub 3,S 477,492 sld $ 495.

Mengandjurkan agar :

a. Industri rfurgan dan industri konsumsi barang vital milikmodal Negara setjepat dan sebanjak mungkin mendjalankanekspansi dan mendjadi inti dari perusahaan-penrsahaan go-longan sedjenis.

b. Tid.ah men-swastakan perusahaan Negara vital jang sudahada.

Mengintensifkan kenaikan produksi bahan ekspor.

Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian untuk menaikkanproduksi dalam negeri berupa hasil-hasil bahan makanan danpakaian supaja dalam waktu jang singkat produksi sandang-pangan mentjapai taraf self-supporting.

Mengadakan research dibidang pembangunan dengan dasar"development project".Mengharuskan keselarasan ant_ara industri berat dan ringandisatu pihak dengan industri Angkatan Bersendjata dilain pihak.

1.

3.

4.

.t)j

\a

Page 328: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7. Mengutam"k?o pendirian industri-industri pengolahan bahan-bahan mentah hasil dalam negeri mendjadi darang-barang jangsiap untuk dipakai.

8. Meljesuaikan penertiban dan penjernpurnaan pelajaran dan pe-fjebara_n galangan-galangan kapal dengan t'Nalion-buildinig"dan kebutuhan eEonomi jang merata, -mengingat sifat d;nbentuk kepulauan Negara [ita.Perobatan.

1. Menjetudjui maksud pembangunan bidang produksi perobatanseperti termaktub dalam Buku kesatu ajiUa III, Bab 81.

2. Mengandjurkan agar ;

a. segera dikeluarkan Undang-undang Pharmasi beserta per-aturan-peraturan jang mengatur soal-soal dunia pharmasi.

b. legera _ menerbitkan buku pharmacopea Indonesia, begitu

djuga buku-buku jang memberi petundjuk tentang tjara-tjara pemeriksaan dan alat-alat jang berhubungan denganatau jang dipakai untuk kesehatan rakjat.

3. Mengandjurkan dibentuknja suatu Dewan pharmasi jang ber-kedudukan di Departemen Kesehatan, jang anggota-anggotanjaterdiri atas Pemerintah dan swasta jang mempunjai reputalibaik serta mempunjai keahlian jang tinggi mutunji.

4. Pemerintah mendirikan dan memperluas Lembaga-lembaga, La-boratoria Hortus-Medicus dan Lembaga-lembaga jang langsungberhubungan dengan soal-soal pharmasi, pembuat-an vaccin dansera untuk manusia dan hewan.

5. Sedjalan dengan tarap kemadjuan dunia kesehatan di rndonesia,Pemerintah mendirikan Lembaga-lembaga Kimia jang berhu-bungan dengan pertahanan negara.

6. Semua obat-obat dan bahan-bahan baku jang.berasal baik dariimpgl_maupun dari dalam negeri harus mendapat pengesaha^nsertifikat hasil pemeriksaan Lembaga pemeriksaan onat--obatanDepartemen Kesehatan Republik Indonesia.

7 . Perlu diusahakan tambahan ahli akademisi dan menengah, jangmerupakan suatu team dalam perindustrian perobatan.

8. a. untuk memberantas penjakit rakjat, penjakit ternak, hamatanam-tanaman dan lain-lain penjakit perlu dibangun rndus-tri Kimr,a Dasar, rndustri pharmasi/yaanu ob6t, pabrikAssembling dan pabrik kosmetika, vaccin, sera.

b. Menganiliqa gb-at-obat diamu setjara ilmiah dengan meng-gunakannja dalam pengobatan.

9. Perdagangan obata. Menggunakan untuk mengekspor kelebihan hasil obat/bahan

kimia keluar negeri, terutama kenegara-negara Rdia danAfrika.

328

--{

fI

Page 329: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

IiI

I

b. Hendaknja Pemerintah mengatur dan mengawasi obat-obatpale1t buatan luar dan dalam negeri beg-itu pula pabrik-pabrik obat.

c. Bahan-bahan obat dalam negeri jang diekspor keluar harus{iperiks_a lebih dahulu oleh FemerinTah teritang nilai, *ofudan kadarnja.

d. Pabrik-pabrik obat pemerintah dan swasta jang bonafid.ehanrs mendapat bimbingan dan bantuan berupj tr"."t

"i-nasehat dan materi untuk menudju ke kesempu"haan pelak-sanaan dan Pembangu_nan semesla sebelum ^proses reif ge-nerating berlaku penuh.

Perawatan dan Distribusi.

untuk dapat meratakan pembagian obat-obatan hams ditempuhsistim distribusi obat-gbat jang baik seperti penjebaran apotiek-apotek (49" dokter-dolter) sedikit-dikitnja sebuah ditempatDaswati rr, Drogisterij (Rumah-nrma^h obat) dan Toko-t6koobat.

4_g"l Pemerintah segera melaksanakan undang-undang pokokKesehatan.

Agar P_emerintah melaksanakan inventarisasi, penertiban danpengendalian segala alat-alat produksi jang sudah ada untukmentjapai qfficiency.

V. BIDANG DISTRIBUSI DAN PERHUBUNGAN.

Distribusi dan Komunikasi.

Pemerintah mengatur.dan memimpin setjara aktif bidang dis-tribusi dan menguasai serta mengawasi pelaksanaannja.-Pe-rsediaa{/nenjalura4 bahan-bahan penting untuk kehidupanlakja!, bahan-bahan baku/pelolong bagi industri vital, im-pordan ekspor berangsur-angsur dikuasai din diselenggarakan oiehNegara.

segala kegiatan distribusi diarahkan supaja barang-barang tibadengan tjepat, merata dan murah ketangan rakjat.

Mengikut-sertakan. k_operasi, R.T. R.K. dan sedjenisnja danswasta nasional untuk membantu kelantjaran dalam penjaluranbarang-barang sandang-pangan rakjat.

P_e_mbangunan komunikasi antara berbagai djenis angkutan baikdidarat, laut maupun- udara, merupakan situ sistiin jang se-imba1g.._ untuk mentjapai maksud ini perru adanja koord"inasijang baik diantara ketiga djenis perhuSungan teriebut.

10.

{l.

I.

I'1.

I

j

i't,.'|I

3.

329

Page 330: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Politik harga.Politik harga barang-barang konsumsi dalam negeri didasarkanEepada azas serendah mungkin sesuai dengan aaia fen rakjatdengan ketentuan-ketentuan :

persidiaan jang tjukup,persediaan penimbunan,pengendalian harga,kelantjaran distribusi dan pengawasan jang tjermat,

Politik harga barang ekspor didasarkan kepada pendapatanjang lajak bagi penghasil dengan memilih paiaran j*ttg meng-untungkan.

Perhubungan Darat.

Buku kesatu Djilid III, $ 526, halaman 592.supaja diadakan normalisasi dan standardisasi sedjauh mungkinryenggnai lebar ril kereta api dan alat-alat pengangkutan sertaala\alat/perlengllapan lainnja dan supaja aipertritikan peng-angkutan berat (baru) untuk keperluan Keamanan/pertahlnan.Buku kesatu Djilid IU $ 526, halaman bg2.Kata-kata dalam pun! b. 7 supaja berbunji sebagai berikut :

l[g*p"oPq{*h _procedure dan menjediakan tjukup d.evisen un-tuk pembelian barang-barang atau alat-alat iritat.Pengangkqtan melalui.sungai (inland water transport) sangatperlu_mendapat perhatian, karena dibeberapa daerai (Kalimin-tan, sumatera) pgruqakan djenis angkutan jang sangat vital.pglam bidang ini tjampur tangan Pemerinlatipaer6h diper-lukan.

?31"* mengadakan_ perbaikan dan atau pembuatan djatan-$ja|_an raja banr maka prioritet pelaksanaanh3a adalah se-bagaiberikut :

a. djalan jang mempunjai nilai strategis.b. djaJln jq"_g langsung berkepentingan/berhubungan d.engan

objek-objek Pembangunan slmesta iiri datam Eiaang Fro-duksi.

e. perbaikan dan/ataa pembuatan djalan-djalan baru antararbukota Daswati r dengan rbukotakabup-aten (Daswati rI).

d. perbaikan dan/atau pembuatan djalan-djalan baru antaraIbukota Kabupaten dengan Ibukota Ketjamatan.

Pembuata.n djalan baru agar diutamakan djalan-djaran ,,Trans-t_umatera", .termasuk projek djalan Takengon-Biangkedjeren-$o_t ti"l-g (Atjeh) supaja dimasukkan tahap I, dan ,,frans.Sulawesi", jang mempunjai nilai strategie sangat besar.

rndustri.j?ng_.meqjangkut alat-alat kendaraan bermotor supajaproduksinja diperbesar.

.t

6.

t.

8.v

11.

g

t

L2.

Page 331: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

13. D.A.M.R.I. sebagai Penrsahaan Negara untuk a^ngkutan djalanraya, baik mengenai djumlah kendaraannja (tenttama peng-angkutan dengan truck), maupun mengenai wilajah kegiatan-nja, supaja diperluas.Dengan demikian D.A.M.R.I. dapat didjadikan satu ,,tamankendaraan tjadangan strategis" bagi keperluan,,Keamanan/Pertahana"n dan dapat mengatur penjaluran bara"ng-barangpenting bagi masjarakat".Pos, Telegrap dan Telepon.

Monopoli oleh Negara i Sedjiwa dengan apa jang termaktubdalam Undang-undang Dasar tahun L945 pasal 33, maka per-hubungan Pos dan Telekomunikasi selekasnja mendjadi mono-poli Negara.

Sifat sosial dan bedriEifsekonomis dari Pos dan Telekomrurikasi.Perhubungan Pos dan Telekomunikasi jang menrpakan satukesatua^n Penrsahaan Negara itu diselenggarakan berdasarkanhaluan sosial d:tn bedrijfsekonomis.Standardisasi peralatan Pos dan Telekomunikasi. Perlu didja-lankan usahalusaha kearah standardisasi dari peralatan Tele-komunikasi jang ada di P.T.T., dengan djalan mengurangi ma-tjam-matjam merk sampai batas-batas tertentu.Perhubungan Laut.Pada prinsipnja dapat disetudjui menitik-beratkan pada:

Keamanan Pelajaran dan

Kepelabuhan (termasuk dok-dok/perbengkelan).Dalam hubungan kedua bidang pokok itu pendidikan tenaga-tenaga atrli-kader dan penertiban management hanrs mendapatperhatian sebesar-besarnja dan harus dilaksanakan. Demikianpula fasilitet-fasilitet kepelabuhan port-equipment (haven-ma-teriaal) hams mendapat perhatian sepenuhnja.

Pelajaran Niaga : Tambahan djumlahnja tonnage armada pe-Iajaran, baik armada pelajaran dalam negeri, maupun armadapelajaran samudera (untuk melajani pelajaran perdg,ganganIuar negeri/foreign trade) supaja disesuaikan dengan kebutulankonkril dengan mengingat/memperhatikan kemampuan da"npersediaan tenaga-tenaga ahli/kader serta management, den_ganketentuan komando posisi ada ditangan Pemerintah, antara lainmengkoordinasi alat'alat perhubungan laut iang ada dan meng-awasi penggunaannja.

Pembiajaan : Dalam hubungan Pelajaran Niaga, KeamananPelajaran dan Kepelabuhan berpendapat, agar untuk djangkawaktu tertentu dapat dipertimbangkan penerimaan bantuanluar negeri dari manapun djuga datangnja jang tidak mengikatdan tidak merugikan perdjuangan rakjat Indonesia dibidangPembangunan Maritim tertentu, antara lain'dok-dok, perbeng-kelan, pelajaran niaga, termasuk pendidikan tenaga-tenaga

,l

{;v

t-

t.I

i-

]..4.

16.

47.

18.

19.

331

Page 332: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

20.

22.

24.

1.

2L,

23.

ahli/kader, sebagaimana disinggung dalam Amanat presidenpada_

- Pembukaan Sidang Pertama MPRS tanggal 10 Nopem.

ber 1960Perhubungan Udara.Perbandingtl prioritas antara usaha-usaha pembangunan pe-nerbangan F'eederlines, rnter-island communication dan rnter-national Network.Prioritas pembangunan diberikan kepada bidang Feederlines,menjusul intensifikasi dari rnter-island Communication danachirnja usaha-usaha kearah turut-sertanja rndonesia kedalamInternational Network.standardisasi alat-alat Penerbangan. usaha-usaha kearah stan.dardisasi hams diatur sedemikian rupa, atau diberi pembatasan-pembatasan seperlunja, sehingga Politik Bebas dan Aktif darinegara dapat tetap dipertahankan.Penjaluran bahan bakar untuk Perhubungan udara. persoalanpenjSruran bahan bakar untuk perhubungan udara hendaknjaAenfaplt tempat jang penting didalam rentiana pembanguninNasional Semesta Berentjana tahap pertama ini.Tourisme.Pembangunan Gedung-gedung Kebudajaan untuk membantungngerybangkan dan mempertinggi mutu kebudajaan/kesenian$clqpryh pgsqt tourisme perlu mendapat perhatiair.Perihal kebudaiaaS sepagqi objek tourisme, hend.aknja dipeli-hara kepribadian da"n keaslian Indonesia.IV. BIDANG KEUANGAN DAN PEMBIAJAAN.sumber-sumber pembiajaan bagi pembangunan semesta bisa{jyg" $dap_at d{am sektor rupiah dari uang sanering jang telahdilakukan, keuntungan perusahaan-perusahaan, sirip-"anJn-sim-panan

-masja_rakat deng.an memperhitungkan guided siving hasillandreform dan sebagaj"jp. Dalam sekior de-visen sumbei pem-biaj-aan bisa didapaf dari memperbanjak produksi dan eklporhasil-hasil pertambangan dan pertanian dan kredit dari luarnggqn (ekspor minjak bumi, [aju, kopra, timah, aluminiun,nikel, mangaan, mas dan tambahan t<r6dt tainnji)seiring_$en-gan kenaikan produksi dibidang barang-barang kon-sumsi didalam n_egeri harus dapat diatasl pening:kata^n Ekspor9engan -

memperluas_ pasar dunia dan meiraiariin pereaaianbarang-bgang_ unJu-k keperluan pasar dalam negei{. untuk-mgntja_pai maksud ini.-politit< peidagangan luar negeri :""gbebas dan aktif hams dilaksanakan sef3ari lebih intenji ddF;gengmpuh_ orientasi bam dalam pas-ar dunia sesuai aen[anManipol d?r- Amanat pembangurian presiden. reraaga;ia;l.uar negeri _hams disesuaikan-d.engan kebutuhan-Letirluflanj"rg -urgen_dalam pembangunan ekonlomi dan tidak aiaalarfan|epa{a_maksud,.mengedjar pendapatan d.evisen semata-mata,tetapi lebih dititik beratkan kepada maksud *";drp;tk;pa3a3s-Fararg modal. untuk peribangunan a* r.i:ir."priteknik dari luar negeri.

I

332

Page 333: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+J

&

'ltYt 3.

LIIMPIBAI{: G (EABAPAN)

BIDANG MENTAL / AGLM /KEROCT:IANIAhI/PENELITIAN.

Pendidikan.Untuk mengintensifkan usaha Pendidikan .dan Pengadjaranserta Kebudajaan pada umumnja sebaiknja supaja AnggaranBelandja P.P. & K. dinaikka"n sadja hingga mendjadi 25% dari,selumh Anggaran Belandja Negara.Pendidikan Dasar:Depernas tidak menjebut type sek'olah daripada pendidika^n da-sarnja. Sesuai denga^n tuntutan Sosialisme Indonesia a^nakdidikhendaknja dididik tjinta akan kerdja.Untuk ini perlu ditetapkan type sekolah karya. Prinsip-prinsippsychologis (Dewey) dan sosial-ekonomi (Kertschenteiner)hendaknja disesuaikan dengan iklim dan kondisi-kondisi sertakepribadian bangsa kita.Usaha penelitian dapat diadakan didalam rangka type sekolahtersebut.Buku kesatu Djitid nI $ 322 - halaman 4E2.Tjara baru untuk menambah dan meninggikan ketjerdasan rak-jat agar supaja tetap didjatankan oleh Djawatan PendidikanMasjarakat.Adapun alasannja karena:

Djawatan Pendidikan Masjarakat telah mempunjai tradisi;dibeberapa daerah telah habis Buta-Hurufnja;Iulusan Kursus Masjarakat ada -r 180.000;tenaga pelaksana telah ada:

I. petugas beladjar dari Gama Fak. Paedagogiek,II. petugas beladjar dari tr''.K.I.P..,IfI. lulusan Kursus Peneliti Pendidikan Masjarakat,fV. lulusan Kursus Pendjenang Pendidikan Masjarakat.

swasta telah terorganisasi dalam membantu pelaksanaanpendidikan masjarakat.

Supa ja dalam rangka pendiria"n Universitas-universitas fakultas-fakultas diusahakan pendirian Perguruan finggi Home Econo-mics. I

Adapun alasannja:1. mentjegah adanja ,,confectie" dalam bimbinga"n kaum wanita

kearah,,kesedjahteraan keluarga", kalau terlampau banjalrpengiriman keluar negeri untuk penjempurnaan Home Eco-nomics.

2. mempertahankan ,,Kepribadian ba"ngsa Indonesia" dalamlingkungan kaurn wanita sebagai pemegang peranan uta,madalam keluarga-

ta.b.c.d.

9I

iI

f,

333

Page 334: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pla^n tenaga pembangunan Buku ketiga Djilid VII.Plan tenaga pembangunan supaja disatu-ragamkan denganpemba^nggnan, artinja plan penamata"n sardjana-sardjana ma-ping-masing Universitas disesuaikan dengan target pokok pem-bangunan, ,sehingga dengan demikian pemberian Anggaran Be-landjanja dapat diperhitungkan dengan kepentingan ini".F ortnulasi pengertia"n pendidikan nasional supaja disesuaikandengan:

a. Buku kesatu Djilid I hatama^n 26,97,38 dan 49.b. Kuliah Umum Presiden pada tanggal 11 Oktober 1gb9 dimu-

fra gqbungan Mahasiswa Bandung jang berdjudul: Setialahkepada Amanat Penderitaan Rakjat.

c. Buku Ma"nipol halaman 62.

Pendidikan kesenian kebudajaan djuga harus dimasukkan dalampendidikan umum ini, untuk dapat membawa rasa kesatuan an-tara suku bangsa, menanamkan rasa patriotisme dan tjinta padakeindahan (estetika).

8. Kepanduan supaja dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden powe-lisme.

II. BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/PERTAHAN.Ar{.

Pembangunan Masjarakat Desa.P.M.D. harus ikut serta usatra-usaha melandjutkan pelaksanaa"n

landreform, Qnda"ng-undang lokok Agraria, uiaang-uirdang BagiHasil dan pembentukan Daerah Swatantra Tingkat IIIIt

,rt. BIDANG pRoDUKsr.

f

t

6.

7.

*

Pangan ($ 416).Aqr." .supaja diadakan peremadjaan segara tanaman perkebunanrakjat, jang menghasilkan tenrtama untut< konsunisi didalamnegeri dan menambah areal untuk menambah produksi.Diandjurka"n supaja pelaksana mengadakan penjelidikan untukpenanaman dan pemlkaian pla^nkton sebagai barran makanan,karena tanaman te_rsebut banjak mengandrig zatputih telur danmineral. Lautan diantara kepulauan--kepuliuan ihdonesia luas

"+rli, tenang-d.an iklimnja ba1k, maka pbnanaman plankton ter-

sebut alran subur.Meng_andjrrrkgn ag3r_keputusan-keputusan rapat kerdja BKS-Tani-Militer selumh rndonesia padi tanggal 6'-2-1960 ,ii riipr-jung mendapat perhatian sepenuhnja dail-pelaksana.Mgngandjurkan supaja, dalanq hal memberantas penjakit ajam,pelaksana menamh perhqtian ter.hadap pembikinair odat ,,rn6ty;ihasil -penemuan tanss? rndonesia seidjri, disamping o6"t-o6"dlainnja serta memasukkannja kedalam rentjana in-"dustri per-obatan.

I

334

Page 335: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

iI

t

,f

Mengandjurka,n perhatian terhadap mahanan, hewan, a.ntaralain jang berasal dari afval pertanian, dan sebaliknja afval he-wan didjadikan pupuk

Diandjurkan supaja pelalsanaanr menanami rawa-rawa jangbanjak tersebar dikepulauan Indonesia dengan batang kaju Eu-cal5ptus, denga^n maksud:

a. pengeringan rawa,b. pemberantasan malaria,c. mendapatkan hasil kaju dan minjak Eucalyptus sebagai ba-

han export (bahan kesehatan).

Supaja diadakan Brigade Pembangunan jang mobil untuk men-djamin lantjarnja pekerdjaa,n transmigrasi jang telah direntja-nakan dan sebelum diadakan pemindahan tra"nsmigran.

Mengandjurkan supaja Menteri Keuangan ikut duduk didalamBad.an Pengawas Bank Pembangunan Indonesia (B.P.L).

Supaja dilapa^nga^n pertanian, peternakan dan perikanan dima-sukkan kegiatan penerbangan sebagai alat pemba^ntu.

Mengandjurkan agar keputusan Musjawarah Koperasi SeluruhIndonesia tanggal 28-5-1960 di Djakarta mendapat perhatianpelaksana sepenuhnja.

Industri Berat ($ 481)

Adalah tepat sekali bilamana baik dalam Pola Pendjelasan mau-pun dalam Pola projek, industri semen dianggap sebagai indus-tri berat jang harus diutamakan. Oleh karena dalam Garis Be-sar Pembangunan ehususnja dalam daftar C $ 481 halaman 563Udak termuat, hendaknja industri semen dimasukkan sebagainomor 8 dalam daftar projek.projek itu.Pupuk z.k. menrpakan pupuk jang sangat diperlukan untukpenaikka"n produksi perkebunan chususnja kebun-kebun tebu.OIeh karena itu pada $ 478 humf g No. 21 halaman 561, diantarapupuk-pupuk itu hendaknja dimaksudkan z.k.

Dalam Amanat Pembangunan P.J.M. diterangkan, batrwa modalbuat pembangunan hend.aknja dibangun dari kekuatan dalamnegeri dan djika diperlukan modal luar negeri hendaknja berupakredit jang tidak disertai ikatan politik dan militer, tidak diser-tai sjarat-sjarat jang memberatkan negara, berbunga rendahdan berdjangka pandja"ng:

a. Memperkuat apa jang dimmuskan didalam S 478, f. halaman560 itu dan

b. Hendaknja pada daftar tersebut ditambahkan sebagai salahsatu sumber pembiajaan lainnja, ialah sebagian dari keun-tungan bersih, penrsahaan-penrsahaan asing ja,ng telah adadi lrdonesia, sesuai dengan pikiran-pikiran jang termuat da-lam $ 1480 dan $ 1482 halaman 3097.

7.

8.

9.

l/a

10.

1.

Page 336: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2.3.

Industri Ringa"n (S 494).

a. Mewadjibkan kepada suplier-suplier (pemborong-peinbo-rong) Luar Negeri untuk mengadakan pendidikan keahliandan kedjuruan tehnik.

b. Mewadjibkan perlisahaan-perusahaan mengad.akan pendidik-an kedjuman diperusahaannja bagi para pekerdja"nja se-tjara bergilir diwaktu djam kerdja, dan menaikkan upatlsetelah lulus.

c. Memperbanjak pengiriman Siswa dan tenaga kedjuruan un-tuk beladjar di Luar Negeri.

Membentuk Dewan Normalisasi untuk industrialisasi.a. Mempersiapkan dan melengkapi aparatur Negara d,alam pe-

taksanaan pembangunan .

h. Mengikut-sertakan potensi {au tenaga takiat datano. pe.tak-sanaan pembangunan.

c. Menempatkan industri ringan setjara merata untuk selunrhkepulauan Indonesia sesuai dengan kebutuhan dan persedia-an baha.n-bahan mentah (menurut prioriteit sesuai denganrentjana Depernas).

a. Diperluas dan dipergiat dalam bidang Industri ringan pera-nan badan-badan koperasi didalam pelaksanaan Pembangun-an sesuai dengan Undang-undang Koperasi.

b. Mengembangkan dan mengorganisasi lrdustri alat-alat per-tanian rakjat.

5. a. Mengikut-sertakan gerakan koperasi dalam mendapat sum-ber-sumber pembiajaan.

b. Sekali-kali djangan mempergunakan deficit spending, djikamemang diperlukan djuga, maka hendaknja hal itu dipergu-nakan untuk industri jang dalam djangka pendek dapatmenghasilkan.

c. Menguraagi keuntungan jarrg didapat oleh modal aging danmengend.alikan keuntungan modal Nasional.

Perobatan.Industri Pharmasi/Pabrik Obat sedapat mungkin mengutama-kan pembikinan obat-ob4t bahan kimia guna memberantas ha-ma, penjakit hewan, penjakit menular dan penjakit ralcjat.Pembqngunan_fndustri Kimia Dasar jang sangat perlu bagi per-tumbuhan rndustri Pharmasi rndonesia diselenggarakan otetrPemerintah.Pabrik obat assembling dalam Pembangunan Semesta Berentja-na pada tahap pertama harus diberi prioritas.Bahan obat-obatan jang berasal dari dalam negeri hams men-dapat prioritas untuk diolah.Distributor-distributor/importir-importir obat-obatan hamsmeq$qmin tersedia_nja obat-obat ja,ng dibutuhkan oreh apotik-apotik/rumah-mmah obat baik pafenf luar negeri ma-upun obat-obat resep lain.

4.

3.

4.

5.

336

Page 337: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

8.9.

10.

11.

t2.

13.

Setjarya berangsur-angsur diselenggarakan pengobatan denganobat-modern seperti obat-obat synthetis, antibiotika, vita:nindan hormon diselumh wilajah Indonesia.Sedapat mungkin ditiap-tiap ketjamatan harus ada poliklinikjang persediaan obat-obat / alat-alat kedokteran diselenggarakanoleh Bagian Distribusi obat-obatan baik dari Pemerintah mau-pun Swasta.Pemerintah menerima djuga sumba"ngan jang tidaJ< mengikatbenrpa obat-obat/resep-resep obat luar'negeri.-tiap-tlap dae,rah hendaknja dapat menguasai se.ndiri peredaranobat-obatan dan alat-alat kedokteran jang ada didaeiah terse-but.Mengikut-sertakan ral<jat dalam memperbanjak produksiobat-obatan.Mengusahakan pengerahan semua tenaga dibidang produksi di-bawah satu komando guna memperbanjak hasil produksi.rndustri pharmasi serta hasil-hasilnja, baik kepunjaan Pemerin-tah maupun Swasta, harus mendapat perlindungan Pemerintah,Demikian pula obat-obat pendapatan bam dan obat-obat patenL

Prd? tahap qertama Pemerintah disarankan sudah siap denganfagil penelitian-pelelitian jang berguna untuk menghasilFanbeberapa bahan baku pada Pembangunan Semesta taf,ap ke-II.

IV. BIDANG DISTRIBUSI DAN PERHUBUNGANDistribusi dan Perdagangan.

Politik umum distribusi:Kekuasaan Negara dalam kehidupan ekonomi: BerdasarkanSosialisme Indonesia jang memandang negara sebagai alatperdjua^ngan dan sebagai penrmahan bangsa, maka ekonomiterpimpin mengakui kekuasaan negara atas segala bidangekonomi sebagai alat perdjuangan rakjat untuk mentjapaikeadilan dan kemakmuran jang merata, serta untuk menJe-dialcan tempat bekerdja bagi bangsa Indonesia dalam usatra-nja memperoleh keperluan hidup jang lajak. Ini berarti bah-wa kekuasaan negara tidak merupahan sesuatu diktahrr jansmengekang segala kegiatan ekonomi rakjat jang wadjar.Kekuasaan ekonomi hams digunakan sehingga terdjaminkenaikan pendapatan serta pembagian kemakmuran- jangmerata.untuk itu perlu adanja tindakan-tindakan kearah rndonesia-pisasi, nasionalisasi, sosialisasi dan pengkopenasian dalambidang distribusi.

!_olitj\ pe-rdagangln dalam negeri dida"sarkan kepada:MendekatJ<an produsen kepada konsumen dengan menghi-langkan segala rantai perdagangan iang tidak perlu.Politik perdagangan luar negeri:Untuk impor, didasarkan atas:

tI

1.

If

'fI

23818 (22)337

Page 338: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2.

I. Menjesuaikan dengan pembangunan ekonomi nasionaljang seimbang.

II. Mengekspor sedapat mungkin barang-barang djadi, ba-han penolong jang tidak dapat diselesaikan di Indonesiadan kalau perlu baru bahan mentah.d. Organisasi Distribusi:

I. penrsahaan negara.II. koperasi.

Politik persed.iaan, perdagangan/penjaluran.Pemerintah berkewadjiban mengatur adanja persediaan barangjang tjukup. Pemerintah perlu menguasai dalam arti menjelelg-gar4kan stock sendiri dalam hal barang-barang vital dan tidakhanja mengatur atau mengawasi sadja. Pemerintah berkewa-djiban menetapkan tempat persediaan barang jang tepat danwaktu ja,ng sesuai dengan kebutuha^n rakjat.Djenis dan kwaliteit barang sesuai- dengan keperluan dan dajabeli rakjat.-Dalam tempo selambatJambatnja 8 tahun sedapatmungkin tertjapai ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. hnpor dilaksanakan oleh Pemsahaan Negara.b. Ekspor dilakukan oleh Penrsahaan Negara.c. Penjaluran barang-baxang impor dan hasil industri/perkebu-

nan/peft.anian dala;rr negeri dilakukan oleh Perusatraan Ne-gaxa dan Koperasi.

d. Pembelian barang ekspor dilakukan'oleh badan-badan pusatpembelian jang merupakan usaha Penrsahaan Negara danKoperasi.

e. Pemerintah mengatur/mengawasi produksi barang ekspor.f. Menghapuskan rantai-rantai penjaluran/perdagangan jang

bukan Perusatraan Negara/Koperasi.g. Perdagangan dan penjaluran hanja untuk warganegara Indo-

nesia dan tertutup bagi perusahaan swasta asing.

Menambah 16 matjam barang kebutuhan rakjat jang vitaldengan bensin dan bahan-bahan balru industri.

Lain-lain&. Dalam masa peralihan, kepada swasta nasional dapat diberi

kesempatan dalam lapangan impor dengan pengawasan Pemerintah jang tjermat. Mengenai ekspor hendaknja berang-sur-angsur dikuasai oleh negara.

b. Unhrk kelantjaran ekspor dan impor, perwakilan dagang di-luar negeri perlu diintensifkan/disempumakan. Untuk ke-lantjaran penjaluran barang-barang impor, alokasi-alokasiunfuk daerah supaja dapat langsung dibongkar dipelabuhan-pelabuhan setempat atau jang terdekat.

e. Dalam penrsahaan-perusahaan negara pe.rlu adanja BadanPengawas.

3.

s38

Page 339: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4.

d. Pemerintah berkewadjiba+ menjelenggarakan pendidikan'pendidika^n kader dalam bidang distribusi dan perdagangan.

e. Mempergunakan modal dan tenaga ahli swasta, tenrtamaswasta nasional untuk kepentingan perustahaan-penrsahaannegara dan koperasi guna kelantjaran distribusi.

Perhubungan Darat ($ 509)

Baik dalam rehabilitasi, reklassifikasi maupun pembuatan dja-la^n-djalan baru, wadjib diperhatikan modernisasi dari alat-alatperlengkapan Angkatan Perang, jang telah mulai menggunakankendaraan-kendaraan jang beratnja lebih dari 10 ton. Klasdjalan dan djembatan, teristimewa pembuatan jang baru, perludisesuaika"n.

Perhubungan Laut fS 530). :

Fungsi Perhubungan Laut:a. Mewudjudkan tjita-tjita persatuan rakjat di Tanah Air.

Apabila kundjungan dari suku kesuku iang lain dapat dilak-sanakan .{engan lantjar, maka tertanamlatr saling pengertianjang mendalam jang mentjiptakan rasa persaudaraan lebiherat.

b. Perhubungan laut dapat dianggap sebagai djembatan-djem-batan dari pulau ke pulau jang tercebar diseluruh Nusantaradan dengan demikian merupakan simbol njata dari persatu-an selumh rakjat Nusantara

c. Mendjamin garis logistik jang sangat vital bagt negara ke-pulauan kita ini. Kevitalan perhubungan laut untuk logistikini sangat tampak d.engan djelas pada waktu pergolakanpemberontakkan, selumh armad.a perang dan niaga dikerah-kan untuk mendjamin lantjarnja logistik dan lantjarnjaoperasi militer.

Keamanan - Pelabuhan-pelabuhan dan Kapal-kqpal: '

Faktor kesatu: Keamanan Navigasi hams terdjamin;X'alttor kedua: Pelabuhan-pelabuhan dan alat-alat tjukup me-menuhi sjarat-sjarat jang minimaal; dan :

Faktor ketiga: kapal-kapal tersedia setjukupnja tonnage un-tuk tugasnja.Human Faktor - Management:Tetapi sekalipun dalam ajat 2 dipenuhi, fungsi perhubunganlaut tidak akan berdjalan lantjar djika faktor-faktor personalia,sekali lagi faktor personalia, kurang memenuhi dalam tugasnja.Fungsi perhubungan laut dapat berdjalan, berdjalan baik danberguna (effisien) djika tersedia terlebih dahulu keahlian per-sonalia, sebagai faktor utama dalam pembangunan sewindu.

Perhubungan Udara ( $ 532) .

Dalam membangun lapangan terbang supaja diteliti pula faktor-faktor kemungkinan perpandjangan lapangan terba,ng itu dik6-

b.

6.

7.

8.

339

Page 340: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9.

mudian hari, agar dengan demikian terdjaminlah kemungkinan{ti?-S,t"a j?ng selalu dapat disesuaikan -dengan

perkembangandunira penerbangan.

Tourisme.f"ItU dipqrhltilan mengenai pendidika"n bagi guides tentang!t"l"qp politik dan dasar-dasai Negara, kepiibidian nasional-,kebud.ajaan dan adat-istiadat Indonesia.

V. BIDANG KEUANGAN DAN PEMBIAJAAN.palam mengusahakan sumber pembiajaan, pola PembangunanSemesta_ sup?la berhasil, hendaknja dipegang teguh piinsipPengerahan Tenaga Rakjat, jaitu pengerahan tfunds andforces" (kekuatan dan modal) dengan sembo5an ,,Dari Ralcjatuntuk Rakjat" dengan djala"n mendjamin hah-hak dan kebebas-an demokratis bagi rakjat, mengikis habis birokrasi dan korup-si. Prinsip ini hendaknja dilaksanakan setjara konsekwen datambentuk gotong-rojong dalam bidang kerdja pemerintah danusaha-usaha rakjat.$pablta terp_aksa karena kurangnja pembiajaan devisen, dapatdiusahakan bantuan luar negeri berupa pindjaman atau trehitdenga_n sjgrat-sjarat jang sesuai dengin Amdnat pembangunanPresiden dan tidak melebihi 20% darr pada volume pembiajaanPola Pemta^nguna4 semesta, agar dana jang didapat dari iuarnegeri lidak pglebihi tingkat perkemba^ngan (rate of growth)dari pada produksi jang direntjanakan dan dengan sjarat--sjarat:a. tidat< memberatkan beban ral<jat,b. _tl$q mengalihkan membelokkan politik bebas-aktif Repu-

blik Indonesia.c. tidak merugikan kepentingan nasional,d. tidak bertentangan dengan Manipol.Pembangunan sand,ang-pangan dalam waktu jans pendek kearahself-supporting perlu mendapat tempat jans- Lonkrit dalam$,gntjana Pemban-gunan Semesta untuk memplrsiapkan rakjata4rp menghadapi pembangunan disektor industri chususnja d-anuntuk melantjarkan pembangunan pada umumnja. oreh farenaitu -maka potensi rakjat harus dilidupkan unluk mendjaminpelaksan_aan Pembangunan semesta Berentjana dengan-hasiljang baik.Rentiana Pembangunan se_mesta 8 tahun hendaknja dibagi atasdua- fase, ialah flse pembangunan sandang-pan!,a"n dai fasepembangunan industrilisasi. Fase Pemban-gunan sandang-pa-Tgan da_p1t {fteryskan 3 tatrun, sedang projek-projek indlitriiang srrdah dimulai dapa! diteruskan, disampin! p-emndingan-perundinga^n luar negeri dan persiapan-persiapan industriali-sasidapat didjalankan.

2.

a

)-tt

340

Page 341: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.*-

KETETAPANIIAD'ELTFI PDBMUSJAWABATAI\T BAKJAT SEDIDIITTABA

BEPUBLIK INIX)NESIANo. lftIPRS/1960

i

tentangPERATURAN TATA-TARTIB SIDANG PNBTAMA IITAI}ilDLISI

PABMUSJAWABATAI\T BAIGIAT SEMENTAftA.

MADJELIS PERMUSJAWARTAN RAI(IAT SEMENTARAREPUBLTK INDONESIA;

_Dal1g rqp{ pleno ke-2 Sidan! Pertama pada tanggal 14 No-pember 1960 di Bandung;

Setelah membahas: hasil karya rapat-rapat Pimpinan MadjelisPennusjawaratan Rakjat Sementara Republik Indonesia jang bempaRantjangan Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama Madjelis Permu-sjawaratan Rakjat Sementara beserta pendjelasan lisan Pd. KetuaMadjelis Pe_rmusjawaratan Rakjat Sementara;

Menimbang: bahwa Madjetis Pernrusjawaratan Rakjat Semen-tara bertekad bulat untuk menjelesaikan tugasnja sesuai denganbarapan P.J.M. Presiden Republik Indonesia, dan oleh karenanjasegera memerlukan Peraturan Tata-Tertib lGrdja; :

Mengingat:Undang-undang Dasar pasal 3,Penetapan Presiden No. 2/1959 pasal 7;

Memutuakan:Menetapkan Peraturan Tata.Tertib Sidang Perta^ma Madjelis

Permusjawaratan Rakjat Sementara sebagai berikut:

PEBATUBAIY TATA.TEMIIB SIDAIIG PERTAMAIIADJELISI PEBMUSJAWABATAIiT BAIGIAT SEITIENTABA

BAB I.Tugas-Kewadjiban lladjelis Petmusjawaratan

Bakjot Sementara,

$ t. Iugas.

Pasal 1.

Macljelis Pemusjawaratan Rakjat Sementara dalam sidangnja*lag pertama ini bertugas t

,n

a.

b"

l

Page 342: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

8. memperkuat Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Galis.garis Besar Haluan Negara;

b. menetapkan Garis-Besar Pola Pembangunan jang harus sesuaideqgan qqtrtga{rg Bgrar Haluan Pembangunan seperti diama-natkan oleh Presiden kepada Depernas tanggal 28 Agustus 1gbg,baik jang diutjapkan maupun jang tertulis serta Amanat pene-gasan Presiden tanggal 9 Djanuari 1960.

e. menetapkan pemberian kekuasaan penuh kepada presiden untukmelaksa"nakan keputusan-keputusan sidardg pertama MadjelisPermusjawaratan Rakjat Sementara

S 2. Kewadjiban

Pasal 2.

Dalam memperkuat Manifesto Politik Republik Indonesia sebagaiGaris-garis Besa_r Haluan Negara, Madjelis Permusjawaratan Ral<jatsementara mendasarkaa penetapannja atas Amanbt presiden tang.gal tr Agustus 1959 jang berdjudul ,,Penernuan kembali Revoliisikita" serta Penetapan Presiden No. 1/1960.

Pasal 3.

(1) Dalam mengtapkan Garis-garis Besar pola pembangunan,'Madjelis Pe-rmusjawarata:r Raljat sementara mendasarkan pene-lapannja atas Amanat Presiden tentang pembangunan seriestaperentja^na fepada Dgprernas jang diutjap[an dan j*s tertulis padatanggal 28 Agustus 1959 serta Amanat Penegasan-presiden tanggalI ?iaauari 1960 dan atas Rantjangan Pola pembangunan semeitsrhasil, kurya Depernas manakala sesuai d.engan Amanat presidentersebut.

(2) Pelaksanaa! keputusan sidang Pertama Madjelis permu-sjaw_aratan Rakjat sementara mengenai Garis-garis:besar polalgmbqgunan dimana perlu PresideSr membawanja ke Dewan perwa-kilan Rakjat Gotong Rojong.

BAB U.

Anggota ilan Pimpinan ltladjelis Perrnusjawa,ratan RakjatSementara.

$ 3. Keanggotaan.

Pasal 4.Anggota Madjelis Permusjawartan Rakjat sementara adara"h

mereka jang telah diangkat oleh Fresiden,Republik rndonesia, ber-dasarkan undang-undang Dasar Lg4E dan penetapan presiden No. 2/1959 serta Peraturan Presiden No. Lz/Lgdg.

Pasal 5;(1) sebelum memangku djdbatannja, anggota Madjelis permu-

sjawaratan Rakjat sementara mengangkat- sumpalr (djandji)

342

.d

Page 343: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lilactapqn Kepala Negara atau Ketua Matljelis PemusjawaratanRakjat Sementara jang dikuasakan untuk itu oleh Presiden.. ..(21 Sumpah_(djanatji) diutjapkan menunrt rumusan sepertitertjantum dalam Penetapan Presiden No. 2/1gbg pasal 4.

$ 4. PimpinanPasal 6.

(1) Pimpinan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraterdiri atas seorang Pd. Ketua dan empat orang Wakil Ketua, jangmempakan kesatuan pimpinan.

(2) Pd. Ketua dan para Wakil Ketua Matljelis Permusjawa-ratan Rakjat Sementara mempunjai hak penuh sebagai anggota.

Pasal 7.

(1) Pimpinan Macljelis Pemusjawaratan Raljat Sementarabertugas:a. merantjang tugas dan

Kefua;b. mengatur pekerdjaan

Sementara;c. memimpin rapat Matljelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,

dan mendjaga segala ketertiban dalam rapat dengan melaksana-kan azas-aza-s kekeluargaan dalam perurusjawaratan untukmentjapai mufakat;

d. menjimpulkan persoalan jang akan dimufakati clan memberita-hukan hasil musjawarah Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara kepada Presiden.(2) Apabila Pd. Ketua berhalangan, maka kewadjibannja di-

Iakukan oleh seorang Wakil Ketua jang ditundjuk oleh Pd. KetuaMadjelis Pennusjawaratan Rakjat Sementara.

Apabila Pd. Ketua dan Wakil-wakil Ketua semua berhalangan,maka untuk memimpin rapat, mereka diwakili oleh anggota jangterLua umurnja.

(3) Ketentuan-ketentuan pada ajat 2 berlaku djuga, apabilaPd. Ketua dan pa{a Wakil Ketua meletakkan djabatannja atau me-ninggal dunia.

(4) Apabila djabatan Pd. Ketua dan para Wakil Kehra men-djacli lowong, maka Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementarasetjepat-tjepatnja memberitahukan hal ini kepada Presiden untuksegera diadakan pengisiannja.

$ 5. Badan-badan pembantu Pimpinan MadjelisPermusjawaratan Bakjat Sementara"

Pasal 8.

Dalam mendjalankan tugasnja, Pimpinan Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara dibantu oleh:a. Badan Pembantu Musjawarah (BAPEMUS);b. Badan Pembantu Urusan Rumah Tangga.

pembagian kerdja Ketua dan TVakil

Madjelis Pemusjawaratan Rakjat

-rb{t

sF-

bll

34r3

Page 344: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal g.

Badan Pembantu Muglaryarah terdiri atas sebanjak-banjaknjatiga ptluh o1?lg anggota-Madjelis permusjawaratan r[akjat Semei- )

F"_"r jtlg ditetapkan oleh Pimpinan lCad3etis PennuijawaratanRakjat Sementara.

Pasal 10.Badan Pembantu Musjawarah berkewadjiban membantu pim-pinap Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara untuk melan-tjarkan segala perundingan atas dasar musjawarah untuk mentjapaimufakat.

$ 7. Badan Pembantu Urusan Bumah Tangga.

Pasal 11.

Badan Pembantu Umsan Rumah Tangga terdiri atas sebanjak,banjaknja sepuluh orang anggota Madjelis Permusjawaratan Rakjatsemenfara, jang ditetapkan oleh Pimpinan Madjelis Penrrusjawa.ratan Rakjat Sementara.

Pasal 12. jq

Badan Pembantu unrsan Rumah rangga berkewadjiban mem-bantu Pimpinan Madjelis Permusjawaratan Rakjat semeitara untukmelantja$"r segala urusan kemmah-tanggaari Madjetis permusja.wanatan Rakjat Sementara.

BAB IrI.Ba^dan-badan Perlengkapan Madjelis peruusjawaratan

Bakjat Sementara"

$ 8. Komisi.

Pasal 13.

- (1) Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara membentukBadan-badan Perlengklp-a1nja sesuai derigan atjara pekerdjaannjajang disebut: KOMISI.

(2) Komisi dapat membentuk sub-Komisi-sub-Komisi menunrtkeperluan dengan mengingat ketentuan pasal 14.

(3) Komisi-komisi bertanggung djawab kepada pimpinanMadjelis Pennusjawaratan Rakjii S&.e"[rra.

-

Pasal 14.

_ Komisi iqlg bertugas memusjawarahkan keputusan untuk mem-

perkuqt_ Manifesto Politik Republik rndonesia -sebagai Garis-garis

Besar Halua,n Negara, tidak dibagi kedalam Sub-Komisi-Sub-Ko-misi.

344

{

1

f

Page 345: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1

ll

llt

Pasal 15.

Untuk menetapkan Garis-besar PoIa Pembangunan, dibentuk:Komisi Bidang Mental/Rohani/Penelitian ;

,, ,, Kesedjahteraan;,, ,, Pemerintahan dan Keamanan/Pertahanan;,, ,, Produksi i':, ':, ff#d;]l iH;:*;i;::r'

$ 9. Anggota itan Pimpinan Komisi.

Pasal 16.

(1) Semua anggota Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara, ketjuali Pd. Ketua dan para Walil Ketua, mendjadi anggotaKomisi.

(2) Djumlah anggota dan susunan Komisi ditetapkan olehPimpinan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.(3) Anggota sesuatu Komisi tidak dapat merangkap mendjadianggota Komisi lain.

(4) Pd. Ketua dan para Wakil Ketua Madjelis Permusjawa-ratan Rakjat Sementara mempunjai hak untuk menghadiri dan turutserta dalam trrermusjawaratan semua rapat-rapat Komisi atau Sub-Komisi Bidang untuk melakukan tugas koordinasi.

Pasal 1?.

(1) Komisi dipimpin oleh seorang Ketua dan empat orangTVakil Ketua, jang diangkat oleh Pimpina,n Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara setelah mendengar Badan Pembantu Musjawarah.

(2) Komisi dibantu oleh Panitera dari Sekertariat MadjelisPermusjawaratan Rakjat Sementara.

(3) Pentjatatan pembitjaraan dalam Komisi dilakukan menunrtketentuan-ketentuan bagi penjusunan risalah.

Pasal 18.

(1) Laporan Komisi disusun oleh Panitera dan PimpinanKomisi.(2) Laporan Komisi jang telah disusun oleh Panitera tanpamenjebutkan nama-nama pembitjara, setelah ditanda-tangani olehKetua, disampaikan kepada Pimpinan Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara.

BAB TV.

Sekerdariat

Pasal 19.

(1) Sekertariat Macljelis Permusjawaratan Rakjat Sementaradipimpin oleh bberapa orang Sekertaris.

a.b.c.d.e.

f.

T

I

t

T

I

Page 346: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2) untuk.meTimp:u $e{ertaqlt jang bersifat ,r*dt""", s€.kertaris-sekertaris dianlkat dan aiueinefititan oleh pd. KetuaMadjelis Pemusjawarat6n Rakjat sementara aias nanJri.pi""".(3) Sekertariat berkewadjiban:a. membantu Pd. Ketua dan pim-pigan Madjelis permusjawaratan

Rakjat Sementara dala^m mehlukan tugdsnja.b' ge$rlrys segala.sesuatu jlpg- termasuk urusan mmah tangga

Madjelis Permusjawaratan nitiat sementara, antara lain:\[e_n;usqn rantjangan n-emliajian Madjelis rermusjawaratanFakjat Sementara;tremimpin bdministrdsi Setrertariat u"aj.us' Permusjawaratan F"t j"I

-sementara dan mengepalai se*ua

pegawai. ianA $p.ttptukan pada sekertariat M6djetis permu-sjawaratan Rakjat Sementara.

Pasal 20.

. Kewadjiban Jar?- sekertaris gitentukan lepih landjut dalamsuatu Pedonran Kerdf. .jryts ditetapkan oleh pd, Ketui uaaSeusPeruusjawaratan Rakjat Sementaral

BAB V.Bapat-rapat ltradfelis PeruusJawaratan Bakiat sementara.

Ketentuan Umum.

Pasal 21.

(1) .Madjelis Permusjawaratan Rakjat sementara mempunjaitiga djenis:a. Rapat pleno Madjelis Pemusjawaratan Rakjat sementara;b, Rapat Komisi;c. Rapat Sub-Komisi.

(?) -$aqa!1ap_at untuk mengambil keputusan adalah sah, apa.

bila dihadiri lebih dari separoh djumlah airggota.

$ 10. Sifat rapat-rapat

Pasal 22.

. (1) f,aryt-ppat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaradiadakan atas ketetapan Pimpinan Madjelis permusjawlratan RakjaiSementara.

(2) - pi*pilqaq Madjelis= Permusjawaratan Rakjat Sementaramenetapkan apakah rapat dilakukan setjara tertutup atau terbuka.

$ 11. Putusan rapat

Pasal 23.

se,gala putusan rapat-rapat Madjelis permusjawaratan RakjatSementara diambil setjara musjawarah dan mutdt<at.

346

I

s

Page 347: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f,-

I

Pasal 24.(1) Rapat-pterno !fiadjelis Pemusjawaratan Rakjat Sementara

diadakan atas ketentuan Pimpinan Madjelis Permusjawa,ratan RakjatSementara.

\21 Apq.bila dalqm rapat-pleno diadakan pemandangan umum,djumlah pembitjara ditetapkan oleh Pimpinan Madjelis-pemusja-waratan Rakjat Sementara,

(3)- ?impinan sidang memberi keputusan apabila dalam rapat-pleno timbul perbedaan pendapat mengenai suatu ketentuan tata-tertib.

$ 1:1. Sapat Komisi-komisi ilan rapatSub-Komisi-Sub-Komisl

Pasal 25.

(1) Rapat Komisi dan rapat SubKomisi diadakan atas kete-tapan dan menurut petundjuk-petundjuk Pimpinan lfladjelis Pernu-sjawaratan Rakjat Sementara-

(2') Ilasil rapat Sub-Komisi-Sub-Komisi dikoordinir dan atisim-pulkan mendjadi usul Komisi.

(3) UsuI Komisi-komisi disampaikan kepada Pimpinan MadjelisPemusjawaratan Rakjat Sementara.

BAB \rI.$ 14. Bahan-bahan repafr

Pasal 26.

Bahan-bahan rapat harus sudah disampaikan kepada para ang-gota Madjelis Perrrusjawaratan Rakjat Sementara sedapat mungkindalam waktu dua puluh empat djam sebelum rapat jang bereangkutandimulai.

Ketentuan Penutup.

Pasal 27.

SeSaIa sesuatu jang belum diatur dalam Peraturan Tata-Tertibini, dit-entukan olef, pimpinan Madjelis Pemusjawaratan RakjatSementara.

Banclung, 14 Nopember 1960.

Mad jelis Permusjaw ar atan RakjatSementara Republik Indonesia

Pd. Ketua,

{

CHAIRUL SALEH.

347

Page 348: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PDNDJELASANPNBATUBA}V TATA-TEBTIB SIDANG PERTAMA. MPB,S.

UMUMMaksud Peraturan Tata-Tertib ini ialah untuk menuangkan

9"lt+ s1_atg peratrran tertulis pokok-pokok tata-tjara dan pedomankerdja Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

Perlu {tegaskan, bahwa Peraturan Tata-Tertib ini mempakanPerafuran Tata-Tertib untuk sidang jang pertama ini sadja dariMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

sesuai dengan maksud MPRS untuk bekerdja dengan tegas danlje-pat serta mengingat pula Amanat Presiden padi pembukaansidang Pleno Pertama MPRS pada tanggal 10 Nopember-1g60, agarsupaja MPRS menjelesaikan tugasnja dalam waktu sesingkat-sins-Eatoi?, maka P,eraturan Tata-Tertib ini mampakan dokumen singkatjang hanja meliputi 27 pasal.

Peraturan Tata-Tertib ini mentjenninkan hasrat untuk men-tjapai kebulatan pendapat jang didasarkan atas hikmah musjawarabdan mufakat.

Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama ini ditetapkan da-lam rapat pleno MPRS jang ke-2, sesuai dengan dan beidasarkanpada Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959, baik-mengenai isi mautr)unnama.nJa.

PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1, 2 dan 3.Pasal ini dengan tegas menetapkan tugas pekerdjaan Sidang

Pertaura MPRS ini, jang terbatas pada (1) memperkuat ManifestoPolitik sebagai Garis-garis Besar llarluan Negara sebagaimana telahditotapkan dengan Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960 tenta^ngGaris-garis Besar Haluan Negara, (2) menetapkan Garis-garisBesar Pola Pembangunan jang harus didasarkan atas Amanat pre-siden kepada Depernas tanggal 28 Agustus 1959, baik jang diutjap-kan maupun jang tertulis, Amanat Penegasan Presiden tanggal -g

Djanuari 1960 dan atas Rantjangan Pola Pembangunan semestahasil karya Depernas, (3) menetapkan pemberian kekuasaan penuhkepada Presiden unfuk melaksanakan keputusan-keputusan sidangPertama Madjelis Permusjawaratan Rakjat Senentara.

, Tugas MPRS adalah memperkuat penetapan Manifesto Politiksebagai Garis-garis Besar Haluan Negarb, karena penetapannj& ser-diri telah dilakukan dengan Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960berdasarkan pasal 10 Ketentuan Peralihan U.U.D. L945.

348

Page 349: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

Berlainan dengan Garis-garis Besar Haluan Negara jang hanjadiperkuat dengan keputusan MPRS, maka penetapan Garis-garisBesar Pola Pembangunan dilakukan oleh MP&$ sendiri, dengan ber-pedoman pada amanat-amanat Presiden diatas dan dengan Rantja-ngan Pola Pembangunan Semesta hasil karya Depernas sebagaibahan. Begitu pula penetapan pemberian kekuasaan penuh kepadaPresiden merupakan penetapan MPRS sendiri.

Bentuk juridis daripada keputusan-keputusan MPRS, walaupunkeputusan-keputusan itu berbeda-beda sifatnja, adalah,,KetetapanMPRS". Sengadja tidak dipergunakan kata ,,penetapan" karena katajang terachir ini merupakan istilah jang telah dipergunahan unfuksuahr djenis peraturan eksekutip (Penetapan Presiden).

Pasal 4.

Pasal ini menjebutkan dasar hukum daripada pengangkatan ang-gota MPRS.

Pasal 5.

Pasal ini menjebutlan sjarat fomil jang hams dipenuhi olehanggota jang telah d.iangkat sebelum mereka dapat melakukan ke-wadjibannja. Sjarat fomil ini dan rumusan sumpah/djandji hanrsclilihat pula dalam hubungannja dengan sjarat.sjarat materiil ke-anggotaan MPRS (pasal 4 Penetapan Presiden No. 12, tahun 1959).

Pasal 6.

Pasal ini didasarkan atas pasal 5 dan 6 Penetapan PreidenNo. 2 tahun 1959.

Pasal 7, ajat 1 sub d.

Pemberitahuan hasil musjawarah kepada Presiden tidak menu-tup kemungkinan pemberitahuan kepada fihak lain, Presiden dise-bulkan disini sebagai fihak jang perta,ma-ta,ma harus diberitahu hasilmusjawarah MPRS.

Selain ajat 1 sub d pasal ini tjukup djelas.

Pasal 8, 9, 10, 11 dan 12.

Kedua Badan jang diatur susunan serta tugas kewadjibannjadalam pasal-pasal ini sangat dirasakan perlunja untuk membentuk,agar supaja Pimpinan dengan tjepat dapat mengetahui hasrat dankebutuhan iang hidup dikala,ngan para anggota. Sebaliknja Badan'badan itu dapat membantu menjampaikan kehendak Pimpinan de'ngan setjepat-tjepatnja kepada para anggota. Pengertian baik jangtimbal-b;alik ini sangat penting dalam usaha mentjapai kebulatailpendapat dengan djalan musjawarah dan mufakat'

Pasal 13.

Dala.m pembentukan Komisi-komisi dipakai sebagai prinsip ke'bendak bebas daripada anggota masing-masing, ialatr setiap ang'

Page 350: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.gola {"p"! memilih dalam Komisi mana ia akan duduk menumtkehendarimja; djadi Komisi-komisi 6*.d; tid"i ;ilj.*ri"r.*golongan-golongan jang terdapat dalam fvfFnS.

Fptjorti Komisi.Mrrpo!, maka lainnja dapat membentuk subKomisi, iang dapat diserahi tugas tertenlu"ot.tt ro*isi atau Komisi-Bidang.

Pertanggungan-djawab Komt$ t-.p"_aa pimpinan mengandungmakna, bahwa *Tii_q"k"fj3an Komis'i nu*r disampaikan- kepadaPimpinan dan pimpinanrah j*g menentukan, apakar, ."*u"iu usutdari Komisi akan dikemukatian-kepaa"-UFn-S pjeno -atau tia"f..

pasal 14.

.Me-qsingat batrwa.po\oE pembah?s,a! jang dihadapi oreh Komisi|{g,njnol hanja rne{iqu{ _nolror_ tqlssqr i;iti rfi"ieofii;ddirigg"p!lar\ .perlu Komisi Minipot dib-u"si "tdi a;;* sub-Komisi_sub-Komisi.

pasal 15.

Menumt nasal_ ini .hanja dibentuk Komisi-komisi mengenai 6bid.ang, .sgdglgkan pola rembangu_nan jang_ditetapkan oleh Depernasmeliputi 8 -bidang. penguran_gari- djumiah"KomiriBid;d-ini f,iram-kan sesuai dengan mlksud pen;-laertranaan--i3r"a:r.uffi- rrrbns.rstilah penjebutan bid_ang-bidahg-btap m""sit

"ti nama-nama Bi-dang- seperti_ tersebut dalim na.nljansd" F;i; pemtoangun* -b'p.r-nas dan sedikitpun tidak dirobah.

- -Bila diangg.ap perlu dibidang-bidang jqrs memerlukan penelaah-an chusus masih .dapat diserarikan t<elrioa-suu-romisi-so'u-xo*irijang pembentuknja ditenhrkan oteh pa'sat iA -

Pasal 16, ajat (1) dan (B).

De3sag pembagian pekerdjaan antara seruruh anggota MpRsini maka tiap-tiap- anggota a[an menghadapi hanja Jft" -"i:"*pekerdjaan sadja dan akan tertjegah pirsimpattg-si,irran aatam me-lalrukax tugasnja. Para anggota jang menctjadi pd. Ketua dan wakil-wakil Ketua mempunjai tugas liooihinasi, -mengotah

dan *.ru*os-kan .pendapa!,_11e!gq,tur djilannja rapat-rapat "keselumhan Komisi.komisi dan MPRS Pleno besert-a peisiapair-persiapan trat-trai- taingura mendjamin lantjarnj?_rap4-rapat dan iantjarnja pekerdjaanseluruhnja. Maka mereka tidalidimaJukkan ketlalim xoriisi-t oiti*i.

4i4 4: - untuk mendjalankan tugasnja, terutama tugas koor-

$ryti' -kepada .parq angg6ta pimpinai di6ei"it<an hak untik meng-hadiri dan tumtts*tq datam perrilusjawaratan semua rapat-rapitKomisi atau Sub-Komisi; disaniping itu sudah tentu mereka berhakpula untuk memberikan saran-siran dan bahan-bahan pemikiranpersoalan-qerpga{an jang mung-kin timbul dalam perkembadgan pem-bitjaraan,. hal-h-al mana akan-berfaedah unhrk iremuaatriif" IJ"t:"-painja kata mufakat.

350

Page 351: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 17.

4i"t (1) : P_elgangkatan anggota-anggota pimpinan Komisi di-lakukan oleh Pimpinan- MPRSL sqqa -*emunfkinkan kerdja-sama jang baik antara Pimpinan dan Komisi-komiJi.

Ajat-ajat selandjutnja dianggap djelas.

Pasal 18.

Tidak merrerlukan pentljelasan, karena dianggap sudah djelas.

Pasal 19 dan 20.

_ Mengenai impina_n sekertariat dengan sengadja tidak ditentu-kryt a{aljg seorang sekertaris-Djenderal, menging;at susunan dansifatnja Selertariat-MPRS ini, ialah: Sekertariat teidiri dari gabung-an pegawai-pegawai beberapa instansi dan Sekertariat ini bersifltsementara;- lain dari itu tidak terdapat suatu peraturan Negara jang+gngfaryq$ l . ada^nja Sekertaris-Djendera1.- pada pokoknja tugassekedariat ini i"ltli merr€ums segala administrasi jans Eirlu bagipenunaian tugas MPRS.

Pasal 21.

_ Dalam pasal ini tidak disebut ,,bahwa rapat adalah sah biladihadiri o'leh lebih dari separoh anggota" (quomm). rni berartibahwa rapat-rapat dapat diadakan tanpa menghiraukan adanjaquorum itu; hanja bila rapat itu hendah mengambil putusan, maliarapat harus mentjapai quorum tersebut.

Pasal 22.

Tjukup djelas.

Fasal 23.

Tjara pengambilan putusan-putusan dala.ur rapat ini adala,hsesuai dengan alam demokrasi teryimpin, Dalam pengertian pemu-ngutan s-uara setjara musjawarah dan mufakat sudah tersimpul!_egungkinan mengambil keputusan menurut ketentuan pasal 2 aja,t 3u.It.D. L945,

Pasal 24.

Ajat (2) Pasal ini memberi wewenang kepad.a Pimpinan untukmembatasi djumlah pembitjara, bila didalam rapat pleno mengenaisesuatu soal diadakan pemandangalr umum. Pembatasan djumlahpembitjara ini diadakan sebagai hasil musjawarah antara paraanggota dan Pimpinan dengan tudjua^n memperlantjar dan memper-singkat waktu pennusjawaratan. hd adalah suatu tjara berpikirjuridis-revo'lusioner jang sesuai dengan panggilan masa dewasa ini.

. Pasal 25, 26 dan 27,

Tjnknp djelas.

351

Page 352: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tIII i\

Itl

KETETAPANMADTSLIS PMBMUSJAWARATAN BAIUAT SEMDNTARA

BEPUBLII( INDONESIANo. 2/MPBS/1960

tontangPDMBENTUKAN KOMTSI.KOMISI.

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMEISTARAREPUBLIK INDONESIA;

Dalam Rapat Pleno ke-3 Sidang Pertama pada tanggal16 Nopember 1960 di Bandung;

Setelah mendengar : uraian Pimpinan Madjelis Permusjawaratan:Rakjat Sementara tentang hasil karya rapat-rapat Pimpinan denga;nBadin Pembantu Musjawarah mengenai persirapan-persiapan pemben-tukan Komisi-kornisi leperti tertera datam Rantjangan susunan dantugas beserta petundjuli-petundjuk kerdjanja bagi Komisi-komisi;

Menimbang: bahwa Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara bertekad

-bulat untuk menjelesaikan tugasnja sesuli denganharapan P.J.M. Presiden Republik Indonesia, dan oleh karenanjasegeia membentuk badan-badan perlengkapannia;

Mengingat:a. Penetapan Presiden No. 2/1959;b. Peraturan Tata-Tertib Sidang Perta,ma Madjelis Pemusja-

waratan Rakjat Sementara pasal L3, L4, 15, 16, 1? dan 18;

Memutuskan:Pertama: Membentuk:(1) Komisi untuk memperkuat Manifesto Potitik Republik

Indonesia sebaigai Garis-garis Besar Haluan Negara, iarlg dapat di-singkat mendjadi Komisi Manipol.

(2, Komisi-komisi untuk menetapkan Garis Besar Pola Pem'bangunan sebagai berikut:

Komisi Bidang Mental/Rohani/Penelitian ;

Komisi Bidang Kesedjahteraan;Komisii Bidang Pemerintahan dan Kea^rnanan/Pertahalran;Komisi Bidang Produksi;

e. Komisi Bidang Distribusi dan Perhubungan;f, Komirsi Bidang Keuangan dan Pembiajaan.

K e d u a : Menetapkan bentuk, stuillnarl anggota dan Pimpinan-nja, tugas dan petundjuk kerdja dan sebagainja se,perti dila^mpirkalpada Surat lGputusan inil

352

a.b.c.d.

Page 353: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Ketiga : Menugaskan kepada Komisi untuk segera melapor-kan hasil karyanja setela^h selesai untuk disdhkan, dengan ketentuanbahwa batas waktu ketdja seperti disebutkan didalam lampiran SuratKeputusan ini tidak boleh dilampaui

Ketetapan ini mulai berlaku sedjak hari penetapan.

Bandung, 16 Nopember 1960.

Madjelis Pemrusjawaratan Rakjat SementaraRepublik lrdonesia.

Pd. Ketua,

CHAIRI'L SAI,EII.

23818 (23) 353

Page 354: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 355: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

LAMPIRAN

TUGAS

KOMISI.KOMISI MPRS

SIDANG KE.I, 1960

Page 356: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua
Page 357: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I.u.

ur.

Dibentuk pada tanggalWaktu bekerdja

I)asar pekerdjaan

fV. Tugas

2. KOIMSI BIDAIIIG

Dibentuk pada tanggelWaktu bekerdja

Dasar pekerrljaan

fV. Tuga,s

Dibentuk pada tanggalWaktu bekerdja

I)asar pekerdjaan

1. KOMISI MAII"IPOL.

16 Nopember 1960.16 Nopember sampai dengan18 Nopember 19601. Dekrit Presid.en tanggal 5 Djuli

1959.2. Undang-undang Dasar 1945.3. Penetapan Presiden No. 7/1960.

: Memusjawarahkan dan merumuskanrantjangan ketetapan untuk mem-perkuat Manifesto Politik RepublikIndonesia sebagai Garis-garis BesarHaluan Negara.

MDIITAL/BOTIANI/PENnLITTAN.

: 16 Nopember 1960.: 16 Nopember sampai pertengahan

bulan Desember 1960.: 1. Undang-undang Dasar 1945.

2. Manifesto Politik 1959.3. Amanat Presiden tentang Pemba-

ngunan Semesta Berentjana tang-gal 28 Agustus 1959 (Iisan dantertulis).

4. Amanat Penegasan Presiden ten-tang Pembangunan Semesta Be-rentjana tanggal 9 Djanuari 1960,

5. Amanat Presiden pada pernbuka-an Sidang Pertama MPRS tanggal10 Nopember 1960.

6. Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan Nasional Se-mesta Berentjana delapan tahun:1961 - 1969.

: Memusjawarahkan dan menrmuskanrantjangan Garis-besar Pola Pemba-ngunan dibidang Menta/Rohani/

I.u.

m.

Penelitian.

3. trOMISI BIDAI\IG KESEDJATITEEAAN.

I.II.

ur.+

: 16 Nopember 1960.: 16 Nopember sampai pertengahan

bul,an Desember 1960.: 1. Undang-undang Dasar 1945.

2. Manifesto Politik 1959.

357

Page 358: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lV. Tugas

3. Amanat Presiden tentang Pem'bangunan Semesta Berentjanatanggat 28 Agustus 1959 (li'sandan tertulis).

4. Arnanat Penegasan Presiden ten-tang Pembangunan Semesta Be-rentjana tanggal 9 Djanuari 1960.

5. Amanat Presiden Pada Pembuka-an Sidang Pertama MPRS tanggal10 Nopember 1960.

6. Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan NasionalSemesta Berentjana delaPantahun: 1961 -1969.

: Memusjawarahkan dan merumuskanrantjangan Garis-besar Pola Pem-bangunan dibidang Kesedjahteraan.

KONflSI BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/PNETAIIANAN.

L.

I.IL

flr.

16 Nopember 1960.16 Nopember sampai pertengahanbula,n Desember 1960.

Undang-undang Dasar t945.Manifesto Politik 1959.Amanat Presiden tentang Pem-bangunan Semesta Berentjanatanggal 28 Agustus 1959 (lisandan tertulis).Amanat Penegasan Presiden ten-tang Pembangunan Semesta Be-rentjana tanggal 9 Dja^nuari 1960.Amanat Presiden pada Pembuka-an Sidang Pertama MPRS tang-gal 10 Nopember 1960.Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan Nasional Se-mesta Berentjana delapan tahun:1961 - 1969.

IV. Tugas :Memusjawarahkandanmenrmuskanrantjangan Garis-besar Pola Pemba-ngunan dibidang Pemerintahan danKeamanan.

5. KOMISI BIDANG PR,ODUKSI.

Ilibentuk pada tanggalIVaktu bekerdja

I)asar pekerdjaan

Dibenfuk paela tanggalIilaktu bekerdja

16 Nopember 1960.16 Nopember sampai pertengahanbulan Desember 1960.

:1.2.,.).

4.

b.

6.

I.II.

358

Page 359: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TTr. I)asar pekerdjaan : 1. Undang-undang Dasar 1945.2. Manifesto Politik 1959.3. Amanat Presiden tentang Pem-

bangunan Semesta Berentjanatanggalr 28 Agustus 1959 (lisandan tertulis).

4. Amanat Penegasan Presiden ten-tang Pemba,ngunan Semesta Ele-rentjana ta"nggal 9 Djanuari 1960.

5. Amanat Presiden pada Pembuka-an Sidang Pertama MPRS tang-gal 10 Nopember 1960.

6. Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan Nasional Se-' mesta Berentjana delapan tahun:1961 - 1969.

: Memusjawarahkan dan merumuskanrantjangan Garis-besar Pola Pemba-ngunan dibidang Produksi.

IV. Tugas

6. KOMISI DISTRIBUSI DAN PER,HUBUNGAN.

I. Dibentuk pada tanggal : 16 Nopember 1900.II. WaLtu bekerdja : 16 Nopember sampai pertengahanbulan Desember 1960.

III. Dasar pekerdja"e,n : 1. Undang-undang Dasar Lg4d.2. Manifesto Politik 1959.3. Amanat Presiden tentang Pem-

bangunan Semesta Berentjanatanggal 28 Agustus 1959 (lisandan tertutis).

4. Amanat Penegasan Presiden ten-tang Pembangunan Semesta Be-rentjana tanggal I Djanuari 1960.

5. Amanat Presiden pada pembuka-an Sidang Pertama MPRS tang-gal 10 Nopember 1960.

6. Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan Nasional Se-mesta Berentjana delapan tahun:1961 - 1969.

: Memusjawarahkan dan memmuskanrantjangan Garis-besar Pola pemba-ngunan dibidang Distribusi dan per-hubungan.

IV. Tugas

I.u.

7. KOMISI BIDANG KEUANGAN DAN PEMBIAJAAN.Dibentuk pada tanggal : 16 Nopember 1960.waktu bekerdja : 1G Nopember sampai pertengahan

bulan Desember 1960.

359

Page 360: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

III. Daser pekerdjaon

IV. Tugas

1. Undang-undang Dasar 1945"2. Manifesto Politik 1959.3. Amanat Presiden tentang Pem-

bangunan Semesta Berentjanatanggal 28 Agustus 1959 (lisandan tertulis).

4. Amanat Penegasan Presiden ten-tang Pembangunan Semesta Be-rentjana tanggal 9 Djanuari 1960.

5. Amanat Presiden pada pembuka-an Sidang Pertama MPRS tang-gal 10 Nopember 1960.

6. Rantjangan Dasar Undang-un-dang Pembangunan Nasional Se-mesta B'erentjana delapan tahun:1961 - 1969.

Memusjawarahkan din merumuskanrantjanga"n Garis-besar Pola Pemba-ngunan dibidang Keuangan dan Pem-biajaan.

360

Page 361: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*',i)li;I

I I

I

PENGUMUMANPIMPINAN SEKERTARIAT MADJELIS PERIIIUSJAWABATAI{

BAKJAT No. 3/I/1960tentapg

Ternpat ruangan-rapat Sub-Komisi-komisi/Komisi.Menjusuli Pengumuman No. 2/I/L960, dengan ini dipermaklum-

kan dengan hormat, bahwa karena beberapa dari ruangan-ruanganjang disediakan untuk rapat-rapat 20 buah (bukan 21) sub Komisi-$omisi ternjata tidak dapat digunakan, sedangkan disamping itu adasub Komisi-komisi menjatakan keinginannja untuk tefap-berapatdidalaq Gedung MPRS (tidak ditempat-tempat lain), maka terpaksa-lah diadakan perubahan-pembahan mengenai ruangan-ruangan-rapatjang tertera dalam Pengumuman tersebut.

Ruangan-ruangan-rapat jang sekarang disediakan untuk Sub-Komisi-komisi adalah sebagai berikut:

I. Sub Komisi-komisi dari Komisi A:7. Sub-Komisi Mental/Kero-

hanian/Kebuda jaan2. Sub-Komisi Penelitian3. Sub-Komisi Pendidikan

Kedjuruan cl.an Chusus4. Sub-Komisi Pendidikan

Umum

IL Sub Komisi-komisi dari Komisi

1. Sub-Komisi Kesehatan2. Sub-Komisi Perumahan

3. Sub-Komisi Kesedjahte-raan Sosial

4. Sub-I(omisi Kesedjahte-raan Buruh

UI. Sub Komisi-komisi dari Komisi

1. Sub-Komisi Pemerintahan

2. Sub-Komisi Keamanan/Pertahanan

RK VII NF)

R,K I X1

RK II 'I)B:

RK Vrrrr)Ruangan Sidang Pimp'inan (ka-lau tidak di,gunakan oleh Pim-pinan MPRSiBapemus)

RK IV 'F)

Pegawai/Tani Nelajan: Ruang-an para Sekertaris, bagiandepan.

C:

Kantor Polisi fnspeksi Pria-ngan, Djl. Merdeka 18

idem

361

Page 362: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

V.

fV. Sub Komisi-komisi dari Komisi D:Gedung Erlangga, Djl. Riauw 49Kotapradja, Djl. Atjeh 36.

Djaw. Pekerdjaan Umum, Djl.Asia Afrika. (dekat HotelPrianger)

Ruangan para Sekertaris, sebe-lah belakang.Gedung Erlangga, Djl. Riauw 49

E:

RK III {.)

Ruangan Pleno (kalau tidakdigunakan oleh Komisi D pleno)

1. Sub-Komisi Sandang2. Sub-Komisi Pangan3. Sub-Komisi Industri Berat

4. Sub-Komisi Industri Ri-ngan

5. Sub-Kornisi Perobatan

3. Sub-Komisi PerhubunganLaut : Ruangan Cafetaria.

4. Sub-Komisi PerhubunganUdara, Hft dan Touris-me : RKVI*)

Vf. Komisi F (tidak dibagi dalarn Sub Komisi-komisi : RK-V ").Adapun ruangan-ruangan rapat untuk Komisi-komisi (pleno)ialah:

Sub Kornisi-komisi dari Komisi

1. Sub-Komisi Distribusi :

2. Sub-Komisi PerhubunganDarat :

1. Komisi A2.rrB3.rrC4.rrD5.rrEO.,,F

*) RK : Ruangan Komisi.

RK II,RK IV,Kantor Polisi Inspeksi Priangan,Ruangan pleno,

Ruangan IIf,Ruangan V.

Bandung, 21 Nopember 1960.

PimpinanSekertariat Madjelis Permusjawaratan

Rakjat:Sekertaris Ur. Permusjawaratan,

(Mr. Sumarsono Pringgodiredjo).

362

Page 363: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1i-)

t KETETAPANMADIELIS PERMUSJAWABATAN BAKJAT SEMENTABA

BEPTJBLIK INDONESIANo. 3/MPBS/1960.

tentangPEMBUBARAN KOMISI MAI\TPOL

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Dalam rapat pleno ke-4 Sidang Pertama pada tanggal 19 Nopem-ber 1960 di Bandung;

Setelah mendengar: pendjelasan Pimpinan Mad.jelis Permusja-waratan Rakjat Sementara tentang hasil rapat Pimpinan denganBadan Pembantu Musjawarah tentang hasil-karya Komisi Manipol;

Menimbang : bahwa Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara dalam rapat Pieno ke-4 Sidang Pertama pada tanggal 19 Nopem-ber 1960 dengan suara bulat telatr menerima baik dan mengesahkanhasil-karya Komisi Manipol tersebut sebagai Ketetapan No. I/MPRS/1960 ;

Menimbang pula, : bahwa dengan ketetapan tersebut tugas Ma-djelis Permusjawaratan Rakjat Sementara termaktub dalam pasal 1sub a Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama telah terpenuhi, danoleh karenanja tugas Komisi Manipol termaktub dalam pasal 14Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara telah selesai ;

Mengingat :

a. Penetapan Presiden No. 2/1959,

b. Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama pasal 1 sub a danpasal 14,

c. Ketetapan MPRS No. 2/1960.

Memutuskan:Menetapkan :

Pasal 1.

Memberi kuasa penuh kepada Pimpinan MPRS untuk membu-barkan Komisi Manipol apabita telah selesai lengkap tugasnja.

i

_.+

r

363

Page 364: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 2.

Ketetapan ini mulai berlaku sedjak tanggal ditetipkannja.

Ditetapkan di Kota Bandung pada

tanggal 19 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia.

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

364

Page 365: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KETDTAPANMAI)JELIS PEBMUSJAWABATA}I BAKJAT SEMENTABA

BEPUBLIK INDONESIANo. 4/MPBS/1960tenta,ng

PEMBERIAN KUASA PENruH KEPADA PIMPINAN MADJELISPERMUSJAWAR,ATAN BAKJAT SEMENTARA UNTUK MENG.GANTI ANGGOTA PIMPINAN KOMISI, JAI{G BER,IIALANGAN

MENDJALANKAN TUGASNJA.

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Dalam rapat pleno ke-4 Sidang Pertama pada tanggal 19 Nopem-ber 1960 di Bandung,

Setelah mendengar : pendjelasan Pimpi4an Madjelis Permusja--waratan Rakjat Sementara Republik Indonesia tentang perkemba^ng-an Komisi-komisi dalam menjelesaikan tugasnja dan adanja bebe-rapa orang anggotei Pimpinan Komisi iang berhalangan mendjalan-kan tugasnja;

Menimbang : bahwa Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara Republik Indonesia bertekad bulat untuk m9ljelgsa_ikan tug_as-nja sesuai dengan harapan P.J.M. Presiden Republik 6fl6ngsia, danoieh karenanja perlu senantiasa didjaga dan diusahakan kelantjarandari segala usaha Komisi-komisi, dan lengkapnja Pimpinan Komisiunhrk mengemudikan segala usa^ba tersebut ;

Mengingat :

a. Penetapan Presiden No. 2/1959;

b. Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama pasal 7 io LT,

e. Ketetapan No. 2/MPRS/1960.

Memutuskan:Menetapkan :

Pasal 1.

Memberi kuasa penuh kepada Pimpinan Madjelis Permusjawarat.an Rahjat Sementara untuk mengganti anggota Pimpinan Komisi,apabila ia berhalangan untuk melakukan tugasnja.

365

Page 366: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 2.

Ketetapan ini mulai berlaku sedjak hari ditetapkan.

Bandung, 19 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SAI,EH.

366

Page 367: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

s 2. KEPUTUSAN PIMPINAN M.P.A"S.

KEPUTUSANPIMPINAN I}IADJELIS PEBMUSJAWABATAI\I BAIGIAT

SDMENTABA BDPUBLIK IhIDONDSIANo. L/MPBS /1960

tentangBAI}AN PEMBANTTI MUSTAWABAH

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,Menimbang: bahwa untuk kelantjaran pelaksanaan pimpinan

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara dalam mendjalankantugasnja, dipandang perlu membentuk BADAN PEMBANTU MU-SJAWARAH (BAPEMUS);

Mengingat: Penetapan Presiden No. 2/1959;Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama Madjelis Permusjawa-

ratan Rakjat Sementara No. 1/MPRS/1960, Pasal 8, 9, 10;

Memutuskan:Menetapkan: Membentuk BADAN PEMBANTU MUSJAWA-

RAH, disingkat mendjadi BAPEMUS, dengan susunan keanggotaansebagai berikut:1. Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo, Anggota No.2. Let. Kotr. Djuhartono,3. Sitohang R.B.,4. Nj. Umi Sardjono,5. Drs fmam Pratignjo,6. Drs Matakupan, D.S.,7. M. Siregar,8. Pandu Kartawiguna,9. Dr Danvis, Moh.,

10. fr Sakirman,11. Mr Abdulmadjid Djoyodhiningrat,t2. Drs J. Piry,13. Nungtjik A.R.,L4. R.P.R. Situmeang,15. K.H. Masjkur,16. K.H. Saifuddin Zuchtr.,L7. Aehmad Shaichu H.18. Harsono T.jokroaminoto,19. H. Siradjuddin Abbas,20. S. Hadikusumo,2L. Subamia, I.G.G.,

,,t,

,,,,,,,,,,,t

t,

,,,,,,t,

,,,,,,,,,,,,,,

,,,,,,,,,,,,t,

,t

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

B/ 36c/ e4A/266A/207c/220a"/L26A/LLeA/ 45B/ 23c/2r3c/221A/ 8eA/ e0A/ 9LL/ 47L/ 78A/ 50L/ 84L/ 87A/5L/ 37

367

Page 368: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

22.23.24.25.26.27.28.29.30.

A.M. Datuk,Asjro Effendi,Nj. L. Sutrasno,Kol. A.J. Bustomi,Kol. (P) Hadiwinarso,Kol. (U) Wiriadinata,Kombes. Enoch Danubrata,Kol. Ismail Lengah,H.L. Rumaseuw,

,,t,,,t,

t,

,,,,,,,,

,,tt,,,,,,t,,,,t,,

A/264A/266A/205A/134A/L44c/L23c/L3Lc/L40L/279

Bandung, 16 Nopember 1960.Pimpinan

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

368

Page 369: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAN MAI}E}ELIS PEBMUS-JAWABATAN BAKJAn

SEOIENTARA BEPUBLIK INDONESIANo. 2/MPBS/1960tentang

BADAI\I PEMBANTU UBUSAN RUMAII TAIIIGGA

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA

_

Menirybang: bahwa untuk kelantjaran pelal<sanaan pimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat sementara dalam mendjalankantugasnja, dipandang perlu membentuk BADAN PEMBANTUURUSAN RUMA}I TANGGA;

Mengingat: Penetapan Presiden No. z/Lgbg peraturan Tata-Tertib MPRS No. 1/MPRS/1960 pasal 8, 11 dan t2;

Memutuskan:Menetapkan: Membentuk BADAN PEMBANTU URUSAN

RUMAH TANGGA dibawah pimpinan wakil Ketua Madjelis Pennu-sjawaratan Rakjat Sementara Kolonel Wilujo Puspojudo dengansusunan keanggotaan sebagai berikut :

1. K.H. Aswa^ni Hadisiswojo Anggota No. C/2232. Aminuddn Azrz ,, ,, A/20L3. Djoko Sudjono ,, ,, A/Ll94. Suparna Sastradiredja ,, ,, C/ M5. Rasjid Sutan Radja Emas ,, ,, L/L496. Tarwia Sutendy ,, ,, C/L79T. Maj. (U) Sudomo Yatrudihard.jo ,, ,, A/1548. Iret. Kol. fmam Sjaffi'ie ,, ,, B/ 259. Kombes Abdurachman Setjowibowo ,, ,, L/L58

10. Himawan Djaja Endra, Josep ,, ,, C/L72

Keputusan ini mulai berlaku sedjak tanggal 16 Nopember 1960.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indoneia

Pd. Ketua,

238,P (24)

CHAIRUL SAI..EH.

369

Page 370: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPNWPINAI|I IITADTELIS PDBMUSJAWABATAN RAKJAT

SDMENTARA REPUBLIK INDONESIANo 3/MPftS ltg6o

tenta,ngSDKERTABIAT

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang: bahwa untu melantjarkan pelaksanaan PimpinanMadjelis Permusjawaratan Sementara dalam mendjalankan tugasnja,dipandang perlu membentuk SEKERTARIAT M.P.R.S. ;

Menimbang pula: bahwa pegawai-pegawai perbantuan dari Se-kertariat DEPERNAS Sekertariat DPR-GR dan beberapa Instansilainnja sedjak sebelum pembukaan Sidang MPRS 10 Nopember 1960,telah menjumbangkan tenaga dan fikiran dalam melantjarkan usahaMPRS, serta penataannja;

Mengingat:

a. Penetapan Presiden No. 2/1959;b. Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama M.P.R.S. pasal 19 dan 20;

Memutuskan:Menetapkan:P ert am a : membentuk Sekertariat Sementara MPRS jang

terdiri atas dua loagtan:

a. Bagian lJrusan Permusjawaratan;b. Bagian lJrusan Pimpinan,

jang dibantu oleh suatu bagian Tata-Usaha.K e d u a : mengangkat sebagai Sekertaris untuk memimpin

Bagian lJrusan Permusjawaratan :

Mr. SUMARSONO PRINGGODIREDJOpegawai Sekertariat DPR-GR jang diperbantukan kepada SekertariatMPRS.

K e t i g a : mengangkat sebagai Sekertaris untuk memimpinBagian Umsan Pimpinan:

MT. MUNADJAT DANUSAPUTROpegawai DEPERNAS jang diperbantukan pada Sekertariat MPRS.

K e e m p a t : menundjuk sebagai Kepala dan Wakil Kepalabagian Tata-Usaha Sekertariat MPRS:

3?0

Page 371: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(1) R. SUHADI TJONDROKUSUMO

p_uggry"i sekertariat DPR-GR jang diperbantukan kepada sekertariatMPRS:

(2) MOEDJAIDpegawai DEPERNAS janB diperbantukan pada sekertariat MpRS.

K e I i m a_: ryre_ngangkat pegawai-pegawai perbantuan darisekertariat DPR-GR, sekertariat ogpnnNAs-aa^n b6berapa rnstansiPemerintah lainnja qendj_qdi pegawai Sekertariat MpRls, dengantug_as s9n9rt_1diatur dan ditetapkan oleh para Sekertaris'terselutpada pokok Keputusan Kedua din Ketiga t6rsebut diatas.

K e en a m : -susunankepegawaiandan tugas-tugas teryerintji

lagi mer-et r fE11 ditetapkan lebih landjut didalam pdoman -r""ai"Sekertariat MPRS.

Ketetapan ini berlaku sumt mulai tanggar 8 Nopember 1g60.

Bandung, 16 Nopember 1960.Pimpinan

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

37L

Page 372: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPNUPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAI\I RAKJAT

SEMENTAR,A REPUBLIK INDONESIANo. 4/MPBS/19G0

tentangPENGGANAIAI\I AI\IGGOTA PIMPINAIY KOMISI I).PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEI\{ENTARA,

Melimbang: bahwa berhubung dengan Ketua Komisi D sdr.Dr. Muhammad rsa jang menurut laporan dewasa ini dalam keadaansakit dan oleh karena itu untuk sementara waktu tidak dapat men-djalank_an tugasnja sebagai Ketua Komisi D, dianggap perlu untukqenundjuk seorang anggota untuk memegang -d3aratan

KetuaKomisi D;

Mengingat:

Penetapan Presiden No. 2 tahun 1g5g.Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama Madjelis Permusjawa-rata,n Rakjat Sementara No. 1/MPRS/1960 pasal 16.Penetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara No. 4/MPRS/1960 tanggal 19 Nopember 1960.

Memutuskan:Menetapkan: Terhitung mulai tanggat 20 Nopernber 1gG0 men-

tjabut keanggotaan dari:

Sdr. Dr. MUHAMMAD ISA,dalam Komisi dan dalam Pimpinan Komisi D dan untuk gantinjamengangkat/menundjuk :

Sdr. Dr. A.K. GAI\I,sebagai anggota Komisi D dan Ketua Pimpinan Komisi D. Keputusanini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, 20 Nopember 1960.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaPd. Ketua,

1.2.

3.

372

CHAIRUL SALEH.

Page 373: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWABATAN BAKJAT

SEMENTAR,A BDPUBLIK INDONESIANo. 5/MPR,S/1960

tentang

PDNGGANTIAN SEOR,ANG ANGGOTA BADANPEIYIBANTU MUSJAWABAH

Mendengar dan membatja: Pendjelasan dan memo tertanggal25 Nopember 1960 mengenai pe'rnjataan anggota Madjelis Peranusja-waratan Rakjat Sementara, Njonja Umi Sardjono, untuk mengundur-kan diri dari keanggotaannja dalam Badan Pembantu Musjawa:hdan pernjataan kesediaan anggota Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara, Sdr. Asmara Hadi, untuk menggantikan anggota tersebut;

Menimbang: bahwa perlu segera diadakan perobuhan susunankeanggotaan Badan Pembantu Musjawarah (BAPEMUS) demikelantjaran penjelenggaraan tugas Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara;

Mengingat:

Penetapan Presiden No. 2/1959,Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama pasal 8 sub (a),Keputusan Pimpinan Madjelis Permusjawarata^n Rakjat Semen-tara No. 1/MPRS/1960 tentang Pembentukan Bada PembantuMusjawarah;

Memutuskan:Menetapkan: Terhitung mulai tanggal 28 Nopember 1960, men-

tjabut keanggotaan dari Njonja Umi Sardjono sebagai anggotaBadan Pembantu Musjawarah (BAPEMUS) dan mengangkat Sdr.Asmara Hadi sebagai penggantinja.

Ditetapkan di Bandung tgl. 28 Nopember 1960.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

a.

b.e.

373

Page 374: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

i!

,]

ri

I

rl

i

ri,

l

iiI

'I

il

ri

il

'I

fl

KdPUTUSANPIMPINAN iWADJELIS PEBMUSJAWAR,ATAI\I BAKJAT

SEMEIITARA REPUBLIK INDONESIANo. 6/MPBS/1960

tentang

SISTIMATTKA LAMPIRAN PAI}A B,DNTJANA

KETETAPAN MPBS No. IIPIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN

RAKJAT SEMENTARA,

Dalam rapatnja dengan Pimpinan Komisi-komisi jang ke-2 tang-gal 28 Nopember 1960 di Bandung.

Setelah membahas:1. Lapora,n Komisi-komisi jang telah disampaikan kepada Fim-

pinan MPRS jang berisi perumusan hasil musjawarah Komisi-tjana hasil karya Dewan Perantjang Nasional.

2. Sistimatika lampiran pada Rentjana Ketetapan MPRS No. IIjang telah disusun oleh Pimpinan MPRS.Menimbang: Bahwa MPRS tetap bertekad bulat untuk menje-

lesaikan tugasnja sesuai dengan harapan Presid.en Republik fndone-sia, dan karenanja perlu segera disusun sistimatika lampiran padaRentjana Ketetapan MPRS No. II jang akan menuunpung rumus'an-rumusan hasil musjawarah Komisi-komisi tentang Pola Pembangun-an Nasional Semesta Berentjana hasil karya Dewan PerantjangNasional.

Mengingat:

1. Peraturan Tata-Tertib Sidang Pertama MPRS pasal 1 sub b,13, 15, 18, 25 ajat (3);

2. Ketetapan No. 2/MPRS/1960.

Memutuskan:Menetapkan:

Pasal 1.

Bahwa susunan usul-usul perubahan-perubahan, saran-saran danharapan-harapan dari masing-masing Komisi terbagi atas tigagolongan jaitu:a. Lampiran A, memuat usul-usul perubahan/penjempurnaan jang

bersifat perubahan/penjempurnaan pokok.b. Lampiran B, memuat saran-saran.c. Lampiran C, memuat harapan-harapan.

37+

Page 375: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pa^sal 2.

LampiranJampiran tersebut pada pasal 1 dimasukkan dalamKetetapan MPRS sebagai lampira,n.

Pasaf 3.

Penerimaan Fusunan sistimatik lampiran tersebut pada pasal 1,diterima oleh Pimpinan MPRS selambat-lambatnja tanggal 29 No-pember 1960, djarn 20.00 ketjuali untuk komisi D djam 22.W.

Bandung, 29 Nopembeb 1960.

PimpinanMadjelis Penrrusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaWk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

375

Page 376: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ti

ri

b.

KEPUTUSANPIMPINAN MAI}JELXS PER,MUSJAWABATAN RAKJAT

SEMENTAB,A REPUBLIK INDONESIANo. ?/MPBS/1960

tentangPAI\IDJAR PENGGANTIAN BIAJA PDNGINAPAN

BAGI ANGGOTA MPRS

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:

bahwa berhubung dengan kurangnja tempat penginapan d.ihotel-hotel dikota Bandung, sebagian dari anggota-anggota MPRSterpaksa ditempatkan dilosmen-losmen dan sebagian lagi mengi-nap diluar hotel/losmen;bahwa penggantian biaja penginapan sebesar kwitansi losmenditambah dengan Rp. 45,- (empat puluh lima rupiah) seharidjika anggota menginap dilosmen atau sebesar Rp. 75,- (tudjuhpuluh lima mpiah) sehari djika Anggota menginap diluar hotel/losmen seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 40 tahun1960, ternjata tidak mentjukupi untuk pembiajaan penginapandan maka berhubung dengan tingginja harga makanan dirumahmakan dan harga-harga dipasar pada umumnja;bahwa oleh karena hal-hal tersebut diatas perlu segera mengam-bil tindakan guna mengatasi kesukaran-kesukaran jang dialamioleh Anggota-anggota MPRS termaksud dengan djalan menam-bah penggantian biaja penginapan bagi para Anggota jang di-tempatkan dilosmen atau jang menginap diluar hotel/losmen;Mengingat: pasal 3 ajat 6 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun

1960 tentang kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan AnggotaMPRS;

Memutuskan:Dengan mendahului persetudjuan Pemerintah, menetapkan

ketentuan tentang penggantian biaja pengtnapan bagi Anggota MPRSja,ng menghadliri Sidang Pertama MPRS sebagai berikut:I. Kepada Anggota MPRS jang bertempat tinggal diluar kota

Bandung, selama tinggal di Kota Bandung untuk menghadliriSidang Pertama MPRS diberikan penggantian biaja penginapan:1. menurut kwitansi hotel, bagi jang menginap dihotel;2. menurut kwitansi losmen ditambah dengan Rp. 90,- (sem-

bilan puluh rupiah) sehari, jang menginap dilosmen dengantidak mendapat makan;

376

Iil

,]

I

l

F

c.

Page 377: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Iht

3. sebanja"k Rp. 105,- (seratus lima nrpiah) sehari, djika tidakmenginap dihoteflosmen.

II. Keputusan ini berlaku sunrt terhitung mulai ta"nggal 1 Nopember1960. Ditetapkan di Bandung

pada tanggal 2 Desember 1960

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pd- Ketua,

CHAIRUL SALEH.

Sa,Iinan disampaikan kepada:

Menteri Pertama Republik lrdonesia,Dewan Pengararas Keuangan di Bogor,Thesaurier Djenderal pada Dep. Keuangan di Djakarta,Thesaurier Negara Inspeksi Anggaran Sub Bag. IA di Djakarta,Kabinet Perdanan Menteri di Djakarta,Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Djakarta,Kantor Pusat Perbendaharaar Negara di Bandung

a.b.c.

d.e.

f.ob'

I

i

s77

Page 378: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KDPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PDBMUSJAWABATAIII BAKJAT

SEMDNTARA BAPUBLIK IIVINNESIA

No 8/MPBS/19G0tentang

KETENTUAN SIFAT NASKAII-NASKAH MPNS

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:

a. Bahwa untuk kepentingan MPRS sendiri dan kepentingan umummengenai penggunaan naskah-naskah MpRS; -

b. Bahwa untuk kepentinga,n penerangan kepada umum dan kepen-tilsan _dunia ilqiafr perlu diadakan ketentuan mengenai siiat-sifat dari naskah-naskah MPRS untuk mengitur tjarapenggunaannja;

c. Bahwa untuk kepentingan hasil karya MpRs hams diketahui olehseluruh rakjat rndonesia dan dunia luar dengan sluas-luasnja;

_ ___4.lging_aJ: Ketentuan tentang sifat berbagai matjam rapatMPRS jang ditentukan oleh Pimpinan MpRS;_ ___Menglngat pula: Ketertiban dalam penggunaan naskah-naskahMPRS oleh pihak-pihak bukan MpRS;

Memutuskan:Pasal 1.

Semua naskah .MPRS tetap mendjadi hak,.milik MPRS.

Pasal 2.(1) untuk keperluan dokumentasi dan perpustakaan, semua

naskah MPRS akan ditjetak.(2) Pembagian naskah-naskah MPRS ditentukan oleh Pimpinan

MPRS.

Pasal 3.Naskah-naskah MPRS dibagi mendjadi dua golongan:

l. Naskah jang terbuka bagi umum;b. Naskah _jgrglerut?-q* digunakan untuk keperluan dalam ling-

kungan MPRS sendiri.

Pasal 4.

- - (1) Jang dimaksud dengan naskah jang terbuka bagi umumadalah:

378

Page 379: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a.b.c.d.e.

Ketetapan-ketetapan MPRS.Risalah rapat pleno MPRS.Keputusan-keputusan Pimpinan MPRS.Keputusan Komisi-komisi MPRS.Risalah rapat gabungan Komisi-komisi.(2) Jang dimaksud dengan naskah jang terutama digunakan

untuk keperluan Calam lingkungan MPRS sendiri adalah:a. Laporan Komisi-komisi.b. Risalah Komisi-kornisi.c. Tjatatan Rapat Sub-sub Komisi.

Pasal 5.

Naskah MPRS tersebut pada pasal 4 ajat (2) dapat djuga digu-nakan oleh umum dengan idjin chusus dari Pimpinan MPRS untukkeperluan ilmiah m.elulu.

Pasal 6.

Naskah MPRS tersebut pada pasal 1 ajat (1), setelah selesaiditjetak, dikirimkan kepada semua anggota MPRS dan instansi-instansi pemerintah serta pihak-pihak lain atas keputusan PimpinanMPRS.

Pasal 7.

Penata-usahaan dan pemeliharaan serta penjimpanan naskahnaskah MPRS tersebut pada pasal 4, ditugaskan kepada SekertariatMPRS.

Pasal 8.

Agar supaja keputusan ini dapat diketahui oleh umum seluas-luasnja, menginstruksikan kepada Sekertaris MPRS untuk meng-umumkannja melalui segala matjam media penera,ngan.

Pasal 9.

Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, 10 Desember 1960.

PimpinanMadjeiis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Pd. Ketua,

1

i

I

I

$I

CHAIRUL SALEH.

379

Page 380: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSAN

PIMPINAI\I MAI}JEI,IS PEBMUSJAWABATAI\I BAKJATSEMENTABA R,EPUBLTK INDONESIA

No. 9/MPBS/1960

tentang

PEMBUBAR,AN SEKDRTAR,IAT SEMDNTARA

dan

PF,I}IBENTUKAI\I SEKER,TARIAT TETAP

MPBS

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:

a. Bahy'a dengan telah selesainja Sidang Pertama MPRS pada tang-gal 7 Degember 1960, Peraturan Tata-Tertib Sidang PertamaMPRS telah berachir pula kekuatan hukumnja;

b. Bahwa Badan-badan perlengkapan MPRS jang dibentuk atasdasar peraturan Tata-Tertib tersebut perlu ditindjau kembali;

c. Bahwa Sekertariat Sementara MPRS dengan telah berachimjaSidang Pertanna MPRS djuga telah selesai dengan tugasnja,jang ternjata telah dilaksanakannja dengan tjara-tjara jangmelahirkan penghargaan setinggi-tingginja ;

d. Bahwa sebagai kelandjutan tindakan hukum Sekertariat semen-tara MPRS itu perlu dibubarkan;

e. untuk menampuxg pekerdjaan dan urusan MpRS selandjutnjaperlu dibentuk bam SEKERTARIAT TETAP MPRS.

Mengingat:1. Amanat sambutan P.J.M. Presiden pad.a arapat pleno ke-g MpRS

tanggal 7 Desember 1960, bahwa MPRS tid.ak diEubarkan, karenaa d. a n j a dltuntut oleh U.U.D.-1945;

Mengingat pula: Bahwa menurut perkiraan usaha dan urusanMPRS diluar waktu-waktu sidang tidak akan sebegitu besar ad.anja,Fiosgu _penata-usahanja tidak akan memerlukan suatu staf jang se-begitu besar;

Bahwa demi penghematan dan selaras dengan semangat polaPerybagunan Nasional-Semesta, tjukuplah kiranja suatu staf Seker-tariat Tetap jang sederhana tetapi ber-Caja-guna;

380

Page 381: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Menetapka^n:

Memutuskan:

Pasal 1.

