tugas pengauditan audit internal
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
A. PENDAHULUAN
Audit intern merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian intern dalam
suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen-elemen struktur
pengendalian intern lainnya.
Audit intern lebih berfungsi sebagai mata dan telingga manajemen, karena manajemen
butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan
secara menyimpang.
Sedangkan tujuan pelaksanaan audit intern adalah membantu para anggota organisasi
agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut,
auditor intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk dan
informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup
pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar.
Untuk memperoleh hasil audit yang baik dan berkualitas pelaksanaan audit harus
direncanakan sebaik-baiknya. Audit intern harus menyusun terlebih dulu rencana
pemeriksaan yang memadai serta diatur secara sistematis mencakup semua unit yang akan
diperiksa, sehingga seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan
berdaya guna.
Pelaksanaan kegiatan audit intern merupakan tahapan-tahapan penting yang dilakukan
oleh seorang internal auditor dalam proses auditing untuk menentukan prioritas, arah dan
pendekatan dalam proses audit intern.
Dalam makalah ini jugaakan membahas mengenai audit keuangan pemerintah.
Dalam auditing keuangan pemerintah dituntut adanya pelaporan keuangan yang
transparan. Sebaliknya, pemerintah berkewajiban memberikan laporan keuangan yang
transparan kepada rakyat. Pemerintah demokratis harus bertanggung jawab atas
integritas, kinerja dan kepengurusan, sehingga pemerintah harus menyediakan informasi
yang berguna untuk menaksir akuntabilitas serta membantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi, sosial dan politik.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 1
B. PEMBAHASAN 1. Ruang Lingkup Auditing Internal
Pengertian Internal Audit
Internal audit(pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari
ikatan profesi yang berlaku.
Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.
lntemal audityang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan
financial tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti manajemen audit, audit lingkungan
hidup, sosial audit dan lain-lain. Bahkan mulai tahun 2000 an kegiatan intemal audit sudah
mencakup konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan
operasi suatu organisasi.
Milton Stevens Fonorow dalam bukunya "lnternal Audit Manuaf (1989) mengatakan :
"lntemal auditing is an appraisal, bytrained companyemployees, of the accuracy, reliability,
efticiency and usefu/ness of company records and internal controls".
Yang diterjemahkan sebagai: "lntemal auditing adalah suatu penilaian, yang dilakukan
oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi
dan kegunaan dari catatan catatan (akuntansi) perusahaandan pengendalian intem
yangterdapatdalam perusahaan".
Karena yang melakukan internal audit adalah pegawai perusahaan sendiri (orang
dalam perusahaan). Yang pasti bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari
kegiatan usahanya, suatu perusahaan sangat memerlukan adanya intemal audit
departemen yang efektif, terutama diperusahaan menengah dan besar termasuk BUMN.
Berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP yang tujuannya adalah untuk
memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen,
maka tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk membantu
semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 2
dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang
diperiksanya.
Ruang lingkup audit intern yaitu menilai keefektifan sistem pengendalian intern,
pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang
dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Dalam
melaksanakan kegiatan pemantauannya, Satuan Pengawas Intern akan melakukan
kegiatan-kegiatan utama pemeriksaan yang terbagi dalam enam kegiatan, yaitu:
- Complience test, yaitu pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan, rencana, dan
prosedur-prosedur telah dilaksanakan, meliputi :
a. Ketaatan terhadap prosedur akuntansi
b. Ketaatan terhadap prosedur operasional
c. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah
- Verification, yang menjurus pada pengukuran akurasi dan kehandalan berbagai laporan
dan data manajemen serta evaluasi manfaat dari laporan tersebut yang akan membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan.
- Protection of assets, Pemeriksa intern harus dapat menyatakan bahwa pengedalian intern
yang ada benar-benar dapat diandalkan untuk memberikan proteksi terhadap aktiva
perusahaan.
