review ke -3 renstra 2015...

25
REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 – 2019 PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN TAHUN 2017 PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN TIPE A Jalan Jenderal Sudirman KM. 3,5 Palembang – 30126 Sumatera Selatan Telp. (0711) 311666, 352900 Fax. (0711) 311666 Email: [email protected] Website: www.pt-palembang.go.id

Upload: phamnhan

Post on 28-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

REVIEW KE -3

RENSTRA 2015 – 2019 PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN

TAHUN 2017

PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN TIPE A Jalan Jenderal Sudirman KM. 3,5 Palembang – 30126 Sumatera Selatan

Telp. (0711) 311666, 352900 Fax. (0711) 311666

Email: [email protected] Website: www.pt-palembang.go.id

Page 2: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

ii Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas tersusunnya dokumen Reviu Ketiga

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan tahun

2015 – 2019. Dokumen Reviu Ketiga Rencana Strategis Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan Tahun 2015-2019 dilakukan karena terbitnya Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan Nomor: W6-

U/2762/OT.01.3/XI/2017 tanggal 14 November 2017 tentang Penetapan

Review Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

Tahun 2017.

Renstra Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan merupakan dokumen perencanaan yang

disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan dalam jangka

waktu selama lima tahun, visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada

tahun 2015 – 2019

Akhir kata kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun renstra ini. Semoga bermanfaat

dan dapat mewujudkan Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan.

Palembang, Desember 2017

KETUA PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN

OHAN BURHANUDDIN PURWAWANGCA,SH.,MH HAKIM UTAMA

Page 3: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

iii Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum 1

1.2. Potensi Permasalahan 3

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI

2.1. Visi dan Misi 6

2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis 7

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi PT Sumatera Selatan 13

3.3. Kerangka Regulasi 14

3.4. Kerangka Kelembagaan 15

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Lampiran : Matriks Rentra 20

BAB V PENUTUP

Penutup 22

Page 4: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 1 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan selaku kawal depan (voor-post) Mahkamah

Agung Republik Indonesia. Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara

pidana, perdata dan tipikor terhadap putusan yang dijatuhkan peradilan tingkat pertama

yang dimintakan banding. Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1964 tanggal 08 September 1964 yang wilayah

hukumya meliputi Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung. Pada

tahun 1980 terbit Undang-Undang No. 9 Tahun 1980 tanggal 29 Juli 1980 tentang

Pembentukan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang yang meliputi wilayah hukum Provinsi

Lampung. Pada tahun 1982 terbit Undang-Undang No. 14 Tahun 1982 tanggal 20 Agustus

1982 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Jambi yang meliputi wilayah hukum

Provinsi Jambi dan pada Tahun 2004 dibentuk pula Pengadilan Tinggi Bangka Belitung

dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2004 tanggal 6 Juli 2004. Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman KM 3,5 Palembang meliputi

wilayah hukum Provinsi Sumatera Selatan dan hingga saat ini membawahi 9 (sembilan)

Pengadilan Negeri yaitu :

Tabel 1.1 : Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Se-Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

No Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Pengadilan Negeri

1 Pengadilan Negeri Palembang Kota Palembang

2 Pengadilan Negeri Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir

3 Pengadilan Negeri Sekayu Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin

4 Pengadilan Negeri Muaraenim Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Penukal Abab

Lematang Ilir (PALI)

5 Pengadilan Negeri Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten OKU

Selatan, dan Kabupaten OKU Timur

6 Pengadilan Negeri Lahat Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang

7 Pengadilan Negeri Lubuklinggau Kabupaten Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, dan

Kabupaten Musi Rawas Utara

8 Pengadilan Negeri Prabumulih Kota Prabumulih

9 Pengadilan Negeri Pagaralam Kota Pagaralam

Page 5: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 2 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan dan seluruh satuan kerja dibawahnya

melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengadilan seperti yang diatur dalam Undang-

Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum. Tugas pokok dan fungsi

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan mencakup :

1. Bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat

banding;

2. Bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa

kewenangan mengadili antara pengadilan negeri di daerah hukumnya;

3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada

instansi pemerintah didaerahnya apabila diminta;

4. Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan wewenang lain oleh atau berdasarkan

undang-undang;

5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama.

