rips long kali
DESCRIPTION
dokumenTRANSCRIPT
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL – IKHLAS LONG KALI (YAPIA)YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL – IKHLAS LONG KALI (YAPIA)
SMK SMK AL – IKHLAS LONG KALIAL – IKHLAS LONG KALI
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAHRENCANA INDUK PENGEMBANGAN SEKOLAH
(RIPS)
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INFORMATIKABIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMATIKA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Alamat : Jl. Masjid Nurul Ijtihad Rt. 14 Long KaliKec. Long Kali Kab. Paser Prov. Kalimantan Timur (76283)
Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) SMK Al – Ikhlas Long Kali
A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi Sekolah
Menjadi SMK kompetitif yang menghasilkan lulusan bertaqwa, trampil, dan mandiri.
2. Misi sekolah
a. Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan semangat
keunggulan kompetitif;
b. Meningkatkan kualitas SDM dan pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan IMTAQ dan
kemandirian siswa;
c. Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan Pelayanan yang
standar sesuai SPM;
d. Meningatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pendidikan dalam mendukung
penguasaan IPTEK.
3. Tujuan Sekolah
a. Membekali peserta didik dengan ilmu keagamaan dan pengetahuan serta tekhnologi agar
mampu mengembangkan diri secara agamis, mandiri dan bertanggung jawab;
b. Menyiapkan peserta didik yang bertaqwa, trampil dan mandiri agar menjadi manusia
produktif yang mampu mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian
yang dipilihnya;
c. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangakan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya.
1
B. Kurikulum Sekolah
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk ; (1). belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2). belajar
untuk memahami dan menghayati, (3). belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(4). belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (5). belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
1. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan
dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan kurangnya
42 jam pelajaran setiap minggu mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan mata pelajaran lain
yang dianggap penting dan tidak tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu,satuan pendidikan diperkenankan mengadakan
penyesuaian-penyesuaian. Tambahan maksimum empat jam pelajaran dapat dioptimalkan untuk
membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran maupun dalam berkomunikasi.
2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari kurikulum mata pelajaran
umum dan keislaman (Normatif), mata pelajaran umum (Adaptif), serta mata pelajaran kejuruan
(Produktif) yang meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
2
a. Mata pelajaran.
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing
tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan
karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di
sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/asosiasi
profesi, substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan
dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif.
Program normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik
menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun
makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia.
Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan
pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada
norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di
samping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata pelajaran pada
kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik
sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu
mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program
adaptif berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta
didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “apa” dan
“bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang
“mengapa” hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang
berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian
tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik
agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal
3
SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap
mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan
pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program
produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
NO PROGRAM MATA PELAJARAN DURASI WAKTU ( JAM )TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III
I PROGRAM NORMATIF
