PATOGENESIS INFEKSI VIRUSPATOGENESIS INFEKSI VIRUS

Virus hanya berkembang biak pd sel hidup Virus hanya berkembang biak pd sel hidup & & tdk pd lingkungan ekstrasellular.tdk pd lingkungan ekstrasellular.

U/ memahami patogenesis infeksi virus U/ memahami patogenesis infeksi virus diperlukan pengetahuan tentang:diperlukan pengetahuan tentang: Proses kembangbiak tmsk Proses kembangbiak tmsk port d’entrée-port d’entrée-nya.nya. Akibat infeksi & penyebaran virus dlm tubuhAkibat infeksi & penyebaran virus dlm tubuh Proses tanggap kebal & pengaruhnya thdp Proses tanggap kebal & pengaruhnya thdp

infeksiinfeksi Reaksi radang & faktor2 tak spesifik lain.Reaksi radang & faktor2 tak spesifik lain.

Kembang biak Virus dlm SelKembang biak Virus dlm Sel Proses infeksi virus dimulai dgn menempel nya virus Proses infeksi virus dimulai dgn menempel nya virus

infektif pd reseptor yg ada dipermukaan sel. infektif pd reseptor yg ada dipermukaan sel. V. polio misalnya hanya mampu meng- infeksi sel V. polio misalnya hanya mampu meng- infeksi sel

hewan primata & tdk pd sel hewan bukan primatahewan primata & tdk pd sel hewan bukan primata Sel2 ginjal & sel2 otak dpt terinfeksi, sementara sel2 Sel2 ginjal & sel2 otak dpt terinfeksi, sementara sel2

epitel tdk, dgn demikian jelas bahwa virus epitel tdk, dgn demikian jelas bahwa virus mempunyai mempunyai host and organ tropismhost and organ tropism tertentu. tertentu.

Selanjutnya virus msk kedlm sel dgn bantuan Selanjutnya virus msk kedlm sel dgn bantuan organel2 sel, genom virus m’btk komponen2nya organel2 sel, genom virus m’btk komponen2nya kemudian virus dilepaskan dr dlm sel. Proses kemudian virus dilepaskan dr dlm sel. Proses kembang biak ini terjadi pd sitoplasma, inti sel kembang biak ini terjadi pd sitoplasma, inti sel ataupun membran sel, tgtg pd jenis virusnya. ataupun membran sel, tgtg pd jenis virusnya.

Interaksi sel & Virus Interaksi sel & Virus

Secara umum interkasi sel & virus dpt diringkas & Secara umum interkasi sel & virus dpt diringkas & digolongkan sbb:digolongkan sbb:1.1. Virus yg akibat efek toksisnya menimbulkan banyak Virus yg akibat efek toksisnya menimbulkan banyak

kematian selkematian sel2.2. Virus yg proses kembangbiaknya tdk menimbulkan Virus yg proses kembangbiaknya tdk menimbulkan

kematian sel lgsg ttp hanya menimbulkan kelainan kematian sel lgsg ttp hanya menimbulkan kelainan kecil.kecil.

3.3. Virus yg proses infeksinya mengubah Virus yg proses infeksinya mengubah tumbuhkembang sel shg sel tumbuhkembang tumbuhkembang sel shg sel tumbuhkembang berlebihan.berlebihan.

Virus dgn port d’entrée sal pernafasanVirus dgn port d’entrée sal pernafasan1.1. Dengan gejala setempat:Dengan gejala setempat:

- V. Influenza A, B & C- V. Influenza A, B & C- V. Parainfluenza- V. Parainfluenza- V. Pernafasan sinsisial- V. Pernafasan sinsisial- Rhinovirus- Rhinovirus- Coronavirus- Coronavirus- Adenovirus- Adenovirus- Enterovirus 70 - Enterovirus 70

2. Menyebabkan 2. Menyebabkan Generalized DiseasesGeneralized Diseases- Varicella- Varicella- Variola- Variola- Rubella- Rubella- Parotitis- Parotitis- Rubeola- Rubeola- Virus Lassa - Virus Lassa

Virus dengan port d’entrée Virus dengan port d’entrée saluran pencernaansaluran pencernaan