Membubarkan Sekertariat Sementara MPRS terhitung mulaidari tanggal 25 Desember 1960 dengan utjapan terima kasih danpenghargaan jang setinggi-tingginja kepada semua petugas-petugas-nja, jang terdiri atas pegawai-pegawai perbantuan dari berbagai-bagai insta;nsi.

Pasal 2.

Sampai saat berlakunja ketentuan tersebut pada pasal 1, semuapetugas Sekertariat Sementara MPRS diwadjibka^n menjelesaikanumsannja rnasing-masing dengan lengkap dan pasti serta didasarioleh suatu pertanggungan djawab tertulis.

Pasal 3.

Menjimpang clari ketentuan tersebut pada pasal 2, untuk penje-lesaian urusan keuangan MPRS diberikan batas waktu sampai tang-gal 31 Desember 1960.

Pasal 4.

Mmbentuk suatu SEKERTARIAT TETAP I\IPRS terhitungmulai dari tanggal 25 Desember 1960, dan mewadjibkan SekeftariatTetap MPRS tersebut untuk menerima penjerahan pekerdjaan danurusan MPRS beserta pertanggungan djawabnja dari SekertariatSementara.

Pasal 5.

Menginstruksika"n kepada Sekertariat Tetap MPRS untuk meng-atur segala pekerdjaan dan urusan MPRS selandjutnja menunrtinstruksi dan atas petundjuk Pimpinan MPRS.

Pasal 6.

Ketentuan mengenai formasi, pengisian dan pengangkatan pega-wai-pegawai Sekertariat Tetap MPRS akan diatur dalam keputusanlain.

Pasal 7.

Keputusan ini mulai berlakutanggal ditetapkan.

Bandung, 10 Desember 1960.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Pd. Ketua,

CIIAIRUL SALEH.

381

Page 382: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a.

KEPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWABATAN EAKJAT

SEMENTAR,A BDPUBLIK INDONESIA

No. LOIMPBS /I:960

tenta,ng

PEMBUBABAN BADAIII PDMBANTU MUSJAWARAII

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:

Bahwa dengan telah selesainja Sidang Pertama MPRS padatanggal 7 Desember 1960, Peraturan Tata-Tertib Sidang PertamaMPRS telah berachir pula kekuatan hukumnja;Bahwa Badan-badan perlengkapan MPRS jang dibentuk atasdasar Peraturan Tata-Tertib tersebut perlu ditindjau kembali;Bahwa Badan Pembantu Musjawarah MPRS dengan telah ber-achirnja Sidang Pertama MPRS selesai djuga tugasnja, jangjang ternjata telah dilaksanakan dengan tjara-tjara jang mela-hirkan penghargaan jang setinggi-tingginja;Bahwa sebagai kelandjutan dalam trrcnjelesaian Sidang PertamaMPRS perlu diadakan tindakan pembubaran Badan PembantuMusjawarah (BAPEMUS) tersebut.Mengingat:

Penetapan Presiden No. 2/1959;Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/1960.

Menetapkan:Memutuskan:

Pasal 1.

b.

c.

d.

1.2.

Membubarkan Badan Pembantu Musjawarah (BAPEMUS) jangdibentuk dengan Keputusan Pimpinan MPRS tertanggal 16 Nopember1960 No. 1/MPRS/$60, terhitung mulai dari tanggal 7 Desember1960, dengan utjapan terima kasih dan penghargaan jang setinggi-tingginja kepada semua anggota Bada Pembantu Musjawarah(BAPEMUS) terhadap segala djerih-pajah dan djasa-djasanja dernikelantjaran musja;warah MPRS.

Pasal 2.

Menjampaikan petikan dari Surat Keputusan ini kepada jangbersangkutan dan menginstruksikan kepada Sekertariat untuk me-ngumumkan kepada sernua anggota MPRS.

382

Page 383: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pase,l 3.

Keputusan ini mrilai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Bandurg, 12 Desember 1960.

PimpinanMaqielis feryusiawgratan Rakjat Sementrra

Republik Indonesia

Frl. tr&tna, .

CIT.&IRUL SALETI.

383

Page 384: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAN ]VTADJEIJS PEBMUSJAWABATAI\I BAKJAT

SDMDNIAR,A BEPUBLIK INDONESIA

No. 11./DIpBS/1960

tentangPEMBUBAEAN BAI}AN PEMBANTU UBUSAN RUMAH TAITGGA

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:a. Bahwa dengan telah selesainja sidang pertama MPRS pada

!angg4_f Dese_mber 19G0, peiaturan fata-Tertib sidang "pe"-tama MPRS telah berachir puta kekuatan hukumnja;

b. Bahwa Badan-badan perlengkapan MPRS jang dibentuk atasdasar Peraturan Tata-Tertib teisebut perlu- dit-indjau kembali;

c. Bahwa Badan Pembantu urusan Rumah rangga MPRS dengantelah berachirnp pid_1ng pertama MPRS seteJaf djuga tugasija,jq"-s ternjata telah dilaksanakan dengan tjara-tjari ianf meia-hirkan penghargaan jang setinggi-tingginji;

d. Bahwa sebagal k_elpdjutan dalam penjelesaian sidang pertamaMPRS perlir diadakan tindakan pembuuaran Badan -pembantuUrusan Rumah Tanggal tersebut.Mengingat:

1. Penetapan Presiden No. 2/1960;2. Keputusan Pimpinan MPRS No. 2/MpRS/1960.

Memutuskan:Menetapkan:

Pasal 1.

Membubarkan Bada^n Pembantu urusan Rumah rangga jang$iu^.:t_ttden_g_an_Kep_glqsanPippinanMpRstertanggatroNdperirnei19gg No. 2/MPRS/1960, terhitung mutai dari tanlglat r De^semberL960,.deng_an uljapan terima kasiLdq,n penghargali jang setinggi-tingginja kepada semua a"nggota Badan- pemnantu uiusLn numatrTa.ngga terhadap !eg4t {jerih-rajatr dan djasa-djasanja demi ketair-tjaran musjawarah MPRS.

Pasal 2.

- M"Tjampaikan petikry da1 S-urat Keputusan ini kepada jangbersangkutan dan menginstruksikan kepada Sekertariat uitu[mengumumkan kepada semua anggota MPRS.

384

Page 385: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pa^sat 3.

Keputusan ini mulai berlaku padt. tflrggal ditetapkan.

Baadurg, 12 kber 1960:

PimpinanMadjelis Pennusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

2s8P {xt)385

Page 386: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a.b.c.

d.

e.

KEPUTUSANPIMPINAN IIIAI}JELIS PEBMUSJAWABATAN BAK.IAT

SEMENTAEA BEPUBLIK INDONESIA

No. 1/MPBS/19G1

tontangPANITIA MPRS DIDAEBAH.DAEBAH

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA,

Menimbang:

bahwa Ketetapan-ketetapan MPRS tentang garis-garis Besardari pada Haluan Negara dan Garis-garis Beiar pola pemba-

lsunan Nasional semesta Berentjana delapan tahun (1961-1969)harus segera dilaksanakan untuk memenuhi Amanat penderitaanRakjat;bahwa pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS tersebut olehMPRS telah diserahkan sepenuhnja kepada presid"en/pangrimaTertinggi Angkatan Perang/Pemimpin Besar Revolusi rndonesiadan dibantu oleh seluruh Rakjat Indonesia;bahwa untuk mendjaga d.a^n memelihara kelantjaran pelaksanaanKetetapan-ketetapan MPRS tersehut, selain- harus diadakankerdjasama_jang erat dan teratur antara Lembaga-lembaga/Aparatur Negara, perlu senantiasa diikuti dengan seksamaqelaksanaannja dari pusat sampai kedaerah-daerah- ( Ketjamatandan daerah jang setingkat dengan itu);bahwa MPRS sebagai Lembaga Negara jang tertinggi jangmemegang dan melaksanakaa kedaulatan rak.iat sepenuhnja,merasa waaiin membantu pula pelaksanaan teisebut, dan ol"ehkarenanja berkehendak mengikut sertakan segenap a"nggotanjagtttuk mengikuti dengan seksama pelaksanaan Ke-tetapan-ketetapan MPRS didaerahnja masing-masing dengan tidakmengurangi ketentuan-ketentuan dalam u.u. No. 80 Tahun 1gb8jo. Penetapan Presiden Republik fndonesia No. 4 Tahun 1gbg.

Mengingat:Ketetapan-ketetapan No. I dan IIIMPRS/1960;U.U.D.-Pas. 2 jo. Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1g5g;P.P. No. 40 Tahun 1960 jo. Keputusan Presiden No. 20 Tahun1961;Musjawarah Pd. Ketua MPRS dengan P.J.M. Presiden Republikfnd.onesia pada tanggal 4 Pebruari 1961, di Bogor;Hasil Rapat Pimpinan MPRS ke-XV[I dan ke-XD( pada tanggal6 dan 18 Pebruari 1961.

i

J

Page 387: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Menetapkan:Memutuskan:

BAB I.

Panitia MPBS di Daswati.

Pasal 1.

Membentuk PANTTIA MPtls ditiap-tiap Daerah swatantraIllgIf!- I d4am wilajah Negara Republik Indonesia jang disebut:PANffiA MPRS-Daswati, selandjutnja disebut: pa.nitia Mpns.

Pasal 2.

Panitia MPRS terdiri dari anggota-anggota MpRS menurut:a, dasar pengangkatannja;b. tempat kediamannja (domicili) didalam Daerah Swatantra

tingkat I;e. keachliannja masing-masing sesuai dengan keperluan bidang

atau projek pembangUnan jang diselenggarakan dalam daerahtersebut.

BAB II.

Tugas dan lVewenarg.

Pasal 3.

Dengan melaksanakan asas musjawarah dan dalam sema.ngatgotong-rojong dengan pihak pelaksana, Panitia MPRS bertugas untuhsenantiasa mengikuti dengan saksama pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS didaerah-nja masing-masing guna dilaporkandengan la"ngsung dan setjara tertutup kepada Pimpinan MPRS di-tempat kedudukannja MPRS.

Pasa1 4.

Dalam mengikuti pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS itu,para anggota Panitia MPRS dengan setjara mutlak tidak diperboleh-kan mentjampuri kebidjaksanaan eksekutip.

Pasal 5.

Untuk mendapat melaksanakan ketentuan tersebut pada pasal 4dengan saksama, para anggota Panitia MPRS diwadjibkan senantiasaberhubungan erat dan kerdjasama dengan Gubernur/K.D.H. dalamdaerah kewadjibannja masing'masing.

Pasal 6.

Untuk melaksanakan hubungan erat dan kerdjasama denganGubernur/K.D.H. dalam daerah kewadjibannja masing-masing guna

Page 388: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

mentjapai hasil jang memuaskan dalam mengikuti pelaksanaan Kete-tapan-ketetapan MPRS atas dasar musjawarah dan gotong-rojong,liap-tiap anggota Panitia MPRS hendaknja senantiasa dapat mem-berikan penerangan dan pendjelasan tentang putusan-putusan MPRSseperbi teruaktub dalam Ketetapan-ketetapannja.

Pasal 7.(1) Dengan mengingat ketentuan tersebut pada pasal 3, para

anggota Panitia MPRS dilarang dengan pasti untuk mengadakan per-njataan baik setjara lisan maupun tertulis atau penjiaran mengenaihal-hal jang dikerdjakan dalam rangka mengikuti pelaksanaan Kete-tapan-ketetapan MPRS tersebut.

(2) Segala trrcrnjataan dan penjiaran mengenai hat-hat jangdikerdjakan, disalurkan melalui Pimpinan MPRS dan hanja dikuasa-kan melulu kepada Pimpinan MPRS sadja, setelah mengadakanpengolahan dan penelaahan hasil karya Panitia-panitia MPRS terse-but dengan saksama.

Pasal 8.

Perperintjian tugas'dan instmksi kedja Panitia MPRS dite-tapkan dalam Keputusan Pimpinan MPRS tersendiri, daerah demidaerah dan sesuai dengan bida^ng atau projek pembangunan jangdilaksanakan didaerah tiap-tiap Panitira MPRS.

BAB IfI.Akibat Keuangan dan Sjarat-sjarat Lainnja.

Pasal 9.Akibat keuangan dan sjarat-sjarat keperluan lainnja untuk mela-

kukan tugas Panitia MPRS, diatur menumt peraturan-peraturanjang berlaku.

BABPenutup.

Pasal 10.Segala sesuatu jang belum ditetapkan dala"m keputusan ini akan

diatur lebih landjut dalam keputusan lain.

Pasal 11.Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

t

Bandung, 25 Pebruari 1961.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaFd. Ketua, t

CHAIRUL SALEH.

388

J

Page 389: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

C

-rt

.-

KEPUTUSANPIMPINAI\I ]WADJELIS PEBMUSJAWABATAI\T BAK.IAI

SEMENTARA BDPUBLM INDONDSIA

No. Z/MPBfi lrWLtentang

BADAIV PEIYIBAI\ITU PIMPINAN MPRS

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEtr\{ENTARA,

Menimbang:a. bahwa dalqgq rangka mengikuti pelaksanaan Ketetapan-kete-

tapan MPRS tugas Pimpinan MPRS makin lama mendjadi makinluas;

b. bahwa untuk membantu Pimpina^n MPRS datam rirenunaikantugasnja sehari-hari, tenrta^ura dalam mengikuti dan mengawasipelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS dan membantu-presi-den/Mandataris MPRS sebagai Pemimpin tertinggi dari pelaksa-naan Ketetapan-ketetapa^n MPRS, perlu dibentuk Badan pem-bantu Pimpinan MPRS.

Mengingat:

a. Ketetapan-ketetapan No. I dan IIIMPRS /L960;b. Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959;c. P.P. No. 40 Tahun 1960 jo Keputusan Presiden No. 20 Tahun

1961;d. Musjawarah Pd. Ketua MPRS dengan P.J.M. Presiden Republik

fndonesia pada tanggal 4 Pebruari 1961 di Bogor;€. Hasil Rapat Pim1oinan MPRS ke-XVfII dan ke-XD( tanggal 6

dan 18 Pebmari 1961.

Memutuskan:Menetapkan:

BAB I.

Badan Pembantu Pimpinan MPBS.

Pasd 1.

Membentuk BADAMEMBAMU PIMPINAITI Madjelis Permu-sjawaratan Ra&jat Sementara Republik Indonesia, jang dapatdisingkat : B.P.-Pimpinan MPRS.

+

_-d-389

Page 390: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 2.

Badan Pembantu Pimpinan MPRS terd.iri dari sebanjak-banjak-{ja 30 grang anggota MPRS, jang diangkat oleh Pimpinan mpnSdari tjalon-tjalon Jang hams mempunjai pengetahuan- tentang se-gala sesuatu jang bensangkutan dengan Ketetapan-ketetapan Mpns.

BAB II.

Tugas dan lilewen&ng.

Pasal 3.

Bada Pembantu Pimpinan MPRS bertugas:a. membantu Pimpinan MPRS dalam mengikuti dan mengawasi

pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS pada umumnja.-b. mengatur dan mengolah laporan-laporan dari PANITIA MPRS

didaerah-daerah jang akan disampaikan oleh Pimpinan MPRSkepada Presiden/Mandataris MPRS.

e. hal-hal jang diinstruksikan oleh Pimpinan MPRS.

BAB IrI.

Pasat 4.

Akibat keuangan dan sjarat-sjarat keperluan lainnja untuk mela-kukan tugas B.P.-Pimpinan MPRS, diatur menumt penaturan-peraturan jang berlaku.

BAB PENUTUP.

Pasal 5.

Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, 25 Pebmari 1961.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.q

d390

Page 391: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r*

No. 4/PIMP/MPRS/LW?

tentang

SEKEBTABIAT MPB"S.

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT

SEMENTARA;

Menimba^ng :

bahwa dalam rangka Rentjana-Kerdja MPRS-1962 seperti di-tentukan oleh Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/pimp/UenS7L962, perlu segera menjesuaikan tugas dan tjara-kerdja seker-tariat MPRS dengan perkembangan dan pertumbuhan MPRSsendiri;

bahwa dengan keluarnja Keputusan Presiden R.I. No. 190/MTahun L962 tentang pengangkatan Sekertaris Djenderal MPRS,daja-kekuatan hukum Keputusan Pimpinan MPRS No. g/MpRS/1961 telah berachir, maka perlu segera ditetapkan ketentnan-ketentuan-pelaksanaan untuk menjelenggarakan KeputusanPimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961;

bahwa sesuai dengan PENGUMUMAIY PIMPINAN MPRStermuat dalam Press-release tertanggal 2 April L962, perlusegera ditetapkan ketentuan-ketentuan pasti untuk menjempur-nakan dan menjesuaikan Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 dengan perkembangan dan pertumbuhan MPR"Ssendiri;

Mengingat :

1. Ketetapan MPRS No. I clan IIIMPRS/1960;

2. Keputusan Pimpinan MPRS No. 3, 4, 7, 8 dan 9/MPRS/196L joKepuhrsan Presiden R.I. No. L25/L96L;

3. Keprrtusan Presiden R.I. No. 130/M Tahun 1962 jo KeputusanPimpuran MPRS No. 1/Pimp[WPRS/1962, pasal 1 dan 5;

Mengingat pula : Pengumuman Pimpinan MPRS dalam Press-release tertanggal 2 April 1962;

Mendengar: Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXVII d'r"XXVII;

b.

.t'

1

391

Page 392: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Memutuskan:, Pasal 1.

(1) Berhubung dengan keluarnja Keputusan Presiden R.I.No. 130/M Tahun !962 tentang pengangkatan Sekertaris DjenderalMPRS, maka berdasarka,n pasal 5 Keputusan Pimpinan MPRSNo. 9/MPRS/1961 daja-kekuatan hukum Keputusan PimpinanMPRS No. 7 dan 9/MPRS/1961 tentang ,,Susunan sementara danforurasi - darurat" Sekertariat MPRS berachir terhitung mulaitanggal berlakunja Keputusan Presiden R.I. No. 130/M Tahun t962.

(2) Berdasarkan ketentuan pada ajat (1) pasal ini, makaterhitung mulai tanggal berlakunja Keputusan Presiden R.I'No. 130/fu Tatrun 196f bertaku sepenuhnja ketentuan-ketentuan dariKeputuian Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 tentang ,,Sekertariat

- tetap" MPRS.

Pasal 2.

(1) Berhubung dengan perubahan status dan sifat SekertariatMPRS seperti ditentukan pada pasal 1 diatas, ditetapkan bah,wapemindahan administrasi dan segala urusan dari sekeitariat - s€-mentara MPRS kepada Sekertariat - tetap MPRS diselenggarakanoleh Pimpinan MPRS dengan setjara beiangsur-angsur terhitungmulai tanggal 1 Mei L962.

(2') Terhitung mulai tanggal 1 Mei Lg62 semua urusan adminirs.trasi MPRS diselenggarakan oleh Sekertariat MPRS di Bandung.

Pasal 3.

(1) Berdasarhan ketentuan tersebut pada pasal 2, penggunaandjabatan - sementara dan pemberian wewenang kepada petugas-petugas

- sgmsn't41a MPRS seperti diatur dalam Keputusan Pim-pinan MPRS No. 9/MPRS/1961 ditetapkan berachir pada tanggal30 April L962.

(2, Berdasarkan ketentuan pada ajat (1) pasal ini, semuapetugas

- sernentara-MPRS tersebut dalasr keputusan PimpinanMPRS No. 9/MPRS/1961 berkewadjiban menjrerahkan kembaliurusannja masing-masing dengan pertanggungan djawabnja kepadaPimpina,n MPRS pada waktu berachirnja djabatan dan we-wenangnja.

\ Pasal 4,

Status dan kedudukan para pegawai - perbantuan pada Seker,tariat - sementara MPRS seperti diafur dalam Keputusan PimpinanMPRS No. ?/MPRS/1961 aka^n ditetapkan lebih landjut oleh Pim-pinan MPRS denga.n Surat Keputusan tersendiri.

392

1I.:.

lrE

1I

I

I

r{

Page 393: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 5.

(1) Segala sesuatu jang belum diatur dalam KeputusanPinpine MPRS ini, akan d.itetapkan lebih landjut dalam Keputusanl-in.

(2, Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Mei Lffiz.

Bandung, 30 April 1962.

PimpinanMacljelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia.

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

393

)\-

Page 394: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSAN

PIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWABATAI\I BAKJATSEMNNTABA BEPUBLIK INDONESIA

No. 5/PIMP/MPBS/1962

tentang

PEBATT]BAI\I PELAKSAIYANII DAIY PNNJEMPUBNANIISEKEMARIAT MPBS.

PIMPINAN MA.DJELIS PERMUSJAWARATAI{ RAIilATSEMENTARA REPUBLIK IN'DONESIA;

Menimbang:

a. bahwa berhubung dengan keluarnja Keputusan Pimpinan-MPRSNo.4/Pimp/MPRS/t962 tentang- S e k g r tar i at MPRS'perlu' ditetapkan ketentuan-ketentggl _pgl_aksanaan !an_ ;penje-ienggaraan keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961;

b. bahwa dalam rangka usaha untuk menjempurnakan dan menje'suaikan Keputusin Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 deng_an

pertumbuhdn MPRS sefta pelkegbangpn dalam bidalg. pembi-ira"n Kepegawaian Negeri, perlu ditetapkan ketentuan-ketentuanpasti tdntlng langkih dan kebidjaksanaan penjempumaantersebut.Mengingat:

1. Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960;2. Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4/MPRS/1961 jo Kepu-

tusan Presiclen R.I. No. t26/t96L;3. U.U. No. 18/1961 jo P.P. No. 200/t96L;4. Keputusan Pimpinan MPRS No. 4/Pimp/MPRS/1962 pasal 1

ajtr (2).Mendengar: Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXVII dan

xxvur.Memutuskan:

Dengan membatalkan segala ketentuan dan peraturan jang ber-tentangan keputusan Pimpinan MPRS ini, menetapkan Pffi,ATIIR'AIV.PELAKSANAAN DA}.I PENJEMPURNAAI.I SEKERTARIATMPRS sebagai berikut:

Pasal 1.

(1) Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1962 berlahu sepenthljaketentuan-ketentuan termaktub-dalam Keputusan Pimpinan MPRSNo. 3/MPRS/1961 tentang SEKERTAR,IAT MPRS, ketjuali apabiladitentukan lain oleh Keputusan Pimpinan MPRS ini-

894

1l

Page 395: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

--I

I

.L_"at

.f,

4

' (2) Ketentuan-ketentuar i1lrg mengubah Keputusan pimpinanMPRS No.3/MfRsA961 adalah ketentuin-ketentdan p e n jt--purn,a a n Pl_pe.n i e ! u ai a n sekertariat M-pRS denganpe{umpghan MPRS serta perkemtanga_n_daram pembinaan Kepega-gaial^J!9994 seperti diafur datam-u.u. No.

-1811961 dan'p.p.

No. 200/1961.(3) Dalam melaksanakaq dan menjempurnakan Keputusan

Pimpinan MPRS No. 3/MPIF/1961, susunan sei<ertariat Mpds tetap$iatu_1 setjara p i"a-mi d a I untukmelaksanakan integrasi daikoordinasi jang kompak.

Pasal 2.

(1) Berdasarkan qlsal l tersebut diatas, membatalkan Bagansusunan MPRS pgperti dilampirkan pada Keputusan pimpinan MpRSI-o. 9/ttPR'S4961 terhitung mulai tanggal berlakunja KeputusanPimpinan MPRS ini.BAGAN susuNAN SEKERTARTAT MPRS, seperti dilampirkan(2) Berdasarkan- aja! __(1) pasal ini, menetapkan berlikunjapada Keputusan Pimpinan MPRS ini.

Pasal 3.

- --- (1) Sebagai usaha penjempurnaan dan penjesuaian SekertariatMPRS dengan perkembangan serta pertumbuhan MPRS sendiri,membatalkan susunan ,,STAF SEKDJEN" dalam sekertariat MPRS,dan menggantinja dengan susunan ,,KEPANITERAAN IIMUM".(2) Kepaniteraan Umum menampung fungsi-fungsi chususpara PEMB_ANTU SEKDJEN, jang dalam penjelenggaraan tugas-sefta pekeldjaannja ditempatkan langsung dibawah Pimpinan seker-taris Djenderal.

Pasal 4.

(1) Untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan TATA-USAF:IA MPRS, dalam bidang-tugas Biro II dapat disusun:

a. Sub-bagian Personalia;b. Sub-bagian Keuangan;c. Sub-bagian Perlengkapan.

(2) Bentukan Sub-bagian dalam Biro II dimaksud untuk men-tjiptakan pusat integrasi dan koordinasi dalam urusan-urusan jangsedjenis.

t:il Sub-bagian dapat diperintji kedalam urusan-urusan menu-nrt keperluan.

Pasal 5.

(1) Berdasarkan P.P. No. 200/1961 jang tidak mengenal lagiadanja pangkat-organik-spesifik dan pangkat organik-chusus-pin-djaman, membatalkan ketentuan-ketentuan tentang pangkat-organik-spesifik dan pangkat-organik-chusus-pindjaman dalam Keputusan

395

Page 396: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

.rr

a-

Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 dan mengatur pangkat-pangkatdalam Sekertariat MPRS menurut ketentuan-ketentuan dalam P.P.No. 200/1961.

(2) Sebutan Sekertaris-Djenderal, Sekertaris, Administrahrrdan Panitera dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961digunakan sebagai sebutandjabatan

(3) Disamping sebutan-djabatan tersebut pada ajat (2) pa.salini, dapat digunal<an djuga lainJain sebutan-djabatan, seperti antaralain: Sekertaris-muda, Administratur-muda, Panitera-utama, Pani-tera-muda, Pembantu Sekdjen, Ibu Rumah Tangga dan sebutan-djabatan lainnja menurut keperluan.

Pasal 6.

(1) Berdasarkan pasal 19 Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/I\[PRS/1961 jo pasal 1 dan 5 Keputusan Pimpina^n MPRS No. L/Pimp/MPRS/1962, membatalkan Keputusan Pimpinan MPRS No. 4/MPRS/1961 tentang KANTOR TJABAI\G ADMINISTRASI SEKERTARIATMPRS di Djakarta terhitung mulai tanggal 1 Mei 1962, dan meng-gantinja dengan susunan:

KANTOB TJABA]YG SEKERTAR,IAT MPBS.(2) Kantor

di Djakanta dandengan tugas a.l.:(i) menjelenggarakan urusan

MUSJAWARAH.KERDJArakan di Djakarta;

(ii) menjelenggarakan 'urusan dan keperluan TATA-USAIIA ISERTA KEUANGAN guna melajani para anggota MPRS jangbertempat-tinggal di Djakarta dan sekitarnja;

(iii) menjelenggarakan urusan dan keperluan CHUSUS bagi paraanggota Pimpinan MPRS di Djakarta.

(3) Susunan Kantor Tjabang Sekertariat MPRS di Djakartadisesuaikan dengan susunan-sekertariat MPRS sendiri, iang dida-lamnja hanrs mentjerutinkan susunan unsur-unsur:(i) Pimpinan.(ii) Urusan Permusjawaratan.(iii) Urusan Tata-Usaha.

Pasal ?.

Pelaksanaan Keputusan Pimpinan MPRS ini diatur denganINSTRUKSI-KERDJA Sekertariat Djenderal MPRS tenta^ng,,PF,'DOMAI{ TATA-KERDJA SEKERTARIAT MPRS" seperti dimaksuddala.m pasal 19 ajat (5) Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961.

Pasal 8.

Segala sesuatu jang belurn ditetapkan dalam Keputusan loi,akan diatur lebih landjut dalam Keputusan lain.

396

Tjabang Sekertariat MPRS bertempat kedudukandisusun sebagai salah satu KEPANITERAAIV

dan keperluan MUSJAWARAII-daripada MPRS jang diselenggga-

Page 397: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 9.

Keputusan ini mulai berlaku pade heri ditetapkan dan mempu-njai daja-surut terhitung mulai tanggal 1 Mei 1962.

d.

Bandung, 5 Mei 1962.

. PimpinanMadjelis Pennusjawaratan Rakjat

Sementara Republik Indonesla.Ketuaflilk. Menteri Pertama,

CIIATRUL SALEH.

397

Page 398: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-tJ

KEPUTUSANPIMPINAI\T MADJELIS PERMUSJAWABATA}T BAKJAT

SEMENTABA BEPUBLIK IIIDONESIANo. 6/Pimp/MPRSi1962

tontang

PENJEMPUBNAAN ORGANISIASI SEKER,TABIAT MPNS - B.I.

b.

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPUBLTK INDONESIA;

Menimbang:bahwa dengan keluarnja Peraturan Presiden No. 4 dan 5 ta-hun 1962 jo Instruksi Presiden No. 51L962 tentang pengaturankembali susunan dan tatakerdja serta personalia Departemen-departemen dan Sekertariat Dewan-dewan, perlu segera mene-tapkan ketentuan-ketentuan tentang penjempufnaan organisa-si Sekertariat MPRS.

bahwa untuk keperluan penjempurnaan organisasi SekertariatMPRS seperti diatur dalam Keputusan Pimpinan MPRSNo. 5/Pimp.[\{PRSlL962, perlu menetapkan ketentuan-ketentu-an perubahan dan penjesuaiannja.

Mengingat:Ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960;

Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4A[PRS/1961 jo Kepu-tusan Presiden R.I. No. t25lt961- dan Keputusan PimpinanMPRS No. 5/Pimp.fiaPRSll962;

Keputusan Pimpinan MPRS No. 4/Pimp./MPRS/1962 pasal 1ajat (2);

Peraturan Presiden No. 4 dan 5 tahun 1,962 jis Instruksi Presi-den No. 517962 dan U.U. No. 18/1961 serta P.P. No. 20011961.

Mendengar : Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXXIII.

1.arA.

orr.

4.

Memutuskan:Menetapkan: perubahan organisasi Sekertafiat MPRS dan

ketentuan penj,empurnaannj'a sesuai dengan garis-garis kebidjaksa-an regrouping Departemen-departemen dan Sekertariat Dewan-dewansebagai berikut :

398

Page 399: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB I.Perubahan

Pasal 1.

Membatalkan Pasal 2 ajat (2) Keputusa'n Pimpinan MPRSNo. 5iPimp/MPRS[962 tentang Bagan Susrrnan Sekertariat MPRSseperti dilampirkan pada Keputusan Pimpinan MPRS No. 5/Pim.p/MPRS/1962 untuk mengga,ntinja dengan Bagan Susunan SekertariatMPRS seperti dilampirkan pada Keputusan Pimpinan ini.

Pasal 2.

(1) Menghapuskan seluruhnja ketentuan-ketentuan termaktubdalam Pasal 3-Keputusan Pimpinan MPRS No. 5/Pimp/MPRS/1962tentang bentuk dah susunan Kepaniteraan Umum serta fungsi-fung-si chusus Pembantu Sekdjen.

(2) Menghapuskan seluruhnja ketentuan-ketentuan termak-tub dalam pasal fajat (2) dan (3) tentang sebutan-djabatan dalamSekertariat MPRS.

Pasal 3.

Selagi menunggu Keputusan Presiden R.I. tenlang sebutan-dja-batan j"trg akan iligunakan setjara umum bagi Sekertariat Dewan-dewanjmenetapkan dalam Sekertariat MPRS hanja berlaku sebutan-djabatan :

Sekertaris Umum;Sekertaris Urusan;Sekertaris Menteri;Panitera;Pembantu .

BAB II.Susunan Sekertariat MPBS.

Pasal 4.

Susunan Sekertariat MPRS terdiri atas:a. Badan Pengawas;b. Badan Penjelenggara.

Pasal 5.(1) Pimpinan MPRS merupakan Badan Pengawas Tertinggi

atas Sekertariat MPRS.(2\ Sekertariat MPRS adalah Badan Penjelenggara dan Pe-

laksana kebidjaksanaan Pimpinan MPRS.

Pasal 6.

(1) Sekertariat MPRS terdiri atas seorang SEKERTARISUMUM dengan dibantu oleh beberapa orang Sekertaris Llrusan, iang

399

a.b.c.d.e.

Page 400: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

masing-masingmenjelenggarakan suatu B i d a n g U ru s anSekertariat MPRS dalam kesatuan BIRO, a.l.:a. Bidang Urusan Pimpinan;b. Bidang Urusan Permusjawaratan;p. Bidang Urusan Tata-Usaha.

(2) Biro dibagi kedalam BAGIAN, jang dalam Bidang UmsanPimpinan dan Urusan Permusjawaratan-disebut: KEPANIITERA-AN, untuk menjelenggarakan suatu B agi an dalamBidang-IIrusan Biro.

(3) Tiap-tiap Kepaniteraan atau Bagian dapat dibagr kedala;nSeksi dan Sub-Seksi menumt keperluan, untuk menjelenggaral<ansuatu S e k t o r dalam Bagian.

Pasal 7.

(1) Biro jang menjelenggarakan Bidang Urusan Pimpinan di-sebut BIRO PIMPINAN dan dapat dibagi mendjadi a.l. :

a. Kepaniteraan Umum;b, Kepaniteraan Chusus;c. Kantor Tjabang Sekertariat MPRS.

(2) Biro jang menjelenggarakan Bidang Urrsan Permusja-waratan dinamakan : BIRO PERMUSJAWARATAN dan dapatdibagi mendjadi a:1.

a. Kepaniteraan Persidangan;b. Kepaniteraan Penelitian;c. Kepaniteraan Naskah;

(3) Biro jang menjelenggarakan Bidang Urusan Tata-Usahadinamakan: BIRO TATA-USAHA dan dapat dibagi mendjadi antaralain:

a. Bagian Personalia;b. Bagian Keuangan;c. Bagian Perlengkapan.

BAB III.Pimpinan.

Pasal 8. .(1) Sekretariat MPRS dipimpin dan dikepalai oleh seorang:

SEKRETARIS UMUM.(2) Masing-masing Biro tersebut pada Pasal 7 dipimpin dan

dikepalai oleh seorang SEKERTARIS OnUS^A.N, jang masing-ma-sing disebut:a. Sekertaris Urusan Pimpinan;b. Sekertaris lIrusan Permusjawaratan;c. Sekertaris lJmsan Tata-Usaha.(3) _Masing-m?sjng Kepaniteraan atau Bagian dan Seksi dipimpindan dikepalai oleh seorang KEPALA

400

!

Page 401: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(4) Untuk membentuk Pimpinan atas dasar asas Gotong-Ro-jong, disusun sistema Wakil-wakil dalam Pimpinan Biro, Kepanite-raan atau Bagian dan Seksi-seksi.

Pasal 9.(1) Untuk membantu Sekertaris-Umum dalam mendjalankan

tugasnja memimpin dan mengepalai sekertariat MPRS, dibentuk :BADAN.PEMBANTU SEKERTARIS.UMUM.

(2) ,,Badan-Pembantu Sekertaris-IJmum" terdiri atas paraSekertaris Urusan dan para Kepala Kepaniteraan atau Bagian.

BAB IV.Pedoman Tatakerdja.

Pasal 10.

Untuk menjelenggarakan dan melaksanakan Keputusan Pim-pinan MPRS ini, oleh Sekertaris Umum disusun: PEDOMAN TA-TA.KERDJA SEKERTARIAT MPRS.

BAB V.Penutup.

Pasal 11.

(1) Fegala sesuatu jang belum ditetapkan dalam Keputusanini, akan diatur lebih landjut dalam Keputusan lain.

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Agusfus lgGZ.

Bandung, 31 Djuli L962.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Ketua/Wk. Menteri Pertama,CHAIRUL SALEH.

238,18 (26)40r

Page 402: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAI|I MADJELIS PEBMUSJAWARATAIY RAKJAT

SEMENTARA BAPUBLIK INI}ONESIANo. 7/Pimp/MPBS/L962

tontang

PENGGA}TTIAI\I SdT. PAIYDU KAR,TAWIGUNA ANGGOIAB.P.P. - MPBS No. 18/A DENGAIY Sdr. SOEGIABIO.

PIMPINAN

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPUBLIK INDONESIA;

Membatja : Keputusan Presiden R.I. No. 490/L96L tentangpengangkatan Saudara Soegiarto untuk menggantikan Sdr. PanduKartawiguna sebagai anggota DPR-GR.

Menimbang :

a. bahwa pengunduran diri Sdr. Pandu Kartawiguna dari keang-gotaan DPR-GR mengakibatkan pengunduran diri dari Keanggo-taannja di MPRS.

b. bahwa berdasarkan atas a. diatas. Sdr. Pandu Kartawigunadjuga berhenti mendjadi anggota B.P.P. - MPRS.

c. bahwa penggantinja sebagai anggota DPR-GR, dan demikiandjuga mendjadi anggota MPRS Sdr. Soegiarto dipandang _telahtjuliup dan memenuhi sjarat sebagaimana ditentukan dalamKepufusa"n Pimpinan MPRS No. 2/MPRS/1961 Pasal '2 untukdiangkat mendjadi anggota Badan Pembantu Pimpinan MPRS.Mengingat :

Penetapan Presiden No. 2/L959 jo Keputusan Pimpinan MPRSNo. 2/MPRS/1961;Peraturan Pemerintah No" 208/L961;Keputusan Presiden No. 490/1961 jo Keputusan Pimpinan MPRSNo. 5/MPRS/1961;

Memutuskan:Menetapkan :

P e rt am a: Memberhentikan dengan hormat:

Sdr. Pandu Kartawiguna

dari keanggotaan B.P.P. - MPRS dengan utjapan terima kasih atasdjasa-djasanja selama mendjalankan tugasnja.

402

a.

b.c.

Page 403: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Kedua: Mengangkat:

Sdr. Soegiarto

anggota MPRS No. 45lA mendjadi anggota B.P.P. - MPRS untukmenggantikan Sdr. Pandu Kartawiguna.

. _^K e t i g a : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 2 April1962.

Saliuan Keputusan ini disampaikan

Kepada:1. DPR.GR.2. DPA.3. Sekertariat MPRS.

Petikan KepJrtusan ini disampaikan kepada jang berkepentinganuntuk dipergunakan sebagaimana mestinja.

Dikeluarkan di Bandungpada tanggal 20 April L962.

PimpinanMadjelis Pennusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Ketuar/Wk. Menteri Pertama,CHAIRUL SALEH.

403

Page 404: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN BAKJAT

SEMENTARA REPUBLIK INDONDSIANo. 8/Pimp/MPB,S/1962

tentang

PEBTAI{GGUNGAN DJAWAB KEUANGAN 1962.

PIMPINAN

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

bahwa djustnr dalam tahun L962 ini harus disusun Sekertariattetap UpnS dalam rangka menghadapi penjelenggaraalo Sida.ngPleno MPRS ke-II, hingga segala sesuatu kegiatan SekertariatMPRS perlu dipertinggi mutunja dan dipertjepat djalanniaj_

-realisasi Anggaran Belandja MPRS 1962 pada umumnja tidat(dapat dikatakan berdjalan setjara lantjar, hingga menimbulkalaakibat-akibatnja dalam sidang penjelenggaraannja setjara ad'ministrasi-tehnis;bahwa berhubung dengan keadaan tersebut pada a. dan b. di-atas, perlu dilakukan tindakan kebidjaksanaan jang dapat me!-djamin kelantjaran segala usaha persiapan Sidang Pleno ke-IItersebut;

Mengingat :

LC.W. dan peraturan-peraturan keuangan jang berlaku;Anggaran Belandja MPRS L962 (Induk dan Tambahan);Keputusan Menteri Pertama No. 64/MP/L962 tentang pengesa-han penundjukan Bendaharawan MPRS;

Mendengar : Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXXV.

Menetapkan :

Memutuskan:

Pasal 1.

Menjetudjui dan membenarkan kebidjaksanaan keuangan jangditempuh oleh Bendaharawan MPRs/Sekertaris Umum MPRS dalammenggunakan Anggaran Belandja MPRS 7962, terutama kebidj'ak-sanaan jang mengakibatkan pem.indahan serta penukaran MataAnggaran (M.a.) guna mentjukupi pembajara"n-pembajaran jangmendesak.

404

1.2.3.

{

Page 405: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 2.

Berdasarkan ketentuan pasal 1 diatas, mengambil atih dariBendaharawan MPRS pertanggungan djawab kebidjaksanaan ke-uangan Sekertariat MPRS tahun anggaran 1:962 seperti diatur dala^mKeputusan Menteri Pertama No. 64IMP/L962.

Pasal 3.

Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan dan mem-punjai daja-sumt terhitung mulai tanggal berlakunja tanggung-djawab Bendaharawan MPRS menurut Keputusan Menteri PertamaNo. 64lMP/L962.

,8.

Bandung, 26 September L962.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementarai', Republik Indonesia

'"',,*. Ketua/Wk. Menteri Pertama,

,,r_ CHAIRUL SALEH.

{}b!

1}'

405

Page 406: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUIUSANPIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWAR,ATAN RAKJAT

SEMENTABA REPUBLIK INDONESIANo. 9/Pimp/MPRS/'62

tentang

PDDOMAN.KDRDJA KOMISI BPP.MPRS DALAM MENJUSUNSABAN-SARAI\I PENJEMPURNAAI\T BAGIAI\I.BAGIAN

TEBTENTU POLA PEMBAI\IGUNAN NASIONALSEMESTA BERENTJAI\TA.

PIMPINAN

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

bahwa Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana jangtelah ditetapkan MPRS sebagai Ketetapan MPRS No. IIIMPRS/1960 pada pokoknja adalah suatu Plan Pembangunan jang tepat;bahwa kekurangan-kekurangan Depernas dalam menjusun PolaPembangunan Nasional Semesta Berentjana pada pokoknjatelah diperbaiki oleh Ketetapan MPRS No. IIIMPRS/1960 be-serta Lampiran-lampirannja (Lampiran A, B dan C) ;bahwa tugas Komisi-komisi BPP-MPRS untuk menjusun saran-saran penjempurnaan pelaksanaan dan penjempurnaan bagian-bagian tertentu daripada Pola Pembangunan Nasional SemestaBer,entiana adalah merupakan suatu usaha untuk mensukses-kan pelaksanaan dan semakin menjempurnakan lagi pola pem-bangunan Nasional Semesta Berentjana tersebut;

. bahwa rumusan hasil-pekerdjaan Komisi-komisi Bpp-MpRS di-perlukan bagi Pimpinan IUPRS dalam menjusun suatu RUMUS-AN SARAN-SARAN dan USUL-USUL penjempumaan petak-sanaan serta penjempumaan bagian-bagian tertentu daripadaEoJq _P9mbrygul?n tersebut, jang akan disampaikan kepadaP.J.M. Presiden/Mandataris ;

Mengingat :

Surat-Edaran Wk. Ketua/Menteri Brig. Djen. Wilujo Puspojudotertanggal 6 Desember 1962 No. B4l5/b0iMpRS/,62;Keputusan Presiden No. 124 tahun LgG2;Pengumrrman Pimpinan MPRS tanggal 8 Nopember 1962 No. D-z/L/L/rjab. MPRS/1962 ;Saran-saran dalam Sidang Pleno BPP-MPRS ke-V, tanggal 14Desember L962..

b.

d.

1.

2.3.

4.

406

Page 407: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

E.

:Ji

Memutuskan:Menetapkan :

PEDOMAN KERDJA BAGI KOMISI-KOMISI BPP-MPRSIsebagai berikut :

K e s atu: supaja Komisi-komisi Bpp-MpRS meneliti danmenjqlpglkln s e b a b-s e b a b kematjetan daripada peraksa-naan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana s6la-a z(dua) tahun ini d-an m_enjusun saran-sarannja tentang tjara-tjaramengatasi kematjetan-kematjetan tersebut untuk rneniuksejkanpelaksanaannja.

Kedua: supaja Komisi-komisi Bpp-MpRs meneriti polaPembangunan Nasional semesta Brcrentjana dan menjimpulkansaran -saran tentan g \emlngkinan disempurn akannja bagian-bagiantertentu daripada Pola Pembangunan tersebut beidasaikan pbns-allm_an pelaksanaan selama ini, termasuk pengolahan dar{pad"apokok--pokok amandemen Ketetapan MpRS Nb. rr/upRs/196b -Lampiran A.

K e t i g a : Batas waktu bagi Komisi-komisi Bpp-MpRS dalammenjel_esaikan tugas ini adalah tanggal 15 Desember 1g62 sampaiachir Pebruari 1963.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Bandung, 15 Desember 11962.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Wk. Ketua/Menteri,

Brig. Djen. Wilujo Puspojudo.

{

r+

J

407

Page 408: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT

SEMNNTABA REPUBLIK INDONESIANo. 1/MPBS/1963

tentangPDNJDMPUBNAAN ORGANISASI SEKEBTABIAT MPRS.

PIMPINANMADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA

REPUBLIK INDONESIA;Menimbang:

a. !*!y" sg4jtt keluarnja Keputusan pimpinan MPRS No. b danp/nryn/UPRS/62 sehubungan dengan keputusan Ketua MPRSNo, ALL/L/7/MPRS/1962 tertanggal 10 Agustus tg62 usahaserta Jregiatan Sekertariat MPRS, terutama 0i oSatrarta dan di-daerahdaerah tempat-kedudukan panitia MPRS telah menun-djukkan pertumbuhan dan_perkembangan sedemikian ffipa, hing-ga_ aqarltur sekertariat MPRS, terutama di Kantor fiabangsekertariat MPRS di Djakarta perlu disempurnakan dai dise--

- gugikan dengan tugas jang hanrs dihadapinja;b. bahwa untuk .menjempurnakan dan menjesirait<an Kantor Tja-

bang sekertariat MPRS di Djakarta, perlu segera mengubah dinqe{grypurnakan organisasi Kantor fiabang-sekertariat MpRSdj Djakerta lgp_lry di{ur dalam KeputusLn pimpinan MPRSNo. F/?iygAryEq/19_62 jo Surat Edaran pimpinan MpRsNo. A10iU4/MPRS/'62.Mengingat:

1. Ke-putusan _Pimpinan MPRS No. b dan 6/pimp/MpRS/1962 se-I*llg.n dengan Surat Edaran pimpinari Mpiis No. A10/t/A/MPRS/'62;

2. Keputusan Ketua MpRs No_.- A11/UliMpRS/Lg6z sehubungandengan Peraturan Presiden No. 4 dan b/Lg6Z:.Mendengar: Musjawara^h, pimpinan MPRS ke-XXX)L

Memutuskan:Menetapkan:

Pasar 1.

_,_-T."1l1tyls*Sai tanggat. 10 pebmari 1968 membatatkan orga-nisasi Kantor Tjab_^na sef<ertariat MpRS seperti diatur dalam Re-putusan PimpinantlPns {g. 5/pimp_/MpRs/i962 pasal o serruuug-an dengan surat Edaran pimpinan tkpns No. Alb/riezrrlFiS /,{2.

pasal 2.(1) Kantor Ti"F"{tg sekertariat MpRS jang bertempat-kedu-

dukan di Djakarta diatur kembali dengan s u iu n a n terdiri atas:

408

J

Page 409: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

iF

i,,a. Kepaniteraan Kantor Tjabang;b. Kepaaiteraan Chusus pimpinan.

(2) Kedua KepaniteTaal tersebut dalam ajat (1) pasal ini di-awasi dan dikoordinir oleh pENcAwAs-roodorllAtbR di Dja-karta karena penugasan.

Pasal 3.

(1) KEPANTTERAAN KAI\TT0R TJABANG disusun atas:a. Seksi Umum;b. Seksi Permusjawaratan;c. Seksi Tata Usaha.

(2) Kepaniteraan Kantor Tjabang bertugas:&. 4enjelenggarakan umsan dan keperluan MUSJAWARAH-

MUSJAWARAH-KERDJA daripada MPRS jang diseleng-garakan di Djakarta;

b. psnielenggarakan umsan dan keperluan TATA-USAHASERTA KEUANGAN _guaa melaja"ni para anggota MPRSjang bertempat-tinggal- di Djaka;t" drtr ser.i6rnja- sertasoal-soal transit anggota-anggota MPRS;

c. segala urusan da_l keperluan MPRS di Djakarta jang tidak*!jar.a Syrglltugaskan kepada Instinsi tain diripad.aSekertariat MPRS.

__ ___Q _ Egp_,"1f_4eqq4ite_raa"n Kantor Tjabang dilengkapi denganWEWENANG-KEBENDAHARAWANAN dan karena dj-abatannjamendjadi KEPALA KANTOR TJABANG Sekertariat MpRS di DF-karta.

Pasal 4.(1) KEPANITERAAN CHUSUS PIMPINAN adatah suatu

Kep_aniteraan di Djakarta sebagai bagian dari Kepaniteraan Ctrususdi Pusat sekertariat MPRS, dan bertugas untuk setjara chususmenjelenggaraken segala urusan dan keperluan bagi para anggotaPimpina^n MPRS.

__(2) _Egpaniteraan Gtusus Pimpinan terdiri atas para Sekerta-ris Ketua MPRS/wampa dan para Wk. Ketua MpRs/Manteri besertaPembantu-pembantun ja.

(3) Sekertaris Ketua MPRS/Wampa mendjadi KEPALA/KOORDTNATOR Kepa,niteraan Chusus Pimpinan karena djabatan-nja.

(4) Dalam k_gdudgkannja seperti ditetapkan pada aJat (B)pasa_l ini, _Kepala/Koordinator Kepaniteraan ehusus pimpiiran di-lengkapi d.engan WEWENANG-KEBENDAHARAWANAN untuksemua penerimaan dan pengeluaran dalam lingkungan KepaniteraanChusus Pimpinan.

Pasal b.(1) sesuai dengam ket_entuan pasal r ajat (1) Keputusan pim-

prnqa I\IPRS No. _6/Pimp/_MPRs/62, Kantor Tjabanf sekertariatMPRS merupahan bagian daripada Biro pimpinan.

{-tlt

;t1

li!

J

'4.{

I

409

Page 410: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2) Untuk mendjamin koordinasi dan integrasi antara keduagtiry Kepaniteraan daripada Ka"ntor Tjabang-sekertariat MPRS9j oi*rrF, pJlsawaqan d-an koordinasi aiutui.an oleh pengawas-Koordinator sekertariat MpRs- -di Djakarta sebagai pe*larrto-Iangsung Sekertaris Umurn MPRS.

(3) Dalam keduduka"n dan batas wewenangnja seperti ditetap-kan pada ajat (2) pasal ini, _Pengawas Koordi-ndto" bapat berhir-pynqan _lg.rg$unq, -aqgr+ Eejlr* matjam Kepaniteraao' daripadaKantor.Tjabang Sekertariat MpRS di Djakarta-untuk mendjalaikantugasnja.

Pasal G.

(1) Sehubungan dengan ketentuan ajat (2) pasal b, untukmelakukan pengawasan dan koordinasi atas segala usatra dan ke-giatan-kegiatan Sekertariat MPRS di Bandungf aitund5uk seorangPengawas-Koordinator tersendiri.

(2) Untuk mendjamin koondinasi da"n integrasi dalam segalaurusan dari usaha-usatra adninistrasi bagi panitfu MPRS didaeiah-daerah seperti diselenggarakan oleh BiroPermusjawaratan dan BiroTata-usaha, sekertaris urusan Pimpinan ditugaskan untuk merang-kap melakukan tugas Pengawas-Koordinator untuk unit administrasitersebut.

(3) Sgperti ditetapkan pada ajat (2) pasal 5, Pengawas-Koor-dinator unit-unit administrasi seperti ters-ebut pada pasal b danpasal_ ini, bertindak sebagai pembantuJangsung -Sekertaris UmumMPRS dan dapat berhubungan dengan instansi-instansi SekertariatMPRS jang bersa.ngkutan.

' Pasal 7.

(1) Segala sesuatu jang belum ditetapkan dalam Keputusanini, akan diatur lebih landjut dalam Kepuhrsa^n lain.

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan danmempunjai daja sunrt terhitung mulai tanggal 10 Pebruari 1963.

Bandung, 12 Pebruari 1963.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia.Ketuar/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

410

Page 411: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

:f,.

KEPUTUSANPIMPINAN MADJELIS PDRMUSJAWABATAI\I BAK.'AT

SEMENTASA BDPUBI,TK INDONESIANo. 241[PBS/1963

tentangBENTJAI\IA KDBDJA PAMTIA MPBS.

PIIfiPINAIV MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMET TARA REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

bahwamenghadapi perkemb an gan Neg ar a padaumumnja dan p e r t u m b u h a n MPRS pada chususnja,perlu ditetapkan dengan setjara terperintji dan djelas garis-ke-bidjaksanaan Pimpinan MPRS dalam membina Panitia MPRSDaswati I, sebagai salah satu Badan kelengkapan MPRS dalammengikuti pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960;bahwa dalam rangka garis-kebidjaksanaan Pirnpinan MPRStersebut pada a, perlu ditetapkan suatu RENTJANA-KERDJAPANITIA MPRS, jang berisi r e n t j a n a k e g i a t a ndan t j a r a k e r d j a Panitia MPRS untuk tahun-tahunjang akan datang;bahwa dalam rnenetapkan RENTJANA-KERDJA PANITIAMPRS tahun 1963, perlu diadakan penjesuaian dan penjempur-naan ketentuan-ketentuan jang mengatur f u n S s i, k e du -d.ukan, wewenang dan tjara-kerdja sertasu su n a n Anggota Panitia MPRS Daswatil seperti ter-maktub dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 1, 10, 11 dan12IMPRS /L961jis Instnrksi-Kerdja Pimpinan MPRS No. 1 dan2/LK/MPRS/1961;Mengingat:Ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960;Keputusan Pimpinan MPRS No. 1, 10, 11 dan !2/MPRS/1961jis Instnrksi l(erdja Pimpinan MPRS No. 1 dan 2/IK/MPRS/1961;Keputusan Presiden R.I. No. L25/L96L jo No. 94/L962;Keputusan Pimpinan MPRS No. L/Pimp/MPRS/1962 pasal 1dan 4.Mend.engar:Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXVII, XX\IIIf, XXXI danX)O(V pada tanggal 22 dan 29 Maret, tanggal 29 Djuni, dantanggal 26 September L962.

b.

1.2.

3.1.

?

4LL

Page 412: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Memutuskan:BAB I.

Umum.

Pasal 1.

Dengan membatalkan semua ketentuan-ketentuan dan peratur-an-peraturan jang bertentangan dengan keputusan ini, menetapkanRENTJANA-KERDJA PANITIA MPRS TAHUN-TAHUN jang akandatang sebagai berikut :

a. Peneg a s an keduclukandan wewenang serta p e ng a-t u r a n kembali tjara-kerdja Panitia MPRS untuk memper-besar daja-kemampuannja serta sumbangannja kepada Pimpin-an MPRS;

b. Penggiatan dan penjelesaian usaha-usahaPanitia MPRS dengan batas-batas hak dan wewenangnja se-perti telah diatur dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 1 dan10/MPRS /L961 jis Instruksi-kerdja Pimpinan MPRS No. 1 dan2/WMPRS/1961;

c. Penegasan bimbingan dan pembinaanPanitia MPRS oleh Pimpinan MPRS;

cl. Pengg i at an aktivitas PanitiaMPRS dalam m e n g o-tah dan mendalami KetetapanMPRSNo. IdanII/MPRS /L960 serta meneliti daja-kemampuan Rakjat danDaerahnja masing-masing dalam melaksanakan kedua Ketetap-an MPRS tersebut.

Pasal 2.

Untuk memperoleh effisiensi jang sungguh besar dalam meng-ikuti dan meneliti pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1"960 oleh Panitia MPRS sebagai sumbangannja kepada PimpinanMPRS, perlu ditetapkan dan ditegaskan lagi ketentuan-ketentuanpastimengenai f ungsi kedudukan dan batas-ba tas we we n angn j a, mengingatpengala^man-penga-la,man pada tahun jang lalu.

Pasal 3.

(1) Panitia MPRS Daswati I adalah salah-satu BADAN-KELENGKAPA\T MPRS, jang bertugas m e m b a n t u Pim-pinan MPRS seperti telah diatur oleh Keputusan Pimpinan MPRSNo. lrrMPRS/1961 jo Keputusan Presiden R.I. No. 125 tahun 1961;

(2) Dalam membantu Pimpinan MPRS, k e d u d u k a nPanitia MPRS sebagai Badan-kelengkapan MPRS tidak dapat me-njimpang dan tidak rnungkin berbeda daripada kedudukan MPRSsendiri.

4L2

Page 413: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

?

(3) Kedudukan Madjelis Fermusjawaratan Rakjat sementarasebls{ Lembaga {egara Tertinggr j"os telah mene-tapkan Garis-ga$s Besar daripad_a haluan Negala -dibldang politik din ekonomi,sejogjanja atrlabila disamping menetapkan Kornjepsi tersebut, djugdikut-serta membantu_ para pelaksana-annja guna mengamank.i-J"lpqg" je_rtjapainja hasil seperti jang aimatrsud, diriana panitiaMPRS did.aerah-{""?! Jang langsung-berdekatan- dengan realisasi-nja termasuk pula didalamnja.

BAB II.

Susuna,n.

Pasal 4.

untuk mentjapai daja-guna jang sebesar-besarnja daripa.daPanitia MPRS d,an untuk menegaskan bimbingan serta pembiaj-aan-nja oleh Pimpinan MPRS, susunan keanggotaan paniua MPRS se-bg,gaimana tertjantum dalam pasal 2 Keputusan pimpinan MpRSNo. 1/MPRS/1961 diubah sebagai berikut :

(1) Anggota Panitia MPRS terdiri atas :a. Anggota M|FS jan_g bertempat-tinggal di Daswati I jang ber-

sangkutan (dasar domisili) ;

b. Anggota MPRS jang diangkat sebagai utusan daerah jangbersangkutan (dasar pengangkutan) ;

c. Anggota D.P.R.-G.R./Anggota MPRS jang bertempat-tinggal di-daerah-kerdja Panitia MPRS atau utusan daera"h jang bersang-kutan, jang menaruh minal terhadap usaha-usaha Panitia MPRS.(2) Keuangan Panitia MPRS tersebut pada ajat (1),c diatas

tidak boleh memberatkan Anggaran Belandja Panitia MPRS dan ke-padanja tidak diberikan biaja tambahan apapun djuga.

(3) Djumlah anggota Panitia MPRS Daswati 1 masing-masingsedikitnja terdiri atas 2 (dua) anggota MPRS dan sedapat-dapatnjatidak lebih dari 10 orang.

(4) Untuk Daswati 1 jang ternjata tidak tjukup mempunjaidjumlah anggota MPRS guna membentuk Panitia MPRS denganefektip oleh Pimpinan MPRS dapat ditetapkan anggota-anggotaMPRS dari lain daerah jang letaknja sedapat-dapatnja paling dekatuntuk memperkuat Panitia MPRS jang bersangkutan.

Pasal 5.

Apabila didaerah-daerah kerdja sesuatu Panitia MPRS olehpihak eksekutip telah dibentuk Panitia/Biro Pembangunan Daerah,para anggota MPRS jang bertempat kediaman didaerah jang ber-sangkutan, diandjurkan untuk membantu Lembaga PembangunanDaerah tersebut dengan meminta mendjadi anggota dala.rr Lembagaitu selakutrrutera/puteri daera^h, jang kebetulan dudu k pul a

413

Page 414: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dalam rrembaga-lembaga Negara di Pusat-Pemerintahan hingga$apat dianggap -smiliki pengetahuan serta pengertian jang le-bibIuas tentang Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960. -

Pasal 6.

. Dengan membatalkan segala ketentuan-ketentuan jang berten-tangan dengan bunji pasal ini, menetapkan tugas paniti-a MpRssebagai berikut:

, (a) y_ggq"l4iari dan mendalami ketetapan MPRS No. I dan Irl' MPRS/1960;(b) Mempeladjari dan mengolah bahan-bahan serta ketentuan-

E-et ntuan_ g*i F*t"tapan MPRS No. I dan 1111960 jang chususdipemntukkan bagi daerah-kerdjanja ;

(c) Melaksanakan Instmksi Pimpinan MPRS dalam mengikuti pelak-sanaan Ketetapan MPRS No. I dan III19G0;

(d) Mengikuti _d_an_ mempeladjari p e I a k s a n a a n daripadaKetetapan MPRS No. I dan fIl[{pRS/1960 didaerah kerdj:anjaqqsingqasing dalam kerdja-sama dengan pihak-pelaksanaandidaerah jang bersangkutan;

(e) Felapolkan kepada Pimpinan MPRS tentang hasil-usaha danlrryqnl" _seg3ai dengan trstmksi-Pimpinan MPRS setiaptriwulan sekali;

(f) Mengadjukan_ s a ran -s a ra n untuk memperlantjar danmenjempurnakan pelaksanaan Ketetapan MpRS No. I dan Tl/MPRS/1960 kepada Pimpinan MPRS, tenrtama mengenai usaha-usaha pelaksanaan didaerah kerdjanja masing-masing,

Pasal 7.

(1) Instruksi-Fimpinan MPRS kepada Panitia MPRS mengan-dqog petgndjuk-petundjuk tjara-kerdja-Panitia MpRS dan perperin-tjian pada tugas jang hams dilaksanakan oleh panitia UpnS.

(2) Petlqdjuk-petundjuk tjara-kerdja dan perperintjian tugasPanitia MPRS dapat bersifat umum dan berlaku bagi semua PanitiaMPRS atau bersifat chusus untuk sesuatu Panitid MPRS tertentuberdasarkan keadaa"n-keadaan chusus datam sesuatu Daswati Ijang bersangkutan.

(3) Ins!ruksi Pimpinan MPRS kepada panitia MPRS dapatdiberikan setjara tertulis atau setjara lisan.

Pasal 8.

(1) Untuk melahsanakan bimbingan dan pembinaan PanitiaMPRS dalam melaksanakan tugasnja, Pimpinan Mpns menetapkanpembagian tugas menunrt bidang-bidang pembangunan serta wila-jab-kedja diantara para Anggota Pimpinan MPRS dan Badan pem-bantu Pimpinan MPRSI (B.P.P.-MPRS).

4L4

Page 415: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

paga Piqpinan MPRS dibentuk Komisi-komisi sepertidalam Kenutusan Pimninan MPRS No R/PirnnTMptKeputusap

- Piqrniqap _gfRS No. B/pimp/MpRS/62 j"ogpssing-masing dipimpin oleh Wakil Ketua UpnS/trlenteri.

(3) Dalam memberikan bimbingan dan menjerenggarakan pem-binaan Panitia MPRS, Komisi-kgmisi pimpinan MpnB- dapat frela-Fu!"t_ penindjauan kedaerah-kerdja panitia MPRS guna mdmberikaninstmksi dan petundjuk-petundjuk-kerdja kepada panitia MpRs.

(4) Berdasarkan ketentuan pada ajat (B) pasal ini, usaha danE"ry. pgglgi.qqa! kedaerah-pelaksanaah Ketetapan MpRS No. Idan rrlMP_RS /L96a itq,_ padq dasarnja dipusatkan melulu pada pim-pinan MPRS beserta Komisi-komisinja sahad5a.

(5) Ketentuan dalam_pasal g ajat (4) ini tidak menutup ke-guTg\i1ag bagi Panitia MPRS guna mengadakan penindjiauandiwilajah kerdjanja masing-masing.-

Pasal g.

_ (11 {qng dimaksud oleh ketentuan tersebut pada pasal ?, (b)clan (e) adalah usaha dan karya Panitia MPRS untuk pr,d* waktu-waktu tertentu menjelenggarakan musjawarah Panitia MPRS dian-tara para anggotanja, untuk mempeladjari materi Ketetapan MpRSNo. r dan rrlMPRs/1960 serta instmksi-instnrksi dan petundjuk-petundjuh P_impinan MPRS, tenrtama ketentuan-ketentuan jangmenjangkut dan mengenai daerah-kerdjanja masing-masing.

(2) Ketentuan tersebut pada ajat (1) pasal ini bermaksuduntuk menumbuhkan pengertian tentang materi serta ketentuan-ketentuan tersebut guna kemudian disumbangkan kepada usahadalam membawa selumh Rakjat fndonesia kedalam mengertian sertakesadaran tentang Ketetapan MPRS No. f dan IIIMPRS/1960.

(3) Dalam musjawarah-musjawarah Panitia MPRS untukmempeladjari dan mendalami Konsepsi Nasional itu, para AnggotaPanitia MPRS sebagai putera-puteri daerah sendiri dianggap telahmempunjai pengetahuan dan bahan-bahan tentang pelaksanaanKetetapan MPRS No. I dan IIIMPRS /L960 itu dalam daerahnjasendiri-sendiri, pengetahuan dan bahan-bahan mana dapat digunakansebagai a I a t dan I a n d a s a n untuk mendalami kedua Kete-tapan MPRS tersebut guna mengetahui segi-segi positip dan segi-seginegatipnja.

(4) Berdasarkan pengetahuan tentang segi-segi positip dansegi-segi negatip dalam pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960 Panitia MPRS dapat merumuskan saran-saran kepadaPimpinan MPRS sebagai sumbangannja untuk langkah-tangtahpenjempumaannja, sesuai dengan maksud dan makna daripada ke-tentuan termaktub dalam Peraturan Presiden Republik IndonesiaNo. 4/1961.

Pasal 10.

(1) Jang dimakrud dengan ketentuan tennaktub pada pasal ?-(d) tentang mengikuti dan mempeladjari pelaksanaan Ketetapau

(2\ Berdasarkan ketentuan tersebut pada ajat (1) pasal inl,Pijgpinan MP_RS dibentuk Komisi-komisi seperti aitetaptair

4L5

Page 416: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MPRS No. I dan IIIMPRS/1960 didaerah-kercljanja dalam kerdja-sama dengan p'ihak pelaksana didaerahnja masing-masing, adalahusaha dan karya untuk menghubungi Gubernur/KDII serta parapelaksana ba;rn'ahannja guna mendapatkan keterangan dan pendje-lasan tentang pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960 dalam daerahnja berikut masalah-masalahnja.

(2) Hubungan Panitia MPRS dengan pihak pelaksana hanrsdilakukan melalui dan dalam kerdja-sama dengan Gubernur/IOH,karena didaerah-kerdja Panitia MPRS Gubernur/KDH mempakantitik pusat koordinasi dari segala usaha pelaksanaan KetetapauMPRS No. I dan IIIMPRS/1960 di Daswati I jang bersangkutan.

(3) Berdasarkan ketentuan tersebut pada aiat (2) pasal ini,segala hubungan Panitia MPRS dengan pihak pelaksanaan bawahandi Daswati f, hanja bisa dilaksanakan dengan sepengetahuanGubernur/KDH.

(4) Dalam rangka ketentuan tentang tata-kerdja seperti diaturdalam pasal ini, dalam mengadakan hubungan dengan para pelaksanadi Daswati I, diandjurkan kepada para anggota Panitia MPRS agarsenantiasa memperkembangkan dan menghidupkan hubungan'hubungan setjara informil dengan para pelaksana di Daswati I jgngbersangkutan dalam tata-susunan kenegaraan kemasjarakatan Re-publik Indonesia menurut Konsep,si Nasional kita.

Pasal 11.

(1) Jang dimaksud dengan ketentuan termaktub dalam pasal 6-(c) dan (f), a-dalah kewadjiban Panitia MPRS untuk setiap triwulansekali melaporkan hasil usaha dan karyanja kepada Pimpinan MPRSdengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:(a) setjara tertutup dan rahasia;(b) sesuai dengan ketentuan-ketentuan tentang tjara menjusun

laporan Panitia MPRS, jang dibagi mendjadi:(i) laporan kegiatan;(ii) laporan keuangan;(iii) laporan pembangunan.

(2) Tjara menjusun laporan dan bentuk serta susunan isinjahams diselenggarakan menurut instruksi dan tjontoh-tjontoh for-mulir jang telah ditetapkan.

(S) Dalam ketiga matjam lap,oran tersebut pada ajat (1) pasalini, dapat diadjukan saran-saran, baik jang mengenai usaha penjem-purnaan organisasi MPRS sendiri (soal-soal intern) maupun s&ra,lt-saran jang temtama dimaksud untuk memperlantjar den menjempur;nakan pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960 (soal-soal ekstent).

Pasal 12.

Jangdimalrsuddengan saran-saranberisi s o al - s o al in -t e r n temaktub dalam pasal 11 ajat (3), adalah saralx-saralr jang

4L6 1

Page 417: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

I

berisi problim-problim dan faktor-faktor j"ttg dapat menjempurna-kan organisasi dan memperlantjar segala usaha MPRS, baik dalambidang administrasi maupun dalam bidang tehnis-pemusjawa-ratannja.

Pasal 13.

(1) Jang dimaksud dengan saran-saran berisi s o al - s o ale k s t e r n 'tennaktub dalam pasal 11 ajat (3), adalah saxan-saranjang berisi problim-problim dan faktor-faktor jang dapat memperlan-tjar pelaksanaan Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/1960 terutamadidaerah-kerdja Panitia MPRS jang bersangkutan.

(2) Problim-problim dan faktor-faktor jang memperlantjarpelaksanaan kedua Ketetapan MPRS dalam daerah-kerdja PanitiaMPRS dapat berupa:(a) Usaha untuk mengetahui dan meneliti problim-problim dan

faktor-fak'tor jang menghambat pelaksanaan Ketetapan MPRSNo. I dan IIIMPRS /L960 serta tjara-tjara untuk meng-hilangkannja;

(b) Usaha untuk mengetahui dan meneliti daja kemampuan rakjatdalam daerahnja masing-masing, untuk memperbesar dan mem-perlantjar daja-kemampuan pelaksanaan konsepsi NasionalIndonesia dalam daerah iang bersangkutan.

Pasal 14.

(1) Pelaksanaan dari pada ketentuan-ketentuan dalam Kepu-tusan ini diatur dalam Instruksi-kerdja Pimpinan MPRS.

(2) Segala sesuatu jang belum diatur dalam Keputusan ini,akan ditetapkan lebih landjut dalam keputusan lain.

(3) Keputusan ini berlaku terhitung mulai 1 Oktobet L962.

Bandung, 9 Maret 1963.

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara Republik Indonesia

Ketua/Wk. Menteri Perta^ma'

CHAIRUL SALEH.

,3&a irr)477

Page 418: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

KEPUTUSANPIMPINAI\I MADJELIS PDRMUSJAWABATAN R,AKJAT

SDMENTABA BDPUBLTK INI}ONESIANo. 3/MPBS/1963

tentangPENGATURAN DA.N PENI}JENISAN SERTA PENENTUAN

SIF'AT }IA,SKAII MPRS.

PIMPINANMADJPLIS PERIUUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA;

Menimbang :

bahwa untuk ketertiban dalam pengaturan dan penggunaanNaskah-naskah MPRS, perlu ditetapkan ketentuan-keGntuantentang pengaturan dan pendjenisan serta penentuan sifatnja;untuk keperluan termaksud pada a, perlu ditetapkan ketentuan-ketentuannja setjara pasti.Mengingat :

Keputusan Pimpinan MPRS No. 8/MPRS/1960;Peraturan Presiden No. L9/t96t;Instnrksi Kerdja Sekertariat MPRS No. BBl1/Z/MPPIS/LWZ.

Memutuskan:Pasal 1.

Menetapkan : Dengan tidak mengurangi kekuatan ketentuan-ketentuan termaksud dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 8/MPRS/1960, pendjenisan dan penentuan sifat Naskah MPRS di-tetapkan oleh Pimpinan MPRS berd.asarkan ketentuan-ketentuantersebut dalam pasal-pasal dibawah ini.

Pasal 2.

(1) Pendjenisan Naskah-naskah MPRS didasarkangolongan :

a. surat/memo;b. surat edaran dan pengumuman;c. kawat dan radiogram;d. bahan pustaka/penelitian;e. bahan musjawarah;

atas peng-

1.2..lJ.

(2) Bahan musjawarah -clapat dibagi lagi dalam djenis-djenisteryerintji menunrt perperintjian musjawaraf,

418

Page 419: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 3.

Djenis-djenis Naskah MPRS tersebut pada pasal 2, ditetapkansifatnja menumt penggolongan :

a. Naskah terbuka untuk umum;b. Naskah untuk pemakaian MPRS melulu;c. Naskah Rahasia;d. Naskah Rahasia/Pribadi.

Pasal 4.(1) Setiap Naskah MPRS ditetapkan djrenis dan sifatnja ber-

dasarkan ketentuan-ketentuan termaktub dalam pasal 2 dan 3 ter-sebut diatas sehubungan dengan Peraturan Presiden No. L9/1961.

(2) Penentuan djenis dan sifat Naskah diselenggarakan de-ngan membubuhkan tjap pada Naskah termaksud menurut ketentu-an-ketentuan seperti diatur dalam Keputusarn Pimpinan MPRSNo. 8/MPRS/1960 sehubungan dengan fnstruksi Kerdja SekertariatMPRS No. B3/V2/MPRS/ t962.

Pasal 5.

(1) Hanja Naskah MPRS jang memiliki tjiri-tjiri seperti di-maksud dalam pasal 4, dianggap sah dan dapat dipergunakan se-bagai Naskah MPRS menurut ketentuan-ketentuan tersebut padapasaf 2 da"n 3.

(2) Hanja Naskah jang telah ditetapkan oleh Pimpinan MPRSdan memperoleh tjiri-tjiri seperti dimaksud pada ajat (1) pasal ini,dapat mendjadi: Bahan Musjawarah MPRS.

(3) Hanja Pimpinan MPRS sahadja dapat memberikan keten-tuan tentang peredaran sesuatu Bahan Musjawarah MPRS.

Pasal 6.

Segala sesuatu jang belum ditetapkan dalam Keputusan Pim-pinan ini, akan diatur lebih landjut dalam Keputusan lain.

Pasal ?.

Keputusan ini mulai berlahu pada hari ditetapkan.

Bandung, 8 April 1963.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaKetua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

4L9

Page 420: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

KEPUT[ISANPilVIPNNAN MADJELES PERMUSJAWAR,ATAN BAKJAN

SEMENTAts,A BEFUBS,,IK INI}ONESIANo. 4/MFffiS/1963

tentallgSTFAT MUSJA.WARAT{-MUS.IA.WAR,AII H}AN PENINI}JAU

S[I}A,NG UMIIM MPRS.

PIMPIN.{N MADJEI,IS PER,MUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA;

Menimbang:bahwa berhubung dengan akan diselenggarakannja SidangIlmum MPRS, perlu mengatur penjelenggaraan Musjawarah-musjawarah MPRS dalam hubungannja dengan tata-pengaturanketertiban umum dalam tempat.tempat Musjawarah;bahwa Sidang Umum MPRS lazimnja dikundjungi djuga oiehpara penindjau, hingga perlu mengatur tata-tertib para penin-djau termaksud.Mengingat:Keputusan Presiden No. 39/1963 sehubungan dengan No. 124/1961;Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPRS.

Menetapkan:Memutuskan:

BAB I.Djenis Musjawarah MPRS.

Pasal 1.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara mengenal beberapadjenis Musjawarah, antara lain:a. Musjawarah Paripurna MPRS;b. Musjawarah Pimpinan MPRS;

Musjawarah Badan Pembantu Pimpinan MPRS;Musjawarah Komisi;Musjawarah Sub-Komisi ;Musjawarah Panitia MPRS.

Pasal 2.

(1) Berdasarkan Keputusan Presiden. No. 124/Lfn], Musja-warah Paripurna MPRS diselenggarakan dalam rangka Sidang UmumMPRS setiap tahun eekali pada tanggal 3 Desemben

420

1.

2.

c.d.e.

f.

Page 421: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2) -M-usj"y3-1"4 egnnilan,-

- Badan Pembantu pimpinan,Komisi, sub-Komisi dan pairitia 'MPRS

oiseienggarakan ata's- xe-putusan Pimpinan MPRS.

pasa,l B.

, (1) Musjawarah pimpinan MPRS dapat diselenggarakanantara:a.b.c.d.e.

f.db.

h.

Para Anggota Pimpinan MPRS sendiri;Pimpinan MPRS dan Badan pembantu pimpinan MpRS;Pimpinan MPRS dan pimpinan Komisi MpRS;Pimpinan MPRS dan pimpinan panitia MpRS;Pimpinan MPRS dan Pimpinan Lembaga-lembaga l.[egara lain;Pimpinan MPRS dan pemerintah R.I.;Pimpinan MPRS dan Mandataris MpRS;_P_impinan MPRS dan pihak rain atas Keputusan pimpinanMPRS.

-(2) Musjawarah Badan pembantu pimpinan MPRS dapatdiselenggarakan sebagai :

Musjawarah Badan Pembantu Musjawarah;Musjawarah Badan Pembantu IJrusan Rumah Tangga;Musjawarah Komisi Badan Pembantu pimpinan MpRS;ulysjlwarah Badan Pembantu pimpinan MPRS d.engan paraPimpinan Panitia MPRS.

- Jg) Musjawarah Komisi dan sub-Komisi dapat diselenggara-kan berupa:a. Komisi dan Sub-Komisi Musjawarah paripurna MpRS;b. Komisi dan sub-Komisi Badan pembantu pimpinan MpRS;c. Komisi dan Sub-Komisi Panitia MPRS.

(4) Musjawarah Panitia MPRS dapat diselenggarakan bempa:a. Panitia MPRS Daswati I;b. Panitia Adhoc MPRS.

BAB II.

Sifat Musjawarah.

Pasal 4.

- -__g) {impinan MPRS menetapkan Musjawarah paripumaMPRS bersifat tertutup atau terbuka bagi umum.

(2) selain Mgpjg-warah _Paripuryra, semua Musjawarah-musja-warah MPRS seperti dimaksud pada pasal 3 bersifat tertutup.

Jq) - Mqqjayarql-t Pimpinan _ MPRS seperti dimaksud pada

pasal 3 ajat (1) bersifat tertutup dan rahasia.-

a.

b.c.

d.

427

Page 422: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB III.

Peserta dan Petugas Musjawarah.

Pasal 5.

(1) Untuk mengundjungr Musjawarah MPRS, diperlukan ke-putusan Pimpinan MPRS.

(2) Para Anggota dan para Petugas MPRS mengundjungrMusjawarah atas undangan atau penugasan dari Pimpinan MPRS.

(3) Para peserta dan para petugas Musjawarah PimpinanMPRS ditetapkan dengan pasti dan setjara terbatas oleh PimpinanMPRS.

BAB rV.

Penindjau Musjawarah.

Pasal 6.

(1) Berdasarkan ketentuan pasal 4 ajat (1), Musjawarah Pari- qpunra MPRS jang ditetapkan oleh Pimpinan MPRS bersifat terbukabagi umum, dapat dikundjungi oleh penindjau dari luar lingkungankeanggotaan dan petugas MPRS.

(2) Para penindjau Mu:sjawarah MPRS seperti'dimaksud padaajat (1) pasal ini, memerlukan surat undangan atau surat izin dariPimpinan MPRS untuk dapat memasuki mangan Musjawarah MPRS.

x

Pasal 7.

(1) Surat undangan trtau surat izitr mengundjungi MusjawarahMPRS diberikan kepada seorang penindjau atas namanja sendiri,jang tidak boleh digunakan atau dipindah-tangankan kepada oranglain ketjuali jang namanja tersebut dalam surat undangan atau surat'izin termaksud.

(2) Para petugas ketertiban Musjawarah MPRS dapat meng-adakan pemerihsaan mengenai keterangan dan pembuktiannjaseperti dimaksud pada aiat (1) pasal ini.

(3) Demi ketertiban Musjawarah MPRS, para penindjau di-wadjibkan mentaati ketentuan-ketentuan ketertiban penjelenggaraanMusjawarah MPRS.

Pasal 8.

(1) Penindjau Musjawarah MPRS seperti dimaksud pada ?pasal 6 dapat diperintji mendjadi:a. Penindjau-undangan;b. Penindjau atas permintaan.

422

:t

Page 423: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t:

L-

a.b.

(2) Para penindjau atas permintaan dapat terdiri atas:Petugas Departemen/Instansi Pemerintah ;Penindjau Wartawan;

e, Umum.(3) Para penindjau-undangan dilajani oleh Dinas protokol

Sekertariat MPRS berdasarkan Instrulrsi Pimpinan MpRS.(4) Penindjau-petugas Departemen/rnstansi pemerintah di-

lajani oleh Dinas Hubungan Pemefintah/r,embaga Negara Sekerta-riat MPRS, se{j.auh tidak termasuk dalam golongan tersebut padaajat (3) pasal ini.

(5) Penindjau-Wartawan dan Umum dilajani oleh Dinas pers/Hubungan Masjarakat sekertariat MPRS sedjauh tidak termasukdalam golongan tersebut pada ajat (3) pasal ini.

Pasa1 9.

(1) Berdasarkan ketentuan pad.a pasal 7, kepada para penin-djau Musjawarah MPRS diberikan undangan atau surat izin me-nurutgolongannja sendiri-sendiri.

(2) Apabila dianggap perlu, Pimpinan MPRS dapat menetap-kan adanja tanda-pengenal bagi tiap-tiap golongan penindjau Mu-sjawarah MPRS.

Pasal 10.

(1) Para penindjau atas permintaan sendiri mengurus danmengusahakan alat keperluannja sendiri.

(2) Pimpinan MPRS dapat memberikan bantuannja berupadjasa-djasa baik dalam mengusahakan fasilitas-fasilitas jangdiperlukan.

Pasal 11.

(1) Para penindjau petugas Departemen/Instansi Pemerintahmengundjungi Musjawarah MPRS atas surat penugasan Departemen,/fnstansi Pemerintah-nja masing-masing.

(2\ Atas dasar penugasan seperti dimaksud pada ajat (1)pasal ini, para penindjau petugas Departemen/Instansi Pemerintahmemperoleh segala alat keperluannja dari Departemen/InstansiPemerintahnja sendiri-sendiri.

Pasal 12.

(1) Berhubung dengan terbatasnja tempat dan fasilitas ako-mad.osi bagi para pengundjung Musjawarah MPRS, Pimpinan MPRSdapat menetapkan djumlah p,enindjau-atas-permintaan-sendiri.

(2') Berdasarkan ketentuan tersebut pada ajat (1) pasal ini,permintaan untuk mendjadi penindjau Musjawarah MPRS harussudah diterima oleh Pimpinan MPRS selarnbat-lambatnja 10 (sepu-luh) hari sebelum Musjawarah termaksud diselenggarakan.

S).

."'t-

423

Page 424: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 13.

*- , (1,)

--Pa5a penindjau-1tap nermintaan sendiri dapat memperoleh

Naskah Musjawarah dan Naskah-naskah lainnja jang'disediakbn bagiumum atas permintaan.

(2) Berd.asarkan ketentuan-ketentuan tentang Naskah Musja-rya-rah $IRF, par? penindjau dilarang mengedarkai sesuatu Nasklh$fi11 Musjawarah MPRS tanpa izit ataripersetudjuan pimpiananMPRS.

Pasal 14.

- Fgs-_"t1 sqry1tu- j_ang. belum diq!* datam Keputusan ini, ditetap-kan lebih laadjut oleh Pimpinan MPRS.

Pasal 15.

Keputusan ini berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, I April 1969.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaKetua MPRS/Wakil Menteri pertama,

CHAIRUL SALEH.

424

Page 425: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

a.

b.

KEPUTUSANPMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWAEATAN BAKJAT

SEMENTARA BEPUBLIK INDONESIANo. 5/MPB,S/1963

tentang

BENTUK PER,ATUR,AN MPB,S DAN TATA-UR,UTANNJA.

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPUBLIK INDONESIA; .

Menimbang :

bahwa selama kehidupan MPRS telah dikeluarkan berbagaimatjam dan bentuk Peraturan MPRS, hingga dirasa perlu untukmenetapkan ketentuan-ketentuan pengatura,nnja;

bahwa untuk mentjapai ketertiban dan keselarasan dalam pe-njelenggaraan organisasi MPRS, perlu ditetapkan ketentuantentang pengaturan bentuk Peraturan MPRS dan tata-umtan-nja.

Mengingat :

Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang tertang-gal 5 Djuli 1959 sehubungan dengan U.U.D. - 1945;

Penetapan Presiden No. 211959 sehubungan dengan PeraturanPresiden No. 1211959;

Ketetapan MPRS No. I dan IIiMPRS/1960;

Surat Presiden Republik Indonesia tertanggal 20 Agustus 1959No. 2262fJKp9, tentang Bentuk Peraturan Negara sehubung-an dengan memorandum Pimpinan MPRS tentang Tata-unrtanperundang-undangan R.I. tertanggal 12 Mei 1961 No. 1168fl.I/MPRS/61;

Peraturan Presiden No. 4lt96L sehubungan dengan KeputusanPresiden No. 29211960.

1.

.)

o.).

4.

5.

Memutuskan:Menetapkan :

Keputusan Pimpinan MPRS tentang Bentuk Peraturan MPRStlan Tata-urutannja sebagai berikut :

425

Page 426: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB I.

Dasar Hukum.

Pasal 1.

(1) Dasar hukum Madjelis Permusjawaratan Rakjat Semen-tara terdapat pada :

a. Dekrit Presiden tertanggal 5 Djuli 1959 jo. U.U.D. 1945;b. Penetapan Presid.en No. 2 tahun 1959 tentang P e m b e n -

tu k a n Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara;c. Peraturan Presiden No. 12 tahun 1959 tentang S u s u n a n

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;d. Keputusan Presiden No. 199 tahun 1960 dan No. 292 tahuw 1960

tentang P e n g a n g k a t a n Anggota MPRS dan PimpinanMPRS, seperti kemudian telah diubah dan disempurnakandengan Keputusan Presiden berikutnja;

e. Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto PolitikRepublik fnd.onesia sebagai Garis-garis Besar daripada HaluanNegara dan No. II/MPRSA960 tentang Garis-garis besar PolaPembangunan Nasional Semesta Berentjana Tahapan Pertama1961 - 1969 sehubungan dengan Ketetapan MPRS No. Ift{PRS/1960 tentang Peraturan Tata-tertib Sidang Pertama MPRS;

f. Peraturan Presiden No. 4 tahun 1961 tentang Penetapan Pe-nafsiran Ketetapan-ketetapan MPRS;

g. Undang-undang No. 1? tahun 1961 sehubungan dengan U.U.No. 21 tahun L952 jang mengatur Hak dan Wenenang KetuaMPRS untulr mengangkat dan memperhentikan pegawai negerisipil dalam lingkungan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Se-mentara;

h. Peraturan-peraturan Negara tentang Keuangan Negara R.I.jang mengatur Keuangan dan pengurusnja dalam lingkunganMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;

i. Keputusan Presiden No. 130/Mi1962 tentang pengangkatan Se-kertaris Djenderal MPRS sehubungan dengan Keputusan Pre-. siden No. 125/1961.(2) Selain Peraturan-peraturan Negara tersebut pada ajat (1)Pasal ini, masih terdapat Peraturan-peraturan Negara lain jangmengatur segala sesuatu mengenai MPRS sebagai LembagaNegara Tertinggi Republik fndonesia.

BAB II.Produk Legislatip MPRS.

Pasal 2.

(1) Berdasarkan dasar hukum tersebut pada Pasal 1, sepan-djang kehidupan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara telahdikeluarkan Putusan-putusan MPRS jang dapat diperintji menurutbentuknja sebagai berikut :

426

a

Page 427: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l:.

A. Putusan-putusan Madjelis berupa :

a. Ketetapan MPRS bertjiri angka Romawi;b. Ketetapan MPRS bertjiri angka Arab;c. I(eputusan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara!d. Resolusi Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;e. Pernjataan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;t. Pengumuman Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

B. Fufusan-puhlsan Komisi dan Sub-Komisi Madjelis bempa :

Keputusan Komisi MPRS berisi usul Komisi kepada PimpinanMPRS;Keputusan Sub-Komisi berisi saran Sub-Komisi kepada Pim-pinan Komisi MPRS;Pengumuman Komisi dan Sub-Komisi MPRS.

C. Putusan-putusan Pimpinan MPRS berrrpa :

Keputusan Pimpinan MPRS;trnstruksi kerdja P'impinan MPRS;Surat-Edaran Pimpinan MPRS ;

Pengumuman Pimpinan MPRS.

D. Puftrsan-putusan Ketua MPB,S berupa:

Keputusan Ketua MPRS;fnstruksi Ketua MPRS;Surat-Edaran Ketua MPRS ;

Pengumuman Ketua MPRS.

E. Fufusan-putusan Fimpinan Sekertariat MPRS berupa:

Keputusan Sekertaris Umum MPRS;Instruksi Sekertaris Umum MPRS;Surat-Edaran Sekertariat MPRS;Pengumuman Sekertariat MPRS;Instruksi Sekertaris Umsanl,T{epala Biro, Kepala Kepaniteran/Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub-Seksi Sekertariat MPRS;Pengumuman Sekertaris Urusan/Kepala Biro, Kepala Kepanite-raarliBagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub-Seksi SekertariatMPRS.(2) Perperintjian b,entuk Peraturan MPRS seperti tertera

pada ajat (1) Pasal ini, dapat ditambah dan disempurnakan sesuaidengan pertumbuhan hukum Nasional Indonesia dan Produk Legis-latip MPRS sendiri.

Pasal 3.

(1) Ketetapan MPRS jang BERTJIRI ANGKA ROMAWImerupakan bentuk - Produk-Legislatip MPRS, jang terutama mem-punjai daja-kekuatan hukum keluar MPRS.

a.b.c.

d.

a.b.

e.

cl.

a.b.c.

d"

e.

f.

427

Page 428: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(21 Ketetapan MPRS jang BERTJIRI ANGKA ARAB meru-pakan bentuk-Peraturan MPRS jang mempunjai daja-kekuatanhukum hanja dalam lingkungan Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara sendiri

(3) Untuk menghindarkan salah-pengertian dan untuk dapatnrenetapkan penggolongan serta pendjenisan produk-produk Legis-latip MPRS dengan pasti, Ketetapan MPRS jang bertjiri angka Arabseperti dimaksud pada ajat (2) Pasal ini, terhitung mulai berlakunjaKeputusan ini diganti dengan : KEPUTUSAN MADJELIS PERMU-SJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA. /

Pasal 4.

(1) Resolusi Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaramerupakan bentuk-Putusan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Se-mentara, jangmengandung p e nd ap atan dan p e ndiri-a n Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara berikut keten-tuan-ketentuan pengaturannja terhadap sesuatu soal.

(2) Pernjataan dan Pengumuman Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara merupakan bentuk-Putusan MPRS, jang berisisuatu Pernjataan atau Pengumuman tentarig sesuatu soal.

(3) Usul Komisi MPRS mempakan bentuk Hasil-karya KomisiMPRS, jang disampaikan kepada Pimpinan MPRS untuk didjadikanbahan pengolahan dan bahan landasan bagi Putusan PimpinanMPRS;

(4) Saran Sub-Komisi MPRS mempakan bentuk Hasil-karyaSub-Komisi jang harus dikoordinir oleh Pimpinan Komisi jang ber-san_gkutan untuk didjadikan usul Komisi MPRS kepada PimpinanMPRS.

(5) Pengumuman Komisi dan Sub-Komisi MPRS merupakanbentuk Putusan Komisi dan Sub-Komisi atau Pimninannja untukmengumumkan sesuatu soal.

Pasal 5.

(1) Keputusan Pimpinan MPRS merupakan bentuk PeraturanIfPRS jang mengatur tata-penjelenggaraan dan tata-pelaksanaanPeraturan-peraturan Negara dan Putusan-putusan Madjetis Per-musjawaratan Rakjat Sementara oleh Pimpinan MPRS.

(2) Instmksi - Kerdja Pimpinan MPRS merupakan bentukPlrtusan Pimpiqan MPRS jang mengandung instruksi tentang pe-njelenggaraan dan pelaksanaan sesuatu usaha dan kegiatan MpRsberikut pengaturannja.

(3) Surat-Edaran dan Pengumuman Pimpinan MPRS meru-pakan bentuk Putusan Pimpinan MPRS untuk menjampaikan ataumengumumkan sesuatu soal, jang dapat dituangkan dalam bentukPress-release, apabila pernjataan dan pengumuman. termaksud di-sampaikan setjara chusus kepada Pers dan media Publikasi lainnja.

428

Page 429: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 6.

(1) Keputusan Ketua MPRS merupakan bentuk Putusan Kc-tua MPRS dalam penjelenggaraan dan pelaksanaan ketentuan-ke-tentuan jang mengatur bidang administrasi kepegawaian, keuangand.an lain'lain soal kerumah-tanggaan MPRS.

(2) Instruksi Ketua MPRS merupakan bentuk Putusan KetuaI\IPRS jang berisi Instruksi penjelenggaraan dan pelaksanaan se-suatu usaha atau kegiatan.

(3) Surat-Edaran dan Pengumuman Ketua MPRS mempakanbentuk Putusan Ketua MPRS untuk memberitahukan atau meng-umumkan sesuatu soal.

Pasal 7.

(1) Keputusan Sekertaris Umum MPRS merupakan bentuktindakan Sekertaris Umum MPRS dalam bidang penjelenggaraandan pelaksanaan Organisasi Sekertariat MPRS berdasarkan Instruk-si Pimpinan atau Ketua MPRS, jang untuk keperluan pengaturan-tata-susuna,n serta tata-kerdja Sekertariat MPRS dapat berbentuk:INSTRUKSI KERDJA SEKERTARIAT MPRS.

(2) Instruksi Sekertaris Umum MPRS merupakan bentukPutusan Sekertaris Umum MPRS jang berisi Instruksi untuk me-njelenggarakan dan melaksanakan sesuatu usaha atau kegiatan.

(3) Surat-Edaran dan Pengumuman Sekertariat MPRS me-rupakan bentuk Putusan Sekertaris lJmum MPRS untuk memberi-tahukan atau mengumumkan sesuatu soal.

(4) Instruksi Sekertaris Urusa4lKepala Biro, Kepala Kepani-teraan/Bagian, Kepala Seksi dan Sub-Seksi Sekertariat MPRSmerupakan bentuk Putusan Kepala-kepala jang bersangkutan untukmenginstruksikan penjelenggaraan dan pelaksanaan sesuatu usahaatau kegiatan berikut pengaturannja.

(5) Pengumuman Sekertaris Urusan/Kepala Biro, KepalaKepaniteraanlBagian, Kepala Seksi dan Sub-Seksi Sekertariat MPRS,merupakan bentuk Putusan Kepala-kepala jang bersangkutan untukmengumumkan sesuatu soal.

BAB III.Tata-Urutan Peraturan MPRS.

Pasal 8.

(1) Berdasarkan memorandum Pimpinan MPRS tentang Tata-urutan Perundang-undangan R.I., setelah tata-urutan produk-produkhukum Nasional Indonesia seperti tertera dalam memorandum Pim-pinan MPRS termaksud, dalam lingkungan MPRS sendiri berlakusebagai Peraturan-hukum-bawahan-berikutnja pertama-tama : Ke-PUTUSAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SE.MENTARA.

(2\ Untuk melaksanakan Keputusan Madjeiis Permus.iawa-ratan Rakjat Sementara seperti dimaksud pada ajat (1) Pasal ini,dapat dikeluarkan bentuk-bentuk Peraturan MPRS menurut Tata-Urutan seperti tertera pada Pasal 2.

429

Page 430: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(3) Tata-Umtan Peraturan MPRS seperti dimaksud pada ajat(2) Pasal ini, menundjukkan pula tata-urutan dalam Kekuatan hu-kum daripada bentuk-bentuk Peraturan MPRS termaksud, denganketentuan bahwa kekuatan hukum ditentukan berdasarkan tata-unrtan daripada Peraturan MPRS iang sedjenis nama dan rnaksudnja.

BAB IV.

Penafisiran Perahrran MPB,S.

Pasal 9.

(1) Tafsiran jang resmi dari semua Ketetapan-ketetapanMPRS, ditetapkan oleh-Pimpinan MPRS dengan D{andataris MPRSberdasarkan Peraturan Presiden No. 4 tahun 1961.

(2) Tafsiran mengenai semua Peraturan MPRS selain jangtersebut pada aiat (1)

Til-ilffffi: oreh pimpinan MpRs.

Pasal 10.

Pada Keputusan ini dilampirkan sebagai bagian mutlak : -a. Surat Piesiden tentang bentuk Peraturan-peraturan Negara

tanggal 20 Agustus 1959 No. 2262.8IK/59 qgh1tlgnga! dengansuraf tertanggal 22 September 1959 No. 2775lHKl59 dan surattertanggal26 Nopember 1959 No. 3639lHK/59;

b. Peraturan Presiden No. 4 tahun 1961;c. Surat Pimpinan MPRS tertanggal 12 Mei 1961No. 11681U/MPRSI

1961 tentang Tata-urutan Pemndang-undangan R.I.

Pasal 11.

(1) Segala sesuatu iang belum diatur dalam Kdputusan iniakan diatur lebih landjut dalam Keputusan lain.

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

Bandung, 11 April 1963.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

KetuafiIlk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

I

{

430

Page 431: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANPIMPINAN MADJnTTS PEBMUSJAWABATAIII

RAKJAT SEMENTABANo. 6/MPRS /1963

tentang

AATA.OEGANISASI DAN TATA-KERDJA PENJELENGGABAANPDBSIAPAN SIDANG UMUM KE-II MPBS/1963.

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang:

bahwa dengan keluarnja Keputusan Presiden No. 39/1963 se-hubungan dengan Keputusan Presiden No. L24/L961, perlu segeradiambil tindakan guna mengatur persiapan Sidang Umum ke-IIMPRS jang akan datang;,bahwa untuk keperluan termaksud pada a oleh Pemerintah R.I.telah membentuk Panitia Intendepartemental untuk membantumenjelenggarakan segala persiapan dan keperluan Sidang Umumke-II MPRS jang akan datang;bahwa MPRS telah mempunjai aparaturnja sendiri berupa Se-kertariat MPRS Pusat di Bandung, dan Kantor Tjabang Seker-tariat MPRS di Djakarta, hingga perlu mengatur lebih landjuttentang tata-kerdja dan pengorganisasian bantuan dari pihakluar Sekertariat MPRS.

Mengingat:

Keputusan Pimpinan MPRS No. 5 dan 6/Pimp/MPRS/L962;Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/1963;Keputusan Presiden No. 7251796I;

Keputusan Menteri Pertama No. 36/MP/1963.

Mengingat pula: fnstmksi Ketua MPRS dan Musjawarah per-tama Panitia Interdepartemental Persiapan dan penjelenggaraantanggal 8 April 1963.

Memutuskan:Menetapkan: Iata-Organisasi dan Tata-Kerilja Penjelenggara-

Persiapan Sidang Umum ke-II MPA,S sebagai berikut

1.

2,.lo.

4"

431

Page 432: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-- -----.----T

Pertama:(1) Berdasarkan Keputusan Presiden No. 39/1963 pokok Keputusan

KEDUA, penjelenggaraan Sidang Umum ke,II MPRS- beradadalam tanggung-djawab Pimpinan MPRS sendiri.

(2) Dalam rangka tanggung-djawab Pimpinan MPRS tersebut pada1ja!_ (1) pokok keputusan ini, penjelenggaraan Sidang Umumke-II MPRS dilaksanakan oleh Pimpinan MPRS dengan meng-gunakan aparatur MPRS sendiri berupa Sekertariat MPRS.

Kedua:(1) Dalam menjelenggarakan Sidang Umum ke-II MPRS, Pimpinan

MPRS memperoleh bantuan dari segenap alat-kelengkapan Apa-ratur Pemerintah, baik dipusat maupun didaerah guna mendja-min kelantjaran jang sebesar-besarnja.

(2) Untuk melaksanakan bantuan Pemerintah Pusat seperti dimak-sud pada ajat (1) pokok keputusan ini, di Djakarta telah diben-tuk Panitia fnterdepartemental dengan Keputusan MenteriPertama No. 36/MP/1963.

(3) Untuk melaksanakan bantuan Pemerintah didaerah Bandung,oleh Gubernur/KDH Djawa Barat telah dibentuk Panitia Pem-bantu Sekertariat MPRS.

Ketiga:(1) Berdasarkan ketentuan tersebut pada pokok PERTAMA, semua

bantuan dari pihak Pemerintah disalurkan melalui aparaturMPRS, jaitu:

a. di Bandung melalui Sekertariat MPRS pusat;b. di Djakarta melalui Kantor Tjabang Sekertariat MPRS.

(2) Da1am menjelenggarakan bantuan-bantuan termaksud padaajat (1) pokok Keputusan ini, dari Instansi-instansi Pemerin-tahan, baik dipusat maupun didaerah diharapkan dapatnjamemperbantukan tenaga-tenaga ahli dalam bidangnja masing-masing kepada Sekertariat MPRS atau Kantor Tjabangnja, agardapat dihindari adanja doublures dalam menetapkan Instansijang bertanggung djawab.

(3) Dari Instansi-instansi Pemerintahan diharapkan agar dapat di-perolehnja bantuan semaksimal mungkin menurut bidangnjasendiri-sendiri, jang penjelenggaraannja dipusatkan pada dandikoordinir oleh aparatur MPRS berupa Sekertariat MPRS atauKantor Tjabang-nja.

K e e m p a t : Menugaskan kepada Sekertaris Umum MPRSuntuk melaksanakan tata-organisasi dan tata-tjara penjelenggaraanpersiapan-persiapan serta pelaksanaan Sidang Umum MPRS menurutketentuan-ketentuan dalam Keputusan Pimpinan MPRS ini berikutinstruksi-instruksi Pimpinan MPRS jang ber.laku.