- Appraisal of control, Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur pengendalian
intern yang bersifat mengukur, menilai, dan mengembangkan struktur pengendalian intern
yang ada dari waktu ke waktu mengikuti pertumbuhan perusahaan.
- Appraising performance, Suatu kegiatan pemeriksaan intern dalam suatu area operasional
tertentu yang sangat luas sehingga membutuhkan keahlian khusus.
- Recommending operating improvements, Merupakan tindak lanjut dari evaluasi terhadap
area-area dimana rekomendasi yang akan disusun hendaknya memperhatikan pula
rekomendasi-rekomendasi sebelumnya.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 3
2. Perbedaan antara Internal dan Eksternal Auditing
Internal audit:
- Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam perusahaan
(pegawai perusahaan)
- Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen
(inappearance)
- Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu manajemen (top management,
middle dan lower management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang
diperiksannya.
- Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
tetapi berupa temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-saran
perbaikannya.
- Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada internal auditing standards yang
ditentukan oleh Instituteof internal auditors, atau norma pemeriksaan satuan
pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI (ikatan Akuntan Indonesia belum
menyusun Standar Pemeriksaan Intern)
- Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun,
karena internal auditor mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya.
- Pimpinan (penanggung jawab) pemeriksaan intern tidak harus seorang registered
accountant.
- Internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan social lainnya sebagai pegawai
perusahaan.
- Sebelum menyerahkan laporannya, internal auditor tidak perlu meminta surat
pernyataan langganan
- Internal auditor tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material maupun yang
tidak material.
Eksternal Audit:
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 4
- Dilakukan oleh external auditor (kantor Akuntan public) yang merupakan orang
luar perusahaan
- External auditor adalah pihak yang independen
- Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
- Laporan external auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan, selain
itu berupa manajemen letter, yang berisi pemberitahuan kepada manajemen
mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern beserta saran-saran
perbaikannya
- Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada Standar professional Akuntan Publik
yan ditetapkan Ikatan Akutan Indonesia.
- Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling, karena waktu yang terbatas dan
akan terlalu tingginya audit fee jika pemeriksaan dilakukan secara rinci
- Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh (penanggungjawabnya adalah) seorang
akuntan public yang terdaftar dan mempunyai nomor register (registered public
accountant)
- External auditor mendapat audit fee atas jasa yang diberikannya
- Sebelum mmenyerahkan laporannya, external auditor terlebih dahulu harus
meminta ‘surat pernyataan langganan’ (client representation letter).
- External auditor hanya tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material, yang bisa
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan.
3. Bagaimana Memiliki IAD yang efektif
Hal penting yang harus diperhatikan dalam memepertimbangkan perlu
tidaknyasuatu internal audit department adalah cost benefit. Dalam arti bahwa biaya yang
dikeluarkan untuk mengadakan internal audit department tidak boleh lebih besar dari
manfaat yang diperoleh perusahaan dari adanya internal audit department.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki
internal audit department yang efektif adalah
- Internal audit department harus mempunyai kedudukan yang independen dalam
organisasi perusahaan
- Internal audit department harus mempunyai job description
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 5
- Internal audit department harus mempunyai internal audit manual
- Harus ada dukungan yang kuat dari top management kepada internal audit
department
- Internal audit department harus memiliki orang-orang yang professional, capable,
bisa bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitasyang tinggi
- Internal auditor harus bisa bekerja sama dengan akuntan public
a. lnternal Audit Department Harus Mempunyai Kedudukan Yang lndependen Dalam
Organisasi Perusahaan.
Dibandingkan dengan KAP, yang merupakan pihak yang independen, internal
auditorsering dianggap tidak independen.
lndependensi intemal auditor antara lain tergantung pada:
• Kedudukan lntemal Audit Department (lAD) tersebut dalam organisasi
perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
• Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jika ingin independen, IAD tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan. Misalnya IAD tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan
pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi dan
penyusunan laporan keuangan perusahaan.
b. IAD Harus Mempunyai Job Description
Job Description (position desciption) dari masing-masing internal auditor
harus tersedia, sehingga setiap internal auditor mengetahui dengan jelas apa yang
menjadi tugas.
c. IAD Harus Mempunyai lnternal Audit Manual (IAM).
