resume pertemuan 1
DESCRIPTION
sistemTRANSCRIPT
![Page 1: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/1.jpg)
SISTEM INFORMASI
A. DEFINISI SISTEM
Sistem adalah suatu entitas yang terdiri dari interaksi bagian yang dikoordinasikan untuk
mencapai satu atau lebih tujuan umum. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang
lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Sistem harus memiliki :
1. Organisasi
Organisasi meliputi Transaksi-Jurnal-Buku Pembantu Keuangan Laporan.
Diantara ketiga tersebut harus memiliki penghubung, seperti:
a. hubungan timbal balik:
Hubungan antara Buku besar pembantu dan General Ledger
b. integrasi:
Transaksi individu atas Laporan Keuangan
c. Tujuan utama:
menghasilkan Laporan keuangan, Anggaran, Laporan Manajemen untuk
para pengguna.
2. Data
fakta mentah dan angka yang dikumpulkan, disimpan, dan diolah untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
3. Informasi
data yang telah diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan.
B. DEFINISI SISTEM INFORMASI
• Sistem informasi adalah sebuah kerangka di mana data dikumpulkan, diproses,
dikontrol dan dikelola melalui tahapan dalam rangka memberikan informasi kepada
para pengguna.
• Sistem Informasi berkembang dari waktu ke waktu dan menjadi lebih penting dan
berguna sebagai perusahaan yang bertumbuh menjadi lebih kompleks. Sistem
![Page 2: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/2.jpg)
informasi juga bisa menjadi komputerisasi, sehingga memudahkan para pengguna
dan perusahaan.
• Perusahaan bergantung pada sistem informasi untuk bertahan hidup dan tetap
kompetitif, karena dengan adanya sistem informasi akan sangat berguna dan
bermanfaat bagi perusahaan khususnya untuk pengambilan keputusan.
C. SISTEM INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Sistem Informasi Akuntansi bukanlah satu-satunya sistem yang ada di dalam
perusahaan yang berhubungan dengan data dan informasi. Pada kenyataanya, Sistem
Informasi Akuntansi adalah salah satu subsistem dari sistem informasi yang lebih luas yang
mencakup semua informasi yang menimbulkan aktivitas. Komponen lain dari Sistem
Informasi adalah Sistem Informasi Managemen (Management Information System), Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System), Sistem Expert, dan Sistem Informasi
Eksekutif (Excutive Information System).
1. Sistem Informasi Management (MIS)
Sesuai dengan namanya, sistem informasi managemen menyediakan informasi yang
dibutuhkan bahi para manager.
Lingkup dan tujuan
Tujuan utama dari MIS adalah untuk membantu manager dari perusahaan
dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan tanggung jawab mereka.
Yang dimaksud adalah, MIS memberikan informasi yang diperlukan untuk
merencanakan dan mengontrol aktivitas-aktivitas yang ada di perusahaan,
misalnya, meliputi pengaturan personel dan kebijakan perusahaan untuk
memilih langkah yang tepat pada saat bahan baku sedang terbuang atau tersisa.
Subsistem MIS
Seperti kebanyakan sistem, MIS juga memiliki subsistem., dan yang mungkin
menjadi subsistem terpenting dari MIS adalah sistem informasi fungsional.
meskipun sistem informasi fungsional memiliki banyak variasi tergantung dari
jenis perusahaan, sistem yang umum digunakan di perusahaan manufaktur
adalah subsistem pemasaran, keuangan, SDM dan produksi.
![Page 3: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/3.jpg)
Hubungan antara AIS dan Sistem Komponen lainnya.
Hubungan yang ada antara AIS dan MIS agak sedikit kompleks dan
kontroversial. Beberapa pendapat mengatakan bahwa AIS adalah subsistem dari
MIS, karena data yang diterima oleh MIS memiliki lingkup yang lebih luas. Di
sisi lain, AIS dapat diakses oleh pengguna yang lebih banyak. Kemudian,
melalui subsistem akuntansi keuangan yang dimiliki AIS, penggunga dapat
mengakses informasi yang tidak bisa disediakan oleh MIS. Selain itu, AIS juga
dapat menyediakan informasi kepada manager melalui subsistem akuntansi
managerial, yang dapat diakses secara langsung yang diperoleh melalui sistem
informasi fungsional dari MIS. Oleh karena itu, pendapat yang dikemukakan
oleh Wilkinson, dkk adalah MIS dan AIS adalah sistem yang saling melengkapi
satu sama lain.
2. Sistem Informasi Pendukung Keputusan, Expert dan Excutive
Sistem Informasi Pendukung Keputusan (DSS) adalah sebuah sistem
informasi berbasis komputer yang membantu manager dalam membuat
![Page 4: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/4.jpg)
keputusan khusus (ad hoc) yang mengandung unsure ketidakpastian yang
signifikan. Sistem ini mengizinkan pembuat keputusan untuk melakukan
simulasi dengan satu atau lebih model keputusan, menggunakan data yang
kebanyakan dikumpulkan oleh MIS.
