long life education

22
Long Life Education Oleh: Andri Nitasari D0111015

Upload: tio-saputro

Post on 01-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Long Life Education

Long Life Education

Oleh:

Andri Nitasari D0111015

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: Long Life Education

BAB 1

PENDAHULUAN

Hadirnya berbagai ilmu pengetahuan di dunia ini memudahkan manusia untuk

beraktivitas, teknologi yang canggih di dukung oleh komputerisasi membuat manusia

semakin terbantu melakukan aktivitasnya, semuanya terasa lebih mudah. Alat

komunikasi yang tak mengenal jarak dan waktu semakin memudahkan manusia untuk

terus melakukan interaksi dimanapun dan kapanpun. Begitu cepat perubahan dan

perkembangan itu terjadi, hal ini menuntut manusia harus terus belajar dimanapun dan

kapanpun. Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan fitrah

atau suci sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, “Setiap anak dilahirkan dalam

keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi

Nasrani atau Majusi.” Sejak anak dilahirkan kealam dunia ini sesungguhnya adalah

awal manusia mulai belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu

belajar sejak ia dilahirkan sampai ia masuk kedalam liang lahat tanpa mengenal usia,

selama kita masih bisa menikmati hidup, selama kita masih bisa menghirup udara,

selama kita masih bisa bergerak itu artinya kita wajib menuntut ilmu pengetahuan.

Oleh sebab itu ketika seorang anak mulai dilahirkan kealam dunia ini orang tua sudah

mulai mengajari anaknya dengan berbagai hal tentunya dengan konsep dan metode

yang sesuai dengan usianya.

Akhir-akhir ini banyak para ahli yang mulai menyebarkan paham long life

education atau dengan kata lain pendidikan sepanjang hayat. Salah satunya ialah R.S.

Peters, dalam bukunya sendiri "The Philosophy of Education", ia menandaskan

Page 3: Long Life Education

bahwa pada hakekatnya pendidikan tidak mengenal akhir, karena kualitas kehidupan

manusia terus meningkat. Seruan tentang pendidikan adalah proses tanpa akhir juga

dilakukan oleh negara. Sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya sebuah perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Namun pada suatu masyarakat yang menganut aliran kapitalisame, kemajuan

pendidikan hanya di lihat dari sejauh mana ia dapat menghasilkan tenaga-tenaga kerja

yang akan dapat membuat mesin-mesin industri berjalan. Ideologi kapitalis dalam

dunia pendidikan dapat dengan mudah dilihat dari pelajaran yang dipecah-pecah

menjadi kepingan-kepingan ilmu yang semuanya berujung dan berpangkal pada

hubungan jual-beli dan untung-rugi. Lalu dengan prinsip ekonomi yang berbunyi

"modal sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya".

Kemudian semua substansi pelajaran ekonominya adalah bagaimana membuat produk

baik yang dapat dijual untuk mencari keuntungan, bagaimana menciptakan pasar,

hingga bagaimana agar orang hanya bisa beli. Ini berbeda dengan Islam. Sebagai

suatu agama, Islam mengajarkan tentang pola belajar yang memang seharusnya

diusahakan oleh manusia dalam sepanjang hayatnya (long life education). Islam tidak

hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan

penyerahan diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapatkan

kebahagiaan hidup di dunia termasuk di dalamnya mengatur masalah pendidikan.

Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat tersebut adalah Al Qur’an dan

Al Hadist.

Dalam pendangan Islam, pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral

masyarakat Islam baik dalam negara maupun minoritas. Dalam ajaran agama Islam,

pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi. Karenanya, umat Islam

Page 4: Long Life Education

mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan untuk

kepentingan masa depan umat Islam. Sebagai sumber ajaran, Al Qur’an sebagaimana

telah dibuktikan oleh para peneliti, ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap

masalah pendidikan dan pengajaran. Demikian pula dengan Al Hadist, sebagai

sumber ajaran Islam, di akui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah

pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program pendidikan

seumur hidup (long life education ).

Dari uraian diatas, terlihat bahwa Islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya

bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist, sejak awal telah menancapkan revolusi di

bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Langkah yang ditempuh Al Qur’an ini

ternyata amat strategis dalam upaya mengangkat martabat kehidupan makhluk hidup.

