resume sosiologi

51
Pengantar Sosiologi Resume Pengantar Sosiologi Damai I. Utomo D0414016 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: anung-aulia-malik

Post on 24-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Resume

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Sosiologi

Pengantar Sosiologi

Resume Pengantar Sosiologi

Damai I. Utomo

D0414016

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 2: Resume Sosiologi

BAB I

Resume Materi Uji Kompetensi Dasar I

A.Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata yunani yaitu Sosios yang artinya berteman/berkawan , dan

Logos dari bahasa latin yang berarti membicarakan . Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih

muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal

kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup telah menarik

perhatian. Awal mulanya, orang-orang yang meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalah-

masalah yang menarik perhatian umum, seperti kejahatan, perang, kekuasaan golongan yang

berkuasa, keagamaan, dan lain sebagainya. Dari pemikiran serta penilaian yang demikian itu,

orang kemudian meningkat pada filsafat kemasyarakatan, di mana orang menguraikan harapan-

harapan tentang susunan serta kehidupan masyarakat yang diingini atau yang ideal. Dengan

demikian, timbullah perumusan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang seharusnya ditaati oleh setiap

manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam suatu masyarakat. Yang dimaksudkan

untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan damai bagi semua manusia selama hidup di

dunia ini. Menurut Auguste Comte (prancis) : sosiologi merupakan ilmu pengetahuan

kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan.

Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli

Pitirim A.Sorokin:

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala social (gejala ekonomi

dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, masyarakat dengan

politik dan sebagainya)

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dan gejala non-sosial(gejala

geografis,biologis dan-sebagainya). Ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala

social.

H.Spencer:

Sosiologi adalah penyelidikan tentang susunan-susunan dan proses-proses daripada

kehidupan social sebagai suatu keseluruhan. Bagi spencer ada 2 bagian : 1. Social statics,

Page 3: Resume Sosiologi

susunan susunan (segi yang statis). 2. Social dynamics, proses-proses (segi yang

dinamis).

Roucek and Warren :

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-

kelompok.

B.Objek Sosiologi

Obyek yang dipelajari dalam sosiologi ada 2 macam yaitu objek material dan objek formal.

Objek material 

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan

antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.

Objek formal 

Objek formal sosiologi ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau

masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia

serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Dalam garis besarnya ada 3 Pendapat tentang objek sosiologi,yaitu:

a). Individu, tokohnya adalah George Simmel. Merupakan manusia-manusia perorangan

dimana mereka memiliki daya saling mempengaruhi satu sama lain yang merupakan

sumber segala pembentukan kelompok.

b). Kelompok manusia/ masyarakat, tokohnya adalah Ludwig Gumplowich. Menurutnya

dalam sejarah manusia, individu hanyalah bertindak pasif, dimana kehidupan

kerohaniannya dilakukan oleh kehendak masyarakat.

Page 4: Resume Sosiologi

c). Realitas social, Pandangan ini melihat kehidupan social dari sudut saling

mempengaruhi dan sikap tidak memihak antara George Simmel ataupun Ludwig

Gumplowicz. Ini merupakan hasil perkembangan konsepsi saling ketergantungan dan

tidak dapat terpisahnya antara individu dan masyarakat. Pergaulan hidup masyarakat

merupakan kesatuan organis yang merupakan penghidupan keseluruhan. Antara individu

dan masyarakat tidak dapat hidup sendiri-sendiri karena mereka ada dalam suatu

kenyataan.

C.Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan dan Hubungannya dengan Ilmu Lain

Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis

dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa/dikontrol secara kritis

oleh siapapun juga yang ingin mengetahuinya.

Perumusan ini mencakup beberapa unsure pokok/element yang merupakan bagian-bagian yang

tergabung dalam suatu kebulatan, yakni:

1. Pengetahuan

2. Tersusun secara sistematis

3. Menggunakan pemikiran

4. Obyektif

Pengetahuan

Adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera yang

berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions) dan penerangan-

penerangan yang keliru (missing formation). Misalnya , berburu didahului dengan

mantera, jimat-jimat agar berhasil. Ada anggapan bahwa ras kulit putih lebih

unggul/tinggi tingkat kecerdasannya daripada ras lain; tapi hal ini tak dapat dibuktikan.

Pengetahuan berbeda dengan buah pikiran (ideas) karena tidak semua buah pikiran

adalah pengetahuan. Misalnya, (contoh buah pikiran)kalau ada pemerintahan/Negara

tunggal yang mencakup seluruh dunia.

Page 5: Resume Sosiologi

Tersusun Secara Sistematis

Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanya yang tersusun secara sistematis

saja, sehingga jelas tergambar garis besarnya.

Sistematika berarti urut-urutan tertentu daripada unsur-unsur yang merupakan

suatu kebulatan.

Sistem adalah suatu konstruksi yang abstrak dan teratur, artinya suatu bagian dari

suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya.

Abstrak berarti konstruksi tersebut hanya ada dalam fikiran dan tidak dapat

diraba/dipegang; system harus bersifat dinamis yaitu menggunakan cara yang disesuaikan

dengan taraf perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu saat.

Menggunakan pemikiran

Pengetahuan diperoleh dengan melihat/memandang sendiri fakta/Kenyataan

(lewat alat komunikasi misalnya tv, radio, film,dll). Diterima dengan panca indera, diolah

oleh otak. Misalnya pengalaman dari hubungan dengan anggota keluarga, tetangga dan

sebagainya. Disusun dengan otak maka hasilnya adalah ilmu pengetahuan. Penyusunan

secara sistematis harus dengan otak, tidak dengan perasaan.

Obyektif

Ilmu pengetahuan harus diketahui/dikontrol oleh umum yang mungkin berbeda

dengan yang kita kemukakan. Seorang ilmuwan/scientist harus menjelaskan dengan jujur

tentang pengetahuannya dan rahasia-rahasianya tak boleh disembunyikan; kecuali adalah

demi kepentingan Negara atau pemerintah.

