tugas pengauditan audit internal

22
A. PENDAHULUAN Audit intern merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen-elemen struktur pengendalian intern lainnya. Audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang. Sedangkan tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Untuk memperoleh hasil audit yang baik dan berkualitas pelaksanaan audit harus direncanakan sebaik-baiknya. Audit intern harus menyusun terlebih dulu rencana pemeriksaan yang memadai serta diatur secara sistematis mencakup semua unit yang akan diperiksa, sehingga seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan berdaya guna. Pelaksanaan kegiatan audit intern merupakan tahapan-tahapan penting yang dilakukan oleh seorang internal auditor dalam proses auditing untuk menentukan prioritas, arah dan pendekatan dalam proses audit intern. Dalam makalah ini jugaakan membahas mengenai audit keuangan pemerintah. Dalam auditing keuangan pemerintah dituntut adanya pelaporan keuangan yang transparan. Sebaliknya, pemerintah berkewajiban memberikan laporan keuangan yang transparan kepada rakyat. Pemerintah demokratis harus bertanggung jawab atas integritas, kinerja dan kepengurusan, sehingga pemerintah harus menyediakan informasi yang berguna untuk menaksir akuntabilitas serta membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik. audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 1

Upload: capteins-flashkers

Post on 25-Dec-2014

1.317 views

Category:

Economy & Finance


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas pengauditan audit internal

A. PENDAHULUAN

Audit intern merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam

suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen-elemen struktur

pengendalian intern lainnya.

Audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen

butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan

secara menyimpang.

Sedangkan tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para anggota organisasi

agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut,

auditor intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan

informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup

pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar.

Untuk memperoleh hasil audit yang baik dan berkualitas pelaksanaan audit harus

direncanakan sebaik-baiknya. Audit intern harus menyusun terlebih dulu rencana

pemeriksaan yang memadai serta diatur secara sistematis mencakup semua unit yang akan

diperiksa, sehingga seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan

berdaya guna.

Pelaksanaan kegiatan audit intern merupakan tahapan-tahapan penting yang dilakukan

oleh seorang internal auditor dalam proses auditing untuk menentukan prioritas, arah dan

pendekatan dalam proses audit intern.

Dalam makalah ini jugaakan membahas mengenai audit keuangan pemerintah.

Dalam auditing keuangan pemerintah dituntut adanya pelaporan keuangan yang

transparan. Sebaliknya, pemerintah berkewajiban memberikan laporan keuangan yang

transparan kepada rakyat. Pemerintah demokratis harus bertanggung jawab atas

integritas, kinerja dan kepengurusan, sehingga pemerintah harus menyediakan informasi

yang berguna untuk menaksir akuntabilitas serta membantu dalam pengambilan

keputusan ekonomi, sosial dan politik.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 1

Page 2: Tugas pengauditan audit internal

B. PEMBAHASAN 1. Ruang Lingkup Auditing Internal

Pengertian Internal Audit

Internal audit(pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi

perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah

ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari

ikatan profesi yang berlaku.

Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.

lntemal audityang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan

financial tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti manajemen audit, audit lingkungan

hidup, sosial audit dan lain-lain. Bahkan mulai tahun 2000 an kegiatan intemal audit sudah

mencakup konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan

operasi suatu organisasi.

Milton Stevens Fonorow dalam bukunya "lnternal Audit Manuaf (1989) mengatakan :

"lntemal auditing is an appraisal, bytrained companyemployees, of the accuracy, reliability,

efticiency and usefu/ness of company records and internal controls".

Yang diterjemahkan sebagai: "lntemal auditing adalah suatu penilaian, yang dilakukan

oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi

dan kegunaan dari catatan catatan (akuntansi) perusahaandan pengendalian intem

yangterdapatdalam perusahaan".

Karena yang melakukan internal audit adalah pegawai perusahaan sendiri (orang

dalam perusahaan). Yang pasti bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari

kegiatan usahanya, suatu perusahaan sangat memerlukan adanya intemal audit

departemen yang efektif, terutama diperusahaan menengah dan besar termasuk BUMN.

Berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP yang tujuannya adalah untuk

memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen,

maka tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu

semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 2

Page 3: Tugas pengauditan audit internal

dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang

diperiksanya.