VirusVirus PenyakitPenyakit

Hepatitis A, BHepatitis A, B HepatitisHepatitis

PoliomielitisPoliomielitis PoliomielitisPoliomielitis

RotavirusRotavirus DiareDiare

Norwalk agentNorwalk agent DiareDiare

Hawai agentHawai agent DiareDiare

PararotavirusPararotavirus DiareDiare

CoronavirusCoronavirus DiareDiare

Virus dgn port d’entrée kulit-mukosaVirus dgn port d’entrée kulit-mukosa

PenularanPenularan VirusVirus PenyakitPenyakit

MikrolesiMikrolesi -Papilloma manusia-Papilloma manusia-Herpes simplex 1-Herpes simplex 1-Herpes simplex 2-Herpes simplex 2-Poxviridae-Poxviridae

-Kondiloma -Kondiloma -Stomatitis, keratitis-Stomatitis, keratitis-Servisitis-Servisitis-Molluscum contagiosum, Milker’s -Molluscum contagiosum, Milker’s nodenode

ArthropodaArthropoda -Alphavirus -Alphavirus -Flavivirus-Flavivirus

-FUO, Ensefalitis, demam berdrh-FUO, Ensefalitis, demam berdrh-FUO, demam dengue, demam -FUO, demam dengue, demam kuning, ensefalitiskuning, ensefalitis

VertebrataVertebrata -Rabies-Rabies-Virus B-Virus B-Cytomegalovirus-Cytomegalovirus

-Rabis-Rabis-Ensefalomielitis-Ensefalomielitis-Hepatitis-Hepatitis

InjeksiInjeksi -Hepatitis B, C-Hepatitis B, C-Cytomegalovirus-Cytomegalovirus-EBV-EBV-HIV-HIV

-Hepatitis, Hepatoma-Hepatitis, Hepatoma-Hepatitis-Hepatitis-Mononukleosis infeksiosa-Mononukleosis infeksiosa-AIDS-AIDS

FUO: Fever of unknown origin

Penyebaran VirusPenyebaran Virus

1.1. Penyebaran dekat: infeksi terlokalisir, v. Penyebaran dekat: infeksi terlokalisir, v. menginfeksi sel tetangga mell ruang antar sel at/ menginfeksi sel tetangga mell ruang antar sel at/ kontak lgsg antar sel. Pola ini terjadi pd infeksi kontak lgsg antar sel. Pola ini terjadi pd infeksi kulit o/ v. papiloma. Pola lain terjadi mell aliran kulit o/ v. papiloma. Pola lain terjadi mell aliran sekret dlm rongga badan misalnya infeksi sal sekret dlm rongga badan misalnya infeksi sal pernafasan & pencernaan.pernafasan & pencernaan.

2.2. Penyebaran jauh: proses infeksi biasanya mell bbrp Penyebaran jauh: proses infeksi biasanya mell bbrp tahap; stlh melewati central fokus virus menyebar tahap; stlh melewati central fokus virus menyebar mencapai organ sasaran. Penyebaran terjadi mell mencapai organ sasaran. Penyebaran terjadi mell aliran darah, getah bening, ataupun susunan saraf. aliran darah, getah bening, ataupun susunan saraf.

Kecuali rhinovirus & bbrp tipe papilloma Kecuali rhinovirus & bbrp tipe papilloma virus, infeksi virus lain biasanya disertai virus, infeksi virus lain biasanya disertai viremia dlm drh. Enterovirus & togavirus viremia dlm drh. Enterovirus & togavirus banyak terdpt bebas dlm plasma, v. Epstein-banyak terdpt bebas dlm plasma, v. Epstein-Barr bersifat lymphocyte-associated, v.cacar Barr bersifat lymphocyte-associated, v.cacar bersifat leucicyte-associated, & v.lymphocytic bersifat leucicyte-associated, & v.lymphocytic chorio-meningitis bersifat erytricyte-chorio-meningitis bersifat erytricyte-associated.associated.

V. dpt keluar dr sirkulasi mell bbrp cara, al: V. dpt keluar dr sirkulasi mell bbrp cara, al: diapedesis sel lekosit, (keluar menembus ddg diapedesis sel lekosit, (keluar menembus ddg p.drh), endotel atau makrofag ataupun p.drh), endotel atau makrofag ataupun pemindahan pasif.pemindahan pasif.

