resume keperawatan

6
RESUME KEPERAWATAN NAMA KLIEN : Ny. SM TANGGAL : 20 Oktober 2015 DX. MEDIS : Glaukoma+DM+Pneumonia RUANG : RIC. 216 B S O A P I E - Klien mengatakan masih batuk, badan terasa lemas - Suami klien mengatakan nafsu makan klien menurun dan klien sulit untuk tidur - Suami klien juga mengatakan klien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus - K/u lemah - Bed rest total - Tingkat kebutuhan = Total - Terpasang kateter urin - Kekuatan otot - Hasil pemeriksaan Lab: Hasil pemeriksaan kimia darah Hb= 11,4 g/dl Leukosit=14,80.10 3 / µL Thrombosit= 369. 10 3 /µL Ht= 32,7% Ureum= 68 mg/dl Kreatinin= 1,66 Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Intoleransi aktivitas Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah : Intervensi NIC : - Monitor kadar glukosa darah, sesuai indikasi - Monitor tanda dan gejala hiperglikemi : poliuri, polidipsi, polifagi, kelamahan, letargi, malaise, gangguan penglihatan, Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah : Intervensi NIC : - Monitoring kadar glukosa darah, sesuai indikasi - Monitoring tanda dan gejala hiperglikemi : poliuri, polidipsi, polifagi, kelamahan, letargi, malaise,

Upload: nizza-takarico

Post on 04-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

R

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Keperawatan

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. SM TANGGAL : 20 Oktober 2015

DX. MEDIS : Glaukoma+DM+Pneumonia RUANG : RIC. 216 B

S O A P I E

- Klien mengatakan

masih batuk, badan

terasa lemas

- Suami klien

mengatakan nafsu

makan klien menurun

dan klien sulit untuk

tidur

- Suami klien juga

mengatakan klien

memiliki riwayat

penyakit Diabetes

Mellitus

- K/u lemah

- Bed rest total

- Tingkat kebutuhan = Total

- Terpasang kateter urin

- Kekuatan otot

- Hasil pemeriksaan Lab:

Hasil pemeriksaan kimia

darah

Hb= 11,4 g/dl

Leukosit=14,80.103/µL

Thrombosit= 369. 103/µL

Ht= 32,7%

Ureum= 68 mg/dl

Kreatinin= 1,66 mg/dl

Hasil pemeriksaan kadar

glukosa darah

GDP= 433 mg/dl

GD2PP= 397 mg/dl

- TTV

TD: 138/82 mmHg

HR:86 x/menit

Resiko

ketidakstabilan kadar

glukosa darah

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Intoleransi aktivitas

Resiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah :

Intervensi NIC :

- Monitor kadar

glukosa darah,

sesuai indikasi

- Monitor tanda dan

gejala hiperglikemi :

poliuri, polidipsi,

polifagi, kelamahan,

letargi, malaise,

gangguan

penglihatan, atau

sakit kepala.

- Monitor keton urine,

sesuai indikasi.

- Berikan insulin,

sesuai indikasi.

- Batasi aktivitas,

ketika kadar glukosa

darah > 250 mg/dl.

Khususnya saat

terdapat keton dalam

urine.

Resiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah :

Intervensi NIC :

- Monitoring kadar

glukosa darah,

sesuai indikasi

- Monitoring tanda dan

gejala hiperglikemi :

poliuri, polidipsi,

polifagi, kelamahan,

letargi, malaise,

gangguan

penglihatan, atau

sakit kepala.

- Monitoring keton

urine, sesuai

indikasi.

- Memberikan terapi

insulin, sesuai

indikasi.

- Membatasi aktivitas,

klien ketika kadar

glukosa darah > 250

mg/dl. Khususnya

saat terdapat keton

Page 2: Resume Keperawatan

RR: 22 x .menit

T: 369oC

SpO2 93% tanpa O2

- Ronkhi/Wheezing = -/-

- Batuk +

- Irama pernafasan = reguler

- Produksi sputum –

- Dx=

Glaukoma+DM+Susp.Pneumo

nia

Terapi :

Diit NS R6 DM 2000 kkal

Infus NS 2000cc/24 jam

Injeksi Furosemid 2x1

Injeksi Biocef 3x1gr

Injeksi Metpred 2x 125gr

Injeksi Norages, Buscopan (k/p)

Injeksi novorapid 3x18 iu

Injeksi levemir 0-26 iu

P.O

Ozid (AC) 2x1

Asobium 0-1

Dsyftatyl 3x1

Laxadyn 3 cth 1

Glaucon 3x ½ tab

Aspilet 1x1

Citodrox 2x1

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas:

Posisikan pasien

untuk

memaksimalkan

ventilasi

Identifikasi pasien

perlunya

pemasangan alat

jalan nafas buatan

Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara tambahan

Berikan

bronkodilator bila

perlu

Atur intake untuk

cairan

mengoptimalkan

keseimbangan.

Monitor respirasi dan

status O2

dalam urine.

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas:

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi

Mengidentifikasi

pasien perlunya

pemasangan alat

bantu pernafasan

Mengauskultasi

suara nafas, dan

mencatat adanya

suara nafas

tambahan

Memberikan

bronkodilator sesuai

indikasi

Mengatur intake

untuk

mengoptimalkan

keseimbangan

cairan klien.

Monitoring respirasi

dan status O2 klien

Page 3: Resume Keperawatan

Tetes Mata :

Timol 2x1 tts

Eye fresh 6x1 tts

Trombosom 6x1 tts

Intoleransi Aktivitas :

Observasi adanya

pembatasan klien

dalam melakukan

aktivitas

Kaji adanya factor

yang menyebabkan

kelelahan

Monitor nutrisi dan

sumber energi yang

adekuat

Monitor pasien akan

adanya kelelahan

fisik dan emosi

secara berlebihan

Monitor respon

kardivaskuler

terhadap aktivitas

Monitor pola tidur

dan lamanya

tidur/istirahat pasien

Bantu klien untuk

mengidentifikasi

aktivitas yang

mampu dilakukan

Kolaborasikan

dengan Tenaga

Rehabilitasi Medik

dalam

merencanakan

Intoleransi Aktivitas :

Mengobservasi

adanya pembatasan

klien dalam

melakukan aktivitas

Mengkaji adanya

factor yang

menyebabkan

kelelahan

Monitoring nutrisi

dan sumber energi

yang adekuat

Monitoring pasien

akan adanya

kelelahan fisik dan

emosi secara

berlebihan

Monitoring respon

kardivaskuler

terhadap aktivitas

Monitoring pola tidur

dan lamanya

tidur/istirahat pasien

Membantu klien

untuk

mengidentifikasi

aktivitas yang

mampu dilakukan

Melakukan

kolaborasikan

Page 4: Resume Keperawatan

progran terapi yang

tepat.

dengan Tenaga

Rehabilitasi Medik

dalam

merencanakan

progran terapi yang

tepat.