Hubungan Sosiologi dengan ilmu-ilmu lainnya

a. Hubungan Sosiologi dengan Anthropologi

Sosiologi berobyekkan masyarakat; akan tetapi masyarkat selalu berkebudayaan.

Masyarakat dan Kebudayaan tidak sama, tetapi berada dalam hubungan yang erat sekali.

Masyarakat yang jadi pokok utama dari sosiologi dan kebudayaan yang jadi pokok utama

dari anthropologi.

Page 6: Resume Sosiologi

b. Hubungan Sosiologi dengan Psikologi

Kedua ilmu ini bertemu di dalam bidang ilmu jiwa social. Ilmu jiwa social adalah

cabang ilmu pengetahuan psychology , ilmu ini digunakan untuk menguraikan dan

menerangkan kegiatan-kegiatan manusia dan khususnya kegiatan-kegiatan di dalam

hubungannya dengan situasi-situasi social. Situasi social adalah situasi di mana terdapat

interaksi (hubungan timbale balik) antar orang ataupun antara orang dengan hasil

kebudayaannya.

c. Hubungan Sosiologi dengan Sejarah

Para sosiolog menggunakan metode historis dan selalu memberikan persoalan-persoalan

kepada ahli sejarah, sehingga ilmu sejarah dipengaruhi perkembangan sosiologi

sebaiknya ada aliran sejarah yang sosiologis sifatnya dan ada sosioloog yang bersifat

historis.

d. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi

Ekonomi pada hakekatnya mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

materiilnya sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara

keseluruhan.

e. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik

Ilmu politik mempelajari segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal

kekuasaan, yakni daya-upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan

kekuasaan , penggunaan kekuasaan dan juga bagaimana menghambat penggunaan

kekuasaan dan sebagainya. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi

masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum dari

padanya; misalnya soal daya upaya untuk mendapatkan kekuasaan digambarkan oleh

sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan (competition) atau bahkan

pertikaian(conflict).

Page 7: Resume Sosiologi

D.Sejarah Perkembangan Sosiologi

Jaman Keemasan Filsafat Yunani

Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan bersama secara

filsafat. Pada masa itu Plato (429-347 SM) seorang filsuf terkenal dari Yunani, dalam

pencariannya tentang makna negara dia berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat

yang mencakup kehidupan sosial dan ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi

dalam masyarakat saling bergantung secara fungsional. Kalau ada satu institusi yang tidak jalan

maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat akan terganggu. Seperti halnya Plato, maka

Aristoteles (384-322 SM) juga menganggap bahwa masyarakat adalah suatu organisme hidup

(seperti pandangan kaum biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik).

Pada masa ini kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai oleh

keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.

Jaman Renaissance (1200-1600)

Machiavelii adalah orang pertama yang memisahkan antara politik dan moral sehingga

terjadi suatu pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat. Di sini muncul ajaran bahwa teori-

teori politik dan sosial memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. Sejak masa ini

maka pengaruh kaum agamawan mulai memperoleh tantangan.

Abad Pencerahan (abad ke 16 dan 17)

Pada masa ini muncul Thomas Hobbes (1588-1679) yang mengarang buku yang dikenal

sebagai The Leviathan. Inti ajarannya diilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Pada

masa ini pengaruh keagamaan mulai ditinggalkan dan digantikan oleh pandangan-pandangan

yang bersifat hukum sebagai kodrat keduniawiannya. Berdasar pandangan kelompok inilah

kemudian muncul suatu kesepakatan antar manusia (kelompok) yang dikenal sebagai kontrak

sosial. Pada mulanya interaksi antar manusia berada dalam kondisi chaos karena saling

mencurigai dan saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya alam dan manusia yang ada.

Kondisi yang bersifat kodrati (sesuai dengan hukum alam) ini kemudian dipandang akan selalu

Page 8: Resume Sosiologi

menyengsarakan kehidupan manusia. Oleh sebab itu dibuatlah kesepakatan-kesepakatan

pengaturan antar kelompok yang dapat saling berterima dan saling menguntungkan, yang

kemudian dikenal sebagai kontrak sosial.

Abad Ke 18

Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704) yang dianggap sebagai bapak Hak

Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak-

hak dasar yang sangat pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara

(seperti hak hidup, hak berpikir dan berbicara, berserikat, dan lain-lain). Tokoh lain yang muncul

adalah J.J. Rousseau (1712-1778) yang masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes. Dia

berpandangan bahwa kontrak antara pemerintah (negara) dengan yang diperintah (rakyat)

menyebabkan munculnya suatu kolektifitas yang mempunyai keinginan-keinginan tersendiri

yang kemudian menjadi keinginan umum. Keinginan umum inilah yang harusnya menjadi dasar

penyusunan kontrak sosial antara negara dengan rakyatnya.

Abad ke 19

Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi, terutama

sesudah Auguste Comte (1798-1857) memperkenalkan istilah sosiologi, sebagai usaha untuk

menjawab adanya perkembangan interaksi sosial dalam masa industrialisasi. Pada masa ini

sosiologi dianggap mulai dapat mandiri. Kondisi yang baru dalam taraf mulai mandiri ini

disebabkan walaupun sosiologi sudah dapat menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus

pembahasan (interaksi manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan

metode-metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).

Abad ke 20

Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:

1. Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia,

2. Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi,

3. Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi,

Page 9: Resume Sosiologi

4. Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan pembangunan

karena tidak mendasarkan dan memperhatikan masukan dari sosiologi.

Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu kelemahan (masih dianggap ketinggalan) dari

sosiologi, namun yang pada saat ini juga sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya

dengan perkembangan dan permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat

diamati adalah adalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan lain-lain yang

menghubungkan manusia yang saling berjauhan letaknya.