Tanggap kebal thdp infeksi virusTanggap kebal thdp infeksi virus Mekanisme tanggap kebal merup fenomena komplek Mekanisme tanggap kebal merup fenomena komplek

yg melibatkan banyak komponen. yg melibatkan banyak komponen. Peran dr komponen2 tsb dlm membatasi proses Peran dr komponen2 tsb dlm membatasi proses

infeksi tgtg dr: jenis virus, port d’entrée, organ infeksi tgtg dr: jenis virus, port d’entrée, organ sasaran, faktor2 fisiologis, umur & faktor genetik sasaran, faktor2 fisiologis, umur & faktor genetik hospes.hospes.

Dr mcm2 antibodi yg t’btk bbrp diantara nya mampu Dr mcm2 antibodi yg t’btk bbrp diantara nya mampu menetralisir infeksi virus. Mekanismenya dibagi dlm menetralisir infeksi virus. Mekanismenya dibagi dlm 3 gol:3 gol:1. Menghambat perlekatan v. pd sel.1. Menghambat perlekatan v. pd sel.2. Menyebabkan lisisnya virus2. Menyebabkan lisisnya virus3. Menimbul’ ke’tdk’mampuan v. melepaskan 3. Menimbul’ ke’tdk’mampuan v. melepaskan genomnya dlm sel.genomnya dlm sel.

Faktor tak spesifikFaktor tak spesifik

Banyak faktor tak spesifik berperan dlm patogenesis Banyak faktor tak spesifik berperan dlm patogenesis penyakit infeksi viral a.l: fagositosis, umur, penyakit infeksi viral a.l: fagositosis, umur, rudapaksa, genetik, hormon, gizi, suhu tubuh, stres & rudapaksa, genetik, hormon, gizi, suhu tubuh, stres & reaksi radang. reaksi radang.

Fagositosis merup salah satu mekanisme pertahanan Fagositosis merup salah satu mekanisme pertahanan tbh yg t.u berperan dlm infeksi virus ad/ sel tbh yg t.u berperan dlm infeksi virus ad/ sel makrofag, ia berperan melisiskan sel terinfeksi, makrofag, ia berperan melisiskan sel terinfeksi, membersihkan virus dr sirkulasi. membersihkan virus dr sirkulasi.

Pengaruh faktor hormon blm banyak diketahui, brp Pengaruh faktor hormon blm banyak diketahui, brp penyakit seperti cacar, hepatitis & poliomielitis penyakit seperti cacar, hepatitis & poliomielitis cenderung lbh berat pd wanita hamil.cenderung lbh berat pd wanita hamil.

Gambaran Penyakit Infeksi VirusGambaran Penyakit Infeksi Virus

FamiliFamili UmumUmum JarangJarangAdenovirusAdenovirus -Infeksi pernapasan atas-Infeksi pernapasan atas

-Konjungtivitis-Konjungtivitis-Adenitis mesenterik-Adenitis mesenterik

-Meningoensefalitis-Meningoensefalitis-Sistitis hemoragik-Sistitis hemoragik

HerpesviridaeHerpesviridae - Herpes simplex- Herpes simplex

- Varicella- Varicella

- EBV- EBV

-Infeksi: mata, genital & -Infeksi: mata, genital & mulutmulut

-Infeksi pernafasan atasInfeksi pernafasan atas VaricellaVaricella Herpes Zoster Herpes Zoster

-Mononukleosis infeksiosa-Mononukleosis infeksiosa

-Hepatitis-Hepatitis EnsefalitisEnsefalitis

-Pneumonia-Pneumonia EnsefalitisEnsefalitis Bell’s palsyBell’s palsy Guillain-BarreGuillain-Barre

ParamyxoviridaeParamyxoviridae- RubeolaRubeola- ParotitisParotitis

-MorbiliMorbili- ParotitisParotitis OrthitisOrthitis MeningitisMeningitis

-EnsefalitisEnsefalitis- PankreatitisPankreatitis OoporitisOoporitis TiroiditisTiroiditis

Beberapa sifat penyakit viralBeberapa sifat penyakit viralPenyakitPenyakit Masa Masa

InkubasiInkubasiPenularanPenularan Masa Masa

PenularanPenularanInsiden Insiden SubklinikSubklinik

InfluenzaInfluenzaCommon coldCommon coldDBDDBDPoliomielitisPoliomielitisMorbiliMorbiliVariolaVariolaVaricellaVaricellaParotitisParotitisRubellaRubellaMononukleosisMononukleosisHepatitis AHepatitis AHepatitis BHepatitis BVerruca vulgarisVerruca vulgarisRabiesRabies

