pengauditan ii bab 13

28
Sumber : Auditing (Pengauditan Berbasis ISA) Al haryono Jusup

Upload: anita-khasanah

Post on 06-Jul-2015

448 views

Category:

Economy & Finance


45 download

DESCRIPTION

Pengauditan II

TRANSCRIPT

Sumber : Auditing (Pengauditan Berbasis ISA)

Al haryono Jusup

METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN

• BUKTI YANG TEPAT HARUS DIPEROLEH DARI RINCIAN

SALDO HARUS DIPUTUSKAN TUJUAN DEMI TUJUAN.

UNTUK YANG KHUSUS DITERAPKAN BAGI PIUTANG,

TUJUAN TERSEBUT DISEBUT TUJUAN AUDIT SALDO

PIUTANG USAHA.

• GAMBAR 13-1 HAL 603

Identifikasi risiko bisnis klien yang berpengaruh terhadap piutang usaha

Rancang pengujian rinci saldo Piutang usaha untuk memenuhi

Tujuan audi saldo

Rancang dan lakukan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif

transaksi untuk penjualan dan penerimaan piutang

Rancang dan lakukan prosedur analistis untuk saldo piutang usaha

Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penerimaan piutang

Tetapkan kesalahan penyajian bisa ditoleansi dan risiko bawaan untuk piutang usaha

• Auditor menetapkan risiko bawaan untuk tujuan audit untuk suatu akun seperti

halnya piutang usaha, dengan mempertimbangkan risiko bisnis klien dan sifat

klien serta bidang usahanya.

• Auditor umumnya mengidentifikasi suatu risiko kecurangan (fraud risk) tertentu

untuk pengakuan pendapatan.

• Hal ini bisa mempengaruhi penetapan risiko bawaan oleh auditor untuk tujuan-

tujuan berikut : keberadaan, pisah batas penjualan dan pisah batas retur

penjualan.

Menetapkan risiko pengendalian untuk pengendalian siklus penjualan dan

pengumpulan piutang

• HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN MENENTUKAN APAKAH PENETAPAN RISIKO

PENGENDALIAN UNTUK PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG HARUS

DIREVISI ATAU TIDAK.

• AUDITOR MENGGUNAKAN HASIL PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI UNTUK

MENENTUKAN SEBERAPA BESAR RISIKO DETEKSI UNTUK MEMENUHI SETIAP

TUJUAN AUDIT SALDO PIUTANG USAHA.

PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN KESALAHAN PENYAJIAN

Perbandingan presentase laba kotor dengan tahun lalu (per jenis produk)

Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang usaha.

Perbandingan penjualan per bulan sepanjang periode (per jenis produk)

Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang usaha

Perbandingan retur penjualan sebagai persentase dari penjualan kotor dengan tahun lalu (per jenis produk)

Lebih saji dan kurang saji retur penjualan dan piutang usaha

Perbandingan saldo-saldo individual pelanggan dengan tahun yang lalu

Kesalahan penyajian piutang usaha dan akun laba-rugi yang bersangkutan

Perbandingan beban kerugian piutang sebagai presntase dari penjualan kotor dengan tahun lalu

Ada piutang usaha yang sudah tidak dapat ditagih tetapi tidak dicadangkan

Perbandingan jumlah hari piutang dengan tahun sebelumnya dan kecepatan perputaran piutang

Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang: juga bisa memberi indikasi adanya piutang fiktif.

Perbandingan persentase piutang per kategoriumum dengan tahun sebelumnya

Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang.

Perbandingan adangan kerugian piutang sebagai persentase dari piutang usaha dengan tahun sebelumnya.

Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang.

Perbandingan piutang yang dihapus sebagai persentase dari total piutang dengan tahun sebelumnya

Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang

• AUDITOR MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS

UNTUK KESELURUHAN SIKLUS PENJUALAN DAN

PENGUMPULAN PIUTANG, TIDAK HANYA

PIUTANG USAHA.

• Sebagian besar pengujian atas akun piutang

usaha dan cadangan kerugian piutang

didasarkan pada daftar umur piutang.

• PENGUJIAN DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN KONFIRMASI

TERHADAP PELANGGAN. JIKA TIDAK ADA JAWABAN DILAKUKAN

PEMERIKSAAN BUKTI PENGIRIMAN BARANG DAN BUKTI

PENERIMAAN KAS.

• DENGAN PENGUJIAN RINCI SALDO

• DENGAN PENGUJIAN SUBTANTIF

TRANSAKSI ATAS PENGIRIMAN BARANG

YANG TIDAK DICATAT DAN DENGAN

PROSEDUR ANALITIS.

• UNTUK MEMERIKSA APAKAH TRANSAKSI MENJELANG AKHIR TAHUN BUKU TELAH

DICATAT PADA PERIODE YANG TEPAT.

• PENDEKATAN MENENTUKAN KEWAJARAN PISAH BATAS :

1. TETAPKAN KRITERIA YANG TEPAT UNTUK PISAH BATAS

2. EVALUASI APAKAH KLIEN TELAH MENETAPKAN PROSEDUR YANG MEMADAI

UNTUK PISAH BATAS YANG SEWAJARNYA

3. UJI APAKAH PISAH BATAS TELAH DILAKUKAN DENGAN BENAR

PIUTANG BRUTO – CADANGAN KERUGIAN

PIUTANG

Cadangan kerugian piutang

Beban kerugian piutang

• MERUPAKAN BAGIAN AKHIR DALAM TAHAP

PENYELESAIAN AUDIT.

