resume kuliah umum pengauditan 2

4
Usadhi Lakshmi Iswari EAK/ 1206214015 Resume Kuliah Umum Pengauditan 2 Seminar Sesi 1 oleh Pak Theodorus M. Tuanakotta IAASB mencakup kode etik dan Quality control standard (ISQC). Terdapat dua audit services frameworks, yakni Assurance” dan Related Services” ISA, ISRE dan ISAE berdasarkan assurance engagement framework, sedangkan ISRS berdasarkan related services. Kemudian, assurance engagement dibagi menjadi dua, yakni “audit and reviews” yang berisi data historis, serta “other assurance engagement” yang berisi selain data historis. Dalam kuliah umum pula, dijelaskan mengenai Pra-ISA dan ISA yang berlaku saat ini. Persamaannya adalah tanggung jawab auditor mengenai laporan keuangan sepenuhnya pada entitas. Tugas auditor adalah memberikan assurance yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan itu bebas dari salah saji (misstatement) yang material, baik yang disebabkan oleh error atau fraud. Jika dilihat dari perbedaan Pra-ISA dan ISA yang sekarang, perbedaannya adalah bahwa ISA memiliki standar berbasis prinsipal. Cirinya yakni ada objektifnya. Sehingga auditor wajib melakukan hal-hal demikian sesuai objektifnya. Sedangkan Pra-ISA adalah rules based standard, dimana nilainya sudah ditentukan (exact amount), misalnya tingkat materiality nya adalah 5% dari Gross

Upload: usadhi-lakshmi-iswari

Post on 18-Dec-2015

274 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Audit

TRANSCRIPT

Resume Kuliah Umum Pengauditan 2

Usadhi Lakshmi Iswari

EAK/ 1206214015

Resume Kuliah Umum Pengauditan 2

Seminar Sesi 1 oleh Pak Theodorus M. TuanakottaIAASB mencakup kode etik dan Quality control standard (ISQC). Terdapat dua audit services frameworks, yakni Assurance dan Related Services ISA, ISRE dan ISAE berdasarkan assurance engagement framework, sedangkan ISRS berdasarkan related services. Kemudian, assurance engagement dibagi menjadi dua, yakni audit and reviews yang berisi data historis, serta other assurance engagement yang berisi selain data historis.

Dalam kuliah umum pula, dijelaskan mengenai Pra-ISA dan ISA yang berlaku saat ini. Persamaannya adalah tanggung jawab auditor mengenai laporan keuangan sepenuhnya pada entitas. Tugas auditor adalah memberikan assurance yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan itu bebas dari salah saji (misstatement) yang material, baik yang disebabkan oleh error atau fraud. Jika dilihat dari perbedaan Pra-ISA dan ISA yang sekarang, perbedaannya adalah bahwa ISA memiliki standar berbasis prinsipal. Cirinya yakni ada objektifnya. Sehingga auditor wajib melakukan hal-hal demikian sesuai objektifnya. Sedangkan Pra-ISA adalah rules based standard, dimana nilainya sudah ditentukan (exact amount), misalnya tingkat materiality nya adalah 5% dari Gross Profit.

Pada ISA yang berlaku sekarang ini lebih ditekankan pada kewaspadaan profesional (professional skepticism), sebenarnya di Pra-ISA sudah ada, namun di sini lebih ditekankan lagi. Selain itu, penakanan pada kearifan profesional (professional judgement).

Audit berbasis Resiko memiliki arti yang sama dengan Audit Berbasis ISA. Karena pada dasarnya ISA menggunakan pendekatan berbasis resiko. Terdapat tiga resiko yang ada, yakni inherent risk (resiko yang melekat pada laporan keuangan), control risk (pengendalian internal (sistem + lingkungan)), dan detection risk.

Audit prosedur pada ISA terdiri atas, a) penilaian resiko-risk assessment-Generic (RA), b) Tanggapan terhadap resiko Risk assessment=Risk Identification + Risk Assessment. Risk Identification adalah identifikasi resiko sebelum masuk ke perusahaan, dan c) Client acceptance or rejection. Disini auditor/KAP menentukan apakah klien diterima atau ditolak.

Further Audit Procedures (FAP). Sesudah proses client acceptance, penugasan audit diterima dan auditor membuat perikatan. FAP berisi tanggapan audit/ audit response yang sepadan dengan resiko yang diidentifikasi dan dinilai. IAR adalah resiko salah saji yang material, baik karena error atau fraud.

Seminar Sesi 2 oleh Pak Ahmadi

Pada seminar sesi dua kuliah umum, materinya adalah mengenai IFAC.

IFAC didirikan pada tahun 1977. IFAC didedikasikan untuk melayani kepentingan umum melalui penguatan profesi akuntansi dan berkontribusi dalam pembangunan perekonomian internasional. Tujuan IFAC adalah untuk mengembangkan profesi akuntansi dunia yang terkoordinasi dalam standar yang harmonis. Untuk mencapai tujuan ini, IFAC membentuk sebuah subkomite tetap yang dinamakan Komite Praktik Auditing Inernasional dengan tangung jawab dan wewenang untuk menerbitkan Standar Auditing Internasional. Standar-standar ini didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK) yang dikeluarkan oleh IASB dengan modifikasi yang cocok dan relevan untuk akuntansi sektor publik.

IFAC menyadari bahwa cara mendasar untuk melindungi kepentingan umum adalah dengan mengembangkan, mempromosikan, dan memberdayakan standar-standar yang diakui secara internasional. Standar-standar itu selanjutnya dapat menjadi tumpuan harapan investor dan stakeholders lainnya.

IFAC mempunyai badan pembuat standar, seperti IAASB, IAESB, IESBA dan IPSASB. Kemudian, terdapat himpunan pernyataan yang diterbitkan IFAC yakni: ISA yang diterapkan dalam audit based on historical data, ISRE reviu atas informasi keuangan masa lalu, ISAE berkaitan dengan assurance engagement selain informasi keuangan masa lalu, ISRS yang diterapkan pada compilation engagements, engagement to apply agreed upon procedures to information, other related services engagement dan ISQC.