Pada tahun 2017, jumlah pegawai di Wilayah Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2: Jumlah Pegawai Peradilan Umum Se-Sumatera Selatan Tahun 2017

Instansi KPT/ KPN

WKPT/

WKPN Hakim

Pani tera

Panmud Sekre taris

Kabag Kasub

Bag PP

Staf /JS

PT Sumatera Selatan 1 1 26 1 4 1 2 4 23 25

PN Palembang

1 1 28 1 5 1 1 3 32 24

PN Lubuk Linggau

1 - 8 1 3 1 - 3 5 13

PN Sekayu

1 1 7 1 3 1 - 2 13 10

PN Baturaja

1 1 4 1 3 1 - 3 5 12

PN Muara Enim

1 1 6 1 3 1 - 3 5 8

PN Kayuagung

1 1 7 1 3 1 - 3 9 10

PN Lahat

1 1 6 1 3 1 - 3 7 7

PN Prabumulih

1 1 4 2 3 1 - 3 4 5

PN Pagaralam

1 1 3 1 3 1 - 2 1 3

TOTAL 10 org

9 org

99 org

11 org

33 Org

10 org

3 org

29 org

104 org

117 org

Keterangan : 1. Jumlah Hakim Ad-hoc Tk.Banding = 3 orang

2. Jumlah Hakim Ad-Hoc Tk. Pertama = 5 orang

3. Jumlah hakim PHI = 4 Orang

4. Jumlah hakim Yustisial = 1 Orang

Page 6: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 3 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Sumatera

Selatan dikelompokan menjadi analisis faktor internal dan faktor eksternal

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan :

1.2.1 Analisis Faktor Internal

A. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang

memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan strategis dalam mencapai visi

dan misi. Kekuatan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan mencakup hal-hal sebagai

berikut :

1. Kawal depan Mahkamah Agung RI di wilayah provinsi Sumatera Selatan;

2. Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan merupakan unsur Forum Komunikasi

Pimpinan Daerah (FKPD) dan memiliki hubungan baik dengan pemerintahan

daerah di Provinsi Sumatera Selatan;

3. Transparansi penyelenggaraan fungsi peradilan dengan memanfaatkan

teknologi informasi;

4. Memiliki kode etik perilaku hakim dan panitera pengganti serta kode etik PNS

Mahkamah Agung RI;

5. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di

wilayah Sumatera Selatan.

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah situasi dan faktor-faktor dari dalam organisasi yang bersifat

negatif yang menghambat organisasi mencapai visi dan misi.

Kelemahan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Belum ada mekanisme evaluasi yang mengukur kepuasan masyarakat pencari

keadilan di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan;

2. Sumber Daya yang kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima

belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan;

3. Anggaran yang diterima belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang

diajukan.

1.2.2 Analisis Faktor External

Peluang dan tantangan terdapat di external organisasi Pengadilan Tinggi Sumatera

Selatan sebagai berikut :

Page 7: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 4 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

A. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif yang

membantu organisasi mencapai visi dan misi.

1. Adanya cetak biru Mahkamah Agung RI untuk menetapkan arah 25 tahun ke

depan.

2. Adanya SK I-144/KMA/I/2011 tentang Pelayanan Informasi Pengadilan.

3. Adanya tunjangan kinerja sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja.

4. Dukungan dan koordinasi yang baik antar Pengadilan Negeri dalam wilayah

Sumatera Selatan.

B. Tantangan (Threats)

Adalah faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif yang dapat

mengakibatkan organisasi gagal dalam mencapai visi dan misi:

1. Masih ada pencari keadilan yang selalu berusaha untuk mempengaruhi

independensi hakim.

2. Belum adanya suatu alat metode pengukuran kepuasan pengguna jasa

pengadilan.

3. Banyak informasi di dunia maya yang dapat mempengaruhi independensi

hakim.

4. Anggaran yang diberikan untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak sesuai

dengan kebutuhan.

Pencapaian misi disadari akan sangat tergantung pada keberadaan faktor-faktor

kunci keberhasilan. Faktor-faktor ini dirumuskan dari hasil analisis lingkungan

eksternal dan internal baik yang menguntungkan maupun merugikan Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis SWOT dan perhitungan nilai urgensi,

nilai dukungan dan nilai keterkaitan, posisi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

berada pada kuadran I atau posisi SO (strength – oppurtunity) yang berarti bahwa

kekuatan/potensi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan lebih besar dibanding

dengan ancaman. Oleh karena itu Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan harus

menerapkan strategi mengoptimalkan kekuatan untuk meraih peluang sebaik-

baiknya.