1 Ibadah Mu’amalah 2 2 22 Al-Qur,an Hadits 2 2 23 Aqidah Akhlaq 2 2 24 SKI 1 1 15 Bahasa Arab 2 2 26 Bahasa Inggris 3 2 27 Pendidikan kewarganegaraan - 2 28 Bahasa Indonesia 2 2 29 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10 Seni Budaya 2 2 2JUMLAH JAM NORMATIF 20 20 20
II PROGRAM ADAPTIF
1 Matematika 4 3 32 I P A - 2 23 Kimia 2 2 24 Fisika 2 2 25 I P S 2 - -6 K K P I 2 2 27 Kewirausahaan/Desain grafis 2 - -
JUMLAH JAM ADAPTIF 14 13 13
III PROGRAM PRODUKTIF
A DASAR KOMPETENSI KEJURUAN 1 Penerapan dasar konsep listrik dan elektronik 4 - -2 Perakitan personal computer 4 - -3 Dasar operating system 4 - -B KOMPETENSI KEJURUAN 1 Membuat desain jaringan local ( L A N ) - 2 22 Membuat desain jaringan berbasis luas ( W A N ) - - 23 Mendesian kebutuhan server 4 Mendesain system keamanan jaringan - 2 -5 Memasang kabel pada UPT dan BNC pada jaringan - 3 -6 Memasang kabel serat optik - - 37 Memasang jaringan nirkabel - - 28 Menginstalasi non manageable switch pada jaringan - - 3
4
9 Menginstalasi dan mengkonfigurasi manageable switch jaringan - - 3
10 Menginstalasi dan Mengkonfigurasi static routing pada router - 3 -
11 Mengkonfiguasi dynamic routing pada router - - 2
12 Menginstalasi sumber daya berbagi pakai pd jaringan computer - 3 -
13 Menggelar system pengkabelan tersruktur horizontal - 2 -
14 Menginstalasi dan mengkonfigurasi TCP/IP statis pd workstation yg terhubung pada jaringan - 3 -
15 Menginstalasi danmengkonfigurasi TCP/IP dynamic workstation yg terhubung pd jaringan -
16 Mendesain dan membangun server - - 217 Menginstalasi dan mengkonfiguasi server - - 418 Menginstalasi dan mengkonvigurasi gateway internet - 3 -19 Melakukan pengujian pada system - 3 -20 Megadministrasi perangkat jaringan - 2 -21 Melakukan backup dan restore basis data pengguna - - 222 Menyelengggarakan adm system jaringan 2324
Memberikan layanan adm system jaringan Mendukung perangkat lunak - 2 2JUMLAH JAM PRODUKTIF 12 28 28
IV MUATAN LOKAL
1 Seni membaca al – qu’ran 2 2 2JUMLAH JAM MUATAN LOKAL 2 2 2
V PENGEMBANGAN DIRI
1 Ekskul/seni bela diriJUMLAH JAM PENGEMBANGAN DIRI
TOTAL JAM 48 48 48
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata
pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran
seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti bahasa Inggris di SD, dan TIK
di SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan
5
lokal dalam satu tahun, dan untuk tahun pelajaran 2010/2011, SMK Al – Ikhlas Long Kali memilih seni
menbaca al – qur’an sebagai pelajaran muatan lokal.
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pengembangan karier peserta didik
serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok
tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri
dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pada sekolah menengah
kejuruan, pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan
karier. Pada satuan pendidikan khusus, pengembangan diri lebih menekankan pada peningkatan
kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
d. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan
yang berlaku di sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan sistem kredit semester (SKS).
Adapun pengaturan beban belajar pada kedua sistem tersebut sebagai berikut.
(1) SMK Al – Ikhlas Long Kali menggunakan sistem paket kategori standar. Beban belajar dalam sistem
kredit semester (SKS) hanya untuk bidang tertentu saja.
(2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
6
(3) Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar
dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 95% Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh
masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
(1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
(3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
(4) lulus Ujian Nasional.
g. Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas X di SMK. Kriteria penjurusan diatur oleh Direktorat Pembinaan
SMK Depdiknas RI.
7
C. Sumber Peserta Didik
Para peserta didik yang diharapkan dapat mendukung SMK Al – Ikhlas Long Kali, adalah berasal
dari SMP dan MTS baik negeri dan swasta, yang tersebar di kecamatan Long Kali, yang terdiri dari 6 SMP
Negeri dan 2 MTs Swasta, dan yang merupakan sumber peserta didik utama adalah MTs Al – Ikhlas Long
Kali, yang berada didalam satu lingkungan pendidikan Yayasan Al – Ikhlas Long Kali. Dengan prediksi
penerimaan siswa baru di tahun pertama yaitu Tahun Pelajaran 2011/2012 membuka satu rombel
dengan jumlah siswa maksimal 35 orang untuk program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Berikut daftar sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah yang menjadi sumber peserta
didik untuk SMK Al – Ikhlas Longkali tahun ajaran 2010 – 2011.
