lapora mikrobiologi virologi - medium
DESCRIPTION
Laporan Mikrobiologi VirologiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang
dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga
merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus
mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-
senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan
untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non
motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50%
Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan.
Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi.
Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan
organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient
(zat gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi. Peran utama nutrien adalah
sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi
bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang
diperlukan se compone de agua, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron,
sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen .
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi los medios de comunicación
Oleh karena itu dengan diadakannya praktikum ini kita mampu membuat dan
mengetahui cara pembuatan medium.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 1
2. TUJUAN
Untuk mengetahui cara pembuatan medium yang baik agar dapat menjadi tempat
tumbuhnya mikroorganisme.
3. TEMPAT
Hari/ tanggal : Senin, 7 Oktoberr 2013
Pukul : 08.00-10.30
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi-Virulogi
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangbiakan pada suatu substrat yang
dinamakan medium. Medium untuk pertumbuhan mikroba ini memenuhi persyaratan nutrien
yang dibutuhkan mikroba tersebut. Kebutuhan dasar mikroba antara lain : air, karbon, energi,
mineral, dan faktor tumbuh.
Media terdiri dari 3 macam bentuknya, yaitu : medium cairan, padatan, dan
semisolid. Perbedaan ini disebabkan oleh ada tidaknya bahan pemadatan. Bahan pemadatan
dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar adalah media yang paling
umum digunakan. Medium cairan tidak menggunakan bahan pemadat sedangkan medium
padatan dan semisolid menggunakan bahan pemadat.
Berdasarkan fungsinya media dapat dibedakan atas medium umum, selektif, dan
differensial. Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium alami, medium semisintetis,
dan medium sintetis.
Pengertian Media Media adalah pembenihan substrat atau dasar makanan untuk menumbuhkan dan
membiakkan suatu mikroorganisme. Media yang baik bagi pemeliharaan mikroorganisme ialah
yang mengandung unsure-unsur makanan yang diperlukan, dapat berupa garam-garam anorganik
seperti protein, peptone, asam-asam amino dan vitamin-vitamin. Bahan-bahan makanan yang
disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut kultur medios de
comunicación.Sedangkan mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada un medio de
cultivo disebut kultur.
Fungsi MediaMedia dapat berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat berfungsi untuk
mempelajari sifat-sifat koloni/pertumbuhan, sifat-sifat biokimiawi mikroorganisme. Selain itu
dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran dapat berfungsi untuk pembuatan antigen, toksin
dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 3
Syarat-syarat membuat mediaSyarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat media adalah :
Media harus mengandung semua unsur makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroorganisme.
Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroorganisme.
Media harus dalam keadaan steril sebelum ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi
tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang lain yang tidak diharapkan
Komposisi MediaDi Laboratorium mikrobiologi, untuk pekerjaan rutin biasanya dibuatkan los medios de
comunicación standar yang terdiri dari : kaldu, pepton, karbohidrat. Jika diperlukan medio
sólido, dapat ditambahkan agar. Media standar ini disediakan untuk mempermudah macam-
macam media yang dikehendaki sesuai dengan tujuannya. Misalnya membuat los medios de
comunicación agar miring, untuk membiakkan mikroorganisme, medios de agar darah untuk
membiakkan kuman yang memerlukan darah, media agar dam lempeng, untuk melihat hemolisis
dan lain-lain.
Pada hakekatnya komposisi media yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan
mikroorganisme seperti pada habitat aslinya (kondisi alamiah). Oleh karena itu, jika ingin
membiakkan mikroorganisme yang dapat hidup di usus manusia misalnya, maka harus
menggunakan de medios tertentu yang dapat hidup diusus manusia misalnya, maka harus
menggunakan medio tertentu yang dilakukan dengan bermacam-macam media
diperkaya, medios selectivos , dan medios diferenciales. Sedangkan pengereman (inkubasi)
media harus dilakukan pada suhu 37 0 C, yaitu suhu yang sesuai dengan tubuh manusia.
Dewasa ini untuk keperluan penelitian maupun pekerjaan di laboratorium banyak
dipermudah dengan adanya bermacam-macam medios de comunicaciónyang tersedia dalam
bentuk serbuk kering. Serbuk kering ini sudah siap dipakai.artinya tidak perlu lagi menentukan
pH nya, sebab hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu pada pembuatan serbuk. Sehingga
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 4
untuk los medios cukup mengikuti aturan pakai yang dituliskan pada tabel. Misalnya sekian
gram serbuk kering dilarutkan dalam sekian liter mililiter agua suling, kemudian disterilkan.
Bahan-bahan media pertumbuhan1. Bahan dasar
air (H2O) sebagai pelarut
agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh
mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45oC.
gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino
yang diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang
mampu menguraikannya dibanding agar.
Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai
pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi
mikroorganisme autotrof obligat.
2. Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu
berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/ trace
element.
Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau anorganik
esuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik
antara lain dari karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain.
Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
Vitamin-vitamin.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 5
3. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan
tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH
akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba nontarget/ kontaminan.
4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari
beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama
kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan
air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi,
pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan
kekuatan agar, terutama pada pH yang asam
Peptone, peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver,
darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada
bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta
dan daging sapi.
Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol.
Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan
gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa,
fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis
fermentasi adalah 0,5-1%.
Macam-Macam Media Pertumbuhan
1. Medium berdasarkan sifat fisik
Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media
menjadi padat..
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 6
Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi
sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan
supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami
percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB
(Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di
bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur.
Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media
Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat
tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient
Broth), LB (Lactose Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya
secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak
kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang
komposisi senyawa penyusunnya.
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya
Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract..
3. Medium berdasarkan tujuan
Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya
Nutrient Broth, Blood Agar.
Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media
tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan
mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 7
Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan
yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh
Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan
mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam
media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi
membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum
Agar, dll.
Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik.
Media ini digunakan unutk mendiagnosis atau menganalisis metabolism suatu mikroba.
Contohnya adalah Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan
menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.
Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-
kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya
adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter
spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron
Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni
dan perubahan warna media di sekeliling koloni
BAB III
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 8
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
a. Alat
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Rak tabung
Cawan petri
Corong
Batang pengaduk
Gelas ukur
Bunsen
Autoklaf
Kulkas
Hot plate
Neraca analitik
Kapas
Kertas yellow page
Tali kasur
Kain kasa
b. Bahan
Gula
Agar
Ekstrak kentang ( PDA Alami )
Ekstrak tauge ( TEA Alami )
Air
PDA sintetis
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 9
NA sintetis
2. PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM
1. Medium alamiah
a. Potato Dextrose Agar (PDA) alami
1. Direbus kentang (yang telah dikupas kulitnya, dicuci, dipotong dadu dan ditimbang
± 10 gr) ke dalam ± 125 ml air sampai mendidih.
2. Disaring ekstrak kentang menggunakan kain kasa.
3. Diambil ekstrak kentang sebanyak ± 100 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu
ditambahkan agar sebanyak 2% dan gula 1%.
4. Dipanaskan diatas hot plate dan diaduk.
5. Disaring ekstrak menggunakan kain kasa.
6. Dimasukkan medium kedalam tabung reaksi sebanyak 4 ml (agar slant) dan ditutup
mulut tabung dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page.
7. Sisa medium dimasukkan kedalam Erlenmeyer (agar petri) dan ditutup mulut
Erlenmeyer dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page diikat kuat.
8. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit.
9. Setelah sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 4 - 5 ml medium kultur
diletakkan mring terhadap bidang horizontal dan dibiarkan sampai padat.
10. Medium disimpan dalam tempat penyimpanan khusus.
11. Amati 1 hari setelah praktikum,apakah medium ditumbuhi bakteri atau tidak.
b. Tauge Extract Agar (TEA)
1. Direbus tauge (dicuci, dipotong dan ditimbang ± 10 gr) ke dalam ± 125 ml air sampai
mendidih.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 10
2. Disaring ekstrak tauge menggunakan kain kasa.
3. Diambil ekstrak tauge sebanyak ± 100 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer, lalu
ditambahkan agar sebanyak 2% dan gula 1%.
4. Dipanaskan diatas hot plate dan diaduk.
5. Disaring ekstrak menggunakan kain kasa.
6. Dimasukkan medium kedalam tabung reaksi sebanyak 4 ml (agar slant) dan ditutup
mulut tabung dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page.
7. Sisa medium dimasukkan kedalam Erlenmeyer (agar petri) dan ditutup mulut
Erlenmeyer dengan kapas dan selanjutnya dengan kertas yellow page diikat kuat.
8. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit
9. Setelah sterilisasi, tabung-tabung reaksi yang berisi 5 ml medium kultur diletakkan
miring terhadap bidang horizontal dan dibiarkan sampai padat.