432

Page 433: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Kelima:(1) Segala sesuatu jang belum ditetapkan dalam Keputusan Pim-

pinan MPRS ini akan diatur dalam Keputusan Pimpinan MPRSlain.

(2) Keputusan Pimpinan MPRS ini mulai berlaku ?ada hariditetapkan.

Ditetapkan di Djakartapada tanggal 8 April 1963.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia.

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CH^LIRUL SALEH.

23818 (28)433

Page 434: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

XAPUTUSA T

PIMPIN'AIT ITIAI}.IELISI PEBMUSJAWABATAN BAI{.IAT S,EMEN.TAn,A EDPUBLIK II\TDONASIA

310/PIMNo. 0U"*" 1961

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA R.I.

Menimbang:

bahwa,1. setelatr para tenaga perbantuan pada Sekertariat Madjelis

Perrrnrsjawaratan Rakjat Sementara jang melajani SidangI MPRS/1960 dibebaskan dari tugasnja dan

2. setelatr dibentuk banr Sekertariat Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara d,engan formasi darurat dan susunansementara, sebagai mana tertera dalam surat keputusanPirnpinan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaratanggal 28 Pebruari 1961 No. 7/MPRS/1961,

perlu ditundjuk seorang pedjabat bendaharawan untuk pengu-rusan keuangan dan materiil (termasuk pengurusan pool) padaMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.bahwa dari petugas-petugas Sekertariat Madjelis Permusja-waratan Rakjat Sementara dengan susunan sementara danformasi d.arurat d.apat ditundjuk untuk sementara sebagai ben-daharawan R. Soehadi Tj,ondrokusumo Pds. Kepala BagianTata Usaha, jang mempunjai tempat kedudukan kerdja dikantorPenghubrurg Sekertariat MPRS di Djakarta.bahwa pedjabat tersebut pada b. diatas untuk d.apat melakukantugas-tugasnja di Bandung demi untuk kelantjaran pekerdjaanperlu dibantu oleh seorang petugas j,ang mempunjai tempatkedudukan kerdja di Sekertariat (Gedung) Madjelis Permusja-waratan Rakjat di Bandung jaitu Mohd. Soeleman, pegawaiurusan Keuangan; j,ang dalam hal ini ditundjuk sebagai benda-harawan pemqgang uang muka tjabang.Mengfurgat:surat keputusanMPRS/1961.surat keputusanMPRS/1961.

Pimpinan MPRS tanggal 28121196L No.

Pimpinan MPRS tanggal f l3lL96L No.

surat keputusan Pimpinan MPRS tanggal 25l2lt961- No. 5lMPRS/1961.

b.

7l

8l

1.

2.

3.

434

Page 435: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Menetapkan:P e r t a m a:

PermusjawaratanMPRS/1960.

4. !gI$ keputusan Pimpinan MPRS tanggal T lBltWL No. gtMPRS/1961.

5. surat Pd. Kepala Djawatan Perbendaharaan dan Kas NegaraDepartemen Keuangan tanggal 414lLgfl1- No. pKN /IIf/4/1124.

6. Undang-undang perbendaharaarr (ICW) Staatsblad No. M8tahun L925 jo. Undang-undang No. 12 tahun lgbb (Lembaran-Negara No. 49 tatrun 1955).

M e m u t u s k a n:

mentjabut surat keputusan Pd. Ketua MadjelisRakjat Sementara tanggal 25ltULg6O No. 5l

K e d u a: Menundjuk untuk sementaraa. R. Soehadi Tjondrokusumo. Pds. Kepala Bagian Tata Usaha

pada Sekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementarasj:bagai bendaharawan pemberi j,ang menerima pembajaran dariKantor Pusat Perbendatraraan Negara.

b. Mohd. soeleman, pegawai urusan Keuangan pada sekertariatMadjelis Permusjawaratan Rakjat sementara sebagai benda-larawan pemegang uang muka tjabang, jang menerirna uangnjadari bendaharawan pemberi tersebut pada a diatas.K e t i g ur Keputusan ini berlaku surut mulai tanggal 1

Pebruari 1961.

Djakarta, 13 April 1961.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Wk. KetuaKoI. Wilujo Puspojudo.

T e mbu s a n disampaikankepada:

1. J.M. Menteri Pertama.2. J.M. Menteri Keuangan.3. Direktur Kabinet Menteri Keuangan.4. Thesauri Negara Bagian Inspeksi Anggaran.5. Kepala Djawatan Perbendaharaan dan Kas Negara

Departemen Keuangan.q. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Dj,akarta.7. Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Bandung.q. Kepala Kantor Besar Djawatan Perdjalanin di Djakafta. -9. Dewan Pengawas Keuangan di Bogor.

435

Page 436: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KDPUTUSANPIMPINAN MADJEIIS PEB,MUSJAWABATAN RAKJAT

SEMENTARA R,EPUBLIK INI}ONESIANo. A3/I/UMPRS /L962.

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAIY RAIilATSEMENTARA REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang:a. bahwa dengan tel,ah keluarnja Keputusan Presiden No. 130i

M/tahun 1962 tentang pengangkatan Mr. Munadjat Da"nu.saputro mendjadi Sekertaris Djenderal MPRS, maka berachirlahsusunan sementara dan formasi daru-'r a t Sekertariat MPRS sebagaimana ditetapkan dalam Ke-putusan Pimpinan MFRS No. 9/MPRS/1961 Pasal 5 dan perlu

' ditetapkan suatu Sekertariat MPRS t e t a p seperti di-tetapkan dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4AP-RS/1961;

b. bahwa berhubung dengan ketentuan tersebut pada a, perlu di-tundjuk BEMAHARAWAN MPRS untuk mengurus KE-UANGAN dan MATERIIL (termasuk pengurusan KendaraanBermotor) pada Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;

c. bahwa dari petugas-petugas Sekertariat Madjelis Permusja-waratan Rakj,at Sementara, Saudara Mr. MUNADJAT DANU-SAPUTRO Sekertaris Djenderal MPRS, memenuhi sjarat-sjaratuntuk ditundjuk mendjadi Bendaharawan MPRS;

d. bahwa pedjabat tersebut pada b diatas dalam melakukan tu-gasnja di Djakarta, demi kelantjaran pekerdjaan, perlu dibantuoleh seorang PEMBANTU BENDAHARAWAN (ondervoor-schot-houder), jang bertempat-kedudukan di Kantor TjabangSekertariat MPRS;

e. bahwa Drc. Adimir Adin, Kepala Kantor Tjabang SekertariatMPRS di Djakarta, dipandang memenuhi sjanat-sjarat untuk di-tundjuk mendjadi Pembantu Bendaharawan tersebut;Mengingat:

1. Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4/MPRS/1961 tanggal25 Pebruari 1961 jo. Keputusan Presiden No. 125/1961;

2. Undang-undang Perbendaharaa! (I.C.W.) - Staatsblad No. 448

tahun L925 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1955 (LembaranNegara No. 49 tahun f955) ;

Memutuskan:Menetapkan:P e r.t'a m a: Mentjabut surat Keputusan Pimpinan Madjelis

Permusjawaratan Raljat Semeatara tanggal 13 April 1961310/PrM/1961.

ivNo.

436

0z/IrEP.

Page 437: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

Kedua: Menundjuk:

Y"._.nllf4fug_Pryusapu,tro, Sekertaris. Djenderal MpRS men-qitdi BENDAHARAWAIY pemberi dan fenerima pembajarandari Kantor Pusat Perbendaharaan Negira.Drs. Adimir Ad.in, Kepala KANTOR TJABANG sekertariatMPES di Djakarta sebagai PEMBANTU BENDAHARAWAN(onder voorschot-houder) di Kantor Tjabang sekertariat Mp-Rs di Djakarta, jang menerima uangn5a diri Beudaharzwanpemberi tersebut paqa a diatas.

F-"- ! i Af : Keputusan ini bertaku terhitung mulai tanggal1 Mei 1962.

Djakarta, 9 April Lg6Z.

Pimpinan

Madjelis Pemusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia

Ketua/Wk. Menteri pertama,

CHAIRUL SALEH

Tembusan disampaikan kepada:

Menteri Pertama,Sekertariat Negara,Wk. Menteri Pertama/Koordinator Bidang Keuangan,Menteri Ijmsan Pendapatan, Pembiajaan-dan perigawasan,Menteri Umsan Anggaran Negara Djakarta,Ttresauri Negara,5jp*tr Djawatan Perbendaharaan dan Kas Negara DepartemeuKeuangan,

E"p"l" Kantor Pusat Perbendaharaan Negara Djakarta,Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan Negara Bandung,Kepala Kantor Besar Djawatan Perdjalanan di Djakarta,Dewan Pengawas Keuangan di Bogor,Sekertariat MPRS,I(antor Tjabang Sekertariat MPRS di Djakarta.

1.2.-lo.4.b.6.7.

8.9.

10.11.12.13.

437

Page 438: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MaDrE"o"r*HfrTffiIHffi ifl#Lfl"ff $*r***"No. 541[PBS|/1960.

PiL Ketrra Madjelis Bakiat Sementora;

Menimbang:a. bahwa pengurusan keuangan dan materiil pada Madjelis Permu-

sjawaratan Rat<jat Sementara masing-masing perlu ditundjukseorang bend.aharawan, menunrt Undang-undang Perbenda-haraan (I.C.W.), Staatsblad 1925 No. 448;

b. bahwa sejogjanja untuk bendaharawan urusan keuangan tersebutdiatas ditundjuk Saudara R. Suhadi Tjondrokusumo, kepalaBagran Tata-Usaha Sekertariat Madjelis Permusjawaratan RakjatSemenltara, dan untuk bendaharawan urusan materiil ditundjukSaudara Moedjaid., Wakil Kepala Bagian Tata-Usaha SekertariatMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara.

Mengingat: Undang-undang Perbendaharaan (I.C.W.), Staats-blad 1925 No. 448 jo Lembaran-Negara L954 No. 6;

Memutuskan:Menetapkan: Menundjuk untuk sementara:

a. n. Suhadi Tjondrokusumq, Kepala Bagian Tata-Usaha padaSekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, seba-gai Bendaharawan llrusan Keuangan Madjelis PermusjawaratanRakJat Sementara.

b. M. Moedjaid, Wakil Kepa1a Bagian Tata-Usaha pada SekertariatMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara, sebagai Benda-harawan urusan Materiil Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara.

. _ _ Surat Keputrrsan ini mulai berlaku pada tanggal 10 Nopember

1960.

Salinan d.isampaikan kepada:

a. Dewan Pengawas Keuangan Bogor.Thesauri Djendral dan Departemen geuangan di Djakarta.Thesaurie Negara rnspeksi Anggaran sub. Bag. rA, di Djakarta.Kabinet Perdana Menteri, Bagian Keuangan d.i Djak arta.Sekertariat Dewan Perantjang Nasional di Bandung.Sekertariat Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong, di Dja-karta. ' .-

g. sekertariat Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara diBandung.

h. Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Djakarta,

438

tt

b.c.d.e.

f.

Page 439: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

i.j.k.

Kantor Pusat Perbendaharaan Negara di Bandung.Kantor Besar Djawatan Perdjalanan Negeri di Djakarta.Jang berkepentingan, untuk dilaksanakan.

Ditetapka,n di Bandung

pada tanggal 28 Nopember 1960.

Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara;

u.b.

Wakil Ketua,

Kol. Wiluj,o Puspojudo.

439

Page 440: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

lirii

lii

JKUTIPAN SURAT KEPUTUSAN KETUAMADJELIS PEBIVTUSJAWARATAN RAKJAT SNMENTAR,A

REPUBLIK IIIIX)NESIANo. A3/1/6/MPRS /1962.

KETUAMADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA

REPUBLIK INDONESIA;

Memperhatikan:a. bahwa MPRS belum mempunjai rumah-rumah instansi untuk

para pegawainja;b. balr,wa di Bandung sukar untuk mend.apatkan perumahan;c. bahwa pedjabat-pedjabat Kepala Baglan/Kepaniteraan sebagian

besar belum mempunjai perumahan dan dengan keluarganjaterpahsa menumpang pada keluarga-keluarga lain;Menimbang:

a. bahwa Saudara Abdul Gani Ali, Kepala Bagian Perlengkapan/Peralatan dengan keluarganja masih menumpang pada keluargalain;

b. bahwa untuk ketenangan dan ketentraman dalam mendjalankanlrgaqnja sehari-hari di Kantor, dianggap sangat perlu kepadaSaudara Abdul Ga,ni Ali diusahakan perumahan sendiri;

c. batrwa pendaftaran untuk mendapatkan perumahan pada KantorPerumahan di Bandung hingga kini belum berhasil;

Memutuskan:Mengizinkan kepada Saudara Abdul Gani AIi, Kepala Bagian

Perlengkapart/P-eralatan pada Sekertariat MPRS di Bandung me-mindjam uang dari persediaan uang untuk dipertanggung,djawabkan(U.U.D.P.) sebanjak Rp. 600.000,- (enamratus ribu rupiah) gunapembelian-selqah mmah dengan perdjandjian, bahwa uang pindjamantermaksud dalam djangka waktu pendek dan selambat-lambatnjapada achir bulan Desember 1962 sudah harus dikembalikan seluruh-nja.

Bandung, 22 Djuli 1962.Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik IndonesiaWk. Ketua/Menteri,

Brig. Djen. Wilujo Puspojudo.

d

:

iI

4

1

440

Page 441: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I{EPI]IUSAN KETTIAMAI)JEIIS PDRMUSJAWABATAN BAKJAT SEMEI|NTANA

R,EPUBLIK INDONESIANo. A\lIl/l/MPES /rffiz

tontangPF,I}TBATAIIIN, PEMBEBASAN DAN PENUNDJUKAIIT

PENDJABAT/PETUGAS SEKERTARIAT MPRS.

KETUA MADJELTS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA;

Menimbang :

bahwa Keputusan Pimpinan MPRS No. 6/Pixrp/ilIPRS71962 perlusegera dilaksanakan;bahwa untuk melaksanakan Keputusan Pimpinan MPRS tersebutpada a perlu menundjuk dan menetapkan pedjabat-pedjabat Se-kertariat MPRS untuk mengisi-susunan formasi pimpinan Biro,Kepaniteraan dan Bagian dalam Sekertariat MPRS.Mengingat :

1. Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4/lvIPRS/1961 jis No. 1,4, 5 dan 6/Pimp/MPRS/1962;

2. Instruksi Presiden R.I. No. 5/t962 jis U.U. No. 18/1961 dan P.P.200/L967;

3. Keputusan Presiden R.I. No. 130/M/1962.Mengingat pula: Pengumuman Pimpinan MPRS seperti ter-

rnuat dalam Press-release tertanggal 2 April 7962 dan Surat-EdaranPimpinan MPRS tertanggal 5 Mei 1:962 No. A10/!/4NIPRS/1962.

Memutuskan:Menetapkan :

Pertama : Terhitung mulai tanggal 10 Agustus 1962 m e m-b a t a I k a n semua penugasan dan pemberian gelar-djabatankepada pegawai/petugas Sekertariat MPRS jang dilakukan sebelumtanggal berlakunja Surat I{eputusan ini.

Kedua : Berdasarkan pokok keputusan pertama diatas, terhi-tung dari tanggal berlakunja surat Keputusan ini membebaskan daritugas-kewadjibann ja semua pegaw ai /petugas Sekertariat MPRS jangtelah ditundjuk atau ditugaskan untuk memegang pimpinan dalamsalah-satu Biro, KepaniteraarL Sub-Bagian, Seksi, Sub-Seksi, atauBadan, Staf dan lain-lain unit administrasi dalam susunan-sementaraSekertariat MPRS, dengan ketentuan bahwa:mereka diinstruksikal .untuk sege,ra mgnjerahkan tugas-kewadjiQansgrta_ pertanggung-an-djayap atSs kewadjiban,jang pernah dipangku*nja_, kepada_pedjabat-pedj-abat Fekertariat MPRS seperti ditbtapkanpada pokok keputusan ketiga dibawah ini dengan BERTTA-ATJARA-

44r

Page 442: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Ketiga : Terhitung mutai tanggal 10 Agrrstus 1962 menundjukdan mendtapkan pegawfu-pegawai Sekertariat MPRS iang -namanjatersebut dibbwatr lni untuti mendjabat dan mendjalankan pekerdjaansqrerti tersebut dibelalang namanja :

,it

)

NAMA Pangkat Djabatan Sebuta.n djabatan

Muljo Sudjono

Mr. Dr. MochtarKusumaatmadja

Mr. Sjahran BasahMr. Gartina Dan-

dadipuraR. Roekomy

f. Sudarmadi Niti-hardja

Drs. Adimir Adin

Kolonel Inf.Nrp. 13632

Lektor-kepala

Asisten-ahliDirektur B.N.I.BandtmgPenata Tata Pe-nerangan IMajor Inf.Nrp. 14777

Ahli Tata Usa-haI

Pengawas Koordinator

Staf Ahli

Staf Ahli

Kepala Kepaniteraa.nChusus merangkap dja-batan Sekretaris IJrus-am PimpinanKepala Kantor TjabangSekertariat MPRS me-ra^ngkap sebagai WakilSekertaris Urusan Pim-pinanKepala Kepaniteraa^nUmum merangkap se-bagai Wakil Sekerta-ris lJrusan PimpinanKepala KepaniteraanPenelitian merangkapdjabatan Sekertaris U-rusan PermusjawaratanKepala KepaniteraanNaskah merangkap se-bagai Wakil SekertaristJrusan Perrnusj awarat-anKepala Kepaniteraa^nPersidangan merangkapmendjadi Wakil Seker.taris Urusan PermusJa-waratanKepala Bagia^n Keua^ng-am merangkap djabat-an Sekettaris UrusanTata UsahaKepala Bagian Perso-nalia merangkap seba-g4i Wakil SekertarisUnrsan Tata Usa}ra

Kepala Bagian Perleng-kapan meranrgkap seba-gai Wakil SekertarisUrusan Tata Usaha

Pengawas Koor'-dinatorStaf Ahli

Staf AhliStaf Ahli

Staf Ahli

Sekertaris Urus-an Pimpina,n

Wk. SekertarisUrusan PimPinan[Kantor Tjaba"ng

Wk. SekertarisIIrusan PimPin-anlUmum

Sekertaris Urus-an Perrnusjawa-ratan

Wk. SekertanisUrusan Permu-sjawaratan,/Na"-kaJr

Wk. SekertarisIJrusan Permu-sjawaratam /Pe*sida.ngan

Sekertaris llrus-an Tata Usaha

Wakil Sekertaristfrusan Tata U-saha/Personalia

Watril SekertarisUrusan TataUsaha,/Perleng-kapan

Staf AhliStaf Ahli

i

*

Drs. PitoJo

f,fr. Saleh Adiwi-nata

Drs. J. Sutjipto

Ahli Tata Usaha

Ahli Tata Usa-haI

Ahli Tata Usaha

i

Drs. Sukidjan Ahlt Tata Usaha

M. Itfloch. I{iswari Ahli Keuangan I

Drs. Soeparrhono Ahli Tata Usaha

Abdul Gani Ali Penate Tata U-se'ba

f

442

Page 443: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Keempat : Apabila para pedjabat tersebut pada pokok ketigasurat keputusan ini bukan/belum mendjadi pegawai SekertariatMPRS dengan penuh, maka pada sebutan-djabatannja dikenakantambahan keterangan dimuka : 'Pedjabat (Pd).

Kelima : Para pedjabat Sekertariat MPRS setrrcrti tersebutdalam pokok keputusan ketiga diangkat mendjadi anggota BADANPEMBANTU SEKERTARIS UMUM terhitung mulai tanggal berla-kunja Surat Keputusan ini.

Keenam : Para pedjabat Sekertariat MPRS tersebut pada po-kok keputusan ketiga dari Surat Keputusan ini diinstruksikan untuksegera melaksanakan tugas pekerdjaannja masing-masing dan ataspersetudjuan/penetapan Sekertaris Umum menjusun-melengkapikepegawaiannja dengan menempatkan para pegawai/petugas Seker-tariat MPRS pada tugasnja sendiri-sendiri.

Ketudjuh : Kepada semua pegawai/petugas Sekertariat MPRSdiperintahkan untuk mendjala,nkan dan menaati segala perintahdari atasannja masing-masing berdasarkan susunan ke,pegawaianseperti ditetapkan dalam pokok keenam dari Surat Keputusan ini.

Kedelapan : Petikan Surat Keputusan ini disampaikan kepadajang berkepentingan untuk dilaksanakan dan diindahkan sebagai-mana mestinja.

Kesembilan :

a. Segala sesuatu jang belum diatur dalam Surat Keputusan ini,akan ditetapkan lebih landjut dalam Surat Keputusan lain.

b. Pada Surat Keputusan ini dilampirkan Bagan Susunan Organi-sasi Sekertariat MPRS dan Susunan Pedjabat-pedjabatnja.

c. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 10 Agustus 1962.

Bandung, 10 Agustus 1962.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia.

Ketua,u.b.

Sekertaris Llmum,Mr. Munadjat Danusaputro.

443

Page 444: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

"$

.r'KDPUTUSAI\I

KETUA MADJELIS PEBIVIUSJAWARATAT{ RAKJATSEMENTAEA REPUBLIK INDONESIA

No. ALI./L/ 5 /lfiPns/1963.tentang

PEMBERIAN HADIAII BAHAN TNKSTIL KNPADAPARA PEGAWAI/PETUGAS SNKEN,TARIAT MPRS.

KETUA

MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARAREPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

bahwa Pimpinan MPRS merasa berterima kasih dan sungguhsangat menghargai sikap, semangat, kegiatan dan usaha sertakarya sekalian para Pegawai/Petugas MPRS dalam melaksana-kan tugasnja masing-masing setjara gotong-rojong dan dalamkekompakan kekeluargaan;

bahwa tjara bergaul dan tata-kerdja seperti tersebut pada a,perlu senantiasa dipupuk dan dikembangkan denga^n tebih mesralagi;bahwa untuk maksud tersebut pada b, Pimpinan MPRS ingin me-wu4iudkan kebanggaan dan dorongan serta andjurann3idalamwudjud materi sebagai tanda penghargaa^n.

Mengingat : .

Keputusan Presiden No. 292/7960;Keprrtusan Presiden No. 125/1961 sehubungan dengan Keputus-91 Pifplqal MPRS No. 3 dan 4/MPRS/1961 jis No. b dan 6/Pimp/MPRS /1962 serta No. 1/MpRS/19G8 ;Rantjangan Anggaran Belandja MPRS 1968.

+

b.

ft"

1.,

r)tJ.

Memutuskan:Menetapkan :

P er t am a : BertepatandenganHari pertemuan Harar Bi-halal MPRS tahr! 19_63 pada tanggal g Maret 1968, pimpinan MPRSmemberikan HADTAH BERUPA BAHAN TEKSTTL -sebanjak

4(emp_aQ_meter setiap orang kepada para pegawai/petugas seirerta-1!,t- tu_e!s, jang sampai dbngan tanggal -g fuaret -1965

termaksud*:lah bekerdja dan .ryqn1um-bangkan

-tenaganja kepada MadjelisPermusjawaratan Rakjat Sementara.

444

;

I

I

l

i

I

I

I

Page 445: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

K e d u a : Hadiah bahan tekstil seperti dimaksud pada pokokpertama Keputusan ini disertai penghargaan dan terima kasih dariPimpinan MPRS atas segala djasa dan karya jang telah disumbang-kan oleh para pegawai/petugas MPRS selama bekerdja pada Seker-tanat MPRS.

K e t i g a : Biajauntuk keperluan hadiah termaksud padapokok pertama dibebankan pada Anggaran Belandja MPRS tahun1963 Mata Anggaran 1.2.1.48 tahun 1963.

K e e m p a t : Menugaskan kepada Sekertaris Umum MPRSuntuk melaksanakan Keputusan ini.

K e I i m a : Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetap-kannja.

' Ditetapkan di Bandung.

Tanggal 9 Maret 1963.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

445

Page 446: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPUTUSANKDTUA MADJELIS PEB1VIUSJAWABATAN RAKJAT

SEMENTABA R,EPUBLIK INDONESIANo. A11/1/4/MPBS/'63

tentang

PNNUNDJUKAN PEDJABAT.PETUGAS SEKEBTARIAT MPN'S'

UNTUK MELENGKAPI TENAGA PIMPINAI\I BTRO'

KEPANITEBAAN/BAGIAN DAN SEKSI.

b.

KETUAMADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMEI{TARA

REPUBLIK INDONESIA;Menimbang:

batrwa dalam melaksanakan Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/-MPRS/1963 dan sebagai kelandjutan dari pada Keputusan Ketua.MPRS No. A11/L/3/MPBS/'63, perlu segera melengkapi tenagaPimpinan Biro, Kepaniteraan/Bagian dan Seks! dengan Te:1t1n-djuli atau memindahkan pedjabat/petugas Sekertariat MPRSuntuk djabatandjabatan termaksud ;

bahwa pedjabat/petugas Sekertariat MPRS jang namanja ter-sebut dibawah ini dipandang telah memenuhi sjarat'sjarat untukditundjuk memangku djaba:tan seperti terurai dibelakang nama-nja.Mengingat:Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/1960;

Keputusan Ketua MPRS No. A11I!/L/MPRS/1963 sehubungandengan Keputusan Ketua MPRS No. A11lL/ dan 3/MPRS/1963-

Memutuskan:Menetapkan:

Pertama: Terhitung mulai tanggal 11 Maret, 1963:

membebaskan Sdr. SAJ,EH ADIWINATA S.H., Ahli Tata UsahaTk. I, dari djabatannja sebagai Sekertaris Urusan Permusja-waratan merangkap Kepala Kepaniteraan Penelitian, dan me-nundjuknja mendjadi: Kepala Stat Ahli, mendampingi SekertarisUmum MPRS;menundjuk Akb. Pol. R. Anang Djajaprawira S.H., PengawasKoordinator Sekertariat MPRS di Bandung, mendjad.i: Pd.Sekertaris Umsan Permusjawaratan, disamping tugasnja semula.

menundjuk Sfu. Yap Yan Keng S.H., AhIi Tata Usaha, men-djadi: Pd. Kepalra Kepaniteraan Penelitian.

1.t)

ia.

b.

446

Page 447: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+

J

Kedua:a. Terhitung mulai tanggal 11 Maret 1963 membubarkan Su$nan

Unit petugas-petugas Security dan Penghubung Instansi Kea-arnanan jang berlaku sebelum tanggal berlakunja Surat Kepu-tusan ini, dan setjara chusus membebaskan dari tugas-tugastersebut para petugas-lama:

1. Drs. J. Soetjipto

2. Sdr. Ading Kusnadi

dengan ketentuan bahwa setelah tanggal berlakunja Surat Kepu-tusan ini orang-orang tersebut diatas dilarang mendjalankansesuatu iang berhubungan dengan dinas Security dan Penghu-bung Instansi Keamanan dari MPRS.

b. Terhitung mulai tanggal 11 Maret 1963 unrsan Unit P, etugas-petugas Security dan Penghubung Instansi Keamanan dari MPRSdipegang langsung oleh Pengawas administrasi MPRS Wk.KetualMenteri Brig. DJen. Wilujo Fuspojudo dengan suatu StafChusus, jang susunan pensonalianja akan disampaikan setjaratersendiri kepada Instansi-instansi jang berkepentingan.

c. IGpada semua pegawar/petugas MPRS dan sekalian pihak di-harap memperhatikan ketentuan ini dengan tjermat dan sek-sama.

K e t i g a : Keputusan ini mulai berlraku pada hari ditetapkandan petikan diberikan kepada jang berkepentingan untuk dilaksana-kan sebagaimana mestinja.

Bandung, 11 Maret 1963.

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia

Ketua/Wk. Menteri Perta^ura,

CHAIRUL SALEH.

Page 448: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ 3. TNSTRUKST KERDJA prMprNAN M.P.R.S.

INSTRUKSI.KEBDJAPTMPINAN MADJELIS PERMUSJAWAR,ATAN RAKJAT

SEMENTARA BDPUBLIK INDONESIANo. 1/IK/MPBS-1-96I-

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJATSEMENTARA REPUBLIK INDONESIA;

Mengingat :

a. Keputusan Pimpinan MPRS No. 10/MPRS /tgGL, pasal 10 joL2, L5 dan 16; dan

b, Keputusan Pimpinan MPRS No. 11IMPRS/1961 : KEDUA.Menjampaikan dengan ini :

INSTBUKSI-KABDJA No. 1,

jang berisi PENDJELASAN dan PETUNDJUK-PETUNDJUK se-bagai berikut :

I. Tentang Susunan keanggotaan Panitia MPRS.1. Seperti telah diuraikan dengan djelas dan tandas dalam

BAb II : UNSUR-UNSUR PERTIMBANGAN DALAM PENJUSUN-AN ANGGOTA PANITIA MPRS dalam Keputusan Pimpinan MPRSNo. IO/MPRS /L96L, maka terdjadilah kenjataan bahwa banjakAnggota-anggota MPRS jang terutama bertempat-tinggal dipulauDjawa, diangkat mendjadi Anggota Panitia MPRS d i I u a rdaerah tempat-kediamannja, terutama untuk daerah-daerah diluarDjawa.

Pengangkatan dan penjusunan Anggota seperti tertera dalamKeputusan Pimpinan MPRS No. 11IMPRS/1961 menggambarkankenjataan tersebut diatas, dan dilakukan oleh Pimpinan MPRS de-nganmemperhatikan p e rtim b an g an - p e rtimb an g anj a n g b e r m a t j a m - r a I & ffi, antara lain pemikiranuntuk mendekatkan daerah jang satu dengan_daerah lainnja, atauuntuk mendapatkan pengetahuan dan pengerGn serta bahan-bahanpemikiran jang konkrit dalam pemetjahan kesukaran-kesukaranperhubungan antara daerah satu dan lainnja, guna membantu me-nemuka^n djalan-penjelesaiannja, baik dibidang nasional maupundilingkungan daerah-daerah sendiri, hingga Pola PembangunanNasional Semesta Berentjana jang telah disahkan oleh MPRS sen-diri itu sungguh dapat mewudjudkan suatu karya bangsa fndonesiadalam rangka "Nation and State Building", seperti ditandaskanoleh Kepala Negara dalam Penegasan Amanat Pembangunan ter-tanggal 9 Djanuari 1960.

448 .

Page 449: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2.. Ptup p_eglglgngga-raan pelaksanaannja, hendaknja tiap-tiapanggota PanitaMPRS pertama-tama m en-g'a d a k-an 'n u -b u -n g a n terlebih dahulu dengan pimpinan panitianj" -".iog-masing.

_ Apabila tempat-kedudukan panitia MpRs cljauh letaknja dari-patp.-tgmpat-kediaman seorqng anggota, maka anggota ters6but di-wadjibkan_ berusaha mengailakan truburrgan dengai med.ia pos, te-legrap, telepon atau radio terlebih dahulu.

3. setelah didtpat. kep_astian tentang waktu (hari dan tanggal)serta-tempat rapat P_anitia MPRS, Anggota jang bersangkutaihen-daknja segera memberitahukan kepada pelapor panitla-nja akand a p a t atau tidaknja hadir.

n. Tentang perrjelesaian keuangan dan keperluan perdjalanan4: _4lsgot1-aqggota MPRS iang diangkat mendjadi anggota

Panitia MPRS d i I u a r d a e r a h tempat-kediaminnja (domi-cili), _ttrylpi" semua beltempat-kediaman dipulau Djawa, jaitu: di-daerah DjakartalRaya, Djawa-Barat, Djawa-Tengahi daera"h rsfime-wa Jogjakarta dan Djawa-Timur.

Para anggota MPRS jang bertempat-tinggal didaerah-daerahtersebut diatas dan diangkat mendjadi Anggota panitia untuk I u a rDjawa, setelah mend.apat kepastian tentang waktu dan tempat rapatPanitia-nj?, :upU_a segera menghubungr sekertariat MpRg- Bagi-

Tqta-U-saha/Keuangan dengan alamat : D.p.R.-G.R., Djalan DrWahidin No. 1, Djakarta (Sdr. R. SUHADI TJONDROICUSUMO)gntgk m-engatur dan menjelesaikan keperluan perdjalanan sertafasilitas-fasilitas lainnja.

5. Dalam mengadakan hubungan dengan sekertariat MpRS,hendaknja senantiasa disebutkan Nomor dan tanggal surat kawatpeng,angkatalnja serta Nomor dan tanggal sarat/kawat undanganuntuk rapat Panitianja.

6r.- Sege-ra setelah rapat Panitia MPRS selesai, tiap-tiap ang-gota dih-aruskan menjelesaikan pertanggungan-djawab keuangannjakepada sekertariat MPRS Bagian Tata-usaha/Keuangan, selamballambatnja 10 (sepuluh) hari sesud.ah berachirnja rapat panltianja.

IU. Tentang penjeienggaraa,n rapat Panitia MPES dan pengaftirankerumah-tanggaannja.

7. Penjelenggaraan Rapat Panitia MPRS dan Pengaturan Ke-nrmah-tanggaan Panitia, adalah mendjadi tanggung-djawab p i m-pinan PanitiaMPRS.

Apabila Ketua Panitia MPRS berhalanga^n, maka Pelapor Pa-nitia MPRS berkewadjiba"n mendjalankan wewenang dan melaksana-kan tugas Pimpinan Panitia-nja.

8. Apabila hal tersebut pada No.MPRS jang bersangkutan harus segerapinan MPRS di Bandung.

23818 (2e)

? terdjad.i, Pelapor Panitiamelaporkannja kepada Pim-

449

Page 450: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9. Setelah _ Rapat Pertama Panitia MPRS selesai, pimpinanPanitia MPRS diwadjibkan menjusun suatu RENTJANA-KERDJAuntuk m&sa 6 (en_arn) bulan, dan menjampaikannja kepada pimpin-an MPRS di Bandung untuk dapat diketahui djumlah, waktu, tem-pat dan atjara ra,pat-kerdja, jang akan dilaksanakan selama 6 bulantersebut.

Berdasarkan rentjana-kerdja Panitia MPRS itu, oleh Sekertariatakan dilakukan persiapan-persiapan dalam pelajanan administrasiserta keuangan dan keperluan perdjalanan.

10. Apabila ternjata, bahwa menurut Keputusan PimpinanMPRS No. LLIMPRS /196L (pengangkatan para anggota PanitiaMPRS) suatuPanitiaMPRSmempunjai ban j ak anggota,sekurang-kurangnja s e teng ah Ie b ih dari djumlahnja,jangbertempat-kediaman di I u a r daerah-kedudukan Panitia-nja, maka demi p e n g h e m a t a n p e n g e I u a r a n b i a j auntuk ?neringankan beban-keuangan negara, Panitia MPRS jangbersangkutan hanja diwadjibkan mengadakan rapat-rapatnja palingbanjak s e k a I i dalam waktu 3 (tiga) bulan.

Tata-kerdja dan ketentuan ini hendaknja dipegang teguh dandilaksanakan setertib-tertibnja, mengingat akan banjaknja b i a j aperdjalanan dan lain-lain biaja jangharusdikeluarkan oleh negara untuk keperluan tersebut, sedang persedia-an Angg&ran Belandja bagi MPRS adalah sangat terbatas adanja.

11. Sekalipun demi penghematan biaja dibatasi djumlah rapat-rapatnja bagi Panitia-panitia MPRS seperti dimaksud dalam No. 10diatas, tetapi Panitia-panitia MPRS jang bersangkutan t i d a kd i b e b a s k a n dari kewadjibannja untuk memberikanLAPORAN-BULANAN/LAPORAN CHUSUS berdasarkan Pasal 13dari Keputusan Pimpinan MPRS No. 10/MPRS/1961.

Untuk melaksanakan kewadjiban tersebut diatas, para anggo-ta Panitia MPRS jang bersangkutan diwadjibkan untuk s e n a n-t i'a s a mengadatran hubungan dan tukar--menukar pendapat sertasaran dengan Pimpinan Panitianja dengan perantaraan surat ataukawat dan media perhubungan lainnja, hingga Pimpinan PanitiaIUPRS jang bersa.ngkutan senantiasa dapat mengetahui pikiran-pikiran dan pendapat-pendapat jang hidup dikalangan para anggota-nja, guna kemudian diolah mendjadi bahan laporan tersebut diatas.

IV. Penutup.L2. Diharap agar sebelum tanggal 15 Agustus 1961 sudah di-

terima oleh Pimpinan MPRS laporan dan keterangan-keteranganlain tentang penjelenggaraan Rapat Pertama Panitia MPRS didaerah-daerah, jang pula menurut Rentjana-Kerdja untuk 6 (enam) bulanjang akan datang (sampai dengan 31 Desember 1961).

13. Semoga dengan pend;ielasan d.an petundjuk-petundjuk ini,tiap-tiap Panitia MPRS didaerah berlomba-lomba untuk menjusunsuatu RENTJANA-KERDJA dan USAIIA, jang menggambarkan

450

Page 451: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dan memqerlihatkan d e n g a n d j e r a s - t a n d a s azas-azas tata--t .lai?. Pola Pemb_algilnan _Nasional semesta Berentjanairyg tela! dlsahkan oleh MPRS sendiri, hingga diberikan seubgaipola-tata-kerdjakepada s e mu a lembagJnegara, jaitu:a. sederhana dan bersahadja dalam tata-kerdjanja;b._ hemat-tjermat dalam penggunaan benda dan biaja;c. eficien-rasional dalam penggunaan waktu;d. tjepat-tjepat dalam pelaksanaanja;e. penuh manfaat dan tinggi mutu-nilai hasilnja.

Mali 'kita pllihqra dan djundjung tinggi tradisi utama dariSidang Pertama MPRS.

IIIIIIPIBAN :

Bandung, 22 Djuli 1961.

Mad jetis "-*r"r:

*I*l#llllh ak j at sementaraReprrblik fndonesia.

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

a.b.

Instmksi Menteri DANOD kepada Gubernur/K.D.H.rnstruksi bersama Menteri DANOD dan Menteri penerangan.

451

Page 452: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTR,UKSI _ KERDJA

PIMPINAN MADJELIS PERMUSJAWABATAN R,AKJATSEMENTARA R,EPUBLIK INDOhIESIA.

No. 2/[K/MPBS/1-961.

PIMPINANMADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA

REPUBLIK INDONESIA;

Menimbang :

a. Bahwa perlu diberikan instruksi lebih landjut kepada para Pa-nitia MPRS Daswati I sebagai kelandjutan dari Instruksi-kerdjaPimpinan MPRS No. 1/IKIMPRS/1961;

b. Bahwa dari pengolahan dan penelitian LAPORAN-LAPORANPERTAMA dari Panitia MPRS Daswati I telah tergambar danterlihat persoalan-persoalan ja4g menghendaki ketentuan-keten-tuan lebih landjut.

Mendengar i

a. Musjawarah Sidang BPP ke-II untuk menindjau dan mempela-djari kegiatan-kegiatan dan hasil-karya Panitya MPRS dalammelaksanakan tugasnja seperti termuat dalam laporan-laporanPanitya MPRS tersebut;

b. Musjawarah Gabungan Pimpinan MPRS & BPP dan Pimpinan-pimpinan Panitia MPRS ke-I dimana oleh Pimpinan PanitiaMPRS telah diberikan pendjelasan-pendjelasan dan tambahan-tambahan terhadap Laporan-tertulis mereka;

c. Musjawarah Sidang BPP ke-II dalam rapatnja jang ke-3 padata'nggal 13 Oktober 1961;

Mengingat :

a. Keputusan Pimpinan MPRS No. 1, 10 dan 11IMPRS /L96L jo.Instmksi-Kerdja Pimpinan MPRS No. L/IK/MPRS/1961;

b. Peraturan Presiden R.I. No. 4/1961 jis Keputusan Presiden R.I.No. 123, 1.24, \25 dan 127/1961. /

M e m u t u s,k a n :

Menjampaikan dengan ini INSTRUKSI-KERDJA PIMPINANMPRS No. 2/IK/MPRS/1961 jang berisi PEDOMAN PELAKSA-NAAN TUGAS Panitia MPRS Daswati I sebagai berikut :

452

I

Page 453: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

b.

c.

d.It

BAB I.Persoalan lJmum.

Pasal 1.

Berdasarkan_pasa-l ^3., !, 5, G, T dan 8 dari Keputusan pimpinan

I{PRS No. fMPRS/1961 jo. pasal T, g, g, 10, 11, iZ, tB dan t+^ darirGputusan_Pimpinan MpRS No. 10/MPRS/1061,' panitia MpRS ber-tugas untuk :

Ketetapan-

Gubernur/dalam me-

Senantiasa_4gngrkuti dengan seksama pelaksanaanketetapan MPRS didaerahnja masing-mising.Untuk senantiasa bekerdja-sama setjara erat denganKDH dalam daerah kewadjibannja masing-masiislaksanakan tugasnja tersebut pad.-a a.Memberi!1n_ penerangan dp qenjjerasan tentang putusan-pu-tusan MPRS seperti termaksud,dal1m Ketetapan--k^etetaprtritSakepSdg, para pelaksana dalam kerdja-sama dlan berhudunginerat dengan Gubernur/KDH dalam daerah-kewadjibannja ilra-sing-masing.Melaqorkan _hasil-karya dari pelaksanaan tugas tersebut padaa, b dan_c deg-gan langsung_ dan se'tjara tertutup kepada

-pim-

pinan MPRS ditempat kedudukan UI'RS.

Pasal 2.

(1) Dalam ryegsikuti dengan seksama peraksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS didae-rahnja masing-masing-, panitia MpRS sufajapeltama-tama menelaah dan mempgladjari dengan seksama Ketetai-an-ketetapan MPRS No. I dan IITMPRS /1960:(2\ Dalam menelaah dan mempeladjari Ketetapan MPRSNo. r dan rrlivIPBS/1960, Panitia MPRS supa3a mengetaiui dan me-lSuasai terlebih dahulu ASAS-ASAS (prinJip-prinsip-) daripada polaPenqbalsur,?an Nasional semesta Beren-t5ana tihapan pertama: 1g61

- 1999. sebaga.! Pelaksana dariipada aJas-asas jdng terletak dalamManifesto Politik sebagai garis-$aris besar darifadi haluan llegara.(3) Sesuai dulg3t_ tugas dan wewenang MpR- (s) sepertit_elbatja dalam p_asal 3 undang-undang Dasar 1g+s, paniiia trdpnsdalam melaksanrB"L tugasnja seperti tersebut pada'ajat (1) diatassupaja membatasi diri pada garis-garis besarnja sadja.

Pasal 3.

(1) Dalam mengikuti dengan seksama pelaksanaanKetetapan-ketetapa_n MPRS didaerahnja masirig-masing berd.asar-kan- pengetahuan da.n pengertia_n- seperti dimakEud dalim pasal 2,Panitia MPRS zupaja- mempeladjari-dan mengolah kebidjaksanaanMandataris dalam melaksanakan mandatnja rintuk tahun" 1g61 se-perti tertera d"l?p -undgg;F4lng No. T/1961 dan Keputusan pre-siden R.I. No. 107 dan 108/1901.

)

t453

Page 454: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2') Dalam mempeladjari dan mengolah Undang-undang N-o. 711961 dan Keputusan Presiden No. 107 dan 108/1961, Panitla MPRSsupaja pertama-tama mengadakan perintjian-perintjiar!. terlebih da-hulu-dahpada Projek-projek jang dilaksanakan atau direntjanakanpelaksanaannja untuk daerahnja masing-masing.- (3) Didalam mempeladjari dan menelaah lebih landjut projek-projek jang dilaksanakan dan direntjanaka4 pelaksanaannja didae-iahnja masing-masing, Panitia MPRS hendaknja tetap membatasidiri dengan menindj,au dan menelaah ASAS-ASAS pelaksanaannjasadja, guna menemukan kebidjaksanaan dalam pelaksanaan jangsesuaidengan keadaan, suasana, iklim, dan ke-m am p u a n dari daerah jangbersangkutan.

Pasal 4.

Dalam mempeladjari dan menelaah asas-asas (prinsip-prinsip)dariKetetapanMPRS No. I danII/MPRS/1960 dan p e I qk s a -n a a n n j a, panitia MPRS tidak dibenarkan untuk terdjun ke-pada soal-soal detail sesuai dengan tugas dan wewenang MPRS-(S)seperti tersimpul dalam pasal 3 Undang-undang Dasar 1945, jo_ suratMenteri Penghubung MPR/DPR tentang wewenang MPR-S ter-tanggal 30 Nopember 1960 No. 25937 /'6A, dan" pula karena lqal-haltersebut adalah kewadjiban Mandataris dengan alat-alat pelaksana-annja, baik dipusat maupun didaerah-daerah.

Pasal 5.

Dalam rangka ketentuan dari pasal 4 tersebut diatas, PanitiaMPRS tidak dibenarkan untuk mempersoalkan dengan pihak pelak-sana soal-soal detail pelaksanaan dari Ketetapan MPRS No. I danrrlMPRS /t960.

Pasal 6.

Dalam melaksanakan tugas-kewadjibannja seperti tertera dalampasal 2, 3, 4 dan 5 tersebut diatas, Panitia MPRS supaja senantiasamengadakan hubungan erat dan kerdja-sama .dengan Gubernur/KDH, seperti halnja dengan Pimpinan MPRS berhubungan erat danbekerdja sama dengan Presiden/Mandataris.

Pasal 7.(1) Hubungan erat dan kerdja-sama antara Panitia MPRS dan

Gubernur /KDII sebagai titik-pemusatan dari segala kegiatan pelak-sanaan Ketetapan-ketetapan MPRS didaerah adalah tiada lain dari-pada perwudjuda,n dan bentuk-praktek dari asas kekeluargaan dangotong-rojong, jang mendjadi dasar serta djiwa dari Ketetapan-ke-tetapan MPRS sendiri.

(2) Perwudj,udan dan bentuk-praktek dari asas kekeluargaandan gotong-rojong antara Panitia MPRS dan Gubernur/KDH -di-daerah itu, hendaknja merupakan bajangan daripada perwudjudandan bentuk-praktek kegotong-rojongan dan kekeluargaan antaraPimpinan MPRS dan Mandataris di-pusat.

454

?

+

Page 455: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

?

Pasal 8.

, seperti halnja- dengan pimpinan MpRs jang dalam usahanjay-ntul< -melgil.*L 99lg*" seksalna_ pglaksanain ketetap*o lnpnsNo. r.dan IrlMPRs/196o_hanja betubungan dengan pre'sidenTuan-dataris sadja, _demikianlah supaja Panitif trlpns"aalam *"trti*"o"-kan. tugasnja hanja menga{alan

-rubungan d.engan Gubernur/KDHsadja untuk mendapatkan bahan-bahan 3aog """s*i

dan authentit<.Adapun bahan-bahan lain dapat diperole-h d"ari mas:""ar.ai.

-

Pasal 9.

. seperti halnja dengan-pimpinan MPRS dalam rnengadakan hu-bungan_dengan.pala pelaksana bawahan, selalu *urui"i ui" se_5urg.1s-S}|lqglja dengan sepenget_ahuan dari presiden/rvranaataris,Panitia MPRS djuga diharap-agJr dalam _menjerengs"dk;;-il"r0""g_annj3 dengan para pelaksaia Eawahan oa"i-b"u.?i""/xbri, serarumelalui atau sekurang-kurangnja dengar, ."p"rrg"tahuan Gubernur/KDH'

' "asar

10.seperti halnja pimpinan MpRs dalam ulahanja untuk meng-

ikuti dengan sekiama tetetaparn-r.etetapan rrnpns senantiasa men-dj"g," dengal- teguh untuk tid;k *.*"*,iii uiaang .kililiip-_ t"t _nis dan detail {arijrgyide_n/Mandataris rese"ta para pembantu pe-laksananja, maka panitia MPRS hendaknja- tiauf *"d;;ki-iliarrrgdetail dari Gubernur/KDH serta para peiar.*a"a et<set<ulip rainn3a.

Pasal 11.

" J1) De_ngan tidak memasuki bidang detail dari para pelaksanaitulah jang dimaksud dengan rumusan biahwa :

,,Panitia MPRS mempunjai k e du duk a n p a sip" dalambidang pelaksanaan KetetapLn-ketetapan frlFnS.(2) Bahwasanja Panitia fVIPRS ditugaskan untuk mengikuti

dengan seksama pelaksanaan Ketetapan-keTetapan MPRS dida'erah-nja masi5-T_asl1q, s.udah tidaklah mtmerlukarf penegasan lagi bah-wa Panitia MPRS diharap melakukan aktivitaslaktiiritas sefra ke-giatan-kegialqn untuk menunaikan tugasnja dengan sebaik dan se-penuh mungkin.

l

{I

I:

lr

I

I

l

ii

gt

Dalam hal inilah terlihat sifat a kMPRS.

Pasal 12.

tip daripada Panitia

, . ?rtqT 1a1s_kg, aktivitas-aktivitas dan kegiatan-kegiatan MPRSdari Panitia MPRS dila-rapkan ag?l dapat me"mberil."ripene"*gurr-p-eneran-gan i"q_p:$ j9l1 pn -pend j el a san t ent an g Ketetip an trrFns{o, r dan II/MPRS l].gfi} serta_asas-asas pelafs"m"rrrrj"-kepadaGubemur/KD.H., seperti telSh diuraikan sel5ara terperiitji didamBgfSl_ 2, 3 dan 4 tersebut diatas, sepelli, djuga rratnla di*pi"""MPRS memberikan peneran_gan_ dah p6ndjehJai mengeirai soai-soaltersebut kepada Presiden/Mandatarij.

455

Page 456: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 13.

Apabila oleh pihak pelaksana diperlukan suatu penerangan danpendjelasan dalam wudjud tafsiran pasti mengenai salah satu peru-musan dalam Ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960, hal tersebutsupaja diteruskan kepada Pimpinan MPRS jang akan menjelesaikan-nja bersama-sama dengan Presiden/Mandataris sesuai dengan keten-tuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden R.I. No. 4/1961.

Pasal 14.

Sehubungan dengan ketentuan termaktub dalam pasal 12 terse-but diatas, penerangan dan pendjelasan tentang Ketetapan MPRSNo. I dan IIIMPRS/1960 dengan setjara langsung kepada masjarakatdan rakjat pada umumnja, mendjadi wewenang dari pihak eksekutipdan dilaksanakan oleh aparatur-aparatur seperti antara lain:

a. Team Indok'trinasi Manipol/Usdek.b. Departemen Penerangan dan Aparatur-aparatur penerangan

lainnja dari Pemerintah beserta bawahannja.c. F ront Nasional.

Pasal 15.

(1) Ketentuan-ketentuan termaktub dalam pasal 14 sekali-kalitidak mengurangi hak dan wewenang para anggg!1 ]vIP_RS_ 1.btggiperseorangan, untuk mempopulerkan l(etetapan MPRS No. I dan II/ -ifpns/fgOO dalam rangka usaha dan kegiatan-kegiatan merekapribadi.

(2) Usaha dan kegiatan-kegiatan pribadi seperti .dim_aksuddalam ajat (1), hendaknS,i tiaat aii'at<ut<an atas nama Panitia MPRSd.engan *uttggitttakan dewenang beserta fasilitas-fasilitas jang di-berikan kepada Panitia MPRS.

Pasal 16.

Ketentuan terrnaktub dalam pasal 15 ajat (2) tidak berlakuterhadap para anggota MPRS, jang disamping keanggotaannja djugaduduk dalam salah-satu Badan EksekutiP, iang bertugas untuk mem-berikan penerangan dan penjuluhan kepada masjarakat dan rakjatpada umumnja. ,

Pasal 17.

Berdasarkan pasal 3 Keputusan Pimpinan MPRS No. 10/MPRS/1.961 jo. pasal 13 dan 14 Keputusan Pimpinan MPRS No. 10/MPRS/1961, Panitia MPRS berkewadjiban untuk mengirimkan setjara lang-sung kepada Pimpinan MPRS:a. Laporan bulanan.b. Laporan chusus, apabila dianggap perlu oleh Panitia MPRS jang

bersangkutan.

456

'I,

t

ti

_.t,

:.I

t'

I

i

t

i,

*

Page 457: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 18.(1) Laporan Panitia MPRS adalah RA}IASIA, oleh karena itu

pembuatan dan pengirimannja hams dilakukan menurut ketentuan-ketentuan surat-menjurat rahasia.

(2) Laporan Panitia MPRS dibuat dalam rangkap tudjuh.(3) Laporan bulanan Panitia MPRS hams sudah dikirim se-

lambat-lambatnja pada tanggal 10 tiap-tiap bulan.

Pasal 19.

Laporan Panitia MPRS, baik Laporan-bulanan maupun Laporan-chusus, hams dibuat dan disusun menurut pembagian sebagaiberikut:

Kegiatan PanitiaKeuangan Panitiatentang Pembangunan.

Pasal 20.

Laporan-laporan tersebut pada pasal 19 supaja disusun dalambentuk dan menurut tjontoh formulir-formulir jang dilampirkan padaInstmksi-Kerdja ini.

Pasal 21.

Selandjutnja dapat ditegaskan bahwa jang harus dilaporkandala^rn forurulir C (Laporan tentang Pembangunan) adalah segalasesuatu jang berhubungan serta menjangkut pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960 seperti diperintji dalamPola Projek.

BAB II.Soal Kegiatan Panitia MPR-S.

Pasal 22.

Apabila dalam pasal 2 telah diperintji tentang djenis-djenistugas-kewadjiban Panitia MPRS jang memberikan dasar dan bentukserta wudjud daripada kegiatan-kegiatannja, maka untuk memung-kinkan zgar Panitia MPRS mendapat dan memperoleh pengetahuanpengertiantentang p el a k s an a a n dari Ketetapan MPRSNo. I dan IIIMPRS /L960, diperlukan adanja PENINDJAUAN-PENINDJAUAN SETEMPAT.

Pasal 23.

Untuk melakukan penindjauan setempat seperti termaktubdalam pasal22, Pimpinan Panitia MPRS Daswati I dapat menugaskankepada salah-satu anggotanja atau salah-satu rombongan dari ang-

'- gota-anggotanja.Penugasan tersebut pada ajat (1) harus dituangkan dengan

djelas dan tegas dalam suatu SURAT-TUGAS, jang bentuk dan dje-nisnja telah ditetapkan seperti terlampir pada Instruksi-Kerdja ini.

a. Laporanb. Laporanc. Laporan

1

Itl

.!

-it'

457

l-

Page 458: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 24.Untuk melakukan p e r d j a I a n a n d i n a s dalam me-

laksanakan tugas tersebut pada pasal 23 diatas, oleh PimpinanPanitia MPRS supaja dibuatkan SURAT PERINTAH DJALAN atasnama Pd. Ketua MPRS, jang bentuknja telah ditentukan sepertiformulir terlampir (surat Perintah Djalan).

' Pasal 25.(1) Untuk melakukan penindjauan-penindjauan setempat, oleh

PimpinanMPRS disediakan R e n t j a n a - b i a j a, janguntukkeperluan masa-usaha selama 3 bulan (dari Oktober s/d Desember1.961) diperhitungkan dengan mengambil rata-rata perongkosan bagitiap-tiap Panitia MPRS Daswati I sebesar biaja untuk sebanjak-banjaknja 6 orang anggota selama 10 hari perdjalanan setiap bulan.

(2) Mengingat bahwa 22 Panitia MPRS Daswati I tidak samaluas daerahnja, banjak dan sedikitnja projek-projek pembangunandari Ketetapan MPRS No. I dan If, sukar dan mudahnjafasilitas-fasilitas perdjalanan/perhubungan serta factor-factor chu-sus lain'nja dalam ke-22 Panitia MPRS itu, maka melulu untuk masa-masa 3 bulan terachir dari tahun 1961 ini sadja dan sebelum dapatditetapkan biaja penindjauan daerah demi daerah, diharapkan kebi-djaksanaan dari Pimpinan Panitia MPRS Daswati I jang bersang-kutan untuk mentjukupka'n seluruh alokasi keuangan jang telahdirentjanakan bagi penindjauan-penindjauan selama 3 bulan itu, bagikeperluan program penindjauan-penindjauannja.

pasal 26.(1) Untuk melaksanakan tugas-tugasnja, Panitia MPRS perlu

mengadakan rapat-rapatnja.(2) Rapat-rapat Panitia MPRS sedapat mungkin diselengga-

rakan ditempat-kedudukan Panitia MPRS sendiri.(3) U,ntuk masa-usaha 3 bulan terachir 1961 (Oktober-Desem-

ber) oleh Pimp'inan MPRS telah direntjanakan biaja perongkosannjaiang telah_diperintji seperti tertera pada Rentj,ana biaja ripat-rapitPanitia MPRS terlampir pada Instruksi-Kerdjl ini.

(4) Untuk masa-usaha tersebut ajat (B) d.iatas, oleh pim-pinan MPRS direntjanakan biaja untuk d u a k a I i rapat,meng.ingat Anggaran Belandja MPRS tahun 1961 hanja mampumemikul pembiajaan untuk dua kali rapat sadja.

Pasal 27.(1) Rapat-rapat Panitia MPRS adalah sah, apabila tedjapai

quorum.(2) Sesuai dengan asas musjawarah dan mufakat dalam rang-

ka Demokrasi rerpimpin, apabila quorum tidak tertjapai setelihdilakukan undangan untuk kedua kalinja, maka rapat panitia MPRStersebut dianggap sah.

(3) Dalam_ segala perembukan dan musjawarah, diharapkankebidjaksanaan dari Pimpinan panitia MpRS untuk senantiasa dapat

458

#t.'1

ItlII

1gl

Ir?

.t

Page 459: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

:i

I'I

Te"g.us.+aka1 suatu hasil mufgkat_jang mentjerminkan semua petr-dapat, tjipta dan rasa jang hidup dalam tubu-h panitia MPRS.

(4) Dalam ry.ngka fikiran ini, maka telah ditegaskan dalamrnstruksi-Kerdja fimpinan MPRS No. L/LK/MPRS/1961, bahwadalam -r?ngla k_egiatan Panitia MpRs untuk memberii<an p'endapat-nja, selalu diandjurkan untuk melakuk-an pertukaran fikiralo denganmenggunakan media surat-menjurat dan perhubungan lainnja.

(q) Apabila sidang-sidang panitia MPRS direntjanakan satukali-setiap t r i w u I a n ditempat-kedudukan panitia MpRS sen-diri, maka s e t i a p e n a_ m- b u I a n sekali direntjanakandapltnja diselenggarakan sidang-Gabungan pimpinan upns &B.P, !. lgngan Pimpinan-pimpinan - panitia fu pR s dilempat-keduduk-an MPRS.

(6) Menurut keputusan Presiden R.r. No. 124/1961, tiaptahunpada_tanggal I Desember terhitung mulai dari tahun rg62, prbsiden/Mandataris akan memberikan TCHTTSAR TAITUNAN dihadapanSIDANG PLENO MPRS ditempat-kedudukan MpRS.

BAB III.Alat Perlengkapan Panitia MPRS.

Pasal 28.

(1)_ ASar Panitia MPRS mempunjai ALAMAT TETAp, hen-daknja

-P_qnitiq MPRS dapat mengikuti djedjak-kebidjaksanaan pim-

pinan MPRS dalam hal mengusahakan Kbntbr penghubung Sekerta-riatnja, dengan rygnumpang pada sekertariat DpR--Gn di-ojakarta,hin_ggq Pa^nitia M|ES dlpat hendaknja menempatkan kantornjapada Sekertariat DPRD-GR diibukota

- propinsinja masing-masirigdimana alokasi keuangan bagi Panitia MpRS akandititipkan.

(2) Dalam rangka menumpang pada sekertariat DpRD-GR itudiharapkan agar Pimpinan Panitia- MPRS dapat menggunakantenaga-ten4ga pegawai-pegawai DPRD-GR dengan membajiikepadalqereka uang,,honorarium-merangkap" menurut peratura-n perdanaMenteri No. 443lPM/1960 seperti halnja dilakukah djuga oteh pim-pinan MPRS.

(3) Melihat luas usaha serta pekerdjaan panitia MPRS dalammela"ksanakan tugasnja, setjara r at a - r ata, tiap-tiap panitiaMPRS diperkirakan akan memerlukan tidak lebih daripada 2 orangpegawai-merangkap dengan,,tundjangan-merangkap'i tidak lebi[dari kira-kira Rp. 400,- sebulan.

Fasal 29.

(1) Dalam melakukan surat-menjurat, panitia MPRS dian-djurkan untuk sena^ntias_a menggunakan djasa-djasa baik dari per-alatan DPRD-GR, agar dapat diusahakan bertambahnja kelantjarandan keringanan dalam pengurusannja.

t

fr

L

459

Page 460: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(2) Dalam melakukan surat-menjurat termaktub daran3jq! (1) tersebut diatas, tidak dapat dibenarkan apabila panitia . ,MPRS menggunakan tjap tersendiri,-karena semua forinulir-formulir riang memerlukan ke-authentikan berhubung dengan soal keuangan,telah dinormalisir menurut forrnulir MpRS.-

Pasal 30.

P_ttg" rangka kerd.ja-sama dan hubungan erat dengan Guber-nur/KDtr serta DPRD-GR, Panitia MPRS diandjurkan untuk menga-tur usaha-usaha penindjauannja dengan fnstansi-instansi tersebut,tenrtama dalam hubungannja untuk menggunakan kendaraan danalat-alat pengangkutan lainnja.

Pasal 31.

untuk sekedar memberikan alat-kelengkapan dalam tanganPimpinan Panitia MPRS, direntjanakan untuti menaikkan blaja i

andministrasi Panitia MPRS mendjadi Rp. 1.000,- tiap buran.

Pasal 32. $Dalam rangka pelaksanaan tugas-kewadjiban panitia MPRS Y

geperti tertera dalam rnstmksi Kerdja/Pedoman ini, disadari betapa!9rat tanggung-djawab Pimpinan pahitia MPRS oleh sebab itu, bagiPimpinan Panitia MPRS (Ketua dan Pelapor) direntjanakan sualuDana Pimpinan sebesar Rp. 850,- setiap bulan.

Pasal 33. t_ Kepada Pimpinan Panitia MPRS diminta dengan sangat agardap.at mentaati dan memenuhi ketentuan-ketentuan Sang mengalurpertanggungan-djawab keuangan, seperti tertera dalam pasal fb, 16{an _17 dari Keputusan Pimpinan MPRS No. 10/MPRS/1961 besertaPendjelasannja.

BAB TV.

Masalah Pembangunan.

Pasal 34.

(1) Sekalipun dalam BAB Persoalan Umum tersebut diatas,senantiasa ditegaskan akan berat dan luasnja tugas Panitia MPRSdalam wudjud Ketetapan MPRS No. I dan IIIMPRS/19G0, ini tidakberarti, bahwa Panitia MPRS tidak dapat memperhatikan dan mengi-IJuti pelaksanaan Projek-projek/objek-objek Pembangunan berasaldari Pemerintah Daerah/Swasta, jang diselenggarakan d.alam Da-erah kewadjibannja masing-masing.

(2) Sekalipun demikian, diandjurkan agar Panitia MPRS per-tama-tama memusatkan perhatian-dan kegiatannja kepada pelaksa-

460

Page 461: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

naan Ketetapan MPRS No. I dan II/MPRS/1960, mengingat luasdan beratnja TUGAS-POKOK dari Panitia MPRS itu.

Pasal 35.

(1) Dengan memperhatikan dan mengikuti Projek/Objek Pem-bangunan dari Pemerintah Daerah/Swasta di Daerah kewadji[annjamasing-masing, hendaknja Panitia MPRS dapat djuga menampungdan mengolah suara serta keinginan jang timbul dari masjarakat diDaerahn;a masing-masing untukditeruskan sebagai s a r an ke-pada Pimpinan MPRS.

(2) Namun demikian, diharap dengan sangat hendaknja Pani-tia MPRS tidak akan mendjadi tempat-penampungan bagi segalakemasgulan dan kesukaran-kesukaran dalam bidang pembangunanDaerah/Swasta, jang nr,enurut ketentuan-ketentuan jang berlaku,telah mendapat tempat penjalurannja sendiri-send.iri, seperti a.l.DPRD-GR dan sebagainja.

Pasal 36.

Untuk kelantjaran dalam melaksanakan tugas Panitia MPRS,oleh Pimpinan MPRS telah ditjapai kemufakatan dengan Presiden/Mandataris beserta para pembantunja, untuk senantiasa memberikanbantuan sebaik-baiknja kepada Panitia MPRS, seperti terwudjudantara lain dalam bentuk:

Instruksi Menteri DANOD kepada para Gubernur/KDH, ter-tanggal 17 Oliuti 1961 (Keputusan Menteri DANOD No.8/1961).fnstruksi PEPERTI termaktub dalam Radiogram No. T-064411961 kepada semua PEPERDA, semua PEDARMILDA, semuaPEDARSIPDA.Surat Menteri Perhubungan Udara tertanggal?S September 1961No. E-2L/6/9/JJ kepada Presiden Direktur Garuda tentangfasilitas/prioritas pertama pengangkutan.Kawat Pelni Pusat tertanggal 3 Oktober 1961 kepada tjabang-tjabang Pel,ni seluruh Indonesia mengenai prioritas peng-angkutan.

Pasal 37.

F'asi[tas-fasilitas dan kelonggaran-kelonggaran lain jang diper-fukan oleh Panitia MPRS untuk dapat melantjarkan pelaksanaantugasrja" temtama jang terletak dalam bidang Peraturan-peraturanKepegawaian, segera akan diselesaikan oleh Pimpinan MPRSdengan Pemerintah R.I.

Pasal 38.

Persodan-persoalan jang memerlukan penjelesaiannja denganpihak Mandataris/Pemerintah R.f., akan diselesaikan oleh PimpinanIIPRS dengan Presllen/Mandataris sendiri.

a.

b.

d.

467

Page 462: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Pasal 39.

Segala sesuatu jang belum diatur dalam Instnrksi Kedja/Pedo.marL ahan diatur lebih landjut dalam Instntksi Kerdja/Pedomanberik-utnja jang akan dikeluarkan oleh Pimpinan MPRS dalam w.aktujang atan &atang dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkem-bangan dalam segala usaha MPRS beserta Panitia MPRS-nja.

Bandung, 13 Oktober 1961.

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan RakjatSementara Reprblik Indonesia

IVk. Ketua,

Kol. Wilujo Puspo Judo.

.-.Q6r: I

482

Page 463: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSIKETUA MADJELIS PEBMUSJAWAfi,ATAN BAKJAT

SDMENTARA REPUBLIK INDONESIA

No. 1/KET/MPB,S/1963tentang

PBOGBAM PENELITIAN MPBS TAIIUN I-963.

KETUAMADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKJAT SEMENTARA

REPUBIJK INDONESIA;Menimbang:

a. bahsra untuk menjertai Mandataris MPRS dalam usahanjaseperti dimaksud oleh Keputusan Presiden No. L24/1961 pokokIGputusan KEDUA, perlu Pimpinan MPRS mel.akukan pulapenelitian terhadap Pola Pembangunan Nasional Semesta Be-rentjana Tahapan Pertama 1961 - 1969 berd.asarkan pengalamanpelaksanaan;

b. bahwa untuk keperlua"n tersebut pada a, perlu menetapkan pro-gram peneliitian MPRS tahun 1963 berikut pengaturan pelaksa-naannja.Mengingat:

1. Keputusan Presid.en No. 39/1963 sehubungan dengan No. 124/1961;

2. Keputusan Pimpinan MPRS No. 1 dan 2/MPRS/1961.

Memutuskan:Menetapkan: Progra;m Penelitian MPBS Tahun 1963 sebagai

berikut:

Pertama:(1) Menginstmksikan kepada Sekertaris tfmum MPRS untuk me-

njelenggarakan Program Penelitian MPRS tahun 1963 denganmempekerdjakan tenaga-tenaga ahli MPRS sendiri.

(2) Apabila tenaga-tenaga ahli termaksud pada ajat (1) tersebutt*lak mentjukupi, dapat dipekerdjakan TEAM-TEAM PENJU-SttN DAN PENELITI Pola Pembangunan Nasional SemestaBer€ntjana pada waktu penjusunannja.

Kedua:(1) Sebasai BAHAN PENELIfiAN, digunakan antara lain:

!- Keputusan Presiden No. L24/1961 sehubungan dengan Per-aturan Presiden No. 4/1961;

b. Ketetapn MPRS No. I dan IIIMPRS/1960;e. Amanat Presiden tahun L962 dengan djudul ,,TAIIUN KE-

463

Page 464: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MENANGAN'';Deklarasi-Ekonomi;Memorandum Pimpinan MPRS te'rtanggal 5 Djanuari lgGB;Uraian para WAMPA tertanggal 29 dan 30 Desember tahun1962;

g. Laporan Panitia MPRS tahun 1961, tahun LgOz dan tahun1963;Naskah Musjawarah para Gubernur /KD}J se-trndonesia tahunL962;Hasil Seminar Hukum Nasional fndonesia tahun 1gG3;Lain-lain Naskah MPRS.

d.e.

f.

h.

i.JJ.

(2) Mengingat akan sifat rahasia dari beberapa naskah tersebut padaajat (1) pokok keputusan ini, diinstruksikan agar kerahasiaannaskah-naskah tersebut didjiamin setertib-tertibnja dan kepadapa.rq pgtugas/pelaksana penelitian diwadjibkan memegangRAIIASIA DJABATAN MFRS dengan seteguh-teguhnja -ber-dasarkan peraturan Negara jang berlaku.Ketiga_: Hasil penelitian termaksud pada pokok keputusan

pertama, mendjadi m i I i k MPRS.

Keempat:(1) segala sesuatu jang belum ditetapkan dalam rnstmksi Ketua

MPRS ini, akan ditetapkan lebih landjut dalam instmksi lain.(2) Pekerdjaan Penelitian seperti dimaksud dalam Instruksi Ketua

MPRS ini, ha,rus sudah selesai sebelum tanggal 4 Mei 1968.K e I i m a : rnstruksi Ketua MPRS ini mutai berraku pada hari

ditetapkan.

Bandung, 25 Maret 1968.

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

464

Page 465: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MAD.TELIS PENMUSJAWABATAN RAKJAT SEI}IEI{TABABEPI]BLIK INDONESIANo. A t0 I 2 I 4 IMPBS/1962.

1.

SI]RAT EDARAN PIMPINAN MPRS.

Kepada segenap Anggota MPRS Jth.,

Untuk melalsanakan Keputusan Musjawarah Pimpinan MPRSke-XXD( dan ke-XXX dan menjambung pengumuman pim-g+_q MPRS termaktub dalam Press-release teitanggal 2 AprilI99? seperti_telah dikirimkan kepada segenap paia AnggbtaMPRS Jth., _dengan ini dikirimkan Keputusan pimpinan MFRSNo. 4/PimiMPRS/1962 seraja dipermaklumkan, bahwa terhi-tunq mulai tangg{ ] Mei t962 telah dapat terlaksana dimulainja_p_elrJ{enggaraan SekertariatMPIiS jang t e t ap di GedungMPRS Bandung.

Dalam bulan-bulan pertama daripada penj,elenggaxaan sekerta-riat _MPRS j,ang tetap itu, sudah dapat dibajangkan bahwaqegala sesuatunja.belum dapat berdjralan dengan lantSrar, tjepatdan _tepat sebagaimana mestinj,a, berhubung penjelesaian pe-m,indahan administrasi keuangan dari instansi-insta,nsi peme-rintah Pusat di Djakarta ke-Kantor-kantonnja didaerah dikotaBandung memerlukan waktu pula.Terhad,ap segala kekurangan dan kelambatan d.alam memberi-F* p"]rj?nan serta service selama masa peralihan ini, diharap-kan adanjq nequt pengertian dan kesabaran dari segenap paiaAnggota MPRS ja,ng budiman.Seluruh administrasi dan keuangan MPRS, jang dahulu dise-lenggaralran olelr Kantor Penghubung Sekertariat MPRS denganmenumpang pada Sekertariat DPR-GR di Djakarta, semendjakpegryla_an !ul* April jang lalu setjara berangsur-angsur dipin-drhkan ke Sekertariat MPRS di BandungUntuk _ Fgp"{qan urusan-urusan MPRS di Djakarta, terhitungmulai 1 Mei L962 dibangunkan:

KAIVTOR TJABANG SEKERTARIAT MPRS.Kanto_r _Tjabalg sekertariat MPRS di Dj,akarta bertempat

kedudukan di:

DjL lengku Tjik Ditiro 5G Djakaft,a;Telelnn OP 1955

2.

3.

4a.

1.

2.

3.

238/8 (30)

G 5194

Menteng 660.

b.

,,

,,

465

Page 466: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

c. Kantor Tjabang Sekertariat MPRS di Djakarta disusun sebagaisalatr satu Kepanitenaan MPRS, jang ditugaskan untuk:

(i) menjelenggarakan urusalr dan keperluan Musjawaratr-musjawarah-ketjil daripada MPRS jang diselenggara.kan di Djatrarta.

(ii) menjelenggarakan urusan dan keperluan Tata Usahaserta Keurangan guna melajani par,a anggota MPRSjang bertempat-tinggaf di Djakarta dan sekitarnja.

(iii) menjelenggarakan urusan dan keperluan Transit bagianggota-anggota MPRS darilu & r tempat-kedudukanMPRS Bandung.

(iv) menjelenggarakan urusan dan keperlua"n Chusus bagipara anggota Pimpinan MPRS di Djakarta.

Sehubungan dengan pengumuman. Pimpinan MPRS meqgenaiKeputusan Presiden R.I. No. L30lM/1962 tentang pengangkatanSekertaris Djenderal MPRS, pada tanggal 5 Mei 1962 di GedungMPR Bandung telah dilakukan p e n g a m b i I a n s u m -p ah dan pel antik an Sdr. Mr. Munadjat Danusaputrosebagai Sekertaris Djenderal MPRS.

Mengingat keadaan dan suasana negara dewasa ini, mahaupatjara pelantikan tersebut diselenggarakan setjara r i n g -k as dan sed e rh an a sekalidengan hanjamengundangpara anggota MPRS j,ang bertempat-ti,nggal di Bandung sertapara pembesar Sipil dan Militer di Bandung sahadja.

Untuk para anggota MPRS Jth. hendaknja tjukuplah kiranjapemberitahuan dengan perantaraan Surat-Etlaran PimpinanMPRS ini.

Untuk melengkapi petugas-petugas Sekertariat MPRS lainnja,dengan Keputusan Ketua MPRS tanggal 29 Maret t962 No. J 4/ll4|MPRS/1962 terhitung mulai tanggal 1 Mei 1962 telah ditun-djttk:

I)rs. Adimir Adin,

sebagai Kepala Kantor Tjabang Sekertariat MPRSdiDjakafta

7, Setjara berkelebihan diharap pemrh perhatian dari segenap Ang-gota MPRS untuk selandjutnja mengirimkan dan mengalamat-kan segala surat-menjurat atau pengurusan soal-soalnja,I angsung kepada Sekertariat MPRS di Bandung denganalamat:

Gedung MPRDS. Asia-Afrika 67, BandungTelepon Bdg. 5197.

Page 467: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

_ AlqF perhatia^n saudara-saudara para Anggota MPRS Jth., ter-lebih dahulu diutjapkan banjak terima-kasih. --

pimpinan riffif ?",#rJjl3;tan Rakj,tSementara Republik fnd.onesia

Ketua MPRS/Walil Menteri pertama,

u.b.

Brig. Djen. Wilujo puspojudo.

Kepada:1. J.M./Jth. para Anggota MPIIS2. Sekertariat MPRS di Bandung3. Kantor Tjabang Sekertariat

MPRS di Djal<arta.

4. Semua Ixstansi Pemerintafr Sipildan Militer.

467

Page 468: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

SUB,AT EDABAI\T PIMPINAN SEKEBTABIAT MPBSNo. B1/1/1i MPRS /1962.

Kepada Saudara-saudara Pegawai/Petugas Sekertariat MPRSJth.:

1. Dengan melampirkan PRESS-RELEASE MPRS tertanggal2 April t962, jang berisi pengumuman J.M. Ketua MPRS/Wk. Men-teri Pertama mengenai KEPPRES R.I. No. 130/Mlt962 tertanggal7 Maret 1962 tentang pengangkatan kami mendJadi Sekertaris Djen-deral MPRS terhitung mulai tanggal 1 Maret L962, dan pula beberapaketentuan mengenai garis-kebidjaksanaan Pimpinan MPRS untukmenjusun SEKERTARIAT MPRS iang t e t a p, dengan ini per-kenankanlah kami menjampaikan SURAT EDARAN iang p e r -t a m a dalam suasana dan susunan baru sekarang ini, jang berisibeberapa POKOK PIKIRAN sebagai penegasan daripada pendjelasan-lisan kami pada tanggal 2 April L962, sesaat setelah kita menerimapengumuman Pimpinan MPRS tersebut diatas.

2. Pertama-tama kami ingin menjampaikan rasa terima kasihdan penghargaan jang sebesar-besarnja kepada semua KAWAN-SEKERDJA

-dalam Sekertariat MPRS atas segala bantuan dandjasa-djasanja kepada kami dalam melaksanakan tugas-kewadjibansehari-hari, seperti diinstruksikan dan diharapkan oleh PimpinanMPRS.

Djustru karena bantuan dan djasa-djasa para KAWAN-SEKER-DJA sekalian itulah, kami merasa mendapat dan memperoleh peng-hargaan dari Pimpina,n MPRS, penghargaan mana kini didjelmakandalam wudjud pengangkatan kami untuk memegang tampuk pim-pinan Sekertariat MPRS

Sebagai satu KELUARGA-BESAR dalam lingkungan Sekerta-riatMPRS, selamahampirsatu setengah tahun m a s a pe r -

s iap a n janglampaukitatelah biasa senantiasa b e r s am a -s a m a menerima dan merasakan kegembiraan maupun kesedihandalam usaha bersama untuk menjusun serta membina SekertariatMPRS sesuai dengan garis-garis kebidjaksanaan Pimpinan MPRSsendiri.

Pada saat ini, kami sungguh sangat terham atas tanggapandan sarnbutan dari segenap KAWAN-SEKERDJA terhadap pengang-katan kami, jang njata-njata melukiskan betapa tebalnja r a_s a -kekeluargaan danakrabnja kek aw an an kitadalamlirngkungan Sekertariat MPRS. Terhadap sekalian rasa dan budi-persaudaraan itu, sekali 'lagi kami menjatakan, djtrga atas namakeluarga kami, terima kasih Jang tak terhingga.

3. Selandjutnja, perkenankanlah kami senantiasa mengharap-kan do'a restu dan bantuan dari segenap KAWAN-KAWAN-SEKERDJA, semoga Tuhan Jang Maha Esa selalu berkenan mem-berkati dan membimbing kita semua melalui djalan iang benar dalam

468

-('

<-

Page 469: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

usaha kita untuk mendjalanlran- tugas-ke_wa.djiban kita masing-mas_r-ng sesuai dengan tempat, derailjat dan bakat kita sendifr_sendiri.

4.. F.p?d" lege_n?p KAWAN-SEKERDJA, kami minta dengansangat, _hendaknja dalam menerima dan merasakan kegembiria^ns-erta. \"!4rstaag kglyarg? sekertariat MpRS ini, masiig-masing_dap?t_ tabah-teguh dalan hati serta pikirannja, hingga "dapaflafihendaknja kitl qasjng-pa$qq mengualai_ diri

-dan trit"i, rgr; a5"-

ngan_ sampai -budi dan hati kita jang sedang merasa 6ariagia itu* eJ.u_3_p -lrp ? b at a s, hinggamunlt<indapat mel"ondjakmendjadi ketjongkakan !

- 5. Kepada segenap KAWAN-SEKERDJA kami ulangi pesandan seruan kami j,ang suda,h berulangkali kami kemukakio,'b*iksetjara lisan maup.un tertul-is, henda[nj,a kita semua pandai danTryTqu me.lghalSai segala djrenis dan bentuk perhiasan'duniawiahini dalam sifat ke sem e nt a r aann j a, iga, aSanganrarrmt"lupa akan tud juan hidup dan- beb"ar-"k6*""",s i a a n kita, jang ingin melangliah lebih djauh lagi!

6. Mqneruskan pesalr dari pimpinan MpRS serta nasehat daribebe?na i e t u &, maka *".rroggirhnja sudahlah b i a s a dany. t d i a r, apabila tgrhadlp sesuatu kLa;aaian atau tangkah-kebi-djaksanaan seperti halnja dengan pengangt<atan kami cl'an usahapenjusunan sgkertariat MPRS itu, tentu ada suara dan pendapatj3"9. se_tuajg _

(pro) danjang tidak setudju (kontra).Hal tersebut adalah sungguh sangat I u m r a h diitas dunia ini,karena memang kita semua ,tanpa perketjualian, masih hanja m a -nusia biasa sahadja!!

Dalam menghadali pgndapat-pendapat dan suara-suara sepertitersebut diatas, Pimpinan MPRS dan para tetua tadi menaseha:tkanhendaknjakamisendiridan_djuga b er s am a - s am a denganSaudara-saudara sekalian, dapat selalu tabah-teguh dalam hati danpendirian, serta senantiasa tetap tegak dalam mentjurahkan perha-1i."" tgpa{a. pefaksa,nl{Ur tugas, seperti dipikulkan" diatas pundalrkita oleh Pimpinan MPRS.

_ Ada_ baiknja kita berusaha untuk senantiasa mengetahui suara{+ q""j.rpat terhadap kita iang bermatjam-ragam itu, tetapi hen-daknja kita teta_p -tidak terpengamh oleh karenanja dan selafti dapatbersikapt"gntt dalam a ru s s a n d j u n g -m e n j a n d j u n gatau t jul a_-m eqt jel a itu, agarkitadapat-berdiri,tega[atas pendlpat dan pendirian kita sendiri dalam gelombang t a r i k -menarik serta hela-menghela itu!

F"Toga nasehat dari Pimpinan MPRS dan para tetua itu tidahsia-sia hendaknja!

T. cbusus terhadap suara dan pendapat jang tjela-mentjeraa- n g-g o t a t _" I u a r. g ! __Sekertariat MPRS kita, hendaknjatiaptpp w?rga sekertariat MPRS dapat tebal iman-nja dan tegrihrasa'tpta.tekcluatgaa.nnja satu sama lain, hingga tiaat mudahterpenganholeh bisikan - bi s i k a n j"trsmungkin berbisa,

469

Page 470: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

jang dapat meretahkan hubungan-kekeluargaa,n kita antara parawarga Sekertariat MPRS, jang kini terlihat sedang tumbuh danberkembang!

Hendaknja tiap-tiap warga ingat, bahwa kedjelekan dari sese-orang warga Sekertariat MPRS Hh, sesungguhnj,a djuga merupakankedjelekan k i t a s e n d i ri sebagai satukeluarga dibiawahperumahan Sekertariat MPRS jang hanja s a t u itu.

8. Mengeaai ketentuan, batrwa dengan penga^ngkatan kamimendjadi Sekertaris Djenderalt MPRS itu, berachirlahsusunan sementara serta formasi-darurat Sekertariat MPRS sepertiditetapkan dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 9/MPRS/196L,maka sesungguhnja, SekerAartat MPRS itu sudah sedjak dari per-mulaa^n tahun kedua dalam masa-pernbinaa^nnja telah di-arahkankepada s usuna n teta p SekertariatMPRS, sepertidiatur dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961.

Oleh sebab itu, hendaknja para warga Sekertariat MPRS seka-lian sebagai o r an g d al a m, dapat dengan tadjam menangkapmaksud dan arah-kebidjaksanaan Pimpinan MPRS, dan hendaknjatiap-tiapwarga Sekertariat MPRS dapat t e n an g dan t e n -t e r a m melandjutkan tugas-kewadjibannja masing-masing me-nurut tata-susunan dan penegasan seperti diaturdalam INSTB,UKSI KERDJA SEKERTARIAT MPRS No. 1blSek/MPRS/1961 beserta fnstruksi-instruksi Kerdja landjutannja.

D_isampigg itu, mari kita sekalian senantiasa membantu Pimpin-an MPRSdalamusahanjauntuksenantiasa m e n j e mp u rn a -k a n sekertariat MPRS kita, agar makin besarlatr daja-kemampu-annja dan makin berlipat-gandalah daja-kegunaannja!-

9. Mengenai susunan pegawai/petugas Seker-tariat MPRS, kita semua mengetatrui bahwa selama kita masih terikatoleh f o rm a s i p e gaw ai kita janghanjaberdjumlah 33orang itu, sungguh tidak banjaklah kita akan dapat mengadakanp e rub a h a n atau pen a m b ah an daliam dj,umlah pegawai/petugas, seperti jang telah kita miliki sekarang.

Dalam pada itu, sungguh mendjadi batran pemikiran, bagaimanadapat diketemukan dalam penjelesaiarr jang wadjar terhadap sekianbanjak lamaram, jang setiap hari masih tenrs mengalir itu. Namundemikian, sungguh tidak dapat dipertanggungdjawabkan, apabilaSekertariat MPRS dalam rr&s&{nB,s& tiilal( ada Sidang Pleno, akandilengkapi dengan djumlah pegawai jang melebihi keperluan, karenaKetetapan MPRS sendiri menetapkan, supaj,a kita selalu dapathemat dan tr;"tto"t dalam penggunaan tenaga, modal serta materialdalam penjusunan Aparatur-aparatur Negara.

10. Dalam menghadapi kemungkinan tambahan pegawai jangFulgguh sangat tipis itu, kita hanrs memusatkan perhatian terhadapkokurangan tenaga jaqs sangat menjolok dalam BIDANG PERMU-SJAWARATAN, jang dalam tahun jang lalu memang belum sempatdapat terisi semud. ol-eh sebab itu, kiianJa perhatian d]an usaha untukmenamba"h pegawai MPRS harus dipusatkan kepada usaha untuk

470

.-ri

rt

Page 471: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

:!*>

...i

fa

melengkapi BIEO r/PERMUSJAWARATAN, guna mengedjar ke-tinggalan jang belum dilaksanakan dalam tahui jang diu:--'-- _l+.-. $gls.n"i pengaturan KANTOR TJABANG sekertariatlryRS0ioi{l*l ".n$Lmengganti K an ror p e n gh uU oo gsekertariat MPRS dalam tentut<n3a_ jqqs lalu, kirania eimpinanMPRS sendiri telah mempunjai roxSnp:srN"tA ia"g "d5eir,*, "jrogsungguh tidah termasuk dalam bidsns_grusan r.iti. fr"ib"u"h mt,menunggu pengumuman pimpinan MpRS dalam hal ini.--_ L2. Dengan pengertian dan kesedara^n seperti teruai dan di-larapkan diatas, mari kita hendaknja $apat mbnjingsingr.an u"a5"-lenqan kita unluk menggiatkan sggala- usaha "dai nr".-p""b"r""groduktifltet dalam kerdja kita sehiri-hari, agar kita be'tul-betul{rygLy.ulli."q}:Wlt^"1"_Erypinan MPRS uirrul menjeleng garar<anRENTJANA.KERDJA MPRS

_1962.

. eerhrftulgl 4_.qgq" akan dipindahkannja urusan TATA-USAHAdan KEUANGAN MPRS dari Djakarta kdpusat sekertariaf upns$ .eryr3"_"g,_ maka KAWAN-KAWAN SEKERDJA datann Biio rr/Tata-usaha hendaknjl {apa! menerima kepe,rtjajaan rimpinan-napnstersetut dengan tekad dan kemauan kerai utttrito *."j"1""t!"""r.""segala urus&n dengan seberes*eresnja dan seteliti muirgkfi:

-

13. Dalam suasana dan tata-susunan sekertariat MpRS jangtetap it3,_ ilg! kgmi mengin-gatk",n lagi kepada tiap-tiap petulasipggqryai- MPRS 3lr1^ _kewadjiban kita -untuk

senantiasa menajagiRAIIASIA DJABATAN.

Dalam hubungan itu, hendaknja masing-masing warga Seker-t_ariat MPRS dapat senantiasa mempertadjam KEWASPADAANhIJa,dan senantiasa mendjaga KEAMANAN dari segala urusan, personilda"n benda-benda MPRS jang mendjadi tanggungan kita.

setjara chusus ingin kami ketengahkan lagi TNSTRUKST prM-PINAN MPRS, agar kita masing-masing mendjaga keamanan surat-surat/naskah-naskah MPRS, dengan selalu ingat hendaknja akanantjaman hukuman jang disertakan pada Instruksi tersebut.

t4. Dalam suasana dan susunan Sekertariat MPRS jang tetap,hendaknja segi-segi pergaulan kita diantara para wargaSekertariat MPRS sendiri dan pergaulan kita dengan p i h a kI u a r, dapat senantiasa dikembangkan menurut prinsip KEKD-LUARGAAN dan asas GOTONG-ROJONG, seperti telah djelas-tandas diatur dalam Instruksi Kerdja Sekertariat MPRS jang lalu.

Chusus mengenai pergaulan antara para pegawai/petugaspria dan wanita, hendaknja sungguh dapat dilaksanakanpesan serta Instruksi kami jang tegas-terang, bahwa sebaiknjalahkita menumbuhkan dan mengembangkan pergaulan jangbetul-betul soperti dalam suasana dan lingkungan keluarga sendirfi,tetapi hendaknja masing-masing mengetahui dengan tadjam dandjelas batas-batas kesopanan dan kepantasanl I

Kami sungguh tidak dapat ni.emhenarkan adanja hubunganantara petugas/pegawai MPRS prira darr wanita, jang dapat meng-

47L

Page 472: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ganggu keftentera,man keluarga atau auasana kekelua,rgaan tsngsehaLmumi.

15. Sekali lagr, perkenankanlah kami, djuga atas nama selumhkeluarga kami, mengulangi pernj'ataan terima kasih jang sebesar-.besarnja serta penghargaan jang setinggi-tinggrnja terhadap segalabantuan serta pertolongan dari KAWAN-KAWAN SEKERDJAsemuanja dalam kami menunaikan tugas jang dipikulkan diataspundak kami.

Semoga untuk selandjutnja kami senantiasa d.apat mengharap-kan bantuan dan pertolongan jang lebih b€Ear lagi, agar tugas iangkita hadapi dapat selalu kita selesaikan dengan sesempurna mungkin.

Semoga T\rhan Jang Maha Esa senantiasa memberkati kita danmenjertai segala usaha kita bersama!

Selama bekerdja, mari kita lebih erat dan lebih akrab lagi meng-galang persatuan kekeluargaan kita!!

Agar dapat diketahui dan dimaklumi oleh semua w-arga_Seker-tariat tUpnS serta jang menarrrh minat, mengtnstruksikan kep_ada

Kepala Staf Sekertaris untuk mengedarkan dan mengumumkanseluas-luasnja.

Bandung, 2 April L962.

Sekertaris Djenderal MPRS,

MT. MUNADJAT DANUS$UTRO

'.d

J{l

(

.t

1

472

Page 473: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

No. :

Lampiran :

Perihal :

MADJELIS PEBMUSJAWABAIAIII BAKJAT

Djalan Asia,Afrika 6?Banilung

Telepon 5197,5198, 5199, 5636.

82/L/2/MPRS/',62.1 berkas. Bandung, 29 Mei 1962.

Timbang-terima Benda-harawan MPRS.

1

BEBITA.ATJABAtentang

Timbang-terima pekerdjaan, tanggung-djawab danUang Kas dari Bendaharawan MPRS lama kepadaBendaharawan MPRS baru, berdasarkan Kepu-tusan Menteri Pertama Republik fndonesia

No. 64IM.P./L962.

Pada hari ini, tanggal dua puluh sembilan Mei seribu sembila,nratus enam puluh dua, bertempat di SEKERTARIAT MPRS BA-I{-DUNG, jang berta^nda-tangan dibawah ini:1. R. SOEHADI TJONDROKOESOEMO, Bendaharawan MPRS

lama berdasarkan Surat-keputusan Menteri Pertama tertanggal24 Djanuari 1961 No. 40/MP/196L, jo Keputusan PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara Republik Indone-sia No. 310/PIM/L961, selandjutnja disebut: Pihak Kesatu;

2. Mr. MIINADJAT DANUSAPUTRO, Bendaharawan MPRS banr,berdasarkan Surat-keputusan Menteri Pertama terta^nggal 26April 1962 No. 64/MP 11962, selandjutnja disebut: Pihak Kedua;Dengan disaksikan oleh: PIMPINAN MPRS, jang dalam dan

untuk hal ini diwakili oleh Wk. KETUA/MENTERI/BRIG. DJEN.WILUJO PUSPOJUDO;

Menerangkan, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri PertamaNo. 64lM.P./'62 Pokok KETIGA telah melakukan timbang-terimatugas-pekerdjaan Bendaharawan pada Sekertariat Madjelis Permu-sjawaratan Rakjat Sementara.

Maka dengan ini, PIHAKKESAT\J menjatakan m e n j er ah -k a n pekerdjaan dan tanggung-djawab Elendaharawan MPRS ke-pada PIHAK KEDUA, dengan keterangan sebagai berikut:

473

Page 474: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Dala^rn penjerahan pekerdjaan dan tanggung-djawab Bendaha-rawan MPRS tersebut, telah pula diserahkan:

a) BUKU-BUKU KAS dengan BUKTI-BUKfi KAS jang ber-sangkutan serta SISA UAI\G KAS pada saat timbang-terima;

b) INVENTARIS KANTOR seperti terperintji dalarn DaftarLampiran kedua;

Djumlah sisa uang Kas jang diseratrkan'oleh PIHAK KESATUkepada PIHAK KEDUA, adalatr sesuai dengan sisa BUKU Kas padasaat Berita-Atjara ini dibuat, jaitu sebesar Rp. NIHIL, denganpendjelasan sepertitertera dalam I a mp i r an kesatuBerita-Atjara ini, serta d.engan ketentuan bahwa segala sesuatu jang belumselesai pengurusan dan pertanggungan-djawabnja sampai dengansaat timbang-terima ini, tetap mendjadi beban dan kewadjibanPIHAK KESATU.

PIHAK KESATU menerangkan bahwa pengurusan dan pertang-:gungan djawab tentang segala sesuatu jang sampai saat timbang-terima ini belum selesai, akan diselesaikan dalam waktu d u ab u I a n terhitung mulai dari tanggal penanda-tanganan Berita-Atjara ini.

PIHAK KEDUA menjatakan telah m e n e r i m a penje-rahan pekerdjaan dan tanggung-djawab Bendaharawan MPRS dariPIHAK KESATU

BERITA ATJARA ini dibuat rangkap t i g a, denganketentuan:

lembar kesatu untuk Pihak Kesatu;lembar kedua untuk Pihak Kedua;lembar ketiga untuk Arsip Sekertariat MPRS.

t

''1'

{I

I

I

+Bendaharawan MPRS

jang meletakkan djabatanBendaharawan MPRS jang baru

Pihak Kedua,Pihak Kesatu,

R. soehadi rjondrokoesoemo. Mr' MunadJat Danusaputro'

Menjaksihan:

P i m p i,n a nMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Wk. Ketua/Menteri

Brig. Djen. Wilujo Puspojudo.

474

Page 475: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f,

tMADJELIS PEBMUSJAWABATAN R,AKJAT SEMENTABA

REPUBLIK INDONESIA

Bandung, 21 Agustus 1961.

BzL/rug/MPRS,/1961.

Surat Penugasan.

Kami, Pd. Ketua MPRS,

1. berhubung dengan keberangkatan kami keluar Negeri terhitungmulai tanggal 28 Agustus 1961 untuk mengikuti perdjalananPaduka Jang Mulia Presiden,

2. pula berhubung ikut-sertanja Saudara Wakil Ketua Mr AliSastroamidjojo dan D.N. Aidit kedalam rombongan PadukaJang Mulia Presiden tersebut diatas.

M e n u g a s k a n:Kepada Saudara Wakil Ketua K.H. Idham Chalid untuk melaku-kan tugas Pd. Ketua MPRS selama kami berada di Luar Negeri.Kepada Saudara Wakil Ketua Kol. Wilujo Puspojudo untuk ber-sama-sama dengan Saudara Wakil Ketua K.H. Idham Chalidmelakukan tugas dan wewenang Pimpinan MPRS, terutamadidalam bidang Administrasi dan kerumah-tanggaan, selamakami berada di Luar Negeri.Penugasan ini mulai berlaku pada tanggal 28 Agustus 1961 danberachir pada hari kami kembali dari Luar Negeri.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

2.

3.

No. :

l,ampiran :

Perihal :

Kepada:1. J.M. Wk.2..DD.

4:

Tembusan :

Sekertaris.Arsip.

Ketua MPRS,

,,t!

Mr. Ali Sastroamidjojo,K.H. Idham Chalid,D.N. Aidit,Kol. Wilujo Puspojudo.

I

1.2.

475

T

Page 476: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

0

BADAIII PEMERIKSA KEUANGAN.

No. : 1059/T.V./61.Lampiran : Bogor, 23 Pebntari 1961.Perihal : Pendjelasan tentang nama

,,Bad.an Pemeriksa Keuangan"dan

,,Dewan Pengawas Keuangan".

SUBAT.EDABAN.Bersama ini Dewan Pengawas Keuangan minta dengan hormat

perhatian Saudara sebagai berikut.Dalam pasal 44 dafi Undang-undang Dasar Sementara Republik

fnd,onesia tertera nama ,,Dewan Pengawas Keuangan" sebagai salahsatu Alat Perlengkapan Negara, sedangkan p. 81 mengatur tentangsusunan ,,Dewan Pengawas Keuangan" sebagai "college". Nama,,Dewan Pengawas Keuangan" ini adalah nama jang diberikan untuk,,Algemene Rekenkamer" dahulu. Dalam beberapa Undang-undangpokok jang dipakai dalam melaksanakan kekuasaan - dan kewadji-bannja dan jang hingga kini masih berlaku (Undang-undang Perben-daharaan fndonesia (I.C.W.) dan Instruksi untuk Alg. Rekenkamer),dapat dilihat, bahwa nama ,,Algemene Rekenkamer" c.q. ,,DewanPengawas Keuangan" dipakai baik untuk nama dari organisasi da-lam keseluruhannja (lih. pasal 18 Instruksi Alg. Rekenkamer) mau-pun untuk "College" c.q. ,,Dewan" jang memimpin organisasi itu.

Dengan kembalinja kita ke Undang-undang Dasar 1945, makadiirltrodusirlah istilah jang lain, jaitu ,,Badan Pemeriksa Keuang-an" sebagai pengganti narna ,,Algemene Rekenkamer" dahulu itu.

Oleh karena nama ,,Dewan Pengawas Keuangan" sudah dikenaloleh umum, pun nama ini dirasa sudah tepat apalagr oleh karenatidak bertentangan dengan U.U.D. '45, maka dengan melalui pasalperalihannja nama itu dapat tetap dipakai apabila jang dimaksudadalah pimpinan organisasi Badan Pemeriksa Keuangan. Demikian-lah sekedar pendjelasan tentang penggunaan nama Badan peme-

liksa Keuangan dan Dewan Pengawas Keuangan semoga akan men-dapat perhatian Saudara.

Sesuai dengan keputusan Dewan

Sekertaris,

Dewan Pengawas Keuangan,Pd. Ketua.

Mr. I.G.K. PUDJA

I

i

l

476

R. Soemitro.

Page 477: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Y-i

DEWAI\T PDNGAWAS KNUAIIIGAN

Bogor, 6 Djanuari 1gb3.No. : 8.52/53Lampiran:Perihal : Perta^nggung-djawaban per-

bendaharaan dan pengurus-an keuangan.

1. Dewan Pe1ry.yag Keuangan minta dengan hormat perhatianSaudara terhadap hal-hal jang terurai dibawatr-ini.

2. Telah menarik perhatian Dewan, bahwa daram surat-suratleputusan pe_ngesahan (autorisatie-besluiten) dari beberapa Menteri,ditetapkan bahwa pertanggungdjawaban perbendatraraan atasuang-llang persediaan untuk keperluan beberapa kantor atau badasi*g tgrpentjar tempat kedudukannja, dipusatkan pada satu orang.Dalan hal ini Dewan maksudkan antara lain pertanggung-djawabanperbendaharaan jang berada pada beberapa pendjabafjaos termasuklingkrug_an Kementerian Kesehatan, sosial dan Kehakiman (Dja-watan Kependjaraan). Dernikia^rllah pada Kementerian Kesehatan,telah tedjadi bahwa seorang pegawai pada Djawatan KesehatanKeresidenan ditundjuk sebagai bendaharawan terhadap uang jangdiberikan oleh Kementerian guna pengusahaan rumah-rumah sakitjang berkedudukan dibeberapa tempat. Dalam hal itu maka benda-ha.re.:van itu memberikan uang-uang muka tjabang (ondenroor-schotten) atau uang-muka-kerdja (werk-voorschotten) jang agakbesar djumlatrnja kepada Kepala-kepala atau administratur-adminis-tratur dari rumah-nrmah sakit jans bersangkutan.