Ruang lingkup audit intern yaitu menilai keefektifan sistem pengendalian intern,

pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang

dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Dalam

melaksanakan kegiatan pemantauannya, Satuan Pengawas Intern akan melakukan

kegiatan-kegiatan utama pemeriksaan yang terbagi dalam enam kegiatan, yaitu:

- Complience test, yaitu pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan, rencana, dan

prosedur-prosedur telah dilaksanakan, meliputi :

a. Ketaatan terhadap prosedur akuntansi

b. Ketaatan terhadap prosedur operasional

c. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah

- Verification, yang menjurus pada pengukuran akurasi dan kehandalan berbagai laporan

dan data manajemen serta evaluasi manfaat dari laporan tersebut yang akan membantu

manajemen dalam pengambilan keputusan.

- Protection of assets, Pemeriksa intern harus dapat menyatakan bahwa pengedalian intern

yang ada benar-benar dapat diandalkan untuk memberikan proteksi terhadap aktiva

perusahaan.

- Appraisal of control, Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur pengendalian

intern yang bersifat mengukur, menilai, dan mengembangkan struktur pengendalian intern

yang ada dari waktu ke waktu mengikuti pertumbuhan perusahaan.

- Appraising performance, Suatu kegiatan pemeriksaan intern dalam suatu area operasional

tertentu yang sangat luas sehingga membutuhkan keahlian khusus.

- Recommending operating improvements, Merupakan tindak lanjut dari evaluasi terhadap

area-area dimana rekomendasi yang akan disusun hendaknya memperhatikan pula

rekomendasi-rekomendasi sebelumnya.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 3

Page 4: Tugas pengauditan audit internal

2. Perbedaan antara Internal dan Eksternal Auditing

Internal audit:

- Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam perusahaan

(pegawai perusahaan)

- Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen

(inappearance)

- Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu manajemen (top management,

middle dan lower management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan

memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang

diperiksannya.

- Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,

tetapi berupa temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan

kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-saran

perbaikannya.

- Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada internal auditing standards yang

ditentukan oleh Instituteof internal auditors, atau norma pemeriksaan satuan

pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI (ikatan Akuntan Indonesia belum

menyusun Standar Pemeriksaan Intern)

- Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun,

karena internal auditor mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya.

- Pimpinan (penanggung jawab) pemeriksaan intern tidak harus seorang registered

accountant.

- Internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan social lainnya sebagai pegawai

perusahaan.

- Sebelum menyerahkan laporannya, internal auditor tidak perlu meminta surat

pernyataan langganan

- Internal auditor tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material maupun yang

tidak material.

Eksternal Audit:

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 4

Page 5: Tugas pengauditan audit internal

- Dilakukan oleh external auditor (kantor Akuntan public) yang merupakan orang

luar perusahaan

- External auditor adalah pihak yang independen

- Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.

- Laporan external auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan, selain

itu berupa manajemen letter, yang berisi pemberitahuan kepada manajemen

mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern beserta saran-saran

perbaikannya

- Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada Standar professional Akuntan Publik

yan ditetapkan Ikatan Akutan Indonesia.

- Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling, karena waktu yang terbatas dan

akan terlalu tingginya audit fee jika pemeriksaan dilakukan secara rinci

- Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh (penanggungjawabnya adalah) seorang

akuntan public yang terdaftar dan mempunyai nomor register (registered public

accountant)

- External auditor mendapat audit fee atas jasa yang diberikannya

- Sebelum mmenyerahkan laporannya, external auditor terlebih dahulu harus

meminta ‘surat pernyataan langganan’ (client representation letter).

- External auditor hanya tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material, yang bisa

mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.

3. Bagaimana Memiliki IAD yang efektif

Hal penting yang harus diperhatikan dalam memepertimbangkan perlu

tidaknyasuatu internal audit department adalah cost benefit. Dalam arti bahwa biaya yang

dikeluarkan untuk mengadakan internal audit department tidak boleh lebih besar dari

manfaat yang diperoleh perusahaan dari adanya internal audit department.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki

internal audit department yang efektif adalah

- Internal audit department harus mempunyai kedudukan yang independen dalam

organisasi perusahaan

- Internal audit department harus mempunyai job description

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 5

Page 6: Tugas pengauditan audit internal

- Internal audit department harus mempunyai internal audit manual

- Harus ada dukungan yang kuat dari top management kepada internal audit

department

- Internal audit department harus memiliki orang-orang yang professional, capable,

bisa bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitasyang tinggi

- Internal auditor harus bisa bekerja sama dengan akuntan public

a. lnternal Audit Department Harus Mempunyai Kedudukan Yang lndependen Dalam

Organisasi Perusahaan.

