RESUME JURNALPengaruh Penggunaan Modul Praktikum KKPIdengan Pendekatan Inkuiri Terhadap HasilBelajar(Made Artika Winati Mapet1, I Gede Mahendra Darmawiguna, I Made Gede Sunarya3, ISSN 2252-9063 Volume 2, Nomor 5, Juli 2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Mapet, dkk (2013) ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan atau desain penelitian yang digunakan posttest-only control grup design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes pilihan ganda untuk mengukur ranah kognitif dan uji keterampilan untuk mengukur ranah Psikomotor.Perhitungan normalitas, homogenitas dan uji-t menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 hasil yang didapat tidak jauh berbeda. Dimana kedua kelompok baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki data yang normal dan homogen. Perhitungan uji hipotesis dengan uji-t menggunakan Microsoft Excel 2007, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung = 11,23 dan ttabel = 2,007. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan analisa data tersebut, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul praktikum KKPI dengan pendekatan inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar KKPI X Multimedia 2 SMK Negeri 1 Sawan tahun ajaran 2012/2013. Hasil belajar siswa menggunakan modul praktikum KKPI dengan pendekatan inkuiri memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari media pembelajaran konvensional. Respon siswa kelas X Multimedia 2 SMK Negeri 1 Sawan terhadap penggunaan modul praktikum KKPI dengan pendekatan inkuiri adalah positif.

IMPLEMENTATION OF INQUIRY-BASED SCIENCE EDUCATION IN SCIENCE TEACHER TRAINING(Josef Trna, et al. November 2012, Volume: 2 Issue: 4 Article: 23 ISSN: 2146-7463)

Artikel ini didasari oleh menurunnya minat sejumlah pelajar di seluruh dunia terhadap sains dan teknologi. Hasil penelitian menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab menurunnya minat pelajar terhadap sains dan teknologi adalah karena gaya belajar yang konvensional. Untuk meningkatkan minat pelajar terhadap sains dan teknologi, dibutuhkan inovasi dalam metode pembelajaran. IBSE atau dalam bahasa diterjemahkan sebagai pendidikan sains berbasis inkuiri telah berhasil sebagai metode pendidikan yang cocok yang sangat memotivasi siswa. Untuk membuat metode pendidikan ini efektif, maka perlu untuk mengikuti prinsip-prinsip dan menerapkannya dalam pendidikan benar.Menurut penelitian dan pengalaman IBSE internasional, salah satu yang paling menjanjikan adalah metode pengajaran/ pembelajaran yang inovatif. Metode ini tidak hanya memotivasi siswa tetapi juga guru sains. Hal ini diperlukan untuk menyebarkan metode pendidikan ini dengan guru sains dan mengembangkan bahan pengajaran/ belajar seperti buku pelajaran, buku tulis, koleksi tugas, file eksperimen, dll sesuai dengan IBSE.