• MEMENUHI TUJUAN AUDIT SALDO

• MENYANGKUT KEPUTUSAN APAKAH KLIEN MEMISAHKAN

MEMISAHKAN SEJUMLAH PIUTANG YANG MATERIAL DAN

MEMBUTUHKAN PENGUNGKAPAN.

KONFIRMASI PIUTANG USAHA

• TUJUAN UTAMA KONFIRMASI PIUTANG USAHA ADALAH UNTUK

MEMENUHI TUJUAN KEBERADAAN, KETELITIAN DAN PISAH BATAS.

• KONFIRMASI EKSTERNAL ADALAH BUKTI AUDIT YANG DIPEROLEH

SEBAGAI SUATU RESPON TERTULIS LANGSUNG KEPADA AUDITOR

DARI PIHAK KETIGA (PIHAK YANG DIKONFIRMASI) BAIK DALAM

BENTUK KERTAS, ATAU SECARA ELEKTRONIK DAN MEDIA LAINYA

(SA 505.6). MESKIPUN JAWABAN LISAN ADALAH BUKTI AUDIT TAPI

TIDAK BISA DISEBUT SEBAGAI KONFIRMASI.

KETENTUAN DALAM STANDAR AUDIT

• STANDAR AUDIT 505 NERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN

PROSEDUR KONFIRMASI EKSTERNAL OLEH AUDITOR UNTUK

MEMPEROLEH BUKTI AUDIT BERDASARKAN SA 303

• SA 303 PARAGRAF 5-6 MENSYARATKAN AUDITOR UNTUK

MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG LEBIH MEYAKINKAN

DENGAN MAKIN TINGGINYA RESIKO YANG DITENNTUKAN

OLEH AUDITOR.

• SA 204 MENGINDIKASIKAN BAHWA AUDITOR DAPAT

MENDESAIN PERMINTAAN KONFIRMASI UNTUK MEMPEROLEH

1. KONFIRMASI POSITIF

• KONFIRMASI POSITIF

KONFIRMASI PADA PIHAK KETIGA UNTUK MERESPONSECARA LANGSUNNG PADA AUDITOR YANG MENJUKANPIHAK TERSEBUT SETUJU ATAU TIDAK

• KONFIRMASI BENTUK KOSONG

SEJENIS KONFIRMASI POSITIF TIDAK MENYAMPAIKANJUMLAH RUPIAH MELAINKAN INFORMASI LAIN

• KONFIRMASI FAKTUR

MEMINTA KONFIRMASI UNTUK FAKTUR TERTENTUTIDAKMENGENAI SALDO PIUTANG SECARA KESELURUHAN

2. KONFIRMASI NEGATIF

KONFIRMASI PERMINTAAN KEPADA PIHAK KETIGA UNTUKMERESPON SECARA LANGSUNG PADA AUDITOR HANYA JIKAPIHAK YANG DIKONFIRMASI TIDAK SETUJU DENGANINFORMASI YANG TERDAPAT DALAM PERMINTAANKONFIRMASI

UKURAN SAMPEL UNTUK KONFIRMASI

• UKURAN SAMPEL

• PEMILIHAN SAMPEL UNTUK DIUJI

• PEMERIKSAAN ALAMAT DAN PENGAWASAN ATAS KONFIRMASI

• TINDAK LANJUT ATAS KONFIRMASI TAK BERJAWAB

• PENERIMAAN KAS KEMUDIAN

• DUPLIKAT FAKTUR PENJUALAN

• DOKUMEN PENGIRIMAN BARANG

• KORESPONDENSI DENGAN KLIEN

ANALISIS SELISIHPENYEBAB PERBEDAAN DALAM KONFIRMASI :

Pembayaran telah dilakukan olehdebitur

Barang belum diterima debitur

Barang telah dikembalikan atauretur

Kesalahan pencatatan atau kerancuanjumlah

MENARIK KESIMPULANKEPUTUSAN AKHIR TENTANG PIUTANG USAHA DAN

PENJUALAN ADALAH APAKAH BUKTI KOMPETEN YANG

CUKUP TELAH DIPEROLEH MELALUI PENGUJIAN

PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI,

PROSEDUR ANALISTIS, PROSEDUR PISAH BATAS,

KONFIRMASI DAN PENGUJIAN SUBTANTIF LAIN UNTUK

MENDUKUNG PENARIKAN KESIMPULAN TENTANG

KEBENARAN SALDO.

PENGEMBANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCI SALDO

AUDITOR SENIOR YANG BERTUGAS DALAM

PENGAUDITAN MENYUSUN KERTAS KERJA

PERENCANAAN AUDIT, SEBAGAI ALAT YANG

MEMBANTUNYA DALAM MENENTUKAN LUAS

PENGUJIAN RINCI SALDO PIUTANG USAHA YANG

DIRENCANAKAN. (GAMBAR 13-7 HAL 635) SUMBER

DALAM SETIAP BARIS KERTAS KERJA ANTARA LAIN:

• KESALAHAN PENYAJIAN YANG BISA DITOLERANSI

• RESIKO AUDIT YANG BISA DITERIMA

• RESIKO BAWAAN

• RESIKO PENGENDALIAN

• HASIL PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI