revitalisasi budaya

2
Revitalisasi Budaya Budaya merupakan hal yang sering kita ucap, tapi tidak mengerti makna atau arti sesungguhnya dari budaya, jika anda ditanya apa itu budaya kebanyakan dari anda budaya adalah apa yang dilakukan nenek moyang, atau budaya itu sesuatu yang dilakukan sekali dalam setahun, budaya merupakan kebiasaan dari dulu, hanya seperti itu yang bisa anda jawab. Padahal budaya menyangkut lebih luas dari itu, budaya itu hasil pemikiran tingkah laku dari setiap hari. Dangkalnya ketahuan karena budaya didorong oleh zaman modern sekarang ini, sehingga pergeseran budaya menjadi semakin cepat, dan tidak terkendali, padahal banyak filosofi yang dapat diambil dari suatu budaya, semisal budaya sebelum kelahiran, pada saat 7 bulanan orang tua menyajikan jenang abang dan jenag putih, namun di zaman searang banyak orang yang telah meninggalkan budaya ini, jika kita telisik lebih dalam banyak manfaat yang dapat kita ambil dari budaya ini. Jenang Putih adalah bubur yang berwarna putih. Bubur putih merupakan ubo rampe yang terbuat dari beras dan diberi sedikit garam. Bubur putih ini dimaksudkan sebagai penghormatan dan harapan seseorang yang ditujukan kepada orang tua atau leluhurnya agar senantiasa diberi doa restu dan mendapatkan keselamatan. Oleh nenek moyang orang Jawa, bubur putih dimaksudkan sebagai bibit dari ayah atau sperma atau darah putih. Pada ritual sesaji, ubo rampe jenang putih ini selalu disertai dengan jenang abang karena masing-masing memiliki makna

Upload: aji-dwi-waskito

Post on 12-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Revitalisasi Budaya

TRANSCRIPT

Page 1: Revitalisasi Budaya

Revitalisasi Budaya

Budaya merupakan hal yang sering kita ucap, tapi tidak mengerti makna atau arti

sesungguhnya dari budaya, jika anda ditanya apa itu budaya kebanyakan dari anda budaya

adalah apa yang dilakukan nenek moyang, atau budaya itu sesuatu yang dilakukan sekali

dalam setahun, budaya merupakan kebiasaan dari dulu, hanya seperti itu yang bisa anda

jawab. Padahal budaya menyangkut lebih luas dari itu, budaya itu hasil pemikiran tingkah

laku dari setiap hari.

Dangkalnya ketahuan karena budaya didorong oleh zaman modern sekarang ini,

sehingga pergeseran budaya menjadi semakin cepat, dan tidak terkendali, padahal banyak

filosofi yang dapat diambil dari suatu budaya, semisal budaya sebelum kelahiran, pada saat 7

bulanan orang tua menyajikan jenang abang dan jenag putih, namun di zaman searang banyak

orang yang telah meninggalkan budaya ini, jika kita telisik lebih dalam banyak manfaat yang

dapat kita ambil dari budaya ini.

Jenang Putih adalah bubur yang berwarna putih. Bubur putih merupakan ubo

rampe yang terbuat dari beras dan diberi sedikit garam. Bubur putih ini dimaksudkan sebagai

penghormatan dan harapan seseorang yang ditujukan kepada orang tua atau leluhurnya agar

senantiasa diberi doa restu dan mendapatkan keselamatan. Oleh nenek moyang orang Jawa,

bubur putih dimaksudkan sebagai bibit dari ayah atau sperma atau darah putih. 

Pada ritual sesaji, ubo rampe jenang putih ini selalu disertai dengan jenang abang karena

masing-masing memiliki makna tersendiri dan menjadi semacam pangan yang tidak bisa

dipisahkan.

Jenang Abang adalah bubur yang berwarna merah. Bubur merah merupakan ubo

rampe yang terbuat dari beras dengan dibumbui sedikit garam dan dicampur dengan gula

jawa sehingga berwarna merah. Jenang Abang dimaksudkan sebagai penghormatan dan

permohonan kepada orang tua agar diberi doa dan restu sehingga selalu mendapatkan

keselamatan. Jenang abang dimaksudkan pula sebagai lambang bibit dari ibu atau darah

merah.

Jenang abang dan jenang putih ini dimaksudkan sebagai lambang kehidupan

manusia yang tercipta dari air kehidupan orang tuanya. Dalam hal ini bersatunya sperma atau

dilambangkan sebagai darah putih. Jenang abang dan jenang putih diartikan sebagai simbol

terjadinya anak karena bersatunya darah dari ayah dan ibu. Maka dari itu maksud dari sajen

jenang abang dan jenang putih adalah sebagai bentuk setiap orang untuk menghormati orang

tuanya.

Page 2: Revitalisasi Budaya

Jika omongan adalah doa maka seharusnya budaya yang dlakukan merupakan doa

agar anak menghormati orang tua nya, tidak sperti sekarang yang banyak anak yang

mengendalikan orangtua karena terlalu memanjakan anaknya, pergeseran budaya ini juga

memberikan pergesaran nilai pada masyarakat, sehingga perlu dilakukan nya revitalisasi

budaya atau penghidupan kembali budaya budaya yang memberikan dampak positf tehadap

keberadaan masyarakat.