risalah sidang paripurna ke-6 masa sidang … sidang ii tahun sidang 2013-2014 ... acara : 1....

35
Nomor : DPD.220/SP/6/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat 2. Tanggal : 25 Oktober 2013 3. Waktu : 10.08 WIB - Selesai 4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Rapat : Ir. Sefty Ramsiaty, MM (Kepala Biro Persidangan II) 7. Acara : 1. Laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD RI 2. Pengesahan Keputusan DPD RI 3. Penyampaian hak bertanya Anggota DPD RI 4. Laporan kegiatan law center 5. Penutupan Masa Sidang ke-I Tahun Sidang 2013- 2014 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang II. JALANNYA RAPAT :

Upload: buithu

Post on 27-Apr-2018

241 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

Nomor : DPD.220/SP/6/2013

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-6

MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Jumat

2. Tanggal : 25 Oktober 2013

3. Waktu : 10.08 WIB - Selesai

4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V

5. Pimpinan Rapat :

Pimpinan DPD

1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua)

2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)

3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)

6. Sekretaris Rapat : Ir. Sefty Ramsiaty, MM (Kepala Biro Persidangan II)

7. Acara : 1. Laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat

kelengkapan DPD RI

2. Pengesahan Keputusan DPD RI

3. Penyampaian hak bertanya Anggota DPD RI

4. Laporan kegiatan law center

5. Penutupan Masa Sidang ke-I Tahun Sidang 2013-

2014

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA RAPAT :

Page 2: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

1

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Bapak Ibu sekalian, karena hari ini Jum'at waktunya agak terbatas sekian jam

itupun juga masih ada acara di luar yang menunggu kita, untuk menghemat waktu kita akan

memulai saja dulu supaya nanti untuk mengambil keputusannya sambil berjalan ini akan

kuorum sendiri karena berdasarkan catatan daftar hadir belum kourom tapi menurut saya

dengan izin para anggota kita mulai kemudian nanti untuk keputusan yang kita ambil nanti

sampaiakan kita sampaikan.

Baiklah Bapak Ibu sekalian, dengan mengucapakan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Selamat pagi.

Om swasti astu

Selamat pagi juga juga. Dan juga yang kami hormati para tamu-tamu yang hadir di

belakang dari daerah. Terima kasih. Untuk itu marilah kita memulai acara ini sebagaimana

yang diamanatkan oleh Undang-Undang kita menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kepada

seluruh hadirin kami persilahkan untuk berdiri.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.08 WIB

Page 3: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sidang Dewan Yang Mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna ini

mempunyai lima agenda pokok yaitu pertama laporan perkembangan pelaksanaan tugas

masing-masing alat kelengkapan DPD RI. Yang kedua, pengesahan Keputusan DPD RI.

Yang ketiga, penyampaian hak bertanya Anggota DPD RI. Yang ke empat, laporan kegiatan

Law Center. Yang ke lima, penutupan Masa Sidang Ke-I Tahun Sidang 2013 -2014.

Marilah kita memasuki agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat

kelengkapan dan pengesahan keputusan intinya namun sebelum itu perlu kami sampaikan

dalam Ruang Sidang Paripurna ini telah hadir para pejabat pemerintah daerah Kabupaten

Mandailing Natal dari Provinsi Sumatera Utara. Terima kasih. Serta panitia pemekaran untuk

menyaksikan pengambilan keputusan pandangan dan pendapat DPD RI terhadap aspirasi

masyarakat tentang pembentukan daerah otonom baru di provinsi tersebut. Hadir pula dalam

Sidang Paripurna ini perwakilan dari beberapa perguruan tinggi yang telah melakukan kerja

sama dengan DPD RI melalui Law Center. Tepuk tangan. Sebagaimana kita ketahui PPUU

dengan alat kelengkapannya Law Center telah mengadakan work shop selama 3 hari dengan

33 provinsi seluruh Indonesia yang nanti tentu akan dilaporkan bagaimana

perkembangannya. Selanjutnya urutan penyampaian laporan akan dimulai dari alat

kelengkapan yang materi laporannya yang tidak mengambil keputusan dimana waktu itu

kami persilahkan pertama ini agak kita ubah sedikit dari laporan perkembangan alat

kelengkapan yang tidak... Pertama Komite III. Kita hanya menghemat waktu jadi kita mulai

saja yang belum. Silakan Ibu. Komite III dulu ya Bapak dan Ibu.

PEMBICARA : PROF. DR. DRA. HJ. ISTIBSYAROH, SH., MA. (JAWA TIMUR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swasti astu

Yang terhormat Bapak Pimpinan DPD RI beserta Bapak Wakil Ketua, Bapak-Ibu

Anggota DPD RI yang saya hormati, khusus lagi Bapak Sesjen beserta jajarannya serta para

tamu yang berbahagia. Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Bapak-Ibu sekalian, selama Masa Sidang I Tahun 2013-2014 periode tanggal 1-24

Oktober Komite III telah melaksanakan serangkaian kegiatan berupa sidang pleno, sidang

timja dan menerima audensi dari koalisi reformasi pendidikan terkait dengan penyusunan

Rancangan Undang-Undang Perubahan No. 20 Tahun 2003.

Bapak-Ibu Pimpinan yang saya hormati, pada periode itu 1-24 Oktober timja di

Komite III mengadakan rapat. Yang pertama adalah Timja bidang agama, kesejahteraan

sosial dan kesehatan yang melaksanakan rapat pada 7 Oktober dan yang kedua adalah Timja

bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta kepariwisataan yang dilaksanakan pada

tanggal 8 Oktober. Kemudian yang ketiga Timja bidang ketenagakerjaan, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak dilakukan pada tanggal 9 Oktober. Untuk hasil-hasilnya

nanti bisa dilihat pada makalah yang disampaikan nanti, yang kami sampaikan kepada

Page 4: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

3

Pimpinan. Kemudian audiensi Komite III DPD RI tanggal 8 Oktober menerima kunjungan

dari Koalisi Reformasi Pendidikan atau KRB yang diterima oleh Timja bidang pendidikan,

pemuda dan olahraga serta kepariwisataan. Maksud dan tujuan kunjungan Koalisi Reformasi

Pendidikan untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan masukan terkait dengan

Rancangan Undang-Undang Perubahan No. 20 Tahun 2003 yaitu Sistem Pendidikan

Nasional.

Selanjutnya Bapak Ibu sekalian, Komite III mengadakan pengawasan. Ada 3 Undang-

undang yaitu yang pertama pengawasan atas melaksanakan Undang-Undang No. 13 Tahun

2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji. Berkenaan dengan pelaksanaan ibadah haji tahun

2013 di Arab Saudi untuk hasilnya banyak sekali diantaranya adalah memang

penyelenggaraan haji tahun ini agak lebih baik lagi tetapi meskipun demikian masih ada

beberapa yang harus di sempurnakan termasuk di Armina sekarang adalah bukan pakai

prasmanan tapi pakai box. Jadi sudah bagus sekali tetapi ada di antara kloter-kloter itu yang

makanannya belum masak benar jadi masih setengah matang. Ini pengawasan. Yang kedua

adalah pelaksanaan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

kesehatan, berkenaan kesehatan ibu dan anak. Jadi seberapa besar kematian ibu dan anak dan

bagaimana cara mengatasinya. Ini kami dari Komite III sudah mengadakan di provinsi-

provinsi pengawasan seperti itu. Yang ketiga adalah pengawasan atas pelaksana Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya menyangkut

implementasi kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013.

Pimpinan, Bapak Ibu Anggota DPD yang kami hormati serta Sidang Dewan yang

kami muliakan, akhirnya perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat Pimpinan beserta seluruh Anggota DPD RI dan semua pihak yang telah banyak

membantu terutama Sekretariat Jenderal DPD RI dan jajarannya serta media massa yang

telah banyak membantu meliput kegiatan-kegiatan Komite III. Semoga segala upaya yang

diberikan mendapat balasan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT. Aamiin.

Demikianlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III. Akhirnya

wabillahitaufik walhidayah waridho walinayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om santi santi om

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih Bu Istibsyaroh dari Komite III yang telah menyampaikan progress

reportnya. Dan dari meja sidang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal bahwa telah hadir 120

dari 132 sehingga telah berarti korum yang telah menandatangani sidang ini dengan itu

sidang ini telah memenuhi syarat buka, secara resmi maksud kami. Dengan mengucapkan

bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna ke-6 Dewan Perwakilan Daerah ini kami buka dan

dinyatakan terbuka untuk umum.

Dengan izin Anggota Sidang semua, saya ingin kembali lagi kepada jadwal yang

telah kita kita sepakati pada Panmus kemarin dengan telah memulai dulu dari Komite III

sehingga kita akan bisa memulai kembali untuk sesuai dengan urutan-urutan yang bisa kita

menyesuaikan ini dengan dengan lebih cepat lagi.

Selanjutnya urutan penyampaian laporan ini akan dimulai dari alat kelengkapan yang

materi laporannya akan mengambil keputusan supaya saudara-saudara kita dibelakang bisa

KETOK 1X

Page 5: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

4

tahu persis apa keputusannya. Pada kesempatan pertama kami persilakan kepada PPUU

untuk menyampaikan laporannya terlebih dulu karena materinya berkaitan dengan

harmonisasi usul inisiatif RUU dari DPD yang akan dilaporkan oleh Komite I. Untuk itu

kami persilakan kepada Pimpinan PPUU untuk menyampaikan laporan perkembangan

pelaksanaan tugasnya. Untuk itu kami persilakan.

PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (WAKIL KETUA PPUU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera Ibu Bapak sekalian.

Saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang saya hormati

Saudara-saudari Bapak Ibu Anggota DPD RI saya hormati dan juga saya banggakan, para

pejabat daerah Sumatera Utara yang hadir, para peserta workshop Law Center dari berbagai

perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Hadirin sekalian, pada pagi hari ini atas nama Anggota dan Pimpinan Panitia

Perancang Undang-Undang saya akan melaporkan menyampaikan pelaksanaan tugas Panitia

Perancang Undang-Undang Masa Sidang I Tahun Sidang 2013 -2014. Sesuai dengan surat

Pimpinan Komite I No. DN/11036/DPD/2013 Perihal permintaan harmonisasi pembulatan

dan pemantapan RUU tentang pengelolaan daerah perbatasan sebagaimana ketentuan Pasal

142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan selaras

dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Undang-

Undang terkait. Berkaitan dengan hal tersebut beberapa hal yang kami lakukan terkait

dengan harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsep RUU tentang pengelolaan daerah

perbatasan adalah kompleksitas permasalahan yang hendak dicari solusi permasalahannya

melalui Rancangan Undang-Undang. Dalam konteks harmonisasi peraturan perundang-

undangan kami juga perlu berhati-hati karena paling tidak ada 5 Undang-Undang yang

mengatur pengelolaan perbatasan.

Bapak Ibu sekalian, kelima Undang-Undang yang memiliki keterkaitan erat dengan

pengelolaan perbatasan yaitu Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah, Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional 2005-2025, yang ketiga

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, Undang-Undang No. 27 Tahun

2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan Undang-Undang No. 43

Tahun 2008 tentang wilayah negara.

Hadirin yang kami hormati, RUU tentang pengelolaan daerah perbatasan telah kami

harmonisasikan sesuai dengan prinsip peraturan perundang-undangan sebagaimana amanat

Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan

sehingga dapat diputuskan menjadi Rancangan Undang-Undang dari DPD pada Sidang

Paripurna hari ini.

Demikianlah laporan kegiatan terkait dengan harmonisasi pembulatan dan

pemantapan konsepsi RUU tentang pengelolaan daerah perbatasan dari Komite I yang dapat

kami sampaikan pada kesempatan ini. Atas nama Pimpinan dan Anggota Panitia Perancang

Undang-Undang kami menyampaikan terima kasih.

Saya akhiri. Billahi taufiq wal hidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera

Selamat pagi untuk kita semua.

Om santi santi om

Page 6: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

5

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Kami ucapkan kepada Pak Anang Prihantono.

Baiklah Bapak Ibu sekalian, selanjutnya kami persilakan kepada Pimpinan Komite I

untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Untuk itu kami

persilakan.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM (KETUA KOMITE I)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swasti astu

Yang sama-sama kita hormati, Saudara Ketua dan Wakil Ketua DPD RI. Yang saya

hormati para Anggota Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang saya

hormati Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Kemudian yang saya hormati peserta

workshop perguruan tinggi seluruh Indonesia. Hadirin sekalian yang saya muliakan. Izinkan

kami atas nama Anggota dan Pimpinan Komite I DPD RI menyampaikan laporan

perkembangan tugas Komite I dalam Sidang Paripurna hari ini.

Pertama, RUU inisiatif DPD RI yang menjadi bidang tugas Komite I tadi dengan baik

Pimpinan PPUU sudah menyampaikan bahwa rancangan tentang Undang-Undang

Pengelolaan Daerah Perbatasan sudah selesai kami laksanakan kegiatan harmonisasi

pemantapan dan pembulatan. Ingin kami sampaikan sedikit bahwa Rancangan Undang-

Undang Pengelolaan Daerah Perbatasan ini memiliki dimensi pembangunan daerah

perbatasan untuk jangka panjang yang difokuskan sekarang pada 9 agenda prioritas.

Pertama, peningkatan aksesibilitas masyarakat perbatasan. Yang kedua,

pengembangan sarana dan prasarana. Ketiga, pengembangan sumber daya manusia.

Keempat, pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat. Kelima, pengembangan

ekonomi lokal. Keenam, pemantapan keamanan di daerah perbatasan. Ketujuh, pemeliharaan

fisik dan non fisik dan demarkasi daerah perbatasan. Delapan, pembangunan yang

berkelanjutan berbasis lingkungan. Sembilan, pemantapan dan pengembangan budaya

masyarakat perbatasan. Bapak-bapak dan Ibu sekalian, isi lebih lengkap persilakan Saudara-

saudara sekalian bisa membaca dalam lampiran laporan yang sudah disampaikan pada kita

semua. Untuk itu pada Masa Sidang Paripurna hari ini kami meminta kepada Pimpinan dan

kita semua agar Rancangan Undang-Undang ini disahkan.

Kemudian yang kedua, Rancangan Undang-Undang tentang otonomi khusus Bali

pada Masa Sidang Komite I juga telah menyepakati untuk melakukan penyusunan

Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Bali sebagai respon atas hasil kajian otonomi

khusus dan otonomi asimetris yang telah dilakukan Komite I pada awal tahun 2013. Pada

tanggal 8 Oktober 2013 yang lalu telah disepakati 4 tahapan besar yang akan dilakukan oleh

Komite I. Pertama, pendalaman substansi otonomi khusus dengan mengundang narasumber

pada tingkat nasional dan lokal atau daerah. Kedua, melakukan wawancara mendalam

dengan beberapa stakeholder di daerah dan yang ketiga seminar atau uji shahih RUU

otonomi khusus Bali yang ditargetkan dapat diselesaikan pada Masa Sidang II yang akan

datang. Keempat, akan dilakukan finalisasi Rancangan Undang-Undang otonomi khusus Bali

yang ditargetkan pada Masa Sidang ke-II itu sudah bisa dirampungkan. Terkait dengan

progress pelaksanaan tugas tersebut Komite I mengharapkan penyelesaian Rancangan

Page 7: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

6

Undang-Undang otonomi khusus Bali ini di Masa Sidang 2013- 2014 sebelum berakhir tahun

2013.

Kemudian yang ketiga, Rancangan tentang Undang-Undang pengadilan keagrarian

sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Komite I telah menyepakati untuk melakukan

penyusunan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Keagrarian pada tahun 2013. Namun

perlu dipahami bahwa ruang lingkup Rancangan Undang-Undang ini sangat luas dan

memiliki banyak dimensi. Oleh karena itu Komite I merasa masih terdapat beberapa hal yang

perlu disempurnakan dalam penyusunan naskah akademik Rancangan Undang-Undang ini

antara lain terkait dengan kedudukan pengadilan keagrarian dan sistem pengadilan di

Indonesia apakah menjadi bagian dari pengadilan umum atau menjadi bagian dari pendirian

ad hoc. Dua, terkait dengan pengisian jabatan hakim apakah diisi oleh hakim karir atau

hakim karena termasuk mekanisme rekrutmen hakimnya. Yang ketiga, pengaturan tentang

hukum acara termasuk sistem pembuktian dalam sistem pengadilan agraria yang memerlukan

pengaturan khusus diluar hukum acara pidana maupun hukum acara perdata. Yang keempat,

upaya untuk mengakomodasi penyelesaian sengketa diluar pengadilan non litigasi arbitrase

dalam penyelesaian sengketa agraria. Lima, upaya yang untuk membentuk komisi agraria

sebagai lembaga penyelesaian kasus-kasus agraria yang terjadi sebelumnya. Bentuknya

pengadilan agraria. Bapak dan Ibu sekalian. Laporan lebih lengkap dipersilakan untuk bisa

dibaca dalam lampiran kami.Rancangan Undang-Undang ini akan diluncurkan pada tahun

2014. Progress berikutnya akan diselesaikan pada tahap masa sidang yang kedua.

Selanjutnya, pandangan DPR RI terhadap Rancangan Undang-Undang pengakuan,

DPD RI terhadap pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat. Komite I DPD RI

merekomendasikan bahwa Rancangan Undang-Undang perlindungan hak masyarakat hukum

adat diubah menjadi RUU tentang Masyarakat Adat sehingga sasaran dari RUU ini bukan

saja masyarakat hukum adat tetapi juga masyarakat adat secara keseluruhannya.

Bapak dan Ibu hadirin sekalian, sebagaimana kami sampaikan lebih lengkapnya kami

sudah memberikan laporan tertulis kepada Bapak Ibu semu. Untuk itu pada Sidang

Paripurna ini kami berharap pandangan ini untuk dapat disahkan.

Kemudian pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 26 Tahun

2007 tentang penataan ruang. Penataan ruang adalah satu kebijakan pembangunan nasional

yang menjadikan ruang sebagai material pembangunan untuk semua program atau kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Berangkat dari permasalahan tersebut

Komite I menginisiasi untuk melakukan kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-

Undang Penataan Ruang, secara khusus kegiatan ini juga bertujuan agar fungsi fasilitasi

yang diberikan oleh DPD RI dapat memberikan masukan untuk usaha perbaikan atas bentuk-

bentuk pelaksanaan kegiatan penataan ruang yang telah dilaksanakan hampir 6 tahun

penyelengaraan 2007 sampai 2013 sehingga setiap bentuk masalah dan kendala yang

dihadapi dapat menemukan solusi atau jalan keluar demi percepatan penyusunan dan

penetapan perda atau aspek-aspek penataan dan pengendalian tata ruang lainnya. Laporan

lebih lengkap kami sudah sampaikan kepada Bapak-bapak dan Ibu sekalian. Untuk itu kami

berharap pada masa sidang ini juga dapat disahkan.

Terakhir, usulan pembentukan daerah otonimi baru. Komite I Sidang Paripurna hari

ini juga menyampaikan laporan bahwa tanggal 16-17 Oktober yang lalu melalui Tim Kerja

Pemekaran Daerah telah melaksanakan kunjungan kerja dalam rangkaian peninjauan fisik

kewilayahan terhadap calon ibukota Daerah Otonomi Baru Kabupaten Pantai Barat

Mandailing sebagai pemekaran dari Kabupaten Mandailing Natal , Provinsi Sumatera Utara,

hampir Sumatera Barat. Karena masuknya kemarin dari Sumatera Barat. Tidak bayar visa,

gratis lagi.

Page 8: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

7

Bapak-bapak dan Ibu sekalian, pada Pimpinan kami berharap calon daerah otonomi

baru ini dapat disahkan dalam Sidang Paripurna hari ini.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita

semua. Banyak maaf.

Wabillahi taufiq wal hidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi .

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om santi santi om

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kami ucapkan kepada Ketua Komite I Saudara Alirman Sori yang

telah menyampaikan laporan kepada Rapat Paripurna yang mana kepada kita dimintakan

untuk mendapatkan persetujuannya. Untuk itu kami akan bacakan ada empat persetujuan

yang ingin dimintakan kepada kita. Pertama, apakah Rapat Paripurna ini dapat menyetujui

sebuah RUU Inisiatif Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tentang pengelolaan

daerah perbatasan? Baik.

Terima kasih.

Yang kedua, para Anggota yang Mulia, kepada Sidang Paripurna ini dimintakan juga

persetujuannya apakah kita dapat menyetujui sebuah pandangan Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia terhadap sebuah Rancangan Undang-Undang tentang pengakuan dan

perlindungan hak masyarakat hukum adat?

Terima kasih.

Yang ketiga, apakah kita dapat menyetujui adanya sebuah pengawasan produk

pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan

ruang?

Dan yang terakhir, apakah Sidang Paripurna ini dapat menyetujui pandangan dan

pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap aspirasi masyarakat dan

daerah tentang pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing sebagai pemekaran dari

Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara?

Baik Bapak Ibu sekalian, kita telah memutuskan dan juga kepada saudara-saudara

kami yang hadir yang mewakili rakyat, anda telah lihat telah disaksikan secara konstitusional

sebuah keputusan untuk itu kita akan lanjutkan proses berikutnya kepada lembaga yang DPR

untuk bisa kita lanjuti.

Baik Bapak Ibu sekalian, selanjutnya karena di Komite II ini belum siap minta

kompensasi.

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 9: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

8

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Interupsi Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sudah ada? Komite II sudah siap?

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Interupsi Pak Ketua. Sofwat Hadi. Kemungkinan rombongan dari daerah sudah

selesai barangkali diberi kesempatan untuk pamit berjabat tangan dengan mereka,

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Jadi kita lanjut saja waktunya terbatas. Bagi rekan-rekan yang mau

menyaksikan sidang berlangsung silakan tapi kalau masih menikmati hari kemenangannya

ini tapi kalau mau ke luar untuk minum silakan lewat belakang biar kami juga waktunya

sangat terbatas. Baik silakan Pak Kadek.

Baik, iya kalau kami senang sekali kalau masih pada di sini tapi kalaupun juga

meninggalkan tempat kami juga persilakan dengan hormat.

PEMBICARA : Hj. HAIRIAH, SH., MH. (KALBAR)

Tidak Pimpinan karena kita dengarkan apa yang akan disampaikan dari universitas

hasil rekomendasi-rekomendasi dari kegiatan workshop Law Center.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Oke, nanti ditunggu ya, Tidak apa-apa biar mengikuti juga bagaimana mekanisme.

Baik, terima kasih atas kesabarannya. Ini ada Bu Iin. Siapa yang mewakili? Silakan Pak

Kadek.

PEMBICARA : I KADEK ARIMBAWA (BALI)

Selamat pagi.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua

Om swasti astu

Yang kami hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

Pimpinan alat kelengkapan DPD RI dan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia, Sekretariat Jenderal, rekan media dan hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama, saya selaku pribadi mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan

Kuningan kepada teman-teman yang beragama Hindu karena makna dari hari raya ini

adalah hari raya kemenangan Dharma melawan Adharma. Mudah-mudahan negara kita

terbebas dari pemimpin-pemimpin yang selama ini kita lihat di media yang selalu memakan

uang rakyat.

Pertama kami dari Komite II akan melaporkan beberapa yang harus mendapatkan

persetujuan dari Sidang Paripurna ini yang telah memberi berbagai kenikmatan terutama

Page 10: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

9

nikmat iman sehingga dalam kesempatan ini kita dapat bertatap muka serta bersilaturahim

dalam acara Sidang Paripurna DPD RI ke-6 ini dalam keadaan sehat dan berbahagia.

Pada kesempatan ini izinkahlah saya mewakili Komite II untuk dapat menyampaikan

secara singkat mengenai poin-poin penting dari laporan perkembangan pelaksanaan tugas

Komite II pada penutupan masa sidang pertama ini.

Perlu kami sampaikan bahwa pada masa sidang pertama ini Komite II telah selesai

menyusun dua RUU usul inisiatif yaitu RUU tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7

Tahun 2004 tentang sumber daya air dan RUU tentang perkebunan dimana kedua RUU

tersebut telah disahkan dalam Sidang Paripurna ke-5 pada tanggal 1 Oktober 2013 yang

lalu.

Pimpinan DPD RI, Pimpinan alat kelengkapan yang kami hormati, dalam kesempatan

yang berbahagia ini Komite II akan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas

komite khususnya pada penyusunan pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU

bidang sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya. Perlu kami informasikan

bahwa pada masa sidang pertama ini Komite II telah menerima lima RUU yaitu RUU

tentang perindustrian. Yang kedua, RUU tentang panas bumi. Yang ketiga, RUU tentang

peternakan dan kesehatan hewan. Yang keempat, RUU tentang perubahan atas Undang-

Undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan

kelima, RUU tentang standarisasi dan penilaian kesesuaian. Akan tetapi melihat

keterbatasan waktu sidang pada masa sidang pertama ini maka Komite II baru menyelesaikan

pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang perindustrian sedangkan untuk

keempat RUU lainnya akan kami bahas secara komprehensif pada masa sidang berikutnya,

Bapak Ibu yang kami hormati, Anggota DPD RI yang hadir pada pagi hari ini ,

tentunya diatas meja Bapak, dihadapan Bapak dan Ibu sudah ada laporan dari Komite II

tentang pertanggungjawaban RUU yang akan disahkan pada pagi hari ini. Selain menyusun

pandangan dan pendapat DPD RI tentang RUU tentang perindustrian, Komite II juga telah

melakukan kunjungan ke 4 provinsi dalam rangka advokasi penyelesaian sengketa lahan dan

penanganan bencana di daerah. Adapun 4 provinsi tersebut adalah Provinsi Kepulauan Riau,

Provinsi Riau, Provinsi Bali dan yang ke empat Provinsi Maluku. Adapun laporan secara

lengkap telah kami sampaikan dalam laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II.

Untuk itu kami harapkan dukungan daripada teman-teman Bapak dan Ibu Anggota DPD RI

yang hadir pada pagi hari ini.

Demikanlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II pada Paripurna ke-6

penutupan Masa Sidang Pertama Tahun Sidang 2013-2014 yang dapat kami sampaikan . Dan

pada kesempatan yang berbahagia ini sekali lagi kami mohon agar Sidang Paripurna ini

dapat mengesahkan pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang perindustrian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua .

Om santi santi om

PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M, M.Pd. (KEPULAUAN RIAU)

Interupsi Pimpinan. Boleh? B-38. Biar diserahkan dulu.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pimpinan interupsi. B-80. Kalimantan Barat.

Page 11: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

10

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar. Silakan Pak Zulbahri.

PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M, M.Pd. (KEPULAUAN RIAU)

Zulbahri. B-38.

Pimpinan yang kami hormati dan Sidang Paripurna, ada yang diluar kebiasaan saya

kira dalam Paripurna ini karena lebih kurang 4 tahun kita berada, kami berada di DPD belum

ada, belum pernah ada selain dari Pimpinan yang menyampaikan laporan di Paripurna. Nah

ternyata dialami hari ini juga minta diputuskan di Paripurna. Pertanyaannya apakah ini

dimungkinkan dalam tata tertib ataupun ada aturan baru yang di kita setujui? Setahu kami

Pimpinan Komite II bukan yang melaporkan karena tadi adalah Pimpinan PURT. Saya kaget

tadi kelihatannya PURT yang melaporkan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, nanti saya jelaskan. Saya paham ,maksudnya. Silakan Bu Erma.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Terima kasih Pimpinan.

Saya sama seperti Pak Zulbahri. Saya agak terganggu dengan ketidakbiasaan ini yang

terjadi karena ini Sidang Paripurna, ini dengan segala hormat saya minta ini kita luruskan

kemudian saya minta salah satu alat kelengkapan yang sangat penting buat kita sekarang ini

soal etika saja Pak Ketua. Saya minta BK untuk menindaklanjuti ini. Kemana tiga pimpinan

komite yang memang sudah dipilih oleh anggota yang bersangkutan untuk memikul

tanggung jawab bertiga ini. Saya minta ini sebagai Anggota DPD RI dari Kalimantan Barat

saya meminta ini BK menindaklanjuti ini karena ini tidak benar ini cara seperti ini.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Sofwat.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Terima kasih Ketua.

Menurut hemat kami di sini bukan rapat komite. Jadi siapapun apabila dapat mandat

dari komite sebetulnya silakan saja daripada nanti komitenya tidak memberikan laporan.

Saya perhatikan di DPRpun tidak mesti pimpinan fraksi yang memberikan laporan atau

pimpinan komisi. Jadi di dalam tatibpun dalam Undang-Undang tidak diatur itu hanya

kebiasaan saja. Saya kira tidak mestilah pimpinan komite. Saya kira untuk naik di panggung

itu walaupun bukan pimpinan juga kalau kesepakatan komitenya dipersilakan.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saya rasa cukup sudah paham kami. Silakan Pak Laode.

Page 12: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

11

PEMBICARA : MARIA GORETI, S.Sos., M.Si. (KALBAR)

Belum-belum.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ada Ibu?

PEMBICARA : MARIA GORETI, S.Sos., M.Si. (KALBAR)

Ada dua hal Ketua. Izin saya Maria Goreti. B-77.

Saya masih belum berdamai. Tadi dengan usulan Pak Sofwat yang pertama. Mohon

maaf begitu dibacakan keputusan dari Komite I tadi terus Pak Sofwat mengusulkan dan Pak

Ketua langsung menyetujui begitu, padahal sifat dari Paripurna kita ini adalah terbuka Pak

Ketua. Bagi saya agak mengganggu karena mereka jauh-jauh datang lalu hanya beberapa

menit saja melihat proses kita begitu. Menurut saya ini juga kehumasan kita yang pantas kita

buka hari ini, begitu. Jadi kalau langsung Pak Ketua menyetujui usul Pak Sofwat itu menurut

saya kurang elok juga, begitu.

Kemudian yang kedua tadi Pak Sofwat barusan mereduksi, Pak Ketua. Ungkapan

beliau itu mengurangng-ngurangi atau mereduksi kewenangan kita. Saya setuju dengan Bu

Erma karena tadi apa gunanya memilih tiga pimpinan itu? Mereka ketika mencalonkan diri

jadi pimpinan harus sudah tahu konsekuensinya. Menurut saya paripurna ini juga patut men-

dis para pimpinan yang yang begitu sikapnya, begitu. Jadi jangan mereduksi Pak Ketua. Saya

menghormati lembaga ini dan mari kita sama-sama menghormatinya.

Terima kasih.

PEMBICARA : CAROLINA NUBATONIS KONDO (NTT)

B-75, NTT.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu

Bapak Pimpinan dan Wakil Pimpinan yang saya hormati, rekan-rekan Anggota DPD

RI yang saya hormati, hadirin yang saya muliakan. Kesempatan ini saya ingin

menyampaikan mungkin dalam hal ini mungkin ada kekeliruan sebentar tapi saya mohon Pak

Ketua untuk menjelaskan kepada kami, memang tidak di, saya belum tahu persis apakah di

dalam tatib kita ini apabila ketiga pimpinan kita berhalangan apa bisa diwakili. Yang kedua

adalah hemat saya dan perasaan saya ketiga pimpinan kita ini mengalami sakit berat dan

mereka dalam keadaan kondisi tidak memungkinkan sehingga mereka tidak hadir disini. Jadi

saya mohon maaf memang ini saya seperti sepertinya lelucon tapi memang ada halangan

yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu atas nama Komite II saya B-75 Carolina mohon

maaf atas kejadian ini dan mudah-mudahan di kesempatan yang akan datang ada hal-hal

yang kita mengambil suatu kebijakan yang masuk di dalam tatib.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saya rasa cukup ya.

Page 13: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

12

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pak Ketua sedikit saja.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya silahkan Bu Erma.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Saya kira kalau memang penjelasan dari Komite II dari Ibu Carolina itu tiga pimpinan

Komite II itu sakit berat sehingga kita tidak bisa melihat ketiganya hadir di sini yang perlu

diklarifikasi juga adalah apakah teman-teman Komite II sudah memutuskan di dalam Rapat

Pleno menunjuk salah satu anggota untuk menyampaikan ke depan sidang ini. Karena Pak

Ketua saya ingatkan kembali ini Pimpinan Komite II Saudara bukan pimpinan, teman yang

menyampaikan tadi Saudara Kadek atas nama Pimpinan Komite II meminta kita untuk

memutuskan sesuatu di situ, pengesahan kalau saya tidak salah Pak. Saya minta ini dicek

oleh teman-teman oleh Bapak Ibu Anggota Senator khususnya Badan Kehormatan supaya

kejadian-kejadian ini tidak kita diulangi lagi di periode berikut berikutnya.

Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I)

Pimpinan, B-12.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Pimpinan, Riau, 14.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar dulu sebentar. Mana B-12? Ya Pak Alirman dulu. Saya sudah tahu. Coba

duduk ditempatnya masing-masing ya yang sudah ditentukan jadi supaya saya tahu ini. Ini

Pak. Coba tolong mohon ya. Silakan Pak Alirman.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I)

Terima kasih Pimpinan.

Kita harus menghormati kerja dari Komite II itu, tapi saya menyarankan karena ini

kan memang kebiasaan yang tidak pernah terjadi dalam sebuah sipur. Nah untuk itu untuk

menghormati kerja-kerja dari Komite II ini saya minta karena ada persetujuan yang diminta

ke Paripurna kita pending saja dulu tetap kita lanjutkan yang lain. Setelah ada penjelasan

yang bisa dipertanggungjawabkan secara aturan terutama tatib kita nanti kita sahkan, tidak

ada masalah. Itu yang paling penting menurut saya daripada kita berdebat lebih jauh lagi.

Terima kasih

Page 14: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

13

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik sudah cukup ya sekarang saya serahkan Komite II ini Bu Iin untuk menjelaskan.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Baik.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swasti astu

Pimpinan yang kami hormati dan Bapak Ibu Anggota DPD RI di ruang yang mulia

ini, Ruang Paripurna. Pertama kami menyampaikan secara pribadi. Saya tidak akan

mengatakan ini dari Komite II permohonan maaf. Yang kedua adalah memang sepatutnya

saat sebelum dibacakan oleh yang terhormat rekan kami Pak Kadek tadi dapat disampaikan

dalam bentuk sebuah pernyataan kondisi Komite II khususnya kondisi dari pimpinan untuk

kehadirannya namun itu tidak di disampaikan. Dan yang berikutnya kami ini sepenuhnya

menyerahkan kepada seluruh kita di ruangan ini memberikan catatan yang ke depan kami

pribadipun tidak menginginkan ini terjadi lagi. Demikian.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan Pak Laode ingin menyampaikan. Silakan.

PEMBICARA : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om swasti astu

Saya kira kita perlu memberi apresiasi pada rekan-rekan kita yang berikan catatan

terhadap peristiwa pada pagi hari ini tapi lebih dari itu sebetulnya kita perlu mencoba melihat

dasar-dasarnya dulu tidak hanya sekedar kebiasaan, ini kan yang kita persoalankan sekarang

adalah kebiasaan yang selama ini barangkali dianggap intervensi di dalam aturan baik dalam

Undang-Undang maupun Tatib diarahkan secara tegas siapa yang menyampaikan laporan itu

dalam Sidang Paripurna. Coba periksa cuma kebiasaan selama ini memang bahwa kita yang

menyampaikan adalah dan laporan seperti ini adalah pimpinan alat kelengkapan. Padahal

mereka sudah melahirkan produk yang akan diputuskan. Kalau, tadi saya konfirmasi sama

sekretariat sebetulnya ini sudah diberi mandat atau tidak? Sudah didelegasikan oleh

Pimpinan Komite II. Nah kalau sudah didelegasikan oleh Pimpinan Komite II maka Pak

Kadek yang membacakan tidak melakukan kesalahan apa-apa baik secara administrasi

maupun secara substansi karena dia menyampaikan adalah lembaganya, alat kelengkapannya

menyampaikan laporan melalui pada hari ini adalah Kadek, Saudara kita Kadek, rekan kita

disampaikan kepada kita semua untuk diputuskan dan itu putusannya itu sudah

ditandatangani oleh 3 pimpinan yang ada di Komite II lalu kita persoalkan kita persoalkan

kebiasaan yang berubah substansinya, kita sedikit abaikan ini saya kira tidak terlalu menarik

untuk ditonton oleh publik maka mari kita coba melihat peristiwa ini sebagai peristiwa yang

sebetulnya hanya secara moral menegur ketiga Pimpinan untuk hadir tetapi secara substansi

dan aturan tidak bertentangan sama sekali. Kita menerima substansinya saya kira bahwa

Page 15: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

14

peristiwa ini terjadi peristiwa yang sebetulnya di luar kebiasaan tetapi tidak melakukan

pelanggaran apa-apa. Saya kira itu saja, dan saya kira kita-kita ini tidak perlulah terlalu jauh

mempersoalkan hal-hal yang teknis seperti itu karena yang kita persoalkan banyak hal yang

lebih besar di luar sana yang terkait dengan tugas kita.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan yang belum saja dulu ya. Pak Gafar, silakan.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM. (RIAU)

Terima kasih.

Yang terhormat Bapak dan Ibu yang saya muliakan. Ada satu catatan saya yang

disampaikan oleh Pimpinan tadi, secara formal mekanisme setelah disahkan baru

ditandatangani, tetapi kenapa Pimpinan menandatangani sesuatu yang belum disahkan. Ini

juga harus apakah ini konvensi, tapi menurut pengamatan kami berpengalaman dalam

sidang-sidang paripurna setelah disahkan baru di tandatangani. Kenapa Pimpinan

mengatakan tadi sudah ditandatangani padahal dipermasalahkan persetujuan Paripurna. Itu

catatan kami Pak Ketua. Terima kasih.

PEMBICARA : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Yang saya maksudkan tadi Pak mohon dipahami bukan kami bertiga yang

tandatangani tapi Pimpinan Komite II. Jadi tolong dipahami kata demi kata. Bukan kami

bertiga di sini yang tandatangani, sebagai hasil keputusan pleno ini tetapi Pimpinan Komite

III telah menandatangani itu, Komite II telah menandatangani itu. Saya kira itu saja saya kira.

Saya mohon kalau kita berpanjang-panjang ini tidak selesai sampai jam 12.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Pak Alirman Sori cukup ya?

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pak Ketua sedikit saja.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya silahkan Bu Erma.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pak Ketua, saya kira saya perlu menanggapi apa yang disampaikan oleh Pak Wakil

Ketua. Kami menyampaikan ini bukan persoalkan persoalan ini teknis tetapi menurut kami

ini adalah cara kita berlembaga, cara kita menjadi senator katanya nanti, cara menjadi

Senator Anggota DPD, itu satu.

Page 16: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

15

Yang kedua, karena itu saya meminta teman-teman di Badan Kehormatan untuk

menindaklanjuti ini untuk bisa menyempurnakan ini pada periode Tatib berikutnya kalau itu

tidak masuk. Itu saja. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, silahkan pak pendek saja tolong.

PEMBICARA : Drs. HARDI SELAMAT HOOD (KEPULAUAN RIAU)

B-40

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya cepat saja. Sesuatu kebiasaan yang baik adalah pantas untuk dipertahankan.

Oleh karena itu kebiasaan yang baik adalah pimpinan yang menyampaikan laporan tersebut.

Yang kedua, menurut hemat kami bila pandangan dan pendapat terhadap RUU Perindustrian

ini tidak mendesak sebaiknya memang tidak diputuskan sekarang sehingga pada Sidang

Paripurna nanti dapat disampaikan oleh Pimpinan Komite II langsung.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Alirman.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I)

Terima kasih untuk yang kedua kalinya.

Saya memahami apa yang disampaikan oleh Pak La Ode tadi, sangat saya pahami dan

sangat saya hormati, tapi saya meminjam apa yang sampaikan oleh rekan saya Senator dari

Kepri. Jangan kebiasaan yang sudah baik itu lalu dirobohkan dengan cara-cara yang tidak

baik. Menurut saya cara-cara yang tidak baik. Kalau memang Pimpinan Komite mestinya

harus ada pemberitahuan kemana dia pergi, tidak ada masalah sebenarnya. Secara substansi

kita tidak menolak sama sekali karena ini bukan kerja Komite II saja, kerja 132 Anggota

DPD RI yang kebetulan secara teknis diserahkan tanggung jawab itu kepada Komite II. Nah

untuk itu menurut saya jangan diperdebatkan ini, itu saya maksud tadi. Kalau memang belum

clear kita pending kita masukkan yang lain sampai ada Intsiawati Ayus tadi mengatakan dia

masih berpendapat sebagai anggota pribadi, belum bisa mewakili ruangnya seperti alat

kelengkapan Komite II. Ini kan juga persoalan kalau kita perdebatkan. Nah untuk itu menurut

saya yang baik jangan sampai tidak teruskan, itu saja sebenarnya. Substansi tak satu pun kita

bisa menolak karena teman-teman kita sudah bekerja sesuai protab yang sudah ada.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, kalau begitu boleh saya ngambil kesimpulan ya, saya sudah paham.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Pak Ketua, sedikit saja.

Page 17: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

16

Asbabul nujul-nya, sejarahnya kenapa, suatu saat memang ada pimpinan tidak hadir,

ini waktu zamannya Ginandjar. Kemudian biasanya juga bebas ada pimpinan hadir terus

anggota ya istilahnya di anggota komite itu barangkali ada yang ingin naik di panggung-lah.

Ini kan kesempatan teman-teman yang tidak pernah jadi pimpinan naik ke panggung.

Kemudian suatu saat muncul naik dan Pak Ginandjar minta ya untuk lain kali kalau bisa

pimpinan yang kemudian memang yang penting itu adalah salah atau benar. Itu menurut tatib

menurut Undang-Undang tidak diatur. Jadi masalah baik itu kan relative, yang penting salah

atau tidak ini. Saya pikir tidak salah begitu. Mana dasar hukumnya. Kalau bicara salah ada

dasarnya. Saya kira itu. Saya kira bisa dilanjutkan minta ambil keputusan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Bahar. Terakhir ya.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Terima kasih Pimpinan,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om swasti astu

Dengan tidak mengurangi rasa hormat pendapat Saudara-saudara saya yang pro mau

pun kontra bagaimana kalau kita pending kita melangkah ke acara selanjutnya.

Terima kasih Pimpinan.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Sepakat

PEMBICARA : WASIS SISWOYO, SH. (JAWA TIMUR)

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Ketua

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar-sebentar sabar ya.

PEMBICARA : WASIS SISWOYO, SH. (JAWA TIMUR)

Salam sejahtera dan Om swasti astu

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Saya catat kok ya.

Page 18: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

17

PEMBICARA : WASIS SISWOYO, SH. (JAWA TIMUR)

Pimpinan dan Anggota yang saya hormati, untuk menghargai kinerja dari Komite II

dan itu tidak melanggar Undang-undang tidak melanggar tatib harapan kami kalau memang

di pending jujur kami keberatan karena ini kinerja yang sudah dilakukan sekian lama untuk

itu. Apabila ini di pending lebih baik ditawarkan kepada anggota siapa yang setuju di

pending dan siapa yang setuju itu tidak di pending.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, jadi begini teman-teman silakan tolong sempurnakan ya. Tolong Pak Paulus ya

pendek saja.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Ketua, menurut hemat saya dalam sebuah persidangan itu asas formal dengan laporan

tadi tidak dilanggar. Karena apa? Karena pelapor ini kan bisa ditunjuk bicara tetapi

seyogyanya dalam hal komite itu minta keputusan seyogyanya ya pimpinan komite. Kalau

pimpinan komite tidak bisa hadir tiga-tiganya beri penjelasan dulu tetapi karena ini

menyangkut perilaku Pak Ketua, saya pikir biarlah itu dibahas nanti di BK tapi material,

material tidak benar kalau ini di pending juga, tidak benar juga. Kita memperbaiki keadaan

jatuh pada kesalahan yang lain, begitu lho. Karena itu saya mohon secara formal dalam

sebuah persidangan dimanapun juga sebuah alat kelengkapan bisa menunjuk juru bicaranya.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saya rasa saya sudah paham semuanya, juga sebagian sudah pernah di legislator.

Jadi begini, pertama, tetap putusan ini kita ambil putusan karena tidak mungkin juga kita

menunda cuma kebiasaan yang kita anggap baik ini nanti diformalkan saja karena kita juga

akan membahas tatib. Kalau kita anggap baik ya, kalau masih ada waktu yang Pansus Tatib

untuk itu saya ingin mendapatkan persetujuan kepada kita, apakah pandangan DPD RI

terhadap RUU tentang Perindustrian dapatkah kita setujui?

Baik, terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tepuk tangan buat kita semua. Agak khusus pakai assalammualaikum ini karena hari

Jumat.

Selanjutnya kami persilakan kepada Komite IV. Mohon itu dicatat Badan

Kehormatan ya, eh Pansus ya untuk dinormakan.

PEMBICARA : GKR. AYU KOES INDRIYAH (WAKIL KETUA KOMITE IV)

Bismillahirahmanirahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

KETOK 3X

Page 19: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

18

Om swasti astu

Yang terhormat, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah. Yang terhormat para Anggota

Dewan Perwakilan Daerah, hadirin yang berbahagia. Terlebih dahulu marilah kita

memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri Sidang Paripurna ke-6 Dewan

Perwakilan Daerah ini pada hari ini dalam keadaan sehat dan bahagia. Atas nama Pimpinan

dan segenap Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah kami sampaikan terima kasih

atas kesempatan yang telah diberikan.

Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat hari ini perkenankan kami menyampaikan

satu hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2013. Dua, perkembangan pembahasan draft usul inisiatif

RUU Revisi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi

daerah

A. Hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Negara tahun anggaran 2013.

Pimpinan, Anggota dan hadirin yang berbahagia, dalam pengawasan tersebut DPD RI

telah melakukan berbagai aktivitas berdasarkan agenda kegiatan yang telah disusun sebagai

berikut :

1. Penyerapan aspirasi masyarakat pada saat kegiatan Anggota DPD RI di daerah

pemilihan pada masa reses dan kunjungan kerja Komite IV DPD RI dalam bentuk

tim ke Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Bali dan Provinsi Papua Barat yang

dilaksanakan antara tanggal 23 sampai 26 September 2013

2. Perumusan hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012

tentang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2013 yang dilaksanakan

pada tanggal 1-13 Oktober 2013 dalam pengawasan atas pelaksana Undang-

Undang APBD NP tahun anggaran 2013 DPD RI menemukan beberapa hal yang

harus mendapat perhatian yaitu sebagai berikut:

1. Realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan masih belum sesuai

dengan kebutuhan daerah baik karena jenis barang yang tidak sesuai dengan

kebutuhan daerah maupun harga satuan yang ditetapkan jauh lebih rendah

2. Program kegiatan di dekonsentrasi dan tugas pembantuan dari kementerian

atau lembaga yang dibiayai melalui dana APBN dengan program kegiatan

daerah yang dibiayai melalui dana APBD belum sinergi sehingga

menimbulkan tumpang tindih program kegiatan yang berujung pada

pemborosan anggaran

3. Realisasi penyerapan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan masih rendah

bahkan kadang dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dikembalikan ke

pusat karena ketidaksesuaian dalam penentuan harga satuan di daerah

sebagaimana yang terjadi di Provinsi Kepulauan Riau

4. Belum optimalnya peran gubernur sebagai wakil pemerintah di wilayah

provinsi terhadap penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di

wilayahnya pemerintah provinsi seringkali tidak menerima laporan

pertanggungjawaban dari pemerintah kabupaten kota atas pengunaan dana

yang langsung di transfer dari pemerintah pusat yaitu dana dekonsentrasi dan

dana tugas pembantuan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 31 PP Nomor 7

tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan

Page 20: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

19

5. Jumlah realisasi dana otonomi khusus dari pemerintah pusat kepada provinsi

Aceh, Papua dan Papua Barat sudah sesuai dengan ketentuan namun waktu

jumlah transfer kepada pemerintah kabupaten/kota provinsi tersebut

khususnya pada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat belum berjalan

dengan baik karena Peraturan Daerah Khusus Perdasus sebagaimana mana

amanat Undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus

Provinsi Papua belum ada.

6. Banyak daerah yang memiliki hutan dengan status hutan lindung atau

konservasi servasi yang membatasi keleluasaan daerah dalam memaksimalkan

potensi ekonomi hutan tersebut untuk kepentingan masyarakat daerah. Untuk

itu perlu ada kompensasi khusus yang dapat terbentuk dana penyesuaian

7. DPD RI melihat bahwa penentuan status hutan lindung berdasarkan SK

Menteri Kehutanan nomor 463 Menhut 2 Tahun 2013 di Provinsi Kepulauan

Riau tidak selalu memperhatikan situasi dan rencana tata ruang dan rencana

wilayah sehingga menurunkan kepercayaan investor kepada pemerintah

daerah dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

8. Beberapa daerah dengan potensi pariwisata yang besar seperti Raja Ampat,

Wakatobi, Banda, Morotai, Toraja dan daerah wisata lainnya masih belum

memiliki infrastruktur pendukung yang memadai.

Beberapa hal penting yang dimuat dalam hal pengawasan DPD RI yaitu :

1. Kendala dalam realisasi dana transfer daerah disebabkan oleh pengalokasian yang

terlambat tidak tepat, tidak berpihak dan tidak transparan.

2. Formula dana alokasi umum untuk wilayah provinsi kepulauan dan

kabupaten/kota kepulauan masih belum memperhitungkan luas wilayah laut

3. Kriteria dana alokasi khusus masih kurang transparan sehingga daerah sering

mempertanyakan hal tersebut DAK tersebut semakin kurang fokus dan melebar ke

semua sektor sehinggah kurang efektif.

4. Kebijakan penataan ruang masih sering menghambat pembangunan di daerah

beberapa daerah memiliki permasalahan dengan penataan ruang terkait dengan

adanya hutan konservasi yang luas sehingga kurang memberi manfaat ekonomis

bagi daerah

5. Event penting nasional yang bertujuan mendorong pariwisata di daerah seperti

Sail Raja Ampat berpotensi meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan

masyarakat kabupaten tetapi belum disertai dengan pendanaan dan partisipasi

masyarakat setempat.