Sistem Ekspert (ES) adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang
mendukung penuh pembuatan keputusan. Sistem ini menggunakan program
komputer yang terspesialisasi untuk memproses data dan peraturan untuk dapat
menghasilkan keputusan yang tepat sesuai dengan area yang ditujukan.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) adalah sistem yang membantu manager
menyediakan informasi yang telah dikemas sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan mereka. Karena EIS adalah sistem yang berbasis komputer dan
interaktif, informasi yang dihasilkan pada umumnya bersifat tepat waktu. EIS
yang dirancang khusus untuk manager dapat dengan mudah mengakses
informasi, menganalisanya sedemikian rupa, menghasilkan grafik dan
menampilkan hal-hal lainnya.
D. HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERNAL, MANAJEMEN RISIKO,
CORPORATE GOVERNANCE, DAN IT GOVERNANCE.
IT Governance merupakan bagian dari Corporate Governance. Corporate
Governance merupakan angkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang
memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan. Tujuan IT
Governance adalah memastikan adanya keselarasan antara tujuan dan teknologi informasi
yang ada dalam perusahaan. Selain itu adanya IT Governance juga bertujuan untuk
mengarahkan dan mengontrol perusahaan agar tujuan bisnis perusahaan dapat tercapai
melalui penambahan nilai (adding value) dengan dukungan dari adanya TI di lingkungan
perusahaan.
Corporate Governance yang efektif mempertimbangkan risiko pada saat menyusun
strategi. Sebaliknya, manajemen risiko didasarkan pada tata kelola yang efektif. Corporate
Governance yang efektif juga bergantung pada pengendalian internal dan komunikasi
efektivitas pengendalian-pengendalian tersebut kepada pemimpin perusahaan.
![Page 5: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/5.jpg)
Sementara itu, pengendalian internal dan risiko juga saling terkait, mengingat
pengendalian merupakan “Setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan perusahaan,
manajemen, dan pihak-pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan kemungkinan
bahwa sasaran yang ditetapkan akan dapat dicapai.” Perusahaan harus melakukan
pengelolaan risiko untuk meminimalisir dampak yang harus diterima oleh perusahaan
apabila risiko yang teridentifikasi dalam risiko total tersebut terjadi.
Hubungan antara Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Corporate
Governance, dan IT Governance, dapat digambarkan sebagai berikut:
E. LETAK SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DALAM STRUKTUR ORGANISASI
Sistem informasi merupakan sistem (yang mampu)
mengumpulkan, menyimpan, danmemproses data
untukmenghasilkaninformasibagipembuatkeputusan. Dan pengendalian
internal merupakan sebuah sistem atau proses yang diimplementasikan
oleh perusahaan, manajemen, dan anggota lainnya agar dapat
menjamin tercapainya sasaran perusahaan. Sehingga keduanya sangat
diperlukan pada keseluruhan bagian dalam struktur organisasi.
![Page 6: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/6.jpg)
Sedangkan dalam pembagian kedudukan, letak pemangku jabatan
sebagai pihak yang mengontrol pengendalian internal secara
keseluruhan dalam perusahaan atau yang biasanya disebut sebagai
satuan pengawasan internal(SPI), berada pada posisi independen
langsung di bawah pimpinan perusahaan dan membawahi seluruh
bagian yang ada dalam perusahaan dan bertugas untuk mengevaluasi
dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian internal secara berkesinambungan berkaitan
denganpelaksanaan operasional perusahaan yang
berpotensimenimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Dan direktur sistem informasi berada
sejajar dengan pemimpin bagian lainnya dalam organisasi.
A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Ada 6 komponen dari SIA
1. Orang, adalah pengguna sistem
![Page 7: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Prosedur dan Instruksi, adalah langkah-langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
3. Data, Fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan dan diproses oleh sistem
4. Perangkat Lunak, aplikasi yang digunakan untuk mengolah data
5. Infrastruktur Teknologi Informasi, meliputi komputer, perangkat peripheral, dan
perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.
6. Pengendalian Internal dan Pengukuran Keamanan, usaha yang dilakukan untuk
melindungi sistem beserta datanya.
Enam Komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting
sebagai berikut.
Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel
organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti melakukan
penjualan atau membeli bahan baku yang sering diulang.
Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan,
mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan
personel.
Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan asset dan data
organisasi.
C. PERAN PROFESI AKUNTAN DALAM SISTEM INFORMASI
1. Akuntan keuangan mempersiapkan informasi keuangan untuk pengambilan
keputusan eksternal sesuai dengan IFRS. untuk sebuah perusahaan, informasi ini
dikemas dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
keuangan lainnya.
2. Manajerial akuntan memiliki tujuan memberikan informasi keuangan kepada
pengguna internal perusahaan. Informasi ini mungkin perhatian yang mengarah
dalam hal membantu dalam mengendalikan berbagai operasi dan kegiatan
perusahaan, sekaligus untuk pengambilan keputusan internal perusahaan.
