lapora mikrobiologi virologi - medium

29
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat- zat makanan (nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi. Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 1

Upload: mutiamia-andara

Post on 28-Nov-2015

101 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan Mikrobiologi Virologi

TRANSCRIPT

Page 1: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang

dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga

merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus

mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-

senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan

untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non

motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% 

Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan.

Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi.

Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan

organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient

(zat gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi. Peran utama nutrien adalah

sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi

bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang

diperlukan se compone de agua, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron,

sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen .

        Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses

pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari

kontaminasi los medios de comunicación 

Oleh karena itu dengan diadakannya praktikum ini kita mampu membuat dan

mengetahui cara pembuatan medium.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 1

Page 2: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

2. TUJUAN

Untuk mengetahui cara pembuatan medium yang baik agar dapat menjadi tempat

tumbuhnya mikroorganisme.

3. TEMPAT

Hari/ tanggal : Senin, 7 Oktoberr 2013

Pukul : 08.00-10.30

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi-Virulogi

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 2

Page 3: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangbiakan pada suatu substrat yang

dinamakan medium. Medium untuk pertumbuhan mikroba ini memenuhi persyaratan nutrien

yang dibutuhkan mikroba tersebut. Kebutuhan dasar mikroba antara lain : air, karbon, energi,

mineral, dan faktor tumbuh.

 Media terdiri dari 3 macam bentuknya, yaitu : medium cairan, padatan, dan

semisolid. Perbedaan ini disebabkan oleh ada tidaknya bahan pemadatan. Bahan pemadatan

dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar adalah media yang paling

umum digunakan. Medium cairan tidak menggunakan bahan pemadat sedangkan medium

padatan dan semisolid menggunakan bahan pemadat.

Berdasarkan fungsinya media dapat dibedakan atas medium umum, selektif, dan

differensial. Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium alami, medium semisintetis,

dan medium sintetis.

Pengertian Media Media adalah pembenihan substrat atau dasar makanan untuk menumbuhkan dan

membiakkan suatu mikroorganisme. Media yang baik bagi pemeliharaan mikroorganisme ialah

yang mengandung unsure-unsur makanan yang diperlukan, dapat berupa garam-garam anorganik

seperti protein, peptone, asam-asam amino dan vitamin-vitamin. Bahan-bahan makanan yang

disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur medios de

comunicación.Sedangkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada un medio de

cultivo disebut kultur.

Fungsi MediaMedia dapat berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan dan meyimpan

mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat berfungsi untuk

mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan, sifat-sifat biokimiawi mikroorganisme. Selain itu

dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran dapat berfungsi untuk pembuatan antigen, toksin

dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 3

Page 4: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Syarat-syarat membuat mediaSyarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat media adalah :

Media harus mengandung semua unsur makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroorganisme.

Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai

dengan kebutuhan mikroorganisme.

Media harus dalam keadaan steril sebelum ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi

tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang lain yang tidak diharapkan

Komposisi MediaDi Laboratorium mikrobiologi, untuk pekerjaan rutin biasanya dibuatkan los medios de

comunicación standar yang terdiri dari : kaldu, pepton, karbohidrat. Jika diperlukan medio

sólido, dapat ditambahkan agar. Media standar ini disediakan untuk mempermudah macam-

macam media yang dikehendaki sesuai dengan tujuannya. Misalnya membuat los medios de

comunicación agar miring, untuk membiakkan mikroorganisme, medios de agar darah untuk

membiakkan kuman yang memerlukan darah, media agar dam lempeng, untuk melihat hemolisis

dan lain-lain.

   Pada hakekatnya komposisi media yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan

mikroorganisme seperti pada habitat aslinya (kondisi alamiah). Oleh karena itu, jika ingin

membiakkan mikroorganisme yang dapat hidup di usus manusia misalnya, maka harus

menggunakan de medios tertentu yang dapat hidup diusus manusia misalnya, maka harus

menggunakan medio tertentu yang dilakukan dengan bermacam-macam media

diperkaya, medios selectivos , dan medios diferenciales. Sedangkan pengereman (inkubasi)

media harus dilakukan pada suhu 37 0 C, yaitu suhu yang sesuai dengan tubuh manusia.

  Dewasa ini untuk keperluan penelitian maupun pekerjaan di laboratorium banyak

dipermudah dengan adanya bermacam-macam medios de comunicaciónyang tersedia dalam

bentuk serbuk kering. Serbuk kering ini sudah siap dipakai.artinya tidak perlu lagi menentukan

pH nya, sebab hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu pada pembuatan serbuk. Sehingga

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 4

Page 5: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

untuk los medios cukup mengikuti aturan pakai yang dituliskan pada tabel. Misalnya sekian

gram serbuk kering dilarutkan dalam sekian liter mililiter agua suling, kemudian disterilkan.