3. oleh karena Dewan sangat berkeberatan terhadap tjarakerdja sematjam_itu, jang menumt pendapatnja tidak selaras-denganmakna pasal 77 T.c.w., maka beberapa kali Dewan telah mengirim-kan surat keoada lvrenteri jdng bersangkutan dengan membentang-kan sedjelas-djelasnja keberatan-keberatan Dewan.

4. Pada itu Dewan_ terangJran, bahwa untuk dapat dipanda"ngsebagai bendaharawan, haruslah ada hubungan jr"rg rapaf antaraorang jfns _bersa^nghutan dq.n pengurusan sesunggutrnja btas uang-uang alau barang-bara{rg (penerimaan, pembajaian, -penjimpanan,penjerz^han). Hubungan ini tidak dapat dipandans ada, blilamana ben-daharawan ifu qerp+sq -hprus me,mberikan uang-uang muka tjabang{uang-uang muka !e{ja) kepada beberapa pegawJi pada riantoi-kantor atau badan-badan jang bersangkufan dan dengan demikianDengurusan atas uang-uang jang diberikan setjara ini, sesungguhnjalrppit le_rlepas sama sekali daripadanja. Sudahlah terang fafrwadalam h.al-|al_ jans sedemikian itu pertanggungdjawaban p6rbenda-haraan terhadap suatu kekurangan-kas, ja,ns mungkin terdjadi padas-eorang pe.qeg?ng_uang-muka tjabang (ondervoorsehothouder),dalam prakteknja tidak d.apat dipastikan.

477

Page 478: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Dengan hubungan sematjam itu maka bendaharawan, bila adakekurangan Fas pada seorang pemegang uang muka tjabing, pada1ryqnja untuk sebagiarn besar harus dibebaskan dari kesalah-anl ke-lalaian atau keteledoran, hal mana seringkali menjebabkan diberikan-nja izin_untuk menghapuskan kekurangan kas itu dari perhitungan-|ja ber$gsarkgn stbl. 1915 No. 2 c.q. stbl. 1915 No. 3. sebagai tjonton$apat dikernukakan, bahwa telah pernah terdjadi tentang suatu ke-kurangan kas oleh Kementerian jang bersangkutan diusulkan kepadaDewan sgpaja bendaharawannja dibebaskan, sebab dengan tjara-kerdja sebagai jang termaksud diatas itu, bagi bendatrarawa^n itusebetulnja tiadalah mungkin untuk mengerdjakan pengurusalrkeuangan sesungguhnja.

5. Oleh karena telalr ternjata, bahwa tjara-kerdja termaksudsengadja diadakan untuk memberi kesempatan kepada pendjabatjang diserahi pengurusan perbendaharaan supaja dapat melakukanpengawasan jang teliti atas pengurusan keuangan pada kantor-kantorc.q. badan-badan jang berada dibawah pengawasannja, maka Dewanterangkan bahwa - sebagai dibawah ini akan diuraikan dalam ajat 8sub e - pengawasan sedemikian itu mungkin djuga didjalankandengan suatu tjara jang berlainan daripad.a pemusatan pertanggung-djawaban perbendaharaan.

6. Hampir dapat dipastikan, bahwa dari pemusatan pertang-gung-djawaban perbendaharaan sebagai jang termalsud diatas ituakan timbul kesulita"n-kesulitan bila oleh para pemegang uang mukatjabang tidak diselenggarahan pengurusan keuangan jang baik danbila sebagai akibat dari suatu kekurangan kas Negara menderitakerugian, sebab berdasarkan kenjataan bahwa pengeluaran jangtelah dilalukan oleh para pemegang uang muka tjabang itu dimuatdidalam daftar pertanggJung-djawaban bendaharawan jang ber-sangkutan, timbullah pendapat, bahwa daftar-daftar pertanggung-djawaban jang dikirimkan oleh para pemegang uang muka tjabangitu bukanlah daftar-daftar pertanggung-djawaban jang termaksuddalam pasal 77 dan 79 I.C.W., dan setemsnja ditarik kesimpulan,bahwa para pemegang uang muka tjabang itu tidalr pula dapat di-pa^nda^ng sebagai bendaharawan meskiprn pengurusan sesungguhnjaatas uang itu adalah ditangan mereka.

Pendapat ini diperkuat lagi oleh suatu kehanrsan dari tjarakerdja jang diuraikan diatas, bahwa sesuatu kekurangan kas jangterdjadi pada seora,ng pernega,ng uang muka tjabang harus dinjata-kan didalam daftar pertanggung-djawaban pendj abat bendatrarawarr,jang telah memberikan uang muka tjabang itu. Berhubung denganini maka oleh Dewan hams didjalankan tata-tjara perbendaharaanterhadap pend.iabat tersebut, sedangkan pemegang uang mukatjabang jang bersangkutan dalam hal itu hanjalah dapat dituntutberdasarkan pasal 74 I.C.W.

7. Dewan memandang sangat perlu supaja paham jang salahitu serta segala akibatnja jang diuraikan dalam ajat dimuka ini,selekas mungkin dihilangkan. Dewan berpendirian bahwa para pe-megang uang muka tjabang jang tersebut diatas itu dengan tidakbersiarat harus dianggap sebagai bendaharawan menunrt pasal ??r.c.w.

478

t

t

Page 479: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Bahwasanja daftar-daftar pertanggungdjawaba,n jang merekabuat dan kirimkan itu, atau perkataan jang lebih tepat pengeluaran-pengeluaran jang termuat didalamnja itu, dimasukkan kedalamdaftar pertanggung-djawaban suatu pendjabat (jang deugan suratkeputusan ditundjuk sebagai bendaharawan), sedikitpun tiada me-ngurangi kesimpulan itu, meskipun hams diakui, bahwa tjara mem-pertanggung-djawabkan uang itu sebagai jang telah diterangkandiatas djalannja agak mwet dan dengan demikian dapat menimbulkansalah paham tentang peftanggung-djawaban porbenda,ha,raan daripa.da pemegang uang-muka tjabang.- 8: Agar dapat menghilangkan segala salah paham tentang halhi, maka mengenai tjara memperbanggung-djawabkan u?ng iangdiberit<an kepada bendaharawan iang punja satu atau beberapabendaharawan . pemegang uang muka tjabang (comptabele, onder-voorsehothoudef), Dewan berikan petundjuk-petundjuk iang berikut"beserta pendjelasap-pend jelasannj a j ang per1u.

a. Dalam hal memberikan uang muka tjabang (uang muka kerdia)sebagai jang termaksud d.iatas, djadi kepada para pemeganguangl muka tjabang pada badan-badan atau kantor-kantor jangagah telpentjar tempat kedudukannja, maka pertanggung-di?-w-aban pe-rbendaharaan itu tidaklah dapat tetap dipusatkan padasatu orang jang memberikan ua,ng muka itu.Para pemegang uang muka tjabang itu hams pula dipandangsebagai bendaharawan dalam arti pasal 77 I.C.W. da"n untukmenetapkan hal itu harus ditundjuk sebagai demikian dengansura! keputusan.

Pemberian uang-uang muka termaksud. itu dimasuhkan sebagaisuatu'pengeluaran tetap kedalam'"daftar pertanggung-djawabanbendaharawan jang memberikan uang-uang muka itu dari uang-uang persediaan jang dikuasai o;lehnja (bendaharawan ini akandisebut dengan nama,,bendaharawan pemberi" (verstrekkendeeomptabele), demikian supaja djagan sampai keliru ,,bend.a-harawan pemegang uang muka tjabang" (comptabele ondenroor-schothouders). Kwitansi jang diberikan untuk pemberian uang'itu bagi ,,bendaharawan pemberi" berlaku sebagai bukti iangsalr tentang pengeluaran dan haruslah dilampirkan pada daftarpertanggung-djawabannja sendiri.Dalam memberikan uang-uang persediaan (kepada,,bendahara-wan pemberi") sebagai u.u.d.p. (periksa pasal 42 I.C.W.) hanrsdjangan dilupakan, bahwa uang muka tjabang, oleh karena uang.rmka tjabang .inj oleh bendaharawan pemberi diperhitungkansebag3i pengeluaran tetap, alran hilanglah sifatnja sebagai pem-berian u-u.d.p. (pengeluaran sementara) dan hams dipandangdegtd ltemberian pengeluaran tetap.alm tstapi oleh karena' ini, sebab perbedaan dalam'pemberian*gri peugeluarzn sementara dan sebagai pengeluaran tetapifu ldrl-lr nrahr trnraturan tata:-usaha, pertanggung-djawabanpertendabarawan para pemegang uang muka tjabang da_n ke-ivaaiiUenn:a jang bertalian denga4 itu untuk mengirimkan daftar

b.

47s

Page 480: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

e.

-d.jawaban kepada Dewan Pengawas Keuangan satnasekali tidak akSn boleh disangsikan. Pasal 77 r.c.w. seditritpuntidak menjebutlan tjara dan sifat pemberian uang, terhaiapInarg_ orang-or-ang (dan badan-bada"n tata-usaha) mendja^dibendaharawan dan sebagai demikian berkewadjiban memberiiranpertanggungan kepada Dewan Pengawas Keuangan tentangpengurusan jang telah dilakukan oleh mereka itu.

P*"i iang_tenrrai diatas itu tersimpullah, bahwa daftar per-tan_ggung-djawaban jang harus dibtat oleh pemegang uangmuka _tjabapg itu sedikitpun tidak berbeda dari-daftar pertang:gung-djawaban dari seseorang bendaharawan lainnja.p.enqan tjara-kerdja ini sudahlah terang bahwa tida}lah mung-kin lagr pengeluaran-pengeluaran jans telah dilakukan olehpemegang _uang _muka tjabang dimasukkan kedalam daftar per-tanggung-djawaban bendaharawan pemberi; dalam hal ini bda4o" matjam daftar pertanggung-djawaban jang tersendiri,diantara mana hanjalah ada hubungannja dalam hal bahwa suatupos-pengeluaran dalam daftar pertanggung-djawaban jang satu(pemberian uang muka kerdja) harus terdapat sebagai matapos peqerimaan dalam daftar pertanggungdjawaban jang .Iain.Suatu kekurangan kas jang mungkin terdjadi pada pem-eganguarrg muka tjabang, harrrs hanja dinjatakan dalam daftar per-tanggung-djawabannja dan tata-tjara perbendaharaan jang olehDewan harus dilakukan berhubung dengan itu hanja dapat di-tudjukan kepadanja.

Perlu tetap dipertahankan tjara-kerdja, batrwa pemegang uarrgmuka tjabang mengirimkan daftar-daftar pertanggung-djawab-annja kepada bendaharawan pemberi; bahkan mengingat padaIlengaryasan jang hams dilakukan oleh bendaharawan termaksudterachir perlu sekali bahwa ia pertama-tama mengetahui tentangtjara bagaimana uang muka tjabang itu telah dipergunakan.Seperti telah dinjatakan pada ajat 5 diatas ini, pengawasan itutentu hanrs dilakukan seteliti-telitinja seperti pada pemusatanpertanggung-djawaban perbendaharaan pada pendjabat, jangrnemberikan uang-uang muka itu.Oleh pemberian uang-uang muka tjabang perlu diusahakan se-landjutnja supaja daftar-daftar pertanggungdjawaban dari(para) pemegang uang muka tjabang itu sedapat mungkin di-kirimkannja bersama dengan daftar pertanggungannja sendiri.

Tentang pembukuan daftar-daftar pertanggung-djawaban dalamtata-usaha Negara, baik pada Kantor-kantor Pusat Perbenda-haraan, maupun pada Kementeria'n-kementerian (PembukaanAnEgaran) maka pada-tjara-kerd.j'a jang bahanr ini tentu ha-ruslah diperhatikan bahwa, meskipun daftar-daftar pertang-gung-djawaban dari bendaharawan-pemberi dan daftar-daftarnerta.nggung-djawaban dari para pemegang-uang-muka-tjabangitu masing-masing adalah daftar pertanggungdjawaba.n tersen-diri didalam daftar (register) 10 hanjalah harus dibukukanpengeluaran-pengeluaran Jang tennu^et dala^n daftar-daftar

L

480

Page 481: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*).

ial6 tggmalsud.pertama, sebab uang-uang-muka-tjabang jangtelah diberikan itu didalam daftar-daftar-ini temiuat siu-aga:pengeluaran-pengeluaran tetap. *). . Tentang pengeluarin-pcngeluaran- jang termuat dalam daftar-daftar ftrtanggung-oJawaban dari para pemegang-uang-muka-tjabang, haruslahdibuat tjatatan, akan tetapi tjitatan--tjatatan ini f,aniatah di-pakai.sebagai a,lat pengawasa'n-belaka airtara lain terhalap sisa-sisa jang tak terpakai, j,ang ada pada para pemegang-uang-rnuka-tjabang. sepungguhnj'a ada baikn;d, ayit:.a diihafan ni-bungan a-ntara tjatatan-tjatatan ini dair

'daitar (register) roitu, baik dengan. penundjuk_penu,ndjuk, maupun d.enga-n menirm-pan tjatatal;tjlfatan itu 5ebagai lampiran-Iimpiran-pada d#tar(register) 10. sisa-sisa jang -tak dipakai padi para pemeganguang-muka-tjabang pada achir tahun hanislah dterr pira pEmiFang uang-mgka-tjabang ini disetorkan kembali keplda benda-harawan pemberi, i?"q sep_erti_djuga d.itentukan teinaaap G;-sisa jang_ tak__terpakai p.ada dia slndiri akan menjetorfi"""5"kedalam kas Negeri, P.enjretoran kembali jang termatsud aGi"iFy,t iang mengenai s'isa-sisa dari para ieniegang uang mukatjabang, m-afp{{} P"g mengenai siia aari nenaah"arawiar p;:beri, haruslah dibukukan daram tata-usaha Negara ajik" tin-""dinas belum berachir sebagai pos-kontra (pemb6ratu^rt*ogg*"rot_etap rnengenai sisa-sisa. dari para pemegang uang muka tjduangdan _pemberatan sgmentara mengenai lisf dari"bendaha:rawaipemberi)

FaedatrnjS _dari tjaSa kerdja ini ialah bahwa, djika karena se-:u?.tu sebab pengiriman pada waktu jang sbnia oari aaitar-daftar pertanggung-djawqban,

- baik dari, beidaharawan p.*u""i,malptl _dari seorang- atau beberapa orang pemegang-uanE-

muka-tjabang, akan berarti suatu-kelambitan re"sar"d"I;i,pengrriman daftar pertanggur,rg-djawaban termaksud pertr-";bendaharawan pemberi itu dalam pengiriman itu tidaa u."hmenunggu sampai daftar-daftar perta^nggung-djawaban d.arisemua pemegang-uang-muka-tjabang diterima olehnja;Terhadap suatu kgk3rangan j,ang terdjadi pada seora,ng peme-gang-uang-muka-tj,abang, tjara-kerdj'a ini- mempunSai- it<iuatbahwa, untuk seperti biasa memberatkan kekurangan itu pada,,Pengeluaran lain jang tak tersangka" (sud.ah tentu djikj un-tuk kekuranga'n-kekurangan itu tidak diadakan anai. pasalchusus didalam anggaran belandja), harus diterbitkan Juatus.p.m.u.-kosong (mandat van uitgaafstelling) jang memberatkan^nak-pasal ,,Pengeluaran lain jang tak tersangka', denga^nmembukukan kembali djumlahnja sebagai pos-kontra (pembe-ratan-anggaran tutrpl pada anak-pasal jang bersangkutan,i?tTu anak pasal iang telah diberatkan oenlan uang--muka-tjabang jans diberika^n.

Dewan-.qnggap tjara-kerdia- jiang bahanr ini tjukup pentinguntuk didjalankan dalam waktu jans singkat. soiehla'h it"""ji

9.

238/8 (31) 481

Page 482: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

10.

Dewan mohon kepada Saudara sudilah memberikan instruksitentang hat ini kepada para bendaharawan jang bersangkutanjang ada dalam lingkungan Kementerian c.q. tata-usaha Sau-Oara dan Dewan sdngaL mengharapkan diberi kabar tentanginstruksi tersebut.

Kepala Djawatan Perbendaharaan dan Kas-kas Negeri, ialgtetah dikirimi tembusan dari surat ini, harus pula kiranja di-beritahu tentang instruksi tersebut, oleh Kepala Djawatan inidapat kiranja diberitahukan kepada para Kepala Kantor-kantorPusat Perbendaharaan iang bersangkutan.

Bi,lamana berhubung dengan .iang terurai diatas itu masih adahal-hal dan/atau pertanjaan-pertanjaan jang Saudara inginkernukakan, maka Dewan tentu akan terima itu dengan segalasenang hati.

Suatu hal lain, jang agak ada sangkut-pautnja dengan jangtertera diatas itu, perlu djuga kiranja Dewan bitjarakan disini.Telah beberapa kali menarik perhatian Dewan, bahwa sebagaibendaharawan-bendaharawan ditundjuk pendjabat-pendjabat(misalnja kepala badan-badan Pemerintah jang besar) jang,karena pekerdjaa,nnja sendiri sudatr mgliputi banjak hal, tidakatau hampir tidak dapat disamping pekerdjaannja itu mendja-lankan pekerdjaan jang bersa"ngkuta,n dengan pengurusan ke-uaagan, ja.ng Smbul dari pertanggung-djawaban perbenda-haraa'n.

Akibat dari keadaan itu ialah, bahwa sebagian besar dari peng-urusan keuanga^n itu olehnja diserahkan kepada seo.rangpegawai bawahannja. Dewan mengetahui suatu kediadian,bahwa I(epala dari suatu badan Pemerintah, jang dengan surat-keputusan ditundjuk sebagai bendaharawan, karena sebab-sebabjang tersebut diatas itu hampir-hampir tidak mentjampuripengurusan kas.

T'idak perlu diterangkan lagi, bahwa disinipun tet'ah terdjadikeadaan jang tidak sehat, ialah tiada terdapatnja hubunganjang diperlukan sekali antara bendaharawan dan pengurusallsesungguhnja terhadap uang-uang itu.

Dalam hal-hal sedemikian itu, hendaknja ditundjuk seloagaibendaharawan seorang pegawai iang - tentu atas dasar jangkuat - dapat diserahi pengurusan sesgngguh,nj'a atas uang itu.Sudah tentu batrwa ini tidaklah mengurangi, bahwa oleh Kepalajang bersangkutan harus didjalankan pengawasan iang saksamaterhadap pengurusan jang dilal<ukan oleh bendaharawan tadi.Pengawasan ini hend.aknja ditetapkan, dengan sedjrelas-djelasnjadalam trreraturan intern, dimana harus diinsj'afkan kepada Pel-dJabat J"og diberi tugas tersebut, batrwa ia mengenai tugasnja

11.

Page 483: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

sebagai pengawas berdasarkan pa"sal 74 I.C.W. depat dituntutpertanggungan atas se$ratu kemgian jang mungkin dideriteoleh Negeri.

Qew*n Pengawas Kenng:en,Kehra,

Soeragno.

Sesusi dengan ketrrutusan Deran:Sekertaris,

J. Hoftiizclr .

Page 484: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KAITTOB PUSAT PERBENDAIIABAAI\I T{EGABADjh. Braga 87, B'andung

filp. S1?1.

No. 22|SE/B/KPPN/56.La^urpiran: figa.Perihal : Petundjuk-petundjuk

penjelenggaraan bukukas Umum dsb. olehpara benda.harawanc.q. pemegang kas.

Bandung, 15 Agustus 1956

KepadaSemua Bendaharawan dalamlingkungan pembajaran l(antorPusat Perbendaharaarr Negara

Bandung.

1. Dari pemeriksaan-pemeriksaan kas jang dilakukan olehkantor kami pada para bendaharawan/pemegang kas jang menger-djatra,n tata-usaha uang-uang Negara jang dipertjajakan kepadanja,temjata bahwa masih banjak diantara^nja jang tidak/belum memper-hatikan/menrgetahui betul-betul petundjuk-petundjuk da^n ketentuan-ketentuan jang kini masih berlaku tentang penjelengga-raan buku-kasseperti tertja^ntum dalam Tambaha^n Lembaran-rr{egara (Bfblad)No 10774, 11553 dan lain sebagainja jang harus diperhatikan dalammempertanggung-djawabkan uang-uang untuk diperhatikan ter-maksud dilampirkan surat edara^n Dewan Pengawas Keuangan tang-ga\22 September 1951 No B. 2L62/5L.

2. Hal ini terbukti dari buku kas umum jang dikerdjakannjabelum sempurna dan seringkali tetdapatnja kasbon-kasbon tentangpemberia"n persekot-persekot jang bukan sadja tidak resmi akantetapi djuga menimbulkan dugaan-dugaan batrwa pada p,engunrsankeua^ngan jang dilalukan oleh Bendatrarawan ada bal-hal jang ,tidahberes.

3. Bahwasanja hal-hal jang demikian itu memperlambat bah-kan seringkali mempersulit djalannja pemeriksaan kas dan olehkarenanja tidak dapat diabaikan ter:us, kiranja Saudara-pun aha^n.sepaham dengan kami.

4. Untuk mentjapai keseragaman dalam penjelenggaraan tata-usaha keuangan oleh para bendaharawan pemegang uang untuktliperhitungkan (u.u.d.p./g:t.g.r.) jang akan dapat memperrnudah,djalannja pemeriksaan kas jang dilakukan oleh siapapun djuga jang,berkewadjiban, maka dia"nggap pe4u bahwa petundjuk-petundjuk ter-maksud diketahui sungguh-sungguh oleh bendaharawan bersang-kuta^n.

5. Berhubung dengan itu maka, sepandjang petundjuk-petundjuktadi belum ada pada kantor Saudara, bersama ini kami lampirkan:a. Petikan dari peraturan bagi pegawai Negeri untuk mengadakan

buku kas serta penjelenggaraannja (seperti dimuat dalam Tam-bahan Lembaran-Negarq No. 10774 dan No. 11553) dan petnn-djnk-petundfik lainnja jans perlu.

"484

t

t

t

Page 485: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f

b. Salinan dari petundjuk tentang hal-hal jang hams diperhatikandalam mempertanggung-diawabkan uang:-uang untuk dipenhitungkan termaksud di Lampiran surat edaran Deuran Peng-awas Keuangan tanggal 22 September 1951 No. B. 2!62/5L.6. Mengenai kasbon-kasbon tentang pemberian persekot-persekot

jang tidaf< resmi termaksud diajat 2 perlu kami berikan pene-rangalr tersebut dibawah ini.

Untuk djelasnja diterangkan terlebih dahulu persekot-persekotmana jang dianggap resmi (sah). Persekot-persekot jang sah ada-iah:a. persekot ongkos perdjalanan/pindah. Persekot ini hanrs diminta

kepada D.iawatan Perdjalanan atau Kan'tor Tjabanglja dansekali-kali tidak boleh, dibajar dari persediaan uang iang tidakdisediakan untuk keperluan itu.Djika letaknja kantor-kantor itu djauh d"a"ri tempat tinrgatpegawai jang bersangkutan, maka pegawai tadi dapat menerimaperset<ot tersebut dari Sekertaris Kantor Keresidenan/Kabu-paten jang terdekat jang telah dihrndjuk oleh Djawatan Per-itjalana^n sebagai bendaharawan untuk keperluan tersebut.

b. persekot gadji karena pindah ke lain tempat. Harus diadjukankepada Kantor Pusat Perbendaharaan Negara bersangkutan.

e. persekot biaja pengobatan/oerawatan, D.iumlah persekot itrradalatr sebanjak-banjakn.ia 3/+ dari djumlah uanq menurutkwitansi-kwitansi iang diadjukan oleh iang berkepentingankepada Bendatrarawan iang bersang&utan.

d. persekot gadji kepada pegawai.iang sudah dia,ngkat, akan tetanibelum menerima surat pangangkatannja (paling banjak sampaimasa 3 (tiga) bulan gadji).Persekot-persekot jang tidak termasuk dalam sub a s/d d, adalah

persekot-persekot iang tidak resmi, misalnja persekot ua4g lembur,o*g pemulihan gadji-tambahan, pindjaman kontan dsb. dan karenapemberiannja melanggar peraturan iang berlaku, 4ak? djumlahpersekot-persekot itu dapat dianggap sebagai suatu ketekoran-kasdari bendatrarawan jang bersangkutan. Akibat daripada itu, makabendaharawan dapat diperintahkan supaja ketekoran-kas itu segeraditutup dalam waktu jang sesingkat-singkatnja dan bila perintah initidak dipenuhi, bendaharawan dapat dituntut menurut pasal 77 I.C.W,

7. Demi keberesan pengurusan keuangan Ne,gara dimintadengan hormat supaja semua petundjuk-petundjuk jang ditjantumkandalam lampiran a dan b dari ajat 5 dan ajat 6 ketjuali apabila olehDjawatanrKementerian jang bersangkutan ditetapkan peraturantersendiri (lain)

- mendapat perhatian Saudara sepenuhnja dandilaksanakan sebaik-baiknja.

8. Achimja dalam hubungan ini baik pula, rasanja djikalauSaudara menelaah kembali surat edaran Kementerian Keuangantanggal 9 Mei 1953 No. 100632/PKN tentang ,,Penghentian pemberianpersekot atas gadji dsb. setjara tidak resmi dari uang untuk diper-tanggungdjawabkan jang berada dalam pengurusan bendaharawan"

J

485

Page 486: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dan surat edaran kantor kami tanggal 17 Nopember 1955 No. Keu.8 April 1946 mengenai ,,Penutupan buku kas tahun 1955 dsl."

Kepala Kantor Pusat Perbendahararrya^n NegaraM. Soedijono.

Tembusan untuk diketatrui disoxrpaikan kepada :

1. Dewan Pengawas Keuangan di Bogor;2. Semua Kementerian (Seksi Pengawas Keuangan), ketjuali

Pertaha^na,n; ');

3. Djawatan Perbendaharaa^rr dan Kas Negara di Djakarta denganmenundjuk kepada suratnja ta,nggal 30 Mei 1956 No. 65/S.E/T/PKN (2 lembar).

1

486

t

Page 487: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

sar,rNAN La,mpiran A dari surat eda,ran Kantor Puset Perbenda.haraan Negara Bandung tanggal lb Agustus 1gd6No. 22ISE/B/IIPPN/56.

PETIKAIY dari peraturan bagr pegawai Negeri untuk mengada^kanbuku-kas serta penjelenggaraannja (seperti termaksuddalam Tambahan Lembaran-Negara No. L0774 danNo. 11553) dan petundjuk-petundjuk lainnja jang perlu-

. Tiap-tiap, pegawai Negeri jang dengan tjara bagaimana mene-rima,

_ mengeluarkan dan menjimpan uang Negara, diwadjibkan

menjelenggarakan suatu buku-kas dimana harus ditjatatkan semuapenerimaan dan pengeluaran.

untuk menjusun, mengisi dan menutup buku-kas ini telah diada-kan berbagai-bagai peraturan jang hams ditaati oleh tiap-tiap peme-gang kas.

Dari kewadjiba^n tersebut diketjualikan mereka jang menurutpenetapan dari Kementerian/Djawatan bersangkutan baginja ber-laku peraturan-peraturan lain untuk menjelenggarakan pembukuandidalam buku kas atau daftardaftar jang dipersamakan.

Apabila dianggap perlu Kementerian/Djawatan jang bersang-kuta^n menentukan buku-buku atau daftar-daftar jang mana jaJrghanrs diselenggarakan disampingnja buku-kas umum.

A. Peraturan jang harus diperhatikan pada penjusunan suatubuku-kas.1. buku-kas disusun menurut bentuk jang biasa dipakai dan di-

djumpai dalam perdagangan.2, halaman-halaman buku-kas hams difolieer (gefolieerd) artinja

tiap-tiap halaman kiri dan kanan jang berdanpingan baru di-beri satu nomor urtrt ja,ng sanra.Disampingnja nomor-nomor unrt tersebut harus dibubuhi parapdari pemegang kas.

3" pada tiap-tiap kali dipergunakan buku-kas baru pemegang kasharus membuat tjatatan pada halaman pertama tentang banjak-nja hala^ma"n dari buku kas itu dan keterangan mana olehnjaharus diberi tanggal serta tanda-ditandatangani.

4. Pada salatr satu halaman terachir dari buku kas umum hartsdibuat daftar ja,ng berikut dimana semua pemeriksaan kas jangdilakukan oleh jang berhak hanrs ditjatatkan (Daftar termah-sud dapat djuga diselenggarakan pada sebuah buku tulis biasa).

DAEIAB PEI}IEBIKSAN\I KAS UMT]M DAN DINAS.

.aI'rTomor Tanggal peme-

riksaan kas

Nama, Kwaliteitdari jang meme-

riksa kasTa.nda ta^nga.n

<=

urut

&87

Page 488: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\Iilliii

il1.2.

3.

B. Peraftrran untuk mengisi buku kes"

semua penerimaan dan pengeluaran hams ditjatatkan.pembukuannja harus dilakukan sebelum uang diterima ataudikeluarkan.pembukuannja harus dilakukan sebelum pembukuan dalambuku-buku kepada atau daftar-da,ftar lain dikerdjakan (Nantiahan diuraikan lebih landjut).

4. penerimaan-penerimaan dibukukan pada halaman sebelah kirinpengeluaran-pengeluaran pada halaman sebelah kana,n daribr*u kas.buku kas itu harus diisi oleh pegawai iang bersangkutan sendiriketjuali djika oleh jang berhak dengan tegas ditundjuk oranglain untuk itu.didalam buku kas tidak boleh ada nrangan-ruangan iang tidakdiisi; bagian-bagian jang tidak digunakan hanrs diberi suatugaris jang miring supaja garis-garisnja tidak dapat dipakailagr.didalam buku kas tidak boleh ada jang dihapuskan (geradeerd);apabila harus diadakan perubatran-perubahan maka djumlah-djumlah jang ditulis semula harus ditjoret sedemikia^n rypahingga djumlahdjumlah ini tetap dapat dibatja sedangkantjoretan-tjoretan itu hanrs diparap.trpmbukuan didalam buku kas hams dilakukan d"engan tintaatau potlot tinta, pemahaian potlot hitam biasa dilarang.untuk pemindahan-pemindahan pembukua"n kepada buku-bukukepala atau daftar-daftar harrrs diadakan tjatatan dalam bukukas umum dengan menerangkan halaman dari buku kepala ataudaftar dimana pos-pos pembukuan tadi telah dibukukan.Untuk keperluan ini diadakan sebuah ladjur (kolom) tersendirijang la"ngsung ada dimukanja kolom uang.Apabila sipemegang kas selainnja dari uang Pemerintah Pusatdjuga mengurus uang-uang dari daerah-daerah ja,ng mempunjaikeuangan sendiri misalnja daerah-daerah swapradja (kabupa-ten), propinsi, kota besar (ketjil), badan setempat atau perse-kutuan-persekutuan hukum jang lainnja, maka penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran jang bergangkutanharus ditjatatkan djuga dalam buku kas umumnja, ketjualiapabila untuk pengurusan ini telah ditetapkan peraturan-per-aturan tersendiri

C. Penatman untuk menuntun buku kas.buku kas hants ditutup sekuranlg-kurangnja sebulan sekali jaitupada tiap-tiap achir bulan bersangkutan.djumlatr sisa dari buku-buku kas pembantu, apabila buku-bukuini diadakan, hams tjotjok dengan sisa buku kas umum.sesudahnja buku kas umum ditutup dibawahnja hams diberiketerangan sebagai berikut:

6.

'st-

!

.

+

8.

9.

10.

?1.

2.

3,

488r-t

Page 489: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I{

,,Ja^ng_ bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:sisa-buku adasisa uang didalam kas adaperbedaan antara sisa uang kas dan sisa menurut buku ada

d. perbedaan itu terdjadi karenae. sisa kas semata-irata terdiri dari alat-alat pembajaran jang

sjah dan lain bagian dari kas jang diperkenankan.

a.b.c.

{V

'I

J

Bendaharawan/Pemegang Kas

(Tanda tangan)

4. apabila oleh djawatan/kementerian bersangkutan dihanrskanmengadakan daftar pemeriksaan kas seperti tjontoh terlampir(lampiran C) keterangan termaksud diajat 3 hams djuga dibe-rikan pada buku kas umum.

5. djumlah-djumlah dari pos-pos pada hala"rnan sebelah kiri sesu-dahnja ditutup hams sama dengan djumlah pos-pos padahalaman sebelah kanan.

6. persamaan djumlah halaman penerimaan dan pengeluaran dapat. diperoleh apabila sebelumnja dilakukan penutupan sisa lebih

dibukukan pada halaman sebelah kanan dan sisa kurang (apa-bila ada) piaa halarnan sebelah kiri.

7. sesudahnja penutupan dilakukan maka sebagai pos pertamapada halaman sebelah kiri (penerimaan) harus dibukukan sisalebih dan pada halaman sebelah kanan (pengeluaran) sisa-kurang.

D. Peraturan untuk hal seorang pemegang kas meletakkandjabatannja.1. buku kas umum harus ditutup menurut tjara jang diuraikan

pada C.2. timbang terima dari pengurusan uang harus dilakukan dengan

membuat ,,Berita atjara timbang terima" jang harus ditanda-tangani oleh jang menjerahkan dan menerima pengurusan di-sertai dua saksi.

3. pemegang kas jang meletakkan djabatannja hams meninggalkanbuku-kasnja. Buku kas itu harus ditinggalkan djuga apabilapemegang kas meninggalkan tempat kedudukannja untuk semen-tara waktu tanpa menjerahkan pengurusan keuangannja setjararesmi (diadakan timbang terima). Didalam hal jang demikianpemegang kas harus membuat surat keterangan tentang tang-gung djawabnja terhadap akiloat-akibat dari pengurusan jangdiselenggarakan oleh penggantinja sementara itu.

.t'v

I

\489

Page 490: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Buku kepatra (Eoofdenbook) atau da,ftar.Djikalau Kementerian/Djawatan bersangkutan menganggap

perlu disamping buku kas umum ditetapkan buku-buku kepala ataudaftardaftar lainnja jang mana jang hams diadakan.

Suatu buku kepala pada umumnja memberika.n pembagian me-nurut djenis penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaranjang diuraikan dalaln buku kas umum.

Semua penerimaan dan pengeluaran jang sedjenis dibukukandibawah kepala (boekingshoofd) sehingga dengan tjara jang mudahpada tiap-tiap waktu dapat ditetapkan djumlahnja dari penerimaan-penerimaan atau pengeluaran-pengeluaran itu.

Djadi suatu buku kepala itu memberikan pendjelasan dari djenispenerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran jang tertjan-tum dalam buku kas umum.

Apabila kita sekarang mendjumlah total-totalnja dari semuabuku kepala mengenai penerimaan-penerimaan atau pengeluaran-pengeluarannja, maka djumlah dari total-total tersebut untuk djang-ka waktu jang sama baru sarna dengan djumlah-djumlah jangterdapat dala,rr buku kas umum.

Alot-a,tat pembajaran jang sja,h.

Jang dimaksud dengan alat-alat pembajaran jang sjah sepertidisebutkan dala,m Bab: C ajat 3/e, iala,h semua uang (ua,ng kertasbank/pemerintah atau uang logam) jang masih laku. Jang dimaksuddengan uang lahu ialah uang jang tidatr ditjabut kembali atau tidakdinjatakan tidak laku untuk dipergunakan sebagai alat pembajaran.Dengan sendirinja uang lantjung/palsu tidah dapat dimasukkandalam pengertian alat-alat pembajaran jang sjah.

Sebagai bagian dari kas jang iliperbolehkan harus dianggap:

1. sisa kredit rekening courant pada bank.2. surat-surat perintah, membajar ualrg (s.p.m.u.-s.p.m.u.) jans

telah ditandatangani untuk ,,Lunas" oletr, jang berhak.3. surat-surat perintah membajar uang (bevelschrijften) dari

daerahdaerah otonomi jang mempunjai keuangan sendiri (mi-salnja Propinsi, Kabupaten, Kota Besar, Kota Ketjil) jang telahditanda tangani untuk ,,Lunas" oleh jang berhak.

4. wesel pemerintah (Gouvernementswissels), poswesel-posweseljang telah ditanda-tangani oleh jang berhak.

5. akseptasi lelang (Venduacceptatie) jang telah didiskontir (gedis-conteerde Venduaceeptatie).'

6. meterai dan harga meterai.kwitansi-kwitansi dari uang djaminan listrik/air leiding (waar-borgsom).Tjek-tjek (cheque's), wesel-wesel atas suatu bank dengan ke-tentuan bahwa pemegang kas hanrs bertanggung djawab sendiriatas la^kunja dari tjek-tjek dan wesel-wesel itu.

|'

!)

7.

8.

s

490

Page 491: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9. linnritansi mengenai pembajaran-persekot atas ongkos pengobatanatau perawatan dokter sebanjak-banjaknja 3/a dari djumlahkwitansi-kwitansi jang dimadjuka^n oleh pegawai jang berke'pentingan.

10. kwitansi-kwitansi uang muka jang diberikan kepada pegawaijang dinamakan pemegang kas tjabang (ondenroorschotlouder)untuk kepentingan djawatan.

Sebagai bagien dari ka^$ jans tialak diperkonankan ha.tusdianggap:

Semua surat-surat perintah untuk membajar uang, kwitansi-kwitansi dan persekot-persekot jang tidak termasuk dalam sub 1s/d10 diatas serta:1. surat pengakuan hutang perseoralrgan.2. ponnulir poswesel dan pormulir lainnja.3. banderol tjukai tembakau.4. pening speda, pening andjing.5. kartu poliklinik.6. surat-surat undian uang/barang (lotJot undian uang/barang)

dsb:Semua surat-surat perintatr membajar uang iang dibuat atas

nama pemega"ng kas atau surat-surat pembajaran lainnja kepadaNegara oleh mereka harus dibukukan dalam buku kas umun merekasegera apabila perintah-perintah pembajaran itu dapat ditukarkanartinja ialah pada tanggal dimana uang itu dapat diterima dari KasNegara. Pembukuan ini harus dilakukan lepas dari soal apakahpada tanggal tersebut surat-surat perintah membajar ualrg itu dihr-karkan pada Kas Negara.

Sekertaris Urusan Tata-UsahaMPRS,

M. MOHD. T<TSWARI.

49L

Page 492: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L,ampiran B dari surat edaran Kantor PusatPerbendaharaan Negara di Bandung tanggal

, 15 Agustus 1956 No. 22ISE,IB/KPPN/56.

Lanpiran surat DewanPengawas Keuangantanggal 22 September 1951No. B. 2L62/5L.

HAL-HAL JANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMPER.TA,NGGUNG-DJAWABKAN

UAT{G.UANG UNTUK DIPERHTruNGKAN.

DAFTAR.DAF'TAR PERTTTTUNGAN U.U.D.P.

1. Djika tidak ada instnrksi jang menjimpang dari aturan umum,maka berlakula?r sebagai tjontoh lampiran dari surat edaranDirektur Departemen Keua,nrgan tanggal 8 Djuli 1946 No. GTa.1-1-'49.

2. Daftar-daftar perhitungan-bulanan hams disampaikan kepadaK.P.P.N. selambat-lambatnja pada tanggal 10 dari bulan ber-ikutnja.hanrs ditanda-tangani oleh bendaharawan sendiri.Tidak diperkenankan untuk menggunakan tjap-tanda-tangan.Bilamana bend.aharawan diganti oleh jang lain, maka harus di-buat dan disampaikan sebuah berita atjara tentang penjerahandan penerimaan jang mempunjai sifat-sebagai,,pertanggung-djawaba^n jang terachir dari bendaharawan jang pergi".Daftar perhitungan U.U.D.P. jang sebenarnja untuk bulan (tri-wulan), bilamana penggantian pengurusan itu terdjadi, ditanda-tangani oleh bendaharawan jang baru.Djika bendaharawan tidak ada untuk searentara waktu, karenasakit, istirahat atau dalam perdjalanan dinas, dan pengunrsanitu diserahkan kepada jang lain tidak dengan berita-atjara,maka bendaharawan harus memberikan surat keterangan ten-tang tanggung-djawabnja terhadap al<ibat-ahibat dari pengunts-an jang diselenggarakan oleh penggantiannja sementara itu.

PADA DAflTAR-DAFTAR PERTilTUNGAN HARUSDILAMPIRKAN :

Semua kwitansi jang mengenai pengehiaran rrntuk pembelianbarang-barang disertai dongan nota-nota, faktur-faktur, bon-bondsL jang bersangkut-paut dengan pengeluaran-pengeluarau itu.

3.

4.

6.

492

Page 493: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7. Sehelai dari surat-surat bukti tentang penjetoran uadg-uang ke-' dalam Kas Negara (seperti misalnja padjak upah).

8. Daftar-daftar upah, jang telah ditanda-tangani sebagai tandalunas, untuk pekerdja-pekerdja harian jang boleh dibajar dariU.U.D.P.

SURAT.SURAT BUKTI KAS JANG HARUSDILAMPIRKAN

9. Harus- jang _aselinja. Pernjataa^n ,,aseli" hanrs disebutlan padasurat bukti kas.

10. Jang perlu disebut ialah djabatan dan bukan nama bendaha-rawan:

11. Hams berisi-djumlatr_jang harus dibajarkan, bukan sadja denganangka !e!-api djuga dengan humf, dengan tidak ada perubafandalam tulisannja.

!2. Hams ditanda-t?lgani sebagai lunas oleh jang berhak dengantinte atau potlot tinta (a.nilin)

Ja,ng berhak ialah mereka jang menurut hukum berhak rr€De:rima pembajaran itu, misal_nja rekaman, pelaksana atau pem-borongan dari suatu pekerdjaan dsb. dan bukan pegawai j*ogatas nama bendaharawan rnempergunakan uang itu-.

13. Djika !"qal terima itu dilakukan dengan membutuhkan tjapdjempol (oleh karena jang berhah tidak dapat membubuh[antanda-tangannja), hanrs disertai pula tanda-tangan dari duag{ang j-aTg.dikenal oleh bendaharawan untuk mengesahkan tjapdjempol ini.

t4. Bebas dari bea meterai (meterai tempel atau meterai kwitansi).Djika oleh jang berhak ditempelkan meteral, maka pe4gelua,ranini tidak boleh dibebankan pada Negara.

16.

t7.

SELANDJUTNJA KWITANSI-KIJTTTTANSI ITUANTARA LAIN HARUS DIBUBUHI :

Djika mengenai pembelian barang-barang, keterangan dari peng-urus barang persediaan atau inpentaris, bahwa barang-barangjang bersangkutan itu telah diterima dalam keadaan baik.Djika mengenai pelaksanaan pekerdjaan-pekerdjaan, keterang-an bahwa pekerdjaan-pekerdjaan itu telah dilakukan dengan se-patutnja.Djika mengenai pembelian ba,rang-barang inpentaris, keterang.an ba,hwa barzng-barang ini telatr ditjatat dalam daftar inpen-taxis.

Djika mengenai pembelian alat,alat keperluan mobil-mobil dinasatau speda-speda dinas merek dan nomor dari kendaraan-ken-daraan jang membutuhkan alat-alat ini.

18.

498

Page 494: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

DALAIVI DAF'TAR.DAFTAR UPAH ANTARA LAIN

22.

23.

24.

19.

20.

2L.

HARUS TERMAKTUB:

Djumlah semua, bukan sadja dengan angka tetapi djuga denganhuruf.Djumlah jang mungkin dipotong untuk padjak-upah.Djika mengenai upah untuk pekerdja lepas, pada daftar-daftarupah hams ada keterangan jang ditanda-tangani oleh dua saksi,bahwa upah itu telah dibajarkan kepada jang berhak dihadapanmetoka.

DARI U.U.D.P. SEBAGAI PENGELUARAN UNTUK.PEMBELIAN BARANG.BARANG TIDAK BOLEIT

DIBAJARI{AN UNTUK :

Penggantian ongkos berobat (hams diminta tersendiri padaK.P.P.N.).Uang lembur untuk pegawai organik (harus diminta tersendir{pada K.P.P.N.).

Ongkos-ongkos untuk perdjalanan dinas diluar tempat kedu-dukan (harus diminta tersendiri pada Djawatan Perdjalana"rrNegeri).

HAL-HAL LAINNJA:Pengeluaran-pengeluaran untuk memasukkan barang-barang:dalam tahun-almanak jang sudah lewat, tidak boleh dimasuk-kan kedalam d.aftar perhitungan dari tahun berikutnja. Djikadaftar perhitungan bulan Desember dari tahun jang lewat itutelah ditutup, maka hanrslah dimintakan pembajaran tersendiripada K.P.P.N.

Sisa-lebih pada achir tahun hams disetorkan kedalam KasNegara sebelum tanggal 15 Djanuari tahun berikutnja.Djika uang-uang persediaan jang diurusnja itu dibebankan padaberbagai-bagai anak pasal, haruslah diawasi dengan seksama.supaja pengeluaran dibebankan pada anak-pasal jang sebenar-nja.Tidak boleh mengadakan rekening dengan Bank ketjuali denganrizin tertulis jang sungguh-sungguh dari Kantor- Bendahara.Umum. a)

Sewa untuk rumah dan lain gedung-gedung kepunjaan parti-kglir iang disewa oleh Negeri tidak boleh diba3ar, diit<a liaarr_ada pelgesahan lebih dahulu dari Kementerian jang bersang-kuta,n. b)

Piika sekali-kali tidat dapat dilampirkan kwitansi untuk penge-,luaran-pengeluaran jang sedikit djumlahnja, maka bendihaia-wan hanrs membubuhkan keterangan pada daftar perhitungarr

26.

27.

28.

29.

30.

494

Page 495: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dan menand_a_-tanganinja, bahwa pengeluaran-pengeluarzn inibetul telah alilarrukan untuk maksud sebagaimana -.Fns diurai-kan" itrr

31. Menge*ai pgmlelian-pembelian, pada umumnja harus diterang-kan dalam daftar perhitungan, bahwa pembelian itu telah di6-kukan menurut harga jang semurah-muiahnja menunrt keadaansetempat.

Salinan sesuai dengan aslinja.Sekertaris Urusan Tata Usaha,

M. Moh. Kis$rari.

Tjatatan :

Menurut surat edaran Kementerian Keuanga^n teraehir tanggal 1 Septem-ber 1951 No. 224305/U.U. untuk membuka rekening,pada suatu bank ter-lebih dahulu hanrs ada izin tertulis dari Thesaurier-Djenderal ata"s narnaMenterl Keuanga.n. Perhatika"n djuga surat keputusan Menteri Keua"nganta.nggar 2? Desember 1961 No. BUM. 18-143-g/Il.

Meaunrt strrat edaran Kementeria,n PekerdJaan tfmum dan Tenag'a bagia^nPersewaan dan Bangunan dari DJawatan Gedung-gedung pusat ta,nggal28 April 1953 No. c.P. 29l5Vg sewa rumah partikulir Jang dipakai olehPeurerintah dibaJa,r oleh Kementeria.n tersebut.

a)

b)

495

Page 496: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r*

LAI\{PIRAIY C dari surat edaran Kantor hrsat perbendaharaanNqara Bandung tanggal 15 dgustus lgEO No.22lSE/B/KPPN/56.

DAAIAB PEMEBII(SAAI\I KAFI(Kasopname register).

Tanggal pemeriksaan kasNarma:f@

Ta^nggaIachir

Pemegang Kaspemeriksaa^n kas ter-

Djumlah penerirnaanDjumlah pengeluara"n

Sisa menurut buku Rp.Sisa ua"ng didala,m kas Rp.

SISA UANG KAS INI TERDIRI DARI:Uang kerta.s

deri 1000 Rp.

500

100

50

25

10

c

2,50

1,@

0,50Rp.:

Uang loga,n

dari 0,50

0,25

0,10

0,05

0,01

Rp.Rp.

,,

,,

t,

,,

,,

,,

,,

t,

,,

Rp.

,,

,,

,,

,,

496

Rp.:

Page 497: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f,ortas berharga dan lain-la,in bagian darihls tsiug dftrcr*enankan

Djumlatr

(dengan humf

.....).Perbedaan antara sisa menurut buku dan sisa uang jang terdapatdidalam kas ada:

Pendjelasan tentang perbedaan :,.

tgl. 19.Pemeriksa kas

Bendaharawan/Pemegang kas

(Tanda tangen).

23818 (32)4r7

Page 498: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KANTOR PUSAT PEBBENDAITABAAN NEGABA BANDUNGDjatan Braga No. 87.

PERIHAL: Pembikinan ,,Berita- Bandung, 27 Nopember LgdTAtjara" mengenai urus-an keuangan dari benda- Kepadaharawan jang meletak- Semua, Bendaharawan didaerah

TiIp.No. 3171/3172.

kan djabatannja.

fntnrpirani 2.

Alamat kawat' kppn.

Kantor Pusat Per,bendaharaan' Negara

Bandung.

I

iI

I

SURAT EDABAN No. lBlSE/KppN/b?.Berhubung maasih la1jak Bend.aharawan didaerah kantor kamij*s belum faham betul ak-an p_embikinar, ,,e-""i[;-Atj*;;;a"ju* rr"r- la meletakkan djabatannja (biftan t aren-a'*ening8"i-d""ia] ilefarikan diri atau. ditempalkan dibawart p""g";arii rou"Joil,-maka

d.gnsan {tt, _gnluk-mendapat keserag"fi"r"d*tt memudahkan peme-riksaan sisa uudp.- kami b6rikan bebdrapa p;t,;;djri;-;;ili diilr,o"r,_kan dan dipergunakan seperlunja. ^ -- r- - --

Bagr bendaharawan, pemegan_g,,uang untuk 4ipertanggung_djawabkan" jang harud niengifrmfan"Ju""i-* rattdiiii"-p"?r"s-$,ygjly:|li" merarui kanlor kami, *ar.* ,,e6"ila-Atjii"" itutffi 3f#ifJJ'1?3tf#i:tT'lgriHil"'.ffi tT*g*,gr*:*,:*mharus memuat Bqmbaran-tenla,ns a;umrarr le;&;;d alrip"""g"_luaran dari tanggal sa;tu dari bula,l, Afim trila men;e"ahkai dila-\qry" . hingga .qrgS"I penjem,han, a"" _ou"ja' sendi"ioSu t u"urr"sifat-nja,,surat/daftar -pertanggungan-djawab iliG;rii'il"*.dibuat untuk tf,ry pata,-a,nglaran "6n6,-uu"E,

telpisah ; berita-atjaraini harus dibuat.daram ran[[ap erypatr j""d **rirr=-=-6;;; ileouadikirim kepada Kanto r pulat'pu"rt oaa"na"-r""- aln r, " * ;-prl; diaku_

kan dihadapan/disaksikan oleh dua orang.Lain darina{1itu bisa diu-gp terdjadi sJratu perretakan pengurus-an hanja untuk sementara waEt]r

""dj*; *i;;ii3u r."""oa tjuti daramNegeri jans tidak lama- Meskipun dai pengg*,tF;;"rdfrj"*iurrg

mengurus keuangannja, akan -tetapi demfi<Ian rtu sesungguhnja(9qt* praktlik)- fidr+ diansgap.*.in"gai uerienti ut* ffi:lakandjabgtal sebagai dimaksudt<ii_'a_iatur," *i--*ni" - n"".iorrril**memberikan pernjataan tert'ris uahwa ia t"t"p"n"-ff Gs,ag_Iji*"u

498

Page 499: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

atas pengurusan jang dilakukan oleh penggantinja untuk sementara(tjontoh keterangan terlampir tjontoh II). Dengan demikian makadapatlah dihindarkan pekerdjaan-pekerdjaan iang'tidak sedikit unh*membikin perhitungan-selinga^n (berita-atjara)

Akan tetapi tidaJ< bo,leh dilupal<an bahwa penjerahan kepadapengganti sementara dibawah pertanggungan-djawab sepenuhnjadari bendaharawa,n jang meletakkan pengurusannja untuk sementarawaktu itu adalah soal kepertjajaan a,ntara Bendaharawan dan peng-gantinja untuk sementara. Djadi terseratr pada Bendaharawansendiri, dapat atau'tidalrnja ia menaruh kepertjajaan akan pe4g-gantinja untuk sementara waktu.

Apabila Bendaharawan tidak berkehendalc memberikan suratpemjataan pertanggung-djawab sebagai dimaksudkan diatas, makapenjerahan kepada penggantinja untuk sementara waktu - Fngalitunaljuk ol,eh jang berwadflb dengan surat keputusan - dilakukansezuai dengan ketentuan mengenai perletakan pengurusan sebagaidiuraikan diatas, djadi dengan berita-atjara.

Achirnja bersama ini kami sampaikan tjontoh dari ,,Berita-Atjara" jang dimaksudkan diatas, dengan tjatatan bahwa tidak diper-kenankan lagi menggunakan tjontoh iang tidal( sosua,i dengan tjonlohhl (Tjontoh I).

Kepala Kantor Pusat Perbendaharaan Negaradi Bandung,

M. Soedjono.

i

i

499

Page 500: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Ipntoh: I.

ffi PENTA}TGGUNG-DJAWAB.

Jang bertanda tangan dibawah ini ., 1)

Estma lni mengumalan kepada 2lffitttk lel ia tidak 'ada, ka,rena

melakuhan pengunrsan kasnja, seraja menerangkan selanfljutnJa

blhill ie tetlp bortanggrrngdjowa,b atas segala akibat dari-pada

ryqutsen tfir.

Bandu,ng,

Ecadsharawan smeartara :

Bendaharawan:

Nama BendalrarawanNarna Ja^ng dthrsakanAlasan-alasannja harus didjelaskentanggaldanTanda tangan.

4)

6)

I

I

l

l{.l

1

I

I-t

j1)2's)4)5)6)

500

Page 501: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+ TJontoh: II.

B E R, I T A -,4 T J A B A

(Mengenai Urusan Keuangan)

Perhitungan selingan.

Pada hari ini tanggal .. bulan .... tahunkami jang bertanda tangan dibawah ini:

1) sebagai Bendaharawan jang berhenti,(surat keputusan ........) dan

i;";; *;;;;"' :] :::* ::::::T:::: l::: ::* :i::'::3telah menjerahkan dan menerima penjerahan tata-usaha dari uang-uang jang harus dipertanggung-djawabkan jang telah diberikanuntuk 3) atas mata-anggaran 4)dihadapan dua orang saksi jaitu:

terdapat sebagai berikut:

c.

d.e.

f

{;

I

If

II

l

a. Diterimab. Dikeluarkan

7) s/d hari ini . Rp.idem idem

Saldo pada hari ini Rp.

Terdapat didalam kas . ........ ,,Perbedaan antara sa.ldo buku dan saldo kas ,,Keterangan lebih landjut tentang perbedaan kas:

Dinjatakan disini, bahwa tata-usaha termaksud telah dikerdja-kan sampai dengan hari ini dan bahwa saldo tersebut diatas berikuttata-usahanja oleh jang bertanda-tangan dibawah ini ..

.... telah diserahkan kepada dan diterima oleh jang turutserta bertanda tangan dibawah inidihadapan 2 saksi tersebut diatas.

Page 502: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Tentang hal mana telah dibuat Berita-Atjara ini rangkap empatuntuL dipergunakan dimana diperlukan.

Terbuat untuk ke: L II. UI. IV.

Jang menerima:

Bcndaharawan ja,ng bam,

e)

Jang menjerahkan:

Bendaharawan jang berhenti,

8) ..

1)2l

Saksi-saksi tersebut diatas:

10)11)

1) dan 2) Nama d-an pangkat Bendaharawan.

3) uraian (djenis u.u.d.P. jbs).

4) mata-anggaran (untuk tiap-tiap mata-engg. harus

ilibnrt Berita-atiara terpisah).

6) dan 6) nama.dan_pangkat saksi.

?) Terhitung mulai dari tanggal satn dari bulan, dalam

maha penjerahan dilakukan.

8) s/d 11) Tantla tangan.

502

Page 503: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

_a

Ijontoh P.

PERMINTAAN UANG TA'NC HABUSDIPERTANGGUNG DJAWABKAN

Tahun-djawatan No.

..t

Otoiisasi.

Menteri: .

tgl.

,,

,,

. No.

. No.

. No.

Bulan

Triwulan:

*'

Untuk pengeluaran-pengeluaran guna :

Mata-anggaralr tahun 19,-..,..,

,rLfr,,, IH 'r,

,, rv ,,

Djumlah . Rp.

Sedjak permulaan bulan Djanuari 19......telah diterima:

:,,,

t,

s

S.p.m.u.

t,

,,

,,

,,

,,

,,

,,

,,

|,

tgl.

t,

,,

,t

t,

,,

,,

,,

,t

,,

No.

,,

,,

,,

,,

,,

,,

,,

t,

,,

,,

,,

,,

,,

,,

,,

),

,,

t,

Rp.

qt

I{t

Diunlatr Rp.

.S03

Page 504: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Dikeluarkan sampai sekarangmenunrt s.p.d.Z:

Bulan Djanuari 19...... Rp.

,, Pebnrgri ,, ,, .......:

q

,, Maret

,, April,, Mei

,, Djuni,, Djuli,, Agustus

,, September ,, - t,

,, Oktober ,,

,, Nopember ,, Rp.

DJadi gisa dalam Kas sekarang besarnja ......... Rp.

Dari djumlah ueng jang diizinkan masih dapatdipergunekan .. Rp.

-Untuk keperluan bulan ... 19... ... sekarang diminta,Rp.

Depat dibajar pada Kas Negara... ...../Kantor Pos Pembantu ........)

19......Dibuat untuk:

DJawatan /Kantor / Sekolah

Bendaharawan,

T

sm

Page 505: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TIq' Nomor : 10/TU/Pim/61.. Djakarta, 5 Djanuari 1g6l-

Lampiran : 1 (satu)

Perihal : Pennohonan Surat KepadaPengesahan atas Jth. Kabinet Menteri pertamaSurat KeputusanPd. Ketua MPRS. diNo. 5/MPRS/1960ttgl.28/11/1960. D j a k a rt a.

Den_g_an i'ni kami minta dengan hormat sudilah kiranja.saudaramengesahkan pengangkatan kami dari Saudara-saudara :

1. R. Suhadi Tjondrolimsumo.2. M. Moedjaiil.

lrasing-masing sebagai ,,Bendaharawan umsan Keuangan MPRS danBendaharawan Umsan Materiil MPRS" sebagairnaua telah ditetap-kan dalam Surat Kepgtusan kami tanggal 28 Nopember 1g60 No. li7MPRS/1960 (lihat salinan terlampir).

Pd. Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara:

u.b.

Wakil Ketua,

Kol. Wilujo Puspojudo.

Tembusan disampaikan kepada :

1. Menteri Keuangan.2. Dewan Pengawas Keuanga,n Bogor.3. Thesauri Djendral pada Departemen Keua^ngan di Djakalta.4. Thesauri Negara rnspeksi Anggaran sub. Bag. rA, di Djakarta.5. Kabinet Perdana Menteri, Bag. Keuangan di Djakarta.6. Sekertariat Dewan Perantjang Nasional di Bandung.T. sekertariat Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Rojong, di Dja-

karta.8. Kantor Pusat Perbend.aharaan Negara di Djakarta.9. Kantor Pusat. Perbendaharaan Negara di Bandung.

10. Kantor Besar Djawatan Perdjalanan Negeri di Djakarta.

'dt

Page 506: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

MADJELIS PEBMUSJAWARATAI\T RAKJATDjtr. Asia-Afrika 67, BandungTelepon 5197-5198-15636-5637

Bandung, 26 September 1962,

No.

Lampiran

Perihal

L 10/1/15MPRS/62

-ttKupon D.K.A.

SUBAT DDARAN PIMPINAN MPRS.

untuk melaksanakan Keputusan Musjawarah pimpinan MPRSke-XXXV, dengan ini dipermaklumkan kepada segenap anggotaMPRS jang terhormat, bahwa berhubung dengan keadaan keuangannegara dewasa ini, Pemerintah terpaksa mengambil tindakan-tin-da_kan penghematan dalam penjelenggaraan usaha negara disegalabidang dan sektor-sektornja, guna dapat mengatasl kesukarandan mengendalikan pengeluaran belandja-negara jang se.inantiasarneningkat tinggi.

Salah satu tindakan jang akan menghasilkan penghematan da-lam pengeluaran biaja adalah tindaka,n p e n e rl ib a n dalamsemua usaha-negara, jang perlu diteliti dengan seksama serta dise-suaikan dengan keperluan serta fungsi-pokoknja.

Sedjak berdirinja MPRS dan berlangsungnja Sidang PertamaMPRS pada tatrun 1960, kepada para anggota MPRS jang memerlu-kan dapat diberikan KUPON D.K.A. jang berupa satu buku berisi9 (sembilan) Kupon-kartjis D.K.A., jang setiap kali diperlukain, da-pat diisi sendiri oleh jang berkepentingan. Apabila Kupon D.K.A.tersebut telah habis terpakai, oleh pihak D.K.A. diperintji djumlahharga kartjis D.K.A. jang telah dipergunakan oleh anggota jangbersangkutan.

_ Menunrt pemelitian dan pemeriksaan daftar tagihan dari pihakP.K.A., dapat dikemukakan bahwa pengeluaran-pengeruaran terse-but senantiasa melebihi Anggaran Belandja jang disediakan.

Penjelidikan Iebih tand.iut menundjukkan alasannja jang ter-letak dalam kenjataan, bahwa sementara anggota telah mengguna-kan fasilitas Kupon D.K.A. itu dengan setjara berkelebihan -epertiantara lain:(i) selagi tidak ada sidang-sidang MpRs, sementara anggota te-

Iah meminta Kupon D.K.A. hingga berdjumlah B (tiga) buku,

506

i.}

I

Page 507: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,{,

j"ttg berarti 27 (dua puluh tudjuh) blanco kartjis D.K.A. kelasI (satu);

(ii) Praktek sampai kini menundjukkan, bahwa untuk keluartiap-tiap rapat MPRS, baik dipusat maupun didaerah masihselalu harus dikeluarkan biaja pengangkutan dengan setjarachusus pula;

(iii) Meurghadapi fakta tersebut pada (i) dan (ii), dapat dikemuka-kan_ pertanjaan, gerangan untuk keperluan apaliah pengguna-an kartjis blanco D.K.A. jang sekian banjak itu ? -

_ Bagi anggota sesuatu Badan Perwakilan jang memjelenggara-kan rapat-rapatnja dengan setjara terus-menerus dalam sesuatumasa-sidang, dapat dimengerti bahwa para anggota memerlukankartjis D.K.a. tersebut untuk pada waktu-wakfu tertentu pulangkembali kedaerahnja guna keperlua,n penindjauan atau konsultasi.

Bagi anggota MPRS, kiranja tidak terdapat alasan jang me-jakinkan akan adanja keperluan tersebut diatas, karena Saiti bagipenindjauan kedaerah maupun untuk keperluan kornsultasi-konsul-tasi senantiasa dikeluarkan biaja pengangkutan setjara ehusus.

Atas dasar pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut diatasitulah, maka Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXXV sampai kepadasuatu keputusan untuk m.embatasi pemakaian Kupon kartjis blancoD.K.A. termaksud, guna melaksanakan tindakan penghematan da-lam arti penertiban dalam segala usaha-serta pengeluarannja.

Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut, diputuskanbahwa terhitung mulai 1 Oktober 1962 hanja dapat diberikan 1 (sa-tu) buku Kupon kartjirs I).K.A. berisi I (sembilan) blanco kartjisI).K.A. klas I setiap tahun kepada seorang anggota MPRS:

a) jang bukan anggota DPR-GR;b) ,t ), ,, Dewan Menteri;c) ,, ,, ,, Dewan/Badan Perwakilan Rakjat, baik

dipusat maupun didaerah.

Kepada segenap anggota MPRS dimohon perhatian rlan penger-tiannja terhadap tindakan Pimpinan MPRS ini, demi untuk men-tjapai ketertibarn dalam segala usaha kita sebagai anggota BadanLegislatip jang tertinggi dalam Negara R.f., dengan ketertiban manakita harus memberikan bukti sumbangan kita dalam usaha peng-hematan keuangan negara.

Kepada para anggota MPRS jang kini telah memiliki buku Ku-pon kartjis D.K.A., dimirnta agar memperhatikan dengan seksamauraian Pimpinan MPRS tersebut diatas dan menggunakan blancokartjis D.K.A. klas I jang ada dalam tanganrnja, dengan setjara he-mat dan tjemat serta ha,nja djika sungguh-sungguh kepentingandinas memerlukan penggunaan kartjis D.K.A. tersebut.

I

507

Page 508: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Tisda lain atas perhatian dan bantuan segenap anggota MPRSdiutjapkan banjak terima kasih.

Bandurng, 26 September Lg62.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indoneia

Wk. Ketua/Menteri,

Brig. Djen. Wilujo Fnspojudo.

Kepada:J.M./Jth. Anggota MPRS.

Tqnbusan':

1. D.P.R. - G.R.2. Dewan Menteri,3. D.P.A.,4. DEPERNAS,5. D.P.R.D.4.R. selunrh Indonesia,6. Sek. $PRS di Ba,ndung,7. Kantor Tjabang Sek. MPRS di Djakarta.

5ffi

Page 509: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

"J

e

No. : D-2 /1/t/Tjab.MPRS/'62.

PENGUMUMANPIMPINAIY MADJDLIS PEBMUSJAWARATAN BAKJAT

SDMENTARAtentang

SIDANG PLENO MADJELIS PERMUSJAWARATAN BAKJATSEMENTAR,A KE.II.

Diumumkan kepada segenap Anggota MPRS dan seluruhRakj,at Indonesia, bahwa:

Musj_awarah Pimpinan MPRS ke-XXXV_I pada tanggal 8 No-pember 1962 telah menindjau d.an membahas soal STDANG-PLENOMPRS Ke-II.

Menurut Keppres. No. 12411961, Sidang-Pleno MpRS diseleng-garakan tiap tahun pada tanggal 3 Desember, terhitung mulai tahun1962 ini, guna mendengarkan ICHTISAR-TAHUNAN Presiden/Man-dataris MPRS tentang pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRS.

Mengingat akan perkembangan situasi politik dan kemasjara-katan d.ewasa ini, baik nasional maupun internasional, seperti djelastergambar dalam Amanat Presiden ,,TAHUN KEMENANGAN" ter-tanggal 17 Agustus 1962, antara P.J.M. Presiden/Mandataris MPRSdan Pimpinan MPRS telah tertjapai pertimbangan-bersama untukmenunda Sidang-Pleno MPRS ke-II itu dengan ketentuan,bahwa Sidang-Pleno MPRS ke-II tersebut akan diselenggarakanselambat-lambatnja sebelum tanggal 1 Mei 1963.

Penund.aan Sidang-Pleno MPRS ke-II itu didasarkan atas alasan,bahwa tingkatan-tingkatan perdjuangan Bangsa fndonesia dalammelaksanakan Ketetapan-ketetapan MPRS sedang berad.a pada titik-titik jang menentukan, jang pula akan menundjukkan perubahau-perubahan dalam garis-kebidjaksanaan seperti ternjata denganhampir penuh-selesainja 2 (dua) program daripada Tri-programPemerintatr, sebagai program djangka-pendek dalam Garis-garisBesar daripada Haluan Negara.

Dengan penundaan saat penjelenggaraan Sidang-Pleno MPRSke-II itu akan dapat ditjapai keuntungan dalam wudjud penjusunanIchtisar-tahunan tentang pelaksanaan Ketetapan-ketetapan MPRSdengan lebih padat dan lebih lengkap lagi, karena Keppres. No.t24/1961 dalam pokok keputusannja KEDUA menetapkan, bahwadalam Ichtisar-tahunan Presiden/Mandataris MPRS itu, hendaknjaPresiden/Mandataris MPRS dapat pula,,Menundjukkan bagian-bagi-an mana dari Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana perlumendapat perubahan, karena ternjata kurang tepat menurut penga-laman-pelaksanaan".

t-

509

Page 510: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Musjawarah Pimpinan MPRS ke-XXXVI dengan bulat menje-tudjui saran penund.aan sidang-Pleno MPRS ke-rr tersebut dbnmengusulkan kepada P.J.M. Presid.en /Mandataris MPRS untuk mem-bentuk suatu P a n iti a gunamelaksanakan ketentuan pokokKEDUA Keppress. No. L24/L96L diatas, jang sejogja^nja terdiri atasPemerintah sendiri, dibantu oleh Badan Pekerdja Dewan PerantjangNasional dan Pimpinan MPRS. ,

Selandjutnja, untuk menetapkan dengan pasti tanggal penje-le-nggaraan Sidang-Pleno MPRS ke-II j,ang akan datang, akan di-adakan musjawarah-berkala antara Presiden/Mandataris-MPRS danPimpinan MPRS, setelah P.J.M. Presiden kembali dari luar negeri.

Sementara itu, segala tindakan-tind.akan dan kegiatan dalambidang persiapan-persiapan Sidang Pleno MPRS ke-II j,ang akandatang, dilandjutkan oleh Pimpinan MPRS dengan penuh tenagasesuai dengan rentjana semula.

Diharap agar segenap Anggota MPRS dan selumh Rakjat Indo-nesia dapat memaklumi setjara pasti keputusan ini serta alasan-alasannja.

Djakarta, 8 Nopember 1962.

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia.

Ketua/Wk. Menteri Pertama,

CHAIRUL SALEH.

510

Page 511: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PSBtr\IJATAAI\T ilEBSPENGTJMUMAN DUKAT'trTIA.

. - Denga{r iri dipermaklumkan kepada para anggota MpRs Jangterhormat bahwa menurut berita jans diferima oten rimpinan haiini (25 Nopember 1960) rekan anggo[a kita Jth. :

, Sdr: ABDUL XARIII M.S.meninggal dunia dirumahnja :

Djalan Sriwidjaja L2, Medanpada tanggal 25 Nopember 1g60 djam 00.bb W.S.U.

Kawat dan Radiogram pernjataan turut berdukatjita a/n. semusanggota Madjelis,P_e4nusjawaratan Rakjat sementard telah dikirim-kan pada tanggal 25 Nopember 1960. -

semoga Arwahnja diterima dipangkuan Tuhan Jang MahaKuasa.

Bandung, 25 Nopember 19G0.

a/n. PimpinanMadjelis Perurusjawaratan Rakjat Sementara

Pd. Ketua,u.b.

Sekertaris Unrsan Pimpinan,

Mr. Munadjat Danusaputro

-511

Page 512: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PSINGUMUMAI\T MPBS.

PENGUMUMAN.No. 1/P/SK8960.

1.. Pada hari Sabtu tanggal 12 Nopember 1960 tidak ada rapat.

2. Rapat Pleno MPRS ke-II diadakan pada hari Senin tanggal14 Nopember 1960, mulai djarn 09.00 (sembilan pagi).

Bandung, 12 ,Nopember 1960.

Pd. Ketua MPRS,

. CHAIRUL SALE}I

5L2

Page 513: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENGUMUMANPIMPINAN SEKEBTAnIAT MADJELIS PDBMUSJAWABATAN

AAKJAT No. 2/I/1960

tentang

TENIPAT BUAIIGA}I SITB-SUB KODIISI.

Diberitahukan dengan hormat kepa"d.a segenap anggota bahwallalgal-ruangal rypa! di Gedung MPRS tidak mentj-rtkupi untuk21 buah sub-sub Komisi MPRS (ruangan-ru.angan rapat ha.njalahberdjumlah 13, termasuk ruangan pleno) maka lerpakjalatr ojedia-kan ruangan-ruangan rapat diluar Gedung I,IPRS. -

Adapgn deqgan ryen_qinq{ antara lain djumlah anggota-anggotatiap.-tiap sub Komisi, disediakan ruangan-ruangan iapat seb6gaiberikut:

L Sub-sub Komisi dari Komisi A :

1. Sub Komisi Mental/Ke-rohania^n/Kebudajaan : RK VII.

2. Sub Komisi Penelitian : RK VIn.3. Sub Komisi Pendidikan

Kedjuruan dan Chusus : RK I.4. Sub Komisi Pendidikan

: RK II.Umum

II. Sub-sub Komisi dari Komisi B :

1. Sub Komisi Kesehatan

2. Sub Komisi Perumahan3. Sub Komisi Kesedjah-

teraan Sosial4. Sub Komisi Kesedjah-

teraa^n Buruh; Pegawai/Tani Nelajan

Sub-sub Komisi dari Komisi C :

1. Sub Komisi Pemerin- i ." -':taha,n : Kantor Polisi Priangan, Djl. Mer-

deka 18.2. Sub Komisi Keamanan/

Pertahanan : idem.

238/8 (33)

Ruangan Staf Sekertariat Ur. pim-pinan.Ruangan Sidang Pimpinan.

Ruanga"n plteno.

Ruangan para Sekertaris, bagiandepan.

513

Page 514: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

IV. Sub-sulo Komisi dari Komisi1. Sub Komisi Sandang2. Sub Komisi Pangan3. Sub .Komisi Industri

Berat

4. Sub Komisi IndustriRingan

5. Sub Komisi Perobatan

Sub-sub Komisi dari Komisi1. Sub Komisi Distribusi :2. Sub Komisi Perhubung-

an Darat :

3. Sub Komisi Perhubung-an Laut :

4. Sub Komisi Perhubung-an Udara, PTT dan Tou-risme :

Sub-sub Komisi dari Komisi

1. Sub Kornisi I Kebidjrak-sanaan umum pemba-ngunan bida"ng Keuang-an dan Pembiajaan :

2. Sub Komisi II, Keloi-djal<sanaan projek / pem-biajaan :

D:Gedung Erlangga, Djl. Riau.Kotapradja, Djl. Atjeh 36.

Djaw. Pekerdjaan lJmum, Djl.Asia Afrika (dekat hotel Prea-nger).

Ruangan pa,ra Sekertaris, sebelahbelakang.Kantor Polisi Komisariat Djabar,Djl. Braga 83.

E:RK III.

RK IV.

RK V.

RK VI.

F:

Djawatan Kehutanan Djabar,Djl. Raja Timur.

A. Djen Dirad, Djl. Bangka.

v.

vr.

Bandung, 19 Nopember 1960.

Sekertariat Madjelis Permusjawaratan RakjatSekertaris Bag. Ur. Permusjawarata:r,

Mr. Sumarsono Pringgodiredj,o t

514

Page 515: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PUNGIIDfiUMeNPII}TPINAN MAD'EI,IsI PF;BMTTSJAwABATAN NAKitrAT STNiTII.

TABA No. 5 P/MPBS/1960.

Menjambung pengumuman Pd. Ketua Madjelis Permusjawarat-an Rakjat Sementara dalam Rapat Pleno hari Sabtu tanggal 19Nopember 1960 dan instnrksi Harian No. 4/SUP/60 dengan ini di-umumkan sebagai berikut :

1. Jang disebut Bahan Resmi Madjelis PermusjawaratanRakjat Sementara, jang telah dibagikan kepada para AnggotaMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara sedjak mulai daritanggal 10 Nopember 1960 adalah seperti tertera dibawah ini:

No. Tanggal Djenis Bahan

co.

4.

1. 10-11-1960

2. 12-11-1960

14-11-1960,t

t,

),

,,

,,

9. 14-11-1960

10. 14-11-1960

),

1S1t -1960

Buku Pola/Rantjangan Dasar Undang-undangPembangunan Nasional Semesta BerentjanaDjilid I s/d XVII hasil karya Depernas.

Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1960 ten-tang Kedudukan Keuangan Ketua/Wakil Ketuadan Anggota MPRS.

Daftar alamat Anggota MPRS golonga"n A, B, C.

Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 lengkapdengan pendjeilasannja tentang MPRS.Peraturan Presiden No. 12 tahun 1959 lengkapdengan pendjelasannja tentang susunan MPRS.

F ormulir Komisi tentang pentjatatan namaAnggota Komisi.Keputusan Presiden No. 199 tahun 1960 tentangPembentukan susunan keanggotaan MPRS.

U.U.D.-1945 lengkap dengan Dekrit Presidenserta Piagam Djakarta.Pengumuman No. !/P/SK/1960 tentang RapatPleno ke II tanggal 14 Nopember 1960 mulaidjan 09.00.

Pengumuman No. 2/P/SK/60 tentang penem-patan penginapan Jth. para Anggota MPRS.Pengumuman No. 3/P/SK/60 tenta"ng Pentja-tatan narna Anggota untuk Komisi-komisi.Ketetapan No. 1/MPRS/60 tentang PeraturanTatatertib Sidang Pertama MPRS.

5.

6.

7.

8.

11.

L2.

DIA

Page 516: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

No. Tanggal Djenis Bahan

14.

13. 16-11-1960

15. 17-11-1960

16.

T7,

18.

19. 18-11-1960

20. 19-11-1960

2L.

23. 21-11-1960

Risalah Perundingan Sementara persidangan\q-l Rapat 1 tanggal 10 Nopember fbOOdjam 10.00 (lengkap).Risalah Perundingan Sementara persidanganEg-t Rapat 2 tanggat L4 Nopember 1060djam 09.00 (lengkap).Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/60tentang BAPEMUS.Keputusan Pimpinan MPRS No. 2/MPRS/60tentang BAPURTA.Keputusan Pimpinan MPRS No. g/MpRSi60tentang BAPERTA.Atjara Sidang/Rapat-rapat MPRS dari tang-gal 16 s/d 30 Nopember 1960.

Lampiran Petundjuk Kerdja untuk Komisi-komisi.Rantjangan Ketetapan MPRS tentang Manipolsebagai Garis Besar Haluan Negara.Risalah Perundingan Sementara Persidanganke-I Rapat 3 tanggal 16 Nopember 1960djam 20.00.Ralat Risalatr Pleno ke-2 tanggaf 14 Nopember1960.

Rapat Gabungan Komisi-komisi tanggal 17 No-pember 1960 (Rahasia).

Petundjuk Menelaah Naskah R.D.U.

Pengumuman Pimpinan Sekertariat MPRSNo. 2/I/1960 tentang Ruangan-ruangan Rapatdi Gedung MPRS.Daftar Anggota Komisi-komisi A, B, C, D, E, F.

,t

t,

,,

22.

24.

25.

26.

21-11-1960

,,

2. Seperti ternjata dari daftar tersebut diatas sampai dengantanggal 21 Nopember 1960 telah dibagikan 26 (dua puluh enam)djenis BAHAN RESMI Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,jang diberi nornor unrt: dari 1 s/d 26.

3. Mulai d.ari BAHAN RESMI jang bernomor 27 (dua puluhtudjuh), akan selalu dipakai tanda (tjiri-kode) No./BRS/MPRS/V60.

4. Diminta kepada para Anggota MPRS. Jth. dan sekalianpetugas Sekertariat MPRS, agar suka mendaftar sendiri-sendiriBAHAN-BAHAN RESMI MPRS tersebut pada No. 1 dengan mem-bubuhi nomor serta tjirinja menumt ketentuan No. 3.

516 /

Page 517: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

5. Semua bahan-bahan diluar jang tersebut pada No. 1 danultuk sel_an{utqja jang tidak memakai nomer serta tjiri seperti ter-sebut pada No. 3, adalah buka^n BAHAN RESMI MPRS dan harusdianggap tidak ada.

q Sepqdlpara petugas Sekertariat MPRS, temtama petugassub. Bagran A/E beserta boxnja diinstmksikan,supaja mene[fi segalaBAHAN.BAHAN RESMI dengan tjermat, dan senantiasa mengada-kan tjatatan tentang pembagiannja dengan pasti untuk tiap hari di-laporkan kepada para Sekertaris tfrusan Permusjawaratan danUnrsan Pimpinan.

Bandung, 22 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara,

a/n PimpinanWk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

rfi

Page 518: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENGUMUMANPIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWAR,ATA}I RAKJAT

SDMENTARA No. 6/I/MFRS/1960.

Diumumkan kepada sekalian anggota MPRS, terutama kepadaKomisi-komisi dan Sub Komisi-Sub Komisi bahwa sekarang sudahditerima ketegasan dari Paduka Jang Mulia Presiden sendiri, sepertitertera dalam surat beliau tanggal 23 Nopernber 1960 No. 4056lHKl60, jang menegaskan sebagai berikut:

,,Mend.jawab surat Jang Mulia tanggalt 22 Nopember 1960No. 381/MPRS/1960 bersama ini saja memberitahukan denganhormat bahwa saja tidak akan menjampaikan bahan-bahan tambahanmengenai bahan Pola Pembangunan sepe,rti saja sebut-sebut waktusaja mengutjapkan Amanat Negara pada pembukaan Sidang PertamaMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara tanggal 10 Nopember1960".

Dengan demikian pera anggota MPRS atau Komisi-komisi danSub Komisi-Sub Komisi dapat melangsungkan pekerdjaannja dengantidak perlu menunggu-nunggu lagi.

Bandung, 23 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n PimpinanWk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

I..J

,,

518

f

Page 519: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

J)I

I

I

+

:Ja;- \a

ar'

PSNGUMUMANPIMPINAIV IIIAI}IELIS PDBMUSJAWABATAIII R,AKJAT

SEMENTABA No. ?AIMPBS llffjD.Diumumkan- kepgud_a _parq, -

anggota MPRS, terutama kepadaKomisi-komisi dan sub-Komisi-sub--Komisi ag.ar memperhatikanketentu4n-ketentuan seperti tersebut dibawah mengen?i benhrklaporani agar terdapat lieseragaman.

1. sub Komisj sebaiknJa_ -menju,sun laporannja dengan hanjaberisi pokok-pokok sadja.

Pokok-pokok tersebut dimaksudkan sebagai bahan untuk dikoor-dinir dan diisim ulkan mendjadi usul konkrit dari pada Komisi.

2. Komisi menjusun lalrcrannja jang berisikan:a. Rumusa,n,asas (hoofdformulering).b. Rumusan tambahan (bU-formulering).c. Laporan lengkap.

Kete'ntuan ter,sebut diatas adalah penunusan kami tentangpikiran-pikiran sepefti jang dikemukakan pada rapat antara pim--piqqn MPRS dan Pimpinan Komisi-komisi pada tanggal 22 Nopember1960. Hendaknja ketentuan-ketentuan tersebut dapat memudahkankita semua untuk mentjapai keseragaman dalam peniusunan laporanuntuk menghadapi rumusan ja"ng terachir.

Bandung, 23 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n Pimpinan

Wk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

r-:<l-*

519

Page 520: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENGUMUMANPIMPINAN MADJELIS PEBMUSJAWABATAN BAKJAT

SDMENTARA No. 8/I/MPRS/I.960.

Diumumkan kepada sekalian anggota MPRS bahwa:Petundjuk kerdja untuk Komis,i-komisi bukanlah suatu bahan-

bahan jang pasti su,sunan untuknja untuk permusjawaratan, tetapiadalah suatu,,guidance" d.alam pemikiran-pemikiran.

Oleh sebab itu sistimatiknja tidaklah mengikat dan apabiladia^nggap perlu oleh Komisi dapat diadakan peruloahan sendiri.

Pula apabila sesuatu soal telah dibahas setjara mendalam dalramsalah satu bidang tertentu, hal tersebut tidak perlu diulangi dalambidang lain untuk menghindarkan doublures.

Harap hal ini diperhatikan,sepenuhnja.

Bandung, 24 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n. PimpinanWk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

I

I

520

Page 521: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

- qh:'\r

J PENGUMUMANPIMPINAI\I MADJDLIS PEIiMUSJAWABATAN BAIGIAT

SEIVIDNTABA No. 9/I/MPBS/1960.

Diumumka"n kepada para Pinapinan Komirsi-komisi bahwa sesuaidengan instruksi kedja No. 4/I/MPRS/1960 mengenai batas waktupenjerahan hasil Komisi-komisi pada hari Sabtu tanggal 26 Nopem-ber 1960, maka diminta perhatian akan pembagian waktu sebagaiberikut:

1. RENTJANA WAKTU PENERIMAAN:

e. ,,f. ,,

a. Komis,ib. ,,e. ,,d. ,,

r+

A djam 08.00B ,, 09.00.c ,, 09.30D ,, 10.00E ,, 10.30F',' ,, 11.00

Penerimaan dilakukan dalam RK Pd. Ketua.2. tserhubung dengan tidak mungkin menjelesaikan semua laporan

laporan dengan lengkap pada waktunja, maka untuk keperluanpenjerahan pada hari Sabtu itu tjukuplah disampaikan dahuluIIASIL-HASIL POKOK dari Komisi-komisi. Laporan dan seba-gainja dapat menjusul kemudian.

3. Hasil-hasil pokok tersebut diatas hendaknja disampaikanrangkap tudjuh (7).

_ H"t4lkrj? pengumuman ini mendapat perhatian sepenuhnjadan apabi!1_ ada Komisi jans menginginkan perubahan walitu pene-rimaan, diharap menjampaikannja kepada sekertaris selambat-lambatnja djam 17.00 hari Djum'at tanggal 25 Nopember 1g60 ini.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementa"raa/n PimpinanWk. Ketua,

Kolonel Wilujo Puspojudo.

.i52L

Page 522: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

i'

PENGUMUMANPIMPINAI\T MADJELIS PERMUSJAWAR,ATAN RAKJAI

SDMENTARA No. 10/I/MPRSI1960.

Diumumkan oleh Pimpinan Madjelis Permusjawaratan RalrjatSementara bahwa:

Semua batran-batran dan persoalan-persoalan iang dibitjara-kan atau dihasilkan oleh

-Komisi-komisi, dilarang untuk di-beritahukan kepada luar lingkungan Komisi atau MPRSsendiri.

Diminta kepada anggota MPRS sekalian agar dapat mend-jagasifat Rahaiia dari pembitjaraan-pembitjaraan dan bahan-bahan tersebut diatas, iang dibitjarakan dan dihasilkandalam rapat-rapat Komisi jang bersifat tertutup.Diinstmksikan kepada para petugas Sekertariat, terutamakepada Unrsan Permusjawaratan beserta Panitera Komisi-komisi untuk menaati instruksi ini dan mendj'aga Rahasiadjabatan dengan tertib.Dilarang untuk memberikan pemberitaan mengenai materipembitjaraan Komisi-komisi kepada Press, dan publikasi.

Tidak dapat dibenarkan apabila Press atau media komunikasilainnja mengadakan ulasan atau tindjauan mengenai materiperundingan Komisi-komisi jang masih bersifat Rahasia.

Pemberitaan mengenai progress/kemadjnan kegiatan'kegiat-an MPRS hanja akan disampaikan oleh Pimpinan atau Seker-taris Pimpinan.

Bandung, 26 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n PimpinanWk. Ketua,

Koionel Wilujo Puspojudo,

1.

4.

6.

522

Page 523: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

+

1

PENGUMUMANPIMPINAN MAIIISLIS PNBMUSJAWARATAI\I RAruAT.

SEMENTARA BEPUBLIK INIX)NESIA

No- 11/I/MPRS/1960

Diumumkan kepada sekalian anggota Madjelis Permusjawarat-an Rakjat Sementara ketjuali jang telah mendapat persetudjuanterlebih dahulu, bahwa sementara Pimp,inan MPRS mempeladjarihasil-hasil Komisi-komisi jang diterima pada hari Sabtu tanggal26 Nopember 1960 ini:

1. Kepada para anggota Pimpinan Komisi-komisi jang terhor-mat diberikan kesempatan beristirahat sampai dengan hariSenin ta,nggafl 28 Nopember 1960, sebelum djam 12.00 (siang).

2. Kepada para anggota MPBS jang terhormat lainnja diberikankesempatan beristirahat sampai dengan hari Selasa tanggal29 Nopember 1960 sebelum djam 18.00 (sore).

3. Para anggota Badan-badan Pe,mbantu Pimpinan MPRS di-harapkan sudi sta,rd-by seperti tersebut pada sub 1.

Diharap supaja para plgqgtp_pr1q1Skulan sudi memperhatikanpengumuman ini dan mulai STAND-BY pada hari jang telah dite-rangkan d.iatas.

Bandung, 26 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n Pimpinan

Wk. Ketua,

Kolonel Wilujo Fuspojudo.

t

,

I-/,

5r8

Page 524: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PE,NGUMUMANPIItrINAN MAIHELISI PENMI]$IAWABATAN RAKJAT

SffiEI\lltARA No. 14lI/MPBS/1ffi).

Diumumkan kepada para Anggota MPRS, bahwa pqd? hariSelasa tanggal 29 Nbpembbr 1960 a;am 10.00 pimp,inan MPRS telahmenbrima delegasi dari Pusat Koperasi Bandung Kota.

Delegasi tersebut atas nama Rakjat Umum Geralran Koperasipada tanggal 27 Nopember 1960 di Bandung, -menj-amg$kanfengharapli dan terima kasih setinggt-tinggrnja kgqada MPRSsebagaimana tertjantum pada lampiran pengumuman ini.

Diharap agar para Anggota MPRS memakluminja.

Bandung, 30 Nopember 1960.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementaraa/n Pimpinan

Wk. Ketua,

Kolonel Wilojo Puspojudo.

6?A

Page 525: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PEANJATAANBAPAT U1ITUM CEBAKAN KOPEBASI DI BAI\TDUNG.

-^^^R?ptt IJ*uq Gerakan Koperasi dilangsungka,n tanggar 27/LL-1960. di Geduns_ Jai'?q?n pusat- Kebudajaai ea"naung jalr"g dihadiripenuh sesak oleh wakil-wakil Gerakan Iioperasi dan "nat5it u-,r*.

Mengingat: landasan idiil Koperasi adalah:a. Pantjasilab. U.U.D. 1945 pasat 83c. Manifesto Politik Republik Ind.onesia.

Mendengar:1." MPRS telah memutuskan menetapkan Ketetapan memperkuat

Manifesto Politik.Republik- rndondsia serta perperintjianinSa se-lrgri garis-g_aris- besar daripada Haluan Negara.

2. Perretapan MPRS tersebut -telah diterima "dengan r.esmi oleh

P.J.M. Presiden/Panglima Tertinggi/pemimpin -Besar RevolusiIndonesia.

Memutuskan:Menjampur_t q-lgtg\argaan serta rasa terima kasih setinggi-

tingginja kepadq, MPRS j-ars telah menjelesaikan salah satu tugasbesar dengan seksama dalam waktu j"ttg tjepat.

L

1.2.DrJ.

4.5.6.

KetuaWakil KetuaSekretarisBendahariKomisaris IKomisaris II

Ba^ndung, 27 Nopember 1960.A.n. Rapat Umum Gerakan Koperasi

tsb. diatas

Pusat Koperasi Bandung Kota (P.K.B.K.).

PADMAWINATA.ENDANG SUWANDA.A.M. AKIEL.E. ACHMAD.R. BASUKI.O. WIRIATMADJA.

525

Page 526: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENGUMUMANPNNPTSAN MADJDLIS PEB**'O*O*ATAN BAKJAN

, SEMENTABA No. 15IMPBS/I/1900. .

Diumumkan kepada sekalian Anggota MPRS jang terhonnat,bahwa:1. Mengulangi Pengumuman ?impinan Madjelis Permusjawaratan

Rakjat Sementara No. 10/I/MPRS7'60, kepada sekalian Anggota, MPRS dimint'a dengan sangat untukdapatmem-batasi diri dan tidak mengadakan pernjataan-pernjataan ataustatement-statement kepada umum (pers, radio dan sebagainj'a)mengenai materi permusjawaratan MPRS atau sikap ja,ng akankita ambil terhadap materi tersebut sebelum semua-semuanjamendjadi masak-matang sebagai keputusan MPRS, agar kitasekalian bersama-sama tetap dapat memelihara suasana baik dansemangat kerdja-sama dalam kekeluargaan jang sampai kinisenantiasa menghiasi usaha penunaian tugas kita bersama.

2. Kepada urnurn djuga dimrinta loantuannja untuk senantiasa hr-tindak dalam rangka dan semangat seperti terurai diatas agafMPRS dapat menunaikan tugasnja dengan lantjar seperti telahkita alami sampai sekarang.

Hendaknja pengumuman ini mendapat penuh perhatian darisekalian pilak_ jang bersangkuta,n, demi penjelesaian tugas kitabersama terhadap Bangsa dan Negara.

Bandung, 2 Desember 1960.

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fnd.onesia.

Pd. Ketua,

CHAIRUL SALEH.

526

Page 527: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PENGUMUMANPIMPINAI\T MADJELISI PDBMUSJAWARATAI\I BAIftIAT

SEMENTARA No. 1GII/MPAS/1960.

Diumumkan kepada sekalian Anggota MpRS jang terhormat,bahwa.Raplt_P_leno MPRS sesuai dengan'rentjana oin itjara rapat-rapat jang telah diumumkan, akan tetap dilangsungkan pada hbri:

S a p tu, tanggal SDesember 1960.dimulai djam: 09.00.

_ l{endql.rj* pengumuman ini mendapat penuh perhatian darisekalian pihak jang bersangkutan.

Ba^ndung, 2 Desember 19G0.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

"TT"l'fiHI'"Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

527

Page 528: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PSNG.UMUMANPIMPINAN MADJELIS PDBTIUSJAWABATAI\I BAKJAI

SEMDNTABA

No..16/SUP/MPBS l'60.

. Berhubung d.engan berachirnja masa Sidang Perta,41 WFS'maha kepada para Anggota MPRS jang telah memindjam buku-buku/madjalali-madjalah aari SuU-bagian Perpustakaan dan DokumentasiSekertariat MPRS selama masa sidang ini, diharapkan dengan hor-ruat, agar mengembalikan buku-buku/madjalah-madjalah iang dipin-djamnja kepada Sub-bagian tersebut, selambat-lambatnja pada tang-gal7 Desember 1960.

Atas bantuan jang berharga itu kami utjapkan banjak terimakasih.

Ba^ndung, 6 Desember 1960.

Madjelis Permusjawarata.n Rahjat SementaraRepublik fndonesia

a.n. Pimpinan Sekertaris,

Mr. Sumarsono Pringgodircdio.

528

Page 529: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

usul,-usul,/saBAN-saBAlv KoMIslI-KoMIsil.

I. Pelapor Komisi A: Kol. Abu Jazid Bustomi.Beliau membatjakan laporan Komisi A: Tugas Komisi A ielah

menindjau paragrap: 391, 393, 394, 395, 398, 400, 402, 480, 489, 492daripada Konsep peng-incorporasian Lampiran A Ketetapan MPRSNo. II kedalam buku ke-I djilid III dari Pola Pembangunan NasionalSemesta sebagaimana telah dibuat oleh Sekertariat.

Dengan kata mufakat, musjawarah mengambil keputusan,batrwa pada umumnja dapat menjetudjui Konsep tersebut dengantjatatan-tj atatzn sebagai berikut :

1. Paragrap 391 dan 393 dapat diterima tanpa penrbahan.2. a. Paragrap 394 Kata ,,Dewan Perantjang Agung" pada a.l. di-

rubah mendjadi: ,,Dewan Pertimbangan Agung".Huruf-humf a, b, c dan sebagainja pada paragrap 394 jangberasal dari Lampiran A ditanrh didalam kumng, hinggamendjadi (a), (b), dst. agar sesuai dengan Rantjangan De-pemas.Paragrap 394 b. No. 1 (c) kalimat ,,menurut pasal 2 It[rD"diganti d.engan ,,menur'trt pasal 3 tfUD"Paragrap 394 b. No. 2. a. kalimat ,,menunrt pasal 11 ajat 2tftJD" diganti dengan ,,menurut pasal 16 ajat 2 LftID".

3. a. Paragrap 395 c. jang berbunji:c. Organisasi Pemerintah Daeratr.

1. Sifat-sifat dan sjarat-sjarat jang hanrs dimiliki olehPemerintah Daerah :

a. stabil -

b. mentjerminkan kehendak Rakjatc. revolusioner

diganti mendjadi :

1. Agar terdjamin sifat-sifat dan sjarat-sjarat Pemerin-tahan jang stabil, wibawa, mentjerminkan kehendakRakjat dan revolusioner, perlu diadakan retooling ba-dan-badan eksekutif, dan legislatif dari atas sa,nrpaikebawah sesuai dengan djiwa dan semangat ,,Djalan-nja Revolusi Kita".

2. Sifat d.an sjarat-sjarat jang harus dimiliki oleh peme-rintah Daerah :

(a) stabil dan berkewibawaan(b) mentjerminkan kehendak Rahjat(c) revolusioner(d) gotong-roiong.

b. No. 2. Alat-alat kelengkapan Daerah, rnendjadi No. 3.

529

b.

c.

238/8 (34)

Page 530: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

4. Paragrap 400 huruf i tentang PENGERTIAN (AZAS DAN DA-SAR-DASAR BEKERDJA) KOPERASI INDONESIA pada hu-nrf (e) terdapat pengetikan dua kali. Karena itu sebuah dimati-kan.

5. Paragrap 4o2 a. jang semula hanja terdiri atas 1 dan 2 mendjadi:L s/d 4 sebagai berikut :

a. 1. ...... tetap sarna.2. Didalam usaha-usaha kearatr homogeniteit, supaja diper-

hatikan kenjataan-kenjataan jang hidup di Indonesia.(Keterangan: Kata ,,diadakan" diganti dengan ,,dida-lam").Kata ,,ditetapkan azas-azas pembinaan hukum Nasional",dihapuskan.

3. Supaja azas-azas pembinaan hukum Nasional itu sesuaidengan haluan negara dan berlandaskan pada hukum adatja,ng tidak menghambat perkembangan masjarakat adildan makmur.

4. Ditetapkan azas-azas pembinaan hukum nasional :

(a) dalam hukum privat.(b) dalam hukum kriminil.(c) dalam hukum publik.(d) mengenai susunan dan djalannja peradilan supaja

susunan pengadilan merupakan suatu college dan per-adilan berprinsip tjepat, tepat dan murah.

6. Paragrap 402 e. tentang tambahan dari Lampiran A jang ber-bunji:,,Perundang-undangan mengenai kependjaraan, djaminansosial dan lain-lain pemndang-undangan jang menunrt djiwaAmanat Pembangunan Presiden perlu diadakan", diberi No. 20sehingga nomor urut paragrap 402 e. ini mendjadi 1 s/d. 20.

7. Paragrap 480 dan 489 dapat diterima.

8. Perkataan-perkataan ,,Tambahan dari Lampiran A" supaja di-ganti dengan ,,Penjempunraan menurut Lampiran A".

SARAN-SARAN :

Kepada Pimpinan MPRS, Komisi A BPP-MPRS menga.djukansa,ran :

1. Hendaknja didalam pentjetakan buku hasil daripada peng-incor-porasian nanti, amandemen-amandemen dari Lampiran A Kete-tapan MPRS No. II ditjetak dengan hunrf jang lebih tebal ataudengan tjara lain, sehingga tampak lebih menondjol dan djelasperbedaannja dengan Rantjangan Pola dari Depernas.

2. Saran dan harapan sebagaimana termuat didalam Lampiran Bdan C Ketetapan MPRS No. II, untuk mempermudah pembatJa,terutama para pelaksana, hendaknja ditjetak pada kertas ber-warna dan disisipkan didalam halaman pada paragralFparagrapjang bersangkutan.

530

Page 531: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

I

II. Pelapor Komisi B: Kol. Djuhartono.Beliau membatj,akan laporan Komisi B:

. - _ sidang_ Komisi B - BPP-MPRS tanggal 16 Nopember 1g62 se-

telah meneliti \ons_e_p naskah peng-incorpo-rasian Lampiran A Kete-Ppqt ryPRS No. JIIMPRS/1960 dalam buku ,,pola FembangunanNasional semesta", Buku Kesatu Djilid r, rr dan flr bidang-: Ke-uangan Pembiajaan serta Turisme :

(1) -B_erpendapa! bahwa pokok-pokok amandemen jang ter-

ljqntum latam Lampiran A Ketetapan unns No. rrlMpRs-1tooo,pidatgql Distribusi dan Perhubungar mengenai rurisme, nomor 4,dan bidang Kguangan dan Pembiajaan nomor l, Z, B dan 4, telah$gngan bqik di-incorporasikan kedalam buku ,,pola pembangunanNasional Semesta", buku kesatu djilid rrr pada halaman-haliman:598, 620, 624 dan 627, dengan tjatatan, bahwa :

a. Amandemen nomor 1 dan 2 Bidang Keuangan dan pembiajaanhams ditjantumkan dalam alinea-alinea teisendiri.

b. Dalam amandemen nomor 3 Bidang Keuangan dan pembiajaanqub c perlu diperbaiki kesalahan tik pada perkataan terathirjang sehamsnja berbunji: dibatasi.(2) Komisi berpendapat bahwa dalam naskah tersebut ter-

dapat kedjanggalan-kedjanggalan mengenai redaksi amandemen-amandemen Lampiran A, akan tetapi merasa tidak berkompetenuntuk merobahnja.

(3) Dalam pada-itu didalam Komisi terdapat pikiran-pikirantenta_ng bagaimana kedudukan Lampiran B dan e aatbm hubungan-nja dengan peng-incorporasian Lampiran A.(4) Didalam_ Komisi djuga terdapat pikiran-pikira"n tentangk_edudukan /+ \? buku/naskah jang akan diterbitkan oleh pimpinaiMPRS dari hasil peng-incorporasian Lampiran A tersebut.(5) Komisi berpendapat bahwa hakekat daripada amand.emenlonpr 2 Bidang__Keuangan dan Pembiajaan, adatah merevisi projekB. Karena itu Komisi mengusulkan kepada pimpinan MpRs unfutrTgmagjukan kepada P_residen/Mandataris, agar hal tersebut dapatdidjadikan salah gtu.pgha_n jang mendapat perhatian d.alam (p"o-gress-report

. Presiden/Mandataris dalam Sidang pleno MPRS jnt g

akan datang).