Para Pendiri Sosiologi

Sampai saat ini, yang disebut sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte, Karl

Marx, Max Weber, dan Emile Durkheim. Sementara para pemikir sebelumnya tidak dianggap

sebagai pendiri Sosiologi. Mungkin karena ke-empat orang inilah yang pemikirannya menjadi

dasar teori-teori Sosiologi modern sampai saat ini. Meskipun tidak berarti pemikiran dan Plato,

Aristoteles, Machiavelli, John Locke, Thomas Hobbes, J.J. Rousseau, dan lain-lain di

kesampingkan begitu saja. Pemikiran mereka tentang masyarakat, hubungan antar individu,

hubungan negara dengan rakyat, dan hak asasi manusia tetap menjadi bagian tidak terpisahkan

dalam pembahasan Sosiologi.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pemikiran Auguste Comte, Karl Marx, Max Weber, dan

Emile Durkheim –lah yang memberi stimulan diskusi panjang tentang pelbagai persoalan terkait

dgn kehidupan ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Auguste Comte (1798-1857) mengemukakan istilah awal: SOCIAL PHYSICS (FISIKA

SOSIAL) karena istilah ini sudah digunakan oleh ahli statistik sosial Belgia Adophe Quetelet,

maka istilah diubah menjadi sociology.

Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua pendekatan yakni:

1. Statika sosial (social static): mengkaji tatanan sosial. Statika mewakili stabilitas.

2. Sosial dinamik: mengkaji kemajuan dan perubahan social. Dinamika mewakili perubahan.

Progress dalam membaca fenomena sosial perlu melihat masyarakat secara keseluruhan sebagai

unit analisis. Dengan memakai analogi dari biologi, Comte menyatakan bahwa hubungan antara

statika dan dinamika merujuk pada konsep order didalamnya ditekankan bahwa bagian-bagian

Page 10: Resume Sosiologi

dari masyarakat tidak dapat dimengerti secara terpisah, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan

yg saling berhubungan.

Karl Marx (1818-1883) lahir di Trier, Jerman tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniwan

Yahudi. Setelah tamat dari perguruan tinggi menjadi editor di sebuah surat kabar di Jerman.

Pandangannya amat kritis terutama sangat anti penindasan yang hadir bersama sistem kapitalis

yang mewarnai peradaban Eropa Barat. Beliau pindah ke Paris setelah terjadi pertentangn

dengan pemerintah Jerman. Ia berkolaborasi dengan Friedrich Engels menulis buku berjudul The

Communist Manifesto (1848). Lalu menulis buku: Das Capital, dua bab terakhir buku ini

diteruskan oleh Engels karena Marx keburu meninggal. Menurut Marx, sejarah manusia mulai

dari pertanian primitive, feudal dan industri, ditandai hubungan social yg melembagakan sifat

ketergantungan untuk mengontrol atau menguasai sumber-sumber ekonomi. Mereka yg

menguasai dan mengonytol sumber-sumber ekonomi adalah kelas atas, seangkan mereka yg

hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak punya sama sekali adalah dari kelas bawah. Terjadi

penindasan oleh kelas atas terhadap kelas bawah. Fokus perhatian Marx pada dua kelas penting:

BORJUIS (kelas atas/kapitalis yg memiliki memiliki alat-alat produksi seperti pabrik dan mesin)

dan PROLETAR (kelas bawah/ para buruh yg bekerja pada borjuis).

Pendapat Marx terhadap fenomena sosial semacam itu (penindasan /eksploitasi kaum borjuis

terhadap kaum proletar) hanya dapat dihentikan dengan cara mengganti atau merusak system

kapitalis. Caranya dengan melakukan revolusi (prinsip konflik) kemudian menggantinya dengan

sistem yg lebih menghargai martabat manusia. Ini tidak mudah karena para buruh harus

menghilangkan False Consciousness (kesadaran palsu) dengan class consciousness kesadaran

kelas. Melalui bimbingan pemimpin-pemimpin revolusioner, para buruh akan menjadi setia dan

mau berkorban demi perjuangan kelas. Dengan demikian akan muncul masyarakat yang adil,

sama rata sama rasa, dan terhindar dari segala bentuk eksploitasi, ini yang disebutnya sebagai

masyarakat komunisme modern. Disamping dipuja banyak orang, Marx juga dikecam banyak

orang, terutama pendapatnya tentang “agama sebagai candu masyarakat“ (the opium of the

people).

Max Weber (1864-1920) lahir di Erfurt, Jerman berasal dari keluarga kaya dan terpandang.

Ayahnya seorang birokrat (kelak akan mewarnai pikiran beliau tentang birokrasi) yg menduduki

posisi politik penting, sedangkan ibunya adalah seorang pemeluk agama Calvinisme yg sangat

Page 11: Resume Sosiologi

taat (juga mempengaruhinya melakukan studi tentang kaitan etika protestan dengan spirit

kapitalisme industrial). Beliau menempuh kuliah di Universitas berlin belajar hukum. Setelah

berhasil mengambil gelar doctor ia berprofesi sebagai praktisi hukum, di samping itu ia juga

bekerja sebagai dosen di Universitas Wina dan Munich. Ia banyak mendalami masalah ekonomi,

sejarah, dan sosiologi. Bukunya yg terkenal berjudul “A Contribution to the histoy of Medieval

Business Organizations” dan “The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism” (1904). Dalam

bukunya yg kedua ini ia mengemukakan tesisnya mengenai keterkaitan antara etika protesan

dengan munculnya kapitalisme di Eropa Barat. Pandangan Weber, kenyataan sosial lahir dari

motivasi individu dan tindakan-tindakan social (social action). Dari pandangannya sebenarnya

Weber lazim digolongkan “nominalis” yang lebih percaya bahwa hanya individu-individu

sajalah yg riil secara obyektif, dan masyarakat adalah satu nama yg menunjukan pada

sekumpulan individu yg menjalin hubungan. Pandangan beliau tentang tindakan sosial inilah yg

kemudian menjadi acuan dikembangkannya teori sosiologi yg membahas interaksi sosial.