1 – 2 hr1 – 2 hr1 – 3 hr1 – 3 hr5 – 8 hr5 – 8 hr5 – 12 hr5 – 12 hr9 – 12 hr9 – 12 hr12 – 14 hr12 – 14 hr13 – 17 hr13 – 17 hr16 – 20 hr16 – 20 hr17 – 20 hr17 – 20 hr30 – 50 hr30 – 50 hr15 – 40 hr15 – 40 hr50 – 150 hr50 – 150 hr50 – 150 hr50 – 150 hr30 – 100 hr30 – 100 hr

PernafasanPernafasanPernafasanPernafasanInokulasiInokulasiPer oralPer oralPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPernafasanPer oralPer oralPer oralPer oralInokulasiInokulasiInokulasiInokulasiInokulasiInokulasi

SebentarSebentarSebentarSebentarSebentarSebentarLamaLamaSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangLamaLamaLamaLamaSangat lamaSangat lamaLamaLamaTidakTidak

SedangSedangSedangSedangSedangSedangTinggiTinggiRendahRendahRendahRendahSedangSedangSedangSedangSedangSedangTinggiTinggiTinggiTinggiTinggiTinggiRendah Rendah TidakTidak

HERPESVIRIDAEHERPESVIRIDAE

Merup virus DNA intranukleus besar yg Merup virus DNA intranukleus besar yg m’punyai kecenderungan kuat u/ menimbul’ m’punyai kecenderungan kuat u/ menimbul’ infeksi laten & rekuren. Famili Herpesviridae infeksi laten & rekuren. Famili Herpesviridae t.d 3 genus : yi/ t.d 3 genus : yi/ AlphaviridaeAlphaviridae (V. Herpes (V. Herpes simplex tipe 1 & 2, V. Varicella-Zoster), simplex tipe 1 & 2, V. Varicella-Zoster), BetaherpesviridaeBetaherpesviridae (cytomegalovirus), (cytomegalovirus), GammaherpesviridaeGammaherpesviridae (V. Epstein-Barr) (V. Epstein-Barr)

Manifestasi Klinik yg B’hub dgn Manifestasi Klinik yg B’hub dgn Infeksi HerpesviridaeInfeksi Herpesviridae

I. V. Herpes simplex (HSV-1, HSV2)I. V. Herpes simplex (HSV-1, HSV2)1. Gingivostomatitis herpetika (HSV-1)1. Gingivostomatitis herpetika (HSV-1)2. Herpes labialis (HSV-1)2. Herpes labialis (HSV-1)3. Herpes genitalis (HSV-1)3. Herpes genitalis (HSV-1)4. Eczema herpeticum varicelliform Kaposi (HSV-1)4. Eczema herpeticum varicelliform Kaposi (HSV-1)5. Keratitis herpetika (HSV-1) 5. Keratitis herpetika (HSV-1) (radang kornea)(radang kornea)

6. Ensefalitis (HSV-1) 6. Ensefalitis (HSV-1) (radang otak)(radang otak)

7. Meningitis (HSV-2) 7. Meningitis (HSV-2) (radang selaput otak)(radang selaput otak)

8. Hepatitis (HSV-1)8. Hepatitis (HSV-1)9. Herpes neonatorum (HSV-2)9. Herpes neonatorum (HSV-2)10. Karsinoma serviks (HSV-2)10. Karsinoma serviks (HSV-2)11. Herpes traumatik (HSV-1)11. Herpes traumatik (HSV-1)12. Uretritis non gonokokus (HSV-2)12. Uretritis non gonokokus (HSV-2)13. Pdrt yg immunosupresed (HSV-1)13. Pdrt yg immunosupresed (HSV-1)

II. Varicella-zosterII. Varicella-zoster1. Varicella 1. Varicella (cacar air)(cacar air)

2. Herpes zoster 2. Herpes zoster (radang disertai vesikel2 pd kulit)(radang disertai vesikel2 pd kulit) 3. Pneumonia3. Pneumonia4. Ataksia serebral akut 4. Ataksia serebral akut (gerakan yg tak teratur akibat kerusakan (gerakan yg tak teratur akibat kerusakan

serebellum & akibat ggn koordinasi serebellum & akibat ggn koordinasi

otot)otot) 5. Ensefalopati 5. Ensefalopati (kelainan pd otak)(kelainan pd otak)