Terhadap temuan tersebut DPD RI merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemerintah pusat perlu mempercepat penerbitan peraturan pemerintah tentang

pengalihan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan menjadi dana alokasi

khusus sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 108 Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah

2. Pemerintah pusat perlu menerbitkan mekanisme ketentuan atau peraturan

mengenai kewajiban pemerintah kabupaten/kota untuk melaporkan penggunaan

dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan kepada pemerintah propinsi. Bentuk

laporan dengan format standar yang sesuai untuk seluruh kementerian atau

lembaga terkait perlu diciptakan sehingga tidak memberatkan daerah dalam

membuat laporan.

Page 21: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

20

3. Pemerintah perlu mempertimbangkan ulang formula penentuan dana lokasi umum

dengan memasukkan faktor luar wilayah laut untuk memberikan keadilan bagi

daerah-daerah yang berbasis kepulauan.

4. Juknis untuk dana alokasi khusus perlu lebih cepat diterbitkan oleh kementerian

teknis sehingga siap digunakan pada awal tahun anggaran.

5. Dana kompensasi khusus konservasi agar diberikan kepada daerah yang memiliki

hutan dengan status hutan lindung dan kawasan konservasi laut

6. Daerah yang mempunyai potensi pariwisata yang besar perlu mendapat perlakuan

khusus dana alokasi DAK untuk membangun infrastruktur sehingga mendorong

peningkatan kegiatan pariwisata kesehatannya

Pimpinan, Anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, pada Sidang

Paripurna yang terhormat ini kami menyampaikan materi sebagaimana yang kami sampaikan

tadi dengan harapan dapat diambil utusan sebagai berikut hasil pengawasan atas pelaksanaan

Undang-undang nomor 15 tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 19

tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013.

B. Perkembangan pembahasan atas draf usul inisiatif RUU revisi Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Pimpinan Anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang saya hormati, materi lain yang

dibahas pada masa sidang ini yaitu usul inisiatif RUU revisi Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi di daerah tercatat materi itu Komite IV

melakukan beberapa tahapan legislasi yakni :

1. Pembahasan dan penyusunan naskah akademik bersama dengan tim ahli.

2. Uji shahih ketiga provinsi yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan

Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 9-11 September 2013 dan Provinsi Nusa

Tenggara Timur pada tanggal 12-14 September

3. Finalisasi materi pada tanggal 20-22 Oktober 2013.

Dalam rangkaian proses tersebut Komite IV merumuskan materi muatan dalam draft

usul inisiatif RUU revisi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan

retribusi daerah antara lain :

1. Menguatkan pajak pusat dan daerah secara bersamaan sehingga pengalihan pajak

ke daerah tidak akan menimbulkan ketidakstabilan pada sisi penerimaan anggaran

nasional.

2. Mempercepat masa transisi pengalihan PBB obyek perkotaan pedesaan dan

perkebunan dilanjutkan optimalisasi penerimaan PBB P3 melalui perbaikan

administrasi PBB dan PPHTB

3. Penentuan Sistem peggybag, option dan penata kembali beberapa jenis pajak

tertentu terutama pajak tambahan atas cukai hasil tembakau yaitu meliputi

ciggaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris dan hasil pengolahan tembakau

lainnya. PPH orang pribadi dan PPH Pasal 21.

4. Penentuan pajak bisa asing dan menetapan biaya materai menjadi pajak daerah

provinsi

5. Penentuan pajak warisan dan hibah sebagai pajak daerah kabupaten kota. Dalam

hal ini warisan dengan limit di atas 500 juta dan hibah di atas 300 juta dikenai

pajak.

Page 22: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

21

6. Merekontruksi basis-basis pajak-pajak tertentu untuk mendukung pemeliharaan

lingkungan dan ekonomi hijau (green economy) antara lain pajak kendaraan

bermotor, pajak air permukaan, pajak listrik, pajak air tanah dan pajak mineral

bukan logam dan batuan.

7. Daerah diberi wewenang menentukan tarif pajak dengan memberi shilling tertentu

dengan terus dilakukan pemantauan atas kinerja perekonomian daerah hal ini

untuk menghindari adanya ekonomi biaya tinggi.

8. Menyelaraskan penguatan pajak daerah dan retribusi daerah dengan mewajibkan

belanja daerah sejalan dengan kebutuhan masyarakat dalam pelayanan publik dan

besaran transfer dari pusat.

Draft khusus inisiatif RUU revisi Undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah selanjutnya akan dibahas pada tahap harmonisasi pemantauan

dan pembulatan konsepsi RUU bersama dengan Panitia Perancang Undang-undang yang di

direncanakan pada Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014.

Pimpinan, Anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, pada Masa

Sidang II Tahun 2013-2014 beberapa materi yang akan dibahas Komite IV yaitu

1. Tindak lanjut Asmasda

2. Hapsem 1 BPK tahun anggaran 2013

3. RDP dan RDPU tentang RUU Tata cara penyusunan dan laporan APBN dan

APBD

4. Pandangan dan pendapat tentang RUU Keuangan negara mengenai revisi

Undang-undang Keuangan negara DPD sesungguhnya sudah terlebih dalam

menyampaikan usul inisiatif RUU tersebut pada bulan Juli 2012.

Kemudian pada bulan Juni 2013 DPR menyampaikan usul revisi mereka kepada

Presiden dan DPD yang substansinya sangat berbeda dengan materi muatan dari usul RUU

DPD direncanakan pembahasan terhadap revisi Undang-undang Keuangan negara ini akan

selesaikan pada Masa Sidang II Tahun Sidang 2013 2014.

Beberapa perbedaan prinsip RUU Keuangan negara antara DPD RI dan DPR RI yaitu

a. DPD RI memisahkan sistem pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

negara dan keuangan daerah sedangkan DPR RI tidak melakukan hal demikian

b. DPD RI menentukan batasan ruang lingkup keuangan negara yang tegas sesuai

dengan prinsip badan hukum publik dan badan hukum privat sedangkan DPR RI

meluaskan ruang lingkup ke seluruh ruang apa pun tanpa kecuali sehingga

menimbulkan ketidakpastian hokum

c. DPD RI menentukan wewenang DPD RI dalam keuangan negara mulai dari

perencanaan sampai dengan pertangungjawaban sedangkan DPR RI hanya

menentukan DPD RI memberikan pertimbangan tanpa menjelaskan maksudnya

dalam praktek

d. DPD RI menentukan wewenang-wewenang pengelolaan keuangan negara dan

keuangan daerah secara sistematis, harmonis dan terkoordinasi sedangkan DPR

RI membagi kenwenangan-kewenangan tanpa memperhatikan koordinasi antara

wewenang itu

e. RUU versi DPD RI menyelesaikan kemungkinan konflik kewenangan, konflik

regulasi dan konflik norma sedangkan RUU versi DPR syarat dengan

kemungkinan konflik wewenang, konflik regulasi dan konflik norma

f. RUU versi DPD RI menyempurnakan sistem kewenangan yang harmonis

intergatis dan koordinatif sedangkan RUU versi DPR RI syarat berbenturan dan

konflik serta tidak mengandung kepastian antar redurasi

Page 23: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

22

Pimpinan, Anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, demikian

laporan pelaksanaan tugas Komite IV yang dapat kami sampaikan dalam Sidang Paripurna

ini. Kami atas nama Pimpinan dan Anggota Komite IV DPD mengucapkan terima kasih atas

partisipasi dan dukungan yang terhormat Pimpinan, Anggota dan Sekretariat Jenderal DPD

RI serta para staf ahli dan rekan-rekan insan media dalam pelaksanaan tugas Komite IV DPD

RI.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om santi santi om

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik terima kasih kepada Pimpinan Komite IV yang telah menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas yang cukup panjang. Sengaja saya berikan waktu karena banyak hal yang

substansial menurut saya bisa menjadi bahan yang baik untuk pembahasan RAPBN. Untuk

itu setelah kita mendengarkan dari pada laporan Pimpinan Komite IV dapatkah setujui hasil

pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang

perubahan atas Undang Undang Nomor 19 tahun 2012 tentang APBN Tahun Anggaran

2013?

Baik tepuk tangan buat kita semua. Terima kasih.

Selanjutnya mohon waktu kepada Pimpinan yang akan saya sebutkan untuk kita

karena hari ini Jumat kalau bisa sebelum jam setengah dua belas lewat, 11.40 paling lama

sekali ya bisa kita selesaikan. Untuk itu mohon waktunya untuk dipadatkan. Selanjutnya

kami undang kepada Pimpinan Paniatia Akuntabilitas Publik untuk menyampiakan. Kami

persilakan.

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera.

Kami langsung saja. Sebagaimana biasa pada masa sidang ini PAP melakukan

menindaklanjuti temuan BPK dan terpilih Provinsi Kalimantan Barat. Delapan dari 15

kabupaten /kota kita menaruh perhatian pada 280 terpilih dengan kerugian 692 miliar. Telah

ditindaklanjuti sesuai rekomendasi baru 26 persen. Yang belum selesai dalam proses 68%,

yang belum ditindaklanjuti dan tidak ditindaklanjuti kurang lebih 7%.

Provinsi Kalimantan Barat tercatat 22% Kabupaten Kayong Utara 27,3%, Kabupaten

Melawi Bintang dan Pontianak yang terbanyak menyisakan penyelesaian kasus-kasus

kerugian daerahnya. Sementara Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Ketapang di atas

50%

Kasus menonjol di Provinsi Kalimantan Barat. Kemudian bantuan sosial 2011 dan

tahun sebelumnya khususnya 2006-2008 kepada KONI dan Fakultas Universitas Kedokteran

Tarumanegara 2006-2008 sampai besar 58 miliar. Dan ini telah diverifikasi sedang dalam

proses penanganan oleh Polda kita memberikan back up sepenuhnya kepada Polda karena

menyangkut saudara kita di ruang sebelah.

KETOK 3X

Page 24: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

23

Kemudian di Kabupaten Ketapang juga terkait dengan penyalahgunaan dari dana

PDAM sebesar 54 miliar termasuk untuk pembangunan GOR. Di Kejaksaan tinggi kami juga

mendapat klarifikasi terkait dengan proses penegakan hukum terhadap pembangunan GOR

dan PDAM Malawi. Ini proyek kurang lebih 65 miliar. Dari 2 kasus menonjol ditangani oleh

penegak hukum di Kalimantan Barat.

Laporan pengaduan masyarakat ada 10 yang kami terima pada masa sidang ini. Yang

menonjol untuk kasus konflik tanah antara gabungan kelompok tani Gapoktan dengan PT.

Jambi Agro Wijaya di Sorolangun Provinsi Jambi. Kasus kita telah turun dan koordinasi dan

terhadap perusahaan ini oleh BPN di kategorikan sebagai tanah terlantar sebanyak kurang

lebih 1.200 hektar karena baru dikelola hanya sekitar 5000 dan masyarakat justru yang

membutuhkan itu tidak dikelola oleh perusahaan sehingga kita mendesak pemerintah supaya

sisanya ini minimal itu dibagikan kepada rakyat petani yang membutuhkan.

Kasus lain menyangkut kasus pembebasan trans kurang lebih 500 hektar di kabupaten

Bima yaitu transmigrasi tahun 2000 eh tahun 1900-an dan untuk tanah rakyat hanya diambil

begitu saja tanpa ada ganti rugi dan Alhamdulillah kemarin di RDP-kan dengan fakta yang

terkait dan kita sepakat untuk mem-follow up dan akan ada tindak lanjut dengan Bank

Indonesia kemungkinan mengambil langkah-langkah perbaikan.

Pengaduan lain datang dari masyarakat Kelompok Tani Himba Raya Bina Mitra Arta

di Kabupaten Kutai Kartanegara, kasus penahanan Saudara Tino Heidel Ampulemba

Kalimantan Timur, kekurangan upah karyawan yang disampaikan pengurus MKK di

Kabupaten Sorong, korupsi pada program LTELJ PLTGU dua gelawan ini kita

korespondensi dan minta klarifikasi dari para pejabat terkait baik kepolisian, gubernur

maupun kejaksaan, ada kasus komoditi development dari PT. Putoba Lestari. Menarik sekali

sekarang fenomenanya Pak Ketua. Ada 3 DPRD yang menyampaikan pengaduannya kepada

kita untuk difasilitasi karena ada konflik baik dengan pihak swasta maupun dengan

pemerintah pusat. Terakhir kami menerima lagi dari DPRD Pulau Buruh kemarin kami

laporkan Kabupaten Buruh dimana persoalan mereka soal wilayah pertambangannya yang

mereka aharapkan segera diputuskan karena kalau tidak Pulau Buruh yang begitu kecil itu

bisa tenggelam karena pertambangan ilegal belum ditanggani sampai sekarang ini.