Page 8: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 5 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

Tabel 1.3: Potensi dan Permasalahan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

POTENSI DAN PERMASALAHAN

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN

1. Kawal depan

Mahkamah Agung

RI di wilayah

provinsi Sumatera

Selatan

1. Belum ada

mekanisme evaluasi

yang mengukur

kepuasan

masyarakat pencari

keadilan di Wilayah

Hukum Pengadilan

Tinggi Sumatera

Selatan

1. Adanya cetak biru

Mahkamah Agung

RI untuk

menetapkan arah

25 tahun ke depan

1. Masih ada pencari

keadilan yang

selalu berusaha

untuk

mempengaruhi

independensi

hakim

2. Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan

merupakan unsur

Forum Komunikasi

Pimpinan Daerah

(FKPD) dan

memiliki hubungan

baik dengan

pemerintahan

daerah di Provinsi

Sumatera Selatan

2. Sumber Daya yang

kurang memadai

karena rekrutmen

pegawai yang

diterima belum

sesuai dengan

kapasitas dan

kemampuan kerja

yang dibutuhkan

2. Adanya SK I-

144/KMA/I/2011

tentang Pelayanan

Informasi

Pengadilan

2. Belum adanya

suatu alat metode

pengukuran

kepuasan pengguna

jasa pengadilan

3. Transparansi

penyelenggaraan

fungsi peradilan

dengan

memanfaatkan

teknologi informasi

4. Anggaran yang

diterima belum

sesuai dengan

kebutuhan dan

rencana yang

diajukan

3. Adanya tunjangan

kinerja sebagai

motivasi dalam

peningkatan kinerja

3. Banyak informasi

di dunia maya yang

dapat

mempengaruhi

independensi

hakim

5. Memiliki kode etik

perilaku hakim dan

panitera pengganti

serta kode etik PNS

Mahkamah Agung

RI

4. Dukungan dan

koordinasi yang baik

antar Pengadilan

Negeri dalam

wilayah Sumatera

Selatan

4. Anggaran yang

diberikan untuk

pengadaan sarana

dan prasarana

tidak sesuai dengan

kebutuhan

6. Memiliki

kekuasaan dan

kewenangan

mengadili perkara

tingkat banding di

wilayah Sumatera

Selatan

Page 9: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 6 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGIS

2.1. VISI DAN MISI

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Sumtera Selatan tahun 2015–2019

merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan

yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban,

perbaikan, pengkajian, dan pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan

perundang-undangan untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan diselaraskan

dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung RI dalam pelaksanaan program

dan kegiatan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan untuk mencapai visi dan misi serta

tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Visi yang ditetapkan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan merupakan

gambaran masa depan yang ingin diwujudkan dan diharapkan seluruh Sumber Daya

Manusia Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan dalam melakukan tugas dan fungsi

pokoknya. Penetapan visi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan tersebut mengacu pada

visi Mahkamah Agung RI sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN YANG AGUNG”.

MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan

pelayanan pada masyarakat.

3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Meningkatkan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan

efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Page 10: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 7 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan

Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Adapun tujuan yang hendak dicapai

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3. Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2019. Sasaran strategis yang kehendak dicapai Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis

dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama

digambarkan pada tabel di bawah ini:

REVIU IKU PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN

NO KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB SUMBER

DAYA

1. Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase

sisa perkara

yang

diselesaikan

Jumlah Sisa Perkara Yang diselesaikan x 100 % Jumlah Sisa Perkara Yang Harus Diselesaikan Catatan : Sisa Perkara : Sisa perkara tahun sebelumnya

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

b. Persentase

Perkara yang

diselesaikan

tepat waktu

Jumlah Sisa Perkara Yang diselesaikan thn berjalan x 100 % Jumlah Sisa Perkara Yang Ada Catatan : 1. Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan

perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun + perkara yang masuk) Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan. Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya.

2. Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

c. Persentase

penurunan

sisa perkara

Tn.1 – Tn x 100% Tn.1 Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan : Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

Page 11: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 8 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Kasasi - PK

Jumlah Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum x 100 % Jumlah Putusan Perkara Catatan : 1. Upaya Hukum = Banding, Kasasi, PK 2. Secara Hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya

hukum, maka semakin puas atas putusan Pengadilan

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

e. Index

Responden

Pengadilan

Tingkat

Pertama yang

puas terhadap

layanan

Pengadilan

Tinggi

Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RAB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Panitera

Laporan

Semesteran dan

Laporan Tahunan

2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase

salinan

Putusan yang

ddikirim ke

Pengadilan

pengaju Tepat

Waktu

Jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan pengaju x 100 % Jumlah Putusan Catatan : ❖ SEMA No. 01 Tahun 2011 tentang Perubahan SEMA 02 Tahun

2010 tentang penyampaian Salinan dan Petikan Putusan

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

b. Persentase

Putusan

perkara yang

menarik

perhatian

masyarakat

dapat di akses

secara online

dalam waktu 1

hari setelah

diputus

Jumlah isi putusan perkara tipikor yang Di upload dalam website x 100 % Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat Yang diputus Catatan : ❖ One Day Publish adalah jumlah putusan perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang di upload ke web dalam 1 hari setelah diputus

❖ Maklumat KMA tanggal 22 Mei 2013 tentang one day publish

Panitera

Laporan Bulanan

dan Laporan Tahunan

PROGRAM DAN KEGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi

untuk mencapai sasaran selam kurun waktu 2015-2019 adalah :

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai

sasaran strategis : Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi

pencari keadilan. Kegiatan pokok untuk Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa

keadilan bagi pencari keadilan adalah :

➢ Persentase sisa perkara yang diselesaikan

➢ Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

➢ Persentase penurunan sisa perkara

➢ Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

• Kasasi

Index Kepuasan pencari Keadilan

Page 12: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 9 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

• PK

➢ Index responden pengadilan tingkat pertama yang puas terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah

Agung RI

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI

bertujuan untuk mencapai sasaran strategis: Peningkatan efektivitas pengelolaan

penyelesaian perkara. Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran ini adalah :

➢ Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat waktu

➢ Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses

secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus.

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung RI bertujuan

untuk mencapai sasaran strategis: Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian

perkara.

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran ini adalah :

➢ Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat waktu

➢ Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses

secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus.

Page 13: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 10 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung

Sesuai dengan arah pembangunan bidang hukum yang tertuang dalam RPJMN tahun

2015-2019 serta dalam rangka mewujudkan visi Terwujudnya Badan Peradilan

Indonesia Yang Agung, maka Mahkamah Agung menetapkan 7 sasaran sebagai

berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara;

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat terpinggirkan;

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;

5. Meningkatnya pelaksanaan pembinaan bagi aparat tenaga teknis di lingkungan

Peradilan;

6. Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara

optimal;

7. Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan Sumber Daya

Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung;

8. Meningkatnya tranparansi pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan

Aset.

Masing-masing sasaran strategis di atas memiliki arahan kebijakan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1:

Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel.

Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang pasti, transparan dan

akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Penyempurnaan penerapan sistem kamar;

2. Pembatasan perkara kasasi;

3. Proses berperkara yang sederhana dan murah dan;

4. Penguatan akses peradilan.

Sasaran Strategis 2:

Peningkatan Efektivitas Pengelolaan penyelesaian perkara.

Jangka waktu penanganan perkara pada Mahkamah Agung sesuai dengan Surat

keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor : 138/KMA/SK/IX/2009 tentang Jangka

waktu Penanganan Perkara pada Mahkamah Agung RI menyatakan bahwa seluruh

perkara yang ditangani oleh Mahkamah Agung harus diselesaikan dalam jangka

Page 14: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 11 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

waktu 1 (satu) tahun setelah perkara diregister, sementara penyelesaian perkara

pada Tingkat Pertama dan Tingkat banding diatur melalui Surat Edaran Ketua

Mahkamah Agung Nomor : 3 tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara yang

menyatakan bahwa perkara-perkara perdata umum, perdata agama dan perkara

tata usaha Negara, kecuali karena sifat dan keadaan perkaranya terpaksa lebih dari

6 (enam) bulan dengan ketentuan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama yang

bersangkutan wajib melaporkan alasan-alasannya kepada Ketua Pengadilan Tingkat

Banding.