Kini di akui dengan jelas bahwa pendidikan merupakan jembatan yang

menyeberangkan orang dari keterbelakangan menuju kemajuan, dan dari kehinaan

menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan menjadi merdeka, dan seterusnya. Belajar

sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus menerus dan

berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai akhir hayat, sejalan

dengan fase-fase perkembangan pada manusia. Oleh karena setiap fase perkembangan

pada masing-masing individu harus dilalui dengan belajar agar dapat memenuhi

tugas-tugas perkembanganya, maka belajar itu dimulai dari masa kanak-kanak sampai

dewasa dan bahkan masa tua. Bertolak dari fase-fase perkembangan seperti

dikemukakan Havinghurst, berimplikasi kepada keharusan untuk belajar secara terus

menerus. Konsep belajar sepanjang hayat atau yang dikenal dengan Long Life

education bisa dilakukan dimana saja, mulai dari lingkungan keluarga dimulai dari

masa kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai dengan usia tua, belajar sepanjang

Page 5: Long Life Education

hayat juga bisa dilakukan dalam pendidikam formal, dari mulai Taman kanak-kanak,

Sekolah dasar, Sekolah menengah pertama, Sekolah menegah atas/kejuruan,

perguruan tinggi. Lahirnya konsep belajar sepanjang hayat adalah bagian dari

keprihatinan pada dunia pedidikan yang ada, karena masih banyak masyarakat yang

tidak bisa menikmati pendidikan pada dunia formal. Oleh sebab itu belajar sepanjang

hayat bisa dilakukan pada kegiatan non formal, misalnya kegiatan pelatihan, PLS,

kelompok belajar dan lain sebagainya.

Page 6: Long Life Education

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pendidikan

Masyarakat pada umumnya mengidentikkan pendidikan dengan suatu lembaga

pendidikan formal (TK, SD, SMP, SMU, Perguruan Tinggi) dan lembaga pendidikan

non formal (PAUD, Paket A-C, lembaga-lembaga kursus). Namun sesungguhnya,

pendidikan itu tidak hanya didapat dari sebuah lembaga pendidikan yang sudah

disebutkan di atas. Lebih luas lagi, seluruh fase kehidupan di dunia ini adalah proses

pendidikan bagi manusia yang mau berfikir. Sejak dalam rahim, seorang bayi telah

belajar banyak hal. Salah satunya seperti merasakan, bergerak, melihat juga

mendengar. Begitu pula ketika lahir ke dunia. Secara refleks bayi tersebut belajar

bernafas, menangis, menyusu. Lalu seiring perkembangannya, bayi tersebut belajar

berjalan, melompat, berbicara, dan sebagainya hingga menjadi manusia yang dewasa.

Berikut ini adalah beberapa definisi pendidikan menurut beberapa pihak:

Menurut Ki Hajar Dewantara

Pendidikan yaitu daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta

jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.

Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dari penjabaran di atas, dapat di simpulkan bahwa kegiatan mendidik

dilakukan oleh satu pihak sebagai pendidik kepada pihak lain sebagai peserta

Page 7: Long Life Education

didik. Tidak ada yang mencakup pendidikan dari satu orang kepada dirinya

sendiri. Lalu mengapa pendidikan yang digembor-gemborkan di Indonesia

hanya ditujukan ada pendidikan dalam lingkup yang sempit. Padahal seperti

yang sudah saya jabarkan di atas, pendidikan itu begitu luas.

b. Belajar sepanjang hayat ( Long Life Education )

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam

konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga

pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau,

setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal.

Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang

berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar

sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing

learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan

dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia

lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing

dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap

dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.

c. Landasan Belajar sepanjang hayat

Belajar sepanjang hayat merupakan kewajiban setiap manusia tidak mengenal

usia, status, ruang dan waktu serta yang lainnya. Konsep belajar sepanjang hayat

sesungguhnya telah lama ada dalam ajaran Islam sesuai dengan hadis yang berbunyi:

د� ��ح� الل �لى� ا الم�ه�د� م�ن� �م� الع�ل �و�ا �ب �ط�ل ا

artinya :”Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang lahat”. (Al-

hadis)

Dengan memperhatikan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa aktivitas

belajar sepanjang hayat memang telah menjadi bagian dan kehidupan kaum muslimin.

Page 8: Long Life Education

Sedangkan secara umum, gerakan belajar sepanjang hayat itu baru dipublikasikan di

sekitar tahun 1970, ketika UNESCO menyebutnya sebagai tahun Pendidikan

Internasional (International Education Year). Karena pada tahun itu dilontarkan

berbagai isu pembaharuan dalam falsafah dan konsep tentang pendidikan. Latar

belakang munculnya gagasan ini ialah rasa kurang puas terhadap pelaksanaan belajar

melalui sistem sekolah, yang dikatakan memperlebar jurang antara yang kaya dan

yang miskin. Secara eksplisit gagasan ini dilontarkan oleh Paul Lengrand dalam

bukunya yang berjudul An Introduction to life Long Education.