III. Pelapor Komisi C: Samsir.Beliau membatjakan laporan Komisi C:

r. Komisi c - BIL-yl&s iang telah menjetenggarakan Rapat-nja di Gedung_MPRS Bandung pada trari oium'at tanggai reNopembey 796L, iqlg {iryutai iari djam 20.00 sampai -aingan23.00 malam dihadiri oleh tiga angg-otanja dengan-dasar ilfu-fjayaralr dan mufakat telah dapat mengamb-ir kesimpulan-kesimpulan dalam melaksanakan tugas membahas lionseppeng-ineorporasian Ketetapan MpRS- No. 1111960 kedalariPola Pembangunan _Nasional semesta jang terdapat dalam

' Buku kesatu Djilid I, I dan III.

531

Page 532: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

;sesuai dengan_ pendjelasan Pimpinan maka dasar daripadaqembahasan Komisi c Bpp-MpRS berpa^ngkal kepadaAmanat Pembangunan Presiden pada tanggat 28 Agustus tgrgbaik jang diutjapkan maupun jang tertullJ.Pedoman selandj_utnja sebagai landasan kerdja dalam pemba-hasan diambil dari lampira^n A, serta menurut ketttapanMPRS No. IV1960 Bab III pasat 9 ajat B.Dalam membahas $gnsep peng-incorlorasian selain memper-hatikan tehnis administralif, diperhatikan djuga tehnis Reriak-sionil.

II. Hasil Rapat Komisi c - Bpp-MpRS adalah sebagai berikut :

1. semua Lampiran A jang dari bidang Komisi c terah masuk.2. Pembetulen : Penempata^n Lampiran A diadakan tanpa

merubah isi. sebagai tjontoh dapat dikemukakan disini se-bagai berikut :

,,Supaja Rehabilitasi penderita tjatjad, Lembaga SosialDesa dan pemasjarakatan Suku-suku terasing ditjantum-kan dalam Garis Besar Rentjana Pembangunan $ 239, djilidIII" ini dipindahkan ke PoIa Projek $ 279.

3. Penjuqunan nomor urut jang tidak menrbah isi. Sebagaitjontoh dapat dikemukakan disini sebagai berikut :

Halaman 472 dan Buku ke-I Djilid III dimulai dari nomor4 diunrt gebagai berikut: a, b, c, d, e, f, g, (konsep Seker-tariat) oleh Komisi C ditambah tanda huruf baru padatiap-tiap alinea mulai dari huruf G dst.-dst. tjontoh: ,,pe-njaluran hasil produksi hasil bumi dsb.-dsb.

-diberi tanda

huruf h.Djadi sistimatik penjusunan banr mendjadi a, b, c, d, e, f,g, h, i, j, k, l, il, n, o, p, q, r.

4. Supajaistilah- anah kalimat,,Depernas b e rp e n da -p a t" dihapus.

5. Menjempurnakan kalimat tanpa merubah isi. Sebagai tjon-toh dapat disebutkan sebagai berikut:Halaman 463 dari Buku ke-I Djilid III, $

adil dan makmur.Isi $ 381 supaja disesuaikan dengan S

Sosialis Indonesia).Djadi mulai isi $ 381 dst.-dst. - dihapuskan sadja.

6. Lampiran B dan C Komisi menjetudjui pendapat Pimpinandan memenuhi Ketetapan MPRS No. II.

IU. 1. Mengandjurkan kepada Pimpinan agar supaja memuatA-rnanat Presiden baik jang tertulis maupun lisan padabuku-buku Ketetapan MPRS jang akan diterbitkan.' 2. Mengandjurkan kepada Pimpinan kiranja setelatr Ketetap-an MPRS edisi baru diterbitkan dan diedarkan, buku Ran-tjangan Dasar Undang-undang Pembangunan Semesta Be-rentjana sebaiknja ditarik dari Peredaran.

532

*^-

381 Pengertian

47 (Masjarakat

?

Page 533: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

5j\,

3. Menjambut baik kebidjalsanaan Pimpinan MPRS mengikutsertakan BPP membahas peng-incorporasian.

Demikianlah kesimpulan-kesimpulan dan keputusan-keputusanRapat Komisi C - BPP-MPRS.

IV. Pelapor Komisi D: Drs. Frans Seda.

Beliau membatjakan laporan Komisi D:

KESIMPULAN UMUM :

Djadi dapat diambil kesimpulan umum sebagai berikut :

1. Dalam incorporasi ini dipakai istilah diubah/ditambah dariLampiran A, halaman, paragrap dan No. sekian.

2. Lampiran B da^n C dimasukkan kedalam Buku I Djifid m.3. Menambah kata jang sifatnja redaksionil pada paragrap 507,

bab Gerakan Koperasi.'' 4. Sistim mentjetaknja, supaja Sekertariat lebih teliti dan edjaan

tetap seragam.5. Dalam perubahan/penambahan tidatr dipakai acgulade dengan

pembedaan cursief atau hunrf vet.

Ketua: Menjatakan terimakasih atas laporan-laporan jang di-sampaikan oleh Pelapor masing-masing Komisi. Beliau menjatakanada 3 hal jang perlu diperhatikan setelah mendengarkan hasil la-poran masing-masing Komisi, jaitu :

1. Komisi jang menjetudjui konsep peng-incorporasian.2. Komisi jang mengadakan perubahan penempatannja.3. Komisi jang mengadakan penrbahan redaksinja.

Mengingat bahwa wewenang untuk membah maksud daripadaKetetapan MPRS ada pada Pimpinan MPRS, maka hasil pembahasanpeng-incorporasian dari masing-masing Komisi, seperti dilaporkanoleh masing-masing Pelapor, oleh Ketua akan disampaikan kepadaPimPinan MPRS.

g)

533

Page 534: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

!f,

INSTRUKSI-KERDJA

No. 1/Sek/MPBS/196I-.

Dengan mengingat Keputusan Pimpinan MPRS No. 3, 4, 7, 8 dan9/MPRS 1t967, drrnstruksikan kepada segenap p,etugas SekertariatMPRS, bahwa untur< mendjaga ketertiban kerdja-lembur dan kebe-resan dalam pembajarannja, supaja diperhatikan pokok-pokok tata-kerdja sebagai berikut:

1. Semua kerdja-Iembur harus didasarkan pada suatu Surat Perin-tah Lembur dari Kepala Biro/Urusan jang bersangkutan.

2. Surat-perintah-lembur tersebut dibuat dalam rangkap 2 (dua),d.engan maksud: 1 (satu) lembar untuk administrasi KepalaSiro lJnrsan, dan 1 (satu) lembar harus diserahkan kepada BiroIJfurusan Keanggotaan/Kepegawaian.

3. Dalam $urat perintah lembur harus ditjantumkan:a. matjam/djenis pekerdjaan jang harus dikerdjakanldilembur,b. waktu/djam untuk melembur.

4. Kerdja lembur jang didjalankan di Djakarta dan diluar Bandungharus diberikan bersama-sama dengan Surat perintah kedjanjakepada Urusan Keanggotaan/Kepegawaian setelah selesai mela-kukan tugas tersebut.

5. Setiap hari sesudatr melaksanakan/mendjalankan tugasnja jangdilembur, harus melaporkan diri kepada Kepala Biro/Urusanmengenai hasil-pekerdjaannja.

Daftar Perintah Lembur dan Daftar Pernintaan Uang Lemburharus diselesaikan setiap bulannja oleh pegawai jang bersang-kutan dari tiap-tiap Biro/Untsannja masing-masing dan disam-paikan kepada Biro ll/Urusa^n Keanggotaan/Kepegawaiand.engan ketentuannja selambat-lambatnja tanggal 10 dari tiap-tiap bula,n.

Setelah diperiksa dan ditetapkan sah oleh Biro IlflJnrsan Ke-anggotaa"n/Kepegawaian, Uang Lembur banr dapat dibajarka^npada tanggal 15 dari tiap-tiap bulan.

Daftar Uang Lembur hanja dibuat da^n disahkan berdasarkanSurat Perintah Lembur seperti tersebut diatas.

9. Instruksi ini berlaku, baikMPRS di Bandung maupunkarta, dan mempunjai dajal Maret 1961.

Kepada Kepala BiroflJrus&r.urusar diperintahkan untuk meng-adakan pengawasan dan penelitian sebaik-baiknja, agar instruksi inididjalankan setertib-tertibnja.

534

+

6.

t.

8.

untuk Ka,ntor Pusat Sekertariatuntuk Kantor Penghubung di Dja-kekuatan terhitung mulai tanggal

'2n/

-4/.

Page 535: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$Kgpada Kepala Biro rrflJmsan Keanggotaanfibpegamaian dipe-

rintahkan untuk setiap kali meneliti dengan seksama, apalah Daftar. Permintaan Uang Lembur sungguh sesuai dengan ketentuan-ketentu-

an dalam instnrfsi ini. ee- ' '- '

Bandung, 28 Pebmari 1g61.

Pimpfuran

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pd. Ketua,u.b.

Pds. Sekertaris,

MT. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

J

-s''

.<-

535

Page 536: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBU rSI.KEBDJANo. 2/Sek/MPnS/tgGL.

-i

, Den_g_an mengiagatlepada Keputusan pimpinan MpRs No. B dan4 serta No. _7,. 8;_g/[{pRV1g61, d-engan ini di}ermaklumkan bahwapada_tanggal lS Maret 1go1 oleh piripinan Mp'RS telah diterima:9 5 (lima) buah mobil Opel Kapitari 1961.b. 4 (empat) buah mobil Zyphii 19b9.

I. PENGGUNAAN MOBIL.

1. Empat buah mobil opel Kapitan 1961 telah diserahkan dan dite-rima baik oleh ke-empat waro MPRS pada tanggar 18 Maret1961.

2, Ftf 9pgt-Kapitan_1961, jang dipemntukkan bagi pd. KetuaMPRS,- oleh beliau diserahlian-kepada pds. sekertiris untuk di-bawa dan dipergunakannja di Bandung, dengan tjatatan batrwakemudian mobil tersebut dapat dipeluntuklian bigi SekertarisDlendelal MPRS. Pada waktu-waktu Jang Mdd pd. KetuaMPRS datang di Bandung d.e4gan tidak meribawa mobil sendirinTopil opel_Kapitan tersebut dlperuntukkan bagi Jang Mulia pd.Ketua sendiri.

3. satu mobil ?ggnv_1959, dengan persetudjuan dan pengetahuanpribadi 4"ti $ppalqDjawatan perdjatanan pusat,-telih dipin-{i"q ole! Kabinet Perdana Menteri

-di Djakarta dalam prifiadi

Saudara R. Sateh Padmasodhana.4. satu mobil le_p\u_r pqg diserahkan kepada Kantor penghubung

sekertariat_M|RE _di_Djakarta daram friuaai pds. pimplnan Balgran Tata-Usaha MPRS.

5. Dua buah *9bll zephyr 1g!g dibawa ke Bandung untuk dipergu-nalran bagi Sekertariat MPRS di Bandrurg.

II. TATA.PENGGUNAANMOBIL.

6. Diinstruhsikan,_ batrwa mobil opel Kapitan 1961 akan dipemn-tukkarr meltlfu lagi Jang Muliald. K6tua dan seke*arijDjen-deral MPRS, sernentara sekertaris Djenderal MPRS belumdiangkat, mobil tersebut akan dipergunalkan oleh pds. sekerta-ris ilIPRS.

7. Mobil zephly !959 dengan No. B 8190 dipergunakan oleh pds"Sekertaris MPRS.

8. Mobil .zephyy fqSg l-alnnja dipergunakan oteh para pendjabatsekertariat MPRS di Bandung d--engan mengirigat ketentuan,bafuJa _pada dasarnja mobil-nfrbil dlnas sedai Ii'*J" diizinkanturtnk digunalran oleh para Kepala Bagia^n (Birro). -

536

=1

i

{

rPIi

-

Page 537: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9.I

I

I

It

Sementara Sekertariat MPRS belum menerima kendaraan lain,untuk sementara waktu dan melulu untuk keperluan dinas mobilZephyr 1959 boleh dipergunakan oleh:Pds. Pemimpin Urusan Keuanga^n;Pds. Pemimpin Urusan KeanggotaanlKepegawaian, danPds. Pemimpin Perlengkapan.

III. PERAWATAN DAN PEMELIHARAAI{Semua mobil-mobil dinas MPRS harus diberi tanda humf MPRpada sudut-katja-muka dan katja-belakang, sesuai dengan ke-tentuan-ketentuan dari Djawatan Perdjalanan.Berhubung para Anggota Pimpinan MPRS mempunjai keduduk-an Menteri anggota Kabinet Inti, mobil-mobil beliau hanja akanmenggunakan tanda huruf MPR tersebut, apabila beliau-beliauitu menghendakinja.Mobil-mobil dinas MPRS lainnja, ketjuali tanda hunrf MPR ha-rust diberi tanda segi-tiga-merah, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Djawatan Perdjalanan.Kepada petugas Umsan PerlengkaparfKendaraan diinstruksi-kan untuk mengatur tata-usaha m'obil-mobil MPRS dengan pi-hak Djawatan Perdjala"nan, d.engan mengingat tempat-keduduk-an MPRS dan Sekertariatnja termaktub dalam Kep. Pres.No. 22 I 1961, guna menjelenggarakan administrasi pemeliharaandan perawatannj,a.Dalam mengatur tata-usaha kendaraan, supaja diselenggarakanpembukuan dan pentjatatan tentang segala hal-ichwal berkena-an dengan tiap-tiap kendaraan MPRS, hingga masing-masingkendaraan tersebut mempunjai dossier-nja sendiri-sendiri.Supaja diusahakan dan ditetapkan setjara pasti bersama-s€ilnadengan Djawatan/Kantor Perdjalanan tentang bengkel guna ke-perluan perawatan dan perbaikan kendaraan-kendaraan MPRS,sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Djawatan Perdjalanan.Kepada petugas Urusan Perlengkap anlKendaraan diinstruksikanuntuk mengatur dan menjelenggarakan bersama-sama denganpetugas Pool, pemakaian bahan-bahan bakar dan keperluan-ke-perluan lain bagi mobil-mobil dinas MPRS, jang dengan tertibh?* diselenggarakan oleh para supir dan pembantu-pembantu-nJa.Penggunaa^n mobil dan pemakaian bahan-bahan keperluannjasupaja ditjatat dengan pasti dalam sebuah buku, jang selaluterdapat dalam mobil masing-masing, dalam mana hams ditulisdengan djelas segala inventaris jang diikutkan kepada tiap-tiapmobil.Kepada petugas Tata-Usaha dan Pemimpin Perlengkapan/Ken.daraan diinstmksikan supaja mengatur dengan tertib keadaanPool, dinas pendjagaan supir, pemeliharaan dan perawatan ken-daraan serta penggunaan mobil-mobil dinas sesuai dengan per-aturan-peraturan jang berlaku dan ketentuan-ketentuan tersebutdiatas.

I

10.

11.

L2,

13.

14.

l_5.

16.

t7.

18.

:!t

a

l

l

537

Page 538: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Demi ketertiban dalam segala urusan, terutama dalam bidangpenggunaan mobil, supaja diadakan Surat Permintaan dan IzinPenggunaannja oleh Pemimpin Urusan Perlengkapan/Kendara-an.Soal ketertiban dan keberesan dalam pemeliharaan serta pera-watan mobil, pula pelajanan dan tata-kesopanan dalam menge-mudikan mobil, menojadi dasar pokok penilaian daripada ketja-kapan dan keradjinan para pengemudi serta pembantu-pemban-tunja, jang setiap 3 (tiga) bulan harus dilaporkan olehlemimpin Urusan PerlengkapanlKendaraan kepada PimpinanSekertariat MPRS dengan melalui Pemimpin Tafa-Usaha. -

IV. KETERTIBAN DI POOL.

Kepada Pemimpin Pool diinstruksikan agar mengatur dan me-qjeleng:galakan tata-kerdja serta tata-giliran tiap-liap pengemu-di jang'ada didalam lingkungannja.Pada dasarnja tiap-tiap pengemudi menerima tugas dan ber-tanggung-djawab atas sebuatr mobil dinas, jang diserahkankepadanja smuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut diatas.Kgpada Pemimpin Pool diinstruksikan untuk setiap kali meng-adakan pemeriksaan dan penelitian tentang keadaari mobil-moblildinas menumt peraturan-peratura,n jang-berlaku dan ketentu-tuan-ketentuan -dalam Insfruksi irni.

I(.ntA*ja dipertanggung-djawabkan tentang keberesan pela-janan dan penggunaan mobil-mobit dinas serta pemeliharaandan perawatannja setjara menj,eluruh.Dalam -langka pemelihara.art dan pengawasan dalam penggunaanmobll dinas,- supaja dipool dibikin peti kuntji-kuntji mobil untukmenjimpan kuntji-kuntji qrobil serta segala-surat-surat keperlu-annja pada waktu-waktu diluar djam dinas Kantor.pupilpendj?Sa bertanggungdjawab atas keberesan peti kuntji-\t"tii- tersebut, dan sebagai akibatnja langsung bertanggung-djawab pula atas keselamatan dan keberesan mobil-motit -aina"jang berada dipool.sgtiap kali $lakukan pergantian pendjagaan, harus diadaka^nljatalan_ timbang-terima_dalam Buku Haiian pendjagaan, jangberada didalam tangqp Pemimpin pool. untuk-meriataga t6ter1tiban,.dilarang-ke11s bagi orang-orang jang tidak ueit<6penting-an untuk berada dipool atau Kantornja, terutama pada^ matairhari!

V. KETENTUAN PENIITUP.Diharap agar semua petugas-petugas Sekertariat MPRS mem-perhatikan dan menta'ati Instmksi ini denga"n setepat-tepatnja.Tidak seorangpun dari pegawai Sekertariat MPRS diperbolehkanmengemudikan sendiri mobil-dinas, tanpa izin pasti dari Pimpin-an Sekertariat MPRS.Para pengemudi dilarang dengan pasti untuk mengangkutorang/penumpang tanpa izin dari Pimpinan Sekertariat MPRS.

r

i3

19.

,,

20.

2L.

23.

25.

26.

27.

$

24.

538

Page 539: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

:tf

t

28. Penggunaan mobil dinas oleh petugas-petugas Sekertariat MPRSdiluar pendjabat-pendjabat jang disebutkan dengan pasti dalan'Instruksi ini tarnpa dilengkapi dengan surat-surat keteranganseperti dimaksud dalam No. 18 diatas, akan diambil tindakanadministratip oleh Pimpinan Sekedariat MPRS sendiri dan se-tjara kepolisian oleh alat-alat Negara.a. Supaja Instmksi ini diketahui oleh segenap PendjabatJPe-

tugas Sekertariat MPRS, menginstruksikan kepada petugasPds. Pemimpin/Petugas Bagran Tata-Usaha untuk menjiar-kannja seluas-luasnja dan menempelka^n diruang-kerdja Pe-mimpin Urusan PerlengkapanfKendaraan, di Pool dan ditem-pat-tbmpat lain jang dipandang perlu.

b. Sebagai perlengkapan tiap-tiap mobil dinas MPRS, Instmksiini senantiasa harus diikutka^n pada buku-tjatatan jang ber-ada dalam tiap-tiap mobil dinas MPRS.

Segala sesuatu jang belum ditetapkan dalam Instmksi ini, akandiatur lebih landjut oleh Pimpina,n Sekertariat MPRS.

29,

Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal 13 Maret 1961. Hendak-nja setiap warga Sekertariat MPRS membantu terlahsana,njainstnrksi ini dengan tertib.

Bandung, 13 Maret 1961

Pimpinan

Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik Indonesia

Pd. Ketua,u.b.

Pds. Sekertaris,

Mr. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

30.

+

!.

539

Page 540: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r

I N S T B U K S I-K E R D J A

No. 3/Sek4tlPRS/1961

tentang

rata-Kerdja sekertariat sementara dan Formasi rlaruratnja.

Guna melaksanahan Keputusan pimpinan MPRS No. B dan 4/!!PR!490r- pq{r !*lgg"l 25 pebruari 1901 jo Keputusan pimpinanNo, 7 dan 8/MPRS/1961 tertangg ar 28 pebmari ig6r dan 1 rtaret-1S1, maka telah dikeluarkan Keputuisan Pimpinan MpRS No. g/MPRS/1961 tanggal 7 Maret 1961.

untuk memberikan ketentuan-ketentuan lebih landjut dalammelaksanakan Keputusan-keputusan Pimpinan MPRS terselbut diatasdengan ini diinstruksikan sebagai berikutJ

I. UMUM.

1. Mengrngq! djumlah tenaga-tenaga perbantuan dan pegawai hari-an jalq dipekerdjakan pada sekertariat MpRS masin-ajauh darimentjukupi, maka kepada setiap petugas MPRS diinsfruksikanuntuk senantiasa bekerdja-sama setjara gotong-rojong untukmelaksanakan

_ dan mengerdjakan segala- instruksi p-impinan

MPRS dibawah pimpinan ketiga pendjabat MPRS jang &tun-9j"k o]eh_Pimpinan MPRS dengan Keputusan pimpinan MPRSNo. 9/MPRS/1961.

e,

.t

.).

4.

b.

Pengaturanlebih landjutmengenai p e m b agi a n tu g asdan pe-rperint jian pekerilj aan, it<andidjalaikansetjara berangsur-angsur oleh Pimpinan sekertariat Mpns.Berdasarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. z/MpRS/1961,!t r g g u n_g-d j ? w a b Sekertariat MpRS dalam bentuknjasementn{a dengan formasi-daruratnja ini terhitung mulai ta"e-gal 1 Pebruari I-961.

Segala.usaha dan pekerdjaan dari semua pendjabat MpRS su-paja diatur dan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan ter-maktub dalam No. 3 diatas.

setjara chusus diinstruksikan kepada semua petugas MPRSuntuk memisahlan segala u r u s a n dan t a n g g u n g -a j q w a b n j a jang mungkin pernah didjalankan-sebelum1 Pebruari 1961 dari ,,usaha dan pekerdjaan serta pertanggung-an;djlwgb Se\ertariat Sementara MPRS terhitung mulai lang-gal 1 Pebnrari 1961.

Page 541: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f,6.

7.

8.

9.

11.

'1 q'J.A.

II. PERPERINTJIAN TUGAS.Berdasarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. 9/196r, padaSekertariat Sementara MPRS terdapat tiga bagian:a. Pimpinan Sekertariat MPRSb. Pimpinan Bagian Permusjawaratanc. Pimpinan Bagran Tata-Usaha.

l4gt+t_ penundjukan Pimpinan MPRS, pimpinan sekertariatMPRS dan Pim_pinan_ _Bagian Permusjawaiatan bertempat-kedudukan di Gldgng MPR Bandung, sedang pemimpin BaSanTata-usaha MPRS bertempat-kedudukan di Djakarta deriganmenumpang untuk sementara waktu pada sekertariat DpR-GR.untuk keperluan tata-usaha dipusat sekertariat MpRS Ban-{ut g, _dibentuk suatu URUSAN TATA-USAHA jang lambat-laun akan diatur lebih landjut sesuai dengan perkembangan danpekerdjaan dikantor pusat BandungChusus untuk keperluan ketata-usahaan keuangan pusat Se-kertariat MPRS Bandung, disamping Bendaharawan MPRSjang berkedudukan di Djakarta, akan diangkat seorangpe_mbantu bendah ara wan untukkantor-pusatdi Bandung.

Untuk kelantjaran Unrsan ketata-usahaan dikantor-pusatBa^ndung, akan ditundjuk seorang ped jabat Umsan Umum.

UI. KETENTUAN-KETENfiJAN PENUTUP.Segala sesuatu jang belum ditentukan dalam Instnrksi-Kerdjairu, akan diatur lebih landjut dalam Instmksi-instnrksi KerdjaSekertariat jang akan dikeluarkan kemudian.Diinstruksikan kepada semua petugas MPRS untuk mempela-djari dan memahami semua ketentuan-ketentuarn dan instruksidari Pimpinan Sekertariat MPRS dan tata-kerdja SekertariatMPRS.

'f10

I

Ditetapkan di Bandung.Ta^nggal 15 Maret 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

!

III

54L

Page 542: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

li-l

II

INSTRUKSI-KDBDJANo. 4/Sek/MPRS/1961.

Sebagai kelandjutan dalam pengaturan Sekertariat SementaraMPRS, dalam rangka pelaksanaan Keputusan Pimpinan MPRSNo. 9/MPRS/1961, mala dengan ini dikeluarkan keterrtuan-ketentuanmengenai Gedung MPRS dan alat perlengkapan jang diperlukansebagai berikut:

L UMUM.1. Berdasarkan keputusan Presiden No.22/1961 tertanggal 16 Dja-

nuari 196+, Gedung Merdeka ditetapkan mendjadi Gedung MPR,dimana MPRS akan melakukan s i d a n g - s i d a n g - nja, danmenempatka^n S e k e r t ari a t -nja.

2. Pe.nggunaan Gedung MPR berada m e I u I u didalam we-wenarrg Pimpinan MPRS sendiri.

3. Penggunaan Gedung MPR oleh pihak lain daripada MPRS di-. putuskan oleh Pimpinan MPRS bersama-sama Pemerintah R.I.4, Unttrk keperluan penjarnbutan p a w a i dan keperluan sema-

tjamitu, kepada Pimp in an S ek ert ar iat MPRSdiberika,n wewenang untuk memutuskan suatu permohonan daripihakluar MPRS uiltukmenggunakan Serambi Mukadaripada Gedung MPR.

5. Segala ketentuan'ketentuan lain mengenai penggunaan GedungMPR beserta seluruh halamannja diputuskan oleh PimpinanMPRS sendiri.

il. ALAT PERLENGKAPAN GEDUNG MPR.

6. Untuk melengkapi alat perlengkapan GedungMPR guna memenuhi keperluan MPRS, kepada SekertarisMPRS ditugaskan untuk mengusalrakan dan mengatur segalaalat perlengkapan serta penertiban pemakaiannja sesuai denganpetundjuk-petundjuk dan instmksi Pimpinan MPRS.

7. Untuk mendapatkan alat perlengkapan seperti dimaksud padaNo. 6, kepada Pimpinan Sekertariat MPRS diinstruksikan untuksenantiasa berhubungan dengan Kabinet Menteri Pertama daninstansiinstansi Pemerintah lainnja.

8. Guna melaksanakan pergiapa,n-persiapan dan langkah-langkahdala"rn pengaturankembali ru ang a n - r u a n g a n GedungMPR beserta alat perlengkapannja, kepada Pimpinan SekertanatMPRS diinstruksikan untuk menjusun suatu rentjana tentangpembagian d.an penertiban penggunaanruangan-ruangan dalam Gedung MPR.

ilz

Page 543: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9. Kepa{a Pimpin_an sekertariat MpRS diinstmksikan untuk meng-atur Gedung_ MPR beserta ruangan-ruangannja dengan senantli-?F_a mengusahakan aga\suasana dan ikliir dalam Ge-dung MpRs.tida"k terasa terlampau kosong, dan untuk maksud terseSut hen-daknja diusahakan perhiasavl-perhiasan ala kadanrja.

10. Diinstruksikan agar semua petugas MPRS memperhatikan danmelaksanak_an_ d_engan sepenuh-penuhnja segala-instmksi pim-pinan MPRS dalam mengusahaLan dan meidjaga k e b e r -s i h a n dan k e t e r t i b a n Gedung lrpn beserta hala-mannja.

III. TAMU-TAMU DAN PENGUNDruNG-PENGUNDJUNGGEDUNG MPR.

11. B-g{aylung kefima anggota Pimpinan MpRs bertempat kediamandi Djakar$a, _\eqada, Pimpinan Bekertariat MPRS juttg senanti-asa berada di Bandung, diinstruksikan untuk menerima dann4gjroi - tamu-tamu dan pen gundjung GedungMPR selaku wahil dari Pimpinan MPRS iendiri.

12. untuk beberapa djenis tamu MPRS, oleh pimpinan MPRS sendiriakan ditentukan tjara dan tata-laksana penefimaannja.

13. {ttt"t keperluan plra tamu dan pengundjung Gedung MpR,diinstruksikan kepada Pimpinan seliertariaf upns untuk mem-bentuk suatu ,,team penerima tamu" atau SEKSI PROTOKOL

L4. untuk mentjukupi keperluaq penerimaan tamu dan pengundjungG_edung MPR dengan rsebaik-baiknja, diinstruksika.n-uniuk meng-adahan buku tamu dan membuat tjatatan tentangsemua tamu dan pengundjung Gedung MPRS dari tahun ketahun.

15. Dalam rangka pengaturan Gedung MPR dan usaha untuk mem-berikan pen€rangan/pendjelasan kepada para tamu dan pe-ngundjung Gedung MPR, kepada Pimpinan sekertariat Mphsdiinstruksikan untuk membuat b u k u p e tu n d j u k me-ngenai Gedung MPR serta riwajatnja.Agal_gltruksi ini dimaklumi dan dipahami oleh sekarian para

pelugas MPRS, menginstnrksikan kepada Pimpinan umsan umumSekertariat MPRS untuk mengumumkannja dengan seluas mungkindan senantiasa meneliti pelahsanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandung.Pada tanggal 28 Maret 1961.

Madjelis Permusjawaratan Ral<jat SementaraRepublik Indonesia.

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

il3

Page 544: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I N S T R U K S I-K E B D J A

No. 5/Sek/MPBS/t"961.

Sebagai kelandjutan dalam usaha melaksanakan KeputusanPimpinan MPRS No. 9/MPRS/1961, untuk melengkapi keperluanakan pegawar/petugas MPRS dalam rangka penjusuna,n f o r m a s id arurat daripada Sekertariat SementaraMPRS dikeluarkanketentuan-ketentuan sebagai berikut:

I. STAF TENAGA AHLI.

1. Berhubung pada f ormasi darurat SekertariatSementara MPRS belun terdapat tjukup tenaga untuk mem-berikan segala pelajanan jang diperlukan oleh Pimpinan MPRS,terutama dalaJrr bidang Permus jawaratan, makaoleh Sekertaris MPRS akan dilalcukan usaha-usaha guna m e -narik tenaga-tenaga ahli sebagai tenagap e rb antu an pada Sekertariat MPRS.

2. Tenaga-tenaga ahli jang diperbantukan pada Sekertariat MPRSitu pada dasarnja tidak dimasukkan dalam tata-formasi daruratSekertariatMPRS, melainka,ndisusun sebagai s u atu unitt e rs€n d i r i jangberada dibawah pimpinan langsung dariPimpina"n Sekertariat MPRS.

3. Unit tenaga-tenaga ahli Sekertariat MPRS disusun mendjadisuatu STAF TENAGA AHLI.

Staf Tenaga Ahli atau anggota-anggotanja setjara perseoranganmenerima setjara Iangsung da,n mengerdjakaninstruksi-instruksi dari Pimpinan Sekertaria,t MPRS sendiri, danbertanggung-djawab setjara langsung pula kepada PimpinanSekertariat MPRS.

Menunrt keperluan, Staf Tenaga Ahli dapat disusun denganmemperhatikanperperintjiiain kedalam b id a n g -b i d a ngp em b angu n an daripada KetetapanMPRS No. I dan II/' MPRS/1960.

II. TUGAS DAN TATA-I,AKSA\IA PEKERDJAAN STAF'TENAGA A}ILI.

Para anggota Staf Tenaga Ahili Sekertariat MPRS bertugasuntuk membantu Pimpinan Sekertariat MPRS dalam bidang ke-ahliannja masing-masing.'

Tugas pekerdjaan bagi para anggota Staf Tenaga Ahli dapatdiberikan, baik setjara continu maupun setjara antar waktu,bilamana tugas Sekertariat MPRS memerlukannja.

4.

5.

6.

7.

544

Page 545: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

8.

9.

10.

Segala pekerdjaan da^n hasil usaha par? ten_aga ahli SekertartetMpRS

-beriif at rahasia dandiumslangsungolehStaf Pimpinan Sekertariat MPRS sendiri.

Kepada para anggota Staf Tenaga Ahti Sekertariat MPRS di-berikanwewenanguntuk m e n g gun a k an f as ilita s -f ,a st I i t a s-MPRS atas ketrrutusan Pimpinan SekertariatMPRS.

Segala sesuatu jang belu,m diatur dalam Instruksi--Kerdja ini,samUit mengikuti perkembangan daripada bentuk dan susunan,Staf Tenaga a.nn -Sekertariat MPRS, akan diatur dan ditentu-kan lebih landjut dikemudian hari.Agar dapat dimatrlumi dan dipahami oleh__sekalian_ PeluqalMFnS, menginstnrksika^n kepada Pimpinan Umum SekertariatMPRS' untuk mengumumkannja dengan seluas mungkin dansenantiasa meneliti pelaksanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandung.Pada tanggal 14 April 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia.

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Dantrsaputro.

545

238/8 (35)

- ' - -'

Page 546: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTITUKSI-KDSDJANo. 6/Sek/MPBS/19G1.

Dengan tellh bertambahnja petugas-petugas MpRS dan gunamengatur pembinaan serta penertiban formasi- darurat sekertariat Sementara MPRS lebih landjut, dikeluarkan ketentuan-ke,!94tuan tentang p-enjusunan dan penugasan para petugasMPRS sebagai berikut:

I. ORGANISASI.

1. Berdasarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. g/MpRs/1901, di-tentukan s u sun an s ement ar a daripada sekertariatMPRS sebagai tertera pada B a g an I a mpfran daripadaInstruksi Kerdja ini.

2. Dalam mengatur organirsasi Sekertariat Sementara MPRS,dipergunakan ketentuan-ketentuan seperti termaktub dalamKeputusan Pimpinan MPRS No. 3, 4,'1, 8 dan g/MpRS/1901.

3. Dalammengorganisir Pu s at Sekertariat SementaraMFRSdi Bandung, sesuai dengan Keputusan Pimpinan MPRS No. 9/MPRS/1961, dibentuklah :

d. Pimpinan Sekertariat;b. Pimpinan Bagian Permusjawaratan;c. Pimpinan Bagian Tata Usaha.

4. Pada Pimpinan Sekertariat MPRS, jang didjalankan olehPds. Sekertaris MPRS, dibentuklah suatu STAF PEMBANTUj11rg mengandung baik unsur-unsur daripada Staf TenagaAlui maupun unsur-unsur dari staf Pemba,nlu Administrasi.

6. Bagian Permusjawaratan diperintji mendjadi:a. Unrsan Musjawarah;b. Umsan Naskah.

6. Bagian Tata-Usatra diperintji mendjadi:a- Unrsan Keanggotaan/Kepegawaian;b. Urusan Keuangan;c. Unrsan Arsip/Expedisi/Tik-Roneo;d. Urusan Perlengkapan/Kendaraan.

7. untuk memenuhi ketentuan-ketentuan termaktub dalam Kepu-tusan Prmpinau MPrrs no. 4/MPriS71g01 qioe.itukiah di rr;ar-karta. Kantor l"r-g-hobung sekertariatMpRs, janguntuk t a r-a f pertumpf,uhan s e E a r a n g belum meiner-lukan perintjrian kedalam segi-segi tugasnja denga,n lebih djauh.

546

Page 547: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

8.

9.

untuk sement ar a waktu KantorpenghubungSekertariat MPRS ditempatkan pada Sekertariat DPR--GR a"-+Jsperkenan dari Pimpinan DpR-GR.Lambat-laun akan diatur dan ditentukan lebih landjut tentanggrganisasi dan*kelengka-pan daripada Kantor eenghubun!Sekertariat MPRS di Djalarta, seligi ahan diu,sahaka-n untuEmendapatkan k an t o r -nja tersenairi.Guna mentjiapai -dqja-guna jang sebesar-besarnja, dan untukmelengkap! akan kekurangan-pefugas-petugasnja,"airan diusaha-kan tambahan tenaga-tenaga perbantuan d'ari 6ebe"apa instansilain.

IL SUSUNAN DAN PENUGASAN SEMENTARA.

Il"tyt mengatur formasi damrat dan menetapkan tugas pe-kerdjaan bagi para pegawai/petugas MpRs, ditbtapkan"p"odn-patan-penempatan_dan penugasan-penugasan sep-erti ierterapada b a g a n dalam lampiran tnstrulisi Kerdjd ini.Berhubung masih sangat kurangnja tenaga-tenaga sekertariatsementara MPRS, m,aka untuk sementari waktu- kepada bebe-Iapa orang petugas diberika! pekerdjaan-pekerd.jaan- r a n g -b r p guna dapat memenuhi- sega,la matjam din djenis pela-jan_an sesuai dengan keperluan pimpinan Mpns beseita Ba?an-badan kelengkapannja.Kepada para petugas MPRS diinstmksikan untuk senantiasab e k- e _r d j a - s a m a dalam semangat g o t o n g - r o j o n guntuk dapat menuraikan tugasnj,a sebaik dan sepen[h muirgkinl

F**g dengan petundjuk dan instruksi pimpinan MPRS, diper-ingatkan kepada setiap petugas MPRS untuk senantiasa nien-tq4i segala peraturan dan melal<sanakan segala instruksi daripihak atasan dengan setertib dan setaat mungkinpalary lingkungan sekertariat sementara MpRs, diperingatkan]<epa$a setiap petugas MPRS, untuk senantiasa mendiagakerukunan dan mengembangkan semangat kekeluargaan.Bgrlupung masih banjak adanja anggapan dan pengertian jangsalah dalam menggunakan kebebasan p ri b a d i -dan

metak--sar-r+an_ kepertjajaan Pimpinan sekertariat MpRS jang dilim-pahkan kepada

_p_11t petugas MPRS, diserukan kepada iegenappara petugas MPRS untuk senantiasa memperhatikan -b a -t a s - b atas -w€welangnjamasing-masing,-gunamenghindarisegala salah-paham dan salah tanggapan -antara sesama pe-tugas.sedjalan dengan rnstmksi Pimpinan MPRS, lambat-laun alandilakukan tindakan-tindakan penertibanglpa mengemba^ngkan kerdja-sama dan memperbesar daja-gunaSekertariat MPRS.Dalam melaksanakan lqg$ljq masing-masing, diperingatkankepada setiap petugas MPRS, bahwa ketentuin-ketlentuin dan

10.

11.

t2.

13.

L4.

15.

16.

\7.

18.

547

Page 548: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Instmhsi Pimpinan MPRS seperti termaktub dalam KeputusanPimpinan MPRS No. 3, 4,7,8 dan 9/MPRS/1961harus dilaksana-kan dengan sepenuh dan seteliti mungkin

19. Kepada para petugas MPRS diperingatkan, agar dalam segalatingkah'laku dan perbuatannja djanganlah sampai mema^hsaPimpinan Sekertariat MPRS untuk bertindak'dan menentu-kan langkah-langkah penertiban jang ta.djam.

20. Kepada setiap petugas MPRS diperingatkan, bahwa terhadappenJimpan gan dantindakan indisiplin terhadapketentuan-ketentuan clari Pimpinan Sekertariat MPRS, akamdiambil t i n d a k a n tegas.

Agar dapat dimaklumi dan dipahami oleh sekalian petugasMPRS, menginstruksikan kepada Pimpinan Urusan Umum Sekerta-riat MPRS untuk mengumumkannja dengan seluas mungkin dansena^ntiasa meneliti pelaksanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandung.Pada tanggal 25 April 1961.

Madjeils Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

548

Page 549: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I N S T R U K S I-K E B D J ANo. ?/Sek/MPRS/1961

tentangPENGATUBAN DAN PENGGUNAAN GEDUNG MPRS.

..t*'

Sebagai kelandjutan daripada Instruksi-Kerdja No. 4/Sek/MPRS/1961 tentang pengaturan Gedung MPR dan ruangan-ruangan-nja, dikeluarkan ketentuan-ketentuan lebih landjut seperti dibawahini :

I. GEDUNG.1. Untuk mengatur dan mempersiapkan Gedung MPR bagi keper-

luan musjawarah-musjawarah MPRS, perlu ditetapkan keten-tuan-ketentuan lebih landjutdalam p e n g gu n a an ruang-an-ruangan Gedung MPR

2. Untuk keperluan Ruang-Kerdja para Anggota Pimpinan MPRSdan Pimpinan Sekertariat MPRS, supaja diatur dan diperleng-kapi 6 (enam) buah Kamar-Kerdja.

3. Untuk keperluan Pd. Ketua MPRS, supaja diatur dan diperleng-kapi Ruang-Kerdja sebelah Timur dibalkon dalam Ruang SidangPleno.

4. Ruang-Kerdja sebelah Barat dibalkon supaja diatur dan diper-lengkapi untuk keperluan Ruang-Kerdja-persediaan.

5. Antara Ruang-Kerdja Pd. Ketua MPRS dan Ruang-Kerdja perse-diaan supaja diatur dan diperlengkapi suatu Ruang-Kerdjauntuk Pimpinan Sekertariat MPRS.

6. Untuk keperluan ke-empat Wakil-Ketua, supaja diatur dan di-perlengkapi 4 (empat) buah Ruangan-Kerdja diserambi-mukasebelah Barat terhitung mulai dari Kamar No. 1.

7. Berbatasan dengan Ruang-Kerdja Wakil-Ketua jang ke-4, supajadiatur dan diperlengkapi Ruang-Kerdja untuk Kepaniteraan.

8. Berbatasan dengan Ruang-Kerdja Kepaniteraan, supaja diatursuatu RUANG SIDANG.BADAN-BADAN KELENGKAPANMPRS.

9. Chusus untuk keperluan Kepaniteraan II dengan lJrusan-urusanDokumentasi/'Penelitian dan Arsip/Perpustakaan, supaja diaturdandiperlengkapisuatuRuang-Kerdja jang te rp i s ah dandapat d i t u t u p bagi umum.

10. Sementara ruangan-ruangan kerdja untuk keperluan TATA-USAH A. MPRS belum s e m u a dapat dipergunakan, makauntuk sementara waktu supaja diatur dan diperlengkapi semuaRuanga.n-ruangan-Kerdja jang terletak diserambi-belakang da-lam Gedung MPR untuk dipergunakan bagi keperluan Urusan-unsan daripada Tata-Usaha.

I1

J.

549

Page 550: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II. PERBAIKAN DAN PERUBAHAN.

Guna mendjaga k e t e r t i b a n danm an a n KENDARAAN-BERMOTOR

memadjukan k e a-MPRS, diinstruksikan

15.

11.

12.

13.

14.

16.

L7.

18.

19.

untuk membuatkan p i n t u bagidihalaman Pool MPRS.

garasi-garasi jang terletak

pntgkkeperluanpenjimpanan s ep e d,a dan kendaraan-kendaraaan lain, supajl-diatur dan-d.iperlengkapi salah saiuruangan dihalaman Pool, jang senantiasa harus aidSaga.

Ruangan-ruangan j3"g terletak diseberah rimur daripada Ruangsidang ll9ro, supajl lambatJaun diatur mendjadi 1b (sepuluhiRuang Sidang Komisi.

Ruang. sidang Komisi tersebut pada No. 18 supaja sedapatmungkin diatur dan dihias dengan menggunakan - b e n d

-a -benda kebud a j aan dari seluruhrndonesia, seraja

diusahakan nam a -n am a jangsesuai dengan lingkunl-an-lingkungan kebudajaan jang bersangkutan.Dua buah dari 10 Ruang sidang Komisi itu hendaknja diaturdan diperlengkapi dengan perhia-san-perhiasan benda liebudaja-an' jang_ dapat menggambarkan dan mewudjudkan sembojanNegqra dan Bangsa ,,BHINEKA TUNGGAL IKA" serta ,,KE-SATUAN BANGSA DAN NEGARA''.D.engSn^memperhitungkan kemungkinan akan dapat diperoreh-lia biaja chusus untuk pembangunanb a r u, supaja mulai sekarang sudah disiapkan suatu r e n-t j a n a untuk membangun kembali RUANG PERPUSTAKA-AN, ig,ng akan disatukan dengan Ruang Klinik sekarang be-serta halaman mukanja, untuk dibangunkan suatu ruang--per-pustakaan dan Ruang-Kerdja Kepaniteraan If, dengan meng-ubah bangunan sekarang mendjadi b a n g u n a n b e i-tin gk a t t 1g a, jang atapnja disedjadjarkan dengantinggi dan bentuk atap Ruang Arsip sekarang.Berhubung dengan rentjana tersebut pada No. 16, supaja di-ldakaqrentjana p e mind ah a n Ruang-Klinikda"rrRuang-Djaga-Polisi sekarang kerumah dihalaman-belakang denganmembangun kembali dan melengkapi RUANG-KERDJA-D0K-TER serta RUANG-PEMERIKSAAN dengan segala alat-kelengkapannja.

Untuk mentjapai keserasian dan keselarasan dalam segi bangun-annja, supaja a t a p dari ruangan-ruangan diserambi-bela-kang Ruang Sidang Pleno diusahakan untuk menjamakantjoriak dan tingginja.Untuk mengatur h a I a m a n - m u k a sebelah Timur,supaja diusa"hakan p a g ar -b e s i jangmengelilingiha-i3*4tt, gur-ra mentjegah dipakainja halaman tersebut sebagaidjalan umum,

ir5(i

Page 551: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.,J20. Dalam rangka rentjana n_9nqub_ahan_ruangan-ruangan dan pem-

bangunan bam, supqjl dipikirkan djuga untuk riengusahitraoalat-kelengkapan perhiasan Gedung Mpn, agar terdipat k e-lengkap an-perhias an- dokum ente-r dalam .

a rti - k e s e d j a r ah an daripadaGedung MpR.Agar_ instruksi ini dimaklum_i dan dipahami oleh segenap petu-

gas MPRS, memerintahka"n kepada pemimpin rrrusan umum- siter-tariat MPRS untuk mengumumkan Instrulisi-Kerdja ini seluas-luas-nja dan meneliti pelal<sanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandung.Pada tanggal 11 Mei 1901.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia,

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

v

d

551

Page 552: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTRUKSI.KERDJANo. 8/Sek/MPBS/1961

tentangKESDI}JAIITEBAAN PEGAWAI MPRS.

Dalamrangka p e n ga tu r a n dan p emb i n a a np e rso n al i a MPRS, dikeluarkan ketentuan-ketentuan tentangkebidjaksanaan dan penjelenggaraan USAHA KESEDJAHTERAANFAGI PEGAWAI MPRS sebagai berikut:

' L KEBIDJAKSANAAN PIMPINANSEKERTARIAT MPRS.

1. Dalammengaturdan membina personalia MPRS,ditetapkan suatu azas-kebidjaksanaan bahwa setjara Gotong-rojong kita harus mengusahakan s e p e n u h m u n g k i nKEPERLUAN-KEPERLUAN KESEDJAHTERAAN bagi parapegawai/petugas MPRS dengan mengingat akan kemungkinanserta kemampuan negara dan masjarakat kita.

2. Dalam menjelenggarakan keperluan-keperluan kesedjahteraanbagi para pegawai MPRS, hendaknja senantiasa diperhatikankeadaan, suasana dan pengaruh lingkungandimana para pegawai bekerdja dan bertempat-tinggal.

3. Usaha untuk mendapatkan bahan-bahan keperluan kesedjahte-raan bagi para pegawai, hendaknja d i r a s a k a n dand i s e I e n g g ar a k a n sebagai beban-kewadjiban darit i ap -t i a p wa rg a Sekertariat MPRS, terutama merekajang ikut duduk dalam P i m p i n a n Biro/Umsan/Seksi-seksi.

4. Dalam flr e mb agi -h agi k an segala hasil-usahakese-djahteraan, berlaku ketentuan-pasti dari Pimpinan SekertariatMPRS: n,bahwa pare pegawai jang ber.kedudukan il i b a w a hmenumt tata-urutan kepegawaian, harus selalu d i d a -hulukan !".

5. Dalam usaha dan penjelenggaraan urusan kesedjahteraan pe-gawai, berlaku ketentuan-pasti bahwa: ,rsogala perbuatan da,ntindak jang menjimpang da,ri ipstruksi Pimpinan Seker*ariatMPRS serta norm&-norma kedjudjuran, akan dikenakan tin-dakan-lnnertibandengan tegas dan tadjam olehPimpinan Sekertariat MPRS".

II. USAHA GOTONG ROJONG.

6. Untuk mengembangkan semangat dan kebiasaan Gotong-Rojongdikalangan para pegawailpetugas MPRS, diinstruksikan agar

552

Page 553: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Il'.l

.4

tsetiap pegawai/petugas MPRS berusaha sekuat tenaga untukmemb e rik an sumb an gann j a dalammengusahakankeperluan-keperluan kesedjahteraan.

Dalam lingkungan organisasi Sekertariat MPRS dibangunkansuatU,,SEKSIKESEDJAHTERAAN" dengan p e tu ga s -p e t u g a s c h u s u s, jang dibebani tanggung djawabuntukmelaksanakan keb id j aks an aan dan pro -g r a m Pimpinan Sekertariat MPRS dalam bidang kesedjah-teraan.

Setjara organisatoris, Seksi Kesedjahteraan dimasukkan dalamlingkungan tugas dan wewenang URUSAN KEANGGOTAAN/KEPEGAWAIAN dari Bagian Tata-Usaha (Biro II).Datam tata-pengorganisasiannja seperti temrai pada No. 8 di-atas, disamping para petugas para anggota Pimpinan Tata-Usaha diserahi tugas dan dibebani tanggung-djawab penuh ataspenjelenggaraan dan pengawasan usaha-usaha kesedjahteraan-

Sega,la usaha dan tata-penjelenggaraan soal-soal kesedjahter:aanberada setjara chusus dibawah b imb i n g a n dan p e n ga -w a s a n I a n g s u n g dari Pimpinan Sekertariat MPRSsendiri.Untuk memupuk sernangat Gotong-Rojong diantara para pega-waiMPRS, hendaknjadapatdibangunkan o r g an i s a s i -o rg ani s as i k ek el u ar g a a n sebagai alat-penjeleng:garaan usaha-usaha kesedjahteraan, baik dibidang MATERImaupundibidang m e nt a I s p i r it u i l.Sebagai bentuk pasti dalam organisasi kekeluargaan

_ di-

antaia para pegawai/petugas MPRS, hendaknja dibangunkartsuatu it< afan k e s a t u a n keluarga Sekertariat MPRS,jang kemudian dapat membentuk b a g_i q t - b q S i a n n j a

guna memenuhi harapan terkandung pada No. 11 diatas.

Dalam rangka memadjukan semangat Gotong-Rojong dqnmengembangkan rasa Kekeluargaan diantara para_ pegawai/petu-gas MPRS, diandjurkan kepada segenap- warga SekertariatMpnS, untukmelakukankebiasaan k u n d i un g - m en gu n -djung satu sama lain.

Kepa.da para petugas dari Urusan KEANGGOTAAN/trIq{G -

WAnN-beserta plara petugas dari Seksi KESED"IAHTERAANdan KESETIATAN diinstmksikan untuk mendjalankan kun-djungan-kundjungan kerumah _ para pegawai/petugas YP.RSg"ntrr--"ttgetatruiaan menjaksikan sendiri segala sesuatu keku-iangan dilam kerumah-tanggaan paT-a. pegawai/petugas, lgaraap-aUah mengadakan pemikiran-Pemikiran -dan merentjanak-antin-dakan-tindakan dalam menjelenggarakan usaha-uasahakesedjahteraan

15. Para petugas tersebut dalam No. 14 diatas diwadjibkan untuksetiafkalimemberikan I a p o,!3-q se t j a 1a -l a n g-su n Ikepadapimpinan SekeftariatMPRS mengenai k e ad a a n

t.

.r*

8.

9.

10.

11.

t2.

13.

14.

553

l

Page 554: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dan iklim serta tingkat-kesedjahteraan: daripadaparapegawai/petugas, dengandisertai u s u I - u s u I

h onk rit untuk mengembangkan dan memadjukanusahakesedjahteraan.

III. TATA.LAKSANA KESEDJAI{TERAANPEGAWAI MPRS.

16. Dalam taraf penjusunan dan pertumbuhan pertama daripadaSekertariat MPRS, segala usaha kesedjahteraan diselenggarakanoleh Sekertariat MPRS sendiri.

tT. Dengan makin berkembangnja ORGANISASI-KEKELUARGA-AN dari para pegawai sendiri, kesedjahteraan itu setjara ber-angsur-angsur akan dipindahkan dari tanggungdjawab Seker-tariat MPRS kepada kewadjiban dan tanggungdjawab ORGA-NISASI KEKELUARGAAN dari para pegawai sendiri, dengansenantiasa akan disediakan bantuan dari pihak SekertariatMPRS.

18. Dalam tata-penielenegaraan usaha-usaha kesedjrahteraan olehORGAMSASI KEKELUARGAAN dari para pegawai sendiri,hendaknja senantiasa ditjari dan ditjapai kerdjasama jang se-erat-eratnja dengan organisasi-organisasi dan instansi-instansikesedjahteraan lain jang ada, guna memp€rbesar hasil-hasilnja.

19. Dalam menjelenggarakan usaha-usaha kesedjahteraan, hend.ak-nja pandangan dan pemikira'n untuk mengembangkannja diarah-kan sedjauh mungkin ke d e p an dengan selalu memperhati-kan dan men"j'elenggarakan keperluan-keperluan kesedjahteraandjugabagi hari-depan.

2A. Segala sesuatu jang belum diatur dalam Instmksi-Kerdja iniakan ditetapkan lebih landjut dalam Instruksi-Kerdja ja,ng akandatang.Agar instmksi ini dimaklumi dan dipahami oleh segenap petugas

MPRS, memerintahkan kepada Pimpinan Urusan Umum untuk me-ngumumkan Instmksi-Kerdja ini seluas-luasnja dan meneliti pelak-sanaannja setertib mungkin.

Bandung, 30 April 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

3

.i

-t

:r

aZ

554

Page 555: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-tu

7.

8.r{

INSTBUI(SI-KERDJ.ANo. 9/Sek/MPRS/1901.

.!g!tqui kelandjutan daripada rnstruksi-Kerdja No. b dan 6/sek/MPRS/1961, dengan ini dikeluarkan ketintuan-ketentuanmengenai__p e n-g a !_u r a n / p e n u g a s a n para pegawai/petugas MPRS sebagai berikut: -

1' Daf tar nama dan penugasan parapegawai/petugas MPRS menurut rATA-susuw.0.N aan tltA-Fnmi-GASAN (Tour-of- duty) ke-rr, jang mulai berlaku dari tanggal zS-Djuli1961, adalah seperti t e rfamp i r.

2. Kepada semua petugas MPRS diinstruksikan untuk senantiasamemperhatikan tempat rrrusannja masing-masing dan melaksa-nakaa. tugasnja menumt rangka dan -djenis -pekerdjaannjasendiri-sendiri.

3. SjpaAa _P-endjapat-sementara (Pds.) Pemimpin masing-masingumsan diinstnrksikanuntuk mengatur p e ro r an g an danp e r al a t an dari Biro-biro/Urusannja sendiri-senAiri sesuaidengan_ketentuan-ketentuan termaktub dalam Keputusan pim-pinan MPRS No. 3, 4, 7, 8,9/MPRS/1961 dan rnstmksi-instmksiKerdja Sekertariat jang terdahulu.

4. Kepada tiap-tiap Pendjabat-sementara pimpinan urusan diin-stmksikan untuk senantiasa melengkapi dirinja dengan segalaKeputusan dan fnstruksi-instruksi dariPimpinan MPRS serta Pimpinan Sekertaris MpRS.

5. Pada waktu-waktu tertentu, para Pds. Pimpinan urusan hen-daknjamemberi pend jelasan dan penerangantentang isi dan makna dari peraturan-peraturan dan instmksi-instmksi Pimpinan MPRS serta Pimpinan sekertariat MpRSkepada para petugas-petugas jang dipertjajakan kepadanjaserajamemberikanpenerangan dan p e tu nd ju k - p-e tu n -d j u k t ekn i s sesuaidengan djenis pekerdjaan jangmen-djadi ta^nggungdjawabn ja.

6. Kepada semua petugas MPRS diinstruksikan untuk mendjagaketertiban, kerapian dan kesopanan dalamsegala tata-kerdja dikantor dan pula tata-pergaulan baik dalamwaktu dinas maupun diluar dinas.Diharap agar sekalian warga Sekertariai MPRS mentaati semuainstruksi dari atasannja dan melaksanakan tugasnja masing-masing dengan tjermat, tjepat, tepat dan tertib.Segala peraturan Kepegawaian hendaknja dipegang teguh dandilaksanakan setertib-tertibnja. Pelanggaran terhadap peratur-an-perahrran kepegawaian dan ketentuan-ketentuan ketertiban,akan diambil tindakan oleh Pimpinan Sekertariat MPRS.

t

I

tt55

Page 556: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

9. $gt" diTaklumi dan ditaati oleh setiap petugas MPRS, meng-instnrksikan kepada Pds. Pimpinan - dnrsin umum untukmengedarkan instruksi ini dan meneliti penerimaannja denganmenghamslq,n pembubuhan tanda-tangan dari setiap petugas,seb-agai bukti bahwa instruksi ini telah diketatrui dan dimeng-ertioleh setiap warga Sekertariat MPRS.

Dikeluarkan di Bandung pada tanggal 25 Djuli 1901.

s

Jangdimaksud:

PimpinanMadjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

bertanda tangan dibawah ini, akan memenuhi instruksi

No. Nama Tanda-tangan

Moedjaid

Moh. Baedhowi B.A.

R. Sumadi B.A.

Siti F atimah B.A.

Setiatirin Soepadio

Titien Gantini

d. s. b.

d.s.b.-nja

1.

2.

4.

oJ.

5.

6.

556

Page 557: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

ttn",.

lebagai kelandjutan dari rnstruksi Kerdja sekertariat MpRSNo. 9/Sek/MPRS/1961, dengan ini diumumkan sebagai berikut:1. Kepada para petugas MPRS diinstruksikan untuk memperhati-

kan dan mengikuti dengan seksama petundjuk-petundjuk dariatasannja dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalamInstruksi-Kerdja Sekertariat No. 9 tersebut diatas.

2. Semua petugas MPRS diwadjibkan untuk meneliti dan mema-hami perundang-undangan dan Peraturan-peraturan Negarajang berhubungan dengan soal-soal kepegawaian, terutama:

INSTBUKSI-KEBDJANo. 1O/Sek/MPB,S /L96r.

Undang-undang Pokok Kepegawaian No. 18 tahun 1961.Peraturan Presid.en No. 3 tahun 1961.Peraturan Pemerintah No. 200 dan 201 tahun 1961.Keputusan Pimpinan MPRS No. 3, 4, 7, I dan 9/MPRS/1961.Instruksi Kendja Sekertariat MPRS No. 1 s/d 9.

3. Kepada segenap Pds. Pimpinan lJrusan-urusan dan Seksi-seksinja diinstruksikan untuk memberikan bimbingan danpendjelasan/penerangan mengenai Perundang-und.angan danPeraturan-peraturan Negara seperti tersebut pada No. 2 diatas.Kepada Pds. Pimpinan Urusan Umum dan petugas-petugas dariUrusan Keanggotaan/Kepegawaian ditugaskan untuk memberi-kan pendjelasan tehnis tentang perundang-undangan danperaturan-peraturan Negara tersebut diatas dalam kerdjasamadengan semua Pimpinan llrusan Seksi-seksi.

4. Diinstruksikan agar didjelaskan dengan seterang-terangnja ke-pada s emu a petugasMPRS, bahwa untuk melaksanakaninstruksi Panitya Retooling Aparatur Negara pada waktu-waktutertentu dalam tubuh Sekertariat MPRS perlu diadakanp e rub ah a n - p e rub a h a n mengenai status, penugasantempat-bekerdja dari para Pegawai MPRS, jang menurut istilahtehnisnja disebut "Tour of Duty".Hal tersebut perlu dilaksanakan, karena Pegawai-pegawai jangsudah berdjasa serta menundjukkan kemampuannja dalam salahsatu tugas/fungsi, mungkin dalam tempat dan tugas lain akandapat lebih berdjasa lagi.Dalam pelaksanaan "Tour of Duty", s€mua perubahan-perubahandilakukan dengan menempatkan kepentingan Negara dan kepen-tingan MPRS lebih besar diatas kepentingan pribadi.

5. Tugas-kewadjiban tersebut pada nomor 2 dan 3 harus sudahselesai lengkap selambat-lambatnja pada tanggal 10 Agustus

I

4".

b.c.

d.e.

t

t

557

Page 558: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

J

6.

7.

8.

9.

1961. Pds. Pimpinan Urusan Umum supaja melap,orkan pelaksa.qaan tug?! tersebut kepada Sekertaris MPRS pada tanggal 11Agustus 1961.

Dalam rangka mengusahakan KESEDJAHTERAAN PEGA-WAI, hendaknja semua petugas MPRS membantu Urusan Ke-anggotaan/Kepegawaian, terutama S e k s i K e s ed j ah -t e r a a n P e g a w a i untuk mengusahakan kepdrluan-keperluan materiil dan spirituil bagi para warga SekertariatMPRS beserta keluarganja.

Bahan-bahan/fasilitas-fasilitas jang diberikan kepada paraPegawai MPRS tidak boleh diperdjual-belikan.

Pelanggaran terhadap larangan ini akan mengakibatkan tin-dakan-tindakan administratip dalambentuk p e n gh e n t i a np e m b a g i a n selama 1 (satu) tahun.

Pelanggaran terhadap larangan ini untuk keduakalinja menga-kibatkan tindakan-pidana administratip kepegawaian jang lebihtadjam lagi.

Dalam rangka penjelenggaraan usaha-usaha kesedjahteraanPegawai, diandjurkan agar dari kalangan para Pegawai MPRSsendiri lahir usaha-usaha guna memenuhi kepentingan hidupkepegawaian dalam ikatan'kekeluargaan, seperti usaha-usahadalam bidang keolahragaan, kesenian, kursus-kursus, perkoope-rasian, tabungan dan usaha-usaha sosial lainnja menurutkeperluan.

Diandjurkan kepada semua petugas MPRS untuk mempererathubungan antara satu dan lainnja dengan mengembangkanusaha KUNDJUNG-MENGUNDJUNG guna saling-mengenaldengan lebih erat.

Semua pegawai MPRS diperingatkan akan ketentuan-ketentuanpasti dalam pengaturan dan penertiban kerdja-lembur menunrtketentuan-ketentuan dalam Instruksi Kerdja No. 1/Sek/MPRS/1961.

Dalam bidang pengaturan ketertiban dan kebersihan kantor dantempat-kerdja masing-masing, setiap petugas MPRS diwadjibkanuntuk melaksanakan dan membantu usaha kebersihan dan ke-indahan Gedung MPRs/Ruang-kerdja masing-masing.

Dalam rangka usaha tersebut diatas, masing-masing petugasMPRS dipertanggungdjawabkan atas kebersihan dan kerapihandari tempat-kerdjanja sendiri-sendiri.

Dalam ra^ngka usaha untuk mendjaga dan mengusahakan keber-'sihan kantor, masing-masing petugas MPRS senantiasa diperi-ngatkan akan keharusannja untuk selalu dengan tertib, bersihdan teratur mempergunakan W.C. dan tempat-tempat urnumIainnja.

11.

10.

L2.

558

Page 559: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Kepada P-ds. Pimpinan Unrsan Umum/Seksi Gedung/Kea,manain& Pesuruh diwadjibkan untuk senantiasa mengawasi dan mene-lifi pelaksanaan Instruksi ini dengan setertib-tertibnja.Instruksi ini mulai berlaku pada hari dikeluarkan.

Bandung, 2 Agustus 1961.

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusalrutro.

559

- .. --- ' ^ -----l

Page 560: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1.

,

INSTRUKSI-KDRDJANo. ll/Sek/ilIPRS /196L.

Sebagai kelandjutan daripada Instruksi-Kerdja No. 10/Sek/MPRS/61, dengan ini dikeluarkan ketentuan-ketentuan untuk meng-atur lebih landjut ketertiban UPATJARA PANTJA SETYA dan soal-soal kerapihan serta ketertiban dalam Hung MFR, sebagai berikut:

I. UPATJARA PANTJA SETYA.

Dengan melampirkan Peraturan Presid.en No. 3/1961, diinstruk-sikan kepada semua pegawai/petugas MPRS untuk memperhati-kan dengan lebih seksama dan mendjalankan dengan l,ebih tertiblagi UPATJARA PANTJA SETYA, jang telah dimulai sedjakpermulaan bulan Djuni 1961.

UPATJARA PANTJA SETYA diadakan pada tiap-tiap hariSenin pagi, dimulai t e p a t pada djam 7.00 pagi bertempatdihalaman serambi belakang.

Para pegarvai/petugas MPRS diinstruksikan untuk s u d a hbe ra d a dihalaman tersebutpadadjam 6.45.

Para Fimpinan Biro/Urusan/Seksi diinstruksikan untuk meng-atur dan meneliti para pegawai bawahannja dahulu, sebelumupatjara dimulai.

Upatjara dimulai d.engan memeriksa kehadiran parapegawai/petugas MPRS (absen) oleh lJrusan Keanggotaan/Kepegawaian, jang menerima laporan dari masing-masingUnrsan.

Dalam rn-el apo rkan keh ad i ran parapegawainja,para pelapor harus menjebutkan pegawai-pegawbi ian-g t i d a khadir beserta ket e ran gan-nja.Laporan dari Pimpinan Urusan-urusan tersebut pada No. 6 harusd i-t j a t a t oleh Urusan Keanggotaan/Kepbgawaian untukkemudian dipinda h k an kepada dossiertiap-tiap pega,wai/petugas jang bensangkutan.

Selesai laporan kehadiran, dilakukan penaikan BEN-DERA MERAH.PUTIH.

Selesai upatjara penaikan Bendera Merah-Putih, dimulailahupatjara p e n g u t j a pan Pantja Setya dibawah pimpinandari petugas Umsan Keanggotaan/Kepegawaian atau petugaslain jang ditundjuk untuk maksud tersebut.

alD.

4.

5.

b.

7.

8.

9.

560

Page 561: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

10. Selesaipengutjapan Pa^ntja Setya, diadahan u r ai an olehplah seorang anggota Pimpinan Sekertariat MPRS tentanghal-halt jang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh parapegaw ar /petugas MPRS sebagai penguraian daripada garis-garisbesar k e b i d j a k s a n a a n Pimpinan Sekertariat MPRSdalam membina Sekertariat MPRS.Selesaiuraian, dilakukan upatjara m enu runk an BenderaMerah-Putih, jang kemudian disusul dengan pembubaran barisansebagai penutup upatjara.Kepada semua pegawai/petugas MPRS diperingatkan agerisi da^n makna dari pada Pantja Setya didalami dandisadari, untuk didjadikan landasan bagi perbuatan dan tindak-an-tindakan sebagai pegawai/petugas MPRS.Dengan menundjuk kepada Instmksi-Kerdja No. 1O/Sek/MPRS/1961, rumusan Pantja Setya merupalran pegangan dan landasanbagr Pimpinan Sekertariat MPRS dalam menilai parapgawar/petugas MPRS.Kepada Pds. Pimpinan urusa^n umum diinstruksika^n untukbersama-sama dengan Urusan Keanggotaan/Kepegawaian se-nantiasa meneliti dan memeriksa pengertian, kesadaran danpenjesuaian_ tindakan-tindakan para pegawai/petugas MPRSdenga"n isi dan makna dari pada Pantja Setya.Dengan mengikuti pertumbuhan dan perkembangan kesadaranpara pegawai/pgtlgas MPRS akan isi dan makna dari padaPantja setya, dikemudian hari akan dikeluarkan ketentuan-ketentuan lebih laadjut untuk menjempurnakan tata-tjara dantata-Iaksana UPATJARA PANTJA SETYA.

II. KERAPIHAN DAN KETERTIBAN DALAM

561

11.

L2.

13.

L4.

15.

GEDUNG MPR,.

16. Sedjalan dengan ketentuan-ketentuan tentang ketertiban dalammelalrukan PAI.{TJA SETTfA dan Instmksi-Kerdja SekertariatMPRS j*q terdalllu, sekali lagi diinstmksikan kepada parapegawai/petugas MPRS -untuk senantiasa melaksanakan dengansetedib-tertibnja segala ketentuan-ketentuan mengenai k e r a -pihan dan ketertiban dalamGedungMpR.

17. Kepada urusan Perlengkapan/Peralatan diinstnrksikan untukselalu memeriksa dan meneliti kebersihan t e m p a t - t e m-p a t qm u m, terutama W.C., Ruang Ramah-tamah danRuang Batja.

18. ultrk kerapihan dan kebers_ihan w.c.-w.c., diinstruksikan agaruntuk tiap-tiap _tempat, w.c. ditundjuk seorang petugas gunamengerdjakan kewadjiban untuk memperhatikan keberJihanserta ketertibannja.

19. untuk melaksanakan ketentua_n tersebut pada No. 18, hendaknjauntuk W.C.-W.C. digunakan

- k a p u r - b a r u s jang tjukup,agar dapat rnenghilangkan bau dan hawa jang sangit -meng-

gaJxggu.

238/8 (36)

Page 562: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

F

II20. untuk meneliti keberesan dan ketertiban dalam urusan keber-

sihan Gedung MPR, akan ditundjuk seorang IBU RUMAH-TANGGA.

III. KETENTUANPENI-TruP.

_ -__4g"" Instmksi ini dimaklumi oleh segenap pegawas./petugasMPRS, menginstruksikan kepada Pds. Pemimpin- Unrsan

- Umum

untuk mengumumkan rnstnrksi-Kerdja ini dengan seluas-luasnja danmeneliti pelaksanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandungpada tanggal 18 Agustus 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia;

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

+

I

I

*

f,t562

Page 563: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSI.KDRD.'ANo. 12lSek.lMPBS/1961

_ llbagai penegasan tertulis dari pengumuman karni pada tang-ga! ! $eplgmber 196-1 pad? waktu upatjara pantja-setya, dan seba-qai ke.lan{i$rlr usaha untuk mengatui kembali"dan ioenSesuail.anor_ganisasi sekertariat MPRS serta penugasan pegawai-p.ig"*"i"j"dalam rang.ka mgSghadani p_9 r I u-a s i n uJatia upfi,sl a.rrg*p9+f!1hLt4* _$eputgsan pimpinan MPRS No. B, 4, i, g dan9A[PRS/1961, diinstmksikan sebagai berikut :

L UMUM.1. Dengan mentjabut dan membatalkan semua

ketentuan-ketentuan serta instruksi-kerdja sekertariat MpRSj*."g _!"*entangan- 49rg * ketentuan-ketentuan rnstruksi-Kerdjai{, diftapkan terhitung mulai tanggal 4 september 1g61, orga-nisasaisekertariatMPRs dalam be n t u k s e m eni a r aseperti tertera pada bagan terlampir.

2. Dala^m bidang BAGIAN PERMUSJAWARATAN, dibangun :

A. Kepaniteraan I, jang meliputi :

1. Unrsan Musjawarah Pleno/Komisi/panitia.2. Ilrusan Musjawarah Pimpinan/B.p.p.3. Umsan Risalah/Notulen.

B. Kepaniteraan II, jang meliputi :

1. Urusan Hukum/Penelitian.2. Umsan Arsip/Dokumentasi/Perpustakaan.3. Urusan Protoko/Penerangan.

Dalam b_rdang BAGTAN TATA usAHA, seksi-seksi perdjatan-an dan Kendaraan dikeluarkan dari unrsan Perlengkapan danUrusan Keuangan, dan diorganisir sebagai suatu UnUS-.nN ter-qendtg, jang beryda dibawah penilikan serta pimpinan langsungdari Sekertaris MPRS.Seksi Kesedjahteraan Pegawai dan Seksi Kesehatan dikeluar-kan dari Urusan Keanggotaan/Kepegawaian, dan diahrr seba-gai suatu URUSAN tersendiri jang berada dibawah penilikandan pimpinan langsung dari Sekertaris MPRS bersama Pds.Ketua Pimpinan Umum.Ketontuan :&. Sedjak tanggal berlakunja Instnrksi-Kerdja ini, Unrsan-

urus4n b a r u supaja mengatur organisasinja dan melalru-kan penerimaan segala tugas/tanggung-djawabnja denganmelakukan timbang-terima dari petugas-petugasnja lama.

b. Timbang-terima tersebut diatas harus selesai pada tanggal12 September 1961 sebelum djam 12.00.

3.

4.

I

563

Page 564: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,.

-?;

t

8.

9.

c. Timbang-terima unrsan-urusan tersebut diatas dilakukan{lug"-oleh petugas-petugas jang berganti tugas tanggung-djawabnja.

IL ORGAI\ilSASI DAN PENUGASAN PEGAWAI.

l_._l*:"_l3qn perubahan organisasi dan penugasan pegawaiMPRS dilakukan menurut bagan terlampir. -

!jap-^tia_p petugas MPRS iang namanja tertjantum pada unrtanNo. 2 dan 3 dibawah tiap-tiap urusan seperti tertera dalamlagan, h*{oF seg€ra _menjelesaikan urusannja masing-masingdengan_ m_e_laksanakan ketentuan timbang-terima sepeiti terse--but pada No. 5 diatas.Masing-maging petugas tersebut pada No. ? hams segera meng-atur bentuk dan susunan Urusan dan Seksinja masing-masingserta menentukan tugas kewadjiban para pembantu-pembantu-nja sesuai dengan tugas-tanggung djawab masing-masing Urus-anrlSeksi.

Ketentuan-ketentuan dalam Pantja-Setya supaja dilaksanakaarsepenuh-penuhnja bersama-sama dengan ketentuan-ketentuandalam peraturan-peraturan tentang pegawai, seperti telah di-instruksikan dalam Instruksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 10/Sek./MPRSi 1961.

11.

10. Dalam rangka penjelesaian p eng an g k a t an pegawai

74.

PERPINDAHAN dan BARU mendjadi pegawai MPRS, dalamusul tiap-tiap Pimpinan Unrsan supaja diperhatikan dengantertib ketentuan-ketentuan jang telah diumumkan oleh Seker.taris MPRS pada tanggal 2 dan 4 September 1961.

Usul pengangkatan Pegawai perpind.ahan dan pegawai banruntuk angkatan pertama diselesaikan oleh para petugas Pim-pina^n Unrsan-urusan menurut bagran "Tour of Drty If" tertang-gal 25 Djuli 1961.

U. PIMPINAN DAN SUSUNAN URUSAN.

Kepada Petugas Pimpinan Unrsan dan Seksi diinstnrksikanagar mulai dengan penertiban para pembantunja dalam bidangtugas-wewenangnja masing-masing dan menjelenggarakan Unrs-an dan Seksinja masing-masing menurut pembagian tugas-ke-wadjiban seperti tertera pada bagan terlampir.Tidak seorangpun dari Urusan/Seksi lain diperbolehkan tjam-pur-tangan dalam bidang-tugas dan beban-kewadjiban dariUrusan/Seksi Petugas laiin.

Hubungan dan pertanggung-djawab daripada petugas Pimpin-an jang larna hams segera diselesaikan pada walttu pelaksana-an timbang-terima, dan selandjutnja pertanggungan djawabdari Pimpinan lama diselesaikan setjara langsung menumtpetundjuk-petundjuk dari Sekertaris MPRS.

13.

56+

-

Page 565: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

16.

15. Kepada Pimpinan baru diinstmksikan agarmel ketentuan-ketentuan dari Pantja-Setya dengansepenuhnja- untuk mengemong dan membimbing bawahannjadalam melaksanakan tugas-beban kewadjibannja.a. Untuk memenuhi keperluan Pimpinan pada waktu-waktu

Sekertaris MPRS berhalangan, ditundjuk sebuah PIMPINANIJilf[.IM, jang bersifat kolektip.

b. Dala^m melaksanakan tugasnja untuk melakukan pimpinanUmum dalam mewakili Sekertaris MPRS, Pds. Ketua-pim-pinan Umum dalam mewakili Sekertaris MPRS, Pds. KetuaPimpinan Umum diinstruksikan untuk senantiasa melakukanmusjawarah dengan rekan-rekannja dari Kepaniteraalr-kepaniteraan dan Urusan-urusan.

Musjawarah dan mufakat antara Pds. Ketua Pimpinan Umumdan para pendjabat Pimpinan Kepaniteraan-kepaniteraan danUrusan-urusan, tidak boleh melakukan dan mengambil sesuatuketentuan mengenai bidang organisasi Sekertariat dan Kepe-gawaian.

Dalam soal-soal mengenai Perorangan (kepegawaian), parapendjabat dalam Pimpinan Urusan Keanggotaan/Kepegawaianbertindah karena djabatannja sebagai Penulis/Pembantu lang-sung dari Sekertaris MPRS, jang memegang Urusan tersebutsetjara langsung ditangannja sendiri.

Pelaksanaan ketentuan dan peratun n-peraturan mengenai ke-pegawaian serta ketertiban seperti dalam : penelitian surat-surat keterangan, d.aftar had.ir, kerdjalembur, tjuti dan rekre-asi, dilakukan oleh para petugas Urusan Keanggotaan/Kepega-waian dibawah penilikan langsung dari Sekertaris MPRS.

Dalam pelaksanaan kerdja-lembur dan pelaksanaalr tugas-tugaschusus, pelajanan pendjemputannja diatur dan diawasi olehPds. Ketua Pimpinan llmum bersama-sama Urusan Keanggota-an/Kepegawaian dan Urusan Perdjalanan / Kendaraan.

ry. KESEDJAHTERAAN PEGAWAI.

Dalam rangka penertiban kedudukan pegawai-pegawai MPRS di-usahahan dengan kendja-sama setjara gotong-rojong untuk me-menuhi keperluan kesedjahteraan para pegawai, jaitu :

a. Dalambidang m a te ri il, seperti keperluan bahan--bahan pokok (sandang-pangan) :

b. Dalam bidang r o c h an ii a h, sepertikeperluan pendi-dikan, kesenian, hiburan dan sebagainja ;

c. Dalam bidang b a da ni ah, seperti kesehatan, perawatan,keolah-ragaan dan sebagainja.

22, Untuk melaksanakan keperluan-keperluan tersebut diatas, diben-tuklah :

LT,

18.

19.

20.

2r.

.-)

565

Page 566: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

&.

b.c.d.e.t.

Ikatan Karyawan MPBS dengan Seksinja chusus :Karyawati MPRS.Kooperasi Pegawai MPBS.Organlsasi Olah-Raga MPRS.Organisasi Kesenian MPRS.Organisasi lliburan/Parawisata MPBS,Lain-lain ikatan jang dipandang perlu.

Ikatan/keperluan tersebut diatas harus diusahakan dan dilaksa-nak_an tgrhitung mulai tanggal 25 Djuli 1961 oleh para pegawais-endiri dengan setjara gotong-rojong, jang pada dasarnja harusdapat berdiri sendiri.Keperluan dalam bidang Pendidikan/Kesehatan bagi para pega-wai MPRS, dilakukan oleh Sekertariat sendiri menunrt ketbntu-an-ketentuan dari peraturan negara.Dalam segala usaha dan penjelenggaraan keperluan-keperluandalam bidang kesedjahteraan pegawai, harus dilaksanakanketentuan bahwa ,,pegawai-pegawai jang peling rendah tompat.nja dalam tata-umtan kepegawaian, senantiasa harus didahulu-kan dari pegawai-pegawai jang lebih tinggi kedudukannja.Dalarn pengaturan penggunaan kendaraan, pada dasarnja mobilSedan No. B. 8394 dan Jeep No. B. 34613 diperuntukan bagikeperluan Dinas antar-djemput melulu jangdiatur menurut peraturan-peraturan tersend.iri dan akan dikelu-arkan sebagai Instnrksi-Kerdja Sekertariat MPRS tersendiri.

V. KETENruAN PENIITUP.

Sebagai usaha penjempumaan Pimpinan llmum, dibentuk suatuPII\4PINAIV UMUM jang bersifat KOL,EKTIP dan terdiri atas :

8. Saudara Abdul Gani Alib. -,- Drs. Soeparmonoc. -,,- Siti F''atimah B.A.d. -r,- Jejet Soecljatie. -,- Sentot Prawiratnrodjof. -t,- Moch. Soelemang. -r,- R. Mucharam Sm. H.h. -,t- Tatang Iljas Sm. H.i. -,r- I. Sulijab

i.b_

*t1i-

23.

26.

26.

t-+

(Kep. I)( -,,- )

(Kep.II)( -,,- )

( T.U. )( -,,- )

( -,,- )

( -r,-

)

27, (1) PIMPINAN UMUM bertugas membantu Sekertaris MPRSdalam memikirkan kebidjaksanaan ltmllm, dan mewakilibeliau djika beliau berhalangan.

(2) Menundjuk terhitung mulai tanggal penetapan Instruksi-kerdja Sehertariat MPRS ini sebagai Pds. Xetua PimpinanUmum:

\fl

566

Page 567: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

=l:-

r1t.

Saudara ABDUL GAItil ALI,(3) Apabilq ia berhalangan mendjarankan tugasnja, supaja

menundjuk penggantinja.

\ 2'f3. (1) untukmelakukan pe,ngawasan d^an peneli-I ti a !,/p en d id r k an, dibentuk PENGAWAS rtMuMjang bersifat KOLEKTIp dan terdiri atas :

a- Saudara Ading Kusnadib. -,,- Drs. Soetjiptoc. -rr- Setiatirin Soepandiod. 7,,- Edy Soepriatno(8.

-n- Nj. Latifah(2, PENGAWAS UMUM bertugas membantu sekertaris MpRS

dalam melakuk_an pengawaJan/penelitian terhadap pelaksa-naan d.ari segala peraturan dan instruksi serta usih-a-usahapeSdicli!.ry /lati_h,an, para pegawar/pekerdja, dan mewakilibeliau djika beliau berhalangan.

(3) fen_glwasumum d i I a r an g dengan pasti untuk ber-tindah sebagai {at;pgnjelidik jang setiap

-hari mengintai-

intai -g_una -mentjari kesalahan oiang ldin, hingga -dapat

menghilangJ<an_ketenteraman dan ketenangan uetiiaSa pirapegawaiT'pekerdja MPRS.

Diinstmksikan ag?r Pengawas umum menunaikan tugasnjadengan usaha-usalra jang positip - konstruktip selilu.

(4) Menun,lj".k terhitung mulai tanggal penetapan rnstruksi-Kerdja ini sebagai Pds. Ketua pengawls Um-um :

Saudara N)ING KUSNADI(5) Apabila ia berhalffigffi, supaja menund.juk penggantinja.(1) D_itegaskan..sekali- lagi, ag?\ tiap-tlap pegawai/petugas

MPRSmendjqgl ke t e rli b arf da; t -e s o b';;;;dalam tinglahJaku 4"o perbuatan, baik dalam - pat aian

maupun dalam pergaulan, -

(2) Dalam hubungan $an- pefsauran antara para pegawai/petu-gasMPRS _p-utri dan pria, tfuak.i"p"taib6nar-kan apabila- hubungan dan pergaulan tersebut simpai *"*-pen_ga_ruhi dan mengganggu ketenteraman serta k6bahagia.an keluarga.

I:"ttjlf "g qu]-?i tanggal berlakun ja rnstruksi -Kerd ja sekertariatini, dlinstruksjkan . agar tiap-tiap- anggata pimpirian xepanile-laanlumsan/seksi mempeladjaii dtn memah-ami kete^ntuan-ketentuan dari rnstruksi-Kerdja ini d.engan saksama dan men-djalq\1n_ serta me-nginstrukiikan kepicla para pu*u*tu"jaunhrk dilaksanakan dengan setepat-tepa-tnia.'

29.

30..-).

567

Page 568: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Agar diketahui oleh semua pegawai/petugas MPRS,meng-instruksikan kepada Pimpinan Umsan Keanggotaan/Kepe-gawaian untuk mengumumkan Instruksi-Kerdja ini kepada selunrhwarga Sekertariat MPRS.

-rl.,l

I*

Bandung, 4 September 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

;r'f

I

Ijll

,l

iirl

A

€rr:

Iir

Page 569: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

!rI

t

I

INSTRUKSI-KEBDJANo. 13/Sek. /MPBS/1961.

Dengan m en t j abu t Instmksi-Kerdja No.2/Sek./MPRS/1961 tentang pengaturan dan penggunaan Kendaraan dan fir € rD .bataI k an segala ketentuan:ketentuan serta pemberianblak/wewenang kepada petugas-petugas MPRS dalam bidang pengaturandan penggunaan kendaraan, terhitung mulai tanggal 4 September1961 diinstruksikan sebagai berikut:

I. UMUM:1. Oleh fnstnrksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 11lSek./MPRS/

1961 telah dibentuk URUSAN PERDJALANAN/KENDARAANdalam lingkungan BAGIAN TATA-USAHA Sekertariat MPRS.

2. ITRUSAN PERDJALANAN/KENDARAAN berada dalam pe-nilikan dan pimpinan langsung dari Sekertaris MPRS.

3. Umsan Perdjalanan/Kendaraan bertugas mengurus:&. soal-soal pedjalanan dan administrasinja;b. soal-soal kendaraan dan pemeliharaan serta penggunaannja;c. soal-soal pengaturan dan penertiban para pengemudi dan

para perawatnja;d. soal-soal Pool dan pengusahaa.n serta pemakaian bahan-

bakar dan sebagainja.

4. Urusan Perdjalanan/Kendaraan hams mulai mengatur kembaliorganisasi dan administrasinja terhitung mulai tanggal 4 Sep-tember 1961, dan melaksanakan timbang-terima dari petugas-petugasnja jang lama pada tanggal 12 September 1961.

5. Secljak berlakunja Instruksi-Kerdja ini, di larang denganp a s t i setiap tjampur-tangan dalam Umsan Perdjalanan/Kendaraan ketjuali oleh Petugas-petugas jang ditundjuk, jangdipertanggung-djawabkan s ep enuhn j a atas keberesandan ketertiban dalam soal perdjalanan/kendaraan menurut In-struksi dari Sekertaris MPRS.

IL ORGANISASI:6. URUSAN PERDJALANAN/KENDARAAN terbagi atas:

a. Seksi Perdjalananb. ,, Kend.araanc. ,, Pool.

7. SEKSI PERDJALANAN mengurus:a. Administrasi Perdjalanan/Pengangkutan;b. Menjelenggarakan service perdjalanan/pengangkutan;

-rC

;

i

I

I

i'

I.Il

J

5l

{569

Page 570: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

c. Melakukan administrasi kebid.jaksanaan umum pimpinanUrusan Perdjalanan/Kendaraan ;

d. Mengums administrasi Kepegawaian para petugas UrusanPerd j alanan/Kendaraan.

SEKSI KENDARAAN menguns:pemeliharaan dan perawatan kendaraan-kendaraan MPRS ;

penggunaan kendaraan-kendaraan MPRS ;

keamanan dan keselamatan kendaraan MPRS;penertiban dan pembagian kerdja antara para pengemudi;urusan-urusan lain jang menj,angkut keperluan kendaraanserta para pengemudinja.

9. SEKSI POOL mengurus:persediaan dan penggunaan baha,n bakar;alat-alat perawatan dan penjimpanan kendaraan;keamanan dan pendjagaan kendaraan;soal-soal lain jang berhubungan dengan ketertiban dan ke-beresan Pool beserta kendaraan-kendaraannja.

Untuk mengurus dan melakukan Pimpinan Umsan Perdjalanan/Kendaraan ditrurdjuk petugas-petugas MPRS seperti terteradalam bagian lampiran Instruksi-Kerdja MPRS No. E /Sek,/MPRS/1961.Menundjuk mendjadi WAKIL SEMENTARA I Pimpinan UrusanPerdjalanan/Kendaraan: Sdr. R. ATANG ILJAS Sm.H., dansebagai WAKIL SEMEI{IARA II Pimpinan Unrsan Perdjalan-anlKendaraan: Sdr. EDf SUMARDI.Menundjuk sebagai Anggota Pimpinan Tehnis Kend.araan:t, WAKIL SEa{ENTARA I : Stu. IIIJIN bin MADSAHRIP.b. WAKIL SEI\IENTARA II: Sdr. JAJA SARIP.Menundjuk sebagai WAKIL SEMENTARA I Pimpinan Pool:Sdr. SUWIRTA, dengan dibantu 'oleh Sdr. ANAM.Apabila para Wakil Sementara Pimpinan tersebut pada No. 11,12 dan 13 berhalangan melakukan tugasnja, supaja ditundjuk;penggantinja. IK-epada tiap-tiap anggota Pimpinan Umsan Penljalanan/Kendaraan tersebut pada No. 11, 12 dan 13 dia,tas dipedanggung-djawabkan keberesan dan ketertiban pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut pada No. 3, 6,7, 8 dan g diatas.

IIL KETERTIBAN:

A. PERDJALANAN/PENGANGKUTAN.

16. Perdjula,nan:

(1) Semua surat Perintah Djalan harus ditanda-tangani olehSekertaris MPRS sendiri atau Wakil Sementaral PimpinanUrusan Perdjalanan/Kendaraan.

5?0

d,b.c.

d.e.

a.b.c.d.

10.

*t2.

13.

L4,

Page 571: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

I

lj

L7.

(2) Apabila kedua petugas tersebut pada ajat (1) berhalangan,surat Perintalr Djalan hanja sjah apabila ditanda-ta^nganioleh Pds. Ketua Pimpinan Umum.

(3) Apabila Pds. Ketua Pimpinan Umum berhalangan, suratPerintah Djalan hanja sjah bila ditanda-tangani oleh WakilSementara I Pimpinan Unrsan Keanggota"an/Kepegawaian.

Dalam tiap-tiap surat Perintah-Djalan dipastikan tentang alatperdjalana"n jang harus digunakan dan uang muka jang diper-kenankan dalam penggunaannja.Petugas jang melakukan perdjalanan, harus memberikan laporanpelaksanaan tugasnja segera pada saat ia kembali dari per-

18.

djalanannja.19. Setiap surat Perintah Djalan dan penggunaan biaja perdjalanan

harus sudah dipertanggung-djawabkan paling lambat 3 (tiga)hari sesudah jang melaksanakan perdjalanan tiba kembali.

20. Penjimpangan dalam pelaksanaan tugas seperti tertera dalamsurat perintah djalan, baik mengenai djarak perdjalanan mau-pun mengenai lamanja djangka waktu ataupun dalam pengguna-an alat perdjalanan, harus dipertanggung-djawabkan setjarachusus.

B. PERAWATAN PEMELIHARAAN KENDARAAN.

Tiap-tiap kendaraan MPRS harus diperlengkapi dengan KARTIJDAN BERKAS KETERANGAN, jang memuat djenis, merk,tahun pembuatan, No. motor, No. Chasis, alat kelengkapan;tanggal pemakaian dan surat-surat kepolisian dari kendaraanjang bersangkutan.Tiap-tiap kendaraan MPRS mempunjai buku harian:a. buku harian Pemeliharaan dan perawatan,

b. buku harian penggunaan K.M. dan pemakaian bahan-bahanserta tjatatan kedjadian-kedjadian lain.

Tiap kendaraan MPRS harus diperlengkapi dengan:peta-djalan Indonesia, petadjalan Djawa-Barat, peta djalanBandung dan peta-djalan Djaharta.Ketjuali alat-alat perlengkapan tersebut pada No. 23, tiap-tiapkendaraan MPRS jang digunakan diluar Poo'l harus mempunjaisurat perintah djalan dan surat-surat kelengkapannja dengantertib.Anggota Pimpinan Urusan Perdjalanan/Kendaraan, terutamapara anggota Pimpinan Seksi Kendaraan dan Pool, bertanggung-djawab atas keberesan dari kendaraan MPRS jang meninggal-kan tempat penjimpanannja.Dalam rangka pertanggungan-djawab ini, kepada para PimpinanTehnis kendaraan dan Pimpina"n Pool diinstruksikan untuk se-lalu memeriksa dan meneliti lebih dahulu mengenai keberesandan kerapihan kendaraan serta pengemudinja apabila kendaraanMPRS akan keluar meninggalkan Pool.

2L.

422.

23.

24.

25.

57L

Page 572: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

29.

26. Para anggota Pimpinan Umsan Perdjalanan/KendaraaJl bersa-ma-sama dengan para anggota Pimpinan Seksi Tehnis dan SeksiPool harus senantiasa mengusahakan dan meneliti keberesalldan kerapihan tiap-tiap kendaraan serta pengemudinja dalamwaktu kend.araa^n sedang tidak dipakai.Dalam rangka pelaksanaan kewadjiban, tiap pengemudi hamsmelakukan dan memperhatikan keberesan dari kendaraart MPRS,jang dipertjajakan kepadanja.Tiap-tiap kendaraan MPRS hanja boleh dikemudikan oleh penge-mudi-pengemudi jang ditundjuk untuk kendaraan-kendaraanjang bersangkutan.1) Tidak seorangpun dari petugas Sekertariat MPRS diberi izin

untuk mengemudikan sendiri kendaraan MPRS tanpa per-kenan dan izin tertulis dari Sekertaris MPRS sendiri.

2) Semua izin mengemudikan kendaraan sendiri jang dikeluar-kan sebelum berlakunja instntksi-kerdja ini, dinjatakanbatal danolehkarenanja tidak berlaku lagi.

Semua formulir G j,ang telah dikeluarkan oleh Sekertariat MPRSsebelum hari penetapan Instmksi-Kerdja ini, supaja dikembali-kan kepada Sekertaris MPRS untuk diperbahanti pengesjah-annja.

27,

28.

30. Tiap-tiap pengemudi jang diserahi tanggung-djawab terhadapsesuatu kendaraan MPRS, ^dipertanggung-djawabkan setjaratata-tertib kepegawaian dan dalam akibat keuangarulja terhadapsegala matjam bentuk penjalah-gunaan dan penjelewengan dariketentuan-ketentuan dalam fnstruksi-Kerdja ini.

IV. KETENTUAN PENUTUP.

(1) Kend.araan MPRS merk OPEL No. Pol. B-88 adalah untukJ.M. Pd. Ketua MPRS - dengan pengemudi:

a. Jaja Sarip;b. Utjin bin Madsahrip.

(2) Sesuai dengan instmksi J.M. Pd. Ketua MPRS apabila ken-daraan OPEL tersebut diatas tidak digunakan oleh beliaudapat digunakan oleh Sekertaris MPRS.

(1) Kendaraan Zephyr No. Pol. 8-8190 disediakan untuk keper-luan Sekertaris MPRS dengan para pengemudinja:a) Manapb) Jachja.

(2) Apabila keadaan memerlukan, akan ditundjuk pengemudi-pengemudi lain untuk menggantikan kedua pengemudi ter-sebut diatas.

(1) Kendaraan Zephyr No. Pol. 8-8394 disediakan untuk keper-luan antar-djemput dalam melakukan dinaskantor bagi para pegawai anggota Pimpinan Biro, Kepani-teraan dan lJrusan-urusan Sekertariat MPRS denganpengemudinja:

tl

81.

92.

33.

572

Page 573: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

*

34.

36.

Dt7r.ra.

38.

a) Okingb) Udju bin Wirabrata.

(2) Apabila kend.araan 8-8394 tidak dapat dipergunakan untukkeperluan tersebut diatas, dapat digunakan kendaraanMPRS lain dengan persetudjuan Pimpinan Urusan Perdja-lanan/Kendaraan.

(1) Kendaraan Jeep No. Pol. 8-34613 disediakan untuk keper-luan a n t a r - d j e m p u t dalam melakukan dinas bagrpara pegawai Sekertariat MPRS dengan pengemudinja:

a) Salimb) Sahja Effendi.

(2) Apabila kendaraan Jeep 8-34613 tidak d.apat dipergunakan,dapat digunakan kend.araan MPRS lain atas keputusan Pim-pinan Unrsan Perdjalanan/Kendaraan.

Penggunaan kendaraan oleh Pegawai MPRS d i lu a r kr:per-luan dinas, hanja diperkenankan dengan izin t e r t u. I i sdari Sekertaris MPRS sendiri atau dengan persetudjuan Pim-pinAn Umum.Sungguh tidak dapat dibenarkan dan oleh karenanja dilarangdengan pasti penggunaan kendaraan MPRS dengan tidak meng-indahkan ketentuan dari Instnrksi-Kerdja ini serta ketentuan-ketentuan dari Peraturan-peraturan Negara jang berlaku.Kepada semua pegawai diperingatkan, agar dalam penggunaankendaraan MPRS mendjaga dengan pasti k e t e r t i b a n dank e s o p a n a n dalam lalu-lintas djalan dan menghindarkansikap dan perbuatan-perbuatan jang menjolok mata bagi umumdan masjarakat ramai mengenai susunan dan keadaan penum-pang-penumpangn ja.

Untuk keperluan re k re a s i pegawai beserta keluarganjadapat diizinkan menggunakan kendaraan MPRS dengan sjarat:d, mengadjukan surat permohonan melalui Unrsan Keanggota-

an/Kepegawaian.b. mendjelaskan djarak dan tudjuan serta susunan penumpang-

nja.c. mempertanggung-djawabkan segala kedjadian kepada Pim-

pinan Sekertariat MPRS.(1) Kepada Pds. Ketua Pimpinan lfmum, anggota Pimpinan

Keanggotaan/Kepegawaian dan anggota Pimpinan LlmsanPerdjalanan/Kendaraan diinstruksikan untuk mendjalankandan mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan Instruksi-Kerdja ini dengan seksama dan dengan setertib-tedibnja.

(2, Penjimpangan dari ketentuan-ketentuan dalam Instruksi-Kedja ini hanja dapat dilakukan berdasarkan izin dan per-setudjuan pribadi dari Sekertaris MPRS.

39.

573

Page 574: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Fg_tlp pelanggaran terhadap Instnrksi"Kerdja ini akan' diambiltindalan Pidana-Administratif dan pidana-Kepegawaian olehPimpina,n sekertariat MPRS sesuai dengan perafurin tata-tertibMPRS dan peraturan-peraturan negara jaog berlaku.

Sandrmg, 12 September 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia. ,

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

574

Page 575: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSI-KEBDJANo. 14lSek/l[PBSA961.

sebagai kelandjutan dari Keputusan pimpinan MPRS dalam!t9"tg pengorganisasian sekertariat dan bidang Kepegawaian Mp-RS, dengan.jni diinstnrksikan kepada para petugas/pelawai MPRSsebagai berikut :

1. Mendjelang akan genap 1 (satu) tahnn usia MpRS, dan untukmelaksanakan ketentuan termaktub dalam prdato sambutan wa-kil Ketua Kol. wilujo Puspojudo pada siding Gabungan B.p.p.para-Pimpinan Panitia Ir[pRS, olel pimpinariMeRs it<an s€ge-va diambil tindakan-tindakan pengorganisasian SekertariatMPRS menudju kepada pelahsana-an - Keputusan pimpinanMPRS no. 3 dan 4/MPRS/1961.

2. sehubungan d.engan langkahJangkah kebidjaksanaan tersebutdiatas, yegera akan diambil tindakan-tindakan dalam bidang Ke-pegawaian dengan menggunalan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan termaktub dalam undang-undang No. 18/1g61 ten-l*s _undang-11gda1g Pokok-pokok Kepegawaian, KeputusauPresiden R.r. Nq. 3/1961 tenta^ng pantja Setia dan peraturanPemerintah No. 200 - 20U1901.

3. Diperin_gatkan kepada setiap petugasipegawai MPRS akan rns-truksi K9{ja sekertariat MPRS no. 10 tanggal 2 Agustus 1961tentang keharusan untuk mempeladjari dan-mengetahui semuaperaturan jang berla^ku, agar dapat denga^n mudahmenangkap_ dan memaha"rni langkaf-langkah kebidjaksanaanPimpinan MPRS.

4. selain rnstruksi-Kerdja tersebut diatas, ha:rrpir setiap minggupada_kesempatan upaljara Pantja setia telah-dibentan-gkan A;ndidielaskaq gqris-garis kebidjaklanaan pimpinan upds dalampengorganisasian dan penertiban sekertariat MPRS besertapara petugasfu egawainja.

5. Mengingat akan kedudukan darn fungsi Sekertariat MpRS se-pgqJ"Iq! ditetapkan {alam Keputusan pimpinan MpRS no. B/MPRS/1961 dalam usaha membina Sekertaiiat MpRS besertaparl pegawainja ahan selalu dipertahankan d.an dilaksanakanry-tiarq konselnnren a&aa-aza{ leperti termaktub dalam pantjasila,.Manipon/I]sdek dan sosialisme rndonesia, jang djuga men-9iao uku_ran dan norrna dalam penitaian setiap pe-ga#al diling-kungan MPRS.

II. KEPEGAWAIATV.6. P"I*_.-pgnjusunan dan pembinaan kepegawaian MpRS, senan-

tiasa dilakukan p-e_ n e_ I i t-i a n drtt p e n i I a i a n setiapt j a I o n pegawai berdasarkan ketentuair-ketentuan termaktuLdala^m No. 2 tersebut diatas, untuk menjelesaikan pengang;gsfennja.