6. Meningoensefalitis.6. Meningoensefalitis.III. Epstein-Barr Virus (EBV)III. Epstein-Barr Virus (EBV)

1. Mononukleosis infeksiosa1. Mononukleosis infeksiosa2. Limfoma Burkitt2. Limfoma Burkitt3. Karsinoma nasofaring3. Karsinoma nasofaring

IV. Cytomgalovirus (CMV)IV. Cytomgalovirus (CMV)1. Cytomegalic inclusion disease1. Cytomegalic inclusion disease

V. Herpes lymphotropic virus (HLV)V. Herpes lymphotropic virus (HLV)1. Mononukleosis 1. Mononukleosis (t’dptx sejumlah besar leukosit (t’dptx sejumlah besar leukosit

mononuklear tdk normal dlm drh)mononuklear tdk normal dlm drh)

2. Limfoadenopati 2. Limfoadenopati (kerusa’ pd kelenjar limfe)(kerusa’ pd kelenjar limfe)

3. Kofaktor patogenesis AIDS3. Kofaktor patogenesis AIDS4. Exantham subitum (roseola infanum) 4. Exantham subitum (roseola infanum) (erupsi/ruam kulit yg serentak & tersebar menyerupai (erupsi/ruam kulit yg serentak & tersebar menyerupai campak dimulai dgn demam sekitar 4 hr) campak dimulai dgn demam sekitar 4 hr)

Gambaran KlinikGambaran KlinikV. Herpes(H) simplex pd manusia dpt menimbul’ V. Herpes(H) simplex pd manusia dpt menimbul’

pelbagai lesi. Lesi2 tsb dpt diklasifikasi’ dlm 4 pelbagai lesi. Lesi2 tsb dpt diklasifikasi’ dlm 4 golongan klinik, yaitu :golongan klinik, yaitu :

A. Lesi setempat pd kulit at/ membran mukosa: A. Lesi setempat pd kulit at/ membran mukosa: (H.simplex, H.febrilis, H.cornealis/ keratitis, (H.simplex, H.febrilis, H.cornealis/ keratitis, H.genitalis, H.traumatik, H.genitalis, H.traumatik,

Gingivostomatitis)Gingivostomatitis)

B. Lesi pada SSP: B. Lesi pada SSP: (Meningitis aseptik & (Meningitis aseptik & Ensefalitis) Ensefalitis)

C. Eczema herpeticumC. Eczema herpeticum

D. Herpes yg disseminatedD. Herpes yg disseminated

Patologi & PatogenesisPatologi & Patogenesis Infeksi herpes mpxi lesi yg b’sifat khas berupa vesikel Infeksi herpes mpxi lesi yg b’sifat khas berupa vesikel

pd kulit. Sel2 epitel mengalami degenerasi yg pd kulit. Sel2 epitel mengalami degenerasi yg t’btkx t’btkx vesikel. Badan inklusi intranukleus ditemu’ dlm sel2 vesikel. Badan inklusi intranukleus ditemu’ dlm sel2 raksasa & sel2 epitel. Lesi2 tsb merup salah satu bukti raksasa & sel2 epitel. Lesi2 tsb merup salah satu bukti adanya reaksi inflamasi.adanya reaksi inflamasi.

Patogenesis V.H.simplex sgt menarik perhatian k/ V. Patogenesis V.H.simplex sgt menarik perhatian k/ V. biasanya msk kedlm badan mell bibir, mulut, kulit, biasanya msk kedlm badan mell bibir, mulut, kulit, kantung konjugtiva at/ genitalia. Multiplikasi awal V. kantung konjugtiva at/ genitalia. Multiplikasi awal V. terjadi pd tempat mskx V. tsb, kemudian masuk kedlm terjadi pd tempat mskx V. tsb, kemudian masuk kedlm kel limfe regional & mengadakan invasi kedlm drh yg kel limfe regional & mengadakan invasi kedlm drh yg selanjutnya menempatkan diri & mengadakan reproduksi selanjutnya menempatkan diri & mengadakan reproduksi didlm kulit, membran mukosa atau visera (jeroan, alat2 didlm kulit, membran mukosa atau visera (jeroan, alat2 dlm rongga badan) dlm rongga badan)