Dari landasan diatas maka sesungguhnya pembelajaran sepanjang hayat sangat

dibutuhkan oleh setiap manusia yang menyadari akan pentingnya sebuah

pengetahuan. Belajar sepanjang hayat bisa dalam pendidikan formal maupun non

formal.

c. Belajar Sepanjang hayat dalam tiga aspek menurut penulis

Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan tentap belajar

sepanjang hayat yang dilakukan dari tiga aspek lingkungan belajar. Yaitu belajar

sepanjang hayat dalam lingkungan keluarga, dalam pendidikan formal, dan dalam

pendidikan non formal.

a). Belajar sepanjang hayat dalam lingkungan keluarga

Tempat belajar yang pertama bagi seorang manusia adalah lingkungan

keluaraga, pada tapa inilah tahap yang paling menentukan seorang anak untuk

memulai pembelajaran dalam keluarganya. Khususnya dalam ajaran Islam

pembelajaran sudah dimulai ketika seorang bayi masih berada dalam rahimnya, dalam

konsep ini jelas bahwa Islam memang sangat memperhatikan umatnya untuk

senantiasa belajar. Kemudian dalam Islam dijelaskan berdasarkan hadis Rasulullah

Saw “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg

menjadikannya sebagai Yahudi Nasrani atau Majusi.” Dalam hadis ini jelas bahwa

peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting untuk mendidik putra-putrinya,

orang tuanyalah yang akan membentuk pribadi anaknya dalam lingkungan keluarga.

Page 9: Long Life Education

Belajar sepanjang hayat dalam lingkungan keluarga menurut penulis bisa dilakukan

dalam beberapa tahap sebagai berikut :

1. Belajar pada masa balita

Dalam masa balita orang tua mulai bisa mengajarkan kepada anaknya, sesuai

dengan kemampuan serta fase perkembanganya. Misalnya dengan mengajarkan atau

melatih anak untuk bisa merangkak, kemudian berdiri, berjalan walaupun

pembelajaran seperti ini bisa terjadi secara alami tapi tetap membutuhkan perhatian

khusus dari orang tua. Selain itu pada masa balita bisa dilakukan pembelajaran seperti

mengucapkan kalimat atau kata sederhana serta belajar bicara dan lain sebagainya.

2. Belajar pada masa kanak-kanak

Dalam fase ini orang tua mempunyai peranan penting untuk memberikan

pembelajaran pada anak-anaknya, orang tua mulai memberikan pembelajaran

misalnya bagaimana mereka menggunakan pakaian atau melepaskannya, mebiasakan

anak untuk hidup disiplin dengan cara memberikan contoh misalnya dengan

berangkat dan pulang sekolah tepat waktu, belajar dan bermain sesuai dengan waktu

yang sudah ditentukan. Pada masa ini pembelajaran mengenai hidup bersih juga bisa

mulai diberikan misalnya dengan mandi, menggosok gigi, mencuci tangan,

membuang sampah pada tempatnya, dan lain sebagainya. Dalam fase ini orang tua

bukan hanya memberikan pembelajaran tetapi harus bisa memberikan contoh karena

cenderung seorang anak biasanya melakukan sesuatu dari apa yang dilihatnya. Pada

masa ini pembentukan karakter juga bisa diberikan misalnya dengan mencium tangan

orang tua ketika berangkat dan pulang sekolah disertai mengucapkan salam,

menghormati yang lebih tua, membiasakan sholat lima waktu dan lain sebagainya.

3. Belajar pada masa remaja

Masa remaja merupakan masa yang paling rentang, pada fase ini seorang anak

cenderung mempunyai sifat labil, oleh sebab itu peranan orang tua dalam memberikan

pembelajaran dalam lingkungan keluarga sangatlah penting. Agar pada masa ini bisa

berkembang dengan baik, tanpa terpengaruh oleh lingkungan luar, terpengaruh oleng

Page 10: Long Life Education

teman-teman bergaulnya. Pada masa ini konsep pembelajaran sepanjang hayat

mempunyai peranan penting karena dalam fase ini pula seorang anak akan mulai

mencari jati dirinya, mulai mengenal dunia pergaulan, dan cenderung memiliki

keinginan untuk punya kebebasan dalam melakukan sesuatu. Pembelajaran disiplin

dan pengwasan serta perhatian dari orang tua sangatlah penting agar anak bisa

melakukan aktivitas-aktivitas yang positif serta berkembang secara normal.