Émile Durkheim (1858-1917) lahir di Epinal, Perancis dan berasal dari keluarga yg

mewarisi tradisi sebagai pendeta Yahudi. Durkheim sebenarnya bersekolah untuk menjadi

pendeta.

Durkheim merupakan ilmuwan yg sangat produktif. Salah satu karyanya yg berjudul “The

division of Labor in Society” (1968) membahas mengenai gejala yg sedang melanda masyarakat:

pembagian kerja. Ia mengemukakan bahwa di bidang perekonomian seperti industri modern

terjadi penggunaan mesin serta konsentrasi modal dan tenaga kerja yg mengakibatkan

pembagian kerja ke dalam bentuk spesialisasi dan pemisahan okupansi yg semakin rinci.

Pembagian tersebut dijumpai pula di bidang perniagaan dan pertanian. Lalu melebar pula pada

bidang-bidang kehidupan yg lainnya: hukum, politik, kesenian, dan bahkan keluarga. Tujuan

kajian Durkheim ialah untuk memahami fungsi pembagian kerja tersebut, serta untuk

mengetahui faktor penyebabnya

Page 12: Resume Sosiologi

E.Metode-Metode dalam Sosiologi

Untuk mempelajari objeknya sosiologi mempunyai cara kerja atau metode (method)

yang juga digunakan oleh ilmu-ilmu social lainnya. Pada dasarnya sosiologi mempunyai 2

metode kerja yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka

atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan- banha tersebut terdapat

dengan nyata di masyarakat.

Metode historis, menggunakan analisi atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk

merumuskan prinsip-prinsip umum.

Metode komparatif, mementingkan perbandingan antar bermacam-macam masayarakat

beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbadaan atau persamaaan-persamaan

serta sebab-sebabnya.

Metode studi kasus, bertujuan untuk memperkenalkan sedalam-dalamnya kehidupan

masyarakat.

Metode kuantitatif, mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka

sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala-skala, indeks, table

dan formula-formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika.

Page 13: Resume Sosiologi

BAB II

Resume Materi Uji Kompetensi Dasar II

A. Pengertian tentang konsep

Konsep adalah rumusan singkat dari suatu pengertian. Konsep dibutuhkan dalam ilmu

pengetahuan , agar dapat memahami sesuatu hal dengan cepat. Dari sisi subjek, suatu konsep

adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau menggolong-golongkan. Sedangkan, dari sisi

objek, konsep adalah isi kegiatan tersebut, artinya, apa makna konsep itu. Sebagai sesuatu yang

bersifat umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal. Konsep universal dapat bersifat

langsung, bisa juga tidak langsung. Konsep dibagi 3 menurut tingkat kebastrakannya

ilata,abstrakta, dan concreta. Ilata adalah konsep yang tertinggi , Abstracta adalah konsep

dibawah Ilata dan yang paling bawah adalah concreta. Contoh dari ilata, abstracta, dan concreta:

Ilata : Kuda

Abstracta:Kuda Poni

Concreta:Kuda poni jantan untuk balapan

B. Konstruksi Sosial

Konstruksi social atau social construct merupakan bangunan pikiran atas apa yang kita

lihat dan kita dengar yang menentukan mana yang benar/baik dan mana yang salah . konstruksi

bisa terjadi secara alami bisa juga terjadi karena disengaja membangun pemikiran sesuai yang

dikehendakinya . contoh dari konstruksi social yang disengaja adalah pencucian otak(brainwash)

sedangkan konstruksi social secara natural terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika pemikiran

sudah tertanam sejak kecil maka akan sulit diubah , proses komunikasi sangat penting dalam

konstruksi social.

Page 14: Resume Sosiologi

C. Teori Tingkah Laku dan Tingkah Laku Individu

Menurut Max Weber, individu melakukan tingkah laku berdasarkan pengalaman,

persepsi, pemahaman, dan penafsirannya terhadap suatu objek atau situasi tertentu.

Talcott Parson berpendapat bahwa yang utama bukanlah tindakan individual, melainkan

norma-norma dan nilai-nilai social yang menuntut dan mengatur perilaku.

D. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial, adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling

mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun

atar individu dan kelompok. Syarat – Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Interaksi sosial dapat

berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu:

Kontak sosial, Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk

isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima dan si penerima membalas aksi itu

dengan reaksi.

Komunikasi, arti penting dari komunikasi tersebut adalah bahwa seseorang memberikan

tafsiran pada perilaku orang lain (berwujud pembicaraan, gerak gerak badaniah atau sikap),

perasaan perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Sehingga komunikasi dapat

diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan pesan dari seseorang yang berfungsi sebagai

komunikator kepada orang lain sebagai komunikan yang menggunakan saluran tertentu.

Bentuk-bentuk interaksi social dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan

(competition), dan juga dapat berbentuk pertentangan (conflict). Suatu pertikaian mungkin

mendapatkan suatu penyelesaian. Mungkin penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima

untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi (accommodation); dan ini berarti bahwa

kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk

keempat dari interaksi social. Keempat bentuk pokok dari interaksi social tersebut tidak perlu

merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interkasi itu dimulai dengan kerja sama yang

kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada

Page 15: Resume Sosiologi

akomodasi. Akan tetapi ada baiknya untuk menelaah proses-proses interaksi tersebut di dalam

kelangsungannya.

Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut.