Kemudian dewasa ini kami juga menangani dalam laporan kasus sidang yang

sebelumnya kasus pemukiman transmigrasi Bereng Melawan Desa Fajar Harapan di

Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Ini kita bisa mengungkapkan ada 253

sertifikat yang diragukan keabsahannya dan ini dipermainkan selama berpuluh tahun ini oleh

para badan untuk ini sudah ada kesepakatan dengan pemerintah setempat akan dibentuk

khusus dan tentu akan kita akan follow up terus kasus-kasus ini.

Kemudian kasus lain seperti di pengaduan masyarakat terkait dengan PTPN 12 di

Kabupaten Jember dan terakhir ada sekarang berkembang lagi kasus dengan PTPN 5 dan

kemarin terjadi bentrokan lagi dengan warga. Kami sudah mengkoordinasikannya

penanganannya ini supaya PTPN 5 sudah menjanjikan bersedia mengganti 2.800 hektar tanah

milik rakyat yang sekarang dikuasasi oleh PTPN 5. Kasus-kasus lain sejalan dengan surat

yang dikirim oleh Ketua kepada Presiden kami telah menindaklanjuti bersama menteri terkait

dan di sana sudah ada kesepakatan. Kami nanti akan minta waktu khusus dengan Menteri

Sekretaris Negara karena kami melihat seolah-olah Menteri Sekretaris Negara di sini hanya

sekedar sebagai kantor pos saja. Jadi kalau ada pengaduan hanya diteruskan, tidak ada suatu

langkah-langkah kongkret dari pemerintah sehingga bisa menyelesaikan semua permasalah

yang diajukan oleh rakyat kepada pemerintah. Jadi ini akan kami tindaklanjuti lagi pada masa

sidang berikutnya.

Terkait dengan kegiatan sinkronisasi peran BPK, DPR, DPD dan DPRD beserta

aparat penegak hukum sudah sampai kepada kepada menghasilkan draft MoU dan draf itu

Page 25: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

24

sekarang sedang dibahas oleh biro hukum bagian hukum dari Sekretariat Jenderal dan kalau

sudah siap akan dinaikkan kepada Pimpinan untuk diteruskan kepada Pimpinan instansi

terkait. Substansinya banyak sekali hal-hal yang bisa itu untuk memastikan peran dari

lembaga legislatif dalam khususnya dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan atau

pengelolaan APBD. Jadi kita ada kerjasama yang baik sekali dengan dengan BAKN DPR

dan BKN DPR juga mendukung sepenuhnya ada dalam perubahan Undang-undang MD3 ini

diberikan status yang pasti, dari PAP juga seperti halnya BAKN sehingga bisa menjamin

efektifitas pengawasan pelaksanaan Undang-Undang APBN.

Kami juga melakukan rapat konsultasi dengan Mahkamah Agung. Selain

mempertanyakan kasus penyitaan barang bukti 200 miliar dari Pemda Aceh Utara korban

sistem penegakan hukum yang memang sangat kaku dan akan kita carikan jalan keluarnya

tapi Mahkamah Agung rupanya masih tetap berpegang pada proses hukum walaupun

sekarang kami minta supaya itu dipercepat karena menyangkut kebutuhan rakyat yang tidak

kecil uang 200 miliar bagi kabupaten. Kemudian kami mempertanyakan juga fenomena

putusan bebas yang dilakukan oleh jajaran hakim terkait kasus korupsi di beberapa tempat.

Ada beberapa kasus dan ini sudah diklarifikasikasi dan sudah sebagian besar dari kasus bebas

itu diluruskan oleh Mahkamah Agung dan dijatuhi hukuman. Di samping itu ada juga

beberapa kasus tentang penyitaan-penyitaan yang dilakukan oleh pengadilan yang tidak jelas

status barang buktinya dan juga proses pengadilan peradilan terhadap kasus pidana vs perdata

dan ini mendapat kehormatan sekali setiap kunjungan PAP ke Mahkamah Agung diterimalah

lengkap oleh Pimpinan, Ketua, Wakil Ketua dan para Ketua kamar di lingkungan Mahkamah

Agung. Rapat koordinasi dengan BPN terkait dengan kebijakan Prona dan kebijakan

penyisiran 20% lahan hijau kami menyarankan apabila dibutuhkan untuk oleh-oleh para

Anggota waktu reses itu ke daerah masing-masing bagaimana supaya pemerintah daerah kita

dorong juga melakukan kebijakan yang serupa memberikan keringanan dalam rangka biaya

ini karena tidak bisa sepenuhnya tanpa biay. jadi BPN hanya bisa membebaskan biaya yang

menjadi tanggungannya. Jadi ini bisa kalau di perlukan bahannya bisa kepada kami PAP

selain oleh Anggota PAP sendiri kemudian selain itu kami juga mendapat masukan dari

kemitraan yang memaparkan government indeks ini sangat perlu pada halaman sekian di

belakang itu ada data di sana dan bisa diambilkan bahannya, ini bahan yang sangat baik

sekali bagi para Anggota dalam rangka kegiatan politik nanti pada waktu reses. jadi dimana

setiap pemerintah justru itu diberikan indeks setelah melakukan berdasarkan suatu hasil

survey .Sebagai contoh dari hasil ini ada 3 provinsi yang mendapat nilai terbaik di atas 6; 6,8

yaitu DIY, Jawa Timur dan dan DKI. Kita tepuk tangan untuk mereka supaya jangan Jawa

saja kita tepuk tangan saya ingin mengajak memberi tepuk tangan juga kepada Jambi, Bali

dan Sumatera Selatan yang mendapat poin dan kami mengharapkan nanti rekan-rekan kita

dari Maluku Utara dan Papua Barat yang kebetulan kali ini menduduki terendah kiranya bisa

memberikan masukan kepada pemerintahnya, tingkatkan kinerjanya begitu juga kepada

pemerintah Bengkulu dan NTT.

Itulah rangkaian kegiatan yang kami lakukan dan sebagian besar didalam laporan juga

akan ada tindaklanjut kami masih banyak dilakukan pada masa sidang berikut dan kiranya ini

akan mendapat dukungan sepenuhnya dari lembaga. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf.

Terima kasih.

Billahi taufik wal hidayah

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syalom. Om santi santi om

Page 26: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

25

PEMBICARA : DJASARMEN PURBA (KEPULAUAN RIAU)

Interupsi Pimpinan. B-39

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik silahkana Pak Djasarmen

PEMBICARA : DJASARMEN PURBA (KEPULAUAN RIAU)

Mohon izin. Kalau boleh sekarang ini diberikan karena apa karena Tim Law Center

bersama-sama dengan perguruan tinggi hadir di sini begitu banyak sehingga mereka juga

nanti di prioritaskan untuk memberikan kata sambutan begitu.

Kami mohon izin supaya..

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ini tidak lama. Mohon waktunya ya PAP sudah. Kelompok DPD ada yang

disampaikan? Tidak ada? Sudah silahkan mohon waktunya nanti pokoknya puncaknya itu

nanti yang mantap itu.

PEMBICARA : Dra. Hj. ELLA M. GIRI KOMALA R. (WAKIL KETUA

KELOMPOK DPD DI MPR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swasti astu.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI kemudian para Anggota DPD RI dan seluruh

hadirin. Izinkan saya mewakilil Kelompok DPD RI di MPR. Saya sebagai Wakil Ketua ingin

menyampaikan laporan Kelompok DPD di MPR RI pada Sidang Paripurna ini. Sebagaimana

diketahui bahwa MPR RI sudah membentuk satu tim namanya Tim Kerja Sistem

Ketatanegaraan Indonesia pada dengan melalui SK Pimpinan MPR RI Nomor 5 Tahun 2012

kemudian juga hak diubah menjadi SK Pimpinan MPR RI Nomor 2 Tahun 2013. Tim kerja

tersebut meliputi Tim Kerja 1 dan 2 yang memiliki kajian masing-masing tentang konsepsi

konstitusi aspirasi usul perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

kemudian tentang penguatan lembaga negara. Tim kerja 2 tentang implementasi Pancasila,

Undang-Undang Dasar dan NKRI serta Bhineka Tunggal Ika. Kemudian tentang evaluasi

keputusan MPR dan tentang produk Undang-Undang kemudian juga Kelompok DPD di

MPR sudah melakukan konsinyering dengan membahas beberapa materi yang komprehensif

yaitu tentang bentuk kedaulatan kemudian fungsi dan kedudukan lembaga lembaga negara

sistem pemerintahan negara sistem pemilihan umum nasional dan daerah dengan

mendatangkan atau menghadirkan para ahli dan bahasan piala dihasilkan atau adapun

beberapa pokok pemikiran hasil pendalaman materi tersebut adalah satu mengenai pola dasar

pembangunan nasional dan Sidang Paripurna MPR RI.

Kemudian mengenai peran DPD RI dalam pengisian jabatan-jabatan publik

selanjutnya uraiannya disini tidak perlu kami sampaikan ,mencermati setiap perkembangan

yang terjadi di MPR RI dan selanjutnya dibahas secara internal oleh Kelompok DPD di MPR

RI, terdapat beberapa sikap politik yang disepakati yakni sebagai berikut :

Page 27: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

26

Kelompok DPD MPR RI perlu mendorong dan mempercepat rekomendasi tim kerja

KSKI MPR RI tentang penataan sistem ketatanegaraan Indonesia melalui perubahan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mendukung penuh

pembentukan tim kecil untuk persiapan sidang paripurna MPR RI dengan agenda

pembentukan Panitia ad hoc MPR RI, penyelenggaraan Sidang Paripurna MPR RI dipandang

mendesak untuk diselenggarakan dengan mempertimbangkan bahwa MPR RI periode 2009 -

2014 harus menghasilkan output yang memberikan sumbangan positif bagi kemajuan bangsa.

Kemudian Kelompok DPD RI di MPR RI perlu mendalami secara bersungguh-sungguh rule

model GBHN, sebagai urgensi pola dasar pembangunan nasional yang menjadi acuan bagi

penyelenggaraan pembangunan baik oleh pusat daerah maupun lembaga-lembaga negara

beserta implikasi konstruksi hukumnya. Terkait hal ini Kelompok DPD MPR RI perlu

melakukan kajian lebih lanjut mengenai pengawasan pelaksanaan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional atau RPJPN dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional dalam hal ini Kelompok DPD di MPR itu perlu mengusulkan pada Sidang

Paripurna DPD RI mengenai pembentukan panitia khusus DPD RI tentang RPJMN dan

RPJPN. Perlu kami sampaikan pula pada kesempatan ini bahwa Kelompok DPD di MPR

dalam rangka secara serius mengupayakan penataan sistem ketatanegaraan melakukan

kerjasama dengan Lemhanas yang sedianya dan insya Allah pelaksanaan MoU nya akan

dilaksanakan pada Sidang Paripurna mendatang.

Saya kira itu pokok-pokok yang harus kami sampaikan sebagai laporan dari

Kelompok DPD di MPR RI. Demikian, terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Selanjutnya kami persilakan pansus mohon waktunya dipertimbangkan. Silakan

Pak ada yang mau disampaikan?

PEMBICARA : AIDIL FITRI SYAH (PANSUS GURU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati, Pimpinan DPD RI, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota yang

kami muliakan, Bapak Sekretaris Jenderal, staf, hadirin dan hadirat sekalian yang kami

hormati. Perkenankanlah saya dalam Sidang Paripurna ke-6 DPD RI Masa Sidang Tahun

Sidang 2013 menyampaikan secara singkat laporan pelaksanaan tugas Panitia Khusus Guru

sebagai berikut :

Pansus Guru dibentuk tanggal 26 Februari 2013. Namun melaksanakan tugas sejak

tanggal 4 Juni 2013. Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPD RI Nomor 16/ PIM /

IV/2012-2013. Dengan demikian maka Pansus Guru secara efektif melaksanakan tugasnya

lebih kurang selama 5 bulan. Dalam rangka optimalisasi program-program kegiatan Masa

Sidang Satu Tahun 2013 - 2014 Pansus Guru DPD RI telah melaksanakan kegiatan sidang

pleno Pansus sebanyak 4 kali. Dalam rangka memperoleh pandangan yang komprehensif

terkait masalah guru maka Panitia Khusus Guru telah mengundang para narasumber yang

berasal dari perguruan tinggi dalam sidang dengar pendapat umum pada Masa Sidang I

Tahun 2013-2014, Pansus Guru DPD RI telah melakukan sidang dengan rapat dengan

sidang dengar pendapat umum antara lain : RDPU dengan akademisi-akademisi, pakar

pendidikan, guru, dengan narasumber Prof. Dr. Sudjiarto dan Prof. Dr. Sunaryo Kartanidata

M.Pd Ketua UPI Bandung pada tanggal 28 Agustus 2013 dalam paparannya mengulas lebih

Page 28: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

27

banyak terkait baik bagi guru sampai pada rekrutmen guru dan juga memberikan masukan

dan pandangan terhadap permasalahan guru agar kedepan kesejahteraan guru membaik.