Dibandingkan dengan KAP, yang merupakan pihak yang independen, internal

auditorsering dianggap tidak independen.

lndependensi intemal auditor antara lain tergantung pada:

• Kedudukan lntemal Audit Department (lAD) tersebut dalam organisasi

perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.

• Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.

Jika ingin independen, IAD tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional

perusahaan. Misalnya IAD tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan

pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi dan

penyusunan laporan keuangan perusahaan.

b. IAD Harus Mempunyai Job Description

Job Description (position desciption) dari masing-masing internal auditor

harus tersedia, sehingga setiap internal auditor mengetahui dengan jelas apa yang

menjadi tugas.

c. IAD Harus Mempunyai lnternal Audit Manual (IAM).

IAM menggambarkan 'suara" dari lnternal Auditor Director yang

menjelaskan kepada stafnya mengenai tanggung jawabnya kepada manajemen dan

apa yang ia harapkan dilakukan oleh stafnya untuk memenuhi tanggung jawab

tersebut.

d. Harus Ada Dukungan Yang Kuat Dari Top Management Kepada IAD

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 6

Page 7: Tugas pengauditan audit internal

Dukungan ini antara lain berupa:

• Penempatan IAD dalam posisi yang independen

• Penempatan audit staff yang superior dengan rata-rata gaji dan insentive yang

menarik

• Penyediaan waktu yang cukup dari top management untuk mendengarkan,

membaca dan mempelajarilaporan-laporan yang dibuat IAD dan responseyang

cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan bagian internal

audit.

e. IAD Harus Memiliki orang-orang Yang Professional, capable, Bisa Bersikap

Objective Dan Mempunyai lntegritas Serta Loyalitas Yang Tinggi

Untuk bisa bekerja efisien, efektif dan ekonomis haruslah dipilih internal

audit staf yang berkemampuan tinggi, dalam arti bahwa staf tersebut harus

memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

• walaupun tidak mutlak harus seorang registered accountant, minimal la adalah

seorang sarjana muda akuntansi atau yang mempunyai latar belakang

pendidikan akuntansi.

• harus menguasai, minimal mengerti mengenai computer dan software-nya.

• harus menguasai teori dan aplikasi statistik dan mempunyai dasar matematika

yang kuat.

• sebaiknya berpengalaman di kantor akuntan publik, minimal pernah

mempelajari auditing.

• menguasai peraturan-peraturan perpajakan dan peraturan pemerintah

mengenai hal-hal yang menyangkut bisnis perusahaan yang bersangkutan.

• harus bermoral tinggi, objective, berjiwa matang, sanggup bekerja keras

• mampu menghadapi situasi yang bagaimanapun beratnya.

f. Internal Auditor Harus Bisa Bekerjasama Dengan Akuntan Publik

Walaupun akuntan publik tidak bisa menjadikan hasil pekerjaan

internalauditor sebagai ganti dari prosedur audit yang harus dilakukannya, namun

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 7

Page 8: Tugas pengauditan audit internal

akuntan publik tetap harus bekerjasama dengan staf dari perusahaan yangdiaudit

dan terutama bekerjasama dengan bagian internal audit.

Jika IAD sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif dan bisa bekerjasama

dengan baik dengan akuntan publik, maka audit fee yang harus dibayar kepada

KAP bisa ditekan menjadi lebih rendah karena hasil kerja IAD bisa mempercepat

dan mempermudah penyelesaian Pekerjaan KAP.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jika suatu perusahaan ingin memiliki IAD yang

efektif' top management haruslah:

- Menempatkan IAD pada posisi yang independen

- Memberikan gaji dan insentif yang menarik bagi intemal auditor

- Memberi waktu yang cukup untuk mendengar dan mempelajari laporan-laporan

yang disampaikan internal auditor.

- Mengadakan tindakan perbaikan berdasarkan saran-saran yang diajukan internal

Auditor.

- Mewajibkan internal auditor meningkatkan kemampuannya dengan melaksanakan

continuing professional education.

4. Error, Collution, dan Fraud

Jika pengendalian intern suatu badan usaha lemah maka kemungkinan terjadinya

kesalahan dan kecurangan sangat besar. Sebaliknya, jika pengendalian intern kuat, maka

kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan bisa diperkecil. Kalaupun kesalahan

dan kecurangan masih terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil

tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.

Kesalahan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti: intentional

error, unintentional error, collusion, employee dan management fraud, white-coller crime,

embezzlement, computer crime dan lain-lain. Jika kesalahan dan kecurangan tidak segera

ditangani akan sangat merugikan perusahaan bahkan menyebabkan bangkrutnya

perusahaan. Salah satu unsur untuk bisa mengatasi kesalahan dan kecurangan tersebut

adalah adanya IAD yang tangguh.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 8

Page 9: Tugas pengauditan audit internal

Internal auditor harus mengerti betul bermacam-macam jenis kesalahan dan

kecurangan, gejala-gejala fraud, modus operasinya, bagaimana mendeteksi dan menangani

fraud yang terjadi, dan bagaimana mencegah terjadinya fraud.

Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk

menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan

supaya terlihat lebih baik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting

(saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga current ratio terlihat lebih baik).

Unintentional erroradalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan

manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah karena

ketidaktahuan.

Kecurangan bisa terjadi dalam bentuk collusion, fraud, white-coller crime,

embezzlement, computer crime dan lain-lain.

Collusionadalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara

bekerjasama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya

merugikan perusahaan atau pihak ketiga. Misalnya di suatu perusahaan terjadi collusion

antara bagian pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian

bahan atau barang.

Collusionmerupakanbentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian

intern perusahaan cukup baik. Salah satu cara pencegahan yang banyak digunakan adalah

dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga (suami-istri, adik-kakak) untuk

bekerja di perusahaan yang sama

Fraud bisa terjadi dalam berbagai bentuk:

- intentional misrepresentation: memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal

itu salah, oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.

- negligent misrepresentation: pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang

yang tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul,

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 9

Page 10: Tugas pengauditan audit internal

membocorkan kepada pihak lain, sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. Misalnya

memberikan inside information dipasar modal.

- false promises, suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji

tersebut.

- employee fraud, kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk

menguntungkan dirinya sendiri.Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-

hari, mulai dari office boy yang “memainkan” bon pembelian makanan sampai

pegawai yang memasukkan entertainment expenses untuk keluarga sebagai biaya

perusahaan.

- management fraud – kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga

merugikan pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi

kredit bank, kontraktor yang menggunakan “cost plus fee“.

- organized crime- kejahatan yang terorganisir, misalnya pemalsuan credit card,

pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya dimana si pelaksana

akan mendapat bagian 10%.

- computer crime- kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga si

pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri

(pernah dilakukan WNI di Amerika).

- white collar crime- kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas),

misalnya mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger dan lain-lain.

Beberapa penyebab terjadinya kecurangan antara lain:

1) kelemahan pengendalian intern:

- tidak adanya job description sehingga terjadi perangkapan tugas

- kurang baiknya sistem otorisasi

- tidak berfungsinya bagian internal audit

- kurangnya pegawai yang berkemampuan

2) adanya conflict of interest dari pejabat perusahaan

3) adanya pegawai dan pejabat perusahaan yang tidak jujur

4) tidak tegasnya sangsi yang diberikan kepada mereka yang melakukan kecurangan

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 10

Page 11: Tugas pengauditan audit internal

5) manajemen terlalu yakin bahwa orang kepercayaannya tidak mungkin berbuat

curang, padahal justru sering terjadi bahwa orang kepercayaan tersebut yang

melakukan kecurangan

6) terlalu beratnya terget yang ditentukan top manajemen, sehingga manajer

pelaksana cenderung untuk melaporkan hasil kerja yan glebih baik dari yang

sebenarnya.

7) Adanya manajer yang ambisinya terlalu kuat.

Peranan Internal Auditor Dalam Investigasi Kecurangan

Internal auditor harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya

kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisiensi, pemborosan, ketidak-efektifan dan conftict

of interest. Mereka juga harus hati-hati terhadap kondisi dan kegiatan yang memungkinkan

terjadinya inegularities.

Jika intemal auditormenemukan indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di

perusahaan, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top manajemen. Jika

indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan

investigasi. Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer, investigator,

security dan spesialis dari luar alau dalam perusahaan (misalkan ahli komputer, ahli

perbankan dan lain-lain).

Hasil investigasi tim harus dilaporkan secara tertulis kepada top management yang

mencakupfakta, temuan, kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan.

Top Management setelah mempelajari laporan tersebut, akan memutuskan apakah

kecurangan akan diselesaikan secara hukum (melalui kepolisian dan pengadilan).

Kennish (1986) menyarankan beberapa tindakan berikut dalam investigasi

kecurangan:

- Pertama dan terutama lindungi yang tidak bersalah, kumpulkan fakta-fakta,

pecahkan persoalannya, dan buatlah suasana menjadi tenang.

- Amankan lingkungan kejadian secepatnya untuk menghentikan kerugian yang

mungkin terjadi.

- Tentukan elemen-elemen yang penting dari kecurangan tersebut untuk

mendukung keberhasilan tuntutan secara hukum.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 11

Page 12: Tugas pengauditan audit internal

- ldentifikasikan, kumpulkan, dan amankan bukti-bukti.

- ldentifikasikan dan wawancarai saksi-saksi.

- ldentifikasikan pola dan sifat kecurangan yang terjadi.

- Tentukan motivasi dari kejadian tersebut yang seringkali bisa membantu dalam

mengidentifikasikan tersangka utama.

- Siapkan fakta yang akurat dan objektif sebagai dasar pertimbangan mengenai

disiplin, pemecatan atau penuntutan.

- Hitung kerugian yang terjadi dan kemungkinan memperoleh kembali barang yang

hilang atau ganti rugi.

- ldentifikasikan kelemahan-kelemahan tersebut dengan merevisi sistem dan

prosedur yang berlaku atau menyarankan sistem dan prosedur yang baru dan jika

memungkinkan gunakan peralatan keamanan.

Beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan :

1. Tingkatkan pengendalian intern yang terdapat di perusahaan.

2. Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan jasa psikolog

3. Tingkatkan keandalan internal audit department, antara lain dengan:

- memberikan balas jasa yang menarik

- memberikan perhatian yang cukup besarterhadap laporan mereka

- mengharuskan internal auditor melaksanakan continuing profesional education.

4. Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai, timbulkan sense of

belonging di antara pegawai

5. Lakukan rotation of duties dan wajibkan para pegawai untukmereka.

6. Lakukan pembinaan rohani.

7. Berikan sangsi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan berikan

penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

8. Tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam perusahaan.

9. Manajemen harus memberikan contoh dengan bertindak jujur, adil dan bersih

5. Temuan Pemeriksaan dan Laporan Internal Auditing

Sebagai hasil dari pekerjaannya , intemal auditor harus membuat laporan kepada

manajemen. Laporan tersebut merupakan suatu alat dan kesempatanbagi internal

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 12

Page 13: Tugas pengauditan audit internal

Auditoruntuk

menarikperhatianmanajemendanmembukamatamanajemenmengenaimanfaatdarilnte

malAudit Departmentapa saja yang sudah dan dapat dikerjakan IAD, hal penting apa

saja yangterjadi di perusanaan dan memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan

dari manajemen. Untuk itu IAD harus menyampaikan laporan yang:

- obiective

- clear (jelas)

- concise (singkat tetapi padat)

- constructive(membangun)

- timely (tepat waktu)

Kalau tidak, IAD akankehilangan kesempatan yang baik. Temuan audit yang

disampaikan dengan baik dalam laporan IAD akan

memberitahukanmanajemenmengenaikelemahandalampengendalianintemyangbiladibiark

andapat terjadinya kecurangan yang merugikan perusahaan.

Hal-hal penting dalam temuan audit:

- Major deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan

yang mengakibatkan hambatan bagi suatu organsasi atas suatu unit dalam

organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Misalkan tujuan di bagian hutang adalah melakukan pembayaran untuk tagihan

yang sudah jatuh tempo pada waktunya dan dalam jumlah yang sebenarnya.

Kelemahan internal control mengakibatkan terjadinya double payment.

- Minor deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan,

yang walaupun tidak sampai menghambat pencapaian tujuan dari suatu unit

organisasi namun perlu dilaporkan kepada manajemen karena kalau tidak

diperbaiki dapat merugikan perusahaan.

Pengembangan Temuan Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan internal auditor disimpulkan dan didokumentasikan dalam suatu

daftar temuan audit.

Kesimpulan bisa dinyatakan bahwa tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan,

bisa juga menyimpulkan hal-hal yang memerlukan perhatian manajemen. Temuan bisa

positif atau negative.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 13

Page 14: Tugas pengauditan audit internal

Temuan positif bisa menyebutkan bahwa tidak ada masalah yang ditemukan, bisa juga

menyebutkan kebaikan pengendalian intern yang terdapat di salah satu bagian yang perlu

diterapkan di bagian lain.

Temuan negative memberitahukan kepada manajemen masalah-masalah yang

ditemukan yang memerlukan tindakan perbaikan dari manajemen untuk mencegah

kerugian-kerugian yang timbul akibat masalah tersebut.

Findings yang disusun dengan baik harus mencakup:

- Criteria : ukuran atau standar yang harus diikuti atau kondisi

yang seharusnya ada

- Statement of Condition : bagaimana kenyataan atau kondisi yang terjadi di

perusahaan

- Effect : bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi di

perusahaan (effect yang negative berupa penyimpangan, effect yang positive

berupa hasil yang lebih baik dari standar yang sudah ditentukan.

- Cause : apa penyebab terjadinya kondisi tersebut di

perusahaan dan bagaimana terjadinya.

Ada beberapa prinsip yang harus diikuti agar bisa diperoleh rekomendasi yang efektif;

- rekomendasi harus komprehensif

- rekomendasi harus spesifik

- rekomendasi harus disusun dengan baik

- rekomendasi harus mudah dijalankan

- rekomendasi harus beralasan

Sering terjadi, tim internal audltyang tangguh berhasil menemukan banyak deficiency

findings dan mengusulkan banyak recommendation, namun mengalami kesulitan dalam

menyusun laporan yang baik yang bisa diterima manajemen.

Hal itu antara lain disebabkan karena:

- Adanya audit supervisor yang mempunyai kebiasaan untuk mencoret konsep

laporan yang dibuat auditor in-charge dan mencoba menyusun kembali dengan

gayanya sendiri yang bisa berakibat berubahnya inti permasalahan yang

dilaporkan.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 14

Page 15: Tugas pengauditan audit internal

- Adanya auditor in-charge yang sengaja menyusun laporan seadanya (masih

mentah) dengan pemikiran bahwa ada audit supervisoratau audit manageryang

akan mengoreksi dan melengkapi. Hal ini akan memperlambat penyelesaian

laporan.

- Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menyusun laporan. lni disebabkan

karena auditor berusaha untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam

laporan.

- Buruknya kualitas konsep laporan dan buruknya kemampuan auditor untuk

menulis laporan dengan gaya dan bahasa yang baik.

Sawyer mengusulkan 3 cara untuk memperbaiki repoft writing process.

- Tentukan standar minimum yang dapat diterima, misalnya dengan memberikan

contoh- contoh dalam suatu buku pedoman.

- Komunikasikan standar tersebut kepada staf audit melalui training.

- Lakukan pengeditan oleh bagian yang independen atau dengan membandingkan

laporan-laporan yang dibuat dengan standar tersebut.

Standar Pelaporan

lkatan Akuntan lndonesia belum menerbitkan suatu standar pelaporan bagi

internal auditor. Standar ProfesionalAkuntan Publik lebih banyak memberikan petunjuk

kepada akuntan publik. Karena itu dalam menyusun laporannya internal auditorbanyak

mengacu pada standards of reporting yang dikeluarkan oleh The lnstitute of lnternal

Auditors (llA).

Laporan lnformal

Jika dalam pelaksanaan audit, internalauditormenemukan hal-hal penting yang

perlu segera dilaporkan kepada manajemen, agar bisa segera dilakukan tindakan

perbaikan oleh manajemen, maka hal tersebut akan disampaikan dalam bentuk informal

report. Misalnya ada project yang sedang atau baru akan berjalan yang menurut internal

auditor perlu ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya. lnformalreport bisa disampaikan

secara lisan (melalui telephone atau dalam rapat/pertemuan khusus) atau secara tertulis.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 15

Page 16: Tugas pengauditan audit internal

Laporan harus dibuat secara jelas, mudah dimengerti, logis dan menarik. Untuk itu

auditor harus selalu meningkatkan kemampuan teknis pembuatan laporan.

Berikut ini disajikan contoh laporan yang biasa dibuat oleh lAD.

Dari : Kepala Bagian Internal Audit Kepada : Direksi PT. Reniku Perihal : Temuan pemeriksaan mengenai uang muka perjalanan Periode : tahun 2002

Kondisi : terdapat uang muka perjalanan yang jumlahnya melampaui batas yang diperbolehkan. Kami menemukan 133 uang muka perjalanan dari 175 uang muka perjalanan yang kami periksa, jumlahnya melampaui jumlah yang diperbolehkan yaitu Rp. 2.500.000. jumlah tersebut berkisar antara Rp. 2.640.000 s/d Rp. 4.750.000. total kelebihan adalah sekitar Rp.300.000

Kriteria : kebijakan tertulis dari direktur Keuangan menyatakan bahwa uang muka perjalanan dinas maksimum sebesar Rp. 2.500.000

Penyebab : kepala bagian keungan memberikan uang muka berdasarkan formulir permintaan uang muka yang sudah diotorisasi oleh marketing/sales supervisor. Otorisasi dari supervisor biasanya diberikan dengan mudah tanpa memperhatikan batas maksimum yang bisa diberikan.

Akibat : banyak salesman yang meminta uang muka perjalanan melebihi jumlah yang dibutuhkan dan pertanggung jawabnya sering terlambat.bahkan ada salesmaen yang sudah berhenti, tetapi masih belum mempertanggung jawabkan uang mukanya.

Komentar manajemen : bagian akuntansi akan menindaklanjuti masalah uang muka perjalanan yang melampaui jumlah maksimum dan yang lama belum dipertanggung jawabkan.

Supervisor akan diinstruksikan supaya lebih ketat dalam mengotorisasi uang muka perjalanan

Jakarta, 25 April 2003

(Adriana finishia) Audit Manager

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 16

Page 17: Tugas pengauditan audit internal

6. Ruang lingkup Auditing Keuangan Pemerintah

a) Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan

b) Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana

c) Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA)

dalam laporan realisasi anggaran dan ekuitas dana dalam neraca; dan

d) Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti disebutkan dalam SPKN.

e) Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas pengendalian intern dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pelaporan keuangan

dalam LK

REFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA:

- UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

- UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

- UU No.15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keu Negara

• Kriteria pemeriksaan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005

jo. PP No. 71/2010. Dikembangkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, (UU

nomor 17 tahun 2003 dan UU nomor 1 tahun 2004). Terdiri dari sebuah kerangka

konseptual dan 11 pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP).

• Auditor : BPK RI dan KAP/pihak lain yg melakukan pemeriksaan keuangan untuk

dan atas nama BPK-RI

• Kode etik :Peraturan BPK no. 2/2007 tentang kode etik Badan Pemeriksa

Keuangan.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 17

Page 18: Tugas pengauditan audit internal

a) Nilai-Nilai Dasar BPK

- mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang

berlaku.

- mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan

- menjunjung tinggi independensi, integritas dan profesionalitas.

- menjunjung tinggi martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas BPK.

b) Kode Etik bagi Anggota BPK

- Independensi (objektif, netral, menghindari conflict of interest, tidak rangkap jabatan

dll)

- Integritas (tegas, jujur, tidak menerima imbalan langsung/tak langsung dll)

- Profesionalisme (hati-hati, teliti, menghindari pemanfaatan kabatan/rahasia negara

dll)

c) Kode Etik bagi Pemeriksa :seperti kode etik anggota BPK

Kode Etik BPK, yang selanjutnya disebut Kode Etik, adalah norma-norma yang

harus dipatuhi oleh setiap Anggota BPK dan Pemeriksa selama menjalankan

tugasnya.

STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

• SPKN memuat pernyataan profesional pemeriksa, mutu pelaksanaan pemeriksaan,

dan persyaratan laporan pemeriksaan yang profesional

• Tujuan Standar Pemeriksaan adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para

pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

• Dasar penyusunan : Pasal 5 UU nomor 15 tahun 2004 dan Pasal 9 ayat (1) huruf e

UU nomor 15 tahun 2006

Tanggung jawab Auditee

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 18

Page 19: Tugas pengauditan audit internal

1) Mengelola keuangan negara secara tertib, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Menyusun dan menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif guna menjamin:

(1) pencapaian tujuan sebagaimana mestinya; (2) keselamatan/keamanan kekayaan yang

dikelola; (3) kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan; (4) perolehan

dan pemeliharaan data/informasi yang handal, dan pengungkapan data/informasi secara

wajar.

3) Menyusun dan menyampaikan laporan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara secara tepat waktu.

4) Menindaklanjuti rekomendasi BPK, serta menciptakan dan memelihara suatu proses

untuk memantau status tindak lanjut atas rekomendasi dimaksud.

• Tanggung jawab Auditor

1) Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan pemeriksaan

2) Mengambil keputusan yang konsisten dengan kepentingan publik dalam melakukan

pemeriksaan

3) Melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan derajat integritas yang

tinggi

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 19

Page 20: Tugas pengauditan audit internal

C. PENUTUP

Perusahaan mempekerjakan auditor internal untuk melakukan audit. Selama dua

dekade terakhir, peranan auditor internal meluas secara dramatis, terutama karena

peningkatan ukuran dan kompleksitas perusahaan. Oleh karena auditor internal

menghabiskan waktu mereka dalam satu perusahaan, maka mereka tahu lebih banyak

mengenai operasional perusahaan dan pengendalian internal dibandingkan auditor

eksternal. Pengetahuan ini sangat penting bagi tata kelola perusahaan yang efektif.

Rerangka praktik Lembaga Auditor Internal profesional memberikan definisi audit

internal sebagai berikut: audit internal adalah suatu aktivitas assurance dan konsultasi

yang independen dan objektif yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan

operasional perusahaan. Audit internal membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan

pendekatan yang sistematis dan ketat agar dapat melakukan evaluasi dan peningkatan

efektivitas terhadap manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.

Tujuan auditor internal yang lebih luas dari auditor eksternal tersebut memberikan

fleksibilitas bagi auditor internal untuk memenuhi kebutuhan perusahaan mereka. Pada

satu perusahaan, seorang auditor internal dapat berfokus hanya pada pendokumentasian

dan pengujian pengendalian untuk persyaratan. Pada perusahaan lain, auditor internal

dapat memiliki fungsi utama sebagai konsultan, hanya berfokus pada rekomendasi yang

meningkatkan kinerja organisasi. Auditor internal tidak hanya berfokus pada area yang

berbeda, tetapi tingkat audit internal pun dapat bervariasi dari satu perusahaan dengan

perusahaan yang lain. Laporan audit internal tidak distandardisasi karena kebutuhan

pelaporan dapat bervariasi di setiap perusahaan dan laporan tidak bergantung pada

pengguna eksternal.

Auditing keuangan pemerintah merupakan suatu invetigasi independen terhadap

aktivitas khusus. Mekanisme audit merupakan suatu mekanisme yang menggerakkan

akuntanbilitas dalam pengelolaan sektor pemerintah, BUMN atau instan pengelola aset

negara, serta organisasi sektor publik lainnya sperti yayasan, LSM, dan partai politik.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 20

Page 21: Tugas pengauditan audit internal

Audit keuangan negara ini diatur dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara. Undang-undang ini

merupakan pengganti ketentuan warisan Belanda, yaitu Indische Comptabiliteitswet (ICW)

dan Instructie en verdere bepalingen voor de Algemene Rekenkamer (IAR), yang mengatur

prosedur audit atas akuntabilitas pengelolaan keuangan oleh pemerintah.

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 21

Page 22: Tugas pengauditan audit internal

DAFTAR PUSTAKA

1. Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit

ErlanggaMardiasmo. 2002.

2. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

3. www.suhardi.uap.ac.id

4. www.diplomastan.com

audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 22