1.Proses Asosiatif

a.Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia

untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama mungkin akan bertambah kuat

apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung

kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri

seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam

jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas karena

keinginan-keinginan pokoknya tak dapat terpenuhi karena adanya rintangan-rintangan yang

bersumber dari luar kelompok itu.

b.Akomodasi (Accomodation)

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para

sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan social yang sama

artinya dengan pengertian adaptasi yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk

pada suatu proses di mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam

sekitarnya. Dengan pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses di mana orang

perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling

mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Sebenarnya pengertian

adaptasi menunjuk pada perubahan-perubahan organis yang disalurkan melalui kelahiran, di

mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya sehingga dapat

mempertahankan hidupnya. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara unyuk menyelesaikan

pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan

kepribadiannya.

2.Proses Disosiatif

Page 16: Resume Sosiologi

a.Persaingan (Competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses social, di mana individu

atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang

kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum. Di dalam persaingan

yang tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok.

b.Kontravensi (Contravention)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang berada antarap

ersaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala

adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang

disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Atau, perasaan

tersebut dapat pula berkembang terhadap kemungkinan, kegunaan, keharusan atau penilaian

terhadap suatu usul, buah pikiran, kepercayaan, doktrin, atau rencana yang dikemukakan orang-

perorangan atau kelompok manusia lain. Kontravensi, apabila dibandingkan dengan persaingan

dan pertentangan atau pertikaian, bersifat agak tertutup atau rahasia. Perang dingin misalnya

merupakan bentuk kontravensi karena tujuannya adalah untuk membuat lawan tidak tenang.

Page 17: Resume Sosiologi

BAB III

Resume Materi Uji Kompetensi Dasar III

A.Pengertian dan Definisi Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budhi dan daya yang berarti penggunaan akal budi atau

semua yang dihasilkan menggunakan akal budi , dimana manusia hidup disitu ada kebudayaan.

Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial

yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan  pengalamanya,

serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan

serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri

atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara

selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan

tindakan-tindakannya. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan

manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan

lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Sebagai

pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan bukan

suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan ide,

kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang  berisikan larangan-larangan

untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan

alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai

tindakan dan tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi

suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya

adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnya.

B.Jenis dan Bentuk Kebudayaan

Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan menjadi 2 komponen utama yaitu

kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial.

Kebudayaan Material

Page 18: Resume Sosiologi

Kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.

Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu

penggalian arkeologi : mangkuk tanah liat, senjata, bangunan, perhiasan, kebudayaan material

juga mencakup barang-barang seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,

gedung pencakar langit.

Kebudayaan Nonmaterial

Kebudayaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa

dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Menurut J.J.Hoenigman wujud

kebudayaan dibagi menjadi 3 yaitu gagasan, aktivitas, artefak

Gagasan (Wujud Ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide atau gagasan,

nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba

atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga

masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,

maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para

penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (Tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam

masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system sosial. System sosial terdiri dari

aktivitas manusia yang saling berinteraksi , mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia

lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan . sifatnya konkret ,

terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati dan di dokumentasikan.

Artefak(Karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan konkrit(nyata dapat disentuh dan dilihat) yang

merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa

benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata

dibandingkan dengan 2 budaya yang lain.

Page 19: Resume Sosiologi

C.Kelompok Sosial

Tipe-tipe kelompok social menurut Ronald Freedman

1. Primary Group

kelompok ini menjadi sangat fundamental dalam pembentukan pola-pola tingkah laku

sikap-sikap dari anggota-anggotanya, setiap anggota bersifat akrab,intim dan saling mengenal

secara pribadi Tanda-tanda :

Keakraban dan keintiman

Hubungan face to face

Satu derajat/tingkat kelangsungan/kepermanenan yang relatif

Dalam kelompok non-primer, hubungan antar anggotanya hanya menyangkut pada

beberapa bagian kepribadian saja, sehingga ikatan emosionalnya kurang kurang kuat. Secara

singkat, kelompok primer merupakan kelompok kecil yang cukup permanen dan didasari oleh

saling mengenal.

Gemeinschaft, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh ikatan

batin yang murni yang terbentuk secara alamiah dan cenderung permanen. Biasanya,

gemeinschaft banyak ditemukan di masyarakat pedesaan. Tipe-tipe gemeinschaft :

By blood, dimana ikatan anggotanya berdasar ikatan darah, garis keturunan. Contoh :

keluarga dan kelompok kerabat

By place, dimana anggota anggotanya bedasarkan kesamaan tempat. Contoh : lingkungan

tetangga

By mind, dimana anggotanya memiliki kesamaan ideologi, pikiran. Contoh : partai

politik

Sedangkan Gesellschaft merupakan bentuk kehidupan bersama berdasarkan ikatan lahir

(pamrih) yang berlaku untuk jangka waktu pendek. Masyarakat memiliki pola pikiran belaka dan

strukturnya bersifat mekanis seperti mesin. Bentuknya terdapat dalam hubungan perjanjian yang

berdasarkan ikatan timbale balik seperti pada perusahaan Perseroan Terbatas, organisasi dalam

suatu pabrik, dan sebagaiannya.

Page 20: Resume Sosiologi

2. Community

( Masyarakat setempat), merupakan organisasi keluarga-keluarga dan unit-unit sosial

lain, seperti warga desa, suku, atau suatu bangsa yang saling tergantung satu sama lain untuk

memuaskan sebagian besar kebutuhan dan letaknya berdekatan sehingga mereka saling

memerlukan (community sentiment).

Unsur –unsur community sentiment:

Seperasaan

Sepenanggungan, setiap anggotanya sadar akan peranannya dalam komunitas sehingga

memliliki kedudukan yang pasti

Saling memerlukan, anggotanya merasakan dirinya tergantung pada community baik

secara materi maupun psikoligi seperti mencari perlindungan ketika dalam keadaan

ketakutan.