EpidemiologiEpidemiologi V.H.simplex dpt ditular’ antar manusia dgn jalan V.H.simplex dpt ditular’ antar manusia dgn jalan

pegangan lgsg dgn tangan, ciuman, hub sexual & pegangan lgsg dgn tangan, ciuman, hub sexual & mell alat/bahan (fomites) seperti: gelas, handuk, mell alat/bahan (fomites) seperti: gelas, handuk, sabun dll. Sumber infeksi ad/ seorg pdrt at/ seorg sabun dll. Sumber infeksi ad/ seorg pdrt at/ seorg carrier yg mengeksresikan virus dlm sekret mata, carrier yg mengeksresikan virus dlm sekret mata, mulut, kulit, & genitalia. mulut, kulit, & genitalia.

Bayi yg mndrt herpes yg disseminated diduga Bayi yg mndrt herpes yg disseminated diduga mengalami infeksi pd wkt dilahir’ o/ seorg ibu pdrt mengalami infeksi pd wkt dilahir’ o/ seorg ibu pdrt herpes genitalis at/ o/ pegangan ibunya, saudara herpes genitalis at/ o/ pegangan ibunya, saudara kandungnya at/ o/ perawat yg mdrt herpes, tdk lama kandungnya at/ o/ perawat yg mdrt herpes, tdk lama stlh bayi tsb dilahir’.stlh bayi tsb dilahir’.

Kepadatan penghuni yg tinggi seperti Asrama Kepadatan penghuni yg tinggi seperti Asrama memudahkan penularan. memudahkan penularan.

POXVIRIDAEPOXVIRIDAE V. b’btk bata, uk 300x200x100 nm, inti as nukleat t.d DNA brserat V. b’btk bata, uk 300x200x100 nm, inti as nukleat t.d DNA brserat

gandaganda Gol poxvirus merup virus binatang yg plg besar & plg kompleks yg Gol poxvirus merup virus binatang yg plg besar & plg kompleks yg

dpt menyerang vertebrata.dpt menyerang vertebrata. Anggota poxvirus yg dpt menyerang manusia ialah penyebab:Anggota poxvirus yg dpt menyerang manusia ialah penyebab:

1. Variola major (mortalitas hingga 50%)1. Variola major (mortalitas hingga 50%)2. Variola minor (mortalitas < 1%)2. Variola minor (mortalitas < 1%)3. Vaccinia3. Vaccinia4. Cacar sapi (cowpox)4. Cacar sapi (cowpox)5. Moluskum contagiosum5. Moluskum contagiosum6. Paravaccinia6. Paravaccinia7. Dermatitis pustularis contagiosum7. Dermatitis pustularis contagiosum8. Komplikasi vaksinasi8. Komplikasi vaksinasi

Penyakit cacar (variola; smallpox)Penyakit cacar (variola; smallpox) Merup penyakit menular yg akut dgn keterlibatan Merup penyakit menular yg akut dgn keterlibatan

sistemik yg hebat dgn erupsi kulit yg terjadi mell sistemik yg hebat dgn erupsi kulit yg terjadi mell tingkatan makula, papula, vesikula & pustula selama tingkatan makula, papula, vesikula & pustula selama 5-10 hr.5-10 hr.

Vaksinasi dg mengg poxvirus yg tlh dilemah kan Vaksinasi dg mengg poxvirus yg tlh dilemah kan kekuatannya.kekuatannya.

Mortalitas variola mayor:Mortalitas variola mayor: Variola discreta (mortalitas 5 %)Variola discreta (mortalitas 5 %) Variola confluens (mortalitas 45 %)Variola confluens (mortalitas 45 %) Variola putulosa hemoragik (mortalitas 80 %)Variola putulosa hemoragik (mortalitas 80 %) Purpura variolosa (mortalitas 100 %)Purpura variolosa (mortalitas 100 %) Variola sine eruption/sine exnthemate (kasus ringan)Variola sine eruption/sine exnthemate (kasus ringan)

Penyakit yg disebabkan o/ PoxvirusPenyakit yg disebabkan o/ PoxvirusGenusGenus PenyakitPenyakit Gambaran klinikGambaran klinik