Dengan adanya semangat pimpinan Mahkamah Agung dalam mereformasi kinerja

Mahkamah Agung dan jajarannya serta terlaksanya kepastian hukum serta

merespon keluhan masyarakat akan lamanya penyelesaian perkara dilingkungan

Mahkamah Agung dan jajaran Peradilan dibawahnya, Ketua Mahkamah Agung

mengeluarkan Surat Keputusan KMA Nomor : 119/KMA/SK/VII/2013 tentang

Penetapan Hari Musyawarah dan Ucapan Pada Mahkamah Agung Republik

Indonesia pada butir ke tiga menyatakan bahwa hari musyawarah dan ucapan harus

ditetapkan paling lama 3 (tiga) bulan sejak berkas perkara diterima oleh Ketua

Majelis, kecuali terhadap perkara yang jangka waktu penangannya ditentukan lebih

cepat oleh undang-undang (misalnya perkara-perkara Perdata Khusus atau Perkara

Pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan). Penyelesaian perkara untuk

Tingkat Pertama dan Tingkat Banding dikeluarkan Surat Edaran Ketua Mahkamah

Agung Nomor : 2 tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat

Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan menyatakan

bahwa penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling lambat dalam

waktu 5 (lima) bulan sedang penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat

Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan, ketentuan waktu termasuk

penyelesaian minutasi.

Dalam rangka terwujudnya percepatan penyelesaian perkara Mahkamah Agung dan

Peradilan dibawahnya senantiasa melakukan evaluasi secara rutin melalui laporan

perkara. Disamping hal tersebut diatas Mahkamah Agung membuat terobosan untuk

penyelesaian perkara perdata yang memenuhi spesifikasi tertentu agar dapat

diselesaikan melalui small claim court sehingga tidak harus terikat dengan hukum

formil yang ada, Mahkamah Agung menyusun regulasi sebagai payung hukum

terlaksananya small claim court.

Page 15: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 12 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin

dan terpinggirkan

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan akses peradilan bagi masyarakat

miskin dan terpinggirkan dicapai dengan 3 (tiga)arah kebijakan sebagai berikut:

1. Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin;

2. Sidang keliling/zitting plaats dan;

3. Pos Pelayanan Bantuan Hukum.

Sasaran Strategis 4:

Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya hasil pembinaan bagi aparat tenaga teknis di lingkungan

Peradilan.

Sistem Pembinaan yaitu dengan telah dilakukannya Assessment untuk Pejabat

setingkat Eselon III dalam pengembangan organisasi, serta pelaksanaan Pelatihan

Sumber Daya Manusia Profesional Bersertifikat untuk pejabat setingkat Eselon III

dan IV, mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Manajemen SDM

Berbasis Kompetensi (Competency Based HR Management), menempatkan ulang dan

mencari pegawai berdasarkan hasil assessment, pelaksanaan program pendidikan

dan pelatihan hakim secara berkelanjutan (capacity building), menyusun

standarisasi sistem pendidikan dan pelatihan aparatur peradilan (unit pelaksana

Diklat), serta menyusun regulasi penilaian kemampuan SDM di Mahkamah Agung RI

untuk pembaharuan sistem manajemen informasi yang terkomputerasi.

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan Sumber

Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.

Untuk mewujudkan sasaran strategis pengembangan sistem informasi yang

terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan

akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Transparansi kinerja secara efektif dan efisien;

2. Penguatan Regulasi Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi dan;

3. Pengembangan Kompetensi SDM berbasis TI.

Sasaran Strategis 7 :

Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara

optimal.

Page 16: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 13 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan pengawasan aparatur peradilan,

ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan;

2. Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan;

3. Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi masyarakat

dan;

4. Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai mitra dalam

pelaksanaan fungsi pengawasan.

Sasaran Strategis 8:

Meningkatnya tranparansi pengelolaan SDM, Keuangan dan Aset.

Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan Kompetensi dan Integritas SDM,

ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan;

2. Penataan pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia Peradilan.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Tinggi

Kebijakan dan Strategi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan tertuang dalam Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Nomor: W6-U/2762/OT/01.3/XI/2017 tanggal

14 November 2017 tentang Penetapan Review Indikator Kinerja Utama Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan Tahun 2017 yaitu:

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Dimana

indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa

perkara yang harus diselesaikan.

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan

jumlah perkara yang ada.

c. Persentase penurunan sisa perkara

Sisa perkara tahun sebelumnya dikurang sisa perkara tahun berjalan dibagi

dengan sisa perkara tahun sebelumnya

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

• Kasasi

• PK

Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan

jumlah putusan perkara

Page 17: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 14 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara. Dimana indikator

kinerjanya adalah sebagai berikut:

a. Persentase salinan putusan yang dikirm ke Pengadilan Pengaju Tepat

Waktu.

Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

dengan Jumlah Putusan

b. Persentase Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat

Diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus.

Perbandingan jumlah isi putusan perkara Tipikor yang diupload dalam

website dengan jumlah perkara menarik perhatian masyarakat yang

diputus.

3.3. Kerangka Regulasi

Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJM

tahun 2015-2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga maka

kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang

dijadikan sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka

regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka

memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran

Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

Kerangka Regulasi yang dikeluarkan Mahkamah Agung salah satunya adalah

Pembuatan SK Ketua Mahkamah Agung Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang

Pedoman Pelayanan Informasi Di Pengadilan. Tindaklanjutnya di Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan adalah dengan menunjuk Petugas Meja Informasi sesuai dengan

SK Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan Nomor: W6-U/1870/PS.05/VIII/2017

tanggal 31 Agustus 2017 tentang Petugas Meja Informasi Pada Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan yang bertugas untuk:

1. Menerima dan memilah permohonan informasi;

2. Meneruskan permohonan informasi tertentu kepada penanggungjawab

informasi;

3. Meneruskan informasi kepada pimpinan atau pegawai tertentu apabila

diperlukan untuk menyediakan informasi yang diminta pemohon;

4. Petugas informasi bertanggungjawab kepada Pelaksana Pelayanan Informasi

dan Dokumentasi (PPID) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab;

Page 18: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 15 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

5. Petugas meja informasi dalam menjalankan tugasnya berpedoman pada Surat

Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI

Nomor 1586/DJU/SK/PS.01/9/2015 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Pemberian Informasi Publik untuk Masyarakat Pencari Keadilan dan Standar

Meja Informasi di Pengadilan.

3.4. Kerangka Kelembagaan

Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan merupakan kawal depan (voor-post)

Mahkamah Agung RI yang membawahi 9 (sembilan) Pengadilan Negeri di wilayah

hukum Provinsi Sumatera Selatan. Tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Sumatera

Selatan dilaksanakan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan

dengan dibantu Panitera dan Sekretaris Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan.

Mengenai tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pegadilan Tinggi telah

diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan

Peradilan

Bagian Kedua Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A

Pasal 6

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipe, terdiri atas :

a. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A; dan

b. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi.

Pasal 7

1. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A adalah aparatur tata usaha negara yang

dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab

Ketua Pengadilan Tinggi Tipe A.

2. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A dipimpin oleh Panitera.

Pasal 8

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A mempunyai tugas melaksanakan pemberian

dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-

surat yang berkaitan dengan perkara.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Panitera

Pengadilan Tinggi Tipe A menyelenggarakan fungsi :

Page 19: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 16 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

a. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam

pemberian dukungan di bidang teknis;

b. pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;

c. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

d. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;

e. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan

transparansi perkara;

f. pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan

perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,

minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan;

g. pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tipe A.

Pasal 10

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tipe A, terdiri atas:

a. Panitera Muda Perdata;

b. Panitera Muda Pidana;

c. Panitera Muda Khusus; dan

d. Panitera Muda Hukum.

BAB VII Kesekretariatan Peradilan Umum

Pasal 232

Kesekretariatan Peradilan Umum, terdiri atas:

a. Kesekretariatan Pengadilan Tinggi; dan

b. Kesekretariatan Pengadilan Negeri

Pasal 233

Kesekretariatan Pengadilan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232 huruf a,

diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelas, terdiri atas:

a. Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A; dan

b. Kesekretariatan Pengadilan Tinggi.

Bagian Kedua Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A

Pasal 235

1. Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A adalah aparatur tata usaha negara

yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Ketua Pengadilan Tinggi Tipe A.

2. Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A dipimpin oleh Sekretaris. Pasal 236

Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A mempunyai tugas melaksanakan

Page 20: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 17 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya

manusia, serta sarana dan prasarana.

Pasal 237

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 236,

Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan perencanaan, program dan anggaran;

b. pelaksanaan urusan kepegawaian;

c. pelaksanaan urusan keuangan;

d. pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan

g. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi serta pelaporan di

lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A.

Paragraf 2 Susunan Organisasi

Pasal 238

Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Tipe A, terdiri atas:

a. Bagian Perencanaan dan Kepegawaian; dan

b. Bagian Umum dan Keuangan

Pasal 241

Bagian Perencanaan dan Kepegawaian, terdiri atas:

a. Subbagian Rencana Progam dan Anggaran; dan

b. Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi.

Pasal 242

Subbagian Perencanaan Progam dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan

anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.

Pasal 243

Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan

teknologi informasi, dan statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta

penyusunan laporan.

Pasal 246

Bagian Umum dan Keuangan, terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga; dan

Page 21: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 18 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

b. Subbagian Keuangan dan Pelaporan.

Pasal 247

Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan

pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan,

keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

Pasal 248

Subbagian Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan urusan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, akuntasi dan verifikasi,

pengelolaan barang milik negara, dan pelaporan keuangan, serta pelaksanaan

pemantauan, serta penyusunan laporan.

Page 22: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 19 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, Pegadilan Tinggi Sumatera

Selatan memiliki 3 program yang akan dilaksanakan oleh 9 satuan kerja dibawahnya

yaitu:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah

Agung;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung;

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

MATRIK PENDANAAN 2015 – 2019 TAHUN 2017 (Dalam Ribuan Rupiah)

No Program Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Mahkamah Agung RI

18.380.962 20.445.543 24.339.531 27.880.070 27.880.070

2 Pengadaan sarana

dan prasarana

aparatur peradilan

- 593.000 436.000 1.485.650 1.485.650

3 Peningkatan

manajemen peradilan

umum

242.705 71.063 225.790 213.620 213.620

Page 23: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 20 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN

Visi : Mewujudkan Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan Yang Agung Misi :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan

2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Meningkatkan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

No

Tujuan Target Jangka

Menengah

Sasaran Target Strategis

Uraian Indikator

Kinerja Uraian

Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018 2019 Progra

m Kegiatan

Indikator Kegiatan

Tar get

Anggaran

1 Terwujudnya peradilan yang memenuhi rasa keadilan bagi pencari keadilan

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: • Kasasi • PK

e. Index responden pengadilan tingkat pertama yang puas terhadap

100%

86%

60%

55% 65%

97%

Terwujudnya proses peradilan yg pasti, transparandan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: • Kasasi

100%

95,2% -

38,9%

100%

93,4% -

54,4%

100%

86%

50%

40%

100%

86%

55%

50%

100%

86%

60%

55%

Program peningkatan manajemen peradilan umum

Peningkatan manajemen peradilan umum

1. Terselenggaranya penyelesaian administrasi perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan, dan akuntabel

2. Terselenggaranya pelaksanaan pelayanan peradilan umum

3. Terselenggaranya pembinaan tenaga teknis peradilan umum

4. Terselenggaranya tata laksana perkara Kasasi, PK dan Grasi

100% Rp 1.128.950.000

Page 24: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

- 21 - Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

layanan Pengadilan Tinggi

• PK e. Index

responden pengadilan tingkat pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi

78,9% -

77,3% -

55%

95%

60%

96%

65%

97%

2 Setiap pencari keadilan dapat menjangkau peradilan

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat waktu

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

100%

100%

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat waktu

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

-

100%

-

95%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung

Pengadaan sarana dan prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung

1. Pengadaan peralatan fasilitas kantor

2. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi

100% Rp 2.180.000.000

3 Mewujudkan aparatur peradilan yang berintegritas dan akuntabel

- - - - - - - - - - - - -

Page 25: REVIEW KE -3 RENSTRA 2015 2019pt-palembang.go.id/images/2018/SAKIP2017/Review-Renstra-Fix-2017.pdf · Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi

22 Reviu ke-3 RENSTRA 2015-2019 PT Sumatera Selatan

BAB V

PENUTUP

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan tahun 2015 – 2019 yang

direviu pada akhir tahun 2017 adalah dokumen yang menjadi panduan Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan dalam merespon tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan

lingkungan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Rencana strategis ini menggambarkan

permasalahan, kelemahan, peluang tantangan, sasaran, program dan kebijakan yang akan

dijalankan selama kurun waktu lima tahun yang diharapkan mampu membawa arah Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan untuk mencapai visi dan misinya. Rencana strategis Pengadilan Tinggi

Sumatera Selatan harus terus disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan demikian renstra ini

bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini pula, diharapkan dapat

menuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program sehingga visi dan misi Pengadilan

Tinggi Sumatera Selatan dapat terwujud dengan baik.