Bapak dan Ibu sekalian, Pimpinan yang kami hormati dan beberapa langkah-langkah

yang terkait dengan guru ini dapat melaksanakan dengan melakukan peninjauan ke daerah-

daerah, merekam apa yang terjadi di daerah dengan segala permasalahan guru yang sesuai

dengan kondisinya kami membagi 3 rekaman Barat, Tengah dan Timur. Dalam konteks

inilah kami menghimpun semua permasalahan-permasalahan menyangkut guru dari

persiapan guru sampai kepada pelaksanaan dan segala masalah yang menyangkut tentang itu

sendiri. Memang kami di hadapkan dua masalah, apakah kita berorientasi kepada mekanisme

tentang dunia pendidikan ataukah kita menjurus kepada perbaikan guru itu sendiri. Oleh

sebab itu Pansus cenderung untuk melaksanakan tentang permasahan guru dengan segala

persoalannya.

Bapak dan Ibu sekalian yang kami muliakan, Bapak Pimpinan yang kami hormati,

dalam rangka ini maka Pansus Guru masih harus banyak lagi melakukan rekaman terhadap

permasalahan persoalan guru secara menyeluruh, maka kami mengharapkan karena sampai

saat ini kami belum merampung secara keseluruhan tugas yang dibebankan kepada Pansus

Guru ini, untuk itu kami mohon melalui Bapak Pimpinan agar kami diberi waktu selama 3

bulan lagi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia ini. Inilah beberapa hal yang telah kami dapat rampung dalam persoalan

ini melalui kesempatan ini. Kiranya permohonan kami memperpanjang waktu untuk kembali

ini dapat disetujui.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Bapak-Ibu sekalian tadi kita telah mendengarkan dari laporan yang cukup baik

dari Pansus Guru tapi masih banyak hal yang harus dibahas. Pada Sidang Paripurna ini

dimintakan persetujuannya kita untuk memperpanjang masa tugas Pansus selama lebih 3

bulan ke depan. Apakah ini bisa kita setujui?

Baik tepuk tangan buat kita semua. Maaf tadi agak terlewat. PHAL silahkan Pak

Bahar kalau ada yang mau disampaikan. Ini orang yang bijak. Jadi dia tahu waktu itu batas,

kita masih ada 20-30 menit lagi.

Alhamdulillah Bapak-Ibu sekalian kita telah mendengarkan laporan dari masing-

masing alat kelengkapan dan telah memutuskan beberapa usul RUU baik itu berupa

pandangan pendapat, serta hasil pengawasan DPD RI

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

BK belum melapor.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Memang tidak ada di dalam? Baik kalau memang ada mohon maaf. Saya pikir

silakan.

KETOK 1X

Page 29: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

28

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (KETUA PPUU)

Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya nanti-nanti

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (KETUA PPUU)

Kita dari luar daerah demikian banyak datang dan sebentar lagi minta conference,

sementara wartawan harus sembahyang. Apa yang bisa saya lakukan tadi sudah diusulkan

kita lebih awal. Maksudnya agar dapat bicara disini dan dapat konferensi pers mohon

dikelola dengan baik dan jangan sampai kawan-kawan yang memberi dukungan luar biasa

kita anggap sesuatu biasa.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, jadi begini, ini banyak betul ya karena waktu kita tadi sudah memulai dari 09.30

WIB. Masa sidang tapi memang saya meminta dan memohon ya supaya waktunya tolong

diperhatikan, saran juga teman-teman dari perguruan tinggi melihat juga bagaimana ini

berkembang, jadi tidak ada juga salahnya ya. Jadi mudah-mudahan dinamika ini juga

menarik untuk bahan kajian ke depan. Mohon pengertiannya Bapak-Ibu sekalian, silahkan

cepat.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Pimpinan dan rekan-rekan semua yang saya hormati,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om swasti astu

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama, terima kasih kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, memberi kesehatan untuk bisa melaksanakan tugas-tugas kita selama masa sidang ini.

Selanjutnya kami juga ingin menyampaikan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan

kepada rekan-rekan yang beragama Hindu. Semoga hikmat dari pada perayaan agama ini

dapat memberikan kekuatan bagi kita untuk berfungsi bagi bangsa dan negara. Selanjutnya

untuk Badan Kehormatan laporan adalah hanya dua.

Berdasarkan seminar-seminar Badan Kehormatan yang dua kali berturut-turut hal itu

menimbulkan dampak yang positif bagi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dari

seluruh Indonesia. Oleh karena itu tugas pertama dalam masa sidang ini adalah penerimaan

delegasi-delegasi DPRD dari beberapa kabupaten kota mulai dari Kota Payakumbuh,

Kabupaten Lampung Utara, dan kemudian Kota Ambon. Mereka umumnya mengeluhkan

mereka bekerja tanpa kode etik dan atas arahan dari pimpinan dan Badan Kehormatana dan

Anggotanya, mudah-mudahan mereka ini dapat melaksanakan fungsi mereka pada tahun

sidang yang berikutnya dengan mencoba menyusun kode etik mendorong seluruh Anggota

DPRD melaksanakan fungsi tugas mereka dan sebaik- baiknya.

Setelah itu yang kedua adalah rekapitulasi kehadiran anggota masing-masing sudah

tiba tolong periksa kehadiran anggotanya, berapa persen hadir, sekalipun ini tahun politik

Page 30: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

29

tapi seluruh mata rakyat Indonesia sementara mengikuti Dewan Perwakilan Daerah ini

sebagai sebuah lembaga negara yang harus menghargai seluruh aspirasi mereka. Jadi periksa

masing-masing persentasi kehadiran anggota di ruang kerjanya masing-masing, itu satu

untuk semua alat kelengkapan. Dari sebelas alat kelengkapan, Pimpinan DPD RI

memperoleh nilai tertinggi kehadiran mereka sedangkan alat kelengkapan yang tingkat

kehadiran sangat minim adalah Komite I hanya 44, 38 persen, ini hanya untuk pengumuman

bagi kita sekalian. Selanjutnya Bapak dan Ibu sekalian yang dikeluhkan tadi malahan yang

dimasalahkan tadi mengenai soal pelanggaran kode etik, pelanggaran tata tertib, tidak ada

pelanggaran tata tertib yang dilanggar oleh semua anggota termasuk tadi saudara Kadek

melaporkan mengenai laporan Komite II, masalah moral. Itulah yang menjadi salah didalam

komite apakah sebagai sebuah lembaga negara dia mewakili atau yang melakukan tugas

legislasi sebagai pimpinan kolektif bolehkah kalau dalam satu untuk itu tiga orang itu lalu

kemudian sakit ya itu saja nanti dikaji. Oleh saya rasa demikian. Saya mengakhiri bicara saya

sampai sekarang.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om santi santi om

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, kita masih ada waktu 25 menit.

Sidang dewan yang mulia, perlu kami informasikan Rapat Panmus kemarin telah

memutuskan bahwa Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014 akan mulai tanggal 19

November yang berakhir tanggal 20 Desember. Jadi pendek sekali, ini diperhatikan.

Terakhir, juga perlu kami informasikan adanya pengunduran diri dari Pak A.M. Fatwa, kok

pada diam ini? Dari anggota PAP maksudnya, karena terlalu banyak tanggungjawabanya

sehingga itu nanti akan diselesaikan oleh 4 orang Anggota DPD di Jakarta.

Selanjutnya mohon waktu yang tepat mintakan ini adalah menarik pertama kali

seorang Anggota DPD menyampaikan haknya. Silakan sampaikan secara pokok-pokok saja,

detailnya nanti kami persilakan untuk didiskusikan di ruang setelah ini. Untuk itu kami

persilakan kepada Pak Fatwa.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (KETUA BK)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera dan secara khusus kepada rekan-rekan kita dari Bali yang merayakan

Hari Kuningan mengucapkan selamat.

Rekan-rekan, Saudara Ketua dan rekan-rekan Anggota Dewan yang terhormat,

penggunaan hak bertanya seperti yang kemukakan oleh Pimpinan tadi ini secara

konvensional sejak adanya parlemen sudah digunakan hanya sekali-sekali saja. Yang

terdokumentasi dan sempat terpublikasi kita ingat yang terakhir digunakan adalah di zaman

pemerintahan Habibie yaitu soal kasus Timor timur, dua Anggota DPR mengajukan

pertanyaan yaitu Ferry Mursyidan Baldan dan dan seorang dari dan seorang rekannya lagi

Anggota Golkar dan Presiden Habibie sendiri memerlukan datang menyampaikan

penjelasan. Kemudian di masa Presiden Pak Harto itu cuma sekali ada Anggota sebanyak 12

Anggota yang mengajukan yang dipelopori oleh Yusuf Hasyim dari beberapa fraksi 12

Anggota dan Presiden Soeharto menugaskan Menhankam Pangab Jenderal Yusuf

menyampaikan jawaban penjelasan di hadapan Paripurna DPR masalah yang dipertanyakan

Page 31: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

30

ialah pidato di luar teks Presiden Soeharto di muka Rapim ABRI di Pekanbaru dan pidato

Presiden Soeharto di muka Kopassus yang dimana Presiden Soeharto mengatakan bahwa

kalau ada yang berani merubah Undang-Undang Dasar 1945 kita culik saja seorang Anggota

MPR, bahwa itu menimbulkan permasalahan keriuhan dan dari rekan-rekannya kalangan

(Purn.) ABRI sendiri banyak memberikan reaksi dan itulah pangkal lahirnya yang disebut

kursi 50. Kemudian di masa presiden Soekarno terkenal 2 anggota parlemen yang bertanya,

yaitu Anwar Haryono dari Partai Masyumi dan Ahmad Saihu dari Partai NU

mempertanyakan tentang konsekuensi hukum dari dekrit, juga ada usul inisiatif namanya ya

lanjutan dari bentuk lain dari pertanyaan, usul inisiatif dari Nurdin Lubis dan Djamaluddin

Malik yang mengusulkan agar Jenderal Soeharto diangkat menjadi pejabat presiden. Itulah

kira-kira yang sempat kita baca di dalam risalah parlemen.

Nah sejak adanya Undang-Undang MD3 ini, baik DPR maupun kita di DPD belum

pernah ada yang sempat mempertanyakan, mengajukan pertanyaan kepada Presiden. Nah

Saudara-saudara, kebetulan ada sekarang permasalahan yang “umum” tetapi sebenarnya

nama resminya itu adalah Low Cost Green Car. Saya tidak akan membacakan keseluruhan

puluhan hanya pertanyaannya saja yang saya sampaikan yaitu : “Kiranya Saudara Presiden

dapat menjelaskan pertimbangan pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut melalui

penerbitan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Perindustrian

nomor sekian tentang pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat yang hemat

energi dan harga terjangkau. Kiranya sudah Presiden pendapat dengan penanya bahwa

kebijakan tersebut akan semakin memperparah kemacetan di berbagai kota besar yang belum

memiliki sistem transportasi publik yang terintegrasi murah, nyaman, aman dan memadai.

Kita ketahui bersama sampai saat ini semua kota besar di Indonesia belum satu pun yang

mempunyai sistem transportasi public yang baik. Pertanyaan berikutnya, adanya

kemungkinan tingginya permintaan mobil murah ditengah rendahnya lifting minyak nasional

yang berakibat pada besarnya ketergantungan atas BBM diimpor, kebijakan apa yang akan

ditempuh Saudara Presiden untuk mengendalikan kepemilikan mobil mahal dari mereka

yang sudah memiliki mobil tapi terus menambah jumlah koleksi mobil pribadi dan keluarga

untuk mengimbangi permintaan mobil murah tersebut. Pertanyaan berikutnya, kiranya

Saudara Presiden sependapat dengan penanya bahwa terdapat kemungkinan produsen

mengimpor secara utuh mobil murah atau kandungan lokalnya tidak memenuhi syarat 80%

membuat mobil nasional itu sebenarnya 80% ya, kebijakan apa yang akan ditempuh Saudara

Presiden menghadapi kemungkinan dimaksud dengan kata lain langkah apa yang diambil

untuk memastikan program mobil murah akan memenuhi syarat komponen lokal minimal

80%? Pertanyaan berikutnya, kebijakan apa yang akan tembus Saudara Presiden agar

kebijakan mobil murah tidak hanya terkesan sebatas kebijakan populis untuk mendorong

citra positif pemerintah karena sebenarnya pemerintah belum memiliki cetak biru dalam

membangun daya saing industri otomotif nasional? Berikutnya tinggal satu lagi, apakah ada

kebijakan khusus dari Saudara Presiden di bidang infrastruktur dan modal transportasi yang

sesuai kebutuhan setempat dan secara ekonomi relatif murah? Apakah kebijakan Saudara

Presiden berupa mobil murah merupakan nama lain dari kebijakan mobil nasional? Adakah

cetak biru tentang itu yang telah mengalami uji publik dan mendapat dukungan semua pihak

termasuk lembaga-lembaga legislatif sesuai kewenangan yang diberikan konstitusi terakhir?