No. Nama Sekolah/Madrasah Tempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MTs Al – Ikhlas
MTs Nurul Khair
SMPN 1
SMPN 2
SMPN 3
SMPN 4
SMPN 5
SMPN 6
Long Kali
Muara Telake
Long Kali
D. Ketenagaan Sekolah
Secara umum SMK Al – Ikhlas Long Kali telah memiliki SDM yang memadai Baik dari tenaga
pendidik maupun tenaga Administrasi yang telah memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola
pendidikan.
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Memiliki 15 tenaga guru dengan perincian sebagai berikut :
a. Guru Normatif : 6 Orang
b. Guru Adaptif : 7 Orang
c. Guru Produktif : 3 Orang
d. Guru Mulok : 1 Orang
e. Tenaga Aministrasi : 2 Orang
8
2. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI
Memiliki guru dan tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan S1, D3, D2, dan MA
dengan perincian sebagai berikut :
a. Sarjana (S1) : 14 Orang
b. Diploma III (D3) : 1 Orang
c. Diploma II (D2) : 1 Orang
d. MA : 1 Orang
E. Sarana dan Prasarana Sekolah
Fasilitas yang telah tersedia untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan antara lain :
3 unit ruang kelas semi permanen
1 unit ruang kantor dan ruang guru semi permanen
1 unit ruang perpustakaan standar
1 unit ruang Laboratorium Komputer standar
1 unit Masjid permanen
Ditunjang dengan sejumlah sarana olah raga, diantaranya lapangan bola basket,
lapangan bola volley dan lapangan bulutangkis.
F. Organisasi Sekolah
G. Sumber Pembiayaan Sekolah
Pada tahun pertama dan tahun kedua sumber pembiayaan SMK Al – Ikhlas Long Kali
menggunakan dana milik Yayasan Pendidikan Al – Ikhlas Long Kali yang selanjutnya akan melaksanakan
rapat komite untuk menggalang partisipasi masyarakat untuk menunjang proses kegiatan operasional
Sekolah dan dapat diprediksi untuk tahun ketiga dan seterusnya akan mendapatkan subsidi Pemerintah
baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten dengan tetap memberdayakan
partisipasi masyarakat melalui Komite Sekolah dan bekerja sama dengan dunia usaha serta dari
Yayasan Pendidikan Al – Ikhlas Long Kali.
9
H. Manajemen Sekolah
I. Lokasi Sekolah dan Peran Serta Masyarakat
Lokasi pendirian SMK Al – Ikhlas Long Kali, berada dikompleks Yayasan Pendidikan AL -
Ikhlas, tepatnya di Jalan Masjid Nurul Ijtihad Km. 65, Long Kali, Kecamatan Long Kali, Kabupaten
Paser, Provinsi Kalimantan Timur, kode pos 76283. Adapun dukungan masyarakat cukup besar,
hal ini dibuktikan dari hasil hasil angket yang disebarkan pada siswa kelas IX (Sembilan) di tiga
sekolah yang berbeda dimana kebanyakan orang tua mendukung mereka untuk melanjutkan
pendidikannya ke tingkat sekolah kejuruan.
J. Potensi Lapangan Kerja
Kerja sama dengan dunia usaha/industri sangat diperlukan untuk mendukung
pengembangan pendidikan di SMK Al – Ikhlas Long Kali, dan diantara para siswa terdapat
beberapa anak-anak dari pemilik dan juga karyawan dunia usaha dan industri.
Kerjasama yang insya Allah, akan dilakukan dengan perusahaan dan dunia usaha antara
lain :
1. Koperasi Mentari Babulu
2. Ridho Komputer Babulu
3. MC Komputer Babulu
4. Rudy Komputer Babulu
5. BRI Unit Babulu Darat
6. BPD Ranting Babulu
7. PT. GMK Babulu
10
8. PT. G M K Babulu
K. Rencana Pentahapan Pelaksanaan Sekolah
11