Page 576: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7.

8.

Selain ketentuan tersebut pada No. 6 d.iatas, dalam penentuant e m p a t dan p e n u g a s a n para pegawai MPRS, senan-tiasa dilaksanakan azas-a,zas serta pedoman-pedoman sepertidigariskan oleh Panitia Retooling Aparatur Negara.Usaha Retooling dalam rangka penertiban Sekertariat MPRSdan para pegawainja, ditudjukan terutama untuk membina danmengembangkan t j ara -b e rp ik i r, t ja ra-b e ke r-dja dan tjara-bersikap serta bertingkah-I a k u para pegawai, jang harus sesuai denga^n tuntutansuasana, iklim dan irama Revolusi Indonesia seperti ditetapkanoleh ketentuan-ketentuan termaktub dalam Ketetapan-ketetapanMPRS (Manifesto Politik dan Pola Pembangunan NasionalSemesta Berentjana).Dalam melaksanal<an penelitian dan penilaian seorang pegawaiMPRS seperti tersebut diatas, terlebih da^hulu akan dinilai:

djiwa - semangat dan sikapnja;kesetiaannja;ketertiban dan kepatuhannja;semangat kekeluargaan dan kegotong-rojongannja;kepantasan dan kewadjaran dalam sikap dan tingkahJakusebagai pegawai Negeri dalam arti sebagai warga-daripadaAp_aratur Pemerintah jang harus mampu memimpin ra-kjatpada umumnja.

9.

a,b.c.

d.e.

10. B?ru sete-lah penelitian dan penilaian menurut sjarat-sjarat ter.qgbl! pada _No, I menrurdj,ukkan hasil positip, kemudian ahanditelifidandinilrai k emam pu an serta -ke t j akap anmenumt kedjunran masing-masing guna menetapkan t b m .pat-tugasnja.Untukbeberapa djabatan tef tentu dalamSeker-!?ri"!- MPRS, ketjuali sjarat-sjarat tensebut pada No. g danIo, 19 diatas,_diperlukandjuga s j a ra t c tr u su s jangberhubungan delS!! riw

" j

" t -p

e r d j u a n g a n Oaiiseorang pegawai dalam Revolusi rndonesia,

- mengingat bahwa

:gmua anggota Pimpinan MPRS adalah orang-orang per-djuangan.pllam rarqgka penertiban dan pembinaan sekertariat sertakeluarga kepegaw_aian. MPRS, diperingatkan kepada setiappetug_as/pegawai MPRS agar senantiasa mendjaga dan rrrengemlbangkan kgqukunan serta persaiiran dian]tarapart pegawai, dan selalumelaksanakan retooling men-t a I dalam diri pribadi Tasing-masing dengan djalin menje-suaikan diri dan menjesuaikan tjara beipikir"sertaijara beker-d31a dengan tuntutan Manipol/Usdek.

11.

t2.

III. RAIIASIA DJ'ABATAN.

13. Tiap.-tiap -petugjas/pegawai yqRS sebagai pegawai Negeri Re-publik rndonesia terikat oleh ketentu,ai-t<efen]tuan j"d *"rrg-576

Page 577: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L4.

16.

L7.

15.

haruskan seorang pegawai Negeri untuk senantiasa m e n -{jf_g?r nLelLpe rtahankan dan men gamankanRAHASIA DJABATANNJA masing-masing.Ketentuan untuk mendjaga rahasia djabatan itu berlangsungdjuga_selama 2 (dua) tahun sesudah ia berhenti mendjadi p"Si-wai Negeri.Pemberian keterangaa kepada pihak hnar, baik setjara lisanmaupun setjara tertulis, me,mgenai pekerdjaan Sekertariat dan'segala hal-ichwal jgg berhubrrngan dengan djabatan masing-p.asitlg peg?w€i MPRS, hanja dapat dilakukan dengan s e i z lnPimpinan MPRS.Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan terrnalrtub dalann_rlo. 13, 14 dan 15 mengakibatkan tindal€n trrcnertiban dan hu-kuman menurut.perafuryq-peraturan lcpegawaian dan Vndang-undang Pidana jang berlaku.

PENI.TruP.

Agar rnstruksi-I(gf{ig_*l {$e!ahui dan dipaha^mi oleh seti;appetugasr/pegawai_MPRs, baik jang kini sudah bekerdja atarailingkung.a^q MPRS _maupun_ j1qg akan data^ng kemudia^n, meng-instruksikan kepada URUSAhI KEPEGAW.{HN untuk meng-umunkan dan mengedarkan rnstruksi-Kerdja ini kepada setiJppetugas/pegawai MPRS dan meminta tanda-taqgan dari jaryberkepentingan sebagai br*ti tela.h mengetahui dan memahinilnJa.

Bandung, 1 Nopmber 1901.

PimpinanMadjelis Pemusjawaratan Ratrjat Sementara

Republik Indon€siaPds, Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

238/8 (37)577

Page 578: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTNUKSI-KNBDJANo. 15/Sek./MPBS/1961.

Sebagai pelaksanaan dari pasal 2 termaktub dalam Instmksi-Kerdja No. 14lSek./MPRS/1961, dengan ini diinstnrksikan tentangbentuk dan susunan Sementara Sekertariat MPRS sebagai berikut:

L UMUM:1. Dengan membatalkan bentuk dan susunan sementara Sekerta-

riat MPRS seperti diatur dalam Instnrksi-Kerdja No. 12lSek./MPRS/1961 dan semua ketentuan-ketentuan serta instmksijang bertentangan dengan Instmksi-Kerdja ini, terhitung mulaitanggal 10 Nopember 1961 ditentukan B e n tu k dan su-s u n a n sementara dari Sekertariat MPRS seperti terterapada Bagran terlampir.

2. Seperti temjata pada Bagian lampiran ini, Sekertariat MPRSdibagi dalam :

a. Pimpirian : Pds. SEKERTARISb. Biro I : FAGIAN PERMUSJAWARATAI{c. Biro II : BAGIAN TATA USAIIAPds. SEKERTARISI dalam melakukan pimpinannja didampingioleh :

a. Staf Sekertarisb. Pembantu tehnis

BIRO I : BAGIAN PERMUSJAWARATAI{ dibagi mendjadiKepaniteraan I da^n II, jang berisi:

Umsan MusjawarahUrusan Redaksi/RisalahUmsan Dokumentasi/PenelitianUmsan Arsip/Perpustakaan.

4.

a.b.c.d.

6.

ta.

BIRO lf : BAGIAN TATA USAIIA dibagi datam B Urusanjaitu :

a. Urusan Keanggotaan/Kepegawaianb. Urusan Keuangan/Perdjalananc. Unrsan Perlengkapan/Peralatan.Masing-masing umsan pada u:numnja dibagi' atas seksi-seksiseperti tertera pada Bagan.Didalaq pggjelenelgaraan tugas dan pekerdjaannja, Kepanite-T3g4 I 9ap_Kepaniteraan II merupakan satu unit, jang k e I u a rtidalr boleh melSllp?lt qr.mbagiannja dan -disebut

hanjadengan nama : KFPAITIITERAIV,

578

Page 579: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t2.

8.

9.

10.

L4.

15.

11.

13.

16.

LT.

F"gtqp Permusjawaratan dan Bq$ran Tata-usaha dipertjajakantupq$ _qgofang Pds.-_pEMrMpIN dengan wakit re*ffiin rdan Wakil Pemimpin II.staf sekertaris dan Umsan-urusan dipimpin oleh seorang pds.KEPALA dengan seorang atau lebih Wakil Kepala r, II d;n rrr.Tiap-tiap . Seksi dlpimpin olgh. pegawai/petugas MPRS jang_namqnjl tersebut diatas sendiri, sedang namalang tersebut, di-bawahnja d a p a t bertindak sebagai wat<itnSal

II. PELAKSANAAN.

Bentuk. organisasi dan susunan para pendjabatnja menurutBagan terlampir ini, supaja didjalankan-murii tan{gd 1b No-pember 1961.

Penrbahan dan penggabungan Unrsan atau Seksi mengahibat-kan perpindahan administrasi dan pertanggungan djawab, jangtimbang terimanja hams diselenggarahan sebelum tanggal 1bNopember 1961 dibawah penelitian :

a. Pds. Kepala Staf Sekertarisb. Wk. Pemimpin II Bagian Permusjawaratanc. Wk. Pemimpin II Bagian Tata-Usaha.

lgrhitung_mulai tanggal 15 Nopember 19G1, tiaptiap anggotaPimpinan BAGIAN dan URUSAN hams memulai menSeten1g^-1ak1n tugasnja dengan melakukan penindjauan serta p6negiJandari pembagian- pekerdj4an serta tanggung djawab dafam Ung-kungannja masing-masing.

legall pengalaman dan praktek penjelenggaraan organisasiFulf"Sqta! pada waktu jang lalu, supaja digunakan denga"n se-baik_-baiknja untuk melantjarkan penjelenggaraan segila pe-kerdjaan.Dara^urmenjusun P i mp in an urusan-urusan, diusatrakanagar {apat tertampung unsur-unsur pria dan unsur-unsur wa-yta _dgngan maksud supaja senantisa terdapat kelengkapandan kebulatan dalam penentuan kebidjaksanaan.oisamqrlg_ W5, !9ryi4nin rr Bagian Tata-usaha, ditundjuk se-or?.ng _rBU RUMAH TANGGA iang berkewadjiban untuk me-neliti dan menjelenggarakan perawatan serta kebersihan kantordan sekelilingnja dalam pribadi: KEPALA sEKsr PERA-WATAN:Nj. I. Suliat'.Kepada tiap-tiap anggota Pimpinan Bagran dan umsan-urusanserta seksi-sek"Ti? {rlarapkal lg""-dapat mengembangkani"tltqttp dan swadaja dalam pemikir-an-pernikiran un-tuk meiam-bah kelantjaran dalam Sekertariat MphSsebagai peng_ganti badan kolektip PEMTMPTN UMUM, menumtorganisasi sekarang ditundjuk : -

18.

57s

Page 580: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

{

19.

a. Pds. Kepala Staf Sekertarisb. Wk. Pimpinan I Bagian Permusjawaratanc. Wk. Pimpinan II Bagian Permusjawaratand. IVk. Pemimpin II Bagian Tata-Usahadengan tjatatan bahwa Pds. Kepala Staf Sekertaris mendjala.n-kan tugas dan pekerdjaan PENGAWASAN.Dalam penjelenggaraan tugas dan tanggung-djawabnja, paraanggota pimpinan Bagtan Permusjawaratan berkewadjiban me-ngatur tjara dan pembagran tugas diantara kedua Kepaniteraandan Keempat Urusan jang terdapat didalamnja.Supaja diadakan pengaturan pekerdjaan dalam tugas rutinesehari-hari dan tugas penelitian, jang senantiasa hanrs dise-lenggarakan setjara bersama-sama oleh sebagian pegawai/pe-tugas MPRS dalam Biro I.Apabila diselenggarakan suatu Musjawarah, supaja diada"kanPembagian kerdja serta tenaga untuk menjelenggarakan :

a. Persiapan Musjawarahb. Pmjelenggaraan Musjawarahc. Pelaksanaan Musjawarah.Dengan, penggabungan Unrsan-urusan lama dan pemusatan pim-pinan dalam beberapa Unrsan sahadja, dimaksud. untuk men-tjiptakan pembagian organisasi dan tugas Sekertariat kedalam :

a. PEMBINAAN KONSEPSI : Biro I, jang diperintji kedala^mI. Soal-soal Musjawamh

II. Soal-soal Naskah/Surat-suratb. PEMBINAAI\ TATA-USAIIA : BIRO II, jang diperintji

kedalam :

I. pembinaan PeroranganII. pembinaan Keuangan/Perdjalanan

III. pembinaan Material.

IrI. LAIN-LAIN.semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan jang tidak$njatakan batal oleh Instruksi-Kerdja ini, masih tetap b-erlaku,d.engan pengertian bahwa pelaksanaa^nnja tidak boleh berten-lqrgro d.engan mengganggu djalannja pelaksanaan Instnrksi-Kerdja ini.

lnstryksi-Kgrdja ini dimaksud sebagai perperintjian rebih lan-aju! da.nnada Instruksi-Kerdja No. 14lSek/MpRS/1961 dan pe-njelesaian^pgtgangrratan^ pegawai MPRS angkatan'pertama pa.datanggal 10 Nopember 1961.Berhu-bung_ dengan pgnggabulgan sementara urusan mendja.diFatq.jang- bermaksud untuk lebi! melantjarkan djalannja-pe-lerajaaq kepada Pds. Kep{a Slaf Sekertaris, Wk. Pemimpin nBagian Permusjawaratan dan wk. Pemimpin rr Bagian Tata-

2L,

23.

24.

580

Page 581: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

usaha dinstnrksikan untuk menjelenggaralan pengaturan danpeng{iban Tlran_g_truangan kedja dari semua Btgian dan Urus-an sekertariat MPES bersama-sama dpqgan pl*pi"an Biasian/u-rusan- jana bers_angkutan- selambat-lmbatnii piaa tanggll r'bNopember 1961 djam 12.00 siang.Semua formulir dan papan-pzpan n2una supaja disesuaikan de-lgan nama-nama. lesmi seperti tertera pada Bagan lampiranInstruksi-Kerdja ini.

Sry" -*.}irp -warg_a Ek.{""iat MpRS mengetahuinja, meng-instruksikan tepada lvk. 4"r*q r unrsan Kianggotian/KepE-gawaian untuk mbngumumkan rnstmksi-Kerdja beserta Bafanlampirannja kepada setiap pegawai/petugas upns di Bandulng.

Bandung, 10 Nopember 1gO1

PimpinanMadjelis Permusjawaratan RakJat Sementara" Bepublik Indonesira

Pds. Sekerta.ris,

Mr. Mruradjat Danusaputro.

5E1

Page 582: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1.

INSTBUKSI-KEBI}JANo. 16/Sek/MPBS/1961

Dengan telah bertambahnja petugas-petugas MPRS dan gunamengatur pembinaan serta penertiban formasidarurat Sekertariat Sementara MPRS lebih landjut, dikeluarkanketentuan-ketentuantentang p e n ju su nan dan pe n u -g a s a n para petugas MPRS sebagai berikut :

I. ORGANISASI.

Berdasarkan Keputusan Pimpinan MPRS No. 9/MPRS/1961,ditentukan susun an sement ar a daripadaSekerta-riatMPRS sebagaitertera pada Bagan lampirandaripada Instmksi-Kerdja ini.Dalam mengatur organisasi Sekertariat Sementara MPRS, di-pergunakan ketentuan-ketentuan seperti termaktub dalam Ke-putusan Pimpinan MPRS No. 3, 4,7, 8 dan 9i MPRS/1961.Dalam mengorganisir Pusat Sekertariat SementamMPRS di Bandung sesuai dengan Keputusan Pimpinan MPRSNo. 9/MPRSi 1961 dibentuklah:a. Pimpinan Sekertariat;b. Pimpinan Bagian Permusjawaratan;'c. Pimpinan Bagian Tata-Usaha.

4. Pada Pimpinan Sekertariat MPRS, jang didjalankan oleh Pds.Sekertaris MPRS, dibentuklah suatu STAF PEMBANTU, jangmengandung baik unsur-unsur daripada Staf Tenaga Ahli mau-pun unsur-unsur dari Staf Pembantu Administrasi.

5. Bagian Permusjawaratan diperintji mendjadi :

a. Urusan Musjawarah;b. IJrusan Naskah.

6. Bagian Tata-Usaha diperintji mendjradi:

a. Ifrusan KeanggotaanlKepegawaian;b. tfrusan Keuangan;c. Unrsan Arsip/Ekspedisiflik-Roneo;d. Urusan Perlengkapan/Kenclaraan.

T. Untuk memenuhi ketentuan-ketentuan termaktub dalam Kepu-" tusan Pimpinan MPRS No. 4[UPRS/1961 dibentuklah di Dja-karta : KANTOR PtrNGHUBUNG Sekertariat MPRS, janguntuk iaraf pertumbuhan seharang belumme-merlukan perperintjian kedalam segi-segi tugasnja dengan lebihdjauh.

582

\2.

3.

I

+

+

Page 583: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I'

L2.

Untuk s e m e n t a r a w a k t u Kantor Penghubung Se-kertariat MPRS ditempatkan pada Sekertariat DPR-GR atasperkenan dari Pimpinan DPR-GR.Lambat-laun akan diatur dan ditentukan lebih landjut tentangorgani.sasi dan kelengkapan daripada Kantor Penghubung Se-kertariat MPRS di Djakarta, selagi akan diusahakan untukmendapatkan k a n t o r n j a tersendiri.Guna mentjapai daja-guna jang sebesar-besarnja, dan untukmelengkapi akan kekurangan petugas-petugasnja, akan diusa-hakan tambahan tenaga-tenaga perbantuan dari beberapainstansi lain.

II. SUSUNAN DAN PENUGASAN SEMENTARA.

Untuk mengatur formasi-darurat dan menetapkan tugas-peker-djaan bagi para pegawa!/petugas MPRS, ditetapkan per€rrr:patan-penempatan dan penugasan-penugasan seperti terterapada b a g a n dalam lampiran lnstmksi-Kerdja ini.Berhubung masih sangat kurangnja tenaga-tenaga SekertariatSementara MPRS, maka untuk sementara waktu kepada bebe-rapa orang petugas diberikan pekerdjaan-pekerdjaan r a n g -k " p, guna dapat memenuhi segala matjam dan djenis pela-janan sesuai dengan keperluan Pimpinan MPRS beserta Badan-kelengkapannja.Kepada ,para petugas MPRS diinstmksikan untuk senantiasabe ke rd j a - s ama dalamsemangat gotong - ro -j o n g untuk dapat menunaikan tugasnja sebaik dan sepenuhmungkin.Sesuai dengan petundjuk dan instruksi Pimpinan MPRS, dipe-ringatkan kepada setiap petugas MPRS untuk senantiasa men-taati segala peraturan dan melaksanakan segala instnrksi daripihak atasan dengan setertib dan setaat mungkin.Dalam lingkungan Sekertariat Sementara MPRS, diperlngatkankepada setiap petugas I![PRS, untuk senantiasa mendjagak e r u k u n a n dan mengembangkan semangat k e k e -luargaan.Berhubung masih banjak adanja anggapan dan pengertian jangsalah dalam menggunakan k e b e b a s a n p r i b a d i danmelaksanakan kepertjajaan Pimpinan Sekertariat MPRS jangditimpahkan kepada para petugas MPRS diserukan kepada se-genap petugas MPRS untuk senantiasa memperhatikan b a -t a s - b a t a s wewe n an gn j a masing-masing, gunamenghindari segala salah-paham dan salah-tanggapan antarasesama petugas.

Sedjalan dengan Instmksi Pimpinan MPRS, lambat-laun akandilakukan tindakan - tindakan penertibanguna mengembangkan kerdja-sama dan memperbesar daja-guna Sekertariat MPRS.

13.

]-4.

15.

t

8.

9.

10.

a?

-v*\-a,

g

s

{i

11.

16.

L7.

583

Page 584: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

18. Dalam melaksanakan tugasnja masing-masing, diperingatkankepada setiap petggas MPRS, bahwa ketentuan-ketentuan danInstruksi Pimpinan MPRS seperti terrnaktub dalam KeputusanPimpinan MPRS No. 3, 4, 7, I dan 9A[PRS/1961 harus dilahsa-nakan dengan sepenuh dan seteliti mungkin.

19. Kepada para petugas MPRS diperingatkan, agar dalam segalatingkahJaku dan perbuatannja djanganlah sampai memaksaPimpinan. Sekertariat MPRS untuk bertindak dan menentukanlangkah-langkah penertiban jang tadjam.

20. Kepada setiap petugas MPRS diperingatkan, bahwa terhadapp enjimpangan dantindakan indisiplin terha-dap ketentuan-ketentuan dari Pimpinan Sekertariat MPRS, akandiambil t ind a k a n - t e g a s.Agaf dapat dimaklumi dan dipahami oleh sekalian petugas

MPRS, menginstmksikan kepada Pimpinan Unrsan Umum Seker-tariat MPRS untuk mengumumkannja dengan seluas mungkin dansenantiasa meneliti pelaksanaannja dengan setertib mungkin.

Ditetapkan di Bandungpada tanggal 25 April 1961.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusaputro.

4, ;{;

,IL

1I

!

i

i

t

(=

-f{I.

J.j'

584

Page 585: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TI

,

INSTBUKSI-KEBDJANo. 17/Sek/MPRS/1961

tentangTTITUP.TAHUN.KER,DJA DATV PENJELESAIANNJA.

Sebagai Instruksi-Kerdja jang terachir dalam tahun-kerdja1961, dengan ini dikeluarkan ketentuan-ketentuan untuk mengaturtutup: tahun - kerdja dan penjelesaiannjasebagai berikut : I. UMUM.

iu

1. Dengan mengingatkan kepada Instruksi-Ke_rdja SekertariatMPRS No. 1 sampai dengan 16 tahun 1961, diinstmksikan ke-pada segenap pegawai/petugas MPRS terutama kepada paraPimpinan Bifo/urusan/Seksi untuk m en ut_! P segala usa-ha tan karyanja selama tahun-kerdja 1961 pada tanggal81 Desenber 1961 itiam 24.00.

2, Dalam menutup usaha dan karya selama tahun-kerdja 1961hendaknja diadakan p e n t i a t a t a n p e n j u s_u I a ndan pengatur-an segala usahadan E.tya daripadaBiro/OrusanTseksi masing-masing dalam bentuk suatu LAPO-RAN TAHUNAN.

3. Laporan-tahunantersebut dimaksud sebagai urai an ten-tang p ertanggu n gan - d j aw ab danpulasebagaigambaran tentang pertumbuha_n serta. per-k e mb an g a n BirofiImsaniSeksi iangbersangkutan.

4. Berhubung dengan ketentuan pada No. 2 dan 3 diatas, diinstntk-sikan agai dalam laporan-tahunan tersebut senantiasa ditjan-tumkan-suatu k e gi m p u I a n, iang mengandung t i n -d jauan kebelak"ttg selama tahun-kerdja jangtelahdidjalani dan p a n d a n g a n k e d e p a n tentang pem'binlan BirofiJmsan/Seksi datam tahun-kerdja jang akandatang.Gunamentjapai keser agaman dan keserasiandalam penjusunan Laporan-tahunan tersebut diatas, ditentukantata-tjara dan tata-laksana sebagai berikut:

U. SISTIMATIK LAPORAN.TAHUNAI$.6. Laporan-tahunan Sekertariat MPRS disusun menunrt p_er'

oerintjian, jang menundjukkan, Pengantar-kata Pimpinan Se-kertariat MPRS.

A. PENDAHULUAN.1. Pembentukan (diisi Sekertariat atau Biro/Umsan)2. Pengaturan ( -,,- )

a. Personalia,b. Keuangan,q

j

c. Alat-perlengkapan,d. Penjelenggaraan

hrgas,3. Usaha pembinaan .... ( )

585

,,

Page 586: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

?r

B.

c.

7.

URAIAN TERPERII\I:TJI.

PENUTUP.

Dengan menggunakan sistimatik serta perperintjian sepertitersebut pada No. 6 d.iatas, dimaksud agar tertjapailah [ese-ragaman dan keserasian dalam tata-susunan dalarn Laporan-tahunan Sekertariat MPRS sebagai k e s e lu ru h an mau-pun dalam Laporan-tahunan tiap-tiap BiroflJmsan/Seksi.Berhubung dengan ketentuan tersebut pada No. 7 diatas, d!-instruksihan kepada semua Fimpinan Biro/Unrsan/Seksi untukmengatur dan menjusun laporannja masing-masing sesuai dantepat dengan s i s t i m a t i k tersebut pada No. 6.

Untuk dapatmentjapaikeseragaman dalam p en j e I e s ai-a n Laporan-tahunan tersebut, diinstnrksikan agar terhitungmulai dari tanggal 10 Nopember tiap-tiap tahun telah diadakanpersiapan-persiapan-nja dala.ur wucljud pe-qgump ulan b ah an - b ah an, jangakandimualdalam Laporan-tahunan itu.Laporan-tahunan daripada BiroftImsary'Seksi d i tu tu ps e I e s a i pada tanggal 10 Djanuari tahun berikutnja, karenaLaporan-tahunan Sekertariat MPRS sebagai keseluruhan hamsgudah selesaipahng lambatpada achir D j anu ari tahun-kerdja berikutnja.

III. KEIEIVruAN-KETEIVTUAN PENI.TruP.

sedjalan dengan penjelesaian Laporan-tahunan, diinstnrksikankepadaPimpinan BirofiImsan/Seksi untuk m en e I iti dan!L e ! g a t u r k e m h a I i soal-soa'l kerumah-tanggaanpiro_/umsan/Seksi-nja masing-masing guna menghadapi tahun-\gr{ja iang akan datang dan sesuai dengan garis-garis kebi-djaksanaan jang akan ditempuh dalam p e m 6i n a an Biro/UmsarvSeksi masing-masing.Dalam meneliti dan mengatur kembali soal-soal kemmah-tangga4n Biro/urusan/seksi, diinstruksikan kepada para pim-pinanBjry/Umsan/Seksiuntuk m engum p ulk ah semuapegawai/petugas jang ada dibawah pimpinannja, guna b e r -sam a - sama menelaah tindjauan kebela-l._q"g _dengan segala pengalano ann ja d.anmemi-Firkan langkah - langkah serta us-aha-usahaJ_? n_q ak a n d at an g dalammelaksanakan pembinaanBiro/umsarq/Seksinja masing-masing setjara g oi o n g -rojong.E p"A" setiap-pegawai/petugas MPRS diminta p e r h a t i a ndan k e s a d a r an nt j a terhadap usaha pembinaan seker-tariat MPRS beserta Eiro/tlnrsan/seksi-nja itri sebagai u s a -h a -b e rs a m a dari sel ir ruh- keluargalsekertariatMPRS.

8.

9.

11.

10.

t2.

13.

t

586

Page 587: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

?

44.

15.

L7. Berpegangan pada peraturan-peraturan negara dan Instmksi'Kerdja Sekertariat MPRS No. 1 sampai 17 ini, kepada sekalianpegawaiipetugas MPRS diandjurka! untuk mengenangk-an danmenjatakan rasa terima kasih kehadirat Tuhan Jang Maha Esaterhadap segala rachmat dan berkat-NJA dalam tahun-kerdjajang sudah berdjalan, seraja memohon taufik-hidajat dan ber-kat-NJA sela,lu untuk tahun-kerdja jang akan datang.Sebagai penutup, atas nama Pimpinan MPRS diutjapkan terima

kasih dan penghargaan terhadap segala djerih-pajah dan sumbang-an dharma-bakti selama tahun-kerdja 1961, dan diutjapkan ,,SELA-MAT TAHUN BARII" dalam kita akan memasuki tahun-kerdja1962.

Ditetapkan di Bandungpada tanggal 29 Desember 1961.

Madjelis Perrnusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia.

Pds. Sekertaris,

Mr. Munadjat Danusatrrutro.

Dalam rangka usaha tersebut pada No. 13, hentlaknja tiaptiapwarga Sekertariat MPRS dapat pula meneliti dan memeriksad i ii n j a s end iri dengantjaraiangsedjudjur-dju-djurnja, apakah dala^rn tahun iang telah lalu kita masing-ma$ngtCtah

-mendjalankan kewadjiban dan menunaikan tugas kitasesuai dengan martabat dan norma seorang pegawai/petugasMPRS denian senantiasa berlandaskan PANTJA SETYA danInstruksiln-struksi-Kerdja Sekertariat MPRS serta petundjukdan bimbingan atasan kita.Kepada para Pimpinan Biro/Urusan/Seksr diinstruksikan untukmeneliti- k e p e m imp i n a n n j a selama tahun-kerdja jangberdjalan, gunamengetahui k e ku r ang an -k e ku r?ng-a nn 5 a danmenjelenggarakanlangkahJangkah _p en j em-pu rn a annj a dalamtahun-kerdja jang akan datang.Kepada segenap pegawailpetugas MPRS diinstruksikan untukdjuga meneliti dirinla sendiri mengenai tingkah-laku 411 pu"-bualan-perbuatannja dalam t at d p erg aula n dilu arMPRS sendiri, baik sebagai seorang w a rg a-k a m p u n gmaupun sebagai seorang w a r g a-k o t a atq.upun sebagaiseorang w a r g a -n e g a r a ditengah-tengah lingkungankehidupan kita sehari-hari, guna mengetahui kekrrrangan--ke-kurangan kita dan menjelenggarakan langkah-langkah penjem;purnaannja dalam tahun iang akan datang.

{

16.

587

Page 588: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTRUKSI-KER,DJA SEKT]tsTARIS UIIIUM MPRSNo. 1/Sekum/MPRS/f962

tentangPEDOMAN TATA-KEBDJA SEKER,IABIAT MPRS.

SEKERTARIS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATAN

RAKJAT SEMENTARA;Menimbang:

a. bahwa Keputusan PimpinanL962 memerintahkan untukpelaksanaannja;

b. bahwa ketentuan-ketentuan pelaksanaan tersebut pada a diatasharus dituangkan dalam bentuk ,,PEDOMAN TATA-KERDJASEKERTARIAT MPRS'';Mengingat:

1. Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRSi1961 jo KeputusanPresiden R.I. No. 125/196L;

2. U.U. No. 18/1961 dan Perpres No. 3/1961 jo P.P. No. 200 dan20!/1961serta Instr:uksi Presiden R.I. No. 5/7962;

3. Kepmtusan Pimpinan MPRS No. 5 dan 6/Pimp/MPRS/1962 joKeputusan Presiden R.I. No. 130/M/1962;

4. Peraturan Presiden R.I. No. 4 dan 51]1962.Mengingat pula: Pengumuman Pimpinan MPRS seperti termuat

dalam Pressrelease tertanggal 2 April 7962 dan Surat Edaran Pim-pinan MPRS tertanggal 5 Mei 1962 No. A L0|1/4/MPRS/1962 jisInstruksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 1 s/d tT /Sek/MPRS /796Ldan No. B3l1-l1- sld 5/MPRS/1962 serta Surat Edaran PimpinanSekertariat MPRS tertanggal 2 April 1962 No. B1I1/1/MPRS /LFr62;

Memutuskan:Dengan membatalkan segala peraturan dan ketentuan jang ber-

tentangan dengan Instmksi-Kedja Sekertaris Umum MPRS ini,menetapkan:

PEDOMAN TATA.KERDJA SEKERTARHT MPRSterdiri

: Ketentuan Umurd.: Pembinaan Sekertariat MPRS.: Susunan organisasi.

MPRS No. 5 dan 6/Pimp/MPRS/menetapkan ketentuan-ketentuan

BAB IBAB IIBAB III

Page 589: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB IVBAB VBA3 \rIBAB VIIBAB \rIN

: Pembagian pekerdjaan dan petugasnja.: Tata-I(epegawaian.: Tata-tertib.: Tata-kerdja.: Penutup.

BAB I.Ketenhran-ketentuan umunL

Sekertariat MPRS diselenggarakan berdasarkan Keputusanpimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 jo Keputusan Presiden R.I.No.

-12511961 seperti telah diubah dan disempurna,kan d9lg3oKeputusan Pimpi-nan MPRS No. 4, 5 dan 67'Pimp/MPRS/1962.Dengan diselenggarakannja Sekertariat MPRS !ryr-ti -ditentu'kan dalam Pedoman Tata-kerdja Sekertariat MPRS ini, semuabentuk dan susunan Sekertariat MPRS iang lain dinjatakan bataldan tidak berlaku lagi terhitung mulai tanggal berlakunjaKeputusan Pimpinan MPRS No. 6/Pimp/MPRS/1962 dan Pedo'man Tata-kerdja Sekertariat MPRS ini.Dengan 'tidak mengurangi maksud dan makna daripa4a keteq'tuan tersebut pada No. 2 diatas, ditetapkan bahwa Instruksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 1 s/d L7 /SekpIPRS /Lg-g! 4glNo. BaTf /L s/d 5/MPRS/1962 untuk mengatur USAHA-USAHAdan LANGKAH-LANGKAH KEBIDJAKSANAAN DAI,AMPEMBINAAN SEKERTARIAT MPRS, tetap berlaku sepandjangketentuan-ketentuannja tidak bertentangan dengan PEDOMANTATA.KERDJA SEKERTARIAT MPRS iNi.

Untuk menjesuaikan Instmksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 1

s/d L7/Seu/MPRs/1961 dan No. B3/t/L s/d 5A[PRS_/L$?dengan Keputusan Pimpinan MPRS No. 4, 5 dan 6/Pimp/MPFSlt962 beserta PEDOMAN TATA-KERDJA SEKERTARIATMPRS ini, ditetapkan ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasalberikut.Dengan tidak mengurangi kemurnian daripada ketentuan-ketentuan dalam PEDOMAN TATA-KERDJA SEKERTARIATMPRS ini, semua ketentuan-ketentuan termaktub dalam semuaInstmksi-Kerdja Sekertariat MPRS jang terdahulu, d.apat tetapberlaku sepandjang ketentuan-ketentuan tersebut tidak berten-tangan dengan PEDOMAI$ TATA-KERDJA SEKERTARIATMPRS ini, demi untuk memelihara kelangsungan dalam kebiasa-an dan naluri-baik Tata-kerdja Sekertariat MPRS, jang ternjatatelah sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta azas-azas ter.malrtub dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 jisKeputusan Pimpinan MPRS No. 4, 5 dan 6/Pimp/MPRS/1962.

BAB II.Pembinaan Sekertariat MPBS.

6. Berdasarkan Keputuna,n Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 jisKeputusan Pimpinan MPRS No. 5 dan 6/Pimp/MPRS/1962 dan

589

4.

Page 590: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

7.

8.

9.

sesuai dengan garis-garis kebidjaksanaan Retooling AparaturNegara termalrtub dalam Perpres No. 3/1961 jo Instruksi Pre-siden R.I. No. 5/'62, pembinaan Sekertariat MPRS diselenggara-kan berdasarkan pokok-pokok kebidjaksanaan, sebagai berikut:

a. menumt bidangnja:(i) pembinaan dalam bida^r:g mental;(ii) pembinaan dalam bidang organisasi;(iii) pembinaan dalam bidang personalia.

b. menumt tehnis-peryerintjiannja:(i) dalam perentjanaannja (planning) ;(ii) dalam penentuan programnja (programming) ;(iii) dalam p€ngorganisasiannja (organising) ;

1iv) dalam pelaksanaannja (executing) ;(v) dalam pengawasannja (control).

untuk melalrsanakan pembinaan sekertariat MPRS datiambidang_ T_e n t_r l, Ss,r"_q!.an dasar-dasar pokok setrrcrti ter-maktub dalam Pantjasila, IruD-Lg4b, Ketetaian upris No. rda"n,.frlMPRs/196o. dry Perpres No. g/tg6L serta ped.oman/peraturan negara lainnja jang berlaku.

Il"l"Fmenjeleqggarakan pembinaan o rg a n i s as i seker-tariat _Y_PF!,_ _diqglqEq sebagai dasar p6t<ok keputusan pim-pinan_MPRS No. 3/MPRS/1961, seperti t6latr diubih dan crisem-p11p?ka.! _o_leh {eputusan limeinan MPRS No. 4, b dan 6/pimp/MPRS/1962 jo Peraturan presiden R.r. No. 4 din E/rg6z. L '

Il"lut _rygljglelssarakanpembinaan pe rso nali a seker-tariat MPRS, digunakan sebagai dasai pokok:

9.9._|o._.18/1961 lenlang U.U. pokok Kepegawaian danP.P. No. 200 dan 2\L/Lgtl-tentang peraturan'c"aa3i eegawaiftleg.eri Fipit R.r.. serta peraturan-peraturan ndgara" laintentang kepegawaian;Perpres No. 11i1gbg tentang sgqpah pegawai Negeri jisl"ry"s lvg.

g/1961!e3tqg pantja-sjeua pe[awai Neg;ri ai;fnstnrksi Presiden R.I. No. 5/Lge2;rnstmksi-{u$i" sekertariat MPRS tahun 1961 sedjauhketentuan-ketentuannja !iq"k bertentangan dengan pedo"manTata-kerdja Sekertariat MPRS ini. e

10. Dalam. 4q.fis" .matjam bidan_g pembinaan dan kelima matjampgrpgrintjiqrttir seperti tersebuf pada No. ?, g dan g diatas, di-tetapkan bahwa:

dalane SEKERTARTAT MPRS berlaku hanja satu matjamTATA-TERTTB dan DrsIpLrN, pgperti ailetapr<an d;i;"tPedoman Tata-kerdja Sekertaridt UenS ini;$a5ar.fpjusg3q1da,n-ngnrylgrrtt R u m a h - T a n g g aSekertariat MPRS adat-ah: RSaS KEKELUARGAAN; " "

b.

b.

Page 591: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

d.

c. D a s a r T a t a - k e r d j a Sekertariat MpRS adalah:GOTONG-ROJONG;

kebidi-a,lsanaan- dalam trrymbinaan sekertariat MpRS dituang-kan lebih banjak dalam bentuk PETUNDJUK-PETUNDJIIK-KERDJA daripada dalam bentuk peraturan-peraturanhukum;

f.i"p-lgg_pSggy_{lpetugas MPRS diwadjibkan mengemban g-kan PRIBADINJA masjng-masing untukmendjadi p e I a [-s- a n a daripad-a kebidj,aksanaan Fimpinan MPRS jing baikdmgan mempunjai penuh s w a cl a j a serta rasa t a n g-gung-djawab.

BAB III.

Susunan organisasi.

Kata Sekertariat berasal dari kata asing Secre-t""iate, dan berakar pada suku-kata Secret, jangberarti: rahasia.Kata Sekertariat mengandung arti: TEMPAT ME-NJIMPAN RAHASIA, dan SEKERTARIAT MPRS adalah:Tempat penjimpanan rahasia MPRS.Berdasarkan arti-katanja sadja, SEKERTARIAT MPRS barudapat s_eqgqi d_engan_.hakekat dan fungsinja, apabila segararahasia MPRS dapat disimpan denlan bafu.Berdasarkan f_u^n gs i dan t u ga s - k ew ad j ib ansekertariat MPRS. seperti _t4qr, pula diperintji dalam- pasal Bdan 4 Kepgtusan Pimpinan MpRS No. B/ueRSl1g61, dite^ntukanBentuk dan susunan organisasinja seperti diaturdal^am Keputusan Pimpinan MPRS No. b aan OTfimp/MpRS/1962.

a. Sekertariat MPRS terdiri atas:(i) Badan Pengawas;(ii) Badan Penjelenggara.

b. Fpfip"l MP_Eq merupakan Badan pengawas Tertinggi atasSekertariat MPRS;

c. sekertariat MPRS adalah Badan Penjelenggara dan pelak-sana kebidjaksanaan Pimpinan MPRS.

Sekertariat MPRS terdiri atas seorang sEKERTARTS UMUMdengan dibantu oleh- beberap_a orang sekertaris umsan, janggping-rydlg_Tqjglqnggarakan suatu B i d a n g U r ir i a isekertariat MPRS dalam kesatuan BIRO dengai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Biro disusun d.engan maksud untuk membangunkan p u s a tk o o rdinas i dan integrasi ditamsatuBidangurusan sekertariat Mlrys, jang-penjerenggaraan dan pelaL"-sanaannja d.ilalukan oleh para-K-epaniteraan atau Bagtian.

11.

13.

72.

14.

'591

Page 592: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

16.

b. piro $UaS! kedalam BAGIAN, jang dalam Bidang Umsanlgqpinrtt dan urusan Permusjawaratan disebut: knpnNt-T{RAAN, unt_uk menj,elenggarakan suatu B a g i a ndalam Bidang-Urusan Biro.

c. Kepaniter?an atau Bagian disusun dengan maksud untukmentjiptakan ALAT-PELAKSANA-UTAMA datam penje-lenggaraan tugas-kewadjiban Sekertariat MpRS

d. T!g:t!ap Kepanitgg_ql atau Bagian dapat dibagi kedalamsEKsr dan suB-sEKSr menunrl keperiuan, uniuk menje-lenggarakan suatu S e k t o r dalam Bagian.

e. palam Kepaniteraan atau Bagian disusun sEKSr-sEKSr se-bagai..unit-pe-laksana jang lebih terperintji, tetapi untukmemelihara dan mempertahankan kesatuai' dalani sektor-yl-ulal Keparriteraan atau Bagian, penjusunan seksi-seksitidak boleh mengakibatka[pernet5arrin iugas dan lapangan-pg.kerqjaan Kepaniteraan/Bbgian- sampai kepada pbrpe"rin-tjian- iatlg s1ngqt sp,esialistisf karena dalam ferak i.saha -dan kerdjgrja F . l u ? ", tetap harus naripah k e s a -tu a n Kepaniteraan/Bagian.

Organisasi Sekertariat MPRS disusun atas:a. Pimpinan Umum;b. Biro Pimpinan;c. Biro Permusjawaratan;d. Biro Tata-Usaha.

BIRO PIMPINAN dibagi mendjadi antara lain:a. Kepaniteraan Umurrr;b. Kepaniteraan Chusus;c. Kantor Tjabang Sekertariat MpRS.

BIRO-PERMUSJAWARATAN dibagi mendjadi antara lain:t7.a.b.c.

Kepaniteraan Persidangan ;Kepaniteraan Penelitian;Kepaniteraan Naskah.

18. BIRO TATA-USAHA dibagi mendjadi ,$^r^ tain:a. Bagian Personalia;b. Bagian Keuangan;c. Bagian Perlengkapan;

19. Kepanitgraan d3n Baglan dapat dibagi kedalam seksi-seksi (si)menurut keperluan sebagai berikut:-a. KEPANTTERAAN UMI]M dapat dibagi kedalam antara lain:(i) Si Organisasi/Administrasi;

(ii) Si Musjawarah Pimpina"n;(iii) Si Pnotokol dan Hubungan Masjarakat.

5e2

Page 593: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

KEPANHERAAN CHUSUS dibagi kedalam Seksi-seksi menumt ketentua^n tersendiri dari Sekertaris Umum.KANToR TJAFANG sekertariat MpRs dapat dibagi keda-lam antara ldin:(i) Si Pimpinan;(ii) Si Pemusjawaratan;(iii) Si Tata-Usatra.KEPANTTffi'AAN PERSTDANGAI{ dapat dibagi kedala^mantara lain:(i) Si Musjawarah Madjelis;(ii) Si Musjawarah Panitia/Komisi ;(iii) Si Redaksi/Administrasi.KEPAMIERAAN PENELIHAN dapat dibagi kedatam an-tara lain:

(i) Si Dokumentasi/Administrasi;(ii) Si Pengolahan bahan;(iii) Si Publikasi.KEPANITERAAN NASI(AH da,pat dibagi kedatam antaralain:

(i) Si Korespond.ensi/Ekspedisi;(ii) Si Arsip/Peredaran Naskah;(iii) Si Perpustakaan.

BAGIAN PERSONALIA dapat dibagi kedatam antara lain:(i) Si Keanggotaan;(ii) Si Kepegawaian;(iii) Si Kesedjahteraan.

BAGIAN KEUANGAN dapat dibagi kedalam antara lain:(i) Si Perbendatraraan;(ii) Si Perdjalanan,/Kend.araan;(iii) Si Verifikasi.BAGIAN PERLENGI(APAN dapat dibagi kedalam antaralain:(i) Si Peralatan;(ii1 Si Penggunaan,/Pemeliharaan;(iii) Si Pembelian.

20. a. Untuk melantjarkan usaha_koordinasi d.an integrasi dalamsegala urusan Sekertariat, d.ibentuk BADAN PEMBANTUSEKERTARIS UMUM jang terdiri atas para SekertarisUnrsan dan para Kepala Kepaniteraan/Baglan;

b. Unhrk membantu dan mend.ampingi Sekertaris Umun dalam

b.

e.

ff.

h.

mendjalankan Pimpinan lJmum diangkat:(i) Suatu Pengawas Koordinator;(ii) Suatu Staf Ahli.

Page 594: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

BAB TV.

Pemhagian pekerdjaan dan para @jabatnja.21-. PIMPINAN UMUM dipegang dan didjalankan oleh SEKERTA-

RIS UMUM, jang bertugas-kewadjiban:a. Membantu Ketua dan Pimpinan MPRS dalam melakukan

tugasnja. .

b. Menjelenggarakan segala sesuatu jang termasuk unffrarlnrmah-tangga MPRS, seperti antara lain:(i) mengepalai dan memimpin administrasi Sekprtariat

MPRS;(ii) menjusun rantjangan anggaran belandja dan pendapat-

an MPRS;(iii) mengepalai semua pegawai dan petugas Sekertariat

MPRS.

22. BIRO PIMPINAN dipimpin dan dikepalai oleh SEKERTARISURUSAN PIMPINAN, jang bertugas-kewadjiban:a. Membantu Sekertaris Umum dalam melakukan tugasnja di-

bidang Urusan Pimpinan d,an mewakilinja apabila-ia berha-langan mendjalankan tugas;

b. Menjelenggarakan segala pekerdjaan jang termasuk dalamBidang Unrsan Pimpinan, seperti antara lain:

(i) memimpin dan mengkoordinir administrasi dalam ling-kungan Biro Pimpinan menurut kebidjaksanaan Seker-tariat MPRS;

(ii) menjupun rentjana dan program pekerdjaan Biro Pim-pinan untuk para Kepaniter€Lan;

(iii) membimbing dan mengawasi penjelenggaraan kebidjak-sanaan Sekertariat MPRS da^n pelal<sanaan pekerdjaan-

. pekerdjaan oleh Kepaniteraan-kelSniteraan dalamlingkungan Biro Pimpinan;

(iv) mengepalai semua pegawai dan petugas dalan ling-kungan Biro Pimpina^n.

23. BIRO PTIRMUSJAWARATAN dipimpin dan dikepalai oleh SE-- KERTARIS URUSAN PERMUSJAWARATAN jang bertugas-

kewadjiba,n antara lain:a. Membantu Sekertaris lJmum dalam rnelakukan tugasnja di-

bidang Unrsan Pennusjawaratan dan mewakilinja apabila iaberhalangan mendjalanka.n tugas;

b. Menjelenggarakan segala pekerdjaan jang termasuk dalamBidang Unr.san Permusjawaratan, seperti antara lain:(i) memimpin dan meng-koordinir administrasi dalarn

lingkungan Biro Permusjawaratan menurut kebidjah-sanaan Sekertariat;

(ii) menjusrur rentjana dan program pekerdjaan Biro Per-musjawaratan unfirk para Kepaniteraan;

Page 595: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(iii) membimbing dan men€awasi penjelenggaraan kebidjak-sanaan Sekertariat MPRS dan pelaksanaan pekerdjaanoleh para Kepaniteraan dalam lingkungan- Biro Per-musjawaratan;

1iv) mengepalai semua pegawai dan petugas dalam ling-kungan Biro Permusjawaratan.

24. BrRo rATA-usAHA dipimpin dan dikepatai oteh SEKERTARTSURUSAN TATA-USAHA j,ang bertugas-ke,fuadjiban antaralain:a. Memba.ntu Sekertaris Unurm dalam melakukan itugasnja di-

pi{ang Umsan Tata-Usaha da"n mewakitinja apabita ia ber-halangan mendjalankan tugas;

b. Menjelenggarakan segala pekerdjaan jang tersrasuk daramBidang Umsan Tata-Usaha sepefti antara lain:(i) memimpin daq mengkoordinir administrasi dalarn ling-

kungan Biro Tata-Usaha menunrt kebidjaksanaan Se-kertariat MPRS;

(ii) menjusun rentjana dan program pekerdjaan Biro Tata-Usaha untuk Bagian-bagian ;

(iii) membimbing dan mengawasi penjelenggaraan kebidjak-sanaan Sekertariat MPRS da"n pelaksanaan pekerdjaanoleh Bagian-bagian dalam lingkungan Biro Tata-Usaha.

?5. KEPANIIERAAN UMUM bertugas-kewad.jiban a^ntara lain:(a) lfembantu Sekertaris Urusan Pimpinan dalam mendjalan-

kan tugasnja dan mewakilinja apabila Sekertaris Unrsanpimpinan berhalangan mendjalankan tugasnja;(b) Mengurus/menjelenggarakan bantuan dan asistensi sehari-

hari kepada Sekertaris Umum;(c) Mengunrs/menjelenggarakan pembinaan organisasi MPRS

dan Sekertariat MPRS;(d) Mengums/menjelenggarakan pelajanan, administrasi dan

dokurnentasi tentang Musjawarah-musjawarah PimpinanMPRS;

(e) Menjelenggarakan Urusan Protokol da"n Hubungan Masja-rakat seperti antara lain:(i) mengatur/menjelenggarakan penerimaan tamu resmi

dari dalam da^n luar-negeri untuk Pimpinan MPRS danSekum;

(ii) mengatur/menjelengga.rakan penerimiurn kundjunganmissi-missi luar-negeri dan rombongan Darmawisata,dalam dan luar-negiri serta membefrkan penerangan-pendjelasan;

(iii) mengatur/menjelenggarakan semua undangan dari, MPRS jang berhubungan dengan upatjara djamuan;' (iv) mengatur/mengurus undangan dan permintaan sarn-

butan jang ditudjukan kepada Pimpinan MPRS danSekum;

595

Page 596: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

I

I

j

26.

27.

28.

I

(v) mengurus/mengatur perdjalanan dinas PimpinanMPRS dan Sekum;

(vi) mengurus/mengatur hubungan dengan Pers/Masjara-kat dalam dan luar-negeri tenta"ng MPRS dan kegiat-an-kegiatannja menurut kebidjaksanaan PimpinanMPRS dan Sekurn;

KEPANITERAAN CHUSUS bertugas kewadjiban:(a) Membantu Sekertaris Umum dan Sekertaris Urusan Pin-

pinan setjara chusus;(b) Mewakili Sekertaris Umum setjara chusus menurut in-

struksi-instruksi langsung dari Sekum;

KANTOR TJABANG.(a) Mengurus da^n menjelenggarakan soal-soal serta keperluan

Pimpinan MPRS, seperti antara lain keperluan-keperlluanKabinet Ketua MPRS/Wampa dan para Sekertaris Menteri;

(b) Menjelenggarakan urusan dan keperluan MUSJAWARAH-MUSJAWARAH KERDJA daripada MPRS jang diseleng-garakan di Djakarta;

(c) Menjelenggaral<an urusan dan keperluan TATA-USAIIASERTA KE-UANGAN guna melaja"ni para anggota MPRSjang bertempat-tinggal di Djakarta da^n sekitarnja;

(d) Menjelenggarakan urusan dan keperluan TRANSIT bagranggota-anggota I,IPRS jang datang dari I u a r tempatkedudukan MPRS Bandung;

(e) Menjelenggarakan urusan dan keperluan-keperluan lain bagipara anggota dan Pimpinan MPRS di Djakarta;

KEPANITERAAN PERSIDANGAN.(a) Menjelenggarakan pengurusan dan pelajsna! musjawarah-

musjawarah dari mula sampai achir lengkap-selesai antaraIain:(i) menjelenggaraka^rr p e rs i a p an musjawarah se-

Pefti:undangan, tempat musjawarah, alat-kelengkapan mu-sjawarah seperti sound-system, minuman dan lain-lain, daftar had.ir, petugas-petugas didalam dan diluartempat musjawarah dan lain-lain sebagainja;

(ii) menjelenggarakan p e I a j a n a n musjawarah seperti:rnenjediakan surat-surat dan dokumen-dokumen j,angdiperlukan dengan memberi nomor dan tjiri-agendaPermusjawaratan rnembuat notulen, laporan dan / ataurumusan, keputusan risalah tulisan tjepat, rekamandan lain-lain;

(iii) metaksanakan k e p u t u s an - k e p u t u s a nmusjawarah seperti menjelenggarakanhasil-hasil mu,sjawarah, menjampaikan

i

I

I

I

596

Page 597: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

keputusan musjaryarah kepada jang berkepentingandan mengatur dokumentasi musjawarah serta lain-lain.

(b) Bertindakda"n bertanggung-djawab sebagai K ep an i -t e r a a n untuk musjawarah-musjawarah Paripurna,Komisi, Panitia dan lain-lain badan PermusjawaratanMPRS.

(c) Mengunts dan mengatur keperluan-keperluan pembinaa"nbagi Panitia MPRS Daswati I dan soal-soal penindjauan.

(d) Menjelenggarakan pembinaa^n organisasi dan administrasi& dokr.r,mentasi serta statistik tentang Musjawarah-musja-warah serta kehadiran anggota.

(e) Menjelenggarakan lain-lain tugas pekerdjaan seperti diaturdalam Instmksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. B3/L/4/MPRS/1962. ,

29. KEPANITERAAN PENELTTIAN.(a) Mengurus dan menjelenggarakan D o k u m e n t a s i

MPRS beserta administrasinja dengan mendjalankan peker-djaan-pekerdjaan seperti a"ntara lain:(i) menjelenggarakan dokumentasi tentang usaha-usaha

MPRS baik berupa tulisan-tulisan maupun berupaphoto atau rekaman dan lain-lain;

(ii) menjelenggarakan dokumentasi tentang hasil-hasilkarya MPRS serta perkembangannja;

(iii) menjelenggaraka^n dokumentasi perundang-undanganR.I.;

(iv) mengurus Lembaran Negarafiambahan LembaranNegara, Berita Negara/Tambahan Berita Negara,Lembaran Peperti dan lain-lain terbitan dalam bidangperunda^ng-undangan Negara;

(v) menjelenggarahan clipping dan penjusunan bahan-bahan keterang an /herita-berita dari madjal ah, hari an-pamflet, brosur dan naskah-naskatr lain dalam kerdja-sama dengan Kepaniter€Lar Persidan gan /KepaniteraanKomisi-komisi serta Kepaniteraan Umum dan Bagian-bagian;

(vi) lain-lain usaha dan pekerdjaan seperti diatur dalamInstmksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. B3/t/3/MPRS/1962.

(b) Mengurus danmenjelenggarakan p e n g ol ah an ba-han-bahan laporan dan dokumentasi dalam kerdja-sarnadengan Kepaniteraan Persi'dangan/Kepaniteraan-kepanite-raan Komisi serta dengan bantuan Staf Ahli/Penasehatnjang hasilnja paling sedikit sebulan sekali hams dilaporkankepada Sekertaris Umum MPRS atau pedjabat jang ditu*gaskan untuk keperluan tersebut.

i

Page 598: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(c) Mengurus dan menjelenggarakan p ub Ii k a s i besertasoal-soal pertjetakan dan pengawasan dokumen-dokumenserta hasil-karya MPRS dalarn kerdja-sama dengan Kepa-niteraan Persidangan/Kepaniteraan-kepaniteraan Komisidan Kepaniteraan Umum serta dengan bantuan para StafAhli serta Penasehat.

30. KEPANITERAAN NASKAH bertugas-kewadjiban:(a) Mengurus dan menjelenggarakan sunat-menjurat MPRS

dan korespo,ndensi lain-lain jang bersifat umum.(b) Mengurus dan menjelenggarakan penerimaan serta pengl-

riman/pengedaran surat-surat kawat, dan dokurry:n-doku-men MPRS, baik dalam hubungannja dengan pi$k-pihat<

; diluar Sekertariat maupun dalam lingkungan Sekertariatsendiri.

'{c) Mengurus dan menjelenggarakan pembinaan naskah-naskahMPRS seperti antara lain:(1) menjelenggarakan registrasi dan administrasi semua' surat/kawat serta dokumen jang masuk dan keluar;(2) membuka, membatja dan memberikan disposisi-pem-

: bagraJr kepada semua surat/kawat serta dokumen jang.- masuk;

(3) mengawasi pered.aran surat/naskah serta penjelesaian-nja dalam lingkungan Sekertariat MPRS atau diluarSekertariat MPRS d.engan menjelenggarakan angkemn/peringatan baik setjara tertulis maupun setjara lisan

(d) Menjelenggarakan penjimpanan dan penggolongan-peng-golongan semua surat/naskah dalam A r s i p M PR Sseperti diatur dalam Instmksi-Kerdja Sekertariat MPRSNo. B3/I/2/MPRS/1962.

.{e) Menjelenggarakan Perpustakaan MPRS denganmendjalankan pekerdjaan-pekerdjaan seperti antara lain:

(D mengusahakan batjaa^n jang berguna bagr MPRSbenrpa buku, brosur, prospek, madjalah, harian dan

- lain-lain terbitan dari dalam dan luar negeri dengandjalan membeli, berlangganan, menerima hadiah

. atau dengan djalan pertukaran;, (II) mengurus dan memelihara batjaan tersebut pada (I), termasuk didalamnja pekerdjaan registrasi dan pem-

buatan nomor,/kartu, penjusunan katalogus, admini-strasi pinCjam-pakai dan lain-lain;

(m) menjelenggarakan dan membina mang-batjaan;(ry) rnenjelenggarakan perhubr.rngan dengan perpustaka-

an.dan Instansi lain jang dapat memadjukan Per-'pustaftaan MPRS;

(V) mengurus dan rnenjelenggarakan pendjilidan bagiSekertariat MPRS;

598

.+

tc

t

I

Page 599: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

31.

32.

(w) lain-lain pekerdjaan seperti diatur dalam rnstruksi-Kerdja Sekertariat MpRS No. BBII/B/MPRS /Lg6Z.

BAGIAN PERSONALIA bertugas-kewadjiba,n:Melaksanakan dan.menjelenggarakan p e mb i n a an p e r-g,o n i 1,. jang dipglin]:ji mendjadi Seksi Keanggotaan,-Seksi_Kepegawaian dan seksi Kesedj:ahteraan sepertifuatur dalamrnstnrksi-Kerdja sekertariat wrpns No. Blizbn\[pRs/196r.BAGIAN KEUANGAN bertugas-kewadjiba^n:Melaksanakan dan menjelenggarakan p e m b i n aan k e -y.a n.-g a.n _ cier,n p 9 r b e n d ah a r i am MPRS jang dapatdiperintji- dalam seksi Perbendaharaan, seksi p6rdJahriandan SqEi Egtgrogkutan /Kendaraan seperti diatur dal"am lrr-struksi-Kerdja sekertariat MpRS No. Bglr ft/NI}|F,;S/1962.

33. BAGTAN PERT,ENGKAPAN bertugas-kewadjiban:Melaksanakan dan menjelenggarakan p e m b i n a a n, rr &-t e r i i I MPRS j1ng-{tpii AiperintSf Oatam Set<si peratatan,l9\"i P-enggulaan/Pemeliharaan dan- Seksi Pembelian sepertidiahr dalam Instmksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. Fi1h/e/MPRS/1962.

T 34. C.h*gt ba$i TIRUSAN TATA-USAHA MPRS berlaku sqrenutr-qi? ketentuan-ketentuan termaktub dalam Instrul<si-i<erdjasekertariat MPrys- N9. B;g/Ll5/MpFcS/1962 dengan tjatatdnb_ahwa ,,istilah sekedaris MpRS" supaja dibatji ,,seliertarisUmum MPRS".

BAB V.

Tata-Kepegawaian tlIpBS.

35. (a) PEGAvt'Ar SEKERTARHTMPRS adalah. p e g aw a iNegeri R. I.(b) U_ntuk_ 4"put diangkat dan dipertahankan sebagai PEGA-

WAI SEKERTARIAT MPRS, pertama-tama oiang hanrs4?pg,t memenuhi sjarat-sjarat jang ditetapkan untuk men-djadi Pegawai Negeri R.I. seperti diatur dalam U.U. No. 18/1961 jo P.P. No. 200/1961 sebagai PERSJARATAN UMIIM.f "_T I

j a r a t a n u m u m untuk dapat diangkat men-djadi Pegawai Negeri R.r. seperti dimaksld diataq meliputisjarat-sjarat antara lain:' (I) watak dan semangat;(II) pendidikan dan pengalzunan;(m) ketjakapan dan keradjinan;

. , (ry) umur dan kesehatan badan serta djiwa;f- ff) masa-kerdja.

{c) Kemudian ia djuga h*ry! d?prt memenuhi sjarat-sjarat jangditentukan untuk mendjadi Pegawai sbkertariat lnpnS se-

: perti diatur dalam Ketetapan MPRS No. f dan ff, Keputusan

Jti

599

Page 600: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Itfryinan MPRS No. 3/MPRS/1901 jo No. b dan G/pimplMPRS/1962 serta rnstruksi-Kerdja sdtrertaris umum Mpfr,s- ini sebagai PERSJARATAN CTIUSUSP_e r sJ a r a t a n c h u s u s untuk dapat diangkat dandi.pertaha^nkan sebagai Pegawai sekeftdriat upns meliputisjarat-sjarat antara lain:

i (I) dapat dipertjaja dan bersahadja dalam segala hal;(U) berdjiwa Ketetapa^n MPRS No. I dan IIIMPRS/196O

(Pantjasila, Undang-undang Dasar 1g4b dan Mani-pol);

(m) dapat menerima serta menjesuaikan diri dengan per-aturan-peratura.n dan ketentuan-ketentua^n PimpinanMPRS serta Sekertariat MPRS;

(ry) memiliki pendidikan tertentu atau pengalaman pastiuntuk dapat diangkat mendjadi pedjabat MPRS ter-tentu, seperti misalnja: Sekertaris Umum, KepalaKepa^niteraan/Bagian, Panitera dan lain-lainnjb.

(d) Kedua matjam persjaratan tersebut pada (b) dan (c) di-atas,merupalran dasar dan landasan untukmemutuskan segala sesuatu dalam bidang kepegawaianSekertariat MPRS.

(e) Prosedur .penerimaan dan pengangkatan pegawai MPRSdiatur menumt Instmksi-Kerdja Sekertariat No. B3/L/5/MPRS/1962.

36. (a) Bedasarkan ketentuan-pasti dari Peraturan PemerintahNo. 2004961 jo Keputusan Pimpinan MPRS No. 5/Pimp/MPRS/1962, dalam Sekertariat MPRS t i d a k a d a,,pangkat-pangkat organik-spesifik".

(b) Semua djabatan seperti tertjantum dalam Bagan-lampiranKeputusan Pimpinan MPRS No. 6/Pimp/MPRSZlg62 p a d adas arn j a diduduki oleh pegawai-negeri Sekertariat

- MPRS, jang oleh Sekertaris Umum MPRS dianggap m e m -punjai kemampuan serta r-nemenuLii sja-r a t-s j a r a t n j a untuk memangku djabatan tersebut.

. (c) Dengan menduduki salah satu djabatan dalam SekertariatMPRS seperti tertera pada Bagan-lampiran pada (b) diatas,seorang pegawai tidak dengan sendirinja mendapat ke-naikan pangkat atau gadji karena d j a b a t a n n j aitu, melainkan soal kenaikan pangkat dan gadjinja ditetap-kan berdasarkan sjarat-sjarat seperti diatur dalam U.U.No. 18/1961 jo P.P.200/1961.

(d) Sebaliknja, karena tiap-tiap d j a b at an seperti ter-sebutpada (b) diatas tidak dilekatkan padasuatu t i n g k a t a n p a n g k a t jang pasti, makabagr seorang pegawai jang mendud.uki djabatan tersebuttidak tendapat halangan suatu apapun untuk mentjapai ke-naikan pangkat serta gadjifja setjara teratur berdasarkanketentuan-ketentuan termaktub dalam Peraturan Pemerin-tah No. 200/1961'

600

?iii;t

1',

:

'"rfII

,+'t'^

1

*

Page 601: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

+,il

,lI

il

,l

(e) Beldasarkan ketentuan tersebut diatas, tata-djabatan dalamSekertariat MPRS hanja menegaskan tata-urutan kepen-tinga,n serta batas-batas wewenang jang dimiliki oleh se-orang pedjabat Sekertariat MPRS.

37. (a) Kepada para pedjabat Sekertariat MPRS diinstruksikanrurfuk senantiasa m en am b ah p e n g e t a h u a nserta k e m a h i r a n n j a dengan djalan grengikutipendidikan-pendidikan serta latihan-latihan jang terbukabaginja.

(b) P emb in a a n k ep e gawa i an da,lam SekertariatMPRS senantiasa diarahkan kepada usaha untuk mengem-bangkan KEPRIBADIAN tiap-tiap peg-awai, aga! {op?tmendSadi pelaksana iang baik daripadakebidjaksanaan Pimpinan MPRS dengan penuh

_ s w a -

daja dan rasa tanggung-diawab-(c) Sebagai pegawai Sekertariat MPRS diperingatkan agar

setiap peitsaUat dapat mendjadi tjontoh dan tauladan se-bagaip-egawai negeh iangbaik, jang be k e r d j-q- danb e ru s aU a tidat< hanja karena ia mendapat gadji atauupah sahadja, tetapi diuga djustm karena ia ingin me-njurn$angka"n dharrna-baktinja kepada Ibu Pertiwi sesuaidengan garis-garis kebidjaksanaan -seperti,lehh diaturdalJm Instruksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 1 s/d LTtahun 1961 dan No. B}/!/L s/d SAFRS/1962.

BAB VT.

Tata-tertib Sekertariat MPBS.

39. (a) Dalam Sekertariat MPRS berlaku ha^nja satu matjam Tata-Tertib dan Disiplin seperti ditetapkan oleh Instmksi-KerdjaSekertaris Umum ini sebagai penegasan daripada beberapapokok ketentuan seperti telah diatur dalam Instmksi-Ker-it5a Set<ertariat MPRS No. 1 s/tl 1? tahun 1961 dan No. B3/U1 s/d 5 MPRSE962.

(b) Tata-Tertib dan disip,l"in Sekertariat MPRS didasarkan atasketentuan-ketentuan- termaktub dalam Perpres No. 3/1961tentang Pantja-Setia Pegawai Negeri dan Perpres No. 11/1959 tentang Sumpah Pegawai Negeri.Disamping liedua peraturan negara tersebut paqa (b) digu-nakan- djog" land.asanlandasan seperti termaktub dalampenrndang-undangan negara dan peraturan-peraturan Pim-pinan LIPRS serta Instruks!-Kerdja S_ekertariat MFRS ten'lang Kemmah-Tanggaan Sekertariat MPRS.Sebagai petugas dalam Sekertariat MPRS, setiap Pe{jabatMPRS d-iwadjiUkan mentaati sqtenuhnja ketentuan-keten-tuan Tata-Tertib Sekertariat MPRS dan hanja tunduk serta

Y

tI

i

t

(c)

39. (a)

<:

,a,

taat kepadanja sad;a.(b) Pelanggaran terhadap Tata-Tertib Sekertariat MPRS 4el8:

akibaflian hukuman-disipliner, adrninistrasi atau kriminilterhadap para pelanggarnia.

601

Page 602: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ilri

540. (a) Sekertariat MPRS bertindak dan berbuat :k e I u a r

hanja melalui dan dengan perantaraan Sekertaris UmumMPRS sadja.

(b) Dengan tidak mengurangi arti dan mal<na ketentuan ter-sebut pada (a), dalam hal-hal tertentu oleh SekertarisUmum dapat ditundjuk pedjabat-pedjabat Sekertariat MP-RS untuk menjelenggarakansuatu tugas h u b u ng a nk el u a r sebagai utusannja.

(c) Pedjabat MPRS jang melakukan tugas seperti diatur pada(b), berkewadjiban senantiasa memberikan laporan setjara-lengkap-selesai dengan bukti-bulrtinja kepada SekertarisIfmum, setiap kali ia telah mendjalankan tugasnja.

Ketentuan-ketentuan tersebut pada No. 40 berlaku sepenuhnjadjuga bagi para pedjabat-pedjabat Sekertariat MPRS lainnja,jang ditugaskan oleh atasannja untuk melakukan sesuatu pe-kerdjaan-luar atas nama atasan tersebut.(a) Dalam segala hubungan keluar, para pedjabat Sekertariat

MPRS diperingatkan akan kewadjibannja untuk meme-gang rahasia djabatarurja dengan tertib sesuai denganperaturan-peraturan negara jang berlaku.

(b) Pemberian keterangan tenta"ng pekerdjaan dan keadaanSekertariat MPRS kepada pihak ketiga, hanja boleh di-djalankan atas perintah dan dengan sepengetatruan Seker-taris Umum MPRS sadja.

(a) Dengan tata-tertib dan disiplin seperti diatur pada No. 39s/d 42 diatas dalam soal-soal hubungan k e I u a r, Se-kertariat MPRS k e d a I a m disusun dan diatur atasdasar ASAS-KEKELUARGAAN dalam arti dan maknajang semurni mungkin

(b) Atas dasar azas-kekeluargaan, hubungan dan pergaulanantara para warga Sekertariat MPRS dibina seperti dalamkel,uarga-besar.

(c) Dalam suasana dan hubungan kekeluargaan seperti dimak-sud pada (b), tiap-tiap warga Sekertariat MPRS diwadjib-kan untuk menumbuhkan dan mengembangkan,rasa sertasikap persaudaraan terhadap rekan-sekerdjanja dibawahbimbingan dan asuhan daripada tetuan ja masing-masmg.

(a) Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut pada No. 43,berlakulah dalam rumah-tangga Sekertanat MPRS keten-tuan-pasti bahwa para warga Sekertariat jang kuat ber-' kewadjiban mendampingi dan menolong rekan-sekerdjanjajang lemah.

(b) Tanpa mengurangi afti dan makna ketentuan tersebutpada (a) diatas, setiap bantuan dan pertolongan harusdiselenggarakan dalam, rangka tata-organisasi dan tata-tertib Sekertariat MPRS seperti telah ditetapkan diatas,?gar keselarasan dan kesatuan mmah-tanggt SekertariatMPRS senantiasa dapat terpelihara dengan-fain

4L.

42.

43.

I

t

44.

602

Page 603: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.lrt

.1)

45.

46.

47.

I

I

Y

(a) Atas dasar azas-kekeluargaan dan semangat persaudaraanseperti diatur pada No. 43 dan 44, kepada setiap pedjabatSekertariat MPRS jang ditetapkan dalam bidang pimpinandan berdiri didepan untuk membimbing rekan-sekerdjaniamenurut bidang, sektor atau seksinja masing-masing, di-tr:ndjukkan kepada KEWADJIBAN-MORIL untuk beraniberkorba,n demi kesedjahteraan para jang'dipimpinnja.

(b) Sebaliknja, kepada para pedjabat Sekertariat MPRS jangmenerima pimpinan dari atasannja, ditundjukkan kepadakewadjibannja untuk senantiasa membantu pemimpinnjadengan selalu mentaati dan mengikuti petundjuk-petundjukserta bimbingannja dengan rasa dan kesadaran sebagaiwarga Sekertariat MPRS jang penuh, jang djuga memikultanggung-djawab atas keselafirdtaJx dan kesedjatrteraa.n Se-kertariat MPRS dalam keseluruhannja.

(c) Demi keselarasan dan perkembangan jang baik dalam ke-keluargaan Sekertariat MPRS, setiap pedjabat SekertariatMPRS baik jang m e m i m p i n maupun jang d i -p i m p i n, diwadjibkan untuk senantiasa menjumbang-kan buah pikiran dan perasaannja dalam wudjud saran-saran dan pendapat-pendapat kearah penjempuns.aan dala,mmelaksanakan tugas:keuradjiban Sekertariat MPRS.

(a) Atas dasar ketentuan-ketentuan tersebut diatas, ditetapkanp e r atu r a n - p a s t r, bahwa dalam penjelenggaraalrKESEDJAIITERAAN PEGAWAI, para warga SekertariatMPRS jang lemah hams senantiasa didahulukan daripadapara warga Sekertariat MPRS jang kuat.

(b) Dalam menjelenggarakan ketentuan pada (a) diatas, hen-daknja didjaga dan diawasi dengan tertib agar dala,m pem-bagian segala hasil kesedjahteraan ditempuh kebidjal<sa-naan dengan mendahulukan para warga Sekertariat MPRSjang lemah atas pertimbangan-pertimbangan ja"ng seadil-adilnja berdasarkan kenjataan-kenjataan jang ada.

(c) Sungguh tidak dapat dibenarkan, bahkan dilarang denganpffifi, apabila hasil-pembagran kesedjahteraan SekertariatMPRS diperdjual-belikan.

(a) Atas dasar paham kekeluargaan dan dengan semangat per-saudaraan itu, hubungan antara para warga SekertariatMPRS hendaknja dapat dikembangkan mendjadi hubungankekeluargaan semurni dan seakrab mungkin, tetapi senan-tiasa d.idjiwai dan dihiasi oleh norma-norm& kepantasanseperti jang hidup dan berlaku dalam masjarakat.

(b) Setjara chusus ditegaskan bahwa hubungan kekeluargaandalam Sekertariat MPRS antara para warga p r i a -danw a n i t a, hendaknja senantiasa dapat tumbuh dan ber-kembang setjara sehat dengan selalu menghindarkan per-buatan dan tindakan, jang dapat mengganggu keselamatan

t

603

Page 604: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dan kebahagiaanSekertariat MPRSsendiri.

runatr-tangga masing-masing wargaserta nrmah--tangga Sekettanat MPRS

BAB VII.

r*

,F

49.

fata.Kordp Sokerbriat MPBS.

(a) Tata-kerdja Sekertariat MPRS didasarkan atas &zasGOTONG.ROJONG.

(b) Dalam memjelenggarahln te+a-kerdja atas azas gotong-rojong itu, liendd,t<n5a setiap beban di g ot-o n g danaipit<ut se{arabersama-sama, danhasitnja di ro j o n gatau dikenjam bersama-sama Pula.

(a) untuk dapat menjelenggarakan tata-kerdj.q *pd dimak-sud diatas, diperlukan suatu KERDJA-SAMA Jang !u1ng-guh-sungguh hikoordinasikan dan di-integra$kar_r. dalaminenghadapi pelaksanaan setiap tugas atau pekerdjaan.

(b) F'aktor koondinasi dan integrasi tersebut pada (a) dlatas,diperlukan djuga sebagai faktor pengawasan'- agar dapatdihindarkan

- segala s i k a p dan p e r b u a t a np u r a-p u r a, jang senantiasa mengan4ott-g unsur pe-fupuan terhadap dirinja sendiri maupun terhadap sesama- '

nja.(c) Untuk dapat melaksanakan koordinasi dan integrasi jang

seefektip-efektipnja serta untuk melakukan pengawasanterhadap diri-sendiri dan sesamanja, ditetapkan bahwatiap-tiap petugas Sekertariat MPRS harus menjelenggara'Kan: BUKT'I fTRTRT^O,N HARIAN.

(d) BUKU TJATATAN HARIAN dapat benrpa :

(i) Buku-tjatatan-harian p r i b a d i, iang hams di-miiiki oleh tiap-tiap pedjabat Sekertariat MPRS;

(ii) Buku-tjatatan-harian p e k e rd j a an, janghanrsdiselenggarakan oleh tiap-tiap Biro, Kepaniteraan'Bagian, Seksi atau Unit-unit tugas chusus dalamSekertariat MPRS.

(e) Dalam kedua matjam Buku-tjatatan-harian tersebut diatas,harus dimasukkan tjatatan tentang :

(i) soal atau kedjadian;(ii) hari, tanggal dan wafttunja;(iii) penjelesaian atau perkembangannja;(iv) petundjuk-petundjuk lain jang memudahkan penjele-

saian dan perkembangan lebih landjut dari soal ataukedja.dian tersebut.

(f) Buku-tjatatan-harian p rib a di adalah milikpribadidari jang empunja dan diselenggarakan dengan mengindah-kan ketentuan serta norma-norma penjimpanan rahasirapribadi.

i

$

604

Page 605: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{J

'

(g) Buku-tjatatan-harian p e k e rd j a an dipenrntukkanbagi kepontingan pekerdja,an. Oleh sebab itu, segala tja-tatan didalamnja hanrs berisi keterangan dan petundjukjang dapat senantiasa membantu para pedjabat jang ber-kewadjiban untuk menjelenggarakan dan menjelesaikanpekerdjaan tersebut.

(h) Buku-tjatatan-hari;an pekerdjaan dibuka setiap hari ter-hitung mulai djam-buka kantor dan ditutup pada djam-tutup kantor.

50. (a) Ditundjukkan kepada setiap pedjabat Sekertariat MPRS,betapa besar arti dan manfaat Buku-tjatatan-harian ter-sebut, karena dengan Buku-tjatatan-harian itu, setiap pe-djabat dapat selalu ingat akan hal-hal jang s u d a hdikerdjakan dan tugas-tugas jang masih harusdilalcsanakan.

(b) Chusus d.alam penjelenggaraan suatu tugas-pekerdjaan olehBiro, Kepaniteraan, Bagian atau Seksi serta Unit-unit ke-satuan lainnja, dengan Buku-tjatatan-harian-pekerdjaanitu selalu dapat diperiksa kembali hal-hal jang sudah di-kerdjakan dan tugas-tugas jang masih hams diselenggara-kan.

(c) Manfaat dan kepentingan tersebut (b) akan nampak de-ngan djelas, apabila petugas jang berkewadjibaix tiba,tibeberhalangan mendjalankan kewadjibannja, hingga ia harusdiwakili oleh orang lain.Agar orang lain jang. menggantinja itu dapat melandjut-kan usaha dan pekerdjaan pedjabat jang berhalangan,

. maka pengganti tersebut harus dapat memeriksa kembalisoal-soal jang sudah dalam penjelenggaraan ataujang masih harus dikerdjakan.Dengan demikian segala pekerdjaan dan umsan dapat di-djamin k e I a n g s u n g a n pengumsannja, tanpatergantung sangat daripada pedjabat jang diserahi per-tanggungan-dj awabn j a.

(d) Dengan menggunakan tata-kerdja seperti temrai pada (c)diatas, selain dapat selalu didjamin kela"ngsungan dalampengurusan sesuatu pekerdjaan, djuga dapat dihindarkantimbulnja kematjetan dalam penjelesaian sesuatu pekerdja-aq terutama dalam meltakukan tugasnja untuk melajaniumum.

(e) Selain manfaat dan kegunaan tersebut diatas, Buku-tjatatzn-harian merupakan s u m b e r - p o k o k dandokumen landasan dalam menjusun suatu ic!-tisar atau laporan tahunan pada tutup-tahun-kerdja.

51. Berhubungdengan isi dan sif at tjatatan-tjatata^nda-lam Buku-tjatatan-harian, ditetapkan batrwa penjimpanan danpenggunaannja hanrs diatur se-tertib-tertibnja dengan senan-tiasa mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang p e n j i m-panan rahasia djabatan.

\'

t

Page 606: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

['

52. (a) Setjara chusus diinstmksikan kepada para pedjabat Seker-tariat MPRS iang bertugas keluar dan para- pe-n g e m u d i serta penanggung-djawab kendar-aan Seker-taiiat MpRS untuk- senantiasa menjelenggarakan Buku-tjatata"n-pekerdjaa"nnja d"engan setertib dan ses€mpurnamungkin.

(b) Pada waktu seorang pedjabat sekertariat MPRS masihsedang dalam pu*dialanan din&s,,-apabilaterdapat soal atau pekerdjaan jang ha4rs segera dilaksana-kan, la dapat menbmskan soal atau peleldjaan lqpebutkepada wakil atau rekan-sekerdjanja di sekertariat MPRSunhrtr menjelesaikannja, hal mana haruq ditjatat dengantertib daliam Buku-tjatatan-haria:r-pekerdjaan.

53.

(c) Tjara penjelesaia^n sesuatu soal seperti diatur pada.--(b)diatas,

-tidak menghindarkam petugas iang berkewadjibandari tanggung-djawabnja terhadap penjelesaian soal ter-sebut.

(a) Berhubung telatr adanja Buku-tjatatan-harian-pribadi danBuku-tjatatan-harian pekerdjaan, maka s e gal t m a-tjam_ pemberitahuan atau surat edarandalam

-lin-gkungan Sekertariat MPRS sendiri tjg.kup dibuats a t u k a I i sahadja, jang kemudian d i e d a r k a noleh petugas-ekspedisi kepada mereka iang harus menerima'nja.

(b) Pemberitahuan dan isi surat-edaran tersebut harus ditjatatdalam Buku-tjatatan-harian, dan para penerimanja m e m -bubuhk an tanda-tangan-n j a dalam surat'pemberitahuan atau surat-edaratr itu sebagai bukti telahmembatja dan menerimanja.

(c) Berdasarkan tata-kerdja tersebut pada (a) clan (b,) diatas,malra terhitung mulai tanggal berlakunja Instruksi-KerdjaSekertaris Umum MPRS ini, tidak dibena,rkan lagi untukmengadakan surat-menjurat a,ntara Biro atau antar Ke-parriteraan/Bagian serta antara Seksi mengenai soal-soalroutine dengan setjara formil bempa surat iang diketik,jang biasanja memakan waktu ja,ng sangat lama. Sebagaiganti surat formil tersebut diatas, tjukup digunakanm e m o, jang ditulis tangan.

(d) Sesuai dengan prinsip dan tata-kerdja kearsipan, m e m ot ertul i s dengan ta,ngan itupun harus disimpan baik-baik sebagai bukti dalam pelaksanaan sesuai tugas-peker-djaan.

(a) Semua instruksi-lisan harus tlitj,atat denganbaik djuga oleh penerima-instruksi dalam Buku-tjatatan-hariannjra, jang senantiasa dibubuhi tjatatan mengenaipenjelesaiannja.

(b) Keputusan tersebut padainstruksi-instmksi jangtelepon atau telegram.

(a) diatas berlaku djuga terhadapdiberikan dengan perantaraan

+

il.

606

Page 607: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

1

t

(c) Manakala seorang pedjabat MPRS meneruskan sesuatuinstruksi kepada rekan-sekerdjanja, ia berkewadjiban untukmembuat tjatatan tentang waktu dan t jara iameneruskan instnrksitersebut, pula kepada si ap a dandi m an a instmksi tersebut diteruskannja.

55. (a) Diinstruksikan kepada setiap pedjabat Sekertariat MPRSuntuk senantiasa dan dimanapun ia berada mengatur danmenjelenggarakan tata-kerdja seperti ditetapka^n diatasdengan setertib-tertibnja dan selalu berusaha untuk me,-njingkat waktu-penjelesaian sesuatu soal atau pekerdjaand.an menghindari segala bentuk birokrasi jang berlikuJiku!

(b) Dengan sistim Buku-tjatatan-harian dapat senantiasa diada-kan penelitian kembali terhadap tjara penjelesaian sesuatusoal, dan pula dapat segera diketahui pada pedjabat manaterletak kelalaian atau kelambatan.

(c) Pacla waktu diadakan musjawarah-berkala, tiap-tiap pedja-bat Sekertariat I\{FRS diwadjibkan memeriksa kembaliBuku-tjatatan-harian-pribadi dan pekedjaannja, jang hamsmerupakan landasa,n utama dalam mengemukakan ichtisarpekedjaan serta persoalan-persoalannja.

56. (a) Kepada setiap pedjabat Sekertariat MPRS diinstruksikanuntuk mempeladjari tata-kerdja-bam sekertariat MPRStersebut diatas dengan seteliti dan se,seksama mungkinserta menjelenggarakan semua ketentuan-ketentuan teree-but dengan setertib-tertibnja, karena dari hasil penjeleng-garaantata-kerdjaitu al<an terlihat k et e I iti an dankeradj, inan serta kemampuan seorangpetu-gas Sekedaris MPRS dalam menjelenggarakan pekerdjaanserta kerdja-sama dengan rekan-rekan sekerdjanja.

(b) Terhitung __mulai tanggal berlakunja Instmksi-Kerdjasekertaris umum MPRS ini, penilaian dan penelitia,n terha-{ap seorang pegawai Sekertariat MPRS harus pula didasar-kan atas lt*il penelitian terhadap keteli,tian dan kemampu-_allJq -dalam menjelenggaral<an tata-kerdja SekertariatMPRS ini.

57. Kebidjaksanaan dalam bidang pembinaan Sekertariat MPRS$!g4qglg" lgljh ba"njak dalam bentuk dan wudjud pETUN-DJUK-PETUNDJUK dari pada peraturan-peraturan setjarahukum, dengan maksud agar setiap pedjabat Sekertariat MpRSdapa! mengembangkan kemampuannja masing-masing untukmelaksanakan sesuatu tugas atas das-ar KEBrDJAKsnNelm-PELAKSAIIAANNJA sendiri berlandaska^n petundjuk-petun-djuk tersebut sebagai berikut:(a) Dalam -membe$kan petundjuk-petundjuk kerdja, senantiasa

ditetapkan tudjua^n jang haruJ ditjapbi.(b) Ada kalanja drrrp petundjuk tersebut ditetapkan pula

i d j a n gk a - w a k tu untuk mentjapai tudjuai tersebut.

1

607

Page 608: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(c) Berd.asarkan d u a u n s u r, tersebut pada (a) dan (b)diatas, setiap @jabat Sekertariat MPRS diharapkan untukmenetapkan k e b i d j a ks a n a a n n j a sendiri dalammentjapai tudjuan tersebut dengan senantiasa memperhati-kan ketentua.n-ketentua^n jang mengatur organisasi dantata-wewenang dalam Sekertariat MPRS.

(d) Karena pedjabat Sekertariat MPRS tersebut pada (c) me-netapkan sendiri kebidjaksanaannja, maka sudahlah sewa-dJamJa apabila ia rnemikul segala akibat dan segalapertanggungan-djawab sendiri atas berhasil atau tidaknjaia mengedjar tudjuan jang diinstnrksikan itu.

(e) Dalam mentjapai tudjuan dan menetap-kan kebidjaksanaan-nja itulah akan terlihatwataft, ketabahan hati, pengetatruan, kemahiran dan kepri-gelan serta kemampu'ai p-hysik seorang pedjabat dal^ammenjelesaikan sesuatu tugas.

58. (a) Dalam memberikan instnrksi da.n petundjuk-kerdja kepadapara pedjabat Sekertariat MPRS, harus senantiasa dilihatdan dipertimbangkan ada atau tidaknja unsur-ulurur terse-but pada No. 57 (e) pada pedjabat jang bersangkutan.

(b) Tergantung dari pada penuh atau kurangnja sjarat-sjarattersebut pa"da (a) dimitiki oleh s€seorang pedjabat, diberi-kanlahinstmksi danpetundj,uk-kerdja setjara gl o balatau setjara te rp e ri nt ji.

(c) {pabilq garis-kebidjaksanaan seperti tersebut pada (b)diatas $laksanakan, sekaligus dapat diketahui dengan djelas!iogkat-ketjerdasan dan taraf ket-;ie-k a t a n seseorang pendjabat jang menerima instruhsi,untuk kemudian dilandjutkan penelitiannja terhadap hasil-usahanja dalam mengedjar tudjuan jang diinstruksikan.

(d) Pengetahuan da,n penilaian terhadap seseorang pedjabatgeperti tersebut p_94q,{c) diatas, diperlukan untuk-mengisi

' dan menetaqlran KONDUTTE seorang pegawai guna mene-tapkan kenaikan pangkat serta gadjfuja.

59. (a) Berdasarkan_ pgdoman !1ta-kerdja sekertariat MpRS jangberisi petun{uk-petundjuk itu, tiap-tiap Kepala Biro,-KJ-paniteraan, Bagian, se"ksi serta unit-init 'chusus dabmsekertariat MP$,s, diwadjibkan untuh menjusun d.an me-netapkan

- petunfiuk-petundju]<-kerdja-la.ndjutan bagi para

pegawainil mas{g-masTg dalam lingkungan nrmah-tanggakesatuannja sendiri-sendiri.

(b) Dalam melaksanakan ketentuan tersebut pada (a) diatas,ptiap petundjuk-kerdia atau instnrksi bawahan jang ber-lenla"ngan dengan azas serta semangat pedomln -Tata-

|erdj1 sekertariat MPRS ini, dapat dibatalkan dan dinjata-kan tidak berlaku oleh Sekertaril Umu:n MPRS.

60. (a) Kepad.a s{tiap pedjabgt sekertariat MpRS jang ditempatkandalam pimpinp qala!-satu _Ei*, Kepaniieraan/Eag1an,seksi atau unit-unit chusus diinsfuuksik.rn untuk' meiatih

608

Page 609: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

diri dan membimbing bawahannja dala,m melaksanakanketentuan-ketentuan tata-kerdja tersebut diatas selagiselalu mengulangi dan mendalami Instnrksi Kerdja Seker-tariat No. 1 s/dL? tahun 1961 dan No. B3/L/L s/d 5/MPRS/1962 guna mqmbentuk dan menumbuhkan TATA-KERDJAserta TATA-KEBIASAAN jang sesuai dengan zaman.

(b) Kepada para warga Sekertariat MPRS diperingatkan akansembojan kita bahwa: ,,REVOL-IJSI MENOLAK PRAKTEKDAN KEBIASAAN JANG LAPUK.REAKSIONER DARIWAKTU JANG LAI\{PAU". }Iendaknja tiap warga Seker-tariat MPRS dapat menjesuaikan diri dengan perubahanz€unan dan perkembangan waktu !

(c) Untuk mengembangkan dan membina kesatuan mental,sikap tanggapan dan pergaulam, pengertian dan tata-kerdjaantara Pusat-Sekertariat MPRS dan Tjabang-tjabangnja,' hendaknja selalu dilakukan pertukaran pedjabat/petugasguna saling beladjar dan saling membimbing selagr memu-puk keakraban antara semua warga Sekertariat MPRS.

(al) Sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan keadaan,dikemud.ian hari akan dikeluarkan Instruksi-instmksiKerdja jang lebih terperintji sebagai penegasan dan peng-uraia^n lebih landjut dari pada tiap-tiap pokok tersebutdala,m,,Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat'!flffiSrt ioi.'

PENUTUP.

,,Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPRS" ini berlaku terhi-tung mulai tanggal 1 Agustus 1962.

Bandung, 1 Agustus 1962.

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Sekertaris tlmum,

Mr. Munadjat Danusaputro.

238/8 (3e)609

Page 610: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l{)iltri

il

i

tl

rNsrnrlKst KEBDJA sirrrnrenrs mrum ir sNo. Z/SekumiMPBS/LWz

tenfu,ngPENNBTIBAN DAI{ PNMBINAAIII TATA.USAHA MPB"S

a, !{eqegas.kan_p9lgumuman k"'''i d.engan lisan pada tanggal 14{an 20 Agustus 196? tentang langka}r-langkah dan

^ketentuan"-"keten-

Fl" _p e_n e I t i b an sekertariat MFRS dalam bentuknj'r5"rrgjglrp berdasarkaq.F.p"tys.3.n pim_pinan

_MpRS No. 67pimp/vrFRsjL962, dengan ini diinstnrksikan se'bagai berikut :

I. SUSUNAN ORGANISASI SEKERTARIAT MPRS DANPEDJABAT.PEDJABATNJA.

1. F_ebaqai_. pela-ks_anaan daripada Keputusan pimpinan MpRsNo. 6/Pimp/MPRs/1962 ditetapkan pedjabat-peti;abat MpRsryperti diatur oleh Keputusan Ketua MPRS- N6. ALL/L/I/MPRS/1962.

2. P_uosr,ll telah ditetapkannjl para sekertaris umsan dan KepalaKep_aniteraan/Bagian, terdapat landasan untuk p e n b r-t i b a n usaha dan tata-kerdjanja dalam tiap-tiap-Biro atauKepaniteraan/Bagian.

3.

4.

Tiap-tiap Kepala Kepaniteraan/Bagian diperintahkan untuksegera mengatur susunan kepbgawaiannja dan segera menertib-kan nrmah-tangga Kepani telaan / gagian-nja maiing-masing.sebagai langkah_ pertama dalam usaha penertiban itu, supajamasing-m?sing Kepala Kepaniteraan/Bagian meneriti dan-m-e-m-eriksa. dengan saksama tiap-tiap pefawainja berd.asarkanqjalat-spa-rat lang bgrlalu bagf sekertiriat MpRs seperti telahdiatur d.alam rnstuuksi Kerdja sekertariat MpRS No^. 1 s/d 1ztahun 1961.

febagai landasan jang lebih kuat lagi, supaja crigunakan d.an di-laksanakan setjara konsekwen rnstruksi p-residen n.r. No. b/1g62.

I[. URUSANTATA.USAIIA.6. s_ebagai landasan-utama dalam penjelenggaraan sekertariat

MPRS, Bidang URUSAN TATA-USAr{A trams terlebih dahuluditertibkan dan didjaga supaja dapat selalu berdjalan setjarasehat.

fetiap_ tindak-penjelewengan harus segera diberantas dengantg8:as berdasarkan peraturan-peraturan\egara jang berlaku.

7. Qebagai salah satu Aparatur Negara dan Aat RivJlusi rndone-fia, sekertariat MPRS beserta umsan Tata-usahanja harusler{jalan me_nurut garis-garis-kebidjaksanaan dan -pedoman

Panitia Retooling Aparatur Negara.

610

Page 611: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'b*

4,Setia_p revolusi menola,k dan rne-mbuang kebiasaan jaqs lapuk,gntuk menudju kepada tata-kebia,saAn banr. Oleh- sebab-itu,barang siapa dalam usaha dan gerakan penertiban sekertariatMPRS beserta Tata-Usahanja ini masih selalg rnenjandarkan diridan_berlindung pada kebiisian-kebiasaan dan sikdp serta tjara-Eq",ljr jang sudah lapuk d.ari waktu jang lampau, supaja segeraditertibkan menumt ketenfuan:ketentuan termaktub dalamInstruksi Presiden R.I. No. 5/L962,

III. PERSONALH.Tiap-tiap pegawai/petugas MPRS mempunjai kewadjiban untukmemenuhi danmelengkapi re g i s t r a s i-nja pada BagianPersonalia.

Kepala Bagian Personalia diperintahkan untuk segera membe-reskan registrasi dan administrasi tentangPersonalia (Kepegawaian dan Keanggotaan) dengan setjepatmungkin dalam bulan Agushrs 1962 ini.

10. a. Instruksi dan ketentuan tentang DAFTAR HADIR parapegawai harus dilaksanakan dengan tegas dan konsekwen.Kepada Sekertaris Urusan Tata-Usaha diperintahkan untukmelakukan pengawasan d.an penelitian terhadap pelaksana-an instruksi ini tiap pagi hari pada ilja,m 8 dan pada sianghari setengah djam sobelum waktu tutup kantor.

b. Bersama-sama dengan Kepala Bagian Personalia, SekertarisUmsan Tata-Usaha supaja melaksanakan dan mengawasidengan tegas ketentuan-ketentuan tentang KERDJAr.IirMBUR dan PERDJALANAIV.

11.

IV. KETTANGAN.

Berdasarkan pemeriksaan kami terhadap keuangan pada tang-gal 18 Agustus L962 dan penelitian hasil pemeriksaan KantorKeuangan terhadap pertanggungan-djawab keuangan Seker-tariat MPRS bulan Djuni dan Djuli L5ft2, ternjata terdapat pe-ngeluaran-pengeluaran jang sukar dapat dipertanggung-dja-wabkan, baik setjara Administratip-finansiil maupun setjarakebidjaksanaant keuangannja.Kepada Kepala Keuangan diperintahkan untuk segera mem-bereskan soal-soal keuangan dan pertanggungan-djawab terse-but dalam waktu jang sesingkat-singkatnja.Terhitung mulai tanggal berlakunja Instruksi-Kerdja ini, semuapengeluaran dan pembajaran hanja dianggap sah djika disetu-djui oleh Kepala Keuangan, jang merupakan satu-satunja pe-djabat Sekertariat MPRS jang kami beri delegasi kekuasaankeuangan.

Semua pengeluaran dan pembajaran jang dilakukan tanpa per-setudjuan Kepala Keuangan, mendjadi tanggung-djawab pribadldari Pemegang Kas/Djuru bajar.

8.

L2.

611

, ,,"')

Page 612: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

44.

15.

16.

20.

sepu_1 pembajaran dan pengeluaran dengan persetudS'uan Ke-pala Keuangan jang menjimpang dari kebidjaksanaan Iieuanganserta Peraturan-peraturan Negara jang berlaku, kami pertang-gung-djawabkan kepada Kepala Keuangan pribadi.soal-soal berhubungan dengan Perdjalanan, h-arus sesuai dantertib menurut Peraturan-peraturan Negara jang berlaku. semuaoengeluaran perdjalanan harus sudah dipertbnggung-djawabkande_ngan lengkap paling lambat ilua minggu sesudah perdjalananseLesai.

V. PERLENGKAPAN.

Kepada Kepala Bagian Perlengkapan diperintahkan untuksegera menjelesaikan registrasi dan administrasi alat-alat pakaid.an inventaris MPRS d.alam waktu jang sesingkat-singkatnja.Semua pembolian jang dipemntukkan bagi Sekertariat MPRSharus dipertanggung-djawabkan oleh Kepala Perlengkapan danKepala Keuangan, Sekertariat MPRS jang merupakan pedjabat-pedjabat MPRS jang kami beri delegasi kekuasaan dalam soal-soal keuangan dan perlengkapan.Penggunaan alat-alat pakai dan inventaris I{PRS harus d.id.asar-kan atas suatu pertanggungan-djawab jang djelas dari tiap-tiappemakainja, jang setjara pribadi memikul beban pengga^ntian-nja terhadap tiap-tiap ketidak-beresan.Kebersihan gedung-gedung d.an halaman MPRS serta pemeliha-raan tanaman-tanaman harus dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan seperti tertjantum dalam Instruksi Kerdja Seker-tariat MPRS No. 1 sld1-7 tahun 196L.

PENUTUP.

Kepada semua pegawai/petugas MPRS, baik di Bandung maupundi Djakarta, d,iperintahkan untuk segera melaksanakan instruksiini dengan setepat-tepatnja. fiap-tiap penjelewengart akan di-kenakan tindakan penertiban setjara disipliner dan setjaraad.ministratip.

L\

L7.

18.

19.

Bandung, 22 Agustus 1962.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia.

Sekertaris lfmum,

Mr. Munadjat Danusaprrtro.

612

I

t

Page 613: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TNSTRUKST KEoBDTA trf#"tffi , o* MPBS

tentangPBOGBAM-KffiDJA PENEBTIBAN DAIII PEMBINAAI|I

SEKERTABEAT MPR,S.

sebagai kelandjutan daripada rnstruksi Kerdja sekertarisumum MPRS No. 2/sekun/It{PRs/1962 tentang penertiban danPembinaan Tata-usaha sekertariat MPRS, dengan ini kami sarn-p_aikan surlt-Edlrtn No. J12lt/6MPRs/62, Kutipan berita tentangKeputrrsan_PanitiaB,etooling Aparatur Negara dah tjontoh LaporanPenelitian Bagian Personalia, untuk didjadikan dasar dan landasarrdalam menetapkan PROGRAM-KERDJA PENERTIBAN DANPEMBINAAN SEKERTARIAT MPRS sebagai berikut :

L UMUM.seperti diatur oleh Pedoman Tata-Kerdja sekertariat MpRSFfF U (ajat 6 s/d _10), pembinaan Sekertariat MPRS meliputibidang _m e nt al, o rga nis asi/b ro sedu re tata-kerdja danbidang p e rs on al i a.s_edjalan _dengan- pr_o€ram kerdja Panitia Retooling AparaturNegara, d-engan ini ditetapkan PROGRAM-KERD.I{ penertiban{an pembip"* Sekertariat UpnS jang meliputi ketfa bidangtersebut diatas.

U. BIDANG MENTAL.Program-{9rdja penertiban dan pembinaan dalam bidangmental meliputi usaha i n t e n s i f i k a s i i nd o k t r in as iManipo{usDEK bagi para pegawai/petugas sekertariat MpRS.

4. Usaha dan pekerdjaan tersebut pada No. 3 dibebankan dan di-pertanggung-djawabkan kepada BIRO PERMUSJAWARATANbeserta KEPANITERAAN PERSIDANGAN, sebaghi aparaturSekertariat MPRS untuk melaksanakan pembittain Xbnsepsi' Nasional.

' 5. Untuk mempgrkuat_ tenaga pelaksanaannja, diperbantukan ke-n pada Instansi tersebut_tenaga-tenaga ahli Penerangan dan Hu-- bungan Masjarakat Sekertariat MpRS.

6. Dalam melaksanakan program-kerdja tersebut diatas, kepadaSekertaris ffrusan Permusjawaratan dan Kepala Kepaniteiaanp-gryiqqgsgq

{iinstruksikan untuk menjelenggarakari COACH-a' rNG-rND:OKTRTNA* Mu"ipoirusonx h""iii iuratur dan ter-t"o!t setlarq wadjib _serta, meneliti dengan setjara tjermat4?til ugahanjl -untuk kemudian dilaporkan kepadd kami-kema-ajglq jang ditjapai oleh tiap-tiap p-egawa{petugas SekertariatMPRS.

1.

2.

3.

613

Page 614: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

/

m. BTDANG ORGAMSAST/PROSEDITR TATA-KERDJA.