Kiranya Saudara Presiden dapat menjelaskan bagaimana kebijakan mobil murah dapat

mendukung dan berkorelasi dengan program penurunan emisi gas rumah kaca ini pernah

dicanangkan Presiden di forum internasional. Apakah ini sejalan? Ini kiranya Saudara

Presiden dapat pula menjelaskan apakah biaya eksternalisasi salah satunya biaya lingkungan

akibat dari kebijakan mobil murah sudah diperhitungkan dan dimanakah kompensasi untuk

Page 32: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

31

semua komponen kesejahteraan sosial yang hilang akan dicerminkan dalam kebijakan mobil

murah?

Inilah prinsip-prinsip pertanyaan itu dan Saudara-saudara alhamdulillah di dalam

waktu sejak tanggal 21 saya mencoba meng-approach tidak saya wakilkan kepada staf

karena saya approach keluar masuk kamar bahkan di dalam perjalanan perjalanan di

pesawatpun saya lakukan operasi pendekatan dan sampai sekarang ada 95 yang memberikan

dukungan atas pernyataan 95 Anggota yang terhormat. Jadi saya kira itu nanti sesuai

terutama saran kemarin dari Pak Farouk bahwa nanti untuk pengantarnya dari Pimpinan

Ketua DPD kepada Presiden. Ini antara Sekretariat Jenderal dengan pihak kami ada

kerjasama didalam membuat, menyusun sebaik baik-baiknya.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kepada Pimpinan. Sebentar-sebentar. Baik terima kasih kepada Pak

Fatwa yang telah menyampaikan hak bertanya Anggota yang sebagai hak bagaimana yang

diatur oleh Pasal 232 yaitu sudah disiapkan dengan sangat siap sekali telah melaporkan

Pimpinan didukung lebih dari 95 orang kita dan itu tentu kami punya tanggung jawab untuk

meneruskan kepada Presiden dan diharapkan juga nanti akan dijawab melalui Rapat

Paripurna di Masa Sidang pertama yang akan dating.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Interupsi Ketua.

Pak Ketua, karena ini perseorangan jadi mohon tidak perlu Ketua yang membuat

surat. Kalau Ketua membuat surat itu lembaga namanya dan saya kira ini kalau perseorangan

seperti demikian nanti besok lusa ada juga yang dari yang lainnya. Jadi saya mohon

kebiasaan ini dihentikan karena tidak melalui proses pembahasan yang mendalam.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik nanti kita diskusi. Silakan Pak Farouk.

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD(KETUA PAP)

Sebagaimana kemarin sudah disampaikan karena kita ini bukan ahli ekonomi

kemungkinan ada daerah yang memang menyambut baik, yang daerah yang padat memang

menimbulkan permasalahan tapi di daerah yang kurang mungkin menyambut baik. Jadi

kalimatnya sedemikian rupa apa supaya hal semacam ini, makanya kemarin saya

mengusulkan bagian hukum supaya memperjelas lagi.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, ya nanti selanjutnya dijelaskan di luar. Selanjutnya inilah yang kita tunggu.

Penjelasan daripada pelaksanaan tugas dari Law Center. Kami persilakan.

Page 33: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

32

PEMBICARA : Hj. HAIRIAH, SH., MH. (KALBAR)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swasti astu

Yang terhormat Ketua DPD RI, Wakil Ketua DPD RI, Bapak dan Ibu Anggota DPD

RI dan Bapak dan Ibu dari 35 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Selamat datang Ibu-ibu,

Bapak-bapak dan terima kasih Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Bapak Ibu Anggota DPD yang

kami hormati. Selama 3 hari kami telah melaksanakan workshop yang tadi sudah dibacakan

hasil-hasil dari workshop tersebut. Kami tidak ingin berpanjang-panjang tentang hasil-

hasilnya karena sudah ada di Bapak dan Ibu sekalian dimana intinya keberadaan Bapak dan

Ibu dari seluruh Indonesia ini adalah untuk menguatkan kelembagaan dari Law Center dan

DPD RI. Nah untuk itu salah satu yang dihasilkan adalah Bapak dan Ibu akan memberikan

suatu pernyataan sikap bersama dari seluruh perguruan tinggi yang hadir pada kegiatan Law

Center itu, mohon kepada Bapak dan Ibu kalau kita minta semuanya untuk hadir untuk maju

ke depan untuk membacakan rekomendasi ini yang dihasilkan pada saat workshop pada

tanggal 22 sampai tanggal 24. Kepada Bapak dan Ibu yang mewakili perguruan tinggi untuk

hadir kedepan bersama-sama dan mohon juga Bapak Pimpinan PPUU Pak Wayan beserta

Pak Djasarmen, Pak Anang Prihantoro hadir mendampingi di depan dan Bapak Ibu semua

yang ada di belakang dari perguruan tinggi mungkin bisa hadir saja di sini untuk bersama-

sama mendampingi dalam pembacaan petisi dari perguruan tinggi. Ibu dari Universitas 11

Maret. Silahkan Ibu di sini.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, silahkan teman-teman media di seluruh Indonesia ini.

PEMBICARA : (PERWAKILAN PESERTA WORKSHOP LAW CENTER DARI

UNIVERSITAS 11 MARET)

Bismillahirrahmaniirrahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om swasti astu

Yang kami hormati Bapak Ketua DPD RI H. Irman Gusman, SE., MBE, Bapak Ketua

Panitia Perancang Undang-Undang I Wayan Sudirta, SH, Bapak Ketua Timja Law Center

PPUU DPD RI Bapak Djasarmen Purba, SH serta seluruh Anggota DPD RI, serta semua

yang hadir dalam Rapat Paripurna DPD RI, kami mewakili dari perguruan tinggi seluruh

Indonesia akan menyampaikan pernyataan sikap peserta Workshop Suporting System untuk

mendukung pelaksanaan tugas DPD Republik Indonesia. Workshop yang dilaksanakan mulai

tanggal 22-24 Oktober 2013. Pernyataan sikap peserta Workshop pada tanggal 24 Oktober

2013 :

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami peserta Workshop Law Center atau

PPKIH DPD Republik Indonesia yang bertemakan merumuskan supporting system untuk

mendukung pelaksanaan tugas DPD dengan ini menyatakan :

Pertama, meminta semua lembaga negara dan segenap komponen masyrakat

Indonesia untuk mendukung penguatan kelembagaan dan fungsi DPD Republik Indonesia

Page 34: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

33

sebagai lembaga perwakilan daerah dalam kerangka double cek and balance dan sebagai

representasi daerah dan perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam perwujudan jati

diri bangsa Bhineka Tunggal Ika

Kedua, mendesak semua lembaga negara dan segenap komponen masyarakat

Indonesia untuk mendukung pelaksanaan amandemen kelima Undang-Undang Dasar 1945

sebagai wujud konkrit dalam penataan kembali sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

yang salah satunya adalah memperkuat kedudukan dan kewenangan kelembagaan DPD

Republik Indonesia sebagai lembaga Negara.

Ketiga, mendesak kepada DPR RI untuk melaksanakan putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 92/PUU-X Tahun 2012 yang berkaitan dengan fungsi legislasi DPD

Republik Indonesia berdasarkan amanat konstitusi Pasal 22d Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta 24 Oktober 2013.

Peserta Workshop Law Center/PPKIH DPD Republik Indonesia yang bertemakan

merumuskan supporting system untuk mendukung pelaksanaan tugas DPD : 1. Ibu Zahratul

Idami dari Universitas Syah Kuala 2. Dr. Agusnida, SH M.Hum dari Universitas Sumatera

Utara 3. Prof.Dr.Ir. Helmy, M.Sc. selaku Wakil Rektor dari Universitas Andalas 4. Mr. M.

Khusnu Abadi dari Universitas Islam Riau 5. Mr. Ivan Fauzani Raharja dari Universitas

Jambi 6. Amir Syarifuddin, SH., M.Hum. dari Universitas Sriwijaya 7. Dr. Khairil, M.Pd.

Dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu 8. Dr. Heriyandi, Sh., M.Si dari Universitas

Lampung 9. Erwin, SH., MH., MKM dari Universitas Bangka Belitung, Dr. Rusinsi Samin,

M.Si Universitas Maritim, Raja Ali Haji, Dr. Hernadi Afandi, SH, LLM Universitas

Padjadjaran, Eko Sabar Prihatin, SH, MH Universitas Diponegoro, Suni Umu Firdaus, SH,

MH Universitas 11 Maret, Dr. Enny Nurbaningsih Universitas Gadjah Mada, Radian Salman,

SH, LLM Universitas Airlangga, Herlin, SH, MH Universitas Brawijaya, Rahman Djazuli,

SH, MH Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof.Dr. Drs Yohanes Uswunan, SH, M.Hum

Universitas Udayana, Prof. Husni, SH., MH Universitas Mataram, Sukardan Aleisius, SH,

MH Universitas Cendana, Turiman Faturahman Nur, SH, M.Hum Universitas Tanjung Pura,

Ibu Yeni AS, SH, MH Universitas Panca Bhakti, John Retei Ariswandi Universitas

Palangkaraya, Abdul Halim Barkatullah Universitas Lambung Mangkurat, Johar B, SIP, MSi

Universitas Mulawarman, Marten Tampang Guma, SH, M.Hum Universitas Samratulangi,

Dr. Sulbadana,S.H. MH Universitas Tadulako, Dr. Hasrullah,S.H. MH Universitas

Hasanudin, Sahrina Saefuddin, SH, LLM Universitas Haluleo , Mohammad Rusdianto Ulu

Hulawa, SH., M.Hum Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. SEM. Mirahua, S.H, M.Hum

Universitas Pattimura, Siti Bararah Sinai Universitas Khairun, Ir. Federic Luhulima, MM

Universitas Papua, Resky,S.H. MH Universitas AL-Ashairiah Mandar, Martinus Salosa, SH.,

M.Hum, Bapak Pembantu Rektor II Universitas Cendrawasih.

Sekian pernyataan sikap peserta workshop 24 Oktober 2013.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om santi santi om

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kepada sahabat-sahabat kami dari seluruh perguruan tinggi yang

mewakili Indonesia atas dukungan, support dan moralnya mudah-mudahan ini menjadi

energi positif buat kelanjutan kita ke depan.

Sidang dewan yang mulia, berhubung karena keterbatasan waktu saya tidak

membacakan pidato penutupan saya. Saya anggap saja dari tulisan ini merupakan bagian

yang tidak terpisahkan, saya mohon nanti melalui Sekretariat Jenderal dibagikan beberapa

Page 35: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG … SIDANG II TAHUN SIDANG 2013-2014 ... Acara : 1. Laporan ... 142 ayat 1 tata tertib harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi diarahkan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 DPD RI, JUMAT 25 OKTOBER 2013

34

poin saja untuk menghemat waktu. Marilah untuk itu kita semua telah melaksanakan agenda

sidang ini dengan baik sekali dan kami harapkan kepada seluruh anggota dewan selamat

melaksanakan tugas di daerah pemilihan masing-masing. Semoga Allah SWT selalu

melindungi kita semua. Sebagai penutup marilah kita berdoa bersama agar dalam

pelaksanaan tugas kita ke depan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta mendapatkan

ridho Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami dipersilahkan kepada kesedian saudara Senator

H. Abdul Gafar Usman dari Provinsi Riau untuk dapat berdoa untuk mewakili kita. Kami

persilahkan.

Baik silahkan saja. Pak Fatwa saja silakan ke depan Pak Fatwa sekalian penutupan.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM. (RIAU)

Alhamdulillahirobbilalllamin.

Washolatu wassalamu alla rasullilah wa 'ala alihi washohbihi ajma'in. Rabbana

atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar Subhana Rabbika

Rabbil 'izzati 'amma yasifun. Wa salamun 'alal-Mursalin. Wal hamdu lillahi Rabbil 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Aamin.

Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillah Sidang Paripurna ke-6 Dewan

Perwakilan Daerah kami tutup. Saya ucapkan wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SIDANG DITUTUP PUKUL 12.20 WIB

KETOK 2X