IAM menggambarkan 'suara" dari lnternal Auditor Director yang
menjelaskan kepada stafnya mengenai tanggung jawabnya kepada manajemen dan
apa yang ia harapkan dilakukan oleh stafnya untuk memenuhi tanggung jawab
tersebut.
d. Harus Ada Dukungan Yang Kuat Dari Top Management Kepada IAD
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 6
Dukungan ini antara lain berupa:
• Penempatan IAD dalam posisi yang independen
• Penempatan audit staff yang superior dengan rata-rata gaji dan insentive yang
menarik
• Penyediaan waktu yang cukup dari top management untuk mendengarkan,
membaca dan mempelajarilaporan-laporan yang dibuat IAD dan responseyang
cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan bagian internal
audit.
e. IAD Harus Memiliki orang-orang Yang Professional, capable, Bisa Bersikap
Objective Dan Mempunyai lntegritas Serta Loyalitas Yang Tinggi
Untuk bisa bekerja efisien, efektif dan ekonomis haruslah dipilih internal
audit staf yang berkemampuan tinggi, dalam arti bahwa staf tersebut harus
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
• walaupun tidak mutlak harus seorang registered accountant, minimal la adalah
seorang sarjana muda akuntansi atau yang mempunyai latar belakang
pendidikan akuntansi.
• harus menguasai, minimal mengerti mengenai computer dan software-nya.
• harus menguasai teori dan aplikasi statistik dan mempunyai dasar matematika
yang kuat.
• sebaiknya berpengalaman di kantor akuntan publik, minimal pernah
mempelajari auditing.
• menguasai peraturan-peraturan perpajakan dan peraturan pemerintah
mengenai hal-hal yang menyangkut bisnis perusahaan yang bersangkutan.
• harus bermoral tinggi, objective, berjiwa matang, sanggup bekerja keras
• mampu menghadapi situasi yang bagaimanapun beratnya.
f. Internal Auditor Harus Bisa Bekerjasama Dengan Akuntan Publik
Walaupun akuntan publik tidak bisa menjadikan hasil pekerjaan
internalauditor sebagai ganti dari prosedur audit yang harus dilakukannya, namun
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 7
akuntan publik tetap harus bekerjasama dengan staf dari perusahaan yangdiaudit
dan terutama bekerjasama dengan bagian internal audit.
Jika IAD sudah bisa bekerja secara efisien dan efektif dan bisa bekerjasama
dengan baik dengan akuntan publik, maka audit fee yang harus dibayar kepada
KAP bisa ditekan menjadi lebih rendah karena hasil kerja IAD bisa mempercepat
dan mempermudah penyelesaian Pekerjaan KAP.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jika suatu perusahaan ingin memiliki IAD yang
efektif' top management haruslah:
- Menempatkan IAD pada posisi yang independen
- Memberikan gaji dan insentif yang menarik bagi intemal auditor
- Memberi waktu yang cukup untuk mendengar dan mempelajari laporan-laporan
yang disampaikan internal auditor.
- Mengadakan tindakan perbaikan berdasarkan saran-saran yang diajukan internal
Auditor.
- Mewajibkan internal auditor meningkatkan kemampuannya dengan melaksanakan
continuing professional education.
4. Error, Collution, dan Fraud
Jika pengendalian intern suatu badan usaha lemah maka kemungkinan terjadinya
kesalahan dan kecurangan sangat besar. Sebaliknya, jika pengendalian intern kuat, maka
kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan bisa diperkecil. Kalaupun kesalahan
dan kecurangan masih terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Kesalahan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti: intentional
error, unintentional error, collusion, employee dan management fraud, white-coller crime,
embezzlement, computer crime dan lain-lain. Jika kesalahan dan kecurangan tidak segera
ditangani akan sangat merugikan perusahaan bahkan menyebabkan bangkrutnya
perusahaan. Salah satu unsur untuk bisa mengatasi kesalahan dan kecurangan tersebut
adalah adanya IAD yang tangguh.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 8
Internal auditor harus mengerti betul bermacam-macam jenis kesalahan dan
kecurangan, gejala-gejala fraud, modus operasinya, bagaimana mendeteksi dan menangani
fraud yang terjadi, dan bagaimana mencegah terjadinya fraud.
Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk
menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan
supaya terlihat lebih baik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting
(saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga current ratio terlihat lebih baik).
Unintentional erroradalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan
manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah karena
ketidaktahuan.
Kecurangan bisa terjadi dalam bentuk collusion, fraud, white-coller crime,
embezzlement, computer crime dan lain-lain.
Collusionadalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara
bekerjasama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya
merugikan perusahaan atau pihak ketiga. Misalnya di suatu perusahaan terjadi collusion
antara bagian pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian
bahan atau barang.
Collusionmerupakanbentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian
intern perusahaan cukup baik. Salah satu cara pencegahan yang banyak digunakan adalah
dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga (suami-istri, adik-kakak) untuk
bekerja di perusahaan yang sama
Fraud bisa terjadi dalam berbagai bentuk:
- intentional misrepresentation: memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal
itu salah, oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.
- negligent misrepresentation: pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang
yang tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul,
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 9
membocorkan kepada pihak lain, sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. Misalnya
memberikan inside information dipasar modal.
- false promises, suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji
tersebut.
- employee fraud, kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk
menguntungkan dirinya sendiri.Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari, mulai dari office boy yang “memainkan” bon pembelian makanan sampai
pegawai yang memasukkan entertainment expenses untuk keluarga sebagai biaya
perusahaan.
- management fraud – kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga
merugikan pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi
kredit bank, kontraktor yang menggunakan “cost plus fee“.
- organized crime- kejahatan yang terorganisir, misalnya pemalsuan credit card,
pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya dimana si pelaksana
akan mendapat bagian 10%.
- computer crime- kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga si
pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri
(pernah dilakukan WNI di Amerika).
- white collar crime- kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas),
misalnya mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger dan lain-lain.
Beberapa penyebab terjadinya kecurangan antara lain:
1) kelemahan pengendalian intern:
- tidak adanya job description sehingga terjadi perangkapan tugas
- kurang baiknya sistem otorisasi
- tidak berfungsinya bagian internal audit
- kurangnya pegawai yang berkemampuan
2) adanya conflict of interest dari pejabat perusahaan
3) adanya pegawai dan pejabat perusahaan yang tidak jujur
4) tidak tegasnya sangsi yang diberikan kepada mereka yang melakukan kecurangan
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 10
5) manajemen terlalu yakin bahwa orang kepercayaannya tidak mungkin berbuat
curang, padahal justru sering terjadi bahwa orang kepercayaan tersebut yang
melakukan kecurangan
6) terlalu beratnya terget yang ditentukan top manajemen, sehingga manajer
pelaksana cenderung untuk melaporkan hasil kerja yan glebih baik dari yang
sebenarnya.
7) Adanya manajer yang ambisinya terlalu kuat.
Peranan Internal Auditor Dalam Investigasi Kecurangan
Internal auditor harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya
kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisiensi, pemborosan, ketidak-efektifan dan conftict
of interest. Mereka juga harus hati-hati terhadap kondisi dan kegiatan yang memungkinkan
terjadinya inegularities.
Jika intemal auditormenemukan indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di
perusahaan, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top manajemen. Jika
indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan
investigasi. Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer, investigator,
security dan spesialis dari luar alau dalam perusahaan (misalkan ahli komputer, ahli
perbankan dan lain-lain).
Hasil investigasi tim harus dilaporkan secara tertulis kepada top management yang
mencakupfakta, temuan, kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan.
Top Management setelah mempelajari laporan tersebut, akan memutuskan apakah
kecurangan akan diselesaikan secara hukum (melalui kepolisian dan pengadilan).
Kennish (1986) menyarankan beberapa tindakan berikut dalam investigasi
kecurangan:
- Pertama dan terutama lindungi yang tidak bersalah, kumpulkan fakta-fakta,
pecahkan persoalannya, dan buatlah suasana menjadi tenang.
- Amankan lingkungan kejadian secepatnya untuk menghentikan kerugian yang
mungkin terjadi.
- Tentukan elemen-elemen yang penting dari kecurangan tersebut untuk
mendukung keberhasilan tuntutan secara hukum.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 11
- ldentifikasikan, kumpulkan, dan amankan bukti-bukti.
- ldentifikasikan dan wawancarai saksi-saksi.
- ldentifikasikan pola dan sifat kecurangan yang terjadi.
- Tentukan motivasi dari kejadian tersebut yang seringkali bisa membantu dalam
mengidentifikasikan tersangka utama.
- Siapkan fakta yang akurat dan objektif sebagai dasar pertimbangan mengenai
disiplin, pemecatan atau penuntutan.
- Hitung kerugian yang terjadi dan kemungkinan memperoleh kembali barang yang
hilang atau ganti rugi.
- ldentifikasikan kelemahan-kelemahan tersebut dengan merevisi sistem dan
prosedur yang berlaku atau menyarankan sistem dan prosedur yang baru dan jika
memungkinkan gunakan peralatan keamanan.
Beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan :
1. Tingkatkan pengendalian intern yang terdapat di perusahaan.
2. Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan jasa psikolog
3. Tingkatkan keandalan internal audit department, antara lain dengan:
- memberikan balas jasa yang menarik
- memberikan perhatian yang cukup besarterhadap laporan mereka
- mengharuskan internal auditor melaksanakan continuing profesional education.
4. Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai, timbulkan sense of
belonging di antara pegawai
5. Lakukan rotation of duties dan wajibkan para pegawai untukmereka.
6. Lakukan pembinaan rohani.
7. Berikan sangsi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan berikan
penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
8. Tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam perusahaan.
9. Manajemen harus memberikan contoh dengan bertindak jujur, adil dan bersih
5. Temuan Pemeriksaan dan Laporan Internal Auditing
Sebagai hasil dari pekerjaannya , intemal auditor harus membuat laporan kepada
manajemen. Laporan tersebut merupakan suatu alat dan kesempatanbagi internal
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 12
Auditoruntuk
menarikperhatianmanajemendanmembukamatamanajemenmengenaimanfaatdarilnte
malAudit Departmentapa saja yang sudah dan dapat dikerjakan IAD, hal penting apa
saja yangterjadi di perusanaan dan memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan
dari manajemen. Untuk itu IAD harus menyampaikan laporan yang:
- obiective
- clear (jelas)
- concise (singkat tetapi padat)
- constructive(membangun)
- timely (tepat waktu)
Kalau tidak, IAD akankehilangan kesempatan yang baik. Temuan audit yang
disampaikan dengan baik dalam laporan IAD akan
memberitahukanmanajemenmengenaikelemahandalampengendalianintemyangbiladibiark
andapat terjadinya kecurangan yang merugikan perusahaan.
Hal-hal penting dalam temuan audit:
- Major deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan
yang mengakibatkan hambatan bagi suatu organsasi atas suatu unit dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Misalkan tujuan di bagian hutang adalah melakukan pembayaran untuk tagihan
yang sudah jatuh tempo pada waktunya dan dalam jumlah yang sebenarnya.
Kelemahan internal control mengakibatkan terjadinya double payment.
- Minor deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan,
yang walaupun tidak sampai menghambat pencapaian tujuan dari suatu unit
organisasi namun perlu dilaporkan kepada manajemen karena kalau tidak
diperbaiki dapat merugikan perusahaan.
Pengembangan Temuan Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan internal auditor disimpulkan dan didokumentasikan dalam suatu
daftar temuan audit.
Kesimpulan bisa dinyatakan bahwa tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan,
bisa juga menyimpulkan hal-hal yang memerlukan perhatian manajemen. Temuan bisa
positif atau negative.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 13
Temuan positif bisa menyebutkan bahwa tidak ada masalah yang ditemukan, bisa juga
menyebutkan kebaikan pengendalian intern yang terdapat di salah satu bagian yang perlu
diterapkan di bagian lain.
Temuan negative memberitahukan kepada manajemen masalah-masalah yang
ditemukan yang memerlukan tindakan perbaikan dari manajemen untuk mencegah
kerugian-kerugian yang timbul akibat masalah tersebut.
Findings yang disusun dengan baik harus mencakup:
- Criteria : ukuran atau standar yang harus diikuti atau kondisi
yang seharusnya ada
- Statement of Condition : bagaimana kenyataan atau kondisi yang terjadi di
perusahaan
- Effect : bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi di
perusahaan (effect yang negative berupa penyimpangan, effect yang positive
berupa hasil yang lebih baik dari standar yang sudah ditentukan.
- Cause : apa penyebab terjadinya kondisi tersebut di
perusahaan dan bagaimana terjadinya.
Ada beberapa prinsip yang harus diikuti agar bisa diperoleh rekomendasi yang efektif;
- rekomendasi harus komprehensif
- rekomendasi harus spesifik
- rekomendasi harus disusun dengan baik
- rekomendasi harus mudah dijalankan
- rekomendasi harus beralasan
Sering terjadi, tim internal audltyang tangguh berhasil menemukan banyak deficiency
findings dan mengusulkan banyak recommendation, namun mengalami kesulitan dalam
menyusun laporan yang baik yang bisa diterima manajemen.
Hal itu antara lain disebabkan karena:
- Adanya audit supervisor yang mempunyai kebiasaan untuk mencoret konsep
laporan yang dibuat auditor in-charge dan mencoba menyusun kembali dengan
gayanya sendiri yang bisa berakibat berubahnya inti permasalahan yang
dilaporkan.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 14
- Adanya auditor in-charge yang sengaja menyusun laporan seadanya (masih
mentah) dengan pemikiran bahwa ada audit supervisoratau audit manageryang
akan mengoreksi dan melengkapi. Hal ini akan memperlambat penyelesaian
laporan.
- Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menyusun laporan. lni disebabkan
karena auditor berusaha untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
laporan.
- Buruknya kualitas konsep laporan dan buruknya kemampuan auditor untuk
menulis laporan dengan gaya dan bahasa yang baik.
Sawyer mengusulkan 3 cara untuk memperbaiki repoft writing process.
- Tentukan standar minimum yang dapat diterima, misalnya dengan memberikan
contoh- contoh dalam suatu buku pedoman.
- Komunikasikan standar tersebut kepada staf audit melalui training.
- Lakukan pengeditan oleh bagian yang independen atau dengan membandingkan
laporan-laporan yang dibuat dengan standar tersebut.
Standar Pelaporan
lkatan Akuntan lndonesia belum menerbitkan suatu standar pelaporan bagi
internal auditor. Standar ProfesionalAkuntan Publik lebih banyak memberikan petunjuk
kepada akuntan publik. Karena itu dalam menyusun laporannya internal auditorbanyak
mengacu pada standards of reporting yang dikeluarkan oleh The lnstitute of lnternal
Auditors (llA).
Laporan lnformal
Jika dalam pelaksanaan audit, internalauditormenemukan hal-hal penting yang
perlu segera dilaporkan kepada manajemen, agar bisa segera dilakukan tindakan
perbaikan oleh manajemen, maka hal tersebut akan disampaikan dalam bentuk informal
report. Misalnya ada project yang sedang atau baru akan berjalan yang menurut internal
auditor perlu ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya. lnformalreport bisa disampaikan
secara lisan (melalui telephone atau dalam rapat/pertemuan khusus) atau secara tertulis.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 15
Laporan harus dibuat secara jelas, mudah dimengerti, logis dan menarik. Untuk itu
auditor harus selalu meningkatkan kemampuan teknis pembuatan laporan.
Berikut ini disajikan contoh laporan yang biasa dibuat oleh lAD.
Dari : Kepala Bagian Internal Audit Kepada : Direksi PT. Reniku Perihal : Temuan pemeriksaan mengenai uang muka perjalanan Periode : tahun 2002
Kondisi : terdapat uang muka perjalanan yang jumlahnya melampaui batas yang diperbolehkan. Kami menemukan 133 uang muka perjalanan dari 175 uang muka perjalanan yang kami periksa, jumlahnya melampaui jumlah yang diperbolehkan yaitu Rp. 2.500.000. jumlah tersebut berkisar antara Rp. 2.640.000 s/d Rp. 4.750.000. total kelebihan adalah sekitar Rp.300.000
Kriteria : kebijakan tertulis dari direktur Keuangan menyatakan bahwa uang muka perjalanan dinas maksimum sebesar Rp. 2.500.000
Penyebab : kepala bagian keungan memberikan uang muka berdasarkan formulir permintaan uang muka yang sudah diotorisasi oleh marketing/sales supervisor. Otorisasi dari supervisor biasanya diberikan dengan mudah tanpa memperhatikan batas maksimum yang bisa diberikan.
Akibat : banyak salesman yang meminta uang muka perjalanan melebihi jumlah yang dibutuhkan dan pertanggung jawabnya sering terlambat.bahkan ada salesmaen yang sudah berhenti, tetapi masih belum mempertanggung jawabkan uang mukanya.
Komentar manajemen : bagian akuntansi akan menindaklanjuti masalah uang muka perjalanan yang melampaui jumlah maksimum dan yang lama belum dipertanggung jawabkan.
Supervisor akan diinstruksikan supaya lebih ketat dalam mengotorisasi uang muka perjalanan
Jakarta, 25 April 2003
(Adriana finishia) Audit Manager
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 16
6. Ruang lingkup Auditing Keuangan Pemerintah
a) Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan
b) Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
c) Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA)
dalam laporan realisasi anggaran dan ekuitas dana dalam neraca; dan
d) Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti disebutkan dalam SPKN.
e) Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pelaporan keuangan
dalam LK
REFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEUANGAN NEGARA:
- UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
- UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
- UU No.15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keu Negara
• Kriteria pemeriksaan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005
jo. PP No. 71/2010. Dikembangkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, (UU
nomor 17 tahun 2003 dan UU nomor 1 tahun 2004). Terdiri dari sebuah kerangka
konseptual dan 11 pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP).
• Auditor : BPK RI dan KAP/pihak lain yg melakukan pemeriksaan keuangan untuk
dan atas nama BPK-RI
• Kode etik :Peraturan BPK no. 2/2007 tentang kode etik Badan Pemeriksa
Keuangan.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 17
a) Nilai-Nilai Dasar BPK
- mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang
berlaku.
- mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
- menjunjung tinggi independensi, integritas dan profesionalitas.
- menjunjung tinggi martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas BPK.
b) Kode Etik bagi Anggota BPK
- Independensi (objektif, netral, menghindari conflict of interest, tidak rangkap jabatan
dll)
- Integritas (tegas, jujur, tidak menerima imbalan langsung/tak langsung dll)
- Profesionalisme (hati-hati, teliti, menghindari pemanfaatan kabatan/rahasia negara
dll)
c) Kode Etik bagi Pemeriksa :seperti kode etik anggota BPK
Kode Etik BPK, yang selanjutnya disebut Kode Etik, adalah norma-norma yang
harus dipatuhi oleh setiap Anggota BPK dan Pemeriksa selama menjalankan
tugasnya.
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
• SPKN memuat pernyataan profesional pemeriksa, mutu pelaksanaan pemeriksaan,
dan persyaratan laporan pemeriksaan yang profesional
• Tujuan Standar Pemeriksaan adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para
pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
• Dasar penyusunan : Pasal 5 UU nomor 15 tahun 2004 dan Pasal 9 ayat (1) huruf e
UU nomor 15 tahun 2006
Tanggung jawab Auditee
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 18
1) Mengelola keuangan negara secara tertib, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Menyusun dan menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif guna menjamin:
(1) pencapaian tujuan sebagaimana mestinya; (2) keselamatan/keamanan kekayaan yang
dikelola; (3) kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan; (4) perolehan
dan pemeliharaan data/informasi yang handal, dan pengungkapan data/informasi secara
wajar.
3) Menyusun dan menyampaikan laporan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara secara tepat waktu.
4) Menindaklanjuti rekomendasi BPK, serta menciptakan dan memelihara suatu proses
untuk memantau status tindak lanjut atas rekomendasi dimaksud.
• Tanggung jawab Auditor
1) Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan pemeriksaan
2) Mengambil keputusan yang konsisten dengan kepentingan publik dalam melakukan
pemeriksaan
3) Melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan derajat integritas yang
tinggi
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 19
C. PENUTUP
Perusahaan mempekerjakan auditor internal untuk melakukan audit. Selama dua
dekade terakhir, peranan auditor internal meluas secara dramatis, terutama karena
peningkatan ukuran dan kompleksitas perusahaan. Oleh karena auditor internal
menghabiskan waktu mereka dalam satu perusahaan, maka mereka tahu lebih banyak
mengenai operasional perusahaan dan pengendalian internal dibandingkan auditor
eksternal. Pengetahuan ini sangat penting bagi tata kelola perusahaan yang efektif.
Rerangka praktik Lembaga Auditor Internal profesional memberikan definisi audit
internal sebagai berikut: audit internal adalah suatu aktivitas assurance dan konsultasi
yang independen dan objektif yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasional perusahaan. Audit internal membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan
pendekatan yang sistematis dan ketat agar dapat melakukan evaluasi dan peningkatan
efektivitas terhadap manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
Tujuan auditor internal yang lebih luas dari auditor eksternal tersebut memberikan
fleksibilitas bagi auditor internal untuk memenuhi kebutuhan perusahaan mereka. Pada
satu perusahaan, seorang auditor internal dapat berfokus hanya pada pendokumentasian
dan pengujian pengendalian untuk persyaratan. Pada perusahaan lain, auditor internal
dapat memiliki fungsi utama sebagai konsultan, hanya berfokus pada rekomendasi yang
meningkatkan kinerja organisasi. Auditor internal tidak hanya berfokus pada area yang
berbeda, tetapi tingkat audit internal pun dapat bervariasi dari satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain. Laporan audit internal tidak distandardisasi karena kebutuhan
pelaporan dapat bervariasi di setiap perusahaan dan laporan tidak bergantung pada
pengguna eksternal.
Auditing keuangan pemerintah merupakan suatu invetigasi independen terhadap
aktivitas khusus. Mekanisme audit merupakan suatu mekanisme yang menggerakkan
akuntanbilitas dalam pengelolaan sektor pemerintah, BUMN atau instan pengelola aset
negara, serta organisasi sektor publik lainnya sperti yayasan, LSM, dan partai politik.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 20
Audit keuangan negara ini diatur dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara. Undang-undang ini
merupakan pengganti ketentuan warisan Belanda, yaitu Indische Comptabiliteitswet (ICW)
dan Instructie en verdere bepalingen voor de Algemene Rekenkamer (IAR), yang mengatur
prosedur audit atas akuntabilitas pengelolaan keuangan oleh pemerintah.
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 21
DAFTAR PUSTAKA
1. Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit
ErlanggaMardiasmo. 2002.
2. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.
3. www.suhardi.uap.ac.id
4. www.diplomastan.com
audit internal – fe.UISU M. ABDULLAH HAMID 22