7. Program-Kerdja penertiban dan pembinaan dalam bidang orga-nisasi/brosedure tata-kerdjameliputi p ene I it i an danpengawasan dengan saksama atas polaksanaan daripada ketentuan'ketentuan termalrtub dalam Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPBS (Instntksi-Kerdja Sekertaris UmumMPRS No. !/Sekumflt{PRs/1962) dalam tiap-tiap Bagian danoleh tiap-tiap pegawai/petugas Sekertariat MPRS, pula pelak-s&naan koordinasi dan integrasi antara Pusat Sekertariat MPRSdan Tjabang-tjabangnja.

8. Pelaksanaan daripada program-kerdja tersebut diatai harusdidjalankan dalam rarngka dan kerdjasama dengan program'kerdja bidang mental, jang dibebankan dan dipertanggung-dja'wabkan kepada Sekertaris Umsan Pimpinan dan Kepala Kepa'niteraan {Jmum.

rV. BIDANG PERSONALIA.

9. Program-Kerdj'a penertiban dan pembinaan dalam bidang per-sonalia meliputi pembinaan personalia pada tempat tugas daufungsinja mbsing-masing dengan penjelenggaraan A d m i'nistrasi Personalia seperti tjontoh LAPORANPENELITIAN terlampir tiap-tiap triwulan penjelenggaraanku rsu s / | atih an d j ab at an danpenertibanparapersonil jang ada sangkut-pautnja dengan penjelewengan'ponjelewengan datram penggunaa,rl keuangan serta _nnateriilnega,ra dalam lingkungan Sekertariat MPRS berdasarkanketentuan-ketentuan termaktub dalam Program-Kerdja PanitiaRetooling Aparatur Negara, Ped.oman Tata-Kerctja SekertariatMPRS beserta peraturan-peraturan negara iang berlaku.

10. Dalam rangka mendidik t j a I o n - p e g a w a i MPRS'kini telah dapat dimulai mempekerdjakan TENAGA-1.{AHA'SISWAsebagai t en ag a- h ari an - I ep a s dengan pem'berian upah-harian menunrt peraturan-peraturan negara jangberlaku.Untuk melahsanahan dan mempertahankan prinsip BhinekaTunggal Eka, hendaknja dipekerdjakan tenaga-tenaga berasaldari seluruh daerah dan segenap kepu-lauan sertameliputi semua sukubangsa Indo-nesia.

!1. Untuk menertibkan da^n rpembina pelaksanaan Tata-KerdjaSekertariat MPRS seperti diatur dalam Pedoman Tata-KerdjaSekertariat MPRS Bab VII Pasal 48 s/d 60, kepada para KepalaKepaniteraan/Bagian diinstntksikan untuk memperhatikan pe-njelenggaraan BUKU-TJATATAIY-HARIAN k erd j a danpribadi dengantertib.Dalam Buku-tjatatan-hariacr k e rd j a harus ditjatat djugaatas dasar kekuatan tando-tbhgan Kepala Kepaniterhan@gianatau Wakilnja :

6r*

{ri

4:

Page 615: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

42.

a) Irppermintaan o,l 8t-perlengkapan bagiKepaniteraaniBagian ;

b) tiapperintah k e rd j a - lem bur bagr Kepaniteraan/Bagian;

c) tiap perintah. p e r d j a I an an-d i n as bagi Kepa-niteraan/Bagian.

9"t"F . masing-ma5_ing

- dieqrs tindakan Kepaniteraanltsagian

tersebut diatas, Kepala KgnanitgraaqlBagian bertariggr;ng-djawab atas kebenaran dan kedjudjurannjfdengan keh-aiusaauntuk melg_gagti setiap kerugian jang ditimburkan kepada Ne-gara, apabila keterangannja ternjata tidak benar.Gg{-rygi tersebut dipotong dari penerimaan dan penghasilan-nja dalam bulan berikutnja.Pelaksanaan Program-Kerdja dalam Bidang personalia ini di-9iqtantan dalam ra_ngka dan kerdjasama dengan pelaksanaankedua program-kerdja tersebut pada rrr dan-rv hiatas, dandibebenkan serta_ dipertanggung:djawabkan kepada SekertarisUrusan Tata-Usaha beserta Kepala-kepala Bagiannja.

V. LAIN.LAIN.

Bertep?q1 9_engan_ genap 2 (dua) tahun umur MPRS padatanggal _1Q Nopgmlgr L962 jang akan datang, diinstmkslkanFepada sekertaris umsan Tata-usaha untuk-mengatur/menje-lenggaralag pering_atan Dwi-Wq1sa MpRS, jang hams meUpitisegenap keluarga sekertariat MPRS beserta seluruh keluaiga-nJa.

?.flqp {ans@__p_91lgq!ry_ _Qwi-Warsa MPRS itu, supaja dapatdikeluarkan BUKTI-PENGHARGAAN kepada p e b a w i yp e_! q g 3_s_ Sekertariat MPRS jang tetatr U-era;asa dalaniwudjud KENAIKAN ISTIIWEWA d-an kepada a n-a k pega-wai/petryas sekertaria! MPRS jang mempunjai ketjakapai alan{eSadiinan_.ia_ng luar biasa dibidang penaiaikarypehajbrannjadalam wudjud BEA-SISWA MPRS. -Ketenfuan tersebut diatas ahan diatur lebih landjut dala^msuahr keputusan lain.un-tuk meng_embangkan usaha KESEDJAHTERAAN pegawais*ertariat MPRS, diinstmksikan untuk meraksanakad i'eten-tuan termaktub dalam pasal 2L dan 22 rnstmksi-Kerdja No. 12lse\4961_ tentan_g_ Pembentukan Badan-badan Hibuian, Kese-nien, olahraga, Koperasi dan sebagainja.

PENUTUP.

Program-kerdja penerbitan dan pembinaan sekertariat MpRsini_ harus segera dilaksanakan setelah rnstruksi-Kerdja ini di-keluarkan dan harus sudah meryldjukkan hasil-hasilnja padahari peringatan DWI-WARSA MPRS.

13.

L4.

.l'

15.

615

Page 616: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Kepada setiap pegawaflpetugas Sekertariat MPRS diinstnrksi-kan untuk mentjurahkan segala tenaga dan pikirarurja gunamembantu pelaksanaan instnrksi ini, demi kesehatan dan ke-kokohan serta kelantjaran Sekertariat MPRS kita bersa:na,pula untuk meningkatkan kesedjahteraan dan hidup-kekeluar-gaan diantara para pegawa!/petugas Sekertariat MPRS

Bandung, 15 Oktober 1962.

Madjelis Pennusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia.

Sekertaris lfmum,

Mr. Munadjat Danusaputro.

616

t

Page 617: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'I

I

SUBAT-DDABAIIIPNIPINAI\I SEKEBTAR,IAT MPBS

I{o. J tZ /|/6NIPRS/1962.

. Kep?d.a semua pegawai/petugas MPRS, bersama ini kami minta,[9. perhatian sep_enunn;a

- teri'ad.ap kefutusan

--p""ilir-u*.rnliutang Jrlegala tjabang Djawa-Baraf dimana isi "dt6;J, *.r,g"-takan bahwa Panitia tersebut tidak sogan-segan meng"ambil"tindakantegas, terh ad.ap p enunggak-penunggak Jang m"emb and8r a""i"" ijannpenjitaan atau penahana,n.

-^_,T:tinp teps]<ap-jang ku{*i ambit dari Harian pikiran Rakjat di

qa.Tdynq -9apqt saudara-saudara batjl telaah, teliti dan pikirkanakibat-akibat jang_ mungkin menimpa

-diantara t<ita senairi iedatam-

dalamnja seperti dibawah ini:

PANTIA URUSAN PIUTANG NEGARAPENt]NGGAK JANG BANDEL AKAN DITINDAK TEGAS

GAN PENJNAAN ATAU PENAHANAN

Bandung, 2g-g (pR).

Panitia urusan Piutang Negara Tjabang Djawa-Barat taksegan-segan mengambil tindakan_-.tindaka"n tegas terhadap penung-gak-penunggft _ll".g membandel {engan djalari penjitaan r:t"ir p"""-hanan. Panitia kiul sedplqSqe-ljelesaikan_-penagiha;r-p"rr"git

"rr^-j*"smeliputi djumlah Rp. 20.000.000;- jang diharaft<atr tinuriini misukselunrhnja

Demikian penvira pers Kodam _vr si,liwangr, jang selandjutnja11e1erang\an, b_ahwa semeadjak terbentuknja panitiJtersebui (th27 September 1961) sampai sekarang, panitii tejah berhasil menarikpenagihan sebesar Rp. 78.000.000,-.

Dikabarka"n selandjutnja, batrwa panitia tersebut terdiri dari:$a1or CKH. lA. 9lg_rjg+$tolinardjo (dari rkehdam Vr),M. Suka_rdjo ({?ri EKTN Tjabang DJabar Selatan) , ''_ojolF Nitipradjg, _(dari Kantor tns_pet<si Keuangan'Bandung),M. Karsan (dari Kantor padjak dbn penghasiian lainJain" pe-merintah Dt-I Djabar),_Kapten P.M. T. Sahdi (dari pomdam VI),l[r. Hanafi Asmawi (dari Kanto'r Kedjaksaan Tinggi rjabangDjakada di Bandung) danlnspektur Polisi tingkat I Achsan (dari Kantor Polisi KomisariatDjabar).semula Panitia ini berkedudu!1n qi DjL Atjeh 4g. sedjar< tgl.

29 Agustus.pindah di Djt._Djawa 50 telpon'5Ts2: Tugas aJri wewe-Tang panitia menguruq dan menjele,saikan piutang-fiutang negarai.a,trg te$h matjet dan tidak_ dapat {seleqaikian deilgln tia"ra- b-iasa(sebagaimana disebutka^n dalarn-IJU No. 49 prp. 1g6b). '

iI

677

Page 618: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

JMengenai piutang-piutang negara jang urusannja diserahkan

oleh Instansi-instansi dan badan-badan eridietur kepada panitia ter- \sebut adalah dari Bank-bank, PDN-PDN, PT-PT-Negara, Jajasan -t-

Lembaga Djaminan Kredit, ruBM, JBPP, Jajasan Industri Rakjat,DKA, DPUT, Penghasilan Daeratr /DPD dan lain-lain Panitia dengandjalan ini mengharapkan, agar perkara-perkara piutang negara ter-masuk dari instansi-instansi dan badan-badan pembeli kredit supajamenjeratrkan kepada panitia dan keterangan-keterangan jang diper-lukan mengenai penjerahan piuta,ng-piutang dapat langsung berhu-bungan dengan Sekertariat panitia. Demikian diterangkan selan-djutnja.

Ba^ndung, 29 September 1962.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik fndonesia.

Se,kertaris tfmum,

Mr. Munadjat Danusaputro.

Kepada:Semua Pegawat/PetugasSekertariat MPRS.

f

f

Jf,.

618

Page 619: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-ie

.\r

LIIMPIRAIY II INSIMUKSI KEBDJA SEKIIIIINo. 3/Sekum/iYIPBS/1962.

KEPUTUSAN PAI\IITYA BETOOLING APABATUR NEGABA.

. Djakarta, 1_0_ Oktober (PIA). - Ketua Panityia Retooling Apa-

ratur Negara, waryna bidang Keamanan dan Pertahanan#<asltpmengumumkan bahwa pada tanggal 6 oktober Lg62 para Menteri,Ang-gauta-anggauta dan Ketua Panitya Retooling Aparatur Negaratela! mengad_akan rapat Kerdja dan telah mengambit keputusanuntuk mengadakan penggantian pimpinan Sub Panitia-Sub -panitiadan Sekertaris dari Panitya tersebut.

PBOGRAM-KEBDJA DJANGKA WAKTU PENDDK.Keputusal llinnja dalam rapat itu ialah menentukan urgensi

program-kerdja djangka waktu pend.ek, jaitu:1. Ftidalg Merylal : Dengan selesainja coaching indoktrinasi ting-

kat_Pusat, Daswati I dan Daswati II, selandjutnja mempergiatusaha-usaha dan intensifikasi indoktrinasi di Daerah TingkatKetjamatan dan Desa. Mempergiat usaha-usaha dan intensifi-kasi indoktrinasi di Pusat bagi golongan-golongan Kar5rawan.

2. Bidang _organisasi/Prosedur Tata-Kerd.ja: sebagai follow updari pada regrouping Kabinet menjusun ketentuan-ketentuanmengenai ,,Tata-tertib Pusat dan I)aerah" (Tjabang) dibidangorganisasi dan tata-kerdja.

3. Bid4g Personalia : Operasi-operasi penertiban personaliaberdasarkan instnrksi-instmksi Presiden dan lain Peraturanj*trg leJah ditetapkan dalam rangka regrouping Kabinet jangbanr lalu. Pula penertiban-penertiban Personalia jang ada sang-kut-pautnja dengan penjelewengan-penjelewenga,n dalam peng-gunaan keuangarr negar&.Demikian pengumuman Ketua Panitia Retooling AparaturNegara.(386-R41-4520-25-W) .

Bandung, 10 Oktober 1962.

Kepala Kepaniteraalr UmumSek. MPRS,

Drs. PITOJO.rl' j

619

Page 620: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-- -7-I

t-}

rt-COa0)€)a

Cd

oE-'

E.$d,d'F1r6b0Ai

frEe

cdtAoq)a

cB

oF

dk(n

cotsq)o

thd

r.iq)po+).!ot-

I

db0h0

cd

cBcordd0)

M

AHH-uor,]N

19

E3EE(l)^,MtcE+)\v2Qir5

dFl q)taF\

Ft cd. -lciE2; Eac\ .daH FltrnH ,a-;d

tsirerg{FI ro-U)\ria><Ea.ogzHE .E.kl d'll trao)Htsl.-

az,E<El{JEiEJrttsHE2EFIElid2E<bESni

Fl

620

q'c)

EcJ1 dd'xrt'loE6dgcdtt

46pC)qIId

Ioa

b0

A'ietdEEoYo)M

FgE*E H,a

EigEHE$^e A E.E ao.l.-E Ffi E.E E.,E

dtlul5 do =0).,fr H3; g.H I s

E f; ;$E &c FHEg E EgE *s SH

r.x€SiHs E;6Efif,Bg8E#ig

E $y:is.o *t;Et

g$EHEf

A$-$ E

EHE PHdH

hrdott2otiA

d

F.

.N€ot{ha)Io

o

opq)ah

dddq)

MI

+

4

I

lL

Page 621: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.L

lcd i.g'E' .E

EEfiEflI r a9*grsfis

tlatttutrctltrtci 5 6i=8UH€F H HSE

EilE; [ss;Eg gFE q8 o.;:;F?- $; EgiEE gEs'gABSEH

cdIrcd+)Hq)

q)a

0dHl{

r)t

oI

cdtrJd s6

FIi0)H.gdacFa

IcBpa)aIp

rdpC)a

{(€h!trE;5bO.vdL, C)

HHd€F!-ii*lf*)ilE:EE gE;f +rgs-c

$EEIc![iHlE€EE6i

H-ifiE.E $Ei sH

: E; H Ft g;;*IE

Eg;ecE' ig$iE

d.tdcB

cB

r{

F

E fla s.E g* F

i: s*; *$! u

: E F A:EiE

s

H* E€ H * f; t $[2 .a j: g'o0 gi5 Pr A

td

- Y- cdNlil!^ut,r.

x E E'Fa FE EEE.E -.E 6 g 3 c F^A E€Ee.E E€ H F

6t

:t s,* bE EHIE

IE 8gCEg$HE$;EJ'

(B

hi

I

I

^ta

I

I

c

l.

62L

Page 622: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Etr$8"9Eg€trh0&

5r,Bi

dLdF€)EIq)u

a2d

T

iF,EgMEIEE[iHiE

figs g; , E$3Enlnt[F$eff mln $u!EHef,efidfld5A w.dFl .q€ F{ 6l

glgasF'

;giiils igasgs;

en* E, *E rHH

ieiEFiiceE,t':

dl{o

drJE{

6i

p

+c)

dE!Jld

"8F'!xEgdadap

Io

E'on,Sj:d

avq)

cd .j. tidcd€ 5ri cd G!'::.q boxo0)l-'l L o.

cn

'622

Page 623: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

sEHsn,e*t,$

;EEEffiEH$C

&qlthJ1d€bo

aEtrodQ&

dtlidHq)

Eq)tA

ad*

+a

diJd rd

E5ii o)

ngcdacda.F

pcdFc)QI!

cdIoa

ntfI

I

r!

--fI

\

i$f,EEiigfiflEE igiElBffii,

I!'n iiatiEEaEoM

fi 1;$$*,,sEul=s=8,

: $Escg H ; E E * E

g ; : E

gE HHgEE Ef;$cE HEEH

di

cB

rg15

F

tidG)ao&

*#.,i E.*i.li - i a c0 cd

€ S}:EE* F

5E FE sE IHF-

- Eg..i!Jft

fr frgE$cj

d

623

Page 624: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

tf

)

coi

d

E

c)m

.F)CB

I

Cd

oEr

:EHHE6€€ F

66R'{ E,rgs sfi Hs

dtrdct.! cdrriH boiD

3 B'3bo s#E eEESr

cdtrc0

trc)

c)a

mcdH

+c)

IcBi'l(ds5'!X

EHgdQ

cBtn

+E EEHE

;iHEgHF,EA$ EEEgEE

6tEd

E

q)

E

H =E€ EaE E.a g g'

$liE i $nE* E

fiFEHE;6HE

$i nfuFg, $EE$ag s$gi ued*r

ctd p

624

Page 625: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

#:E H$E" HBH}€ O HH EE HME SE Ag UH ", -.E

r;$sE:E$$fi

$tEgE;eFnI$f; gEHHe : ",

+)5,i? .in.uo(tl

taq I

Ftt-

H c'cit{ lr cd

rIOOFL. +r +)

Ficfi'E 9sil

'-F! 5v

eHQ ^ I

.!EE o<6gt EE

5gg H3

!o

a

*si05 --Elnxoa co

iI$H'6'6 o ri.a6 cE C-^ F{

.3.E fi..r-hoH0.'ii.- - | AsE:* g s r $ F E

il$; g$lssn: bo.,tlttrh0

ui$iEHfin:ifr EEe s

g*n Efr*E$en;*-s:fleei;er

l

t{+Jd'rt

q)

m

d

p

E.J1 d

8F5qsH,g*olap

Gr

82523818 (40)

Page 626: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

mfiA

Ig E J'i -a c F.iRE T b

diEi : fi

E:Hfi'; A

i;Fg"E fr

E,'flE * E

E E,fr € E

H

+IncnC.!c dd .'E!

-o 'lJ'k L{

Egded?t

€: fl:FHEE g

EaicqilEE:eS tgE;" g,>

$B gE:$E

€ e:!E fi$giFEeg

;iigiiss

Page 627: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSI.KEND'ANo. B3/I/UMPRS/tffiz

tentangUSAtrA DAI$ LIINGKAH-IIINGKAII KEBID{TAKSAIIAAIIT

DAI.AITI PEIYIBINAAI$ SEKNBTARIAT MPBS|.

Dengan tepat genap s a tu t a h u n usaha kit4,menjusun danmengatur Sekertariat MPRS menurut Keputusan Pimpinan MPRSNo. 3 dan 4/MPRS/1961 Jo No. 7 dan 8/MPRS/1961, maka terhitungmulai tanggat l Pebnrari t962 akan didjalankan usaha-usaha danla^ngkah-langkah pembinaan Sekertariat MPRS u,ntuk melaksanakanKeputusan-keputusan Pimpinan MPRS tersebut diatas dengan sepe-nuh dan setepat mungkin.

Untuk keperluan pembinaa,n Sekertariat MPRS itu, dikeluarkan-lah Instntksi-Kerdja ini dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

L KETENTUAN UMT'M.

1. L a,nd a s an p o k o k da,lam mendjalankanusaha-usaha danlangkah-langkah p emb ina an SekedariatMPRS adalah In-stnrksi-Kerdja Sekertariat MPRS No. 14, 15 dan 16/Sek/MPRS/1961.

2. Pengaturan dan pengorganisasian Sekertariat MPRS terletakdala,m B a g a n daripada Instnrksi-Kerdja Sekertariat MPRSNo. 15/Sek/MPRS/1961 sebagai hasil p e n g a t u r a nSekertariat jang terachir dalamtahun1961.Berdasarkan atas bagan tersebut telah ditetapkan perperintjiantu g es - tu g a s besertapara p e g aw a i/p etu g a s njamasing-masing, jang dimaksud sebagai penugasan sementaradalam rangka pengaturan personalia MPRS.Dengan usaha dan langkah kebidjaksanaan dalam tahun 1961dalamwudjud. p e n g atu r an - k emb al i -b e rk al asustlnan Sekertariat serta mendjalankan t o u r o f d u t yba$ para pegawai/petugas MPRS, diharapkan agar parapegawai/petugas MPRS semuanja kini telah mendapat kesem-patan untuk mengetahui dan memahami g a m b a r a n per-soalan-persoalan serta tugas-tugas jang harus dihadapi olebSekertariat MPRS selunrhnja.Atas dasar pengetahuan dan pengertian tersebut pada No. 4seftahasil-usaha p en eliti an terhadappara pegawu/petu-gps MPRS mengenai k e s e t i a a n dan int e g rite t-nja"mulai tahun kedua dari Sekertariat MPRS sekara,ng inididjalarkan usa,ha-usaha dan langkah-langkah pembinaan kearalrasmpertinggi k e t j a k a p a n dan k e m a h i r a nt e h n i s menurut bidang usaha serta tugasnja masing-masing.

627

:!I

Ir

3.

4.

5.

Page 628: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

6. Dalam mengusahakan dan memperkembang ketjakapan dankemahiran tehnis menurut bidang-usahanja masing-rnasing, per-tama-tama hendaknja diusahakan penjusunan dan pengaturantiapBiro/Unxan/Seksi setjara t e rp e ri n t j i menumttata-penjelenggaraan dan norma-norrna tata-laksana bagi tiap-tiaptugas kewadjiban jang dipikulkan kepada Biro/Urusan/Seksimasing-masing.

7. Dalam melaksanakan ketentuan pad,a No. 6 diatas, dasar danlandasan pasti adalah ketentuan-ketentuan seperti termaktubdalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4/MPRSi 1961.

8. Berturut-turutdan setjara b e r gi li r an, tiap-tiap Biro/Untsan/Seksi dari Sekertariat MPRS akan disusun dan diatursetjara chusus dalam suatu Instnrksi-Kerdja Sekertariatsendiri.

9. Untuk penjusunan Instmksi-Kerdja chusus seperti dimahsudpada No. 8, masing-masi'ng Pimpinan Biro/Urusan/Seksi di-instnrksikan untuk mengaturdan menjusun b a h a n - b a h an

, serta p e ng al am ann j a dari waktu jang laluuntuk di-rumuskan dalam suatu Instnrksi-Chusus guna memadjukan per-kembarrgan Biro/Umsan/Seksinja masing-masing

10. Diinstnrksikan kepada s e m u a Pimpinan Birolllnrcan/Seksiagar mempeladjari dengan seksama lnstmksi-Kerdja Seker-tariat dari tahun jang lalu'sebagai landasan dalam mengertikandan memahami Instmksi-instmlisi Kerdja Sekertariat selandjut-nja.

II. TATA.USAHA TTAP BIRO/URUSAN.11. Kepada tiap-tiap Pimpinan Biro/Urusan diinstmksikan untuk

mengatur k e t a t a -u s ah a a n dari Biro/Urusannja masing-masing sesuai dengan ketentuan-ketentuan termaktub dalamInstruksi-Kerdja ini serta Instruksi-instnrksi Kerdja jang laluserta jang al<an dikeluarkan.

!2. Tiap-tiap Pimpinan Biroi Unrsan hendaknja menindjau danmeneliti tu gas -k ewad j ib ann j a masing-masingdalamrangka s i s t i m a t i k dari Sekertariat MPRS seperti diaturdalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan 4/MPRS/1961.

13. Tiap-tiap Pimpinan Biro/Urusan hendaknja m em b im bi ngdan m e m i m p i n bawahannja kearah pelaksanaan jangsetepat-tepatnja serta dengan tjara jang setjepat-tjepatnjadaripada organisasi ketata-usahaan Biroy'Urusannja sendiri-sendiri.

14. Kepada,Pimpinan tiap-tiap Biro/Umsan serta para pegawai/pe-tugas MPRS selunrhnja diperingatkan, bahwa menumt keten-tuan Unda,ng-undang No. 18/1961 tentang P o k o k - p o k o kk e p e g aw a i an, untuk tiap-tiap k e n a i k k a n dalam{jabalan dildakan penelitian tentang k e t j a k a p a ndan k e r ad j i n a n daripada pegawai jang bersangkulan.

15. Kepada tiap-tiap Pimpinan Biroy'urusan diinstmksikan untukpenjelenggara"kan p e n e r a n g a n dan p e n d j e I a s.'

,628

#2

:-*--

Page 629: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.rJt\

a n mengenai tata-penjelenggaraan dan tata-laksana dari tiap-tiap tugas/kewadjiban masing-masing kepada bawahannja,_ sertadi-aniperlu menjelenggarakanku rsu s - ku r s u s f"!jq-kapan dan kematriran tehnis, guna meninggikan mutu dan dajakemampuan Biro/Umsannja masing-masing.

III. KETENTUAN PENUTUP.

10. Kepada semua pegawai/petugas MPRS diperingathan kepadafnstrutsi-instmksi Kerdja dari tahun jang lalu untuk senantiasameneliti dan mendalami maksud daripada Instnrksi-instruksij<erdja tersebut dan melaksanakannja dengan setepat mungkin-

L7. (a) Dalamusaha pembinaan Sekertariat ke-ara^h mempertinggr mutu'serta ketjakapan kemahiran teh-nls dalam- tahun- kedua ini, hendaknja setiap pegawai/petugas MPRS berpegang teguh kepada PANTJA SETIAdanbenrsaha mendalami serta men jesuai-k a n segala tingkahJakunja dengan konsepsi NasionalManipol/USDEK.

(b) Untuk memenuhi ketentuan tersebut pada No. 1?a diatas'hendaknja tiap-tiap pegawai/petugas MPRS me4g-elahuida^n memahami akan-KETETAPAI{-KETETAPAI{ MPRSsendiri.

Agar Instmksi-Kerdja ini diketahui dan dipaharni _ole! ry!1Ppegawailpetugas MPRS, memerintaht_qq lfqp*gt STAF'' SEKERTA-iffs untrfu mengumumkan Instruksi-Kerdja Sekertariat MPRS inidengan seluas-luasnja dilingkungan MPRS.

Bandung, 31 Djanuari 1962.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

MT. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

629

.,").

Page 630: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

:&_

*--

*

INSTRUKSI-KEBDJANo. B8l1/2/l:[fiPs;S/LW?.

tentangKEARSIPAN DAN TATA-USAHA SUEAT-SURAT/NASKAIT

MPNS.

_ Tepat satu tahun sesudah kita mulai dengan usaha penjusunandan pen-gaturan sekertariat MPRS, dan sesuai dengan i<euiaiatsa-I?andalq.m pembinaan dan p enertiban Sekertariat4Pqs, tibalah. kini waktunja untuk memberikan instmksi terpe-rintji_ mengenai peraturan tiap-tiap bidang usaha dari SekeftariatMPRS.

- Mengingat Penetapan Presiden No. 19/1961 tentang b e n't u kdan susunan tata-kerdja kearsipan, pulamengingat Keputusdn Pimpinan MpRS-No. B dan 4/Mphs/1961 ser-ta Instmksi-instmksi Kerdja Sekertariat dalam tahun 1961, temta-ma rnstruksi-Kerdja sekertariat No. 14, rE dan 16/sek/Mphs/1961,terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 1962 ditetapkan ketentuin-ke-tentuan mensenai KEARSIPAN DAN TATA--USAHA SURAT-SITRAT/NASKAH-NASKAH MPRS sebagai berikut :

L UMUM.1. Pada Sekertariat MPRS hanja ada s a t u arsip sahadja, jang

diselenggarakan serta diadministrir menumt k6tentuai-kdten--tuan termaktub dalam Peraturan presiden No. 19/1961.

2. Arsip. MPRS iSlrg--hanja satu_ itu, dalam penjelenggaraannjadiperintji mendjadi beberapa bagian, jaitu :

a. arsip induk ib. ,, tjabang;c. ,, rahasia.

3. fe-njelengg?I11n_arFip MPRS dipertanggung-djawabkan kepadasekertari. l4!Eq, iqrg menurut keten[uan dalam KeputirsanPimpinan MPRS No. 3A[PRSi1go1 merangkap meigepalaiBiro I.

4. Penjelengg?raqn _bagian-bagian dari arsip MpRS seperti terse-but p_ada l.[o._ 2 -dia!as, dapat diserahkan kepada pe!.awai/petu-gas MPRF dari Biro r dibjuwah pengawalan dan pimpinanIangsung dari Sekertaris MPRS.

5. untuk memusatkan dan mengendalikan organisasi, tata-penje-lenggaraan dan tata-laksana kearsipan MpRE, pada Biro r ^dalimlingkungan bidang usaha KEPANITERAAN ir, dibangunkan :

630

)

Page 631: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

TJRUSAN ARSIPIPERPUSTAKAAN

I{qog dipimpin sgtjara langsung oleh salah seorang anggotaPimpinan Kepaniteraan II.

U. TATA.PENJELENGGARAAIV.

6. Dalam penjelenggaraan tata-usaha URUSAIII ARSIPiPERPUS-TAKAAN, dibangunkan d u a matja.rn Seksi, jang masing-masing bernama :

a. Seksi Arsip,b. ,, Perpustakaan.

T. seksi Arsip adalah alat kele[rgkapan tehnis dalarr{ penjelengrgaraan arsip MPRS, sedang kebidjaksanaan dalam -organisasi

dan ketata-usahaan arsip dipegang oleh anggota Pimpinan Ke-paniteraan rr, jang ditundjuk untuk melaku-kan tugal tersebut.Dalam rangka ketentuan termaktub pada No. 7 d.iatas, segalasurat/naskahjang masuk dan keluar MPRS, ha-r u s m e-l a I u i Kepaniteraan f[.Kepaniteraan II berkewadjiban untuk :

a. menerima dan mentjatat (meng-agenda) surat/naskah jangmasuk;

b. membagi dan menenrskan surat/naskah kepada Biro-biro/Urusan-umsan/Seksi-seksi jang berkepentingan;

c. mengawasi peredaran suraVhaskah dalam ling-kungan MPRS serta d i I u a r;

d. mentjatat (meng-agenda) dan mengawasi surat&raskahjang keluar;

e. menelitidan membina penjelesaian surat/naskah jang keluar dengan menggunakan sistim ,,BnB-keran".

a. SemuaSURATA.IASKAHASLI hanja boleh di-simpan dan dipelihara oleh Seksi Arsip;

b. Biro-birofiJmsan-urusan jang memerlukan menjimpansurat/naskahnja bagi tata-usahanja sendiri, harus mem-buat salinan atau turunan darisurat/naskahtersebut.

Biro-biro/Umsan-urusan hanja diperbolehkan memegang surat/naskah asli dalam lingkungan wewenangnja selama-lamanja5 X 24 diarn ( : lima hari).Untuk keperluan penerimaan dan mengembalikan surat/naskahasli dari Arsip, tiap-tiap Biro,flJrusan hanrs menundjuk seorangpegawai tertentu serta penggantinja dari,lingkungan Biro/umsannja masing-masing.

Pemindjaman dan pengembalian naskah asli dari dan ke-Arsipharrrs dilakukan denganmenggunakan si st i m-b o n, jangtersedia pada Arsip dala^rn rangkap 3 (tiga).

8.

9.:tl-

10.

11.

L2.

13.

,F-

631

Page 632: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.*- t.

I

I

Jl

{

15.

t4.

16.

L7.

18.

19.

20.

2L.

22.

23.

Tiap-tiap BirofiJrusan jang memegang surat/naskatr asli dalamlingkungannja, memikul tanggung-djawab penuh atas kesela-matan dan keamanan suratlhaskah tersebut.Dengan mengingatkan kembali akan ketentuan mengenai RA-HASIA-DJABATAN, tiap-tiap pegawaiipetugas MPRS diwa-djibkan untuk mendjaga keamanan surat/naskah MPRS dengansetertib-tertibnja.

III. TATA-LAKSANA KEARSIPAN DANSURAT/NASKAH MPRS.

untuk mengatur sistimatik dan perperintjian daripada surat-sgrat/naskah-naskah MP_RS, ditetapkanlah KoDE-bagi tiap-tiap bidang dan urusan dalam usahb Sekertariat MpRSKODE tersebut pada No. 16 dapat diperintji lebih randjut rne-numt_keperluan golongrn dan dJenis s-oal.-s_o a l, jang masuk dalam lingkungan keiata-usahaan Biro/Urusan atau Seksi-seksi jang bersangt<utan.Tiap-tiap Biroy'Urusan/Seksi-seksinja tid a k d ipe r -b o I eh k a n memakaiKODE aIau-TANDA-TANDAlainbagisurat/naskahnia ketjuali kode jang telah ditetapkan sepertidimaksudkan dalam No. 16 diatas. -

P-"1"11 pembuatan surat-surat/naskah k e t u a r, tiap-tiapBiroflJmsan beserta para seksinja dihamskan membuaf tem.busandalam rangkap 2 (dua) denganmaksud:a. satu lembar untuk Biro/Unrsannja sendiri;b. satu lembar beserta rantjangan (konsepnja)

untuk diserahkan kepada Arsip.Tiap-tiap Biro/urusan harus menjelenggarakan tata-usahasurat/naskahnja sendiri-sendiri menunrt sistimatik kode be-ser$,_ perperintjiannja seperti dimaksud pada No. 16, danpenjelenggaraan tersebut hams sesuai benar dbngantata-usaha surat/naskah dalam bidangnja sendiri pada Ariip.

rV. ARSIP TJABANG DAN RAHASIA.Berdasarkan ketenluan pada No. 2b jo No. 10b, tiap-tiap BirolurusaLdapat menjelenggarakan a rs i p n j a sendiri-lendiri,jang _disebut : ARSIP TJABANG dengan

- mengingat keten-

tuan-ketentuan dari rnstmksi-Kerdja sekertariat-ini temtamaketentuan-ketentuan tersebut pada No. 16 s/d 20.

Berdasarkan ketentuan pada No. 2c, pada sekertariat MpRSdt]oapsunkan ARSrP RAHASTA, jang diselenggarakan dan di-administrir menunrt ketentuan-ketentuan -dari rnstruksi-instmksi-Kerdja Sekertariat ini serta k e t e n t u a n - k e -t e n t u a n c h u s u s dari Pimpinan Sekertariat MpRS.ARSIP RAHASIA berada dalam penjelenggaraan dan penga-wasan langsung dari Pimpinan sekertariaf lrpns sendiii.

.:"f,

l

632

-,*

Page 633: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

24.

V. KETEI{ruAN PET{UTUP

Pada Instruksi-Kerdja ini dilampirkan b ag a n SistematihKode surat-surat/iaskah-na**, jang untuk keperluan tiap-tiap Biro/Urusan oleh Kepaniteraan lllUmsan ARSIP/Pffi-PUSTAKAAN akan disampaikan K o d e b e s e r t a p e r -p e ri nt j i a n n j a masiry.nasing.Agar semua BirofiIrusan dan b4gian-baglag Sekertariat MPRSmengetahui dan memaha:ni Instnrksi-IGrdja ini, memerintah'kan -kepada Staf Sekertaris untuk bersama-sama dengan'Ke-paniteraan {tJrusan Arsip/Peryrrctahaan mengu:numkan .danmendjelaskan Instmksi-Kerdja ini serta meneliti dengan tjer-mat pelaksanaannja dengan tepat.

Bandrmg, 1 Pebnrari 1962.

Madjelis Pemusjawaratan Rakjat'sementaraRepublik Indonesia

Pde. Sekertaris,

MT. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

*,fi

:I

633

Page 634: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSI-KEBD'ANo. B3II/3/MPBS /L962

tentang

IUGAS.IilXWADJIBAI\I DAI\r LAPEilIG^UY PETENDJAAIIDOKUMENTASI/PENELITIAN DAN PEBPUSTAKAAI\I

DALI\M LINGKUNGAI\I MPBS.

_ - $gltglungq! dengan Instmksi-Kerdja Sekertariat No. Bg/!/2/MPRS/L962 tentang Kearsipan dan Tata-usaha surat-surat/naskah-naskah MPRS, maka dalam usaha pembinaan dan penertibanKEPANTTERAAN rI pada Biro r sekertariat MPRS futetapkanketentuan-ketentuan jang mengatur TUGAS-KEWADJTBAN DaxLAPANGAN PEKERDJAAN DOKUMENTASI/PENELITIAN DANPERPUSTAKAAN DALAII LTNGKUNGAN MPRS sebagai berikut:

I. UMUM.1. Pe_ngaturan dan pembinaan tugas-kewadjiban dan lapangan

pekerdjaan DOKUMENTASI/PENELITIAN dan pERpUSfA-KAAN dalam lingkungan MPRS didasarkan atas peraturanPresiden No. 20/1961 tentang ,,Tugas-kewadjiban dan lapanganlekerdjaa^n Dokumentasi dan Perpustakaan dalam lingkunganPemerintah" dan Keputusan Pimpinan MPRS No. 3 dan- 4/MPRS/1961.

2. Penjusunan dan fengaturan DOKUMENTAST/PENELffiANdan PERPUSTAKAAN DALAM LINGKUNGAN MPRS dima-sukkan dalam wewenang dan lingkungan tugas-kewadjibanKEPANITERAAN IIIBIRO I.

3. Usaha dan Karya DOKUMENTASI/PENELITIAN dan ARSIP/PERPUSTAKAAN pada Kepaniteraan II k e I u a r hanjamempakan satu unit, danhanja kedalam diada-kan perperintjian dalam wudjud Urusan-urusan dan Seksi-seksiuntuk memenuhi keperluan pembagian tugas/pekerdjaan dalamusaha Kepaniteraan II/Biro I.

4. Dalam istilah Keputusan Pimpinan MPRS No. B/MPRS/61,59p?niteraan II menjelenggarakan dan bertanggung djawab itasURUSAN NASKAII, dan jang dimaksud dengan istilatr n a s -kah ituadalah:

Surat-surat,Risalah-risalah,Dokumen-dokumen pustaka,Buku -buku/berkas-berkas.

634

t

a,

b.C.

d.

Page 635: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L5. seperti ua!j! dengan Kearsipan dan tata-usaha surat-surat/

naskah-naskah MPRS telah diatur dalam rnstnrksi-Kerdjasekertariat No. B3/L/2A!LPRS/1902, maka untuk pERpusrA-KAAN dan DOKUMENTAST/PENELITHN ditetapkan instruk-si serta ketentuan-ketentuan chususnja masing-m-asing sepertitersebut dibawah ini.

6.

dt,

IL KETENTUAN CHUSUS TEINTANGPERPUSTAKAAN MPRS.

Seperti lertera pada Bagan lampiran Instmksi-Kerdja Seker-tariat No. 15/Sek/MPRS/1961, maka PERPUSTAKAAI{MPRS disusun dan diatur sebagai salah satu Seksi daripadaKepaniteraan Il_dan bernaung dibawah U ru s a n A rsi p /Perpustakaan.I\rgas-kewadjiban dan lapangan pekerdjaan PERPUSTAKAANMPRS pada garis besarnja mengikuti ketentuan-ketentuan ter-maktub pada Peraturan Presiden No. 20/1961, terutama pasal 8sampai dengan pasal 12.

B e n t u k d a n s u s u n a n PERPUSTAKAAI\ MPRSditetapkan menurut keperluan MPRS berdasarkan p ol a d ans c h e m a sebagai berikut:

PANTJASILA

USDEK

PEMBANGUNANt

Mental 1""o"-Agama luu""tI(ero- I

chanian I

f *u""- leu*."ir,- lt "u*rr,- lrroautsi f

tr.,ru f *uu"",*-

ldjahtera-ltahan lan/Per- I lbusi dan la.n dan

l"", I l,ahanan I l;trH lm;

10.

Ketentuan mengenai bentuk dan susunan PERPUSTAI(A.A^NMPRS seperti tersebut pada No. 8 diatas dilaksanakan setepat-tepatnja dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tehnis-administratip dalam menata-usaha Perpustakaan menurutkelezmsnnja.Dalam mengusahakan buku-buku/bahan*bahan untuk PERPUS-TAKAA I MPRS, diinstmksikan agar ditempuh segala daja-upajauntukmentjapai k el e ng k ap an jang sebesar-besarnja.

ilL DOKUMENTASI MPRS.

Dalam lingkungan tugas dan wewenang Kepaniteraan II/Biro Idibangunkan SEKSI DOKUMENTASI MPRS sebagai perperin-tjian tugas Kepaniteraan II dalam Unrsan Naskah.

11.

Page 636: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L2.

13.

15.

Tugas-kewadjiban dan lapangan DOKUMENTASI MPRS padagaris besarnja mengikuti Peraturan Presiden No. 20/L961,terutama pasal 1 sampai dengan pasal ?.

B e n t u k d a n s u s u n a n DOKUMENTASI MPRSditetapkan menurut keperluan MPRS berdasarkan pola danschema daripada Perpustakaan MPRS seperti tersebut padaNo. 8 diatas.Ketentuan mengenai bentuk dan susunan DoKUMEI\rrASrMPRS dilaksanakan setepat-tepatnja dengan tidak mengurangiketentuan-ketentuan tehnis-administratip- dalam menatl-usahlaDokumentasi seperti jang lazim dikerdjakan.Dalam mengusahakan bahan-bahan untuk DOKUMENTASIMPRS, diinstmksikan agar ditempuh segala daja-upaja untukmentjapai k e I e n g k a p a n jang sebesar-besarnja.

rV. PENELITTAN.

D-isampi_ng tgga5_ untuk mengurus surat-sur at/naskah-naskahMPRS, kepada $gnanitelaan ltTtriro r dipikulkan tugas-kewa-diilq untuk melakukan UsAHA pENELrtnN bagi liepenting-an MPRS.

usaha _penelitian.MPRS tertudju-pertama-tama kepada pengo-lahan dan peaelitiaq b a h a n - b ah an j an g' b

" irt:" -

bu ngan dengan MPRS serta b e r as al -dari trpns sendiri.Dalam t a t a - p e I a k s a n a a n usaha penelitian MPRSitu, diinstruksikan untuk mengikuti dan meinaati instnrksi-instmksi Pimpinan MPRS dan pimpinan sekertariat MPRS.(a). segala usaha dan hasil karya penelitian MPRS dinjatakanbersif at rahasia !(b). F-gggl.f bahan dan hasil karya penelitian

MPRS tidak boleh diberikan kepada pihak liin t- a n p a -i z i n dari.Pimpinan MPRS atau ?impinan sekertiriatMPRS sendiri.

I$Iyl.-lqg4adjukan dan mengembangkan USAHA PENELI-TfAry MPRS, diinstruksikan agar para petugas-petugas MPRSj1''q bersangkutan mengembangkan aaSa-t<emamfuariaan men-tjari hubungan d.en_g11 pihak-pihak lain diluar ilpRs, dengansenantiasa mengindahkan_ hetentuan-ketentuan pasti' tentingkewadjiban menjimpan rahasia-djabatan.

V. KETENTUAN.KETENTUAN PENUTUP.segall hasil-karya dalam menata-usaha surat-surat/naskah-ry$l!_ {pRS, baik jang dilakukan oteh Seksi ARSip, SeksiPERPUSTAKAAN, seksi DoKUMEI\llrASr maupun oleh seksiPENELTTTAN, hendaknja senantiasa diatur -serapi-rapinjadenganmengusahakan dimanaperluuntuk pe nd jil id;ri-nJa.

.J

74.

16.

L7.

18.

19.

20.

2L.

636

Page 637: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-T-

IMenunrt hakekat da.n sifat tug a s s e rt a u s ah an j a,Kepaniteraan Il/piro I dengan Umsan-unrsan serta Seksi-seksinja harus bekerdja seerat-eratnja dengan SEKSI PENE-RANGA.\I/PENERBITAN MPRS.

Menunrthakekat dansifat h a s il u s ah an j a, Kepani-teraan II/Biro I harus bekerdja seerat-eratnja dengan Kepanite-raan I/Biro l, karena memang sudah menurut organisasinjakedua djenis kepaniteraan tersebut merupakan hanja s a t uunit.Sebagai lan gk a h - p e rt a m a dalam pembinaanBIRO ISekertariat MPRS, dengan dikeluarkannja Instruksi-KerdjaSekertariat id, diperintahkan kepada KEPANffERAAN U/BIRO I untuk segera mengatur dan menjusun kembali ketata-usahannja menurut ketentuan-ketentuan dalam Instruksi-Ker'dja Sekertariat ini jo Instruksi-Kerdja Sekertariat No. BSlLlzlMPRS/1962.Agar Instnrksi-Kerdja Sekertariat ini dapat dimaklumi olehsemua pihak dalam lingkungan MPRS, memerintahkan kepadgStaf Sekertaris bersama-sama dengan Pimpinan Biro I untukmengumumkannja dan meneliti pelaksanaannja setepat mungkin.

Bandung, 2 Pebnrari 1962.

Madjelis Perrrusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris,

, Mr. MLINADJAT DANUSAPIITRO.

22.

24.

25.

+I

,&

II

637

Page 638: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

II

INSTN,UKSI-KERDJANo. B3/1/4/MPRS /t962

tentang

TUGAS-KEWADJIBAN DAN LAPANGAI\T PEKEBDJAAI\TKEPANITERAAN I/BTBO I BESEBTA URUSAN.

UBUS$INJA.

Sedjalan denganusahadan langkah-langkah p em b i n a a ns e rt a p en e rtib an Biro I, dengan ini ditetapkan ketentuan-ketentuan-jang mengatur TUGAS-KEWADJIBAN DAN LAPANG-AN PEKERDJAAN KEPANITERAAN I/BIRO I BESERTA URUS.AN-URUSANNJA sebagai berikut :

L UMUM.

P embin a an tugas-kewadjiban danlapangan pekerdjaanKEPANITERAAI\T I/Biro I Sekertariat MPRS didasarkan atasKeputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 dalam hubung-annja dengan Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960, iang se-sungguhnja menurut ketentuannja sendiri telah habis daja-hukumnja, tetapi azas-azasnja masih tetap dapat dipergunakan,temtama dalam lingkungan MPRS.

Penjusunan dan pengaturan Kepaniteraan I/Biro I didasarkanatas mat jam dan luas tugas serta tingkatan-tingkatan pelaksanaannja dalam tata-umtan t a t a-l a k s a-nanja.T'ugas-kewadjiban Kepaniteraan l/Biro I adalah untuk mem-berikan pelajanan kepada Musjawarah-mu-s jawarah MPRS, seperti ditetapkan dalam KeputusanPimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961.

Matjam dan luas tugas-kewadjibanniauntuk memberikan pelajanan Musjawarah-musjawarah itu di-tentukan oleh d j e n i s-d j e n i s Musjawarah, jang di-lakukan oleh MPRS, jaitu :

Musjawarah Pleno;,,,,ad hoc,daerah;,,

1.

2.

orr.

4.

(i)(ii)

c.

Badan-badan kelCngkapan MPRS lainnja;

Page 639: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-f

D.

(i) intern,Musjawarah Pimpinan:

(ii) dengan' Lembaga-Iembaga negara jang lain,(iii) dengan Pemerintah,(iv) dengan Presiden/Mandataris MPRS.

Dala:n t a t a-l a k s a n a daripada semua djenis Musjawa-rah tersebut pada No. 4 dibeda^kan adanja tingkatan-tingkatanpekerdjaan sebagai berikut :

a. Tingkatan p e r s i a p a n Musjawarah :

(i) materiil,(ii) naskah-naskah/bahan-bahannja.

b. Tingkatan p e n j e I e n g g a r a a n Musjawarah:(i) sewaktu musjawarah berlangsung,(ii) penjelesaian musjawarah sesudah berlangsung.

G. Tingkatan pelaksanaan keputusan-kepu-tusan Musjawarah:

(i) k e d a I a m MPRS sendiri,(ii) keluar MPRS.

II. KETENTUAN-KETENTTJAN TERPERIIVTJI.

Dalam melaksanakan tugas-kewadjibannja, Kepaniteraan I/BwoI bertanggung-djawab terhadap penjelenggaraan semua pela-janan Musjawarah dari djenis-djennis seperti tersebut pada No. 4,terutama dari humf a sampai dengan hunrf d.

Djenis Musjawarah Pimpinan MPRS seperti tersebut padaNo. 4e pada galibnja termasuk dalam li,ngkungan tugas-kewa-djiban daripada Pimpinan Sekertariat beserta Seksi-ChususPimpinan daripada Staf Sekertaris.

Dalam waktu-waktu MPRS tidak menjelenggarakan Musjawa-rah Pleno, Komisi atau Badan-badan kelengkapan MPRS lainnja,menurut Keputusan Pimpinan MPRS No. VMPRS/1961 ber-langsunglah s e t j a r a k o n t i n u MUSJAWARAH-MU-SJAWARAH PANITH MPRS baik ad hoc maupun PanitiaMPRS Daswati I.

Dalam pen j e I e ngg ar a a n n j a, Musjawaratr Panitia-panitia tersebut sesungguhnja tidak berbeda dengan penjeleng-garaan Musjawarah Komisi-komisi MPRS, ketjuali hanja me-ngenai soal djangka-waktu dan tempat-kedudukannja sahadjajang dapat berlainan.

6.

7.

8.

9.

639

Page 640: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

10. Chusus mengenai penjelenggaraan Musjawarah-musjawarahPanitia MPRS Daswati I, diinstmksikan kepada Kepaniter&anI/Biro I agar senantiasa memperhatikan dengan saksama ke-wadjiban-kewadjibannja dalam bidang pelaksanaa"n k o o r -d i n a s i antara Pimpinan MPRS beserta Badan-badan keleng-kapannja dan para Panitia MPRS Daswati I itu.

IIf. TATA-LAKSANA.

Berdasarkan ketentuan pada No. 5 tersebut diatas, Kepanite-raan T/Biro I dalam melajani sesuatu Musjawarah, pertama-tama hams memenuhi tugas-kewadjibannja dalam bidangpersiapan Musjawarah.

t2. Tugas-kewadjiban p e r s i a p a n Musjawarah itu terdiriatas:

11.

13.

a- Persiapan materii l, jangmentjakup:

Ci) penjelenggaraan undangan,(ii) penjelenggaraan penerimaan (protokol, penginapan,

pengantaran, perdjalanan dan sebagainja) ;b. Persiapan naskah-naskah /bahan-bahan-

n j a, jang mentjakup:(i) Tenjediakan naskah-naskah/bahan-bahan jang akan

dipakai dalam Musjawarah;(ii) keperluan-keperluan lain mengenai bahan-bahan refe-

rence dan kelengkapannja.

p_ala-m meljelenggarakaq p e rs i ap an -p e rs i a p a nIt4usjawarah tgrsebut pada No. 12 diatas, diinstmksikan agarKepaniter-aan I/Biro I senantiasa memperhitungkan w a k t up e n j e I e n g g at a a n n j a, agar selalu tersedia waktutjukup lamabagi para p e s e rt a Musjawarah untuk m em-p 9 r s I a p k a n d i r i n j a dengan mempeladjari bahan-bahannja.

Dalam menjelenggarakan persiapan naskah-naskah/bahan-bahanuntuk Musjawarah, Kepaniteraan I/Biro I hanrs bekerdjaseerat-eratnja dengan KEPANITERAAN I[, karena dalambahan-bahan hasil DOKUMENTAST/PENELTTTAN terletaknaskah-naskah/bahan-bahan jang diperlukan untuk Musjawarah.

Dalam m en j e d i a k an naskah-naskah/bahan-bahan untukM_usjaryarah, Kepaniteraan l/ Biro r harus bekerdja seerat-erat-nja pula dengan URUSAN PERLENGKAPAN/PERALATANkarena naskah-naskahAahan-bahan tersebut kebanjakan diker-djakan oleh seksi rrK/RoNEo dari urusan terseot'ut, dibawahp_enqawasan danatas tanggung-djawab dariKepaniteraarr l/Biro I sendiri.

15.

t4.

640

Page 641: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

16. Dalam melaksanakan tugas-kewadjibannja dala^m bidang p e -njelenggaraan pelajanan musjawarah,Kepaniteraan I/Biro I harus senantiasa memperhatikan adanjapelajanan Musjawarah:a. Sewaktu Musjawarah s edan g berl an gsun g,b. ,, ,, telah berachir.

L7. Sewafttu-Musjawarah s e d a n g b e r I a n g s u n g, tugas-kewadjibannja dalam melajani Musjawarah mentjakup:a.. memperhatikan danmentjukupi k ep e rlu an - kep e r-

I u a n Musjawarah dan para p e s e r t a, antara laindaftar-hadir dan quorum, penetapan djam-panggilan, penun-djukkan tempat-duduk dan sebagainja;

b. memperhatikan dan mengunrs soal k e a m a n a n danketerti b an Musjawaratr;

c. menjelenggarakan p e n t j at a t an daripada Musja-waratr;

d. membantudan mendampingi P i m p i n an Musjawarahdalam melaksanakan tugasnSa

18. Apabila Musjawarah t e I a h s e I e s a i, Kepaniteraan Iberkewadjiban untuk menjelesaikan segala sesuatu jang ber-hubungan dengan penjelenggaraan Musjawarah'tersebut sampaitingkat s e le s a i - I en g k a p. Kewadjiban tersebutmeli-puti penjelesaian daripada keperluan-keperluan Musjawamh/para peserta, antara lain penerimaan pesan-pesan; tjatata^n-tjatatan serta naskah-naskah pernjataan jang harus dimasuk-kan dalam tjatata"n; keperluan-keperluan para peserta berhu-bungan dengan kebera^ngkatan pulangnja, dan sebagainja.

19. Pelaksanaan penjelenggaraan soal-soal jang menjangkut bidangmateriil, d i I a k u k a n oleh Umsan-urusan SekertariatMPRS jang bersangkutan dibawah k o o rd i n a s i Kepani-teraan I, jang selalu bertanggungdjawab atas kelantjaran dankeberesannja.

20. Dalam mendjalankan tugasnja seperti tersebut pada No. 11samnai d,enEan 19 diatas. terutama dalam pekerdiaan n e n i e -sampai d,engan 19 diatas, terutama pekerdjafr penje-

rt pada No. 16 sampaiI e n g g a r a a n MusjawarahtersebutpadaNo. 16 sampaidengan 19, Kepaniteraan I/Biro I membagi diri dari d u atfnrsan, jaitu:a. Urusaxr Musjawarah,b. ,, Redaksi,rRisalah.

21. lbgas-kewadjiban dan lapangan pekerdjaan Urusan REDAKSI/RISALAH terletak temtama dalam bidang p en t j a t a t anMusjawarah, jang daPat berbentuk:

tjatatan Musjawarah (pokok-pokok pembitjaraan) ;notulen Musjawarah;laporan stenografis daripada Musjawarah;reka^uran daripada Musjawarah.

64L

a.b.c.d-

238tp Gr)

Page 642: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

23.

24.

22. Segala matjam tjatatan seperti tersebut pada No. 21 diatas,diselenggarakanpada t araf -nja p e r t am a sebagaiPENTJATATAN SEMENTARA, jang perlu diedarkan kepadapara peserta Musjawarah dahulu uritu[ riendapatkan k o r-e k -sinja.Atas dasar koreksi dan tjatatan dari para peserta, hanrslahkemudian dibuat T J A T A T A N - T E T A P, jang hanrsdita"nda-tangani oleh Sekertaris/Panitera dan Ketua Musjawa-rah.

Segala berkas d.ari kons ep, t jat at an' sem enta-ra dan koreksi serta tjatatan-tambahandari para peserta, hams d i a t u r mendjadi s a t u, untukkemudian dilengkapi dengan d u a lembar- t j a t a t a nt e t a-p g_qa disimpan bersama-sama dengan segbla s u r a t/n a s kah/b a h a n jang digunakan sewaktu Musjawarahserta bahan rekamannja sebagai SATU UNIT, dibawah penga-wasandantanggung-djawab U ru s a n REDAKSI/RISA-LAH.

Untuk menjusun tjatatan-sementara, dan terutama untuk me-njelesaikan t j a t at a n-t e t a p daripada Musjawarahitulah tugas-kewadjiban SEKSI REDAKSI dari Umsan Redak-si/Risalah, jang berkewadjiban untuk selalu meneliti danmengusahakan kesempurnaandalam r e d a k s i tjatatan.tjatatan tersebut.

26. Dalam mengusahakan ketelitian r e d a k s i dan s u s u n -

27.

a n tjratatan, digunakanlah b a h a n - b a h a n r e k a m -a n sebagai bahan-petundjuk dan bahan-perbandingan terha-dap tjatatan-tJatatan tang"tr.P*lk uqtuk ,,tjatatan-sementara" maupun ,,tjatatan-tetap",dalam b en tu k n j a menurut tiap-tiap djenis pentjatafanseperti tersebut pada No. 21 d.iatas, diinstruksikan untuk senan-tiasa menggunakan f ormulir jang tetap dans a m a, sesuai dengan peraturan-peraturan bagi djenis-djenistjatatan tersebut.

Dalammelaksanakan k eputu s an-k e putu s an Mu-s j aw a r ah, Kepaniteraanl/Biro I pertama-tama berke-wadjiban untuk :

a. m e m e r i n t j i djenis-djenis keputusan Musjawarahdalam'Keputusan-keputusan jangbersifat in t e rn dartkeputusan-keputusan jang bersifat e x t e r n ;

b. menjampaikan kedua djenis iehtisar keputusan-keputusanMusjawarah tersebut pada a kepada tsimpina,n Musjawarahuntuk menerima petundjuk dan instruksi-pelaksanaannja;

c. menjelenggarakan pelaksanaan tersebut pada b dengan se-tjepat mungkin;

25.

28.

Page 643: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

30.

29.

31.

32.

d. mengikuti dan mempertjep?! penjelesaian daripada pelaksa-naan keputusan-keputusan Mus.jawarah tensebui.

P"t*- pg_a.la tingkat dan djenis pekerdjaan jang hanrs dilaku--kan 9le!_ Kepaniteraan r/Biro r tahm-memiefrkan pelaj*rnkepada MuqJ-ayaph, Kepaniteraan VBiro r diberikan *ewdnanguntuk mendjal-ankgr_ p e I g e r a h a n t e n a g a diantaripara 1p-rsa_Biro r dibawah pimpinan dan petundjuk dari pim-pinan Biro fsetjga berk_elebihan d-itegaskan dengan chusus lagi, bahwasegqla pekerdjaan dan karya melajanf Musjawarah ild b e r-sif at raha_sia, dan oleh karenanja setiap petugas9?l* bidang usaha tersebut d i I a r ang -de ng an p as-t i untuk memberitahu_kan geg_ala sesuatuJang dilif,at, did6ngard_an .diketahuinja. kepada prhak lain tanp'a izln dari pimpiianMusjawarah sendiri atau Pimpinan Atasannja.

TV. MUSJAWARAH PIMPINAN DA}I PERPERIIVHIANNJA.

Berdasarkan ketentuan tersebut pada No. 4 jo No. 6, tugas-ke-wadjiban untuk memberikan pelajanan kepada MUSJAWARAITPrMPrNANdalam E"- "mp at djenisperperintjiannja, di-selenggarakan oleh P i m p in an S e k-e r t a rl at' ien-d.iri.deng_an dibantu oleh S e k s i C h u s us pim p in andari Staf Sekertaris.

Berhublng d.engan kechususan daripada hakekat dan sifatMUSJAWARAH PIMPINAN dalam ke- e m p a t perperin-t;ia_nnja, segala sesuatu jang berhubungan dengin persi'apa;, pu-1ie_lenssaraan dan pelaksa,naan keputusan-keputusannjl, aita-kukanberd.asarkan ke tentu an-ketentu an- chu-sus danmenurut. petlndjuk-petundjuk lang-s u n g dari Pimpinan Sekertariat sendiri.

semuaketentuanmengenai pelaksalraan k e t ig a tingkatanhrg_as-kewadjiban dalam melajani Musjawarah seperti tersebutpqq? N9. 5 sampai dengan 30, berlaku djuga untuk pelajananMUSJAWARAH PIMPINAII datam ke- empal dienisperperintjiannja.

Chusus untuk melajani Musjawarah Pimpinan dengan pRESLDEN/MANDATARIS MPRS., dapat didjalankan ketentuan-ke-tentuan j?ns menjimpang daripada ketentuan-ketentuan sepertitensebut diatas.

Segala sesuatu jang bersangkutan dengan MUSJAWARAI{PrMPrNANdalam ke- em p at djenis perperintjiannjaada-lah bersifat r a h a s i a-t e r t i n g g i jang pengurusan-nja diselenggarakan oleh Pimpinan sekertariat -M-pRs

bersa-ma-sama dengan Pimpinan MPRS sendiri.

I

33.

34.

35.

643"

Page 644: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

=F-*iffi-:er!F?F

I V. KETEI{ruAN PEI{UTUP.

' AEar Instruksi:Kerdja Sekertariat ini dapat $paklymi gleh se-

*iiu-pin;k e;6;-ringriningaq MPRS,_ memgiintahkan kgnadq'StafS"t""i"rt*, bersama.saio* ctEngan Biro I untuk me-ngumumkannja dan

*enetiti pelaksanaannja dengan setepat mungkin'

Bandung, 3 .Pebruari 1962.

Mactjelis Perrnusjawaratan Rakjat SgmeliaraRePublik Indonesia,

Pds. Sekertaris MPRS,

MT. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

i

Page 645: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

..t\

INSTBUKSI-KT!RDJANo. BI|/1/5/MPBS /L962

tentangUSAIIA DAI\I LAI\IGKAH-I"AI\IGKAH KEBII}JAKSAIYAAN

DAII\M PEMBINAAN BIRO TATA-USAIIA.

Sedjalan denganusahadanlangkahJangkah p e mb i na a nserta penertiban BIRO TATA-USAHA SEKERTARIATMPRS,

-dengan ini ditetapkan ketentua,n-ketentuan iang mengaturTUGAS-KEWADJIBAN dan -LAPANGAN-PEKERDJAAN BIROTATA-USAHA serta p e r p e r i n t j i a n n i a sebagai berikut:

L UMUM.

1. TUGAS.KEWADJIBAN dAN LAFANGAN-PEKERDJAANBIRO TATA-USAHA Sekertariat MPRS ditetapkan berdasarkanketentuan-ketentuan dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961 dan Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang,,Peraturan Tata-tertib Sidang Pertama MPRS", jang azas'azasnja masih tetap clapat dipergunakan, terutama daltam ling-kungan MPRS sendiri.

2. T u g a s - k e w a d j i b a n Biro Tata-Usaha disebut sebagaitu g as ke du a dari Sekertariat MPRS, dantelah diaturdengan djelas dalam Keputusan Pimpinan MPRS No. 3/MPRS/1961, jaitu:(a) BIRO TATA-USAIIA Sekertariat MPRS bertugas dan ber-

fungsi untuk menata segala usaha dari padaMPRS, karena suatu usaha jang tidak ditata,tentu akan berantakan keadaannja!

(b) Atas dasar tugas-kewadjiban tersebut pada (a) diatas,disusun ORGANISASI dan PERPERINTJIAN PEKER-DJAANNJA, jang senantiasa harus disesuaikan denganperkembangan dan pertumbuhan MPRS sendiri.

(c) Dasar dan landasan pokok dalammenjusunorganisasi Biro Tata-Usaha adalah KEPERLUAN danTUMUTAN MPRS sendiri untuk melaksanakan tugas-kewadjibannja, jaitu: Sekertariat MPRS hendaknja dapatmendjadi alat-pelaksana jang efektip dari pada keputusan-keputusan MPRS dan keputusan-keputusan PimpinanMPRS serta Pimpinan Sekertariat MPRS.

3. Pembinaan Biro Tata-Usaha didasarkan atas luas daripada tugasnja serta tingkatan-tingkatan pelaksanaannja me-nurlt tata-urutan dalam tata-laksana jang efektip.

645

+

4,

Page 646: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f,r

N. ORGANISASI.

4. (a) Mengrngat luas dan bermatjam-ragarnnja USAHA MPRS,maka dalam menjusun organisasi BIRO TATA-USAHA,diadakan pembagian kedalam S e k t o r - s e k t o r la-pangan-usahanja, jang menunrt Keputusan Pimpinan MFIRSNo. 3/MPRS/1961 disebut:

(i)( ii)(iii)(iv)

Unrsan Keanggotaan/Kepegawaian ;Unrsan Keuangan;Urusa^n Arsip/Ekspedisi/Tik-Roneo ;Unrsan Perlengkapan/Kend.araan.

(b) Berdasarkan Pasal 8 Keputusan Pimpinan MpRS No. B/MPRS/1961, pembagian Biro Tata-Usaha kedalam 4(empat) Urusan seperti tersebut pada (a) diatas, adalahlidak mengikat.pasti, melainkan menurut k e per-I u a n dapat diadakan pembagian dan penggotr-ongantfrusan-urusan tersebut sesuai dengan tuntutan perkem-bangan serta pertumbuhan MpRS sendiri.

Mengingat perkembanga^n dan pertumbuhan MPRS setelahSekertariat MPRS mengindjak t ah u n n j a k e d u a, ada-Qn _teUitr tepat apabila usaha dalam bidang-tugas Biro Tata-Usaha itu dibagi sebagai berikut:a. BAGIAN PERSONALIA, jang dapat diperintji kedalam:

(i) Seksi Keanggotaan;(ii1 Seksi Kepegawaian;(iii) Seksi Kesedjahteraan.

b. BAGIAN KEUANGAN,jang dapat diperintji kedalam:(i) Seksi Perbendaharaan;(ii) Seksi Perdjalanan/Kendaraan;

(iii) Seksi Verifikasi.c. BAGIAN PERLENGKAPAN, jang dapat diperintji kedatam:

(i) Seksi Peralatan i(ii) Seksi Penggunaan/Pemeliharaan;(iii) Seksi Pembelian.

BAGTAN tersebut pgga No. 5 d.iatas, dimakzud sebagai ALAT-PELAKSANA UTAMA dari pada suatu bagian daram urusanjang s e d j e n i s, dengan ketentuan bahwa:(a) Bagic"n__bertugas-kewadjiban menjelenggarakan usArrA

PEMBTNAAN terhadap unit-unit pekerdjaan dalam seksi-seksinja dengan se-efektip-efektipnja;

(b) usaha p_embinaan seperti dimaksud pada (a) diatas, meli-puti usaha-usaha:(i) Pemikiran dan perentjanaan dalam

melaksalakag tgSas-tugas serta pekerdjaan Bagianbeserta Seksi-seksinja ;

646

b- arv

6.

,tv

,t

Page 647: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

---lI

rt

7.

(ii) Penertiban dan pemupukan disip_I i n {qt"+ tingkungan- nrmah-iangga Bagian dinSeksi-sekbinja;

(iii) Pen gatu-rq.n d"l - p e n ggi atan kerdja_sarna antara Seksi-seksi jang sedienis;

(iv) Pem.Pip-bin_gan dan_ pembinaan per-s o n i I dalam lingkungan Bagian dan seksi-selisinja.

(c) Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, BAGTANdalam bidang__tug_as Biro Tata-usaha itu dimatrsud ;;b;g"isuatu UNIT-US$IA jangdapat b e r d i r i - s e n d i-ridan b e rger ak - s e n d iri dalam batas-bat*we*.-nangnja dalam lingkungan Biro Tata-Usaha. .

Dalam lingkungan sektor-usaha Bagian, disusun sEKSr-sEKSrsebagai ALAT.PELAKSANA JANG.LEBIH.KETJIL oaTipJaatugas-kewadjiban dan lapangan-pekerdjaan Bagian aenganketentuan bahwa:(a) sebagai alat-pelaksana-jangJebih-ketjil, dalam seksi hams

ditempatkan tenaga-lenagf jang merirititi d a j a _ t< e _

m ? _m p u_ a n t e h n i s serta keprigelan (slitt) untukmelaksanakan tugas-kewadjiban dan pekerdjaan, jang dibe-bankan kepada Seksi tersebut.

(b) Urrtuk {epeltgrgaq_EltEqlaan pekerdjaan, Seksi dapatdi-perintji kedalam suB-sEKSr-suB-sEKsr, jang dimakiudsebagai unit-pelalisanaan-jang-terketjil, tetdfi il" * b ; -g_ian kedalam Sub -Seksi-Sub-Se-ksi terse-but tidak boleh ryengakibatkan perperintjian pekerdjaanjan-g sa.1g_at spesialistis, hingga memetjah Bagialn keddtamunit-unit ketjil, jangdapat mengaburkan k e s atu a ndaripada Bagian.

K e t i g a Bagian tersebut diatas dikoordinir dan dibina olehKepala Biro Tata-Usaha d.engan ketentuan, bahwa:

(i) Sesuai de1_gag kebidjaksanaan penghematan, KepalaBiro Tata-Usaha sejogjanja m e r a n gk a p menge-palai salah-satu Bagian. ,(ii) Dalam melakukan pimpinan dan pembinaan Biro Tata-Qsaha, Kepala Biro Tata-Usaha didampingi oleh paraKepala Bagian.

(a) B.r q i _a n dikepalai oleh KEPALA BAGIAN, jang me-ndmpin dan membina Bagiannja selaku wk. KEpAi,AEmoTATA-USAHA untuk sektor usahanja.palam mendjalankan pimpinan dan pembinaan Bagian,Ke-pala Bagian i_!u dlpat didampingi otetr seorang itaribeberapa orang Kepala Seksinja leEku Wk. Kepalal

(b) S e k s i dikepalai o]eh $TPALA SEKSI, jang memimpindan membina seksi-nja selaku wk. KEPALA Bigian unfukSeksi-nja

8.

9.

rl.

647

Page 648: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

10. Untuk keperluan KEWAIIITAAI{ Sekertariat MPRS dan untukmemadjuEan KEBET,SIHAN SERTA KETERTIBAN Rumah-Tangga Sekertariat MPRS, ditundjuk seorang IBU RUMAII'TANGGA, jang dapat dirangkapkan pada salah-satu djabatandalam lingkungan Biro Tata-Usaha.

t.

11.

NL TUGAS DAN LAPANGAN-PEKERDJAAN.

Brx-O TATA-USAHA mempakan a I a s (fondasi) bagi Se'kertariat MPRS dan bertugas-kewadjiban :

(a) Menjelenggarakan segala sesuatu iang termasuk urusanRumah-Tangga MPRS, seperti a..l: menjusun rantjanganAnggaran-Belandja-MPRS, mengatur dan mengurus semuapeg-iwai MPRS, membina dan 'merawat alat-pe$engkap3nifpns d.an sebagainja ,iang harus disusun dan diatur sede-mikian rupa hingga senantiasa terdapat pelajanan tata-usaha i"og tjepat-teratur dan berdaja-guna sesuai delgana,zas-azas penga,turan tata-usaha termaktub dalam Kete-tapan MPRS No. IIIMPRS/1960 tentang ,,Garis-g3ris BesarPola Pembangunan Nasional Semesta Berentjana".

(b)Mengkoordinir usaha-usaha dan pekerdjaar:r Ba.-gian-b-agian

darimembina mmah-tangga sefta personil Biro Tata-Usaha.

BAGIAN PERSONALIA, disusun sebagai suatu al at - p em -bin a an PERSONILMPRS, iangbertugas-kewadjiban me'ttSetuoggurakan penataan dan- pen gaturan usaha'usaha dalam:(a) SEKSI KEANGGOTAAN, iang bertugas-kewadjiban a.l.:

(i) menjelenggarakan registrasi dan administrasi P{raanggota f,npnS, termasuk penjelengg-araan dossier de-

ngan surat-pengangkatan, sg1at-pgndaftaranr riryljat'hldup, surbt-sumpah/djandji,,alamat, .pekerdjaan'Uaryi,/Uegiatan, tiehadiian

-dalam rapat-rap"!--tlket6rangin-keterangan lain tentang anggota MPRSjang bersangkutan.

(ii1 soal-soal mutasi anggota MPRS, termasuk p_enem-

patan mereka dalam Badan-badan p9."l9lg53qtnilpns, pembahan tugas, surat-keputusan/idjin -KetuaMPRS rintuk perdjalinan/perlawatan anggota MPRSdan lain-lainnja;

(iii) pelajanan dan pemberian segrice lreOada -anggotatUpnS dan soal-soal lain iang diperlukan oleh paratrfpnS dan soal-soal lain jang diperlukan

t2. .,:

-:l:

c

anggota MPRS, dalam kerdja-sama denganBagian/Seksi jang bersangkutan;

lain-lain

(iv) pembinaan dan penertiban nrmah-tangga serta per-sonil Seksi Keanggotaan.

Page 649: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t-f

ilh

I(b) SEKSI KEPEGAWAIAN, jang bertugas-kewadjiban antara

lain:(i) menjelenggarakan registrasi dan administrasi para

pegawai MPRS, termasuk penjelenggaraan dossierdengan surat-lamaran/keterangan pertama, riwajat-hidup, riwajat-pendidikan dan turunan idjazah-idja-zah, riwajat-pekerdjaan/pengalarnan, surat-pengang-katan, surat sumpah/djandji pegawai, keterangankeluarga/tanggungan, alamat dan keterangan-kete-rangan lain tentang pegawai MPRS jang bersang-kutan;

(ii) mengurus daftar teirtang pelamar dan penelitiannjabeserta penerimaan/penolakannja, daftar penempatanpegawai, daftar kehadiran pegawai, daftar su$lnandjabatan/pangkat pegawai, conduite dan keterang-an-keterangan lain untuk penilaian pegawai jang ber-sangkutan;

(iii) mengawasi fororasi pegawai dan pengisiannja, lo-wongan pekerdjaan, masa-kerdja untuk kenaikan gadji/pangkat, susu,nan kewerdaan pegawai dan mengadjukanpertimbangan-pertimbangan serta usul-usul untuk per-ubahan status pegawai, baik mengenai djabatan, pangkatatau gadjrurja maupun mengenai tegoran, hukuman dja-batan, pemberian penghargaa^n, pemberhentian/perema-djaan serta ,pensiun;(iv) mengurus pensiun, tundjangan djanda/anak atau

uang muka bagi djanda/ahti-waris dan soal istirahatatau tjuti pegawai;

(v) membantu Sekertaris MPRS dalam merantjang for-. masi-pegawai dan anggaran-belandjanja;(vi) pembinaan dan penertiban nrmah-tangga serta perso-

nil Seksi Kepegawaian.(c) SEKSI KESEDJAHTERAAN, jang bertugas-kewadjiban

antara lain:(i) menjelenggaral<an pelaja^nan serta service materiil ke-

pada pa,ra anggota dan pegawai MPRS beserta tang-gungannja seperti antara lain: keperluan pokok pa-ngan, sandang dan papan (rumah/penginapan danalat pengangkutan);

(ii) menjelenggarakan kesedjahteraan spirituil, sepertiantara lain: rekreasi, oleh-raga, kesenian, pagujuban,dan membantu hidup organisasi-kekeluargaan pega-wai serta keluarga-nja;

(iii) menjelenggarakan pendidikan, latihan-Iatihan djabat-or, kursus'kursus dan memberikan bantuan dalambidang pendidikan bagi para pegawai dan keluarga-nja;

1iv) menguruskan istirahat, djaminan sosial dan lain-lainkeperluan kemasjarakatan pegawai dan keluarganja;

TIT.f

t,t

$

T

Ti

{I

tt$tl}

I{

649

Page 650: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(v) menjelenggarakan pelajanan pengobatan dan pera.watan djasmaniah para anggota dan pegawai MpnSbeserta keluarga-nja;

(vi1 soal-soal kesedjahteraan lainnja jang dapat diusaha-kan bagi para anggota dan pegawafMpRs;

(viil pp-m_]oinqan dan_ penertiban mmah-tangga serta perso-nil Seksi Kesedjahteraan.

13. BAGIAN KEUANGAN, disusun sebagai a I a t - p e m-bin a an KEUANGAN dan PERBENDAHARAAN MPRS jangbertugas-kewadjiban m_enjgle_nggaraka^n p e n a t a an danpeng-a t u r a n usaha-usaha dalam :

(a) sEKSr PERBENDAHARAAN, jang bertugas-kewadjibanantara lain :

(i) membantu Sekertaris MPRS dalam merantjang Ang.garan Belandja dan pendapa,tan MpRS;

(ii) menjelenggarakan otorisasi dan administrasi pem-bukuan masuk-keluarnja uang serta pertanggungan-djawabnja;

(iii) menjelenggarakan segala pembajaran dan penerima-an uang MPRS serta penjimpanannja seperti antaralain :

pembajaran gadji/uang kehonnatan, uang lembur, pe-megang kas dan lain-lain. (DJURU-BAJAR UpRS);

1iv) ppmligaan dan penertiban rumah-tangga serta perso-nil Seksi Perbendatraraan.

ft) SEKSI PERDJALANAN/KENDARAAN, jang bertugaskewadjiban antara lain:(i) menjelenggarakan administrasi perdjalanan-dinas ba-

gi para a^nggota MPRS dan pegawai Sekertaridt MPRSserta pengawasannja, seperti antara lain: mengurustiket plane/kapal, kartjis Kereta Api dan pemesanantempatnja, penginapan dan service serta pelajananperdjalanan lainJainnja ;(ii) menjelenggarakan pertanggungandjawab tentangpenerimaan dan pengeluaran perdjalanan/pengang-kutan serta penelitian pengawasannja;

(iii) menjelenggarakan administrasi dan pengurusan/pe-rawatan kendaraan MPRS serta pool;

(iv) mengatur pemakaian kendaraan MPRS dan penertib-annia serta

_ nqembina/membimbing para pengemudi

kendaraan MPRS;. (v) mengatur dan menjelenggarakan pengangkutan ba-

rang-barang dengan media kapal/plane/kendaraanbermotor serta segala sesuatu mengenai administra,sinja;

(vi) pembinaan dan penertiban rumah-tangga serta perso-nil Seksi Perdjalananr/Kendaraa!.

650

il

lf

,t\

v-

Page 651: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-t.-

Q+

ti

'lt(c) sEKsr vm,rFrKASr, bertugas-kewadjiban antara lain:

(i) memeriksa dan meneliti penerimaan danp e n g gu n a an uang serta materiil MPRS untukmengawasi dan mengendalikanqia;

(ii) memeriksa dan menilai a d m i n i s t r a s i keu-angan dan materiil menunrt peraturan-peraturan Ne-gara dan instmksi-instruksi pimpinan MpRS jang ber-laku;

(iii) menertibkan dan membina penggunaan serta tata-usaha keuangan dan materiil MPRS kearah keadaanjang sehat, hemat dan tjennat.

L4. BAGIAN PERLENGKAPAIV, disusun sebagai a I a t -p

-e-m b i n _a a n MATERTTL MPRS jang bertugas-kewadjiban me-njelenggarakan penataan dan pengaturan usaha-usahadalam:

(a) sEKSr PERALATAN, jang bertugas-kewadjiban antaralain:(i) menjelenggarakan registrasi dan administrasi ALAT-

ALAT TETAP MPRS (inventaris) serta penempatan/penjimpanannja;

(ii) menjeJenggarakan administrasi dan pertanggungan-djl*4 _tenta"ng segala penerimaan serta pemat<aianALAT-ALAT PAKAI MPRS serta pengawasannja;

(iiil menjelenggarakan organisasi dan pembinaan TIK-RONEO MPRS serta pengaturan atat-alat dan parapegawainja;

(iv) peqloilaan dan _penertiban nrmah-tangga serta per-sonil Seksi Peralatan.

(b) SEKSI PENGGUNAAN/PW, jang bertu-gas-kewadjiban antara lain :

(i) menjelenggarakan pengaturan dan penggunaan ru-angan-ruangan dalam Gedung MpR serta halaman-nja;

(ii) menjelenggarakan pemelihara"an dan perawatan/per-baikan alat-alat perlengkapan MpRS- dan halaman-serta tanam-tanamannja ;

(iii) menjelenggarakan kebersihan dan ketertiban dala^rnGedung MPR dan halaman-halamannja;

(iv) membina dan menertibkan mmah-tangga serta per-sonil Seksi Pen'ggunaan/Pemeliharaan.

(c) SEKSI PEMBELIAN, jang bertugas-kewadjiban antarslain :

(i) melakukan semua pembolian-pembelian bagr MPRSdan

- menjelenggarakan administrasi serta penelitian-

nja dalanr kerdja-sama dengan instansi-inst-ansi peng-awasan pembelian pemerintah;

1

*

I

j

)'t,

L

Page 652: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(ii) merentjanakan pembelian-pembelian/pesanan-pesan-an untuk MPRS dalam kerdja-sa"nra dengan BagianKeuangan dan Biro-Biro lain;

(iii) menjelenggarakan kewadjiban (i) dan (iiy dibawahpehgawasan BADAN PENGAWAS PEMBELIANMPRS;

1iv) membina dan menertibkan mmalr-tangga serta per-sonil Seksi Pembelian.

15. Biro Tata-Usaha sebagai fondasi Sekertariat MpRS merupakanPEMEGANG RUMAH-TANGGA Sekertariat MpRS dan otehkarenanja Kepala Biro Tata-Usaha bertindak sebagai pemegangRumah-Tangga Sekertariat MPRS sehari-hari.Atas dasar ketentuan tersebut, maka penjelenggaraan keter,tiban dan keberesan Rumah-Tangga sekertariat MPRS diletak.kan dalam tangan Kepala Biro Tata-Usaha, jang bertindak se-bagai Wakil daripada Sekertaris Djenderal MPRS selaku KepalaRumah-Tangga Sekertariat MPRSDalam kedudukannja seperti tersebut diatas, Kepala Biro Tata-Usaha merupakan PENGAWAS pada tingkat pertama terhadapsegala sesuatu jang berhubungan dengan ketertiban serta ke-beresan Rumah-Tangga Sekertariat MPRS.

IV. TATA-KERDJATATA.USAHA.

16. Penjelenggaraan Tata-Usaha MPRS senantiasa didasarkan atasperaturan-peraturan Negara dan peraturan-peraturan MPRS +sendiri jang berlaku, dengan ketentuan bahwa ; I

(a) supaja senantiasa diusahakan agat urusan Tata-usahaMPRS dapat berdjalan tjepatJantjar, tepat dan sehat sertasederhana dan bersahadja;

(b) Fug"lq tjara-kerdja jang lapuk dan gedjata-gedjala biro-krasi harus segera diberantas dengan tegas; -

(c) Penjelenggaraan unrsan Tata-usaha hams didasarkan ataspaha_ry, .nflyq para pegawai/petugas MPRS hendaknjamendjadi "PUBLIC SERVANT" jang baik, jang mendasar-kan segala karya dan pekerdjaannja atal kesadaranmengabdikan diri kepada kepentinganumum.

Gedjala-gedjala untuk mempennainkan umum jans perru di-lajani, harus diberantas dengan setjara tegas din koirsekwen.

1?. salah satu prinsip-azasi dalam penjelenggaraan Tata-usahaMPRS adalah keharusan untuk ienantiasa melihat kedepan,jurg _dalaq praktek-pelaks_anaannja berupa penjadjian selabkeperluan dan pefajarraR administrbsi tanpa menungEu datang-tj_a -permintaan, tuntutan atau tegoran a-ari pihak-j-ut g hamsdilajani.

652

+

a

Page 653: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

19.

20.

tI

Djustnr dalam prinsip-azasi inilah terlihat dengan njata azasp-engabdian kepada kepentingan umum.

TATA.PERSONALIA.

Pelaksanaan prinsip tata-kerdja tersebut diatas dalam BAGIAN-PERSONALIA, menghanrskan para pedjabat dan petugas MP'RS dalam Bagran tersebut untuk senantiasa memperkembangdan.memadjukan h u bun g a n k e m an u s i a an dalammelaksanaftan segala peraturan-peraturan iang berlaku, sepertiantara lain :

(a) Dalam soal-soal KEANGGOTAAN, supaja senantiasa dise-lenggarakan registrasi dan administrasi iang lengkap-djelas, aga,r tidak timbul kekeliruan-kekeliruan;

(b) Pelajanan kepada para Anggota, baik setjara administrasimaupun setjara pribadi, hanrs dilaksanakan dengan tertib,sopan dan djelas-tegas;

(c) Dalam soal-soal KEPEGAWAIAN, supaja senantiasa dise-lenggarakan registrasi dan administrasi jang lengkap-djelagtentang segala hal-ichwal jang menjangkut para pegawai,hingga mereka tidak akan dintgikan;

(d) Segala pelajanan kepada para pegawai, baik setjara admi'nistratip maupun setjara pribadi, harus diselenggarakandengan tertib, teratur, djelas-tegas dan sopan;

(e) Ketentuan tersebut pada a s/d d harus sungguh-sungguhterlaksana temtama dalam penjelenggaraan kesedjahte-raan.

(a) KEPEGAWAIAN MPRS terdiri atas :

(i) Pegawai MPRS, termasuk didalamnja: t j a I o npegawai;

(ii) Pegawar/tenaga p e r b a n t u a n .(b) Kebidjaksanaan-kepegawaian MPRS didasarkan atas ke-

tentuan bahwa UNIT PEGAWAI MPRS sendiri dipertahan-ka"n setjukupnja sadja untuk melajani pekerdjaan sehari-hari diluar penjelenggaraan Sidang Umum MPRS;

(c) Kekurangan tenaga diisi dengan mempekerdjakan PEGA-WAI/TENAGA PERBANTUAN menumt keperluan, baikuntuk menjelenggarakan pekerdjaan sehari-hari maupununtuk melajani keperluan Sidang Umum MPRS.

PENERIMAAN PEGAWAI MPRS, diselenggarakan menuruttata-kerdja sebagai berikut :

(a) Pelamar hams memasukkan surat perrnohonan jang ditutisdengan tangan sendiri dengan disertai surat-surat kete-rlng?n lainnja seperti: riwajat-hidup, riwajat-pendidikan,lwaiaVpengalaman pekerdjaan, pengalaman kemasjara-katan, keterangan kelakuan baik dari-polisi/pamong pra-

18.

I

+I

i,

'n

I

653

Page 654: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

dja, keterangan kesehatan dari dokter dan keterangan-ke-terangan lain ja,ng dapat mendjelaskan keadaan sertariwajat pelamar;

(b) Surat permohonan beserta segala surat-surat keterangan-nja diperiksa dan diteliti pada tingkat pettama oleh KepalaBagian Personalia lalam kerdja-sama dengan AnggotaPimpinan Biro Tata-Ifsahc, jang memutuskan apakah pe-lamar mungkin dapat diterima atau tidak berdasarkan for-masi pegawai jang tersedia dan lowongan pekerdjaan jangada;

(c) Apabila suatu Lamaran ditolak, segera hams dikirimkansurat balasa"nnja;

(d) Apabila lamaran diperkiratran dapat diterima berdasarkanadianja lowongan menumt formasi pegawai jang tersedia,maka dilakukan procedure sebagai berikut :

(i) surat-lamara;n serta surat-surat keterangan lainnja di-madjukan kepada Sekertaris MPRS dengan disertainota-pengantar dari Kepala Bagian Personalia jangmemuat pa,ndangan serta saran-sarannja;

(ii) apabila lamaran diputuskan oleh Sekertaris MPRSuntuk dipedimbangkan, maka segala berkas pelamartersebut dikembalikan kepada Bagian Per"sonalia un-tuk kemudian dilengkapi dengan PEMERIKSAANserta PENELITIAN setjara pribadi (personal inter-view) ;

(iii) apabila hasil personal-intenriew adalah positip, pela-mar dihadapkan setjara pribadi kepada SekertarisMPRS untuk melakukan personal interview jang ter-achir;

1iv) apabila personal-intendew jang terachir memberi hasilpositip, oleh Sekertaris MPRS diputushan untuk mulaimempekerdjakan pelamar sebagai seorang ,,tjalon-pegawai";

(v) keputusan Sekertaris MPRS tersebut pada- (iv) di-tuangkan dalam bentuk SURAT PENUNDJUKANdari Kepala Bagran Personalia sebagai tjalon-pegawaiMPRS, jang hanrs mendjalani m a s a p e r t j o -b a a n atas dasarperhitungan u p a h-h a ri a ndanp ersj a r atan-p e rsj a rat an c hu susjang berlaku bagi tjaton-pegawai Sekertafiat MPRS.

2L. MASA PERTJOBAAN bagi tjalon-pegawai MPRS didasarkanatas ketbntuan-ketentuan termaktub dalam Undang-undangNo. 18/1961 jo P.P. No. 200/Lg6| jang dibagi mendjadi d u atingkat, jaitu :

- (a) masa pertjobaan m e n t a l, jang berlangsung sekurang-kurangnja 3 (tiga) bulan;

II

J

^

Page 655: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I(b) masa pertjobaan t e h n i s, jang hanrs didjalani oleh

seorang tjalon pegawai MPRS setelah ia lulus dala^m per-tjobaan mental, dan jang berlangsung sekura^ng-kurangnja3 (tiga) bulan;

(c) apabila dalam djangka-waktu tersebut pada b seorang tja-lon pegawai MPRS belum dapat memperlihatkan ketegasandala:n memenuhi sjarat-sjarat umum untuk dapat diangkatmendjadi pegawai negeri dan sjarat-sjarat chusus untukdiangkat mendjadi Pegawai MPRS, maha masaaertjobaantersebut dapat diperyandjang.

22. Pada tiap-tiap achir masa-pertjobaanl, apabila seorang tjalon-pegawai MPRS telah lulus dalam pertjobaannja, diberikan Su-rat-Keterangan dari Kepala Bagian Personalia, jang djuga ber-isi p e ri nt ah - penug a s a n dalam salah-satu Ba5ian/Seksi dalam Sekertariat MPRS dengan ketentuan, bahwa:(a) Apabila seorang tjalon-pegawai MPRS telah menjelesaikan

masa-pertjobaannja dan formasi-pegawai jang tersedia me-mungkinkan, oleh Kepala Bagian Pensonalia dibuatkanSURAT USUL PENGANGKATANNJA mendj,adi pegawainegeri/PEGAWAI MPRS kepada Sekertaris MPRS, jangkemudian melengkapinja dengan segala surat-surat danketerangan-keterangan lain jang diperlukan guna meng-adjukan usul pengangkatan tersebut kepada instansi-in-stansi Jang berwenang memutuskan;

(b) Apabila telah diterima keputusan positip terhadap usrrl-pengangkatan terseb'nt diatas oleh Kepala Bagian Persona-lia dikeluarkan SURAT-KEPUTUSANnja bagr pegawaijang bersa"ngkutan, dan kepadanja diperintahkan untuk me-menuhi ketentuan-ketentuan tentang sumpah/djandji pe-gawai negeri: termaktub dalam Peraturan Presiden R.I.No. 1U1959.

(c) Baru setelah seorang pegawai negeri melakukan kewadjib-annja tentang sumpatr/djandji pegawai negeri, ia dianggapmendjadi Pegawai-negeri/Pegawai MPRS dengan penuh.

Penelitian, seleksi, penempatan tenaga dan mutasi pegawai-pegawai MPRS disiapkan pada tingkat-pertama ,oleh KepalaBagian Personalia dan Pimpinan Biro Tata-Usaha, untuk kemu-dian diputuskan oleh Sekertaris MPRS, dengan ketentuanbahwa:(a) Prosedur penelitian, seleksi, penerimaan dan penempatan

pegawai MPRS tersebut diatas didjalankan djuga dalampenj,elesaian tenaga p e r p i n d a h a n dan tenaga p e r -b a n t u a n dari lain instansi, sedjauh ketentuan-ketentuantersebut tidak bertentangan dengan Peraturan-peraturanNegara jans berlaku tentang perpindahan atau perbantuanpegawai;

(b) Tiap-tiapperubahan dan mutasi personalia, dise-lenggarahan menurut prosedur sebagai berikut:

655

Page 656: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

24.

(i) Penelitian barkas dan keterangan-keterangan tentangpersonil jang bersangkutan dilakukan oleh BagianPersonalia, jang dapat djuga menggunakan/me,rnper-hatikan prosedur penerimaan pegawai, sedjauh keten-

'tuan-ketentuarytj! dapat berlaku dan berguna bagipenelitian perubahan atau mutasi tersebut;

(ii) Dalam mengadjukan nama, selalu disertai surat-suratrekomendasi dan surat-surat keterangan lainnja seba-gai lampiran pada surat usul jang akan diadjukan;

(iii) Mengenai perubahan dan mutasi Anggota MPRS,segala sesuatunja diadjukan kepada Xetua MPRS,jang menjelesaikannja dengan prdsiden R.I.

(a) Tata-Regjstrasi 'dan Administrasi personalia MpRS, baikn91g_9ryi _

Anggota MPRS maupun mengenai pegawaiMPRs,diselenggarakan dengan membuatkan: DOSSIERPERSONALIA bagr tiap-tiap personil, jang memuat segalasesuatu keterangan tentang perso,nil jmg bersangkutan;

(b) p.isampltg_Dossier Personalia tersebut pada (a), dibuatkan9j"gq K4RTU PERSONALfA, jang - memuat tjatatan-tiatatan hariaS dan tjatatan-tjatatan -antar-waktu ientangpersonil jang bersangkr:rtan ;

(c) Kepala personil jang bersangkutan diberikan KARTU-TANDA ANGGOTA atau KARTU-TANDA-PEGAWAr, jangdibubuhi gambar sorta tanda-tangan perso,nil jang beisinglkutan;

(d) gl_"_q ^Bagian Personil diselenggarakan BUKU-TNDUK-KE-ANGGOTAAN dA"TT BUKU-TNDUX-KEPEGAWAIAN iANEmenunrt registrasi tentang nama, umur, kelamin, t<awin7tidak kawin, famggun-gan, ag1ma,'kebangsaan, alamd, pe-!."$i"+, riwajat singfiat tentang pendiciikan,'pengalain?n(pekerdjaan g"r- kemasjarakati,n), gambar' fp-"rpoto)ltandatangan dan keteran!'an-keterarigai lain jani#n d:kan keteranga^n-induk bagi personil jios berdngiutan. ^ -

Fgqt* keterangan dan barkas mengenai personil dinjatakanbersifat RAHASIA, dan baginja beriaku r.?lentuan-ketentuansebagai berikut:(a) Hania para petugas lagian personalia jang bersangkutan

boleh mengerdja[an_ dai mengatur_ teiei,an[an-r..6;""t;;serta barkas jang ada dalam fenjerenggarain Bagian fer-sonalia;

(b) oleh sekertaris MpRS ditetapkan setjara pasti pedjabat-petljabat Mplis rainnja j."lg ,iiuu"i ;"ffi;.tit r"tir*--trrp"1membatja dan mengerdjakan keterangan-kdi;erangan ttr-sebut;

(c) Kepada para p9{jabal dan petugas Bagian personalia dile-takkan kewedjiban d"4 tanggung-djaivab setjara .t

"susyrl!*- mq$imnan segala ranasia personotia itefrgan t "tidtelitr dan tjemat i ,

25.

656

Page 657: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(d) Pelanggaran terhadap ketentuan penjimpanan rahasia per-sonalia dapat mengakibatkan tindakan administratip jangtegas berupa pemberhentian dengan seg:era sebagai pegawaiMPRS.

26. Sebagai kelandjutan dalam p e m b i n a a n Personalia, se-nantiasa harus diselenggarakan dengan tentu dan setjarateratur tjatatan-tjatatan dan iohtisar perkemba,ngan (progressdiscription) mengenai segala hal-ichwal tentang personil jangbersangkutan, dengan ketentuan bahwa:

{a) Selalu tepat-pada-waktunja diberikan hak-hak jang hamsditerimanja atau peringatan/tegoran jang perlu disampai-kannja;

(b) Setiap 6 (enam) bulan diselenggaraka^n progress-reporttentang Keanggotaan dan Kepegawaian MPRS untuk ke-perluan Pimpinan MPRS, jang harus memuat:

(i) keadaan dan perubahan-pembahan dalam kalanganAnggota dan Pegawai MPRS;

(ii) statistik kehadiran para Anggota dalam musjawarah-' musjawarah; '

(iii) ichtisar kehadiran dan keradjinan para Pegawai;(iv) saran-saran untuk memperbaiki keadaan Anggota dan

Pegawai MPRS.

(c) Setiap 6 (enam) bulan sekali harus diselenggarakan KON-DUITE KEPEGAWAIAN rnenurut bentuk dan peraturan-peraturan jang BERLAKU ;

(d) Sebulan sebelum tanggal berlakunja, usul kenaikan g a -d j i h -b e rk al a bagi parapegawaihams sudah selesai-lengkap;

(e) Segala usul kenaikan g o I o n g an dantingkat harus4isiapkan tepat pada waktunja dan berdasarkan kemu,ng-kinan-kemungkinan jang tersedia menurut formasi-pegawaij,ang d.itetapkan untuk tahun j,ang sedang berdjalan;

(f) Pemberhentian da,n penjelesaian p e n s iun para pega-wai harus diselenggarakan tepat-pada-waktunja dan menu-rut peraturan-peraturan jlang berlaku;

(g) Pengaturan _t j u t i dan lain-lain bentuk k e s e d j a h -

t e r a an harusdiselenggarakantanpamenunggu per-mintaan ,atau tuntutan dari jang berkepentingan. - -

27. (a) Penjelenggaraan KESEDJAHTERAAN metiputi:(i) senrice materiil/koperasi;(ii1 kesehatan/keolahragaan ;

(iii) service spirituifhiburan;(iv) pendidikan/latihan.

65723818 (42)

Page 658: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(b) Kesedjahteraan personil diselenggarakan berdasarkanperaturan-peraturan kesedjahteraan Anggota MPRS danPegawai Negeri jang berlaku serta kebidjaksanaan danusaha dari para warga jang berkepentingan sendiri setjaragotong-rojong;

(c) Ketentuan-ketentuan lebih landjut tentang penjelenggara-an kesedjahteraan telah diatur setjara terperintji dalamfnstmksi-Kerdja Sekertariat No. 1 s,/d 17 tahun 1961.

28, TATA-KEUANGAN SEKERTARIAT MPRS diselenggarakanberdasarkan Peraturan-peraturan Negara jang berlaku dengankebidjaksanaan untuk sbnantiasa mengusahalian penghemitandan ketertiban dalam penggunaan Keuangan Negara sertaadministrasin ja.

29. (a) Atas dasar ketentuan tersebut pada No. 28, dalam Seker-tariat MPRS diangkat :

( i) Bendaharatran MPRS;(ii) Pembantu-trrernbantu Bendaharawan;

(b) Untuk Bendaharawan dan Pembantu-Bendaharawan telahterdapat Peraturan-peraturan Negara jang mengaturtugas-kewadjiban serta pertanggungan-djawabnja masing-masing;

(c) Hanja Bendaharawan dan Pembantu-Bendahar&wan sadja-lah jang mempunjai kuasa dan wewenang untuk melakukanpenerimaan dan pembajaran bagi MPRS;

(d) Segala penerimaan dan pembajaran jang tidak disjahkanoleh Bendaharawan atau Pembantu-Bendaharawan adalahtidak sjah dan mendjadi tanggung-djawab pribadi dari jangmelakule'annja.

30. Untuk menjelenggarakan tata-keuangan MPRS, diangftat se.-orang KEPALA BAGIAN KEUANGAN jang dapat didam-pingi oleh :

i) seorang PEMEGANG KAS/DJURU-BAJAR MPRS;ii) seorang PENANGGUNG-DJAWAB PERDJALANAIV

Pengangkutarl/Kendaraan ;(iii) seorang PFNcAWAS-keuanga4/perbendaharaam: ("\/ERI-

FIKATUR).31. Penjelenggaraan tata-keuangan beserta seksi-seksinja harus

dilakukan berdasarkan Peratum,r:p€r8,turan Nbgara jang ber-laku dan Instmksi Pimpinan MPRS serta Instruksi SekertariatNo. 1 s/d 17 tahun 1961, dengan ketentuan hahunq:(a) Penjelenggaraan administrasi keuangan/perbendaharaan

harus didjalankan sedemikian ffipo, H.tgga setiap sapt da-pat dilakukan pemeriksaan oleh atasan demgan tiba-tiba;

(b) Pembajaran ,,IJang-muka" (voorschot) hanja boleh dilaku-kan untuk djenis-djenis voorschot-teget; redang bon-bon

658

((

I

Ir';

Page 659: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

IIt1

sementara hams ditukar dengan kwitansi-kwitansi jang sahpaling lambat dala.m g (ti,gpJ hari sesudah tanggiul [ene-rimaan;

(c) ,,Uang_-muka perdjalanan" hanrs sudah dipertanggung-djawabkan selambat-lambatnja L4 (empat belas) hahsesudah hari tiba kembali dari perdjalanan;

(d),,flang-muka perdjalanan" hanja diberikan berdasarkantariptarip dan golongan jang berlaku bagi jang berkepen-tingSn, dan selalu ditulis diatas Surat Perintah Djalan(SPD).