10. Medium disimpan dalam tempat penyimpanan khusus.
11. Amati 1 hari setelah praktikum,apakah medium ditumbuhi bakteri atau tidak.
2. Medium Sintesis
a. Nutrient Agar (NA) sintesis dan Potato Dextrose Agar (PDA) sintetis
1. Ditimbang bahan sesuai dengan takaran,NA : 20g untuk 1L, PDA : 20g untuk 1L.
2. Dilarutkan kedalam aquadest sesuai dengan volume yang telah ditetapakan, dalam
Erlenmeyer.
3. Dipanaskan diatas hot plate yang dilengkapi pengaduk sampai larut dengan baik.
4. Saring,menggunakan kain kasa dan corong.Hasil medium di Erlemeyer.
5. Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15-20 menit.
Catatan :
Untuk membuat agar slant, letakkan tabung reaksi pada posisi kemiringan yang
diinginkan dan biarkan sampai membeku.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 11
Untuk membuat agar petri, medium dalam Erlenmeyer yang telah distreilkan
didinginkan hingga suhu 43o-50o C kemudian segera dituang kedalam cawan
masing-masing 10-15 ml medium,dilakukan di ruang LAF (Lamina Air Flow).
Cawan petri disusun rapi, lalu bungkus dengan plastik wrap dengan rapi,masukan
dalam kulkas.
Medium yang telah padat dan siap tanam namun tidak akan dipergunakan segera
sebaiknya disimpan dilemari pendingin.
Amati setelah 1 hari, setelah melakukan penuangan medium.Apakah medium
yang kita buat tertumbuhi bakteri atau tidak,amati warna.fase juga.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
No. Ciri sifat fisik TEA alami PDA alami NA sintetis PDA sintesis
1. Warna kekuningan Putih Kuning benng Putih
2. Fase (padat/cair) Padat Padat Padat Padat
3. Turbiditas
(jernih/keruh)
keruh Jernih Jernih Jernih
4. Kontaminasi - - Ada ( 2 ) -
5. Jenis mikroba - - Bakteri -
B. PEMBAHASAN
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula
untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.
Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium sintetik dan medium nonsintetik atau medium
kompleks. Komposisi kimia medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari
bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Diantara medium
yang dibuat dalam percobaan ini yang termasuk dalam medium sintetik adalah medium yang
mengandung agar, seperti halnya medium nutrient agar yang digunakan untuk mempelajari
kebutuhan makanan mikroba. Di pihak lain komposisi kimia nonsintetik tidak diketahui dengan
pasti.
Pada medium PDA biasa digunakan untuk pertumbuhan jamur dan kapang sedangkan
pada medium NB atau NA untuk pertumbuhan bakteri. PDA dan TEA termasuk dalam medium
semi alamiah.
Keasaman (pH) medium juga amat penting bagi pertumbuhan mikroorganisme terutama
kerja enzim amat dipengaruhi oleh pH. Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada sekitar
pH 7.
Pada hasil pengamatan praktikum mikrobiologi pada salah satu mediumNA sintesis Agar
petri terdapat suatu kontaminasi yang kemungkinan disebabkan karena pada proses penuangan
medium ke dalam cawan petri kurang aseptis dan masih panas sehingga uap air menempel pada
permukaan tutup cawan petri yang dapat memicu adanya bakteri yang tumbuh, karena air
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 13
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri .Hal ini juga bisa disebabkan karena
tutup cawan petri yang tidak sesuai dengan wadahnya sehingga permukaannya lebih luas dan
memungkinkan udara masuk kedalam wadah dimana oksigen merupakan nutrisi yang baik untuk
mikroorganisme .Agar slant tidak ditemukan kontaminasi. Medium TEA, PDA alami, PDA
sintetis dan NA sintetis terdapat suatu nutrisi yang dapat digunakan untuk mikroorganisme.
Bahan – bahan yang terkandung dalam medium TEAadalah vitamin,air,gula,dan agar,sedangkan
pada kentang terdapat karbohidrat, vitamin,mineral,glukosa dan agar. Di dalam PDA sintetis dan
NA sintetis juga terdapat glukosa,agar dan nutrisi lainnya. Fungsi agar untuk memadatkan
medium.
Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi medium adalah :
1. Sterilisasi medium yang kurang sempurna.
2. Medium memenuhi semua kebutuhan nutrien.
3. Proses praktikum yang tidak aseptis.
4. Lingkungan laboratorium yang kurang steril.
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang
penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba :
a) Suplai Nutrisi
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber
energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen,
oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan
sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian. Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan adalah kondisi
yang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh
berkembang di lingkungan seperti ini. Oleh karena itu, prinsip daripada menciptakan lingkungan
bersih dan higinis adalah meminimalisir sumber nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya
terkendali.
b) Suhu / Temperatur
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 14
Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan pertumbuhan
mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang berlawanan :
1. Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya
apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme akan menurun dan pertumbuhan diperlambat.
2. Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, kompenen sel
menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
Berdasarkan hal di atas, maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka pertumbuhan terhenti.
2. Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat dan optimum. (Disebut
juga suhu inkubasi)
3. Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada di atasnya maka pertumbuhan tidak terjadi.
c) Keasaman atau Kebasaan (pH)
Setiap organisme memiliki kisaran pH masing-masing dan memiliki pH optimum yang
berbeda-beda. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran ph 8,0 – 8,0 dan nilai pH
di luar kisaran 2,0 sampai 10,0 biasanya bersifat merusak.
d) Ketersediaan Oksigen
Mikroorganisme memiliki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan
oksigen.
·
Preparasi medium dalam tabung dan cawan ada 3 yaitu :
a. Agar miring/slant
Medium agar miring dibuat dengan memasukkan 3-5 ml (4ml) medium ke dalam tabung
reaksi, kemudian disterilisasi pada autoklaf suhu 121o selama 15 menit. Setelah di autoklaf baru
dimiringkan sesuai dengan sudut kemiringan yang diinginkan, biarkan hingga mengeras.
b. Agar tegak / deep
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 15
Medium yang dibuat dimasukkan ke dalam rak tabung reaksi 3-5ml (4ml) di autoklaf,
setelah itu segera simpan di rak tabung biarkan mengeras.
c. Agar cawan
dari medium yang dibuat dimasukkan ke dalam labu ukur erlemeyer kemudian di
sterilisasi dengan autoklaf. Setelah itu tunggu hingga medium hangat kuku dan segera tuang ke
dalam cawan petri steril secara aseptis, proses penuangan harus segera dilakukan menghindari
bekunyaa medium.
Medium TEA
Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA
ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium) dan termasuk dalam
medium semi alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta
termasuk dalam medium non-sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan
kimianya tidak dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium
penguji (assay medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino,
dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan
jamur. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:
- Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba, pemberi
vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber nitrogen.
- Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai sumber energi
bagi mikroba.
- Agar, sebagai bahan pemadat medium.
- Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.
Nutrien Agar (NA)
Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk padat (solid
medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring atau tegak.
Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik non-sintetik karena
disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 16
Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan
sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA
miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak
digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.
NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa jenis bakteri. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya adalah:
- Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba.
- Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik, nitrogen, vitamin, dan
garam mineral sebagai tempat pertumbuhan mikroba.
- Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.
- Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.
Potato Dekstrose Agar (PDA)
Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan jamur.
Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-sintetik, karena
menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi kimianya tidak diketahui secara
pasti. Termasuk medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan
pemadat. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium umum karena dapat
digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan medium PDA adalah:
- Kentang, sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba.
- Dextrose sebagai sumber enegi dan sebagai sumber karbon.
- Agar, sebagai bahan pemadat medium.
- Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai sumber O2.
Kontaminasi
Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat terhadap zat lain yang tidak diinginkan.
Dalam praktikum ini bila pengerjaan proses praktikum tidak steril maka akan tercemar oleh
mikroba seperti khamir dan kapang.
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 18
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk
membiakkan mikroba.
Media yang digunakan untuk membiakkan mikroorganisme adalan media NA, PDA
Alami, PDA sintesi, TEA.
Saat menuangkan media agar ke dalam cawan harus selalu berada di dekat api agar media
steril.
Media agar harus cepat dituang ke cawan karena jika dingin media akan mengeras.
SARAN
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan bekerja sama dengan
baik guna mempermudah praktikum.
Diperlukannya saran dan prasarana yang lebih memadai guna memaksimalkan hasil
yang di peroleh dari praktikum.
Penjelasan secara bertahap dan mendetail yang harus dilakukan pengajar kepada
pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mikrobiologiku.blogspot.com/2010/11/membuat-media-pertumbuhan-mikroba.html 9.49pm
12/10/13
http://megabohari.blogspot.com/2011/12/laporanlaporan-mikrobiologi-medium.html 9.54 12/10/13
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 19
http://widiindrakesuma.blogspot.com/2013/03/praktikum-mikrobiologi-pembuatan-media.html 9;56
12/10/13
Praktikum Mikrobiologi-Virologi A2 | 20