revitalisasi budaya
DESCRIPTION
Revitalisasi BudayaTRANSCRIPT
Revitalisasi Budaya
Budaya merupakan hal yang sering kita ucap, tapi tidak mengerti makna atau arti
sesungguhnya dari budaya, jika anda ditanya apa itu budaya kebanyakan dari anda budaya
adalah apa yang dilakukan nenek moyang, atau budaya itu sesuatu yang dilakukan sekali
dalam setahun, budaya merupakan kebiasaan dari dulu, hanya seperti itu yang bisa anda
jawab. Padahal budaya menyangkut lebih luas dari itu, budaya itu hasil pemikiran tingkah
laku dari setiap hari.
Dangkalnya ketahuan karena budaya didorong oleh zaman modern sekarang ini,
sehingga pergeseran budaya menjadi semakin cepat, dan tidak terkendali, padahal banyak
filosofi yang dapat diambil dari suatu budaya, semisal budaya sebelum kelahiran, pada saat 7
bulanan orang tua menyajikan jenang abang dan jenag putih, namun di zaman searang banyak
orang yang telah meninggalkan budaya ini, jika kita telisik lebih dalam banyak manfaat yang
dapat kita ambil dari budaya ini.
Jenang Putih adalah bubur yang berwarna putih. Bubur putih merupakan ubo
rampe yang terbuat dari beras dan diberi sedikit garam. Bubur putih ini dimaksudkan sebagai
penghormatan dan harapan seseorang yang ditujukan kepada orang tua atau leluhurnya agar
senantiasa diberi doa restu dan mendapatkan keselamatan. Oleh nenek moyang orang Jawa,
bubur putih dimaksudkan sebagai bibit dari ayah atau sperma atau darah putih.
Pada ritual sesaji, ubo rampe jenang putih ini selalu disertai dengan jenang abang karena
masing-masing memiliki makna tersendiri dan menjadi semacam pangan yang tidak bisa
dipisahkan.
Jenang Abang adalah bubur yang berwarna merah. Bubur merah merupakan ubo
rampe yang terbuat dari beras dengan dibumbui sedikit garam dan dicampur dengan gula
jawa sehingga berwarna merah. Jenang Abang dimaksudkan sebagai penghormatan dan
permohonan kepada orang tua agar diberi doa dan restu sehingga selalu mendapatkan
keselamatan. Jenang abang dimaksudkan pula sebagai lambang bibit dari ibu atau darah
merah.
Jenang abang dan jenang putih ini dimaksudkan sebagai lambang kehidupan
manusia yang tercipta dari air kehidupan orang tuanya. Dalam hal ini bersatunya sperma atau
dilambangkan sebagai darah putih. Jenang abang dan jenang putih diartikan sebagai simbol
terjadinya anak karena bersatunya darah dari ayah dan ibu. Maka dari itu maksud dari sajen
jenang abang dan jenang putih adalah sebagai bentuk setiap orang untuk menghormati orang
tuanya.
Jika omongan adalah doa maka seharusnya budaya yang dlakukan merupakan doa
agar anak menghormati orang tua nya, tidak sperti sekarang yang banyak anak yang
mengendalikan orangtua karena terlalu memanjakan anaknya, pergeseran budaya ini juga
memberikan pergesaran nilai pada masyarakat, sehingga perlu dilakukan nya revitalisasi
budaya atau penghidupan kembali budaya budaya yang memberikan dampak positf tehadap
keberadaan masyarakat.