4. Belajar pada masa dewasa

Konsep belajar sepanjang hayat pada masa dewasa merupakan masa yang

penting dilakukan dalam lingkungan keluarga. Pada fase ini seorang anak remaja yang

berkembang menjadi manusia dewasa mulai mengenal jati dirinya, bahkan memilki

karakter tersendiri. Pada masa ini pula biasanya kecenderungan seseorang untuk

menyudahi belajar sangat dominan khususnya perempuan. Diawali selesai masa

kuliah, kemudian menikah, punya anak dan memilki keluaraga. Pada masa-masa ini

seseorang cenderung lebih memetingkan keluarga, pekerjaan dibadingkan dengan

belajarnya. Padahal pada masa ini pembelajaran masih tetap bisa dijalankan. Oleh

sebab itu dalam lingkungan keluarga ini orang tua harus bisa memberikan pemahan

kepada anak-ankanya agar terus belajar sepanjang hidupnya, baik belajar formal

maupun non formal.

5. Belajar pada masa tua atau usia lanjut dalam lingkungan keluarga

Konsep pembelajaran dalam Islam bahwa belajar tidak mengenal usia, sesuai

dengan hadis yang ada pada landasan diatas. Maka sesunggunya pada usia ini

seseorang harus tetap belajar, yang tentunya dilakukan dalam keluarga. Pada masa ini

orang tua bisa belajar pada anak-anaknya atau pada masa ini orang tua memberikan

pembeljaran pada anak-anaknya. Karena sesunggunya belajar sepanjang hayat bukan

hanya belajar tapi juga memberikan pembelajaran. Orang tua yang memilki banyak

ilmu maka ia akan semakin bijak dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah

yang dihadapi dalam hidupnya.

Page 11: Long Life Education

b). Belajar sepanjang hayat dalam pendidikan Formal

Belajar sepanjang hayat sangatlah dibutuhkan setiap individu yang

membutuhkan ilmu pengetahuan, orang yang menyadari akan pentingnya arti sebuah

ilmu maka ia akan berusaha untuk terus melanjutkan pendidikannya sampai dengan

jenjang yang paling tinggi sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya. Didalam

ajaran Islam sesunggunya mencari ilmu pengetahuan adalah kewajiban. Sesuai

dengan hadist Rasulullah Saw, “ Sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah kewajiban

bagi setiap muslim baik laki-laki atau perempuan “ (HR. Ibnu Majah). Dalam hadis

ini sangat tegas di sebutkan atas kewajiban seorang muslim oleh sebab itu apabila

kewajiban ini tidak dilakukan oleh seorang muslim maka hukumnya adalah dosa.

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw, mengatakan “Barang siapa berjalan untuk

menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga”. (HR.

Muslim). Sungguh luar biasa bagi orang yang menuntut ilmu pengetahuan yaitu

baginya akan dimudahkan jalan menuju surga, oleh sebab itu dengan hadis ini muda-

mudahan kita akan semakin termotivasi, karena mendapat keridhoan Allah dan masuk

surga adalah dambaan bagi setiap manusia.

Pembelajaran sepanjang hayat (Long Life education) dalam pendidikan

formal, adalah pembelajaran yang sistematis dan terencana, memilki tujuan – tujuan

khusus sesuai dengan bakat, kemampuan atau jurusan yang diminati oleh pembelajar.

Yang termasuk dalam pendidikan formal adalah dari tingkat taman kanak-kanak,

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah

kejuruan, perguruan tinggi, D1, D2, D3, S1,S2, dan S3. Pada pendidikan formal

setelah seseorang meyelesaikan program sekolah menegah atas atau kejuruan, setiap

orang diperbolehkan untuk mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi, tak mengenal

usia, jenis kelamin, suku dan golongan. Oleh sebab itu hal ini berlaku sampai

kapanpun selama sesorang masih memilki keinginan untuk belajar maka selama itu

pula banyak kesempatan bagi setiap orang untuk melanjutkan kejenjang yang lebih

tinggi. Maka tidak heran kita sering melihat atau mendengar orang yang sudah berusia

tua ada di antara sebagian mereka masih melanjutkan kuliahnya ada yang S1, S2 dan

S3. itu artinya pendidikan sepanjang hayat ini memang relevan bagi setiap orang,

setiap orang punya kesempatan yang sama, asalkan mempunyai keinginan dan

kemampuan.