Bahan-bahan media pertumbuhan1. Bahan dasar

air (H2O) sebagai pelarut

agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh

mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45oC.

gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino

yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang

mampu menguraikannya dibanding agar.

Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai

pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi

mikroorganisme autotrof obligat.

2. Nutrisi atau zat makanan

Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu

berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/ trace

element.

Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau anorganik

esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik

antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.

Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.

Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.

Vitamin-vitamin.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 5

Page 6: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

3. Bahan tambahan

Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan

tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH

akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat

pertumbuhan mikroba nontarget/ kontaminan.

4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media

Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari

beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama

kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan

air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi,

pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan

kekuatan agar, terutama pada pH yang asam

Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver,

darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada

bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.

Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta

dan daging sapi.

Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol.

Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).

Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan

gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa,

fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis

fermentasi adalah 0,5-1%.

Macam-Macam Media Pertumbuhan

1. Medium berdasarkan sifat fisik

Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media

menjadi padat..

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 6

Page 7: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi

sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan

supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami

percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB

(Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di

bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur.

Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media

Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat

tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient

Broth), LB (Lactose Broth).

2. Medium berdasarkan komposisi

Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya

secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.

Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,

misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak

kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang

komposisi senyawa penyusunnya.

Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat

diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya

Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract..

3. Medium berdasarkan tujuan

Media untuk isolasi

Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya

Nutrient Broth, Blood Agar.

Media selektif/penghambat

Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media

tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan

mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 7

Page 8: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan

yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh

Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.

Media diperkaya (enrichment)

Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan

mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media

diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam

media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi

membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum

Agar, dll.

Media untuk peremajaan kultur

Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur

Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.

Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolism suatu mikroba.

Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan

menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.

Media untuk karakterisasi bakteri

Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-

kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya

adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.

Media diferensial

Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter

spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron

Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni

dan perubahan warna media di sekeliling koloni

BAB III

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 8

Page 9: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

a.      Alat

         Erlenmeyer

         Tabung reaksi

         Rak tabung

         Cawan petri

         Corong

         Batang pengaduk

         Gelas ukur

         Bunsen

         Autoklaf

         Kulkas

         Hot plate

         Neraca analitik

         Kapas

         Kertas yellow page

         Tali kasur

         Kain kasa

b.      Bahan

         Gula

         Agar

         Ekstrak kentang ( PDA Alami )

         Ekstrak tauge ( TEA Alami )

         Air

         PDA sintetis

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 9

Page 10: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

         NA sintetis

2. PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM

1. Medium alamiah

a.      Potato Dextrose Agar (PDA) alami

1.   Direbus kentang (yang telah dikupas kulitnya, dicuci, dipotong  dadu dan ditimbang

± 10 gr) ke dalam ± 125 ml air sampai mendidih.

2.   Disaring ekstrak kentang menggunakan kain kasa.

3.   Diambil ekstrak kentang sebanyak ± 100 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu

ditambahkan agar sebanyak 2% dan gula 1%.

4.   Dipanaskan diatas hot plate dan diaduk.

5.   Disaring ekstrak menggunakan kain kasa.

6.   Dimasukkan medium kedalam tabung reaksi sebanyak 4 ml (agar slant) dan ditutup

mulut tabung dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page.

7.   Sisa medium dimasukkan kedalam Erlenmeyer (agar petri) dan ditutup mulut

Erlenmeyer dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page diikat kuat.

8.    Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit.

9. Setelah sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 4 - 5 ml medium kultur

diletakkan mring terhadap bidang horizontal dan dibiarkan sampai padat.

10. Medium disimpan dalam tempat penyimpanan khusus.

11. Amati 1 hari setelah praktikum,apakah medium ditumbuhi bakteri atau tidak.

b.      Tauge Extract Agar (TEA)

1.      Direbus tauge (dicuci, dipotong dan ditimbang ± 10 gr) ke dalam ± 125 ml air sampai

mendidih.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 10

Page 11: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

2.      Disaring ekstrak tauge menggunakan kain kasa.

3.     Diambil ekstrak tauge sebanyak ± 100 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu

ditambahkan agar sebanyak 2% dan gula 1%.

4.      Dipanaskan diatas hot plate dan diaduk.

5.      Disaring ekstrak menggunakan kain kasa.

6.      Dimasukkan medium kedalam tabung reaksi sebanyak 4 ml (agar slant) dan ditutup

mulut tabung dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page.

7.      Sisa medium dimasukkan kedalam Erlenmeyer (agar petri) dan ditutup mulut

Erlenmeyer dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page diikat kuat.

8.      Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit

9. Setelah sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 5 ml medium kultur diletakkan

miring terhadap bidang horizontal dan dibiarkan sampai padat.