32. Penjelenggaraan pekerdjaan PERDJALANAN/"ENGANG-.KIIAN/KENDARAAN didjalankan berdasarkan pola tata-.registrasi dan administrasi Personalia dan Keuangan, denganketentuan bahwa :

(a) Tiap-tiap pelaksanaan Perdjalanan/Pengangkutan hanrsdidasarkan atas :

( i) Surat Perintah DjalanlPengangkutan;(ii) Surat bukti pengangkutan jang menjatakan : djenis

alat pengangkutan, djumlah dan djenis barang jangdiangkut, djumlah biaja pengangkutan, idjin pengang-kutan, tanggal berangkat dan tanggal tibanja pengang-kutan, penanggung-djawab pengangkutan, pengirirndan penerima pengangkutan serta surat-surat dan:dokumen-dokumen lain jang diperlukan bagi pengang-kutan.,

(b) Pekerdjaan pembungkusan dan pengepakan barang-barang:jang harus diangkut didasarkan atas Surat Perintah Peng-angkutan, jang menjebutkan dengan pasti djumlah barangjang harus dibungkuq/dipak serta surat perkiraan biajanjadari pihak jang akan menjelenggarakan pembungkusan da^npengepakan itu.

&t. (a) Unfuk keperluan kendaraan, seperti tata-registrasi danradministrasi Personalia telah menetapkan, maka rurtukkendaraan MPRS harus diselenggarakan :

( i) Bnku-induk kendaraan;( ii) Dossier untuk tiap-tiap kendaraan;(iii) Kartu kendaraan;(iv) Karfu nomor Polisi;

(b) Seperti halnja dengan penjelenggaraan administrasi serta:tjatatan-tjatatan harian & antar-waktu bagr tiap-tiap per-sonil, maka untuk tiap-tiap kendaraan MPRS harus dise-lenggarakan djuga dossier dan kartu kendaraan dengarr -

teliti lengkap dan teratur;(c) Tiaptiap kendaraan jang meninggalkan Pool MPRS, hanrE

terdapat dala^m keadaan baik-bses-leugka,p, jang selalurdipertanggung-djawabkan kepada pengemudi jang menge-mudikannja.

lI

65&

Page 660: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

34. Pembinaan dan penertiban dalam p eng gu n aan kenda-raan bermotor MPRS diawasi setjara langsung oleh SekertarisMPRS dengan ketentuan bahwa:

(a) Mobil Sedan pada dasarnja hanja boleh digunakan olehKepala Kepaniteraaro/Bagian keatas;

(b) Untuk para pegawai lainnja, disediakan kendaraan-kenda-raan bermotor lainnja;

(c) Antar-djemput pegawai tidak dikenal oleh SekertariatMPRS;

(d) Penggunaan kendaraan MPRS diluar ketentuan-ketentuandiatas, diputuskan oleh Sekertaris MPRS sendiri;

(e) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan penggunaankendaraan MPRS mengakibatkan hukuman disipliner danadministratip.

35. (a) Pembinaan para trrcngemudi dan pemetihar&an kendara,anMPRS harus diselenggarakan dengan setjara-teratur dantepat pada-waktunja oleh penanggung-djawab Pool besertapembantu-pembantunja tanpa menunggu adanja perintahatau tegoran dari atasan;

(b) Persediaan bahan-bakar dan keperluan-keperluan lain bagikendaraan MPRS harus diselenggarakan dengan tertib danteratur oleh penanggung-djawab Pool;

(c) Kendaraan MPRS jang telah masuk di !oot, mendjadi tang-gung-djawab dan berada dalam pendjagaan serta pemeli-haraan penanggung-djawab Pool;

(d) Lain-lain ketentuan tentang kendaraan dan Pool telah ter-dapat dalam Instruksi-Kerdja Sekertariat No. 1 sid 17tahun 1961;

(e) Perhatian chusus harus ditudjukan kepada pembinaan danpenertiban para PENGEMUDI MPRS, karena merekamerupakan segolongan pegawai/petugas MPRS jang banjaknampak kepada pihak luar serta masjarakat-ramai, hinggadaripadanja akan ditangkap dan didapat kesan jang per-tama-tama mengenai keiadaan, mental, sikap, watak, tabiat,sopan-santun, ketj'akapan dan kemahiran serta sifat-sifat.. lain daripada korps pegawai Sekertariat:MpRS. Oleh ka-rena itu, harus diselenggarakan:

(i) Indoktrinasi jang dalam tentang pedoman Tata-Ker-dja Sekertariat MPRS kepada pard pengemudi MpRS;

(ii) Setiap perubahan dalam organisasi d.an i,nstruksiSekertariat MPRS supaja diberitahukan dengansedjelas-djelasnja kepada para pengemudi MpRS;

(iii) Supaja para pengemudi MPRS mengetahui d,an me-mahami dengan betul segala peraturan lalu-lintasjang berlaku;

3*-

Page 661: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{'r-

(iv) Futtap pengeqluqi MPRS jang melahuhan perdjalananharus menjediakan peta djalan dalam hebdaiaannjadan dapat membatjanja;

(v) Tiap,tiap pengemudi jang mendapat perintah dja,lan,harus-melengkapi kendaraannja dengan segala lieper-luan, lqaik mengenai surat-suratnja maupun mengenaipersediaan-persediaan lainnja ;

(vi) Supaja senantiasa dilakukarn pemeriksaan d.an pener-tiban terhadap pakaian serta peralatan lainnja daripara pengemudi MPRS;

(vii) Supaja didjalankan dengan tertib ketentuan-ketentu-an termaktub dalam Instmksi-Kerdja SekertariatMPRS No. 1 s/d 17 tahun 1961.

Penjelenggaraan administrasi Pengangkuta4/Kendaraan dilaku-kan sedapat mungkin dilingkungan Pool MPRS sendiri denganmengatur ruangan KANTOR dan RUANG TUNGGU PENGE-MUDI setjara terpisah, serta dilengkapi dengan segala alat-alatperlengkapan jang diperlukan, dengan ketentuan bahwa :

(a) Dinas PerdjalananBengangkutan Kendaraan sedapatmungkin didjalankan terus-menerus selama 24 (dua puluhempat) djarn sehari;

(b) Untuk mentjukupi dinas 24 (dua puluh empat) djam sehariharus diselenggarakan systim plug dan systim gilirandiantara para Petugaspengemudi MPRS;

(c) Penjelenggaraan dinas Perdjalanan/Pengangkutan & Ken-daraan jang berlangsung 24 (dua puluh empat) djam seha-ri berhubungan erat dengan tugas keamanan bagi kom.-pleks Gedung MPR beserta Poolnja.

(d) Untuk keperiuan dinas terus-menerus dan keamanan, kan-tor Si Perdjalanan/Pengangkutan & Kendaraan hanrs di-perlengkapi dengan perhubungan-tilpon jang lengkap danassistensi pendjagaan dari pihak Alat-Negara;

(e) Penanggung-djawab Si Perdjalana4/Pengangkutan & Ken-daraan harus menjelenggarakan ketertiban dan kebersihandalam lingkungan kompleks Pool MPRS dan bila perlumenolak masuknja orang-orang jang tidak berkepentingan;

(f) Terhadap setiap pelanggaran dalam disiplin serta keter-tiban dalam lingkungan Si Perdjalanan/Perngangkutan &Keedaraan, terutama dalam lingkungan Pool, akan dikenakan tindakan penertiban deingan tadjam atas dasar hu-kuman disipliner dan administratip, dan djika perlu djugasetjara kriminil.

Si Vffi,IFIKASI MPRS adalah ALAT-PENGAWASAN keuang-an -dan perbendaharaan, jang sekalipun ad,rninistratip-organisa-toris merupakan suatu Seksi daripada Bagian Keuangan tetapisetjara taktis berdiri langsung dibawah Sekertaris MPRS danbertugas-kewadjiban :

37.+'

Page 662: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

38.

39.

40.

ffiz

(a) Sebagai alat-pengawasan dari Bendaharawan dan Seker-tarisMPRSmemeriksadanmeneliti segala pen e rim a -a n dan p e n g g u n a a n uang serta materiil MPRSberdasarkan peraturan-peraturan Negara dan instruksiPimpinan MPRS jang berlaku;

{b) Memeriksadan meneliti serta menilai adm ini st ras Ikeuangan dan materiil MPRS menunrt peraturan-peraturanNegara dan instruksi Pimpinan MPRS jang berlaku;

(c)Melakukan penertiban dan pembinaan da-lam penggunaan dan administrasi keuangan serta materiilMPRS guna mentjapai tata-keuangan dan tata-perleng-kapan jang sehat, hemat dan tjermat.

TATA PERLENGKAPAN.TATA-PERLENGKAPAN MPRS diselenggarakan berdasarkanPeraturan-peraturan Negara jang berlaku menurut perperin-tjian dalam :

(i) Si Peralatan;(ii) Si Penggrylaan/Pemeliharaan;(iii) Si Pembelian.

Si PERALATAN meliputi :

(a) Tata-registrasi dan administrasi INVENTARIS MPRSmenurut pola tata-registrasi dan administrasi Personaliadilengkapi dengan ichtisar keadaan dansituas i dari tiap-tiap be nd a - tet a p MPRSsetiap djangka waktu tertentu;

(b) Tata-registrasi dan administra"si ALAT-ALAT PAKAI!4PRS, jang diselenggarakan menumt pola tata-registrasidan administrasi Personaliadilengkapi tlengan s tat i s -t I k p e m a k a i a n tiap-tiap barang dari minggu-ke-minggu dan dari bulan ke-bulam;

(c) TIK-RONEO MPRS, jarrg harus menjelenggarakan danmenjediafan djasadjasa pengetikan serta peng-roneoanuntuk seluruh MPRS.

Si PENGGUNAAN/PEMELIHARAAN meliputi pekerdjaanantara lainr :

(a) Penggunaan _kompleks Gedung MPR beserta Ruangan-ruangannja dan penggunaan GedungTRumah-rumah Mpnlainnja diluar kompleks tersebut, jans senantiasa harus di-registrir dan diadministrir setjara teratur-benrrutandilengkapi dengan, keterangan-kete-rangan mengenai peng-huni/penanggung-djawabnja, keadaan- pemefiharaan ddirpera-watannja, dipenuhi-atau tidaknja ketentuan-ketentuanpembajaran serta ketentuan-ket-entuan pemeliharaanlainnja;

(b) Eelggun_aarn dan Pemeliharaan halaman dalam kompreksGedung MPR serta pekarangan/tanah MpR lainnja diieng-

4.-

..s:

Page 663: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

{"

kapi denga^n registrasi dan adrninistrasi tentang tanaman-tanamannja serta pemeliharaannja setjara t-eratur-ber-umtan sebagaimana mestinja;

(c) Itstiglg1ggg4(ag dqn bertamggung-djawab terhadap KE-BERSIHAN diseluruh lingkungan kompleks Gedu,ng MpRdan di GedungpRumah-rumah MpR lainnja;

(d) Mengatur d?n penlelenggarakan pembinaan dan penertibanp_ar? Pesuruh dan Djaga-malam MpR seperti janb dituntutdari para Pengemudi MPR;

(e) Menjelen_g_garakan_J<etertiban dan kebersihan Tempat-tempat Umum MPR seperti a.l. : W.C., Ruang-tunggu,_Eog4g ramah-tamah, Ruang pendjagaan dsb.-nja;(f) Melaksanakan- nerlaikan-perbaikan gedung-gedtrng, il&g-an-ruangan, alat-alat tetap dan alat-alat lbirlnja;-

(g) Menertibkan dan bertanggungdjawab seperiuhnrja ataspenielenggarllaq pendjagaan/keamanan dikompleks GedungIUPR dan Gedung/Rumah-rumah MpR laiinja besertatamah-halamannja.

11. (a) Penggunaan kompleks c.edung MpR berada dalam wei&e-nang Pimpin_an MPRS sendiri dan diperuntukkan pertama-tama bagi MPRS sendiri i(b) Penggunaan Gedung MPR selaim untuk MPRS sendiri,$nutust<an oleh Presiden dan Pr.rnpinan MPRS denganketentuan bahwa :

(i) Haja diizinkan untuk keperluan konperensi N a -s i o n a l, jang diselenggarakan oleh pemerinta^hR.I. sendiri dan meliputi seluruh fndonesia;(ii) Diizinkan u'ntuk keperluan konperensi Inter_n asi o n al jang diselenggaralanoleh pemerintahR.I. atau dimana pemerintah R.I. mendjadi tuan-rumah;

(iii) Serambi muka Gedung MPR dapat digunakan olehinstansi-instansi pemerintah daerah untuk keperluanpenghormatan/pawai atas izin Sekertaris MPRS.(iv) SqS_ala

_ permohonan dan tztn penggunaan Gedung

MPRS dilakukan setjara teftilis.-42. (a) Seksi Pembelian disusun sebagai suatu seksi tersendiri

dengan maksud agar segala pembelian MPRS dapat dise-lenggarakan oleh satu instansi sadja, jang hanrs tundukdaar taat terhadap segala Perattiran Negara jang berlakuserta instruksi Pimpinan MPRS dan Sekertaris MPRS, jangmelakukan pengawasan setjara la,ngsung terhadap tata-laksana dan tata-administrasi pembelian-peurbelian MPRS;

(b) Sebagai alat-pengawasan pada tingkat pertama, dibeurtukBADAN PENGAWASAN PEMBELIAN, jang anggoia-anggotanja diangkat dari kalangan diluar Biro ?ata-Usaha,dan jang bertugas untuk memeriksa dan ikut memutuskanterhadap rentjana pembelian MPRS;

(c) Sebagai alat-pengalvasan pada tingkat kedua bertindakDjawatan Pengawasan Pembelian Negara (Djapp).

t-

663

Page 664: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(d) Drlqq segala tindak pembelian MPRS, dilarang denganpasti ikut tjampurnja para pedjabat-pedjabat Bagian Ke-uangan MPRS;

(e) Segala penjelewengan dan ke-tidat< djudjuran dalam pem-belian / pelanan, ditertibkau dengan alat serta hukuman Jangpaling tadjam jaitu: pemberhentian dengan tidak hormatserta penuntutan setjara kriminil;

(f) Sebagai kelengkapan dalam pengaturan dan penertibanpembelian/pesanan, dinjatakan berlaku sepenuhnja keten-tuan-ketentuan terrmaktub dalam Instnrksi-Kerdja Seker-tariat No. 1 s/d 17 tahun 1961.

Tata-perlengkapan dan pernbelian MPRS hams senantiasa da-pat diperiksa dan dinilai oleh Si Verifikasi MPRS menurutperaturan-peraturan Negara dan instmksi Pimpinan MPRS jangberlaku, setian waktu dianggap perlu.

PENI.ITUP.Untuk mempertahankan hierarchie (TATA-URUTAN danTATA-TINGKATAN) dalam organisasi kepada tiap-tiap pedja-bat MPRS diperingatkan untuk selalu mengindahkan wewenangatasannja dan sega,la perbuatamnja hams diketatrui oleh atasan-nja atau harus diberitahukan kepada jang diperatas.(a) Segala sesuatu jang belum diatur dalam Instruhsi-Kedja

ini, akan ditetapkan kemudian(b) Instruksi-Kerdja ini berlaku terhitung mulai tanggal 27

Pebruari 1962.

Bandung, 27 Pebruari 1962.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Pds. Sekertaris

Mr. MUNADJAT DANUSAPUTRO.

';lf

it

iil

ft-*

43.

44.

4tT

,iil

il;

ilr4

.1).

45.

'1't

{

Page 665: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\t

q

J

1

J

INSTR,UKSI.KEBDJA SDKERTABIS UMT]M MPNSNo. 1/Sekum/MPBSI/1968

tentang

PENJEMP'UBNAAN OBGAI\IISASI KEPAI\TITDRAAN DA}IBAGIAN SEKT)BTABIAT MPNS.

SEKERTARIS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA;

Menimbang:a. batrwa dengan keluarnj'a Keputusan Pimpinan MPRS No. Lf

MPRS/1963, perlu segera menjesuaikan Organisasi Kepanitera-an-kepaniteraan dan Bagian-bagian Sekertariat MPRS;

b. bahwa dalam penjesuaian Organisasi Kepaniteraan dan BagianSekertariat MPRS tersebut pada a perlu mengatur lebih landjutpenjusunan Seksi-seksi dan Sub-Seksi jang diperlukan.Meergingat:

1. Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/1963 sehubungandenga"n Keputusan Pimpinan MPRS No. 5 dan 6/Pimp/MEB,S/"t962;

2. Instmksi-Kerdj,a Sekertaris Umum MPRS No. fSekum/MPRSI't962 (Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPRS) pasal 15 s/d 34.

Memutuskan:Menetapkan: Terhitung mulai tanggal 1 Maret 1963 :

P e rt ama : Membatalkan ketentuan termaktub pada pasal 16;sehubungan dengan pasal 25 dan 26 Instnrksi-Kerdja Sekertaris.Umum MPRS No. 1/Sekum/MPRS/1962 dan menggantinja sebagaiberikut:

(16). BIRO PIMPINAN dibagi antara lain:(D a. Kepaniteraan Umum

b. ,, Chusus Sekertariate. ,, Chusus Pimpinand. ,, Kantor Tjabang.

(n) Kepaniteraan Umum dan Kepaniteraan Chusus Sekertariat.menrpakan satu Unit adminstrasi: STAF PUSAT SEKER-TARIATdi B an dung 'dibawah SekertarisUrusan Pim-.pinan.

(m) Kepaniteraan Chusus Pimpinan dan Kryaniteraan Kantor"Tjaba^ng merupakan satu Unit administrasi: KANTOR TJA-.BANG MPRS di D jakarta dibawah Kepala KantorTjabang/Wk. Sekertaris Urusan Pimpinan.

665"

Page 666: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Kedua: Membatalkan perperintjian Seksi-seksi dari padaKepaniteraan dan Bagia"n seperti termaktub pada pasal 19 Instruksi-Kerdja Sekertaris Umum No. 1/Sekum/MPRS/L962 dan mengganfi-

-nja sebagai berikut:

(1e).

"a. KEPANEERAAII UMUM dapat dibagi kedalam antara lain:(I) Si Adrn.,rMusjawarah Pimpinan(II) ,, Hubungan Pemerintahan/Lembaga Negara(m) ,, Hubungan Luar Negeri.

-b. KEPANITERAAN CHUSUS SEKERTARIAT dapat dibagi ke-dal,am antara lain:

(D Si Protokol/Hubungan Masjarakat & Pers(fI) ,, Organ./Dinas dalam.

re. KEPANITERAAN CHUSUS PIMPINAN terdiri atas:(I) Sekertaris WAMPA /Ketua MPRSGI) Sekertaris Menteri/Wk. Ketua IvfPRS AIi Sastroamidj,ojo. S.H.(m) Sekertaris Menteri /Wk. Ketua MPRS K.H. Idham Chalid(ry) Sekertaris Menteri /Wk.Ketua MPRS D.N. Aidit(V) Sekertaris Menteri/Wk. Ketua MPRS Brig. Djen. Wilujo

Puspojudo.

'd. KEPANITERaAN KAIirroR TJABANG dapat d.ibagi kedalamantara lain:

(D Si Umum(il) ,, Permusjawaratan(ffI) ,, Tata Usaha.

.e. KEPANITERAAN PERSIDANGAN dapat dibagi kedalam an-

'5

rI

t{t

tara l;ain:(I) Si(r) ,,(m) ,,

Redaksi/AdministrasiMusjawarah Madjelis

,, Panitta/Komisi.

Si Pengumpulan Bahan/Dokumentasi,, Pengolatran Bahan-bahan/Publikasi,, Hukum/Perundang-undangan.

-f. KEPANITERAAN PENELMTAN dapat dibagi kedalam antaralain:

(r)(ID

(ur)

:8. KEPaNTTERAAN NASKAH dapat dibagi kedalam antara lain:(I) Si Arsip/Peredaran Naskah/Ekspedisi(U) ,, Korespondensi/Tik-Roneo(ffi) ,, Perpustakaan/Arsip lama,

'666

Page 667: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I

h. BAGTAN PERSONALTA dapat dibagi kedalam antara lain:(I) Si Keanggotaan

(Ir) ,, Kepegawaian(ru) ,, Kesedjahteraan.

i. BAGTAN KEUANGAN dapat dibagi kedara^ur antara lain:(I) Si Administrasi,/Anggaran

(II) ,, Kas/Djunrbajar(m),, Pembukuan/Verifikasi(ry) ,, Perdjalanan.

i. BAGIAN PERLENGKAPAN dapat dibagi kedaram a;rtara rain:(D Si Peralatan/Pembelian(II),, Penggunaan/Pemeliharaan(ru) ,, Pengangkutan/Kendaraan.

_ K 9-t i g a : Membatalkan pasal 25,2G dan 27 dan menggantinjasebagai berikut:

(25). KEPANTTERAAN UMUM bertugas kewadjiban antaralain:a. Mengums/menjelenggarakan bantuan dan asistensi sehari-hari

kepacla Sekertaris Umum.b. Mengunrs/menjelenggarakan pelajanan, administrasi dan doku-

mentasi tentang Musjawarah-musjawarah Pimpinan MPRS.c. Mengunrs/menjelenggarakan hubungan dengan Instansi-instansi

Pemerintahan dan Lembaga-lembaga Negara R.r. beserta paraP_enghubung Departemen-departemen dan l-embagaJembagaNegara.

d. !{engurus/menjelenggaralran hubungan dengan Luar Negeri danrnstansi-instansi rnternasional, baik langsung maupun-melaluiPerwahilarurja di Indonesia.

e. Mengurus/menjelenggaraka^n Administrasi dan Dokumentasirlubrmgan Luar Negeri dalam kerdja-sama dengan Kepanitera-anlBagian lain.

f. Membantu sekertaris Unrsan Pimpinan dalam mendjalankan_tug_asnja dan mewakilinja apabila sekertaris urusan pimpinanberhalangan mendjalankan tugasnja.(26A). KEPANITERAAN CHUSUS SEKERTARIAT bertu-

gas kewadjiban antara lain:a. Menjelenggaralcan urusan Protokol dan Hubungan Masjarakat

seperti antara lain:(D mengatur/menjelenggarakan penerimaan tamu resmi dari

dalam dan luar negeri untuk pimpinan MpRs dan sekum;(rr) mengatur/menjelenggarahan penerimaan kundjungan

missi-missi luar-negeri dan romboorgan Darmawisata ?a-lam da"n luar-negeri serta memberfuarl penerangan-peu-djelasan;

*lE

\a

i

'ut

\J

l

667

Page 668: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rFia

tl>

(m) mengatur-menjelenggaraftan semua undanga"n dari MPRSjang berhubungan dengan upatjara djamuan;

(ry) mengatur/mengurus undanga"n jang ditudjukan kepadaPimpinan MPRS dan Sekum;

(V) mengurus-mengatur perdjalanan dinas Pimpinan MPRSdan Sekum;

(VI) mengurus/mengatur hubungan Pers./Masjarakat dalamdan luar-negeri tentang MPRS dan kegiatan-kegiatannjamenurut kebidjraksa,naan Pimpinan MPRS dan Sekum;

fffD mengurus/mengatur press-release dan pengumuman-pengumuman lewat pers dan media publisistik lairurja.

b. Membantu Seikertaris LImum dan Sekertaris Urusan Pimpinansetjara chusus seperti a^ntara lain:

(I) mengurus/menjelenggarakan pembinaan organisasi MPRSdan Sekertariat MPRS.

( II ) mengurus/menjelenggarakan penertibarr dan pengaqla-nansegala dana, tenaga, usaha dah karya MPRS serta Seker-tariat MPRS.

(26A). KEPANITERAAN CHUSUS PIMPINAN bertugas ke-wadjiban antara lain:a. Mengurus/menjelenggarakan soal-soal serta keperluan Pimpinan

MPRS, seperti antara lain keperluan protokoler din keperluan-keperludn lain Kabinet Ketua MPRS/WAMPA dan administrasipara Wk. Ketua MPRS/Menteri.

b. Mengurus/menjelenggarakan administrasi/dokumentasi pribadipara Anggota Pimpinan MPRS.

c. Mengurrrs/menjelenggarakan keuangan dan keperluan-keperluanmateriil bagi para Anggota Pimpinan.

d. Mengurus/menjelenggarakan segala pekerdjaan atas instntksiKetua serta para Wk. Ketua MPRS.

(27). KEPANITERAAN KANTOR TJABANG bertugas ke-wadjiban antara lain:a. Mengums/menjelenggarakan soal-soal serta keperluan Seker-

tar,iat MPRS, seperti antara lain hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintahan/Lembaga Negara di Djaftarta.

b, Menjelenggarakan urusan dan keperluan Musjawarah-musja-warah Kerdja daripada MPRS jang diselenggarakan di Djakarta;

c. Menjelenggarakan urusa^n dan keperluan Tata-Usaha serta Ke-uangan guna melajani para anggota MPRS jang bertempat-tinggal di Djalatta dan sekitarnja;

d. Menjelenggarakan urusan dan keperluan Transit bagi anggota-anggota MPRS jang datang dari luar tempat kedudukan MPRSBandung;

e. Menjelenggarakan urusan dan keperluan-keperluan lain bagipara Anggota dan Pimpinan MPRS di Djakarta;

668

i

'dil,J

ill

F'l

Page 669: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Keempat: Memindahkan:(32'1. Ketentuan-ketentuan mengenai Urusan Pengangkutan/

Kendaraan dari Bagian Keuangan kedalem tugas-kewadjiFan Ba-gran Perlengkapan.

(33). Urusan Tik-Roneo d.ari Bagian Perlengkapan kedalanKepaniteraa! Naskah.

K e I i m a : Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkandan merupakan la"m.piran pada Instruksi-Kerdja Sekertariat UmumMPRS No. li Sekum/MPRS lLWz.

Bandung, 1 Ma^ret 1963.

Madjelis Perurusjawaratan Rakjet dementraRepublik Indonesira

Sekertaris tfmum,

MUNADJAT DANUSAPT]1TRO S.H.

T

I*

'll-_. _

669

Page 670: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTRUKSI.KERDJA SEKBETARIS UMUM MPRSNo. 2lSekum/MPBS/1963

tentang

PENEMPATAI\I/PENUGASAN PARA PEGAWAI/PETUGAS MPRS DAN PET\IGATUR,AN TEMPAT-KERDJA

SERTA PENGISIAI\I PDBTANGGUNGAI\T-DJAWAB

SEKERTARIS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA;

Menimbang:a. Bahwa sebagai kelandjutan daripada Keputusan Ketua MPRS

No. A11/Ll!l dan 3/MPRS/1963 sehubungan d.engan KeputusanKetua MPRS No. A tLltlLlI{IPRS 1962, perlu segera mengaturpenugasan/penempatan para pegawai/petugas MPRS sebagaitahap terachir dalam penjusunan Sekertariat MPRS;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada a, perlu me-negaskan p_embagjan tryg-gur.rg-djawa! _{1"- menentukan isi ke-wenangan daripada pedjabat/petugas MPRS ;

e. Bahwa berhubung dengan akan diselenggarakannja Sidang' Umum MPRS ke-II, perlu mengatur penggunaan tempat-kerdjadan nrangan-ruangan lain dalam kornpleks Gedung MPRS untukmemenuhi keperluan Musjawarah'musjawarah MPRS dan mang-an-kerdja bagr petugas-petugas Sekertariat MPRS selamaSida"ng Umum termaksud diatas;

Mengingat:1. Keputusan Pimpinan MPRS No. 5 dan 6pimp[t{PRs[962. Sehu-

bungan dengan Keputusan Pimpinan MPRS No. UMPRS/1963dan Instruksi-Kerdja Sekertaris lfmum No. 1/Sekum/MPRS/1963;

2. Keputusan Ketua MPRS No. A11/1/1/MPRS 1962 dan Kepu-tusan Ketua MPRS No. A11/tlL dan 3/MPRS 1963;

Memutuskan:Menetapkan:

L TATA.PERSONALH.1. Terhitung mulai tanggal 1 April 1963, dengan tidak mengurangi

kekuatan Keputusan Ketua MPRS No. AIULIL dan SiMPRS/1963 sehubungan dengan Keputusan Ketua MPRS No. A11I!A/MPRSA962, membatalkan semua penugasanTpenempatan parapegawailpetugas MPRS jang berlaku sebelum keluarnja Instruk-

' si-Kerdja Sekertaris Umum MPRS ini.

6?0

Page 671: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

2. Terhitung mulai tanggal 1 April 1963 menugaskan/menempatkan,tr)ara pegawai/petugas MPRS pada tempat-kewadjibannja.masing-masing seperti tertera pada Bagan-lampiran Instruksi-Kerdja Sekertaris Umum MPRS ini.Kepada para pedjabatlpetugas MPRS termaksud pada No. 2 di-atas, diinstmksikan untuk mendjalankan tugas-kewadjibannjarnasing-masing dengan sepenuh tenaga dan keinsjafan sesuai'dengan ketentuan-ketentuan termaktub dalam Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPRS dibawah pimpinan dan bimbinganpara Kepala serta Anggota pimpinannja masing-masing.

Kepada para Kepala Biro/Sekertaris lJrusan, Kepala Kepanite-raan dan Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub-Seksi diinstntksi-kan untuk ntendjalankan tugas-kewadjibannja masing-masingsesuai dengan ketentuan-ketentuan termaktub dalam PedomanTata-Kerdja Sekertariat MPRS,'dengan menjelenggaraka^n Ad-ministrasinja masing-masing setjara tertib serta mentjatat usa-ha dan karyanja dalam Buku Tjatatan Harian seraja menertib-kan dan mengemong penionil jang dipekerdjakan pada bidang-tugasnja masing-masing.

Terhitrurg mulai tanggal berlakunja Instruksi-Kerdja Sekertaris'Umum MPRS ini, menetapkan Tata-Urutan Tempat pada upa-tjara Pantja Setia dan kesempatan-kesempatan upatjara leinnjasebagai berikut:a. Sekertaris Urnum MPRS beserta:

(i) Para Anggota Staf Ahli disebelah kanan Sekertaris'Umum;

(ii) Para Pengawas Koordinator d.isebelah kiri SekertarisUmum;

Para Sekertaris Umsan;Para Kepala-kepala Kepaniteraan dan Bagian;Para Kepala Seksi;Para Kepala Sub-Seksi;Para Pegawailpetugas MPRS lainnja dibelakang SeksiiSubSeksinja masing-masinp

Pentjatatan dan laporan kehadiran pegawaiipetugas, dilaku-kan oleh Kepala Kelnniteraa4lBagian sendiri atau sekurang-kurangnja oleh Kepala Seksi ja.ng bertanggung-djawab atas,Administrasi KepaniteraanlBagian.Setjara chusus menginstruksikan dimulainja pelaksanaanTata-Umtan Tempat termaksud dalam penjelenggaraan upa-tjara Pantja Setia pada hari Senin, tanggal t April 1963,.agar setiap kali para Kepala/Penanggung-djawab Unit-unitadministrasi Sekertariat MPRS dapat memeriksa dan mene-Iiti tata-personalianja masing-masingKepada Kepala Bagran Personalia dan Kepaniteraan ChuzusSekertariat (Protokol dan Organisasi) dipertanggung-dja-wabkan pelaksanaan pokok instrtrksi ini dengan tertib.

4.

Tb.e.d.e.f.

6. a.

b.

,+IH

L

67L

Page 672: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t. fiap-tiap pedjabat/petugas MPRS dihamskan memiliki surat-Keterangan TANDA PEGAWAI/PETUGAS MPRS dan LEN-TJANA-TAMA PENGENAL petugas MPRS, jang akan dite- 'tapkan oleh Sekertaris Umum MPRS dan diselenggarakan olehKepala Bagian Personalia berdasarkan suatu tnitnrksi-Kerdjachusus.

a. Kepada setiap pegawai/petugas MPRS diinstnrksikan untuksegera melengkapi keterangan-keterangan tentang dirinjasesuai dengan ketentuan-ketentuan termaktub dalam Per-aturan Kepegawaian, guna menjempurnakan registrasi danadministrasi kepegawaian MPRS.

b. Segal,a perobahan dan mutasi mengenai dirinja serta tang-gungannja, hams segera dilaporkan kepada Kepala BagianPersonalia, jang mentjatatnja dengan teratur dan tertib da-lam kartu pegawai jang bersangkutan.

a. Kepada Kepala Bagian Personalia dan Kepala Bagian Ke-uangan dipertanggung-djawabkan untuk senantiasa meng-usahakan pembajaran gadjf dan uang penghasilan lainnjaserta pembagian bahan pokok kesedjahteraan pegawai tepatpada wakfunja dengan setjara tertib sesuai dengan keten.tuan-ketentuan termaktub dalam Pedoman Tata-KerdjaSekertariat MPRS.

b. Kepada Pengawas Koordinator dan Kepaniteraan ChususSekertariat dipertanggung-djawabkan penelitian dan peng-awasan atas pelaksanaan ketcntuan tersebut diatas.

a. Kepada setiap pegawai/petugas MPRS diperingatkan sekalilagi akan fnstruksi-Pasti Sekerta.riat MPRS sesuai denganketentuan penrndang-undangan Negara dan bunji sumpah/djandji pegawai negeri mengenai kewadjiban setiap pegawai/petugas untuk rnemegang RAHASIA DJABATAN d.engansetertib-tertibnja.

b. Terhadap pegawar/petugas MPRS jang melanggar RAHA-SIA DJABATAN ini dengan memberikan keterangan tentangpekerdjaannja dan/atau tentang keadaan Sekertariat MPRSkepada pihak ketiga tanpa izin dari Pimpinan SekertariatMPRS, akan diambil tindakan penertiban dan hukuman se-suai dengan ketentuan perundang-undangan Negara dan per-aturan kepegawaian.

il. PENGATURAN DAN PENENTUAN RUANG.KERDJAUNTUK SIDANG UMUM MPRS KE-II.

11. Berhubung dengan akan diselenggarakannja Sidang UmumMPRS, maka perlu mengatur dan menetapkan Ruang-Kerdjabagi Sekertariat MPRS d.engan mengadakan perobahan-per-obahan seperlunja seperti berikut:

672

8.

9.

1"0.

Page 673: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

PUVTPINANI MPRS :

a. Ketua MPRS/WamPab. Sekertaris Ketua. MPRS

c. Para Wakil Ketua MPRS/Menteri

d. Para Sekertariat Mdnteri

Menteri Penghubung DPR/MPRStaf Menteri Penghubungdan Para Penghubung dariDepartemen-departemen

SEKERTARIAT MPRS :

A. Pimpinan Umum:a. Sekertaris Umum MPRS:

b. Biro Umsan PimPinan :

Kepala Staf Ahli danPengawas Koordinator :

Staf Ahli/PenghubungDepartemen :

Protokol/HubunganMasjarakat dan"KePa-niteraan Chusus :

f. Ruang Kerdja paraWartawan

B. Urusan Permusjawaratana. Pimpinan Biro Permu-

sjawaratan

Unit StenograafPara Panitera danNotulis

23818 (43)

Ruang-Kerdja Ketua MPRSI.Kamar depa"n-Ruang-KerdjaKetua MPRS.

Ruang-Kerdja para Wakil Ke-tua MPRSAUenteri masing-ma-sing.Kamar depan Ruang-Kerdjapara Wakil Ketua.

Kamar No. 4.

Rua,ng-depan kamar MenteriPenghubung DPR/MPR (Da-lam Kamar 4).

Ruang-Kerdja SekertarisUmum.Kamar depan Ruang-Kerdja Se-kertaris Umum.

Kamar depan Ruang-Kerdja Se-kertaris Umum.

Ruang Kerdja Unit administrasiSekertariat Negara sekarang.

Ruangan depan dalam KamarNo. 5 dan Box ProtokolAnfor-mation, Ruang Ramah-Tamalrdan Ruang Negara A.A., RuangHias Wanita serta nrang Iba-dat.

Kamar Wartawan berikutRuang Lobby/Batja.

Kamar No. 5 ruangan-PimpinanBiro.Kamar No. 6.

Ruang-Kerdja KepaniteraanPersidangan dan Penelitian ber-ikut Ruang Sidang Umum danRuang-ruang-Sidang Kom isi.

e.

f.

c.

d.

e.

b.c.

673

Page 674: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

d. Dokumentasi, Hutntm/Penrndang -undangan,Pengolahan/Publikasidan Kepaniteraan Nas-kah :

e. Peredaran Naskah/Ekspedisi

Korespondensi/IiklRoneoPerslSurat kabarPerpustakaan

C. Urusan Tata-Usaha :

a. Pimpinan Biro Tata-Usaha

b. Bagian Personalia/SiKeanggotaan dan Kepe-gawaian

c. Kesedjahteraan danSub-Si Service Pengi-napall, Perdjalanan danPendjemputan

d. Sub-Si Kesehatan :

e. Bagian Keuangan beser-ta Seksi-seksinja :

Negara :

h. Si Pengangkutan/Kerrd.araan

i. P.T.T.j. Cafetaria

MADJELIS:

Ruang-Kerdja KqpaniteraanNaskah.

Ruang-Kerdj a KepaniteraalrNaskah dan Box-surat-suratberikut Dinas Ordonance.

Ruang Tik-Roneo.Ruang-batja Ferpustaft aan.Ruang Perpustakaan.

Ruang-Kerdja Tik-Roneohulu.

: Ruan!'-Xeraian;a sendiri.

f.

g.h.

da-

$uang-Kerdja. . Si Kesedjahte-raan sekarang dan Box ServicePerdj alananlPenginapan.Buang Klinik MPRS sekarang.

Ruang-Kerdja sekitar Si-Kas/Djurubajar MPRS.

f. Si Peralatan/Pembelian : Ruang-Kerdja Si Peralatan/Gu-dang berikut temPat Penjim-panan inventaris (Kelder).

g. Si Penggunaan/Pem€-liharaan dan unit Ad-ministrasi Sekertariat

Ruang-Kerflja EksPedisi dahulu.

Pool MPRS.Ruang P.T.T.Ruang Cafetaria.

A.B.

Sidang Pl,eno : Ruang Sidang Umum MPRS.Sidang Pimpinan : Ruang-Kerdja Ketua MPRS.

674

4t

Page 675: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ID.

i

I

+>

C. Sidang Badan PembantuPimpinan .

a. tsapemusb. Bapurta

I

!

i

j

I

F'.

72.

13.

L4.

: Ruang Negara AA.: Ruang Sekertaris Menteri Wa-kil KehraA[enteri Brie. Dien.Wilujo Puspojudo.

Sidang Komirsi-komirsi

a. Komisi Haluan Negara : Ruang Sumatera.b. Komisi A : Ruan! Kafmantan.c. Komisi B . Ro"nS Sulawesi.d. KomisiC r nr*gDjawa.e. Komisi D Ruan! giti.f. Xomisi g ; Ruang Nusatenggara.g. Komisi F' : Ruan! Ma.luku Ein frian Barat.

Sidang Sub-Seksi: :

Vlt"} Jre-perluan - Ty_sjlryaTah sub-seksi-sub-seksi jang ber-djumlah kuran_gJebrh- zz (duapuluh duaj, nuang-f,["r-5"*"-rahnia ditet_apkan kemudian deagan *"ogguo"r."a" ni"',g-

a,n-mangan Musjawarah datam K6mplek" 6a""g MFil&,Ruangan-ruangan diluar gedung.

Sidang Kelompok-kelompok :

u"q! keperluan . muSjawarah Kelompok-kelompok, Ruang-

aI - Musjawarahnja ditetapkan atas permintaa?r pe*i*pi"

Kelompok jang bersangkutan.

lesuai dengan pengaturln tempat dan penentuan penggunaanIo*-S"l-.*algan _sep_erti tertefa p_ada No. 11, maiing;asingS"p"t_t Biro, Kepa]a Kgpaniteraan, Kepara Bagian, xepita seks"i{* Kepala sub-seksi serta Dinas-dinas lain diper-tanggung-9iawabkan Tengen_ai ketertiban penggunaan dan p.rbmeuhii rai,/kebersihan daripada Ruangan-ruangan /Kallrra*Kerdja termak-lod,- dibawah pengawasan dan penelitian Kepara Blgian per-lengkapan beserta Kepala Si Penggunaan/pemeliharian.

Penggunaan d"T pemeliharaan tempat-tempat umum sepertitempat Rekreasi-pegawai, W.C.-W.C., Halaman-belakang -danHala.man-muka Gedung MPR, Teras, Tanaman-tanaman, Hiasan-hiasan Gedung (bendera dan sebagainja), Rua,ng p.T.T. danCaf_etaria di _pertanggung-djawabkan kepada Kepala BagianPerlengkapan beserta Kepala Si Penggunaan/pem-eliharaan.

Penggunaan dan pemeliharaan tempat-kerdja Biro permusjawa-ratan dan Ruangan-ruangan Musjawarah Madjells, Komisi,Sub-Komisi dan Kelompok-kelompok dipertanggung-djawabkanlgpaqa lekertaris Urusan Permusjawaratan-beserta ketigaKepala Kepaniteraannja.

rt"

675

Page 676: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

L7.

15;

18.

19.

676

Pertanggungan-dJawab atas serambi-muka, Ruang Ramah-Tamah, Ruang-Negara A.A., Ruang Hias \Manita b'erikut toilet-nja dan Ruang-Kerdja Wartawan berikut Lobby/Ruang Batjaserta Ruang Ibadat berad.a pada Kepaniteraan Chusus Seker-tariat beserta Si Protokol/Hubungan Masjarakat & Pers danSi Org.flJrusan Dalam.

Berhubungan dengan tugas-kewadjiban dan pertanggungan-djawab Si Protokol/Hubungan Masjarakat & Pers termaksudpada No. 15 terhitung mulai berlakunja Instruksi Kerdja Seker-taris Umum MPRS ini penerimaa,n dan pengaturan serta pele-janan semua tamu-tarnu dan pengundjung Kompleks GedungMPR berada d"alam ta,nggung-djawab dan wewenang Kepanite-raan Chusus berikut Seksi-seksinja, dan kepada segenap pega-wai/petugas MPRS diinstruksikan untuk mendjalankan keten-tuan-ketentuar" jang akan dikeluarkan berhubungan dengantugas kewadjiban termaksud.

Pendjagaan dan pengaturan keamanan kompleks Gedung MPRdan sekitarnja berikut penertiban dan penelitian Dinas PHB,Dinas Lampu, Gas dan Air berada dalam ta"nggung-djawab danwewenang Pengawas Koordinator dan Kepaniteraan ChususSekertariat jang akan mengeluarkan ketentuan-ketentuan danperaturan-peraturan jang diperlukan.

Untuk keamanan Naskah-naskah dan ketertiban/kebersihanRuangan-kerdja beserta alat-kelengkapan lainnja, di-instntksi-kan kepada setiap penanggung-djawab Ruangan-Kerdja/Kamaruntuk :

a. Menutup dan menguntji Ruangan-Kerdja/Krunar, apabilaakan ditinggalkan kosong, seperti antara lain pada waktututup-kantor atau djika ada keperluan lain;

b. Apabila Ruangan-Kedja/Karnar akan ditinggalkan oleh se-mua pegawai/petugas, dilarang.dengan pasti adanja Nas-kahlsurat atau barang apapun djuga tertinggal diatas medjaatau pada tempat jang mudah dapat diambil;

c. Selama waktu kerdja, sekurang-kurangnja seorang pegawaiharus selalu ada dalam Ruangan-Kerdja/Kamar ta^nggungan-nja;

d. Jang bertanggung-djawab terhadap Ruangan-Kerdja/Kamarmemikul pertanggungan-djawab pula terhadap penggunaandan penjimpanan kuntji Ruangan-Kerdja/Kamarnja besertaakibat-akibat dalam penjalah-gunaannja.,

Kepada tiap-tiap penanggung-djawab Ruangan-Kerdja/Kamardiandjurkan untuk mengatur Ruangan-Kerdja/Kamar tersebutagar dapat menrpaka"n tempat kerdja jang tidak mendjemukan,melainkan terdapat sekedar keserasian.

Kepada Sepalg Bagian Perlengkapan beserta Kepala Seksi peng-gunaan/Pemeliharaan di-instmksikan untuk seuantiasa meneliti

ia

'-air

L-

Page 677: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

I'I

i

4f;\

-'*\

2L.

25.

22.

23.

24.

dan mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan instruksi padaBab. II ini dibawah supenrisi Pengawas Koordinator dan Kepa-niteraan Chusus Sekertariat.

m. TATA-ADMTNTSTRAST/KEUAIIGAN.

Kepada setiap pedjabat/petugas MPRS diperingatkan kepada ke-tentuan pasti tentang penjelenggaraan administrasi MPRS, iangmewadjibkan agar setiap surat/kawat, laporan dan pemberita-huan jangditerimaoleh MPRS s e ge ra harrs diberikandjawaban/reaksi jang diperlukan dengan menggunakan mediajang setjepat-tjepatnja.

Kepada Kepala Kepaniteraan Naskah beserta si Peredaran Nas-kah/Ekspedisi diwadjilokan untuk senantiasa meneliti dan me-ngawasi pelaksanaan ketentuan tersebut pada No. 21 dibawahsupervisi Pengawas Koordinator d.an Kepaniteraan Chusus Se-kertariat

Sehubungan dengan ketentuan tersebut pada No. 22 tiap-tiapminggu pada hari Sabtu pagi, para Kepala Biro, Kepala Kepa-niteraan/Bagian dan Kepala Seksi diwadjibkan untuk melapor-kan setjara tertulis keadaan dan situasi administrasi/korespon-densinja masing-masing kepada Sekertaris Umum melalui Ke-paniteraan Chusus Sekertariat.

Hanja Bendaharawan MPRS berikut para Pembantu Bendaha-rawan MPRS sahadja mempunjai wewenang untuk mengeluar-kan uang /matenl MPRS.Semua pelanggaran terhadap ketentuan ini mendjadi tanggung-djawab pribadi Bondaharawa,n dan para Pembantu Bendaha-rawan!

Perintah-djalan, perintah-lembur serta izin istirahat/meninggal-kan ruangan atau Kantor dikeluarkan pada tingkat pertamaoleh Kepala Kepaniteraan/Bagian masing-masing.Penjelesaiannja setjara administratip Kepegawaian/Keuangandilaksanakan pada tingkat terachir oleh Kepala Keuangan/Per-djalanan dan Kepala Bagian Personalia.

a. Termasuk dalam tanggung-djawab dan wewenang KepalaBagian Personalia untuk setiap kali dengan setjara teraturmeneliti serta mengawasi ketertiban dalam kehadiran sertapemberian izin istiratrat kepada para pegawai/petugasMPRS.

b. Kepala Bagran Personalia diwadjibkan untuk senantiasa me-lakukan penelitian terhadap konduite kesehatan para pega-wai/petugas MPRS dalam kerdja-sama denga^n Dinas Kese-hatan MPRS, agar selalu dapat dipenuhi ketentuan-ketentuanPeraturan-Kepegawaian mengenai sjarat kesehatan pegaw ai /petugas negeri.

677

26.

.=\

-it

Page 678: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

27.

28.

30. a.

c. Chusus bagi para Ordonanee dan para Pongemudi serta Pe-ngetik dan Peng-roneo supaja dilakukan pemeriksaan danpenelitian kesehatan mereka masing-masing setiap bulan se-kali, dengan tjatatan bahwa bagi Ordonance supaja dilaku-kan penelitian kesehatan setiap p rninggu sekali.

d. Hasil dari penelitian termaksud pada a, b dan c pasal ini,dimasukkan dan ditjatat dalam kartu pegawai setjara ter-atur.

Kepada Kepala Bagran Perlengkapan berikut Kepala Seksi Peng-angkutan /Kendaraannja diperingatkan akan kewadjibannja dantugasnja dalam mengatur dan menertibkan harta-kekajaan MP-RS benrpa kendaraan berikut alat kelengkapannja serta parapetugas-petugas jang bertanggung-djawab terhadapnja sesuaidengan ketentuan-ketentua^n termaktub dalam Pedoma"n TataKerdja Sekertariat MPRS (Instruksi Kerdja No. B. 3/7/51MPRS/1962: No. 13b benikut ketentuan-ketentuan kelandjutan-nja).Kepada Kqrala Bagian Perlengkapan dan Kepala Seksi Peng-

gunaan/Pemeliharaan diperingatkan alcan kewadjibannja untukmengatur para pegawailpetugasnja dengan memberikan kepadameqeEa tugas dan tanggung-djawab tertentu dala^m pemelihara-a^r{kebersihan daripada tempat-tempat dalam kompleks GedungMPR serta rumatr-rrrmah MPRS lain dan sekitainja dibawahsuperwisi Pengawas Koord.inator dan Kepaniteraan ChususSekertariat. Setjara chusus diperingatkan akan kewadjiban un-tuk senantiasa meneliti da^n menertibkan pelajanan Dinas PHB,Dinas Lampu, Air, Gas d.an Di,esel berikut Dinas Pelajanan padarumah-ruma^h Pimpinan.a. Tilp-liap Kepala Biro, Kepala KepaniteraanlBagian dan Ke-

pala seksi_di-instruksikan untuk selalu memiliki perperfurtji-qg tugas-kewadjibaru$a masing-masing seperti-ditetapkandalam Pedoman Tata-Kerdja, dan mendjetaskan serta- me-njadar:kan kepada para pegawai/petugas-petugasnja masing-maging,_ lgar senantiasa terdapat pengertlan pasti dan kese-rasian dalam pelaftsanaan tugas Sekertariat.

Dalam ra{rg-ka pernbimbingan dan pendidikan pegawaifuetu-gas MPRS, kepada Kepala Bagra.n Personalia di--instmtriikanuntuk segera menggiatkan kembali kursus-kursus dalam bi-dang mental dan kedjuruan;

Kepada $epala Bagran PersonalialSeksi Kesedjahteraan di-instruksika.n untuk mengemba.ngkan usaha-usatran5a dalammemenuhi keperluan materiil dan keperluan spirituil parapegawat/petugas MPRS sesuai dengan ketentuan dalarn pe-doman Tata Kerdja.Dalam surat Keputusan tersendiri akan ditetapkan Tata-umtan pedjabat sekertariat MpRS untuk mewikili seker-taris Umum MP_RS, apabila ia berhalangan mendjalankantugasnja di Bandung

-*-

29.

b.

c.

'--*-

678

Page 679: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

r>

#

q:*"\

.t'.

L.

a.b.

b. Ketentuan-ketentuan ian6 chusus mengatur tata-Letertihn '1

dala' _Ka4tor rjaba+s *rpns akan aia:turleuin6dj"t;{iryh, te1um. menemui.-pengaturaanja, ataJEBt r".t*k"iiil"ji,Sekertaris Umum lffiS fii.

PENI'TUP.rnstruksi:ke$la ini mulai beda^ku pada hari ditetapkan.Agar Tqstmksi-Kerdja_ini dima^khdi dan disada"i oi"n-""geoappegawailpe_tug^-as MPRS untt* dilaksarrakan setertib-te*ffia',ggnqirytrukgikag kgnada Ken^literaan ctrusus ser.ertariiilseksi oqganisasi untuk _mengumirmtan dan menaieusim kJ:tentuan-ketentua^nnjq dalam liedja-sama dengaa sdaua KepalaPip, .Kepalg__KcpaniteraanlBagi,in dan Kepira S"t"f ;l,idhSekertariat MPRS

l€

Bandung, 1 April 1SA.

X.adjelir Pernugjaweratan Rak*It SernentaraRepblik Indonesia,

Sekertaris tlmuln,

MUNADJAT OENUSAPTITRO S.H.

='F

.&

679

Page 680: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSTBUKSI-KERDJA SEKERTARIS UMIIM MPBSNo. 3/Sekum/MPBS /1968

tentang

TATA-OBGANISASI SEKER,TABIAT MPRS UNTUK SIDAT{GUMUM.

SEKERTAR,IS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATANRAKJAT SEMENTARA;

Menimbang:a. bahwa sebagai kelandj,utan daripad.a rnstruksi-Kerdja sekerta-

ris Umum No. 2/Sekum/MPRS/1gOB, perlu menetapkan tata-organisasi sekertariat MPRS untuk melajani sidang rJmumjang akan datang;

b. bahwa berhubung dengan akan diperkuatnja sekertariat MpRSdenga^n tenaga-tenaga-perbantuan dari berbagai rnstansi, perlusegera menetapkan tata-tempat dan tata-penugasan pegawai-pegawai perbantuan termahsud dalam rangka organisasi seker-tariat MPRS sendiri.

Mengingat:1. Keputusa.n Presiden R.I. No. 724lLgOL jo No. 8g/1g63;2. Keputusan Menteri Pertama R.r. No. Bo/Mp/lg6B jo No. b0ltvfp

1961;

3. lleputgqqn _Pirypinan MPRS No. b dan GpimpprpRs {1962 joNo. $&IPRSA96_3- sehubungan dengan rnstrukii-Kerdji sekel-taris lJmum MPRS No. llSekumffpRS/1968;

4. 599r1*1.getua MPRS No. A LI/L/L/MPRS/1962 jo No. A tL/L/L/dan 3/MPRS/1963;

Memutuskan:Menetapkan:

P e rt a m a : .Terhitungmulai ta-nggal B April 1968 menetap-lan Tata-organisasi sekertariat MpRS -untuk- melajani sidangUmum seperti tertera pada Bagan/Daftar terlampir.

Kedua:(1) liap-tiap penanggung;djaryab lJmsan, KepaniteraanBagian da^n

Dinas-dinas sekertariat MpRs mengadjukan peimiitaannjatambahan tenag_a pegawai-perba^ntrran- sejuai d erigan perent5l-naa.n Pimpina"n Umum Sekertariaf MpRS.

680

=r

I

i4

Page 681: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\Yft$

!Ll

(2) Tiap-tiap penanggung-djawab llrusan, KepaniteraaJ{Bagian danDinas-dinas sekertariat MPRS seperti dimaksud pada ajat (1)pokok Pertama Keputusan ini, memimpin dan mengatur penu-gasan serta pernbagian tanggung-djawab kepada para pegawailpetugas perbantuan sesuai dengan Instruksi-instruksi-Kerdjadan petundjuk-petundjuk Pimpturan Umum Sekertariat MpRS.

(3) Tiap-tiap penanggung-djawab lfmsan, Kepaniteraa"nlBagian danDinas-dinas berta^nggung-djawab atas pelajanan dan Seryice ke-pada para pegawai/petugas perbantuan jang berada dibawahpimpinannja.

Ketiga:(1) Penarikan tenaga-tenaga perbantuan dan pengaturannja setjara

administratip kepegawaia^n Sekertariat MPRS, diselenggarakanoleh Bagran Personalia;Dinas Administrasi/Seruice Pegawaidalam kerdjasama da"n dengan bantuan Panitia Interdep diDjakarta dan Panitia Daerah di Bandung.

(2) Tata-kerdja dan tata-pengaturan para pegawaiipetugas-perban-tuan seperti dimaksud pada ajat (1) pokok keputusan ini, dise-lenggarakan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Keputusan

. Pimpinan MPRS dan peraturan-peraturan kepegawaian jangberlaku.

K e e m p.a t : Segala sesuatu jang belurn diatur dalam In-stnrksi-Kerdja Sekertaris llmum ini, akan ditetapkan kemudian.

K e I i m a : Instruksi-Kerdja ini mulai berlaku pada hari dite-tapkan.

Bandung, 3 April 1963.

Madjelis Permusjawaratan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Sekertaris Umum,

MUNADJAT DANUSAPUTRO S.H.

,*<ri-lf

{r

I

il

-r&

lI

_[681

Page 682: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

.II

;-I-

60{06)da.E!tt,a

I:6)o;'o2-

'l{6).0c.t-

F.6)Ea5L+ax-df,GlraIa{6sd

C)rirlo

crlr.lFlb0H)EdH(€

m*dd0€Fidd€g{rMCOE*JN

troga)

E-{

a0x

15

dfi

rlo.d

{$ eH-cti

4H.Rr{6HE{ F

$ry'$.g€ n

Efi pfis flCar gdd !6

s$fbo uo

fli E

oa€)Ei

'jhoNC5Ed oEAJ-il

q 6-gs g"H 10 F!= = H=

E E €f;F'| m sq$ : FE6 ! EFg f fi#H E{ 6E-r

!--H.a v'nA A EO

$F=FrthoFCpiE'Hlcd'm

6frE_t$'d

h0J4+) a!d!tr.lt $

EH il6s 3.g .)Fg FAttEP Aoofi'4 d. ,glE E

Sh'u ?

fHeo €'d

6)-@'.mlrlrt.tt.qco6i qt si cj qt qi qi

!:<i dd <t d d d?F4 4? r ? ? ? .tr

a&AEH

#xJ5ilp[-] rrrHZfr3ad{^,E5z?14Zobfr'qE{

t{

Al/lqt

G'

E

d

F:

CrqtCisf;E:$ggE #. #=dES FE. #

l

$H s*=l{

Gl

EE€hnEi+, t-c k

dH€$*atu'Eu&

rEq.,FF i iE ; i E

; $asH E q H q

I Erxx f; 5 t 5

d+)t9{cd

m

.;aaAEEi:s

€i !u H HglJgtrP{.ca a'l .A cdts gi"A n

HH.i .-Qq qi d

HcnHgEAat{,!(l)a

Ihc0

zal-{'i.^'Fc-rJ

HGIdo.EAtrcdaEb

n

afiAAE

q)a

IdaHcr!

ar: n'#uiqlOCtr

=d.

trpHcd

gtrq

{.,dcd

acnH

aA(laE

9-

682

Page 683: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

$ o * Hil

{$$ s* $;f;Eg iE $If"; E $E :,f

fi;s$-s $$u c; :s

-$;g[E $ --$ [3ss

P JEmctoF{ZF{

i !s 9EF $g l.gho E'd HdE fih.FF

a i sE Egf,E 8tgl

.x.9.ar.-d H

6fl F.g Ag*t$F o'

t i Ejf,*? ? pFUt€Hso€E

AHdO.Ec€9oEoE Ef, Fdc2FH E EE F .8" E

r r EA sd

E€.EEQFE ti{

ErE3

a

tjH

dc! dl€€ €dd d

d d C d qtqi9 rt d € Eirta vt 6 v2 drvi

d*odfiE

HdlF$dEh-boX ts

EEfrbf'IH* EA

E E <E

Af dhEs oFgE iF

AFo--ltkoF,t

F€IEPB

o

efi$$H

na n$;e

gEg,

t ;so qcdn E trgHE=B E 4a$e H Xf,&E f; fiEE

a H*a E 3A 1eg * raE. cFE ,a g!

i,igggilgfr

c)

.Ui.rc)a

r-{' C"j

troAo)c)

H.dE

tr

+,d

d

Id!da&A

hobo

GlH6)

e_+t'dnol€q)tu

adcQ-Hat.

6bZE

F

i

il

frI

,g

Page 684: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

- l*..''" . Ii

I

a

i

i

{-r-

titrEs E E

IA

E *Fd{f,*

€ t'$ i€ i {'$3FEH-** $ $ '5 $ $ $'a tnu oq a ",H*fiH"" vt 6 6 6 a oi

U€<

IfI

I

I

Jr'

H

u2tuE.E$1.SFE(t .al +l{-,MAr! .tr# Pq p.r gli g

I

l;,gs,iB,iB.Bgs[,liufi,;,lsit:EfFgFnEgfig=a.*GEf E E E* a &sr

F$: E ee xn sssgi-hoFdioiq-,i

pd!da

Ih0d5boho

dHoAd.od'(tq)

01

+,d

EcB

Page 685: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

3flsE

19 b0 al|odro3€F€t-.:bHbio{

bi *i t'{sf q : E E' =

gnlgg,F$5ifr; s,BuF$t ; r?,,€{ qq$ FtE fr E HHfn naEafla F sEE

fis$di ,{,i dst qi H-"odd {{ ;{ i SFUE*#

#v2o ur?n av; ; F"."€Hfr

n *EF ;"oEt,. FE g S EyiF*gA€Fr(1)ii ds *e s EE6 .:'9, e. H hi .r

1* i$ Sfi fi ,iE

-#E $E EH ,9,s ,$."r

$rgEtr F Fs€{E**F g Erii E E Eg iT .c t

il Eg;aErss i E$F* e *. "t F- r,:

sa gi g€ E'e$ $c

x*r fr* xF E'$x frF

Ih

rd

dtrr.-ca

daB *eP g5du2Fto.-d) O)

QEr O

h0 hogd'd rct

c0dmmi{.cno

Zdcd

hodPcdO0 ti

.- . 126;gu r< 06!$ "3E* E'.O E H'E.ERE'Fo d deF FIE{

,{ .ird€ti ut

Ljiolrl 'IJon8r.'E aLl d.h

dF+jE".:9(l) 0I{O liAlA &

Hogq)

a)

(dE

d

oaq)

oqF{o

d

+)d

Ed

IclFql

aI

h0

Ehou0cdHc)A

rdFdE'o)A

ddiddvtd

Ioo,X .Fll iog{ ii

JHwrrdA-

lt iq(tt 5=58oat

;E nsa

(06tii 60

r-{<{r-{

685

ci h5

Page 686: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

u0

<t6lgl

Al{Mh0lcqtLv,

6lqut

lglgl*gfign

+'fl*f,gflfl$gs es $ i

t95 vf; < EE

es r; *6fi5 5nE

id.d./rtE+)drH,ddrl!FI 'ir)

d.d

Et ,S,a 0)iJjOH Fialld tr'cri cd Eo d^.C cd

fiEH € Hoa E ; i15as ft fi

S F1 .,.

E A- #'n'E EE }h: { F! {trE r{ m9iS I ' E'i8EF E-.bj cd

>F{ F{

Adm

m00loE{

s-P-lJ.EHHml{o

63dbotr6l=€EUtrF

boH Lid.E{EA€A

^t cn Et6- fi3$5 tr Fncid A;i;; iFEoHgF gHsH

r-{\cnt- O)o)\. .J .E

'i.i'i i6qBi ,{ .ir, € E rr rt=E r5 1'u; ut u2 utEui*ut vt u;

a.XO9{E.tE

Er

Pbb $_-dH

-HiItaEHr5'9UodF E 5mHrt:s fi fiE': = A.SH F ilPF E EgF*d

;rg$it.d.. -rd $

FEF F 5 g

ui' hb

EE9!hi)fiAE# * E*

FO $ fiEbo - E{

rE ,f, Ss d

eg E IEEti i..' Fs r5F F {Sf;

doAooFr

€trtd

FH,_$ $- fls

# ;F tf #{s gfr

g 'rfi;e

g6fi A$

b0rcdot,\qHi\oE FV{E f,],:gEcd d'5 ci

EE H'E

oi

c0

q

6

"id .i dd i€d d 4JrJ t'utd o yi vt d

Iql

Bdd

Iu0

hoh0HcdIog

dpd'oq)

0{

ocd

a.

cBt)

t{

.6-ttsg\rAr.zg

cjjc{ C.i

686"

Page 687: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

sflsg

qtqtai dai'ct'd'd d <iuitiui dd

aCB+)d€+rds;5

ifEHfi

€ +'{CLi{tMES uo t: tr.i Fl

J1 '5 crjE EQ, ;EFE.$$'a E6 S Ed Fe : :i .Q C dFFE 5 E

cY):*od> mt

s **g * #s u,_** ##rs* gflnr* *s

ruoa

EF

Idq)

rHdoaEabo

dot{h dd

rq l{ /r..9Ot{cl ql

*'s=ondq2 u)tLAA *.X"ri <t

E; - d :- ::::. llt hO# E EEts q nEqJ

,n HU Fr E* $ H"H,E iqu>* a,EIe E EFt

,f$atF;fiisu$I$'::i:Eoi .-rlJr)EEc!={+J{EfiEg€n8

. l-i-F{Eg

qtJ1

sd

ctA

od6t

'u)ddd+)d5rJ

Iottooa,o

!)'oEif-ios

:

rtott*roEHd

E.lA

$6l

.9!M

.t<I)t{ad aAH);

I Es $

guiT rfv2iill'./l 6

.g E=.9 g Ee<Ao o.rr..il 1(:@ H

N NNEi

68?

oaooedH

tr

4oAoo

socdX

lortd

'E-HdFp

+t.0

cd

sqlFclrtdo

tboboEGIco0.

d!daoA

667rE

Page 688: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

Fifi4&<E{2&lrdaH,aHIicri{dExli EEda e

5 2F IC€HE F$t{ 3E $fi €fi *"' g

agDaAtrHAaFIFlbnH

Hrt

H HEo *sEE Hq$€ EEs

$ $ fis HEE;: EJE

EggIEEEflgIn,fi :.86:6 t'5#-. j !'..-.{; j -.F6 a6rEF FFS

qqqqqqqqaaoa

i ,{ ,{,{ .q.ii,qe"t

q E€ 'dqqqq.ui ut ui d vi u, vi ui vt

a)

c)g s :,.8 Es

E ; sE Ha s$$;

sB[,Ei,Elsfi;$glFEF cd dE

=$gjs g!**

688

Page 689: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

INSIBUKSI-KERDJA SEKEBTARIS T]MITM MPBSINo. 4/Sekum/MPBS/1963

tentang

PEIIIKSIAIYAAN PBOGBAT}I PENELrIIAIV MPBS TAETIN 1963.

SEKERTARIS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATAIVRAKJAT SEIVTEIVTARA;

Menimbang:a. bahwa untuk melaksanakan Instruksi Ketua MPRS No. l/Ket/

MPRS/1963 tentang Program Penelitian MPRS tahun 1963,perlu segera menetapkan pengaturannja ;

b. bahwa Team-penjusun/peneliti Pola Pembangunan NasionalSemeSta Berentjana sewaktu penjusunannja terdiri atas :

(i) Team I.T.B. dibawah pimpinan Prof Dr. Ir. R.M. Sumantri;(ii) Team UNPAD/IKIP dibawah pimpinan Saudara Bushar

Muhammad S.H.(iii) Team A.B. dibawah pimpinan J.M. Wakil/Ketua/Menteri

tsrrg. Djen. Wilujo Puspojudo sendiri ja,ng pada waktuitu mendjadi anggota Dewan Perantjang Nasional.

Mengingat :1. Keputusan Presiden No. L24/1961 sehubungan dengan No. 39/

1963.2. Instruksi Ketua MPRS No. 1/KeI/MPRS/1963 pokok Keputusan

PERTAMA.

Memutuskan:Menetapkan : Organisasi Pelaksanaan Pnogram Penelitian

MPRS Tahun f963 sebagai berikut :

I. SANDARAN PENELITIAN MPRS.1. Keputusan Presid.en No. L24/L96L pokok Keputusan

KEDUA.2. Pedoman Tatakerdja Sekertariat MPRS Bab : Penelitian.

il. TTIDJUAN PENELITIAN.Memeriksa dan meneliti ,,Pola Pembangunan Nasional Semesta

Berentjana" (Ketetapan MPRS No. rrlMPRs/1960) guna memberi-kan SARAII-SARAN kepada Pimpinan MPRS''dalam rangka!gl"E!*qqp .41n makna pokok-keputusan KEDUA KeputusanPresiden No. L24/1961.

238P G4)689

Page 690: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

III. ORGAMSASI. \

1. Pimpinan : SEKERTARIS ITMUM MPRS I2. Penanggung-djawab : KEPALA srAF Arru : saleh Adiwi-

nata (S.U.1

3. Anggota : a. KEPALA KEPANITERAAN pE- i

NELITIAN : Yap Yan Keng(s.n.1

b. Gartina Dendadipura (S.H.)c. Sjahran Basa"h (S.H.)d. KP. I Drs. Moh. Mustapa

l

e. Siti F'dtimah (B.A)f. Chianty Rita Dewi (Sm. H.)

4. Pelaksana : 1. Team B.N.I.2. ,, A.B.3. ,, r.T.B.4. ,, UNPAD/IKIP

IV. BIDANG PENELITIAN. T'

1. BIDANG KEUANGAN,/PEMBIAJAAN (KOMISI r').a. Tugas : Masalah pembiajaan dan APB Negara.b. Bahan: A. Bahan sa^saran.

I

Pola Pembangunan Nasional Semesta Beren-tjana Tahapai Pertama (Ketetapan MPRS N;. I

IIIMPRS /L960 jo No. I/MPRS/1900).

B. Bahan-olahan.(1) Risalah Komisi F'.(2) Pidato Presiden : ,,Tahun Kemenangan"(3) Deklarasi-Ekonomi.(4) Memorandum Pimpinan MPRS.(5) Uraian para WAMPA.(6) Laporan Panitia MPRS. I

(7) Naskah MPRS lain.

c. Pplaksana/Penanggungdjawab :

a. GARTINA DENDADIPURA (S.H.)b. Tearrr B.N.I. :

(1) P.A. Hara^hap (S.U)(2) Sumardjo (S.H) I(3) Bachzad(4) R.M. Sumardi

690

I

bi-, I

Page 691: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

f

2. BIDANG PRODUKSI DAN DISIB,IBUSI (KOMISI D DAN E}a. Tugas : Masalah beras dan sandang-pangan.b. Bahan: A. Bahan sa,sa,ran.

EoIa Pemba,ngunan Nasional Semesta BerentjanaTahapan Pertama (Ketetapan MPRS No.- IIlMPRS/1960 jo No. I/MPRS/1900).

B. Bahan-olahan"(1) Risalatr Komisi D dan E.(2) Pidato Presiden : ,,Tahun Kemenangan"(3) Deklarasi-Ekonomi.(4J Memorandum Pimpinan MPRS.(5) Uraian para WAMPA.(6) Laporan Panitia MPRS.(7) Naskah MPRS lain.

c. Pelaksanaan/Penanggungdjawab :

a. SALEH ADIWINATA (S.H.1

b. Tea,m I.T.B. :

( 1) Prof. Dr. Ir. R.M. Soemantri( 2) Prof. Ir. Soetedja( 3) fr. Soehadi Reksowardojo( 4) Ir. Soekarman( 5) Drs. Soetarto( 6) Ir. Tjipto Utomo( 7) Ir. Pramutadi( 8) Ir. A. Hanan( 9) Drs. Soegianto(10) Ir. Rifai Saad(11) Ir. Ibmhim(L2) Soepanvoto(13) Ir. Tb. Adisoebagyo

3. BIDANG PEMERINTAIIAN DAI\T KEAMANAN/PERTA-HANAN (KOMISI C).a. Tugas : Tertib sipil dan civie Mission AB. pemerintah

Pusat -Daerah dan Hukum.b. Bahan: A. Bahan sasa,ran.

Pola Pembangunan Nasional Semesta Beren-_tjana Tahapan Pertama (Ketetapan MPRSNo. tr/MPRS/1960 jo No. I/MPRSA960).

B. Bahan-olahan.(1) Risalah Komisi C.(2) Pidato Presiden : ,,Tahun Kemenangan".

I

I

II

L

691

Page 692: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

l"-

?

(3) Deklarasi-Ekonomi.(4) Memorandum Pimpinan MPRS(5) Uraian para WAMPA(6) Laporan Panitia MPRS. i

(7) Naskah Musjawarah Gubernur/KDH.(8) Hasil Seminar Hukum.(9) Keputusan Presiden No. 941L962 dan

Keterangan Pemerintah tentang Regrou-ping Kabinet-Kerdja jis Peraturan PresidenNo. 4 dan 5/L962.

c. Pelahsana/Penanggungdjawab :a. AKB Pol. R. ANANG DJAJAPRAWIRA (S.H)b. Team UNPAD/IKIP :

(1) Boeshar Moehamad (S.H)(2) Drs. Safijudin Sastrawidjaja(3) Drs" Soemarsono Mestoko.(4) Drs. Noe'man Somantri

c. Team Angkatan Bersendjata :

(1) Kol. Inf. Moeljosoedjono(2) Maj. Inf. Soedarmadi(3) Kol. (U) Salatuniai Maj. iu) soetomo 't-(5) KP. I Drs. Moh. Mustapa

4. BIDANG KESEDJAHTERAAN (KOMISI A DAN B).a. Tugas : Masalah Pengerahan tenaga-kerdja'b. Bahan: A. Bahan saser&n.

Pola Pembangunan Nasional Semesta Berentja-na Tahapa"n Pertama (Ketetapan MPRS No.. !

II/MPRS/1960 jo No. I/MPRS/1960).B. Bahan olahan.

(1) Risalah Komisi A dan B.(2) Pidato Presiden ,,Tahun Kemenangan".(3) Deklarasi-Ekonomi(4) Memorandum Pimpinan MPRS(5) Uraian para WA-I\{PA(6) Laporan Panitia MPRS(7) Naskatr MPRS lain.

c. Pelaksana/Penanggung-diawab :a. SJAHRAN BASAII (S.n.1b. Tea,m UI\IPAD//IKIP :

(1) R.A. Santoso Sastrohamidjojo (M. Sc. Ect.)(2) Dr. Soepard.jo(3) Ir. Anwas Adiwilaga(4) Drs. Hartojo

c. Tea,m I)epartomen Sosial 2 ,*(1) Prof. Sumantri Praptokusumo (S.H.)(2) Soenardi Arsodipuro(3) Soegiarto Djojopuspito

i egz

+

I

I

1t.

Page 693: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(4)(5)(6)

Nj. Kapt. K. TambunanBoentaru,an.Drs. Walujono.

V. TJARA _ KERDJA.

:.F

1. lip-uan Team Pelaksana peneritian menjusun hasil-karyanjadalam. wudjud sARAN-SARAN_\9paaa pinipinan MpRs d6nganperantaraan Sekertaris lfmum MPRS.

2. Para Team-pelaksana diwadjibkan mengikuti pertumbuhan/pengolahan saran-saran tersebut pada (zI aaum Musjawarah-musjawarah Sidang Umum MPRS.

3. Untuk memudahkan segala fasilitas guna keperluan tersebutpada No. 2, para anggota Team-pelaksana Penelitian dimasukkandalam s u s u_n an Kepaniteraan persidangan untuk mela-iarri musjqryala.h-musjawarah sida"ng umum- MpRs sebagaiPanitera/Notulis.

VL REI{TJANA - WAKTU.

1. !_rogram Ke1iia Penelitian dimulai pada tanggat 1 April 1969.2. H.asil-karya_Tu?* Penelitian harus iudah dilimpaikan kepada

Pimpinan MPRS selambat-lambatnja pada tanggal 4 Mei igog.

VIL PEMBIAJAAN.Pembiajqan Penelitian MPRS tahun 1968 dilaksanakan atas pem-

!,i1jaan.unit-karyanja atau atas pembajaran para pelaksana fene-liti masing-masing berdasarkan Instrut<ii Xetua MpRS No. l/KetlMPRS/1963 jo Keputusan Menteri Perta,rra No. 448lMp/1968.

Instruksi-Kerdja ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.

.-)

Bandung, 6 April 1963Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara

Republik fndonesia

Sekertaris lJmum,

MUNADJAT DANUSAPUTRO S.H.

lI

I

693

Page 694: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

rb' _

4;

INSIBUKSI.KEBI}JA SDKEBTABIS UMT]M MPBSNo. 541[PB,S lt:g{d,g

tentangPTINTELDNGGABAAN DAI\T PEBSIAPAI\T SIDAI\TG UMUM

KEDUA MPBS TAIIUN 1963.

SEKERTARIS UMUM MADJELIS PERMUSJAWARATAI{ RAK.JAT SEMENTARA, SELAKU KEfiJA PANITTA INTERDEJPAR.TEMENTAL UI{IruK PERSIAPAI\ DAN PENJELENGGARAAN

SIDANG PLENO KE.tr MPRS.

Menimba,ng:

a. bahwa untuk melaksanakan Keputusan Pimpinan MPRS No. G/MPRS/1963, perlu srcgera ditetapkan ketentuan-ketentuan peng-aturannja;

b. bahwa untuk keperluan ,tersebut pada a, perlu menetapkandjuga rentjana da^n program-kerdja persiapan, serta penjeleng-garaa;n Sida"ng Umum ke-II MPRS tahun 1963.

Mengingat:1. Keputusan Pimpina"n MPRS No. 4 dan 5/Pimp/MPRS/1962

sehubungan dengan Keputusan Presiden No. 39/1963 dan Kepu-tusa"n Menteri Pertama No. 36/MP/1963;Keputusan Pimpinan MPRS No. 1/MPRS/1963;Keputusa^n Pimpinan MPRS No. 6/MPRS/1963 sehubungandengan Pedoman Tata-Kerdja Sekertariat MPRS.

Memutuskan:Menetapkan : Rentjana dan Program-Kerdja Persiapan berikut

Penjelengga,raan Sidang Umum Ko-II MPRS sehga,i berikut:L I,AIVDASAN KERDJA.

Segala pekerdjaan, baik dalam bidang persiapan maupunpenjelenggaraan berikut penjelesaian SidangUmum ke-II MPRS tahun 1963 dilaksanakan berdasarkan keten-tuan-ketentuan ,termaktub dalam Keputusan Pimpinan MPRSNo. 64\{PRS/1963 denga"n Pedoman Tata-Kerdja SekedariatMPRS.Sebagai aparatur Pimpinan MPRS, Sekertariat MPRS besertasegala alat-kelengkapannja bertanggung-djawab atas pelah-sanaan Keputusan dan Instnrksi Pimpinan MPRS '-tPara pegawai/pedjabat Sekertariat MPRS diperingatkan kepadatugas-kewadjibannja masing-masing seperti diatur dalam tata-organirsasi Sekertariat MFRS.

-k-

2.

3.

1.

2.

J.

694

Page 695: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

\

4. sesuai dengan rnstmksi Kgtua Mp.RS, dan mengingat akansusunan personalia ry4a-peralatan sekertariat MpRS jang ter-$ata !iq{_ memadai _dglq* lugas-penjetenggaraan- SIaangumum MPRS termaksud diatas, sekert-ariat rrpns d i b a n t i1o_leh aparatur Pemerintah R.r. dengan melalui pa^nitia rnter-departementt:ltyF_persiapan $an- penjelenggaraan sidangPleno ke-rr MPRS di Pusat p-emerintah-Djikartidan suatu pa-nitia dikota Bandung dibawah pimpinan dubernur/KDH DjawaBarat.

5. tlntuk menghindari doublures dan llesimpang-siuran dalam-penentuan pe-Tp,{rggun-g-diawab, segala pekerdjraan dan tugas-\gwanji!'an dilaksanakan oteh pari penanggung-djawab Diias-dirr! sekertariat MPRS sebagai_aparatur ItrpRS seirairi, dengangegala bantuan dari pihak luar-MpRS, jang disalurkan melituitata'organisasi dan alat-kelengk_apan sekertariat MpRS sepeditelah ditetapkan oleh Pimpinan UpnS.

TATA-ORGAMSASI PERBAIVTUAN.

6. Ep-"t}"" iang diharapkan oleh Pimpinan MPRS meriputi bantuandibidarrg personil, finansiil dan materiil sesuai dengfu,n Rentjana99" Program:Eglq$ pgrsiapan serta penjelenggiraan Sidangumum ke-rr MPRS, sedjauh keperlua.n-keperluin termaksudbelum _ditjukqni dan dilengkapi oleh Pemerihtah sesuai denganpokok ketiga keputusan Presid.en No. 8g11968.

7. Dalam_ m.eljelenggarakan bantuan dibidanrg personil, diharapkanagar dari Instansi-instansi jang bersangkutan dapat di p -e r -b an tu k an tenaga-tenaga jangdiperlukan kepada SekertariatMPRS, untuk dipekerdjakan sebagai t e n a g a - p e r b a n t u a np_aqa Dinas-dinas Sekertariat MPRS seperti telah ditetapkanoleh MPRS.

8. Mengenai bantuan dalam bidang finansiil, diharapkan dari seka-lian instansi jang bersangkutan d.apatnja diperoleh senrice danpelajanan serta djasa-djasa baik jang semaksimal-maksimalnjaguna melantjarkan segala keperluan dan pengunxan keperluanfinansiil.

9. Dala^rn bidang keperluan materiil, diharapkan dari Insta"nsi-instansi jang bersangkutan, dapatnja diperoleh bantuan untukmendapatkan alat-kelengkapan serta keperluan materiil lainnjadengan selantjar mungkin.

10. Segala sesuatu mengenai bantuan jang diharapkan oleh PimpinanMPRS seperti dimaksud pada No. 6 s/d 9, ditetapkan oleh Pim-pinan MPRS dan disusun dala^m Rentjana berikut Program-kerdja Sekertariat MPRS untuk menJlelenggarakan Sidang Umumke-II MPRS 1963.

III. RE"AWTJANA KERDJA PERSIAPAN DAN PENJELENG-GARAAN SIDANG UMUM.

Rentjana persiapan da^n penjelenggaraan Sida^ng Umum ke-IIMPRS 1963 meliputi:

.n*

rl

Page 696: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

,iI

l

\'v11. BIDAI.IG PERSONALIA.

Diperlukan tambatran tenaga antara lain:a. Unit stenograf dari DPR-GR;

, b. Unit Panitera/notulis sebanjak kurang-lebih 8 orang dariDPR-GR;

c. Unit Panitera/notulis seba^njak kurang lebih 8 orangDepernas.

d. Unit ahli docodering tape dari Departemen Penerangan, de-ngan ketentuan bahwa barrtuan-bantuan tenaga te_rsebutpaaa a s/d d diperlukan di Bandung selama Sidang UryoIlllpns berlangsung dan dimulai terhitung dari tanggal 10Mei 1963 unluk membantu URUSAN PERMUSJAWARA-TAN - Sekertariat MPRS.

e. Diperlukan TENAGA-TENAGA PENGHUBUNGseb'anjak2 -e 3 orang dari masing-masing Instansi tersebut dalamKeputusan Menteri Pertama No. 36/MP/1963 untuk ditem-patkan pada Kantor-Tiabang Sekertariat MPBS, Djl. Teukutjtrit< Ditiro 56A Djakanta, guna mengurus dan menjeleng-gara-kan urusan-urusan jang bersangkutan dengan instansi-instansi termaksud.

f. Diperlukan bantuan tenaga benrpa beberapa Unit PENGE'TIK/PENG-RONEO dari Bandung sendiri untuk menjelesai-kan pekerdjaan dipusat Sekertariat MPRS.

g. Diperlukan baxrtuan beberapa TENAGA PROTOKOL dariPu-sat dan Daerah untuk dipekerdjakan di Bandung terhitungmulai tanggal 10 Mei 1963.

h. Diperlukan beberapa Unit tenaga-tenaga perbantuan dariBandung sendiri untuk memperkuat Personalia tiap-tiapDinas Sekertariat MPRS.

BIDANG F'INANSIIL/MATERIIL DAN ADIIIMSTRASI.a. Diperlukan bantuan dalam penjelesaian urusan keuangan,

agar dapat diperoleh keperluan finansiil setjepat-tjepatnjaserta pengurusannja menurut peraturan-peraturan dengansetjara tjepat dan definitip.

b. Dipertukan ba,ntuan dalam penjelenggaraan SER\IICE'AKO-MODASI bagi para Anggota dan Petugas MPRS berikut paratamu dan para penindjau/pengundjung Sidang Umum MPRSdi Bandung.

c. Iliperlukan bantuan AKOMODASI bagi anggota dan petugasMPRS dalam menjelenggarakan TRANSIT Anggota-anggotaMPRS 'nerasal dari luar Bandung dan Djakarta.

d. Diperlukan bantuan untuk mendapatkan alat tulis-menulisguna keperluan Sidang Umum MPRS.

BIDAIVG PENGANGKUTAN.a. Diperlukan penjelenggaraan PENGANGKUTAN para Ang-

gota MPRS dari daerah-daerah diluar pulau Djawa ke Ban-&ug.

dari

1l

L2,

13.

_1.'&696

Page 697: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

ti

iIll

i,}Diharapkan dapatnja para anggota MPRS terzraksud diang-kut dengan kapal-terbang dari ibukota-ibukota PropinsiI angsung ke Bandung, tanpatransit di Djakarta.Dala^m hubungan ini, diperlukan bantuan' pengangkutan AN-TAR-PULAU dan ANTAR-KOTA dengan media pongang-kutan dilaut, darat dan udara.

b. PENGANGKUTAN para Anggota DPR-GR/MPRS dari Dja-karta dan dari kota-kota lain dibawa ke Bandung.

e. Alat-alat PENGANGKUTAN LOKAL di Bandung dan Dja-karta selama masa persiapan dan penjelenggaraan SidangUmum MPRS, baik bagi Anggota dan para petugas MPRSmaupun bagi para tamu dan penindjau/pengundjung SidangUmum MPRS.

d. Persiapan BAHAN BAKAR bagi segala kendaraan jang di-pergunakan dalam rangka persiapan dan penjelenggaraanSidang Umum MPRS.

L4. BIDANG KOMUNIKASI MASSA.

a. Diperlykan bantuan guna rygmp_ersiaPpn masjarakat untukmenerima progress-report Mandataris MPRS jang mentjer-minkan kemenangan Rakjat Indonesia bersama-sama Pre-siden/Mandataris MPRS dalam melaksanakan'.TriprogramPemerintatr sebagai bagran pertama dan landasan mutlakdalam melaksanaka"n progr€un-djangka-pandjang RevolusiIndonesia.

b. Diperlukan barrtuan F ASILITAS PENTJETAKAN naskah-naikah MPRS dan persediaan KERTAS serta alat-keleng-kapannja.

c. Diperlukan bantuan d^alam bidang RADIO/T.V. dntuk meng-hubungi para Anggota didaerah-daerah dan Masjarakat padaumumnja.

d. Diperlukan bantuan dalam bidang P.T.T. untuk keperluantilpon dan kawat serta pengiriman pos dengan tjepat.

e. Diperlukan bantuan dalam mengusahakan obat-obatan danalat-dat penolong kesehatan bagi klinik MP-RS.

15. I,AIN-I,AIN.a. Diharapkan bantuan Sekertariat Menteri Penghubung-DPR/

MPR untuk mengatur para penghubung/penindjau pepar'temen, guna dapat membagi persediaan tempat dalam ruangMusjaw-arah dan Akomodasi jang tersedia di Bandu'ng.

b. Diharapkan bantuan dari instansi-instansi daerah dan ma-sjarahat di Bandung untuk memeriahkan penjambutanMandataris MPRS

c. Diharapkan bantuan dari instansi-instansi 4* $ryjarakatuntuk menjelenggarakan Malam Kesenian seba.ik-baiknja.

?

i-{-

697

.-*{

Page 698: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

J

t

d.

e.

Diharapkan bantuan Depari dan lain-lain pihak untuk dapatmengatur . -progE?m-progran se_Iingan guqa meringankan ,isuasana Sidang Umum ke-II MPRS dan membantu meringan-kan keletihan para Anggota MPRS.Dalam segala hal supaja diusahakan penghematan biaja danenergi, tetapi mempertinggi hasil-karya dengan menempuhtjara kerdja jang paling effisien dan pengorganisasian jqngrapi.Kepada para penanggung-djawab Dinas-dinas SekertariatMPRS diinstmksikan untuk membuat p e rp e rin t j i antugas dan rentjana-kerdjanja masing-masing, agar dapatmengatur dan mengkoordinir segala bantuan dari fihak luardengan hasil jpng sebesar-besarnja.

IV. PROGRAM.KERDJA.16. Program kerdja melaksanakan Keputusan Presiden No. 39/1963

sehubungan dengan No. 124/L96!, dibagi mendjadi:a. Persiapan Sidang Umum MPRS.b. Penjelenggarean Sidang lJmum MPRS.c. Penjelesaian Sidang lJmum MPRS.

47. Ditetapkan bahwa semua p e r s i a p an SidanglJmum MPRSharus sudah selesai-lengkap tanggal 6 Mei 1963.I{endaknja mulai dari tanggal 6 Mei itu, menghitunE kebelakangguna menjelesaikan tiap-tiap unit persiapan Sidang llmumMPRS, jang meliputi pekerdjaan dan usaha sebagai berikut:

pekerdjaan dan usalra dalam bidang lfrusan Pimpinan;pekerdjaan dan usaha dalam bidang Permusjawaratan;pekerdjaan dan usaha dalam bidang Tata-Usaha.

18, Pekerdj,aan dan usaha dalam bidang URUSAN PIMPINANmeliputi:a. Administrasi/Musjawarah Pimpinan MPRS, jang terdiri atas:

(i) Musjawarah-berkala dengan Mandataris;(ii) Musjawarah gabungan dengan Pimpinan DPR-GR dan

Pemerintah;(iii) Sidang BPP untuk menjelesaikan Rantj'angan TATA-

TERTIB dan pengolahan laporan Panitia MPRS Das-wati I.

b. Pekerdjaan dan tugas PROTOKOL urltuk Pembukaan SidangUmum dan Malam Kesenian, jang meliputi:(i) Undangan kepada para Anggota MPRS;(ii) Undangan kepada Paduka Ja,ng Mulia Presiden dan para

Pembesar baik Pemerintah Pusat maupun pembesar-pembesar Pemerintah Daerah atau C.D.;

baik para peng-(iii) Pemberian idjin kepada para penihubung Pemerintahan maupunWartawan.

Pekerdjaan dan tugas jang berhubungan dengan hubunganMasjarakat dan Security.

a,b.c.

'dr-

698

Page 699: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

t

\t

d. Eantjangan TATA-UPATJARA PEMBUKAAN sidangIJmum, jang meliputi:

(i) rentjana hiasan gedung MpRS;(ii) rentjana hiasan kota;(iii) rentjana mempersiapkan masjara}at;(iv) rentjana djalannja ppatjara dan segala perabot keperlu-

an upatjara pembukaan.

e. Rentjana MALAM KESEMAN dengan program pertundjuk-kan dan pengaturan tempatnja.

Pekerdjaan 4an ltgas administ_rasi/Musjawarah pimpinan di-pertangu_ng-dj awabkan kepada Kepala Kepaniteraan uinum danDinas Administrasi/Musjawarah pimpinari :

(1) Drs. Sumarna(2) Th. Meniek Kasturachmi (8.A.)(3) Siti F atimah (B.A.)

Pekerdjaan dan- logq protokol lerikut tjabang-tjabang diper-lanesuns$jawabkan kepada: Sekertaris Urusan eimpiian danpin as_ _H_ubu n g a n - P em e rin tahan / r.emb aran Negara/L.^N., Din asPers/Hub. Masjarakat, Dinas Protokol/upaijara dan DinasSecurity/Organisasi:

a. (1) Kol. Muljosudjono (Upatjara dan Secudty)(2) A.K.B. R. Anang Djajaprawira (idem)(3) Major Inf. S. Nitihardja (idem)(4) Drs.Pitojo (Undangan kepada para Anggota)(5) Drs.Sukidjan (idem)(6) Drs. Buchaer (idem)(7) Drs, Soegiarto Rs. (idem)(8) R. Roekomy (Undangan kepada para tamu dan Malam

Kesenian/Pen j ambutan )(9) Nj. Sumiati B.A. (idem)

(10) Edy Erham Sangadji (idem)(11) Abdur Harid

"ffifjJrlsrX?ffi):.p*d" para tarnu dan

b. Ul{*ggn untuk Sidang Umum bagi para Anggota MpRStelah diberikan dalann bentuk rnstruksi-Kerdji pimpinanMPRS No. !/LK/MPRS/1909 berikut KeputuJan preiidenNo. 39/1963, ja^ng disampaikan dengan peiantaraan p o sdan dengan perantaraan m o r s e ke Daerahdaerah. S-upajaUndangan ini iliulangi bebe,ra,pa kali la{gi dengan Radiogiai.

c. Illdangqn kepada P.J.M. Presiden dan para ta^rnu/pengun-djung l"Tlj"., ryp?j? sudah dikirim selambat-lambatn-ja [aAatanggal 6 lt{gi 19-63, hingga sesudah tanggal itu ha"nja-tiussalmenerima djawabannja dau memastikan tata-tempitnja--

19.

20.

)---.,-G--

699

Page 700: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'.q

d. susuna^n UPATJARA PEMBUKAAN supaja sudah selesailengkap pada.tangga]-6_ M9i 1963 l!u, lqingga sesudalr tanggal ,)tersebut hanja mendjalankan latihanJatihannja.

e. Program MALAM KESENTAN supaja sudah tersusun-feng\ap pada tanggal 6 Mei 1963, hingga sesudah tanggaltersebut tinggal mendjalankan latihan-latihan penjempurna-annja.

2L, organisasi dan tata-susunan Security harus sudah dipastikanpada tanggal6 Mei 1963 itu.

22. Pekerdjaan dan usaha dalam bidang URUSAN PERMUSJA-WARATAN meliputi:a. Dinas Persiapan/penjediaan bahan Musjawarah terdiri atas:(i) penjediaan 7 (tudjuh) djilid naskah ,,MPRS dalam masa

Sidang Umum I - Sidang Umum II" dalam 1000 (se-ribu) expl.

(ii) penjediaan Pidato Presiden ,,Tahun Kemenangan', dan,,Deklarasi Ekonomi" dan Keterangan pemerintah ten-tang Regrouping Kabinet-Kerdja dalam 1fi)0 (seribu)expI.

(iii) penjediaan ,,Mernorandum pimpinan MPRS" dalam y500 expl.

(iv) 618 buah sampul berisi: 1 map, blocknote, 1 buku tulis,1 pensil, 1 lentjana Anggota, tanda kendaraan danUndangan.

Tugas tersebut dipertanggung-djawabkan kepada:(1) AKB. R. Anang Djajaprawira (S.H.) -i(2) Yap Yan Keng (S.U.1(3) Drs. Sukidjan(4) Drs. Soegiarto(5) Siti Fatimah (B.A.)(6) Chianty Rita Dewi (Sm.H.)(7) Setiaatmadja(8) Hadari Djenawi Tahir (Sm.H.)b. Dinas P9NELTTTAN/STAF AHLr, jang meliputi pekerdja-

an penelitian bahan-bahan/Naskah MPRS dan pub[kasi.dalam bidang:

(i) Pembiajaan dan keuangan,(ii) Produksi dan Distribusi,(iii) Pemerintahan dan keamanan/peralatan,(iv) Kesedjahteraan.T\rgas tersebut dipertanggung-djawabkan kepada: ''

(1) Saleh Adiwinata (S.H.),(2) AKB. R. Anang Djajaprawira (S.H.),(3) Yap Yan Keng (S.H.),

700

Page 701: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

'

'tt

(4) Prof. Dr. Ir. R.M. Soemantri,(5) Gartina Dendadipura (S.H.),(6) Bushar Muhammad (S.H.) ,

c. Dinas Kepaniteraan Madjelis dan Komisi-komisiserta BPP, jang meliputi penjediaan Tea,m Kepanifuraan/Notulis dan Unit Stenograf serta Sound-system untuk Musja-wara^h Madjelis, Komisi dan BPP.

Tugas tersebut dipertanggung-djawabkan kepada :

(1) AKB. R. Anang Djajaprawira (S.H.),(2) Drs. Soekidjan,(3) Drs. Buchaer,(4) Yap Yan Keng (S.H.),(5) AMul Gani Ali,(6) S.Z.S. Pangeran (8.A.),(7) Nazaruddin Alie (8.A.),(8) Jajat Rumjati (B.A.1(9) Sutardjo (P.T.T.).

d. Dinas TIK RONEO, jang dipertanggungdjawabkan kepada:(1) Setiaatmadja,(2) Hadari Djenawi Tahir (Sm.H),(3) Sarwito (B.A.).

e. Dinas Distlibusi Naskalr, iang diperta"nggungdjawabkankepada :

(1) Drs. Soegiarto, Rs(2) Ida Tjarda Sahrip (Sm.H.),(3) Yap Yan Keng (S.tt.1,(4) Etih Tutisusanah (B.A.).

23. Pekerdjaan dan tugas dalam Bida^ng Umsa^n TATA USAHA meli-puti:

a". Dinas AKOMODASI/PERDJALANAN/PENGANGKUTAIY/KENDARAAN, jang terdiri atas:

(i) Dinas penjediaan AKOMODASI PENGINAPAN untukpara Anggota dan petugas MPRS, para tamu dqn parapenindjau/pengundjung, jang diperta^nggung-djawab-kan kepada: i(1) Drs. Buchaer,(2) Abdul Gani Ali,(3) R. Muharam (Sm.H),(4) Sarwito (8.A.),(5) SoeParjono,(6) Ecldy Supriatno.

70L

Page 702: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

(ii) Dinas PENJEDIAAII/PENGATURAN PERDJA-LANAN para Anggota dan petugas MPRS ke Bandungdan pula^ng, ja,ng dipertanggung-djawabkan kepada:(1) Drs. Pitojo(2) Drs. Buchaer(3) Abdul Gani Ali(4) Abdul Hakim (8.A.)(5) Soeparjono(6) Edy Soemard.i

(iii) Dinas penjediaan/pengaturan KENDARAAN- f,O-I(AL di Bandung dan Djakarta bagi para Anggota danpetugas MPRS serta pengundjung, jang dipertang-gung-djawabkan kepada :

(1) Abdul Gani Ali(2) AHut Hat<im (8.1,.1(3) Edy Soemardi(4) Suwirta

(iv) Dinas KESEHATAN/KESEDJAHTERAAN, jang di-' pertanggung-djawabkan kepada :

(1) Dr. Tb. Zuehardi(2) R. Soemadi (8.A.)(3) Nj. Latifah(4) Nj. Etty Mucharam

(v) Dinas KEPEGAWAIAN, jang. kan kepada:

(1) J.N. .Iohannes(2) Drs. Buchaer(3) Dns. Soekidjan(4) Bustamam Hamid (Bn 1

dipertanggung-dj awab-

b. Dinas KEUANGAN, jang dipertanggung-djawabkan kepada:(1) M. Moch. Kiswari(2) J.N. Johannes(3) Marutitomo(4) Aan Samanah (8.e,.1(5) Moh Suleman

c. Dinas PERLENGKAPAN, jang dipertanggung-djawabkankepada:

(1) Abdul Gani AIi(2) Sarwito (8.A.)(3) Tarmizi Jaeob(4) Jasin Abubakar(5) S. Rachmat

'Fa u-.' T

I

L#

ilfi

h{h

702

Page 703: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

--q-

+

f

d. Dinas PENJEDTAAN DAN PENGATURAN RUAr{GAI{-RUANGAN berikut alat-kelengkapannja, ja,ng dipertang-gung-djawabkan kepada :

(1) AHd Gani Ali(2) Atik Soerjatin(3) J.D.J. Patiwael(4) Jo Sek Wie

e. Dinas PHB/PTT, iang dipertanggungdjawabkan kepada :

r (1) Drs. Sugiarto Rs(2) Abdul Gani Ali(3) Atik Soerjatin(4) Edy Erham Sangadji.

Kepada para penanggung-djawab d.iatas diinstruksika^n untuk11ru3tur segala bentuk dan matjam perbarrtuan dari pihak luarY.PRS- i?-rq trrypr- personil, materil-perrengkapan seita djasa.djasa_baik lainnja dengan b_erpedoman padf lnstmt<si nmfinanMPRS. supaja senantiasa dihindarkan -aaanSa

doublurer ,irta*penjusun organisasi

. maupun dalam penuirdSukan pedjabat/penanggung-djawabn j a.

P"ttp mengatg bantuan dari panitia rnter-Departemental danPanitia Daerah di Bandung, srrpaja ditempuh kebidjahsanaanuntuk

-menja,lurka,n segala bentuk han matjarir bantuanitu menu-mt saluran-saluran Dinas sekertariat MpRS sendiri.

V. PENUTUP.Terhitun_g mulai_tangga,I L April lgGB, dinjatakan berlaku Kepu-tusan Ketua MPRS mengenai Pengaturan Tata-Kerdja chu3us,ge"B _ le!?F-ajasanja guna menjelenggarakan Sidang Umumke-II MPRS.

legalq Peraturan dan rnstruksi Pimpinan MpRs mengenaiTata-Organisasi dan Tata-Kerdja Sekertariat MPRS supajadipegang teguh dan didjalankan dengan setertib-tertibnja.

Kepada para penanggung-djawab Dinas masing-masing, diin-stnrksikan untuk mengatur tambahan tenaga dan alat keleng-kapan jang diperlukan dalam kerdjasama dengan Dinasdinasi*g berwewenang serta dalam kerdjasama dengan /bantuan paraPanitia.

Rentjana dari Progra^rn-kerdja tersebut diatas didjatankan ter-hitung mulai tanggql 1 April L963 dan kepada m-asing-masingpenanggung-djawab Dinas diinstruksikan untuk membuat p e r:p e rint ji ? n dari programnjamasing-masing dalam rangkaprogram-kerdja jang,telah ditetapkan ini.

l

25.

26.

27.

28.

29.e

.F

'l

703

Page 704: Risalah Sidang Umum I - Sidang Umum II Jilid kedua

-

I

Kep_ada setiap pedjabat/petugas MPRS, baik pegawai MPRS,sendini maupun pegawai-perbantuan semuaiJa, diinstnrksir,kan untuk melaksanak_an tugasnja dan selalu "stlnd by" terhi-tung mulai tanggal berlakunja Instruksi Kerdja ini.

Bandung, 8 April 1963.

Madjelis Permusjawardtan Rakjat SementaraRepublik Indonesia

Sekertaris llmum, .

MUNADJAT DANUSAPUTRO S.H.

DOI(UMENTASI SETJEN. MPR " RI

Dtterimr Deri , &)l*./th&?il. Terlml ,.-.l*r** , 1351,

r{o. rn{uk ,pl *olBU /st.MAJETIS IBRI'U$YAWARATAN RAI(YAT . RI

704