![Page 8: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Auditor, Mengevaluasi poin-poin yang dimasukkan dalam sistem informasi
akuntansi. di samping itu, beberapa auditor membuktikan kewajaran laporan
keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. meskipun auditor
prihatin terutama dengan evaluasi, mereka harus tentu saja membuat ekstensif
menggunakan sistem informasi akuntansi. juga, mereka dapat merekomendasikan
perubahan desain sistem informasi akuntansi, terutama berkenaan dengan kontrol
internal. pengetahuan tentang pengolahan dan sistem berbasis komputer dapat
sangat membantu dalam hal ini. pada kenyataannya, auditor yang sangat akrab
dengan sistem berbasis komputer dan teknik audit terkait yang sangat diminati.
4. Manajer Akuntansi - mengontrol semua kegiatan akuntansi dari suatu perusahaan.
Manajer akuntansi menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memperoleh
informasi dari berbagai divisi manajer yang berguna untuk mengendalikan kegiatan
akuntansi, mengevaluasi kinerja akuntan staf, dan merencanakan arah fungsi
akuntansi perusahaan.
5. Spesialis pajak - akuntansi pajak memiliki tujuan mengembangkan informasi yang
mencerminkan kewajiban pajak dari suatu entitas dan membantu pembuatan
keputusan yang memiliki implikasi pajak. oleh karena itu memberikan output untuk
dua jenis pengguna. otoritas perpajakan eksternal seperti layanan pendapatan
internal, menerima pendapatan, properti, penjualan, dan bentuk lain dari pajak.
manajer perusahaan, yang harus membuat keputusan, menerima berbagai laporan
pajak dan analisis pajak. Pajak spesialis menggunakan sistem informasi
akuntansi perusahaan untuk mempersiapkan pajak dan untuk memperoleh
data untuk perencanaan pajak. ketika undang-undang pajak berubah, mereka
perlu merekomendasikan revisi sistem informasi akuntansi yang memungkinkan
untuk memproses informasi yang diperlukan untuk kepatuhan
6. Konsultan - menyusun spesifikasi untuk sistem informasi akuntansi. konsultan
sistem sering dari anggota kantor akuntan publik, di mana mereka dapat disebut jasa
konsultasi spesialis. mereka membantu perusahaan klien untuk mengevaluasi semua
aspek sistem informasi akuntansi mereka, termasuk kontrol dan basis data serta
laporan. mereka juga merancang sistem informasi akuntansi baru atau yang
![Page 9: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/9.jpg)
ditingkatkan, merekomendasikan sistem komputer yang sesuai, menginstal sistem
komputer, dan melatih personil dalam penggunaannya
STUDI KASUS
UD KEMBANG JAYA
UD Kembang Jaya (KJ) merupakan suatu perusahaan industri makanan ringan dengan
produk utama keripik singkong merk PILLA. Produk yang dihasilkan terdiri dari 12
produk. KJ mempunyai 200 tenaga produksi dan dikendalikan secara one man show oleh
pemilik perusahaan. KJ sangat ekspansif dalam melakukan pemasaran usaha hingga produk
tsb tersebar di seluruh Jawa Timur, Sulawesi, Bali dan Lombok. Ybs memberikan
kelonggaran pembayaran mundur hingga 1 bulan kepada ± 200 agen / distributor. Produk
utama KJ yaitu keripik singkong sangat dipengaruhi oleh bahan baku utama yang
didapatkan, bahan baku tersebut harus segera diolah dalam waktu maksimal 48 jam.
sedangkan untuk bahan baku produk lain relatif bertahan hingga 3 bulan.
PERMASALAHAN
SISTEM PENGHASILAN
Dengan banyaknya pelanggan tersebut UD KJ kesulitan dalam melakukan penagihan
piutang
Terlalu banyak pelanggan, sedangkan tenaga administrasi terbatas hanya 2 orang, sehingga owner harus ikut membantu penagihan
Aging piutang mencapai 3 bulan sehingga cash flow perusahaan terganggu
SOLUSI
UD KJ fokus kepada disributor besar dengan skala pembelian minimal 500 jt per bulan hingga total berjumlah 20 orang. Sedangkan distributor dengan skala kurang dari 500 jt ditangani oleh 20 distributor tersebut.
Untuk distributor di Sulawesi, ybs mengirimkan produk setengah jadi berupa kripik singkong yang belum dikemas dan plastik kemasan. Hal ini bertujuan untuk menekan ongkos produksi dan ongkos penyimpanan
![Page 10: Resume Pertemuan 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082610/55cf8f06550346703b982126/html5/thumbnails/10.jpg)
PERMASALAHAN
SISTEM PRODUKSI
Penumpukan bahan baku mentah berupa singkong lebih dari satu hari menyebabkan
berubahnya rasa dari kripik
SOLUSI
Produksi keripik harus diselesaikan pada hari yang sama sehingg tidak aada penumpukan
bahan baku