Menurut Kingsley Davis, untuk mengadakan klasifikasi community, dalam dipergunakan 4

kriteria yang tali-temali, yaitu :

Jumlah penduduk

Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk

Fungsi khusus dari community terhadap seluruh masyarakat

Organisasi community yang bersangkutan

3. Asosiasi

Merupakan susunan yang kompleks dari kelompok-kelompok khusus dalam usaha

manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dari semua kelompok social, asosiasi merupakan yang

paling formal sifatnya. Dalam asosiasi terdapat hubungan yang aktivitas-aktivitas dibatasi secara

tegas oleh peraturan tertulis.

4. Masyarakat

Masyarakat memang kurang popular dalam suatu kelompok sosial, padahal masyarakat

merupakan kelompok sosial yang paling mendasar karena :

Merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks

Page 21: Resume Sosiologi

Dimana beberapa anggotanya terkadang tidak sadar bahwa dia adalah bagian dari suatu

masyarakat

Dalam mempelajari sosiologi, masyarakat dianggap sebagai kelompok yang tidak nyata

dan jelas

Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah menyatu baik dari wilayah,

fungsional maupun cultural. Mereka merupakan suatu unit sosial yang menempati satu daerah

geografis yang dapat ditentukan dimana anggota-anggotanya diikat oleh rasa ketergantungan

antar mereka dan dimana anggotanya memiliki warisan kebudayaan yang jelas secara unik

menjadi kepunyaanya sendiri.

D.Status, Peran dan Stratifikasi Sosial

1. a. Status Sosial

Status sosial adalah kedudukan sosial seseorang dalam kelompok masyarakat (meliputi

keseluruhan  posisi sosial yang terdapat dalam kelompok masyarakat). Status dibagi menjadi 3 :

1) Ascribed Status, Status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memandang

bakat/karakteristik unik orang tersebut (didapat secara otomatis melalaui kalahiran/keturunan .

Contoh : Keturunan kerajaan, Kasta.

2) Achieved Status, Status yang didapat seseorang karena usaha-usahanya sendiri, seseorang

harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan stetusnya, seperti bersekolah, berketrampilan,

menciptakan sesuatu yang baru. Status yang diperoleh melalui perjuangan.

Contoh : mahasiswa, dokter, hakim, guru, dll.

3) Assigned Status, Status yang diberikan kepada seseorang karena telah berjasa melakukan

sesuatu untuk masyarakat.

Contoh : Peraih gelar Doktor HC, Pahlawan, Peraih Nobel dll.

Page 22: Resume Sosiologi

1. b. Peran Sosial

Peran sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu

posisi/status sosial. Contoh : Pak Narji adalah seorang polisi, beliau mendapati anaknya sebagai

tersangka dalam kasus narkoba. Pak Narji harus melakukan perannya sebagai polisi, walaupun

bila berada di rumah, beliau berperan sebagai seorang ayah bagi anaknya tersebut. Peran sosial

memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:

1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur

masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.

2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang

tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan,

seperti peran Relawan, dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.

3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti

seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman

dengan karyanya, dsb

Konflik Status dan Peran

Status dan peranan seseorang sangat penting di dalam masyarakat. Setiap individu pasti

memiliki status sosial masing-masing didalam masyarakat. Status sosial merupakan pencerminan

akan hak dan kewajiban yang harus dijalankan oleh individu. Status sosial bisa juga dikatakan

sebagai kedudukan individu didalam masyarakat. Dalam situasi tertentu terkadang individu

memiliki lebih dari satu status yang dimilikinya. Apabila status yang dimilikinya bertentangan

antara satu dengan yang lainya, maka akan terjadi benturan atau pertentangan dan hal itulah yang

sering disebut dengan konflik status.

Dengan adanya status sosial maka secara bersamaan individu memiliki peran yang harus

dijalankan sebagai perwujudan dari status yang dimilikinya. Peranan sosial merupakan suatu hal

yang sangat penting dimana hal itu akan menentukan perilaku dirinya dan oranng lain. Sama

halnya dengan status sosial, individu dapat melakukan dua peranan sekaligus dalam waktu yang

sama. Konflik peran juga dapat terjadi apabila individu merasa dirinya kurang mampu

menjalankan kedua perannya secara maksimal.

Page 23: Resume Sosiologi

Didalam masyrakat,banyak individu yang mengalami konflik status dan konflik peran.

Seperti yang saya amati disekitar tempat tinggal. Seorang perempuan yang telah berumah tangga,

ia bekerja di sebuah Bank Swasta. Disamping statusnya sebagai seorang istri dan ibu rumah

tangga yang kewajibannya mengabdi pada suami dan menjalankan kegiatan yang berhubungan

sebagai seorang ibu rumah tangga,seperti memasak,merawat anak dan suaminya.Ia juga sebagai

seorang karyawati yang harus taat pada prosedur dan peraturan kerja di kantornya tersebut. Ia

harus masuk sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh kantornya bahwa jam masuk

kantor adalah pukul 07.30 dan jam kerja berakhir pada pukul 16.30 WIB. Disisi lain ia harus

menyelesaikan tugasnya di rumah mulai dari menyiapkan makan,bersih-bersih,merawat anak,

dan lain sebagainya. Tentu saja ia tidak dapat melakukan peran sesuai dengan status yang

dimilikinya, disinilah terjadi konflik status antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.

Sehingga ia menyewa jasa pengasuh anak untuk membantunya mengasuh anak-anaknya dan

mempercayakan pekerjaan rumah pada seorang pembantu rumah tangga. Intensitas pertemuan

antara suami dengan istrinya menjadi sangat terbatas, begitu pula dengan hubungan antara ibu

dan anak-anaknya. Suatu saat anaknya sedang sakit tetapi ia mempunyai kewajiban untuk masuk

kerja. Disinilah terjadi konflik peran, yaitu antara menemani dan merawat anaknya yang sedang

sakit dan meninggalkan kewajibannya atau sebaliknya.