10. Medium disimpan dalam tempat penyimpanan khusus.

11. Amati 1 hari setelah praktikum,apakah medium ditumbuhi bakteri atau tidak.

2.  Medium Sintesis

a. Nutrient Agar (NA) sintesis dan Potato Dextrose Agar (PDA) sintetis

1.      Ditimbang bahan sesuai dengan takaran,NA : 20g untuk 1L, PDA : 20g untuk 1L.

2.     Dilarutkan kedalam aquadest sesuai dengan volume yang telah ditetapakan, dalam

Erlenmeyer.

3.      Dipanaskan diatas hot plate yang dilengkapi pengaduk sampai larut dengan baik.

4.     Saring,menggunakan kain kasa dan corong.Hasil medium di Erlemeyer.

5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit.

Catatan :

Untuk membuat agar slant, letakkan tabung reaksi pada posisi kemiringan yang

diinginkan dan biarkan sampai membeku.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 11

Page 12: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Untuk membuat agar petri, medium dalam Erlenmeyer yang telah distreilkan

didinginkan hingga suhu 43o-50o C kemudian segera dituang kedalam cawan

masing-masing 10-15 ml medium,dilakukan di ruang LAF (Lamina Air Flow).

Cawan petri disusun rapi, lalu bungkus dengan plastik wrap dengan rapi,masukan

dalam kulkas.

Medium yang telah padat dan siap tanam namun tidak akan dipergunakan segera

sebaiknya disimpan dilemari pendingin.

Amati setelah 1 hari, setelah melakukan penuangan medium.Apakah medium

yang kita buat tertumbuhi bakteri atau tidak,amati warna.fase juga.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 12

Page 13: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.             HASIL PENGAMATAN

No. Ciri sifat fisik TEA alami PDA alami NA sintetis PDA sintesis

1. Warna kekuningan Putih Kuning benng Putih

2. Fase (padat/cair) Padat Padat Padat Padat

3. Turbiditas

(jernih/keruh)

keruh Jernih Jernih Jernih

4. Kontaminasi - - Ada ( 2 ) -

5. Jenis mikroba - - Bakteri -

B.                 PEMBAHASAN

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk

menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula

untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.

Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium sintetik dan medium nonsintetik atau medium

kompleks. Komposisi kimia medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari

bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Diantara medium

yang dibuat dalam percobaan ini yang termasuk dalam medium sintetik adalah medium yang

mengandung agar, seperti halnya medium nutrient agar yang digunakan untuk mempelajari

kebutuhan makanan mikroba. Di pihak lain komposisi kimia nonsintetik tidak diketahui dengan

pasti.

Pada medium PDA biasa digunakan untuk pertumbuhan jamur dan kapang sedangkan

pada medium NB atau NA untuk pertumbuhan bakteri. PDA dan TEA termasuk dalam medium

semi alamiah.

Keasaman (pH) medium juga amat penting bagi pertumbuhan mikroorganisme terutama

kerja enzim amat dipengaruhi oleh pH. Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada sekitar

pH 7.

Pada hasil pengamatan praktikum mikrobiologi pada salah satu mediumNA sintesis Agar

petri terdapat suatu kontaminasi yang kemungkinan disebabkan karena pada proses penuangan

medium ke dalam cawan petri kurang aseptis dan masih panas sehingga uap air menempel pada

permukaan tutup cawan petri yang dapat memicu adanya bakteri yang tumbuh, karena air

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 13

Page 14: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri .Hal ini juga bisa disebabkan karena

tutup cawan petri yang tidak sesuai dengan wadahnya sehingga permukaannya lebih luas dan

memungkinkan udara masuk kedalam wadah dimana oksigen merupakan nutrisi yang baik untuk

mikroorganisme .Agar slant tidak ditemukan kontaminasi. Medium TEA, PDA alami, PDA

sintetis dan NA sintetis terdapat suatu nutrisi yang dapat digunakan untuk mikroorganisme.

Bahan – bahan yang terkandung dalam medium TEAadalah vitamin,air,gula,dan agar,sedangkan

pada kentang terdapat karbohidrat, vitamin,mineral,glukosa dan agar. Di dalam PDA sintetis dan

NA sintetis juga terdapat glukosa,agar dan nutrisi lainnya. Fungsi agar untuk memadatkan

medium.

Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi medium adalah :

1.      Sterilisasi medium yang kurang sempurna.

2.      Medium memenuhi semua kebutuhan nutrien.

3.      Proses praktikum yang tidak aseptis.

4.      Lingkungan laboratorium yang kurang steril.

Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang

penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang

mempengaruhi pertumbuhan mikroba :

a)       Suplai Nutrisi

Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber

energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen,

oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan

sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya

dapat menyebabkan kematian. Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan adalah kondisi

yang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh

berkembang di lingkungan seperti ini. Oleh karena itu, prinsip daripada menciptakan lingkungan

bersih dan higinis adalah meminimalisir sumber nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya

terkendali.

b)     Suhu / Temperatur

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 14

Page 15: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan pertumbuhan

mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang berlawanan :

1.     Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya

apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme akan menurun dan pertumbuhan diperlambat.

2.      Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, kompenen sel

menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.

Berdasarkan hal di atas, maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme

digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1.      Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka pertumbuhan terhenti.

2.      Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat dan optimum. (Disebut

juga suhu inkubasi)

3.      Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada di atasnya maka pertumbuhan tidak terjadi.

c)      Keasaman atau Kebasaan (pH)

Setiap organisme memiliki kisaran pH masing-masing dan memiliki pH optimum yang

berbeda-beda. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran ph 8,0 – 8,0 dan nilai pH

di luar kisaran 2,0 sampai 10,0 biasanya bersifat merusak.

d)     Ketersediaan Oksigen

Mikroorganisme memiliki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan

oksigen.

·

Preparasi medium dalam tabung dan cawan ada 3 yaitu :

a. Agar miring/slant

Medium agar miring dibuat dengan memasukkan 3-5 ml (4ml) medium ke dalam tabung

reaksi, kemudian disterilisasi pada autoklaf suhu 121o selama 15 menit. Setelah di autoklaf baru

dimiringkan sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan, biarkan hingga mengeras.

b. Agar tegak / deep

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 15

Page 16: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Medium yang dibuat dimasukkan ke dalam rak tabung reaksi 3-5ml (4ml) di autoklaf,

setelah itu segera simpan di rak tabung biarkan mengeras.

c. Agar cawan

dari medium yang dibuat dimasukkan ke dalam labu ukur erlemeyer kemudian di

sterilisasi dengan autoklaf. Setelah itu tunggu hingga medium hangat kuku dan segera tuang ke

dalam cawan petri steril secara aseptis, proses penuangan harus segera dilakukan menghindari

bekunyaa medium.

Medium TEA

Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA

ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium) dan termasuk dalam

medium semi alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta

termasuk dalam medium non-sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan

kimianya tidak dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium

penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino,

dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan

jamur. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:

- Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba, pemberi

vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber nitrogen.

- Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai sumber energi

bagi mikroba.

- Agar, sebagai bahan pemadat medium.

- Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.

Nutrien Agar (NA)

Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk padat (solid

medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring atau tegak.

Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik non-sintetik karena

disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 16

Page 17: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan

sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA

miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak

digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.

NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan

beberapa jenis bakteri. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya adalah:

- Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba.

- Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik, nitrogen, vitamin, dan

garam mineral sebagai tempat pertumbuhan mikroba.

- Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.

- Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.

Potato Dekstrose Agar (PDA)

Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan jamur.

Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-sintetik, karena

menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi kimianya tidak diketahui secara

pasti. Termasuk medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan

pemadat. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium umum karena dapat

digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Bahan-bahan yang digunakan

dalam pembuatan medium PDA adalah:

- Kentang, sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba.

- Dextrose sebagai sumber enegi dan sebagai sumber karbon.

- Agar, sebagai bahan pemadat medium.

- Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai sumber O2.

Kontaminasi

Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat terhadap zat lain yang tidak diinginkan.

Dalam praktikum ini bila pengerjaan proses praktikum tidak steril maka akan tercemar oleh

mikroba seperti khamir dan kapang.

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 17

Page 18: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:  

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 18

Page 19: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk

membiakkan mikroba.

Media yang digunakan untuk membiakkan mikroorganisme adalan media NA, PDA

Alami, PDA sintesi, TEA.

Saat menuangkan media agar ke dalam cawan harus selalu berada di dekat api agar media

steril.

Media agar harus cepat dituang ke cawan karena jika dingin media akan mengeras.

SARAN

Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan bekerja sama dengan

baik guna mempermudah praktikum.

Diperlukannya saran dan prasarana yang lebih memadai guna memaksimalkan hasil

yang di peroleh dari praktikum.

Penjelasan secara bertahap dan mendetail yang harus dilakukan pengajar kepada

pelajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://mikrobiologiku.blogspot.com/2010/11/membuat-media-pertumbuhan-mikroba.html 9.49pm

12/10/13

http://megabohari.blogspot.com/2011/12/laporanlaporan-mikrobiologi-medium.html 9.54 12/10/13

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 19

Page 20: lapora Mikrobiologi Virologi - Medium

http://widiindrakesuma.blogspot.com/2013/03/praktikum-mikrobiologi-pembuatan-media.html 9;56

12/10/13

Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 20