Page 12: Long Life Education

C). Belajar sepanjang hayat dalam pendidikan Non Formal

Belajar tidak mengenal usia, waktu dan tempat, dimanapun kapanpun kita bisa

belajar dari kehidupan ini. Belajar tidak harus dibangku sekolah atau pendidikan

formal serta berizazah, tetapi belajar bisa dimana saja, dari berbagai sumber yang

berisi tentang pengetahuan. Banyak orang yang belajar ototidak (belajar sendiri)

namun mereka lebih berhasil dari orang-orang yang berpendidikan formal, itu artinya

belum tentu orang yang berpendidikan formal bisa lebih sukses daripada orang yang

tidak berpendidikan formal. Sesungguhnya yang membuat orang menjadi sukses

adalah kemampuannya beradaptasi dengan orang lain, komunikatif, pandai begaul,

punya kemauan keras dan tentunya skil tidak kalah penting.

Pendidikan non formal tidak mengenal ruang dan waktu, setiap orang bisa

belajar kapanpun, orang bisa belajar dari apa yang dilihatnya, di dengarnya,

dirasakannya, dialaminya dan lain sebagainya. Konsep pendidikan sepajang hayat

pada pendidikan non formal lebih luas dari yang lainnya. Pendidikan non formal ini

bisa dilakukan seperti kelompok belajar, organisasi, tempat kursus atau pelatihan, atau

ditempat – tempat pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak. Oleh sebab itu sudah

seharusnya setiap orang harus terus belajar dari setiap perjalanan hidupnya sampai

ajal menjemputnya. Karena ilmu pengetahuan sangat berguna bagi setiap orang

walalupun bagi orang yang sudah berusia lanjut sekalipun. Dalam islam dikatakan

Allah akan mengangkat orang – orang yang berilmu dan beriman beberapa derajat, itu

artinya betapa Allah menghargai orang yang berilmu karena dengan ilmu pula orang

akan lebih mampu mengenal Allah dan lebih banyak mendekatkan diri padanya

dengan ritual-ritual ibadah.

BAB III

Page 13: Long Life Education

PENUTUP

Dari pembahasan yang terdapat pada BAB II tadi dpat diambil kesimpulan

bahwa sesungguhnya pendidikan sepanjang hayat merupakan sebuah konsep yang

memberikan pemahaman kepada setiap orang agar terus belajar dalam perjalanan

hidupnya, belajar sepanjang hayat tidak mengenal usia, serta ruang dan waktu.

Pendidikan sepanjang hayat juga merupakan konsep yang sudah lama dikenal dalam

Islam bahkan jauh sebelum unesco mengeluarkan tentang konsep Long Life

Education. Konsep belajar sepanjang hayat dalam Islam sesuai dengan hadir

Rasullulah Saw, yaitu” Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang

lahat”. (Al-hadis. Selain itu didalam ajaran Islam menuntut ilmu adalah sebuah

kewajiban sesuai dengan hadis Rasulullah saw, sebagai berikut : “ Sesungguhnya

menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki atau perempuan

“ (HR. Ibnu Majah). Dua hadist diatas jelas menegaskan kepada umatnya bahwa ilmu

pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Konsep belajar sepanjang hayat yang

penulis kemukakan bisa dilakukan pada lingkungan keluarga, pendidikan formal dan

pendidikan non formal. Selanjutnya manfaat dari pendidikan sepanjang hayat adalah

agar setiap manusia selalu membepunyai bekal dalam kehidupan ini, sehingga dalam

menjalani kehidupan ini akan lebih terarah dan senantiasa mampu melakukan yang

terbaik untuk kemaslahatan umat, mampu menjadi orang yang bijaksana.

Sebagai seorang muslim, Islam sudah mewajibkan kita semua untuk

memperdalam ilmu untuk masa depan kita sendiri. Masa depan yang cerah sudah

menunggu kita apabila kita serius dalam menuntut ilmu (Insya Allah). Atau masa

depan yang suram apabila kita bermalas-malasan dalam menuntut ilmu pengetahuan

(Wallahu A’lam). Pilihan itu berada di tangan kita sendiri. Apakah kita ingin

memperoleh masa depan yang cerah atau kah kita ingin terjerumus kedalam masa

depan yang suram. Semua tergantung pada kita sendiri, kita yang menjadi nahkoda

dalam mengarungi lautan yang penuh dengan badai menuju sebuah pulau bernama

masa depan yang cerah.

Amin...

Page 14: Long Life Education

Daftar Pustaka

http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2010/12/17/long-live-education-in-islam/

http://irfan-na.blogspot.com/2008/10/konsep-belajar-sepanjang-hayat

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com

http://www.warnadunia.com/

http://warnadunia.com/long-life-education-pendidikan-seumur-hidup

http://zeffa09.blogspot.com/2010/06/pendidikan-sepanjang-hayat.html#more

http://3gplus.wordpress.com/2008/04/21/sejarah-perkembangan-islam-di-dunia/