resume virologi

Upload: maulana-malik-nashrullah

Post on 22-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    1/8

    TUGAS RINGKASAN

    VIROLOGI

    Penggunaan Bakteriofag untuk Mereduksi Salonella !ada Kulit A"a #i$andingkan

    dengan Agen Kiia%

    Ole&

    Hadiatullah El Hafiz

    Lidia Anggraeni

    Maulana Malik N.

    Novaria Syilfira F.

    Vetty Andriani Manulang

    'URUSAN BIOLOGI

    (AKULTAS MAT)MATIKA #AN ILMU P)NG)TA*UAN ALAM

    UNIV)RSITAS BRA+I'A,A

    MALANG

    -./0

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    2/8

    /1 Penda&uluan

    Salmonellaspp. telah lama diakui seagai patogen a!aan makanan penting dan ean

    kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia. Menurut "usat "engendalian dan

    "en#egahan "enyakit $%&%'( )*.*** kasus salmonellosis dilaporkan setiap tahun di Amerika

    Serikat. Selan+utnya( salmonellosis non,tifoid dianggap men+adi penyea paling umum

    kedua infeksi zoonosis a!aan makanan di Eropa dan leih dari -**.*** kasus salmonellosis

    manusia dilaporkan pada tahun **/.

    Meskipun leih dari 0** serovar Salmonella enterica telah diidentifikasi( infeksi

    manusia leih sering diseakan oleh se+umlah serovar. S. enteritidis dan S. Typhimurium

    yang paling umum diisolasi selama !aah food-borne disease salmonellosis di Amerika

    Serikat dan 1ni Eropa. 2eanyakan infeksi erhuungan dengan konsumsi makanan yang

    erasal dari he!an dan daging unggas dan produk yang dianggap seagai 3kendaraan4 utamaSalmonella spp. untuk menginfeksi manusia. 2ontaminasi dapat ter+adi di seluruh rantai

    produksi unggas dan langkah,langkah pengolahan seperti pen#autan kepala dan pengeluaran

    isi dianggap faktor risiko potensial yang erkontriusi terhadap tingginya insiden Salmonella

    spp. di angkai ayam.

    5anyak teknologi dekontaminasi erdasarkan fisik( kimia( dan iologi pendekatan telah

    mengalami per#oaan ilmiah selama ertahun,tahun untuk mengurangi kontaminasi daging

    mikroa. Namun( penerapan eerapa ahan kimia men+adi teratas karena meningkatnya

    iaya( efek negatif pada sifat sensorik( zat terkonsentrasi mungkin merupakan ahaya

    kesehatan atau an#aman ekologi dan eerapa agen menun+ukkan sifat korosif(

    ketidakstailan dalam larutan atau inaktivasi oleh ahan organik. Selain itu( di negara 6

    negara ma+u seperti di 1ni Eropa penggunaan ahan kimia sudah tidak diperolehkan untuk

    digunakan dalam menghilangkan kontaminasi akteri di permukaan daging. Hal ini +uga tidak

    menguntungkan agi perdagangan daging antar negara.

    &alam penelitian ini( digunakan akteriofag seagai agen iosanitasi. Se+umlah sifat yang

    dimiliki akteriofag seperti spesifisitas untuk akteri sasaran( ketidakmampuan untuk

    menginfeksi sel manusia( dan kehadiran yang melimpah di alam dapat dimanfaatkanseagai

    agen keamanan alam. Namun( terdapat eerapa faktor yang menghamat aktifitas fag

    diantaranya adalah mun#ulnya turunan mikroorganisme yang tahan fag( faktor,faktor yang

    merugikan lainnya seperti suhu( pH( dan senya!a dalam makanan yang mematasi tindakan

    fag. 7leh karena itu( karakterisasi dan seleksi akteriofag adalah langkah,langkah penting

    untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif seagai agen iokontrol.

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    3/8

    -1 Metode

    -1/ S!esies Bakteri dan Kondisi Pertu$u&an

    Strain akteri ditumuhkan pada kondisi optimum 89 :% selama ) +am( di medium 5H;

    $Brain Heart Infusion'. Strain akteri yang digunakan adalah S. enteritidis seagai inang

    untuk isolasi dan pemiakan akteriofag dan kontaminasi pada kulit ayam. 5akteri di

    sukultur di media 5H; pada suhu 89 :% selama ) +am( ke#uali Campylobacter jejuni( yang

    diinkuasi pada suhu 89 :% selama )< +am di a!ah atmosfer mikroaerofilik $dimana 0 = 7 (

    -* = %7(

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    4/8

    Selan+utnya 0 mL SM uffer ditamahkan ke permukaan lapisan dan fag dielusi selama

    semalam pada -9:% di shaker platformdengan ke#epatan G* rpm. Fag dan sel suspensi

    dipanen dan disentrifugasi selama 0 menit dengan ke#epatan -8.*** D g pada suhu ):%. Hasil

    supernatannya disaring dengan memran filter. "ersediaan fag disimpan di SM uffer pada

    suhu ):% sampai digunakan leih lan+ut.

    -10 Titrasi $akteriofag

    "ersediaan fag dilakukan pengen#eran seri dengan SM uffer untuk men#apai konsentrasi

    yang akan memerikan plak lisis pada akteri. Selan+utnya( diamil -** l larutan fag yang

    dien#erkan( -** l kultur akteri dan 8 ml Agar #air di#ampur dan dituang ke 5H; Agar. "elat

    diinkuasi semalam pada 89:% dan +umlah plak dihitung pada pengen#eran yang tepat.

    -14 Mikrosko! )lektron

    1+i morfologi akteriofag dilakukan eerapa modifikasi. "artikel fag yang diendapkandengan sentrifugasi pada 0.*** D g selama G* menit. 2emudian fag terseut di#u#i dua kali

    dalam *(- M amonium asetat pH 9.* dan disaring menggunakan memran filter dengan

    ukuran *( m dan diletakkan pada grid temaga tersedia dengan karon dilapisi orm!ar

    filmdi!arnai dengan = uranil asetat dan diperiksa dengan mikroskop elektron.

    -15 )kstraksi #NA dan Restriksi )n6i

    &NA fag diekstraksi menggunakan metode kloroform dan diendapkan dengan etanol.

    &NA digerus dengan %fol danHinfI. Fragmen divisualisasi setelah dilakukan elektroforesis

    $-= gel Agarose' denganBlue "reen #oading $ye dan diiluminasi menggunakan sinar 1V.

    -17 S!ektru Lisis dari fag

    2erentanan eerapa ma#am akteri diu+i menggunakan teknik drop. Seanyak -* l

    pengen#eran dari eerapa suspensi fag ditamahkan pada akteri( diinkuasi selama

    o!ernightpada kondisi optimal. Aktivitas lisis diketahui dari terentuknya area ening pada

    akteri.

    -18 )fek KonsentrasiPhage dan Su&u In9u$asi2ultur Salmonella enteritidis disukulturkan $-= v>v' pada 5H; #air dan diinkuasi pada

    suhu 89 o% atau 0 o% sampai kultur men#apai 7&G** seesar *.0. 5akteriofag ditamahkan

    pada konsentrasi -*8( -*G( atau -*/"F1>ml. "ertumuhan akteri diamati dengan mengukur

    asoransi pada pan+ang gelomang G** nm.

    -1/. ReduksiSalmonella !ada Kulit A"a

    "erlakuan diagi men+adi -* lok dengan tiga ulangan pada setiap loknya. 2ulit ayam

    diinokulasi dengan -*0 %F1>#m. 2ulit ayam diagi men+adi enam agian yang masing,

    masing erisi tiga puluh agian. Sampel di#elupkan ke dalam -** ml agen dekontaminasi.

    Sampel lain di#elupkan ke dalam -** ml fag pada -*/"F1>ml selama 8* menit( terdiri dari *

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    5/8

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    6/8

    "enelitian ini dilakukan perlakuan pengaruh suhu terhadap aktivitas fag. Suhu yang

    digunakan adalah suhu 0:% dan 89:% terhadap S. enteritidis yang distandarkan 7& fag

    men+adi -*G "F1>ml $M7; J *(*-' dan -*8 "F1>ml $M7;J *(****-'. Namun( kedua

    konsentrasi fag yang digunakan terseut tidak mereduksi 7& akteri yang diu+i sehingga

    dapat disimpulkan ah!a sanitasi akteri oleh fag ergantung pada konsentrasi fag.

    Sedangkan perlakuan suhu yang ereda memerikan hasil yang #ukup signifikan yaitu kedua

    suhu terseut efektif dalam mendukung aktivitas fag dalam melisiskan akteridalam kurun

    !aktu ,)(0 +am.

    ?amar . "engaruh peredaah suhu terhadap aktifitas fag melisiskan akteri

    212 ReduksiSalmonella!ada kulit a"a

    @eduksi Salmonella oleh fag menghasilkan data yang #ukup signifikan yaitu mampu

    mereduksi hingga -(* log %F1>#mdalam !aktu 8* menit. Sedangkan reduksi Salmonella

    oleh ahan kimia &i#hloroiso#yanurate ** ppm men#apai -* menit( asam peroksiasetat -**

    ppm men#apai -* menit( dan asam lakat = men#apai /* detik dalammereduksi akteri hinga

    -(* log %F1>#m. Hasil terseut tidak ereda nyata se#ara statistik dalam mereduksi

    Salmonella.

    ?amar 8. Aktifitas reduksi akteri oleh akteriofag diandingkan dengan ahan kimia

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    7/8

  • 7/24/2019 Resume Virologi

    8/8