1. c. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan

orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis

menurut dimensi status sosial.

1. Kriteria Penggolongan Pelapisan Sosial :

a. Ukuran kekayaan.

b. Ukuran kekuasaan.

c. Ukuran kehormatan.

Page 24: Resume Sosiologi

d. Ukuran ilmu pengetahuan

1. Sifat Pelapisan Sosial :

a. Tertutup (closed social stratification) membatasi kemungkinan untuk pindah dari satu lapisan

ke lapisan yang lain. Contoh sistem kasta pada masyarakat feodal, masyarakat apartheid.

b. Terbuka (opened social stratification), setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan

untuk naik ke lapisan sosial lebih tinggi. Contoh masayarakat pada negara-negara industri maju.

c. Campuran, adalah kombinasi terbuka dan tertutup dan ini sering terjadi dalam masyarakat.

Misalnya untuk hal-hal tertentu bersifat terbuka, tetapi untuk hal-hal tertentu yang lain bersifat

tertutup

1. Fungsi Stratifikasi Sosial :

1) Alat untuk mencapai tujuan.

2) Mengatur dan mengawasi interasksi antar anggota dalam sebuah sistem stratifikasi.

3) Stratifikasi sosial mempunyai fungsi pemersatu.

4) Mengkategorikan manusia dalam stratum yang berbeda.

BAB IV

Resume Materi Uji Kompetensi Dasar IV

A. Pengertian Lembaga Sosial

Page 25: Resume Sosiologi

Lembaga adalah proses-proses yang tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan

tertentu, misalnya agama bukan sekelompok orang, tetapi suatu sistem gagasan, kepercayaan,

praktik, dan hubungan. Lembaga juga bisa diartikan sebagai sistem gagasan dan perilaku yang

terorganisasi yang ikut serta dalam perilaku itu.

B. Macam-macam Lembaga Sosial

Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial atau pranata-pranata sosial/kemasyarakatan

menjadi 8 macam sebagai berikut.

1. Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah (scientific institutions).

Contoh: Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan lain-lain.

2. Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa

keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions). Contoh: Seni rupa, seni

drama, sport, dan lain-lain.

3. Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (Kinship) atau

domestic institutions. Contoh: Pertunangan, perkawinan, perceraian, dan lain-lain.

4. Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian tertentu

(economic institutions). Contoh: Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, dan lain-

lain.

5. Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan, dan pendidikan (educational

institutions). Contoh: TK, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, dan lain-lain.

6. Lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hubungannya

dengan Tuhan atau alam gaib (religious institutions). Contoh: Gereja, masjid, doa,

kenduri, dan lain-lain.

7. Lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan

kelompok atau negara (political institutions). Contoh: Pemerintahan demokrasi,

kehakiman, kepartaian, kepolisian, adat, tokoh masyarakat, dan sebagainya.

8. Lembaga yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (consultive institutions).

Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, dan lainlain.

C. Fungsi Lembaga Sosial

Page 26: Resume Sosiologi

Suatu lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia. Ada beberapa fungsi

lembaga sosial sebagai berikut.

1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi

masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.

2. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

3. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap

tingkah laku para anggotanya. 

D. Struktur Sosial

Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah

gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berarti kerangka. Kata konstruksi

memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur

sosial.

Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli :

- George C. Homas : Mengaitkan struktur dengan prilaku sosial dalam elementer dalam

hubungan sosial sehari-hari di masyarakat.

- Talcot Parsons : Bahwa struktur itu ada hubungannya dengan saling keterkaitan antara

instuisi-instuisi.

- Soerjono Soekanto : struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara  posisi-

posisi sosial dan peranan-peranan sosial.

- E. R. Lanch : cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.

- Raymond Flirth : pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari

banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.

Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial

dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status

dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku didalam masyarakat

E. Ciri-Ciri Struktur Sosial

a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini

merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi

Page 27: Resume Sosiologi

sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan  pemenuhan kebutuhan masyarakat secara

menyeluruh.  

b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki

status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat

dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan

pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan

karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.

c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi

dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh

bagaimana bentuk struktur sosialnya.

d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat,

artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk

hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.

e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan

perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam

struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan

perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap

perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam

proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat.

Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan

sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.

F. Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-ciri Struktur Social

 

Berikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya

seperti yang dikemukakan oleh Selo Soermardjan.

Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah

sebagai berikut:

a. Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.  

Page 28: Resume Sosiologi

b. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.

c. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.

d. Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.

e. Hukum yang berlaku tidak tertulis.

f. Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam

skala kecil.

g. Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.

Masyarakata madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah

sebagai berikut:

a. Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah

mengendor.  

b. Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.

c. Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada

kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi

suatu masalah.

d. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.

e. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.

f. Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur

masyarakat.

g. Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan

kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.

Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sebagai

berikut ini:

a. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.  

b. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.

c. Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.

d. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.

e. Tingkat pendidikan formal tinggi.

f. Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.

g. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan

uang dan alat pembayaran lain.

Page 29: Resume Sosiologi

G. Klasifikasi Struktur Sosial

Struktur sosial dalam fenomena kehidupan manusia dapat diklasifikasikan atas lima jenis sebagai

berikut.

1. Struktur kaku dan luwes, atau struktur kaku bersifat tidak mungkin diubah atau sulit untuk

diubah. Struktur luwes adalah struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah.

2. Struktur formal dan informal. Struktur formal atau resmi adalah struktur yang diakui pihak

berwenang berdasarkan hokum yang berlaku. Adapun struktur informal atau tidak resmi adalah

struktur yang nyata atau benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat, tetapi tidak diakui oleh

pihak berwenang dan tidak berketetapan hukum.

3. Struktur homogen dan heterogen. Struktur homogen adalah suatu struktur sosial yang unsur-

unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Struktur heterogen adalah suatu

struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan yang berbeda-beda dan kesempatan setiap

unsur pun berbeda pula, baik terhadap kelompok sendiri maupun terhadap kelompok lain.

4. Struktur mekanis dan statistik. Struktur mekanis adalah suatu struktur yang menuntut

persamaan posisi dari anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Struktur

statistic adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik apabila persyaratan jumlah anggotanya

terpenuhi.

5. Struktur atas dan bawah. Struktur atas atau suprastruktur umumnya diduduki oleh golongan

orang yang memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Struktur

bawah atau infrastruktur adalah tempat  bagi golongan masyarakat bawah atau mereka yang taraf

kehidupannya relatif rendah. Mengacu pada pengertian dan jenis struktur sosial, secara umum

masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam pengelompokan secara horizontal (diferensiasi

sosial) dan secara vertikal (stratifikasi sosial).

Peter M. Blau mengemukakan bahwa masyarakat plural dapat dibagi menjadi dua, yaitu

heterogenitas dan kesenjangan sosial. Heterogenitas atau keragaman merupakan diferensiasi

sosial berdasarkan  parameter nominal, yang meliputi SARA, parpol, dan ormas. Adapun

kesenjangan sosial adalah diferensiasi berdasarkan parameter gradual yang dikenal dengan

stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, seperti faktor ekonomi dan status atau jabatan.

Page 30: Resume Sosiologi

H.Organisasi

Pengertian Organisasi adalah bentuk formal dari sekumpulan dua orang atau lebih yang

dikelompokkan dalam suatu proses/kerjasam tertentu untuk mewujudkan tujuan yang telah

ditetapkan secara bersama. Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara

harmonis dan selaras maka diperlukan adanya kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh

antara satu sama lain dengan bersama-sama berusaha memenuhi kewajiban masing-masing

secara bertanggung jawab sehingga masing-masing anggota mendapatkan haknya dalam

memenuhi suatu keadilan baik bagi anggota organisasi maupun pengurus organisasi yang

berwenang.

I.Perubahan Sosial

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya

struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta

kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial yaitu:

Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan

revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi dengan cepat,

disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan

manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun

tidak direncanakan.

Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan

adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di

Inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses

produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena

Page 31: Resume Sosiologi

mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh

dan majikan.

Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah memenuhi beberapa syarat yang

meliputi: 

1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat

harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk

mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.

2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin

masyarakat tersebut.

3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian

merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.

4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.

Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat dilihat oleh

masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya

perumusan suatu ideologi tertentu.

5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik

untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal,

contoh, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi yang momentumnya

amat tepat.

Sedangkan perubahan-perubahan sosial yang berlangsung lama, dan merupakan serangkaian

perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, hal ini dinamakan dengan evolusi.

Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi, biasanya terjadi tanpa adanya rencana dulu.

Evolusi pada umumnya terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri

dengan kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh

seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubahan itu tidak perlu sejalan

dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat yang bersangkutan.

Perubahan Yang Besar dan Perubahan Yang kecil

Page 32: Resume Sosiologi

Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa

pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses industrialisasi pada

masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena

pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang

lainnya.

Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi j pada

unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masya-, rakat.

Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruhi yang berarti bagi

masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya

perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perubahan Yang Direncanakan Dan Yang Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan adalah, perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,

dan hal ini terjadi karena telah direncanakan terlebih dahulu oleh fihak-fihak yang menginginkan

adanya perubahan. Fihak yang menginginkan adanya perubahan itu disebut: dengan agent of

change atau agen pembaharu.

Agent of change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat

dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu

mengawasi jalannya pe-i rubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan-

perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat

dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya,

terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan

penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan

tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

Perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi terhadap perubahan-

perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi pada waktu sebelumnya, baik itu merupakan

Page 33: Resume Sosiologi

perubahan yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Terjadinya suatu perubahan yang

direncanakan, maka perubahan berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya, hingga

merupakan suatu proses. Tetapi, bila sebelumnya telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak

dikehendaki, maka perubahan yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap

perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Daftar Pustaka

Buku

Sunanto, Kamanto (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Natasaputra, M (1981). Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Penerbit Multi Aksara

Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Internet

Page 34: Resume Sosiologi

Hariyanto. “Pengertian Perubahan Sosial”. 14 Desember 2014.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/

Hariyanto. “Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat”. 14 Desember 2014.

http://belajarpsikologi.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial-masyarakat/

Ishmi, Nurul. ” Pengertian Organisasi”. 14 Desember 2014. http://isma-ismi.com/pengertian-

organisasi.html

Boy, Syafri. “Struktur Sosial”. 13 Desember 2014.

http://www.academia.edu/7473165/struktur_sosial

Moeis, Syarif. “Struktur Sosial: Kekuasaan, Wewenang dan Kepemimpinan”. 13 Desember

2014. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-

SYARIF_MOEIS/BAHAN_KULIAH__3.pdf

Fathonio, Arthur. “Lembaga Sosial, LENGKAP!!!”. 13 Desember 2014.

http://www.zonasiswa.com/2014/07/lembaga-sosial-lengkap.html

Anggraini, Juwita. “Struktur Sosial, Status Sosial, Peran Sosial serta Stratifikasi Sosial!”. 13

Desember 2014. http://juwita.blog.fisip.uns.ac.id/2012/05/23/struktur-sosial-status-sosial-peran-

sosial-serta-stratifikasi-sosial/

Hufad, Achmad. “Wujud dan Unsur Kebudayaan”. 13 Desember 2014.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195501011981011001-

ACHMAD_HUFAD/pertemuan5_wujud_dan_unsur_kebudayaanx.pdf

Page 35: Resume Sosiologi