OrthoOrthoPoxviPoxvirusrus

Variola majorVariola major

Variola minorVariola minor

Komplikasi Komplikasi akibat akibat vaksinasivaksinasi

Cacar sapi Cacar sapi (cowpox)(cowpox)

Infeksi menyeluruh dgn erupsi pustular Infeksi menyeluruh dgn erupsi pustular (klasik) (mortalitas 15%)(klasik) (mortalitas 15%)

Infeksi menyeluruh dgn erupsi kulit Infeksi menyeluruh dgn erupsi kulit pustular (mortalitas kurang dr 1%)pustular (mortalitas kurang dr 1%)

Ensefalitis pasca vaksinasi (mortalitas Ensefalitis pasca vaksinasi (mortalitas tinggi)tinggi)

Vaccinia gangrenosa (mortalitas tinggi)Vaccinia gangrenosa (mortalitas tinggi) Eczema vaccinatum (mortalitas rendah)Eczema vaccinatum (mortalitas rendah) Autoinokulasi & vaccinia generalisata Autoinokulasi & vaccinia generalisata

(tdk letal)(tdk letal) Infeksi ulseratif setempat pd kulit Infeksi ulseratif setempat pd kulit

berasal dr sapiberasal dr sapiParapox Parapox virusvirus

Milker’s node Milker’s node OrfOrf

Infeksi nodular setempat pd kulit dr Infeksi nodular setempat pd kulit dr sapisapi

Infeksi ulseratif setempat pd kulit dr Infeksi ulseratif setempat pd kulit dr dombadomba

Belum Belum ditetap’/ ditetap’/ uncla- uncla- sifiedsified

Molluscum Molluscum contagiosumcontagiosum

Nodul benigna multipel pd kulitNodul benigna multipel pd kulitTumor kulit setempat berasal dr keraTumor kulit setempat berasal dr kera

Vaksinasi & PengobatanVaksinasi & Pengobatan Sbgi tindakan preventif thdp variola dpt dilakukan Sbgi tindakan preventif thdp variola dpt dilakukan

vaksinasi dg menggunakan virus vacciniavaksinasi dg menggunakan virus vaccinia Teknik vaksinasi dilaku’ dgn cara goresan (skariikasi) Teknik vaksinasi dilaku’ dgn cara goresan (skariikasi)

at/ dgn cara at/ dgn cara multiple pressuremultiple pressure yaitu dgn menusuk yaitu dgn menusuk nusuk epidermis bbrp kali dgn jarum mell setetes nusuk epidermis bbrp kali dgn jarum mell setetes vaksin.vaksin.

Vaksin cacar yg paling baik & banyak dipakai ialah Vaksin cacar yg paling baik & banyak dipakai ialah vaksin cacar kering vaksin cacar kering

Adanya kekebalan dpt dibukti’ 8-9 hr stlh vaksinasi Adanya kekebalan dpt dibukti’ 8-9 hr stlh vaksinasi & mencapai maksimun stlh 2-3 mgg & dt bertahan sd & mencapai maksimun stlh 2-3 mgg & dt bertahan sd bbrp tahun (3 tahun)bbrp tahun (3 tahun)

Didaerah endemis, vaksinasi hrs diulang tiap tahunDidaerah endemis, vaksinasi hrs diulang tiap tahun Obat antiviralObat antiviral yg dipakai pd p cacar ad/ yg dipakai pd p cacar ad/ methisazonmethisazon

PICORNAVIRIDAEPICORNAVIRIDAE

Ada 4 genus: enterovirus, rhinovirus, Ada 4 genus: enterovirus, rhinovirus, cardiovirus & apthovirus. Hanya enterovirus & cardiovirus & apthovirus. Hanya enterovirus & rhinovirus yg dikenal pathogen pd manusia. rhinovirus yg dikenal pathogen pd manusia. Yg termasuk gol enterovirus: poliovirus (3 Yg termasuk gol enterovirus: poliovirus (3 serotipe), coxackievirus A (24 serotipe), serotipe), coxackievirus A (24 serotipe), coxackievirus B (6 serotipe), echovirus coxackievirus B (6 serotipe), echovirus (enteric cytopathogenic human orphanus): 34 (enteric cytopathogenic human orphanus): 34 serotipe. serotipe.